k.anorganik 2
Click here to load reader
-
Upload
aprya-ningsih -
Category
Documents
-
view
125 -
download
2
Transcript of k.anorganik 2
TUGAS KIMIA ANORGANIK DASAR 2
’’KALSIUM”
OLEH :
EL HAJJAH SAMSIATI (A1C4 09010)
NASRULLAH HAKIM (A1C4 09008)
ANGGA ANGGRIAWAN KARIM (A1C4 0900 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
KALSIUM
A. Adanya dialam
Kalsium itu banyak didapatkan tetapi tidak dalam keadaan bebas,
melainkan selalu sebagai senyawa-senyawaan, seperti karbohidrat,
sulfat,fosfat,silikat, fluorida dan sebagainya. Kalsiumkarbonat CaCO3 terdapat
dalam berbagai bentuk, yaitu:
1. Yang tidak berbentuk kristal, yaitu sebagai batu karang dan batu kapur.
2. Yang berasal dari kulit binatang karang (foraminifera) dan terjadi oleh
karena kulit makhluk kecil-kecil itu bertimbun-timbun.
3. Yang berbentuk kristal, yaitu spat-Islandia dan batu-pualan (marmer).
Batu pualan itu terdiri dari kristal-kristal CaCO3 yang rapat sekali dan
kecil-kecil (bentuk mikro-kristal).
Kalsiumsulfat CaSO4 terdapat dialam tanah sebagai kristal, ada kalanya
kristal itu tidak mengandung air kristal, tetapi ada kalanya pula berbentuk
CaSO4.2H2O.
Yang mengandung air kristal itu disebut albas. Pada mulanya, air sumur
mengandung kalsiumbisulfat Ca(HSO4)2, kalsiumfosfat Ca3(PO4)2 terdapat sebagai
mineral dan dipakai untuk menghasilkan fofor serta superfosfat.
Kalsium terdapat didalam berbagai batu cadas.
Kalsiumfluorida CaF2 dipakai untuk membuat HF.
Juga pada hewan dan tumbuh-tumbuhan banyak sekali terdapat garam
kalsium, pada hewan umpamanya, terdapat didalam darah dan didalam zat
tulang,:fosforit Ca3(PO4)2.
B. Cara membuatnya dan sifat-sifatnya
Cara membuat kalsium adalah mengelektrolisiskan CaCl2 yang cair.
Kalsium warnanya putih perak dan berbetuk kristal, logam ini lebih keras dari
pada timbal. Dengan air dingin,reaksinya tenang.
Kalsium dapat mengeluarkan gas H2 dari asam:
Ca + 2 HCl CaCl2 + H2 atau
Ca + 2 H+ Ca++ + H2
SENYAWA-SENYAWA KALSIUM
a. Kalsiumkronat CaCo3
Kalau kalsiumkarbonat dibuat dengan jalan mengendapkannya dari larutan
yang dingin, maka yang terjadi ialah kristal-kristal yang bentuknya seeperti pada
gambar 69 (kristalkalsit):
CaCl2 + Na2CO3 2 NaCl + CaCO3
Akan tetapi kalau diendapkan dari larutan yang panas terjadilah bentuk
kristal aragonit seperti pada gambar 68. Kalsiumkarbonat itu juga mengendap
kedalam larutam Ca(OH)2 kita alirkan gas CO2:
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
Tetapi kalau gas CO2 terus dihembuskan maka endapat larut lagi karena
terjadinya kalsiumbikarbonat Ca(HCO3)2:
CaCO3 + CO2 + H2O Ca(HCO3)2
Jadi sekarang dalam air terdapat lagi ion Ca++ sehingga airnya menjadi
sadah.
Dalam hal ini kesadahannya sementara saja, sebab kalau air itu
dididihkan, maka ion Ca++ hilang lagi karena terbentuknya endapan CaCO3:
Ca(HCO3)2 CaCO3 + CO2 + H2O
Gambar 68.
Kalau yang menyebabkan sadahnya air itu CaSO4, maka lunakannya
tidak dapat dengan jalan memanaskan, tetapi air itu harus ditambah dengan soda
Na2CO3:
CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 + Na2SO4
Atau
Ca++ + CO3 CaCO3
Gambar 69.
Juga pada reaksi yang kedua itu terjadi pengikatan ion Ca++. Bukan Ca++
saja yang dapat menjadikan air itu sadah, melainkan juga Mg++, dapat membuat
air menjadi sadah. Usaha kita untuk melunakkannya ialah dengan jalan
meghilangkan ion Ca++ atau Mg++.
b. Kalsiumoksida atau kapur tohor CaO
Kalsiumoksida dapat kita buat dengan jalam memanaskan kalsium
diudara: 2Ca + O2 2 CaO.
Tetapi kapur mentah yang diperdagangkan itu, dibuat dengan jalan
memanaskan batu kapur CaCO3, contohnya di Tagog-Apu, suatu tempat di
Cianjur dan Bandung:
CaCO3 CaO + CO2 .
Reaksi ini dapat berbalik, sebagaimana diperlihatkan oleh persamaan
reaksi diatas. Sungguh penguraian CaCO3 itu merupakan sistem yang heterogen,
tetapi boleh pula kita pergunakan hukum Guldberg dan Waage, oleh karena kita
beranggapan bahwa reaksi itu terjadi antara molekul-molekul dalam keadaan gas .
Untuk kesetimbangan kita peroleh:
C CaO x C CO2 = K
C CaCO3
(pada suhu yang tertentu harga K itu tertentu pula).
Oleh karena ada CaO dan CaCO3 yang berupa benda padat, maka pada
suhu yang tertentu zat-zat tersebut mempunyai tekanan uap maksimum yang
tertentu pula. Dengan perkataan lain kepekatan uapnya pun (C CaO dan C CaCO3)
tertentu pula.
Maka rumus diatas tadi dapat ditulis :
a. CCO2 = K atau C CO2 = b. K
b a
an karena a,b dan K itu bilangan-bilangan yang tetap, maka harga b. K /a tetap
pula, misalkan saja = K’.
Jadi C CO2 = K’ , ini berarti bahwa pada suhu yang tertentu kepekatan
gas CO2 itu, jadi juga tekanannya, tertentu pula harganya.
Dibawah ini diberkan daftar tekanan gas CO2 yang terjadi pada keadaan
seimbang berbagai suhu:
Suhu oC 500 600 700 800 900 1000
Tekanan (mm) 0,11 2,35 25,3 168 773 2710
Jika misalnya batu kapur dipanaskan sampai 700oC, maka harus kita
usahakan supaya tekanan gas CO2 yang terbentuk, bersama-sama dengan yang
sudah ada diudara, selalu lebih kecil dari 25,3 mm, supaya CaCO3 itu terus terurai.
Dalam praktek hal itu dilakukan dengan jalan menghembuskan udara melalui
batukapur yang dipanaskan itu. Dengan demikian gas CO2 yang terjadi itu selalu
terbawa keluar dan akhirnya semua CaCO3 itu terurai:
CaCo3 CaO + CO2
Kapur mentah CaO adalah zat padat yang putih, amorf dan amat
higroskopik, karena itu dipakai sebagai alat pengeringkan.
Juga gas CO2 dari udara dapat diikatnya. Kalau CaO kita basahi dengan
air, maka ia pecah-pecah pula menjadi bubuk dan terbentuklah kalsiumhidroksida
Ca(OH)2 yang juga dinamakan kapur mati. Reaksi yang terjadi itu eksoterm :
CaO + H2O Ca(OH)2 + 15,540 Cal.
c. Kalsiumhidroksida atau kapur mati Ca(OH)2
Zat ini diperoleh dengan jalan menyeduh kapur tohor dengan air,
(persamaan reaksinya lihat diatas).
Ca(OH)2 agak sukar larut dalam air, larutannya dinamakan air kapur,
merupakan basa yang kuat dan dapat mengikat gas CO2 memberikan endapan
CaCO3. Karena itu kapur dipakai untuk menyatakan gas CO2.
Kalau kapur mati dibubuhi air sedikit saja, maka didapat bubur kapur.
Jika airnya lebih banyak, hingga menyerupai santan, maka namanya santan kapur.
Kalau santan kapur itu dibubuhi NH4Cl ia menjadi jernih dan keluarlah gas NH3
(amoniak).
Ca(OH)2 Ca(OH)2 + 2NH4Cl CaCl2 + 2NH4OH
2NH3 + 2H2O
(yang tidak larut) (yang larut)
Santan kapur, keruh putih.
Karena Ca(OH)2 yang larut bereaksi dengan NH4Cl, maka dari Ca(OH)2
yang tidak larut itu ada sebagian yang larut lagi dan seterusnya, hingga akhirnya
kita peroleh larutan CaCl2 jernih.
Campuran kapur mati, pasir dan air itu disebut mortel (aduk tembok).
Menjadi kerasnya tembok berdasarkan reaksi :
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O (1)
Pasir itu gunanya :
1. Supaya tembok tetap bersatu dan
2. Supaya lama-lama tembok menjadi berpori-pori, agar gas CO2 dari udara
dapat masuk serta bereaksi dengan Ca(OH)2 yang ada dibahagian dalam
yang belum berubah menjadi CaCO3.
Oleh karena pada reaksi (1) terjadi air, maka tembok itu lama sekali keringnya.
d.. Kalsiumsulfat CaSO4
Kalsiumsulfat yang tidak mengandung air kristal itu tidak banyak
gunanya. Yang lebih penting bagi kita adalah batu tahu atau gips, CaSO4.2H2O,
yang dapat dibuat dengan jalan mengendapkan kalsiumsulfat dari larutan garam
kalsium. Kalau gips kita panaskan, tetapi jangan sampai melebihi 125o C, maka ia
berubah dari CaSO4.2H2O menjadi (CaSO4)2H2O.
2 CaSO4.2H2O (CaSO4)2H2O + 3 H2O
Kalau (CaSO4)2H2O dilembekkan lagi dengan air, segera air itu
deserapnya dan berubahlah ia menjadi CaSO4.2H2O kembali dan dalam setengah
jam saja sudah menjadi keras sekali. Gips ini banyak dipakai untuk pembalut
tangan atau kaki yang patah.
Kalau gips itu dipanaskan hingga melebihi 125o C, maka ia kehilangan air
kristalnya :
CaSO4.2H2O CaSO4 + 2 H2O
Dan CaSO4 yang terjadi itu tidak dapat menyerap air lagi.
e. Kalsiumklorida CaCl2
Diperoleh sebagai tambahan pada proses solvay. Ia dapat mengkristal
dari larutannya sebagai CaCl2.6 H2O. Jika heksahidrat itu dipanaskan ia
kehilangan air kristal menjadi CaCl2.2 H2O dan kemudian menjadi CaCl2. Baik
CaCl2.2 H2O atau CaCl2, banyak kita pakai sebagai alat pengering karena kedua
zat itu higroskopik.
f. Kalsiumfosfat Ca3(PO4)2
Terdapat sebagai mineral dan terdapat di dalam tulang. Zat ini banyak
dipakai untuk membuat superfosfat.
g. Kalsiumkarbida atau karbit CaC2
Terjadi kalau kalsium dipanaskan dengan karbon :
Ca + 2 C CaC2
Di dalam praktek zat inidibuatnya dengan jalan memanaskan kapur
mentah CaO dengan karbon.
CaO + C Ca + CO
Ca + 2C CaC2
+
CaO + 3C CaC2 + CO
C
Rumus karbit itu Ca jadi martabat kalsium itu tetap dua, sedangkan
C
karbon bermartabat 4, sebagaimana lainnya.
Karbit dipakai untuk membuat gas asetilena C2H2 (gas karbit) dengan
cara mencapurkannya dengan air.
CaC2 + H2O CaO + C2H2
Asetilena adalah gas yang mudah sekali terbakar, dan dipakai untuk
lampu karbit dan untuk pembakar gas oksiasetilena (lihat pada oksigen).
Dari itu karbit dipakai untuk membuat kalsiumsianamida CaCN2, dengan
jalan memanaskannya dengan nitrogen :
CaC2 + N2 CaCN2 + C
Kalsiumsianamida dipakai sebagai pupuk nitrogen dan untuk
menghasilkan gas amoniak :
CaCN2 + 3 H2O CaCO3 + 2 NH3