KAK PO

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembangan ke arah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata harus makin ditingkatkan. Upaya memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diwujudkan 1

description

k

Transcript of KAK PO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangSistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan.Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembangan ke arah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata harus makin ditingkatkan. Upaya memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diwujudkan dengan dibangunnya Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang tersebar diseluruh pelosok tanah air. Dimana Puskesmas merupakan unit fungsional terdepan yang mandiri dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.Undang-undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.Dinas Kesehatan Provinsi Aceh memiliki Visi yaitu Aceh Sehat 2010 artinya seluruh masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai kesempatan dan kemandirian untuk hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang setinggi tingginya dan Misi Umum Pembangunan Kesehatan Aceh adalah adanya komitmen sektor kesehatan untuk menjamin pemerataan, keadilan, dan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam melalui mobilisasi sumber daya yang dimiliki, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan secara khusus.Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan melalui puskesmas.Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting. Dalam sistem pelayanan kesehatan, peranan dan kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Ini disebabkan karena peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan, sehingga puskesmas selain bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.Adapun secara garis besar masalah yang dihadapi oleh suatu puskesmas terdapat 2 jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat berupa kurangnya tenaga kesehatan, biaya operasional untuk pelayanan masih cukup tinggi sedangkan dana yang dapat disediakan pemerintah masih kurang, kepuasan pengguna jasa puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi dan koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Sedangkan masalah eksternal berupa faktor sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar puskesmas serta citra dan tingkat pelayanan yang mungkin kurang begitu baik sehingga mempengaruhi angka kunjungan secara signifikan.Pada saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu serta puskesmas keliling.

1.2 Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Yang termasuk kedalam upaya kesehatan wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yangditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain: Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Kesehatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat, dan sebagainya.Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas.Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan.Dalam menyelengarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatanpengembangan harus menerapkan azas penyelengaraan Puskesmas secaraterpadu yaitu azas pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,keterpaduan dan rujukan.1.3 Fungsi Puskesmas

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai pusat pengembangan kesehatan di wilayah kerjanya

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

3. meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

4. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

5. masyarakat di wilayah kerjanya.

1.4 VisiPuskesmas Jeulingke mampu melindungi kesehatan penduduk di wilayah kerjanya dan memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan serta membudayakan hidup sehat dan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

1.5 Misi

1. Menyelenggarakan upaya kesehatan esensial yang bermutu, merata

2. dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan

4. membina peran serta masyarakat.

5. Perkembangan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan upaya

6. kesehatan inovatif dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

1.6 Tujuan pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan masyarakat (Public Health Service) adalah bagiandari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkankesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalahmasyarakat.

Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas.Puskesmas Jeulingke mampu melindungi kesehatan penduduk di wilayah kerjanya dan memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan serta membudayakan hidup sehat dan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

1.7 Tujuan Penulisan

Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada masyarakat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada bagianFamily Medicine, salah satu tugasnya adalah ditempatkan di Puskesmas.

Tujuan penulisan laporan ini adalah:

1. Merupakan pertanggungjawaban dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Senior pada bagianFamily Medicine.

2. Melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu puskesmas.

3. Mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas

BAB II

DATA PUSKESMAS JEULINGKE

2.1 Geografis

Secara geografis, Puskesmas Jeulingke terletak di Jl.Batee Timoh, Desa Jeulingke Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, yang mempunyai jarak 6 km dari pusat kota dan berbatasan dengan; (lihat peta wilayah kerja Puskesmas Jeulingke dalam lampiran).

a. Sebelah Barat: dengan wilayah kerja Puskesmas

Lampulo Kec. Kuta Alam Kota Banda

Aceh.b. Sebelah Timur: dengan Puskesmas Kopelma, Kec.

Darussalam Kota Banda Aceh.

c. Sebelah Selatan: dengan wilayah kerja Puskesmas Ulee

Kareng Kec. Ulee Kareng KotaBanda Aceh.d. Sebelah Utara: dengan Selat Malaka.Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Syiah KualaPuskesmas Jeulingke memiliki luas bangunan 1111,5 m2 dengan luas

tanah 2558 m2, yang terdiri dari :

a. Bangunan Induk Lantai Dua sebanyak 1 (satu) unit.

b. Perumahan Dokter : sebanyak 1 (satu) unit rumah type 45

c. Perumahan Paramedis : sebanyak 1 (satu) unit rumah type 362.2 Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Jeulingke seluas 720,99 Km2 ,yangmeliputi5(lima) desa dengan jumlah jiwa 11026 jiwa dengan 2896 KKyang terdiri dari penduduk laki-Iaki 5572 jiwa dan penduduk perempuan5454 jiwaTabel 2.1 Jumlah Penduduk Wilayah KerjaPuskesmas JeulingkeNoNama DesaLuas (km2)KKLkPrJiwa

1Pineung 61,5744160116393240

2Prada 31,79573107410872161

3Jeulingke 154,4786162316333256

4Tibang 230,73405935021095

5Alue Naga242,64536815931274

Jumlah 720,9928965572545411026

Sumber: Statistik Kantor Camat Syiah Kuala Tahun 2010

2.3 Keadaan Umum Puskesmas Jeulingke

2.3.1 Organisasi

Susunan Pimpinan Puskesmas Jeulingke terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan, yaitu Kepala Puskesmas

b. Unsur Pembantu Pimpinan, yaitu Urusan Tata Usahac. Unsur pelaksana yang dilaksanakan oleh 7 (tujuh) unit kegiatan yangmelaksanakan 21 kegiatan Pokok Puskesmas.

Struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas Jeulingke mengacu pada SK Walikota Banda Aceh No. 177 Tahun 2001, yaitu terdiri dari:

1. Kepala Puskesmas

2. Urusan Tata Usaha

a. Kepegawaian

b. Keuangan

c. SP2TP

d. Perlengkapan

e. Urusan Umum2.3.2 Unit Kesga

a. KIA

b. KB

c. Gizi

d. Kesehatan kerja

e. Usila2.3.4 Unit P2M

a. Imunisasi

b. Kusta

c. Diare

d. Ispa2.3.5 Unit P.K dan Rujukan

a. Pengobatan

b. Pelayanan Darurat

c. Kes. GILUT2.3.6 Unit Kesling, PSM dan PKM

a. Kesling

b. UKS

c. Olah Raga

d. PKM

e. PHN

2.3.7 Unit Perawatan

2.3.8 Unit Penunjang

a. Laboratorium

b. Pengelola Obat2.3.9 Unit Pelayanan Khusus

a. Kesehatan Mata

b. Kesehatan Jiwa2.3.10 Puskesmas Pembantu (Pustu)

a. Pustu Tibang

Dari segi sumber daya manusia, Puskesmas Jeulingke memiliki tenaga kerja (personalia) sebanyak 37 orang, yang terdiri dari :

A.MEDIS

1) Dokter Umum

: 2 orang

B.PARAMEDIS

2) D3 Keperawatan

: 4 orang3) D3 Kebidanan

: 6 orang4) Bidan

: 6 orang5) SPK

: 2 orang6) SPRG

: 1 orang

C.PARAMEDIS NON PERAWAT

1) SAA/SMF

: 1 orang

2) SPPH

: 1 orang

3) AKFAR

: 1 orang

4) AKZI

: 1 orang

5) AKG

: 1 orang

6) D3 Kesling

: 2 orang

7) D3 Kesehatan Gigi

: 1 orang

8) S-1 Kesehatan Masyarakat

: 5 orangD. CLEANING SERVICE

: 1 orang

BAB III

UPAYA PELAYANAN PUSKESMAS JEULINGKE

Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada, maka pelaksanaan pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

Upaya kesehatan wajib terdiri dari promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan.

Upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan di Puskesmas Jeulingkeadalah kesehatan Usia Lanjut, Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan, Kesehatan Jiwa, Usaha kesehatan gigi dan Mulut, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Bina Kesehatan tradisional, Bina Kesehatan Kerja, Laboratorium Sederhana, Peran Serta Masyarakat, Usaha Kesehatan Masyarakat dan Pencacatan dan Pelaporan.3.1 UPAYA KESEHATAN WAJIB

a. Promosi Kesehatan

Penyuluhan kesehatan masyarakat bertujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan individu/masyarakat dalam bidang kesehatan, sehingga mampu melaksanakan cara hidup sehat bagi diri sendiri maupun lingkungannya.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah :

1) Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat

2) Pelatihan Kader Posyandu

3) Penyuluhan kesehatan ke sekolah-sekolah

4) Penyebaran media KIE

5) Berpartisipasi dalam Pameran pembangunan

6) Pencatatan dan pelaporanb. Kesehatan Lingkungan

Upaya kesehatan lingkungan melalui kegiatan sanitasi dasar.Kegiatan yang dilakukan selalu mengikut sertakan peran sertamasyarakat dan keterpaduan pengelolaan melalui analisis dampaklingkungan yang bertujuan untuk merubah, menanggulangi danmenghilangkan unsur fisik yang dapat memberikan pengaruh jelekterhadap kesehatan masyarakat dengan harapan angka kesakitanterutama penyakit menular dapat diturunkan atau dihilangkan.Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan agar tercapai tujuanseperti yang disebutkan di atas adalah :1) Penyehatan air bersih

2) Penyehatan pembangunan kotoran

3) Penyehatan lingkungan pemukiman

4) Pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida

5) Pengawasan pengelolaan sampah

6) Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempatpembuatan penjualan makanan minuman.7) Pencatatan dan pelaporanc. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana

Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarga untuk menuju Norma Kecil Keluarga Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.Adapun Kegiatan KIA yang telahdilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut diatas adalah sebagaiberikut:

1.) KIA di dalam gedung, kegiatan yang dilakukan :

a) Pemeriksaan ibu hamil, bersalin, menyusui, bayi dan balita.

b) Pemeriksaan imunisasi terhadap ibu dan balita.

c) Penyuluhan gizi setiap kunjungan ibu hamil dan balita.

d) Pemberian Vit.A dan tablet besie) Pendeteksian dan pemeliharaan ibu hamil dan balita resikotinggi.

f) Pencatatan dan pelaporan

2.) KIA di luar gedung

a.) Di Posyandu, kegiatan yang dilakukan

(a.) Penyuluhan bagi ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui

(b.) Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

(c.) Pemberian imunisasi TT.

(d.) Pemberian Tablet besi (Fe)

(e.) Pembinaan Kader Posyandu.

b.) Di Taman Kanak-Kanak

(a.) Deteksi dini perkembangan anak pra sekolah

(b.) Kunjungan dan pemariksaan kesehatan anak pada tamankanak-kanak di wilayah kerja Puskesmas.

Pelaksanaan kegiatan Keluarga Berencana dilaksanakan tidakhanya didalam gedung Puskesmas, tetapi juga diluar gedungPuskesmas seperti Posyandu. Sasaran KB adalah PUS dan WUS yangberada diwilayah kerja Puskesmas Jeilingke.d. Perbaikan Gizi Masyarakat

Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka penyakitgizi kurang yang umumnya banyak diderita olehmasyarakat yang berpenghasilan rendah (baik di pedesaan maupunperkotaan), terutama pada anak balita dan wanita.Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, dilakukan beberapausaha antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang makinberaneka ragam, seimbang dan bergizi.Sasaran pelaksanaan program usaha peningkatan gizi adalah :1.) Penurunan Prevalensi KKP pada balita

2.) Penurunan Prevalensi kurang vitamin A di daerah rawan.

3.) Penurunan Prevalensi anemia gizi pada ibu hamil.Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dilakukan usaha-usaha sebagai berikut :

1. Penyuluhan gizi

2. Penimbangan bayi / balita

3. Pemberian makanan tambahan (PMT)

4. Pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk balita dan ibu hamil setiap bulan Februari dan Agustus

5. Pember ian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil dan menyusui

6. Pelatihan dan pembinaan Posyandu

7. Pemantauan / survei konsumsi gizi

8. Melaksanakan PWS Gizi / Pemantauan Status Gizi (PSG)

e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Pemberantasan penyakit menular berarti menghilangkan atau merubah cara berpindahnya penyakit menular dan / atau infeksi yang dapat mengakibatkan terjadinya kesakitan, kecacatan bahkan kematian.Untuk mencapal tujuan tersebut P2M telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan pencegahan penyakit yaitu imunisasi2. Kegiatan pengobatan penyakit, yaitu pengobatan terhadap penyakit ISPA, Diare, TB Paru, Penyakit Kusta dan penyakit akibat gigitan hewan (kera,anjing dan kucing).3. Kegiatan pencegahan dan pemberantasan vektor, yaitu kegiatan berupa penyuluhan , pemberantasan sarang nyamuk , pemberian abatisasi dan penyemprotan / fogging terhadap nyamuk Demam Berdarah dan nyamuk malaria.

Dengan demikian usaha P2M adalah kegiatan yang menitikberatkan pada kegiatan pencegahan dan penanggulangan berupa penyuluhan tentang penyakit menular dan akibatnya serta pelayanan imunisasi bagi bayi, anak, calon pengantin dan ibu hamil. Kegiatan penanggulangan adalah pengobatan terhadap penderita, mengadakan kunjungan rumah dan rujukan untuk kasus-kasus yang memerlukan penanganan yang lebih lengkap.

f. Upaya Pengobatan

Usaha pengobatan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejala-gejalanya, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara yang khusus untuk keperluan tersebut. Di Puskesmas Jeulingke penanganan dan pengobatan yang membutuhkan spesialisasi dan tindakan yang lebih lanjut akan di rujuk ke Rumah Sakit. Pengobatan tersebut ditujukan untuk pasien umum, Askes Pegawai Negeri dan pemegang Kartu Jaringan Pengaman sosial (JPS) dan Kartu Jaminan Aceh (JKA).

3.2 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

Upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan di PuskesmasJeulingke adalah :a. Kesehatan Usia Lanjut

Dalam rangka pemerataan pembangunan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia maka dilakukan pembinaan kesehatan bagi yang berusia lanjut (USILA), tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan para USILA agar selama mungkin aktif, mandiri dan berguna

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada kelompok usia ini adalah :

1.) Penyuluhan kesehatan / gizi

2.) Pemeriksaan berkala setiap triwulan

3.) Proteksi dan tindakan khusus Usila

4.) Konseling.

5.) Pencatatan dan Pelaporanb. Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan

Upaya kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usahapengembanganlpeningkatan bidang pelayanan kebutaan dasar dikaitkandenganpeningkatan pencerdasan dan produhivitas masyarakat.Untuk mencapal tujuan tersebut, Puskesmas Jeulingke melakukankegiatan :1.) Penyuluhan tentang kesehatan mata

2.) Pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februaridan Agustus.3.) Pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin / ibu nifas

4.) Pengobatan penyakit ringan

c. Kesehatan Jiwa

Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan ekonomi, dapat menimbulkan beberapa masalah psikososial yang mempengaruhi tarafkesehatan jiwa masyarakat. Upaya kesehatan jiwa Puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yangdilaksanakan di tingkat Puskesmas secara khusus dan terintegrasi denganprogram lainnya

Kegiatan-kegiatan usahakesehatan jiwa meliputi :

1.) Pengenalan dini gangguan jiwa

2.) Pemberian upaya pertolongan pertama

3.) Rujukan ke Rumah Sakit Jiwa

4.) Pencatatan dan pelaporan

d. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke dengan prioritas masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah ibu hamil, menyusui, anak-anakdan usia lanjut. Usaha yang dilaksanakan meliputi :

1.) Penyuluhan di sekolah dan di Posyandu mengenai pentingnya kesehatangigi2.) Pemeriksaan dan pengobatan gigi anak sekolah (UKGS)

3.) Pemeriksaan, perawatan dan pengobatan di Poliklinik gigi

4.) Rujukan5.) Pencatatan dan pelaporane. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Usaha Kesehatan Masyarakat merupakan perpaduan antarakeperawatan dan Kesehatan masyarakat, dengan didukung peran serta masyarakat yang aktif dan mengutamakan peningkatan pelayanan, pencegahan secara berkesinambungan tanpa mengakibatkan pengobatan dan pemulihan.Sasaran kegiatan ini ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat serta likungannya yang diprioritaskan di daerah rawan. Upaya ini dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan kegiatan pokok puskesmas.

f. Bina kesehatan Tradisional

Pembinaan upaya pengobatan tradisional terutama kepada upaya peningkatan mutu pelayanan tradisional Sasaran program ini meliputi :

1.) Pembinaan terhadap pengobatan tradisional

2.) Pembinaan terhadap petugas kesehatan

3.) Pembinaan terhadap masyarakat

4.) Pembinaan terhadap kader dan tokoh masyarakat

5.) Peningkatan dan pemanfaatan obat untuk keluarga (Toga I Apotik hidup)

g. Bina Kesehatan Kerja

Program ini terutama ditujukan kepada masyarakat pekerja disektor informal yang ada diwilayah kerja Puskesmas Jeulingke dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungannya.Dari program ini diharapkan adanya peningkatan kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri, sehingga teIjadi peningkatan status kesehatan dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja,Penyelenggaraan program ini di puskesmas meliputi :

1.) Penyuluhan sebagai tindakan preventif dan kuratif

2.) Pelayanan kesehatan dipll skesmas

3.) Rujukan ke Rumah Sakith. Laboratorium Sederhana

Upaya ini dilakukan untuk menunjang usaha pemberantasanpenyakit menular, penyelidikan, epidemiologi, dan pembinaan kesehatan.Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah :

1.) Di dalam gedung

a.) Pemeriksaan urine, feces, darah rutin, sputum serta plano test

b.) Pemeriksaan golongan darah

c.) Pemeriksaan DDR untuk mendeteksi adanya malaria

d.) Pemeriksaan Jamaah haji

2.) Di luar gedung

a.) Pemeriksaan feces dan Hb murid di desa IDT

b.) Pelacakanjemaah haji yang telah pulang dari tanah suci

c.) Membantu kegiatan Posyandui. Peran Serta Masyarakat

Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dapat berperan dalam menelaah masalah penentu rencana, pelaksanaan kegiatan dengan upaya hidup sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan, serta pengembangan upaya kesehatan selanjutnya.Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan, pencegahan,peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan wewenangyang dimiliki. Tujuan dari program PSM ini antara lain adalah :

1.) Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintismenggerakkan upaya kesehatan di masyarakat.

2.) Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan

upaya kesehatan.

3.) Meningkatkan kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalammenggali, menghimpun dan mengelola sarana dan masyarakat untuk upayakesehatan.

4.) Merangsang dan memotivasi masyarakat untuk dapat menggali potensiyang ada pada deasa dan masyarakat setempat.Sasaran program ini :

1.) Individu yang berpengaruh , baik tokoh formal maupun informal

2.) Keluarga

3.) Kelompok Masyarakat

4.) Organisasi Masyarakat

j. Usaha Kesehatan Masyarakat

Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat.

Untuk melaksanakan kegiatan ini dilakukan upaya-upaya yangmeliputi :

1.) Meningkatkan Kesehatan Siswa (Upaya Promotif)

2.) Upaya Pencegahan Penyakit (Upaya Preventif)

3.) Pemulihan Kesehatan

4.) Rehabilitasi

Dalam kegiatannya yaitu kunjungan ke sekolah-sekolah tindakan yang dilaksanakan adalah :

1.) Pemeriksaan kesehatan umum dan gigi

2.) Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan

3.) Penyulihan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan kesehatan

4.) Penjaringan anak sekolah

5.) Pengobatan

6.) Kegiatan perbaikan gizi

7.) Pemberian imunisasi DT dan TT

8.) Rujukan

9.) Pencatatan dan pelaporan

k. Pencatatan dan Pelaporan

Untuk mengamati dan menilai status Puskesmas, dilakukan suatusistempencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP). Semua Kegiatan yang dilaksanakan baik di dalam gedung dan di luar gedung, akan dicatat dan dilaporkan.Pelaporan yang diperlukan dibuat secara terpadu meliputi data kegiatan/program untuk monitoring dan perencanaan kegiatan selanjutnya.Laporan-Iaporan kegiatan yang dilakukan adalah :

1.) Laporan Mingguan

2.) Laporan Bulanan

3.) Laporan triwulan

4.) Laporan Tahunan

5.) Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)

BAB IV

KARAKTERISTIK PASIEN

4.1 Distribusi umum penyakit pasien di Puskesmas Jeulingke

Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior bagian Family Medicine yang dijalankan di Puskesmas Jeulingke dari tanggal 2 Januarihingga 14 januari 2012, selama periode tersebut, 313 orang pasien telah mengunjungi Poli Umum Puskesmas Jeulingke untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Distribusi jenis penyakit pasien ditunjukkan dalam tabel di bawah.

Tabel 4.1: Distribusi penyakit pasien di Puskesmas Jeulingke periode 2 Juli 14 Juli 2012No.Jenis PenyakitJumlah

1.ISPA80

2.Penyakit Otot dan Tulang10

3.Penyakit Kulit dan alergi20

4.Observasi Febris22

5.Dispepsia30

6.Diare18

7.Hipertensi35

8.Diabetes mellitus30

9.Asma3

10.Kecelakaan ruda paksa5

11.Lain-lain10

Jumlah266

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa paling banyak pasien berkunjung ke puskesmas Jeulingke dengan penyakit infeksi saluran pernafasan atas yaitu sebesar 37%. Perubahan cuaca yang tidak menentu dalam periode tersebut berkemungkinan menjadi salah satu faktor predisposisi ramainya penduduk yang mengalami gangguan di saluran nafas bagian atas.

Penyakit kulit dan alergi menduduki tempat kedua dalam distribusi penyakit di Puskesmas Jeulingke periode 2-14 Januari 2012 dengan persentasi sebesar 11%. Penyakit ini paling sering ditemukan pada anak. Penyakit infeksi yang mengakibatkan demam yang masih belum diketahui penyebabnya, dispepsia, dan diare masing-masing dengan 9%, 9% dan 5%. Sedangkan penyakit hipertensi, diabetes melitus dan asma masing-masing sebesar 10%, 10% dan 1%. Puskesmas Jeulingke juga memiliki pelayanan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dengan persentase pasien sebesar 2% dari total 313 orang pengunjung.

4.2 Distribusi Pasien Puskesmas Jeulingke Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Distribusi pasien berdasarkan jaminan kesehatan di Puskesmas Jeulingke dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah.

Tabel 4.2: Distribusi pasien berdasarkan jaminan kesehatan

No.Jenis JaminanJumlah Pasien

1.Jaminan Kesehatan Aceh166

2.Askes30

3.Jamkesmas70

Jumlah266

4.2.1 Distribusi Penyakit Peserta JKA di Puskesmas Jeulingke

Distribusi Penyakit Peserta JKA di Puskesmas Jeulingke ditunjukkan dalam tabel dangrafik di bawah ini.

Tabel 4.3: Distribusi Penyakit Peserta JKA di Puskesmas Jeulingke periode2 Juli 14 Juli 2012No.Jenis PenyakitJumlah

1.ISPA60

2.penyakit Otot dan Tulang3

3.Penyakit Kulit dan alergi13

4.observasi Febris11

5.Dispepsia10

6.Diare11

7.Hipertensi23

8.DM22

9.Asma0

10.Kecelakaan Ruda paksa2

11.Lain-lain7

Jumlah166

4.2.2 Distribusi Penyakit Peserta Askes di Puskesmas Jeulingke

Distribusi Penyakit Peserta Askes di Puskesmas Jeulingke ditunjukkan dalam tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 4.4: Distribusi Penyakit Peserta Askes di Puskesmas Jeulingke periode 2 Juli 14 Juli 2012No.Jenis PenyakitJumlah

1.ISPA11

2.penyakit Otot dan Tulang2

3.Penyakit Kulit dan alergi3

4.observasi Febris2

5.Dispepsia4

6.Diare2

7.Hipertensi2

8.DM2

9.Asma2

10.Kecelakaan Ruda paksa1

11.Lain-lain1

Jumlah30

4.2.3 Distribusi Penyakit Peserta Jamkesmas di Puskesmas Jeulingke

Distribusi Penyakit Peserta Jamkesmas di Puskesmas Jeulingke ditunjukkan dalam tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel 4.3: Distribusi Penyakit Peserta Jamkesmas di Puskesmas Jeulingke periode 2 Juli 14 Juli 2012No.Jenis PenyakitJumlah

1.ISPA8

2.penyakit Otot dan Tulang2

3.Penyakit Kulit dan alergi18

4.observasi Febris7

5.Dispepsia13

6.Diare10

7.Hipertensi10

8.DM4

9.Asma1

10.Kecelakaan Ruda paksa3

11.Lain-lain1

Jumlah70

BAB V

PENUTUP5.1 Kesimpulan

Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan pertama dalam masyarakat, karena puskesmas berada ditengah-tengah masyarakat. Puskesmas diharapkan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dalam memberikan semua pelayanan dasar kesehatan. Keberhasilan suatu puskesmas dalam menjalankan program-programnya sangat ditentukan oleh manajerial puskesmas sebagai top manager.Seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Jeulingke berjalan dengan baik secara rutin, terorganisir dan lancar. Pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan baik bila dilakukan peningkatan disiplin, pengertian dan kesadaran akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat.Kegiatan program kerja tahunan Puskesmas Jeulingke secara operasional dilaksanakan oleh staf puskesmas yang terorganisir dalam struktur organisasi Puskesmas Jeulingke Kota Banda Aceh.Terlepas dari keberhasilan dalam pelaksanaan program, masih dijumpai kendala-kendala yang memerlukan perbaikan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang.

5.2 Saran

1. Perhatian serta dukungan dari semua pihak baik dari Dinas Kesehatan dan Pemda Kota Banda Aceh serta masyarakat diperlukan agar program-program kesehatan di Puskesmas Jeulingke dapat dilaksanakan dengan baik dan sebagaimana mestinya sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas.

2. Sarana dan dana yang memadai serta mencukupi diperlukan untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

3. Peserta ASKES, JAMKESMAS, dan JKA sebelum dirujuk dianjurkan agar berobat di puskesmas terlebih dahulu.

4. Peningkatan disiplin, pengertian dan kesadaran petugas puskesmas akan fungsinya sebagai seorang pelayan kesehatan masyarakat perlu terus diupayakan agar pengelolaan administrasi dan kepegawaian dapat berjalan dengan baik.5. Kerjasama yang baik antara petugas di Puskesmas diperlukan demi kelancaran pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada masyarat.Gambar 4.1 Distribusi Penyakit di Puskesmas Jeulingke

Periode 2 Juli 14 Juli 2012

Gambar 4.1 Distribusi Penyakit Peserta JKA di Puskesmas Jeulingke, Periode 2 Juli 14 Juli 2012

Gambar 4.1 Distribusi Penyakit Peserta ASKES di Puskesmas Jeulingke, Periode 2 Juli 14 Juli 2012

PAGE 27

_1403522627.xlsChart1

44.2307692308

4.4871794872

8.9743589744

7.6923076923

7.6923076923

5.1282051282

4.4871794872

1.9230769231

0.641025641

1.9230769231

12.8205128205

Distribusi Penyakit di Puskesmas Jeulingke Periode 22 November - 29 November 2011

Gambar 4.2: Distribusi Penyakit Peserta JKA di Puskesmas Jeulingke Periode 2 januari -14 januari 2012

Sheet1

Column1Distribusi Penyakit di Puskesmas Jeulingke Periode 22 November - 29 November 2011

ISPA44.2307692308

penyakit Otot dan Tulang4.4871794872

Penyakit Kulit dan alergi8.9743589744

observasi Febris7.6923076923

Dispepsia7.6923076923

Diare5.1282051282

Hipertensi4.4871794872

DM1.9230769231

Asma0.641025641

Kecelakaan Ruda paksa1.9230769231

Lain-lain12.8205128205

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

ISPA6037.037037037

penyakit Otot dan Tulang31.8518518519

Penyakit Kulit dan alergi138.024691358

observasi Febris116.7901234568

Dispepsia106.1728395062

Diare116.7901234568

Hipertensi2314.1975308642

DM2213.5802469136

Asma00

Kecelakaan Ruda paksa21.2345679012

Lain-lain74.3209876543

Jumlah162100

_1403522630.xlsChart1

115

10

35

28

28

15

32

30

3

7

10

Sales

Gambar 4.1: Distribusi Penyakit di Puskesmas Jeulingke Periode 2 Januari-14 januari 2012

Sheet1

Salesjkmajka

ISPA11542

penyakit Otot dan Tulang10

Penyakit Kulit dan alergi35

observasi Febris28

Dispepsia28

Diare15

Hipertensi32

DM30

Asma3

Kecelakaan Ruda paksa7

Lain-lain10

To resize chart data range, drag lower right corner of range.40104166

_1403522624.xlsChart1

47

6

12

10

15

3

6

4

2

2

2

Sales

Gambar 4.2.3: Distribusi Penyakit Peserta ASKES di Puskesmas Jeulingke Periode 2 Januari - 14 januari 2012

Sheet1

Sales

ISPA47

penyakit Otot dan Tulang6

Penyakit Kulit dan alergi12

observasi Febris10

Dispepsia15

Diare3

Hipertensi6

DM4

Asma2

Kecelakaan Ruda paksa2

Lain-lain2

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1403522621.xlsChart1

8

1

8

7

3

1

3

4

1

3

1

Sales

Gambar 4.2.3: Distribusi Penyakit Peserta Jamkesmas di Puskesmas Jeulingke Periode 2 januari -14 januari 2012

Sheet1

Sales

ISPA8

penyakit Otot dan Tulang1

Penyakit Kulit dan alergi8

observasi Febris7

Dispepsia3

Diare1

Hipertensi3

DM4

Asma1

Kecelakaan Ruda paksa3

Lain-lain1

To resize chart data range, drag lower right corner of range.