Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
-
Upload
taufiqurrahman-koeman -
Category
Documents
-
view
150 -
download
0
description
Transcript of Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
1/9
33..11..
KKaarraakktteerriissttiikkPPrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannBBaarraatt
3.1.1. Letak dan Luas Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Barat terletak pada 200 08 Lintang Utara dan
300 05 Lintang Selatan dan antara 1080 30 Bujur Timur dan 1140 10
Bujur Timur. Secara khusus Kalimantan Barat mempunyai perbatasan
langsung dengan negara Malaysia Timur yaitu Negara Bagian Serawak.
Adapun kabupaten yang langsung berhubungan dengan negara Serawak
adalah Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau,
Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Kapuas Hulu.
Gambar 3.1.
Posisi Strategis Provinsi Kalimantan Barat
Luas Provinsi Kalimantan Barat 146.807 km2atau termasuk 7,53%
dari luas Indonesia. Wilayah ini membentang dari utara ke selatan
sepanjang 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur. Letak posisi
wilayah Provinsi Kalimantan Barat memberikan arti yang cukup strategis
dalam upaya pengembangan perekonomian wilayah baik dalam skala
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
2/9
perdagangan nasional maupun internasional karena merupakan salah
satu jalur yang dilalui oleh pelayaran laut internasional.
3.1.2. Kondisi Kependudukan di Kalimantan Barat
Penduduk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2006 berjumkah
4.118.225 jiwa, dengan komposisi penduduknya mayoritas terdapat pada
kabupaten kabupaten daerah pesisir pantai. Untuk Kabupaten kabupaten
yang berbatasan langsung dengan negara tetangga negeri Sarawak
Malaysia komposisi penduduknya rata rata di bawah 10% dari total
penduduk Kalimantan Barat secara keseluruhan. Kabupaten Sambas
merupakan kabupaten yang paling banyak jumlah penduduknya jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk di kabupaten perbatasan lainnya.
untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1.
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2007
No Kabupaten / Kota Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 Sambas 485.446
2 Bengkayang 201.6003 Landak 318.568
4 Pontianak 700.488
5 Sanggau 382.594
6 Ketapang 399.911
7 Sintang 357.479
8 Kapuas Hulu 213.760
9 Sekadau 175.529
10 Melawi 165.683
11 Kayong Utara 89 749
12 Kota Pontanak 514 622
13 Kota Singkawang 173 069
Kalimantan Barat 4.178.498
Sumber : Kalimantan Barat Dalam Angka, 2008
Pada kelompok penduduk usia kerja terdapat penduduk yang
mencari kerja (pengangguran) dengan jumlah 139.054 (4,8%) dari total
jumlah penduduk usia kerja di Kalimantan Barat) dan kelompok
masyarakat yang telah bekerja sejumlah 1.830.244 jiwa.
3.1.3. Kondisi Perekonomian Masyarakat di Kalimantan Barat
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
3/9
Lapangan usaha pekerjaan masyarakat Kalimantan Barat yang
dominan di sektor pertanian terutama pertanian padi sawah maupun padi
ladang hingga mencapai 63,87% dari seluruh lapangan usaha yang ada.
Pada sektor pertanian ini untuk sub sektor perkebunannya terdapat
komoditas andalan Kalimantan Barat yaitu kelapa sawit dan karet. Hasil
produksi untuk sub sektor ini telah memberikan kontribusi dalam
meningkatnya daya ekspor Kalimantan Barat ke negara tetangga.
Perkebunan ini untuk rentang waktu selama tujuh tahun (2000 sampai
dengan 2006) pada produksi kelapa sawit terdapat kenaikan yang cukup
signifikan sedangkan pada produksi perkebunan karet mulai kelihatan
kenaikan produksinya pada tahun 2005 sampai dengan 2006.
Sejalan dengan meningkatnya hasil produksi terhadap perkebunan
Kelapa Sawit dan Karet, pemerintah daerah juga memberikan perhatian
penuh dalam upaya menciptakan daya tarik investasi baik lokal maupun
dari negara tetangga. Hal ini terlihat banyaknya minat investasi dari
negara tetangga malaysia untuk mendapatkan lahan di kabupaten
perbatasan untuk membuka perkebunan kelapa sawit selain didukungdengan biaya upah tenaga kerja lokal yang cukup murah.
Produksi Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet di Kalimantan Barat
pada tahun 2000-2006 dapat dilihat pada tabel 2.2 dan gambar 2.2 di
bawah ini :
Tabel 3.2.
Produksi Karet dan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat Tahun 2000-2006
KomoditiTahun
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Karet 206.275 203.403 209.482 201.383 200.151 225.042 224.915
Kelapa Sawit 411.313 497.894 511.476 517.090 626.181 746.919 763.087Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, 2007
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
4/9
Gambar 3.2.
Grafik Perkembangan Produksi Karet dan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat
Tahun 2000-2006
Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat
Kuantitas produksi perkebunan karet dan kelapa sawit tersebar ke
seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Kabupaten Sanggau
merupakan kabupaten yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
produksi perkebunan karet sekaligus kelapa sawit.
Tabel 3.3.
Sebaran Produksi Karet dan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat tahun 2006 (Ton)
No Kabupaten / Kota Karet Kelapa Sawit KRT (%) KS (%)
1 Sambas 20.192 19.175 8,98 2,51
2 Bengkayang 22.195 18.940 9,87 2,48
3 Landak 38.579 45.838 17,15 6,01
4 Pontianak 14.550 4.720 6,47 0,62
5 Sanggau 39.741 245.000 17,67 32,11
6 Ketapang 12.701 232.219 5,65 30,43
7 Sintang 28.215 82.970 12,54 10,87
8 Kapuas Hulu 13.450 2.105 5,98 0,28
9 Sekadau 18.590 76.915 8,27 10,08
10 Melawi 13.312 35.205 5,92 4,61
11 Kota Pontianak - - - -
12 Kota Singkawang 3.390 - 1,51 -
Kalimantan Barat 224.915 763.087 100,00 100,00Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, 2007
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
5/9
Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun
2006 meningkat dari tahun sebelumnya hingga mencapai 5,23%.
Peningkatan ini menunjukan kondisi perekonomian di Kalimantan Barat
yang semakin membaik. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 3.3.
Grafik Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2001-2006
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat secara sektoral tertumpu
kepada sektor pertanian, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta
sektor jasa. Ketiga sektor tersebut untuk tahun 2006 memberikan
kontribusi lebih dari 6% dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat
secara keseluruhan.
Sektor usaha non pertanian pertumbuhan terbesar pada sektor
jasa yang sejak tahun 2001 hingga 2006 secara konsisten tumbuh pada
rata-rata 8%. Pada sektor industri pengolahan terjadi kenaikan yang
cukup signifikan dimana pada tahun 2001 pertumbuhannya -3,07 dan
tahun 2006 menjadi 2,40%.
Dari data pertumbuhan ekonomi menurut sektor ini dapat
disimpulkan pada sektor mana yang harus ditingkatkan dan
dipertahankan. Sehingga dapat di buat strategi kebijakan pemerintah
dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah dibuat
sebelumnya dan strategi memacu pertumbuhan ekonomi pada sektor
sektor tertentu.
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
6/9
Tabel 3.4.
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektoral Tahun 2001-2006
No Sektor / Sub Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1
Pertanian - 2.65 5.91 3.05 2.37 4.65 6.08
a. Tanaman Bahan Makanan 2.39 9.93 16.41 6.02 5.98 8.85
b. Tanaman Perkebunan 2.86 16.25 0.56 1.16 5.21 5.11
c. Peternakan dan hasil2nya - 9.41 25.37 -14.92 9.94 6.74 4.38
d. Kehutanan -17.01 -32.47 - 9.90 - 16.30 - 10.94 - 2.53
e. Perikanan 1.29 2.78 3.48 3.01 7.78 6.01
2 Pertambangan dan Penggalian 2.66 2.82 0.35 2.39 4.12 3.87
3 Industri Pengolahan - 3.07 - 0.11 - 1.92 2.04 1.19 2.40
4 Listrik, Gas dan Air Minum 13.48 - 0.43 - 1.85 5.87 5.49 1.97
5 Bangunan 8.13 6.73 3.72 6.93 6.85 5.90
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 12.09 7.39 6.49 8.51 5.24 4.89
7 Pengangkutan dan Komunikasi 3.75 2.56 3.09 2.85 6.15 6.378
Keuangan, Persewaan & JasaPerusahaan
2.15 2.37 2.40 3.91 4.77 5.50
9 Jasa-jasa 8.74 7.22 7.69 8.84 7.96 8.22
PDRB/GRDP 2.69 4.55 3.12 4.79 4.69 5.23Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
Secara keseluruhan, struktur perekonomian Provinsi Kalimantan
Barat tertumpu kepada sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel
dan restoran. Kedua sektor ini memberikan kontribusi lebih dari setengah
struktur perekonomian di Kalimantan Barat. Pada sektor industri
pengolahan hanya memberikan kontribusi sebesar 18,62% namun pada
sektor ini cukup memberikan pengaruh yang besar terhadap
perekonomian Kalimantan Barat.
Sektor yang memberikan kontribusi terkecil terhapad
perekonomian Kalimantan Barat terletak pada sektor pertambangan dan
galian, hal ini dapat diasumsikan kecilnya minat investasi terhadap
pertambangan di Kalimantan Barat atau kurangnya Sumber Daya Alam
pertambangan yang dapat di kelola untuk memberikan keuntungankepada pihak investor.
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
7/9
Tabel 3.5.
Struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Barat (%)
No Sektor / Sub Sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1
Pertanian 26.62 27.95 27.80 27.48 27.03 27.25
a. Tanaman Bahan Makanan 7.67 8.10 9.03 9.03 9.05 9.50
b. Tanaman Perkebunan 8.53 9.21 9.07 8.72 8.81 8.81
c. Peternakan dan hasilnya 2.53 3.03 2.10 2.59 2.55 2.70
d. Kehutanan 5.37 4.96 4.71 4.31 3.64 3.57
e. Perikanan 2.52 2.65 2.89 2.84 2.99 2.67
2Pertambangan danPenggalian
1.28 1.26 1.27 1.25 1.26 1.23
3 Industri Pengolahan 22.51 21.49 20.59 19.92 19.03 18.62
4 Listrik, Gas dan Air Minum 0.51 0.49 0.66 0.65 0.65 0.62
5 Bangunan 7.70 7.66 8.09 8.19 8.33 8.58
6Perdagangan, Hotel danRestoran 20.71 20.83 20.92 21.95 22.77 22.80
7Pengangkutan danKomunikasi
6.81 6.59 6.36 6.13 6.60 6.49
8Keuangan, Persewaan & JasaPerusahaan
5.33 5.31 5.19 5.23 5.18 4.96
9 Jasa-jasa 8.52 8.42 9.12 9.22 9.15 9.46
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
Pendapatan perkapita di Provinsi Kalimantan Barat sejak tahun
2000 sampai dengan tahun 2006 secara terus menerus mengalami
peningkatan. Jika dibandingkan dengan pendapatan perkapita masyarakat
perbatasan di Malaysia memang terdapat kesenjangan yang cukup
menyolok. Pendapatan perkapita masyarakat perbatasan di Provinsi
Kalimantan Barat hanya berkisar sekitar Rp. 4,5 juta pertahun, sedangkan
pada masyarakat perbatasan di Malaysia berkisar hingga sekitar Rp. 37,5
juta pertahun.
Pendapatan perkapita di Kalimantan Barat pada tahun 2006 baru
mencapai sekitar Rp. 9 juta pertahun atas dasar harga berlaku. Atas
dasar harga konstan pendapatan perkapita masyarakat Kalimantan Barat
sebesar Rp. 6 juta pertahun.
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
8/9
Gambar 3.4.
Grafik PDRB Perkapita Provinsi Kalimantan Barat 2000-2006
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
Kabupaten kawasan perbatasan secara keseluruhan memberikan
kontribusi PDRB sebesar 32,20% atas dasar harga berlaku dan sebesar
31,27% terhadap harga konstan tahun 2000. PDRB kabupaten kawasan
perbatasan terbesar diberikan oleh kabupaten Sambas dan diikuti oleh
Kabupaten Sanggau, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sintang dan
Kabupaten Kapuas Hulu.
Tabel 3.6.
Kontribusi PDRB Kabupaten/Kota terhadap Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005 (%)
No Kabupaten / Kota Harga Berlaku Harga Konstan 2000
1 Kota Pontianak 23.60 24.39
2 Kabupaten Pontianak 20.17 20.97
3 Kabupeten Sambas 10.85 10.33
4 Kabupaten Ketapang 9.51 9.20
5 Kabupaten Sanggau 9.49 9.02
6 Kabupaten Landak 5.73 5.75
7 Kota Singkawang 4.65 4.28
8 Kabupaten Bengkayang 4.25 4.06
9 Kabupaten Sintang 4.13 4.13
10 Kabupaten Kapuas Hulu 3.48 3.73
11 Kabupaten Sekadau 2.24 2.26
12 Kabupaten Melawi 1.90 1.90
-
5/21/2018 Karakteristik Provinsi Kalimantan Barat
9/9
Jumlah 100.00 100.00Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat