KAK PULAU BERHALA.pdf

9
Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau Berhala 1 BELANJA JASA KONSULTASI STUDI KELAYAKAN DAN RTT PELABUHAN PULAU BERHALA 1. LATAR BELAKANG Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga serta Kabupaten Anambas. Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 (lima) Kabupaten dan 2 (dua) Kota dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 96 % merupakan lautan dan hanya sekitar 4 % daratan. Dengan kondisi seperti ini, maka transportasi angkutan air memiliki peranan yang sangat penting di dalam mendukung kegiatan transportasi secara keseluruhan. Beberapa daerah salah satunya Pulau Berhala yang terletak di Kabupaten Lingga termasuk daerah terisolasi diharapkan dapat dikembangkan dengan penyelenggaraan moda transportasi. Dengan adanya angkutan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi antar daerah yang pada akhirnya dapat membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara merata sehingga akan menunjang pembangunan dan perkembangan wilayah yang bersangkutan dan juga wilayah-wilayah pengaruhnya (hinterland). Oleh karena itu pembangunan pelabuhan menjadi sangat mendesak sesuai dengan perkembangan otonomi daerah yang ditandai dengan semangat pemekaran wilayah yang disertai pesatnya pembangunan infrakstruktur wilayah. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat bersandar, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau yang berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional adalah suatu prestasi yang membanggakan bagi sebuah provinsi yang baru berdiri. Namun hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah daerah. Tanpa diiringi pengembangan sarana dan prasarana daerah yang memadai maka pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan sulit untuk dipertahankan apalagi untuk ditingkatkan.

Transcript of KAK PULAU BERHALA.pdf

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    1

    BELANJA JASA KONSULTASI STUDI KELAYAKAN DAN RTT

    PELABUHAN PULAU BERHALA

    1. LATAR BELAKANG

    Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor

    25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota

    Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun,

    Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga serta Kabupaten Anambas. Secara

    keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 (lima) Kabupaten dan 2

    (dua) Kota dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum

    bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km,

    sekitar 96 % merupakan lautan dan hanya sekitar 4 % daratan. Dengan kondisi

    seperti ini, maka transportasi angkutan air memiliki peranan yang sangat

    penting di dalam mendukung kegiatan transportasi secara keseluruhan.

    Beberapa daerah salah satunya Pulau Berhala yang terletak di

    Kabupaten Lingga termasuk daerah terisolasi diharapkan dapat dikembangkan

    dengan penyelenggaraan moda transportasi. Dengan adanya angkutan ini

    diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi antar daerah yang pada

    akhirnya dapat membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi

    secara merata sehingga akan menunjang pembangunan dan perkembangan

    wilayah yang bersangkutan dan juga wilayah-wilayah pengaruhnya (hinterland).

    Oleh karena itu pembangunan pelabuhan menjadi sangat mendesak sesuai

    dengan perkembangan otonomi daerah yang ditandai dengan semangat

    pemekaran wilayah yang disertai pesatnya pembangunan infrakstruktur

    wilayah.

    Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan

    dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

    pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat bersandar, naik turun

    penumpang dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat

    berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan

    pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta tempat perpindahan intra

    dan antar moda transportasi.

    Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau yang berada diatas

    pertumbuhan ekonomi nasional adalah suatu prestasi yang membanggakan

    bagi sebuah provinsi yang baru berdiri. Namun hal ini sekaligus menjadi

    tantangan bagi pemerintah daerah. Tanpa diiringi pengembangan sarana dan

    prasarana daerah yang memadai maka pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan

    sulit untuk dipertahankan apalagi untuk ditingkatkan.

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    2

    Dengan keberadaan pelabuhan yang memadai memungkinkan

    terjadinya peningkatan iklim investasi. Provinsi Kepulauan Riau saat ini telah

    mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui proses birokrasi

    yang memudahkan investor terutama setelah adanya penetapan Provinsi

    Kepulauan Riau sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

    (Free Trade Zone). Namun usaha peningkatan investasi ini akan menjadi

    kontra produktif jika tidak didukung oleh aksesibilitas wilayah, karena tidak bisa

    dipungkiri bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan investor untuk

    berinvestasi selain kemudahan proses birokrasi.

    Pemerataan pembangunan daerah di wilayah kepulauan merupakan hal

    yang serius untuk diperhatikan, selain kebijakan pemerintah daerah, kondisi

    pembangunan yang merata terhadap faktor-faktor produksi serta adanya

    pelabuhan yang layak. Dengan pengembangan Pelabuhan yang baik maka

    pembangunan dapat tersebar secara lebih merata dan berdampak pula

    terhadap kesejahteraan masyarakat terutama di daerah Pulau Berhala.

    Atas dasar pemikiran diatas, maka perlu dilakukan studi kelayakan dan

    Rencana Teknis Terinci (RTT) Pelabuhan Pulau Berhala dengan

    memperhatikan kajian pengembangan Pelabuhan yang ada serta potensi

    pengembangan ekonomi dan finansial Pelabuhan di lokasi studi berdasarkan

    regulasi pengembangan yang berlaku serta studi lain yang berkompeten.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN

    a. Maksud

    Maksud dari pelaksanaan kegiatan Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan

    Pulau Berhala ini adalah untuk memberikan arahan/pedoman

    pengembangan/pembangunan Pelabuhan Pulau Berhala.

    b. Tujuan

    Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan

    Pulau Berhala ini adalah untuk menghasilkan Rencana Detail Pelabuhan

    Pulau Berhala yang merupakan :

    1. Kajian menyeluruh terhadap semua aspek pembangunan Pelabuhan.

    2. Sebagai pedoman dalam pembangunan Pelabuhan secara terpadu.

    3. Memperoleh dokumen teknis berupa (gambar desain,spek dan daftar

    kuantitas dan volume) bangunan fisik Pelabuhan Pulau Berhala.

    3. TARGET/SASARAN PEKERJAAN

    Merujuk tujuan kegiatan yang dijelaskan sebelumnya maka sasaran kegiatan

    studi, yaitu :

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    3

    1. Terkumpulnya data dan informasi kondisi Pelabuhan yang meliputi kondisi

    fisik, data teknis, lokasi, status operasional, fasilitas pokok, fasilitas

    penunjang, dan fasiitas pendukung serta informasi pendukung lainnya saat

    ini.

    2. Terpetakannya ketersediaan Pelabuhan dan kebutuhan akan Pelabuhan.

    3. Teridentifikasinya permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan

    Pelabuhan.

    4. Tersusunya suatu dokumen Rencana Teknis Terinci Pelabuhan yang akan

    digunakan sebagai dasar pengembangan dan pembangunan Pelabuhan.

    4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG / JASA

    Adapun penyelenggara pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Studi Kelayakan

    dan RTT Pelabuhan Pulau Berhala adalah :

    a. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

    b. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari Dinas Perhubungan Provinsi

    Kepulauan Riau.

    c. AZIS KASIM DJOU, ST jabatan Kepala Bidang Perhubungan Laut selaku

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi

    Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau Berhala.

    5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

    a. Adapun sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan Belanja

    Jasa Konsultasi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau Berhala

    adalah bersumber dari APBD Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran

    2015 pada DPA SKPD Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau.

    b. Pagu Anggaran yang tersedia untukpekerjaan Belanja Jasa Konsultasi

    Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau Berhala adalah sebesar Rp.

    730.000.000,- (Tujuh ratus tiga puluh juta rupiah).

    6. LINGKUP PEKERJAAN

    1. Lingkup Peraturan

    Peraturan dan dasar hukum yang menjadi lingkup dalam studi ini adalah:

    a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Propinsi

    Kepulauan Riau;

    b. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

    c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

    d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

    Pengelolaan Lingkungan Hidup;

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    4

    e. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

    Daerah;

    f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis

    Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

    g. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

    Ruang Wilayah Nasional;

    h. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;

    i. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian;

    j. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di

    Perairan Jo Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011;

    k. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan

    Lingkungan Maritim;

    l. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

    m. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan

    Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

    2011-2025;

    n. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;

    o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 Tentang

    Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;

    p. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2011 Tentang

    Alur Pelayaran di Laut.

    2. Ruang Lingkup Studi

    a. Inventarisasi Pelabuhansaat ini dan rencana pengembanganya;

    b. Menganalisis dan mengevaluasi potensi, hambatan, peluang maupun

    ancaman terkait pengembangan Pelabuhan (kajian teknis dan

    lingkungan);

    c. Menganalisa tingkat permintaan (demand) dan kinerja pelayanan

    (supply) Pelabuhan.

    d. Merumuskan pengembangan Pelabuhan.

    e. Membuat gambar Maket Pelabuhan.

    f. Membuat perhitungan teknis Pelabuhan sebagaimana yang ditetapkan

    oleh peraturan yang akan menjadi dasar dalam pelaksanaan

    pembangunan Pelabuhan.

    g. Membuat gambar design, menghitung volume pekerjaan (Bill of

    Quantity),Engineering Estimate, jadwal pelaksanaan pekerjaan,

    kebutuhan tenaga ahli dan tenaga pendukung, spesifikasi teknis dan

    metode pelaksanaan yang menjadi dasar dalam pembangunan

    Pelabuhan.

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    5

    h. Membuat laporan pekerjaan yang meliputi :

    1) Laporan Pendahuluan (Inception Report)

    a) Jadwal pelaksanaan 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal

    SPMK pekerjaan;

    b) Isi dari Laporan Pendahuluan meliputi : inventarisasi, verifikasi

    dan kompilasi data, analisis kondisi tata ruang kawasan

    Pelabuhan, kajian terhadap kondisi existing fisik, potensi,

    kondisi aktifitas dan pengguna serta kondisi fasilitas, analisa

    kecenderungan pertumbuhan dan perkembangan Pelabuhan,

    analisis permasalahan dikawasan Pelabuhan, analisa rencana

    pengembangan dan kebijakan strategis daerah di kawasan

    Pelabuhan

    c) Laporan yang telah dibuat agar didiskusikan/dipaparkan untuk

    dikoreksi oleh pemilik pekerjaan;

    d) Laporan yang telah dikoreksi kemudian diperiksa oleh Pejabat

    Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan kemudian disetujui

    oleh Pejabat Pembuat Komitmen;

    e) Laporan yang telah disetujui kemudian diperbanyak 10 buku

    dan soft copy dalam bentuk CD sebanyak 10 keping.

    2) Laporan Studi Kelayakan.

    a) Jadwal pelaksanaan 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak

    tanggal SPMK Pekerjaan;

    b) Laporan yang telah dibuat agar didiskusikan/dipaparkan untuk

    dikoreksi oleh Pemilik Pekerjaan;

    c) Laporan yang telah dikoreksi kemudian diperiksa oleh Pejabat

    Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan kemudiaan disetujui

    oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

    d) Laporan yang telah disetujui kemudian diperbanyak 10 buku

    dan soft copy dalam bentuk CD sebanyak 10 keping.

    hasil studi kelayakan berupa:

    1. Aspek Keamanan dan Keselamatan Pelayaran;

    2. Aspek Keselamatan ekonomisdan teknis operasional;

    3. Aspek kelayakan lingkungan.

    3) Draft Laporan Akhir (Draft Dokumen RTT).

    a) Jadwal pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari kalender

    sejak tanggal SPMK Pekerjaan;

    b) Laporan ini mencakup lapran lengkap tentang keseluruhan

    data-data baik primer maupun sekunder terkait dengan maksud

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    6

    dan tujuan studi, hasil analisis keseluruhan dari data primer,

    sekunder, rencana umum dan peta berikut rekomendasi RTT

    yang direncanakan.

    c) Laporan yang telah dibuat agar didiskusikan/dipaparkan untuk

    dikoreksi oleh Pemilik Pekerjaan;

    d) Laporan yang telah dikoreksi kemudian diperiksa oleh Pejabat

    Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan kemudiaan disetujui

    oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

    e) Laporan yang telah disetujui kemudian diperbanyak 10 buku

    dan soft copy dalam bentuk CD sebanyak 10 keping.

    4) Laporan Akhir (Dokumen RTT).

    a) Jadwal pelaksanaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

    sejak tanggal SPMK Pekerjaan;

    b) Laporan Akhir merupakan hasil akhir studi yang merupakan

    penyempurnaan dari konsep laporan akhir setelah dibahas

    bersama dengan Tim Pengarah dan Tim Teknis terkait dan

    dilengkapi dengan:

    1. Rekomendasi dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara

    Pelabuhan Dabo Singkep.

    2. Rekomendasi dari Bupati Lingga.

    c) Laporan yang telah dibuat agar didiskusikan/dipaparkan untuk

    dikoreksi oleh Pemilik Pekerjaan;

    d) Laporan yang telah dikoreksi kemudian diperiksa oleh Pejabat

    Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan kemudian disetujui

    oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

    Laporan yang telah disetujui kemudian diperbanyak 10 buku

    dan soft copy dalam bentuk CD sebanyak 10 keping.

    5) Album Gambar

    Album Gambar berisi gambar hasil dari analisis dan evaluasi

    berupa Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau Berhala.

    7. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

    a. Persiapan Pengadaan Barang/Jasa: 30 (tiga puluh) hari kalender

    b. Proses Pengadaan Barang/Jasa : 45 (empat puluh lima) hari kalender

    c. Pelaksanaan Pekerjaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

    8. RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA

    a. Jenis Pengadaan : e- Seleksi Umum

    b. Kategori : Jasa Konsultansi Badan Usaha

    c. Jenis Kontrak : Lump Sum

    d. Pembebanan Tahun Anggaran : Tahun Tunggal

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    7

    e. Cara Pembayaran : Lump Sum

    9. KUALIFIKASI PENYEDIA

    a. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan

    kegiatan/usaha;

    b. memiliki IUJK Bidang Perencana Konstruksi dan Sertifikat Badan Usaha

    bidang Usaha Jasa Perencanaan dan Pengawasan Konstruksi Klasifikasi

    Bidang Usaha Jasa Perencanaan Rekayasa (Engineering) Sub Klasifikasi

    Bidang Usaha Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air

    yang masih berlaku;

    c. memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk

    menyediakan Barang/Jasa;

    d. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatandan fasilitas lain yang

    diperlukan dalam PengadaanBarang/Jasa;

    e. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai;

    f. memiliki pengalaman pekerjaan sejenis dalam penyusunan Studi

    Kelayakan dan RTT Pelabuhan;

    g. secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak;

    h. Wajib Pajak; dan

    i. Tidak masuk dalam daftar hitam.

    10. KEBUTUHAN PERSONIL

    1. Tenaga Ahli

    a. Ahli Kepelabuhanan (Team Leader)

    Kualifikasi pendidikan Magister Teknik Sipil dengan pengalaman 5

    (lima) tahun atau S1 dengan pengalaman kerja 8 (delapan) tahun pada

    bidang yang sejenis. Melakukan koordinasi semua kegiatan tim agar

    sasaran dapat tercapai, bertindak sebagai pejabat penghubung antara

    tim dan pemberi kerja, bekerjasama dengan anggota tim lainnya

    menentukan metoda dan format, jenis data yang diperlukan untuk

    analisis, menentukan desain standard, melakukan koordinasi dengan

    instansi terkait.

    b. Ahli Ekonomi Pembangunan

    Kualifikasi pendidikan S1 dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima)

    tahun. Bertanggung jawab untuk melakukan analisa terkait

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    8

    pertumbuhan ekonomi wilayah dan pengaruh pembangunan

    Pelabuhan.

    c. Ahli Struktur

    Kualifikasi pendidikan S1 dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima)

    tahun. Bertanggung jawab dengan analisis dan desain struktur yang

    menyokong atau menahan beban.

    d. Ahli Arsitek

    Yang memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

    bertanggung jawab dalam membuat gambar bangunan dan mendesain

    bangunan yang akan direncanakan.

    2. Tenaga Pendukung

    a. Asisten Geodesi/Surveyor

    Kualifikasi pendidikan D-3 Teknik/Komputer/Desain Grafis dengan

    pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun.bertugas pengukuran dan

    pemetaan permukaan bumi yang juga mencakup permukaan dasar

    laut, serta pengukuran dan pengamatan titik-titik teliti atau luas dari

    suatu bagian besar bumi.

    b. Administrasi

    Kualifikasi minimal D-3 Adminitrasi bertugas menyiapkan kelengkapan

    administrasi selama pelaksanaan kegiatan.

    11. PERALATAN KERJA a. Komputer/Laptop;

    b. Software RTT Pelabuhan;

    c. Printer.

    12. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA

    a. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan berpedoman pada

    ketentuanyang berlaku tentang Kepelabuhanan untuk menghasilkan

    keluaran studi yang memadai sesuai KAK;

    b. Melakukan perhitungan teknis dan perencanaan biaya pembangunan

    Pelabuhan;

    c. Memberikan saran atau pertukaran ilmu pengetahuan kepada Pejabat

    Pembuat Komitmen tentang pelaksanaan studi;

    d. Memberikan penjelasan atau ekspos berkenaan pelaksanaan studi;

    e. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak lain guna pencapaian

    pelaksanaan studi;

    f. Membuat Laporan Biaya Pengeluaran/Invoice selama pelaksanaan studi.

  • Belanja Jasa Konsultansi Studi Kelayakan dan RTT Pelabuhan Pulau

    Berhala

    9

    13. PRODUK YANG DIHASILKAN

    a. Laporan Pendahuluan : 10 Buku

    b. Laporan Studi Kelayakan : 10 Buku

    c. Draft Laporan RTT : 10 Buku

    d. Laporan Akhir (Hasil RTT) : 10 Buku

    e. Laporan Biaya Pekerjaan/Invoice : 10 Buku

    f. Lap Top Data : 1 Buah

    14. PENUTUP

    Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan

    sebagai pedoman dalam proses pemilihan penyedia dan pelaksanaan

    pekerjaan.

    Tanjungpinang, Februari 2015 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

    PROVINSI KEPULAUAN RIAU SELAKU

    PENGGUNA ANGGARAN

    H. MURAMIS Pembina Utama Madya

    NIP. 19591113 198101 1 003