Karya Tulis Ilmiah Harry
-
Upload
harry-afrian -
Category
Documents
-
view
55 -
download
0
description
Transcript of Karya Tulis Ilmiah Harry
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN DIARE + DEHIDRASI RINGAN
SEDANG DI RUANG III ANAK RSUD
Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN
DISUSUN
OLEH:
HARRY AFRIAN
1102034 :
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
AKDEMI KEPERAWATAN INDAH
MEDAN
2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tukis Ilmiah Telah Dikoreksi dan Disetujui untuk Dipertahankan
Dihadapan Tim Penguji Dalam Ujian Diploma III Keperawatan
Pada Akademi Keperawatan Indah Medan
Medan , 19 juni 2013
Pembimbing
(Ns. Nur asni arti)
Mengetahui
Direktur Akademi Keperawatan Indah Medan
(Ns. H. Ambali Azwar Siregar, SKP, M.Biomedik)
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN +
DIAREDEHIDRASI RINGAN SEDANG DI RUANG III ANAK RSUD Dr.
PIRNGADI KOTA MEDAN
Yang disiapkan dan dipertahankan oleh :
Nama : Harry Afrian
Nim : 1102034
Telah diuji dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 18 juni
2013. Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Tim Penguji
Tim Penguji Tanda Tangan
Penguji 1 ( )
(Fitriani Nst, SKM)
Penguji II ( )
(Ns. Andilala, S.Kep)
Penguji III ( )
(Ns Masni, S.Kep)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama :
Tempat / Tanggal Lahir :
Agama :
Jenis Kelamin :
Anak Ke :
Alamat :
DATA ORANG TUA
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Pekerjaan Ayah :
Pekerjaan Ibu :
Alamat :
PENDIDIKAN
Tahun 1998 – 2004 :
Tahun 2004 – 2007 :
Tahun 2007 – 2010 :
Tahun 2010 – 2013 :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas sgala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasikan karya tulis ilmiah ini yang merupakan salah
satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan di Akademi Indah
Medan.
Adapun judul karya tulis ilmiah ini adalah : ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE + DEHIDRASI RINGAN
SEDANG DI RUANG III ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI
KOTA MEDAN TAHUN 2014
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak.
Pada kesempatan ini, penuis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak H.Abdul harris syarif Hsb, SE. Selaku Ketua Yayasan Indah Medan.
2. Bapak Ns. H. Ambali Azwar Srg, SKP. M. Biomedik Selaku Direktur Akademi
Keperawatan Indah Medan.
3. Bapak Dr. H. Amran Lubis, Sp.JP. Selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pirngadi Kota Medan.
4. Ibu Fitriani Nst, SKM. Selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Seluruh staf dosen pengajar Akademi Keperawatan Indah Medan yang ikut serta dalam
mempermudah penyiapan karya tulis ilmiah ini.
6. Teristimewa buat ayahanda dan ibunda, kakak tercinta yang telah banyak memberikan
bantuan berupa oral,material dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini.
7. Seluruh Mahasiswa/I Akper Indah tingkat III yang telah memberikan dukungan dan
partisifasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari atas jerih payah serta bimbingan dari beberapa pihak yang memberikn
masukan yang sangat bermanfaat untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis juga
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karya tulis ilmiah
ini.
Akhir kata penulis berdo’a, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
rahmatnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua khuusnya kepada penulis.
Medan, juli 2013
Penulis
HARRY AFRIAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belajar
Diare merupakan gejala yang terjadi karna kelainan yang melibatkan fungsi pencernaan,
penyerapan dan sekresi. Die isebabkan oleh tansfortasi air dan elektrolit yang abnormal
dalam usus. Di seluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap
tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di Negara berkembang
berhubungan dengan diare dan dehidrasi. (Donna L. Wong, 2008).
Diare atau dikenal dengan sebutan mencret memang merupakan penyakit yang masih
banyak terjadi pada masa kanak dan bahkan menjadi salah satu penyakit yang banyak
menjadi penyebab kematian anak yang berusia dibawah lima tahun (balita). Karenanya,
kekhawatiran orang tua terhadap penyakit diare adalah hal yang wajar dan harus dimengerti.
Justru yang menjadi masalah adalah apabila ada orang tua yang bersikap tidak acuh atau
kurang waspada terhadap anak yang mengalami diare. Misalnya, pada sebagian kalangan
masyarakat, Diare dipercaya atau di anggap sebagai pertanda anak akan bertumbuh atau
berkembang. Kepercayaan seperti itu secara tiak sadar dapat mengurangi kewaspadaan orang
tua. Sehingga mungkin saja diare akan membahayakan anak. (anak sehat.blogdriver.com)
Pembangunan kesahatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan yang optimal bagi
masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Penyelenggarakan upaya kesehatan yang dimaksud meliputi perbaikan
giji, kesehatan kelarga, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular maupun
penyakit tidak menular lainnya.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2000-2003, diare merupakan
penyebab kematian nomor tiga pada balita di dunia. Di asia tenggara juga menempati urutan
ke tiga penyebeb kematian pada balita (WHO,2005). Menurut sukersnas (survei kesehatan
nasional) 2001 diare merupakan salah satu penyebeb kematian keua terbesar pada balita.
Indonesia merupakan kawasan endemik berbgai penyakit menular, salah satunya adalah
diare. Setiap tahun rata-rataa 100.000 anak meninggal dunia karna diare dan diaremenjadi
penyebab kematian kedua terbesar setelah malnutrisi di Indonesia. Penyebab utama diare
yaitu kurangnya prilaku hidup bersih masyarakat dan sanistasi yang buruk (Dinkes Jatim,
2006).
Diare pada balita (Bawah lima tahun) sangat berbahaya karna dapat menyebabkan
kemtian akibat kekurangan cairan. Balita rentan terhadap diare karna perkembangan sistem
pencernaan dan kekebalan tubuhnya yang belum optimal menyebabkan mereka mudah
terserang diare akibat bakteri atau virus (Medicastore.com, 2007).
Berdasarkan laporan yang diterima di Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi sumatra utara
menyebutkan sepanjang januari hingga juli 2010 penderit diare mencapai 70.723 jiwa, yang
diakibatkan rendahnya PHBS. Kepala seksi bimbingan pengadilan (Bimdal) wabah dan
bencana Dinas Kesehatan sumatra utara, tahin 2009 tidk ada laporan kasus luar biasa (KLB),
sedangkan tahun 2010 ini ada laporan KLB dari kabupaten tpanuli selatan.
Tanggal 21 Agustus Kemarin, kata suhadi, pihaknya mendapat laporan KLB di tapanuli
selatan tepatnya di desa Aek Badak Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli
Selatan dengan rentang waktu selama 5 hari atau mulai sejak tanggal 17 Agustus 2010,
dengan korban 34 orang dan 1 penderita meninggal dunia.
Sementara RSUD Dr. Pirngadi Medan (RSPM) pada periode Juni-Juli 2010, 7 pasien
meninggal karna diare atau Gastroenteritis. “Penderita diare diRSPM merupakan rujukan dari
smua daerah di sumut,” kata kabag hukum dan humas RSPM, Edison Perangin-angin. Edison
mengatakan, diare merupakan penyakit tertinggi dari 10 penyakit besar yang ditangani di
RSPM. Untuk bulan Juni, sebanyak 89 orang penderita dirawat. Untuk bulan Juli kita meraat
sebanyak 66 penderita dan 4 diantaranya meninggal dunia.
Tindakan terbaik untuk mengahadapi diare pada anak bayi dan anak adalah pencegahan.
Karna sebagian besar insfeksi yang menyebaban diare akut ditularkan lewat jalurfekal oral,
maka orang tua membutuhkan informasi mengenai tindakan pencegahan seperti higiene
perorangan, perlindungan suplai air terhadap kontaminasi dan pengolahan akanan yang hati-
hati.
a. Merawat anak yang sakit atau orang dewasa denag hati-hati, mencuci tangan setelah
mengganti popok bayi, membantu penggunaan individu kamar mandi, atau membantu
individu di sekitar rumah.
b. Anak-anak harus diinstruksikan untuk mencuci tangan mereka, terutama setelah
menggunakan kamar mandi dan ketika ingin makan .
c. Gunakan perawatan ketika mempersiapkan unggas mentah atau daging makanan
harus dimasak dengan suhu yang direkomendasikan.
d. Buah-buahan dan sayuran di konsumsi mentah harus di bilas dengan air bersih.
e. Pasteurisasi (mentah) susu yang dapat terkontaminasi dngan bakteri dan selalu harus
dihin dari. Jus dan buah yang tidak di pasteurisasi harus dihindari bahkan jika
sumber tersebut tidak diketahui karna buah mungkin telah datang dalam kotak dengan
kotoran hewan yang terkontaminasi di kebun
Untuk itu peran perawat ibu menjadi sangat penting karna di dalam merawat anaknya ibu
sering sekali erperan sebagai pelaksana dan pembuat keputusan dalam mengasuh anak,
yaitu dalam hal memberi makan, memberi perawatan kesehatan dan penyakit, membri
stimulasi mental. Dengan demikian bila ibu berprilaku baik mengenai diare, ibu sebagai
pelaksana dan sebagai pembuat keputusan dalam pengasuhan, diharapkan memberikan
pencegahan dan pertolongan pertama pada diare dengan baik di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2013.
1.1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
1.2.1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada An. R dengan gangguan sistem
pencernaan “Diare + Dehidrasi Ringan Sedang di Ruang III Anak Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2013 dengan menggunakan
proses keperawatan.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian asuhan keperawatan pada An. R dengan
gangguan sistem pencernaan “Diare + Dehidrasi Ringan Sedang di Ruang III
Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2013.
b. Mampu merumuskan diagnose keperawatan pada An. R dengan gangguan
sistem pencernaan “Diare + Dehidrasi Ringan Sedang di Ruang III Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2013.
c. Mampu menyusun perencanaan asuhan keperawatan pada An. R dengan
gangguan sistem pencernan “Diare + Dehidrasi ringan sedang” di Ruang III
Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2013.
d. Mampu melakanakan tindakan asuhan kperawatan pada An. R dengan
gngguan sistem pencernaan “Diare + Dehidrasi ringan sedang” di Ruang III
Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2013.
e. Mampu membuat evaluasi asuhan keperawatan pada An. R dengan gngguan
sistem pencernaan “Diare + Dehidrasi ringan sedang” di Ruang III Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2013
1.3. Ruang Lingkup
mengingat luasan cakupan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem
pencernaan “Diare + dehidrasi ringan sedang”, maka penulis hanya menitik beratkan paa
satu kasus saja yaitu pada asuhan keperawatan pada An. R dengan gangguan sistem
pencernaan “Diare + dehidrsi ringan sedang”, di ruang III Anak Rumah Sakit Umum
Daeah Dr. Pirngadi Kota Medan tahun 2013.
1.4. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, pnulis menggunakan metode deskriptif
yitu menggambarkan langsung suatu keadaan secara umum dan objektif dengan cara
pendekatan studi kasus, teknik pengkajian, menganalisa data menarik kesimpulan
melalui.
1.4.1. Study Literatur
Dengan cara mempelajari buku perpustakaan, makalah, skripsi, dan tulisan yang
berhubungan dengan judul karya tulis ilmiah ini.
1.4.2. Wawancara (interview)
Tanya jawab langsung dengan pasien, keluarga, dokter, perawat ruangan.
1.4.3. Observasi (pengamatan)
Mengamati tanda dan gejala yang muncul pada pasien untuk memperoleh dan
mengetahui keadaan pasien yang sebenarnya dan merawatat langsung pasien dan
kerja sama dengan dokter dan perawat ruangan.
1.4.4. Dokumentasi
Dengan cara melihat dan mempelajari catatan medik, catatan pemeriksaan atau
tindakan yang telah dilakukan.
1.5. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematik yang terdiri dari 5 (lima) BAB
yaitu:
BAB I : Pendahuluan terdiri dari:
Latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode
penulisan, sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka terdiri dari:
Tinjauan pustaka medis
Defenisi, etiologi, anatomi fisiologi, patofisiologi,
manisfestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan medis,
pemeriksaan diagnostik.
Tinjauan pustaka keperawatan
Pengakajian, diagnosa keperawatan, intervensi, rasional.
BAB III : Laporan kasus terdiri dari :
Pengkajian, diagosa keperawatan, intervensi, implementasi,
evaluasi dan catatan perkembangan.
BAB IV : Pembahasan terdiri dari :
Tahap pengkajian, tahap diagnosa keperawatan, tahap
intervensi, tahap evluasi
BAB V : Kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka Medis
2.1.1. Defenisi
Diare adalah merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak
seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keencean, serta frekuensi yang lebih dari
3 kali sehari dan pada neonatus 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.(A. Aziz Alimul
Hidayat, 2006)
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karna
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentu tinja yang encer atau cair. (Suriadi
dan Rita, 2006)
Sedangkanmenurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari
tiga kali sehari.
2.1.2. Etiologi
1. faktor Infeksi
a.Infeksi enternal: infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak. Meliputi infeksi enternal sebagai berikut:
Infeksi bakteri: vibrio, E.coli, Salmonela, shigella, campylobacter, yeinia,
aeromonas.
Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis) Adeno-virus,
Rota virus, Astrovirus.
Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides)
b.Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media
akut (OMA), tonsiitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, esenfalitis, dan sebagainya.
Keadaan ini terutama terdapat pada abyi dan anak berumur dibawah 2 tahun.
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa);
monsakarida (itolerasi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang
terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
Malasorbsi lemak
Malasorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadp makanan
4. Faktor psikologis:
Rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar).
(Ngastiyah, 2005)
2.1.3. Anatomi Fisiologi
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 meter
dalam keadaan hidup. Kemudian akan bertambah panjang menjadi kurang lebih 6 meterpada
orang yang telah meninggal akibat relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya, yang letaknya
di daerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar yang memanjang dari katup ileo kolika.
Usus halus terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu :
1. Deoudenum dngan panjang kurang lebih 25 cm
2. Jejunum dengan panjang kurang lebih 2 m
3. Ilieum dengan panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 akhir dari usus
Funsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorbsi chime dari lambung.
Sebagai tempat absorbsi makanan. Zat-zat makanan yang telah halus akan diabsorbsi ke
dalam usus halus yaitu pada deoudenum. Disini akan terjadi absorbsi besi, kalsium
dengan bentuan vitamin D, vitamin A,D,E,K dengan bantuan empedu dan asam folat,
serta sejumlah tempat untuk mengabsorbsi gula, asam amino, dan lemak.
Usus Besar
Usus besar atau disebut juga kolon merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai
dari katup ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan. Usus besar ini memiliki
panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolom terbagi lagi atas asenden, transversum, desenden dan
sigmoid, kemudian bagian akhir dari usus besar ini adalah anus (rektum) yang merupakan bagian
terakhir kira-kira 10 cm dari usus besar yang dimulai dari kolon sigmoid dan berakhir pada
saluran anal.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorbsi air (kurang lebih 90%), elektrolit, vitamin
dan sedikit glukosa. Kapasitas air kurang lebih 5.000 cc/hari. Flora yang terdapat dalam usus
besar berfungsi untuk mensintesis vitamin K dan B serta memungkinkan pembusukna ampas
makanan. (A.Aziz Alimul Hidayah, 2006)
2.1.4. Patofisiologi
Faktor
Infeksi
malabsorbsi
Makanan
Psikologis
Kuman masuk dan berkembang dalam usus
Tekanan osmotik meningkat
Toksin tidak dapat diabsorbsi
hiperperistaltik
Toksin dalam dinding usus halus
Pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus
hiperperistaltik
Diare
Hipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus meningkat
Isi rongga usus meningkat
Kemampuan absorbsi menurun