karya ilmiyah Mangrove ujungpangkah
description
Transcript of karya ilmiyah Mangrove ujungpangkah
PENGARUH KERUSAKAN HUTAN MANGROVE TERHADAP
PENGHASILAN NELAYAN DI UJUNGPANGKAH
Kata Kunci : Hutan Mangrove, Nelayan
Hutan mangrove merupakan tempat pemijakan ikan, pelindung dan tempat
mencari makanan bagi biota laut. Dalam kaitan tersebut apabila hutan mangrove
mengalami kerusakan maka biota laut akan berkurang karena tempat mencari
makanan semakin berkurang. Hutan mangrove yang rusak akan mempengaruhi
penghasilan nelayan.
Sasaran penelitian adalah beberapa nelayan di Ujungpangkah baik pencari
kepiting maupun pencari ikan yang lain. Adapun yang dijadikan sampel adalah 8
orang. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan tinjauan dari pekerjaan
mereka.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik
wawancara, menggunakan angket daftar pertanyaan. Teknik wawancara untuk
mengetahui pengaruh yang kerusakan hutan mangrove terhadap penghasilan
mereka secara spesifik.Lokasi penelitian dilakukan langsung ke lapangan tempat
hutan mangrove tumbuh dan Tanya jawab para nelayan Ujungpangkah Gresik,
pada tanggal 22 dan 29 Mei 2009.Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak
nelayan yang mengalami penurunan penghasilannya karena semakin rusaknya
hutan mangrove sehingga berkurangnya makanan dan tempat berlindungnya biota
laut. Dalam segi ekonomi semakin rusak hutan mangrove maka semakin
berkurangnya biota laut sehingga penghasilan nelayan mengalami penurunan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang
didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove seperti api-api, tanjang
sehingga bermanfaat bagi biota laut yang mampu tumbuh dan berkembang
pada daerah pasang surut pantai berlumpur ( Bengen, 2004:16).
Dampak kegiatan tebang habis pada ekosistem hutan mangrove
mengakibatkan berubahnya komposisi tumbuhan mangrove. Hal ini
berakibat hutan mangrove tidak dapat lagi berfungsi sebagai daerah
mencari makanan bagi biota laut dan pengasuhan,sehingga biota laut
semakin berkurang karena daerah mencari makanan dan pengasuhan rusak
(Bengen, 2004:25).
Konversi hutan mangrove menjadi lahan mengancam regenerasi
stok ikan dan udang di perairan lepas pantai. Hal ini membuat
berkurangnya penghasilan nelayan yang bergantung pada banyak
sedikitnya ikan,kepiting dan jenis ikan lain-lain yang ada di laut (Bengen,
2004:25). Oleh karena itu, hutan mangrove sebagai suatu ekosistem yang
bermanfaat sebagai pemasok larva ikan dan udang perlu dijaga. Kerusakan
hutan mangrove berdampak pada pasokan larva ikan dan udang semakin
sedikit (Bengen, 2004:24).
Hutan mangrove yang berfungsi sebagai daerah asuhan (nursery
ground), daerah mencari makanan (feeding ground) dan daerah pemijahan
(spawning ground) bermacam biota perairan (ikan, udang dan kerang-
kerangan…)baik yang hidup di perairan pantai maupun lepas pantai harus
dijaga kelestariannya (Bengen, 2004:23).
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah :
1. Apa manfaat hutan mangrove terhadap nelayan khususnya di sekitar
Ujungpangkah.
2. Apa dampak rusaknya hutan mangrove terhadap nelayan khususnya di
sekitar di Ujungpangkah.
3. Adakah pengaruh kerusakan hutan mangrove terhadap penghasilan
nelayan khususnya di sekitar di Ujungpangkah?
C. Ide Pemecahan
1. Menjadi acuan bagi masyarakat agar melestarikan hutan mangrove
yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup biota laut sehingga tidak
terjadi penurunan terhadap penghasilan nelayan
2. Mendorong masyarakat dan nelayan untuk berperan aktif dalam
menjaga kelestarian hutan mangrove.
3. Memberi pemahaman pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan
biota laut dan nelayan.
4. Memanfaatkan hutan mangrove dan tidak merusak hutan mangrove
sehingga penghasilan nelayan tidak berkurang.
Memberi pendidikan tentang pemanfaatan dan kerusakan hutan manrov
bagi kehidupan, supaya masyarakat mengetahui pentingnya hutan
mangrove bagi biota laut sehingga tidak merusak hutan mangrove tersebut
agar tidak terjadi penurunan biota laut yang berpengaruh terhadap
penghasilan nelayan. Hutan mangrove atau yang lebih dikenal hutan bakau
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hutan di daerah dekat
pantai yang dipengaruhi air payau, biasanya ditunggui jenis bakau
Rhizophora, Api-api, Avicennia, dan pedada (Depdiknas,1991:362). Hutan
mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai maupun laut yang
berfungsi sebagai tempat mencari makanan bagi biota laut karena daun –
daun hutan mangrove yang jatuh ke air akan menjadi detritus.Detritus ini
adalah makanan bagi biota laut (Bengen, 2004:16)
Nelayan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai orang
yang mata pencaharian utamanya dari usaha menangkap ikan (di laut)
(depdiknas,1991:686).
KAJIAN PUSTAKA
HUTAN MANGROVE
1. Pengertian hutan mangrove
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang
didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan
berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur (Bengen,
2004:16).hutan mangrove adalah hutan di daerah dekat pantai yang
dipengaruhi air payau, biyasanya ditunggui jenis bakau Rhizophora, Api-api,
Avicennia, dan pedada (Depdiknas,1991:362)
2. Fungsi ekologis hutan mangrove
1. sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi,
penahan lumpur dan perangkap sedimen yang diangkat oleh aliran air
permukaan.
2. sebagai penghasil sejumlah besar detritus, terutama yang berasal dari daun
dan dahan pohon mangrove yang rontok. Sebagian dari detritus ini
dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi para pemakan detritus dan
sebagian lagi diuraikan secara bakterial menjadi mineral-mineral hara
yang berperan dalam penyuburan perairan.
3. sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makanan (feeding
ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bermacam biota
perairan (ikan, udang dan kerang-kerangan…)baik yang hidup di perairan
pantai maupun lepas pantai.23
3. Fauna hutan mangrove
Kelompok fauna perairan/akuatik, terdiri atas dua tipe, yaitu:
1. yang hidup di kolom air, terutama berbagai jenis ikan dan udang.
2. yang menempati substrat baik keras (akar dan batang pohon mangrove)
maupun lunak (lumpur), terutama kepiting, kerang dan berbagai jenis
avertebrata lainnya.22
4. Dampak kegiatan manusia pada ekosistem hutan mangrove
kegiatan Dampak potensial
Tebang habis. berubahnya komposisi
tumbuhan mangrove.
tidak berfungsinya daerah
mencari makanan dan
pengasuhan.
Pengalihan aliran air tawar,misalnya
pada pembangunan irigasi.
peningkatan salinitas hutan
mangrove.
menurunnya kesuburan hutan.
Konversi menjadi lahan pertanian,
perikanan, pemukiman, dan lain-lain.
mengancam regenerasi stok
iksn dan udang di perairan
lepas pantai yang memerlukan
hutan mangrove.
terjadi pencemaran laut oleh
bahan pencemaran yang
sebelumnya diikat oleh subtrat
hutan mangrove.
pendangkalan perairan pantai.
erosi garis pantai dan intrusi
garam.
Pembuangan sampah cair penurunan kandungan oksigen
terlarut, timbul H2S.
Pembuangan sampah padat kemungkinan terlapisnya
pneumatofora yang
mengakibatkan matinya pohon
mangrove.
permbesan bahan-bahan
pencemar dalam sampah padat.
Pencemaran minyak tumpahan kematian pohon mangrove.
Penambangan dan ekstraksi mineral,
baik di dalam hutan maupun di
daratan sekitar hutan mangrove
kerusakan total ekosistem
hutan mangrove, sehingga
memusnahkan fungsi ekologis
hutan mangrove (daerah
mencari makanan, asuhan).
pengendapan sediment yang
dapat mematikan pohon
mangrove. 25
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang
menggunakan data kuantitatif, yaitu penelitian melalui data angket dan
wawancara secara langsung dengan nelayan dan dari refrensi buku-buku.
B. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian dari tulisan ini adalah beberapa nelayan di
Ujungpangkah.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan langsung ke lapangan tempat hutan
mangrove tumbuh dan tanya jawab dengan beberapa nelayan yang
dijadikan sampel responden di Ujungpangkah pada tanggal 22 dan 29 Mei
2009.
D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah peneliti dalam melakukan penelitian adalah sebagai
berikut:
1.Tahap Persiapan
a) Menyiapkan buku-buku refrensi untuk dipergunakan sebagai bahan
pustaka.
b) Menyiapkan angket responden.
c) Menyiapkan daftar responden
2. Tahap Pelaksanaan
a) Mendatangi rumah responden
b) Menyebarkan angket kepada sampel
responden yang berisi daftar pertanyaan untuk diisi
3. Tahap Penyelesaian
a) Pengumpulan angket yang telah diisi oleh
sampel responden
b) Menganalisis hasil angket
c) Menarik kesimpulan dari data yang
diperoleh
E. Instrumen Data
Instrumen yang digunakan adalah angket yang berisi daftar
pertanyaan yang dijawab oleh sampel responden. Dari angket itulah dibuat
suatu data kuantitatif yang akan dianalisis. Selain itu digunakan juga buku-
buku sebagai bahan pustaka yang digunakan sebagai penguat data dan
penjelas data yang diperoleh.
F.Teknis Analisis Data
Data yang digunakan peneliti adalah data kuantitatif. Dalam hal teknis
analisis data kuantitatif ini, peneliti menggunakan teknik deskriptif yang
mudah dipahami.
PEMBAHASAN
Pengaruh Hutan Mangrove terhadap Penghasilan Nelayan di
Ujungpangkah
Dari jawaban angket responden merasa penghasilan mereka menurun
diakibatkan hutan mangrove yang rusak. Hutan mangrove yang rusak
membuat habitan yang ada dilaut akan mengalami kepunahan merasa tidak
ada kenyamanan untuk melangsungkan kehidupan. Habitan yang ada dilaut
terutama yang sering diambil manfaatnya untuk kawasan Ujungpangkah dan
sekitarnya seperti : ikan, kepiting,belut,macam-macam udang dan jenis-jenis
ikan yang lain semakin sedikit,disamping itu juga terjadinya banjir yang
sangat tidak bisa dibendung sehingga tambak-tambak mengalami abrasi.
Kerusakan hutan mangrove di Ujungpangkah terjadi karena penebangan
secara besar-besaran oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya hutan mangrove.
A. Kesimpulan
1. Hutan mangrove sangat bermanfaat bagi biota laut
karena huatn mangrove merupakan tempat tinggal dan mencari makanan
bagi biota laut
2. Rusaknya hutan mangrove mengakibatkan biota laut
semakin berkurang
3. Rusaknya hutan mangrove membuat penghasilan
nelayan mengalami penurunan
B. Saran-saran
1. Masyarakat diharapkan menjaga kelestarian hutan mangrove
yang bermanfaat besar bagi biota laut.
2. Bagi pemerintah untuk memberikan bimbingan pentingnya
huatn mangrove kepada perusak hutan mangrove.
3. Pemerintah dan masyarakat agar melakukan reboisasi dan
penanaman bibit mangrove.
DAFTAR PUSTAKA
Bengen, Dietriech G.2004. Sinopsis Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir
dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Bogor : PKSPL-IPB
Depdiknas. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
TABEL 1
TABEL NAMA SAMPEL RESPONDEN
Nama Alamat
Abd. Suja’ Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah
Abdul Wahid Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah
Amri Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah
Amin Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah
Badrul Qomar Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah
Mahsun Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah
Suparno Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah
Wir Tegal Sari Pankah Kulon
Ujungpangkah