kartografi manual

10
LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR (GET 1291) ACARA I KETELITIAN PENGGAMBARAN Disusun oleh: Nama : Adi Ramadhani NIM : 5878 Hari/Tanggal : Jumat, 22 September 2006 Jam : 13.00-15.00 Asisten : 1. Adib Prima Adhitama 2. Pramaditya Wicaksana LABORATORIUM DESAIN, KONSTRUKSI, DAN ANALISA PETA

description

ingin berbagi dokumen

Transcript of kartografi manual

Page 1: kartografi manual

LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI DASAR(GET 1291)

ACARA I

KETELITIAN PENGGAMBARAN

Disusun oleh:

Nama : Adi Ramadhani NIM : 5878 Hari/Tanggal : Jumat, 22 September 2006 Jam : 13.00-15.00 Asisten : 1. Adib Prima Adhitama

2. Pramaditya Wicaksana

LABORATORIUM DESAIN, KONSTRUKSI, DAN ANALISA PETAFAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA

2006

Page 2: kartografi manual

I. Judul

Ketelitian Penggambaran

II. Tujuan

melatih keterampilan mahasiswa dalam menggambar berbagai kenampakan/

fenomena atau simbol titik, garis, atau area) yang terdapat pada suatu peta.

III. Alat dan Bahan

1. gambar atau peta yang akan disalin (guide map)

2. kertas HVS

3. kertas kalkir

4. rapidograph

5. sablon

6. alat tulis dan gambar

IV. Dasar Teori

Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan

kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian atau seluruh

permukaan bumi, atau benda-benda angkasa dan menyajikan dalam suatu bentuk

yang dapat mudah diobservasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

komunikasi. Menurut ICA (International Cartography Association), kartografi

adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta,

sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya

seni. Dalam konteks ini peta dianggap termasuk semua tipe peta, plan (peta skala

besar), charts, bentuk tiga dimensional dan globe yang menyajikan model bumi atau

sebuah benda angkasa pada skala tertentu.

Page 3: kartografi manual

Peta itu sendiri menurut ICA (1973) adalah suatu representasi/gambaran

unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, atau yang ada kaitannya

dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan

pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. ICA telah menetapkan bahwa

kartografi operasinya dimulai dari pengumpulan data, klasifikasi, dan analisa data

sampai kepada reproduksi, evaluasi, dan penafsiran dari peta. Oleh karena

variasinya sangat kompleks untuk menyajikan aspek keruangan, tidak mudah

mendefiniskan peta, sehingga dapat mencakup semua pengertian secara jelas untuk

semua konteks.

Dari definisi di atas dapat dimengerti bahwa tugas seorang kartografer adalah

membuat peta, dengan mengumpulkan data, memproses data, dan kemudian

merancang peta tersebut (map design) yang meliputi desain simbol (symbol

design), tata letak peta (map lay-out), isi peta (map content), dan generalisasi

(generalization). Titik berat studi kartografi sekarang ini menurut Philip Muehricks

ialah hubungan antara data yang terkumpul, proses kartografinya dan pemakaian

petanya. Dalam hal ini terutama ialah peta harus dapat menyajikan fungsi dan

informasi dari obyek yang digambarkan secara optimal, maka perlu dilakukan

evaluasi terhadap peta yang digambarkan.

Peta adalah suatu media komunikasi grafis yang merupakan pengecilan dari

permukaan bumi atau benda angkasa yang disiapkan menurut ukuran geometris

pada suatu bidang datar, dengan simbol yang digeneralisir untuk mewakili

kenampakan-kenampakan sebenarnya. Secara sederhana simbol dapat diartikan

sebagai suatu gambar atau tanda yang mempunyai arti atau makna tertentu. Simbol

dalam peta memegang peranan yang sangat penting, bahkan dalam peta-peta khusus

atau peta-peta tematik simbol merupakan informasi utama untuk menunjukkan tema

suatu peta. Menurut bentuknya simbol dapat dikelompokkan menjadi simbol titik,

simbol garis, dan simbol area atau bidang, sedangkan wujud simbol dalam

kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan menjadi abstrak,

setengah abstrak, dan nyata atau piktorial. Simbol piktorial adalah suatu simbol

Page 4: kartografi manual

yang dlam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud unsur yang

digambarkan, sedangkan simbol geometrik adalah abstrak simbol yang wujudnya

tidak ada kemiripan dengan unsur yang digambarkan. Di samping itu ada simbol

yang menggunakan huruf atau angka.

V. Cara Kerja

1) Menyiapkan alat-alat yang akan dipergunakan (alat gambar

dan tulis) termasuk peta atau gambar yang akan disalin.

2) Meletakkan terlebih dahulu guide map atau gambar yang

akan disalin di atas landasan dengan mempergunakan selotip atau perekat,

kenudian diatasnya diletakkan kertas HVS ataupun kertas kalkir yang akan

dipergunakan untuk menyalin peta atau gambar tersebut.

3) Memeriksa dengan teliti bentuk kenampakan yang ada pada

peta atau gambar tersebut. Apabila dicermati, kenampakan tersebut dapat

dibedakan menjadi tiga macam yaitu kenampakan titik, kenampakan garis, dan

kenampakan area atau bidang.

4) Memulai menyalin peta dengan teliti, terutama

penggambaran kenampakan titik, garis, area. Pada kertas kalkir dengan

memperhatikan rapido berukuran apa saja yang dipergunakan, dibedakan

menurut guide yang disalin.

5) Setelah selesai, mencantumkan nama hasil praktikum,

sumber yang disalin, nama, dan nomor mahasiswa.

6) Memberi ulasan singkat hasil kerja meliputi proses

penggambaran yang dilakukan dan kenampakan peta yang ada (simbol titik,

garis, dan area).

VI. Hasil Praktikum

Hasil praktikum yang meliputi:

1) Peta sebagian kota Sheboygan di kertas HVS

Page 5: kartografi manual

2) Peta sebagian kota Sheboygan di kertas kalkir

Terlampir bersama laporan ini.

VII. Pembahasan

Bahwasanya kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang perpetaan

termasuk studi tentang pembuatan peta, pembacaan peta, penggunaan peta dan lain-

lain yang berhubungan dengan peta, yang mengharuskan seorang kartographer

dapat menginterpretasikan suatu keadaan peta yang dimaksudkan oleh si pembuat

peta.

Sebagai seorang praktikan yang masih baru mengenal ilmu kartografi, maka

praktikan mengalami kesulitan dalam melaksanakan praktikum yang meliputi; cara

menggambarkan kembali guide map yang menjadi bahan praktikum, karena

praktikan baru pertama kali menyalin sebuah peta yang cukup rumit sehingga

diperlukan suatu penyesuaian yang relatif tidak singkat. Penyalinan peta tersebut

mengalami kendala-kendala karena salinan guide map dibuat pad kertas HVS

sehingga membutuhkan ketelitian yang sangat detail karena dalam penyalinan

dibutuhkan cahaya yang sangat banyak.

Kemudian pada penyalinan di kertas kalkir yaitu cara menggunakan

rapidograph dan sablon. Karena mungkin praktikan baru pertama kali menggunakan

bahkan mengenal alat-alat tersebut. Sementara itu penggunaan alat-alat tersebut

tidak terlalu mudah seperti yang dibayangkan, misalnya dalam penggunaan

rapidograph harus tegak lurus karena apabila condong kesamping akan membuat

ukuran gambar berbeda dengan ukuran rapidograph tersebut. Selanjutnya,

kurangnya ketelitian dalam menggambarkan kembali guide map yang dilakukan

praktikan disebabkan karena skets guide map yang berukuran cukup kecil dengan

simbol-simbol yang berupa garis titik yang sedikit rumit dan membingungkan.

Maka dari itu kesempurnaan hasil yang diperoleh oleh praktikan dalam praktikum

Page 6: kartografi manual

perdana ini kemungkinan akan ada sedikit perbedaan antara guide map dengan hasil

yang didapatkan.

VIII. Kesimpulan

Dari hasil praktikum perdana ini ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil

oleh praktikan, antara lain :

1. Perlunya ketelitian dalam penggambaran ulang guide map dalam skala besar

yang menjadi acuan.

2. Perlunya kejelasan penggambaran yang berupa titik, garis, area ataupun

bidang.

3. Praktikan mampu mempelajari beberapa kenampakan yang terdapat pada

gambar meskipun hanya bersifat umum.

Page 7: kartografi manual

IX. Daftar Pustaka

Khakhim, Nurul.1998. Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar. Yogyakarta: Fakultas

Geografi UGM.

Saraswati, Endang.1979. Kartografi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Soekwarjono., dan Mas Soekoco. Kartografi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Geografi

UGM.