Kajimat
-
Upload
roheni-heni -
Category
Documents
-
view
871 -
download
2
Transcript of Kajimat
Kajian terhadap LKS (Lembar Kegiatan Siswa) Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Kelas
VII SMP Semester I
Pada kajian masalah Pendidikan Matematika ini, kami memilih topik besar yaitu kajian
terhadap LKS (Lembar Kegiatan Siswa) pokok bahasan aritmatika sosial kelas VII SMP
semester I. Sebagian besar guru menggunakan LKS yang sudah disediakan oleh sekolah. LKS
tersebut berisi tentang ringkasan materi dan latihan soal serta disusun sesuai dengan pikiran
penulisnya.
LKS yang berkembang di sekolah saat ini kebanyakan menggunakan model pembelajaran
konvensional. Selain itu LKS juga menjadi salah satu “lahan bisnis” bagi sebagian penerbit yang
sudah bekerja sama dengan pihak sekolah. Untuk itu kami akan mengkaji tentang masalah ini,
yang dibatasi pada pokok bahasan aritmatika sosial pada kelas VII SMP semester I.
Seperti yang kita ketahui bahwa LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu tugas. Tugas-tugas yang yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik.
Kami mengambil tiga contoh LKS yang berbeda dengan pokok bahasan yang sama yaitu
aritmatika sosial. Setelah kami kaji isi dari ketiga contoh LKS tersebut, kami menemukan bahwa
terdapat dua LKS yang memiliki kesamaan pada struktur isinya yaitu diawali dengan ringkasan
materi dan disertai dengan latihan soal yang relevan. Pada dasarnya LKS yang seperti ini masih
menggunakan model pembelajaran konvensional, di mana guru cenderung lebih aktif sebagai
sumber informasi sedangkan siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran.
Berikut ini adalah LKS yang kami peroleh dari penerbit dan sekolah yang berbeda
dengan pokok bahasan yang sama yaitu aritmatika sosial.
LKS 1
o Materi
o Soal
LKS 2
o LKS 3
Dari gambar-gambar di atas terlihat bahwa LKS pertama dan kedua memuat ringkasan
materi dan latihan soal. Materi disusun oleh penulis dengan menggunakan metode konvensional.
Konsep-konsep penting langsung diberikan oleh penulis pada ringkasan materi. Hal ini dapat
mengakibatkan siswa menjadi tergantung dan malas untuk menemukan konsep tersebut karena
sebelumnya sudah diberikan oleh penulis.
Dalam setiap latihan soal, siswa dituntun untuk menemukan jawaban sesuai dengan
pemikiran penulis. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah siswa
dapat menyelesaikan soal secara sistematis dan dampak negatifnya adalah dengan diberikannya
jalan penyelesaian siswa menjadi kurang kreatif sehingga mungkin ada siswa yang mengira
bahwa soal tersebut hanya dapat diselesaikan dengan satu cara. Selain itu pada LKS pertama dan
kedua tidak terdapat ruang untuk menulis jawaban.
Dalam contoh LKS ketiga tidak memuat ringkasan materi tetapi hanya memuat latihan
soal berdasarkan materi yang ada dan siswa dituntut untuk menarik kesimpulan sendiri
berdasarkan latihan soal tersebut. Dampak positif LKS ini adalah siswa menjadi lebih mandiri
karena siswa dapat menarik kesimpulan dari soal yang diberikan sehingga mereka dapat
menemukan sendiri konsep yang ada pada bab tersebut. Selanjutnya siswa dapat menyimpan
konsep tersebut dalam ingatannya dan jika ia menemukan soal yang baru dengan sedikit
modifikasi, ia dapat menyelesaikan soal tersebut dengan mudah menggunakan konsep dasar yang
sudah ia miliki.
Alangkah lebih baik jika LKS yang berkembang saat ini adalah LKS yang disusun
berdasarkan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan materi. Di sini guru sangat
berperan dalam pemilihan LKS yang akan digunakan oleh siswa. Apabila LKS yang disediakan
oleh sekolah tidak sesuai dengan model pembelajaran, maka guru dapat mengambil alternatif
lain yaitu dengan membuat sendiri LKS yang akan diberikan kepada siswa berdasarkan
pengalaman mereka ketika masih berada di bangku kuliah Selain bisa menyesuaikan dengan
model pembelajaran yang cocok di kelas, pembuatan LKS sendiri juga dapat memperkecil
kemungkinan pemanfaatan LKS sebagai “lahan bisnis”..