KAK Pusat Pert
-
Upload
chintamy-sukma -
Category
Documents
-
view
86 -
download
14
Transcript of KAK Pusat Pert
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KAJIAN MEMACU PENGEMBANGAN INDRAGIRI HILIR SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
A. Latar Belakang
Pembangunan yang semakin pesat dan kompleks memerlukan sebuah
perencanaan pembangunan yang matang dan terarah. Salah satu bidang yang
memiliki arti penting dalam perencanaan baik pada tingkat nasional maupun
regional adalah bidang ekonomi. Untuk mendukung tercapainya keberhasilan
perencanaan tersebut diperlukan data statistik yang dapat menggambarkan suatu
sektor, perencanaan sektor terhadap sektor lainnya serta seberapa jauh
eksistensinya terhadap pembangunan, baik untuk suatu periode atau prospek
pengembangannya pada periode mendatang.
Pengembangan suatu daerah atau sektor yang menjadi prioritas utama
diharapkan akan dapat menarik perkembangan sektor-sektor yang lainya dan pada
gilirannya akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada daerah yang
bersangkutan. Salah satu kerangka landasan analisis yang dapat digunakan untuk
perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan ekonomi di atas adalah
kebutuhan modal atau investasi.
Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu merupakan sebagai salah satu Kabupaten
di Provinsi Riau yang berada di jalur utama lintas Sumatera yang mempunyai akses
untuk menuju ke daerah-daerah lainnya. Perkembangan Kabupaten Indragiri Hulu,
baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh perkembangan
akumulasi modal, terutama mempengaruhi pertumbuhan output daerah.
Modal merupakan input penting, selain SDM dalam proses pembangunan
ekonomi daerah karena modal berpotensi meningkatkan kapasitas produksi.
Investasi digunakan untuk membeli atau menambah barang-barang modal seperti
mesin-mesin dan peralatannya sehingga hasil produksi daerah meningkat. Di satu
sisi, peningkatan hasil produksi akan meningkatkan pendapatan daerah dan
mendorong pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat akan
menyebabkan kenaikan permintaan seperti kenaikan konsumsi masyarakat. Untuk
memenuhi kenaikan permintaan masyarakat, sektor ekonomi perlu untuk
meningkatkan produksi yang pada gilirannya akan menyebabkan pendapatan
wilayah dan pendapatan masyarakat kembali meningkat. Interaksi ekonomi yang
terjadi sebagai dampak dari investasi sehingga menyebabkan peningkatan
pendapatan daerah seterusnya meningkatkan pendapatan masyarakat.
Demikian pentingnya peranan investasi, sehingga setiap perencanaan
pembangunan ekonomi perlu memperhatikan ketersediaan modal investasi. Oleh
sebab itu, dalam upaya untuk menentukan target pembangunan di daerah
Kabupaten Indragiri Hulu perlu diketahui besarnya dana investasi yang dibutuhkan.
Ukuran kebutuhan investasi yang dibutuhkan agar dapat memenuhi suatu
target pendapatan atau laju pertumbuhan ekonomi daerah diberikan oleh suatu
ukuran atau indikator ekonomi yang disebut sebagai Incremental Capital Output
Ratio (ICOR). Dengan ICOR, perkiraan kebutuhan investasi dapat diperkirakan untuk
mencapai suatu tingkat kinerja ekonomi yang ditetapkan karena ICOR merupakan
ukuran atau indikator makro yang menghubungkan antara investasi dengan
pendapatan wilayah.
B. Tujuan
Tujuan dilakukan kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital Output
Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Kabupaten Indragiri Hulu adalah untuk
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
2
memberikan gambaran akumulasi modal dan perkembangan output daerah yang
dicerminkan dari beberapa komponen yang terkandung di dalamnya, yaitu:
1. Menggambarkan perkembangan akumulasi modal dan ekonomi daerah
Kabupaten Indragiri Hulu.
2. Menganalisis pengaruh akumulasi modal terhadap output atau produksi
masing-masing sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.
3. Menganalisis kebutuhan investasi di dalam pembangunan ekonomi
Kabupaten Indragiri Hulu.
4. Menyusun ICOR dan kebutuhan investasi di Kabupaten Indragiri Hulu.
C. Kegunaan
Dengan terlaksananya kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital
Output Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu
diharapkan:
1. Tersedianya informasi yang valid dan aktual berkenaan dengan perkiraan
output dan modal, baik sektoral maupun total di Kabupaten Indragiri Hulu.
2. Tersedianya dokumen berkenaan dengan ICOR daerah dan indikator-
indikator yang berkenaan dengannya di Kabupaten Indragiri Hulu.
3. Tersedianya informasi mengenai ICOR dan kebutuhan investasi sektor-sektor
serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di
Kabupaten Indragiri Hulu.
D. Keluaran
Keluaran dari kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital Output Ratio
(ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu adalah sebagai
berikut:
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
3
1. Adanya informasi berkenaan dengan akumulasi modal sektoral di Kabupaten
Indragiri Hulu.
2. Adanya informasi berkenaan dengan pengaruh akumulasi modal terhadap
output masing-masing sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.
3. Adanya informasi mengenai kebutuhan investasi di dalam pembangunan
ekonomi di Kabupaten Indragiri Hulu.
E. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah:
1. Tersusunnya dokumen berkenaan dengan perkiraan output sektoral dan
pembentukan modal masing-masing sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.
2. Tersusunnya dokumen berkenaan dengan ICOR dan kebutuhan investasi
daerah di Kabupaten Indragiri Hulu.
3. Tersedianya dokumen petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai
pengaruh terkuat terhadap pertumbuhan ekonomi serta sektor-sektor yang
peka terhadap pembentukan modal di Kabupaten Indragiri Hulu.
F. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup dari kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital Output
Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan studi terhadap data statistik ekonomi daerah
Kabupaten Indragiri Hulu.
2. Menyusun ICOR sektoral di Kabupaten Indragiri Hulu.
3. Menyusun kebutuhan investasi sektoral di Kabupaten Indragiri Hulu.
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
4
G. Outcome
Outcome pelaksanaan kegiatan penyusunan Analisis Incremental Capital
Output Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri Hulu,
adalah:
1. Sebagai dokumen panduan bagi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu di
dalam menentukan kebijakan berkenaan dengan pembentukan modal dan
kebutuhan investasi daerah.
2. Sebagai bahan perhatian bagi para pemangku kepentingan yang
memerlukan dan terlibat dengan investasi di daerah Kabupaten Indragiri
Hulu.
3. Sebagai bahan petunjuk dan arahan bagi pemangku kepentingan di dalam
membuat kebijakan berkenaan dengan pertumbuhan ekonomi dan
pembentulan modal daerah di Kabupaten Indragiri Hulu.
H. Metode Penyusunan ICOR dan Kebutuhan Investasi
Langkah pertama yang dilakukan dalam penyusunan Analisis Incremental
Capital Output Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Daerah Kabupaten Indragiri
Hulu adalah penyusunan akumulasi modal dan output daerah. Langkah kedua,
adalah pengumpulan data/informasi dari berbagai sumber yang cukup relevan
untuk digunakan sebagai dasar dalam analisis ICOR setidak-tidaknya harus cukup
memadai untuk menyusun Analisis Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dan
Kebutuhan Investasi dari masing-masing sektor berdasarkan klasifikasi yang telah
disusun.
Pengumpulan data untuk penyusunan Analisis Incremental Capital Output
Ratio (ICOR) dan Kebutuhan Investasi Kabupaten Indragiri Hulu dilakukan dengan
teknik non-survei dengan memanfaatkan sebesar mungkin data struktur akumulasi
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
5
modal masyarakat, sektor swasta dan pemerintah daerah. Memanfaatkan data
sekunder dari berbagai sumber baik pemerintah maupun swasta.
Sektor ekonomi utama terdiri pertanian, non pertanian terdiri dari industri
pengolahan, listrik dan air, konstruksi, perdagangan, transportasi, dan komunikasi,
jasa keuangan dan perusahaan, jasa pendidikan dan sosial.
Konsep ICOR pada awalnya dikembangkan oleh Harrod dan Domar yang
kemudian dikenal sebagai model Harrod-Domar. Model ini pada dasarnya
menunjukkan keterkaitan antara output (pendapatan wilayah) suatu perekonomian
dengan besarnya stok kapital yang dibutuhkan. Stok kapital adalah kondisi stok dari
kapital (barang-barang modal) yang tersedia pada suatu waktu tertentu. Hubungan
tersebut digambarkan oleh Harrod-Domar oleh persamaan (1) berikut:
ICOR = ∆K/∆Y ………………………………………………….……………… (1)
Dimana:
∆K = tambahan stok kapital (capital stock)
∆Y = tambahan output atau pendapatan wilayah (PDRB)
Persamaan (1) dapat diubah menjadi persamaan (2):
∆K = (ICOR) ∆Y ………………………………………………….……………… (2)
Persamaan (2) menyatakan bahwa bila ingin meningkatkan pendapatan
wilayah sebesar 1 unit, maka dibutuhkan tambahan stok kapital sebesar besaran
ICOR.
Stok kapital pada tahun ke-t pada dasarnya adalah akumulasi investasi
(barang-barang modal) dari suatu tahun tertentu [tahun ke-t-s] dimana s = 1,2,3,
…… sampai dengan tahun ke-t. Atau dengan perkataan lain:
Kt = ∑It-s …………………………………………………………………... (3)
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
6
Misalkan investasi dimulai pada tahun ke-t dan berlanjut sampai dengan tahun ket+1,
yaitu keadaan diasumsikan hanya terdiri dari dua tahun, maka stok kapital pada
tahun ke-t dan tahun ke-t+1 masing-masing ditunjukkan oleh persamaan (4) dan (5):
Kt = It ……………………………………………………….…………… (4)
dan
Kt+1 = It + It+1 ……………………………………………………………….…… (5)
Tambahan kapital stok pada tahun ke-t+1 atau ∆Kt+1 adalah:
Kt+1 - Kt = (It + It+1) – (It) ………………………………………………..………… (6)
Yang sama dengan:
∆Kt+1 = It+1 ……………………………………………………………..……. (7)
Dengan perkataan lain, tambahan stok kapital pada suatu tahun adalah sama
dengan investasi yang dilakukan pada tahun tersebut. Dengan demikian, persamaan
(1) dapat diubah menjadi:
ICOR = I/∆Y ………………………………………………………….………… (8)
Dimana
I = besarnya investasi yang sama dengan ∆K
Atau,
I = (ICOR) ∆Y ………………………………………………………..…………… (9)
Persamaan (9) menyatakan bahwa bila ingin meningkatkan pendapatan
wilayah sebesar 1 unit, maka dibutuhkan investasi sebesar besaran ICOR.
ICOR yang negatif
Dalam realitas penghitungan ICOR dengan menggunakan persamaan (8)
mungkin sekali ditemukan nilai ICOR yang negatif, yaitu bila ∆Y bernilai negatif atau
bila pendapatan wilayah pada tahun sekarang (Yt) lebih kecil dari pada tahun
sebelumnya (Yt-1). Hal ini tentu tidak memberikan makna bagi perencanaan
pembangunan karena dengan ICOR yang negatif memberikan makna yang keliru
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
7
(misleading) yaitu bahwa dengan mengurangi investasi justru akan meningkatkan
pendapatan wilayah (perhatikan persamaan (8)).
Persamaan ICOR yang Digunakan
Untuk menghindarkan permasalahan ICOR yang negatif karena
menggunakan persamaan (8), maka penelitian ini akan menghitung besaran ICOR
untuk suatu periode waktu tertentu, misalnya dari tahun ke-t sampai dengan tahun
ke-t+s dimana s = 1,2,3, ……. Dengan demikian, ICOR yang dihasilkan adalah juga
ICOR agregat untuk suatu periode tahun tertentu. Persamaan ICOR dimaksud
adalah:
ICOR = ∑I/∑(∆Y) ………………………………………………………………… (10)
Dalam hal ini, persamaan (10) akan digunakan untuk maksud penghitungan ICOR.
Estimasi Investasi
Secara definisi, investasi adalah selisih stok kapital pada tahun ke-t dengan
tahun sebelumnya (t-1) sebelum dikurangi dengan penyusutan. Investasi di sini
merupakan konsepsi bruto, sedangkan stok kapital merupakan konsepsi investasi
neto. Berdasarkan konsepsi Pendapatan Nasional, jumlah PMTB mencerminkan
investasi domestik secara fisik yang telah direalisasi pada suatu tahun tertentu.
Besarnya output suatu sektor yang menjadi barang modal disebut sebagai
PMTB. Yang disebut sebagai barang modal adalah barang - barang yang digunakan
dalam upaya menghasilkan output (suatu sektor) dan masa pakai dari barang
tersebut melebihi satu tahun. Barang-barang modal terdiri dari gedung dan output
konstruksi lainnya (seperti jembatan, jalan raya, dam), mesin-mesin dan peralatan
lainnya, dan alat-alat pengangkutan, seperti mobil (lihat juga penjelasan mengenai
PMTB pada bagian sebelumnya).
Output suatu sektor yang belum selesai diproses, dengan perkataan lain
masih berbentuk output setengah jadi, atau input yang belum digunakan disebut
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
8
sebagai stok. Dalam konsepsi stok di sini termasuk juga stok berupa barang jadi
yang belum dijual. Selisih antara stok awal dengan stok akhir menggambarkan
besarnya perubahan stok yang terjadi selama suatu periode tertentu.
Pendekatan penghitungan investasi melalui konsepsi PMTB disebut juga
sebagai pendekatan arus barang atau metode tidak langsung dalam menduga
besarnya investasi. Dari hasil-hasil sebelumnya mengenai estimasi stok kapital
(sebelum dikurangi penyusutan), estimasi investasi dapat diperoleh. Namun, hasil
ini masih perlu dibandingkan dan direkonsiliasi dengan data investasi yang ada dari
berbagai instansi yang berkompeten mengenai data investasi, baik menurut sektor
maupun menurut institusi yang melakukan investasi dilakukan.
Estimasi Koefisien ICOR
Setelah diperoleh nilai investasi dan peningkatan output atas dasar harga
konstan 2000 (jika dimungkinkan dideflasi ke tahun 2010), maka langkah
selanjutnya adalah mengestimasi koefisien ICOR. Data ICOR yang akan disajikan
dalam publikasi ini, disusun sampai dengan sektor ekonomi. Untuk mendapatkan
suatu koefisien ICOR yang bisa mewakili keadaan selama satu periode tertentu
digunakan beberapa alternatif perhitungan, tergantung kepada sifat investasi di
setiap sektor.
Metode Akumulasi
Pendekatan penghitungan ICOR dengan metode akumulasi berdasarkan
suatu anggapan bahwa timbulnya peningkatan output selama periode waktu t1
sampai dengan tn (misal : 1989 sampai dengan 1998) disebabkan karena adanya
akumulasi investasi tahunan selama periode waktu yang sama.
Kelebihan dari metode akumulasi ini adalah dalam penerapannya metode ini
terkandung prinsip rata-rata tertimbang. Dengan digunakan rata-rata tertimbang,
maka koefisien ICOR ekstrim yang terjadi pada tahun-tahun tertentu bisa dihindari.
Metode Standar
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
9
Pada metode standar langkah perhitungan dilakukan terlebih dahulu dengan
mencari ICOR pada masing-masing tahun untuk periode waktu t1 sampai tn,
sehingga akan didapatkan nilai ICOR sebanyak n buah. ICOR yang dianggap dapat
mewakili untuk periode waktu tersebut (t1 s.d tn) diperoleh dengan jalan membagi
antara jumlah nilai ICOR selama periode waktu dengan jumlah tahun yang ada, atau
dengan mencari rata-rata nilai ICOR selama periode t1sampai tn.
Prinsip dasar menghitung ICOR dengan metode standar ini adalah prinsip
rata-rata sederhana. Rumus lain yang digunakan dalam penghitungan ICOR adalah
dengan memodifikasi It menjadi bagian-bagian investasi tahun ke-t-1 dalam tahun
ke-t. Dalam hal ini diasumsikan bahwa tambahan output yang diberikan pada suatu
tahun, merupakan hasil dari penanaman investasi tahun ke-t-1 dan juga merupakan
hasil dari penanaman investasi tahun ke (t).
Besarnya porsi investasi tahun ke-t-1 dan tahun ke-t diasumsikan sebesar
0,1 untuk tahun ke-t-1 dan 0,9 untuk tahun ke-t. Hal ini bisa terjadi apabila
tambahan kapital yang ditanamkan pada tahun ts-1 belum dimanfaatkan secara
penuh pada tahun tersebut. Sehingga pada tahun t+s, investasi tersebut masih
berdampak menaikkan output.
Data dan Keterbatasannya
Data yang digunakan untuk penyusunan investasi ini berasal dari berbagai
sumber, antara lain laporan keuangan APBD, SKTIR (Survei Khusus Tabungan dan
Investasi Rumahtangga), publikasi-publikasi hasil survei dan sensus yang diterbitkan
oleh BPS Pusat maupun Daerah, dan sumber lainnya.
Total investasi dihitung dari jumlah PDRB yang digunakan untuk
pembentukan modal dan perubahan stok. Nilai tersebut juga digunakan sebagai
Control Total (CT) terhadap nilai investasi dan ICOR secara keseluruhan. Seperti
telah dijelaskan sebelumnya bahwa konsep output yang digunakan dalam
penghitungan ICOR adalah nilai tambah bruto. Data mengenai kenaikan nilai
tambah bruto ini diperoleh dari hasil penghitungan PDRB yang telah dipublikasikan.
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
10
Mempertimbangkan keterbatasan data yang ada, maka penggunaan data
seperti disebutkan di atas tidak dapat begitu saja dipakai, terutama dalam
penghitungan koefisien ICOR. Perlu beberapa penyesuaian dan penghalusan
terhadap data tersebut, karena batasan output dan investasi dalam publikasi ini
sedikit berbeda dengan batasan yang baku di masyarakat.
Data utama yang diperlukan untuk studi ini ialah perkembangan PDRB per
kapita dan pertumbuhan PDRB untuk tiap sektor dalam kurun waktu tahun 2000 –
2011, beserta rata-ratanya untuk sektor di Kabupaten Indragiri Hulu. Diperlukan
juga pembentukan modal daerah untuk tiap sektor dalam kurun waktu tahun 2000
– 2011, beserta rata-ratanya untuk sektor di Kabupaten Indragiri Hulu.
I. Cara Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan secara penunjukan langsung/lelang/swakelola.
J. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan atau sekitar
180 (sembilan puluh) hari kalender, dengan rincian sebagai berikut:
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
11
No. Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V BulanVII II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan2 Presentasi laporan awal3 Survey dan pengumpulan data4 Pengolahan dan analisis data5 Presentasi laporan antara6 Presentasi draft laporan akhir7 Penyempurnaan laporan akhir
K. Dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Indragiri Hulu tahun
anggaran 2012
L. SKPD Pelaksana
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu
M. Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
No. Keahlian/Kualifikasi Pendidikan Posisi Pengalaman
1. Ahli Ekonomi Wilayah (S3) atau Ketua 5 tahun
Ahli Ekonomi Wilayah (S2) 10 tahun
2. Ahli Ekonomi Pembangunan (1orang S2) Anggota 3 tahun
3. Ahli Manajemen Investasi (1 orang S2) Anggota 3 tahun
4. Ahli Sosial Ekonomi (1 orang S2) Anggota 3 tahun
5. Ahli Statistik Ekonomi (1 orang S1) Anggota 1 tahun
Di bantu beberapa tenaga pendukung:
1. Administrasi, 1 orang
2. Operator komputer, 2 orang
N. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan terdiri dari:
1. Laporan Pendahuluan 5 eks
2. Laporan Antara 5 eks
3. Laporan Bulanan (2 eks x 6 bulan) 12 eks
4. Laporan Akhir 10 eks dan dalam bentuk CD 10 keping
Kajian Memacu Pengembangan Indragiri Hilir Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
14