Kans Dan Daya Tawar Parpol Islam Dlm Pemilu 2014

download Kans Dan Daya Tawar Parpol Islam Dlm Pemilu 2014

If you can't read please download the document

Transcript of Kans Dan Daya Tawar Parpol Islam Dlm Pemilu 2014

Kans dan Daya Tawar Parpol Islam Dalam Pemilu 2014

Panasnya suhu politik di Indonesia hari ini, terus merangsang sejumlah mahasiswa untuk terus memanaskan otak-otaknya, lantas kemudian direalisasikan dengan dilaksanakannya Diskusi Dwipekan perdana KAMMI Sosial-Medik UNPAD, pada pelataran Lantai III Masjid Raya Unpad, Rabu (26/3) sore. Dalam kajian yang bertemakan Kans Parpol islam dalam pemilu 2014 ini dihadiri banyak organisasi mahasiswa intra dan ekstra kampus mulai dari HTI, Gema Pembebasan, KAMMI, HMI, BEM KEMA Unpad, DKM Fisip, LPPMD hingga BEM Fakultas dll.Tidak bisa dipungkiri pesta demokrasi 5 tahunan sekali ini semakin terasa, atribut kampanye parpol bertebaran dimana-mana, janji janji manis diumbar untuk menarik massa agar tertarik untuk memenuhi kotak kotak suara pada 9 April nanti. Tetapi sayang riuhnya semangat peserta pemilu tidak berbanding lurus dengan partisipasi pemilih, bahkan banyak survey yang memprediksi partisipasi pemilih pada pemilu 2014 ini tak lebih dari 55%. Sungguh ironis, rakyat yang didaulat sebagai tuannya demokrasi mulai acuh terhadap pemilihan para wakilnya di demokrasi nanti, hingga akhirnya muncul upaya yang sering diejewantahkan dalam gerakan anti golput, untuk mengkampanyekan anti-golput dan menarik massa untuk berpartisipasi pada pemilu tahun ini. Dan menariknya terkadang muncul statement, Ayo gunakan hak pilih kalian, kalau tidak, parpol islam tidak akan menang, nanti parpol nasionalis/sekuler yang bakal menang, dan perubahan semakin jauh dari kenyataan. Tema ini lahir sebagai jawaban atas tantangan statement tadi, apakah parpol Islam hari ini hadir sebagai jawaban atas keresahan masyarakat di negara yang mayoritas Islam ini, dan seberapa besar peluang atau kans gerakan Parpol Islam dalam pemilu 2014 nanti. Yang ditekankan pada sesi awal diskusi ini berkaitan dengan definisi dari parpol islam itu sendiri, karena dewasa kini, kian memusingkan untuk menelisik perbedaan antara parpol nasionalis dengan parpol islam itu sendiri. Menurut Hamdan Zulfa, mendefinisikan parpol Islam menjadi dua definisi, pertama adalah parpol yang menggunakan azas Islam sebagai pijakan partainya, seperti PKS, PPP, dan PBB. Kemudian yang kedua adalah parpol yang memiliki basis dukungan organisasi Islam, seperti PAN yang memiliki basis Muhammadiyah dan PKB yang basisnya NU. ungkap Nanang perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Islam.

Pernyataan ini langsung ditimpali oleh perwakilan dari Gema Pembebasan, bahwasanya parpol Islam adalah parpol yang berlandaskan Islam, ber-azaskan islam, berada dalam jalur koridor Islam, dan seluruh anggota parpolnya adalah Muslim, Kita yang berkumpul disini adalah orang muslim, dan harus mengembalikan semua urusan kita pada Hukum Syara, jadi dengan dalil yang sudah saya paparkan tadi apakah ada parpol Islam hari ini di Indonesia? paparnya.Islam adalah organik, yang hidup dan bertransformasi sesuai ruang waktu dan zaman, terbukti lewat sistem-sistem pemerintahan Rasulullah, yang kemudian bertransformasi pada zaman Khulafaurrasyidin, hingga dinasti Kerajaan Islam, begitu pula dengan parpol Islam, bergerak dan bertransformasi mengikuti tantangan ruang waktu dan zamannya, mulai dari masyumi kemudian PPP, hingga sampai hari ini setelah keran reformasi dibuka selebar-lebarnya, banyak parpol Islam yang hadir di Indonesia timpal Naufan, perwakilan KAMMI.

Karena tidak ditemukan titik temu, dan saling bersikukuh dengan dalil dalil yang ada, akhirnya moderator mengalihkan diskusi untuk berfokus pada apa yang menjadikan beda dengan partai nasionalis dan peluang parpol Islam hari ini dalam menghadapi pemilu 2014 nanti.Menurut saya dan yang saya khawatirkan, Islam hari ini itu hanya sebagai barang dagangan dan kendaraan seseorang untuk menduduki kursi parlementer, ketika mereka sudah sampai maka mereka lepas identitas itu ungkap Nanang. Dari pernyataan ini pun jelas bahwa jika esensi dari parpol islam itu tidak terpenuhi, sama saja dengan partai yang lain.Jika menilik dari pendekatan sejarah, ketika tahun 1959 M. Natsir secara gamblang mengutarakan gagasannya tentang Islam sebagai dasar negara, dan diperkuat dengan kekuatan Masyumi dan parpol Islam yang meraup 44% suara, karena tantangan pada waktu itu adalah pertentangan ideologi, dan Islam hadir untuk menjawabnya, ini kemudian yang menjadi sebab dibubarkannya Masyumi pada tahun 1960 karena Soekarno resah atas pertentangan dan kegamblangan ini. Dan kemudian parpol islam bertransformasi menjadi PPP pada pemilu setelahnya, dan mengalami degradasi perolehan suara, karena pada saat itu rakyat tidak butuh pemikiran, tidak butuh ideologi, tapi lebih berfokus pada pembangunan dan urusan perut mereka, sehingga PPP yang menawarkan gagasan gagasan fondasi politik tidak begitu laku dipasaran. Lantas kemudian hari ini, setelah keran reformasi dibuka, langsung banyak sekali bermunculan parpol parpol Islam baru, namun sayang tantangan zaman hari ini menuntut paprol Islam bukan hanya kuat dengan gagasan perbaikan politiknya, namun juga kekuatan pembangunan ekonominya. Dan hari ini tidak banyak parpol Islam yang mampu menjawab tantangan zaman kini. Dan juga lewat fakta sejarah kita bisa tahu jika Parpol Islam pernah begitu kuat yaitu pada jaman M. Natsir, dilanjutkan pada jamannya Gusdur ketika itu koalisi poros tengah yang digadangnya mampunya menguasai kursi parlementer saat itu, artinya islam pernah menjadi mayoritas. Selain itu menurut Whisnu perwakilan dari LPPMD mulai angkat bicara tentang kans parpol Islam dalam pemilu 2014, Indonesia adalah negara dengan penduduk majemuk, dan sudah religius sejak lahir, terlepas dari agama yang dipeluknya. Dan tentu masyarakat memiliki kecenderungan dan biarlah mereka memilih, yang dibutuhkan adalah tipologi yang jelas, tentang ideologi yang diusung. Menurut saya Parpol Islam tetap punya kans menang, yang jelas haru percaya diri dengan ide atau gagasan yang diusungnya, biarlah masyarakat tahu dan menilai, hingga bahkan memilih, dan kemudian kans parpol islam ini semakin besar ketika mereka punya Aktor pemersatu, layaknya M.Natsir atau Gus Dur pada zamannya. Dan pernyataan ini pun di dukung oleh syihab perwakilan dari KAMMI.Kemudian dimantapkan lagi oleh pernyataan Anta, Menteri Kastrat BEM Kema Unpad, dan Nanang yang meringkasnya menjadi empat poin utama, yaitu parpol Islam harus mampu me-Reorientasi gerakannya, dan juga mampu me-Reposisi langkah langkahnya, lantas mampu me-Regenerasi kepemimpinannya, juga tentu harus Rekonsolidasi lagi, kans akan makin besar ketika parpol islam solid dan bahkan membentuk koalisis poros tengah jilid 2.Lalu akhir diskusi ini ditutup oleh statement dari Syihab perwakilan dari KAMMI, kemenangan partai Islam itu tetap besar ketika terus berjalan diatas azas azas perjuangan parpol Islam itu sendiri. Dan juga seberapa besar dan mantap tingkat kepercayaan diri parpol Islam ini melaju dalam hingar bingar pemilu 2014 ini. Kemudian diskusi ini ditutup dengan agenda sholat maghrib berjamaah dan dengan harap parpol-parpol Islam mampu mengakomodir aspirasi rakyat yang mayoritas Islam dengan menjawab tantangan pemilu 2014.Saiful Islam Robbani

Kadept. Kebijakan Publik KAMMI Sosial-Medik UNPAD

Data PengirimNama lengkap : Saiful Islam RobbaniNama Pena (jika ada dan ingin ditampilkan) : -Nomor KTP/Identitas 3373041605940001Tempat dan Tanggal Lahir : Karanganyar 16 Mei 1994Alamat Lengkap : Jl. Radar Auri no. 1 Cibubur - JaktimNomor Telepon/HP : 087782952338Pekerjaan : MahasiswaJenis Kelamin : Laki-laki

Profil Singkat : Mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad, yang aktif di BEM Kema Farmasi Unpad, LDF Pharma Unpad, dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia.Foto Pribadi : Alamat email valid : [email protected] URL situs (optional): http://saifulrobani.blogspot.comAlamat URL Facebook (optional): http://fb.com/robbanismeAlamat URL Twitter (optional): http://twitter.com/saifulrobaniJudul Tulisan : Kans dan Daya tawar Parpol Islam dalam Pemilu 2014Nama rubrik yang dituju : Narasi Politik Pemuda