KAK Pusat Pert

19
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KAJIAN MEMACU PENGEMBANGAN INDRAGIRI HILIR SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi A. Latar Belakang Pembangunan yang semakin pesat dan kompleks memerlukan sebuah perencanaan pembangunan yang matang dan terarah. Salah satu bidang yang memiliki arti penting dalam perencanaan baik pada tingkat nasional maupun regional adalah bidang ekonomi. Untuk mendukung tercapainya keberhasilan perencanaan tersebut diperlukan data statistik yang dapat menggambarkan suatu sektor, perencanaan sektor terhadap sektor lainnya serta seberapa jauh eksistensinya terhadap pembangunan, baik untuk suatu periode atau prospek pengembangannya pada periode mendatang. Pengembangan suatu daerah atau sektor yang menjadi prioritas utama diharapkan akan dapat menarik perkembangan sektor-sektor yang lainya dan pada gilirannya akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada daerah yang bersangkutan. Salah satu kerangka landasan analisis yang dapat digunakan untuk perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan ekonomi di atas adalah kebutuhan modal atau investasi.

Transcript of KAK Pusat Pert

Page 1: KAK Pusat Pert

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN MEMACU PENGEMBANGAN INDRAGIRI HILIR SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

A. Latar Belakang

Pembangunan yang semakin pesat dan kompleks memerlukan sebuah

perencanaan pembangunan yang matang dan terarah. Salah satu bidang yang

memiliki arti penting dalam perencanaan baik pada tingkat nasional maupun

regional adalah bidang ekonomi. Untuk mendukung tercapainya keberhasilan

perencanaan tersebut diperlukan data statistik yang dapat menggambarkan suatu

sektor, perencanaan sektor terhadap sektor lainnya serta seberapa jauh

eksistensinya terhadap pembangunan, baik untuk suatu periode atau prospek

pengembangannya pada periode mendatang.

Pengembangan suatu daerah atau sektor yang menjadi prioritas utama

diharapkan akan dapat menarik perkembangan sektor-sektor yang lainya dan pada

gilirannya akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada daerah yang

bersangkutan. Salah satu kerangka landasan analisis yang dapat digunakan untuk

perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan ekonomi di atas adalah

kebutuhan modal atau investasi.

Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu merupakan sebagai salah satu Kabupaten

di Provinsi Riau yang berada di jalur utama lintas Sumatera yang mempunyai akses

untuk menuju ke daerah-daerah lainnya. Perkembangan Kabupaten Indragiri Hulu,

baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh perkembangan

akumulasi modal, terutama mempengaruhi pertumbuhan output daerah.

Page 2: KAK Pusat Pert

Modal merupakan input penting, selain SDM dalam proses pembangunan

ekonomi daerah karena modal berpotensi meningkatkan kapasitas produksi.

Investasi digunakan untuk membeli atau menambah barang-barang modal seperti

mesin-mesin dan peralatannya sehingga hasil produksi daerah meningkat. Di satu

sisi, peningkatan hasil produksi akan meningkatkan pendapatan daerah dan

mendorong pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat akan

menyebabkan kenaikan permintaan seperti kenaikan konsumsi masyarakat. Untuk

memenuhi kenaikan permintaan masyarakat, sektor ekonomi perlu untuk

meningkatkan produksi yang pada gilirannya akan menyebabkan pendapatan

wilayah dan pendapatan masyarakat kembali meningkat. Interaksi ekonomi yang

terjadi sebagai dampak dari investasi sehingga menyebabkan peningkatan

pendapatan daerah seterusnya meningkatkan pendapatan masyarakat.

Demikian pentingnya peranan investasi, sehingga setiap perencanaan

pembangunan ekonomi perlu memperhatikan ketersediaan modal investasi. Oleh

sebab itu, dalam upaya untuk menentukan target pembangunan di daerah

Kabupaten Indragiri Hulu perlu diketahui besarnya dana investasi yang dibutuhkan.

Ukuran kebutuhan investasi yang dibutuhkan agar dapat memenuhi suatu

target pendapatan atau laju pertumbuhan ekonomi daerah diberikan oleh suatu

ukuran atau indikator ekonomi yang disebut sebagai Incremental Capital Output

Ratio (ICOR). Dengan ICOR, perkiraan kebutuhan investasi dapat diperkirakan untuk

mencapai suatu tingkat kinerja ekonomi yang ditetapkan karena ICOR merupakan

ukuran atau indikator makro yang menghubungkan antara investasi dengan

pendapatan wilayah.

B. Tujuan

Tujuan dilakukan kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital Output

Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Kabupaten Indragiri Hulu adalah untuk

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

2

Page 3: KAK Pusat Pert

memberikan gambaran akumulasi modal dan perkembangan output daerah yang

dicerminkan dari beberapa komponen yang terkandung di dalamnya, yaitu:

1. Menggambarkan perkembangan akumulasi modal dan ekonomi daerah

Kabupaten Indragiri Hulu.

2. Menganalisis pengaruh akumulasi modal terhadap output atau produksi

masing-masing sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Menganalisis kebutuhan investasi di dalam pembangunan ekonomi

Kabupaten Indragiri Hulu.

4. Menyusun ICOR dan kebutuhan investasi di Kabupaten Indragiri Hulu.

C. Kegunaan

Dengan terlaksananya kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital

Output Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu

diharapkan:

1. Tersedianya informasi yang valid dan aktual berkenaan dengan perkiraan

output dan modal, baik sektoral maupun total di Kabupaten Indragiri Hulu.

2. Tersedianya dokumen berkenaan dengan ICOR daerah dan indikator-

indikator yang berkenaan dengannya di Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Tersedianya informasi mengenai ICOR dan kebutuhan investasi sektor-sektor

serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di

Kabupaten Indragiri Hulu.

D. Keluaran

Keluaran dari kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital Output Ratio

(ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu adalah sebagai

berikut:

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

3

Page 4: KAK Pusat Pert

1. Adanya informasi berkenaan dengan akumulasi modal sektoral di Kabupaten

Indragiri Hulu.

2. Adanya informasi berkenaan dengan pengaruh akumulasi modal terhadap

output masing-masing sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Adanya informasi mengenai kebutuhan investasi di dalam pembangunan

ekonomi di Kabupaten Indragiri Hulu.

E. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah:

1. Tersusunnya dokumen berkenaan dengan perkiraan output sektoral dan

pembentukan modal masing-masing sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.

2. Tersusunnya dokumen berkenaan dengan ICOR dan kebutuhan investasi

daerah di Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Tersedianya dokumen petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai

pengaruh terkuat terhadap pertumbuhan ekonomi serta sektor-sektor yang

peka terhadap pembentukan modal di Kabupaten Indragiri Hulu.

F. Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup dari kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital Output

Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu adalah

sebagai berikut:

1. Melakukan kegiatan studi terhadap data statistik ekonomi daerah

Kabupaten Indragiri Hulu.

2. Menyusun ICOR sektoral di Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Menyusun kebutuhan investasi sektoral di Kabupaten Indragiri Hulu.

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

4

Page 5: KAK Pusat Pert

G. Outcome

Outcome pelaksanaan kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital

Output Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu,

adalah:

1. Sebagai dokumen panduan bagi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu di

dalam menentukan kebijakan berkenaan dengan pembentukan modal dan

kebutuhan investasi daerah.

2. Sebagai bahan perhatian bagi para pemangku kepentingan yang

memerlukan dan terlibat dengan investasi di daerah Kabupaten Indragiri

Hulu.

3. Sebagai bahan petunjuk dan arahan bagi pemangku kepentingan di dalam

membuat kebijakan berkenaan dengan pertumbuhan ekonomi dan

pembentulan modal daerah di Kabupaten Indragiri Hulu.

H. Metode Penyusunan ICOR dan Kebutuhan Investasi

Langkah pertama yang dilakukan dalam penyusunan Analisis Incremental

Capital Output Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri

Hulu adalah penyusunan akumulasi modal dan output daerah. Langkah kedua,

adalah pengumpulan data/informasi dari berbagai sumber yang cukup relevan

untuk digunakan sebagai dasar dalam analisis ICOR setidak-tidaknya harus cukup

memadai untuk menyusun Analisis Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dan

Kebutuhan Investasi dari masing-masing sektor berdasarkan klasifikasi yang telah

disusun.

Pengumpulan data untuk penyusunan Analisis Incremental Capital Output

Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Kabupaten Indragiri Hulu dilakukan dengan

teknik non-survei dengan memanfaatkan sebesar mungkin data struktur akumulasi

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

5

Page 6: KAK Pusat Pert

modal masyarakat, sektor swasta dan pemerintah daerah. Memanfaatkan data

sekunder dari berbagai sumber baik pemerintah maupun swasta.

Sektor ekonomi utama terdiri pertanian, non pertanian terdiri dari industri

pengolahan, listrik dan air, konstruksi, perdagangan, transportasi, dan komunikasi,

jasa keuangan dan perusahaan, jasa pendidikan dan sosial.

Konsep ICOR pada awalnya dikembangkan oleh Harrod dan Domar yang

kemudian dikenal sebagai model Harrod-Domar. Model ini pada dasarnya

menunjukkan keterkaitan antara output (pendapatan wilayah) suatu perekonomian

dengan besarnya stok kapital yang dibutuhkan. Stok kapital adalah kondisi stok dari

kapital (barang-barang modal) yang tersedia pada suatu waktu tertentu. Hubungan

tersebut digambarkan oleh Harrod-Domar oleh persamaan (1) berikut:

ICOR = ∆K/∆Y ………………………………………………….……………… (1)

Dimana:

∆K = tambahan stok kapital (capital stock)

∆Y = tambahan output atau pendapatan wilayah (PDRB)

Persamaan (1) dapat diubah menjadi persamaan (2):

∆K = (ICOR) ∆Y ………………………………………………….……………… (2)

Persamaan (2) menyatakan bahwa bila ingin meningkatkan pendapatan

wilayah sebesar 1 unit, maka dibutuhkan tambahan stok kapital sebesar besaran

ICOR.

Stok kapital pada tahun ke-t pada dasarnya adalah akumulasi investasi

(barang-barang modal) dari suatu tahun tertentu [tahun ke-t-s] dimana s = 1,2,3,

…… sampai dengan tahun ke-t. Atau dengan perkataan lain:

Kt = ∑It-s …………………………………………………………………... (3)

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

6

Page 7: KAK Pusat Pert

Misalkan investasi dimulai pada tahun ke-t dan berlanjut sampai dengan tahun ket+1,

yaitu keadaan diasumsikan hanya terdiri dari dua tahun, maka stok kapital pada

tahun ke-t dan tahun ke-t+1 masing-masing ditunjukkan oleh persamaan (4) dan (5):

Kt = It ……………………………………………………….…………… (4)

dan

Kt+1 = It + It+1 ……………………………………………………………….…… (5)

Tambahan kapital stok pada tahun ke-t+1 atau ∆Kt+1 adalah:

Kt+1 - Kt = (It + It+1) – (It) ………………………………………………..………… (6)

Yang sama dengan:

∆Kt+1 = It+1 ……………………………………………………………..……. (7)

Dengan perkataan lain, tambahan stok kapital pada suatu tahun adalah sama

dengan investasi yang dilakukan pada tahun tersebut. Dengan demikian, persamaan

(1) dapat diubah menjadi:

ICOR = I/∆Y ………………………………………………………….………… (8)

Dimana

I = besarnya investasi yang sama dengan ∆K

Atau,

I = (ICOR) ∆Y ………………………………………………………..…………… (9)

Persamaan (9) menyatakan bahwa bila ingin meningkatkan pendapatan

wilayah sebesar 1 unit, maka dibutuhkan investasi sebesar besaran ICOR.

ICOR yang negatif

Dalam realitas penghitungan ICOR dengan menggunakan persamaan (8)

mungkin sekali ditemukan nilai ICOR yang negatif, yaitu bila ∆Y bernilai negatif atau

bila pendapatan wilayah pada tahun sekarang (Yt) lebih kecil dari pada tahun

sebelumnya (Yt-1). Hal ini tentu tidak memberikan makna bagi perencanaan

pembangunan karena dengan ICOR yang negatif memberikan makna yang keliru

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

7

Page 8: KAK Pusat Pert

(misleading) yaitu bahwa dengan mengurangi investasi justru akan meningkatkan

pendapatan wilayah (perhatikan persamaan (8)).

Persamaan ICOR yang Digunakan

Untuk menghindarkan permasalahan ICOR yang negatif karena

menggunakan persamaan (8), maka penelitian ini akan menghitung besaran ICOR

untuk suatu periode waktu tertentu, misalnya dari tahun ke-t sampai dengan tahun

ke-t+s dimana s = 1,2,3, ……. Dengan demikian, ICOR yang dihasilkan adalah juga

ICOR agregat untuk suatu periode tahun tertentu. Persamaan ICOR dimaksud

adalah:

ICOR = ∑I/∑(∆Y) ………………………………………………………………… (10)

Dalam hal ini, persamaan (10) akan digunakan untuk maksud penghitungan ICOR.

Estimasi Investasi

Secara definisi, investasi adalah selisih stok kapital pada tahun ke-t dengan

tahun sebelumnya (t-1) sebelum dikurangi dengan penyusutan. Investasi di sini

merupakan konsepsi bruto, sedangkan stok kapital merupakan konsepsi investasi

neto. Berdasarkan konsepsi Pendapatan Nasional, jumlah PMTB mencerminkan

investasi domestik secara fisik yang telah direalisasi pada suatu tahun tertentu.

Besarnya output suatu sektor yang menjadi barang modal disebut sebagai

PMTB. Yang disebut sebagai barang modal adalah barang - barang yang digunakan

dalam upaya menghasilkan output (suatu sektor) dan masa pakai dari barang

tersebut melebihi satu tahun. Barang-barang modal terdiri dari gedung dan output

konstruksi lainnya (seperti jembatan, jalan raya, dam), mesin-mesin dan peralatan

lainnya, dan alat-alat pengangkutan, seperti mobil (lihat juga penjelasan mengenai

PMTB pada bagian sebelumnya).

Output suatu sektor yang belum selesai diproses, dengan perkataan lain

masih berbentuk output setengah jadi, atau input yang belum digunakan disebut

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

8

Page 9: KAK Pusat Pert

sebagai stok. Dalam konsepsi stok di sini termasuk juga stok berupa barang jadi

yang belum dijual. Selisih antara stok awal dengan stok akhir menggambarkan

besarnya perubahan stok yang terjadi selama suatu periode tertentu.

Pendekatan penghitungan investasi melalui konsepsi PMTB disebut juga

sebagai pendekatan arus barang atau metode tidak langsung dalam menduga

besarnya investasi. Dari hasil-hasil sebelumnya mengenai estimasi stok kapital

(sebelum dikurangi penyusutan), estimasi investasi dapat diperoleh. Namun, hasil

ini masih perlu dibandingkan dan direkonsiliasi dengan data investasi yang ada dari

berbagai instansi yang berkompeten mengenai data investasi, baik menurut sektor

maupun menurut institusi yang melakukan investasi dilakukan.

Estimasi Koefisien ICOR

Setelah diperoleh nilai investasi dan peningkatan output atas dasar harga

konstan 2000 (jika dimungkinkan dideflasi ke tahun 2010), maka langkah

selanjutnya adalah mengestimasi koefisien ICOR. Data ICOR yang akan disajikan

dalam publikasi ini, disusun sampai dengan sektor ekonomi. Untuk mendapatkan

suatu koefisien ICOR yang bisa mewakili keadaan selama satu periode tertentu

digunakan beberapa alternatif perhitungan, tergantung kepada sifat investasi di

setiap sektor.

Metode Akumulasi

Pendekatan penghitungan ICOR dengan metode akumulasi berdasarkan

suatu anggapan bahwa timbulnya peningkatan output selama periode waktu t1

sampai dengan tn (misal : 1989 sampai dengan 1998) disebabkan karena adanya

akumulasi investasi tahunan selama periode waktu yang sama.

Kelebihan dari metode akumulasi ini adalah dalam penerapannya metode ini

terkandung prinsip rata-rata tertimbang. Dengan digunakan rata-rata tertimbang,

maka koefisien ICOR ekstrim yang terjadi pada tahun-tahun tertentu bisa dihindari.

Metode Standar

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

9

Page 10: KAK Pusat Pert

Pada metode standar langkah perhitungan dilakukan terlebih dahulu dengan

mencari ICOR pada masing-masing tahun untuk periode waktu t1 sampai tn,

sehingga akan didapatkan nilai ICOR sebanyak n buah. ICOR yang dianggap dapat

mewakili untuk periode waktu tersebut (t1 s.d tn) diperoleh dengan jalan membagi

antara jumlah nilai ICOR selama periode waktu dengan jumlah tahun yang ada, atau

dengan mencari rata-rata nilai ICOR selama periode t1sampai tn.

Prinsip dasar menghitung ICOR dengan metode standar ini adalah prinsip

rata-rata sederhana. Rumus lain yang digunakan dalam penghitungan ICOR adalah

dengan memodifikasi It menjadi bagian-bagian investasi tahun ke-t-1 dalam tahun

ke-t. Dalam hal ini diasumsikan bahwa tambahan output yang diberikan pada suatu

tahun, merupakan hasil dari penanaman investasi tahun ke-t-1 dan juga merupakan

hasil dari penanaman investasi tahun ke (t).

Besarnya porsi investasi tahun ke-t-1 dan tahun ke-t diasumsikan sebesar

0,1 untuk tahun ke-t-1 dan 0,9 untuk tahun ke-t. Hal ini bisa terjadi apabila

tambahan kapital yang ditanamkan pada tahun ts-1 belum dimanfaatkan secara

penuh pada tahun tersebut. Sehingga pada tahun t+s, investasi tersebut masih

berdampak menaikkan output.

Data dan Keterbatasannya

Data yang digunakan untuk penyusunan investasi ini berasal dari berbagai

sumber, antara lain laporan keuangan APBD, SKTIR (Survei Khusus Tabungan dan

Investasi Rumahtangga), publikasi-publikasi hasil survei dan sensus yang diterbitkan

oleh BPS Pusat maupun Daerah, dan sumber lainnya.

Total investasi dihitung dari jumlah PDRB yang digunakan untuk

pembentukan modal dan perubahan stok. Nilai tersebut juga digunakan sebagai

Control Total (CT) terhadap nilai investasi dan ICOR secara keseluruhan. Seperti

telah dijelaskan sebelumnya bahwa konsep output yang digunakan dalam

penghitungan ICOR adalah nilai tambah bruto. Data mengenai kenaikan nilai

tambah bruto ini diperoleh dari hasil penghitungan PDRB yang telah dipublikasikan.

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

10

Page 11: KAK Pusat Pert

Mempertimbangkan keterbatasan data yang ada, maka penggunaan data

seperti disebutkan di atas tidak dapat begitu saja dipakai, terutama dalam

penghitungan koefisien ICOR. Perlu beberapa penyesuaian dan penghalusan

terhadap data tersebut, karena batasan output dan investasi dalam publikasi ini

sedikit berbeda dengan batasan yang baku di masyarakat.

Data utama yang diperlukan untuk studi ini ialah perkembangan PDRB per

kapita dan pertumbuhan PDRB untuk tiap sektor dalam kurun waktu tahun 2000 –

2011, beserta rata-ratanya untuk sektor di Kabupaten Indragiri Hulu. Diperlukan

juga pembentukan modal daerah untuk tiap sektor dalam kurun waktu tahun 2000

– 2011, beserta rata-ratanya untuk sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.

I. Cara Pelaksanaan

Kegiatan dilakukan secara penunjukan langsung/lelang/swakelola.

J. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan atau sekitar

180 (sembilan puluh) hari kalender, dengan rincian sebagai berikut:

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

11

Page 12: KAK Pusat Pert

No. Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V BulanVII II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Persiapan2 Presentasi laporan awal3 Survey dan pengumpulan data4 Pengolahan dan analisis data5 Presentasi laporan antara6 Presentasi draft laporan akhir7 Penyempurnaan laporan akhir

Page 13: KAK Pusat Pert

K. Dana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Indragiri Hulu tahun

anggaran 2012

L. SKPD Pelaksana

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu

M. Tenaga Ahli

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai

berikut:

No. Keahlian/Kualifikasi Pendidikan Posisi Pengalaman

1. Ahli Ekonomi Wilayah (S3) atau Ketua 5 tahun

Ahli Ekonomi Wilayah (S2) 10 tahun

2. Ahli Ekonomi Pembangunan (1orang S2) Anggota 3 tahun

3. Ahli Manajemen Investasi (1 orang S2) Anggota 3 tahun

4. Ahli Sosial Ekonomi (1 orang S2) Anggota 3 tahun

5. Ahli Statistik Ekonomi (1 orang S1) Anggota 1 tahun

Di bantu beberapa tenaga pendukung:

1. Administrasi, 1 orang

2. Operator komputer, 2 orang

N. Pelaporan

Pelaporan pelaksanaan kegiatan terdiri dari:

1. Laporan Pendahuluan 5 eks

2. Laporan Antara 5 eks

Page 14: KAK Pusat Pert

3. Laporan Bulanan (2 eks x 6 bulan) 12 eks

4. Laporan Akhir 10 eks dan dalam bentuk CD 10 keping

Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

14