Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

download Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

of 26

Transcript of Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    1/26

    `PEDOMAN SURVEI AKREDITASI RUMAH SAKIT

    PEDOMAN KHUSUS

    PELAYANAN KAMAR OPERASI

    Std. 1. FALSAFAH DAN TUJUAN.

    Pelayanan di Kamar Operasi harus memiliki falsafah dan tujuan tertulis yang

    mencerminkan pelayanan medis dan pelayanan perawatan agar dapat tercipta koordinasi

    dan kesinambungan pelayanan pasien selama dilakukan tindakan pembedahan.

    S1.P1 Falsafah dan tujuan pelayanan harus konsisiten dengan falsafah dan tujuan rumah sakit.

    Skor :

    0 = Tidak ada falsafah dan tujuan tertulis.

    1 = Falsafah dan tujuan Kamar Operasi sedang dalam penyusunan.

    2 = Ada falsafah dan tujuan pelayanan Kamar Operasi tertulis, tapi belum konsisten

    dengan falsafah dan tujuan rumah sakit.

    3 = Ada falsafah dan tujuan Kamar Operasi tertulis yang konsisten dengan falsafah dan

    tujuan rumah sakit.

    4 = Ada falsafah dan tujuan Kamar Operasi tertulis yang konsisten dengan falsafah dan

    tujuan rumah sakit. Ditetapkan dengan keputusan Kepala Kamar Operasi. Diketahui

    dan dipahami oleh karyawan Kamar Operasi.

    5 = Ada falasafah dan tujuan Kamar Operasi tetrulis yang konsisten dengan falsafah dan

    tujuan rumah sakit. Ditetapkan dengan keputusan pimpinan RS. Nyata terlihat pada

    program kerja, kegiatan dan sikap-perilaku karyawan Kamar Operasi.

    D.O : Cukup Jelas

    C.P : - D : Falsafah dan tujuan Kamar Operasi. Upaya sosialisasi

    - O : Kegiatan dan perilaku staf Kamar Operasi yang sesuai dengan falsafah dan

    tujuan.

    - W : Staf Kamar Operasi.

    Skor :

    Keterangan :

    208

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    2/26

    S1.P2 Tindakan pembedahan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghilangkan efek

    emosional dan memberi rasa aman pada pasien.

    Skor :

    0 = Tidak ada kebijakan untuk menghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman

    pada pasien.

    1 = Ada kebijakan tidak tertulis

    2 = Ada kebijakan tertulis tentang informed consent.

    3 = Ada kebijakan tertulis tentang informed consent serta kebijakan lain untukmenghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman pada pasien yang ditetapkan

    dengan keputusan Kepala Kamar Operasi.

    4 = Ada kebijakan tertulis tentang informed consent serta kebijakan lain untukmenghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman pada pasien yang ditetapkan

    dengan keputusan Pimpinan RS; Sudah diketahui dan dipahami oleh semua staf Kamar

    Operasi.

    5 = Ada kebijakan tertulis tentang informed consent serta kebijakan lain untukmenghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman pada pasien yang ditetapkan

    dengan keputusan Pimpinan RS; Sudah diketahui dan dipahami oleh semua staf Kamar

    Operasi disertai adanya evaluasi tentang hal tersebut.

    D.O : a. Kebijakan adalah kebijakan untuk menghilangkan efek emosional operasi dan memberirasa aman pada pasien, antara lain tentang infomed consent, penyuluhan, perilaku

    petugas terhadap penderita, dan prosedur pre-Medisal.

    b. Evaluasi adalah evaluasi kebijakan apakah sudah mencapai tujuan, apakah sudah dapatdilaksanakan dengan baik.

    c. Kebijakan tentang Informed Consent ditetapkan mengacu pada pedoman yang

    dimuat dalam :

    c.1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 585/MENKES/PER/IX/1989 tentangPersetujuan Tindakan Medik.

    c.2. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik : HK.00.06.3.5.1866, tanggal

    21 April 1999 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent).

    C.P : - D : Dokumen tertulis berupa notulen rapat yang membahas evaluasi SPO, buktipelaksanaan Informed Consent, keputusan pimpinan RS.

    - O : Sikap dan perilaku staf Kamar Operasi terhadap penderita dan keluarganya.

    - W : Pasien yang akan dan sudah dioperasi, staf Kamar Operasi.

    Skor :

    Keterangan :

    209

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    3/26

    S1.P3 Kemampuan pelayanan Kamar Operasi harus sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan

    masyarakat.

    Skor :0 = Tidak ada data untuk mengetahui kemampuan rumah sakit dan masyarakat.

    1 = Ada data tidak lengkap

    2 = Ada data lengkap belum diolah

    3 = Ada data tidak lengkap sudah diolah

    4 = Ada data lengkap, sudah diolah dan dianalisis

    5 = Ada data lengkap, sudah diolah dan dianalisis disertai rekomendasi kepada Komite

    Medis dan/atau pimpinan RS tentang tindak lanjut untuk menyesuaikan kemampuanKamar Operasi dengan kebutuhan masyarakat.

    D.O : a. Data yang sudah dianalisis adalah data yang sudah diolah dan menghasilkan suatukesimpulan yang dapat dipakai untuk melakukan rekomendasi. Data yang baru diolah

    menjadi bentuk grafis, belum dapat dikategorikan sebagai sudah dianalisis.

    b. Rekomendasi dibuat berdasarkan data yang sudah dianalisis.

    c. Tindak lanjut adalah kegiatan untuk memantau kemajuan rekomendasi atau usulan

    yang diajukan.

    d. Data yang dimaksud adalah kegiatan pelayanan (per disiplin) yang dilakukan di Kamar

    Operasi, dan Data Rujukan Bedah keluar

    C.P : - D : Notulen rapat, data yang sudah dianalisis, rekomendasi

    - O : -

    - W : Kepala Kamar Operasi, Komite Medis.

    Skor :

    Keterangan :

    210

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    4/26

    S1.P4 Ada kerjasama antar disiplin.

    Skor :

    0 = Tiap karyawan di Kamar Operasi bekerja sendiri sesuai disiplin ilmunya.

    1 = Ada ketentuan tidak tertulis yang mengatur kerjasama antar disiplin ilmu; ketentuan

    belum dilaksanakan.

    2 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur kerjasama antar disiplin; ketentuan belum

    dilaksanakan.

    3 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur kerjasama antar disiplin; ketentuan belumterlaksana sepenuhnya.

    4 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur kerjasama antar disiplin; ketentuan sudah

    terlaksana sepenuhnya.

    5 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur kerjasama antar disiplin; ketentuan sudah

    terlaksana sepenuhnya disertai adanya evaluasi berkala terhadap mekanisme yangdijalankan.

    D.O : a. Kerjasama antar disiplin : kerjasama yang terintegrasi dan seamless sehinggapenderita tidak merasa mendapatkan pelayanan yang terkotak-kotak. Dengan perkataan

    lain, penderita tidak merasakan adanya perbedaan disiplin ilmu yang melayaninya.

    b. Ketentuan yang mengatur kerjasama : ketentuan yang mengatur mekanismekerjasama antara lain mekanisme konsultasi medis, pertemuan berkala multidisipliner,

    baik yang bersifat medis (kasus pre/post operastif) maupun yang bersifat non medis

    (pengadaan alat/bahan habis pakai).

    C.P : - D : SPO yang mengatur kerjasama antar disiplin.

    - O : -

    - W : Staf Kamar Operasi

    Skor :

    Keterangan :

    211

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    5/26

    Std. 2. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN.

    Kamar operasi merupakan bagian integral dari unit rumah sakit dan diatur agar dapat

    memenuhi kebutuhan masyarakat.

    S2.P1 Bagan organisasi Kamar Operasi ditetapkan sesuai kebutuhan.

    Skor :

    0 = Tidak ada bagan organisasi.

    1 = Ada bagan organisasi tidak lengkap ditetapkan tidak tertulis di kamar operasi.

    2 = Ada bagan organisasi tidak lengkap ditetapkan tertulis di kamar operasi.

    3 = Ada bagan organisasi lengkap ditetapkan tertulis oleh kepala kamar operasi yang

    mencerminkan hubungan-hubungan kerja intern kamar operasi.

    4 = Ada bagan organisasi lengkap ditetapkan tertulis oleh kepala kamar operasi yang

    mencerminkan hubungan-hubungan kerja terintegrasi dengan unit kerja lain.

    5 = Ada bagan organisasi lengkap ditetapkan tertulis oleh pimpinan RS yang juga

    mencerminkan hubungan-hubungan kerja terintegrasi dengan unit kerja lain.

    D.O : a. Bagan organisasi tidak lengkap berarti hanya ada garis struktural saja.b. Ad.3 : Ada garis komando dan garis koordinasi dalam organisasi Kamar Opreasi saja,

    tanpa melibatkan unit kerja lain.

    c. Ad.4. : Jelas terlihat adanya koordinasi dengan unit kerja lain di luar organisasi Kamar

    Operasi.

    C.P : - D : Uraian jabatan karyawan (job description), bagan organisasi Kamar Operasi

    dan rumah sakit.

    - O : Sudah dilaksanakan dengan baik, terlihat dari program kerja dan hal-hal

    praktis lainnya.

    - W : Staf Kamar Operasi

    Skor :

    Keterangan :

    212

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    6/26

    S2.P2 Hak dan kewajiban staf medis bedah dan anestesi ditentukan oleh pimpinan rumah sakit

    berdasarkan saran dari Komite Medis atau Sub Komite Kredensial.

    Skor :0 = Tidak ada ketentuan tertulis mengenai hal ini.

    1 = Ada ketentuan tidak tertulis.

    2 = Ada ketentuan tertulis yang ditetapkan sendiri oleh Kepala Kamar Operasi.

    3 = Ada ketentuan tertulis yang dibuat oleh Komite Medis.

    4 = Ada ketentuan tertulis yang dibuat oleh Komite Medis dengan keputusan pimpinan RS.

    5 = Ada ketentuan tertulis yang dibuat oleh Komite Medis dengan keputusan pimpinan RS;

    Ketentuan sudah diketahui semua staf kamar operasi.

    D.O : Ketentuan termasuk cakupan dari masing-masing disiplin, memperjelas/mengatur daerah

    kelabu antar 2 disiplin.

    C.P : - D : Ketentuan tertulis tentang hak dan kewajiban staf medis bedah dan anestesi,

    bukti sosialisasi ketentuan.

    - O : -

    - W : Staf medis.

    Skor :

    Keterangan :

    213

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    7/26

    S2.P3 Ada kebijakan dan ketentuan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi nosokomial.

    Skor :

    0 = Tidak ada kebijakan dan ketentuan.

    1 = Tidak ada kebijakan; ada ketentuan tidak tertulis.

    2 = Tidak ada kebijakan; ada ketentuan tertulis ditetapkan oleh Kepala Kamar Operasi;

    ketentuan belum dilaksanakan.

    3 = Tidak ada kebijakan; ada ketentuan tertulis ditetapkan oleh Kepala Kamar Operasi;

    ketentuan sudah dilaksanakan.

    4 = Ada kebijakan dan ketentuan tertulis ditetapkan oleh Kepala Kamar Operasi; kebijakan

    dan ketentuan sudah dilaksanakan.

    5 = Ada kebijakan dan ketentuan tertulis ditetapkan oleh Pimpinan RS; kebijakan dan

    ketentuan sudah dilaksanakan.

    D.O : Yang dimaksud dengan kebijakan disini adalah ketentuan-ketentuan yang mengacu pada

    program pengendalian infeksi nosokomial rumah sakit; yang dimaksud dengan ketentuan

    adalah berbagai prosedur yang harus dilaksanakan oleh semua staf di Kamar Operasi.

    C.P : - D : SPO Pengendalian Infeksi Nosokomial di RS.

    - O : Cara kerja staf Kamar Operasi

    - W : Staf Kamar Operasi.

    Skor :

    Keterangan :

    214

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    8/26

    S2.P4 Pelayanan anestesi di Kamar Operasi dilaksanakan oleh Tim.

    Skor :

    0 = Tidak ada tim khusus.

    1 = Ada perawat terlatih dan dokter umum.

    2 = Ada perawat terdidik dan dokter umum.

    3 = Ada perawat terdidik dan dokter umum terlatih.

    4 = Ada perawat terdidik ; dokter umum terlatih dan dokter spesialis anestesiologi.

    5 = Ada perawat terdidik ; dokter umum terlatih dan dokter spesialis anestesiologi dan

    dokter anestesiologi konsultan.

    D.O : 1. Perawat mahir/terlatih dibidang anestesi adalah perawat yangtelah mendapat pendidikan sekurang-kurangnya selama 6 bulan atau perawat yang

    bekerja pada pelayanan anestesi di rumah sakit minimal 1 tahun.

    2. Perawat anestesi adalah perawat yang mendapat pendidikan dibidang anestesi dan telah menyelesaikan program D3 Anestesi atau yang sederajat.

    3. Dokter umum terlatih adalah dokter yang telah mendapatpelatihan anestesiologi sekurang-kurangnya 6 bulan.

    C.P : - D : Sertifikat, Brevet, SK Pimpinan RS, data kepegawaian

    - O : -

    - W : -

    Skor :

    Keterangan :

    215

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    9/26

    Std. 3. STAF DAN PIMPINAN.

    Pelayanan Kamar Operasi harus dilaksanakan oleh tenaga medis, paramedis perawatan dan

    paramedis non perawatan yang terlatih dan berpengalaman.

    S3. P1 Jenis dan tenaga harus disedaiakan berdasarkan fungsi, kemampuan, utilisasi dan cakupan

    pelayanan rumah sakit.

    Skor :

    0 = Tidak ada data tentang kebutuhan tenaga di Kamar Operasi.

    1 = Ada data belum dianalisis.

    2 = Ada data sudah dianalisis, sudah disampaikan pada Pimpinan RS.

    3 = Ada data sudah dianalisis, ada perencanaan ketenagaan di Kamar Operasi, belumdilaksanakan.

    4 = Ada data sudah dianalisis, ada perencanaan ketenagaan di Kamar Operasi, terlaksanasebagaian.

    5 = Ada data, sudah dianalisis, ada perencanaan ketenagaan, terlaksana sepenuhnya.

    D.O : a. Parameter ini menilai kegiatan perencanaan ketenagaan (manpower planning)yang prosesnya adalah pengumpulan data (fungsi, kemampuan utilisasi dan cakupan

    pelayanan rumah sakit), analisis data, perencanaan ketenagaan dan pengisian tenaga

    sesuai rencana. Seluruh kegiatan ini seharusnya menjadi kegiatan rutin rumah sakit

    dalam bentuk program kerja.

    b. Terlaksana sebagian : sebagian tenaga di Kamar Operasi sesuai dengan perencanaanketenagaan, sebagian lain belum sesuai perencanaan.

    c. Terlaksana sepenuhnya : seluruh tenaga sudah sesuai dengan perencanaan kegiatan.

    C.P : - D : a. Perencanaan ketenagaan, beserta data-data yang berhubungan denganhal itu.

    b. Susunan organisasi dan kualifikasi personil.

    - O : -

    - W : Staf Kamar Operasi

    Skor :

    Keterangan :

    216

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    10/26

    S3. P2 Staf medis yang bekerja di Kamar Operasi memiliki latar belakang pendidikan, pelatihan

    dan pengalaman dalam bidangnya dan memperoleh izin kerja dari pimpinan.

    Skor :0 = Tidak ada SPO (Standar Prosedur Operasional) seleksi dan rekrutmen staf medis yang

    bekerja di Kamar Operasi.

    1 = SPO sedang disusun.

    2 = SPO tertulis sudah disusun. Belum ada SK Pimpinan RS.

    3 = Ada SPO seleksi dan rekrutmen staf medis tertulis yang ditetapkan dengan SKPimpinan RS.

    4 = Ada SPO seleksi dan rekrutmen staf medis tertulis yang ditetapkan dengan SK

    Pimpinan RS, terlaksana sebagian.

    5 = Semua staf medis diangkat sesuai SPO seleksi dan rekrutmen.

    D.O : a. SPO seleksi dan rekrutmen staf medis adalah SPO yang mengatur bagaimanamemilih dan mempekerjakan tenaga medis Kamar Operasi. Dalam SPO ini tercantum

    juga kriteria kualifikasi yang harus dipenuhi. SPO harus memuat kewenangan Komite

    Medis/Sub Komite Kredensial dalam hal ini seleksi dan rekrutmen staf medis yang

    bekerja di Kamar Operasi.

    b. Terlaksana sebagian : sebagian staf medis diangkat melalui mekanisme seleksi danrekrutmen tersebut.

    C.P : - D : SPO

    - O : -- W : Bagian Kepegawaian, Staf Kamar Operasi

    Skor :

    Keterangan :

    217

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    11/26

    S3. P3 Pelayanan perawatan di Kamar Operasi dikepalai oleh seorang perawat yang memiliki

    pendidikan, pelatihan dan pengalaman mengelola Kamar Operasi.

    Skor :0 = Tidak ada kepala perawatan.

    1 = Kepala Perawatan Kamar Operasi dirangkap oleh petugas lain.

    2 = Dikepalai oleh seorang perawat.

    3 = Dikepalai oleh seorang perawat yang memenuhi persyaratan a atau b.

    4 = Dikepalai oleh perawat yang memenuhi syarat c dan a, ditetapkan dengan SK

    Pimpinan RS.

    5 = Dikepalai oleh perawat yang memenuhi syarat c dan b, ditetapkan dengan SKPimpinan RS.

    D.O : Kriteria kualifikasi Kepala Perawatan Kamar Operasi

    a. SPK ditambah dengan pengalaman kerja 5 tahun di Kamar Operasi.

    b. D3 Keperawatan ditambah dengan pengalaman kerja 3 tahun di Kamar Operasi.

    c. Mempunyai sertifikat PPGD/BLS

    C.P : - D : SK Pengangkatan, sertifikat PPGD/BLS.

    - O :

    - W : Staf Kamar Operasi.

    Skor :

    Keterangan :

    218

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    12/26

    S3. P4 Ada kepala yang bertanggungjawab atas pengelolaan Kamar Operasi.

    Skor :

    0 = Tidak ada kepala yang khusus bertanggung jawab terhadap kegiatan Kamar Operasi.

    1 = Ada Perawat sebagai Kepala Kamar Operasi.

    2 = Ada Dokter Umum sebagai Kepala, tanpa SK Pengangkatan.

    3 = Ada Dokter Umum sebagai Kepala yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit

    4 = Ada Dokter Spesialis sebagai Kepala yang ditetapkan oleh Pimpinan RS.

    5 = Ada Dokter Spesialis Kepala yang ditetapkan oleh Pimpinan RS berdasarkan

    rekomendasi Komite Medis.

    D.O : Yang dimaksud dengan Dokter Spersialis disini adalah Dokter Spesialis dalam kelompok

    Bedah (misalnya Bedah, THT, Obgin dll)

    C.P : - D : SK Pengangkatan

    - O : -

    - W : -

    Skor :

    Keterangan :

    219

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    13/26

    Std. 4. FASILITAS DAN PERALATAN.

    Rancang bangun dan peralatan Kamar Operasi harus memenuhi syarat agar dapat

    mendukung terselenggaranya pelayanan pembedahan yang efektif dan didukung dengan

    program pemeliharaan peralatan kedokteran dan program pengamanan (safe practice).

    S4. P1 Rancang bangun Kamar Operasi harus memenuhi syarat :

    Skor :

    0 = Tidak memenuhi satu persyaratan pun.

    1 = Memenuhi salah satu persyaratan.

    2 = Memenuhi 2 persyaratan.

    3 = Memenuhi 3 persyaratan.

    4 = Memenuhi 4 persyaratan.

    5 = Memenuhi 4 persyaratan, dan ada evaluasi rancang bangun Kamar Operasi.

    D.O : 1. Kamar Operasi : adalah unit kerja/instalasi tempat melakukan tindakan operasi.

    2. Syarat yang harus dipenuhi :

    a. Mudah dicapai, baik untuk kasus rutin maupun kasus darurat.

    b. Penerimaan pasien berdekatan dengan perbatasan daerah steril dan non-steril.

    c. Ada kebebasan bergerak bagi tempat tidur (brancard) pasien dengan sedikit

    persimpangan.d. Ada batas yang jelas antara daerah steril dan non-steril yang dibuat sedemikian rupa

    sehingga mendorong peningkatan disiplin pemakaian baju steril.

    C.P : - D : Denah / Rancang bangun Kamar Operasi.

    - O : Keadaan Kamar Operasi

    - W : -

    Skor :

    Keterangan :

    220

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    14/26

    S4. P2 Kamar Operasi harus mempunyai ruangan yang memenuhi syarat.

    Skor :

    0 = Tidak memenuhi persyaratan.

    1 = Memenuhi persyaratan a dan c.

    2 = Memenuhi persyaratan a, b, dan c.

    3 = Memenuhi 4 persyaratan termasuk persyaratan a, b, dan c.

    4 = Memenuhi 6 persyaratan.

    5 = Memenuhi 6 persyaratan dan ada evaluasi serta rencana pengembangan.

    D.O : 1. Persyaratan yang harus dipenuhi :

    a. Kamar yang tenang, tempat pasien menunggu tindakan anestesi, dan

    dilengkapi dengan fasilitas untuk induksi anestesi.b. Kamar pulih (recovery).

    c. Ruang ganti pakaian pria dan wanita terpisah.

    d. Kamar operasi yang berhubungan langsung dengan kamar induksi (lihat

    diatas).e. Ruang yang cukup untuk menyimpan peralatan, linen,. Obat/farmasi

    termasuk bahan narkotik.

    f. Ruang untuk mendukung fungsi pendidikan/pelatihan.

    g. Ruang/tempat pengumpulan/pembuangan peralatan dan linen bekas pakai

    operasi.

    h. Tersedia ruang istirahat dan kelengkapan yang cukup bagi petugas yang

    harus berada di Kamar Operasi dalam jangka lama (misalnya WC, makanan,

    minuman, ruang duduk).

    2. Persyaratan minimal adalah a, b, dan c.

    C.P : - D : Denah / Rancang bangun Kamar Operasi.

    - O : Kamar Operasi

    - W : -

    Skor :

    Keterangan :

    221

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    15/26

    S4. P3 Kamar Operasi memiliki perlengkapan yang memenuhi syarat

    Skor :

    0 = Tidak memenuhi persyaratan.

    1 = Memenuhi persyaratan b saja.

    2 = Memenuhi persyaratan b, c, dan d.

    3 = Memenuhi persyaratan a, b, c, dan d.

    4 = Memenuhi seluruh persyaratan.

    5 = Memenuhi seluruh persyaratan dan ada evaluasi serta rencana pengembangan.

    D.O : Persyaratan yang harus dipenuhi :

    a. Alat pengatur temperatur dan kelembaban yang aman bagi pasien yang dibius. Peralatan

    ini diperiksa oleh petugas pemeliharaan (maintenance) secara teratur.

    b. Ada persediaan gas medis yang cukup.

    c. Ada pengisap lendir yang berfungsi baik.

    d. Ada stop kontak listrik yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan.

    e. Cukup tersedia cadangan gas medis, listrik diesel dan pengisap lendir yang dapat

    bekerja bila sumber listrik utama mati.

    C.P : - D : Daftar perlengkapan

    - O : Peralatan di Kamar Operasi

    - W :

    Skor :

    Keterangan :

    222

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    16/26

    S4. P4 Ada program pengamanan yang memenuhi persyaratan.

    Skor :

    0 = Tidak memenuhi persyaratan.

    1 = Memenuhi persyaratan b saja.

    2 = Memenuhi persyaratan b, dan c.

    3 = Memenuhi persyaratan a, b, dan c.

    4 = Memenuhi seluruh persyaratan.

    5 = Memenuhi seluruh persyaratan dan ada program pemeliharaan secara teratur.

    D.O : 1. Persyaratan yang harus dipenuhi :

    a. Standar pengkabelan yang sesuai dengan standar

    keamanan jantung atau tubuh.

    b. Standar peralatan listrik Medis.c. Ada sistem pembuangan gas anestesi yang aman

    d. Ada program sterilisasi / pembersihan

    C.P : - D : -

    - O : Peralatan Kamar Operasi

    - W : -

    Skor :

    Keterangan :

    223

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    17/26

    S4. P5 Peralatan dalam ruang operasi harus memenuhi syarat.

    Skor :

    0 = Peralatan tidak memenuhi standar.1 = Memenuhi satu persyaratan.

    2 = Memenuhi dua persyaratan.

    3 = Memenuhi 3 persyaratan

    4 = Memenuhi 4 persyaratan, tak ada sistem pemeliharaan dan pemantauan rutin.

    5 = Memenuhi semua persyaratan dan mempunyai sistem pemeliharaan dan pemantauan

    rutin. Semua alat berfungsi dengan baik.

    D.O : 1. Persyaratan yang harus dipenuhi :

    a. Perlengkapan dasar dan alat operasi yang jumlahnya cukup untuk mendukung

    pelayanan operasi.

    b. Alat untuk mendukung fasilitas bedah khusus. Bila ada peralatan khusus yangdibawa sendiri oleh ahli bedahnya, maka harus ada fasilitas untuk sterilisasi cepat.

    c. Alat anestesi sesuai standar minimal sesuai yang di rekomendasikan oleh ikatan

    profesi anestesi.

    d. Alat dan obat untuk resusitasi dan gawat darurat.

    e. Ada sistem pemeliharaan dan pemantauan rutin. Ada sistem perbaikanberdasarkan perkiraan keausan alat agar alat senantiasa dalam batas keamanan.

    2. Persyaratan minimal adalah a, c, dan d.

    3. Perlengkapan dasar adalah basic surgery set.

    4. Daftar peralatan :

    a. Harus ada daftar standar peralatan jenis dan jumlah yang ditanda tangani

    Komite Medis.b. Harus ada daftar peralatan yang ada di RS, dan yang dibawaoleh Dokter Bedah

    dari luar RS, atau dibawa dari RS keluar, ditanda tangani Kepala Kamar Operasi.

    Keterangan :

    1. Ad.B. hanya dinilai bila ada persyaratan bedah khusus (utk rumah sakit besar). Fasilitassterilisasi cepat seperti Cairan Adelhyde, atau sterilisator kecil.

    2. Ad.C. dari wawancara dengan beberapa orang ahli anestesi, belum ada standar seperti

    itu.

    3. Ad.D. Termasuk monitor jantung, defibrilator yang harus diperiksa setiap selesai pemakaian atau minimal seminggu sekali. Harus ada catatan tentang prosedur

    penggunaan, dan hasil kalibrasi.

    C.P : - D : -

    - O : -

    - W : -

    Skor :

    224

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    18/26

    Keterangan :

    Std. 5. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR.

    Kebijakan dan prosedur yang mengatur tentang pengelolaan dan pelayanan Kamar Operasiharus dibuat tertulis dan dipasang di Kamar Operasi.

    S5. P1 Kebijakan dan prosedur harus tertulis, ditelaah secara teratur oleh panitia Kamar Operasi

    atau Komite Medis dan notulen telaah tersebut harus didokumentasikan.

    Skor :

    0 = Tidak ada kebijakan dan prosedur tertulis.

    1 = Ada kebijakan dan prosedur tertulis tidak lengkap.

    2 = Ada kebijakan dan prosedur tertulis, lengkap, ditetapkan dengan SK Kepala Kamar

    Operasi.

    3 = Ada kebijakan dan prosedur tertulis, lengkap, ditetapkan dengan SK pimpinan RS, ada

    telaah teratur.4 = Ada kebijakan dan prosedur tertulis, lengkap, ditetapkan dengan SK pimpinan RS, ada

    telaah teratur disertai rekomendasi perbaikan.

    5 = Ada kebijakan dan prosedur tertulis, lengkap, ditetapkan dengan SK pimpinan RS, ada

    telaah teratur, rekomendasi perbaikan dan ada tindak lanjut perbaikan.

    D.O : Yang termasuk dalam kebijakan ini adalah hal berikut :

    a. Cara melakukan pemeriksaan identitas pasien sewaktu tiba di kamar operasi, pemastian teknik

    serta lokasi operasi dan izin operasi (informed consent).

    b. Catatan kecelakaan/kegagalan dan mekanisme bagaimana hal tersebut dilaporkan kepada yang

    berwenang.

    c. Fungsi dan peran kamar operasi dalam keadaan darurat di rumah sakit, yaitu fungsi dan peran

    kamar operasi dalam hospital disaster plan.

    d. Penjelasan cara menjadwalkan pasien untuk operasi (baik elektif maupun darurat) dan prosedur

    untuk menunda atau menambahkan pasien pada jadwal operasi yang sudah ada.

    e. Prosedur pengendalian infeksi termasuk perlindungan dari penularan, misalnya hepatitis.

    f. Prosedur yang harus dilakukan bila ada ketidaksesuaian penghitungan. Yang dimaksud dengan

    ketidak sesuaian penghitungan adalah berbedanya penghitungan kasa dan/atau alat sebelum dan

    sesudah operasi.

    g. Laporan operasi harus dibuat dalam rekam medis pasien. Setiap laporan harus berisi prosedur

    yang rinci, temuan selama operasi, siapa yang terlibat, cara pembalutan, sistem drainase dan

    instruksi pasca bedah. Disamping itu, harus ada catatan jumlah kasa dan instrumen operasi.

    C.P : - D :

    - O :

    - W :

    Skor :

    225

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    19/26

    Keterangan :

    S5. P2 Ada program dan prosedur tertulis tentang pemeliharaan dan perbaikan peralatan.

    Skor :

    0 = Tidak ada program atau prosedur tertulis.

    1 = Sedang disusun.

    2 = Ada program pemeliharaan, prosedur belum/sedang disusun.

    3 = Ada program dan prosedur tertulis.

    4 = Ada program dan prosedur tertulis, diketahui oleh pihak-pihak terkait, pelaksanaan

    belum baik.

    5 = Ada program dan prosedur tertulis, diketahui oleh pihak-pihak terkait, pelaksanaanbaik.

    D.O : Pelaksanaan baik: peralatan selalu berfungsi dengan baik, termasuk peralatan cadangan

    untuk emergency.

    C.P : - D : Program pemeliharaan alat, laporan kerusakan/down time alat, catatan

    pemeliharaan alat (log), evaluasi dan laporan lainnya.

    - O : Keadaan alat di kamar operasi.

    - W : Staf Kamar Operasi, Staf Instalasi Pemeliharaan Sarana RS.

    Skor :

    Keterangan :

    226

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    20/26

    S5. P3 Ada program pengendalian logistik yang efektif.

    Skor :0 = Tidak ada program pengendalian logistik.

    1 = Program sedang disusun.

    2 = Ada program tertulis, belum dilaksanakan.

    3 = Ada program tertulis, dilaksanakan dengan beberapa kekurangan.

    4 = Ada program tertulis, pelaksanaan baik.

    5 = Ada program tertulis, pelaksanaan baik, ada evaluasi berkala tertulis, rekomendasi dan

    follow-up.

    D.O : Pelaksanaan baikdilihat dari : tidak pernah terputusnya supply, tidak ada kehilangan

    barang (alat kesehatan, benang atau peralatan lainnya) atau, kehilangan segera diketahui

    < 48 jam.

    C.P : - D : Program pengendalian logistik, laporan-laporan dan evaluasi

    - O :

    - W :

    Skor :

    Keterangan :

    227

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    21/26

    S5. P4 Tersedia prosedur tertulis melaksanakan pelayanan anestesi pada masa pra, saat danpasca anestesi.

    Skor :

    0 = Tidak ada prosedur tertulis.

    1 = Ada prosedur tidak tertulis tidak lengkap

    2 = Ada prosedur tidak tertulis lengkap.

    3 = Ada prosedur tertulis tidak lengkap ditetapkan sendiri di kamar operasi.

    4 = Ada prosedur tertulis lengkap ditetapkan oleh Pimpinan RS.

    5 = Ada prosedur tertulis lengkap ditetapkan oleh pimpinan RS disertai adanya evaluasiterhadap prosedur, rekomendasi dan tindak lanjutnya.

    D.O : Prosedur yang harus ditetapkan meliputi prosedur-prosedur selama masa pra anestesi, masa

    anestesi dan masa pasca anestesi.

    C.P : - D : SK pimpinan RS, buku/prosedur

    - O :

    - W : Petugas di Kamar Operasi dan PR

    Skor :

    Keterangan :

    228

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    22/26

    Std. 6. PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN.

    Pendidikan berkelanjutan (in-service educational programme) harus dikembangkan untuktenaga dari unit tersebut sehingga staf dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan

    kemampuannya untuk melaksanakan tindakan dan prosedur baru.

    S6. P1 Pengembangan staf dilakukan berdasarkan kebutuhan pelayanan Kamar Operasi dan rumah

    sakit.

    Skor :

    0 = Tidak ada data dan analisis data kebutuhan pelatihan

    1 = Data yang diperlukan untuk penilaian kebutuhan pelatihan (training needs assessment)

    sedang dikumpulkan.

    2 = Ada data untuk penilaian kebutuhan pelatihan.

    3 = Ada data, sudah dianalisis.

    4 = Ada data, sudah dianalisis, ada program pengembangan staf Kamar Operasi yang

    disusun berdasarkan kebutuhan pelayanan, sudah menjadi program pendidikan dan

    pelatihan dan sudah dilaksanakan.

    5 = Ada data, sudah dianalisis, ada program pengembangan staf Kamar Operasi yang

    disusun berdasarkan kebutuhan pelayanan, sudah menjadi program pendidikan dan

    pelatihan, ada evaluasi pelaksanaan program serta rekomendasi dan tindak lanjut.

    D.O : a. Data kebutuhan pelatihan (Training Need Assessment) adalah data personil(kemampuan, pendidikan dan sebagainya) dan data kemampuan/ketrampilan yang

    diperlukan untuk menunjang pelayanan Kamar Operasi / RS.

    b. Data kebutuhan pelayanan adalah jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh penggunajasa, baik kebutuhan yang timbul akibat perkembangan ilmu maupun akibat perubahanmorbiditas di lingkup kerja rumah sakit.

    C.P : - D : Data, program, laporan, evaluasi, rekomendasi

    - O : -

    - W : Staf Diklat

    Skor :

    Keterangan :

    229

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    23/26

    Std. 7. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

    Harus ada prosedur evaluasi untuk menilai penampilan kerja staf dan mutu pelayanan

    pembedahan.

    S7. P1 Harus ada program peningkatan mutu yang dievaluasi dan diperbarui secara teratur sesuai

    perkembangan ilmu.

    Skor :

    0 = Tidak ada program peningkatan mutu.

    1 = Program peningkatan mutu sedang disusun.

    2 = Program peningkatan mutu ditetapkan dengan SK Kepala Kamar Operasi.

    3 = Program peningkatan mutu ditetapkan dengan SK Direksi, belum lengkap.

    4 = Program peningkatan mutu ditetapkan dengan SK Direksi, lengkap, pelaksanaan baik,ada evaluasi.

    5 = Program peningkatan mutu ditetapkan dengan SK Direksi, lengkap, pelaksanaan baik,

    ada evaluasi dan ada tindak lanjut.

    D.O : Program peningkatan mutu yang lengkap harus termasuk kegiatan dibawah ini :

    a. Melakukan evaluasi dan melaporkan prestasi kerja staf dengan melibatkan staf dalam

    penilaian kerjanya serta memberikan duplikat penilaian kepadanya.

    b. Menyelidiki dan melaporkan utilisasi Kamar Operasi.

    c. Menyelidiki dan melaporkan keluhan atau kekurangan dalam pelayanan danmemperbaikinya.d. Menyelidiki dan melaporkan kecelakaan yang terjadi di Kamar Operasi dan

    memperbaiki agar tidak terulang kembali.

    e. Menyiapkan dokumen pencatatan kegiatan pelayanan untuk mengidentifikasi dan

    meramalkan kebutuhan di masa mendatang untuk membantu perencanaan jangka

    panjang rumah sakit.

    f. Memastikan bahwa instrumen dan metoda evaluasi ditelaah secara teratur dan diperbaiki

    sesuai perkembangan ilmu.

    C.P : - D : Program kerja

    - O : -

    - W : -

    Skor :

    Keterangan :

    230

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    24/26

    S7. P2 Ada pertemuan berkala untuk membahas peningkatan mutu pelayanan pembedahan.

    Skor :

    0 = Tidak ada rapat yang membahas upaya peningkatan mutu pelayanan.

    1 = Ada rapat berkala, tetapi bukan khusus untuk membahas upaya peningkatan mutu.

    2 = Ada rapat khusus untuk membahas upaya peningkatan mutu, tidak teratur, ada

    dokumentasi.

    3 = Ada rapat khusus untuk membahas upaya peningkatan mutu, teratur, ada dokumentasi.

    4 = Ada rapat khusus untuk membahas upaya peningkatan mutu, teratur, ada dokumentasi,ada rekomendasi.

    5 = Ada rapat khusus untuk membahas upaya peningkatan mutu, teratur, ada dokumentasi,

    ada rekomendasi dan tindak lanjut.

    D.O : Cukup jelas.

    C.P : - D : Notulen rapat, laporan, rekomendasi,laporan tindak lanjut

    - O : -

    - W : -

    Skor :

    Keterangan :

    231

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    25/26

    S7. P3 Data pasien dan tindakan anestesi tercatat dalam dokumen rekam medis dengan lengkap,jelas dan benar.

    Skor :

    0 = Tidak ada data dalam rekam Medis

    1 = Ada data dalam rekam Medis, tidak lengkap

    2 = Ada data dalam rekam Medis, lengkap

    3 = Ada data dalam rekam Medis, lengkap dan dilakukan evaluasi oleh Tim

    4 = Ada data dalam rekam Medis, lengkap dan dilakukan evaluasi oleh Tim disertai

    rekomendasi.

    5 = Ada data dalam rekam Medis, lengkap dan dilakukan evaluasi oleh Tim disertai

    rekomendasi dan tindak lanjut.

    D.O : Tersedia lembar/format khusus untuk mencatat data pasien dan tindakan anestesi.

    C.P : - D : Rekam medis, laporan, bukti evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut

    - O : Ruang rawat inap bedah

    - W : Petugas rekam Medis rumah sakit.

    Skor :

    Keterangan :

    232

  • 8/3/2019 Kamar Operasi - Rev. Mar' 07

    26/26

    ***** Rev. Maret 2007 *****