kardio sya

10
Fisiologi Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Sel – sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje. Kecepatan normal pembentukan potensial aksi di jaringan otoritmik jantung Jaringan Potensial aksi per menit Nodus SA ( pemicu normal) 70 – 80 Nodus AV 40 – 60 Berkas His dan serat – serat purkinje 20 – 40 Potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV lambat maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke sel purkinje.

description

sya sya

Transcript of kardio sya

Page 1: kardio sya

Fisiologi

Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Sel –

sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas

His dan serat purkinje.

Kecepatan normal pembentukan potensial aksi di jaringan otoritmik jantung

Jaringan Potensial aksi per menit

Nodus SA ( pemicu normal) 70 – 80

Nodus AV 40 – 60

Berkas His dan serat – serat purkinje 20 – 40

Potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium melalui

jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi nodus AV lambat

maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar ke ventrikel. Dari nodus

AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri lalu kanan dan terakhir adalah ke

sel purkinje.

Siklus jantung

Page 2: kardio sya

Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan

selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode kontraksi

dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode relaksasi dari

ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.

Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi

ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup – katup tetap

tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan dari otot. Pada

ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta

dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah akan

dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat

di ventrikel disebut End Systolic Volume.

Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama

siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan

terdengar seperti “lub”. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan

tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti “dup”. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan

penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup

semilunar.

Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan

ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian

bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.

Tekanan darah

Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah setiap satuan luas pada

pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan diatas

tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan resistensi perifer.

Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap – tiap ventrikel per menit.

Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup.

Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut. Peningkatan volume diastolik

akhir akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar

Page 3: kardio sya

pengisian saat diastol, semakin besar volume diastolik akhir dan jantung akan semakin

teregang.Semakin teregang jantung, semakin meningkat panjang serat otot awal sebelum

kontraksi.Peningkatan panjang menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung

berikutnya dan dengan demikian dihasilkan volume sekuncup yang lebih besar.Hubungan

intrinsik antara volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank –

Starling pada jantung.

Curah Jantung = heart rate x stroke volume

Pemeriksaan penunjang

EKG ( elektrokardiogram) adalah rekaman sebagian kecil arus listrik yang dihasilkan

oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi yang mencapai permukaan tubuh dan

dideteksi oleh elktroda pencatat. EKG adalah grafik yang dibentuk oleh elektrokardiograf.

Informasi yang dapat kita dapatkan dari rekaman EKG adalah gangguan ritme jantung seperti

aritmia, gangguan elektrolit, abnormalitas konduksi, hipertrofi atrium dan ventrikel, detekdi

penyakit bukan jantung, pengaruh obat – obatan.

3 sadapan yang terdapat pada EKG yaitu sadapan bipolar dan sadapan unipolar.

1. Sadapan bipolar adalah I yang merupakan sadapan anggota badan, II yang merupakan

beda potensial antara elektroda negatif di lengan kanan dan elektroda positif di

lengan kiri, dan III yang merupakan beda potensial antara elektroda negatif lengan

kiri dan elektroda positif di tungkai kiri.

2. Sadapan unipolar adalah sadapan prekordial dan sadapan augmented. Sadapan

augmented adalah AVFyang merupakan beda potensial anata jantung dengan tungkai,

AVR yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan kanan, dan AVL

yang merupakan beda potensial anata jantung dengan lengan kiri. Sadapan prekordial

adalah V1 – V6.

Sadapan V 1 terletak di ruang interkostal IV di kanan sternum. Sadapan V2 terletak di ruang

interkostal IV di kiri sternum. Sadapan V3 diletakkan diantara sadapan V2 dan V4. Sadapan V4

diletakkan di ruang interkostalis V sejajar dengan garis mid klavikularis kiri. Sadapan V5

Page 4: kardio sya

diletakkan secara mendatar dengan V 4 di linea axillaris anterior. Sadapan V6 diletakkan secara

mendatar dengan V4 – V5 di mid axillaris.

Gelombang P adalah depolarisasi dari atrium kiri dan kanan. Segmen PR merupakan

perlambatan nodus AV.Kompleks QRS adalah depolarisasi ventrikel ( repolarisasi atrium).

Segmen ST adalah kontraksi ventrikel dan pengosongan ventrikel. Gelombang T merupakan

repolarisasi ventrikel. Interval TP adalah relaksasi ventrikel dan mengisi diri.

Nilai normal untuk gelobang P adalah 0,08 – 0,1 s, interval PR adalah 0,12 – 0,2 s,

interval QT adalah 0,32 – 0,4 s, dan kompleks QRS adalah 0,06 – 0,1s. Ada tiga cara untuk

menghitung laju jantung dari EKG yaitu:

1. jarak R- R:

1 kotak sedang = 300 x/menit

2 kotak sedang = 150 x/menit

3 kotak sedang = 100 x/menit

Page 5: kardio sya

4 kotak sedang = 75 x/menit

5 kotak sedang = 60 x/menit

6 kotak sedang = 50 x/menit

2. Hitung jumlah R-R dalam 6 kotak besar = 6 detik jumlah R x 10 = heart rate /

menit.

3. 1500/ jarak R-R ( dalam mm) = heart rate / menit.

PROSES MEKANIS SIKLUS JANTUNG

Satu siklus terdiri dari periode sistole dan diastole, terbagi dalam 7 fase :

Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung. Ada beberapa tahap peristiwa mekanis siklus jantung.

1. Diastol ventrikel

Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol. Karena aliran masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik itu melemas. Karena perbedaan tekanan

Page 6: kardio sya

ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama diastol ventrikel. Akibatnya , volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi.

2. Depolarisasi (kontraksi) atrium

Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel, sehingga kurva tekanan atrium meningkat. Selain itu, terjadi peningkatan tekanan ventrikel. Peningkatan kedua bilik ini terjadi karena penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV terbuka. Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai volume diastolik akhir (end diastolik volume, EDV), yang besarnya 135 ml. Pada siklus ini tak ada darah yang ditambahkan ke ventrikel.

3. Kontraksi isovolumetrik ventrikel

Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan tekanan yang terbalik ini mendorong katup AV menutup. Tekanan ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta sehingga ada waktu singkat antara penutupan katup AV dan pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi suatu bilik tertutup. Karena semua katup tertutup, tak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Interval ini disebut sebagai periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (volume dan panjang konstan). Selama periode kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.

4. Ejeksi cepat ventrikel

Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan darah mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah yang mengalir ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil di ujung lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi (penyemprotan ) ventrikel.

Dalam keadaan normal, hanya separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai volume sistolik akhir (end sistolic volume, E SV) yang besarnya 65 ml.

5. Relaksasi isovolumetrik ventrikel

Page 7: kardio sya

Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta, yang dikenal sebagai takik dikrotik. Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi daripada tekanan atrium.. Sehingga semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik. Tidak ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus turun. Sewaktu tekanan ventrikel turun, di bawah tekanan atrium, katup AV membuka dan pengisian ventrikel terjadi kembali. Diastol ventrikel mencakup periode relaksasi ventrikel isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.

Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium tetap berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri. Karena darah yang masuk ini terkumpul di atrium, tekanan atrium terus meningkat. Sewaktu katup AV terbuka pada akhir sistol, darah yang terkumpul di atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Sehingga mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah di atrium.

6. Ejeksi lambat ventrikel

Lalu pengisian ventrikel melambat karena darah tertimbun setelah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama waktu periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan melalui katup AV yang terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung di mulai kembali.