Kapasitor Dan Kapasitansi
-
Upload
wahyu-anjar-setyo-l -
Category
Documents
-
view
248 -
download
29
description
Transcript of Kapasitor Dan Kapasitansi
Nama : Wahyu Anjar Setyo L
Nim :110511427041
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Mesin (off : A2)
Kapasitor dan Kapasitansi
Kapasitor
Gambar 1.1 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan dan
energi listrik. Pada prinsipnya, kapasitor terdiri dari dua konduktor yang berdekatan namun
terpisah satu sama lain, yang membawa muatan yang sama besar namun berlawanan jenis.
Kedua konduktor tersebut dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator) yang disebut bahan (zat)
dielektrik. Zat dielektrik yang digunakan sebagai menyekat akan membedakan jenis kapasitor,
seperti kertas, mika, plastik, pasta dan lain sebagainya.
Kapasitas suatu kapasitor (kapasitansi) bergantung semata-mata pada susunan
geometris konduktor dan bukan pada muatan atau beda potensialnya. Kapasitas suatu kapasitor
keping keping sejajar berbanding lurus dengan luas keping dan berbanding terbalik terhadap
jarak pemisahnya:
1
Cacatan:
C = kapasitas kapasitor (farad)
ε = permitivitas bahan dielektrik (C/Nm2)
A = luas penampang keping (meter2)
d = jarak pemisah kedua lempeng (meter)
Permitivitas bahan dari sebuah dielektrik pada kapasitor didefinisikan sebagai :
ε = εr.εo
εr = konstanta dielektrik
εo = permitivitas vakum (C/Nm2)
εo = 8,85 x 10-12 C/Nm2
Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:
1. mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila
tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
2. menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik
3. memilih panjang gelombang pada radio penerima
4. sebagai filter dalam catu daya (power supply)
Rangkaian Kapasitor
Paralel
Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara paralel, kapasitansi ekivalen
kombinasinya adalah jumlah kapasitansi tunggal :
Ceq = C1+ C2 + C3 + …… kapasitor paralel
Seri
2
Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara seri, kebalikan kapasitansi ekivalen
diperoleh dengan menjumlahkan kebalikan muatan-muatan kapasitor tunggalnya :
1/Ceq = 1/C1+ 1/C2 + 1/C3 + …… kapasitor seri
KAPASITAS SUATU KAPASITOR (C) KEPING SEJAJAR :
C = Q/V
Satuan Coulomb/Volt = Farrad
Dalam rumus ini nilai kapasitor C tidak dapat
diubah (nilai C tetap).
Untuk mengubah nilai kapasitas kapasitor C dapat digunakan rumus :
C = (K o A)/d = K Co
Q = muatan yang tersimpan pada keping kapasitor
V = beda potensial antara keping kapasitor.
KUAT MEDAN LISTRIK (E) DI ANTARA KEPING SEJAJAR :
E = / = V/d
= rapat muatan = Q/A A = luas keping
= K o
K = tetapan dielektrik bahan yang disisipkan di antara keping kapasitor.
K = 1 untuk bahan udara
1 untuk bahan dielektrik
Jika dua bola konduktor dengan kapasitas C1 dan C2 serta tegangan V1 dan V2,
dihubungkan dengan sepotong kawat kecil, maka potensial gabungan pada bola-bola
tersebut :
Vgab = C 1 V 1 + C 2 V 2
3
C1 + C2
ENERGI YANG TERSIMPAN DALAM KAPASITOR (W) :
W = ½ Q V = ½ C V² = ½ Q²/C satuan Joule
RANGKAIAN KAPASITOR SERI DAN PARALEL :
SERI
1/Cs = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + ...
VG = V1 + V2 + V3 + ...
Qg = Q1 = Q2 = Q3 = ...
PARALEL
Cp = C1 + C2 + C3 + ...
Vg = V1 = V2 = V3 = ...
Qg = QI + Q2 + Q3 + ...
Contoh 1 :
Sebuah titik A yang bermuatan -10 mC berada di udara pada jarak 6 cm dari titik B yang
bermuatan +9 mC. Hitunglah kuat medan di sebuah titik yang terletak 3 cm dari A den 9 cm
dari B !
Jawab:
Misalkan titik C (diasumsikan bermuatan positif) dipengaruhi oleh kedua muatan QA den QB,
maka :
EA = k.QA = (9 .10E9) (10.10E-6) = 10E8 N/C
RA2 (3.10E-2)²
EA = k.Q B = (9.10E9) (10.10E-6) = 10 E87 N/C
RB² (3×10E-2)²
Jadi resultan kuat medan di titik C adalah :
EC = EA - EB = 9 × 107 N/C
Contoh 2 :
4
Sebuah massa m = 2 mg diberi muatan Q dan digantung dengan tali yang panjangnya 5 cm.
Akibat pengaruh medan listrik homogen sebesar 40 N/C yang arahnya horizontal, maka tali
membentuk sudut 45° terhadap vertikal. Bila percepatan gravitasi g=10 m/s², maka
hitunglah muatan Q !
Jawab :
m = 2 mgram = 2.10-6 kg
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada muatan Q dalam koordinat (X,Y). Dalam keadaan akhir
(di titik B benda setimbang) :
Fx = T sin = Q E ...... (1)
Fy = T cos = W ....... (2)
Persamaan (1) dibagi (2) menghasilkan
tg = (QE)/w = (w tg/ E
= (2.10E-6) 10.tg45°
40
= 0,5 C
Contoh 3 :
Dua keping logam terpisah dengan jarak d mempunyai beda potensial V. Jika elektron
bergerak dari satu keping ke keping lain dalam waktu t mendapat percepatan a den m =
massa elektron,maka hitunglah kecepatan elektron !
Elektron bergerak dari kutub negatif ke positif.Akibatnya arah gerak elektron berlawanan
dengan arah medan listrik E, sehingga elektron mendapat percepatan a
Gaya yang mempengaruhi elektron:
F = e E = e V/d .... (1)
F = m a = m v/t .... (2)
Gabungkan persamaan (1) den (2), maka kecepatan elektron adalah
V = eVt/md
5
Contoh 4 :
Tentukan hubungan antara kapasitansi (C) suatu keping sejajar yang berjarak d dengan
tegangannya (V) dan muatannya (Q) !
Jawab :
Kapasitas kapasitor dapat dihitung dari dua rumus, yaitu :
C = Q/V ... (1)
C = (K o A) / d ... (2)
Dari rumus (1), nilai kapasitas kapasitor selalu tetap, yang berubah hanya nilai Q den V
sehingga C tidak berbanding lurus dengan Q den C tidak berbanding terbalik dengan V.
Dari rumus (2) terlihat bahwa nilai C tergantung dari medium dielektrik (K), tergantung dari
luas keping (A) den jarak antar keping (d).
Contoh 5 :
Tiga buah kapasitor masing-masing kapasitasnya 3 farad, 6 farad den 9 farad dihubungkan
secara seri, kemudian gabungan tersebut dihubungkan dengan tegangan 220 V. Hitunglah
tegangan antara ujung-ujung kapasitor 3 farad !
Jawab :
Kapasitas gabungan ketiga kapasitor: 1/Cg = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 Cg
= 18/11 F
Muatan gabungan yang tersimpan pada ketiga kapasitor
Qg = Cg V = 18/11 . 220 = 360 coulomb
Sifat kapasitor seri : Qg = Q1 = Q2 = Q3, jadi tegangan pada kapasitor 3 F adalah V =
Q1/C1 = Qg/C1 = 360/3 = 120 volt
6
Kapasitansi
Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau
dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari
piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di
lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar
lempeng/pelat/keping, maka rumus kapasitans adalah:
C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad
Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb
V adalah voltase yang diukur dalam volt
Unit SI dari kapasitansi adalah farad; 1 farad = 1 coulomb per volt.
1.1 Energi
Energi (diukur dalam satuan joule) yang disimpan dalam sebuah kapasitor sama dengan
kerja yang telah dilakukan untuk mengisinya dengan muatan listrik. Anggap sebuah kapasitans
sebagai C, yang menyimpan muatan +q di sebuah lempeng dan -q di lempeng yang lain.
Memindahkan sebuah elemen muatan yang kecil dq dari satu lempeng ke lempeng yang lain
bertentangan dengan beda potensial V = q/C memerlukan kerja dW:
W = kerja yang diukur dalam joule
q = muatan yang diukur dalam coulomb
C = kapasitans yang diukur dalam farad
7
Kita bisa mengetahui energi yang tersimpan dalam sebuah kapasitas dengan
mengintegralkan persamaan ini. Dimulai dengan sebuah kapasitans tak bermuatan (q=0) dan
memindahkan muatan dari satu lempeng ke lempen yang lain sampai lempeng bermuatan +Q
dan -Q membutuhkan kerja W:
Dengan mengombinasikan persamaan di atas untuk kapasitansnya sebuah kapasitor pelat rata,
kita mendapatkan:
.
W = energi yang diukur dalam joule
C = kapasitans, diukur dalam farad
V = voltase yang diukur dalam volt
1.2 Kapasitans dan 'arus pergeseran
Fisikawan bernama James Clerk Maxwell menemukan konsep arus pergeseran, , untuk
membuat hukum Ampere konsisten dengan kekekalan muatan dalam kasus dimana muatan
terakumulasi, contohnya di dalam sebuah kapasitor. Ia menginterpretasikan hal ini sebagai
sebagai gerakan nyatanya muatan, bahkan dalam vakum, dimana Maxwell menduga bahwa
gerakan nyatanya muatan berhubungan dengan gerakannya muatan dipol di dalam eter. Meski
interpretasi ini telah ditinggalkan, koreksi dari Maxwell terhadap hukum Ampere tetap valid
(medan listrik yang berubah-ubah menghasilkan medan magnet).
8
Persamaan Maxwell menggabungkan hukum Ampere dengan konsep arus pergeseran
dirumuskan sebagai . (Dengan mengintegralkan kedua sisi, the integral dari
bisa diganti dengan integralnya di sekeliling sebuah kontur tertutup, dengan
begitu mendemonstrasikan interkoneksi dengan formulasinya Ampere.)
1.3 Koefisien potensial
Diskusi di atas hanya berlaku dalam kasus dua lempeng konduksi. Definisi C=Q/V masih
berlaku bila hanya satu lempeng yang diberikan muatan listrik, dengan ketentuan bahwa garis-
garis medan yang dihasilkan oleh muatan itu berakhir seakan-akan lempeng tadinya berada di
pusat ruang lingkup bermuatan sebaliknya pada ketakterhinggaan.
C=Q/V tidak berlaku saat jumlah lempeng yang bermuatan lebih dari dua, atau ketika
muatan netto di dua lempeng adalah bukan-nol. Untuk menangani kasus ini, Maxwell
memperkenalkan konsep "koefisien potensial". Jika tiga lempeng diberikan muatan Q1,Q2,Q3,
maka voltasenya lempeng 1 adalah
V1 = p11Q1 + p12Q2 + p13Q3 ,
dan rumus yang sama juga berlaku bagi voltase lainnya. Maxwell memperlihatkan bahwa
koefisien potensial adalah simetris, sehingga p12 = p21, dll.
1.4 Dualitas kapasitansi/induktansi
Dalam istilah matematika, kapasitas yang ideal bisa dianggap sebagai kebalikan dari
induktansi yang ideal, karena persamaan voltase-arusnya dua fenomena bisa dialihragamkan ke
satu sama lain dengan menukarkan istilah voltase dan arus.
1.5 Kapasitansi sendiri
Dalam sirkuit listrik atau untai elektris atau rangkaian listrik, istilah kapasitansi biasanya
adalah singkatan dari kapasitansi saling (Bahasa Inggris: mutual capacitance) antar dua
konduktor yang bersebelahan, seperti dua lempengnya sebuah kapasitor. Terdapat pula istilah
9
kapasitansi-sendiri (Bahasa Inggris: self-capacitance), yang merupakan jumlah muatan listrik
yang harus ditambahkan ke sebuah konduktor terisolasi untuk menaikkan potensial listriknya
sebanyak 1 volt. Titik rujukan untuk potensial ini adalah sebuah ruang lingkup/kawasan
konduksi berongga teoritis, dari radius yang tak terhingga, yang berpusat pada konduktor.
Dengan mempergunakan metode ini, kapasitansi-sendiri dari sebuah kawasan konduksinya
radius R adalah:
[ 1]
Nilai tipikalnya kapasitansi-sendiri adalah:
untuk "lempeng" puncaknya generator van de Graaf, biasanya sebuah bola 20 cm dalam radius:
20 pF
planet Bumi: sekitar 710 µF
1.6 Elastansi
Kebalikan dari kapasitansi disebut elastansi, dan satuannya adalah reciprocal farad.
1.7 Kondensator
Kapasitansi mayoritas kondensator atau kapasitor yang digunakan dalam rangkaian
elektronik adalah sejumlah tingkat besaran yang lebih kecil daripada farad. Beberapa sub
satuannya kapasitansi yang paling umum digunakan saat ini adalah milifarad (mF), mikrofarad
(µF), nanofarad (nF), dan pikofarad (pF).
Kapasitansi bisa dikalkulasi dengan mengetahui geometri konduktor dan sifat
dielektriknya penyekat di antara konduktor. Sebagai contoh, besar kapasitansi dari sebuah
kapasitor “pelat-sejajar” yang tersusun dari dua lempeng sejajarnya seluas A yang dipisahkan
oleh jarak d adalah sebagai berikut: is approximately equal to the following:
(in SI units)
10
C adalah kapasitansi dalam farad, F
A adalah luas setiap lempeng, diukur dalam meter persegi
εr adalah konstanta dielektrik (yang juga disebut permitivitas listrik relatif) dari bahan di antara lempeng, (vakum =1)
ε0 adalah permitivitas vakum atau konstanta listrik dimana ε0 = 8.854x10-12 F/m
d adalah jarak antar lempeng, diukur dalam meter
Persamaan di atas sangat baik digunakan jika d besarnya kecil bila dibandingkan dengan dimensi
lainnya lempeng. Dalam satuan CGS, persamaannya berbentuk:
dimana C dalam kasus ini memiliki satuan panjang.
Tetapan dielektrik bagi sejumlah perubahan dielektrik yang sangat berguna sebagai
sebuah fungsi medan listrik terapan, misalnya bahan-bahan feroelektrisitas, sehingga kapasitansi
untuk berbagai piranti ini tak lagi sekedar memiliki fungsi alat geometri. Kapasitor yang
menyimpan tegangan sinusoidal, tetapan dielektrik, merupakan sebuah fungsi frekwensi. Tetapan
dielektrik ubahan berfrekwensi disebut sebagai tebaran dielektrik, dan diatur oleh berbagai
proses relaksasi dielektrik, seperti kapasitansi relaksasi Debye.
11