KAK Perencanaan Gantung

16
BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang akan dilaksanakan haruslah melalui tahap perencanaan yang secara teknis dilakukan oleh tenaga ahli profesional, dalam hal ini konsultan yang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, agar hasil rencana dan spesifikasi teknis konstruksi dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan Jasa Konsultansi Perencanaan harus dilakukan secara penuh tanggung jawab baik dilapangan maupun dikantor dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli perencanaan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. Konsultan Perencana bertugas secara umum merencanakan desain pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. Dalam hal ini, Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas Jasa Konsultansi Perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Kinerja Jasa Konsultansi Perencanaan sangat ditentukan oleh kualitas, integritas, dan intensitas Konsultan Perencana, yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati. Adapun Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Kegiatan Pembangunan Jembatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2013 dengan Pemegang mata anggaran Pemerintah Kabupaten yang dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 2. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat maksud, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta ke dalam pelaksanaan tugas Jasa Konsultansi Perencanaan. 2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja ini. 3. SASARAN 1. Terwujudnya Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung yang akan dibangun berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud dan budaya Kabupaten, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik dan budaya).

description

dies

Transcript of KAK Perencanaan Gantung

  • BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    I. PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang akan

    dilaksanakan haruslah melalui tahap perencanaan yang secara teknis dilakukan oleh tenaga ahli profesional, dalam hal ini konsultan yang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, agar hasil rencana dan spesifikasi teknis konstruksi dapat dipertanggungjawabkan.

    Pelaksanaan Jasa Konsultansi Perencanaan harus dilakukan secara penuh tanggung jawab baik dilapangan maupun dikantor dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli perencanaan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

    Konsultan Perencana bertugas secara umum merencanakan desain pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. Dalam hal ini, Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas Jasa Konsultansi Perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

    Kinerja Jasa Konsultansi Perencanaan sangat ditentukan oleh kualitas, integritas, dan intensitas Konsultan Perencana, yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

    Adapun Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Kegiatan Pembangunan Jembatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2013 dengan Pemegang mata anggaran Pemerintah Kabupaten yang dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN

    1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat maksud, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta ke dalam pelaksanaan tugas Jasa Konsultansi Perencanaan.

    2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja ini.

    3. SASARAN

    1. Terwujudnya Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung yang akan dibangun berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud dan budaya Kabupaten, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik dan budaya).

  • 2. Terwujudnya Pembangunan Jembatan Gantung yang dapat dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

    3. Terwujudnya arus trasnportasi menjadi lancar dan cepat yang dapat menunjang perekonomian masyarakat disekitarnya.

    4. Tersusunnya laporan Jasa Konsultansi Perencanaan pekerjaan Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung, Paket 10 (Sepuluh) pada Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Kegiatan Pembangunan Jembatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2013.

    4. LOKASI KEGIATAN

    Lokasi Jasa Konsultansi Perencanaan adalah Jembatan Gantung Lok Laga, Jembatan Gantung Batu Tunggal, Jembatan Gantung Bukat, Jembatan Gantung Asam Pauh, Jembatan Gantung Masiraan, Jembatan Gantung Muara Hungi di wilayah Kab. Hulu Sungai Tengah.

    5. SUMBER PENDANAAN

    Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Daerah ( DPA SKPD ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2013.

    6. NAMA DAN ORGANISASI PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN Nama : AHMAD ZAID, ST. NIP : 19671124 199503 1 006 Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Program Pembangunan Jalan

    dan Jembatan Kegiatan Pembangunan Jembatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2013.

    Instansi : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah Alamat : Jl. Brigjen H. Hasan Baseri No. 38, Barabai

    II. DATA PENUNJANG

    7. DATA DASAR 1. Data Umum

    Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada Kerangka Acuan Kerja harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut : a. Persyaratan Umum Pekerjaan

    Setiap bagian dari pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

    b. Persyaratan Objektif Pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan secara teknis dan konstruksi haruslah obyektif untuk kelancaran pekerjaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian

  • pekerjaan sesuai standar hasil kerja Jasa Konsultansi Perencanaan yang berlaku.

    c. Persyaratan Fungsional Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Perencana yang rencana fungsionalnya dapat mendorong peningkatan kinerja pekerjaan.

    d. Persyaratan Prosedural Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedural dan peraturan yang berlaku.

    e. Persyaratan Peruntukan 1) Menjamin Pembangunan Jembatan Gantung dapat

    dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

    f. Persyaratan Arsitektural dan Lingkungan 1) Menjamin terwujudnya Pembangunan Jembatan Gantung yang

    direncanakan berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud dan budaya Kabupaten, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik dan budaya).

    2) Menjamin terwujudnya arus trasnportasi menjadi lancar dan cepat terhadap lingkungannya.

    3) Menjamin Pembangunan Jembatan Gantung dapat dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

    g. Persyaratan Konstruksi dan Struktur 3) Menjamin terwujudnya Pembangunan Jembatan Gantung yang

    dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

    4) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur.

    5) Menjamin tersedianya sarana transportasi yang memadai untuk penghubung jalan.

    6) Menjamin terwujudnya perkembangan perekonomian yang meningkat bagi pemakai jalan dan jembatan tersebut.

    h. Persyaratan Teknis Lainnya Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain : 1) Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan Kegiatan yang

    bersangkutan, yaitu surat perjanjian pekerjaan pelaksanaan beserta kelengkapannya dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.

    2) Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat. 3) Standar dan pedoman teknis yang berlaku di bidang

    Pembangunan Jembatan Gantung. 2. Data Khusus

  • Data khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung yang akan dilaksanakan, baik dari segi fungsi maupun segi teknis lainnya, misalnya : a. Kesatuan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan

    Gantung dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan jalur transportasi.

    b. Solusi dan batasan-batasan konstektual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi, dan lain-lain.

    8. STANDAR TEKNIS

    Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, yaitu : 1. Perencanaan konstruksi dan struktur jalan harus mengacu kepada

    a. Tata Cara Pelaksanaan Survai Lalau Lintas. No.01/T/BNKT/1990. b. Tata Cara Survai Kondisi Jalan Kota. No.005/T/BNKT/1991. c. Tata Cara Survai Inventarisasi Jalan dan Jembatan

    Kota.No.016/T/BNKT/1990. d. Petunjuk Perencanaan Trotoar. No. 007/T/BNKT/1990. e. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan. SK SNI T-22-

    1991-03. f. Tata Cara Perencanaan Pemisah Jalan Kota. No.014/T/BNKT/1990. g. Petunjuk Perencanaan Marka Jalan . No.021/T/BNKT/1990. h. Tata Cara Perencanaan Pemberhentian Bus. No.015/T/BNKT/1990. i. Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sesederhana Jalan Perkotaan.

    No.002/T/BNKT/1991. j. Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam.

    No.01/MN/B/1993. k. Standart Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan. Maret 1992 l. Spesifikasi Perencanaan Klasifikasi Fungsi Jalan di wilayah perkotaan.

    No.010/T/BNKT/1990. m. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

    Analisa Komponen. SNI-1732-1989-F ( SK BI-2.3.26.1987). n. Tata Cara Perencanaan Teknis Lasekap jalan. No.033/T/BM/1996. o. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan / Jalan Raya. SNI-

    1725-1989 F ( SK BI-1.3.28.1987). p. Urban Drainage Guide Lines and Technical Design Standart tahun

    1994 yang dikeluarkan oleh direktorat Jenderal Cipta Karya. q. Spesifikasi Tanaman Lansekap Jalan. No.09/S/BNKT/1991. Pebruari

    1992. r. Petunjuk / Tata Cara Standart lainnya yang berhubungan.

    2. Perencanaan struktur jembatan harus mengacu kepada a. Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS '92 b. Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS '92 c. peraturan lain yang relevan dan disetujui oleh pemberi tugas, antara

    lain:

  • 1) Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan, SNI (Design Standard of Earthquake Resistance of Bridges)

    2) Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya (SK.SNI T-14-1990-0.3)

    3) Pembebanan untuk Jembatan RSNI 4 4) Peraturan Struktur Beton untuk Jembatan, RSNI 5) Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan, ASNJ4

    3. Perencanaan jalan pendekat dan oprit harus mengacu kepada a. Standar perencanaan jalan pendekat jembatan (Pd T-11-2003) b. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota,

    No.038/T/BM/1997 c. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan

    Metoda Analisa Komponen SNI 1732-1989-F 4. Untuk perhitungan atau analisa harga satuan pekerjaan mengikuti

    ketentuan a. Panduan Analisa Harga Satuan, No. 028MBm/1 995, Diraktorat

    Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Selain itu hal-hal lain yang meliputi tugas-tugas perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung, yang terdiri dari : 1. Persiapan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan

    Gantung seperti pengumpulan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja, dan Konsultasi dengan Pemerintah Kabupaten setempat mengenai peraturan Kabupaten / perijinan Pembangunan Jembatan Gantung.

    2. Penyusunan prarencana seperti rencana konstruksi, prarencana Pembangunan Jembatan Gantung, perkiraan biaya, keterangan persyaratan Pembangunan Jembatan Gantung dari lingkungan.

    3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat : a. Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya b. Rencana Typical , beserta uraian konsep dan perhitungannya c. perkiraan biaya.

    4. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat : a. Gambar-gambar detail Struktur, detail tipycal, yang sesuai dengan

    gambar rencana yang telah disetujui. b. Rencana Syarat-syarat (RKS) c. Rincian volume Pelaksanaan Pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya.

    5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Direksi Teknis Proyek di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

    6. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi pelelangan ulang.

    7. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti : a. Melakukan penyusunan gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan

    bila ada perubahan.

  • b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.

    c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan.

    d. Membuat laporan pengawasan berkala. 8. Konsultasi

    a. Melakukan Konsultasi dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Direksi Teknis Proyek untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa perencanaan.

    b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Direksi Teknis Proyek, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan perencanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat semua pihak yang bersangkutan.

    c. Mengadakan rapat di luar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

    9. INFORMASI

    1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Direksi Teknis Proyek termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

    2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Direksi Teknis Proyek maupun yang dicari sendiri, kesalahan/kelalaian pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

    3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan Jasa Konsultansi Perencanaan diantaranya : a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Jasa Konsultansi Perencanaan. b. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk

    pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan secara teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis perencanaan dari segi mutu pekerjaan dan lain-lain.

    c. Informasi lainnya.

    III. RUANG LINGKUP

    10. LINGKUP KEGIATAN 1. Lingkup Kegiatan adalah Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

    Kegiatan Pembangunan Jembatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2013

    2. Lingkup Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan adalah : Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung, Paket 10 (Sepuluh).

  • 11. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian/Perintah Kerja, yang Minimal meliputi : 1. Tahap Konsep Rencana Teknis

    a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.

    b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang dan lain-lain.

    c. Laporan data dan informasi lapangan, keterangan rencana kota dan lain-lain.

    2. Tahap Pra-Rencana Teknis a. Gambar-gambar Rencana Tapak b. Gambar-gambar Pra-rencana jembatan. c. Perkiraan Biaya Pemjembatan. d. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) e. Hasil konsultasi rencana dengan Pemda Setempat.

    3. Tahap Pengembangan Rencana a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur utilitas. b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang

    diperlukan. c. Draft rencana anggaran biaya. d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

    4. Tahap Rencana Detail a. Gambar Rencana Teknis jembatan lengkap. b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) c. Rincian Pekerjaan dan Volume Pekerjaan (BQ). d. Rencana Anggaran Biaya (RAB).

    5. Tahap Pelelangan a. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan. b. Laporan bantuan teknis dan administratif pada waktu pelelangan.

    Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Layanan Jasa Konsultansi Perencanaan dari Konsultan Perencana untuk membantu Direksi Teknis Proyek Pembangunan Jembatan Gantung Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang dituangkan dalam bentuk laporan.

    12. PERALATAN DAN PERSONIL PENYEDIA JASA

    1. Peralatan Dalam melaksanakan pekerjaan, Konsultan Perencana harus menyediakan peralatan yang memenuhi ketentuan untuk kegiatan, baik ditinjau dari segi lengkap (besar) kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Peralatan kerja terdiri atas : a. Kantor b. Komputer dan printer c. Alat-alat tulis

  • d. Alat transportasi (Roda 2 dan 4) e. Kamera digital f. Alat alat ukur (measuring tape, waterpass dll) g. Alat alat pengujian lapangan (DCP, hand boring, sandcone, core

    drill, cetakan kubus, slump test dll) Semua biaya sewa (real cost) yang ditimbulkan terhadap penggunaan alat ini akan dibayarkan sesuai yang tercantum dalam RAB Jasa Konsultansi yang telah dilengkapi dengan invoice pembayaran.

    2. Personil Untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan, Konsultan Perencana harus menyediakan personil yang memenuhi persyaratan dalam menjalankan tugasnya, baik ditinjau dari tingkat pendidikan maupun pengalaman kerja. Personil penyedia jasa terdiri atas : a. Tenaga Ahli (Profesional Staff)

    Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan minimal terdiri dari : (Kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan/kompleksitas kegiatan) 1) Team Leader .. 1 (satu) Orang

    Team Leader harus seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam bidang Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan dan atau Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan selama 9-12 tahun ekivalen serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang sesuai. Team Leader adalah seorang pemimpin dan mengkoordinir tim pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan yang mengetahui dengan baik proses perencanaan (survey, perhitungan, gambar-gambar dan pelaporan) dengan segala permasalahannya dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas pekerjaan perencanaan baik pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, perhitungan volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar perhitungan rencana anggaran biaya. Team Leader akan bertanggung jawab langsung kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Direksi Teknis Proyek. Tugas dan tanggung jawab Team Leader akan mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut : a) Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam

    pekerjaan ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang termuat dalam Kerangka Acuan.

    b) Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan baik pengambilan data, pengolahan maupun pengkajian akhir seluruh hasil pekerjaan.

  • c) Bertanggungjawab atas semua hasil perhitungan, gambar-gambar dan pelaporan.

    2) Civil Engineer Terdiri atas : a) Ahli Jalan Raya............................. 1 (satu) Orang

    Ahli Jalan Raya adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam bidang Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan dan atau Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan dan mengetahui dengan baik proses perencanaan dengan segala permasalahannya. Menguasai rekayasa dan analisa jalan. Sudah biasa bekerja dengan metode desain yang dikembangkan oleh Bina Marga maupun metode teknik khusus yang dipakai pada kondisi tertentu selama 5-8 tahun ekivalen.

    b) Ahli Struktur................................ 1 (satu) Orang Ahli Struktur adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam bidang Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan dan atau Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan dan mengetahui dengan baik proses perencanaan dengan segala permasalahannya. Menguasai rekayasa dan analisa struktur jalan dan jembatan. Sudah biasa bekerja dengan metode desain yang dikembangkan oleh Bina Marga maupun metode teknik khusus yang dipakai pada kondisi tertentu selama 5-8 tahun ekivalen.

    Tugas dan tanggung jawab Ahli Jalan Raya dan Ahli Struktur akan mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut : Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam

    pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung.

    Menganalisa semua data lapangan untuk digunakan sebagai dasar untuk menentukan bentang dan lebar jembatan, bentuk jembatan serta sebagai dasar analisa struktur jembatan.

    Melakukan analisa/perhitungan struktur bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi jembatan.

    Bertanggung jawab atas semua hasil design dan perhitungan struktur jembatan.

    Mengendalikan pengawasan lapangan dan juru ukur serta memberikan petunjuk seperlunya dalam pelaksanaan survey

  • pengukuran dan pengumpulan data jalan yang dimaksud untuk wilayah yang telah ditentukan.

    Mengumpulkan data sekunder baik pada instansi PU/Bina Marga di pusat maupun di daerah maupun pada instansi-instansi terkait di pusat/daerah untuk melengkapi hasil survey lapangan/data primer.

    Memeriksa dan mengolah semua hasil survey pengukuran dan pengumpulan data jalan yang di maksud yang berada dibawah tanggung jawabnya.

    Bertanggung jawab atas kebenaran ketelitian, kemutakhiran dan kelengkapan hasil survey pengukuran dan pengumpulan data jalan yang dimaksud serta ketepatan waktu pelaksanaan untuk seluruh wilayah tanggungjawabnya.

    Bertanggungjawab atas kebenaran hasil pengolahan data dan penyajiannya untuk seluruh wilayah tanggungjawabnya.

    Memeriksa hasil pengujian dan membuat laporan analisisnya.

    Bertanggung jawab atas semua pengujian dan penyelidikan tanah.

    3) Estimator .... 1 (satu) Orang Estimator adalah Sarjana D-3 Teknik Sipil, dan berpengalaman dalam perhitungan volume dan anggaran biaya khususnya pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jembatan dan atau Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan serta penyusunan Rencana Anggaran Biaya yang menyangkut pekerjaan konstruksi Pembangunan Jembatan Gantung. Dengan pengalaman selama minimal 1-4 tahun ekivalen, tugas dan kewajiban meliputi: Perhitungan volume Perhitungan rencana anggaran biaya

    b. Tenaga Pendukung (Supporting Staff) Tenaga-tenaga pendukung yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri dari : (Kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan/kompleksitas kegiatan) 1) Surveyor. 2 (dua) Orang

    Surveyor adalah tenaga pendukung dengan pendidikan minimal STM yang menguasai masalah survey pengukuran, serta pengumpulan data-data lapangan. Dengan pengalaman antara 1-4 tahun ekivalen, dengan tugas dan kewajiban meliputi: Melaksanakan survey pengukuran, pengumpulan dan

    pengolahan (dilapangan dan dikantor). Bertanggung jawab atas kebenaran, ketelitian dan

    ketepatan waktu survey sesuai buku petunjuk dan jadwal yang telah ditetapkan berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

  • 2) Draftman... 1 (satu) Orang Draftmen adalah tenaga pendukung dengan pendidikan minimal STM yang menguasai masalah penggambaran konsep desain, gambar kerja dan detailnya baik secara sketsa manual dan computer (AutoCad) berdasarkan data-data lapangan. Dengan pengalaman antara 1-4 tahun ekivalen, dengan tugas dan kewajiban meliputi: Membantu juru ukur dilapangan dan dikantor dalam

    membuat gambar konsep rencana. Bertanggung jawab atas kebenaran penggambaran,

    ketelitian pengisian data, serta ketepatan dalam penyalinan data agar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan

    3) Operator Computer/Administrasi1 (satu) Orang Opr. Komputer / Administrator adalah tenaga pendukung dengan pendidikan minimal SMA/Sederajat yang menguasai masalah administrasi perkantoran dan teknologi computer. Dengan pengalaman antara 1-4 tahun ekivalen, dengan tugas dan kewajiban meliputi: Membantu Team Leader dalam membuat laporan-laporan

    dan memasukan data kedalam computer dengan menggunakan program yang telah ditentukan.

    Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data sesuai dengan yang telah ditentukan

    13. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

    1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai dan kode tata laku profesi yang berlaku.

    2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut : a. Hasil karya Jasa Konsultansi Perencanaan yang dihasilkan harus

    memenuhi persyaratan standart hasil karya Jasa Konsultansi Perencanaan yang berlaku.

    b. Hasil Karya Jasa Konsultansi Perencanaan yang dihasilkan harus mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan Kegiatan, termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu Pembangunan Jembatan Gantung yang akan diwujudkan.

    c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis Struktur Pembangunan Jembatan Gantung yang berlaku.

    Selain dari kriteria di atas, didalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas sebagai berikut : 1. Bangunan Jembatan Gantung hendaknya fungsional, efisien, menarik

    tetapi tidak berlebihan.

  • 2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial.

    3. Dengan batasan tidak menggangu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.

    4. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga Jembatan Gantung tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

    5. Bangunan Jembatan Gantung hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadi acuan tata lingkungan disekitarnya.

    14. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

    Jangka waktu pelaksanaan perencanaan sampai diserahkannya dokumen hasil Jasa Konsultansi Perencanaan adalah 2 Bulan (60 Hari).

    15. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

    1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi : a. Jadwal kegiatan secara detail. b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-

    tenaga yang diusulkan oleh Konsultan Perencana harus mendapatkan persetujuan dari KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

    c. Konsep penanganan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan. d. Dalam proses Jasa Konsultansi Perencanaan untuk menghasilkan

    keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pengelola Kegiatan.

    e. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini.

    f. Dalam pelaksanaan tugas, Konsultan, harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

    2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan peretujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola Kegiatan.

    3. Proses perencanaan a. Survei Pendahuluan

    Melakukan survei pendataan awal berupa letak lokasi pekerjaan dan memasukkan koordinat GPSnya untuk titik awal dan akhirnya. Selain itu perlu juga pendataan terhadap lingkungan sekitar dari lokasi pekerjaan dan historis dari objek pekerjaan. Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu gambaran umum tentang kondisi lapangan yang akan dikerjakan perencanaannya. Dalam survey ini konsultan mencatat data-data

  • visual atau foto-foto lapangan seperlunya sehingga sebelum pekerjaan lain dimulai, sudah ada gambaran lokasi lapangan pada ruas jalan yang bersangkutan. Dalam survei ini juga dilakukan pendataan terhadap lokasi material dan quarry yang menjadikan bahan pertimbangan adalah kemudahan transportasi dan jarak terhadap lokasi pekerjaan.

    b. Survei Lapangan 1) Survei lalu lintas

    Melakukan survei dan pendataan tingkat kepadatan lalu lintas pada lokasi pekerjaan atau yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan. Sehingga dapat memberikan masukan terhadap penanganan perencanaan di lokasi pekerjaan

    2) Survei topografi Melakukan survei dan pendataan topografi serta kontur permukaan tanah pada lokasi pekerjaan atau yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan. Sehingga dapat memberikan masukan terhadap penanganan perencanaan di lokasi pekerjaan Menentukan titik ikat pengukuran. Sebagai titik ikat pengukuran biasanya digunakan titik tetap (BM). Selanjutnya letak rencana titik-titik penyelidikan harus diberi patok yang diukur secara tepat kedudukannya terhadap titik-titik ikat tersebut. Melakukan/menggambarkan Cross Section jalan dan jembatan (sungai serta jalan masuk jembatan).

    3) Survei data tanah Melakukan survei dan pendataan tanah untuk mengetahui eksisting struktur tanah yang dapat memberikan daya dukung terhadap konstruksi yang akan dipakai pada lokasi pekerjaan atau yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan. Sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan dan memberikan masukan terhadap penanganan perencanaan di lokasi pekerjaan Lingkup dan prosedur penyelidikan tanah, harus disusun sedemikian sehingga dapat memberikan keterangan lengkap tentang keadaan tanah/batuan bawah permukaan. Mengenai prosedur pemboran,Penyondiran, pengambilan sempel, dan test material sudah diterangkan di Standar Teknis Perencanaan.

    4. Perencanaan dan perhitungan Perencanaan dan perhitungan mengikuti standart Perencanaan serta hasil / keluaran dari Jasa Konsultansi Perencanaan ini sesuai yang telah disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

    IV. LAPORAN

  • 16. LAPORAN PENDAHULUAN Secara keseluruhan laporan pendahuluan merupakan penjelasan secara umum kondisi lokasi pekerjaan dan metode perencanaan yang akan dilaksanakan. Laporan diserahkan selambat lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan dengan jumlah sebanyak 3 (tiga) buku laporan. Garis besar materi laporan pendahuluan yang akan disampaikan adalah : 1. Rencana Kerja penyedia jasa 2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya 3. Jadwal pelaksanaan kegiatan.

    17. LAPORAN HASIL SURVEI

    Laporan hasil survey ini merupakan laporan kemajuan pekerjaan, terdiri dari 2 jenis laporan yaitu : 1. Foto Visual

    Berisi foto-foto visual survey lapangan dan survey perencanaan pada lokasi perencanaan

    2. Data Hasil Survey Berisi data-data hasil survey lapangan dan survey perencanaan pada lokasi perencanaan, termasuk juga hasil hasil test yang dilakukan sebagai tahapan perencanaan.

    Laporan ini diserahkan selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dengan serta merta mengkonsultasikan : 1. Draft Gambar Rencana. 2. Draft Perhitungan Volume Pekerjaan atau BoQ 3. Draft Rencana Rencana Anggaran Biaya atau Engineering Estimate.

    18. LAPORAN AKHIR

    Laporan akhir ini merupakan laporan final terhadap pekerjaan perencanaan, terdiri dari 2 jenis laporan yaitu : 1. Gambar Rencana

    Berisi seluruh gambar perencanaan mulai dari situasi, tampak, potongan memanjang dan melintang serta gambar detail untuk setiap bagian yang perlu penjelasan lebih mendalam. Dengan skala untuk masing-masing gambar disesuaikan dengan kebutuhan.

    2. Rencana Anggaran Biaya Berisi perhitungan volume dan harga satuan untuk menetapkan rencana biaya pelaksanaan sebagai tahapan perencanaan.

    Laporan ini diserahkan selambat lambatnya pada hari terakhir kontrak dan dijilid rapi sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

    19. FORMAT LAPORAN Format laporan yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dibuat dalam bentuk tulisan yang dilengkapi dengan gambar, peta, foto dan table, dengan format sebagai berikut : 1. Kertas :

  • - Ukuran Kertas : A4 (21,5 cm X 29,7 cm), 70 gram. - Jenis Kertas : Polos, HVS, warna putih. - Pembatas : Kertas tipis berwarna sebagai pembatas antar

    bab. 2. Tulisan :

    - Jenis Huruf : Tegak, standar. - Bentuk Huruf : Jelas, huruf cetak. - Spasi : 1,5 spasi. - Warna : sesuai peruntukannya.

    3. Sampul/Cover : - Bahan Sampul : Kertas tebal, jenis buffalo, dilaminasi, hard cover. - Warna Sampul : akan disepakati kemudian. - Jilid : dijilid rapi. - Format Sampul : Desain dan tata letak tulisan didesain oleh

    konsultan dan disetujui pihak pengguna jasa. 4. Gambar :

    - Ukuran Kertas : A4, atau yang lebih dilipat seukuran A4. - Skala : disepakati kemudian.

    5. Tabel : - Ukuran Kertas : A4, atau yang lebih dilipat seukuran A4. - Format Tabel : sesuai peruntukan, mudah dibaca dan

    dimengerti.

    V. P E N U T U P

    1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

    2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

    3. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya Jasa Konsultansi Perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

    4. Setiap konstruksi Pembangunan Jembatan Gantung harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi Jembatan Gantung yang kuat, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta kontribusi positif bagi perkembangan transportasi di Indonesia.

    5. Setiap bangunan Jembatan Gantung harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis Pembangunan Jembatan Gantung yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi Jembatan Gantung.

    6. Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan untuk Pembangunan Jembatan Gantung perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu

  • menghasilkan karya Jasa Konsultansi Perencanaan teknis Pembangunan Jembatan Gantung yang memadai dan layak diterima kaidah, norma serta tata laku profesional.

    Dibuat Di : Barabai Tanggal : April 2013

    PENGGUNA ANGGARAN (PA),

    Ir. RUSMAJAYA, MT NIP. 19630212 199203 1 009