Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

14
KARAKTERISTIK PERTUNASAN DUA KULTIVAR TANAMAN MANGGA (Mangifera indica L. ) SETELAH PEMANGKASAN AWAL DAN APLIKASI KNO 3 DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 Dhany Agung T. 150510130242 M. Iqbal Fauzan 150510130260 Salma Dahlania 150510130264

description

Pertanian

Transcript of Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

Page 1: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

KARAKTERISTIK PERTUNASAN DUA KULTIVAR TANAMAN MANGGA

(Mangifera indica L. ) SETELAH PEMANGKASAN AWAL DAN APLIKASI KNO3

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Dhany Agung T. 150510130242

M. Iqbal Fauzan 150510130260

Salma Dahlania 150510130264

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

2015

Page 2: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama

nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai

“Evaluasi Lahan Pertanaman Ubi Jalar di Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa

Barat” dengan tepat waktu. Kemudian shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar

kita Muhammad SAW.

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Evaluasi Lahan di program

studi Agroteknologi Universitas Padjajaran. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing mata kuliah Evaluasi Lahan dan segenap pihak yang telah memberikan dukungan

serta arahan selama penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik materi

maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif dari pembaca agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi sarana pengetahuan baru

bagi para pembaca.

Jatinangor, 21 September 2015

Penyusun

Page 3: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga
Page 5: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

BAB II

BAHAN DAN METODE

Page 6: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil Pertumbuhan Tunas Dua Kultivar Mangga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman manga kultivar Arumanis lebih responsif

terhadap perlakuan pemangkasan dan tanaman manga kultivar Indramayu lebih responsif

terhadap aplikasi KNO3 dalam pertumbuhan tunas baru.

Tabel 1. Hasil analisis ragam pengaruh pemangkasan awal dan aplikasi KNO3 terhadap

pertumbuhan tunas

No Variabel KultivarArumanis Indramayu1 2 3 4 1 2 3 4

1. Waktu muncul tunas (hari) ~ns~11.77

* ns ns ns11.55

2. Waktu pecah tunas (hari) ns ns ** ns ~ns~2.65

3. Periode flush ns ns ns ns18.87

~ns~

4. Panjang tunas (cm) ** ns * ** ** * ns ns5. Jumlah daun per flush (helai) ns ns * ns ** * ns ns6. Diameter cabang primer (cm) ns ns ** ns ** ns ns ns

0.47. Penambahan tinggi tajuk (cm) ns * ** ns ** * ns ns8. Lebar tajuk (cm) ns ns * ns * ns ns ns

32.459. Sudut percabangan ( ) ~ns~

44,73* ns ns ns

44.9610.

Jumlah tunas (batang) ~ns~3.79

~ns~2.16

Keterangan: 1 = Kelompok 3 = Pengaruh Pemangkasan

2 = Pengaruh KNO3 4 = Pengaruh Interaksi

2.2 Pengaruh KNO3 pada pertumbuhan tunas dua kultivar mangga

Page 7: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

Tabel 2. Pengaruh KNO3 pada panjang tunas, jumlah daun, dan penambahan tinggi tajuk

tanaman mangga kultivar Indramayu

Perlakuan

Konsentrasi KNO3

Variabel Pengamatan

Panjang Tunas (cm) Jumlah Daun (helai) Penambahan tinggi

tajuk (cm)

0 g/l (kontrol) 6,74 b 9,06 b 7,30 b

2 g/l 9,07 a 10,69 ab 9,37 a

4 g/l 8,23 ab 11,25 a 8,58 ab

6 g/l 7,18 ab 10,50 ab 7,27 b

8 g/l 7,42 ab 11,25 a 7,56 b

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf sama tidak menunjukkan perbedaan menurut uji

BNT 5%

Pada variabel panjang tunas konsentrasi terbaik adalah pada perlakuan 2 g/l berbeda

nyata dengan kontrol, namun tidak berbeda nyata pada perlakuan lainnya. Pada variabel jumlah

daun, konentrasi 4 g/l dan 8 g/l memberikan hasil terbaik dan berbeda nyata dibanding kontrol,

namun tidak berbanding nyata pada perlakuan lainnya. Konsentrasi 2 g/l memberikan hasil

terbaik pada penambahan tinggi tajuk, berbeda nyata dengan perlakuan kontrol, 6 g/l, dan 8 g/l,

namun tidak berbeda nyata pada konsentrasi 4 g/l. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian

Yeshitela (2004) yang melaporkan bahwa aplikasi KNO3 3% pada tanaman mangga dewasa

mampu meningkatkan panjang tunas, jumlah daun per tunas, dan luas daun mangga kultivar

Tony Atkins dan Kitts.

Tabel 3. Pengaruh KNO3 pada pertumbuhan tunas mangga kultivar Arumanis

Konsentrasi KNO3 Pertumbuhan Tinggi Tajuk

0 g/l 5,91 a

2 g/l 5,69 ab

4 g/l 5,19 ab

6 g/l 4,00 ab

8 g/l 3,92 b

Page 8: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

2.3 Pengaruh Pemangkasan awal pada pertumbuhan tunas dua kultivar mangga

berdasarkan analisis ragam, pemangkasan mampu mempengaruhi pertumbuhan tunas pada

kultivar Arumanis dan ada kecenderungan bahwa, pemangkasan pada posisi flush II lebih

mempercepat tumbuhnya tunas dan meningkatkan pertumbuhan tunas. pemangkasan pada posisi

flush II, memperlihatkan pertumbuhan tunas yang semakin cepat, diantaranya adalah

perumbuhan tunas dan tinggi tajuk yang semakin tinggi, serta jumlah daun yang mengalami

peningkatan dibanding dengan pemangkasan pada posisi flush I. Hal tersebut terjadi karena

posisi pemangkasan pada flush II menyisakan batang tanaman yang lebih panjang sehingga

cadangan makanan lebih banyak dan cukup untuk mendukung pertumbuhan tunas berikutnya.

Tabel 4. Pengaruh pemangasan awal pada pertumbuhan tunas mangga kultivar Arumanis

Perlakuan

Pemangkasan

Variabel

WPT PT JD DCP PTT LT

Flush I 3,08 a 4,09 b 6,38 b 0,413 b 3,99 b 28,55 b

Flush II 2,05 b 4,94 a 6,86 a 0,455 a 5,90 a 31,56 a

Keterangan : WPT : waktu pecah tunas; PT : panjang tunas; JD : jumlah daun; DCP: diameter

cabang primer; PTT :penambahan tinggi tajuk; LT : lebar tajuk

2.4 Pengaruh aplikasi KNO3 pada pertumbuhan tunas dua kultivar mangga pada masing-masing

posisi pemangkasan awal

Ketergantungan pengaruh KNO3 pada posisi pemangkasan awal hanya tampak pada

mangga kultivar Arumanis yang ditunjukkan oleh variabel panjang tunas. pada kultivar mangga

lainnya tidak ditemukan adanya interaksi antara konsentrasi KNO3 dengan posisi pemangkasan

awal.

Tabel 4. pengaruh aplikasi KNO3 pada panjang tunas mangga kultivar Arumanis pada masing-

masing posisi pemangkasan awal.

Perlakuan Panjang Tunas (cm)

P1k0 4,47 ab

P1k1 5,69 a

Page 9: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

P1k2 3,09 b

P1k3 3,94 b

P1k4 3,28 b

P2k0 5,28 ab

P2k1 4,16 ab

P2k2 4,53 ab

P2k3 5,31 a

P2k4 5,41 a

Kesimpulan

1. Pada Kultivar Arumanis : tinggi tajuk dengan perlakuan tanpa KNO3 memiliki hasil

tertinggi, sedangkan konsentrasi 8 g/l memberikan hasil paling rendah. Perlakuan

pemangkasan awal berpengaruh pada waktu pecah tunas, panjang tunas, jumlah daun,

diameter cabang primer, penambahan tinggi tajuk, dan lebar tajuk yang semuanya lebih

meningkat pada pemangkasan posisi flush II daripada posisi flush I. Pemangkasan pada

posisi flush i menghasilkan panjang tunas paling panjang apabila ditambah aplikasi KNO3

2 g/l dab pada posisi flush II tidak ada perbedaan baik dengan atau tanpa penambahan

KNO3.

2. Pada kultivar Indramayu : aplikasi KNO3 2 – 4 g/l mampu meningkatkan jumlah daun,

panjang tunas, dan penambahan tinggi tajuk.

daftar pustaka (kalo pake)

Poffley, M dan G. Owens. 2006. Mango Pruning in the Top End. Northern Teritory Department,

Australia.

Page 10: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

Gambar . tanaman muda buah mangga

flush I

flush II

Page 11: Karakteristik Pertunasan Dua Kultivar Tanaman Mangga

BAB III

KESIMPULAN

Pada kultivar Arumanis, tinggi tajuk dengan perlakuan tanpa KNO3 hasilnya paling

tinggi dan KNO3 8 g/l paling rendah. Perlakuan pemangkasan awal berpengaruh pada waktu

pecah tunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter cabang primer, penambahan tinggi tajuk, dan

lebar tajuk yang semuanya lebih meningkat pada pemangkasa posisi flush II daripada flush I .

Pemangkasan pada posisi flush I menghasilkan panjang tunas paling panjang apabila diaplikasi

KNO3 2 g/l dan posisi flush II tidak ada perbedaan baik diaplikasi KNO3 maupun tanpa KNO3.

Pada kultivar Indramayu, aplikasi KNO3 2-4 g/l mampu meningkatkan jumlah daun,

panjang tunas, dan penambahan tinggi tajuk.