KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB...

38
KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS DAN PERKEMBANGAN TELUR IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus) (Skripsi) Oleh NURUL ZIKRA NASKUROH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETASDAN PERKEMBANGAN TELUR IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus)

(Skripsi)

OlehNURUL ZIKRA NASKUROH

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

DIFFERENT TEMPERATURE ON THE HATCHING RATE ANDDEVELOPMENT ON SILVER BARB (Barbonymus gonionotus)

Nurul Zikra Naskuroh1, Tarsim2 dan Siti Hudaidah2

ABSTRAK

Temperature has significant effect on hatching rate and fish larvae. Hightemperatures can disrupt enzyme activity, low temperatures can affect eggmetabolism and inhibit hatching process in eggs and larvae development. Thisresearch was conducted to determine the effect of temperature on hatching rate,embryo development and egg hatching time of silver barb. This study usedCompletely Randomized Design (CRD) with four treatments (25 ℃, 26 ℃, 27 ℃and 28 ℃) and three replications. Parameters observed included the developmentof egg embryo, egg hatching rate, and hatching time. The data obtained wereanalyzed using a fingerprint analysis followed by a further test of LeastSignificant Different (LSD). The results showed that the temperature hadsignificant effect (P <0.05) to hatching rate and hatcing time. The results showedthat the highest hatching rate with a value of 93% at 26 ℃, mean while the fastesthatching time with a value of 12.93 hours at a temperature of 26 ℃.

Keywords : Silver barb, Temperature, Hatching rate, Hatching time

Page 3: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS DANPERKEMBANGAN TELUR IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus)

Nurul Zikra Naskuroh1, Tarsim2 dan Siti Hudaidah2

ABSTRAK

Suhu berpengaruh signifikan terhadap daya tetas dan larva ikan. Suhu tinggi dapatmengganggu aktivitas enzim, suhu rendah dapat mempengaruhi metabolisme telurdan menghambat proses penetasan pada telur dan perkembangan larva. Penelitianini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap hasil daya tetas,perkembangan embrio dan lama waktu penetasan telur. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (25 ℃,26 ℃, 27 ℃ dan 28 ℃) dan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati meliputiperkembangan embrio telur, daya tetas telur, dan lama waktu penetasan telur.Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik rgam dilanjutkandengan uji lanjut BNT (Beda Nytaa Terkecil). Hasil penelitian menunjukkanbahwa suhu berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya tetas telur, dan lamawaktu penetasan telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tetas tertinggidengan nilai 93% pada suhu 26℃ , kelangsungan dan lama waktu penetasan telurtercepat dengan nilai 12,93 jam pada suhu 26℃.

Kata kunci: Ikan Tawes, Suhu, Daya tetas, Kelangsungan hidup, Lama waktupenetasan telur.

Page 4: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETASDAN PERKEMBANGAN TELUR IKAN TAWES (Barbonymus gonionotus

Oleh

NURUL ZIKRA NASKUROH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan KelautanFakultas Pertanian

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga
Page 6: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga
Page 7: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga
Page 8: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu pada tanggal 23 Mei

1995 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan

Bapak Hi. Abdullah Makmur dan Ibu Hj. Saminah.

Penulis memulai pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK)

KH.Ghalib yang diselesaikan pada tahun 2001, dilanjutkan ke Sekolah Dasar

Negeri (SDN) 01 Pringsewu Utara diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah

Menengah Pertama Negeri (SMPN) 03 Pringsewu diselesaikan pada tahun 2010,

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 02 Pringsewu diselesaikan pada tahun

2013. Penulis melanjutkan pendidikan kejenjang S1 di Program Studi Budidaya

Perairan Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian (FP) Universitas

Lampung melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

pada tahun 2014 dan menyelesaikan studinya pada tahun 2018.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan

Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai anggota bidang

Pengabdian Masyarakat pada tahun 2015/2016 dan sebagai sekretaris bidang

Pengabdian Masyarakat pada tahun 2016/2017, penulis pernah menjadi asisten

praktikum pada mata kuliah Avertebrata Air pada tahun 2016/2017, Fisiologi

Hewan Air pada tahun 2016/2017, Limnologi pada tahun 2017/2018, Biologi

Perikanan pada tahun 2017/2018, dan Bioteknologi Akuakultur pada tahun

2017/2018.

Selama masa studi penulis pernah melaksanankan kegiatan magang di

UPT Balai Budidaya Ikan (BBI) Metro dengan kegiatan “Pembenihan dan

Pemijahan Ikan Lele dan Ikan Mas”, Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu

dan Keamanan Hasil Pangan (BKIPM) Kelas I Panjang, Lampung dengan

kegiatan “Identifikasi Virus Dan Penyakit Pada Udang Menggunakan

Page 9: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

Polymerase Chain Reaction (PCR)” dan di Balai Besar Budiadaya Laut

(BBPBL) Lampung dengan kegiatan “Pembenihan Ikan Kakap Putih”. Penulis

melaksanakan Praktik Umum di LOKA Balai Perbenihan Ikan Air Tawar

Ngrajek Magelang, Jawa Tengah dengan judul “Perbenihan Ikan Tawes

(Barbonymus gonionotus) di Loka Balai Perbenihan Ikan Air Tawar Ngrajek

Magelang, Jawa Tengah” pada tahun 2017. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) selama 40 hari di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Seputih

Banyak, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2017. Penulis melaksanakan

penelitian akhir di LOKA Balai Perbenihan Ikan Air Tawar Ngrajek Magelang,

Jawa Tengah dengan judul “Kajian Suhu Yang Berbeda Terhadap Daya Tetas

dan Perkembangan Telur Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus)” pada tahun

2017.

Page 10: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWTKupersembahkan karya sederhana ini kepada kepada

orangtua dan Keluarga Besarku yang selalu mendoakandan memberi semangat dalam hidupku.

Keluarga Budidaya Perairan 2014 yang bersama menimbailmu di Jurusan Perikanan dan Kelautan

Dan tidak lupa untuk almamater tercinta“Universitas Lampung”

Page 11: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolonganAllah. (Q.S. Huud: 88)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,maka apabila kamu selesai (dari suatu urusan)

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu berharap.

(Q.S. Alam Nasyrah:6-8)

Aku sudah merasakan semua kepahitan dalamhidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada

manusia. (Ali bin Abi Thalib)

Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yangdidasarkan pada ilmu pengetahuan. (Ali bin Abi Thalib)

Menyia-nyiakan waktu lebih buruk dari kematian.Karena kematian memisahkanmu dari dunia

sementara menyia-yiakan waktu memisahkanmudari Allah. (Imam bin Qoyim)

Page 12: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Suhu Yang

Berbeda Terhadap Daya Tetas dan Perkembangan Telur Ikan Tawes

(Barbonymus gonionotus)” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) pada Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Bapak Hi. Abdullah Makmur dan Hj. Ibu Saminah atas dukungan, kasih

sayang, motivasi, semangat, doa yang tiada henti-hentinya sehingga

penulis dapat menyelesaikan studinya.

3. Mbaku Roifah dan Islachiyah, adikku Ahmad Muzaki, ponakanku Fadli

dan Ramiza atas kebersamaan, kasih sayang dan doa yang tiada henti-

hentinya untuk penulis.

4. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan

Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan sebagai

pembimbing II.

5. Ibu Rara Diantari, S.Pi., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang memberikan motivasi dan saran selama aktif dalam perkuliahan

6. Bapak Tarsim, S.Pi., M.Si., selaku pembimbing I atas kesediaan

meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan bimbingan, dukungan,

masukkan berupa kritik dan saran dalam menyelesaikan skripsi.

Page 13: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

7. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si., selaku pembahas yang telah

memberikan masukkan berupa kritik dan saran dalam perbaikan dan

penyelesaian skripsi.

8. Seluruh dosen dan staf Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas

Lampung.

9. Ketua Balai beserta karyawan LOKA Balai Perbenihan Budidaya Ikan Air

Tawar Ngrajek Magelang, Jawa Tengah.

10. Kekasihku Triando Kurniawan, S.Pi yang selalu menemani, mendukung,

memotivasi, memberikan semangat, dan membantu penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

11. Teman-teman Budidaya Perairan 2014 yang selalu ada dan tidak akan

terlupakan kebersamaanya.

12. Teman-teman Praktik Umum (Ratna dan Rana) dan teman-teman Kuliah

Kerja Nyata (Cindy, Elma, Fika, Fadil, kak Agung, Farid, Robert, Supinah

dan Komang ).

13. Teman-teman kosan Green House Alfi, mbak Dewi dan April yang selalu

memberikan keceriaan.

14. Teman-teman dari Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga,

Universitas Nahdlatul Ulama, Universitas Muhammadiyah Malang,

Universitas Diponegoro serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, terimakasih atas doa dan dukungannya

Penulis menyadari dalm skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juli 2018

Penulis

Page 14: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................DAFTAR ISI........................................................................................DAFTAR GAMBAR...........................................................................DAFTAR TABEL................................................................................DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................

I. PENDAHULUAN............................................................................1.1 Latar Belakang............................................................................1.2 Tujuan Penelitian........................................................................1.3 Manfaat .....................................................................................1.4 Kerangka Pikir............................................................................1.5 Hipotesis ....................................................................................

II. TINJAUAN PUTAKA...................................................................2.1 Ikan Tawes..................................................................................

2.1.1 Biologi Ikan Tawes...........................................................2.1.2 Habitat Ikan Tawes............................................................

2.2 Kualitas Air ................................................................................2.2.1 Aplikasi Suhu Terhadap Ikan Lain.....................................2.2.2 Oksigen Terlarut.................................................................

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate....................2.4 Fekunditas ..................................................................................

III.METODE PENELITIAN...............................................................3.1 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................3.2 Alat dan Bahan Penelitian............................................................3.3 Rancangan Penelitian..................................................................3.4 Prosedur Penelitian......................................................................

3.4.1 Persiapan Kolam Pemijahan...............................................3.4.2 Seleksi Induk dan Pemijahan..............................................3.4.3 Penetasan Telur...................................................................

3.5 Parameter yang Dhitung..............................................................2.5.1 Hatching Rate ....................................................................2.5.2 Suhu....................................................................................2.5.3 Pengamatan Perkembangan Telur ......................................

3.6 Lama Penetasan Telur...................................................................3.7 Analisis Data................................................................................

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................

Halamaniiiiiv

viiviii

112224

5556778910

1111111113131314141415151516

17

Page 15: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

4.1 Perkembangan Telur Ikan Tawes..................................................4.2 Daya Tetas Telur (Hatching Rate) dan Lama Waktu Penetasan

Telur (Hatching Time)…………........... ......................................4.3 Kualitas Air...................................................................................

V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................5.1 Kesimpulan ...................................................................................5.2 Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

5.3 Saran.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................

17

1921

232323

24

Page 16: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Alat dan Bahan Penelitian.......................................................

2. Ciri-ciri jantan dan betina........................................................

3. Fase Perkembangan Embrio Ikan Tawes.................................

4. Waktu Perkembangan Embrio Ikan Tawes.............................

5. Daya tetas dan lama waktu penetasan.....................................

6. Parameter kualitas air media penetasan telur ikan tawes

selama penelitian.....................................................................

Halaman

11

13

17

19

20

21

Page 17: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka Pikir.........................................................................

2. Ikan Tawes...............................................................................

3. Skema Rancangan Perlakuan...................................................

Halaman

3

5

12

Page 18: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Perhitungan Statistik Daya Tetas Ikan Tawes..............................

2. Perhitungan Statistik Lama Waktu Penetasan Telur Ikan

Tawes...........................................................................................

3. Prosedur Penelitian......................................................................

4. Foto-Foto Alat dan Bahan Kegiatan Penelitian...........................

5. Kualitas Air Selama 3 Hari Pemeliharaan...................................

Halaman

27

29

31

32

33

Page 19: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan tawes (Barbonymus gonionotus) merupakan salah satu ikan lokal indonesia

yang memiliki sumber protein hewani sangat diperlukan oleh manusia. Ikan

tawes juga adalah ikan yang telah lama dibudidayakan karena cocok di Indonesia

yang beriklim tropis. Sehingga ikan ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun

(Cahyono, 2011). Saat ini dalam budidaya ikan tawes, banyak para pembudidaya

yang mengalami kendala dalam perkembangannya, terutama dalam usaha

pembenihan. Permasalahan yang sering dihadapi adalah rendahnya daya tetas

telur ikan tawes dimana pada perkembangan fase embrio dan larva sering

mengalami hambatan. Fase embryo dan larva merupakan fase yang sangat rentan

terhadap perubahan lingkungan bahkan dalam kisaran yang sempit (Effendie,

2002). Salah satu parameter lingkungan yang berpengaruh signifikan terhadap

daya tetas telur, dan perkembangan larva ikan adalah suhu (Gracia-lo pezetet al.,

2004).

Suhu media berpengaruh penting terhadap perkembangan organ larva, tingkatan

daya tetas, tingkah laku larva (Bagenal & Braun, 1978) dan tingkat abnormalitas

larva (Sfakianakiset et al., 2011). Hakim & Gamal (2009) menyatakan bahwa

setiap jenis ikan memiliki kisaran suhu optimum yang berbeda terkait dengan

perkembangan daya tetas larva dan sangat sedikit sekali informasi mengenai suhu

optimum untuk perkembangan dan daya tetas telur ikan tawes. Oleh karena itu,

perlu dilakukan kajian mengenai suhu optimum dalam media penetasan untuk

memperoleh daya tetas dan kelangsungan hidup larva ikan tawes yang tinggi.

Page 20: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

2

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu optimum terhadap hasil

daya tetas dan lama waktu penetasan telur dan proses perkembangan embrio ikan

tawes (Barbonymus gonionotus).

1.3 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kajian suhu

yang bebeda terhadap daya tetas telur agar diketahui suhu optimum dalam media

penetasan serta pengaruhnya terhadap daya tetas dan perkembangan embrio ikan

tawes.

1.4 Kerangka Pikir

Ikan tawes merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai

ekonomi yang cukup tinggi di beberapa daerah.Ikan tawes dapat dikonsumsi

dalam keadaan segar maupun kering baik daging maupun telurnya. Namun saat

ini, masyarakat masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam yang

menyebabkan penurunan populasi ikan tawes di alam. Oleh karena itu, kegiatan

budidaya dapat dijadikan salah satu upaya untuk dapat menjaga populasi ikan

tawes di alam. Budidaya ikan tawes dalam wadah terkontrol belum banyak

dilakukan, sehingga informasi tentang suhu optimum untuk daya tetas dan

perkembangan larva masih terbatas. Hal ini sangat diperlukan untuk kelangsungan

kegiatan budidaya ikan tawes. Keberhasilan telur untuk menetas dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain faktor dari dalam yaitu kerja mekanik dari aktivitas

larva itu sendiri maupun dari kerja enzimatis yang dihasilkan oleh telur,

sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi penetasan telur ikan, yaitu

suhu, kelarutan oksigen, intensitas cahaya, pH dan salinitas (Andriyanto et al.,

2013).

Suhu merupakan faktor yang berperan penting dalam menentukan perkembangan

telur dan larva ikan karena mempengaruhi tingkat metabolisme (Blaxter, 1992;

Kamler, 2008). Pada suhu tinggi akan memacu metabolisme embrio sehingga

perkembangan embrio pada media inkubasi yang lebih tinggi akan semakin cepat

Page 21: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

3

dan menghasilkan larva yang lebih cepat menetas (Andriyanto et al., 2013;

Budiardi et al., 2005). Peningkatan suhu pada media inkubasi berbanding lurus

dengan peningkatan daya tetas telur hingga mencapai suhu optimal (Andriyanto et

al., 2013). Namun suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat

proses penetasan, bahkan suhu yang terlalu ekstrim atau berubah secara mendadak

dapat menyebabkan kematian embrio dan kegagalan penetasan. Suhu optimum

dalam proses perkembangan larva, menghasilkan larva yang berukuran besar,

porsi kuning telur menjadi jaringan lebih cepat, kemampuan makan dan

kemampuan berenang lebih besar, kuat dan tidak mudah sakit (Hemming and

Buddington, 1988). Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pengaruh

aplikasi suhu pada penetasan telur ikan tawes.

Terbatas

Diperlukan

Dipengaruhi

Mempengaruhi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Informasi

Aplikasi Suhu

Kelangsungan Budidaya

Ikan Tawes

Informasi Suhu

Ikan Tawes

Suhu

Perkembangan Embrio

Daya Tetas Telur

Perkembangan Embrio

Daya Tetas Telur

Budidaya Ikan Tawes

Page 22: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

4

1.5. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Ho : µo = 0 Tidak ada pengaruh suhu terhadap daya tetas telur ikan tawes

H1 : µo ≠ 0 Ada pengaruh suhu terhadap daya tetas telur ikan tawes

Ho : µo = 0 Tidak pengaruh suhu terhadap kelangsungan hidup larva ikan

tawes

H1: µo ≠ 0 Ada pengaruh suhu terhadap kelangsungan hidup larva ikan

tawes

Page 23: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Tawes

2.1.1 Biologi Ikan tawes

Gambar 2. Ikan Tawes

Menurut Kottelat (1999), klasifikasi ikan tawes adalah sebagai berikut:

Phylum : Chordata

Classis : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Familia : Cyprinidae

Genus : Barbodes

Species : Barbonymus gonionotus

Ikan tawes merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan

secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Menurut Kementrian Kelautan dan

Perikanan total produksi ikan tawes pada tahun 2010 mencapai 1.538,3 ton atau

Page 24: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

6

8,32% dari total keseluruhan produksi budidaya. Ikan tawes juga merupakan salah

satu ikan air tawar yang mudah dibudidayakan oleh para petani ikan, baik di

kolam atau di waduk dengan menggunakan jarring apung. Selain sebagai

pemenuhan kebutuhan pangan, ikan tawes juga dapat meningkatkan nilai gizi

masyarakat, karena ikan tawes banyak mengandung protein hewani (Susanto,

2000).

Ikan tawes memiliki badan dengan ciri-ciri sebagai ikan familia Cyprinidae, yaitu

badannya ditutupi dengan sisik-sisik sikloid atau campur dengan sisik-sisik

stenoid. Sirip dubur dan sirip punggung ada yang pendek dan ada yang panjang,

sedangkan sirip ekornya bercagak, bentuknya simetris. Sirip dada terletak jauh

dari sirip perut pada bagian depan badan. Celah insangnya lebar, terletak di

belakang tutup insang (Djuhanda, 1981). Moncong ikan tawes runcing, mulutnya

terletak di ujung terminal (tengah), dan mempunyai dua pasang sungut yang

sangat kecil. Permulaan sirip punggung berhadapan dengan sisik garis rusuk yang

ke 10 (Susanto, 2000).

2.1.2 Habitat Ikan Tawes

Ikan tawes merupakan ikan asli Indonesiadengan nama “Putuhan atau Bander

Putihan”. Ikan tawes dapat dibudidayakan dengan baik mulai dari tepi pantai (di

tambak air payau) sampai ketinggian 800 m di atas permukaan air laut, dengan

suhu air optimum antara 25℃ –33℃. Ikan ini mempunyai ketahanan hidup di air

payau hingga 7 per mil dan memiliki sifat biologis yang membutuhkan banyak

oksigen dan hidup diperairan tawar dengan pH 7. Ikan ini termasuk herbivore

atau pemakan tumbuhan (Kotelat et al., 1993) .

Ikan tawes merupakan penghuni sungai dengan arus deras, rawa dan waduk.

Tubuhnya yang langsing dan tinggi disiapkan untuk menghadapi kondisi alam

perairan yang berarus deras pada kedalaman hingga lebih dari 15 meter. Ikan

tawes dapat juga menerima makanan tambahan seperti sisa-sisa dapur, dedak dan

bungkil. Tawes tergolong sebagai ikan pemakan tumbuh-tumbuhan.Larva ikan

tawes memakan alga bersel satu (uniseluler) dan zooplankton yang halus. Ikan

Page 25: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

7

tawes dewasa suka memakan daun-daunan seperti daun talas dan singkong serta

tanaman air seperti Hydrilla verticillata. Ikan tawes mudah berkembang biak di

alam tetapi juga tidak sulit dikembangkan di kolam dan sawah (Susanto, 2000).

2.2 Kualitas Air

Kualitas air merupakan faktor penting dalam budidaya ikan, karena diperlukan

sebagai media hidup ikan. Air yaitu media yang paling vital bagi kehidupan ikan,

terutama ikan tawes. Di dalam budidaya ikan, kualitas dan kuantitas air yang

memenuhi syarat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya ikan.

Oleh karena itu, sejak pemilihan lokasi, kuantitas dan kualitas air merupakan salah

satu yang di jadikan ukuran untuk menilai layak atau tidaknya suatu perairan atau

sumber air di gunakan untuk budidaya ikan dengan wadah tertentu (Ghufran,

2010).

Kualitas air adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan

dan binatang lainnya. Variabel tersebut meliputi sifat fisika, kimia, serta biologi

air (Arie, 2000). Kualitas air yang baik adalah yang dapat diterima ikan dan tidak

berpengaruh negatif terhadap sasaran, antara lain pertumbuhan ikan, penetasan

telur dan, kelulushidupan ikan (Zonneveld et al., 1991). Kualitas air yang kurang

baik mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa hal yang dapat

menurunkan kualitas lingkungan antara lain pencemaran limbah organik, bahan

buangan zat kimia dari pabrik, serta pestisida dari penyemprotan di sawah dan

kebun-kebun, dan dari limbah rumah tangga (Efendie, 2003).

2.2.1 Aplikasi Suhu Terhadap Ikan Lain

Suhu air adalah salah satu sifat fisik air yang dapat mempengaruhi nafsu makan

dan pertumbuhan badan ikan. Suhu ideal untuk pemeliharaan ikan secara intensif

adalah 25-30 ℃, di luar itu akan mengurangi selera makan ikan, sedangkan suhu

air yang optimal antara lain 25-27 ℃ (Effendi, 1997). Suhu air antara siang dan

malam tidak begitu besar perbedaannya atau tidak lebih dari 5℃, misalnya antara

25℃ dan 30℃. Suhu yang baik untuk budidaya ikan tawes adalah 20-25℃

(Ropiah, 2000).

Page 26: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

8

Effendie (2002) menyatakan, lama pengeraman ikan tidak sama tergantung pada

spesies ikannya dan beberapa faktor luar. Faktor luar yang terutama

mempengaruhi pengeraman adalah suhu perairan. Suhu memberi pengaruh

terhadap perkembangan morfologi, nilai daya tetas dan tingkah laku larva (Valeta

et al., 2013). Pada penelitian sebelumnya, suhu berpengaruh pada perkembangan

telur dan penetasan pada ikan mas (C. carpio) (El- Gamal, 2009) dan ikan cod

(Gadus morhua L) (Geffen et al., 2006).

Hasil penelitian Valeta et al., (2013) juga menunjukkan bahwa suhu berpengaruh

terhadap persentase penetasan ikan tilapia (O. karongae) (51,9% pada suhu 29 ℃,

52,2% pada suhu 27 ℃ dan 41,2% pada suhu 20 ℃). Hasil penelitian Nugraha et

al., (2012) suhu inkubasi 26℃ menghasilkan persentase penetasan paling tinggi

yaitu, 36% pada ikan Black gohst (A. albiforns). Dalam Andriyanto et al., (2013)

persentase penetasan tertinggi pada perlakuan dengan suhu 30℃ sebesar 92,25%

pada ikan kerapu raja sunu. Sedangkan hasil penelitian Aprilianti et al., (2013),

menunjukkan bahwa suhu berpengaruh terhadap waktu penetasan telur ikan betok

tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap persentase penetasan telur ikan betok.

Bidwell et al.,(1985) mengemukakan bahwa persentase telur yang menetas pada

ikan Channel Catfish dengan kejutan suhu panas untuk pembentukan poliploidi

berbeda-beda antara lain dipengaruhi oleh suhu kejutan, saat pemberian kejutan,

dan lama kejutan. Lebih jauh dikemukakan bahwa dengan pemberian suhu akan

memberikan efek samping pada perkembangan embrio. Hal ini dimungkinkan

karena terjadinya perubahan rasio pada nuclearcytoplasm yang menyebabkan

aktivitas genom pada embrio berlangsung secara cepat dibandingkan denga ikan

diploid.

2.2.2 Oksigen Terlarut

Ikan memerlukan oksigen untuk bernapas, melakukan aktivitas seperti berenang,

pertumbuhan, reproduksi, dan sebagainya. Selain itu, laju pertumbuhan dan

konversi pakan juga sangat bergantung pada kandungan oksigen (Cahyono, 2000).

Page 27: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

9

Oksigen terlarut merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan sebagai

pilihan utama untuk menentukan layak tidaknya sumber air untuk digunakan

dalam kegiatan budidaya ikan (Djarijah, 1995). Lebih lanjut dinyatakan bahwa

nilai oksigen dalam pengelolaan kesehatan ikan sangat penting, karena kondisi

yang kurang optimal bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang dapat

mengakibatkan kondisi stress bagi ikan sehingga mudah terserang penyakit.

Semua organisme perairan bernapas memerlukan oksigen dan mengeluarkan

karbondioksida.

Kandungan oksigen sangat bertentangan dengan kandungan karbondioksida di

dalam air. Oksigen yang terlarut di dalam air bisa berasal dari hasil proses

fotosintesis dengan bantuan sinar matahari atau berasal dari luar melalui proses

difusi permukaan air (Ropiah, 2000). O2 terlarut yang dianggap paling ideal

untuk tumbuh dan berkembangbiak ikan dalam kolam yaitu 5-6 ppm (Susanto,

1997). Apabila kadar O2 3-4 ppm dalam jangka waktu yang lama ikan akan

berhenti makan dan pertumbuhannya terhenti. Kadar O2 terlarut yang dianggap

membahayakan bagi ikan apabila hanya mencapai 3 ppm sedangkan kandungan

yang diharapkan lebih dari 5 ppm (Mulyanto, 1992). O2 terlarut untuk budidaya

ikan tawes sebaiknya lebih dari 5 ppm (Ropiah, 2000).

2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hatching Rate

Keberhasilan telur untuk menetas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

faktor dari dalam yaitu kerja mekanik dari aktivitas larva itu sendiri maupun dari

kerja enzimatis yang dihasilkan oleh telur, sedangkan faktor lingkungan yang

mempsengaruhi penetasan telur ikan, yaitu suhu, kelarutan oksigen, intensitas

cahaya, pH dan salinitas (Andriyanto et al., 2013; Blaxter, 1992).Faktor dalam

adalah hormon dan volume kuning telur. Hormon yang dihasilkan oleh hipofisa

dan tyroid berperan dalam proses metamorfosa, dan volume kuning telur

berhubungan dengan perkembangan embrio sedangkan faktor luar yang

mempengaruhi penetasan adalah suhu, pH, salinitas (Kamler, 1992 dalam

Sukendi, 2003), gas-gas terlarut (oksigen, CO2 dan amoniak) (Lagler et al., 1972

Page 28: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

10

dalam Sukendi 2003), dan intensitas cahaya (Nikolsky, 1963 dalam Sukendi

2003).

Effendie (2002) menyatakan, lama pengeraman ikan tidak sama tergantung pada

spesies ikannya dan beberapa faktor luar. Faktor luar yang terutama

mempengaruhi pengeraman adalah suhu perairan. Suhu memberi pengaruh

terhadap perkembangan morfologi, nilai daya tetas dan tingkah laku larva (Valeta

et al., 2013). Suhu menjadi sangat penting dalam gametogenesis untuk

keberhasilan dalam proses pemijahan dan daya tetas telur (Olivia et al., 2012).

Suhu optimum menyebabkan daya tahan larva tinggi, sehingga diharapkan akan

meningkatkan survival rate (SR) dan suhu rendah dapat menghalangi

perkembangan produksi enzim sehingga memperlambat proses penetasan,

sedangkan suhu tinggi mengakibatkan penetasan embrio menjadi prematur yang

kebanyakan tidak mampu bertahan hidup (Olivia et al., 2012).

2.4 Fekunditas

Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat pada ovari ikan betina yang telah

matang gonad dan siap untuk dikeluarkan pada waktu memijah. Banyaknya telur

yang belum dikeluarkan sesaat sebelum ikan memijah atau biasa disebut dengan

fekunditas memiliki nilai yang bervariasi sesuai dengan spesies. Jumlah telur yang

dihasilkan merupakan hasil dari pemijahan yang tingkat kelangsungan hidupnya

di alam sampai menetas dan ukuran dewasa sangat ditentukan oleh faktor

lingkungan. Dalam pendugaan stok ikan dapat diketahuidengan tingkat

fekunditasnya. Tingkat fekunditas ikan air laut biasanya relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan ikan air tawar. Telur yang dihasilkan memiliki ukuran yang

bervariasi. Ukuran telur dapat dilihat dengan menghitung diameter telur. Diameter

telur merupakan garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur dengan

mikrometer yang berskala yang sudah ditera. Pengamatan fekunditas dan diameter

telur dilakukan pada ikan dengan TKG III dan IV (Arief, 2009).

Page 29: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

11

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian inidilaksanakan pada tanggal23 - 30 Desember 2017 bertempat di Loka

Perbenihan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek Magelang, Jawa Tengah.

Loka PBIAT merupakan cabang dari Balai Budidaya Ikan Air Tawar Muntilan,

Magelang Jawa Tengah.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian

Nama Fungsi

Alat

Akuarium 20x20x20 cm Sebagai wadah inkubasi

Termometer Untuk mengukur suhu media inkubasi

Timbangan Untuk menimbang bobot indukan

Heater Untuk menstabilkan suhu pada proses inkubasi telur

Mikroskop Untuk mengamati telur ikan tawes

Aerasi Mensuplai Oksigen

Kamera Untuk dokumentasi

Bahan Ovaprim Untuk merangsang kematangan gonad Induk Ikan

Tawes

Induk ikan tawes Untuk menghasilkan sperma dan telur ikan tawes

Aquabides Mengencerkan ovaprim

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap

(RAL), yang terdiri atas 4 perlakuan yang masing-masing 3 kali ulangan. Hasil uji

pendahuluan inkubasi telur pada suhu 21-24 ℃, 25-28℃, 29-33 ℃ dan suhu ruang

inkubasi (kontrol) yaitu 19 ℃ menunjukkan telur yang diinkubasi pada suhu 25-

Page 30: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

12

28℃ menunjukkan hasil SR terbaik yaiutu 63%. Berdasarkan uji pendahuluan di

dapatkan suhu optimum dengan perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut

:

1. Perlakuan A = Penetasan telur dan pemeliharaan larva ikan tawes pada

suhu 25o C.

2. Perlakuan B = Penetasan telur dan pemeliharaan larva ikan tawes pada

suhu 26o C.

3. Perlakuan C = Penetasan telur dan pemeliharaan larva ikan tawes pada

suhu 27o C.

4. Perlakuan D = Penetasan telur dan pemeliharaan larva ikan tawes pada

suhu 28o C.

Gambar skema rancangan perlakuan wadah inkubasi telur adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Skema Rancangan Perlakuan

Model linear yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji

Annova yang digunakan adalah sebagai berikut :

Yij = µ + τi + ∑ij

Keterangan :

i : Perlakuan 1, 2, 3, dan 4

j : Ulangan 1, 2, dan 3

Yij : Nilai pengamatan dari perubahan suhu dengan tingkat yang

berbeda ke-i terhadap daya tetaslarva ikan tawes pada ulangan ke-j

SA1

SB3

SD2 S

A2

SB2

SC2

SD3

SD1

SC1

SC3

SA3

SB1

Page 31: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

13

µ :Nilai tengah umum

τi :Pengaruh perubahan suhu dengan tingkat yang berbeda ke-i

terhadap daya tetasikan tawes

∑ij :Pengaruh galat percobaan pada perubahan suhu dengan tingkat yang

berbeda ke-i terhadap daya tetaslarva ikan tawes pada ulanganke-j

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1. Persiapan Kolam Pemijahan

Persiapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menyiapkan kolam

pemijahan ikan tawes dengan ukuran kolam 1,5x3x1 m. Kolam terlebih dahulu

dibersihkan kemudian dikeringkan. Kolam diisi air tawar dengan ketinggian 1 m.

Kemudian diletakkan hapa didalam kolam untuk proses pemijahan.

3.4.2 Seleksi Induk dan Pemijahan

Seleksi induk bertujuan untuk mendapatkan induk ikan tawes sesuai kriteria

sehingga dapat menghasilkan benih yang unggul, membedakan induk jantan dan

betina yang telah matang gonad. Seleksi induk dilakukan dengan melihat secara

morfologi.

Tabel 2. Ciri-ciri jantan dan betina

No Keterangan Jantan Betina

1 Tutup insang Kasar Licin

2 Warna sisik Lebih gelap Perak

3 Bagian perut Ramping Mengembang

4 Bentuk badan Ramping Mengembang

(Susanto, 2000)

Metode pemijahan dan penetasan telur yang dilakukan pada penelitian ini yaitu,

pertama dilakukan penyeleksian induk ikan tawes yang unggul dan telah matang

gonad, lalu induk ikan tawes yang sudah didapat disuntik dengan ovaprim dengan

dosis 0,3 ml/kg untuk induk ikan tawes betina dan 0,15 ml/kg untuk induk ikan

tawes jantan.Ikan tawes yang sudah disuntikkan ovaprim kemudian dipijahkan di

Page 32: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

14

masing-masing kolam pemijahan. Proses pemjahan biasanya membutuhkan waktu

±10 jam dan kemudian setelah proses pemijahan masing-masing indukan ikan

tawes dipisahdan selanjutnya dilakukan pengambilan telur ikan tawes untuk

dipindahkan dalam akuarium penetasan.Induk ikan tawes yang digunakan pada

peneletian ini berasal dari LOKA-PBIAT Ngrajek dan di pelihara dalam kolam

yang sama. Perbandingan induk yang digunakan adalah 2:1 (jantan:betina) dengan

berat induk 500g/ekor.Perbandingan tersebut digunakan agar proses pembuahan

dapat terjadi secara maksimal karena jumlah jumlah sperma lebih banyak dari

jumlah telur yang dibuahi lebih banyak.

3.4.3 Penetasan Telur

Pada penetasan telur disiapkan juga akuarium sebanyak 12 buah dengan ukuran

20x20x20 cm untuk penetasan telur ikan tawes. Akuarium diisi airtawar dengan

ketinggian air 15 cmdan volume 6 liter lalu air diendapkan dan diberi aerasi

selama 24 jam sebelum digunakan dalam wadah penetasan dan pemeliharaan

larva ikan tawes. Wadah perlakuan yang disiapkan sudah diberi heater dan

thermometer yang masing-masing sudah diatur suhunya sesuai dengan perlakuan

yaitu menggunakan suhu 25℃, 26℃, 27℃ dan 28℃ dengan ulangan sebanyak 3

kali. Jumlah telur sampel yang digunakan untuk masing-masing perlakuan adalah

sebanyak 100 butir telur. Telur yang dimasukkan ke dalam akuarium adalah telur

yang dibuahi.

3.5 Parameter yang Dihitung

3.5.1 Hatching Rate

Persentase penetasan telur ikan tawes merupakan perbandingan jumlah telur

yang menetas dengan totaltelurikan tawes yang dihasilkan (Effendie, 1997).

Hatching Ratediamati sejak penebaran induk ketika melakukan penetasan.

Persentase penetasan dapat dihitung menggunakan rumus:

Page 33: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

15

Metode Menghitung Telur Yang Menetas

Total telur ikan tawes yang menetas dihitung dengan cara dengan melakukan

sampling menggunakan tabung reaksi dengan volume air 1 ml, kemudian dihitung

jumlah larva yang terdapat dalam 1 ml air, untuk mengetahui keseluruhan jumlah

telur yang menetas maka dapat dikalikan dengan volume air yang digunakan

dalam akuarium penetasan.

3.5.2 Suhu

Pengamatan suhu dilakukansetiap satu jam sekali, pengamatan tersebut dilakukan

untuk memastikan tidak ada perubahan suhu karena kesalahan alat pemanas

(heater) dan termometer saat penelitian.

3.5.3 Pengamatan Perkembangan Telur

Pengamatan telur dilakukan setelah telur dimasukkan kedalam akuarium pada

masing-masing perlakuan. Pengamatan dilakukan setiap 30 menit sekali selama 2

jam setelah telur dimasukkan kedalam akuarium. Setelah itu, pengamatan

dilakukan 1 jam sekali. Waktu perubahan tiap fase perkembangan embrio dicatat

dan didokumentasikan. Pengamatan perkembangan embrio dilakukan dengan

mengambil satu telur pada setiap akuarium perlakuan, kemudian diamati

menggunakan mikroskop.

3.6 Lama Penetasan Telur

Perhitungan lama waktu penetasan atau hatching time telur dengan menggunakan

rumus:

HT = Ht – Ho

Dimana :

HT = Hatching Time(jam)

Ht = Lama waktu penetasan (jam)

Ho = Waktu pasca pembuahan (jam)

Page 34: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

16

3.7 Analisis Data

Analisi data yang digunakan adalah analisi sidik ragam uji F (ANNOVA) dengan

menggunakan software SPSS dan MINITAB.16 pada parameter Hatching Rate,

dan Hatcing Time. Jika ada pengaruh atau beda nyata dilakukan uji lanjut BNT

(Beda Nyata Terkecil) dengan tingkat 95% dengan taraf 0,05. Data ynag

diperoleh dari hasil pengamatan embrio dan kualitas air dianalisis secara

deskriptif, sedangkan Hatching Rate, dan Hatcing Time disajikan dalam bentuk

grafik.

Page 35: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

23

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Suhu inkubasi telur ikan tawes berpengaruh nyata terhadap persentase penetasan

telur, lama waktu penetasan dan perkembangan telur, dan suhu terbaik adalah

suhu 26 ℃.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyarankan dalam

kegiatan penetasan telurikan tawes menggunakan suhu 26 ℃.

Page 36: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

24

DAFTAR PUSTAKA

Andriyanto, W., B. Slamet dan I. M. D. J. Ariawan. 2013. Perkembangan Embriodan Rasio Penetasan Telur Ikan Kerapu Raja Sunu (Plectropoma laevis)pada Suhu Media Berbeda. Jurnal Ilmu dan Tekonologi Kelautan Tropis.5 (1) : 192-207 .

Affandi, R. dan Tang, U.M. 2002.Fisiologi Hewan Air. Penerbit Universitas RiauPress. Pekanbaru.221 pp.

Arief, F. A., 2009. Aspek Biologi Pertumbuhan, Reproduksi, Dan KebiasaanMakan Ikan Selar Kuning.

Ariffansyah. 2007. Perkembangan embrio dan penetasan telur ikan gurame(Osphronemus gouramy) dengan suhu inkubasi yang berbeda. Skripsi.Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Pertanian. UniversitasSriwijaya. (tidak dipublikasikan).

Aprilianti, D. P., Muslim dan Fitriani, M. 2013. Presentase Penetasan Telur IkanBetok (Anabas testudineus) dengan Suhu Inkubasi yang Berbeda. JurnalAkuakultur Rawa Indonesia, 1 (2) : 184-191.

Bagenal TB & Braun E, 1978. Eggs and early life history. In methods forassessments of fish production in fresh water. T.B. Bagenal (Ed.) OxfordLondon: Blackwell Scientific Publication, 165-201 pp.

Blaxter, J. H. S. 1992. The Efffect of Temperature on Larval Fishes. Neth. J.Zool. 42 : 336-357.

Budiardi, T., W. Cahyaningrum dan I. Effendi. 2005. Efisiensi PemanfaatanKuning Telur Embrio dan Larva Ikan Maanvis (Pterophyllum scalare)Pada Suhu Inkubasi Yang berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1) :57-61.

Cahyono, B. 2011. Budidaya Tawes sebagai Bahan Baku Keripik. Lili Publisher.Yogyakarta. 110 pp.

Djarijah, A.S. 2001. Budidaya Ikan Patin. Kanisius. Yogyakarta

Page 37: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

25

Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Armico. Bandung.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta. 258 pp.

Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogjakarta.

Ghufron. M. H. Kordi. 2010. Marikultur Prinsip dan Praktek Budidaya Laut.Penerbit Andi, Yogyakarta. 224 pp.

Gracia-Lo pez MV, Kiewek-marti and Maldonado-garci M. 2004. Effects oftemperature and salinity on artificially reproduced eggs and larvae of theleopard grouper Mycteroperca rosacea. Aquaculture,237 (1-4): 485–498pp.

Hemming, T. A., and R. K. Buddington. 1988. Yolk Absorption in Embrionic andLarvae Fishes. Fish Physiology Vol. XIA: 407-446. Academic Press, NewYork.

Huet, M. 1990. Text Book Of Fish Culture Breeding and Cultivation Of Fish.Fishing News (Book) Ltd, London. 436 p.

Hakim AE & Gamal EG. 2009. Effect of Temperature on Hatching and LarvalDevelopment and Mucin Secretion in Common Carp, Cyprinus carpio(Linnaeus,1758). Global Veterinaria,3(2): 80-90.

Kamler, E. 2008. Resources Allocation in Yolk-Feeding Fish. Rev. Fish Biol.Fish.18 : 143-200.

Kordi, K., dan M. Ghufran. 2004. Penanggulangan Hama Dan Penyakit Ikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta

Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, and S. Wirjoatmodjo. 1993.Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Singapore:Periplus.

Monalisa, S.S dan I. Minggawati. 2010. Kualitas air yang mempengaruhipertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp.) di kolam beton dan terpal.Jurnal of Tropical Fisheries 5(2): 526-530

Nikolsky, G. V. 1963 The Ecology of Fishes. Academic Press. London

Nugraha, D., M. N. Supardjo dan Subiyanto. 2012. Pengaruh Perbedaan SuhuTerhadap Perkembangan Embrio, Daya Tetas Telur dan KecepatanPenyerapan Kuning Telur Ikan Black Ghost (Apteronous olbifrons) pada

Page 38: KAJIAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS …digilib.unila.ac.id/32239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hatching Rate ... Ikan tawes juga

26

Skala Laboratorium. Journal of Management of Aquatic Resources. 1(1):1-6.

Olivia, S., G. H. Huwoyon, dan V. A., Prakoso. 2013. Perkembangan Embrio danSintasan Larva Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) pada Berbagai Suhu Air.Bulletin Litbang, 1 (2) :135-144.

Priyambodo, 2001. Budidaya Pakan Alami Untuk Ikan. Jakarta: Penerbit PT.Penebar Swadaya. 28 pp.

Purnomo, Panca, Dias. 2012. Pengaruh Penambahan Karbohidrat Pada MediaPemeliharaan Terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromisniloticus). Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, UniversitasDiponegoro. 161-179 pp.

Riede, K. 2004. Global register of migratory species - from global to regionalscales. Final Report of the R&D-Projekt 808 05 081. Federal Agency forNature Conservation, Bonn, Germany. 329 p. (Ref. 51243)

Ropiah, S, dan Mahyuddin K. 2000. Pengelolaan Kualitas Air: KeterampilanPertanian Budidaya Ikan. Grafika, Jakarta.

Sfakianakis DG, Leris I, Laggis A, Kentouri M. 2011. The effect of rearingtemperature on body shape and meristic characters in zebrafish (Daniorerio) juveniles. Environmental Biology of Fishes, 92(2): 197–205.

Serang, Abd. M. 2006. Pengaruh Kadar Protein dan Rasio Energi Protein PakanBerbeda Terhadap Kinerja Pertumbuhan Benih Rajungan (Portunuspelagicus). Sekolah Pascasarjana Insitut Pertanian Bogor. Bogor.

Susanto, H. 2000. Usaha pembenihan dan pembesaran tawes. Penebar swadaya.Jakarta. 71 pp.

Valeta, J. S., J. S. Likongwe, D. Kassam, and A. O. Maluwa. 2013. Temperature-dependent Egg Development Rates, Hatchability and Fry Survival Rate ofLake Malawi Tilapia (Chambo), Oreochromis karongae (Pisces:Chichlidae). Int. Journal of Fisheris and Aquaculture. 5 (4) : 5-59.

Zonneveld, N., E.A. Huisman dan J.H. Boon, 1991. Prinsip-prinsip Budidaya IkanDiterjemahkan Oleh Tirtajaya. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 318 pp.