kambing pegumas

10
Latar belakang Pengembangan subsektor peternakan khususnya produksi kambing dan domba masih tertinggal jauh dibandingkan dengan ternak besar seperti sapi dan kerbau. Pada hal masalah pengembangan produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bibit. Ketersediaan bahan baku bibit ternak seharusnya tetap dipertahankan untuk menjaga kesinambungan program pemuliaan kambing dalam rangka peningkatan populasi. Kambing peranakan etawa (PE) merupakan salah satu bangsa kambing lokal yang ada di Indonesia yang penyebarannya sangat luas di seluruh wilayah Indonesia. Ditinjau dari tingkat produktivitas dan reproduktivitas sangat bervariasi di setiap daerah. Jenis bangsa kambing ini secara total populasi setiap tahunnya menurun. Dikuatirkan suatu saat kambing kacang ini akan punah apabila tidak dilaksanakan penggalian dan pelestarian kembali. Upaya pelestarian terhadap kambing sangat berhubungan terhadap penggunaan teknologi strategi peningkatan mutu genetik.

description

new

Transcript of kambing pegumas

Page 1: kambing pegumas

Latar belakang

Pengembangan subsektor peternakan khususnya produksi kambing dan domba

masih tertinggal jauh dibandingkan dengan ternak besar seperti sapi dan kerbau.

Pada hal masalah pengembangan produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan

bibit. Ketersediaan bahan baku bibit ternak seharusnya tetap dipertahankan untuk

menjaga kesinambungan program pemuliaan kambing dalam rangka peningkatan

populasi.

Kambing peranakan etawa (PE) merupakan salah satu bangsa kambing lokal

yang ada di Indonesia yang penyebarannya sangat luas di seluruh wilayah

Indonesia. Ditinjau dari tingkat produktivitas dan reproduktivitas sangat bervariasi

di setiap daerah. Jenis bangsa kambing ini secara total populasi setiap tahunnya

menurun. Dikuatirkan suatu saat kambing kacang ini akan punah apabila tidak

dilaksanakan penggalian dan pelestarian kembali. Upaya pelestarian terhadap

kambing sangat berhubungan terhadap penggunaan teknologi strategi peningkatan

mutu genetik.

1. Identitas perusahaan

a. Nama perusahaan : KTT Kambing Pegumas Gumelar

b. Bentuk usaha: perorangan/ kelompok

c. Nama pemilik: Ruswoyo

d. Manajer: Ruswoyo

e. Alamat perusahaan: Desa Gumelar Kecamatan Gumelar

f. Tahun berdiri: 21 April 2002

g. Jumlah karyawan saat ini: 31

Page 2: kambing pegumas

h. Struktur organisasi:

Ketua: Ruswoyo

Sekertaris: suwanto

Bendahara: Kisro dan Badrudin

Bidang permagangan: Darsito

Bidang humas dan promosi: H. Tjarsam

Bidang pemasaran: Mulyono

Bidang kesehatan: Carso Abdullah

i. Sejarah singkat perusahaan:

Pada awalnya Pak Ruswoyo menderita penyakit bronkitis disuruh adiknya

minum susu kambing semenjak rutin minum susu kambingkondisi beliau

membaik. Akhirnya beliau tertarik untuk memelihara kambing, kemudian

diberi 3 ekor kambing oleh adiknya dan sekarang kambing beliau menjadi

banyak.

j. Skala usaha peternakan:

Skala usaha menengah karena populasi ternak kambing dan domba sekitar

300 ekor.

k. Fasilitas perusahaan, kantor: 1 unit

Mess karyawan: -

Timbangan ternak:2 unit

Kandang sapi: 7 unit

Tempat limbah: 1 unit

Page 3: kambing pegumas

Kendaraan: 1 unit

l. Gambar lay out perusahaan

2. Bangsa ternak potong dipelihara

a. Macam bangsa ternak perah yang dipelihara: kacang, boer, PE, saanen,

jawa randu

b. Jumlah ternak: tahun 2014 = 250 ekor, 2015=300 ekor

c. Asal usul ternak: Bogor

d. Harga beli ternak: Rp 1.100.000,-

e. Harga jual ternak : Rp.1.700.000,-

3. Pemeliharaan

a. Cara memilih bibit ternak: mengetahui induknya (gen) dan melihat kondisi

(sehat,lincah dan ambing)

b. Recording meliputi:kelahiran,mortalitas,pakan,produksi susu dan

penjualan ternak

c. Kode penomeran ternak : tidak ada

d. Pengelompokkan ternak : berdasarkan tujuan produksi dan jenisnya

e. Vaksinasi : kadang-kadang

f. Sistem pemeliharaan : intensif

g. Lama periode produksi dipertahankan : 6 bulan

h. Produksi susu per periode laktasi : 2000 liter

i. Produksi susu pada saat pu

ncak produksi : 3000 liter

4. Manajemen kandang

Page 4: kambing pegumas

a. Jumlah kandang : 7 unit

b. Ukuran kandang : PxLxT : 2x2x3 m

c. Luas kandang : 4 m

d. Model atap kandang : biasa , alas am : pembuatan mudah

e. Tipe kandang : tunggal dan koloni

f. Bahan bangunan kandang : kayu,bambu,seng

g. Kemiringan lantai kandang : 5 derajat

h. Kepadatan kandang : 4-5 ekor

i. Biaya pembuatan kandang : Rp.14.000.000,-

j. Posisi tempat pakan/minum : didepan

k. Ukuran tempat pakan :lebar=40cm

l. Ukuran gtempat minum : memakai ember

m. Sistem drainase kandang : baik

n. Frekuensi pembersihan kandang : 7 kali sehari

o. Tempat penampung limbah : ada

p. Tempat penanganan limbah : ada

q. Proses penanganan limbah : dimasukkan ke dalam kandang dan

selanjutnya dijual

r. Kapan dilakukan rehabilitasi kandang : 2 tahun sekali

s. Gambar layout kandang

5. Cara pemberian pakan

a. Macam pakan yang diberikan : silase, hijauan, dan konsentrat

b. Bahan penyusun konsentrat : pollard,ampas tahu

Page 5: kambing pegumas

c. Campuran konsentrat : pollard, bungkil jagung, ampas tahu

d. Proporsi pemberian pakan : hijauan : 10% dari BB

: konsentrat : 3% dari BB

e. Waktu pemberian pakan : pagi dan sore

f. Asal usul bahan pakan : beli

g. Feed suplemen : EM4 dicampur konsentrat

h. Harga pakan : hijauan : Rp.250/Kg dan konsentrat : Rp.4.000/Kg

i. Frekuensi pemberian pakan : 2 kali/hari

j. Target produksi susu : 2.5 liter/ekor/hari

k. Evaluasi kecukupan pakan :baik (dapat dilihat dari produksinya)

6. Manajemen kesehatan

a. Cara pencegahan penyakit : sanitasi

b. Cara vaksinasi : sendiri

c. Kapan dilakukan vaksinasi : bila diperlukan

d. Jenis vaksin : -

e. Frekuensi vaksinasi : incidental

f. Penyakit yang sering dijumpai : mastitis,kembung,pilek

g. Cara pengobatan penyakit : tradisional

h. Siapa yang melakukan vaksinasi : sendiri

i. Tindakan sanitasi yang dilakukan : pembersihan kandangv pemberian

EM4

j. Frekuensi sanitasi kandang : 1 kali sehari

k. Sanitasi lingkungan : 7 kali

Page 6: kambing pegumas

7. Manajemen pemasaran produk

a. Harga susu perliter : Rp.24.000

b. Dasar penentuan harga jual : harga pasar

c. Cara penjualan susu : pemasaran dan langsung ke tempat

d. Kesulitan poemasaran : tidak ada

e. Siapa konsumennya : masyarakat umum

f. Bentuk-bentuk produk yang dijual : susu, daging kambing

g. Daerah pemasaran : purwokerto,bandung,banyumas, bogor

h. Biaya transportasi : Rp.50.000/sterofoam (tujuan Bandung)

: Rp.70.000/sterofoam (tujuan Bogor)

8. Analisis usaha

9. Analisi SWOT (Strength = kekuatan , Weakness=kelemahan,

Opportunity=peluang, Threat=ancaman)

a. Identifikasi masalah

No Strength (S) / Kekuatan Weakness (W) /Kelemahan

1 Susu berkualitas Harga jual tiap daerah berbeda

2 Kelembagaan kelompok Kurang adanya konsentrat di daerah

sekitar

3 Dukungan pemerintah

Opportunity (O) / Peluang Threat (T) / Ancaman

1 Harga yang menjanjikan Penyakit

2 Minat masyarakat meningkat Cuaca tak menentu

Page 7: kambing pegumas

b. Rumusan strategi

Strength (S) Weakness (W)

Solidaritas anggota kelompok

memudahkan ruang gerak

kelompok

Pengolahan limbah belum

dikelola secara baik

Belum mempunyai kendaraan

sendiri sehingga sulit dalam

pendistribusian

Recording kurang

lengkap/maksimal sehingga

bisa menjadi celah kekurangan

dalam penytoran hasil produksi

c. Strategi pengembangan ternak kambing perah (pilih strategi yang menurut

kelompok saudara layak untuk diterapkan) :

- Membuat unit pengolahan susu kambing supaya ada diversivikasi

dalam produk yang dihasilkan

- Pengelolaan unit kendaraan dalam pendistribusian banyumas dan

sekitarnya

d. Informasi lain-lain :

- KTT kambing pegumas adalah kelompok ternak kambing terbaik se

Jawa Tengah pada tahun 2007

- Mempunyai pejantan PE juara 1 tingkat Nasional pada tahun 2012