kanker servik

25
PERENCANAAN PENYULUHAN KANKER SERVIKS di RS Hasan Sadikin Bandung Disusun Oleh : Kelompok 12 Anggota : Fitri Wulansari (0802100070) Merty Yunita (0802100080) Ni Putu Adi (0802100081) DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

description

servics

Transcript of kanker servik

Page 1: kanker servik

PERENCANAAN PENYULUHAN

KANKER SERVIKS

di RS Hasan Sadikin Bandung

Disusun Oleh :

Kelompok 12

Anggota :

Fitri Wulansari (0802100070)

Merty Yunita (0802100080)

Ni Putu Adi (0802100081)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN MALANG

Page 2: kanker servik

2009-2010

Latar Belakang

BANDUNG – Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit

Hasan Sadikin beberapa waktu lalu, kata Herman Susanto, ahli Ilmu Obstetri dan

Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung Sabtu, bahwa

di antara penyakit-penyaakit kanker, setiap tahunnya muncul sekitar 500.000

kanker serviks baru di dunia. Sebanyak 80 persen terjadi di negara berkembang

dan 200.000 di antara penderita kanker serviks tersebut meninggal setiap

tahunnya.

Di Indonesia, kanker berada di urutan enam sebagai penyakit ganas yang

mematikan. Sepanjang tahun 1988 – 1994 dari 10 jenis penyakit kanker, kanker

serviks paling tinggi kasusnya, mencapai 26.200 kasus. Jenis kanker lainnya

setelah kanker serviks adalah kanker payudara, kulit, nasofaring, kelenjar getah

bening. ovarium, rektum, timid, jaringan lunak, dan kolon. Di Jawa Barat

berdasarkan data dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tahun 1987 – 1988

sebanyak 20,09 penderita kanker merupakan penderita kanker serviks.

Di RSHS jumlah pasien kanker serviks terus meningkat dari tahun ke

tahun. Penderita yang berobat mencapai 400 orang per tahunnya. Ketua Unit

Penelitian Kesehatan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Herman Susanto, ahli

Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Bandung mengatakan, jumlah pasien kanker rahim yang masuk rumah sakit terus

mengalami kenaikan. Herman menyebutkan, ada faktor-faktor yang dimiliki oleh

seorang wanita yang menyebabkan dia mudah terkena kanker jenis ini. “Faktor itu

antara lain hubungan seksual dini, banyaknya partner seksual, kawin cerai, anak

yang banyak, hamil pada usia muda, dan perokok berat,” ujarnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu, kata Herman,

ada beberapa daerah di Jawa Barat yang terkonsentrasi penyebaran virus ini.

Daerah itu antara lain kawasan pantura, yang punya tradisi menikahkan anak

perempuan mcreka pada usia yang sangat muda. “Bahkan ada anak yang belum

mendapatkan menstruasi, sudah dinikahkan,” katanya.

Kondisi ini, tambah Herman, diperparah dengan kebiasaan kawin cerai.

Page 3: kanker servik

Saat panen tiba, banyak pasangan yang menikah, tapi ketika musim paceklik,

mereka bercerai. “Begitu musim panen, kawin lagi dengan orang lain, begitu

seterusnya,” ujarnya.

Adapun pemerintah, kata Herman, sampai kini belum memprioritaskan

penanggulangan kanker jenis ini dibandingkan dengan penyakit infeksi lain atau

mal nutrisi. “Padahal kematian akibat kanker leper rahim ini semakin lama

semakin bertambah,” katanya.

Selain itu, kata Herman, pemerintah sebaiknya memberikan penyuluhan

sampai ke pelosok desa. Karena penyuluhan yang selama ini dilakukan, kata dia,

masih terpusat di kota-kota besar. “Jadi belum merata,” katanya.

Kanker serviks disebabkan oleh hubungan seksual dini, partner seks lebih

dari satu, infeksi virus papiloma humanus (VPH), sosioekonomi rendah, perokok,

nutrisi buruk, berpasangan dengan lelaki yang beresiko tinggi, dan terinfeksi HIV.

Pencegahan bisa dilakukan dengan pemeriksaan dini lewat pap smear. Untuk

pencegahan kanker secara umum Herman menyarankan agar mengurangi

konsumsi tembakau, promosi gaya hidup sehat dan diet, serta pemeriksaan dini

untuk kanker serviks dan kanker payudara.

Page 4: kanker servik

PRENCANAAN PENYULUHAN

1. Mengenal Masalah, Mengenal Masyarakat, dan Mengenal Wilayah

a) Mengenal Masalah

Di antara penyakit penyakit kanker, setiap tahunnya muncul sekitar

500.000 kanker serviks baru di dunia. Sebanyak 80% terjadi di negara

berkembang dan 200.000 di antara penderita kanker serviks tersebut

meninggal setiap tahunnya.

Pada tahun 1992, di Indonesia, kanker berada pada urutan enam sebagai

penyakit ganas yang mematikan. Di Indonesia, sepanjang tahun 1988-1994

dari 10 jenis penyakit kanker, kanker serviks paling tinggi kasusnya,

mencapai 26.200 kasus. Jenis kanker lainnya selain kankker serviks adalah

kanker payudara, kulit, nasofaring, kelenjar getah bening, ovarium, rektum,

tiroid, jaringan lunak, dan kolon. Di Jawa Barat berdasarkan data dari Rumah

Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tahun 1987-1988 sebanyak 20,09 penderita

kanker merupakan penderita kanker seviks.

Di RSHS jumlah pasien kanker serviks terus meningkat dari tahun ke

tahun. Penderita yang berobat mencapai 400 orang per tahunnya. Ada faktor-

faktor yang dimiliki oleh seorang wanita yang menyebabkan dia mudah

terkena kanker jenis ini. Faktor itu antara lain hubungan seksual dini,

banyaknya partner seksual, kawin cerai, anak yang banyak, hamil pada usia

muda, dan perokok berat.

b) Mengenal Masyarakat

Beberapa daerah di Jawa Barat yang terkonsentrasi penyebaran virus

ini.daerah tersebut memiliki tradisi menikahkan anak perempuan mereka di

usia yang sangat muda. Bahkan ada anak yang belum mendapatkan

menstruasi, sudah dinikahkan.

Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan kawin cerai. Saat panen tiba,

banyak pasangan yang menikah, tapi ketika musim paceklik, mereka bercerai.

c) Mengenal Wilayah

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang merupakan Rumah Sakit

Pendidikan Percontohan di Indonesia. RSHS memiliki 1100 tempat tidur

Page 5: kanker servik

dengan hampir 2000 tenaga medis dalam penyediaan seluruh pelayanan

kesehatan baik tradisional, alternatif maupun modern termasuk kedokteran

nuklir dan Program Bayi Tabung. Prasarana yang terdapat di Rumah Sakit

Hasan Sadikin (RSHS) sebagai rumah sakit pendidikan utama dan Rumah

Sakit Mata Cicendo Bandung (RSM Cicendo) sebagai rumah sakit

pendidikan afiliasi, memanfaatkan ruangan-ruangan yang terdapat di bagian-

bagian dan menyatu dengan gedung pelayanan rumah sakit.

Batas wilayah di rumah sakit Hasan Sadikin antara lain :

Batas Utara : berbatasan dengan kelurahan Sukajadi

Batas Timur : berbatasan dengan kelurahan Sukabungah

Batas Barat : berbatasan dengan kelurahan Pajajaran

Batas selatan : berbatasan dengan kelurahan Husein Sastranegara

2. Prioritas Masalah

Meningkatnya penderita kanker serviks.

3. Tujuan

a) Tujuan Program

Timbulnya sikap untuk mencegah kanker serviks dan termotivasi untuk

melakukan pengobatan yang intensif bagi penderita kanker serviks.

b) Tujuan Pendidikan

Peserta penyuluhan dapat menentukan sikap yang seharusnya mereka

lakukan dalam mencegah atau menangani kanker serviks.

c) Tujuan perilaku

Peserta penyuluhan aktif yang berpatisipasi yang di tandai dengan

tingginya nilai hasil kuisioner.

4. Sasaran

Pasien dan keluarga pasien di Ruang obsitetri-Ginekologi Rumah Sakit Hasan

Sadikin.

5. Isi Penyuluhan

a) Pengertian kanker serviks

b) Tingakat kebahayaan

c) Penyebab

d) Gejala

Page 6: kanker servik

e) Deteksi dini

f) Pencegahan

g) Penanganan/pengobatan

h) Saran dan nasehat

6. Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan untuk kelompok dengan sasaran kelompok pasien dan

keluarga pasien. Metode penyuluhan yang kami ambil adalah ceramah dan

tanya jawab. Metode ini menerangkan atau menjelaskan pengertian, atau

pesan secara lisan kepada sekelompok pendengar yang disertai dengan tanya

jawab, serta dibantu dengan beberapa alat peraga yang diperlukan.

7. Media Penyuluhan

Penggunaan leaftlet dan lembar balik

8. Cara Evaluasi

Evaluasi diambil dengan lembar kuisioner

9. Jadwal Pelaksanaan

No. Hari, Tanggal Kegiatan

1 Rabu, 4 Nov 2009 Mengajukan permohonan ijin ke Rumah Sakit

Hasan Sadikin

2 Jum’at, 6 Nov 2009 Mengenal masalah, masyarat, dan wilayah

3 Minggu, 8 Nov 2009 Menentukan prioritas dan tujuan penyuluhan

4 Senin, 9 Nov 2009 Menentukan sasaran pennyuluhan

5 Selasa, 10 Nov 2009 Menentukan isi penyuluhan

6 Rabu, 11 Nov 2009 Menentukan metode dan media penyuluhan

7 Kamis, 12 Nov 2009 Menyusun rencana penilaian

8 Jum’at, 13 Nov 2009 Munyusun rencana pelaksanaan

Page 7: kanker servik

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

KANKER SERVIKS

di RS Hasan Sadikin Bandung

Disusun Oleh :

Kelompok 12

Anggota :

Fitri Wulansari (0802100070)

Merty Yunita (0802100080)

Ni Putu Adi (0802100081)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN MALANG

Page 8: kanker servik

2009-2010

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Kanker Serviks

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Ruang Obsitetri Ginekologi RS

Hasan Sadikin

Waktu : Minggu, 15 November 2009

Pukul : 09.00

Tempat : Ruang Obsitetri-Ginekologi Rumah Sakit Hasan Sadikin

Tujuan :

Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks

Tujuan Khusus

1. Sasaran dapat menjelaskan pengertian dari kanker serviks

2. Sasaran dapat menjelaskan tingkat kebahayaan

3. Sasaran dapat menyebutkan beberapa penyebab

4. Sasaran dapat menyebutkan beberapa gejala

5. Sasaran dapat menjelaskan deteksi dini

6. Sasaran dapat melakukan pencegahan

7. Penderita bersedia melakukan penanganan/pengobatan

Strategi Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. ± 5 menit Salam pembuka

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan

Menjawab salam

Menyinak

Memahami tujuan

2. ± 2 menit Menjelaskan tentang

pengertian kanker serviks

Mengerti tentang pengertian

kanker serviks

3. ± 3 menit Menjelaskan tentang tingakat Mengerti tentang tingkat

Page 9: kanker servik

kebahayaan kanker serviks kebahayaan kanker serviks

4. ± 2 menit Menjelaskan tentang penyebab

kanker serviks

Mengerti tentang pengertian

kanker serviks

5. ± 3 menit Menjelaskan tentang gejala dan

deteksi dini kanker serviks

Mengerti tentang gejala dan

deteksi dini kanker serviks

6. ± 2 menit Menjelaskan tentang

pencegahan terhadap kanker

serviks

Mengerti tentang

pencegahan terhadap kanker

serviks

7. ± 3 menit Menjelaskan tentang

penanganan/pengobatan kanker

serviks

Mengerti tentang penanganan

/pengobatan kanker serviks

8. ± 3 menit Memberi saran dan nasehat Menerima saran dan nasehat

9. ± 15 menit Tanya Jawab Mengajukan pertanyaan atau

menjawab pertanyaan

10. ± 10 menit Kuisioner

Bagi leaftlet

Mengisi Kuisioner

Menerima leaftlet

11. ± 5 menit Salam penutup Menjawab salam

Materi :

1. Pengertian kanker serviks

2. Tingkat kebahayaan kanker serviks

3. Penyebab kanker serviks

4. Gejala kanker serviks

5. Deteksi dini kaker serviks

6. Pencegahan kanker serviks

7. Penanganan/pengobatan kanker serviks

8. Saran dan nasehat kanker serviks

Media dan Metode

Media : LCD, Laptop, layar LCD

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Page 10: kanker servik

Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah pemberian materi dalam bentuk lembar

kuisioner. Caranya dengan membagi lembar kuisioner pada seluruh peserta

kemudian peserta mengisi.

Page 11: kanker servik

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 2004. Dasar-Dasar Teknik Operasi-Ginekologi. EGC : Jakarta

Markdjikoen Prastowo. 2005. Ilmu Kandungan. YBP-SP : Jakarta

Manuaba. 2000. Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana.

EGC : Jakarta

http://google/serviks.com

Page 12: kanker servik

LAMPIRAN 1

MATERI

KANKER SERVIKS

a) Pengertian kanker serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang

terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah,

yang membuka ke arah liang senggama (vagina). Berawal dari leher rahim,

apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ

lain di seluruh tubuh. Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah

berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat

juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

b) Tingkat kebahayaan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan saat ini penyakit kanker

serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang

menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun

terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000

kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia

merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di

dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul

seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah

mencapai stadium lanjut.

c) Penyebab

Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus).

Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya

tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang

menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe

16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada

leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan

kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama. Penularan virus HPV bisa

terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-

ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi

Page 13: kanker servik

melalui ,organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual

ke genital. Karenanya, penggunaan, kondom saat melakukan hubungan intim

tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya

menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

Penderita kanker serviks jarang di temukan pada perawan (virgo),

insidensi lebih tinggi pada mereka yang kawin daripada yang tidak kawin,

terutama pada gadis yang koitus pertama dilakukan pada usia amat muda (<16

th). Insidensi meningkat dengan tingginya paritas, jarak persalinan yang

terlalu dekat, mereka dari golongan sosek rendah (hiegiens seksual yang

jelek), aktivitas seksual yang sering berganti-ganti pasangan, adanya infeksi

mulut rahim, dan kebiasaan merokok. Namun jarang dijumpai pada

masyarakat yang suaminya di sunat.

d) Gejala

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah

diamati. Namun ditemukan secara kebetulan dan perlu mendapat perhatian

oleh bidan adalah adanya beser putih yang sulit sembuh, kontak berdarah, dan

spotting-gangguan patrun menstruasi. Gejala fisik serangan penyakit ini pada

umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu,

munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact

bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar

siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah

menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung,

hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal. Adanya bau busuk yang

khas pada alat genetalia.

e) Deteksi dini

Untuk melakukan deteksi dini Kanker Leher Rahim, diantaranya dengan

melakukan Pap smear. Pap smear merupakan pemeriksaan Leher rahim

(serviks) menggunakan alat yang dinamakan speculum dan dilakukan oleh

bidan ataupun ahli kandungan. Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya

HPV ataupun Bel karsinoma penyebab Kanker Leher Rahim.

Pap smear biasanya tidak dilakukan selama menstruasi. Prosedur ini dapat

menimbulkan sedikit rasa sakit, namun hal ini bergantung kepada anatomi

Page 14: kanker servik

pasien, faktor psikologi, dan lain-lain. Sampel kemudian diuji di laboratorium

dan hasil diperoleh dalam waktu sekitar 3 minggu. Sedikit pendarahan, kram,

dan lain-lain dapat terjadi sesudahnya. Apabila hasil pemeriksaan Pap smear

positif, yaitu terdapat sel-sel yang tidak normal, sebaiknya konsultasi kepada

petugas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih

lanjut oleh ahli kandungan. Lakukan Pap smear secara rutin agar Kanker

Leher Rahim lebih cepat ditemukan dan lebih besar kemungkinan sembuh.

Kegunaan tes pap smear dapat ditunjukkan untuk meningkatkan upaya

diagnostik, perawatan ikutan terhadap operasi setelah pemberian kemoterapi-

atau radiasi dan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Diagnosis dini keganasan dari servikal, endometrium korpus karsinoma,

keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.

2. Perawatan ikutan dari keganasan setelah operasi dan setelah mendapatkan

kemoterapi dan radiasi.

3. Interpretasi hormonal wanita bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi

dengan ovulasi atau tanpa ovulasi menentukan meturitas kehamilan, dan

menentukan kemungkinan keguguran pada hamil muda.

4. Menentukan proses peradangan pada berbagai bakteri atau jamur.

Teknik Pengambilan PAP Smear

1. Pasien tidur dalam posisi ginekologi

2. Spekulum kering dimasukkan sehingga tampak dengan jelas vagina bagian

atas forniks posterior, serviks uteri, dan kanalis serum alis.

3. Ambillah lidi kapas, untuk mengambil cairan yang terdapat pada kanalis

serviks (portio) uteri, daerah forniks posterior, daerah forniks lateralis.

4. Bahan yang diambil cairan vagina, serviks, endometrium, dan cairan yang

terkumpul di forniks; posterior dan alat pengambil berbagai bentuk

spatula, sikat sitologi, pipe pengisap, dan kapas lidi.

f) Pencegahan

Karena pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang

mudah diamati. Maka mayoritas penderita datang untuk berobat ketika

keadaan penyakitnya sudah stadium lanjut. Untuk menghindari hal tersebut

maka yang pertama, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan

Page 15: kanker servik

untuk melakukan tes pap smear (‘Pap Smear’) dapat mendeteksi kelainan-

kelainan perubahan sel-sel leper rahim secara dini setiap dua tahun sekali dan

ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin

dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.

Hal yang kedua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal

seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama). Hal yang

ketiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang

kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok. Paradigma

yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada

pemeriksaan ‘Pap Smear’, maka akan semakin mudah pula diatasi

masalahnya.

g) Penanganan / pengobatan

Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi

seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika

perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah

dengan:

1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.

2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher

rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini

memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya

sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh

ahli kandungan.

Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan

kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan,

beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker,

biasanya uterus beserta leher rahimnya.

2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi

yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

h) Saran dan Nasehat

Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Adanya perubahan fisiologis pada tubuh karena gejala-gejala kanker

Page 16: kanker servik

serviks yang dimunculkan dapat mempengaruhi psikologis. Tetapi dengan

psikologis kita yang kuat (keyakinan yang mantap untuk sembuh) dan

usaha yang keras juga dapat membantu proses penyembuhan diri dari

kanker serviks.

Moral yang baik dan seharusnya kita lakukan sebagai orang yang sehat

adalah selalu mendukung dan memberi motivasi pada mereka yang terkena

kanker serviks.

Hidup bersih itu sehat

Tetap Berdoa untuk kesembuhan

Memperbaiki kondisi fisiknya dengan mengkonsumsi nutrisi yang baik dan

maksimal

Page 17: kanker servik

LAMPIRAN 2

KUISIONER

Pilih dan lingkari huruf B untuk jawaban benar dan huruf S untuk jawaban salah.

1. Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim B / S

2. Kanker serviks adalah kanker terganas kedua setelah kanker

payudara B / S

3. Hubungan seksual dengan satu pasangan merupakan penyebab

terjadinya kanker serviks B / S

4. Gejala kanker serviks antara lain adalah keputihan yang berlebihan

dan perdarahan diluar siklus menstruasi. B / S

5. Pap smear setiap 2 tahun sekali untuk wanita yang belum

berseksual aktif B / S

6. Menghindari berhubungan seksual dengan pasangan yang berubah-

ubah adalah salah satu pencegahan terjadinya kanker serviks yang

penting B / S

7. Kanker serviks dapat diobati dengan operasi, sinar laser, dan

radioterapi B / S

8. Merokok dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks B / S

9. Papsmear adalah pemeriksaan leher rahim (serviks) menggunakan

alat yang dinamakan speculum B / S

10. Hidup bersih dapat menghindarkan dari kanker serviks B / S