Kak Pkt 2016
-
Upload
lutfiidris -
Category
Documents
-
view
218 -
download
3
Transcript of Kak Pkt 2016
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
1/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan dalam penyiapan permukiman Transmigrasi pada umumnya di
lokasi/areal yang masih berupa hutan. Dengan demikian kemungkinan
terjadinya perubahan/pergeseran yang menyangkut tata dan pola
penggunaan lahannya, dapat terjadi pada saat pembukaan lahan. Untuk
menyelaraskan hasil perencanaan dengan hasil pembukaan lahan serta
memudahkan dalam pengaturan pemilikan lahan maka perlu dilakukan
pekerjaan pengukuran dan pembagian lahan yang meliputi kegiatan,pengukuran rincikan dan pemasangan patok batas lahan untuk pola
Transmigrasi Umum (TU) dan Transbangdep adalah Lahan Pekarangan (LP),
Lahan Usaha I (LU.I) dan Blok Lahan Usaha II (LU.II), sedangkan untuk pola
Pir-Trans, TIR, Nelayan, Tambak, HTI-Trans, Jasa Industri hanya pada lahan
pekarangan (LP). Pekerjaan ini dilakukan untuk keperluan pembagian lahan
dan sebagai masukan kepada Kanwil BPN dalam rangka pengukuran secara
kadasteral dan proses penerbitan sertifikat.
1.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan yang hendak dicapai dalam Pengukuran dan pembagian lahan adalah
untuk memperoleh kepastian letak, luas serta batas-batas setiap persil secara
fisik di lapangan sesuai ketentuan yang berlaku dan digambarkan dalam peta,
guna proses kepastian hak atas tanah. Adapun sasaran yang hendak dicapai
dari kegiatan ini adalah :1. Penentuan batas pemilikan lahan pekarangan (LP), Lahan Usaha I (LU.I)
dan Blok Lahan Usaha II (LU.II) untuk pola TU dan Transbangdep,
sedangkan untuk pola non TU hanya pada lahan Pekarangan (LP).
2. Pembagian lahan kepada transmikgran yang berhak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, serta penyusunan dokumen untuk menunjang
proses sertifikasi.
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
2/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 3
e.
1.5. Hasil Yang Hendak Dicapai
Hasil yang hendak dicapai dari pekerjaan ini adalah:
a. Peta Pembagian Lahan skala 1 : 5.000 dan 1 : 10.000
b. Peta Orientasi dan Batas Administrasi skala 1 :100.000
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan Pengukuran dan Pembagian lahan meliputi:
a. Pengukuran rancang kapling dan persil pada lahan pekarangan, lahan
usaha I dan blok lahan usaha II.
b. Pemasangan patok persil pada lahan pekarangan, lahan usaha I dan
lahan usaha II.
c. Pembagian lahan kepada para transmigran yang berhak sesuai
ketentuan
yang berlaku.
d. Pembuatan berita acara pembagian lahan.
1.4. Landasan Operasional
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Udang
Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.
2. Surat Keputusan Bersama Menteri Transmigrasi dan PPH dan KepalaBPN Nomor SK. 114/MEN/1992 dan SK. 24 Tahun 1992, tentang
Pencadangan Tanah, Pengurusan dan Sertifikasi Hak Atas Tanah
lokasi Transmigrasi.
3. Surat Edaran Dirjen Agraria No. 1032/TU/DPT/XII/86, tentang
kegiatan pemasangan Patok Batas Kapling di lapangan berdasarkan
peta tata ruang.
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
3/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 4
BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu :
1.Tahap Perencanaan / Persiapan
2.Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan
3.Tahap Pelaporan
2.1. Tahap Perencanaan /Persiapan
a. Persiapan Administrasi
Pengurusan surat pengantar dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yang tembusannya kepada instansi lintas sektor terkait
dan kepala desa/KaUPT setempat, yang dilampiri daftar personil dan
peralatan yang akan digunakan di lapangan serta surat tugas untuk
personil/tim yang bersangkutan.
b. Personil Pelaksana Pekerjaan
1) Team Leader (Tenaga Ahli Jalan)
2) Juru Ukur
3) Juru Gambar
4) Perintis
5) Pemegang Rambu
6) Pematok
c. Pengumpulan Peta dan Data Penunjang
Beberapa data dan peta penunjang yang diperlukan dalam pekerjaan
ini meliputi :
1) Peta Rupa Bumi Indonesia atau Peta Topografi lokasi pekerjaan
dari BAKOSURTANAL dan JANTOP skala 1 : 50.000.
2) Peta Tata Guna Tanah dan Status Tanah dari Badan Pertanahan
Nasional (BPN).
3) Peta administrasi kabupaten skala 1 : 100.000
4) Peta RTSP skala 1 : 10.000 atau peta hasil pengukuran
sebelumnya sebagai dasar pengukuran dilapangan.
5) Peta ABD
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
4/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 5
6) Titik-titik Kerangka Pemetaan Nasional yang terdapat di sekitarlokasi dan data koordinat horisontalnya
7) Jumlah transmigran serta luasan penggunaan lahan
8) SK. Penempatan Transmigrasi yang memuan nama-nama
transmigran
9) Surat keputusan pencadangan areallokasi transmigrasi.
10)Surat keputusan Hak Pengelolaan, apabila lokasi tersebut sudah
ditetapkan status tanahnya oleh Badan Pertanahan Nasional.
d. Peralatan Ukur dan Perlengkapan
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut dibutuhkan peralatan dan
perlengkapan sebagai berikut:
1) GPS2) Theodholit beserta kelengkapannya dengan ketelitian
pembacaan maksimum 30 detik.
3) Pita ukur (meet band)
4) Kompas
5) Kalkulator
6) Kamera
7) Peralatan Gambar dan Tulis
8) Perlengkapan lapangan termasuk obat-obatan.
9) Perlengkapan Base Camp
10) Bahan-bahan patok BMjPVC dan perlengkapan pemasangannya.
Jumlah peralatan ukur maupun perlengkapan disesuaikan dengan
komposisi dan volume pelaksanaan pekerjaan.
e. Pembuatan Peta Rencana Kerja
Peta Rencana Kerja akan dibuat berdasarkan peta dan datapenunjang yang telah diperoleh dengan skala 1 : 10.000. Peta
Rencana Kerja digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan di lapangan. Peta Rencana Kerja memuat informasi dan
rencana survey yang akan dilakukan, meliputi :
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
5/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 6
1) Batas areal UPT yang akan diukur persilnya (LP, LU.I, blok LU.II).
2) Rencana Titik Ikat dan jalur pengikatan
3) Rencana pemasangan Patok Beton (BM) dan patok persil.
4) Rencana Pengamatan Matahari
5) Aksesibilitas yang ada di sekitar areal survey
6) Batas Administrasi
2.2. Pekerjaan Survey Lapangan
a. Koordinasi dan Penyuluhan
Karena kegiatan survey tersebut merupakan salah satu tahapan awal
dalam mengamankan batas lahan yang bebas dari kepemilikan pihak
lain, maka koordinasi dengan lintas sektor tekait sangat diperlukanuntuk mendapatkan masukan dan bahan-bahan yang berkaitan dengan
masalah pertanahan dan masalah umum yang ada. Sedangkan untuk
memberikan pemahaman kepada warga masyarakat yang ada disekitar
lokasi survey perlu dilakukan penyuluhan, agar tidak terjadi kesalah
pahaman. Dalam kegiatan koordinasi ini, peta rencana kerja yang telah
disiapkan akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk bahan diskusi dan
konsultasi.
b. Orientasi Lapangan
Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi areal survey secara umum dan
posisi areal yang satu dengan areal yang lain, juga untuk menentukan
base camp, posisi titik ikat, strategi penentukan jalur base line dan
persiapan tenaga lokal yang akan membantu proses pengukuran.
c. Penentuan Titik lkat
Penentuan titik ikat dimaksudkan untuk mengetahui posisi geografis
areal survey dengan referensi yang telah ditentukan, berupa:
1) Tltik kerangka dasar Nasional (Triangulasi, Astronomi, Doppler)
2) Detail alam (perpotongan sungai) yang tergambar pada peta
topografi dan dapat diidentifikasi di lapangan.
3) Penentuan posisi dengan Global Positioning System (GPS) dengan
ketelitian < 25 meter dengan pengamatan satelit minimal 4 buah.
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
6/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 7
d. Pengukuran Jalur Ikatan
1) Dimaksudkan untuk mendapatkan koordinat geografis untuk
poligon kerangka dasar horizontal terhadap titik ikat. Pengukuran
jalur ikatan menggunakan metode poligon terbuka, dimana
sudutnya dikontrol dengan pengamatan azimut matahari pada titik
awal dan titik akhir jalur ikatan.
2) Sudut poligon diukur dengan Theodholit dengan ketelitian 30' dan
dibaca sebanyak satu seri (B-LB-LB-B), dengan kesalahan
penutup sudut < 3' n.
3) Pengukuran jarak dilakukan secara langsung pergi-pulang
menggunakan pita ukur dan dikontrol dengan bacaan optis,
dengan ketelitian jarak linier
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
7/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 8
dengan menggunakan cara tadah bayangan dengan metode hitungan
tinggi matahari. Pengamatan matahari dilakukan minimal pada 3 titik
yaitu pada titik ikat, 2 titik lagi dilakukan pada tempat-tempat yang
strategis untuk dipakai sebagai kontrol pengukuran sudut/azlmut pada
jalur po ligon keliling dengan toleransi 10 menit.
g. Pengukuran Rincikan
1) Pengukuran persil dilakukan dengan menggunakan base line
sebagai dasar penarikan pengukuran tiap persil LP. LU.I dan Blok
II. Secara terbuka terkontrol sudut dan jarak.
2) Pengukuran sudut dilakukan dengan menggunakan alat Theodolit
Wild TO atau sejenisnya, dengan metode pengukuran seri ganda,dengan toleransi 1 menit 60 detik.
3) Pengukuran jarak dilakukan dengan pita ukur dan dicek kembali
dengan bacaan optis ke muka dan ke belakang, dengan toleransi
1 : 3.000.
4) Data lapangan harus dicatat pada buku ukur lapangan disertai
dengan sket jalur pengukuran (gambar kasar), guna membantu
dalam pengeplotan koordinat saat menggambar pada peta draft.
5) Seluruh perhitungan harus dilakukan dilapangan dan apabila tidak
memenuhi toleransi, maka harus dilakukan pengukuran ulang.
6) Toleransi salah penutup sudut untuk poligon tertutup adalah 3' Vn,
dimana n adalah jumlah titik sudut pengamatan.
7) Toleransi salah penutup jarak linier adalah 1 : 2.000.
8) Perhitungan koordinat dilakukan dengan menggunakan metode
hitungan perataan pendekatan yaitu Bowdith.
9) Sistem proyeksi yang digunakan adalah Universal Transverse
Mercator (UTM).
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
8/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 9
h. Pembuatan dan Pemasangan Patok BM dan Patok Persil
1) Patok Bench Mark (BM)
a) Ukuran patok beton (BM) adalah 15 cm x 15 cm x 100 cm,
yang dibuat dari bahan campuran semen, pasir dan kerikil
dengan perbandingan masing-masing 1 : 2 : 3 dan diberi air
secukupnya. Dibagian dalamnya patok BM diberi kerangka
besi dengan ukuran diameter 8 mm dan 6 mm agar kuat,
sedang titiknya diwakili oleh baut besi diameter 12 mm dan
panjang 15 cm.
b) Patok BM akan ditanam dengan kedalaman 60 em dibawah
permukaan tanah dan 40 em diatas tanah.
c) Patok BM dipasang pada titik ikat yang diberi notasi BM;O,
dan pada awal poligon diberi notasi BM1, kemudian dipasang
pada pojok-pojok lahan, yang semuanya bagian atasnya (40
cm) dicat warna merah dan nomor BM dengan warna hitam.
2) Patok (PVC)
a) Patok bantu dibuat dari pipa PVC berukuran 2 inchi dan
panjang
100 cm, dibagian dalam diberi besi beton dengan ukuran
diameter 8 mm dan diisi dengan bahan eampuran semen,
pasir, dan kerikir dengan perbandingan 1 : 2 : 3.
b) Patok PVC dipasang pada pojok-pojok persil baik lahan
pekarangan maupun lahan usaha I sedangkan pada lahan
usaha II dipasang pada blok-blok lahan. Bagian atas patok
PVC (40 cm) dicat warna merah sedangkan penomoran
dengan warna hitam.
i. Pembuatan Berita Acara
Dalam pelaksanaan dilapangan disamping melakukan pekerjaan
pengukuran, juga perlu dibuat berita aeara sebagai bukti bahwa
tahapan dan volume pekerjaan tersebut telah selesai, antara lain:
1)Berita aeara pengukuran
2)Berita aeara pembagian lahan
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
9/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 10
2.3. Pekerjaan Studio
a. Pengolahan Data Lapangan
Pekerjaan pengolahan data dititik beratkan pada pengolahan data
lapangan, yang dikerjakan mulai dari saat pengukuran di lapangan(pada malam hari), sampai dengan di Propinsi. Data lapangan yang
dioleh antara lain :
1) Transformasi Koordinat Titik Ikat.
Setelah diperoleh titik ikat dilapangan hasil dari orientasi, maka
pada titik ikat tersebut dilakukan pengamatan koordinat
menggunakan GPS, disamping itu juga dilakukan interpolasi pada
peta Ruma Bumi skala 1 : 50.000. Dari hasil pengamatan GPS
koordinat sudah dalam sistem koordinat UTM, sedangkan dalam
peta rupa bumi dalam sistem UTM dan Geografis. Transformasi
koordinat ini dilakukan untuk pengecekan/kontrol dari angka yang
diperoleh, agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan, karena
koordinat titik ikat ini merupakan angka dasar dalam perhitungan
koordinat-koordinat patok berikutnya. Transformasi koordinat
dilakukan dari koordinat UTM ke Koordinat Geografis, kemudian
dilakukan kebalikannya yaitu dari koordinat Geografis ke Koordinat
UTM. Dalam proses perhitungan konsultan menggunakan program
yang telah dipersiapkan dan diperoleh dari Bakosurtanal.
Rumus Transformasi Koordinat UTM ke Koordinat Geografis:
Untuk menghitung Untang (L) dan Bujur (B) adalah:
L = L' - (VII).q2 + (VIII). q4 - (06). q6
atau
L = L' - {(VII).q2 - (VIII). q4 + (06). q6}
db = (IX).q - (X). q3 + (E5). q5
B = B'db
q = 0,000001 x T' di Titik tersebut
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
10/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 11
Rumus Transformasi Koordinat Geografis ke UTM Selatan
Ekuator:
U = 10.000.000 - (I) + (II).p2 + (III). p4 + (A6). p6
T' = (IV).p + (V).p2 + (S5). p5
P = 0,0001 x db titik tersebut
Timur dari Meridian Tengah:
T = 500.000 + T'
2) Azimut Matahari
Pengamanan azimut dilakukan dengan cara tadah dengan sistem
pengamatan tinggi matahari. Perhitungan dilakukan dengan
rumus:
Cos A=(sin - sin sin h)/(cos cos h)
Dalam hal ini:
A = azimut matahari
= deklinasi matahari
= lintang pengamatan
h = tinggi matahari
Pada lokasi survei dilakukan pengamatan minimal di 3 (tiga)
tempat, yaitu titik ikat (titk referensi) yaitu pada BM.0, pada titik
awal Jalur Base Line yaitu BM.l, dan titik akhir jalur Base Line
yaitu SM.2. Hasil pengamatan matahari akan digunakan untuk
mengetahui harga deklinasi magnetis lokasi survei.
3) Konvergensi Grid
Konvergensi grid adalah sudut antara utara grid/utara peta (UG)
dan utara sebenarnya/utara geografis (US). Perhitungan harga
konvergensi grid dilakukan dengan tabulasi harga lintang dan
bujur. Setelah dikoreksi dengan harga konvergensi grid, kemudian
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
11/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 12
arah/azimuth yang diperoleh digunakan untuk proses hitungan.
Secara matematis penentuan harga konvergensi grid (Kg)
dirumuskan:
Kg=
(XI1).p + (X1I1).p3 + (C5).p5Dalam hal ini:
Kg = harga konvergensi grid
XII,XIII,CS = harga tabulasi
p, p3, pS = harga selisih bujur dengan meridean tengah
4) Perhitungan Koordinat
Rumus yang digunakan untuk menghitung koordinat pada titik-titik
patok BM yang dipasang dilapangan baik yang berada dititik ikat,
awal jalur base line dan akhir jalu base line dengan menggunakan
poligon terbuka terikat sudut dengan pengamatan azimut matahari
(dari BM-0 sampai BM-2), yaitu:
Xn + 1 = Xn + dn sin a
Yn + 1 =Yn + dn COS a
Dalam hal ini:
n = nomor titik 1,2, ...... n
X & Y = harga koordinator, dan harga absis
d =jarak antar titik
a = azimut matahari
perhitungan dilakukan dari titik awal/titik referensi (BM.0) yang
telah diketahui harga koordinatnya sampai titik akhir pengukuran
jalur base line (BM.2), mengingat jalur ikatan dilanjutkan menjadi
jalur base line dan menjadi satu poligon, sehingga perhitungannya
dijadikan satu.
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
12/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 13
5) Analisis Ketelitian
Ketelitian hasil pekerjaan dipengaruhi oleh ketelitian pelaksanaan
pengukuran, oleh karena itu kontrol terhadap hasil pengukuran
sudah harus dilakukan sejak dilapangan dengan menggunakan
hitungan Bowdith. Selanjutnya hasil pengukuran diproses dengan
menghitung koordinat jalur pengukuran. Ketelitian hasil
pengukuran akan diketahui dari salah penutup absis maupun
ordinatnya. Secara umum koreksi kesalahan yang diberikan
terhadap hasil perhitungan meliputi:
Kesalahan Sudut : en = [ ( ~e - (n-2) 180)/n], en S 3'..,fn
Kesalahan Absis : fxn = ( d sin) d nl d
Kesalahan Ordina : fyn = ( d cos ) d nl d
Kesalahan Linier : fl = [(fx)2 + (fy)2], fr 1 : 3.000
6) Perhitungan Luas
Perhitungan luas tiap persil dilakukan dengan menggunakan
sistem koordinat dan di chek dengan menggunakan alat
planimeter. Prinsipnya adalah menghitung perubahan hargasatuan mekanis yang terdapat dalam alat ukur (perputaran roda).
Dalam perhitungan dengan planimeter digital besaran luasan
merupakan harga terukur dikalikan harga konstanta sesuai input
skala peta yang digunakan. Dalam perhitungan matematis dengan
planimeter konvensional, dapat dirumuskan dengan:
S = L'd (n2-n1)
Dalam hal ini:
5 = luas areal
L = panjang lengan planimeter
d = diameter roda
n2-n1 = selisih bacaan roda (bacaan awal = n1, bacaan akhir =
n2)
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
13/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 14
b. Penggambaran
Peta hasil kegiatan Pengukuran tersebut digambarkan pada kertas
drafting film 75 micron dengan ukuran A1 (594mm x 841 mm) atau
digitasi sehingga diplot atau diprint dengan kertas HVS ukuran A1.
Untuk memperlancar proses penggambaran peta, maka format peta
sudah disiapkan lebih dahulu, sehingga selesai pengolahan data siap
untuk menggambar pada peta yang telah disediakan. Procluk peta
yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah :
1. Peta pembagian Lahan skala 1 : 5.000 dan 1 : 10.000
Pada peta ini menggambarkan tentang pembagian lahan/persil
baik pada lahan pekarangan, lahan usaha I dan blok lahan usaha
II.2. Pengukuran Orientasi dan Batas Administrasi
skala 1: 100.000
Lokasi dari hasil pengukuran pembagian lahan digambarkan
posisinya pada peta yang mengambarkan batas administrasi
Desa diseluruh kecamatan yang bersangkutan. Hasil dari plating
peta administrasi dimintakan pengesahannya pada camat
setempat.
c. Pembuatan Laporan
Setelah melakukan pengukuran lapangan maka disusun laparan hasil
kegiatan yang menginfarmasikan seluruh kegiatan lapangan dengan
disertai data-data hasil lapangan dan peta. Lampiran dari laporan
tersebut antara lain:
1.Buku ukur lapangan
2.Dokumentasi kegiatan3.Dokumentasi Patak BM, PVC
4.Berita acara pengukuran, pembagian lahan dan presentasi
2.4. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 60 hari kalender, terhitung
mulai tanggal dikeluarkan SPT sampai penyerahan hasil pekerjaan.
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
14/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 15
2.5. Personil Pelaksana Pekerjaan
Untuk melaksanakan pekerjaan pekerjaan pengukuran dan pembagian
lahan (LP, LU.I, dan Blok LU.II) lokasi transmigrasi perlu dipersiapkan
personiI - personil dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Team Leader (Ketua Tim)
Bertugas memimpin, mengawasi dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan lapangan serta mengadakan koordinasi
dengan instansi lintas sektor terkait, sampai dengan pembuatan
laporan akhir. Ketua Tim dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
seorang Ahli (S1 Sipil) Teknik Jalan SKA Muda dengan pengalamanminimal 4 (empat) tahun pada bidangnya dan untuk melaksanakan
tugasnya. Bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi atas pelaksanaan dan hasil dari seluruh kegiatan sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja yang
telah disepakati bersama.
c. Juru Ukur
Melaksanakan seluruh pekerjaan pengukuran sesuai arahan yang
telah ditetapkan Ketua Tim, membantu koordinator lapangan dalam
melakukan hitungan-hitungan dan penggambaran sementara.
d. Juru Gambar/Digitizer
Melaksanakan seluruh pekerjaan penggambaran sesuai yang
diberikan oleh ketua tim maupun tenaga ahli lainnya. Disyaratkan
minimal lulusan D3 yang telah mempunyai pengalaman
penggambaran peta minimal 2 (dua) tahun atau S1 Sipil/Arsitektur.
-
7/25/2019 Kak Pkt 2016
15/15
Pengukuran dan Pembagian LP, LU I dan Blok LU II Tahun 2016 16
e. Tenaga Perintis
Tenaga ini sedapat mungkin diambil dari daerah setempat, yang tugasnya
membantu juru ukur dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan dalam
merintis jalur yang akan diukur.
f. Pemegang Rambu
Bertugas membantu Juru Ukur dalam pengukuran di titik-titik pengukuran. Tenaga
ini sedapat mungkin diambil dari daerah setempat
g.Pematok
Bertugas memasang patok di batas-batas lahan atau titik-titik hasil dari
pengukuran. Tenaga ini sedapat mungkin diambil dari daerah setempat
2.6. Dukungan Dana
Dukungan anggaran kegiatan Pengukuran dan Pembagian Lahan Pekarangan, Lahan
Usaha I dan Blok Lahan Usaha II dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Ditjen PKTrans Tahun 2016 melalui Satuan Kerja Dinas Nakertrans
Kabupaten Halmahera Tengah.
BAB III
PENUTUP
Kerangka acuan ini merupakan pedoman teknis untuk pelaksanaan pekerjaanPengukuran dan Pembagian Lahan Pekarangan, LU I dan Blok LU II Transmigrasi. Peran
positif dari semua pihak sangat diharapkan guna terciptanya hasil pekerjaan yang optimal.
Weda, Mei 2016
Kepala Bidang PKTran
IKBAL SOLEMAN
NIP. 19592511 198203 1 015