Karya Tulis Ilmiah Biogas Alam
-
Upload
dwiska-revananda -
Category
Documents
-
view
560 -
download
1
description
Transcript of Karya Tulis Ilmiah Biogas Alam
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA ILMIAH
Judul : Pengelolaan Sampah menjadi Biogas
Oleh : Dwiska Revananda [1], Muhammad Arief Prakoso [2], Yoga
Putra Pradana [3]
NIM : 1231130088 [1], 1231120096 [2], 1231140074 [3]
Tanggal Pengesahan : 14 September 2012
Ketua Kelompok
Dwiska Revananda
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah Illahi Robbi yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Karya Ilmiah di Politeknik
Negeri Malang ini dapat terselesaikan.
Karya Ilmiah ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak
terkait baik secara langsung atau secara tidak langsung. Untuk itu penyusun
menyampaikan terima kasih kepada :
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dorongan dan
semangat untuk terus maju dan pantang menyerah.
Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Karya Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan lain baik dari segi isi maupun penyajian. Oleh
karena itu , penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun guna proses penyempurnaan karya ini
Penulis berharap agar Karya Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan
pembaca khususnya bagi adik – adik kami untuk masa sekarang dan masa yang akan
datang.
Malang, 13 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 5
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 5
B. Rumusan Masalah................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 6
D. Manfaat Penulisan................................................................................... 6
E. Metode Penyelesaian............................................................................... 7
BAB II. PENGENALAN BIOGAS.................................................................. 8
A. Pengertian Biogas ................................................................................... 8
B. Sejarah Biogas......................................................................................... 8
C. Prinsip Teknologi.................................................................................... 9
D. Komposisi............................................................................................... 10
BAB III. DASAR TEORI................................................................................. 11
1. Pengolahan Biogas................................................................................... 11
2. Reaktor Biogas......................................................................................... 11
2.1. Reaktor kubah tetap.......................................................................... 12
2.2. Reaktor floating drum...................................................................... 12
2.3. Reaktor balon................................................................................... 13
3. Proses Kerja Biogas................................................................................. 13
BABIV. MANFAAT & KEUNTUNGAN BIOGAS....................................... 14
1. Manfaat dan Kelebihan yang dimiliki Biogas.......................................... 14
BAB V. PENUTUP.......................................................................................... 15
A. Kesimpulan............................................................................................. 15
B. Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis energi yang melanda negeri ini diperkirakan masih akan berlangsung
beberapa tahun ke depan. Di tengah persoalan tersebut, pengembangan energi baru dan
terbarukan menjadi solusi alternative. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat pennulisan, metode penyelesaian,
dan sistematika penulisan tentang penggunaan biogas sebagai pengganti BBM untuk
penghasil energi.
Dengan timbulnya kelangkaan bahan bakar minyak yang disebabkan oleh
kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, pemerintah mengajak masyarakat untuk
mengatasi masalah energi ini secara bersama-sama karena kenaikan harga yang mencapai
72 dolar/barel ini termasuk luar biasa ¹. Harga ini membuat harga minyak menjadi yang
tertinggi sepanjang abad 21. Masalah ini memang sulit sebagaimana yang dikatakan oleh
Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa kenaikan harga minyak akan menyebabkan kenaikan
subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada APBN 2006. Peryataan selanjutnya dikatakan
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan bahwa masyarakat perlu
untuk melakukan penghematan di segala sisi termasuk penggunaan BBM, listrik, air, dan
telepon ². Adapun hal yang menyebabkan keharusan setiap warga untuk melakukan
proses penghematan adalah karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi
merupakan sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable). Salah satu
jalan untuk melakukan penghematan BBM adalah dengan mencari sumber energi
alternatif terutama yang dapat diperbarui (renewable).
Sebagai contoh, potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi
sumber energi adalah batu bara, panas bumi, aliran sungai, angin, matahari, sampah serta
sumber-sumber lain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti pohon jarak. Energi
terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih
sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi biogas dengan memproses
limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester. Biomassa
berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan
seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya. Namun, sebagian
besar terdiri atas kotoran ternak.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari biogas?
2. Efektifkah biogas sebagai pengganti BBM untuk menghasilkan energi?
3. Apa saja bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan biogas?
4. Apa saja kandungan yang dimiliki oleh biogas?
5. Apa perbedaan biogas dengan sumber bahan bakar lainnya?
6. Bagaimana cara menolah biogas?
7. Bagaimana cara pemanfaatan biogas?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian biogas.
2. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam biogas.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki biogas.
4. Mengetahui cara pemanfaatan dan pengolahan biogas.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui perbedaan biogas dengan sumber enrgi bahan bakar lainnya.
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki biogas.
3. Dapat mengetahui cara megolah biogas.
4. Dapat menambah wawasan.
5. Dapat membantu memecahkan masalah akibat kelangkaan BBM sebagi sumber energi.
6. Dapat memotivasi untuk menghasilkan teknologi tepat guna dalam rangka membantu
pemerintah untuk menghemat energi.
E. Metode Penyelesaian
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode penulisan referensi sumber
pustaka dan rangkuman.
BAB II
PENGENALAN BIOGAS
A. Pengertian Biogas
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan
bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut
anaerobik digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50 % ) berupa metana.
material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraiakan menjadi dua
tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama material orgranik akan
didegradasi menjadi asam asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri
ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu
penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein,
karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asifdifikasi yaitu pembentukan
asam dari senyawa sederhana.
Setelah material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap kedua dari
proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana dengan bantuan bakteri
pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina, methano bacterium.
Perkembangan proses Anaerobik digestion telah berhasil pada banyak aplikasi.
Proses ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah / limbah yang keberadaanya
melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Aplikasi anaerobik
digestion telah berhasil pada pengolahan limbah industri, limbah pertanian limbah
peternakan dan municipal solid waste (MSW).
B. Sejarah Biogas
Gas methan sudah lama digunakan oleh warga Mesir, China, dan Roma kuno
untuk dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas. Sedangkan, proses fermentasi
lebih lanjut untuk menghasilkan gas methan ini pertama kali ditemukan oleh Alessandro
Volta (1776). Hasil identifikasi gas yang dapat terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry
pada tahun 1806. Dan Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), adalah
orang pertama yang memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan.
Adapun alat penghasil biogas secara anaerobik pertama dibangun pada tahun
1900. Pada akhir abad ke-19, riset untuk menjadikan gas methan sebagai biogas
dilakukan oleh Jerman dan Perancis pada masa antara dua Perang Dunia. Selama Perang
Dunia II, banyak petani di Inggris dan Benua Eropa yang membuat alat penghasil biogas
kecil yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Akibat kemudahan dalam
memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun 1950-an, proses pemakaian
biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di negara-negara berkembang kebutuhan akan
sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Oleh karena itu, di India
kegiatan produksi biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini, negara
berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini, telah
melakukan berbagai riset dan pengembangan alat penghasil biogas . Selain di negara
berkembang, teknologi biogas juga telah dikembangkan di negara maju seperti Jerman .
C. Prinsip Teknologi
Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan proses
fermentasi (pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik (tanpa udara) oleh
bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas methan adalah gas yang
mengandung satu atom C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan
yang dihasilkan kemudian dapat dibakar sehingga dihasilkan energi panas. Bahan organik
yang bisa digunakan sebagai bahan baku industri ini adalah sampah organik, limbah yang
sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman,
seperti jerami dan sebagainya, serta air yang cukup banyak . Proses ini sebetulnya terjadi
secara alamiah sebagaimana peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan
sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat .
Prinsip pembangkit biogas, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan
bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan
pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry), dan pipa penyaluran biogas yang
terbentuk. Di dalam digester ini terdapat bakteri methan yang mengolah limbah bio atau
biomassa dan menghasilkan biogas. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas
tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan
untuk keperluan memasak dan lain-lain .
D. Komposisi
Biogas sebagian besar mengandung gs metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2),
dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya hydrogen sulfida (H2S) dan
ammonia (NH3) serta hydrogen dan (H2), nitrogen yang kandungannya sangat kecil.
Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4).
Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor)
pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor.
Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu :
Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen
sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung
senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di
ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya
karena akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida
/sulphur trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan
membentuk Sulphur acid (H2SO3) suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang
kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan.
Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat
menimbukan korosif.
BAB III
PENGOLAHAN, JENIS REAKTOR DAN PROSES KERJA BIOGAS
1 Pengolahan Biogas
Pengolahan biogas banyak macamnya, di antaranya dengan skala besar atau skala
kecil. Keduanya membutuhkan bahan baku yang sama yaitu kotoran atau sampah
organik. Perbedaannya untuk skala besar digunakan untuk menampung energi bagi
masyarakat luas dengan kegiatan atau pekerjaan yang lebih banyak. Contohnya,
pembangkit listrik di pedesaan. Sedangkan skala kecil digunakan untuk menampung
energi bagi usaha atau kegiatan yang lebih personal. Contohnya, salah satu bahan bakar
untuk memproduksi kue donat di pabrik donat. Berikut contoh cara pembuatan biogas:
1. Kotoran sapi kira-kira 1kg atau berapalah dibungkus plastik kemudian di kubur dalam
tanah selama kurang lebih 1-3 bulan
2. Buat wadah untuk tempatnya misalnya gali tanah atau di tong sampah jangan lupa buat
lubang atau apalah untuk nyalurin gas yang dihasilkannya melalui selang
3. Masukkan kotoran sapi tadi ke dalam tempat yang sudah disediakan tadi kemudian
tambahkan kotoran sapi atau sampah organik lain tutup tempatnya tunggu sampai kotoran
sapi tadi diuraikan bakteri.
2 Reaktor Biogas
Ada beberapa jenis reaktor biogas yang dikembangkan diantaranya adalah reaktor
jenis kubah tetap (Fixed-dome), reaktor terapung (Floating drum), reaktor jenis balon,
jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis ferrocement. Dari keenam jenis digester biogas
yang sering digunakan adalah jenis kubah tetap (Fixed-dome) dan jenis Drum
mengambang (Floating drum). Beberapa tahun terakhi ini dikembangkan jenis reaktor
balon yang banyak digunakan sebagai reaktor sedehana dalam skala kecil.
2.1 Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Reaktor ini disebut juga reaktor china. Dinamakan demikian karena reaktor ini
dibuat pertama kali di chini sekitar tahun 1930 an, kemudian sejak saat itu reaktor ini
berkembang dengan berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian yaitu digester
sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri,baik bakteri
pembentuk asam ataupun bakteri pembentu gas metana. bagian ini dapat dibuat dengan
kedalaman tertentu menggunakan batu, batu bata atau beton. Strukturnya harus kuat
karna menahan gas aga tidak terjadi kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap
(fixed-dome). Dinamakan kubah tetap karena bentunknya menyerupai kubah dan bagian
ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari
material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian kubah.
Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada
menggunaka reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan
besi yang tentunya harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih mudah.
Sedangkan kerugian dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian
kubah karena konstruksi tetapnya.
2.2 Reaktor floating drum
Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di india pada tahun 1937
sehingga dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan
reaktor kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan
peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang
berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum
mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah gas yang dihasilkan.
Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume gas
yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang
terapung sehingga tekanan gas konstan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya material
konstruksi dari drum lebih mahal. faktor korosi pada drum juga menjadi masalah
sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek
dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap.
2.3 Reaktor balon
Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala rumah
tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan
perubahan tempat biogas. reaktor ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai
digester dan penyimpan gas masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat.
Material organik terletak dibagian bawah karena memiliki berat yang lebih besar
dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga atas.
3. Proses Kerja Biogas
Di dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau biomassa dan
menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut
dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk
keperluan memasak dan lain-lain. Biogas dihasilkan dengan mencampur limbah yang
sebagian besar terdiri atas kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa
tanaman, seperti jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak.
Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan
sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali
diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melalui saluran pengeluaran. Sisa dari
limbah yang telah dicerna oleh bakteri methan atau bakteri biogas, yang disebut slurry
atau lumpur, mempunyai kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang telah
matang sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan untuk memupuk
tanaman, atau jika akan disimpan atau diperjualbelikan dapat dikeringkan di bawah sinar
matahari sebelum dimasukkan ke dalam karung.
BAB IV
MANFAAT DAN KELEBIHAN BIOGAS
1. Manfaat dan Kelebihan yang dimiliki Biogas
1. Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki manfaat
termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang
diakibatkan oleh penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah.
2. Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga
akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya.
3. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya duatmosfer akan
meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar maka akan
mengurangi gas metana di udara.
4. Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang tidak
bermanfaaat, bahkan bisa menngakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi
anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat
dari limbah.
5. Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion dengan
menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge. Meterial ini diperoleh dari sisa
proses anaerobik digestion yang berupa padat dan cair. Masing-masing dapat digunakan
sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya global warming (pemanasan global), berkurang sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui seperti BBM, biogas dapat membantu menyelesaikan
permasalahan yang muncul tentang itu. Biogas merupakan sistem teknologi penghasil
energi dengan menggunakan bahan baku kotoran atau sampah organik. Menerapkan
sistem fermentasi bakteri diciptakanlah alat biogas yang dapat dipergunakan sebagai
penghasil energi dan pembangkit listrik. Bahan yang mudah didapatkan dan biaya yang
tidak mahal sangat membantu masyarakat dalam menyelasaikan permasalahan ekonomi
khususnya dengan naiknya harga BBM.
B. Saran
Dari uraian dan kesimpulan yang telah disusun maka penyusun ingin memberikan
saran:
1. Semoga masyarakat luas dapat mempraktikan teknologi ini secara langsung.
2. Teknologi terus dikaji lebih dalam agar dapat menarik masyarakat untuk
menggunakannya.
3. Adanya sosialisasi dan penyuluhan dari para peneliti ilmuan atau pemerintah terhadap
masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asep Bayu, dkk. Biogas sebagai Peluang Pengembangan Energi Alternatif.
http://megtech.net/?P=80
2. Burhani Rahman. Biogas Sumber Energi Alternatif.
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1123717100
3. Franky, dkk. Contoh Karya Ilmiah Kelas X.
http://binacc.blogspot.com/2008/06/contoh-karya-ilmiah-kelas-x.html
4. Agung Pambudi. Pemanfaatan Biogas sebagai Energi Alternatif. http://www.dikti.go.id
http://[email protected]
5. Agus Mardiansyah. Re: Cara membuat Biogas? bagaimana???.
http://[email protected]
6. Juanda, Asep dkk. 2006. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA. Bandung:
Pustaka Setia
RIWAYAT HIDUP
Dwiska Revananda
SD : SDN PANDANWANGI 1 (2006)
SMP : SMP NEGERI 6 MALANG (2009)
SMA : SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG (2012)
Muhammad Arief Prakoso
SD : SDN Pakuncen Pasuruan (2006)
SMP : SMPN 16 Malang ( 2009 )
SMA : SMK Telkom Sandhy Putra Malang ( 2012 )
Yoga Putra Pradana
SD : SDN Kauman 1 Malang ( 2006 )
SMP : SMPN 9 Malang ( 2009 )
SMA : SMK Telkom Sandhy Putra Malang ( 2012 )