Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

download Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

of 15

Transcript of Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    1/36

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    2/36

     2Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    3/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    1

    Yang terhormat,

    •  Bapak Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera

    Utara 

    •  Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara

    •  Para Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara

    •  Ketua dan Anggota Senat Akademik Universitas Sumatera Utara

    •  Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara

    •  Para Dekan Fakultas/Pembantu Dekan, Direktur Sekolah Pascasarjana,

    Direktur dan Ketua Lembaga di lingkungan Universitas Sumatera Utara

    •  Para Dosen, Mahasiswa dan Seluruh Keluarga Besar Universitas

    Sumatera Utara

    •  Seluruh Teman Sejawat serta para undangan dan hadirin yang saya

    muliakan

    Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

    Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

    karena kita sampai saat ini telah diberi nafas kehidupan dan kesehatan

    sehingga kita dapat hadir pada upacara pengukuhan ini.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor:26912/A4.5/KP/2007 tanggal 31 Mei 2007, maka kami telah diangkat

    sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Analisa Struktur pada Fakultas

    Teknik Universitas Sumatera Utara. Terima kasih kami ucapkan kepada

    Pemerintah Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan Nasional atas

    diberinya kepercayaan untuk mendapat jabatan Guru Besar.

    Bapak Rektor dan hadirin yang terhormat,

    Perkenankanlah kami menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru

    Besar Tetap di hadapan Bapak/Ibu dan hadirin sekalian, yang berjudul:

    KAJIAN STRUKTUR BANGUNAN DI KOTA MEDAN

    TERHADAP GAYA GEMPA DIMASA YANG AKAN DATANG

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    4/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    2

    I. 

    PENDAHULUAN

    Gempa dahsyat yang melanda Indonesia tiga tahun terakhir yang telah

    menimbulkan korban terhadap manusia dan harta benda yang cukup besar

    adalah sbb:

    Gempa/Tsunami Aceh 26 Desember 2004 dengan besaran 9 Skala

    Richter

    Gempa Nias 28 Maret 2005 dengan besaran 8,7 Skala Richter

    Gempa Yogyakarta 26 Mei 2006 dengan besaran 5,9 Skala Richter

    Gempa Bengkulu 12 September 2007 dengan besaran 7,9 Skala Richter.

    Saat ini ada peraturan yang terbaru untuk mendesain Gempa di Indonesia

    yakni SNI 1726, yang diterbitkan pada tahun 2002, sedangkan sebelumnya

    adalah SKBI-2.3.53.1987 yang diterbitkan tahun 1987.

    Melihat kejadian gempa mulai tahun 2004 dan peraturan gempa Indonesia

    tahun 2002 apakah struktur bangunan di Medan yang didirikan sebelum

    tahun 2004 masih aman terhadap Gempa yang akan datang?

    II.  BELAJAR DARI GEMPA YANG LALU

    II.1 Gempa/Tsunami Aceh 26 Desember 2004Gempa besar terjadi lebih dahulu, lalu kemudian diikuti dengan gelombang

    tsunami yang kecepatannya gelombangnya diperkirakan 600 km/jam.

    Gempa terjadi dengan 9 Skala Richter dengan epicenter  di pulau Andaman,

    sebelah utara Aceh. Korban yang tewas akibat gempa/tsunami ini sebanyak

    lebih kurang 230.000 orang yang tersebar di Aceh, Nias, Malaysia, Thailand,

    Sri Langka, dan India. Rumah kebanyakan runtuh akibat disapu gelombang

    tsunami.

    Akan tetapi banyak juga bangunan yang runtuh akibat gempa sebelumtsunami terjadi. Contoh bangunan yang rusak akibat gempa Aceh di Banda

    Aceh dapat dilihat dari Gambar II.1, di mana kolomnya patah total

    sedangkan lantai bertemu lantai. Kerusakan tipe ini disebut juga kerusakan

    tipe sandwich, di mana pelat lantai bertemu dengan pelat lantai, sehingga

    penghuni akan terhimpit di sela-sela pelat lantai. Gedung ini strukturnya

    bertingkat 4, milik Departemen Keuangan yang didirikan pada tahun 1980.

    Diprediksi konstruksinya didesain dengan PBI-71, di mana sengkang masih

     jarang. Demikian juga gaya gempa masih didesain dengan percepatan

    gempa yang masih kecil sekitar 0,05g, sedangkan gempa yang terjadi lebih

    besar yakni 0,30g.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    5/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    3

    Pada Gambar II.2 kerusakan yang terjadi ada pada kolom. Bangunan ini

    adalah perkantoran milik swasta dengan jumlah tingkat 5 lantai. Bangunan

    ini belum roboh, walaupun kolomnya sudah miring, karena sendi plastis

    sudah terjadi di kolom. Desain yang benar adalah bahwa sendi plastis harus

    didesain terjadi di balok lebih dahulu. Dikenal dengan perencanaan kolom

    kuat balok lemah. Ada sesuatu yang menarik dalam kasus pada Gambar

    II.2 ini yakni bahwa Modal Shape  yang terjadi diperkirakan adalah Modal

    Shape ke-2.

    Gambar II.1: Gedung Keuanganyang Rusak Akibat Gempa

    Gambar II.2: GedungPerkantoran yang BentukKerusakan Seperti Modal

    Shape yang Ke-2

    Gambar II.3: Bangunan yangKerusakannya Tipe Sandwich.

    Gedung di SampingnyaTidak Mengalami Kerusakan

    Gambar II.4: Gedung

    Supermarketyang Rusak Total dan Rata

    dengan Tanah Setelah Gempa

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    6/36

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    7/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    5

     

    Dari Gambar II.5 dapat dilihat kerusakan gempa pada gedung Pertokoan

    Monalisa yang terkenal di Gunung Sitoli. Bangunan ini rata dengan tanah

    dengan tipe kerusakan sandwich.

    Tipe kerusakan yang spesifik dapat dilihat pada Gambar II.6 (Jembatan

    Idanogawo) yakni girder jembatan miring. Penyebabnya adalah terjadi 

    likuifaksi , yakni abutment bergeser dan terguling. Ini dikarenakan pondasitidak lagi dapat ditahan oleh tanah di bawah pondasi dikarenakan tanah

    kehilangan daya dukung akibat gempa yang terjadi. Kasus likuifaksi banyak

    terjadi di Nias setelah Gempa 28 Maret 2005.

    Rumah penduduk yang roboh dapat dilihat di Gambar II.7, di mana kolom

    tidak mampu memikul gempa sedangkan balok beton pada atap masih

    utuh. Dapat dipastikan bahwa pada rumah ini penghuninya kena timpa

    reruntuhan. Kerusakan masih dapat dicegah seandainya strukturnya

    dikonsep dengan baik demikian juga pelaksanaan pembangunan kolomnyamemakai material beton minimum K175 dan besi beton minimum 4

    diameter 12 mm dengan ukuran sengkang yang cukup. Detailing juga harus

    memenuhi persyaratan di daerah gempa seperti pada literatur SKBI-1987.

    Yang menarik adalah Gambar II.8 adalah bangunan Gereja BNKP Gunung

    Sitoli, di mana kolom dan dinding tidak rusak, akan tetapi kuda-kuda kayu

    dan atapnya sebagian roboh ke bawah. Robohnya atap ke bawah adalah

    akibat Gempa Vertikal.  Berdasarkan SNI 1726 tahun 2002 bahwa gempa

    vertikal harus diperhitungkan terhadap struktur. Sedangkan peraturan

    sebelumnya belum ada ketentuan tersebut.

    Gambar II.7: Rumah yang robohRata dengan Tanah

    Gambar II.8: Rangka Atap yangRoboh Akibat Gempa Vertikal

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    8/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    6

    II.3 Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006

    Berkekuatan 5,9 Skala Richter. Korban jiwa sekitar 4.500 orang dan 3.800

    bangunan hancur total akibat gempa ini. Beda gempa Yogyakarta dengan

    Gempa Aceh dan Nias adalah karena epicenter-nya terletak di daratan

    sehingga walaupun gempanya hanya 5,9 Skala Richter akan tetapi

    menimbulkan korban yang cukup parah karena bangunan yang rusak

    kebanyakan terletak di sekitar patahan seperti pada Gambar II.9.

    `

    Bangunan yang roboh akibat gempa Yogyakarta dapat dilihat di gambar

    II.10, II.11, dan II.12.

    Pada Gambar tersebut dapat dilihat pada bentuk kerusakan yang terjadi di

    mana yang menyebabkan bangunan rusak adalah gempa pada saat Modal

    Shape yang pertama. Seperti pada rumus dinamika [ ] N ΦΦΦ=Φ ,........, 21  

    maka [ ]1Φ   adalah Modal Shape yang pertama. Bangunan pada GambarII.10 adalah bangunan yang baru. Bangunan ini diprediksi didesain belum

    memakai SNI 2847. Bangunan pada Gambar II.11 juga sama halnya

    dengan bangunan pada Gambar II.10.

    Gambar II.12 adalah ciri khas bangunan perumahan di daerah Yogyakarta,

    di mana atapnya genteng, akan tetapi kebanyakan rumah warga dibangun

    dengan kolom tanpa tulangan. Dan mayoritas korban terdapat di daerah

    pemukiman di mana dinding dan atapnya runtuh menimpa warga penghuni

    rumah tersebut.

    Bangunan yang rusak

    didaerah patahan ini

    Gambar II.9: Patahan padaGempa Yogyakarta

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    9/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    7

     

    II.4 Gempa Bengkulu 12 September 2007

    Gempa Bengkulu 12 September 2007, dengan skala gempa 7,9 Skala

    Richter. Sebelum Gempa ini pada tahun 2000 telah terjadi gempa di

    Bengkulu. Pada saat itu banyak bangunan yang roboh. Pada gempa 12September 2007, kelihatannya masih juga banyak bangunan yang roboh

    yang lokasi bangunannya dibangun pada lokasi yang sama pada waktu

    kejadian gempa 2000. Artinya adalah bahwa bangunan yang dibangun

    setelah kejadian gempa tahun 2000 belum juga memenuhi bangunan tahan

    gempa.

    Kerusakan bangunan akibat gempa tahun 2007 tidak hanya terjadi di

    Bengkulu akan tetapi sampai ke daerah pesisir Selatan Sumatera Barat

    sampai ke Padang. Kerusakan bangunan akibat gempa Bengkulu dapat

    dilihat di Gambar II.13 dan II.14.

    Gambar II.10:Modal Shape 1 yang Terjadi

    pada Bangunan Bertingkat 5.

    Gambar II.11:Modal Shape 1 yang Terjadi

    pada Bangunan Bertingkat 2.

    Gambar II.12:Modal Shape 1 yang Terjadipada Bangunan Sederhana

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    10/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    8

    Pada Gambar II.13 dapat dilihat bangunan sedehana yang roboh di mana

    bangunan tersebut belum memenuhi kaedah bangunan tahan gempa.

    Demikian juga pada Gambar II.14 kolomnya patah karena diprediksi

    bangunannya belum didesain dengan bangunan tahan gempa.

    III. DINAMIKA STRUKTUR

    Dari teori dinamika struktur bahwa ada tiga model untuk menghitung

    respons yakni sbb.:

    •  Single Degree of Freedom

    Persamaan keseimbangan adalah

    )(t vmvk vcvm  g &&&&&&   −=++  

    Dimana )(t v g && : Gaya Gempa

    Respons struktur adalah:

    ( )   τ τ ω τ ω 

    τ ζω  d t evmm

    t v  Dt 

     g 

     D

    )(sin1

    )( )(

    0

    −−=   −−∫   &&  

    V S v1

    max =  

    Dimana  velocity PseudoS V    −= Spectral displacement Sd

    ω 

    V d 

    S S    =  

    Sedangkan spectral acceleration:

    d va   S S S    ⋅=⋅=2

    ω ω   

    Maka gaya gempa maximum yang terjadi adalah:

    ad d S    S mS mS k  f     ×=××=×=2ω   

    Gambar II.13: Kerusakan GempaBengkulu pada Bangunan

    Sederhana

    Gambar II.14: Kerusakan GempaBengkulu pada Bangunan Beton

    Bertulang

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    11/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    9

    Dalam Building Code  suatu negara ini dikenal dengan Respons Spectra.

    Respons spectra yang populer adalah Gempa El-Centro Mei 1940. Gempa

    El-Centro mempunyai amplitudo yang cukup besar yakni 0,32g dan waktu

    getar yang cukup lama. Peraturan gempa negara lain berinspirasi dari sini,

    termasuk peraturan gempa Indonesia. Di Gambar III.1 dapat dilihat ground

    motion dari Gempa El-Centro.

    Gambar III.1: Ground Motion Gempa El-Centro, Tahun 1940

    Sedangkan respons spectra dari gempa El-Centro dapat dilihat pada

    Gambar III.2 di bawah.

    Gambar III.2: Respons SpectraGempa El-Centro a.) Kecepatan dan

    b) Percepatan

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    12/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    10

    •  Multi Degree Of Freedom (MDOF)

    Persamaan keseimbangan adalah sbb.:

    [ ]{ }

      [ ]{ }

      [ ]( )

      [ ])(t vmvk vvcvvm

     g 

    &&&&&   −=++  

     N  N Y Y Y Y v   φ φ φ    +++=Φ= ............2211  

    Di mana Φ : Modal Shape

    Dengan diketahuinya Modal Shape maka dengan cara Modal Analisis

    dapat dihitung gaya gempa berdasarkan respons spectra yang

    ditetapkan.

    •  Sistem Kontinue

    Sistem kontinue digunakan pada bangunan-bangunan khusus seperti

    menara (TV), cerobong asap (chimney), dll. yang kekakuannya

    kontinue.

    ( ) )()()(2

    2

    2

    2

    2

    2

    t u xm x

    u x EI 

     xt 

    u xm  g &&−=⎥

    ⎤⎢⎣

    ∂+

    ∂ 

    IV.  LIKUIFAKSI

    Jika terjadi gempa maka persamaan keseimbangan pada tanah adalah:

    ⎟⎟ ⎠

     ⎞⎜⎜⎝ 

    ⎛ ==⎟⎟

     ⎠

     ⎞⎜⎜⎝ 

    ⎛    ⋅=⎟⎟

     ⎠

     ⎞⎜⎜⎝ 

    ⎛ ==

     g 

    aa

     g 

     z a

     g 

    W ma F  vo

    t  maxmax   σ 

    γ  

    Di mana  F : Gaya Gempa, m : massa, W : Berat Tanah, t γ  : Berat Jenis

    Tanah,max

    a : Maximum percepatan horizontal akibat gempa,vo

    σ  : Total

    tegangan vertikal tanah di bawah pondasi.

    Sedangkan tegangan geser tanah:

    ⎟⎟ ⎠

     ⎞⎜⎜⎝ 

    ⎛ ==

     g 

    a F  vo

    maxmax   σ τ   

    Selama gempa terjadi voσ    berubah menjadi nol, dengan demikian maxτ   

    menjadi nol. Dengan demikian tanah kehilangan daya dukung sehingga

    pondasi bisa turun ataupun terguling.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    13/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    11

    Oleh karena itu berdasarkan Seed dari Literatur [Robert, 2005], maka

    berdasarkan nilai SPT potensi bahaya likuifaksi adalah sbb.:

    ( )601 N    Potensi Bahaya Likuifaksi

    Besar0-20

    20-30

    >30

    Sedang

    Tidak berarti

    Berdasarkan Magnitude, percepatan gempa, waktu gempa dan Skala

    Intensitas MMI, maka potensi likuifaksi dapat dilihat di Tabel 1 di bawah:

    Tabel 1: Korelasi antara ML, Percepatan Gempa, Waktu Gempa, dan MMI

    Menurut Yaets et al., Gere and Shah dan Housner

    Lokal

    Magnitude

    (ML)

    Percepatan

    gempa

    amax

    Waktu

    gempa

    Skala Intensitas

    MMI

    2≤   I-II

    3 III

    4 IV-V

    5 0,09 g 2 det VI-VII

    6 0,22 g 12 det VII-VIII

    7 0,32 g 24 det IX-X

    8≥    g 50.0≥   det34≥   XI-XII

    Dari tabel di atas jika Gempa dengan Skala Richter di atas 0,09g dengan

    waktu getar di atas 2 detik, maka gempa tersebut berpotensi untuk

    likuifaksi.

    V. PERKEMBANGAN PERATURAN GEMPA INDONESIA

    •  SKBI-2.3.53.1987

    Berdasarkan SKBI-2.3.53.1987, maka zona gempa ditetapkan seperti

    Gambar V.1., sedangkan perhitungan gaya gempa secara statik ekuivalen

    adalah sebesar:

    T W  I C V  ..=  

    Di mana C: adalah gaya gempa berdasarkan zona yang ditetapkan, I: faktor

    keutamaan bangunan, Wt: berat.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    14/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    12

    Ada 6 zona yang berlaku di Indonesia. Zona 1 adalah zona yang paling

    berbahaya, sedangkan zona 6 adalah zona yang aman terhadap gempa.

    Dalam peraturan ini ditetapkan ada 4 jenis struktur yakni Struktur A, B, C,

    dan D. Di mana masing-masing jenis struktur mempunyai koefisien Gempa

    C yang berbeda. Dasar pemikirannya adalah setiap struktur tersebut

    mempunyai waktu getar alami yang berbeda.

    Gambar V.1: Peta Gempa Indonesia Dibuat Tahun 1987

    Gambar V.2: Koefisien Dasar Gempa Tahun 1987

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    15/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    13

     

    Gambar V.3: Sebuah Bangunan di Medan yang Didesainterhadap Gaya Gempa

    Sebagai contoh bangunan yang didesain adalah satu bangunan di Medan di

    mana bangunan tersebut terdiri dari 5 lantai, auditorium, pentas dan tower

    8 lantai. Tapi yang ditonjolkan di sini adalah tower yang 8 lantai dengan

    ketinggian 35 m, lihat Gambar V.3.

    Dalam analisa bangunan tersebut akan didesain dengan 6 zona gempa

    berdasarkan SKBI-2.3.53.1987. Jenis tanah adalah tanah lunak.

    Struktur  tower sekolah menggunakan shear wall (dinding geser) di tengah

    bangunan. Lebar tower 3 m dan panjang 4 m, tinggi tower = 35 m, yang

    terdiri dari lantai I: 4.5 m, lantai II: 3.5 m, lantai III: 3.5 m, lantai IV: 3.5

    m, lantai V: 4.0 m, lantai VI: 4.0 m, lantai VII: 7m dan lantai VIII = 5 m.

    Perhitungan dilakukan dengan SANS-Pro. Model struktur dapat dilihat di

    Gambar V.4.

    Setelah dihitung maka besar gaya gempa yang terjadi dan perpindahan

    yang terjadi pada bangunan tersebut dapat dilihat di Gambar V.5. Sudah

     jelas bangunan yang ada di Nias akan mengalami gempa yang lebih besar

    dari di Medan, karena dalam peta tersebut Nias adalah Zona 2 sedangkanMedan adalah Zona 4.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    16/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    14

    Gambar V.5. Perbandingan Gaya Gempa dan Displacement  

    Setiap Lantai untuk Zona yang Berbeda untuk Jenis Tanah Lunak

    Sesuai dengan SKBI 2.3.53.1987

    •  SNI-1726

    Berdasarkan SNI 03-1726-2002 maka wilayah gempa Indonesia dibagi 6

    wilayah berdasarkan amplitudo pada batuan dasar sbb: Wilayah 1: 0,03g,

    Wilayah 2: 0,10g, Wilayah 3: 0,15g, Wilayah 4: 0,20g, Wilayah 5: 0,25g,

    dan Wilayah 6: 0,30g. Peta wilayah Gempa Indonesia dapat dilihat di

    Gambar V.6.

    Gambar V. 4. Pemodelan Struktur Toweruntuk Analisa Gempa

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    17/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    15

     

    Urutan bahaya Gempa berdasarkan kabupaten di Sumatera Utara

    berdasarkan ACI/UBC dan SNI 2847 adalah sbb:

    •  Risiko Gempa High/Tinggi  

    Wilayah 6 dan 5 : Kabupaten Nias dan Nias Selatan KabupatenTapteng, Tapsel, Padang Sidempuan, Sibolga, Tapanuli Utara,

    Tarutung, Sipirok, Kabupaten Madina.

    •  Risiko Gempa Moderate/Menengah:

    Wilayah 4 dan 3: Kabupaten Humbanghas, Kabupaten Pakpak Barat,

    Kabupaten Dairi, Kabupaten Tobasa, Kabupaten Samosir, Kabupaten

    Karo, Simalungun, Pematang Siantar,Rantau Perapat, Tanjung Balai,

    Deli Serdang, Kab Asahan, Medan, Binjai, Kabupaten Langkat,

    Kabupaten Serdang Bedagai.

    • 

    Risiko Gempa Low/Rendah Wilayah 1 dan 2: Selat Malaka dan Malaysia

    Cara menghitung gaya gempa dapat dilihat secara detail di SNI 1726. Ada 2

    macam gempa yang harus diperhatikan sewaktu desain yakni:

    1.  Gempa horizontal

    2.  Gempa vertikal

    Gambar V.6: Peta Wilayah Gempa 2002

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    18/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    16

    Gempa Horizontal

    Gaya gempa horizontal yang terjadi pada bangunan dapat dimodelkan

    seperti pada Gambar V.7. Sedangkan gaya gempa adalaht

    1W.I

    R

    CV = ,

    dimana V:Gaya Gempa, C1:Faktor Respons gempa (lihat Gambar IV.8), I:

    Faktor Keutamaan Bangunan (lihat Tabel 2), R: Faktor reduksi Gempa, Wt:

    Berat total bangunan termasuk beban hidup.

    Tabel 2: Faktor Keutamaan Bangunan (I)

    No. Katagori Gedung (I)

    1. Gedung kantor umum seperti untuk penghunian, perniagaan dan

    perkantoran

    1

    2. Monumen dan bangunan monumental 1.6

    3. Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, instalasi airbersih, pembangkit tenaga listrik, pusat peyelamatan dalam

    keadaan darurat, fasilitas radio dan televisi

    1.4

    4. Gedung untuk meyimpan bahan berbahaya seperti gas, produk

    minyak bumi, asam, bahan beracun

    1.6

    5. Cerobong, tangki diatas menara 1.5

    Fi

    Gambar V.7: Model Gaya Gempa Horizontal pada Bangunan

    Sedangkan gaya gempa di setiap lantai dapat dihitung dengan:

     z W 

     z W  F 

    n

    i

    ii

    iii

    ∑=

    =

    1

     

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    19/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    17

    Faktor yang membedakan gaya gempa pada keenam Wilayah Indonesia

    adalah C1, sedangkan yang lain-lain tetap sama. Sedangkan Respons

    spektrum rencana (C1) seperti Gambar IV.8. 

    Gambar V.8: Koefisien Dasar Gempa C1

    Selanjutnya Bangunan yang pada Gambar V.3, dihitung dengan peraturan

    Gempa SNI 1726. Hasilnya dapat dilihat di Gambar V.9, di mana bedanya

    dengan SKBI-2.3.53.1987 cukup berarti. Pada Gambar V.5 lendutan yang

    terjadi pada puncak bangunan dengan Wilayah/Zona 4 (Medan) 1,5 cm

    sedangkan dengan peraturan SNI 1726 lendutan yang terjadi 6 cm ( 4 kali

    lebih besar dari SKBI-2.3.53.1987).

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    20/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    18

    Gambar V.9: Perbandingan Gaya dan Displacement   Setiap Lantai untuk

    Zona yang Berbeda untuk Jenis Tanah Lunak Sesuai dengan

    SNI 1726-2002

    Gaya Gempa Vertikal

    Gaya gempa vertikal dapat dilihat di Gambar V.10. Gempa vertikal dapat

    terjadi dan berbahaya pada bentang bentang besar seperti rangka atap, jembatan dll.

    Gambar V.10: Gaya Gempa Vertikal

    Gaya vertikal gempa dihitung dengan t v W  I 

     R

    C V  .= , di mana  I  AC v 0Ψ=  

    Cv  = Koefisien gempa vertikal, Ψ = faktor respons gempa vertikal sesuai

    dengan Tabel 3

    Ao = Dapat dilihat di Tabel 4, I = Faktor keutamaan bangunan, R = Faktor

    reduksi dan Wt = Berat

    V=gempa vertikal

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    21/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    19

    Tabel 3: Faktor Respons Gempa Vertikal

    Wilayah

    Gempa

    Ψ   Kota/Kabupaten

    1 0,5 Malaysia

    2 0.5 Selat Malaka

    3 0.5 Rantau Perapat, Tanjung Balai, Deli Serdang, Kab Asahan,

    Medan, Binjai, Kab. Langkat

    4 0.6 Kab. Humbanghas, Kab. Pakpak Barat, Kab. Dairi, Kab. Tobasa,

    Kab. Samosir, Kab. Karo, Simalungun, Pematang Siantar

    5 0.7 Kab. Tapteng, Kab. Tapsel, Sibolga, Tapanuli Utara, Kab Madina

    6 0.8 Nias, Nias Selatan

    Tabel 4: Ao

    Wilayah

    Gempa

    Tanah Keras

    (N>50)

    Tanah

    Sedang

    (15

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    22/36

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    23/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    21

     

    Gambar V.13: Perbandingan Gaya dan Displacement  di Setiap Lantai untuk

    Medan Berdasarkan SKBI 2.3.53-1987, SNI 1726-2002 dan

    Peta Gempa 2007 untuk Jenis Tanah Lunak

    Jika dibandingkan ketiga hasil baik SKBI-2.3.53.1987, SNI 1726 tahun 2002dan Peta Indonesia 2007, lihat Gambar V.13, maka hasilnya untuk

    Zona/Wilayah gempa Medan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    SKBI 1987 SNI 1726

    2002

    2007

    Perpindahan lantai atas 1,5 cm 6 cm 9 cm

    Perbandingan perpindahan/displacement   pada puncak dengan lokasi yang

    sama dan bangunan yang sama tetapi berbeda Peta gempa, maka untuk

    bangunan diatas, displacement berdasarkan peta tahun 2007 lebih besar 6

    kali lipat dari peta Gempa tahun 1987. Jika dibandingkan dengan peta

    gempa tahun 2002 displacement yang terjadi 1,5 kali lipat.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    24/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    22

    VI. TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN

    GEDUNG BERDASARKAN SNI 2847

    •  Bahan

    Semen

    Semen portland harus memenuhi SNI 15-2049-1994.

     Agregat

    Harus memenuhi SNI 03-2461-1991.

     Air

    Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari

    bahan bahan merusak yang mengandung Oli, Asam, alkali, Garam, bahanorganik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau

    tulangan.

    Baja Tulangan 

    Tulangan momen harus tulangan ulir.

    •  Persyaratan Pendetailan

    Berdasarkan wilayah yang ditetapkan Bab V pada struktur beton pada

    bangunan ditetapkan sbb.:

    Wilayah Gempa (WG)1 dan 2/Risiko Gempa (RG) Rendah

    - Tidak ada syarat khusus pendetailan

    - Hanya perlu memenuhi persyaratan desain SNI 2847 pasal 3 s.d. 20

    Wilayah Gempa (WG)3 dan 4/Risiko Gempa (RG) Menengah

    - Harus memenuhi persyaratan pendetailan menengah di kolom

    Wilayah Gempa (WG)5 dan 6/Risiko Gempa (RG) Tinggi

    - Semua komponen struktur harus memenuhi persyaratan pendetailan

    •  Sistem Struktur

    Dasar sistem struktur yang tercantum didalam SNI-1726 Tabel 3

    didefinisikan sbb.:

    -  Sistem Dinding Penumpu didefinisikan Dinding Struktural (DS),

    disebut juga Shear Wall

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    25/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    23

    -  Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM), ada 3 jenis (SRPMK)

    (K=Khusus), (SRPMM) (M=Menengah), (SRPMB) (B=Biasa)

    -  Sistem Ganda, gabungan antara DS dengan SRPM

    Dalam SNI-2847 sistem struktur diatas ada ditentukan persyaratannya

    maupun detailing-nya. Berdasarkan SNI-2847 Medan termasuk dengan

    Wilayah Gempa WG 3 dengan Risiko Gempa RG Menengah. Struktur yang

    dipilih adalah (SRPMM).

    •  Tulangan Jangkar antara Bata dan Kolom Menurut SKBI 1987

    Untuk mendukung aksi komposit maka diharuskan membuat tulangan

     jangkar maximum setiap 10 lapis bata.

    Tulangan jangkar sangat jarang dijumpai dipasang di Medan ataupun

    daerah-daerah lainnya walaupun ada di SKBI 1987.. Padahal tulangan

     jangkar ini sangat membantu struktur utama agar terjadi aksi komposit.

    Tulangan jangkar juga berfungsi agar batu bata tidak terjatuh kebawah jika

    gempa ada, lihat Gambar VI.1

    Kejadian tanpa tulangan jangkar banyak terjadi sewaktu gempa di

    Jogjakarta yang mana kolom tetap berdiri namun dinding bata jatuh karena

    tidak mempunyai tulangan jangkar.

    Tulangan

     jangkar

    Gambar VI.1: Tulangan Jangkar

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    26/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    24

    VII. RISIKO GEMPA DI MEDAN

    Berdasarkan wilayah gempa yang telah ditetapkan berdasarkan tahun 1987,

    2002 dan 2007 maka percepatan gempa Medan dapat dilihat di tabel di

    bawah ini.

    Koefisien

    Gempa C

    El CENTRO

    1940 

    SKBI-1987

    1987  

    SNI-1726

    2002

    2007(Rizkita)

    Medan, 0,32g 0,05g

    (Risiko

    Gempa kecil,

    Potensi

    Likuifaksi

    kecil)

    0,15g

    (Risiko

    Gempa

    sedang

    Potensi

    Likuifaksi

    ada)

    0,25 g

    (Risiko Gempa

    Tinggi, Potensi

    Likuifaksi sedang)

    Nias 0,32g 0,13g

    (Risiko

    Gempa

    sedang,

    Potensi

    Likuifaksi

    ada)

    0,30g

    (Risiko

    Gempa

    sedang

    Potensi

    Likuifaksi

    besar)

    0,30g

    (Risiko Gempa besar

    Potensi Likuifaksi

    besar)

    Risiko pada Kota Medan berdasarkan peta Gempa 2007 naik dari risiko

    menengah menjadi risiko tinggi. Oleh karena itu, jika memakai portal beton

    bertulang maka strukturnya berubah dari SRPMM menjadi SRPMK.

    Potensi likuifaksi di daerah Medan untuk masa mendatang juga cukup besar

    (percepatan gempa 0,25g) karena percepatan gempa berdasarkan Tabel 1.

    sudah di atas 0,09g. Dan jika percepatan gempa diatas 0,09g berarti

    potensi likuifaksi sudah ada. Sedangkan untuk Nias bahaya gempa hampir

    menyamai El-Centro.

    Berdasarkan Peta Gempa 2007, risiko gempa untuk daerah Tapsel, Madina,

    Tapteng, di sekitar Danau Toba cukup besar, dengan percepatan gempa

    0,30g (menyamai Nias).

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    27/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    25

    VIII. KESIMPULAN

    Jika dilihat dari tabel pada Bab VII, untuk masa yang akan datang gaya

    gempa yang dapat terjadi di Medan adalah 5 kali lebih besar dari sebelum

    tahun 1987 dan 1,67 kali lebih besar dari tahun 2002.

    Kelihatannya jika diikuti amplitudo gempa pada tahun 2007, maka struktur

    bangunan yang telah berdiri di Medan dengan perhitungan sebelum tahun

    2007 (masih mengikuti Peta Gempa tahun 1987 dan 2002) kurang aman

    terhadap gempa. Demikian juga potensi terhadap likuifaksi untuk Medan

     juga ada.

    Konsep struktur pada SKBI-1987 belum selengkap SNI-1726, terutama

    pada Gempa Wilayah 5 dan 6. Sedangkan untuk Medan berdasarkan SKNI-

    1726 ditetapkan menjadi wilayah moderat/sedang. Akan tetapi berdasarkan

    konsep peraturan 2007 Wilayah Medan telah meningkat menjadi berisiko

    tinggi karena amplitudonya dapat mencapai 0,25g. Dengan demikian

    konsep struktur harus ditingkatkan dari Sistem Rangka Pemikul Momen

    Menengah (SRPMM) menjadi Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus

    (SRPMK).

    Pemakaian tulangan jangkar pada struktur beton akan membantu

    menaikkan kekakuan portal. Di mana selama ini banyak pemilik bangunanmengabaikan tulangan jangkar ini.

    Bahaya gempa perlu disosialisasikan kepada masyarakat, agar semua pihak

    bersiap-siap untuk mengahadapi bencana gempa yang akan bisa timbul di

    masa yang akan datang. Untuk bangunan-bangunan tinggi, bangunan

    publik selayaknya dapat dikaji ulang apakah layak menerima gaya gempa

    yang besarnya 0,25g untuk masa yang akan datang. Untuk menghindari

    kerusakan akibat gempa besar maka dapat dilakukan perkuatan struktur.

    Perkuatan struktur dapat dilakukan dengan memperkuat kolom dankomponen struktur lainnya.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    28/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    26

    UCAPAN PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH

    Hadirin yang saya muliakan,

    Sebelum mengakhiri pidato pengukuhan ini, izinkanlah saya menyampaikan

    ucapan terima kasih dengan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada

    seluruh pihak yang telah membantu saya selama ini terutama untuk Sivitas

    Akademika Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara sebagai awal

    pembinaan karier saya.

    Selanjutnya ucapan terima kasih ini saya sampaikan dengan rasa hormat

    kepada Bapak Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA(K), Rektor

    Universitas Sumatera Utara dalam menyetujui pengesahan untuk jabatan

    Guru Besar ini.

    Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada Bapak dan Ibu

    para Anggota Senat Universitas Sumatera Utara, Bapak dan Ibu Anggota

    Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara, Tim Penilai Kenaikan

    Pangkat Univesitas Sumatera Utara yang telah menilai kelayakan saya

    untuk jabatan Guru Besar pada Fakultas Teknik USU yang kita cintai ini.

    Selanjutnya ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para

    Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Teknik USU,Pembantu Dekan Fakultas Teknik USU, Ketua Jurusan dan Sekretaris

    Departemen Teknik Sipil USU dan seluruh dosen Departemen Teknik Sipil

    yang sangat mendukung kami untuk mendapatkan Jabatan Guru Besar di

    Departemen Teknik Sipil USU.

    Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan khusus kepada Prof. Dr.

    Ing B. Kotulla dan Prof. Dr. Ing. FH Schroeder, Promotor dan Co-promotor

    sewaktu studi di Bergische Universitaet di Wuppertal-Jerman atas

    bimbingannya selama mengambil program doktor.

    Penghargaan selanjutnya kami sampaikan kepada Dr. Ing. Hotma

    Panggabean dan Ir. E. B. Sianturi, Dipl. HE (Alm.) atas rekomendasi beliau

    melanjutkan S3 ke Jerman. Demikian juga terima kasih kepada Prof. Dr. Ir

    Firman Tamboen, M.Eng dan Dr. Ir. Sastra Dharma Sebayang, MEng (Alm.)

    atas dukungannya untuk mengambil profesi sebagai dosen di Fakultas

    Teknik USU.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    29/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    27

    Khusus kepada Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, MSc, terima kasih dalam

    dukungannya memberikan motivasi untuk segera mengusulkan ke Guru

    Besar.

    Untuk mantan dosen Mekanika Teknik yang sangat kami cintai Prof. Dr. Ir.

    Muhar Husin, Dipl. Sanitary, terima kasih atas ilmu yang diberikan yang

    membuka wawasan kami untuk menjadi S3 di bidang Struktur dan menjadi

    Guru Besar di Bidang Analisa Struktur, demikian juga kepada Drs. Sanggup

    Bangun, terima kasih atas konseling dan bimbingan yang diberikan selama

    studi S1 di Jurusan Sipil Fakultas Teknik USU. Untuk dosen-dosen yang lain

    di Jurusan Sipil Fakultas Teknik USU yang tak bisa kami sebutkan satu per

    satu, terima kasih atas jasa-jasamu membimbing kami.

    Terima kasih juga kami sampaikan kepada Yayasan Supersemar di mana

    kami menerima beasiswa dari tahun 1975 sampai tahun 1980 selama studi

    S1, demikian juga kepada DAAD (Deutsche Akademische Auslandamt

    Deutschland) beasiswa dari tahun 1982-1985, Beasiswa ADB/USU dari

    tahun 1985-1988 dan beasiswa dari Pemerintah Bavaria-Jerman dari tahun

    1988-1989.

    Khusus untuk kedua orang tuaku Bapa Naik Damianus Tarigan (Alm.) dan

    Ibu Ruth Kita Sebayang, terima kasih atas kasih sayang yang diberikan

    kepada kami anak-anaknya. Tanpa bimbingan beliau kami tidak akanseperti ini.

    Kepada istriku tersayang, Dra Malemta Sebayang, yang mendampingiku

    selama ini dan khusus selama belajar di Jerman terima kasih aku ucapkan

    kepadamu atas pengabdian kepada suamimu. Juga kepada anak-anak,

    Antonius Juanta Tarigan, Franz Josef Tarigan, dan Stefanie Tarigan terima

    kasih atas dukungan kepada bapak sehingga mendapat guru besar.

    Terima kasih tak terhingga saya sampaikan kepada guru-guru SD St.Antonius-Medan, SD RK. St. Xaverius Kabanjahe, SMP RK. St. Xaverius

    Kabanjahe, SMA Negeri I Medan yang telah mendidik saya di jenjang

    pendidikan dasar dan menengah.

    Terima kasih juga kami sampaikan kepada panitia yang telah berpartisipasi

    dalam pelaksanaan pengukuhan ini.

    Saya menyadari masih banyak lagi ucapan terima kasih yang selayaknya

    kami sampaikan ke berbagai pihak, namun saat ini kami tidak bisa

    mengucapkan satu per satu, untuk itu kami mohon maaf sebesar besarnya.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    30/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    28

    Bapak Rektor dan hadirin sekalian yang saya hormati,

    Pada akhirnya dari lubuk hati yang dalam, kami mengucapkan terima kasih

    atas perhatian dan kesabaran mengikuti pengukuhan hari ini. Semoga

    Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua yang hadir

    di sini.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    31/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    29

    DAFTAR PUSTAKA

    Chopra Anil K. (1995). “Dynamics of Structures” Theory and Application to

    Earthquake Engineering. Prentice Hall, New Jersey.

    Clough R. W. (1986). “Dynamics of Structures”. McGraw-Hill, Singapore.

    Purnomo Rachmat (2006), “Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan

    Gempa”. ITSpress, Surabaya.

    Rizkita Parithusta (2007). “New attenuation Relation for Earthquake Ground

    Motions in Indonesia Considering Deep Source Event”. Seminar HAKI,

    Jakarta.

    Robert W. Day (2006). ”Foundation Engineering Handbook. Design and

    Construction with 2006 International Building Code”. Mc. Graw Hill,

    Singapore.

    SKBI (1987). “Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang Dan Struktur Dinding

    Bertulang untuk Rumah dan gedung”. Departemen Pekerjaan Umum,

    Jakarta.

    SNI 1726 (2002). ”Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa UntukBangunan Gedung”. Jakarta.

    SNI 2847 (2002).“Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan

    Gedung”. Jakarta.

    Tarigan Johannes (2005). “Belajar dari Kerusakan Bangunan Akibat Gempa

    Nias dan Aceh”. Seminar Himpunan Ahli Konstruksi (HAKI), Medan. 

    Wakabayashi M. (1986).”Design of Earthquake-resistent Buildings” Mc GrawHill, Tokyo.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    32/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    30

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    A.  DATA PRIBADI

    Nama : Johannes Tarigan

    NIP : 130 905 362

    Pangkat dan Golongan : Pembina Tingkat I, IVb

    Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe, Kabupaten Karo/24 Desember 1956

    Alamat : Jln. Sembada VII No.: 1, Medan 20131

    E-mail : [email protected]

    Nama Ayah : Naik Damianus Tarigan (Alm.)

    Nama Ibu : Ruth Kita br. Sebayang

    Nama Istri : Malemta br. Sebayang

    Nama Anak : 1. Antonius Juanta Tarigan

    2.  Franz Josef Tarigan

    3.  Stefanie Tarigan

    B.  PENDIDIKAN

    Stratum Tempat Tahun

    Tamat

    Ijazah/

    Keterangan

    Bidang

    Studi

    SD

    SD St. AntoniusMedan (Kelas I s.d. V)

    SD RK St Xaverius

    Kabanjahe (kelas VI)

    1969 Ijazah Umum

    SMPSMP RK St. Xaverius

    Kabanjahe1972 Ijazah Umum

    SMA SMA Negeri I Medan 1974 Ijazah IPA

    S1USU, Fakultas Teknik

    1980 IjazahTeknik

    Sipil

    S2BergischeUniversitaet

    Wuppertal Jerman

    1986Ujian kesetaraan

    ke Dipl. Ing

    Teknik

    Sipil

    S3

    Bergische

    Universitaet

    Wuppertal Jerman

    1988Ijazah dengan nilai

    Magna Cum Laude

    Teknik

    Sipil

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    33/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    31

    C. 

    JABATAN DAN PEKERJAAN

    I.  Jabatan Akademik

    Tanggal Jabatan

    1 November 1984 Assisten Ahli Madya

    1 April 1987 Assisten Ahli

    1 September 1990 Lektor Muda

    1 Oktober 1995 Lektor Madya

    1 September 1998 Lektor

    1 Januari 2005 Lektor Kepala

    1 Juni 2007 Guru Besar

    II. 

    Pekerjaan

    Periode

    Tahun

    Institusi dan Tempat Jabatan

    1980-1982 Jurusan Sipil Fakultas

    Teknik USU

    Staff Pengajar Assisten

    Laboratorium Mekanika Tanah

    1982-1990 Bergische Universitaet

    Wuppertal Jerman

    Assisten pada Institut konstruktive

    Ingenieurbau Massivbau/Fertig-

    teilen.

    Spanbeton, Fertigteilen, Dynamische

    Belastung.

    1990-sekarang Departemen Teknik Sipil

    Fakultas Teknik

    Staff pengajar dalam mata kuliah

    Metode Elemen Hingga, Analisa

    Struktur Lanjutan, Teknik Gempa,

    Pelat dan Cangkang, Dinamika

    Struktur

    2004-sekarang Program Magister Teknik

    Sipil, Sekolah Pasca

    Sarjana

    Staff pengajar dalam mata kuliah

    Metode Elemen Hingga, Analisa

    Struktur Lanjutan

    III. 

    Sertifikat Keahlian

    Tahun Keahlian/Assosiasi Bidang

    2005 IPU (Ahli Utama)/HAKI Teknik Struktural

    2005 IPU(Ahli Utama)/HAKI Teknik Sipil

    2005 IPU(Ahli Utama)/HAKI Bangunan Tenaga Air

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    34/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    32

    D.  PENGHARGAAN

    •  2005, Penghargaan dari Paus Benediktus XVI, desain bangunan

    penjiarahan Annaivelangkani di Medan.

    •  2005, Satya Lencana Karya Satya 20 tahun.

    •  1999, Satya Lencana Karya Satya 10 tahun

    E. 

    PUBLIKASI 3 TAHUN TERAKHIR

    1.  Tarigan Johannes, 2006, ”Pembelajaran dari Gempa 26 Desember

    2004 terhadap struktur bangunan bertingkat”, ”Jurnal Sistem Teknik

    Industri Vol. 7, (terakreditasi), Medan.

    2. 

    Tarigan Johannes, 2005, “Kerusakan akibat Tsunami dan GempaNorthern Sumatera 26 Desember 2004 terhadap Banda Aceh dan

    Sirombu Nias Barat ”Jurnal Sistem Teknik Industri vol. 6, no:3

    (terakreditasi), Medan.

    3.  Tarigan Johannes, 2005, “Analisa dampak gempa 26 Desember

    2004 dan 28 Maret 2005 terhadap kerusakan bangunan di Nias

    serta perancangan bangunan dimasa datang.” Jurnal Teknik Industri

    Vol. 6, No. 4 (terakreditasi), Medan.

    F. 

    PENELITIAN 3 TAHUN TERAKHIR

    1.  Evaluasi Struktur Bangunan Terminal Internasional Polonia Medan,

    Pasca Kebakaran, 2006.

    2.  Damage Evaluation of 3 Stories High-Rise Building and Tower of

    Telkomsel in Banda Aceh, after Aceh Earthquake, Civil Engineering

    Department, University of Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 2005.

    3.  Evaluasi Struktur Tower Telkomsel dan Bangunan 2 Lantai di Bawah

    Tower Tersebut di Sibolga, Pasca gempa Nias dan Aceh.

    4.  Damage Evaluation of 10 Stories High-Rise Building in Pekanbaru,

    after Nias Earthquake, Civil Engineering Department, University of

    Sumatera Utara, Medan, Indonsia, 2006.

    5.  Evaluation of Housing Construction in Nias Island, after Nias

    Earthquake 28 March 2005, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

    (BRR), Aceh-Nias, Indonesia, 2006.

    6.  Evaluasi Struktur Bangunan Bank Sumut Medan, Pasca gempa Aceh

    dan Nias, 2006.

    7.  Evaluasi Struktur Bangunan Bank Mandiri Medan, Pasca gempa Aceh

    dan Nias, 2006.

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    35/36

    Kajian Struktur Bangunan di Kota Medanterhadap Gaya Gempa di Masa yang Akan Datang

    33

    8.  Evaluasi Struktur Bangunan Hotel Asean Medan, Pasca gempa Aceh

    dan Nias, 2006.

    9.  Evaluasi Struktur Bangunan Bank Mandiri Medan, Pasca gempa Aceh

    dan Nias, 2006.

    10.  Evaluasi Struktur Bangunan PT Indosat Medan, Pasca gempa Aceh

    dan Nias, 2006.

    G.  PRESENTASI DALAM KEGIATAN/PERTEMUAN ILMIAH 3 TAHUN

    TERAKHIR

    1.  ”Pengujian kuat lentur balok beton under reinforced dengan

    overreinforced”, Seminar Pascasarjana Magister Teknik Sipil-

    Himpunan Ahli Konstruksi (HAKI), USU 2004. 2.   “Solution for the stability of slopes by an ecotechnic approach”

    dipresentasikan pada Internasional Seminar and Workshop on

    Ecological Architecture and Environment in the Tropics 2005

    Universitas Soegijapranata-Semarang. 

    3.  “Pembelajaran dari Gempa Mexico, Liwa, Aceh dan Nias”  

    dipresentasikan pada Seminar, Gempa Bumi dan Tsunami dalam

    kaitannya dengan konstruksi bangunan, DPRD-SU bekerja sama

    dengan LPJKD-SU dan BMG Sumbagut, Medan 2005. 

    4. 

    ”Gempa dan Tsunami Aceh 26 Desember 2004”, Seminar di BiroRektor USU, Medan 2005. 

    5.  ”Gempa/Tsunami Aceh dan Nias”,  Seminar Universitas Darma

    Agung, Medan 2005. 

    6.  ” Belajar dari kerusakan Bangunan akibat Gempa Nias dan Aceh,

    Seminar HAKI, Medan, 2005. 

    7.  ” Penerapan metode elemen hingga pada galian basement , Seminar

    HAKI, MEDAN, 2005. 

    H. 

    KENGGOTAAN DALAM ORGANISASI ILMIAH/PROFESI

    1.  Ketua Komisariat Daerah (Komda) Sumut, Himpunan Ahli

    Konstruksi Indonesia (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia)

    2.  Ketua IV Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJKD)

    Sumatera Utara

    3.  Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ)

    4.  Perhimpunan Alumni DAAD (Deutsche Akademi Austauch Dienst) di

    Indonesia

    Johannes Tarigan: Kajian Struktur Bangunan Di Kota Medan Terhadap Gaya Gempa Di Masa Yang Akan Datang, 2007.

    USU e-Repository © 2008

  • 8/19/2019 Kajian Struktur Kota Medan Terhadap Gempa di Masa yang Akan Datang

    36/36

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar TetapUniversitas Sumatera Utara

    I. 

    PENGALAMAN SEBAGAI AHLI STRUKTUR 3 TAHUN TERAKHIR

    Tahun Kegiatan Tempat Pemilik/Sumber Dana

    1.  Desain Pondasi Roller

    Coaster dan Twin Flip.

    Berastagi PT Mikie Holiday/PT Mikie

    Holiday2.  Desain struktur yang

    aman terhadap Gempa

    pada 7 gedung sekolah.

    Teluk

    Dalam/Nias

    Selatan

    Diknas/Spanisch Red

    Cross

    3.  Desain struktur yang

    aman terhadap Gempa

    pada 4 gedung sekolah.

    Meulaboh/

    NAD

    Diknas/Spanisch Red

    Cross

    4.  Desain struktur yang

    aman terhadap Gempa

    pada Menara Air

    ketinggian 15 m di rumahSakit Nagan Raya, Aceh

    Nagan

    Raya

    Kabupaten Nagan

    Raya/Caritas Austria dan

    YEL

    5.  Desain struktur Rumah

    Sakit St. Elisabet, 6

    tingkat dan 1 basemen.

    Medan Yayasan

    St.Elisabet/Yayasan

    St.Elisabet.

    6.  Design struktur Rumah

    Tahanan Gunung Sitoli

    Nias

    Gunung

    Sitoli

    Dep. Hukum dan

    HAM/BRR NAD NIAS

    2007

    7.  Desain struktur Sekolah

    Candra Kusuma, 5 lantai,

    Auditorium bentang 27 m.

    Medan Yayasan Candra

    Kusuma/Yayasan Candra

    Kusuma

    1.  Desain struktur CambridgeCondominium, 23 lantai, 3

    Basemen. 

    Medan PT Global MedanSquare/PT Global Medan

    Square

    2.  Desain struktur Astoria

    Hotel 18 lantai Batam

    Batam PT Astoria

    Hotel/PT Astoria Hotel

    3.  Design Ruang fitness

    PT Indosat

    Medan PT Indosat/PT Indosat

    2006

    4. Desain Rumah Jompo

    St.Elisabeth

    Medan Yayasan

    Elisabeth/Rumah Sakit

    Elisabeth

    1.  Perkuatan Pondasi danStruktur Bangunan

    Wihara. 

    PematangSiantar

    Yayasan Vihara Meitreya

    2.  Perkuatan Struktur

    Bangunan Wihara.

    Medan Yayasan Vihara Meitreya

    3.  Desain struktur Rumah

    Tahanan Imigrasi

    Medan Dep Hum dan Ham/APBN

    2005

    4.  Desain Jembatan Gantung

    dengan Bentang 112 m

    Bukit

    Lawang

    Yayasan Eko Lestari