KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa...

41
KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN LIGNIN SERAT SAWIT HASIL FERMENTASI JAMUR PELAPUK SKRIPSI OLEH : YUNUS DARTO SUSILO I211 10 276 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa...

Page 1: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN LIGNIN SERAT

SAWIT HASIL FERMENTASI JAMUR PELAPUK

SKRIPSI

OLEH :

YUNUS DARTO SUSILO

I211 10 276

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

ii

KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN LIGNIN SERAT

SAWIT HASIL FERMENTASI JAMUR PELAPUK

SKRIPSI

Oleh:

YUNUS DARTO SUSILO

I211 10 276

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

iii

Page 4: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

iv

Page 5: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahuwata’ala atas

limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Kandungan Selulosa, Hemiselulosa Dan Lignin Serat

Sawit Hasil Fermentasi Jamur Pelapuk” sebagai salah satu tugas akhir. Dalam

penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa

dukungan, motivasi, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada

Kedua orang tua saya Ramli Musa dan Nurmi atas segala perhatian dan kasih

sayang, bantuan materi maupun non materi yang tak ternilai harganya serta doa-

doa yang senantiasa dipanjatkan. Dan pada kesempatan ini pula dengan segala

keikhlasan dan kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Jamila, S.Pt, M.Si. Sebagai pembimbing utama dan Dr. Ir. Anie

Asriany, M.Si. Selaku pembimbing anggota, yang telah membagi ilmunya dan

banyak meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan

nasihat serta motivasi dalam penyusunan makalah ini. Jasa beliau akan

terkenang dalam lembaran kehidupan pribadi penulis dan semoga Allah

membalasnya dengan yang lebih baik dan meridhai setiap amal ibadahnya.

Page 6: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

vi

2. Ibu Rektor UNHAS, Bapak Dekan, Pembantu Dekan I, II dan III dan seluruh

Bapak Ibu Dosen yang telah melimpahkan ilmunya kepada penulis, dan

Bapak/Ibu Staf Pegawai Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

3. Untuk Penasehat Akademik saya Dr. Ir. Syahriani Syahrir, M.Si. serta

seluruh kalangan civitas akademik yang tak mampu saya sebutkan, terima

kasih atas seluruh partisipasi dan dukunganya yang dari awal hingga akhir telah

banyak membantu.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu, M.Si., Bapak Prof. Dr. Ir.

Asmuddin Natsir, M.Si dan Ibu Marhamah Nadir, SP, M.Si, PhD. Selaku

Dosen pembahas/penguji, yang begitu bijak dalam memberikan masukan/saran

untuk mempermudah dalam perbaikan penulisan skripsi penulis. Semoga

beliau tetap diberikan perlindungan Allah .

5. Untuk kakanda Sirajudin, S.Pt. Rosida dan Eva Ardiani, S.Pd serta (Alm)

Kaharudin yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama ini.

6. Untuk teman-teman KKN Reguler gel 87. Desa Buntu Barana, Kec. Curio,

Kab. Enrekang yang telah berjuang bersama-sama di lokasi KKN.

7. Keluarga besar MATADOR (Hasrul, Adiyatma Saputra, Zhilal, Sema, Arfan,

Fadin, Riyan, Awal, Anto, Amir, Qadri dan teman-teman lain) yang

mengajarkan artinya persahabatan dan persaudaraan, terima kasih atas

kebersamaannya.

8. Ucapan terima kasih yang sangat spesial buat Sitti Azizah Mahmud yang

selalu menemani, mendukung, menyemangati dan membantu dalam segala hal.

Page 7: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

vii

Page 8: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

viii

ABSTRAK

Yunus Darto Susilo I211 10 276. Kandungan Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin

Serat Sawit Hasil Fermentasi Jamur Pelapuk. Dibawah bimbingan Jamila sebagai

Pembimbing Utama dan Anie Asriany sebagai Pembimbing Anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi oleh isolat jamur

pelapuk terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin serat sawit.

Penelitian ini dirancang berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

4 perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan A = Serat sawit yang tidak difermentasi

(kontrol); B = Serat sawit fermentasi dengan Isolat Jamur dari jerami padi (SHP1);

C = Serat sawit fermentasi dengan Isolat Jamur Trametes versicolor dan

D = Serat sawit fermentasi dengan Isolat Jamur Ganoderma applanatum. Hasil

analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi serat sawit dengan

jamur pelapuk tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kandungan lignin dan

berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan selulosa dan hemiselulosa serat

sawit. Disimpulkan bahwa fermentasi serat sawit menggunakan isolat jamur SHP1

adalah yang terendah kandungan ligninnya yaitu sebesar 17,94 %, Perlakuan

fermentasi dengan isolat jamur Ganoderma applanatum (D) adalah yang tertinggi

kandungan selulosa dan hemiselulosa.

Kata kunci: Serat Sawit, Jamur Pelapuk, Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin.

Page 9: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

ix

ABSTRACT

Yunus Darto Susilo I211 10 276. The content of cellulose, hemicellulose and

lignin of palm fiber fermentation with fungal rot. Supervisor main as Jamila and

Anie Asriany as supervisor members.

This study aims to determine the effect of fermentation by rot fungal isolates on the

cellulose, hemicellulose and lignin of palm fiber. This study was designed on a

Completely Randomized Design with 4 treatments 3 replications. Treatment A =

unfermented palm fibers (control); B = fermentation of palm fibers by the isolated

fungus of rice straw (SHP1); C = fermentation of palm fibers by the fungus

Trametes versicolor isolates and D = fermentation of palm fibers with fungus

Ganoderma applanatum isolats. Statistical analysis showed that the fermentation of

palm fiber by rot fungi was not significant (P>0.05) of lignin and significantly effect

(P<0.05) to cellulose and hemicellulose. It was concluded that fermentation of palm

fiber using SHP1 fungal isolates had a lower lignin content of 17.94%, fermentation

with fungus Ganoderma applanatum isolates was the highest cellulose content and

hemicellulose.

Keywords: palm fiber, fungal rot, cellulose, hemicellulose and lignin

Page 10: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

PENDAHULUAN ................................................................................. 1

Latar Belakang ........................................................................................ 1

Rumusan Masalah ................................................................................... 2

Hipotesis .. .............................................................................................. 2

Tujuan dan Kegunaan ............................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3

Potensi Limbah Kelapa Sawit Sebagai Pakan......................................... 3

Pemanfaatan Jamur Pelapuk dalam Pengolahan Pakan ......................... 5

Teknologi Fermentasi untuk peningkatan Kualitas Pakan ...................... 6

METODE PENELITIAN ..................................................................... 8

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 8

Materi Penelitian ..................................................................................... 8

Metode Penelitian .................................................................................. 8

Pelaksanaan penelitian ............................................................................ 9

Bagan Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 10

Parameter yang Diukur ........................................................................... 11

Pengolahan Data ..................................................................................... 13

Page 11: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

xi

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 14

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk Terhadap Kandungan Lignin

Serat Sawit .............................................................................................. 14

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk Terhadap Kandungan Selulosa

Serat Sawit .............................................................................................. 15

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk Terhadap Kandungan

Hemiselulosa Serat Sawit ....................................................................... 16

PENUTUP .............................................................................................. 18

Kesimpulan ............................................................................................ 18

Saran ........ .............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 19

Page 12: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

xii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Rerata kandungan lignin, selulosa, dan hemiselulosa limbah serat

sawit difermentasi menggunakan isolat jamur SHP1, Trametes

versicolor, dan Ganoderma applanatum .......................................... 14

Page 13: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Serat Sawit ........................................................................................... 4

2. Bagan Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 10

Page 14: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Hasil Analisis Sidik Ragam Kandungan Lignin Fermentasi Serat

Sawit dengan Jamur Pelapuk ............................................................... 22

2. Hasil Analisis Sidik Ragam Kandungan Selulosa Fermentasi Serat

Sawit dengan Jamur Pelapuk ............................................................... 23

3. Hasil Analisis Sidik Ragam Kandungan Hemiselulosa Fermentasi

Serat Sawit dengan Jamur Pelapuk ..................................................... 24

4. Dokumentasi Fermentasi Serat Sawit Menggunakan Jamur Pelapuk ... 25

Page 15: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi

karena merupakan salahsatu tanaman penghasil minyak nabati. Produksi minyak

kelapa sawit Indonesia saat ini mencapai 6,5 juta ton pertahun dan diperkirakan

pada tahun 2016 akan meningkat menjadi 15 juta ton pertahun, kerena terjadinya

pengembangan lahan. Limbah pabrik kelapa sawit yang mengandung sejumlah

padatan tersuspensi, terlarut dan mengambang merupakan bahan-bahan organik

dengan konsentrasi tinggi (Kasnawati, 2011).

Produk samping industri kelapa sawit yang belum dimanfaatkan secara

optimal adalah limbah kelapa sawit yaitu serat sawit, lumpur sawit dan pelepah

sawit. Salah satu pemecahan adalah dengan memanfaatkannya menjadi pakan

ternak. Kandungan gizi limbah kelapa sawit mengandung protein kasar 15% dan

cukup baik unutk pakan. Namun, disisi lain kandungan serat kasar limbah kelapa

sawit terbilang tinggi (Mathius et al., 2004), sehingga perlu di lakukan suatu

pengolahan untuk mengurangi serat sawit tersebut.

Solusi dari tingginya kandungan serat kasar dari kelapa sawit yaitu dengan

melakukan berbagai macam cara pengolahan seperti perlakuan fisik, kimia, dan

biologi. Salah satu perlakuan pakan yang akan di gunakan pada penelitian ini yaitu

dengan perlakuan biologi dilakukan dengan menambahkan jamur pelapuk.

Pemanfaatan limbah tanaman kelapa sawit yang cukup melimpah perlu di

optimalkan dengan teknologi fermentasi menggunakan jamur pelapuk.

Jamila (2013), menyatakan bahwa penggunaan jamur pelapuk dapat meningkatkan

Page 16: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

2

kualitas jerami padi. Oleh karna itu perlu di lakukan penelitian penggunaan jamur

pelapuk untuk meningkatkan kandungan nutrisi limbah tanaman kelapa sawit yaitu

serat sawit.

Rumusan Masalah

Pemanfaatan serat sawit yang dianggap belum memberi nilai optimal dalam

pemanfaatannya sebagai pakan ternak. Karena adanya faktor pembatas yaitu

tingginya kandungan lignin dalam serat sawit yang menyebabkan kurangnya

tingkat kecernaan bahan kering dan bahan organik. Peningkatkan nilai gizi dari

serat sawit dapat dilakukan melalui pengolahan secara biologis yaitu fermentasi

dengan menggunakan beberapa isolat jamur pelapuk.

Hipotesis

Diduga bahwa fermentasi serat sawit dengan menggunakan jamur pelapuk

dapat menurunkan kandungan lignin dan meningkatkan kandungan selulosa,

hemiselulosa pada serat sawit.

Tujuan dan Kegunan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi oleh

isolat jamur pelapuk terhadap kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin limbah

kelapa sawit yaitu serat sawit.

Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai

pengaruh fermentasi menggunakan jamur pelapuk terhadap kualitas serat sawit.

Page 17: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

3

TINJAUAN PUSTAKA

Potensi Limbah Kelapa Sawit Sebagai Pakan Ternak

Kelapa sawit (Elaisguinensis) merupakan golongan yang dapat

menghasilkan minyak dan tumbuh baik di daerah tropis. Kelapa sawit berasal dari

afrika barat yang mempunyai iklim tropis, bangsa Inggri dan Portugis membawa

kelapa sawit ke Amerika (Simanjuntak, 1998). Di Indonesia kelapa sawit banyak

terdapat di daerah Sumetera utara, Aceh, Lampung, Jawa Barat, Riau, Jambi,

Kalimantan Barat dan Timur, serta Irian Jaya namun yang paling menonjol

terdapat di pulau Sumatera.

Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2006), bahwa

terbukti dalam 20 tahun terakhir (1985-2005), pertambahan kebun kelapa sawit

mencapai 5 juta hektar atau sekitar 837 %. Hal itu juga dibuktikan dengan

kontribusi minyak sawit terhadap ekspor nasional yang mencapai 6%. Minyak sawit

telah menjadi komoditas nomor satu dari produksi Indonesia. Data tersebut diatas

dapat diketahui bahwa semakin tinggi produksi kelapa sawit maka semakin banyak

limbah kelapa sawit. Karena itu diperlukan suatu teknologi tepat guna yang dapat

mengolah limbah kelapa sawit ini menjadi sesuatu yang berguna atau bermanfaat

dan memiliki nilai komersil.

Kandungan zat nutrisi yang terdapat pada serat sawit seperti; bahan organik

sebesar 16,6%, serat deterjen netral sebesar 78,7% dan serat deterjen asam sebesar

55,6% (Alimon dan Hair-Bejo, 1996) relatif sebanding dengan zat nutrisi rumput,

meskipun kandungan protein kasar serat sawit (3,44%) lebih rendah dibandingkan

Page 18: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

4

dengan protein kasar rumput (7-14%) (Simanihuruk et al, 2007), tetapi nilai

kecernaan bahan kering serat sawit adalah 51%, relatif sama dengan rumput alam

yang mencapai 50 - 54% (Purba et al., 1997).

Gambar 1. Serat Sawit

Simanihuruk et al, (2007) mengemukakan bahwa kendala utama dalam

pemanfaatan hasil ikutan pertanian dan perkebunan sebagai pakan ternak adalah

rendahnya nilai nutrisi yang dikandungnya serta terdapatnya kandungan anti

nutrisi yang berpengaruh pada pertumbuhan ternak, sehingga diperlukan

pengolahan terlebih dahulu sebelum diberikan sebagai pakan ternak.

Page 19: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

5

Pemanfaatan Jamur Pelapuk Dalam Pengolahan Pakan

Jamur pelapuk secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga kelompok,

yaitu pelapuk coklat, pelapuk putih, dan pelapuk lunak. Pelapuk coklat merupakan

jamur tingkat tinggi dari kelas Basidiomyetes. Jamur kelas ini mampu

mendegradasi holoselulosa. Pelapuk putih merupakan jamur dari kelas

Basidiomyetes yang mampu mendegradasi lignin sehingga menyebabkan warna

lebih muda daripada warna normal. Jamur ini mampu mendegradasi selulosa dan

komponen penyusun dinding sel sehingga lebih lunak (Fengel dan

Waegener., 1995).

Beberapa kelompok jamur mampu mendegradasi senyawa lignin, seperti

misalnya kelompok "Jamur Pelapuk Putih" mampu menggunakan sellulosa sebagai

sumber karbon untuk substrat pertumbuhannya dan mempunyai kemampuan

mendegradasi lignin. Jamur pendegradasi lignin yang paling aktif adalah jamur

pelapuk putih seperti misalnya Phanerochaete chrysosporium dan Coriolus

versicolor yang mampu merombak hemisellulosa, sellulosa dan lignin dari limbah

tanaman menjadi CO2 dan H2O (Tuomela et al., 2002).

Jamur pelapuk dipakai untuk meningkatkan kualitas bahan pakan yang sulit

dicerna. Jamur pelapuk ini dapat memecah ikatan lignoselulosa karena jamur ini

mengeluarkan enzim yang dapat mendegradasi lignin yaitu enzim peroksidase (Mn

peroksidase dan lignin peroksidase), phenol oksidase, dan lakase (Chang et al.,

1980). Wina et al., (2005) melaporkan adanya peningkatan kecernaan bahan kering

substrat walaupun kandungan lignin dan selulosa dalam kulit kayu tidak berkurang.

Page 20: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

6

Jamur pelapuk menguraikan lignin melalui proses oksidasi menggunakan

enzim phenol oksidase (Sanchez, 2009) menjadi senyawa yang lebih sederhana

sehingga dapat diserap oleh mikroorganisme. Selulosa dan hemiselulosa juga

merupakan penyusun jaringan tumbuhan yang tersusun dari gula yang berbeda.

Selulosa adalah polimer linier yang tersusun dari D-glukosa yang diikaat oleh b 1,4

glycosida membentuk celobiosa. Senyawa ini didegradasi oleh enzim mikroba

menjadi oligosakarida kemudian menjadi glukosa.

Teknologi Fermentasi untuk Peningkatan Kualitas Pakan

Pengolahan biologis dapat dilakukan dengan mengkultivasikan fungi,

bakteri dan alga pada skala besar karena mikroba tersebut sangat atraktif pada bahan

pakan hasil ikutan atau limbah agroindustri dengan poduksi protein sel yang

tinggi serta memungkinkan mengandung semua asam amino yang esensial, dan

dapat menambah cita rasa serta mengandung vitamin dan mineral yang tinggi

(Brum et al.,1994). Selanjutnya pertumbuhan mikroba pada limbah lignoselulosa

dapat dilakukan untuk melengkapi semua enzim hidrolitik yang kerap kali

ditambahkan pada pakan dan juga dapat membuat mineral tersedia untuk absobsi

oleh ternak. Menurut Pelczar (1996), penggunaan mikroorganisme memberikan

keuntungan tersendiri karena dapat meningkatkan nutrisi bahan pakan

dibandingkan dengan cara tradisional dari formulasi ransum.

Mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi antara lain

khamir, kapang dan bekteri. Kemajuan dalam bidang teknologi fermentasi telah

memungkinkan manusia untuk memproduki berbagai produk yang tidak dapat atau

sulit diproduksi melalui proses kimia. Teknologi fermentasi merupakan salah satu

Page 21: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

7

upaya manusia dalam memanfaatkan bahan-bahan yang berharga relatif murah

bahkan kurang berharga menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna

bagi kesejahteraan hidup manusia (Sulistyaningrum, 2008).

Hasil fermentasi diperoleh sebagai akibat metabolisme mikroba-mikroba

pada suatu bahan pangan dalam keadaan anaerob. Mikroba yang melakukan

fermentasi membutuhkan energi yang umumnya diperoleh dari glukosa. Dalam

keadaan aerob, mikroba mengubah glukosa menjadi air, CO2 dan energi (ATP).

Beberapa mikroba hanya dapat melangsungkan metabolisme dalam keadaan

anaerob dan hasilnya adalah substrat yang setengah terurai. Hasil penguraiannya

adalah air, CO2, energi dan sejumlah asam organik lainnya, seperti asam laktat,

asam asetat, etanol serta bahan-bahan organik yang mudah menguap.

Perkembangan mikroba-mikroba dalam keadaan anaerob biasanya dicirikan

sebagai proses fermentasi (Muchtadi dan Ayustaningwarno, 2010).

Page 22: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

8

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - April 2017 dengan dua tahap.

Tahap pertama yaitu proses fermentasi serat sawit di Laboratorium Valorisasi

Limbah, dan tahap kedua yaitu analisis van soest di Laboratorium Kimia dan

Makanan Ternak, keduanya di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,

Makassar.

Materi penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur pelapuk

(SHP1), Trametes versicolor, dan Ganoderma applanatum, serat sawit, dedak,

kapur, air serta bahan kimia untuk analisa lignin, selulosa dan hemiselulosa.

Alat-alat yang digunakan botol kaca, gelas ukur, oven autoclave, neraca

analitik, talenan serta alat-alat laboratorium dalam analisa lignin, selulosa dan

hemiselulosa.

Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut

Gaspersz (1991). Terdiri dari 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3

kali. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah :

A = Serat sawit yang tidak difermentasi (kontrol)

B = Serat sawit fermentasi dngan Isolat Jamur dari jerami padi (SHP1)

C = Serat sawit fermentasi dengan Isolat Jamur Trametes versicolor

D = Serat sawit fermentasi dengan Isolat Jamur Ganoderma applanatum

Page 23: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

9

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu fermentasi.

Sebelum dilakukan fermentasi, terlebih dahulu dilakukan metode isolasi jamur

yang merujuk pada Chang dan Miles (1989), gunting dibersihkan dengan alcohol

70%, kemudian sebagian dari cendawan di potong kecil-kecil. Potongan tersebut

dicelupkan ke dalam aqua destilasi steril, lalu dicelupkan ke dalam alkohol 70%,

lalu dicelupkan kembali ke dalam aqua destilasi steril, kemudian diletakkan di atas

kertas saring steril dalam cawan petri, kemudian potongan tersebut diinkubasi pada

suhu 300C, selama 2-3 hari. Koloni cendawan yang tumbuh di ambil denngan pinset

dan dipindahkan ke cawan petri berisi media Potato Dextro Agar (PDA). Isolat

jamur yang telah tumbuh kemudian di murnikan.

Selanjutnya dilakukan pembuatan media (F0) yaitu tempat pertumbuhan

jamur dengan substrat serat sawit, kemudian dimasukkan dalam botol pengamatan,

setiap botol pengamatan (tinggi 9 cm dan diameter 5 cm ) diisi 100 gram, kemudian

ditutup rapat dan disterilkan ke dalam autoclave dengan suhu 1210C dengan tekanan

1 atmosfer selama 1 jam, sebanyak 2 kali hingga semua spora dan mikroba

pengganggu benar-benar mati. Inokulasi dilakukan keesokan harinya pada saat

media telah dingin. Setelah dingin, isolat yang berasal dari cawan petri sebanyak

5 cutborer dimasukkan kedalam botol dan dicampurkan dengan subtrat kemudian

botol ditutup. Diamati secara teratur agar tidak terkontaminasi oleh pertumbuhan

mikroorganisme lain.

Page 24: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

10

Setelah itu dilakukan pembuatan media organik (F1) dengan cara

mencampurkan limbah tanaman kelapa sawit sebanyak 92%, dedak 6% dan kapur

2%, lalu di tambah air sampai kadar 70% campur secara merata. Media tanam

dikemas dalam plastik sebanyak 500 gram, lalu dipadatkan dan dimasukkan

kedalam autoclave pada suhu 1210C dengan tekanan 1 atmosfer selama 1 jam,

sebanyak 2 kali. Diamkan selama 12 jam sebelum inokulasi dilakukan. Isolat jamur

yang telah ditumbuhkan dalam media organik (F0) diinokulasikan ke dalam media

tanam pada level 10% dari berat substrat (B/B). Selanjutnya dilakukan uji van soest.

Untuk menentukan kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa pada limbah serat sawit.

Bagan Pelaksanaan Penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Bagan Pelaksanaan Penelitian

Bibit jamur (SHP1, Trametes versicolor, dan Ganoderma applanatum)

Pemurnian

Pembuatan Media Tempat

Pertumbuhan Jamur (F0)

Inokulasi (F0) 10% (B/B)

Pembuatan Media Organik (F1)

Inkubasi 30 hari

Analisa lignin, selulosa dan hemiselulosa

Gambar 2. Bagan pelaksanaan penelitian

Page 25: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

11

Parameter yang diukur

Parameter yang diukur adalah Hemiselulosa, Selulosa dan Lignin. Untuk

menentukan kadar lignin, selulosa dan hemiselulosa maka sampel terlebih dahulu

ditentukan kadar ADF dan NDF (Van Soest, 1985).

Penentuann Kadar Acid Detergent Fiber (ADF)

1. Sampel sebanyak 0,5 gram (a gram) dimasukkan ke dalam gelas piala

kemudian dtambahkan 50 ml larutan ADS dan 2 ml decalin. Dipanaskan selama

1 jam diatas penangas air.

2. Penyaringan di lakukan dengan bantuan pompa vakum, juga dengan

menggunakan penyaring kaca masir yang sudah di timbang sebagai b gram,

Pencucian di lakukan dengan menggunakan hexan acetone dan air panas.

3. Dilakukan pengeringan dengan memasukkan hasil penyaringan tersebut dalam

oven, setelah dimasukkan lagi di dalam desikator untuk melakukan pendinginan

dan ditimbang sebagai c gram.

c - b

%ADF = --------- x 100%

a

Penentuan Neutral Detergent Fiber (NDF)

1. Sampel sebanyak 0,5 gram (a gram) di masukkan ke dalam gelas piala

berukuran 500 ml, serta di tambahkan dengan 50 ml larutan NDS dan 0,5 gram

Na2SO3, Dipanaskan selama 1 jam.

2. Menimbang kaca masir sebagai b gram.

3. Melakukan penyaringan dengan bantuan pompa vakum dibilas dengan air

panas dan acetone.

Page 26: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

12

4. Hasil penyaringan tersebut dikeringkan dalam oven 105°C setelah itu

dimasukkan lagi dalam eksikator selama 1 jam, kemudian dilakukan

penimbangan akhir sebagai c gram.

a - b

%NDF = ---------- x 100%

a

Rumus yang digunkan sebagai berikut:

% Hemisellulosa = %NDF - % ADF

% Lignin dan Selulosa

1. Residu ADF (c gram) yang berada di dalam kaca masir diletakkan di atas

nampan yang berisi air setinggi kira-kira 1 cm.

2. Ditambahkan H2S04 72% setinggi . bagian gelas kaca masir dan dibiarkan

selama 3 jam sambil diaduk-aduk.

3. Penyaringan dilakukan dengan bantuan pompa vakum serta pencucian juga

dilakukan seperti analisis sebelumnya.

4. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven 105°C dan selanjutnya

dilakukan pendinginan dengan desikator dan ditimbang sebagai berat akhir,

yaitu e gram.

c - e

% Selulosa = -------------- x 100%

a

5. Jika dibakar dalam tanur 500°C, didinginkan dalam desikator serta disimpan

kembali sebagai berat akhir, yaitu f gram.

e - f

% Lignin = ---------------- x 100%

a

Page 27: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

13

Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan sidik ragam sesuai dengan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut (Gaspersz, 1991).

Model matematikanya adalah :

Yij = µ + τi + €ij

Keterangan : Yij = Nilai Pengamatan dengan ulangan ke-j

µ = Rata - rata umum (nilai tengah pengamatan)

τi = Pengaruh Perlakuan ke- i ( i = 1, 2, 3, 4)

€ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i pada pengamatan

ke –j ( j = 1, 2, 3, 4, 5)

Apabila perlakuan berpengaruh nyata maka akan di uji lebih lanjut dengan

menggunakan uji Duncan (Gaspersz, 1991).

Page 28: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

14

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rerata kandungan lignin, selulosa, dan hemiselulosa limbah serat sawit

difermentasi menggunakan isolat jamur SHP1, Trametes versicolor, dan

Ganoderma applanatum dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rerata kandungan lignin, selulosa, dan hemiselulosa limbah serat sawit

difermentasi menggunakan isolat jamur SHP1, Trametes versicolor, dan

Ganoderma applanatum.

Perlakuan Lignin Selulosa Hemiselulosa

%

A 21.71 41.92a 11.36a

B 17.94 45.34ab 12.24a

C 18.84 47.10ab 13.15a

D 22.33 52.57b 17.68b

Keterangan: a b ab superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh

nyata (P<0,05) terhada kandungan selulosa dan hemiselulosa A(Serat sawit

tanpa fermentasi); B(Serat Sawit fermentasi dengan Isolat Jamur dari

jerami padi); C(Serat sawit fermentasi dengan Isolat jamur Trametes

versicolor); D(Serat sawit fermentasi dengan isolat jamur Ganoderma

applanatum)

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk Terhadap Kandungan Lignin Serat

Sawit

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa fermentasi limbah

serat sawit menggunakan jamur SHP1, Trametes versicolor dan Ganoderma

applanatum tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kandungan lignin serat

sawit.

Pada Tabel. 1 terlihat bahwa perlakuan B yaitu serat sawit yang difermentasi

dengan isolat jamur dari jerami padi (SHP!) adalah yang terendah (17,94), Hal ini

menunjukan bahwa jamur SHP1 mampu mendegradasi lignin yang ada pada serat

sawit dibanding isolat jamur lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Page 29: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

15

Chang et al., (1980) bahwa jamur pelapuk dapat memecah ikatan lignoselulosa

karena jamur ini mengeluarkan enzim yang dapat mendegradasi lignin yaitu enzim

peroksidase (Mn peroksidase dan lignin peroksidase), phenol oksidase, dan lakase.

Wina et al., (2005) melaporkan adanya peningkatan kecernaan bahan kering

substrat walaupun kandungan lignin dan selulosa dalam kulit kayu tidak berkurang.

Didukung oleh Sanchez (2009) yang menyatakan bahwa jamur pelapuk

menguraikan lignin melalui proses oksidasi menggunakan enzim phenol oksidase

menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh

mikroorganisme.

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk Terhadap Kandungan Selulosa Serat

Sawit

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan

fermentasi limbah serat sawit menggunakan jamur SHP1, Trametes versicolor dan

Ganoderma applanatum berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan selulosa

serat sawit. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan tanpa fermentasi

(kontrol) berbeda dengan perlakuan yang difermentasi dengan isolat jamur

Ganoderma applatanum (D), tetapi tidak ada perbedaan antara perlakuan kontrol

dengan perlakuan B dan C. Hasil penelitian menggunakan jamur pelapuk pada serat

sawit mampu meningkatkan kadar selulosa lebih tinggi pada perlakuan Ganoderma

applatanum yaitu 52,57% dibandingkan tanpa fermentasi, terjadinya peningkatan

disebabkan oleh isolat jamur pelapuk memiliki kemampuan dekomposisi selulosa

selama proses fermentasi berlangsung (Tilman dkk., 1989).

Peningkatan tersebut menjadi sangat menguntungkan bagi ternak

ruminansia karena ternak ruminansia dapat memanfaatkan selulosa sebagai sumber

Page 30: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

16

energi, asalkan tidak dalam bentuk kristalisasi selulosa. Landecker, (1990)

menyatakan bahwa dalam pendegrasian selulosa akan di ubah menjadi rantai-rantai

linear dan unit-unit disakarida (selubiosa) oleh enzim selulosa, lalu selubiosa

dihirolisis menjadi glukosa oleh enzim selulosa. Zeng et al., (2010) menambahkan

bahwa hasil perombakan komponen lignoselulosa akan di manfaatkan oleh jamur

untuk pertumbuhannya.

Pengaruh Fermentasi Jamur Pelapuk Terhadap Kandungan Hemiselulosa

Serat Sawit

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan

fermentasi limbah serat sawit menggunakan jamur SHP1, Trametes versicolor dan

Ganoderma applanatum berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan

hemiselulosa serat sawit. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan tanpa

fermentasi (kontrol) berbeda dengan perlakuan yang difermentasi dengan isolat

jamur Ganoderma applatanum (D), tetapi tidak ada perbedaan antara kontrol

dengan perlakuan B dan C (Lampiran 3). Hasil penelitian menggunakan jamur

pelapuk pada serat sawit mampu meningkatkan kadar hemiselulosa lebih tinggi

pada perlakuan Ganoderma applatanum yaitu 13,15 %.

Perlakuan yang difermentasi oleh isolat jamur pelapuk, tinggi

kemampuannya dalam mendegradasi kandungan lignin sehingga kandungan

hemiselulosa tidak terdegradasi. Lebih lanjut dijelaskan (Landecker, 1990) bahwa

dalam mendegradasi hemiselulosa, ikatan hemiselulosa diserang pertama kali oleh

endoenzim-endoenzim (mannase dan xilanase) yang menghasilkan secara intensif

ikatan-ikatan pendek yang dhidrolisis menjadi gula sederhana oleh glukosidae

(mannosidae, xilosidae dan glukosidae) seperti dengan selulosa, gula-gula

Page 31: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

17

sederhana membatasi produksi sebagian besar enzim-enzim pendegrdasi

hemiselulosa oleh jamur pelapuk. Selulosa diduga menjadi sumber karbon penting

untuk mendorong terbentuknya enzim-enzim pendegradasi hemiselulosa oleh

kapang.

Page 32: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

18

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa fermentasi

serat sawit menggunakan jamur pelapuk tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada

kandungan lignin, fermentasi menggunakan jamur isolat jerami padi (SHP1)

mampu menurunkan kandungan lignin serat sawit. Fermentasi serat sawit

menggunakan jamur pelapuk berpengaruh nyata (P<0,05) pada kandungan selulosa

dan hemiselulosa, fermentasi menggunakan isolat jamur Ganoderma applanatum

mampu meningkatkan kandungan selulosa dan hemiselulosa serat sawit.

Saran

Sebaiknya serat sawit hasil fermentasi jamur pelapuk diaplikasikan sebagai

pakan ternak ruminansia, karena mampu meningkatkan kandungan selulosa dan

hemiselulosa serat sawit.

Page 33: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

19

DAFTAR PUSTAKA

Alimon, A. R. and M. Hair-Bejo. 1996. Feeding system based on oil palm by-

product in Malaysia. In: Proc. of the First International Symposium on the

Integration of Livestock to Oil Palm Production. HO, Y.W., M.K.

Vidyardaran and M.D. Sanchez (Eds.). 25 – 27 May 1995, Kuala Lumpur,

Malaysia.

Brum, G. Larry, M.K. and Garry, K. 1994. Biology : Exploring Life, Second

Edition. John Wiley and Sons, Inc. Toronto, Canada.

Chang, H.M, C.L. Chen and T.K . Kirk . 1980 . Chemistry of lignin degraded by

white rot fungi. In : Lignin Biodegradation : Microbiology, Chemistry and

Potential Application . KIRK, T.K., T. 111 G. Uchi and H.M. CHANG (Eds).

CRC Press. Boca Raton, Florida.1 : 215-230.

Chang, S.T and P.G. Miles. (1989). Edible Mushroom and Their Cultivation.

Florida: CRC Press, Inc., Boca raton Florida.

Direktoran Jenderal Perkebunan. 2006. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri

Kelapa Sawit. Departemen Perkebunan. Jakarta.

Fengel, D. & G. Wegener. 1995. Kayu : Kimia, Ultrastruktur, Reaksi – Reaksi,

Terjemahan Hardjono Sastroharaidjojo. UGM Press, Yogyakarta.

Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan . Bandung : Armico

Jamila. 2013. Studi Pemanfaatan Jamur Pelapuk Putih dalam Meningkatkan

Kualitas Jerami Padi Sebagai Pakan Ruminansia. Program Pascasarjana

Universitas Hasanuddin. Makassar

Kasnawati. 2011. Penggunaan limbah sabut kelapa sawit sebagaibahan untuk

mengolah limbah cair. Ilmu Teknik 6 : 891-898

Landecker, M. E., 1990. Fundamentals of The Fungi. Fourth Edition Prentice

Mathius I.W., D. Sitompul, B.P. Manurung, dan Azmi. 2004. Produk samping

tanaman dan pengolahan kelapa sawit sebagai bahan pakan ternak sapi potong

: suatu tinjauan. Hlm : 120-128. Prosiding Lokakarya Nasional Sistem

Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

Pemerintah Provinsi Bengkulu dan PT Agricinal.

Muchtadi, T.R. dan Ayustaningwarno, F. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.

Alfabeta. Bandung.

Page 34: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

20

Purba, A., S.P. Ginting, Z. Poeloengan, K. Simanihuruk dan Junjungan. 1997. Nilai

Nutrisi dan Manfaat Pelepah Kelapa Sawit sebagai Pakan Ternak. J.

Penelitian Kelapa Sawit. 5(3): 161 – 170.

Pelczar. J. M. 1996. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia : Jakarta.

Sanchez, C. 2009. Lignocellulosic Residues : Biodegradation and Bioconversion

by Fungi. Biotechnology Advances 27.

Simanihuruk. K, J. L.P. Batubara, A. Tarigan, R. Hutasoit, M. Hutauruk,

Supriyatna, M. Situmorang dan Taryono. 2007. Pemanfaatan Pelepah Kelapa

Sawit sebagai Pakan Basal Kambing Kacang Fase Pertumbuhan. Laporan

Akhir Kegiatan Penelitian. Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih.

Simanjuntak, W. 1998. Pengaruh Pemberian Berbagai Bentuk Fisik, Ransum dan

Pemotongan Paruh Terhadap Persentase Karkas Ayam Buras Umur 16

Minggu. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. Medan

Sulistyaningrum L S. 2008. Optimasi Fermentasi. Fakultas Matimatika Ilmu

Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia.

Tilman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo & S.

Lebdosoekojo. 1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Tuomela, M., Oivanen, P., Hatakka, A. 2002. Degradation of synthetic 14C-lignin

by various white-rot fungi in soil, Soil Biology & Biochemistry, 34, 1613–

1620.

Van Soest P. J. 1985. New Chemical Methods for Analysis of Forages for The

Purpose of Predicting Nutritive Value.Pref IX International Grassland Cong.

Wina, e., h. Affandi, e. Solihah dan R. Ningsih . 2005. Komposisi serat dan

kecemaan bahan kering kulit kayuAcacia mangium yang digunakan sebagai

media jamur Pleurotus ostreatus dan Ganoderma lucidutn .Pros . Seminar

Nasional AINI V. Malang, 10 Agustus 2005 (in press).

Zeng G., M. Yu., Y. Chen, D. Huang, J. Zhang, H. Huang, R. Jiang and Z. Yu.

2010. Effects of inoculation with phanerochaete chrysosporiumat various

time points on enzyme activities during agricultural waste composting.

Bioresour. Technol. 101:222-227.

Page 35: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

21

LAMPIRAN

Page 36: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

22

Lampiran 1. Hasil Analisa Sidik Ragam Kandungan Lignin fermentasi serat sawit

dengan jamur pelapuk.

ANOVA

Lignin

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 41.277 3 13.759 3.058 .092

Within Groups 35.990 8 4.499

Total 77.267 11

Descriptives

Lignin

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

Kontrol 3 21.7100 .94557 .54592 19.3611 24.0589 20.62 22.31

SHPI 3 17.9433 .18009 .10398 17.4960 18.3907 17.76 18.12

B3 3 18.8400 1.39567 .80579 15.3730 22.3070 17.42 20.21

B5 3 22.3300 3.88850 2.24502 12.6704 31.9896 17.85 24.83

Total 12 20.2058 2.65033 .76508 18.5219 21.8898 17.42 24.83

Page 37: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

23

Lampiran 2. Hasil Analisa Sidik Ragam Kandungan Selulosa fermentasi serat

sawit dengan jamur pelapuk.

ANOVA

Selulosa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 177.787 3 59.262 4.228 .046

Within Groups 112.138 8 14.017

Total 289.925 11

Selulosa

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana B5 3 41.9233

Kontrol 3 45.3467 45.3467

B3 3 47.1033 47.1033

SHPI 3 52.5700

Sig. .143 .053

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Descriptives

Selulosa

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

Kontrol 3 45.3467 3.16630 1.82806 37.4812 53.2122 41.99 48.28

SHPI 3 52.5700 .86712 .50063 50.4160 54.7240 51.74 53.47

B3 3 47.1033 1.96403 1.13394 42.2244 51.9823 45.58 49.32

B5 3 41.9233 6.43694 3.71637 25.9331 57.9136 37.95 49.35

Total 12 46.7358 5.13389 1.48203 43.4739 49.9978 37.95 53.47

Page 38: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

24

Lampiran 3. Hasil Analisa Sidik Ragam Kandungan Hemiselulosa fermentasi serat

sawit dengan jamur pelapuk.

ANOVA

Hemiselulosa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 71.093 3 23.698 7.436 .011

Within Groups 25.496 8 3.187

Total 96.589 11

Hemiselulosa

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana SHPI 3 11.3600

B3 3 12.2467

Kontrol 3 13.1500

B5 3 17.6800

Sig. .273 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Descriptives

Hemiselulosa

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

Kontrol 3 13.1500 1.58521 .91522 9.2121 17.0879 12.20 14.98

SHPI 3 11.3600 1.21618 .70216 8.3388 14.3812 10.35 12.71

B3 3 12.2467 1.39429 .80499 8.7831 15.7103 11.25 13.84

B5 3 17.6800 2.61000 1.50688 11.1964 24.1636 15.07 20.29

Total 12 13.6092 2.96325 .85542 11.7264 15.4919 10.35 20.29

Page 39: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

25

Lampiran 4. Dokumentasi Fermentasi Serat Sawit Menggunakan Jamur Pelapuk

Page 40: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

26

Page 41: KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN … · palm fiber by rot fungi was not significant ... Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi ... lebih muda daripada

27

RIWAYAT HIDUP

YUNUS DARTO SUSILO (I211 10 276) Lahir di Dompu,

Nusa Tenggara Barat, Tanggal 11 Desember 1992, Anak

dari pasangan Ramli Musa dan Nurmi. Memulai Pendidikan

di Tingkat Dasar pada Sekolah Dasar Inpres Anamina,

Dompu Pada tahun 1999 kemudian melanjutkan Pendidikan

Lanjutan Pertama Di SMP Negeri 1 Manggelewa pada tahun 2004, setelah itu

melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Manggelewa pada tahun 2007 dan lulus

pada tahun 2010. Pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan di Universitas

Hasanuddin Fakultas Peternakan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi

mahasiswa penulis aktif di berbagai organisasi seperti HUMANIKA UNHAS,

SEMA FAPET dan MAPERWA FAPET UNHAS.