Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

35
Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan satu- satunya UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Trenggalek yang menangani program PAUDNI. Sejak otonomi daerah keberadaan SKB hampir tidak diperhitungkan. Sebagai lembaga pemerintah dan satu- satunya yang ada di Kabupaten Trenggalek dimana keberadaanya ada berdasarkan keputusan Bupati Trenggalek sudah seharusnya SKB Trenggalek diposisikan sebagai lembaga pemerintah yang bisa dijadikan acuan bagi lembaga-lembaga PAUDNI yang lain. Pada kenyataanya sejak otonomi daerah, SKB hidup dalam ketidak pastian. Lepasnya SKB dari pemerintah pusat terutama pada anggaran bisa dikatakan hidup segan matipun tak mau. Banyaknya pergantian pemegang kebijakan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang 1 | SKB Trenggalek

Transcript of Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Page 1: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan satu-satunya UPTD Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Trenggalek yang menangani

program PAUDNI. Sejak otonomi daerah keberadaan SKB hampir tidak

diperhitungkan. Sebagai lembaga pemerintah dan satu-satunya yang ada di

Kabupaten Trenggalek dimana keberadaanya ada berdasarkan keputusan

Bupati Trenggalek sudah seharusnya SKB Trenggalek diposisikan sebagai

lembaga pemerintah yang bisa dijadikan acuan bagi lembaga-lembaga

PAUDNI yang lain.

Pada kenyataanya sejak otonomi daerah, SKB hidup dalam ketidak

pastian. Lepasnya SKB dari pemerintah pusat terutama pada anggaran bisa

dikatakan hidup segan matipun tak mau. Banyaknya pergantian pemegang

kebijakan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang tidak/belum faham

terhadap keberadaan SKB dan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi

(tupoksi) SKB membuat minimnya anggaran yang dialokasikan ke SKB

Trenggalek. Padahal setelah otonomi daerah berlangsung dan SKB ditetapkan

sebagai UPTD sudah seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

Sedangkan anggaran dari pemerintah pusat datangnya dan jumlahnya tidak

bisa diprediksikan sehingga kadang perencanaan yang kita buat menjadi

berubah ubah.

1 | SKB Trenggalek

Page 2: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan salah satu lembaga

pemberdayaan masyarakat. Dalam pemberdayaan ini diharapkan SKB dapat

memberikan pelayanan yang optimal terhadap kebutuhan pendidikan

khususnya pendidikan nonformal. Memberdayakan masyarakat adalah upaya

untuk meningkatkanharkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam

kondisi sekarang tidak mampu untukmelepaskan diri dari perangkat

kemiskinan dan keterbelakangan.Pemberdayaan masyarakat menurut

Tjokrowinoto (dalam Kusnadi, 2006:219) adalah lebih luas dari hanya

sekedar memenuhi kebutuhan dasar (basic need) akan tetapi juga

menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut

(safety need). Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat bermaksud untuk

mengembangkan kemampuan masyarakat agar dapat berdiri sendiri memiliki

ketrampilan untuk mengatasi masalah-masalah mereka sendiri.

Masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang hidup dalam suatu

masyarakat madani (civil society), yakni suatu masyarakat yang percaya atas

kemampuan para anggotanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik

serta masyarakat yang menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam

hidup bermasyarakat dimana kondisi pemberdayaanakan terwujud apabila

anggota masyarakat memperoleh kesempatan agar semakin berdaya (Tila’ar,

1997:231). Berdasarkan uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa

pemberdayaan sangat identik dengan pendidikan dan merupakan hakekat

pendidikan itu sendiri, karena apa yang disebut dengan pendidikan termasuk

pendidikan luar sekolah atau pendidikan nonformal adalah usaha

memberdayakan manusia, memampukan manusia, mengembangkan talenta-

2 | SKB Trenggalek

Page 3: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

talenta yang ada pada diri manusia agar dengan kemampuan/potensi yang

dimilikinya dapat dikembangkan melalui pendidikan/pembelajaran.

Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal,

sesungguhnya merupakan sebuah upaya yang memungkinkan masyarakat

dengan segala keberadaanya dapat memberdayakan dirinya. Dengan pusat

aktivitas, harusnya berada di tangan masyarakat itu sendiri dengan bertitik

tolak dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan manfaatnya untuk

masyarakat atau dengan istilah lain pendidikan berbasis pada masyarakat.

Dalam kaitannya dengan hal ini, menurut Yunus (2004: 3) ada lima prinsip

dasar yang patutdiperhatikan: (1) keperdulian terhadap masalah, kebutuhan

dan potensi/sumberdaya masyarakat; (2) kepercayaan timbal balik dari

pelayan program dan dari masyarakat pemilik program; (3) fasilitasi

(pemerintah) dalam membantu kemudahan masyarakat dalam berbagai

proses kegiatan; (4) adanya partisipatif, yaitu upaya melibatkan semua

komponen lembaga atau individu terutama warga masyarakat dalam proses

kegiatan dan (5) mengayomi peran anmasyarakat dan hasil yang dicapai.

Oleh karena itu untuk mempertahankan dan memperjuangkan SKB agar

tetap eksis perlu adanya inovasi dari SKB dengan mengimplementasikan

perencanaan yang telah ada dengan mengkolaborasikan program lembaga lain

dan untuk kegiatan ini perlu malakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait

dimana saat ini banyak program-program bermunculan diberbagai instansi

yang bertujuan pemberdayaan masyarakat,oleh karena itu dalam berbagai

kesempatan yang ada, SKB Trenggalek melakukan pendekatan personal

dengan berbagai fihak yang memiliki arah kegiatan yang sama.

3 | SKB Trenggalek

Page 4: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

Usaha yang dilakukan SKB ini diharapkan dapat menanamkan

kepercayaan pada pemerintah daerah bahwa lembaga SKB benar–benar

merupakan lembaga pemerintah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan

keberadaanya perlu dipehitungkan,sementara itu jika SKB dapat membangun

kemitraan dengan baik bersama mitra-mitranya sehingga mitra SKB sudah

memiliki kepercayan pada kemampuan SKB, maka SKB sendiri tidak harus

tertidur menunggu kucuran dana dari pemerintah daerah maupun pemerintah

pusat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di ataa rumusan masalah yang dapat

diambil adalah:

1. Bagaimana cara meningkatkan kemandirian dan eksistensi SKB

Trenggalek melalui upaya mempererat hubungan kemitraan antar lembaga

yang ada di kab trenggalek ?

Hasil pemahaman fokus tersebut di atas,selanjutnya akan dilakukan

analisis untuk mendapatkan sejumlah diskripsi dan temuan yang dapat

menggambarkan penerapan strategi pendekatan personal bersama mitra untuk

kemandirian SKB.

4 | SKB Trenggalek

Page 5: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan

penulisan karya ini yaitu untuk mendapatkan gambaran diskriptif tentang:

1. Cara meningkatkan kemandirian dan eksistensi SKB Trenggalek,melalui

upaya mempererat hubungan kemitraan antar lembaga yang ada di

kabupaten Trengga

.MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang dapat diambil dengan adanya tulisan ini antara lain:

1. Sebagai informasi dan sumbangan empiris bagi pamong belajar dan

pembaca yang akan melanjutkan perjalanan SKB Trenggalek.

2. Sebagai bahan masukan bagi pamong belajar SKB dan pembaca pada

umumnya serta dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut untuk bahan

instrospeksi diri serta untuk bahan pengelolaan dan pengembangan SKB

lebih lanjut.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi kepala dinas dalam rangka

menentukan kebijakan bagi keberlangsungan SKB Trenggalek.

4. Sebagai sarana untuk menuangkan pengalaman penuulis yang selama ini

dilaksanakan.

5 | SKB Trenggalek

Page 6: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

BAB II

ANALISIS SITUASI

A. PROFIL LEMBAGA

NAMA LEMBAGA : SKB TRENGGALEK

6 | SKB Trenggalek

PROFIL LEMBAGA

SKB TRENGGALEKTanggal Berdiri: 2 Mei 2000

Alamat: Jl. Supriyadi No. 37 Trenggalek Jawa TimurTelp./Fax.: 0355-795134 / 797182

VISI

Terwujudnya masyarakat yang

gemar belajar, berusaha, terampill,

dan mandiri

MISI Merumuskan kebutuhan belajar masyarakat berdasarkan

hasil identifikasi dan seleksi Melaksanakan program pendidikan non formal dan

informal dan pendidikan anak usia dini melalui pembuatan percontohan

Memberdayakan masyarakat sesuai kondisi masyarakat Kabupaten Trenggalek melalui pengembangan program terpadu

Dasar Hukum 1. SK Mendiknas RI No. 022/0/2000, Tgl. 14 Februari 2000 tentang berdirinya SKB 2. SK Bupati Trenggalek No. 01 Tahun 2012, tentang tugas dan fungsi SKB

Trenggalek sebagai peningkatan mutu program PAUDNI di Kabupaten Trenggalek

STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA SKB Dra. Susilo Suci Rahayu

KA SUB. BAG. TATA USAHA Sudarmiasih

Pelaksana Pengembangan Model

Pelaksana Peningkatan Mutu Pelaksana Data dan Informasi

SDM (Ketenagaan)

Page 7: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

Dasar hukum pembentukan SKB Kabupaten Trenggalek adalah sebagai

berikut:

1. SK Mendiknas RI No.022/0/2000,tanggal 14 Februari 2000 tentang

berdirinya SKB Trenggalek.

2. Surat keputusan Bupati trenggalek No.01 tahun 2012,tentang tugas fungsi

SKB Trenggalek sebagai peningkatan mutu program PAUDNI di

Kabupaten Trenggalek.

Dasar berdirinya SKB adalah karena masih banyaknya warga

masyarakat yang buta huruf,putus sekolah, miskin,anak usia dini yang belum

sekolah dan masalah sosial lainya. Dalam era otonomi daerah, tuntutan

masyarakat dalam bidang pendidikan semakin besar dan tidak mungkin dapat

terpenuhi hanya melalui pendidikan formal,sehingga keberadaan dan peran

UPT SKB Kabupaten Trenggalek sangat diperlukan dalam upaya

menuntaskan buta huruf, Wajar Dikdas 9 tahun,pengentasan

kemiskinan,pemberdayaan masyarakat pedesaan dan masalah sosial pemuda

serta masalah pendidikan anak usia dini (PAUD).

B. TUGAS DAN FUNGSI

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan unit pelaksana tehnis dinas

di bidang penyelenggaraan pendidikan Nonformal dan informal.SKB

mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan model program dan

percontohan kegiatan,pengendalian mutu pelaksanaan program,peningkatan

mutu pendidik dan tenaga kependidikan,serta pelayanan informasi pendidikan

7 | SKB Trenggalek

Page 8: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

nonformal maupun informal berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

kebijakan kepala dinas.

Sedangkan fungsi SKB antara lain:

1. Pelaksana kebijakan operasional dan penunjang dinas dibidang pembuatan

model program serta pengembangan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan pendidikan non formal maupun informal.

2. Pelaksana pelayanan administrasi, penyelenggaraan ketatausahaan.

perlengkapan, keuangan dan kepegawaian.

3. Pembangkitan dan penumbuhan kemauan belajar masyarakat dalam

rangka terciptanya masyarakat gemar belajar.

4. Pemberian motivasi dan bimbingan masyarakat agar mau dan mampu

menjadi tenaga pendidik dalam pelaksanaan asas saling membelajarkan.

5. Pemberian pelayanan informasi program pendidikan nonformal dan

informal.

6. Pembuatan percontohan program dan pengendalian mutu pelaksanaan

program pendidikan non formal dan informal.

7. Pengintegrasian dan penyinkronisasian kegiatan sektoral dalam bidang

PNFI.

8. Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga pelaksana

PNFI.

8 | SKB Trenggalek

Page 9: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

Adapun daftar nama ketenagaan yang ada di SKB Trenggalek adalah

sebagai berikut:

NO NAMA NIP PANGKAT/GOL JABATAN

1Dra.Susilo Suci Rahayu

196009041993032001

Pembina IV a Kepala

2 Sudarmiasih19690504199403201

1Penata tk 1

III dKasubag TU

3 Puryanti19650109199802200

0Penata tk 1

III dPB muda

4 Suwarnoto19650208200012100

2Penata tk 1

III dPB muda

5 Rusmiatin19660713200012200

4Penata tk 1

III dPB muda

6Triastuti Wahyuningsih

196608122001122001

Penata III c PB muda

7 Marianto19640311200604100

4Penata muda

tk 1 II bPB pertama

8 Moh Muchtar19630418200801100

2Penata muda

III aPB pertama

Sumber : Data SKB Trenggalek

Selain ketenagaan diatas, Sanggar Kegiatan belajar Kabupaten

Trenggalek juga didukung oleh tenaga honorer yang siap membantu

dalamkelancaran program yang sedang berjalan. Adapun daftar tenaga tersebut

adalahsebagai berikut:

No Nama Job Desk Status

1 Didik Triyanto Administrasi Kategori I

2 Nurul Hidayati Pengajar TK Kategori II

3 Mindarwati Pantry Kategori II

4 Tomy Irawan S Pengelola TBM Keliling Honorer

5 Ambarwati Pengajar PAUD Honorer

6 Rita Verianingsih Pengajar TK Honorer

7 Deni Dyah Puspitasari Pengelola Rumpin Pelita Hati Honorer

9 | SKB Trenggalek

Page 10: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

8 Iznaini Pengajar PAUD Honorer

9 Eni Widianti Administrasi Honorer

10 Nyamin Penjaga Malam Honorer

Sumber : Data SKB Trenggalek

10 | SKB Trenggalek

Page 11: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Meningkatkan komunikasi

Mengadakan Silaturahmi

Mensosialisasikan program

Menghadirkan dalam Kegiatan

Pelaksanaan program mitra

di SKB

Kemandirian dan eksistensi

SKB

Kondisi keuangan SKB minim tetapi memiliki

tenaga pendidik dan sarana

Kebutuhan pendidikan dan keterampilan masyarakat

semakin tinggi

Instansi dan lembaga lain/mitra memiliki anggaran tetapi tidak memiliki tenaga pendidik dan sarana

Meningkatkan kemitraan

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

C. KERANGKA BERFIKIR

Seiring perjalanan waktu dan kondisi SKB yang tidak menentu sejak

otonomi daerah, dalam berbagai programnya SKB mulai tahun 2008 telah

meningkatkan kerja sama dengan dinas kesehatan dengan memasukkan

kegiatan posyandu di kampus PAUD Taram sehingga pelayanan pendidikan

anak usia dini sudah menjadi holistic integrative sejak itu. Program paket C

juga menjadi sasaran utama kegiatan puskesmas pembantu yang ada di Desa

Ngares untuk menyampaikan program kesehatan berkaitan dengan kesehatan

reproduksi remaja.

Untuk program paket baik Paket A, Paket B maupun Paket C ternyata

lebih efektif jika dilakukan tanpa harus bersosialisasi lewat forum yang besar.

Hal ini dilakukan dengan menyampaikan kegiatan SKB Trenggalek secara

personal ketika pertemuan kepala sekolah dan kepala UPT yang lain. Dengan

adanya sosialisasi tersebut dapat mendatangkan warga belajar secara kontinyu

11 | SKB Trenggalek

Page 12: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

karena keberadaan SKB Trenggalek yang jelas dengan sarana prasarana yang

memadai.

Dari hubungan dengan berbagai instansi lain seperti BAPEMAS

danNAKERTRANSOS, SKB Trenggalek menyampaikan informasi tentang

kegiatan yang telah dilakukan SKB Trenggalek dan juga informasi yang

dibawa lulusan paket C yang beberapa warga belajarnya adalah staf instansi

pemerintah termasuk perangkat desa, telah membawa perubahan wajah SKB

Trenggalek.

Jika dinas Kesehatan bermitra sejak tahun 2008, BAPEMAS dan

NAKERTRANSOS menyusul tahun 2009 sampai tahun 2011 yaitu dengan

melaksanakan program menjahit di SKB Trenggalek.Dari kegiatan identifikasi

warga kursus dengan kepala desa daerah sasaran menghasikan kerjasama

Program PNPM mulai tahun 2012,sehingga pada awal tahun di dua tahun

terakhir ini SKB Trenggalek tidak sepi kegiatan karena semakin

meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mencari solusi pemecahan

permasalahan,mulai pendidikan akademik sampai dengan pendidikan

ketrampilan,dan ini semakin mendorong kepala SKB dan stafnya semakin

meningkatkan kwalitasnya demi pelayanan masyarakat agar lebih optimal.

Adapun skema kerangka berfikir dapat dilihat pada diagram di bawah

ini.

12 | SKB Trenggalek

Page 13: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

D. GAGASAN UTAMA

1. Gagasan Dasar

Membangun strategi pengembangan kemitraan untuk meningkatkan

kemandirian dan eksistensi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Trenggalek.

2. Keunikan.

Hubungan warga belajar dan pihak SKB yang tidak memandang status

sehingga warga belajar yang masuk ke SKB menjadi nyaman, tidak ada

pembatasan waktu bagi peserta unyuk berlatih di SKB setelah jadwal

pembelajaran selesai

3. Keunggulan

1. Aplikasi ilmu dan ketrampilan benar-benar bisa dirasakan mafaatnya

2. Adanya aneka ragam kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan SKB

yang tidak dilaksanakan oleh lembaga lain

3. Biaya bersaing

4. Tenaga yang professional

13 | SKB Trenggalek

Page 14: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM

A. ALUR KEGIATAN

14 | SKB Trenggalek

Finishing ( Pelaksanaan)

SKB dan Mitra SKB Trenggalek

Merencanakan Kebutuhan

anggaran yang

Merencanakan Waktu

Pelaksanaan

SKB Trenggalek

Melakukan Sosialisasi Program

Pihak Mitra Melakukan Kunjungan

Pihak Mitra Melakukan Identifikasi

Pihak Mitra Memberikan Laporan hasil

Mitra SKB Trenggalek

Page 15: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

Alur kegiatan yang dilaksanakan oleh SKB Trenggalek dalam rangka

meningkatkan kemandirian dan eksistensi SKB Trenggalek adalah sebagai

berikut.

1. Sosialisasi program, melalui berbagai pertemuan yang sifatnya tidak

formal baik dengan masyarakat umum atau dengan stake holder di

berbagai lembaga yang ada di Kabupaten Trenggalek.

2. Pihak terkait/mitra yang ada di Kabupaten Trenggalek melakukan

kunjungan ke SKB Trenggalek dalam rangka untuk melihat sarana dan

prasarana yang ada di SKB Trenggalek. Selain itu kunjungan dilakukan

untuk lebih mempererat kemitraan yang sudah ada.

3. Pihak mitra melakukan identifikasi kebutuhan belajar warga yang ada di

sekitarnya.

4. Pihak mitra menyampaikan laporan hasil identifikasi kebutuhan belajar

warga kepada SKB Trenggalek.

5. SKB Trenggalek bersama mitra merencanakan kebutuhan anggaran yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan belajar warga yang ada di

lingkungan masyarakat.

6. SKB Trenggalek bersama mitra merencanakan waktu pelaksanaan

kegiatan dalam rangka memberdayakan masyarakat sekitar.

7. SKB Trenggalek melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah

direncanakan.

15 | SKB Trenggalek

Page 16: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

B. WAKTU KEGIATAN

Waktu kegiatan mulai tahun 2006 sampai tahun 2013 melanjutkan

kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2001 oleh kepala SKB

trenggalek sebelumnya, sementara mitra yang menjadi sasaran semakin

berkembang dan berbeda instansi/lembaga.

C. PIHAK YANG TERLIBAT

Dalam rangka meningkatkan kemandirian dan eksistensi SKB

Trenggalek, maka piha-pihak yang terlibat dalam proses penyelanggaraan

kegiatan antara lain Kepala SKB, pamong belajar,staf SKB Trenggalek dan

pihak lembaga mitra yang melaksanakan kegiatan di SKB Trenggalek.

D. STRATEGI IMPLEMENTASI

Strategi implementasi yang dilakukan dalam rangka meningkatkan

kemandirian dan eksistensi SKB Trenggalek adalah strategi pendekatan

personal. Hal ini dimaksudkan dengan adanya pendekatan personal khususnya

kepada lembaga-lembaga mitra diharapkan lembaga mitra tetap akan

melakukan kerjasama dengan SKB Trenggalek serta dapat memberikan

informasi-informasi kepada lembaga-lembaga lain yang ada di Kabupaten

Trenggalek untuk bisa bekerjasama dengan SKB Trenggalek.

16 | SKB Trenggalek

Page 17: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

BAB IV

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. DESKRIPSI DATA

1. Data Mitra

Data lembaga mitra yang sudah pernah melakukan kerjasama dengan

SKB Trenggalek dalam melaksanakan program-program pemberdayaan

masyarakat antara lain:

N

ONama mitra

Tahun

kemitraanPeran mitra

1.Lembaga Sekolah

Dasar di 3 Kecamatan2001

Mengirimkan peserta

Pelatihan Bahasa

Inggris Tingkat dasar

bagi guru-guru SD

2.

Tim Penggerak PKK

Kabupaten

Trenggalek

2002

Mengirimkan peserta

Pelatihan senam poco-

poco untuk guru

olahraga se Kabupaten

Trenggalek

3. SMAN 2 Trenggalek 2006

Mengirimkan peserta

Pelatihan tata boga

untuk siswa

4. Dinas kesehatan 2008 s/d 2013 Posyandu yang berada

di SKB melakukan

penimbangan secara

rutin pada warga

PAUD, melakukan

deteksi tumbuh

kembang, sosialisasi

17 | SKB Trenggalek

Page 18: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

berbagai masalah

kesehatan pada warga

belajar paket C

5 BAPEMAS 2008 s/d2011

Memberikan garapan

kursus menjahit pada

SKB untuk warga

masyarakat pedesaan

6 NAKERTRANSOS 2009 s/d2010

Memberikan garapan

kursus menjahit pada

SKB untuk warga

masyarakat pedesaan

7 PNPM 2012 s/d2013

Memberikan garapan

kursus:

Menjahit,memasak,rias

wajah dan budi daya

jamur pada SKB

Trenggalek.

2. Hasil Kemitraan

Proses kemitraan yang dibangun oleh SKB Trenggalek mendatangkan

beberapa hasil. Hasil tersebut diantaranya:

a. Terselenggaranya program pelatihan bahasa Inggris bagi guru SD

untuk bekal mengajar pada siswa SD

b. Terbentuknya senam poco-poco di seluruh kabupaten Trenggalek

c. Membakali siswa SMA untuk memperoleh ketrampilan bidang

memasak atau tata boga.

d. Terdeteksinya tumbuh kembang warga PAUD SKB trenggalek tiap

bulan.

18 | SKB Trenggalek

Page 19: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

e. Terselenggaranya penimbangan warga PAUD tanpa harus

meninggalkan kegiatan pembelajaran.

f. Warga belajar Paket C mendapatkan berbagai penyuluhan kesehatan

tanpa harus mengeluarkan anggaran.

g. Warga belajar Paket C mendapatkan berbagai ketrampilan sama seperti

warga belajar hasil identifikasi dari lembaga mitra karena lembaga

mitra mempersilahkan warga belajar Paket C untuk mengikuti kegiatan

pelatihan yang dilaksanakan di SKB Trenggalek.

h. Sejumlah 80 warga masyarakat yang berada di 4 desa pada tahun 2008

s/d 2011 hasil identifikasi dan kemitraan dengan BAPEMAS telah

memiliki kompetensi menjahit.

i. Sejumlah 40 warga masyarakat yang berada di 2 desa pada tahun 2009

dan 2010 hasil identifikasi dan kemitraan NAKERTRANSOS telah

memiliki kompetensi menjahit.

j. Sebanyak 49 warga PNPM dari Desa Ngantru dan Desa Sambirejo saat

ini sedang mengikuti latihan ketrampilan di SKB Trenggalek.

Dari hasil yang telah dilaksanakan membantu sosialisasi keberadaan

SKB Trenggalek untuk lebih eksis sampai dengan sekarang ini.

3. Eksistensi yang diperoleh SKB Trenggalek

Dengan adanya berbagai pelatihan yang dilaksanakan oleh lembaga

mitra di SKB Trenggalek menunjukkan bahwa eksistensi SKB Trenggalek di

mata masyarakat Kabupaten Trenggalek dan lembaga mitra pada khususnya

semakin menonjol. Dengan keprofesionalan SKB Trenggalek dalam

19 | SKB Trenggalek

Page 20: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga mitra yang ada di Kabupaten

Trenggalek dapat memberikan dampak yang positif. Diantara dampak tersebut

adalah:

a. Semakin banyaknya mitra yang mengirim warganya untuk melaksanakan

kegiatan belajar ketrampilan di SKB Trengalek.

b. Selama tiga tahun terakhir ini anggaran yang masuk ke SKB Trenggalek

dari APBD tingkat II semakin meningkat.

B. DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM

Dengan adanya kemitraan dengan beberapa lembaga yang ada di

Kabupaten Trenggalek, menimbulkan beberapa dampak positif yang dirasakan

baik oleh SKB Trenggalek pada khususnya, maupun lembaga mitra bahkan

bagi program pemberdayaan masyarakat sekitar yang ada di Kabupaten

Trenggalek. Diantara dampak-dampak tersebut antara lain:

1. Dampak Sosial

Banyak kebutuhan pendidikan di masyarakat yang terlayani, mulai

pendidikan keaksaraan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan

kesetaraan (Paket) bahkan sampai dengan kursus. Dengan adanya proses

kemitraan tersebut warga belajar SKB Trenggalek akan lebih memiliki

keahlian yang lebih bila dibandingkan dengan warga belajar pada

program yang lainnya.

20 | SKB Trenggalek

Page 21: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

2. Dampak Ekonomi

Dengan meningkatnya life skill yang diperoleh warga belajar yang ada di

SKB Trenggalek akan banyak terlahir usaha-usaha kecil yang

meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu dengan adanya program

kemitraan ini maka masyarakat yang menjadi warga belajar dari lembaga

mitra akan lebih memiliki keahlian, sehingga dapat menciptakan peluang

usaha di lingkungan sekitarnya.

3. Dampak Budaya

Dengan adanya program kemitraan yang dilakukan di SKB Trenggalek

dengan lembaga mitra dapat lebih mengembangkan budaya belajar.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan oleh anak usia sekolah, tetapi lebih

pada belajar sepanjang hayat demi meningkatkan kualitas sumber daya

manusia Indonesia.

21 | SKB Trenggalek

Page 22: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa berarti

memberdayakan setiap warga negara agar mampu berbuat seimbang baik

dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, antara hak dan kewajiban, menjadi

warga negara yang bersikap dan berbuat demokratis terhadap sesama manusia

menuju masyarakat yang memahami akan hak,kewenangan dan

tanggungjawab mereka dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Suatu lembaga akan tetap eksis keberadaannya apabila lembaga tersebut

mampu mempertahankan apa yang sudah dimiliki tanpa harus selalu

mengandalkan kucuran dana dari pemerintah pusat. Suatu lembaga harus

mampu berdiri sendiri walaupun lembaga tersebut merupakan lembaga

pemerintahan. Dalam rangka meningkatkan kemandirian dan eksistensi

lembaga, maka suatu lembaga harus mampu berkoordinasi dengan berbagai

pihak khususnya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan kemitraan yang

berguna bagi warga masyarakat sekitar.

Pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan

kemandirian dan eksistensi lembaga adalah pendekatan personal. Dengan

adanya pendekatan personal tersebut dihrapkan akan lebih mempererat proses

komunikasi dalam kerjasama yang dilakukan oleh kedua lembaga. Proses

pendekatan tidak bergantung karena pandangan terhadap pejabat

22 | SKB Trenggalek

Page 23: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

pemerintahan, tetapi lebih mementingkan kepentingan masyarakat sekitar

akan kebutuhan belajar dan peningkatan kompetensi dan keahlian yang

dimiliki oleh warga masyarakat demi menciptakan masyarakat yang berdaya.

B. SARAN

Dengan adanya pendekatan personal yang dilakukan terhadap lembaga

mitra, diharapkan lebih mampu meningkatkan kemandirian dan eksistensi

lembaga SKB Trenggalek di mata masyarakat pada umumnya dan pada

pemerintah daerah yang ada di Kabupaten Trenggalek.

23 | SKB Trenggalek

Page 24: Karya Nyata Kep.skb TGR 2013

Dra. SUSILO SUCI RAHAYU, M.MPd

DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, dkk (2005). Pendidikan Keaksaraan. Filosofi, Strategi,

Implementasi. Jakarta:Direktorat Pendidikan Masyarakat.

Tilaar H.A.R. (2000).Paradigma Baru Pendidikan Nasional.

Jakarta:Rineka Cipta.

Yunus, Firdaus (2004). Pendidikan Berbasis Realitas Sosial.

Yogyakarta:Logung Pustaka.

24 | SKB Trenggalek