KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA 18 Perampok … filenya sudah ditangkap pada operasi yang...

1
PEMERINTAH Provinsi (Pem- prov) Jawa Barat (Jabar) menge- rahkan 946 fasilitator untuk membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi rumah korban gempa. Mereka akan merancang dan mengawasi pembangunan rumah warga korban gempa. Para fasilitator akan diter- junkan di 13 kabupaten/kota yang terkena gempa pada 2 September 2009. Daerah yang mengalami rusak parah akibat gempa, antara lain, Tasikma- laya, Ciamis, Garut, Sukabumi, dan Bandung. Para fasilitator itu dikontrak selama enam bulan sesuai target penyelesaian re- konstruksi dan rehabilitasi. ‘’Mereka mendampingi seki- tar 10.000 pokmas (kelompok masyarakat) yang menerima dana bantuan. Setiap fasilitator bertanggung jawab atas kelan- caran pembangunan di 10 pok- mas atau 250 unit rumah,’’ ujar Gubernur Jabar Ahmad Hery- awan di Bandung, kemarin. Ia mengungkapkan fasilita- tor itu dibutuhkan terkait da- lam waktu dekat pemerintah pusat akan menyalurkan dana rehabilitasi dan rekonstruksi tahap kedua senilai Rp945 mi- liar. Dana itu untuk perbaikan rumah rusak berat 32.964 unit, rusak sedang 37.269 unit, dan pengadaan family kit untuk 140.466 kepala keluarga. Sebelumnya Pemprov Jabar bersama pemerintah pusat su- dah menyalurkan bantuan ta- hap I sebesar Rp457 miliar. Meski demikian, dana reha- bilitasi dan rekonstruksi pas- cagempa Jabar yang bersumber dari APBN masih kurang Rp250 miliar. Itu berarti masih ada ribuan kepala keluarga korban gempa yang belum bisa me- nikmati bantuan pemerintah. ‘’Kami sedang memperjuangkan kebutuhan masyarakat supaya dananya segera turun paling tidak awal tahun depan. Menko Kesra sudah menjanjikan,’’ ung- kap Heryawan. (AX/N-1) K APOLRI Jenderal Bambang Hendarso Danuri memastikan semua tersangka perampok Bank CIMB Niaga Medan yang ditangkap di Su- matra Utara (Sumut), termasuk terakhir yang berada di Kabu- paten Serdang Bedagai, terlibat dalam jaringan teroris. ‘’Kita bicara fakta yuridis bahwa kegiatan yang dilaku- kan mereka adalah terorisme,’’ kata Kapolri, kemarin, seusai memberikan bantuan kepada empat keluarga anggota polisi yang tewas dalam perampokan Bank CIMB Niaga Cabang Ak- sara Medan dan penyerangan di Kantor Polsek Hamparan Perak, Kabupaten Serdang Bedagai. Dia menambahkan tidak ada kontra intelijen seperti yang diisukan sejumlah kalangan. Dia berulang kali mengatakan ini fakta yuridis yang nantinya akan berujung ke pengadilan. Kapolri juga mengatakan polisi masih mengejar 18 dari 50 tersangka keseluruhan yang berada di wilayah Sumut. Sementara 32 tersangka lain- nya sudah ditangkap pada operasi yang dilakukan di Kota Tanjung Balai, Hamaparan Perak, Medan, dan Kabupaten Serdang bedagai. Sebanyak 12 di antara teroris itu tewas ditembak mati dalam peng- gerebekan. Selain itu, pihaknya juga masih mencari senjata api yang dimiliki para tersangka. ‘’Yang berhasil kita sita adalah 4 pucuk AK 56, 3 pucuk FN, dan 1 pucuk M-16 yang merupakan milik almarhum Brigadir Anumerta Imanuel Simanjuntak.’’ Kapolri mengatakan, dari ratusan butir peluru yang disita, polisi menemukan peluru MK 3 yang merupakan senjata api berbahaya. Ditemukan tewas Kemarin, polisi menemukan lagi dua anggota kelompok bersenjata dalam kondisi tidak bernyawa di Kecamatan Do- lok Masihul, Kabupaten Ser- dang Bedagai. Kedua orang itu ditemukan terapung di sungai secara terpisah. Satu mayat ditemukan pagi hari oleh warga yang ingin memancing sekitar 100 meter dari lokasi baku tembak di Desa Martebing, Minggu (3/10). Berdasarkan KTP-nya diketa- hui bernama Mohamad Yusuf, warga Kecamatan Medan Be- lawan, Kota Medan. Yusuf ditemukan tersangkut di antara tumpukan ranting di Sungai Belutu, Desa Martebing. Yusuf membawa barang bukti berupa sebuah pisau yang ter- simpan di pinggang bagian belakang. Adapun satu mayat lainnya yang identitasnya belum diketa- hui ditemukan kemarin sore di sungai di daerah Blok II, Dusun Bangun Bandar, Desa Banten. Kepala Kepolisian Resor (Ka- polres) Serdang Bedagai AKB Eri Safari mengatakan pihaknya telah memberangkatkan kedua mayat ke RS Bhayangkara Me- dan untuk diautopsi. ‘’Sampai sekarang, kami masih menyisir lokasi untuk mencari kawanan yang tersisa,’’ katanya. Hal yang sama dikemuka- kan Wakapolres Serdang Be- dagai Komisaris Safril Yusuf. Ia mengatakan, berdasarkan ciri- ciri fisik, tersangka termasuk anggota komplotan bersenjata yang diburu petugas karena mereka menderita luka tembak. (Vk/N-1) yenizar@ mediaindonesia.com 18 Perampok CIMB Niaga masih Dikejar 8 | Nusantara KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Polisi kembali menemukan dua tersangka anggota kelompok perampok Bank CIMB Medan, yang diduga teroris. Yenizar Lubis FOTO: ANTARA, GRAFIS: FREDY JALAN BERGELOMBANG: Ruas jalan Lingkar Selatan di Kota Jambi terdapat 18 titik lubang dengan kedalaman 20 cm hingga 50 cm yang hingga kemarin belum diperbaiki. Setiap hari banyak truk yang terbalik akibat terperosok lubang di badan jalan nasional sepanjang 22 kilometer itu. MOBIL PINTAR: Sejumlah siswa SD berbaris masuk ke mobil pintar di SDN Mangkang Kulon 03, di Kecamatan Tugu, Semarang, kemarin. Selain buku, mobil ini juga memiliki perlengkapan peralatan audio visual. Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat Kami sedang memperjuangkan kebutuhan masyarakat supaya dananya turun.” KERUSAKAN ruas jalan na- sional Lingkar Selatan dan Ling- kar Barat Kota Jambi, Provinsi Jambi, menyebabkan pendapat- an para sopir, khususnya ang- kutan batu bara dan angkutan CPO (crude palm oil) merosot. Memang tidak separah awal puasa lalu. Akan tetapi aki- bat kerusakan itu, jumlah trip para pengemudi angkutan batu bara dan CPO berkurang. Dalam kondisi normal, satu trip--dari Bungo ke Pelabuhan Talangduku--mereka mengha- biskan waktu sekitar 24 jam. ‘’Ya, dalam satu minggu bisalah tiga trip. Kalau jalan rusak begini paling banyak dua trip, atau hanya satu per- jalanan kalau mobil mogok di jalan,” kata Ruslan, 35, sopir truk pengangkut batu bara rute Muarabungo-Pelabuhan Telangduku, Muarojambi. Pemantauan Media Indonesia, kemarin, karena tidak turun hu- jan, kondisi ruas jalan Lingkar Selatan maupun Lingkar Barat Kota Jambi relatif masih bisa dilintasi truk bertonase besar. Namun, pengemudi ken- daraan tersebut harus ekstra hati-hati dan berjalan merayap. Pasalnya, terdapat 18 titik lubang yang berkedalaman 20 cm sampai dengan 50 cm di badan jalan nasional sepanjang 22 kilometer tersebut. Tidak mengherankan kalau sering truk-truk bermuatan berat itu terbalik, ketika terjebak di lubang yang dalam. Setiap melintas, kendaraan berat tersebut menebarkan debu yang amat mengganggu warga yang bermukim di kiri dan ka- nan ruas jalan. Seorang pemuka masyarakat di pinggir jalan Lingkar Selatan Shiddiq, 40, mengeluhkan tidak kunjung bagusnya ruas jalan lingkar itu. Selama jalan masih rusak, masyarakat di sekitar lokasi jalan selalu mandi debu. Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, mengaku sebetulnya Pemerintah Provinsi Jambi sudah dapat alokasi bantuan sekitar Rp94 miliar dari Bank Dunia untuk perbaikan ruas jalan nasional Lingkar Barat dan Lingkar Selatan tersebut. Namun, belum ada persetu- juan pelaksanaan tender proyek jalan nasional yang merupakan urat nadi perekonomian Jambi itu. (SL/N-2) Jalan di Jambi Rusak Ekonomi Terhambat Dana Gempa Jabar Tahap II Rp945 Miliar KASUS tumpahan minyak yang terjadi pada Sabtu (3/10) malam lalu di perairan Cila- cap, Jawa Tengah, berdampak negatif bagi nelayan setempat. Bahkan, secara resmi Himpu- nan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap telah menga- jukan klaim ganti rugi kepada pemilik kapal MT Allishia 17 sebesar Rp10 miliar. Ketua HNSI Cilacap Atas Munandar mengatakan tumpa- han minyak yang terjadi pada Sabtu (2/10) malam lalu secara kasatmata memang tidak ter- lalu kelihatan. Namun, tumpahan minyak jenis midle fuel oil (MFO) terse- but jelas akan berdampak bu- ruk bagi biota laut. ‘’Kami sudah melakukan ra- pat dan sepakat untuk menga- jukan klaim ganti rugi sebesar Rp10 miliar kepada pemilik tanker MT Allishia 17. Ganti rugi sebesar itu kami ajukan setelah menghitung berbagai kerugian nelayan yang ditim- bulkan akibat tumpahan mi- nyak itu,’’ kata Atas, kemarin. Kepala Seksi Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Cilacap Hari Widyanto mengatakan nelayan dan pemilik kapal masih melakukan negosiasi ganti rugi. ‘’Tumpahnya MFO ke laut akibat kerusakan alat pada saat pengisian. Sebetulnya, jumlah MFO yang tumpah tidak ter- lalu banyak, hanya 300 liter. Meski demikian, kami bersama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Cilacap lang- sung melakukan pembersihan pencemaran,’’ kata Hari. Sekretaris BLH Chrisna Setyowati mengungkapkan pihaknya telah turun ke lapan- gan dan mengambil sampel kualitas air di sejumlah titik yang sempat tercemar MFO. ‘’Kami telah membawanya ke Balai Besar Teknologi Pengen- dalian Pencemaran Industrial (BBTPPI). Nantinya akan dapat diketahui dampak tumpahan MFO terhadap lingkungan ber- dasarkan uji laboratorium. Tetapi hasilnya masih menung- gu beberapa hari mendatang,’’ jelasnya. (LD/N-2) SEBANYAK 94 desa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rawan pangan. Program Desa Mandiri Pangan yang di- galakkan pemerintah setempat pun belum mampu dinikmati seluruh masyarakat di desa- desa tersebut. ‘’Kita sudah berupaya mengintervensi desa rawan pangan ini dengan berbagai program. Tetapi karena ken- dala pendanaan, apa yang kita lakukan belum bisa menyentuh semuanya,’’ kata Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Badan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKKP) DIY, Baru- din, kemarin. Dua tahun terakhir, sekitar 29 desa rawan pangan sudah tersentuh program Desa Mandi- ri Pangan. Desa tersebut tersebar di empat kabupaten, yaitu Ka- bupaten Gunungkidul ada 16 desa, Sleman (2), Bantul (8), dan Kulonprogo (3 desa). Di setiap satu desa rawan pan- gan tersebut, setidaknya dihuni sekitar 900 orang hingga 2.000 orang. Dari total keseluruhan kepala keluarga miskin terse- but, rata-rata baru tersentuh program Desa Mandiri Pangan sekitar 10% hingga 15%. Barudin mengungkapkan program Desa Mandiri Pangan dilakukan dengan cara mem- berikan bantuan pembinaan dan permodalan untuk digunakan sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Pelaksanaan program selalu dikemas dengan pemberdayaan masyarakat. ‘’Dalam program ini, intinya kita ajak masyarakat di desa rawan pangan untuk menge- nali masalah di lingkungannya, menggali potensi dan mencari solusinya. Setelah masyarakat setempat mengetahui solusinya, kita berikan bantuan sosial un- tuk kegiatan ekonomi produk- tif,’’ jelasnya. Kepala Bidang Distribusi Pangan, BKKP DIY, Hardiyanto, menambahkan pihaknya juga membentuk kelembagaan akses pangan di daerah desa rawan pangan tersebut. (SO/N-1) Minyak Tumpah, Nelayan Tuntut Ganti Rugi 94 Desa di DIY Rawan Pangan MI/SOLMI ANTARA/R REKOTOMO

Transcript of KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA 18 Perampok … filenya sudah ditangkap pada operasi yang...

PEMERINTAH Provinsi (Pem-prov) Jawa Barat (Jabar) menge-rahkan 946 fasilitator untuk membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi rumah korban gempa. Mereka akan merancang dan mengawasi pembangunan rumah warga korban gempa.

Para fasilitator akan diter-junkan di 13 kabupaten/kota yang terkena gempa pada 2 September 2009. Daerah yang mengalami rusak parah akibat gempa, antara lain, Tasikma-laya, Ciamis, Garut, Sukabumi, dan Bandung. Para fasilitator itu dikontrak selama enam bulan sesuai target penyelesaian re-konstruksi dan rehabilitasi.

‘’Mereka mendam pingi seki-tar 10.000 pokmas (kelompok masyarakat) yang menerima dana bantuan. Setiap fasilitator bertanggung jawab atas kelan-caran pembangunan di 10 pok-mas atau 250 unit rumah,’’ ujar Gubernur Jabar Ahmad Hery-awan di Bandung, kemarin.

Ia mengungkapkan fasilita-tor itu dibutuhkan terkait da-lam waktu dekat pemerintah pusat akan menyalurkan dana rehabilitasi dan rekonstruksi tahap kedua senilai Rp945 mi-liar. Dana itu untuk perbaikan rumah rusak berat 32.964 unit,

rusak sedang 37.269 unit, dan pengadaan family kit untuk 140.466 kepala keluarga.

Sebelumnya Pemprov Jabar bersama pemerintah pusat su-dah menyalurkan bantuan ta-hap I sebesar Rp457 miliar.

Meski demikian, dana reha-bilitasi dan rekonstruksi pas-cagempa Jabar yang bersumber dari APBN masih kurang Rp250 miliar. Itu berarti masih ada ribuan kepala keluarga korban gempa yang belum bisa me-nikmati bantuan pemerintah. ‘’Kami sedang memperjuangkan kebutuhan masyarakat supaya dananya segera turun paling tidak awal tahun depan. Menko Kesra sudah menjanjikan,’’ ung-kap Heryawan. (AX/N-1)

KAPOLRI Jenderal Bambang Hendarso Danuri memastikan semua tersangka

perampok Bank CIMB Niaga Medan yang ditangkap di Su-matra Utara (Sumut), termasuk terakhir yang berada di Kabu-paten Serdang Bedagai, terlibat dalam jaringan teroris.

‘’Kita bicara fakta yuridis bahwa kegiatan yang dilaku-kan mereka adalah terorisme,’’ kata Kapolri, kemarin, seusai memberikan bantuan kepada

empat keluarga anggota polisi yang tewas dalam perampokan Bank CIMB Niaga Cabang Ak-sara Medan dan penyerangan di Kantor Polsek Hamparan Perak, Kabupaten Serdang Bedagai.

Dia menambahkan tidak ada kontra intelijen seperti yang diisukan sejumlah kalangan. Dia berulang kali mengatakan ini fakta yuridis yang nantinya akan berujung ke pengadilan.

Kapolri juga mengatakan polisi masih mengejar 18 dari 50 tersangka keseluruhan yang berada di wilayah Sumut.

Sementara 32 tersangka lain-nya sudah ditangkap pada

operasi yang dilakukan di Kota Tanjung Balai, Hamaparan Perak, Medan, dan Kabupaten Serdang bedagai. Sebanyak 12 di antara teroris itu tewas ditembak mati dalam peng-gerebekan.

Selain itu, pihaknya juga masih mencari senjata api yang dimiliki para tersangka. ‘’Yang berhasil kita sita adalah 4 pucuk AK 56, 3 pucuk FN, dan 1 pucuk M-16 yang merupakan milik almarhum Brigadir Anumerta Imanuel Simanjuntak.’’

Kapolri mengatakan, dari ratusan butir peluru yang disita, polisi menemukan peluru MK

3 yang merupakan senjata api berbahaya.

Ditemukan tewasKemarin, polisi menemukan

lagi dua anggota kelompok bersenjata dalam kondisi tidak bernyawa di Kecamatan Do-lok Masihul, Kabupaten Ser-dang Bedagai. Kedua orang itu ditemukan terapung di sungai secara terpisah.

Satu mayat ditemukan pagi hari oleh warga yang ingin memancing sekitar 100 meter dari lokasi baku tembak di Desa Martebing, Minggu (3/10).

Berdasarkan KTP-nya diketa-

hui bernama Mohamad Yusuf, warga Kecamatan Medan Be-lawan, Kota Medan. Yusuf ditemukan tersangkut di antara tumpukan ranting di Sungai Belutu, Desa Martebing.

Yusuf membawa barang bukti berupa sebuah pisau yang ter-simpan di pinggang bagian belakang.

Adapun satu mayat lainnya yang identitasnya belum diketa-hui ditemukan kemarin sore di sungai di daerah Blok II, Dusun Bangun Bandar, Desa Banten.

Kepala Kepolisian Resor (Ka-polres) Serdang Bedagai AKB Eri Safari mengatakan pihaknya

telah memberangkatkan kedua mayat ke RS Bhayangkara Me-dan untuk diautopsi. ‘’Sampai sekarang, kami masih menyisir lokasi untuk mencari kawanan yang tersisa,’’ katanya.

Hal yang sama dikemuka-kan Wakapolres Serdang Be-dagai Komisaris Safril Yusuf. Ia mengatakan, berdasarkan ciri-ciri fisik, tersangka termasuk anggota komplotan bersenjata yang diburu petugas karena mereka menderita luka tembak. (Vk/N-1)

[email protected]

18 Perampok CIMB Niaga masih Dikejar8 | Nusantara KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Polisi kembali menemukan

dua tersangka anggota kelompok

perampok Bank CIMB Medan,

yang diduga teroris.

Yenizar Lubis

FOTO: ANTARA, GRAFIS: FREDY

JALAN BERGELOMBANG: Ruas jalan Lingkar Selatan di Kota Jambi terdapat 18 titik lubang dengan kedalaman 20 cm hingga 50 cm yang hingga kemarin belum diperbaiki. Setiap hari banyak truk yang terbalik akibat terperosok lubang di badan jalan nasional sepanjang 22 kilometer itu.

MOBIL PINTAR: Sejumlah siswa SD berbaris masuk ke mobil pintar di SDN Mangkang Kulon 03, di Kecamatan Tugu, Semarang, kemarin. Selain buku, mobil ini juga memiliki perlengkapan peralatan audio visual.

Ahmad HeryawanGubernur Jawa Barat

Kami sedang memperjuangkan kebutuhan masyarakat supaya dananya turun.”

KERUSAKAN ruas jalan na-sional Lingkar Selatan dan Ling-kar Barat Kota Jambi, Provinsi Jambi, menyebabkan pendapat-an para sopir, khususnya ang-kutan batu bara dan angkutan CPO (crude palm oil) merosot.

Memang tidak separah awal puasa lalu. Akan tetapi aki-bat kerusakan itu, jumlah trip para pengemudi angkutan batu bara dan CPO berkurang. Dalam kondisi normal, satu trip--dari Bungo ke Pelabuhan Talangduku--mereka mengha-biskan waktu sekitar 24 jam.

‘’Ya, dalam satu minggu bisalah tiga trip. Kalau jalan rusak begini paling banyak dua trip, atau hanya satu per-jalanan kalau mobil mogok di jalan,” kata Ruslan, 35, sopir truk pengangkut batu bara rute Muarabungo-Pelabuhan Telangduku, Muarojambi.

Pemantauan Media Indonesia, kemarin, karena tidak turun hu-jan, kondisi ruas jalan Lingkar Selatan maupun Lingkar Barat Kota Jambi relatif masih bisa dilintasi truk bertonase besar.

Namun, pengemudi ken-daraan tersebut harus ekstra hati-hati dan berjalan me rayap.

Pasalnya, terdapat 18 titik lubang yang berkedalaman 20 cm sampai dengan 50 cm di badan jalan nasional sepanjang 22 kilometer tersebut. Tidak mengherankan kalau sering truk-truk bermuatan berat itu terbalik, ketika terjebak di lubang yang dalam.

Setiap melintas, kendaraan berat tersebut menebarkan debu yang amat mengganggu warga yang bermukim di kiri dan ka-nan ruas jalan.

Seorang pemuka masyarakat di pinggir jalan Lingkar Selatan Shiddiq, 40, mengeluhkan tidak kunjung bagusnya ruas jalan lingkar itu. Selama jalan masih rusak, masyarakat di sekitar lokasi jalan selalu mandi debu.

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, mengaku sebetulnya Pemerintah Provinsi Jambi sudah dapat alokasi bantuan sekitar Rp94 miliar dari Bank Dunia untuk perbaikan ruas jalan nasional Lingkar Barat dan Lingkar Selatan tersebut.

Namun, belum ada persetu-juan pelaksanaan tender proyek jalan nasional yang merupakan urat nadi perekonomian Jambi itu. (SL/N-2)

Jalan di Jambi RusakEkonomi Terhambat

Dana Gempa Jabar Tahap II Rp945 Miliar KASUS tumpahan minyak

yang terjadi pada Sabtu (3/10) malam lalu di perairan Cila-cap, Jawa Tengah, berdampak negatif bagi nelayan setempat. Bahkan, secara resmi Himpu-nan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap telah menga-jukan klaim ganti rugi kepada pemilik kapal MT Allishia 17 sebesar Rp10 miliar.

Ketua HNSI Cilacap Atas Munandar mengatakan tumpa-

han minyak yang terjadi pada Sabtu (2/10) malam lalu secara kasatmata memang tidak ter-lalu kelihatan.

Namun, tumpah an mi nyak jenis midle fuel oil (MFO) terse-but jelas akan berdampak bu-ruk bagi biota laut.

‘’Kami sudah melakukan ra-pat dan sepakat untuk menga-jukan klaim ganti rugi sebesar Rp10 miliar kepada pemilik tanker MT Allishia 17. Ganti

rugi sebesar itu kami ajukan setelah menghitung berbagai kerugian nelayan yang ditim-bulkan akibat tumpahan mi-nyak itu,’’ kata Atas, kemarin.

Kepala Seksi Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Cilacap Hari Widyanto mengatakan nelayan dan pemilik kapal masih melakukan negosiasi ganti rugi.

‘’Tumpahnya MFO ke laut akibat kerusakan alat pada saat pengisian. Sebetulnya, jumlah MFO yang tumpah tidak ter-lalu banyak, hanya 300 liter. Meski demikian, kami bersama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Cilacap lang-sung melakukan pembersihan pencemaran,’’ kata Hari.

Sekretaris BLH Chrisna Setyowati mengungkapkan pihaknya telah turun ke lapan-

gan dan mengambil sampel kualitas air di sejumlah titik yang sempat tercemar MFO.

‘’Kami telah membawanya ke Balai Besar Teknologi Pengen-dalian Pencemaran Industrial (BBTPPI). Nantinya akan dapat diketahui dampak tumpahan MFO terhadap lingkungan ber-dasarkan uji laboratorium. Tetapi hasilnya masih menung-gu beberapa hari mendatang,’’ jelasnya. (LD/N-2)

SEBANYAK 94 desa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rawan pangan. Program Desa Mandiri Pangan yang di-galakkan pemerintah setempat pun belum mampu dinikmati seluruh masyarakat di desa-desa tersebut.

‘ ’Ki ta sudah berupaya mengintervensi desa rawan pangan ini dengan berbagai program. Tetapi karena ken-dala pendanaan, apa yang kita lakukan belum bisa menyentuh semuanya,’’ kata Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Badan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKKP) DIY, Baru-din, kemarin.

Dua tahun terakhir, sekitar

29 desa rawan pangan sudah tersentuh program Desa Mandi-ri Pangan. Desa tersebut tersebar di empat kabupaten, yaitu Ka-bupaten Gunungkidul ada 16 desa, Sleman (2), Bantul (8), dan Kulonprogo (3 desa).

Di setiap satu desa rawan pan-gan tersebut, setidaknya dihuni sekitar 900 orang hingga 2.000 orang. Dari total keseluruhan kepala keluarga miskin terse-but, rata-rata baru tersentuh program Desa Mandiri Pangan sekitar 10% hingga 15%.

Barudin mengungkapkan program Desa Mandiri Pangan dilakukan dengan cara mem-berikan bantuan pembinaan dan permodalan untuk digunakan

sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Pelaksanaan program selalu dikemas dengan pemberdayaan masyarakat.

‘’Dalam program ini, intinya kita ajak masyarakat di desa rawan pangan untuk menge-nali masalah di lingkungannya, menggali potensi dan mencari solusinya. Setelah masyarakat setempat mengetahui solusinya, kita berikan bantuan sosial un-tuk kegiatan ekonomi produk-tif,’’ jelasnya.

Kepala Bidang Distribusi Pangan, BKKP DIY, Hardiyanto, menambahkan pihaknya juga membentuk kelembagaan akses pangan di daerah desa rawan pangan tersebut. (SO/N-1)

Minyak Tumpah, Nelayan Tuntut Ganti Rugi

94 Desa di DIY Rawan Pangan

MI/SOLMI

ANTARA/R REKOTOMO