Kak

5
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) A. PENDAHULUAN 1. LatarBelakang : Setiap Bangunan Negara Harus diwukudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunan, andal dandapat sebagai teladan bagi lingkungannya, secara berkontribusi positif bagi perkembangan Pembangunan Indonesia. Setiap Bangunan Gedung Negara maupun Pengawasan Pengelolaan Lahan dan Air harus di awasi, dengan pengawasan yang sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi negara. Pemberi Jasa Pengawasan untuk Bangunan Gedung Negara maupun Pengawasan Pengelolaan Lahan dan Air dan perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya pengawasan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan perlu dipersiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya pengawasan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan kinerja Konsultan Pengawas sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas hasil pengawasan, serta secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah di sepakati. Dalam Perkembangan dan kemajuan otonomi daerah pemekaran akan terus digalakkan hingga terwujudnya otonomi daerah yang diharapkan yakni otonomi daerah yang mandiri, sehingga ketergantungan pada pusat dapat berkurang serta otonomi daerah tersebut bisa menjadi wadah bagi masyarakat dengan memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan, kapasitas dan kehendak dari aspirasi masyarakat yang ada di daerah. Pelaksanaan otonomi daerah akan mendorong pemikiran baru bagaimana menata kewenangan yang efektif dan efisien. Artinya pemerintahan dapat diselenggarakan secara demokratis. 2. Maksud dan Tujuan : 2.1. Maksud Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang menurut masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawasan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini. 2.2. Tujuan Tujuannya adalah Pengawasan Pengelolaan Lahan dan Air, yang akan menghasilkan suatu sarana yang representatip, memenuhi syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggungajawabkan dari segi arsitektur, struktur (konstruksi). Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawasan dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

Transcript of Kak

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    A. PENDAHULUAN 1.

    LatarBelakang

    :

    Setiap Bangunan Negara Harus diwukudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunan, andal dandapat sebagai teladan bagi lingkungannya, secara berkontribusi positif bagi perkembangan Pembangunan Indonesia. Setiap Bangunan Gedung Negara maupun Pengawasan Pengelolaan Lahan dan Air harus di awasi, dengan pengawasan yang sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi negara. Pemberi Jasa Pengawasan untuk Bangunan Gedung Negara maupun Pengawasan Pengelolaan Lahan dan Air dan perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya pengawasan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan perlu dipersiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya pengawasan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan kinerja Konsultan Pengawas sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas hasil pengawasan, serta secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah di sepakati. Dalam Perkembangan dan kemajuan otonomi daerah pemekaran akan terus digalakkan hingga terwujudnya otonomi daerah yang diharapkan yakni otonomi daerah yang mandiri, sehingga ketergantungan pada pusat dapat berkurang serta otonomi daerah tersebut bisa menjadi wadah bagi masyarakat dengan memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan, kapasitas dan kehendak dari aspirasi masyarakat yang ada di daerah. Pelaksanaan otonomi daerah akan mendorong pemikiran baru bagaimana menata kewenangan yang efektif dan efisien. Artinya pemerintahan dapat diselenggarakan secara demokratis.

    2.

    Maksud dan Tujuan

    : 2.1. Maksud Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang menurut masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawasan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.

    2.2. Tujuan Tujuannya adalah Pengawasan Pengelolaan Lahan dan Air, yang akan menghasilkan suatu sarana yang representatip, memenuhi syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggungajawabkan dari segi arsitektur, struktur (konstruksi). Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawasan dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

  • 3. Sasaran : Target/sasaran yang ingin dicapai terkait dengan pengadaan jasa Konsultansi Pekerjaan Pengawasan Pengelolaan Lahan dan Air diharapkan mampu memenuhi pencapaian secara maksimal sesuai dengan rencana yang telah diperhitungkan sebelumnya.

    4.

    Lokasi Kegiatan : Lokasi Kegiatan ini tersebar di Kabupaten Sintang

    5.

    Sumber Pendanaan : Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2015.

    6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

    : Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen adalah sebagai berikut :

    Nama : Ir. Wiryono LITEN, SP NIP : 19621001 199203 1 006 19760804 200212 1 005 Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    Dinas Pertanian, Perternakan Dan Perikanan Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2015

    Satuan Kerja : Dinas Pertanian, Perternakan Dan Perikanan Kabupaten Sintang.

    B. RUANG LINGKUP 7.

    Lingkup Kegiatan :

    Lingkup Kegiatan adalah Pengelolaan Lahan dan Air.

    8.

    Standar Teknis :

    Spesifikasi teknis yang menjadi acuan dalam melakukan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan, berpedoman pada hal hal sebagai berikut : 1. Persyaratan Umum Kegiatan

    Setiap bagian dari Kegiatan Pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh PPK.

    2. Persyaratan Obyektif Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan teknis prasarana yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian kegiatan sesuai dengan standar hasil kerja Pengawasan yang berlaku.

    3. Persyaratan Fungsional Penyelesaian pengawasan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja satuan kerja.

    4. Persyaratan Prosedural Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lakukan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

    5. Persyaratan Teknis lainnya. Selain kriteria umum diatas, untuk kegiatan pengawasan berlaku pula ketentuan ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain: a. Ketentuan yang dilakukan untuk pekerjaan satuan kerja yang

    bersangkutan yaitu, Surat Perjanjian Pelaksanaan beserta kelengkapannya dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.

    b. yang termuat dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.

    c. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat. d. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku dibidang

    penyelenggaraan bangunan gedung

  • 9. Keluaran

    : Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi : 1. Dokumen Laporan Pengawasan (Mingguan Dan Bulanan) 2. Laporan Dokumentasi

    10. Peralatan,

    Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

    : Peralatan, material, personil dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen guna berlangsungnya kegiatan pengawasan ini adalah : 1. data Pengawasan sebelumnya 2. mengurus koordinasi terutama surat ijin kegiatan dengan dinas

    lain dan pihak lain yang terkait 3. menempatkan personil yang berwenang untuk mendampingi

    kegiatan Pengawasan jika diperlukan terutama yang berkaitan dengan pekerjaan struktural

    4. menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan selama proses konsultasi di kantor dinas

    11. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

    : Penyedia jasa harus menyediakan semua peralatan dan material yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan, antara lain berupa : 1. Kendaraan Roda 2 2. Komputer 3. Printer

    12. Lingkup Kewengan Penyedia Jasa

    : Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Pengawasan ini, Konsultan Pengawas harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan yang terdiri dari : 1. Persiapan Pengawasan seperti mengumpulkan data dan informasi

    lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site, penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.

    2. Tahap Pendahuluan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal yang sudah dikonsepsikan. a. Membuat rencana kerja pengawasan yang menjelaskan

    mengenai penempatan dan mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung.

    b. Membuat tanggapan terhadap Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang disampaikan oleh Penyedia Konstruksi.

    3. Tahap Pelaksanaan Pengawasan, antara lain membuat : a. Tanggapan terhadap gambar-gambar pelaksanaan detail

    arsitektur, detail struktur apabila ada perubahan. b. Membuat Laporan Mingguan c. Menyusun Laporan Bulanan. d. Membuat dan menyelenggarakan rapat evaluasi e. Perhitungan addendum pekerjaan

    4. Tahap Penyusunan Laporan Pengawasan antara lain membuat : a. Drawing as built (jika ada perubahan). b. Menyusun Rekap Laporan Mingguan. c. Membuat Rekap Laporan Bulanan d. Membuat dan menyelenggarakan rapat evaluasi e. Perhitungan addendum pekerjaan f. Laporan pengawasan meliputi laporan mingguan dan bulanan

    digandakan sebanyak 7(tujuh) eksemplar.

    13. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

    : Jangka Waktu yang diberikan kepada penyedia jasa untuk melaksanakan Pengawasan ini adalah selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender, mulai terhitung sejak Surat Perjanjian Kerja sudah ditandatangani atau terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

  • 14. Personil

    : Posisi Kualifikasi Pengalaman

    Jumlah Orang-Bulan

    Tenaga Ahli

    Site Engineer S-1 Teknik Sipil, Memiliki SKA Ahli Sumber Daya Air -

    Madya

    8 tahun 1 org x 1 bln

    Ahli Hidrologi S-1 Teknik Sipil, 4 tahun 1 org x 1 bln

    Ahli Transportasi

    S-1 Teknik Sipil 4 tahun 1 org x 1 bln

    Ahli Geodesi S-1 Teknik Sipil 4 tahun 1 org x 1 bln

    Tenaga Sub Profesional Staf

    Inspector S-1 Teknik Sipil/D3-Sipil

    4 tahun 5 org x 1 bln

    Drafman S-1 Teknik Arsitektur /D3-

    Arsitektur

    4 tahun 1 org x 1 bln

    Tenaga Pendukung

    Administrasi SMK/SMU 3 tahun 1 org x 1 bln

    Operator Komputer

    SMK/SMU 3 tahun 1 org x 1 bln

    15. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

    : Jadwal Tahapan Pelaksanaan Tersebut di atas harus diselesaikan dalam jangka waktu penyelesaian kegiatan selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender.

    C. LAPORAN 16. Laporan Akhir

    Pengawasan

    : Laporan Akhir memuat seluruh hasil Pengawasan teknis termasuk pokok- pokok bahasan serta resume akhir Pengawasan yang merupakan hasil akhir dari laporan Pengawasan, terdiri dari : 1. Laporan Mingguan 2. Laporan Bulanan 3. Laporan As Built Drawing (jika ada) 4. Laporan Dokumentasi

    D. HAL-HAL LAIN 17. Produksi dalam

    Negeri : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan

    didalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

    18. Persyaratan Kerjasama

    : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka harus memenuhi syarat kerjasama.

  • 19. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

    : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan teknis yang berlaku.

    20. Alih Pengetahuan : Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf dilingkungan organisasi Pengguna Anggaran.

    Sintang, Juli 2015

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Tanaman Pangan Dan Holtikultura

    Dinas Pertanian, Perternakan Dan Perikanan Kabupaten Sintang

    Ir. Wiryono NIP. 19621001 199203 1 006