KAMIS Akses Pasar ke Korsel Ditingkatkan - … Kinerja...Informasi Obyek Pajak (SISMIOP -...

1
KAMIS | 10 DESEMBER 2015 website: www.jurnalbogor.co A SECTION 8 tren bisnis Jakarta | Jurnal Bogor M ENTERI Perdagang- an Thomas Lembo- ng berkomitmen meningkatkan ak- ses pasar dan inves- tasi selama kunjungan ke Korea Se- latan, salah satunya dengan melan- jutkan perundingan "Indonesia-Ko- rea Comprehensive Economic Part- nership Agreement". "Perluasan akses pasar dilaku- kan dengan jalan melanjutkan pe- rundingan Indonesia-Korea Com- prehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) dan peningka- tan promosi produk-produk Indo- nesia di pasar Korea Selatan," kata Thomas, dalam siaran pers yang di- terima, Rabu (9/12). Dalam kunjungan kali ini, Tho- mas akan bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan, Lee Kwan- sup, dan Chairman of Korea Deve- lopment Bank (KDB) dan beberapa perusahaan Korea seperti POSCO dan Samsung Global Operations. Thomas menambahkan, investa- si Korea Selatan di Indonesia cukup besar dan menduduki peringkat ke- 4 dengan nilai mencapai US$6,82 miliar. Sektor investasi terbesar pa- da 2014 yaitu pertambangan, in- dustri logam dasar, industri karet, dan industri kulit. Ke depan, inves- tasi Korsel direncanakan akan terus meningkat. "Kami sangat mengapresiasi ko- mitmen para pengusaha Korea Selatan yang berencana melakukan dan meningkatkan investasinya di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, energi, serta industri besi dan petrokimia, seperti POSCO, Hyosung, Lotte Chemical, BK Ener- gy, dan Hanwa," ujar Thomas. Total perdagangan Indonesia de- ngan Korea Selatan pada 2014 ter- catat sebesar US$22,47 miliar. Se- mentara pada periode Januari-Sep- tember 2015 mencapai US$12,52 miliar atau menurun sebesar 25,92% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 yang sebesar US$- 16,90 miliar. Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia urutan ke-7 dengan share sebesar ti- ga persen dari total keseluruhan ek- spor pada 2014. Ekspor nonmigas In- donesia ke Korea Selatan pada 2014 mencapai nilai US$5,72 miliar. Nilai tersebut menurun 5,55% jika dibanding ekspor 2013 yang tercatat sebesar US$6,05 miliar. Sementara itu, untuk ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada Januari-September 2015 tercatat senilai US$4,23 miliar yang juga mengalami penurunan sebesar 1,23% dibanding ekspor pe- riode yang sama pada 2014 dimana tercatat sebesar US$4,28 miliar. Untuk tren ekspor nonmigas In- donesia ke Korea Selatan lima tahun terakhir atau pada 2010-2014 adalah sebesar 5,73%, dimana ekspor pada 2010 sebesar US$6,87 miliar menjadi US$5,71 miliar pada 2014. GITA PURNAMA | * [email protected] Akses Pasar ke Korsel Ditingkatkan PUBLIKASI KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR SEMESTER-2 TAHUN 2015 DALAM UPAYA MENCAPAI DISPENDA TERMAJU DI INDONESIA D INAS Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bogor yang memiliki tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan otonomi di bidang pendapatan daerah, memiliki fungsi : (1) perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah; (2) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan daerah; (3) pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan daerah; (4) pengelolaan kesekretariatan dinas serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan fungsinya. Berkenaan dengan tupoksi tersebut, struktur organisasi Dispenda Kabupaten Bogor memiliki 1 sekretariat dan 4 bidang, yaitu bidang PBB, BPHTB, Pajak Daerah dan bidang Perencanaan dan Pengembangan dimana masing-masing bidang/sekretariat memiliki 3 seksi/sub bagian, Selama tahun anggaran 2015, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor melaksanakan 6 program dan 70 kegiatan. Bidang Pajak Daerah melakukan kegiatan Pendaftaran Wajib Pajak Daerah, Pendataan Wajib Pajak Daerah, Penagihan Pajak Daerah, Perhitungan dan Penetapan Pajak Daerah, Penerbitan dan Pendistribusian Dokumen Ketetapan Pajak Daerah dan Penagihan Pajak Daerah pada 8 pajak daerah, mulai dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Bidang PBB memiliki beberapa kegiatan, diantaranya : Analisa Zona Nilai Tanah (ZNT), dimana pada tahun 2015, dilaksanakan di 7 kecamatan dan 74 desa. Kegiatan ZNT dilaksanakan setiap tahun dengan mempertimbangkan perkembangan harga pasar wajar di lapangan, khususnya terhadap wilayah yang perkembangannya sangat dinamis dan cepat. Kegiatan ini harus melibatkan masyarakat/desa, sehingga penetapan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB yang wajar akan dapat diterima oleh masyarakat serta dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap pendapatan daerah Kab.Bogor. Selain itu juga dilakukan kegiatan Pendataan dan Penilaian PBB Sektor Telekomunikasi (BTS), dimana pada tahun 2015 dilaksanakan pada 8 kecamatan, dengan jumlah total hasil pendataan sebanyak 312 tower. Kegiatan lainnya adalah Sistem Manajemen Informasi Obyek Pajak (SISMIOP - Pendataan/Pemetaan), dimana pada tahun 2015 dilakukan pembentukan basis data Sismiop di 3 kecamatan, yaitu keca- matan Babakan Madang, Citeureup dan Gunungputri. Kegiatan Penagihan PBB, Verifikasi Data Obyek PBB, Penanganan Keberatan dan Pengurangan PBB serta Pendistribusian dan Pengendalian SPPT PBB adalah kegiatan yang dilakukan sela- ma tahun 2015 pada 1.700.000 Wajib Pajak PBB, dalam upaya peningkatan pen- dapatan daerah Kabupaten Bogor, khususnya dibidang PBB Perdesaan dan Perkotaan. Tujuan dilaksanakannya Sismiop adalah untuk mengantisipasi perkembangan tata guna lahan, perkembangan harga pasar yang wajar dan harga property yang jauh diatas NJOP, banyaknya mutasi kepemilikan baik jual beli, waris, hibah, wasiat dan lain-lain yang tidak dilaporkan, adanya perubahan dan pergeseran fungsi lahan, adanya obyek dan subyek pajak yang belum terdaftar baik dalam basis data maupun peta Sismiop, adanya kesalahan administrasi yang memerlukan pemeliharaan dan perbaikan data (updating basis data) serta masih adanya desa di Kabupaten Bogor yang belum melakukan pendataan dengan pola Sismiop. Kegiatan Pendataan Obyek Pajak PBB, Pengelolaan Teknologi Informasi PBB, Updating Data PBB dan Pemeliharaan Basis Data PBB dilakukan dengan proses digitasi peta digital kedalam sistem SMART MAP, sehingga akan menghasilkan data yang lebih akurat baik dalam bentuk peta maupun data base Sismiop, terutama bagi kecamatan yang belum melakukan Sismiop Bidang BPHTB dan Dana Transfer memiliki kegiatan Pelayanan Validasi BPHTB, Penelitian dan Verifikasi SSPD BPHTB, Evaluasi dan Pengendalian BPHTB, Penagihan dan Pengadministrasian Dana Transfer, Pengolahan Data BPHTB dan Teknologi Informasi. Sedangkan Bidang Perencanaan dan Pengembangan memiliki kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah, Penyusunan Data dan Perhitungan Bagian Desa dari Hasil Penerimaan Pendapatan Daerah, Pengolahan Data Penerimaan Pendapatan Daerah, Pemeriksaan dan Pengendalian Pajak Daerah, Pelayanan dan Pengadministrasian Benda Berharga, Sosialisasi Pendapatan Daerah, Pembinaan Aparatur Pelaksana Pemungut Pajak Daerah, Penyusunan Produk Hukum di Bidang Pajak Daerah, Penyusunan Target Penerimaan Pendapatan Daerah, Penerapan Sistem Pelaporan Online Pajak Hotel dan Restoran, Integrasi Sistem Aplikasi Pendapatan Daerah dan Penerapan ISO Pelayanan Pajak Daerah. Sekretariat Dispenda membawahi sub bagian umum dan kepegawaian yang melakukan pembinaan kepegawaian agar sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan di Dispenda, yaitu : PENDAPATAN (Pelayanan prima, Etos kerja, Niat yang baik, Disiplin, Amanah, Profesionalisme, Akuntable, Transparan, Aktif dalam bekerja, Normatif). Selain itu Sub bagian Program dan Pelaporan bertanggungjawab atas penyusunan pelaporan, monitoring, evaluasi, penyusunan perencanaan anggaran dan program kegiatan, pengelolaan kehumasan dan web site Dispenda. Dan subbag keuangan bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan Dispenda. Dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi pemeriksaan pajak daerah, pendataan dan penilaian yang intensif, evaluasi produk hukum, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi, sosialiasi ke wajib pajak yang intensif, pembinaan yang terus menerus pada aparatur pemungut pajak daerah, penggalian sumber penerimaan dari sektor lain seperti Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait, maka optimis dapat meraih Pendapatan Asli Daerah Termasuk Tertinggi di Indonesia sebagai salah satu Penciri Termaju dalam mewujudkan Visi Dispenda menjadi Dispenda Termaju di Indonesia dan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia. Berkenaan dengan target Dispenda Termaju adalah bahwa Dispenda Kabupaten Bogor akan mencapai Target Pendapatan Daerah sebesar Rp 2 Trilyun pada tahun 2016, yang berarti lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Dispenda kabupaten lain di Indonesia, dengan indikator sebagai berikut : Termaju pada Target Penerimaan Pendapatan Daerah di Indonesia, dimana saat ini Target Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2015 sebesar Rp 5.800.885.166.000. Termaju pada Kualitas Pelayanan pada wajib pajak daerah, yang diindikasikan dari analisis indeks kepuasan masyarakat dan tercapainya ISO 9001 serta rendahnya complain/pengaduan dari masyarakat. Saat ini Dinas Pendapatan Daerah telah memiliki 16 loket pelayanan yang terdiri dari 4 loket pelayanan BPHTB, 8 loket pelayanan PBB, 3 loket pelayanan Pajak Daerah dan 1 loket pelayanan administrasi umum (surat menyurat). Disamping itu terdapat 4 customer service yang terdiri dari 2 customer service PBB dan 2 customer service BPHTB; Selain itu terdapat layanan pengaduan yaitu dengan sms ke nomor 021-96123490, sementara untuk pelayanan dilakukan di Gedung Dispenda, Jl Raya Tegar Beriman Cibinong Bogor, nomor telpon 021-87912442, faximile no 021-87906550. ISO 9001 dilaksanakan di Dispenda dengan maksud untuk memberikan jaminan kepada wajib pajak dan masyarakat bahwa pelayanan yang diberikan mempunyai kualitas yang akuntable dan senantiasa berorientasi pada kepentingan masyarakat. Upaya peningkatan pelayanan kepada wajib pajak juga dilakukan melalui upaya sosialisasi yang tersebar di 40 kecamatan dan dilakukan secara periodik setiap bulan dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya dan membawakan materi sosialisasi 10 Pajak Daerah serta Aturan/Tata Cara Perhitungan dan Pembayaran Pajak Daerah sehingga wajib pajak paham dan mau membayar pajak tepat waktu dan tepat jumlah sesuai prosedur yang ditetapkan; Termaju pada sistem data dan informasi pendapatan daerah yang dapat diakses oleh publik dalam bentuk digital. Saat ini Dinas Pendapatan Daerah memiliki website dengan alamat : http://dispenda.bogorkab.go.id/ dan alamat emailnya : [email protected] sehingga mempermudah masyarakat dan wajib pajak untuk mengakses data. Berkenaan dengan sistem informasi di bidang pajak daerah dan dalam upaya memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak Daerah Kabupaten Bogor dalam melaksanakan kewajibannnya membayar pajak, DISPENDA telah menyediakan sarana penunjang dalam pengelolaan administrasi pajak daerah, yakni dengan membuat aplikasi yang dapat diakses oleh seluruh WP di Kabupaten Bogor. Sistem ini disebut e-SPTPD. e- SPTPD adalah suatu aplikasi yang dibangun berbasis web yang diperuntukan membantu para Wajib Pajak dalam mendaftarkan dan melaporkan Kewajiban Pajak Daerah secara on line dan dapat dilakukan dimana saja, yang terkoneksi secara real time dengan Sistem Informasi Pajak Asli daerah (SIMPAD) yang sudah berjalan di DISPENDA Kabupaten Bogor; Selain itu Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini telah mengembangkan sistem aplikasi pelayanan BPHTB On line khusus untuk PPAT / PPATS dan perorangan, sehingga diharapkan administrasi dan transaksi BPHTB dapat lebih efisien dan tepat waktu. Sistem aplikasi BPHTB ini didesain dengan basis web sehingga bisa diakses dari kantor PPAT / PPATS dengan menggunakan fasiltas layanan internet seperti telkomnet instant, speedy dan sebagainya. Untuk wajib pajak perorangan atau umum juga bisa mengakses sistem aplikasi ini pada loket atau counter khusus yang disiapkan oleh Dispenda Kabupaten Bogor; Disamping itu juga terdapat Sistem Informasi Manajemen Pelaporan Data Transaksi Usaha Wajib Pajak On line dengan sasaran 200 wajib pajak. Termaju dalam Kualitas Sumber Daya Manusia di Dispenda, khususnya dalam bidang Pajak Daerah. Berkaitan dengan indikator tersebut, dilakukan upaya bimbingan teknis dan in house training, sehingga aparatur Dispenda paham akan tugas pokok dan fungsinya di lapangan. Dispenda menyiapkan tenaga-tenaga profesional di bidang pajak daerah termasuk akan menyiapkan tenaga yang mampu mendata dan menilai tanah dan bangunan serta Dispenda juga akan mendidik pegawai menjadi juru sita. Kendala yang dihadapi Dispenda saat ini terbatasnya juru penilai maupun juru sita dan baru pada tahun 2015 dilakukan kegiatan Integrasi Sistem Pendapatan Daerah yang mampu mengintegrasikan antara sistem Pajak Daerah, BPHTB dan PBB dengan pihak Perbankan, Notaris/PPAT dan 20 UPT di Kabupaten Bogor Termaju dalam Penyusunan Produk Hukum dan Standar Operasional Prosedur di bidang Pajak Daerah serta implementasinya di masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2015 akan dilakukan revisi terhadap 10 Perda Pajak Daerah dalam rangka mengantisipasi situasi dan kondisi terkini di masyarakat; Termaju dalam Manajemen Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan di Dinas Pendapatan Daerah. Pada Tahun Anggaran 2015 Dispenda Kabupaten Bogor menyiapkan sistem prosedur, sistem aplikasi, sarana prasarana dan SDM yang berkualitas yang berimpljkasi pada banyaknya kabupaten, kota dan propinsi di Indonesia, baik dari Dinas Pendapatan Daerah, dari DPRD maupun pemerintah daerah yang datang berkunjung melakukan studi banding ke Dispenda Kabupaten Bogor. Selama tahun 2015 sudah lebih dari 100 kabupaten/kota yang berkunjung ke Dispenda Kabupaten Bogor untuk bertukar pengetahuan tentang Pengelolaan Pajak Daerah, PBB P2 maupun BPHTB. ADV KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR DEDI A. BACHTIAR, SE, MM, MBA

Transcript of KAMIS Akses Pasar ke Korsel Ditingkatkan - … Kinerja...Informasi Obyek Pajak (SISMIOP -...

KAMIS | 10 DESEMBER 2015 website: www.jurnalbogor.co

ASECTION

8trenbisnis

Jakarta | Jurnal Bogor

MENTERI Perdagang-an Thomas Lembo-ng berkomitmenmeningkatkan ak-ses pasar dan inves-

tasi selama kunjungan ke Korea Se-latan, salah satunya dengan melan-jutkan perundingan "Indonesia-Ko-rea Comprehensive Economic Part-nership Agreement".

"Perluasan akses pasar dilaku-kan dengan jalan melanjutkan pe-rundingan Indonesia-Korea Com-prehensive Economic PartnershipAgreement (IKCEPA) dan peningka-tan promosi produk-produk Indo-nesia di pasar Korea Selatan," kataThomas, dalam siaran pers yang di-terima, Rabu (9/12).

Dalam kunjungan kali ini, Tho-mas akan bertemu dengan WakilMenteri Perdagangan, Perindustrian,dan Energi Korea Selatan, Lee Kwan-

sup, dan Chairman of Korea Deve-lopment Bank (KDB) dan beberapaperusahaan Korea seperti POSCOdan Samsung Global Operations.

Thomas menambahkan, investa-si Korea Selatan di Indonesia cukupbesar dan menduduki peringkat ke-4 dengan nilai mencapai US$6,82miliar. Sektor investasi terbesar pa-da 2014 yaitu pertambangan, in-dustri logam dasar, industri karet,dan industri kulit. Ke depan, inves-tasi Korsel direncanakan akan terusmeningkat.

"Kami sangat mengapresiasi ko-mitmen para pengusaha KoreaSelatan yang berencana melakukandan meningkatkan investasinya diIndonesia, khususnya di bidanginfrastruktur, energi, serta industribesi dan petrokimia, seperti POSCO,Hyosung, Lotte Chemical, BK Ener-gy, dan Hanwa," ujar Thomas.

Total perdagangan Indonesia de-ngan Korea Selatan pada 2014 ter-catat sebesar US$22,47 miliar. Se-mentara pada periode Januari-Sep-tember 2015 mencapai US$12,52

miliar atau menurun sebesar 25,92%dibandingkan dengan periode yangsama pada 2014 yang sebesar US$-16,90 miliar.

Korea Selatan merupakan negaratujuan ekspor nonmigas Indonesiaurutan ke-7 dengan share sebesar ti-ga persen dari total keseluruhan ek-spor pada 2014. Ekspor nonmigas In-donesia ke Korea Selatan pada 2014mencapai nilai US$5,72 miliar.

Nilai tersebut menurun 5,55%jika dibanding ekspor 2013 yangtercatat sebesar US$6,05 miliar.

Sementara itu, untuk ekspornonmigas Indonesia ke KoreaSelatan pada Januari-September2015 tercatat senilai US$4,23 miliaryang juga mengalami penurunansebesar 1,23% dibanding ekspor pe-riode yang sama pada 2014 dimanatercatat sebesar US$4,28 miliar.

Untuk tren ekspor nonmigas In-donesia ke Korea Selatan lima tahunterakhir atau pada 2010-2014 adalahsebesar 5,73%, dimana ekspor pada2010 sebesar US$6,87 miliar menjadiUS$5,71 miliar pada 2014.

GITA PURNAMA | *[email protected]

Akses Pasar ke Korsel Ditingkatkan

PUBLIKASI KINERJADINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

SEMESTER-2 TAHUN 2015DALAM UPAYA MENCAPAI DISPENDA TERMAJU DI INDONESIA

DINAS Pendapatan Daerah(Dispenda) Kabupaten Bogoryang memiliki tugas pokok

membantu Bupati dalam melaksanakanurusan pemerintah daerah berdasarkanotonomi di bidang pendapatan daerah,memiliki fungsi : (1) perumusankebijakan teknis di bidang pendapatandaerah; (2) penyelenggaraan urusanpemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah; (3)pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan daerah; (4)pengelolaan kesekretariatan dinas sertapelaksanaan tugas lain yang diberikan

oleh bupati sesuai tugas dan fungsinya. Berkenaan dengan tupoksitersebut, struktur organisasi Dispenda Kabupaten Bogor memiliki 1sekretariat dan 4 bidang, yaitu bidang PBB, BPHTB, Pajak Daerah danbidang Perencanaan dan Pengembangan dimana masing-masingbidang/sekretariat memiliki 3 seksi/sub bagian,

Selama tahun anggaran 2015, Dinas Pendapatan Daerah KabupatenBogor melaksanakan 6 program dan 70 kegiatan. Bidang Pajak Daerahmelakukan kegiatan Pendaftaran Wajib Pajak Daerah, Pendataan WajibPajak Daerah, Penagihan Pajak Daerah, Perhitungan dan Penetapan PajakDaerah, Penerbitan dan Pendistribusian Dokumen Ketetapan Pajak Daerahdan Penagihan Pajak Daerah pada 8 pajak daerah, mulai dari Pajak Hotel,Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, PajakParkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.

Bidang PBB memiliki beberapa kegiatan, diantaranya : Analisa ZonaNilai Tanah (ZNT), dimana pada tahun 2015, dilaksanakan di 7 kecamatandan 74 desa. Kegiatan ZNT dilaksanakan setiap tahun denganmempertimbangkan perkembangan harga pasar wajar di lapangan,khususnya terhadap wilayah yang perkembangannya sangat dinamis dancepat. Kegiatan ini harus melibatkan masyarakat/desa, sehinggapenetapan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBByang wajar akan dapat diterima oleh masyarakat serta dapat memberikankontribusi maksimal terhadap pendapatan daerah Kab.Bogor.

Selain itu juga dilakukan kegiatan Pendataan dan Penilaian PBBSektor Telekomunikasi (BTS), dimana pada tahun 2015 dilaksanakan pada8 kecamatan, dengan jumlah total hasilpendataan sebanyak 312 tower. Kegiatanlainnya adalah Sistem ManajemenInformasi Obyek Pajak (SISMIOP -Pendataan/Pemetaan), dimana padatahun 2015 dilakukan pembentukan basisdata Sismiop di 3 kecamatan, yaitu keca-matan Babakan Madang, Citeureup danGunungputri. Kegiatan Penagihan PBB,Verifikasi Data Obyek PBB, PenangananKeberatan dan Pengurangan PBB sertaPendistribusian dan Pengendalian SPPTPBB adalah kegiatan yang dilakukan sela-ma tahun 2015 pada 1.700.000 WajibPajak PBB, dalam upaya peningkatan pen-dapatan daerah Kabupaten Bogor,khususnya dibidang PBB Perdesaan danPerkotaan.

Tujuan dilaksanakannya Sismiop adalah untuk mengantisipasiperkembangan tata guna lahan, perkembangan harga pasar yang wajardan harga property yang jauh diatas NJOP, banyaknya mutasi

kepemilikan baik jual beli, waris, hibah, wasiat dan lain-lain yang tidakdilaporkan, adanya perubahan dan pergeseran fungsi lahan, adanyaobyek dan subyek pajak yang belum terdaftar baik dalam basis datamaupun peta Sismiop, adanya kesalahan administrasi yang memerlukanpemeliharaan dan perbaikan data (updating basis data) serta masihadanya desa di Kabupaten Bogor yang belum melakukan pendataandengan pola Sismiop. Kegiatan Pendataan Obyek Pajak PBB, PengelolaanTeknologi Informasi PBB, Updating Data PBB dan Pemeliharaan Basis DataPBB dilakukan dengan proses digitasi peta digital kedalam sistem SMARTMAP, sehingga akan menghasilkan data yang lebih akurat baik dalambentuk peta maupun data base Sismiop, terutama bagi kecamatan yangbelum melakukan Sismiop

Bidang BPHTB dan Dana Transfer memiliki kegiatan PelayananValidasi BPHTB, Penelitian dan Verifikasi SSPD BPHTB, Evaluasi danPengendalian BPHTB, Penagihan dan Pengadministrasian Dana Transfer,Pengolahan Data BPHTB dan Teknologi Informasi.

Sedangkan Bidang Perencanaan dan Pengembangan memilikikegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber PendapatanDaerah, Penyusunan Data dan Perhitungan Bagian Desa dari HasilPenerimaan Pendapatan Daerah, Pengolahan Data PenerimaanPendapatan Daerah, Pemeriksaan dan Pengendalian Pajak Daerah,Pelayanan dan Pengadministrasian Benda Berharga, SosialisasiPendapatan Daerah, Pembinaan Aparatur Pelaksana Pemungut PajakDaerah, Penyusunan Produk Hukum di Bidang Pajak Daerah, PenyusunanTarget Penerimaan Pendapatan Daerah, Penerapan Sistem PelaporanOnline Pajak Hotel dan Restoran, Integrasi Sistem Aplikasi PendapatanDaerah dan Penerapan ISO Pelayanan Pajak Daerah.

Sekretariat Dispenda membawahi sub bagian umum dankepegawaian yang melakukan pembinaan kepegawaian agar sesuaidengan nilai-nilai yang ditanamkan di Dispenda, yaitu : PENDAPATAN(Pelayanan prima, Etos kerja, Niat yang baik, Disiplin, Amanah,Profesionalisme, Akuntable, Transparan, Aktif dalam bekerja, Normatif ).Selain itu Sub bagian Program dan Pelaporan bertanggungjawab ataspenyusunan pelaporan, monitoring, evaluasi, penyusunan perencanaananggaran dan program kegiatan, pengelolaan kehumasan dan web siteDispenda. Dan subbag keuangan bertanggungjawab atas pengelolaankeuangan Dispenda.

Dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah,optimalisasi pemeriksaan pajak daerah, pendataan dan penilaian yangintensif, evaluasi produk hukum, pemanfaatan kemajuan teknologiinformasi, sosialiasi ke wajib pajak yang intensif, pembinaan yang terusmenerus pada aparatur pemungut pajak daerah, penggalian sumberpenerimaan dari sektor lain seperti Dana Perimbangan dan Lain-LainPendapatan Daerah yang Sah serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait,maka optimis dapat meraih Pendapatan Asli Daerah Termasuk Tertinggi diIndonesia sebagai salah satu Penciri Termaju dalam mewujudkan Visi

Dispenda menjadi Dispenda Termaju di Indonesia dan Visi

Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di

Indonesia.

Berkenaan dengan target Dispenda Termaju adalah bahwa DispendaKabupaten Bogor akan mencapai Target Pendapatan Daerah sebesar

Rp 2 Trilyun pada tahun 2016, yang berarti lebih tinggi apabiladibandingkan dengan Dispenda kabupaten lain di Indonesia, denganindikator sebagai berikut :

Termaju pada Target Penerimaan Pendapatan Daerah di Indonesia,dimana saat ini Target Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor tahunanggaran 2015 sebesar Rp 5.800.885.166.000.Termaju pada Kualitas Pelayanan pada wajib pajak daerah, yangdiindikasikan dari analisis indeks kepuasan masyarakat dantercapainya ISO 9001 serta rendahnya complain/pengaduan darimasyarakat. Saat ini Dinas Pendapatan Daerah telah memiliki 16loket pelayanan yang terdiri dari 4 loket pelayanan BPHTB, 8 loketpelayanan PBB, 3 loket pelayanan Pajak Daerah dan 1 loketpelayanan administrasi umum (surat menyurat). Disamping ituterdapat 4 customer service yang terdiri dari 2 customer service PBBdan 2 customer service BPHTB; Selain itu terdapat layananpengaduan yaitu dengan sms ke nomor 021-96123490, sementarauntuk pelayanan dilakukan di Gedung Dispenda, Jl Raya TegarBeriman Cibinong Bogor, nomor telpon 021-87912442, faximile no021-87906550. ISO 9001 dilaksanakan di Dispenda dengan maksuduntuk memberikan jaminan kepada wajib pajak dan masyarakatbahwa pelayanan yang diberikan mempunyai kualitas yangakuntable dan senantiasa berorientasi pada kepentinganmasyarakat. Upaya peningkatan pelayanan kepada wajib pajak jugadilakukan melalui upaya sosialisasi yang tersebar di 40 kecamatandan dilakukan secara periodik setiap bulan dengan menghadirkannarasumber yang kompeten di bidangnya dan membawakan materisosialisasi 10 Pajak Daerah serta Aturan/Tata Cara Perhitungan danPembayaran Pajak Daerah sehingga wajib pajak paham dan maumembayar pajak tepat waktu dan tepat jumlah sesuai prosedur yangditetapkan;

Termaju pada sistem data dan informasi pendapatan daerah yangdapat diakses oleh publik dalam bentuk digital. Saat ini DinasPendapatan Daerah memiliki website dengan alamat :http://dispenda.bogorkab.go.id/ dan alamat emailnya :[email protected] sehingga mempermudah masyarakat danwajib pajak untuk mengakses data. Berkenaan dengan sisteminformasi di bidang pajak daerah dan dalam upaya memberikankemudahan kepada Wajib Pajak Daerah Kabupaten Bogor dalammelaksanakan kewajibannnya membayar pajak, DISPENDA telahmenyediakan sarana penunjang dalam pengelolaan administrasipajak daerah, yakni dengan membuat aplikasi yang dapat diaksesoleh seluruh WP di Kabupaten Bogor. Sistem ini disebut e-SPTPD. e-SPTPD adalah suatu aplikasi yang dibangun berbasis web yangdiperuntukan membantu para Wajib Pajak dalam mendaftarkan danmelaporkan Kewajiban Pajak Daerah secara on line dan dapatdilakukan dimana saja, yang terkoneksi secara real time denganSistem Informasi Pajak Asli daerah (SIMPAD) yang sudah berjalan diDISPENDA Kabupaten Bogor;

Selain itu Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini telahmengembangkan sistem aplikasi pelayanan BPHTB On line khusus untukPPAT / PPATS dan perorangan, sehingga diharapkan administrasi dantransaksi BPHTB dapat lebih efisien dan tepat waktu. Sistem aplikasiBPHTB ini didesain dengan basis web sehingga bisa diakses dari kantorPPAT / PPATS dengan menggunakan fasiltas layanan internet sepertitelkomnet instant, speedy dan sebagainya. Untuk wajib pajak peroranganatau umum juga bisa mengakses sistem aplikasi ini pada loket ataucounter khusus yang disiapkan oleh Dispenda Kabupaten Bogor;

Disamping itu juga terdapat Sistem Informasi Manajemen PelaporanData Transaksi Usaha Wajib Pajak On line dengan sasaran 200 wajib pajak.

Termaju dalam Kualitas Sumber Daya Manusia di Dispenda,khususnya dalam bidang Pajak Daerah. Berkaitan dengan indikatortersebut, dilakukan upaya bimbingan teknis dan in house training,sehingga aparatur Dispenda paham akan tugas pokok dan fungsinyadi lapangan. Dispenda menyiapkan tenaga-tenaga profesional dibidang pajak daerah termasuk akan menyiapkan tenaga yangmampu mendata dan menilai tanah dan bangunan serta Dispendajuga akan mendidik pegawai menjadi juru sita. Kendala yangdihadapi Dispenda saat ini terbatasnya juru penilai maupun juru sitadan baru pada tahun 2015 dilakukan kegiatan Integrasi SistemPendapatan Daerah yang mampu mengintegrasikan antara sistemPajak Daerah, BPHTB dan PBB dengan pihak Perbankan, Notaris/PPATdan 20 UPT di Kabupaten Bogor

Termaju dalam Penyusunan Produk Hukum dan Standar OperasionalProsedur di bidang Pajak Daerah serta implementasinya dimasyarakat. Pada Tahun Anggaran 2015 akan dilakukan revisiterhadap 10 Perda Pajak Daerah dalam rangka mengantisipasi situasidan kondisi terkini di masyarakat;Termaju dalam Manajemen Evaluasi dan Pengendalian Pendapatandi Dinas Pendapatan Daerah. Pada Tahun Anggaran 2015 DispendaKabupaten Bogor menyiapkan sistem prosedur, sistem aplikasi,sarana prasarana dan SDM yang berkualitas yang berimpljkasi padabanyaknya kabupaten, kota dan propinsi di Indonesia, baik dari DinasPendapatan Daerah, dari DPRD maupun pemerintah daerah yangdatang berkunjung melakukan studi banding ke DispendaKabupaten Bogor. Selama tahun 2015 sudah lebih dari 100kabupaten/kota yang berkunjung ke Dispenda Kabupaten Bogoruntuk bertukar pengetahuan tentang Pengelolaan Pajak Daerah, PBBP2 maupun BPHTB. ADV

KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

DEDI A. BACHTIAR, SE, MM, MBA