(Karya Tulis Ilmiah) "Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa"

download (Karya Tulis Ilmiah) "Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa"

of 35

description

Karya tulis ini merupakan tugas yang penulis penuhi untuk tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi.Berisikan berbagai data yang penulis temukan setelah melakukan penelitian di lingkungan kampus mengenai tingkat kecurangan akademik di kalangan masasiswa terutama setelah perkembangan teknologi saat ini berubah begitu begitu pesat.

Transcript of (Karya Tulis Ilmiah) "Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa"

  • KARYA ILMIAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI (PTK)

    JUDUL MAKALAH:

    Internet dan Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa

    Disusun oleh:

    Jajang Jamaludin 10080013242/2013

    Desi Ayu Lestari 10080013238/2013

    Ai Siti Aisah 10080013249/2013

    Gina Apriliana 10080013255/2013

    Dosen Pembimbing:

    M. E. Fuady, S.Sos., M.I.Kom NIDN: 0412077701

    Fakultas Ilmu Komunikasi

    Universitas Islam Bandung

    2015

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN FAKULTAS ILMU KOMINKASI TK. MAHASISWA

    Judul Penelitian : Internet dan Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa

    Ketua Peneliti

    Nama Lengkap : Jajang Jamaludin

    NPM : 10080013242

    Program Studi : Public Relations

    Nomor HP : 082316687227

    Alamat email : [email protected]

    Anggota Peneliti (1)

    Nama Lengkap : Desi Ayu Lestari

    NPM : 10080013238

    Program Studi : Public Relations

    Nomor HP : 082116665600

    Alamat email : [email protected]

    Anggota Peneliti (2)

    Nama Lengkap : Ai Siti Aisah

    NPM : 10080013249

    Program Studi : Public Relations

  • iii

    Nomor HP : 082217466669

    Alamat email : [email protected]

    Anggota Peneliti (3)

    Nama Lengkap : Gina Apriliana

    NPM : 10080013255

    Program Studi : Public Relations

    Nomor HP : 083821039340

    Alamat email : [email protected]

    Sumber Dana Penelitian : Mandiri

    Ketua Kelompok,

    Jajang Jamaludin NPM: 10080013242

    Menyetujui, Dosen Pembimbing

    M. E. Fuady, S.Sos., M.I.Kom NIDN: 0412077701

    Mengetahui,

    Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Komunikasi

    Dr. Oji Kurniadi, Drs., Msi NIDN: 0418116302

  • iv

    ABSTRAK

    Era digitalisasi seperti sekarang ini telah menjadikan manusia memasuki dunia yang serba instan dan praktis. Internet adalah salah-satu karya besar yang dapat merubah sikap dan perilaku manusia dalam menjalani kehidupannya. Internet tidak hanya menjadi alat, melainkan telah menjadi habit (kebiasaan) bagi kehidupan masyarakat. Berdasarkan riset Nielsen Media Reserch (2007) mengungkapkan beberapa kebiasaan yang dilakukan masyarakat ketika mengakses internet, yaitu: E-mail (53,5%), Chatting (34,7%), Bermain Games (29,7%), Mendengarkan Musik (27,3%), dan Mengakses Berita Lokal (22,9%). Tak terkecuali para mahasiswa yang duduk diberbagai perguruan tinggi tidak ketinggalan untuk ikut menikmati atas pesatnya perkembangan teknologi. Selain bersosialisasi, mahasiswa kerap mengandalkan internet guna menyelesaikan tugas kuliahnya. Tercatat sebanyak 97% responden mengaku mengakses internet untuk menyelesakan tugas. Kecanggihan internet dengan segala kemudahan akan akses terhadap informasi dan data cukup membuat para mahasiswa tergoda untuk memanfaatkan internet ketika hendak mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian kami, sebanyak 82% dari 66 orang responden yang berasal 10 Fakultas di Universitas Islam Bandung (Unisba) mengaku pernah melakukan plagiat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Alasannya cukup beragam mulai dari akses sumber yang mudah, deadline yang diberikan dosen sudah mepet, bahkan ada yang beralasan bahwa tugas yang diberikan dirasa sulit sehingga terpaksa melakukan plagiat. Di Indonesia, tidak hanya mahasiswa yang kerap dihadapkan dengan plagiat. Dosen yang selayaknya menjadi panutan tak jarang terjerat kasus plagiat yang membuat reputasi dan citra perguruan tingginya ternodai.

    Kata Kunci : Internet, Plagiarisme, Mahasiswa

  • v

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah PTK (Perkembangan Teknologi dan Komunikasi) berupa karya tulis ilmiah yang berjudul Plagiarisme dikalangan Mahasiswa. Shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

    Karya tulis ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PTK Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak M. E. Fuady, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah PTK dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan karya tulis ini.

    Akhirnya kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi perbaikan karya tulis ini.

    Bandung, Januari 2015

    Penyusun

  • vi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

    ABSTRAK ............................................................................................................. iv

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

    DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................... vii

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

    1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 2

    1.3. Tujuan Pembuatan Makalah ..................................................................... 2

    1.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

    2.1. Karakteristik Internet ................................................................................ 4

    2.2. Pengertian Plagiarisme ............................................................................. 7

    BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 10

    3.1. Kasus-kasus Plagiat di Indonesia ........................................................... 10

    3.2. Analisis Hasil Penelitian ........................................................................ 11

    3.3. Penanganan Plagiasi di Lingkungan Akademik ..................................... 16

    BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 19

    4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 19

    4.2. Saran ....................................................................................................... 19

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 21

  • vii

    DAFTAR DIAGRAM

    Diagram 1. Aktivitas di Internet............................................................................12

    Diagram 2. Internet dan Tugas Kuliah...................................................................13

    Diagram 3. Tingkat Plagiat....................................................................................14

    Digaram 4. Alasan Plagiat......................................................................................14

    Diagtam 5. Dihukum Karena Plagiat.....................................................................15

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Peertanyaan Angket Penelitian..........................................................21

    Lampiran 2. Hasil Wawancara...............................................................................24

    Lampiran 3. Aktivitas Anggota..............................................................................28

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Internet merupakan sistem jaringan yang menghubungkan beberapa komputer secara global diseluruh penjuru dunia. Komputer yang terhubung ke internet akan memiliki kemampuan melakukan pertukaran data dengan sangat cepat. Internet banyak digunakan oleh masyarakat sebagai media untuk mencari data atau informasi. Sebagai jaringan yang bisa dimanfaatkan untuk mengirim dan menerima pesan, internet juga memudahkan seseorang untuk berkomunikasi.

    Di era globalisasi seperti sekarang ini internet semakin digemari oleh banyak orang sebagai media yang sangat mudah untuk diakses. Internet pada saat ini sangat mudah diakses melalui berbagai media seperti seluler (gadget) dan laptop. Kebanyakan orang lebih sering dan mudah mengakses internet melalui smartphone untuk medapatkan data dan informasi.

    Kegunaan internet sebagai media untuk mendapatkan data dan informasi memudahkan seseorang untuk melakukan plagiat atau plagiarisme. Plagiat atau plagiarisme ini merupakan penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat dari orang lain yang menjadikannya seolah karangan atau pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Perbuatan ini dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh orang lain untuk mempermudah sesorang mendapatkan sebuah data untuk kepentingannya.

    Plagiarisme ini merupakan kegiatan mengambil sebuah data dari karya orang lain tanpa mengutip nama sumbernya. Hal ini merupakan suatu perbuatan yang melanggar etika hak cipta orang lain seperti yang diatur dalam Undang-Undang nomor 19 pasal 2 ayat (2) tahun 2002 : Pencipta atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.

    Kegiatan mengakses internet ini erat kaitannya dengan plagiarisme karena sangat besar kemungkinan seseorang melakukan plagiat. Meskipun perbuatan plagiarisme ini memiliki undang undang yang mengaturnya akan tetapi masih banyak orang yang melakukan plagiat. Alasan yang biasa digunakan seseorang melakukan plagiat ini karena mencari jalan yang cepat untuk mendapatkan data dengan melakukan plagiat.

    Internet yang sudah banyak digemari banyak orang dan memudahkan seseorang untuk melakukan plagiarisme maka sebagai blogger yang menulis di webnya harus bisa menjaga agar hak ciptanya tidak diambil oleh orang lain. Sebagai pengguna internet juga harus mengetahui tata cara dalam penggunaan

  • 2

    data yang diambil dari web orang lain. Sehingga tidak terjadi pelanggaran etika tentang hak cipta.

    1.2. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana tanggapan mahasiswa Unisba tentang kegunaan internet? 2. Bagaimana kasus-kasus yang pernah terjadi tentang plagiasi di

    kalangan mahasiswa? 3. Bagaimana hasil poling angket mengenai kebiasaan plagiasi

    dikalangan mahasiswa Unisba? 4. Bagaimana penanganan plagiasi dikalangan mahasiswa?

    1.3. Tujuan Pembuatan Makalah 1. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa Unisba tentang kegunaan

    internet. 2. Untuk mengetahui kasus-kasus yang pernah terjadi tentang plagiasi di

    kalangan mahasiswa. 3. Untuk mengetahui hasil poling angket mengenai kebiasaan plagiasi

    dikalangan mahasiswa Unisba. 4. Untuk mengetahui penanganan plagiasi dikalangan mahasiswa.

    1.4. Teknik Pengumpulan Data A. Metode Penelitian

    Metode yang kami terapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran kecenderungan mengenai sebuah fenomena dalam bentuk nilai yang dikonstruksi dari variabel-variabel penelitian, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono 2003 dalam Darmawan 2013:133).

    B. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Angket adalah Pengumpulan data dari para mahasiswa yang merupakan responden, melalui daftar pertanyaan yang telah disusun dan diberikan oleh peneliti.

  • 3

    2. Wawancara Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dalam pelaksanaanya dengan mengadakan teknik tanya jawab terhadap orang-orang yang perlu di wawancarai, baik secara lisan maupun tulisan. Wawancara dilakukan dengan narasumber yang dianggap relevan dalam penelitian ini, yaitu: Ibu Santi Indra Astuti, S.Sos., M.Si selaku doses jurnalistik Unisba.

    3. Studi Kepustakaan yakni, pengambilan perspektif teoritis terhadap permasalahan yang diteliti. Teknik ini digunakan oleh peneliti utuk memperoleh data-data yang diperlukan, dengan cara menelaah teori-teori, pendapat-pendapat, serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam berbagai literature, buku, majalah, skripsi serta sumber bacaan lain yang relevan dengan masalah yang di bahas dalam penelitian ini.

    C. Populasi dan Sampel

    Populasi merupakan keseluruhan dari unit yang masih abstrak (Darmawan 2013:132). Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus diidentifikasi secara spesifik dan tidak secara mendua (Silalahi 2012:253). Untuk populasi penelitian kali ini, kami mengambil para mahasiswa Universitas Islam Bandung yang terdiri dari 10 fakultas. Pengambilan sampel disesuaikan dengan fakultas yang diwakilinya. Untuk fakultas yang mahasiswanya banyak seperti: Fikom, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, juga Kedokteran, kami ambil 10 orang atau sekitar 15%. Sedangkan untuk fakultas lain hanya kami ambil 5 orang responden dengan presentasi 7-8%.

    Adapun sampel dapat didefinisikan sebagai contoh, monster, representan atau wakil dari populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu satu bagian dari keseluruhan yang dipilih, dan representatif sifatnya dari keseluruhannya (Kartono 1996:129). Pada penelitian yang kami lakukan, teknik yang dipakai adalah Total Sampling, dimana seluruh anggota populasi dalam penenelitian ini menjadi sampel penelitian. Oleh karenanya banyak sampel pada penelitian kami berjumlah 66 orang responden.

  • 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.Karakteristik Internet

    Internet yang biasa kita pergunakan untuk mencari data, informasi, chating dan sebagainya identik dengan istilah cyberspace atau kawasan dunia maya. Informasi yang ada didalamnya itu bersifat publik. Cyberspace atau dunia maya disebut sebagai zaman informasi karena di dunia maya ini kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang ada didalamnya. Dunia maya selalu mengalami perubahan yang sangat cepat. Maksudnya adalah dengan di dukung kemudahan mengupdate data, maka perubahan yang terjadi di dalam dunia maya ini pun juga menjadi sangat cepat berubah.

    Internet beroperasi secara virtual. Maksudnya adalah jika kita sedang berada di dalam dunia maya yang didalamnya dihuni oleh orang-orang yang saling bertukar pikiran, erdiskusi berinteraksi, dan cara melakukan hal tersebut pun tidak perlu melakukan pertemuan secara fisik melainkan dapat bertemu dengan jarak yang berjauhan tanpa harus menunjukan identitasnya masing-masing.

    2.1.1. Definisi Internet

    Internet memiliki arti pemahaman yang cukup luas dimana kata internet itu merupakan singkatan kata dari interconnection-networking, bila dijabarkan secara sistem global maka internet merupakan computer diberbagai penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar internet Protocol suite (TCP/IP) sehingga antara komputer bisa saling mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencakup segala sesuatu secara luas baik itu dalam bidang komputerisasi maupun telekomunikasi.

    Internet merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berada sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komuikasi (telepondan satelit) yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol TCP/IP.

    Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan di dukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang fair dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat perangkap jebakan agar si pengguna Internet bayar lebih mahal sampai ber juta-juta rupiah. Kebanyakan orang akses Internet melalui fasilitas Public Internet seperti warnet (warung internet), cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses Internet adalah di kampus, di kantor, dan terdapat juga di toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna

  • 5

    hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses Internet.

    Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Telkomsel, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang di download.

    2.1.2. Fungsi dan Kegunaan Internet Fungsi internet secara sederhana yaitu sebagai media komunikasi, akses

    informasi, berbagai sumber daya atau data, dalam hal ini berarti dengan internet bisa menyiarkan atau mengakses informasi secara langsung baik berita informasi dan bertukar data dengan akses internet online ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunanya. Internet bisa diibaratkan sebagai komputer yang saling berbicara satu sama lain dan bisa berukar data secara langsung setelah komputer terhubung dengan jaringan internet.

    Kegunaan internet serta fungsi utama internet semakin banyak yang menggunakan karena dapat meringankan pekerjaan kita. Selain itu waktu menjadi efisien serta efektif di jaman sekarang ini karena adanya internet.

    Internet dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh berbagai elemen masyarakat maupun badan usaha untuk berbagai kebutuhan yang disesuaikan, baik untuk meningkatkan produktivitas ataupun sarana bertukar data dan juga akses informasi maupun sarana online yang sangat lengkap. Berbagai media cetak sudah banyak yang beralih ke media online dalam memberikan informasi. Kegunaan internet juga dirasakan dalam transportasi, seperti kemudahan dalam pembelian dan informasi harga tiket kereta api atau pesawat terbang sudah bisa di beli secara online, dan berlaku juga untuk berbagai hal lainnya semakin memudahkan tentunya dengan kehadiran internet dan kegunaannya akan terus berkembang semakin banyak dalam memenuhi tuntutan para penggunanya.

    Banyak kegunaan yang menguntungkan dari internet baik didalam bidang akademis, bisnis, komunikasi, organisasi, dan lain-lain. Sejarah perubahan internet pada masa sekarang memang telah menjadi fungsi utama untuk mempermudah kegiatan kita saat menjalin hubungan kerja yang baik dengan klien maupun kerabat kita. Berikut beberapa kegunaan internet :

  • 6

    1) Sebagai gudang informasi

    Dengan internet penyebaran informasi makin cepat dikarenakan ada sarana dari macam-macam search engines atau mesin pencari, yang ini berarti pencarian semua info yang kita butuhkan, yang mungkin berbentuk file, gambar, musik, film, video, dan lain-lain. Dikarenakan penyebaran info yang makin cepat kita diuntungkan dengan mendapatkan info dengan cepat juga.

    2) Menjual/membeli dengan online

    Penjual dapat memasarkan produknya melalui internet serta kita dapat beli suatu hal dengan instan dikarenakan melalui internet juga. Kita tinggal menentukan produk atau layanan yang ada di halaman situs yang sediakan penjualan dengan on-line serta kita dapat membayarnya dengan on-line layaknya kartu kredit, transfer tunai di bank yang paling dekat dengan anda, atau ada juga yang sediakan sistem pembayaran cash on delivery yakni, pembayaran yang dikerjakan di area anda bertemu kurir pengirim barang, serta sesudah itu kita mendapatkan produk atau layanan yang kita kehendaki.

    3) Update berita

    Saat ini tak perlu lagi menunggu untuk melihat berita yang disiarkan di televisi maupun membaca koran saat pagi dikarenakan telah banyak halaman-halaman situs yang menyajikan berita-berita dunia dengan up to date serta senantiasa diperbaharui dari waktu ke waktu sesuai perubahan berita yang ada.

    4) Pendidikan

    Kita dapat mencari buku-buku yang bisa dibaca dengan on-line ataupun off line ( sesudah kita download/unduh terlebih dulu ) dengan gratis. Kita juga dapat mendapatkan informasi-informasi perihal pendidikan dengan cepat di halaman-halaman situs yang memberikan informasi tentang pendidikan.

    5) Komunikasi

    Kita dapat memakai chatt/email untuk berkomunikasi dengan rekan kita dengan jarak jauh. Dengan jejaring sosial yang saat ini tengah booming kita dapat memiliki banyak rekan baru didunia maya atau mendapatkan teman lama kita di jejaring sosial tersebut hingga kita dapat terus berkomunikasi.

  • 7

    2.2. Pengertian Plagiarisme

    Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.

    Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain tanpa memberi sumber.

    2.2.1 Plagiarisme

    Plagiat merupakan tindakan mengambil karangan orang lain lalu menyiarkannya sebagai karangan sendiri. Misalnya menjiplak dan menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Sementara plagiator adalah orang yang melakukan plagiat, atau disebut juga penjiplak. Salah satu yang tidak bisa dihindari dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah mengadopsi pikiran, karya, dan tulisan orang lain. Hal ini perlu dilakukan sebagai penguat teori yang dikembangkan.

    Dalam budaya akademik, ada ketentuan bahwa seseorang harus menghormati hak kepemilikan terhadap sebuah gagasan. Gagasan dipandang sebagai properti intelektual. Karena itu, memberikan pengakuan terhadap gagasan orang lain yang digunakan sebagai rujukan oleh penulis menjadi sangat penting. Penggunaan kata-kata dari penulis lain memang boleh dilakukan, tetapi dengan cara menyebutkan nama penulis tersebut beserta karyanya (baik dengan teknik pengutipan formal maupun informal). Bahkan setiap kali menggunakan ide dari penulis lain, atau melakukan paraphrase terhadap gagasan penulis lain, harus tetap menghargai penulis tersebut. Jika hal ini tidakdilakukan, maka sebuah karya tulis dapat dikatakan telah melakukan kejahatan akademik, yakni plagiarism.

    Yang dimaksud plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil penelitian orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya sendiri (Asep Jihad, 2002:14). Plagiarism, menurut istilahnya mempunyai arti penjiplakan atau pengambilan karangan,

  • 8

    pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

    Fenomena plagiarisme memang sudah ada sejak dulu. Walapun telah dilakukan usaha untuk menanggulanginya, plagiarisme tetap saja terjadi. Bahkan dikalangan akademisi, peneliti, atau siapapun yang mempunyai pendidikan yang tinggi, tetap saja masih ditemukan praktek plagiarism. Mengutip karya seseorang tanpa mencantumkan sourcenya dan mempublikasikan karya tersebut sebagai karya tulisnya yang original, termasuk dalam kasus plagiarisme.

    Plagiarisme dan berbagai bentuk kecurangan akademik sangat dilarang, karena alasan sederhana bahwa kebenaran dalam ilmu pengetahuan tidak boleh dirusak, dan bagi banyak lmuwan, kebenaran inilah yang membuat seluruh pekerjaan ilmuwan menjadi berharga.

    2.2.2 Plagiarisme Sebagai Kecurangan Akademik

    Kecurangan akademik (academic fraud) berbentuk plagiarisme, kerap terjadi dalam beberapa bentuk, yang meliputi tindakan sebagai berikut:

    1. Menggunakan atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap.

    2. Menyajikan struktur, atau tubuh utamagagasan yang diambil dari sumber pihak ketiga sebagai gagasan atau karya sendiri, bahkan meskipun referensi pada penulis lain dicantumkan.

    3. Mengambil materi audio atau visual orang lain, atau materi test, software dank ode program tanpa menyebut sumber dan menampilkannya seolah0olah sebagai karyanya sendiri.

    4. Tidak menunjukan secara jelas dalam teks, misalnya dengan tanda kutipan atau penggunaan lay-out tertentu, bahwa kutipan literal atau yang mendekati literal dimasukan kedalam sebuah karya, bahkan meskipun rujukan yang benar terhadap sumber sudah dimasukkan.

    5. Memparafrase (mengubah kalimat orang lain kedalam kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) isi dari teks orang lain tanpa rujukan yang memadai terhadap sumber.

    6. Menggunakan teks yang sudah dikumpulkan sebelumnya, atau menggunakan teks yang mirip dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya.

  • 9

    Plagiarisme yang terjadi dalam tahap persiapan, namun kemudian terdeteksi dan akhirnya dilakukan perbaikan terhadap tulisan tersebut, mengindikasi bahwa seseorang tidak secara sengaja melakukan plagiarism. Plagiarism semacam ini dikategorikan sebagai plagiarism tidak sengaja (inadvertent plagiarism), yakni plagiarism yang terjadi karena ketidaktahuan (ignorancy), terutama ketidaktahuan dalam cara menggunakan dokumentasi, mengutip dan melakukan parafrase.

  • 10

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1.Kasus-kasus Plagiat di Indonesia a) Kasus plagiat Dr. med Didit Tjindarbumi, Dosen Fakultas Kedokteran

    Universitas Indonesia Meski ada kontroversial, kasus (dugaan) plagiat ini bermula dari

    penyusunan bahan kuliah di Fakultas Kedokteran yang lazim disebut Bahan Instruksional. Berdasarkan pengaduan koleganya, Dr. Didit dituduh melakukan plagiat atas naskah akademik seorang dosen di Universitas Udayana Bali. Awalnya bahan instruksional tersebut hanya diperuntukkan bagi bahan kuliah dan benar-benar hanya untuk kepentingan bahan ajar yang bersifat intern.

    Dr. Didit tidak menyadari bahwa perbuatannya itu termasuk perbuatan plagiarisme. Itu disebabkan karena latar belakang Dr. Didit dari medis sehingga beliau tidak mendapatkan sosialisasi tentang hak cipta penulis.

    b) Kasus plagiarisme Anggito Abimanyu dosen Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis di Universitas Gajah Mada (UGM). Dosen sekaligus mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF

    Kementerian Keuangan), di bidang olahraga. Beliau seorang dosen besar di perguruan tinggi negeri ternama sekelas UGM ini sangat mengecewakan. Terlebih adanya kasus Anggito Abimanyu seorang dosen besar UGM yang telah terbukti melakukan plagiarisme. Ini berawal dari opini yang ditulisnya pada surat kabar yang berjudul Gagasan Asuransi Bencana di Harian Kompas 10 Februari 2014. Beliau membuat akun anonim palsu yang bernama penulis UGM. Sang kompasianer beridentitas penulis UGM mengurai kesamaan atikel yang dibuat oleh Anggito dengan opini yang pernah ditulis oleh Hartbonar Sinaga dan Munawar Kasan dengan judul Menggas Asuransi Bencana yang dimuat diharian Kompas 21 Juli 2006. Setelah kejadian itu, Anggito secara remi telah menyatakan mengundurkan diri sebagai dosen UGM. Anggito lebih memilih mengundarkan diri guna mempertanggungjawabkan citra besar kampus UGM tempatnya mengabdi.

    c) Kasus Plagiarisme Prof. Anak Agung Banyu Perwita dosen Jurusan

    Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahiyangan (UNPAR)

  • 11

    Kasus ketiga berasal dari Prof Anak Agung Banyu Perwita dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahiyangan (UNPAR) yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai dosen. Beliau mengundurkan diri sebagai dosen di UNPAR akibat terkena skandal plagiarisme. Itu berawal dari kemunculan sebuah artikel yang beredar di surat kabar harian Jakarta post (16/11/2009) berjudul "RI as a New Middle Power?". Judul karya ilmiah itulah yang dikabarkan telah menjiplak karya tulis imiah milik Carl Ungerer yang berjudul "The Middle Power Concept in Australian Foregin Policy" di Australian Journal of Politics and Histroy : Volume 53 Number 4, pada 2007.

    3.2.Analisis Hasil Penelitian

    Kampus merupakan kawah candra dimuka bagi segenap mahasiswa sebagai civitas academica yang dimata masyarakat menjadi prioritas utama sebagai agent of change. Dunia kampus merupakan lingkungan yang sarat akan budaya intelektual meski nyatanya banyak kasus-kasus besar yang mencoreng identitas kampus sebagai lembaga tinggi dalam dunia pendidikan dan pengajaran.

    Baru-baru ini kita digegerkan oleh kasus seorang guru besar yang tertangkap basah sedang pesta sabu dengan salah seorang mahasiswinya. Paling menyakitkan ternyata guru besar di salah satu Universitas Negeri ternama di Makasar tersebut telah menjadi target operasi sejak lama. Belum lagi kasus plagit yang seakan tidak pernah surut menghiasi berbagai kasus yang makin membenamkan kampus sebagai lembaga tertinggi dalam dunia pendidikan.

    Dengan masalah tersebut, kami tertarik untuk meneliti apa hal yang membuat pelanggaran plagiat menjadi begitu lumrah terjadi dikalangan civitas academica? Kami awali dengan pembahasan mengenai profil responden yang seluruhnya kami ambil dari Unisba sendiri.

    Pada penelitian ini, kami mengambil sampel sebanyak 66 responden yang terdiri dari 10 Fakultas di Unisba dengan presentasi: Fikom, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Kedokteran dengan presentasi mencapai 15% sedangkan untuk sisanya sekitas 7-8%.

    Adapun usia yang kami dapati dari penelitian ini rata-rata responden berusia 19 tahun dengan presentasi 45% dan mereka menduduki angkatan 2013 dengan presentasi yang sama.

    Dari 66 orang responden yang kami teliti rata-rata mengaku mulai mengenal internet sejak mereka duduk dibangku SMP. Angkanya cukup meyakinkan dengan presentasi 59% menjadi patut diperhatikan karena dari ke-66 responden tersebut mengaku jika mereka mengenal internet justru dari teman

  • 12

    sebayanya dengan angka presentasi 56% padalah hal itu sangat jauh dengan presesntasi responden yang mengaku mengenal internet dari guru dan orang tuanya dengan presentasi hanya 29% dan 6% saja.

    Tidak sampai disana, kami berusaha memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai kehidupan remaja abad 20 dengan kedekatannya terhadap intenet. Rata-rata responden mengaku menghabiskan waktu untuk membuka internet lebih dari tiga jam perhari dengan presentasi mencapai 56% sedangkan responden yang mengakses internet kurang dari satu jam hanya 6% dan mereka yang berkutat dengan internet selama satu sampai 3 jam menduduki porsi kedua dengan presentasi 33% artinya dijaman moderen seperti sekarang ini kehidupan remaja khususnya mahasiswa memang tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan internet.

    Lantas apa yang mereka lakukan tatkala mengakses internet? Kami sajikan datanya dalam diagram 1.

    Media sosial menjadi kegiatan paling tinggi yang dilakukan mahasiswa

    tatkala membuka internet. 20% lainnya dikategorikan sebagai pengakses game

    online dan lain-lain. Dan 26% responden mengaku menggunakan internet untuk

    mencari data dalam mengerjakan tugas-tugas akademiknya.

    Dengan kemajuan teknologi, dijaman sekarang ini internet memang bukan

    menjadi hal yang aneh dan luar biasa. Munculnya ponsel pintar membuat internet

    begitu booming digunakan masyarakat dengan berbagai motif penggunaanya.

    Bagaimana dengan kegiatan akademik? Apa internet berkontribusi

    terhadapa dunia yang sedang digeluti mahasiswa? Berikut datanya kami sajikan.

    26%

    54%

    8% 12%

    Diagram 1. Aktivitas di Internet

    Cari data buat tugas

    Buka medsos

    Game online

    Lainnya

  • 13

    Dengan presentasi mencapai 97% responden menyatakan sering

    menggunakan internet untuk membantu mengerjakan tugas perkuliahan yang

    diberikan dosen dikelas. Meski tak dapat dipungkiri masih terdapat 3%

    responden yang sama sekali tidak memanfaatkan fasilitas internet sebagai sarana

    perkembangan teknologi dalam menyelesaikan tugas perkuliahannya.

    Pada pembahasan diatas kami telah paparkan berbagai data yang terkait

    mengenai profil responden, dan tanggapan mereka terhadap pemanfaatan

    kemajuan teknologi khususnya internet dan penggunaannya dikalangan

    mahasiswa.

    Kami kira sudah saatnya kami mengajak pembaca sekalian untuk lebih

    mendalami hasil penelitian mengenai plagiarisme yang terjadi dilingkungan

    mahasiswa. Kita awali dengan data mengenai tingkat prresentasi responden yang

    melakukan plagiat untuk melakukan tugasnya.

    38%

    59%

    3%

    Diagram 2. Internet dan Tugas Kuliah

    Sangat sering

    Sering

    Tidak pernah

  • 14

    Dari total 66 responden yang terdiri dari perwakilan 10 fakultas du Unisba

    didapati fakta yang cukup mencenganggkan bahwa sebanyak 82% responden

    mengaku menjadi plagiat tatkala harus menyelesaikan tugas kuliah yang diberikan

    dosen di kelas. Tentu ini harus menjadi perhatian besar bagi kita yang terjun

    langsung dalam dunia akademik karean bagai manapun perbuatan plagiat

    merupakan kejahatan intelektual yang tidak boleh dibiarkan berkembang secara

    bebas.

    Dari 82% responden yang plagiat tersebut didapati berbagai alasan yang

    cukup beragam yang kami sajikan melalui diagram dibawah ini:

    Alasan paling dominan dari para responden adalah Akses sumber yang

    mudah dan deadline tugas yang mepet dengan presentasi masing-masing 33%

    82%

    18%

    Diagram 3. Tingkat Plagiat

    Pelaku Plagiat

    Tidak Plagiat

    33%

    20% 6%

    33%

    8%

    Diagram 4. Alasan Plagiat

    Akses sumber mudah

    Tugasnya sulit

    Malas mikir

    Deadline mepet

    Lainnya

  • 15

    memaksa responden melakukan plagiat untuk menyelesaikan tugas kuliahnya.

    Ada juga responden yang temasuk kedalam gologan yang melakukan plagiat

    karena tugas yang diberikan dosen dirasa sulit, sehingga terpaksa mereka

    melakukan plagiat. Presentasinya cukup besar yakni 20%.

    Lantas apakah perilaku licik para responden ini pernah mendapatkan

    penanganan khusus dari dosen yang mengetahui bahwa ia plagiat?

    79% responden mengaku tidak pernah mendapatkan hukuman karena perilaku

    liciknya tersebut. Ini mengkhawatirkan karena hanya 19% saja mereka yang

    mengaku pernah dihukum gara-gara plagiat. Bagaimana dengan dosen apa

    sebenarnya mereka tahu terhadap kelakuan para mahasiswanya yang sangat tidak

    dibenarkan terjadi dilingkungan akademisi. Apa mungkin mereka menutup mata

    dengan fenomena yang terjadi dan menganggap sepele hal ini.

    Mahalah kami tidak membahas hal itu secara mendalam. Buka otoritas

    kami untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai tanggapan dosen tentang

    mahasiswanya yang plagiat. Sebelum kami menutup pemaparan tentang hasil

    penelitian kami disekitar kampus Unisaba, kami paparkan juga hasil wawancara

    dengan salah seorang dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Ibu Santi Indra Astuti,

    S.Sos., M.Si. yang pernah menulis artikel terkait dengan topik yang kami bahas.

    Berdasarkan pengakuannya plagiarisme dikalangan mahasiswa tidak sepenuhnya kesalahan mahasiswa. Karena berdasarkan hasil wawancara dengan

    79%

    19%

    2%

    Diagram 5. Dihukum Karena Plagiat

    Tidak pernah

    Pernah

    Lainnya

  • 16

    pelaku plagiat dilingkungan Fikom Unisba ada yang mengaku bahwa tidak tahu terkait etika penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.

    Menaggapi hal tersebut beliau menyesalkan kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai etika penulisan karya tulis. Bisa saja ini kekeliruan para guru bahasa Indonesia di SMA tempat mereka bersekolah yang tidak membekali mereka dengan pengetahuan tentang cara menguti dan menghindari plagiat tuturnya.

    Adapun terkait dosen dalam menghadapi mahasiswa yang plagiat beliau mengakui bahwa sampai saat ini Unisba sendiri belum punya sistem yang jelas untk mengani mahasiswa yang kedapati melakukan kelicikan akademik. Sampaia saat ini hukuman masih diserahkan kepada dosennya masing-masing.

    Sebelum kami menutup hasil penemuan kami dilapangan terkait tindak plagiarisme di kalangan mahasiswa Unisba, kami merasa perlu menekankan bahwa kejahatan intelektual berupa plagiat masih perlu mendapatkan perhatian khusus terutama sekali bagi mereka yang memiliki akses untu memperbaiki hal tersebut. Mengapa demikian, karena bukan tidak mungkin jika hal semacam ini terus dibiarkan takutnya akan menjadi sebuah pembenaran yang tidak menutup kemungkinan akan membuat reputasi Unisba di mata masyarakat menjadi menurun bahkan hancur. Tidak hanya mahasiswanya saja yang mendapat penanganan serius supaya tidak melakukan plagiat, dosen yang menjadi panutan mahasiswa pun selaykanya dipantau dan diberi pelatihan lebih lanjut supaya mereka juga tidak berperilaku licik (baca:plagiat) dan sedini mungkin mengetahui mana mahasiswa yang melakukan plagiat untuk tugas-tugas mereka di kelas.

    3.3. Penanganan Plagiasi di Lingkungan Akademik

    Plagiarime adalah masalah kronis. Untuk itu kami juga paparkan beberapa kiat untuk menghindari diri dari plagiat, juga menghindarkan mahasiswa untuk tidak melakukan plagiat tatkala mengerjakan tugas kuliahnya.

    Berikut kami sajikan saran-saran yang dipaparkan oleh Ibu Santi Indra Astuti. S.Sos., M.Si. terkait pengangan plagiat dikalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Unisba:

    a) Melakukan penetapan sistem yang jelas untuk menghindari dosen dan mahasiswa melakukan kecurangan akademik (plagiat).

    b) Memberikan pelatihan khusus kepada dosen supaya bisa mengindikasikan mahasiswa yang melakukan plagiat dan memberinya pemahaman tentang plagiat sebagai salah satu bentuk kejahatan intelektual.

    c) Membekali dosen dengan software anti plagiat yang sebenarnya telah diterapkan di kampus-kampus luar negeri, karena tidak semua rekan-

  • 17

    rekan dosen punya tenaga untuk melakukan koreksi satu persatu terhadap tugas yang dikumpulkan mahasiswa.

    Untuk mendukung solusi pengentasan plagiat dikalangan mahasiswa kami pun memaparkan berbagai tips dan trik yang bisa dilakukan

    Secara sederhana, plagiarisme sebenarnya bisa dihindari dengan menggunakan teknik yang diperbolehkan (legal) dalam dunia akademis. Pengetahuan atau teknik ini antara lain berkaitan dengan tata cara mengutip dan melakukan paraphrase.

    1. Mengutip

    Kemampuan mengutip karya oarang lain secara tepat merupakan indikator utama dari tulisan kesarjanaan.

    Kapan Mengutip?

    a) Kutipan langsung hanya dipergunakan ketika kata-kata asli pengarang diungkapkan secara ringkas dan sangat meyakinkan, sehingga seseorang tidak mungkin lagi untuk memperbaiki kata-kata itu.

    b) Kutipan langsung dapat dipergunakan ketika seseorang ingin mengomentari, atau membantah atau menganalisis gagasan dari penulisan lain.

    c) Kutipan langsung harus dipergunakan ketika menyitir rumus matematika, ilmu alam atau yang lain.

    Aturan Mengutip

    a. Kata-kata secara apa adanya (the exact word) dari pengarang atau dari publikasi resmi harus dikutip.

    b. Jika keterangan waktu dari sebuah kutipan tidak sesuai dengan konteks ketika kutipan itu dipergunakan, sedangkan dalam kejadian tertentu sangat dibutuhkan, maka sisipan tersebut dapat dipergunakan dalam materi kutipan

    c. Ketika kutipan terlalu panjang, seseorang diperbolehkan untuk menghilangkan bagian tertentu dari dokumen asli.

    Bagaimana Mengutip

    a) Kutipan pendek Panjang kutipan kira-kira tiga baris dan harus menggunakan kutipan ganda. Atau bisa juga dengan

  • 18

    menempatkan penomoran dalam dua tanda kurung persegi di belakang kalimat yang dikutip. b) Kutipan panjang Ketika membuat kutipan panjang janganlah menggunakan kutipan pada awal dan akhir kutipan, pergunakan satu spasi untuk kutipan dan pergunakan alinea masuk dari margin kiri serta harus mencantumkan pendahuluan kutipan secara benar.

    2. Melakukan Parafrase a. Mengungkapkan ide atau informasi esensial dari orang lain dan

    menyajikannya dalam bentuk baru. b. Salah satu cara yang absah untuk meminjam dari atau

    menggunakan sebuah sumber.

  • 19

    BAB IV PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap plagiarisme di lingkungan mahasiswa, intensitas menggunakan internet, kasus-kasus yang pernah terjadi tentang plagiarisme, dan penanganan plagiarisme dikalangan mahasiswa. Setelah melakukan kegiatan observasi, wawancara dan penyebaran angket diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

    1. Intensitas penggunaan internet pada mahasiswa yaitu membuka media sosial tetapi tidak sedikit yang menggunakan internet sebagai media untuk menyelesaikan sebuah tugas.

    2. Plagiarisme yang dilakukan mahasiswa kebanyakan beralasan karena deadline tugas dari dosen dan akses internet lebih mudah.

    3. Belum ada sanksi tegas yang membuat efek jera terhadap mahasiswa yang melakukan plagiarisme.

    4. Pengetahuan terhadap etika tentang cara penulisan yang baik masih kurang dipahami sehingga banyak orang melakukan plagiarisme dengan tanpa sadar.

    5. Menanamkan kebiasaan membaca agar dapat menulis dengan baik

    dan menambah pengetahuan sehingga sedikit kemungkinan orang

    untuk melakukan plagiarisme.

    4.2. Saran

    Saran-saran yang dapat dikemukakan kami adalah kelanjutan hasil penelitian yang dilakukan mengenai plagiarisme dilingkungan mahasiswa. Berikut ini adalah saran-saran kami mengenai kegiatan plagiarisme dilingkungan mahasiswa :

    1. Agar setiap tingkat pendidikan memberikan pengarahan terhadap cara pengutipan yang benar dan membiasakan untuk mengutip dari sebuah buku dibandingkan melakukan cara cepat yaitu dengan meng copy paste hasil karya orang lain.

    2. Dosen sebaiknya lebih teliti dalam memeriksa tugas mahasiswa dan menindak tegas orang yang melakukan plagiarisme. Sehingga memberi efek jera terhadap pelaku plagiarisme.

    3. Agar tidak menjadi sebuah budaya dalam lingkungan mahasiswa maka para dosen seharusnya mewajibkan dalam setiap tugas yang diberikan kepada mahasiswa mengutip dari sebuah buku.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Darmawan (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

    Darmawan, Awang (2014). Unhas Geger, Guru Besar dan Mahasiswi Nyabu Tempo Online. 14 November 2014, http://www.tempo.co. Diakses 15 Januari 2015

    Hapsari, Ade (2014). Sederet Kasus Plagiarisme di Kampus Okezone. 25 Februari 2014, http://news.okezone.com. Diakses 12 Januari 2015

    Mahmud (2013). Pengertian dan Fungsi Internet Blog Pribadi. Mei 2013, http://mustofaalmahmud.blogspot.com. Diakses 7 Januari 2015

    Raharjo, Agus. (2002). Cybercrime: Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

    Silalahi, Ulber. (2012), Metode Penelitian Sosial, PT Refika Aditama, Bandung

    Soelistyo, Hendri. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika, Kanisius, Yogyakarta

    Suyanto dan Asep Jihad (2014). Cara Cepat Belajar Menulis Karya Ilmiah, Multi Presindo, Yogyakarta

  • 21

    LAMPIRAN

    Lampiran 1 Pertanyaan Angket Penelitian

    Angket Penelitian Mata Kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi

    A. Profil Responden 1. Usia : 2. Jenis Kelamin : 3. Fakultas : 4. Angkatan :

    B. Pertanyaan Penelitian

    1. Sejak kapan anda mengenal internet? a. Sejak SD b. SMP c. SMA d. Lainnya, sebutkan_____________

    2. Siapa yang pertama kali memperkenalkan internet? a. Teman b. Orang tua (keluarga) c. Guru d.Lainnya, sebutkan_____________

    3. Berapa waktu yang anda habiskan untuk menggunakan internet (per hari)?

    a. Kurang dari 1 jam b. 1 jam 3 jam c. Lebih dari 3 jam d. Lainnya, sebutkan_____________

    4. Dimana biasanya anda mengakses internet? a. Di komputer/ Laptop b. Di smartphone

    5. Apa yang anda lakukan ketika menggunakan internet? a. Mencari data untuk tugas b. Membuka media sosial c. Bermain game online d. Lainnya, sebutkan_____________

    6. Seberapa besar manfaat internet untuk anda? a. Sangat bermanfaat b. Bermanfaat c. Tidak bermanfaat

  • 22

    7. Seberapa sering anda menggunakan internet untuk mengerjakan tugas?

    a. Sangat sering b.Sering c. Tidak pernah

    8. Apa anda pernah melakukan plagiat (copy-paste) untuk menyelesaikan tugas?

    a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah (Bisa langsung mengisi soal no 15 dan 16 )

    9. Apa alasan anda melakukan plagiat? a. Akses sumber lebih mudah b. Tugasnya sulit c. Malas mikir d.Deadline tugas e. Lainnya, sebutkan______________

    10. Bagaimana perasaan anda ketika melakukan plagiat dari internet? a. Sangat bersalah b.Bersalah c. Tidak bersalah

    11. Pernahkah perilaku plagiat anda diketahui dosen? a. Sering b.Pernah c. Tidak pernah d.Lainnya, sebutkan_______________

    12. Bagaimana perasaan anda ketika anda ketahuan plagiat? a. Malu b.Takut c. Merasa bersalah d.Biasa saja e. Lainnya, sebutkan______________

    13. Pernahkah anda dihukum ketika ketahuan melakukan plagiat dari internet?

    a. Sering b.Tidak pernah c. Pernah d.Lainnya, sebutkan______________

    14. Apa anda sadar bahwa plagiat itu merupakan kejahatan intelektual dilingkungan akademik?

    a. Sangat sadar b.Sadar c. Tidak sadar

  • 23

    d. Lainnya, sebutkan_____________ 15. Bagaimana tanggapan anda terhadap orang yang melakukan plagiat

    dari internet? a. Kecewa b. Marah c. Biasa saja d. Lainnya, sebutkan______________

    16. Kemukakan saran anda mengenai plagiasi dilingkungan mahasiswa! ____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

  • 24

    Lampiran 2. Hasil Wawancara

    Hasil Wawancara

    Narasumber : Ibu Santi Indra Astuti, Sos., M.Si.

    Pewawancara : Jajang Jamaludin

    Waktu dan Tempat : Selasa, 13 Januari 2015 di BPM-Fikom Unisba

    Topik : Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa

    Hasil wawancara :

    1. Sejak kapan plagiat mulai muncul dan berkembang di Unisba?

    Bermula dari sekitar tahun 2015 saat dosen memberikan tugas melalui

    internet. Sejak saat itu pelanggaran plagiat sudah mulai teridentifikasi oleh

    dosen. Di Fakultas memang sudah terdeeteksi banyak sekali plagiarisme dan

    semakin lama semakin parah. Kita mengira bahwa semua teman-teman curang

    terhadap plagiarisme tetapi kita ingin tahu kenapa memiliki motivasi seperti

    itu. Ternyata dari wawancara kecil kecilan yang kita lakukan sebagian besar

    tidak mengetahui bahwa yang mereka lakukan itu adalah plagiarisme. Banyak

    yang melakukan plagiarisme sebagi jalan pintas karena tidak ingin sulit dan

    sebagainya. Apalagi ketika tahu bahwa tugasnya itu hanya sekedar

    dikumpulkan kemudian tidak diperiksa, tetapi tidak semua dosen seperti itu.

    Jadi mengerjakan tugasnya asal-asalan dan ternyata masih ada mitos bahwa

    semakin tebal tugas maka akan semakin besar nilainya. Semakin bagus cover

    tugasnya maka semakin bagus juga nilainya.

    Mitos tersebut memang banyak diketahui orang tetapi suatu temuan

    yang menarik adalah sebagian besar mereka ternyata itu baru tahu bahwa itu

    plagiarisme setelah mereka dihukum ketika mendapatkan sanksi. Saya

    berpikir bahwa apakah mereka tidak diajarkan ketika duduk di bangku SMA.

    Itu yang kita lihat dari pendidikan Indonesia, ketika di SMA kelihatannya

    tidak mengajarkan sampai sejauh itu, kalau saya jadi pertama kebiasaan

    membaca muncul jika orang tersebut bukan pembaca yang baik, bagaimana

    dia bisa menulis dengan baik. Kemudian karena menulis itu tidak dilatih

  • 25

    dengan serius maka akibatnya ketika diminta untuk membuat sebuah tulisan

    banyak yang menggunakan jalan pintas/cepat seperti itu yang diambil.

    Tekhnologi juga sangat memungkinkan dan sangat memudahkan

    seseorang untuk melakukan plagiarisme sehingga sangat memudahkan juga

    bagi yang melakukannya. Jika jaman saya kekita kita akan mengutip sesuatu

    dari buku, maka kita benar-benar mengutip dan memindahkan itu kedalam

    ketikan/tulisan kita. Tetapi berbeda dengan jaman sekarang orang akan dengan

    sangat mudah untuk melakukan block-click-copy-paste itu membuat kita

    kehilangan kendali. Apalagi diperparah dengan kondisi yang memang tidak

    diajarkan bagaimana cara mengutip yang baik. Bagaimana etika dalam

    memperlakukan karya orang lain dan sebagainya.

    Jadi menurut saya, ini bukan saya yang tidak bisa menyalahkan hanya

    pada yang melakukan plagiarisme tersebut tetapi juga pada sistem pendidikan

    secara keseluruhan. Kita lupa mengajarkan bagaimana cara menulis yang baik

    termasuk juga mengutip yang baik. Kita lebih memaksa orang untuk menulis

    dengan baik sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah pelajaran itu

    dipahami atau tidak, tetapi kita lupa mengajarkan bagaimana cara menulis

    yang baik.

    2. Kasus Indonesia mengenai plagiarisme terutama dikalangan civitas

    akademika masih tinggi. Kasus kemarin yang menyangkut Universitas

    Gajah Mada (UGM), UNPAD dan UNPAR juga selaku praktisi dicivitas

    akademika tanggapan ibu seperti apa?

    Itu hanya membuat malu jika yang melakukannya mahasiswa karena

    kontrolnya kurang dan belum diajarkan yang sebenernya. Jika dosen yang

    melakukan hal itu maka benar-benar tidak masuk akal untuk saya karena

    hanya membuat malu saja. Jika bertemu dengan orang yang seperti itu

    sepertinya saya tidak ingin kenal. Saya melakukan itu karena dosen tersebut

    tahu apa yang harus dia lakukan dan sangat tidak beralasan jika benar

    melakukan hal tersebut. Mungkin dengan dia melakukan hal itu dia akan naik

    pangkat karena alasan ekonomi, menginginkan popularitas dan sebaginya.

  • 26

    Tetapi bagi saya dosen melakukan itu menjadi penjahat dibidang dimana dia

    seharusnya melindungi karya itu.

    Perilaku yang lebih jahat lagi misalnya ketika seorang pemuka agama

    kemudian ia mengkomersialisasikan ajaran agamanya, itu merupakan perilaku

    yang sangat tidak wajar. Keduanya sama sama sangat tidak pantas untuk

    dilakukan. Jika saya setuju dengan peristiwa itu harus ditindak dengan tegas

    kemudian di publis juga dibikin malu karena memang tidak pantas melakukan

    hal seperti itu. Jika low and forcement nya itu rendah seperti itu didiamkan

    saja, kita menjadi tidak memiliki dasar juga untuk menindak yang lain-

    lainnya.

    3. Dilihat dari kesalahan tidak hanya dari mahasiswa saja tetapi pada sistem

    yang memang dijalankan suatu lembaga tersebut. Bagaimana dengan

    Unisba sendiri untuk menghadapi fenomena seperti itu?

    Himbauan pasti sudah bulak-balik disampaikan, jika selama ini Unisba

    belum memiliki sistem untuk mendeteksi itu kecuali jika itu sudah

    berbentuk karya yang dipublikasikan secara online. Jika itu banyak yang

    bisa mengawasi tetapi seperti berbentuk sebuah karya paper yang

    diberikan kepada dosen itu kita belum memiliki sistemnya.

    Memang seluruhnya diserahkan kepada sendiri untuk bisa

    mendeteksi itu dan hal itu masih menyulitkan sekali bagi dosen. Tidak

    semua dosen juga memiliki stamina dan passion untuk meneliti itu.

    Sehingga alasan itulah yang menurut saya masih banyak tugas yang harus

    dilakukan. Saya beberapa kali melakukan korespodensi dengan teman-

    teman dosen peneliti dari luar negeri. Mereka disetiap komputernya itu

    sudah dipasang alat-alat untuk mendeteksi hal tersebut. Jadi, jika misalnya

    tugas harus dishare sudah ketahuan lebih dari sekian paragraf, bar, word

    atau streses plagiarisme. Itu akan memudahkan kerja dosen, sekarang kita

    bagaimana mendeteksi plagiarisme? Dengan membaca satu persatu?

    Orang-orang yang melakukannya itu tidak banyak. Saya juga tidak bisa

  • 27

    memaksakan teman-teman lain untuk melakukan hal seperti itu karena

    sangat membutuhkan stamina yang luar biasa.

    4. Apa sajakah saran dan kiat-kiatnya untuk meminimalisir plagiarisme

    dikampus, Unisba pada khususnya?

    Untuk mahasiswa tentu harus tahu cara mengutip yang baik,

    kemudian menjalankan kriteria-kriteria untuk menulis karya tulis ilmiah.

    Hal ini bisa membebaskan mereka dari kejahatan akademik dan

    intelektual. Sikap seperti itu harus dibiasakan dari awal karena plagiarisme

    itu sebenarnya bisa menumpulkan otak kita karena kita dengan mudah

    sekali mengambil karya orang lain dan kita tidak terbiasa melakukan

    analisis disamping itu juga bisa dikatakan kita mengkhianati orang lain.

    Sebenarnya itu merupakan salah satu bentuk korupsi, tetapi saya lebih

    memfokuskan kepada kampus harus memiliki program yang sangat

    terstruktur dan sangat konsisten untuk membrantas plagiarisme.

    Apa yang bisa dilakukan saya pertama, saya bermimpi setiap dosen

    diberikan sistem untuk mendeteksi plagiarisme. Kedua, kampus

    memberikan pelatihan-pelatihan dan memasukkan kriteria anti plagiarisme

    itu dalam indkator-indikator yang jelas. Sehingga terbebas dari sebuah

    karya yang plagiarisme dan membuat surat pernyataan jika bukan hanya

    itu saja yang dibutuhkan. Tetapi juga sampai bagimana menghindarikan

    sebuah karya itu dari plagiarism dan memiliki sebuah sistem reword dan

    panisment.

    Hal ini dilakukan bertujuan agar bisa menanggulangi plagiarism.

    Plagiarism juga harus dijadikan gerakan sosial bersama-sama, jangan

    dijadikan sekedar seluitan kosong saja. Tetapi menjadi gerakan bersama

    yang didukung oleh setiap pihak power dari teman-teman mahasiswa itu

    besar sekali melalui organisasi-organisasi kemahasiswaan. Lihat saja go

    greennya Unisba tidak akan sukses jika tidak didukung oleh teman-teman

    organisasi yang membuat kebersamaan gerakan seperti itu. Saya juga

    berharap gerakkan anti plagiarisme ini menjadi social movement pada level

    seperti itu.

  • 28

    Lampiran 3. Aktivitas Anggota

    AKTIVITAS ANGGOTA

    No Tangggal Kegiatan Keterangan Hasil

    1 15 Desember 2014 Mendiskusikan Tema

    Setiap anggota diharuskan mengajukan tema

    Tema yang sudah sdisepakati diajukan kepada dosen pengampu mata kuliah

    2 22 Desember 2014 Mendiskusikan pertanyaan angket

    Sebelum angket disebar, terlebih dahulu diajukan kepada dosen

    Rancangan pertanyaan untuk angket penelitian

    3 29 Desember 2014

    Print out angket pertanyaan untuk dievaluasi

    Sebelum angket diperbanyak, angket diperiksa ketepatannya oleh dosen

    Angket yang siap untuk diedarkan kepada responden

    4 31 Desember 2014 Menyebar angket penelitian

    Disebar disekitar Unisba

    Kami mendapatkan 66 responden yang terdiri dari 10 fakultas di Unisba

    5 2 Januari 2015 Pengolahan hasil penelitian

    Membuat coding book dan coding sheet

    Data kasar untuk membuat chart

    6 6 Januari 2015

    Penghitungan dan analisis hasil angket

    Membuat tabel informasi untuk membuat klasifikasi

    7 13 Januari 2015 Wawancara Ibu Santi

    Untuk Mendukung hasil penelitian Hasil wawancara

    8 14 Januari 2015 Pengolahan Hasil Wawancara

    Untuk Mendukung hasil penelitian

    9 15 Januari 2015 Finishing makalah

    Untuk mengecek naskah yang akan di print

    Makalah Penelitian (Karya Ilmiah)

    KARYA ILMIAHLEMBAR PENGESAHANPENELITIAN FAKULTAS ILMU KOMINKASI TK. MAHASISWAABSTRAKKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR DIAGRAMDAFTAR LAMPIRANBAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Identifikasi Masalah1.3. Tujuan Pembuatan Makalah1.4. Teknik Pengumpulan Data

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Karakteristik Internet2.2. Pengertian Plagiarisme

    BAB IIIPEMBAHASAN3.1. Kasus-kasus Plagiat di Indonesia3.2. Analisis Hasil Penelitian3.3. Penanganan Plagiasi di Lingkungan Akademik

    BAB IVPENUTUP4.1. Kesimpulan4.2. Saran

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN