Kak Kekeringan Bpbd

10
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PROGRAM : PENYUSUNAN PERENCANAAN, FASILITAS DAN MONEV PENANGGULANGAN BENCANA KEGIATAN : PENYUSUNAN PERENCANAAN, FASILITAS DAN MONEV PENANGGULANGAN BENCANA PEKERJAAN : PEMETAAN DAMPAK KEKERINGAN DI KABUPATEN PACITAN DANA/ TA : P-APBD TA 2014

description

kekeringan

Transcript of Kak Kekeringan Bpbd

Page 1: Kak Kekeringan Bpbd

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

PROGRAM : PENYUSUNAN PERENCANAAN, FASILITAS DAN MONEV PENANGGULANGAN BENCANA

KEGIATAN : PENYUSUNAN PERENCANAAN, FASILITAS DAN MONEV PENANGGULANGAN BENCANA

PEKERJAAN : PEMETAAN DAMPAK KEKERINGAN DI KABUPATEN PACITAN

DANA/ TA : P-APBD TA 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMURBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

TAHUN 2014

Page 2: Kak Kekeringan Bpbd

1. LATAR BELAKANG

Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringanmerupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Di Propinsi Jawa Timur terdapat 10 kabupaten yang berpotensial mengalami kekeringan, Salah satu faktor yang memengaruhi berkurangnya kekeringan dikarenakan geomembran di daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan seperti Bojonegoro, Sampang, Probolinggo, Situbondo, Madiun, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Mojokerto dan Tuban.

Kabupaten  Pacitan dengan luas wilayah 1.389,87 Km yang kondisi fisik alamnya sebagian besar terdiri dari perbukitan yaitu kurang lebih 85 % berupa gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah kabupaten, sedang selebihnya merupakan dataran rendah. Pada dasarnya, hampir seluruh wilayah di Pacitan memiliki kawasan rawan kekeringan. Pemetaan itu dievaluasi berdasar peristiwa serupa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya serta hasil evaluasi kondisi topografi di sebagian besar wilayah yang cenderung gersang saat tidak turun hujan.

2. Maksud dan Tujuan Pemetaan Dampak Kekeringan Kabupaten Pacitan ini dimaksudkan

untuk memberikan informasi sebaran kawasan rawan kekeringan pada

Page 3: Kak Kekeringan Bpbd

wilayah kabupaten tersebut dan gambaran mengenai dampak-dampak akibat kekeringan yang ditimbulkannya.

Adapun tujuan kegiatan ini antara lain adalah sebagai berikut :- Melakukan pemetaan terhadap kawasan rawan kekeringan - Melakukan identifikasi terhadap dampak-dampak kekeringan- Menyusun saran dan masukan terkait penanggulangan dampak

kekeringan- Menyusun database spasial wilayah kekeringan.

4. Nama dan OrganisasiNama Pengguna jasa didalam pekerjaan Pemetaan Dampak Kekeringan di Kabupaten Pacitan adalah : Nama : Lucianingsih, SH, MM Golongan : Pembina Tingkat INIP. : 19580805 198503 2 010Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen pada Sekretariat di

lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur

5. Sumber PendanaanUntuk pelaksanaan pekerjaan ini disediakan dana sebesar Rp. 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah) termasuk pajak-pajak yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan, yang dibiayai dari dana APBD Provinsi Jawa Timur, Tahun Anggaran 2014.

6. Lingkup, Lokasi Kegiatan, Data dan Fasilitas Penunjang serta Alih Pengetahuana. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup dari pekerjaan ini adalah : - Kajian terhadap data sekunder hasil kajian sejenis menyangkut

kekeringan dan dampak-dampaknya di Kabupaten Pacitan serta data pendukung lainnya.

- Diskusi dengan instansi terkait guna mendapatkan data dan informasi serta memperkaya hasil studi.

- Kajian data spasial terkait sebaran kekeringan pada wilayah studi

Page 4: Kak Kekeringan Bpbd

- Survei data lapangan/primer menyangkut kondisi dan karakteristik wilayah terkait bencana kekeringan dan dampak-dampaknya.

- Analisis sebaran wilayah potensi kekeringan dan dampak-dampak kekeringan yang ada.

- Melakukan identifikasi langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh masyarakat maupun pihak-pihak terkait untuk mengatasi kekeringan yang terjadi

- Penyusunan hasil studi dan arahan atau rekomendasi penanganannya.

- Penyusunan laporan pekerjaan.

b. Lokasi KegiatanLokasi kegiatan adalah di Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur.

c. Data dan Fasilitas Penunjang1) Penyediaan oleh Pengguna jasa

a) Pengguna jasa menyediakan data – data yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur yang bila digunakan sebagai data sekunder. Data sekunder juga dapat diperoleh dari dinas/instasi terkait

b) Akomodasi dan Ruangan KantorPengguna jasa tidak menyediakan akomodasi dan Ruang kantor.

c) Tim PendampingPengguna jasa akan menyediakan tim yang bertindak sebagai pendamping dalam rangka pelaksanaan pekerjaan

2) Penyediaan oleh KonsultanPenyedia jasa harus menyediakan tenaga-tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan terkait dengan perolehan dari lokasi kegiatan.

d. Alih pengetahuanPenyedia jasa harus melaksanakan diskusi/seminar dengan tim yang disediakan oleh Pengguna Jasa dalam rangka alih pengetahuan kepada sumberdaya manusia di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur.

Page 5: Kak Kekeringan Bpbd

7. Tahapan PekerjaanTahapan pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut ini,1) Persiapan

Tahap persiapan mencakup kegiatan koordinasi dan sinkronisasi persiapan pelaksanaan pekerjaan, penyusunan kerangka kerja dan desain pekerjaan yang terakomodir dalam Laporan Pendahuluan.

2) Pengumpulan DataTahap pengumpulan data mencakup kegiatan pengumpulan data primer maupun data sekunder yang bertujuan untuk menjaring semua informasi terkait dengan kegiatan penyusunan sesuai dengan maksud dan tujuan serta ruang lingkup kegiatan ini.

3) Pengolahan DataTahap pengolahan data mencakup kegiatan kompilasi data serta analisis data.

4) Tahap PelaporanTahap pelaporan merupakan dokumentasi pengolahan data yang disusun secara sistematis dalam bentuk laporan akhir yang digunakan sebagai bahan diskusi/asistensi dengan pihak terkait.

8. Jangka Waktu PelaksanaanJangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 60 (Enam Puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

Jadwal Pelaksanaan pekerjaan

Page 6: Kak Kekeringan Bpbd

No Kegiatan Bulan I Bulan II

1 Persiapan dan perijinan

2 Pengumpulan data sekunder

3 Studi data sekunder

4 Survei lapangan

5 Analisa data

6 Penyusunan hasil studi dan rekomendasi

7 Diskusi

8 Pelaporan

9. Tenaga Tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :a. Ketua Tim (Team Leader)

Ketua tim disyaratkan seorang Tenaga Ahli Teknik Lingkungan Strata 1 (S1) berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan minimal selama 3 (tiga) tahun, lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah di akreditasi. Sebagai Ketua Tim tugas utamanya adalah memimpin dan mengkordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.

c. Tenaga PendukungTenaga pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah 2 (dua) orang surveyor disyaratkan D3 semua jurusan dengan pengalaman 1 (satu) tahun dan seorang Administrator disyaratkan dengan pendidikan minimal SLTA, dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun..

11. LaporanJenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna jasa adalah :a. Laporan Pendahuluan

1) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya3) Jadwal kegiatan penyedia jasa

Page 7: Kak Kekeringan Bpbd

Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 15 (lima belas puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

b. Laporan Antara, berisiHasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang harus dikerjakan selambat – lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

c. Laporan Akhir, berisi :Hasil akhir pekerjaan dengan sitematika penulisan minimal memuat antara lain :1) Pendahuluan2) Tinjauan Pustaka3) Metodologi4) Data dan Analisa5) Kesimpulan dan Rekomendasi6) Lampiran dan lainnya yang diperlukan sebagai kelengkapan suatu

laporan hasil pekerjaan.Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

d. Executive SummaryMerupakan ringkasan dari hasil kajian yang dilakukan. Executive Summary dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan diserahkan bersamaan dengan penyerahan Laporan Akhir.

e. Backup laporan berupa soft copy atau CD berisi seluruh laporan sebanyak 2 (dua) buah.

12. PenutupKerangka Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan bagi lembaga pelaksana pekerjaan, sedang pengguna jasa adalah sebagai acuan dalam klarifikasi, dasar pembuatan kontrak dan acuan evaluasi hasil pekerjaan.

Sidoarjo, 03 Maret 2014

Page 8: Kak Kekeringan Bpbd

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PADA SEKRETARIAT

BADAN PENAGGULANGAN BENCANA DAERAHPROVINSI JAWA TIMUR

LUCIANINGSIH, SH, MMPembina Tingkat I

NIP. 19580805 198503 2 010