KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

47
KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN KLORIN PADA PEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR SUKARAMAI MEDAN SECARA ARGENTOMETRI EKA SYAFITRI P07539015007 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI 2018

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN KLORIN PADA

PEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR

SUKARAMAI MEDAN SECARA

ARGENTOMETRI

EKA SYAFITRI

P07539015007

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN FARMASI

2018

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISAKUANTITATIF KANDUNGAN KLORIN PADA

PEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR

SUKARAMAI MEDAN SECARA

ARGENTOMETRI

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III

Farmasi

EKA SYAFITRI

P07539015007

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN FARMASI

2018

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN KLORIN PADA PEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR SUKARAMAI MEDAN SECARA ARGENTOMETRI

NAMA : EKA SYAFITRI NIM : P07539015007

Telah diterima Dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji

Medan, 25 Juli 2018

Menyetujui Pembimbing

Dra.TriBintarti,M,Si.,Apt NIP. 195707311991012001

KetuaJurusanFarmasi PoliteknikKesehatanKemenkes Medan

Dra.Masniah, Apt., M.Kes NIP. 196204281995032001

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : ANALISA KUANTITATIFKANDUNGAN KLORINPADAPEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR SUKARAMAI MEDAN SECARA ARGENTOMETRI

NAMA : EKA SYAFITRI NIM : P07539015007

Karya Tulis Ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program

JurusanFarmasi Poltekkes Kemenekes

Penguji I Penguji II

Dra. Amriani, M.Kes., Apt Rosnike Merly Panjaitan, ST., M.Si

NIP.195408261994032001 NIP.196605151986032003

KetuaPenguji

Dra.TriBintarti,M,Si.,Apt NIP. 195707311991012001

KetuaJurusanFarmasi PoliteknikKesehatanKemenkes Medan

Dra.Masniah, Apt., M.Kes NIP. 196204281995032001

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

i

PERNYATAAN

ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN KLORIN PADA

PEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR

SUKARAMAI MEDAN SECARA

ARGENTOMETRI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang ditulis diacu dalam naskah ini.

Medan, Agustus 2017

Eka Syafitri

P07539015007

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

ii

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI KTI, Agustus 2018

EKA SYAFITRI Analisa Kuantitatif kandungan Klorin Pada Pembalut Wantia Yang Dijual di Pasar Sukaramai Medan Secara Argentometri xi+ 38 Halaman, 3 tabel, 4 gambar, 4 Lampiran

ABSTRAK

Menurut Permenkes No.472/Menkes/Per/V/1996. Bahan berbahaya

adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun

campuran yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara

langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsiogenik,

teratogenik,mutagenik,iritasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan klorin pada 3

(tiga) merek pembalut yang dijual dipasar Sukaramai Medan. Penentuan kadar

dilakukan menurut metode Titrasi Argentometri.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat klorin pada 3 sampel pembalut

wanita mengandung klorin. Kemudian 3 sampel ini dianalisa secara kuantitatif

untuk mengukur kadar klorin yang terkandung didalamnya

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa kandungan klorin terdapat

pada 3 merek pembalut wanita yang telah diteliti, dimana dapat menyebabkan

gangguan pada organ reproduksi wanita, Menurut Permenkes No.

472/Menkes/Per/1996 tentang pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan,

Sehingga penggunaan Klorin dilarang dipakai pada alat kesehatan seperti

Pembalut wanita.

Kata Kunci : Klorin, Pembalut wanita, Penetapan kadar, Argentometri

Daftar bacaan : 12 (1996 – 2018 )

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

iii

MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH

PHARMACY DEPARTMENT

SCIENTIFIC PAPER, July 2018

EKA SYAFITRI Quantitative Analysis of Chlorine Content in Sanitary Napkins Sold in the Market Sukaramai Medan in Argentometric xi + 38 pages, 3 tables, 4 pictures, 4 attachments

ABSTRACT

Permenkes No.472 / Menkes / Per / V / 1996 defines hazardous substances as, chemicals or biology substances, both in single and mixed forms, which endanger the health or the environment directly or indirectly, toxic, carcinogenic, teratogenic , mutagenic and iritative. This study aimed to determine the chlorine content in 3 (three) brands of sanitary napkins sold in the Pasar Sukaramai Medan. The chlorine levels were determined by the Argentometry Titration method. Based on the results of the study, it was found that 3 samples of sanitary napkins contained chlorine. Then these 3 samples were analyzed quantitatively to measure the level of chlorine they contained. This study concluded that the chlorine content found in the 3 brands of sanitary napkins can cause interference with the female reproductive organs. Referring to Permenkes No. 472 / Menkes / Per / 1996 concerning materials harmful to health, the use of Chlorine is prohibited to use in medical devices such as sanitary napkins.

Keywords: Chlorine, Sanitary Napkin, Determination, Argentometry

Reference: 12 (1996 - 2018)

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

iv

KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini. Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “ ANALISA KUANTITATIF

KANDUNGAN KLORIN PADA PEMBALUT WANITA YANG DIJUAL DIPASAR

SUKARAMAI MEDAN SECARA ARGENTOMETRI”

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam

memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan program Diploma III di

Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tentu penulis tidak hanya

mengandalakan kekuatan sendiri dalam pelaksanaannya, melainkan ada pihak-

pihak yang turut berkontribusi baik dalam materi, non materi dan pemikiran.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Medan.

2. Ibu Dra. Masniah, M.Kesa., Apt. selaku Ketua Jurusan Farmasi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan dan selaku Pembimbing

Akademik yang telag membimbing penulis selama menjadi

mahasiswi di Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes

Medan.

3. Ibu Dra. Tri Bintarti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing Karya

Tulis Ilmiah yang selalu memberi masukan, dukungan,

pembelajaran dan bimbingan kepada penulis dan yang telah

menghantarkan penulis dalam mengikuti Ujian Akhir Program

(UAP)

4. Ibu Dra. Amriani, M.Kes., Apt selaku penguji I dan Ibu Rosnike

Merly Panjaitan, ST., M.Si selaku penguji II dalam Karya Tulis

Ilmiah dan Ujian Akhir Program (UAP) yang menguji dan memberi

masukan

5. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Jurusan Farmasi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Medan.

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

v

6. Teristimewa kepada Orang Tua ( Ridwan dan Yusnawati) dan

Andi Putra yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus

selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

hingga sampai Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman- teman seperjuangan kelas A stambuk 2015 yang telah

memberikan dukungan, kebersamaan dan pengalaman.

8. Semua pihak yang telah banyak memberi dukangan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna.

Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun demi

meyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata semoga penelitian ini

bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2018

Penulis

Eka Syafitri

P07539015007

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PENYATAAN……………………………………………………………….i

ABSTRAK…………………………………………………………………………….ii

KATA PENGHANTAR………………………………………………………………iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 2

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4

2.1 Bahan Kimia ................................................................................... 4

2.1.2 Klorin……. ............................................................................ 6

2.1.3 Sumber dan Kegunaan ......................................................... 8

2.2 Sifat Klorin ...................................................................................... 8

2.3 Bahaya Klorin Terhadap Kesehatan ............................................... 9

2.4 Dampak Pembalut wanita mengandung klorin terhadap kesehatan

reproduksi .......................................................................................... 10

2.4.1 Menstruasi .......................................................................... 11

2.5 Pembalut Wanita .......................................................................... 11

2.5.1 Jenis Pembalut Wanita ....................................................... 11

2.5.2 Komposisi Pembalut wanita ................................................ 11

2.6 Argentometri ................................................................................. 12

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

vii

2.6.1 Titrasi Langsung ................................................................ 12

2.7 Kerangka Konsep ......................................................................... 14

2.8 Definisi Operasional ..................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 15

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ......................................................... 15

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 15

3.2.1 Penelitian ............................................................................ 15

3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................. 15

3.3 Pengambilan Sampel ...................................................... 15

3.4 Alat dan Bahan ............................................................................. 15

3.4.1 Alat ..................................................................................... 15

3.4.2 Bahan ................................................................................. 16

3.5 Pembuatan Reagensia ................................................................. 16

3.5.1 Pembuatan Larutan Baku Nacl ........................................... 16

3.5.2 Pembuatan Larutan Titer AgNO3 .................................................................. 16

3.5.3 Pembuatan Indikator K2CrO4 5% ........................................ 16

3.6 Prosedur Kerja ............................................................................. 16

3.6.1 Pembakuan Larutan Titer AgNO3 ................................................................. 16

3.7 Pemeriksaan klorin sampel yang digunakan pembalut ................. 17

3.8 Penetapan Kadar klorin secara kuantitatif pada pembalut ............ 17

3.9 Titrasi Blanko ............................................................................... 17

3.10. Perhitungan Kadar klorin dengan rumus .................................... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 19

A. Hasil ............................................................................................. 19

B. Pembahasan ................................................................................ 20

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

viii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 21

A. Simpulan ......................................................................................... 21

B. Saran .............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22

LAMPIRAN .................................................................................................... 23

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.2 ......................................................................................................... 8

Tabel 2.5.2..................................................................................................... 11

Tabel 4.1 ....................................................................................................... 19

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Sampel pembalut wanita ................................................... 30

Gambar 2 Pembakuan larutan titer .................................................... 30

Gambar 3 Hasil Titrasi sampel L ........................................................ 31

Gambar 4 Hasil Titrasi sampel S ........................................................ 31

Gambar 5 Hasil Titrasi sampel C ........................................................ 32

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pembuatan Reagensia ................................................... 23

Lampiran 2 Hasil pengujian sampel pembalut wanita yang di jual di Pasar

Sukaramai Medan ............................................................ 25

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ........................................................ 28

Lampiran 4 Kartu Tanda Bimbingan .................................................. 29

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Permenkes No.472/Menkes/Per/V/1996. Bahan berbahaya

adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun

campuran yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara

langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsiogenik,

teratogenik,mutagenic,iritasi.Didalam Permenkes No 472/Menkes/Per/V/1996

klorin termasuk bahan berbahaya yang sifat bahayanya racun dan menyebabkan

iritasi.

Klorin berbentuk gas berwarna kuning kehijauan yaitu Cl-.Klorin banyak

digunakan dalam pembuatan kertas, antiseptic, bahan pewarna, insektisida, cat

lukisan, produk-produk minyak bumi, tekstil, pelarut dan banyak penggunaan

lainnya.

Wanita yang memasuki usia remaja akan mengalami suatu masa yang

disebut menstruasi. Mentruasi merupakan proses terjadinya pelepasan dinding

rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan, rata rata menstruasi

dimulai saat wanita berusia sekita 10-16 tahun dan biasanya berhenti sekitar usia

45-55 tahun. Maka sepanjang itulah seorang wanita akan membutuhkan

pembalut agar tetap dapat beraktivitas dalam hari-hari haidnya

Pembalut wanita memiliki persyaratan kualitas pembalut wanita harus sesuai

dengan Standar Nasiona Indonesia (SNI) tentang pembalut wanita dan memiliki

acuan berdasarkan Permenkes No. 96/Menkes/Per/V/1977 tentang wadah,

pembungkus, penandaan serta periklanan kosmetik dan alat kesehatan.

seiring dengan kemajuan teknologi dalam pembuatan pembalut

daribahandaur ulang menggunakan bahan-bahan kimia untuk

membersihkannya dan jugamenggunakan bahan klorinagar pembalut tersebut

berwarnaputih bersih. penggunaan klorin di larang dipakai pada produk

kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatanIritasi klorinpadakulit

dapat menyebabkan gangguankesehatanberupa rasa terbakar, peradangan

dan melepuh peradangandanmelepuh. cairan klorin juga dapat menyebabkan

peradangan akibat suhu dingin.Paparan klorin menyebabkan cukup respon,

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

2

yaitu kulit tampak kering dan timbul bercak coklat, hiperkeratosis.

Penggunaan bahan klorin pada pembalut wanita dapat menyebabkan

gangguanalat reproduksi yaitu keputihan, gatal - gatal, iritasi dan

menyebabkan kanker

Salah satu cara mengecek keamanan produk adalah dengan melihat daftar

bahan dikemasan produk. Namun berdasarkan pengamatan yang saya lakukan

sangat jarang atau tidak ada produk pembalut yang menyertakan bahan dasar

dan komposisinya (ini berbeda dengan produk-produk lain seperti shampoo,

pasta gigi, dan sabun yang masih mencantumkan bahan komposisi dalam

kemasannya). Maka cara paling efektif untuk mengeceknya adalah melihat ada

atau tidaknya label Depkes RI.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang

analisa kandungan klorin pada beberapa merk pembalut wanita yang beredar

dipasaran secara Argentometri, apakah sudah sesuai dengan Permenkes No.

472/Menkes/Per/V/1996

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat Klorin pada pembalut wanita yang dijual dipasar

Sukaramai Medan ?

2. Berapa jumlah kadar Klorin yang terdapat pada 3 merek pembalut wanita

yang dijual dipasar Sukaramai Medan?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui adanya Klorin pada pembalut wanita yang dijual dipasar

Sukaramai Medan

2. Untuk mengetahui jumlah kadar Klorin yang terdapat pada 3 merek

pembalut wanita yang beredar di pasaran

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

3

1.4 Manfaat Penelitian

1 Memberikan informasi dan pengetahuan pada masyarakat bahwa terdapat

klorin pada pembalut wanita yang dijual dipasar Sukaramai Medan

2. Sebagai bahan masukan dan informasi penting bagi mahasiswa poltekkes

kemenkes medan tentang adanya klorin pada pembalut wanita yang dijual

dipasar Sukaramai Medan

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan kimia

Bahan kimia adalah bahan yang terbuat dari bahan buatan atau sintesis

(non hebal). Yang digunakan untuk menambahi atau menyempurnakan suatu

produk mentah menjadi produk jadi. Penggunaan juga harus sesuai dosis atau

takaran, bila tidak sesuai dosisi akan menyebabkan bahan kimia yang tadinya

tidak berbahaya akan menjadi berbahaya bahkan akan menyebabkan kerusakan,

membekas pada bagian tubuh, cacat, dan juga bisa menyebabkan kematian.

Tidak hanya itu saja, penyalah gunaan juga dapat menyebabkan gangguan pada

tubuh, Bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan,

pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaannya menimbulkan

atau membebaskan debu, kabut, serat, uap, gas, serat atrau radiasi sehingga

dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya

lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang

berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau menyebabkan kerusakan

pada barang-barang (Syukri,2009)

Beberapa bahan kimia yang sering dipakai diindustri (Yudistira,2009)

1. Asam sulfat (H2SO4) merupakan senyawa yang biasa digunakan dalam

leaching dan scrubbing dan penetralisir subtansi alkali. Mungkin senyawa lain

ini merupakan senyawa asam yang paling lumrah digunakan diberbagai

industri

2. Nitrogen (N2) merupakan senyawa inert yang paling sering ditemukan

diberbagai industri. Digunakan untuk berbagai macam kebutuhan mulai dari

pelapis tangki (untuk mencegah kontakoksigen dengan bahan campuran

mudah terbakar) sampai pengontrol temperature pada reaksi eksotermik.

Nitrogen juga digunakan sebagai container solid pembawa gas ketika kondisi

bahan kimia yang rentan terhadap udara.

3. Oksigen (O2) merupakan the ultimate oxidizer. Digunakan dalam

berbagai aplikasi oksidasi, pembakaran, peleburan loham, hingga pembuatan

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

5

senyawa sintesis, oksigen dalam bentuk cair digunakan dengan baik dalam

hulu ledakdiberbagai peluru kendali.

4. Etilen (C2H4) merupakan senyawa yang paling popular dalam bentuk

industry pembuatan polimer. Etilen juga digunakan untuk mematangkan dan

zat pewarna dalam buah.

5. Ammonia (NH3) merupakan pelarut yang sering digunakan sebagai

scrubber berbagai zat pengotor dalam aliran pembuangan bahan bakar

minyak bumisebelum dilepaskan ke atmosfer. Ammonia juga digunakan

sebagai bahan pendingin

6. Klorin (Cl) digunakan dalam pembuatan bleaching agent dan titanium

dioksida. Akan tetapi akhir-akhir ini penggunaan klorin mulai dibatasidalam

industry bleaching agent.

7. Formaldehid (HCHO) formalin yang kita kenal merupakan larutan 40

persen formaldehid 60 persen air atau metil alcohol. Formalin digunakan

untuk berbagai aplikasi desinfektan, insektisida, belakangan ini ditemukan

formalin bersifat karsinogen.

8. Asam Klorida (HCl) senyawa ini diproduksi dalam berbagai industry

sebagai produk samping reaksi klorin dengan hidrokarbon. Digunakan dalam

jumlah besar untuk menyiapkan klorida, membersihkan logam dan beberapa

proses industri lainnya.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

6

2.1.2 Klorin

Klorin adalah unsur halogen yang berat atomnya 35,46. Warnanya hijau

kekuning- kuningan.Titik didihnya -34,70C, titik bekunya 0,1020C, kepadatan

2,488 atau 2,5kali berat udara.Klor pada tekanan dan suhu biasa bersifat gas

dan dalam tekanan rendah mencair.Klor tidak dapat bebas di alam tetapi

terdapat di senyawa terutama terdapat dalam logam Natrium, Magnesium dan

yang paling banyak terdapat pada Natrium Chloride (NaCl). Klorin merupakan

hasil tambahan yang terbuat dari sodium Hydroxide dengan cara

mengelektrosasikan Sodium Hydroxide (Adiwisastra,2000).

Klorin (bearasal dari bahasa Yunani yaitu Chloros yang berarti “hijau

pucat”).adalah sutu unsur kimia dengan nomor atom 17 dan symbol Cl. Klor

termasuk golongan halogen (Norlatifah, 2012). Sebagai ion klorida, yang

merupakan garam dan senyawa lain, secara normal ia banyak dan sangat

diperlukan dalam banyak bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam wujud

gas, klorin berwarna kuning kehijauan, baunya sangat meyesakkan dan sangat

beracun.Dalam bentuk cair dan padat, merupakan agen pengoksidasi,

pelunturan yang sangat efektif.Ciri-ciri utama unsur klorin merupakan unsur

murni, mempunyai keadaan fisik berbentuk gas berwarna kuning kehijauan.

Klorin adalah gas kuning kehijuan yang dapat bergabung dengan hamper

seluruh unsur lain karena merupakan unsur bukan logam, yang sangat

elektronegatif

Seperti halnya pemutih H2O2 (Hidrogen Peroksida), pemutih jenis dasar

klorin (Sodium Hipoklorit dan Kalsium Hipoklorit) juga mempunyai sifatmultifungsi

yaitu selain sebagai pemutih, kedua senyawa tersebut juga bisa sebagai

penghilang noda maupun desinfektan.Pemutih jenis dasar klorin terdiri dari dua

jenis yaitu padat dan cair.Pemutih padat adalah Kalsium Hipoklorit (CaOCl2)

berupa bubuk putih.Pada umumnya masyarakat mengenal senyawa ini sebagai

kaporit.Kaporit lazim digunakan untuk menyuci hamakan air ledeng dan kolam

renang.Kelemahan kaporit adalah kelarutannya tidak sempurna, dimana selalu

ada tersisa padatan dan tidak bisa dibuang sembarangan.Sodium Hipoklorit

(NaOCl) sudah lama dikenal sebagai produk pemutih yang handal. Hal mendasar

yang perlu diketahui mengenai pembuatan pemutih dari NaOCl adalah

pengenalan terhadap senyawa atau bahan NaOCl itu sendiri. Sodium Hipoklorit

(NaOCl) merupakan cairan berwarna sedikit kekuningan, beraromakhas dan

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

7

menyengat. Bahan NaOCl mudah laut dalam air dengan derajat kelarutan

mencapai 100% dan sedikit lebih berat dibandingkan dengan air(berat jenis air

lebih dari satu) serta bersifat sedikit basa (Parnomo, 2003).

Pada suhu ruangan, klorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan

hidroklorik (HCl).Ketidakstabilan asam hipoklorus (HClO) membuatnya dengan

baun yang sangat menyengat.Pada tekanan yang meningkat atu pada saat

temperature dibawah -300F, cairannya berwarna kuning sawo dan encer. Klorin

hanya dapat larut dengan mudah dalam air, tetapi apabila kontak dengan uap

ada;ah dalam bentuk asam hipoklorus (HClO) dan asam dapat dengan mudah

menghilang, membentukoksigen bebas. Karena reaksi ini, pada dasarnya air

mempertinggi oksidasi klorin dan efek korosif Klorin memiliki titik didih dan titiki

leleh/beku yang lebih rendah dari suhu kamar, maka klorin tersebut berwujud

gas.

2.1.3 Sumber dan Kegunaan Klorin

Klorin adalah unsur kimia ketujuh tertinggi yang diproduksi di

dunia.Digunakan sebagai alat pemutih pada industri kertas, pulp, dan

tekstil.Digunakan untuk manufaktur, pestisida, dan herbisida, misalnya DDT,

untuk alat pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa VPC), plastic, bahan pembersih

dan untuk perawatan air dan air limbah.Supaya bisa dipakai Klorin ini

dikombinasikan dengan senyawa organic (bahan kimia yang mempunyai unsur

karbon) yang biasanya menghasilkan organoklorin.Organoklorin itu sendiri

adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan karena

dapat terkontaminasi dan resisten di dalam tubuh makhluk hidup (Darniadi S,

2007).

2.2 Sifat Klorin

Klorin merupakan unsur kedua dari keluarga halogen, terletak pada

golongan VII A, periode III.Sifat kimia klorin sangat ditentukan oleh konfigurasi

electron pada kulit terluarnya.Keadaan ini membuatnya tidak stabil dan sangat

reaktif.Hal ini disebabkan karena strukturnya belum mempunyai 8 elektron (oktet)

untuk mendapatkan struktur electron gas mulia.Disamping itu, klorin juga bersifat

oksidator.Seperti halnya oksigen, klorin juga membantu fungsi reaksi

pembakaran dengan menghasilkan panas dan cahaya. Dalam air laut maupun

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

8

sungai, klorin akan terhidrolisa membentuk asam hipoklorit (HCIO) yang

merupakan suatu oksidator

CI2 + HOH HCIO + H+ + CI-

HCIO OCI- + H+

Tabel 2.2. Sifat Fisik Klorin

Sifat-Sifat Klorin

Pada suhu kamar Berwarna kuning kehijauan

Berat Molekul 70,9 dalton

Titik didih -290F (-340C)

Titik beku -1500F (-1010C)

Gaya berat (Specific Gravity) 1,56 pada titik didih

Tekanan uap air 5,168 mmHg pada 680F (200C)

Berat jenis gas 2,5

Daya larut dalam air 0,7% pada 680F (200C)

Sumber :U.S. Department Of Health And Human Services, 2007.

2.3 Bahaya Klorin Terhadap Kesehatan

Penggunaan klorin saat ini semaikin marak terjadi di masyarakat. Tidak lagi

hanya digunakan sebagai bahan baku pada industry tetapi juga ditambahkan

dalam makanan. Keberadaan klorin sangat berbahaya bagi kesehatan

manusia.Klorin, dalam bentuk gas maupun cairan dapat mengakibatkan luka

permanen bahkan kematian. Pada umumnya luka permanen terjadi disebabkan

oleh asap gas klorin. Klorin ini sangat potensia untuk menyebabkan penyakit di

kerongkongan, hidung, dan tract respiratory (saluran kerongkongan dekat paru-

paru). Klorin juga sangat membhayakan sistem pernafasan terutama anak-anak.

Dalam bentuk gas, klor dapat merusak membran mucus dan dalam wujud cair

dapat menghancurkan kulit.Tingkat klorida sering naik turun bersama dengan

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

9

tingkat natirum. Ini karena natrium klorida atau garam merupakan unsur utama

dalam darah (Chandra, 2006)..

Batas paparan gas klor 1 ppm dan kadar 0,1% sudah dapat mengakibatkan

kematian dalam beberapa menit. Mengidentifikasi dari muntahan dan napas

penderita keracunan, tercium bau gas klor.

Bahaya keracunan oleh gas klor dapat terjadi, yaitu (Adiwisastra,1989):

1.Keracunan Akut

Disebabkan karena menghisap gas klor dalam konsentrasi tinggidan

penghisapan terjadi untuk pertama kalinya. Menghisap gas klor dalam15 ppm

menimbulkan pengaruh rangsangan/iritasi pada selaput lender tenggorokan dan

dan dalam 30 ppm akan menyebabkan batuk-batuk, dalam konsentrasi tinggi

(1000 ppm) akan mengakibatkan kematian mendadak.

Gejala-gejala keracunan oleh gas klor, yaitu (Adiwisastra 1989) :

a. Tenggorokan terasa gatal, pedih/panas

b. Batuk terus menerus disebabkan pengaruh rangsangan terhadap refleks alat

pernapasan yang menyebabkan orang tidak menahan batuk.

c. Pernapasan (kalau menarik napas) terasa sakit dan sesak.

d. Muka kelihatan kemerah-merahan

e. Mata terasa pedih akibat rangsangan terhadap selaput lender conjungtiva

f. Batuk kadang-kadang disertai darah dan muntah-muntah hebat.

g. Pengisapan gas klor dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan

terhentinya pernapasan.

Efek toksik klorin yang terutama adalah sifat korosifnya. Kemampuan

oksidasi klorin sangat kuat, dimana di dalam air klorin akan melepaskan

oksigendan hydrogen klorida yang menyebabkan kerusakan jaringan. Sebagai

alternatif, klorin diubah menjadi asam hipoklorit yang dapat menembus sel dan

bereaksi dengan protei sitoplasmik yang dapat merusak struktut sel.

2.Keracunan Kronis

Disebabkan oleh pemanajaan sesuatu yang bersifat toksin dalam waktu

yang lama, tetapi dalam konsentrasi yang rendah.Dalam hal ini keracunan kronis

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

10

disebabkan karena menghirup gas klor sehingga dapat menyebabkan hilangnya

rasa pada indera penciuman, merusak gigi/gigi keropos (Adiwisastra, 2000).

2.4 Dampak pembalut wanita mengandung klorin terhadap kesehatan

reproduksi

Pembalut wanita yang mengandung klorin beresiko tinggi terhadap

reproduksi kesehatan wanita, termasuk resiko adanya : keputihan, gatal-gatal,

iritasi dan menyebabkan kanker (Faiz,2012)

Permenkes No 472/Menkes/Per/V/1996 klorin termasuk bahan berbahaya

yang sifat bahayanya racun dan menyebabkan iritasi.gatal-gatal Sehingga

dilarang penggunaannya dalam pembalut.

2.4.1 Menstruasi

Haid yang pertama kali disebut menarche (Mochtar,1998)Menarche

sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada

seorang gadis sedang menginjak dewasa. Perubahan timbul karena serangkaian

interaksi antara beberapa kelenjar didalam tubuh.Pada jarak waktu tertentu sejak

menarche pada mulanya tidak teratur, tetapi semakin lama semakin

teratur.Dalam waktu 4-6 tahun sejak menarche pola haidnya sudah terbentuk

tetapi berbeda-beda untuk setiap wanita, pada umumnya haid datang sebulan

sekali dan berlangsung terus hingga berumur 45 tahun. Pada kebanyakan wanita

siklus haid ini berkisar antara 22 sampai 35 tahun, sedangkan rata-rata 29 hari

(Llewellyn,2005)

Menstrusi adalah peristiwa keluarnya darah dari vagina, darah air berasal

dari uterus dan timbul akibat terlepasnya selaput lendir uterus yang mengalami

proses kemunduran dan kerusakan, karenanya selain darah terdapat pula sisa-

sisa dari selaput lender dan sel telur yang tidak dibuahi.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

11

2.5 Pembalut Wanita

Menurut CIC dalam (Ilyasa,2004), definisi pembalut wanita adalah suatu

produk monufaktur yang digunakan pada saat menstruasi dan digunakan diluar

alat kelamin. Bahan dasar yang digunakan secara umum dalam pembuatan

pembalut adalah pulp, non woven, water resisting paper, wonder gel, water proof,

paper, laminated, adhesive tape, dan polyethylene film. Namun demikian, bahan

dasar yang digunakan diindustri pembalut wanita domestic cukup bervariasi

sebab diversifikasi pembalut wanita cukup tinggi

2.5.1 Jenis Pembalut wanita

Pembalut wanita memiliki dua jenis yaitu:

1. Pembalut yang terbuat dari kapas, yang memiliki bentuk beraneka ragam

dan bisa disesuaikan dengan kenyamanan beraktivtas, seperti slim, wings

dan maxi, dan juga memiliki ukuran mulai dari short, long dan for night.

2. Pembalut herbal, pembalut jenis ini adalah kandungannya terbuat dari

herbal yang tidak hanya berfungsi menyerap darah haid tetapi juga sebagai

antiseptik.

Pembalut wanita pada saat ini umumnya terbuat dari katun, rayon,

caraatau campuran rayon dan kapas. Rayon terbuat dari setat selulosa yang

berasal dari pulp kayu, untuk mendapatkan bahan baku rayon umumnya perlu

ditambahakan proses pemutihan pulp kayu (Bleaching) dan pemurnian, Dibawah

ini ada beberapa pemutihan

1. Pemutihan menggunakan gas klorin proses ini dapat menghasilkan dioksin

sebagai produk sampingannya. Proses ini digunakan oleh pemasok bahan

baku rayon, diperlukan beberapa proses berikutnya untuk menghilangkan

dioksin. Di Amerika proses ini tidak boleh lagi digunakan dalam pembuatan

pembalut wanita.

2. Pemutihan yang bebas elemen klorin pemutihan ini tidak menggunakan

gas klorin, tetapi menggunakan hydrogen peroksida. Proses ini tidak

menghasilkan dioksin sebagai kontaminan sehingga sering pula disebut

proses pemutihan bebas dioxin

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

12

2.5.2 Komposisi pembalut wanita

Pembalut wanita yang beredar dipusat perbelanjaan harus memiliki

komposisi yang berdasarkan SNI 16-6363-2000.Komposisi pembalut wanita

terdiri dari kapas serap, kertas serap rayon, katun oleh natrium

karboksimetilselulose, pulpa jonjot, kasa.

Tabel criteria 2.5 kriteria dan syarat produk pembalut wanita

No Jenis Uji Persyaratan

1 Deskripsi Bersih tidak mengandung kotoran dan zat asing,

tidak menyebabkan iritasi atau efek yang

membahayakan lainnya, tidak melepaskan

serabut pada waktu digunakan, tidak berbau dan

lembut.

2 Warna Warna putih, kecuali sebagai tanda atau identitas

pada sisi yang tidak bersentuhan dengan tubuh.

3 Keasaman atau

kebasaan

Netral terhadap fenolftalien dan jingga metal

4 Flourensensi Tidak berflourensensi kuat atau tidak ada

flouresensi yang menunjukan adanya

kontaminasi, pada sisi yang bersentuhan dengan

tubuh.

5 Daya serap Tidak kurang lebih dari 10 kali bobot pembalut

6 Rembes Tidak mudah rembes

7 Kekuatan Tidak mudah robek

Sumber : SNI 16-6363-2000 Tahun 2000

2.6Argentometri ( Pengendapan)

Prinsip reaksi dalam titrasi argentometri adalah titrasi dengan sebagai

titran dan terbentuk endapan stabil yang tidak larut hasil reaksi dengan .

Titrasi argentometri termasuk di dalam titrasi presipitasi atau

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

13

pengendapanTerdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam titrasi

argentometri, antara lain metode Mohr (titrasi langsung), metode Volhard,

metode Fajans, metode Gay Lussac, metode Liebieg, dan metode Deniges.Pada

penelitian ini digunakan metode Mohr

2.6.1 (Titrasi langsung)

Metode Mohr biasanya digunakan pada penentuan halogen, tetapi lebih umum di

gunakan untuk menentukan . Pada metode ini digunakan sebagai

indikator Titik akhir titrasi di tunjukkan dengan timbulnya endapan merah coklat

dari . Reaksi antara dan terjadi sebagai berikut.

(putih) +

Jika telah habis bereaksi dengan , sedikit kelebihan akan bereaksi

dengan indikator menurut reaksi:

→ ↓ (merah coklat) +

Ksp (1,7. ) memiliki nilai yang lebih kecil jika dibandingkan

dengan Ksp (1,2. ). Namun, akan mengendap lebih dahulu karena

konsentrasi dalam larutan lebih besar dari pada konsentrasi . Akibatnya,

konsentrasi yang diperlukan untuk mengendapkan lebih kecil dari

konsentrasi yang diperlukan mengendapkan .

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan metode Mohr adalah:

a. pH larutan. Kisaran pH larutan harus netral-basa lemah (6,5-9). Bila pH

larutan terlalu asam, ion kromat akan berikatan dengan dan menjadi ion

bikromat sehingga mengurangi konsentrasi kromat dalam larutan dan Ksp

tidak terlampaui. Bila pH larutan terlalu basa akan mengendapkan Ag

sebagai AgOH.

b. Tidak boleh mengandung ion warna dominan, misalnya (biru),

(merah), atau (merah) karena dapat menggangu pengamatan titik akhir

titrasi.

c. Adanya ion lain larutan. Larutan tidak boleh mengandung ion yang dapat

bereaksi dengan (misalnya ion fosfat dan asetat). Larutan juga tidak

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

14

boleh mengandung zat yang dapat bereaksi dengan sebagai indikator

(misalnya ion atau )

d. Ksp Ag kromat akan meningkat dengan bertambahnya suhu

e. Konsentrsi indikator (ion kromat) harus sesuai agar tidak mengendap terlebih

dahulu konsentrasi yang biasa digunakan adalah 5%.(Harmita,2017)

2.7 Kerangka konsep

Diuji dengan metode

Argentometri

2.8 Definisi Operasional

1. Pembalut wanita adalah suatu produk monufaktur yang digunakan

pada saat menstruasi dan digunakan diluar alat kelamin

2. Klorinadalah unsur halogen yang berat atomnya 35,46. Warnanya

hijau kekuning- kuningan.

3. Argentometri adalah Metode Analisa Kuantitatif yang digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya kandungan klorin pada pembalut wanita dan

menganalisa kadar klorin tersebut.

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pembalut wanita Klorin

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode ini dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan kandungan

klorin secara argentometri dalam pembalut wanita yang dijual dipasar

Sukaramai Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes

Medan Jurusan Farmasi, pada April- Juli 2018.

3.3 Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel secara acak dari 6 (enam) merek sampel

yang dijual di Pasar Sukaramai Medan.Jumlah sampel yang diambil adalah

sebanyak 3 merek sampel.

3.4 Alat dan Bahan

3.4.1 Alat

1. Beaker glass

2. Buret 50 ml

3. Statif/klem

4. Pipet Volume 25 ml

5. Erlenmeyer

6. Gelas ukur

7. Pipet Tetes

8. Labu ukur

9. Neraca analitik

10. Kertas perkamen

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

16

3.4.2 Bahan

1. Sampel pembalut wanita yang akan diuji 3 sampel

(Laurier, Charm,Softex daun sirih)

2. AgNO3

3. NaCI

4. K2CrO4 5 %

5. Aquadest

3.5 Pembuatan Reagensia

3.5.1 Pembuatan Larutan Baku NaCI

Prosedur :

Timbang 0,58 g NaCl lalu masukkan kedalam labu ukur 50 ml secara

kuantitatif.Cukupkan volumenya sampai garis tanda, kocok homogen.

3.5.2 Pembuatan Larutan Titer AgNO3 0,01 N

Prosedur :

Timbang 0,51 g AgNO3 dalam beaker glass 50 ml, larutkan dengan

aquadest, masukkan kedalam botol yang telah dikalibrasi 300 ml dan

cukupkan volume sampai garis tanda. Kocok sampai homogen.

3.5.3 Pembuatan Indikator K2CrO4 5 %

Prosedur :

Timbang sebanyak 5 gr Indikator K2CrO4 5 %, kemudian larutkan dengan

100 ml aquadest, kocok homogen dan masukkan dalam botol.

3.6 Prosedur Kerja

3.6.1 Pembakuan Larutan Titer AgNO3

1. Pipet 25,0 ml larutan baku NaCI kedalam Erlenmeyer 250 ml, bilas dengan

sedikit aquadest.

2. Tambahkan 3 tetes indikator K2CrO4 5 %

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

17

3. Titrasi dengan larutan titer AgNO3 sampai terbentuk endapan warna

merah bata.

4. Catat volume titer AgNO3.

5. Lakukan titrasi 3 kali, hitung normalitas AgNO3 yang sebenarnya.

3.7 Pemeriksaan Klorin pada sampel yang digunakan pembalut

wanita

Ambil bagian dalam pembalut 10 g, Rendambagian dalam pembalut dengan

aquadest 250 ml selama 8 menit

Ambil 1 ml sampel masukkan ke dalam tabung reaksi tambahkan beberapa

tetes 0,01 N AgNo3, terbentuk endapan putih.

3.8 Penetapan Kadar Klorin Secara Kuantitatif pada pembalut wanita

1. Timbang 10 gram sampel yang telah diambil bagian dalamnya

2. Rendam dengan aquadest 250 ml selama 8 menit

3. Ambil filtratenya sebanyak 50 ml kedalam erlenmeyer

4. Tambahkan Indikator K2CrO4 5 % sebanyak 3 tetes.

5. Titrasi dengan larutan titer Agno3sampai terbentuk endapan berwarna

merah kecoklatan.

6. Catat volume larutan AgNO3

7. Hitung kadar Klorin yang terdapat pada pembalut wanita

8. Lakukan percobaan sebanyak 3 kali.

3.9 Titrasi Blanko

1. Titrasi Blanko dengan mengambil 100 ml aquadest dimasukkan kedalam

Erlenmeyer 250 ml

2. Tambahkan Indikator K2CrO4 5 % 1 ml

3. Titrasi dengan larutan baku perak nitrat AgNO30,01 N sampai terbentuk

endapan merah kecoklatan

4. Catat volume larutan AgNO30,01 N

5. Lakukan percobaan sebanyak 3 kali

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

18

3.10 Perhitungan kadar klorin dengan rumus

Kadar Klorin = ( )

x 100%

Dimana :

A = Volume larutan bakuAgNO3 untuk titrasi sampel(ml)

B = Volume larutan bakuAgNO3 untuk titrasi blanko (ml)

N = Normalitas larutan bakuAgNO3 (mgrek/ml)

Ar Cl = 35,5 (mg/mgrek)

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

Pada penelitian ini ditetapkan kadar klorin pada tiga sampel

pembalut wanita, dari tiga merek pembalut yang berbeda-beda. Yang

pertama dari pembalut Charm (C), yang kedua dari pembalut Laurier

(L), yang ketiga dari pembalut Softex Daun Sirih (S).

Tabel 4.1 Hasil Penetapan Kadar Klorin dalam pembalut wanita yang

dijual di Pasar Sukaramai Medan secara Argentometri.

No Kode

Sampel

Bobot

sampel

(g)

Volume

Titrasi

(ml)

Hasil

Kadar

Klorin

%

Kadar

Sebenarnya

%

1 C1

C2

C3

10,02

10,04

10,03

3,0

3,0

2,9

4,5

4,6

4,2

4,4

2 L1

L2

L3

10,00

10,04

10,05

3,5

3,7

3,9

6,3

6,8

7,7

6,9

3 S1

S2

S3

10,01

10,02

10,04

2,7

2,8

2,9

3,5

3,8

4,2

3,8

Berdasarkan hasil penelitian analisa kadar klorin pada

pembalut wanita yang dilakukan dilaboratorium menunjuan bahwa

setiap pembalut wanita memiliki kadar klorin yang berbeda-beda

setiap merek pembalut.

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

20

Menurut Permenkes No. 472/Menkes/Per/1996 tentang pengamanan

Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan, Sehingga penggunaan Klorin dilarang

dipakai yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik,

mutagenik.korosif dan iritasi

4.2 Pembahasan

Analisa kuantitatif dilakukan untuk menentukan kadar klorin pada

pembalut wanita yang telah positif mengandung klorin metode yang

digunakan adalah Argentometri Mohr dilakukan dengan cara titrasi yang

membentuk endapan perak nitrat. Prinsip Argentometri Mohr adalah reaksi

pengendapan dimana senyawa klorida dalam suasana netral atau sedikit

basa dengan larutan baku NaCl dan Indikator K2CrO4..

Klorin adalah gas kuning kehijauan dimana seiring dengan kemajuan

tekhnologi dalam pembuatan pembalut dari bahan daur ulang menggunakan

bahan-bahan kimia untuk membersihkannya dan juga menggunakan bahan

klorin agar pembalut tersebut berwarna putih bersih.penggunaan klorin

dilarang dipakai pada produk kesehatan karena dapat menyebabkan

gangguan kesehatan, iritasi.Klorin pada kulit dapat menyebabkan gangguan

kesehatan berupa rasa terbakar, peradangan dan melepuh. Penggunaan

bahan klorin pada pembalut wanita dapat menyebabkan gangguan pada alat

reproduksi yaitu keputihan, gatal-gatal, iritasi dan menyebabkan kanker

Dari hasil pengujian diperoleh kadar klorin sebesar 4,4% untuk sampel

Charm (C), diikuti oleh sampel Laurier (L) 6,9%, Kemudian sampel Softex

daun sirih (S) 3,8%. Menurut Permenkes No. 472/Menkes/Per/1996 tentang

pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan, Sehingga penggunaan

Klorin dilarang dipakai yang mempunyai sifat racun, karsinogenik,

teratogenik, mutagenik.korosif dan iritasi. Data tersebut menunjukan bahwa

pembalut wanita mengandung klorin.Efek dari pembalut wanita yang

mengandung klorin dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, dan melepuh.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

21

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kadar Klorin pada pembalut wanita yang dijual dipasar

Sukaramai Medan yaitu :

1. Sampel Kode C adalah 4,4%

2. Sampel Kode L adalah 6,9%

3. Sampel Kode S adalah 3,8%

Menurut Permenkes No. 472/Menkes/Per/1996 tentang pengamanan

Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan, Sehingga penggunaan Klorin dilarang

dipakai pada alat kesehatan seperti Pembalut wanita.

5.2 SARAN

1. Kepada Balai POM agar mengadakan pemantauan, pengawasan

terhadap penggunaan klorin pada pembalut wanita

2. Kepada produsen hendaknya tidak menggunakan klorin pada

pembalut wanita

3. Kepada konsumen supaya lebih selektif dalam memilih pembalut

yang akan dipakai dan konsumen harus memperhatikan komposisi

dan izin pada kemasan pembalut sebelum membeli.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

22

DAFTAR PUSTAKA

Mukono.2010.Prinsip dasar kesehatan lingkungan.Surabaya: Airlangga

University press

BSN.2000.Pembalut wanita. Standar Nasional Indonesia (SNI).Jakarta

Syukri.2009.Kimia dasar.Bandung:Institut Teknologi Bandung

Llwellyn.2005.Setiap wanita.penerbit deleptrasa publishing

Yudistira.2009.Bahan kimia yang sering digunakan.Diakses 10 Januari

2018.http://dunia-astro.blogspot.com

Peraturan Mentri Kesehatan No.472,1996.Pengamanan Bahan Berbahaya bagi

kesehatan.Jakarta

Parnomo.2003.Pembuatan Cairan Pemutih.Jakarta: Puspa swara

Adiwasatra.2000.Sumber bahaya serta penanggulangan keracunan.Bandung:

Angkasa

Faiz.2012.FC bio sanitari pad avail.Diakses 7 April 2018 dari

http://availeloktegal.blogspot.com

Harmita.2007.Penetapan Kadar Bahan Baku Obat dan Sedian Farmasi.Jakarta:

Buku Kedokteran

Notoatmodjo.2012.Metodologi penelitian.Jakarta: Rineka Cipta

Mochtar,R,1998.SinoposisobstetricCetakan kedua.Jakarta: Penerbit EGC

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

23

LAMPIRAN 1

Pembuatan Reagensia

1. Pembuatan Larutan Titer AgNO3

Normalitas AgNO3 = 0,01 N

Volume Titer = 300 ml

BM = 170

e = 1

W=

W= 0,51 g

2. Pembuatan Larutan Baku NaCl

Normalitas AgNO3 = 0,01 N

Volume Titer = 1000 ml

BM = 58,44

e = 1

W=

W= 0,5844 g

Normalitas NaCl

N=

N= 0,0100

Normalitas Nacl = 0,0100 N

3. Pembakuan Larutan Titer AgNO3

V1 = 29,5 ml

V2 = 28,7 ml Volume rata-rata =

= 29,03 ml

V3 = 28,9 ml

Normalitas Larutan Titer AgNO3

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

24

Vt . Nt = Vb . Nb

Nt =

Nt = 0,0090 N

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

25

LAMPIRAN 2

Hasil pengujian sampel pembalut wanita yang di jual di Pasar

Sukaramai Medan.

1) Sampel C

No Kode Sampel Berat sampel (g) Volume titrasi (ml)

1 C C1 10,02 3,0

2 C2 10,04 3,0

3 C3 10,03 2,9

Kadar klorin = ( )

x 100%

Kadar C1 = ( )

x 100%

= ( )

x 100%

= 4,5 %

Kadar C2 =( )

x 100%

= ( )

x 100%

= 4,6%

Kadar C3 = ( )

x 100%

= ( )

x 100%

=4,2%

Kadar C rata-rata =

= 4,4%

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

26

2) Sampel L

No Kode Sampel Berat sampel (g) Volume titrasi (ml)

1 L L1 10,00 3,5

2 L2 10,04 3,7

3 L3 10,05 3,9

Kadar klorin = ( )

x 100%

Kadar L1 = ( )

x 100%

= ( )

x 100%

= 6,3%

Kadar L2 =( )

x 100%

= ( )

x 100%

= 6,8%

Kadar L3 = ( )

x 100%

= ( )

x 100%

=7,7%

Kadar L rata-rata =

= 6,9%

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

27

3) Sampel S

No Kode Sampel Berat sampel (g) Volume titrasi (ml)

1 S S1 10,01 2,7

2 S2 10,02 2,8

3 S3 10,04 2,9

Kadar klorin = ( )

x 100%

Kadar S1 = ( )

x 100%

= ( )

x 100%

= 3,5%

Kadar S2 =( )

x 100%

= ( )

x 100%

= 3,8%

Kadar S3 = ( )

x 100%

= ( )

x 100%

=4,2%

Kadar S rata-rata =

= 3,8%

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

28

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

29

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

30

GAMBAR

Gambar 1.Sampel Pembalut wanita

Gambar 2.Pembakuan larutan titer

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

31

Gambar 3.Hasil titrasi sampel Laurier

Gambar 4.Hasil Titrasi sampel Softex daun sirih

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ANALISA KUANTITATIF KANDUNGAN …

32

Gambar 5.Hasil titrasi sampel Charm