KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa...

106
KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005

Transcript of KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa...

Page 1: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG

(Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK

MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN

DESY NOFRIATI

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2005

Page 2: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

ABSTRAK

DESY NOFRIATI. F051030111. Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar

Potong (Rosa hybrida) Selama Penyimpanan Untuk Memperpanjang Masa

Pajangan. Dibimbing oleh ROKHANI HASBULLAH dan SUROSO.

Bunga mawar potong banyak diminati karena memiliki kharisma tersendiri dan

penampilan fisik yang menarik. Penampilan bunga mawar potong yang indah, anggun

dan harum menyebabkan bunga potong ini dikenal dengan sebutan ratu segala bunga.

Bunga mawar sangat mudah rusak, kerusakan terjadi baik pada saat pemetikan,

pengangkutan maupun penyimpanan. Untuk mempertahankan kesegaran dan

mendapatkan mutu bunga potong mawar yang baik diperlukan penanganan pascapanen

seperti perendaman bunga dalam larutan pengawet (pulsing) serta penyimpanan dengan

kemasan pada suhu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi

larutan pengawet dan model kemasan yang optimum selama penyimpanan dan

menentukan perubahan mutu bunga selama masa pajangan .

Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama penentuan laju respirasi dan

komposisi larutan pengawet (pulsing), tahap kedua penentuan model kemasan yang

terbaik dalam memperpanjang kesegaran bunga mawar potong dan menentukan

perubahan mutu bunga mawar potong selama masa pajangan yang terdiri dari bent neck,

kelayuan, penyusutan panjang dan diameter tangkai, kadar air bunga, dan warna.

Larutan pengawet (pulsing) dengan komposisi 3% sukrosa + 25% glyserin + 300

ppm Na-Benzoat + 375 ppm asam sitrat menghasilkan peningkatan laju konsumsi O2

terkecil selama penyimpanan sehingga dapat menjaga kesegaran bunga dan menekan

kelayuan sebesar 2.5% pada hari ke-3 masa pajangan.

Kemasan kotak karton berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik

polipropilen merupakan model kemasan yang memberikan hasil terbaik selama

penyimpanan, yakni dapat menjaga kesegaran bunga hingga 10-11 hari, pada hari ke-5

masa pajangan persentase bent neck 62.5.0%, kelayuan 25.0%, penyusutan panjang

tangkai 0.40 cm dan penyusutan diameter tangkai 0.33 mm, perubahan diameter

mahkota bunga mencapai 6.3 cm dan warna masih dapat dipertahankan pada kisaran

merah cerah pada hari ke-3 masa pajangan atau hari ke-8 setelah pemanenan.

Berdasarkan uji organoleptik terhadap penampakan bunga secara visual, bunga

yang disimpan dengan kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik

polipropilen masih dapat diterima keindahannya hingga hari ke-5 masa pajangan atau

hari ke-10 setelah pemanenan. Masa pajang bunga mawar dapat diperpanjang selama 1-

3 hari dibandingkan bunga mawar yang tanpa perlakuan setelah pemanenan.

Page 3: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG

(Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK

MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN

DESY NOFRIATI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Teknologi Pasca Panen

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2005

Page 4: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

PRAKATA

“Sesungguhnya segala sesuatu telah tercatat di Lauh Mahfuzh-Nya”. Puji syukur

dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan kasih sayang-Nya serta

kehendak-Nya karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2004 ini adalah bunga mawar

potong, dengan judul Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar Potong (Rosa hybrida)

Selama Penyimpanan Untuk Memperpanjang Masa Pajangan.

Terima kasih kepada Bapak. Dr. Rokhani Hasbullah, MSi dan Dr. Suroso,

M.Agr sebagai dosen pembimbing atas ketulusannya dalam memberi ilmu pengetahuan

yang dimiliki. Semoga ilmu yang telah diberikan menjadi amal kebaikan di sisi Allah

SWT.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua tercinta, Idham Nursi

dan Ibunda Yunidar Cayo atas doa dan keikhlasan serta kesabaran dan juga semangat

yang telah dicurahkan. Terima kasih kepada adinda tersayang (Adik dan Meidia) atas

doa dan kesetiaan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhoi cinta kasih kita.

Ucapan terima kasih turut penulis sampaikan kepada Bapak Sulyaden di Lab

TPPHP dan rekan-rekan TPP 2003 (Pak Erdi, Mbak Dian, Pak Hidayat, Meilan, Mbak

Endang, Atik, Kak Icut, Mbak Ana, Ira, Muhdar, fahrul, Pak Theis, dan Pak Khaidir).

TPP 2002 (Sholihati, Pak Suparno, Pak Endrico, Uni Wilda, TPP 2004 (Asri, Yani,

Mala, Adnan, Pak ismail, Bayu, Mbak Rina, Mbak Ana, tesy).Teman-teman di

HIMMPAS dan Forum Wacana, nurma dan adek-adek di Tarbiyah club yang turut

memberi semangat kepada penulis serta pihak-pihak lain yang telah membantu yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermamfaat.

Bogor, Juli 2005

Desy Nofriati

Page 5: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komoditi hortikultura berupa tanaman hias bunga potong memiliki potensi yang

besar untuk dikembangkan mengingat keadaan alam Indonesia yang subur. Mawar

merupakan salah satu komoditas florikultura yang penting untuk agribisnis. Sebagai

tanaman hias, bunga mawar potong mempunyai nilai ekonomi tinggi. Bunga mawar

potong banyak diminati karena memiliki kharisma tersendiri dan penampilan fisik yang

menarik. Penampilan bunga mawar potong yang indah, anggun dan harum

menyebabkan bunga potong ini dikenal dengan sebutan ratu segala bunga.

Kondisi ekonomi dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan ke-indahan

membuat konsumsi tanaman hias terus meningkat pesat. Perkembangan pembangunan

hotel, kawasan perumahan, perkantoran dan industri pariwisata mendorong peningkatan

permintaan tanaman hias baik sebagai bunga potong maupun tanaman pot

(Siswoputranto,1990). Lebih lanjut Soerojo (1991) me-nambahkan bahwa kebutuhan

tanaman hias di dalam negeri cenderung meningkat dan memiliki prospek yang sangat

baik.

Peningkatan permintaan bunga potong ini dirasakan oleh Indonesia sejak tahun

1986 – 1991 dengan ekspor komoditas bunga potong meningkat dari 476 kg

menjadi 4881 kg. Nilai Ekspor komoditas bunga potong Indonesia sampai Februari

2004 mencapai US$ 162 850 dengan berat bersih 40 533 kg (BPS, 2004). Di

Indonesia permintaan bunga mawar cenderung meningkat terutama di kota-kota besar

seperti kota Jakarta menyerap bunga terbesar dengan omzet dan peredaran uang yang

mencapai Rp. 25,8 M/tahun. Permintaan bunga mawar tidak kurang dari 20 000

kuntum/ hari. Data BPS pada tahun 2002 menunjukkan bahwa produksi bunga mawar

potong Indonesia mencapai 55 708 137 tangkai.

Setelah pemanenan, mawar memiliki masa kesegaran selama 4-5 hari.

Pendeknya umur kesegaran mawar disebabkan karena mawar memiliki kandungan air

tinggi. Hal ini merupakan kendala utama yang dihadapai oleh produk hasil pertanian

yang menyebabkan umur simpan produk menjadi pendek. Bunga potong yang

Page 6: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

dipasarkan harus mempunyai kualitas yang baik diantaranya mempunyai masa

kesegaran yang cukup panjang. Sifat tersebut sangat dipengaruhi oleh penanganan

pascapanen, seperti perlakuan pulsing dengan pemberian larutan perendam sebagai

pengawet segera setelah bunga dipanen sebelum pengangkutan dan penyimpanan.

Fungsi pulsing, adalah untuk memperpanjang umur kesegaran dan meningkatkan

kemekaran kuncup bunga (Halevy et al., 1981).

Bunga mawar sangat mudah rusak dan layu. Kerusakan terjadi baik pada saat

pemetikan, pengangkutan maupun penyimpanan. Untuk mempertahankan kesegaran

dan mendapatkan mutu bunga mawar potong yang baik setelah diberi larutan pengawet,

maka penanganan selama penyimpanan sebelum masa peragaan harus diperhatikan.

Kerusakan dapat terjadi secara mekanis dan karena penguapan yang selalu terjadi

selama pengangkutan atau penyimpanan. Untuk mendapatkan bunga mawar dengan

masa simpan yang lama serta mengurangi persentase kerusakan harus memperhatikan

penanganan sejak pemanenan, pengemasan dan penyimpanan sebelum tiba ke

konsumen. Tingkat kehilangan hasil bunga potong sangat tinggi yaitu 2–25 persen di

negara maju, dan 20–50 persen di negara berkembang, apabila penanganannya kurang

memadai (Kader, 1992).

Pada kondisi tropis, penyimpanan bunga mawar harus pada suhu rendah agar

bunga tersebut tidak cepat layu. Mengingat biaya yang cukup tinggi untuk membuat

suhu mendekati 0oC, maka perlu dicari alternatif penyimpanan pada suhu yang lebih

tinggi, tetapi mampu mencapai masa simpan yang cukup lama (Reid dan Lukaszewki,

1988). Penyimpanan suhu rendah dengan teknik atmosfer termodifikasi diharapkan

dapat diperoleh kondisi yang optimum sehingga dapat mempertahankan kesegaran

bunga potong selama masa peragaan. Penyimpanan dengan teknik atmosfer

termodifikasi merupakan penyimpanan produk hasil pertanian dengan lingkungan udara

yang mempunyai komposisi gas berbeda dengan udara normal, yaitu sesuai dengan

pengaturan kosentrasi gas O2 dan CO2 yang diinginkan sehubungan dengan proses

kegiatan respirasi yang akan berlangsung.

Menurut Soesarsono (1981), penyimpanan dengan atmosfer termodifikasi pada

bunga potong dilakukan dengan membungkus bunga dengan plastik kedap air seperti

poliethilen atau pembungkus lain yang mempunyai permeabilitas tertentu terhadap O2

Page 7: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

dan CO2 sehingga respirasi dapat dihambat. Penyimpanan dengan sistem atmosfer

termodifikasi akan lebih efektif bila dilakukan bersamaan dengan penyimpanan pada

suhu rendah.

Selama masa pengakutan atau penyimpanan bunga mawar potong sering

dikemas dengan film plastik dan dimasukkan ke dalam kotak karton. Oleh karena itu

perlu dikaji penggunaan kemasan karton yang dikombinasikan dengan film plastik

untuk mempertahankan kesegaran bunga selama penyimpanan sehingga dapat

mempertahankan mutu bunga selama masa pajangan.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan perlakuan pasca panen

yang paling tepat dalam upaya memperpanjang kesegaran bunga potong mawar selama

masa pajangan.

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. menentukan komposisi larutan pengawet yang digunakan sebelum penyimpanan

bunga mawar potong

2. menentukan model kemasan untuk penyimpanan bunga mawar potong

3. mengamati perubahan mutu bunga mawar potong selama masa pajangan

4. menentukan masa pajangan bunga mawar potong

Page 8: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

TINJAUAN PUSTAKA

Bunga Potong

Bunga adalah bagian dari tumbuhan berbiji dan berfungsi sebagai alat

reproduksi yang mempunyai empat bagian utama, yaitu sepal (daun kelopak), petal

(daun mahkota), pistil (putik), dan stamen (benang sari). Daun kelopak merupakan

bagian bunga yang terletak pada lingkaran terluar dan berwarna hijau, sedangkan daun

mahkota merupakan bagian bunga yang biasanya berwarna cerah. Benang sari dan

putik merupakan organ reproduksi yang biasanya bergabung dengan daun mahkota dan

daun kelopak.

Bunga potong adalah bunga yang dimanfaatkan sebagai rangkaian bunga untuk

berbagai keperluan dalam daur hidup manusia dan mempunyai nilai ekonomi. Bunga

potong terdiri dari dari bunga potong anggrek dan bunga potong non anggrek.

Berdasarkan tempat tumbuhnya, bunga dibagi menjadi dua kelompok yaitu bunga

dataran tinggi seperti krisan, gladiol, mawar, gerbera, anyelir, dan bunga dataran rendah

seperti anggrek, sedap malam dan melati (Balithi, 1995).

Setiap jenis bunga yang memiliki warna dan bentuk yang menarik dapat

dipotong, tetapi tidak semua bunga yang dipotong bernilai ekonomis atau dapat

diperjualbelikan. Menurut Rismunandar (1995), bunga potong yang memiliki

persyaratan sebagai berikut :

1. Warna indah, bersih dan tidak bernoda, serta bau tidak terlalu menyengat

2. Bunga dapat bertahan lama setelah dipotong

3. Tangkai bunga cukup panjang dan kuat

4. Bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan

5. Bunga dihasilkan dari tanaman yang subur dan mudah berbunga tanpa

mengenal musim

Warna bunga potong yang dikehendaki adalah warna yang indah, ceria, bersih dan

tidak bernoda. Warna bunga potong merah dan biru memiliki prospek pengembangan

yang sangat baik. Warna-warna ini tetap akan disukai pada masa yang akan datang.

Konsumen bunga potong dari Eropa dan Amerika kurang menyukai bunga dengan bau

Page 9: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

wangi yang menyengat, tetapi cenderung menyukai bau wangi dan lembut. Sebaliknya,

konsumen Asia lebih menyukai bunga dengan wangi yang semerbak.

Keteguhan bunga potong adalah sifat yang tidak cepat layu selama pengiriman,

penyimpanan dan pemajangannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keteguhan adalah

saat yang tepat untuk melakukan pemotongan, kecepatan pengiriman, sistim

pengemasan dan suasana keragaan (Rismunandar,1991).

Momentum pemotongan atau saat yang tepat untuk melakukan pemotongan

bunga ditentukan oleh faktor-faktor berikut : (1) bentuk bunga, (2) waktu pemotongan:

pagi, sore atau siang dan (3) kondisi lingkungan saat pemetikan cerah, basah atau hujan

(Balithi, 2004).

Bunga Mawar

Mawar (Rosa hybrida) merupakan bunga yang sangat digemari. Mawar berasal

dari Asia Tengah dan tersebar hingga ke belahan selatan bumi. Pemerintah Belanda

mendatangkan mawar ke Indonesia dari benua Eropa. Mawar mempunyai 125 spesies,

95 spesies berasal dari Asia, 18 spesies dari Amerika dan sisanya dari Eropa dan Afrika.

Klasifikasi bunga mawar menurut Sukarno dan Nampiah (1995) adalah :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathopyta

Subdivisi : Anggiospermae

Ordo : Rosales

Famili : Rosaceae

Genus : Rosa

Spesies : Rosa hybrida

Tanaman mawar umumnya merupakan tanaman perdu, batangnya berduri

dengan tinggi tanaman antara 0.3 sampai 0.5 meter. Berakar tunggang dengan banyak

cabang akar seperti serat dan akar rambut yang menyerupai benang. Daun mawar

merupakan daun majemuk dengan 3 atau 5 berselang dan bersirip ganjil. Bunga ada

yang tunggal dan ada pula yang tersusun indah dalam bentuk payung dengan perhiasan

bunga setiap lingkaran 4-5 helai. Warna bunga bervariasi dari putih, merah, merah

Page 10: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

muda dan ungu muda. Buah mawar adalah buah yang di dalamnya terdapat biji

(Kartapraja,1995).

Tanaman mawar membutuhkan cahaya matahari penuh untuk pertumbuhan.

Apabila kekurangan cahaya, tanaman akan kurang produktif untuk berbunga dan

mempunyai batang yang tidak kokoh. Suhu optimum untuk pertumbuhan bunga mawar

adalah 15,6 - 23,9oC (Edmon and Bailey, 1975), sedangkan menurut Hardjoko (1999),

mawar dapat tumbuh dengan baik pada suhu diatas 30oC asalkan kelembabannya cukup

tinggi yaitu antara 60-80%.

Menurut Sukarno dan Nampiah (1995), jenis mawar ditinjau dari sifat

penampilannya dibagi menjadi lima kelompok yaitu (1) hybrid tea, sering digunakan

untuk potong berbunga tunggal, berukuran lebih besar, susunan bunga kompak dan

padat dengan tangkai bunga yang panjang, (2) floribunda, tangkainya agak panjang dan

bunganya terdapat dalam rangkaian yang besar, (3) polyantha , dalam satu rangkai

bunganya kecil-kecil (baby rose), (4) grandiflora, merupakan gabungan sifat-sifat

hybrid tea dan floribunda. Jenis ini sering digunakan sebagai bunga potong atau

tanaman taman, (5) climbing rose, merupakan mawar rambat dengan beragam bunga

tunggal atau rangkap.

Menurut Hardjoko (1999), mawar dipanen setelah berumur 4-5 bulan tergantung

dari varietas dan tingkat pertumbuhannya. Mawar dapat dipanen bila seluruh kelopak

bunga telah membuka semua 1 atau 2 mahkota telah membuka. Ditambahkan oleh

Murtiningsih dan Sutater (1995) bahwa kesegaran bunga akan lebih lama jika dipanen

pada stadia tumbuh yang tepat. Mawar bila dipanen pada stadia mekar penuh

kesegarannya tidak akan bertahan lama dan cepat layu dan sebaliknya bila dipanen

terlalu awal dapat menyebabkan kuncup bunga akan gagal mekar.

Mawar termasuk golongan bunga yang mudah kehilangan air, maka sebaiknya

memanen bunga mawar dilakukan pada pagi hari. Kandungan karbohidrat yang rendah

dapat diperbaiki dengan larutan pengawet yang mengandung gula. Tidak dianjurkan

panen pada saat suhu tinggi (siang hari). Demikian pula bila bunga dalam keadaan

basah karena embun, air hujan atau sebab lainnya, sebaiknya panen ditunda hingga tidak

basah lagi. Bunga yang basah mudah terserang jamur penyebab penyakit lainnya.

(Murtiningsih dan Sutater,1995). Menurut Widyawan dan Prahastuti (1994) pemanenan

Page 11: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

sebaiknya dilakukan sekitar jam 06.00 sampai 08.00 atau jam 16.00 sampai 17.00. Pada

jam tersebut penghisapan air yang dilakukan oleh tanaman berlangsung lebih banyak

dari pada penguapannya.

Standarisasi bunga mawar sangat penting karena kualitas bunga mawar sangat

menentukan harga jual. Persyaratan mutu untuk ekspor umumnya lebih tinggi, sesuai

dengan syarat yang ditetapkan oleh pembeli luar negeri. Syarat mutu untuk bunga

mawar potong menurut Badan Standarisasi Nasional adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Syarat mutu bunga mawar potong (SNI - 4492 - 1998)

Jenis Mutu Satuan Persyaratan

AA A B C

Panjang tangkai

- tipe standar

- tipe spray

cm

cm

>65

>55

54 - 55

46 - 55

40 - 54

35 - 45

25 - 39

< 35

Diameter kuncup

Kuncup ½ mekar

- tipe standar

- tipe spray

cm

cm

>2.5

>1.5

>2.5

>1.5

>2.5

>1.5

>2.0

>1.2

Jumlah kuntum bunga

½ mekar pertangkai

- tipe spray

kuntum

>6

>6

>6

dapat kurang

dari

>6

Benda asing/kotoran % 0 0 0 <5

Kesegaran bunga - Segar segar segar segar

Keseragaman kultivar - Seragam seragam seragam seragam

Warna bunga - Seragam seragam seragam seragam

Keadaan minimum

Tangkai bunga

- kuat/lurus,

tidak pecah,

tidak

bercabang

kuat/lurus,

tidak

pecah,

tidak

bercabang

kuat/lurus,

tidak

pecah,

tidak

bercabang

Kurang

kuat/lurus,

tidak pecah,

tidak

bercabang Daun pada 2/3 bagian

tangkai

- lengkap dan

sehat

lengkap

dan sehat

lengkap

dan sehat

kurang

lengkap dan

sehat

Kerusakan dan cacat % 0 0 0 <5

Keberadaan air % 0 0 0 <5

Organisme penganggu % 0 0 0 <5

Toleransi % 3 5 10 <15

Keterangan : AA (kualitas ekspor)

Tipe spray : dalam satu tangkai terdapat enam kuntum bunga kecil

Tipe standar : dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga besar

Page 12: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Pemanenan dan Fisiologi Pasca Panen

Pemanenan bunga berarti pemisahan bunga dari induknya, dan hal ini berarti

bunga tidak lagi mendapatkan air dan makanan dari induknya, sedangkan bunga

tersebut masih melakukan aktivitas transpirasi dan respirasi yang memerlukan air dan

makanan. Durkin (1979) menyatakan bunga mawar yang masih menempel pada

induknya dan mendapatkan air dan makanan dari induknya akan mengakhiri periode

kesegarannya dengan pengguguran mahkota. Sedangkan pada mawar yang telah

dipotong periode kesegaran akan diakhiri dengan kelayuan. Hal ini disebabkan oleh

meningkatnya kehilangan air pada waktu panen dan terhambatnya penyerapan air oleh

udara yang memasuki tangkai pada waktu panen pada bagian yang dipotong.

Bunga yang dipanen pada kondisi yang tepat sudah mempunyai cadangan

makanan berupa karbohidrat hasil sintesa yang disimpan pada tangkai atau organ

lainnya (Hardenburg,1990). Faktor yang mempengaruhi kesegaran bunga setelah

pemanenan adalah sebagai berikut :

1. Waktu yang tepat. Waktu pemetikan yang tepat adalah pagi hari sebelum

matahari bersinar atau sore hari setelah matahari terbenam (Balithi, 2004).

Bunga yang dipanen pada saat matahari penuh akan cepat layu karena tingginya

respirasi.

2. Stadia pemetikan yang tepat. Pemetikan bunga sebaiknya dilakukan pada umur

atau tingkat kematangan yang tepat (Hardenburg,1990) dan sudah berwarna.

Bunga yang masih kuncup lebih mudah ditangani dan kurang rentan terhadap

kerusakan dan kondisi lingkungan yang merusak seperti etilen dan suhu tinggi

(Halevy dan Mayak,1979). Namun bila dipanen terlalu muda akan menyebabkan

bunga tidak mampu mekar sempurna (Yayasan Bunga Nusantara, 1987) dan

menyebabkan pembengkokkan tangkai (bent neck) (Torre et al., 2000;

Direktoray Bina Produksi Hortikultura,1991; Salinger,1985; Hasek,1980).

Mayak dan Halevy (1979) menyimpulkan bahwa ada tiga faktor yang

mempengaruhi kehilangan air pada jaringan leher (neck) yaitu : 1) tingkat

transpirasi yang berhubungan dengan adanya daun pada pucuk bunga dan

kemampuan stomata untuk menutup sebagai reaksi terhadap kekurangan air, 2)

Page 13: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

tingkat penyerapan dan transportasi air, dan 3) kemampuan organ lain pada

pucuk bunga untuk melengkapi persediaan air yang persediaannya terbatas.

3. Cara pemetikan yang benar. Pemetikan dilakukan dengan cara memotong

tangkai bunga 2/3 bagian dari panjang seluruhnya, tepat diatas mata tunas.

Pemotongan sebaiknya menggunakan gunting atau pisau yang tajam atau

pemangkas yang tajam dan bersih.

4. Perlakuan selanjutnya. Pada umumnya langkah-langkah penanganan bunga

potong secara keseluruhan meliputi pemanenan, grading, pengikatan (bunching),

penggunaan larutan pengawet, pengepakan, pendinginan, penyimpanan,

penanganan selama pemasaran. Sistem pengelolaan yang baik hendaknya dapat

memilih langkah yang dapat memaksimalkan periode kesegaran bunga dan

menekan biaya yang diperlukan.

Penurunan mutu bunga segar dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut; (1)

ketidakmampuan pembuluh batang untuk mengabsorbsi air yang disebabkan oleh

adanya hambatan dari bakteri, jamur atau mikroorganisme lainnya, (2) kehilangan air

yang terlalu banyak akibat suhu lingkungan yang tinggi, (3) kadar karbohidrat yang

rendah karena kondisi penyimpanan yang kurang memadai untuk mendukung respirasi,

(4) penyakit atau serangga dan (5) gas etilen yang dihasilkan oleh jaringan yang rusak

atau membusuk.

Respirasi pada bunga potong berhubungan dengan penggunaan cadangan

karbohidrat. Respirasi yang berlangsung cepat akan mengurangi cadangan karbohidrat

sehingga menyebabkan kelayuan. Pada suhu rendah enzim-enzim yang berperan dalam

proses respirasi dapat diperlambat aktivitasnya (Prince et al., 1988).

Tujuan penanganan pasca panen bunga potong menurut Yayasan Bunga

Nusantara (1987) adalah sebagai berikut :

1. Memperkecil respirasi dan transpirasi

2. Mencegah infeksi dan luka

3. Memelihara estetika dan penampakkan

4. Memperoleh harga yang tinggi

Untuk menghambat penguapan dapat dilakukan pembungkusan dengan plastik

seperti polietilen. Bahan-bahan yang dapat menyerap air yang berlebihan seperti kertas

Page 14: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

dapat ditambahkan (Widjandi,1981). Dua hal yang menentukan ketahanan simpan

bunga potong yaitu faktor genetik dan kondisi eksternal selama penyimpanan seperti

suhu, kelembaban udara (RH), cahaya, dan sirkulasi udara. Bunga dengan kualitas

rendah seperti bunga terlipat, patah, tergores atau luka fisik lainnya dapat merangsang

produksi etilen, kehilangan air dan infeksi jasad renik (Murtiningsih dan Sutater,1995).

Menurut Ichimura et al.,(1998) bunga mawar potong akan lebih panjang

kesegarannya apabila disimpan pada suhu rendah. Masa pajangan bunga mawar potong

bisa dipertahankan sampai 15.5 hari apabila disimpan pada kelembaban udara (RH) ±

70% dan sebelumnya bunga mawar potong direndam dalam larutan pengawet.

Larutan Pengawet

Pengawetan bunga potong bertujuan untuk memperpanjang umur pajangan

bunga. Cara ini dilakukan untuk memperlambat proses metabolisme pada bunga potong

yang mengarah pada pelayuan. Teknik pengawetan bunga potong umumnya dilakukan

adalah penggunaan larutan pengawet sebagai larutan perendam pada bunga potong

segar.

Penggunaan zat pengawet guna menanggulangi kerusak dapat diterapkan pada

penanganan bunga potong. Menurut Muhajir et al.,(1999), zat pengawet yang digunakan

berfungsi sebagai penyedia karbohidrat, penghambat pertumbuhan mikroba yang dapat

menyumbat pembuluh tangkai dan senyawa pengasaman.

Larutan pengawet digunakan pada empat macam perlakuan yaitu conditioning,

pulsing, bud opening, dan holding (Halevy dan Mayak,1979). Conditioning digunakan

untuk mengembalikan ukuran bunga setelah mengalami kekurangan air selama

perjalanan dengan cara merendam dalam air (Roger,1973) Perlakuan bud opening

dilakukan jika bunga dipanen pada tahap lebih awal dari masa panennya. Pulsing

merupakan perlakuan dalam jangka waktu pendek sebelum pengiriman. Larutan holding

merupakan larutan tempat dicelupnya bunga sampai terjual atau digunakan oleh

konsumen untuk dirangkai dalam vas (Halevy dan Mayak, 1979). Menurut Kader

(1992), pulsing adalah larutan dengan kadar sukrosa tinggi. Larutan ini digunakan pada

saat bunga baru dipanen. Holding adalah larutan dengan kadar sukrosa rendah yang

digunakan selama masa pajangan.

Page 15: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Larutan pengawet merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang kesegaran

bunga potong. Tiga hal yang dilakukan berkenaan dengan pengawetan, yaitu

menambahkan nutrisi, membuat pH air kurang dari tujuh, dan menghambat

pertumbuhan jasad renik pembusuk (Amiarsi et al., 2002).

Gula berperan bagi kesegaran kuncup bunga, karena gula merupakan

karbohidrat yang berguna dalam pertumbuhan dan pemekaran kuncup. Penambahan

gula juga dapat menunda kelayuan. Air bergerak secara osmosis ke mahkota bunga

sehingga mahkota mempunyai turgor yang tinggi dan kesegaran yang lama, sehubungan

dengan banyaknya kandungan air. Sumber gula lain seperti laktosa dan maltosa hanya

dapat digunakan apabila kosentrasinya rendah (Halevy dan Mayak, 1979). Sumber gula

berupa glyserin dapat digunakan sebagai sumber makanan. Glyserin mempunyai

kelarutan terhadap air yang tinggi dan memberikan kelembaban pada bahan. Selain itu,

glyserin dapat dimanfaatkan sebagai plastisizer karena dapat mengurangi kekuatan

ikatan hydrogen internal pada ikatan intermolekul, sehingga mampu meningkatkan

mobilitas dan fleksibilitas rantai polimer, sehingga mampu meningkatkan mobilitas dan

fleksibelitas rantai polimer (Aryani, 2002).

Bunga mawar potong yang direndam ke dalam glyserin 10% dan sukrosa 6%

selama 24 jam dapat memberikan penyusutan bobot paling kecil yaitu 58.86% dengan

penyusutan diameter bunga mawar terkecil 21.47% dan kadar air bunga 4.41% (basis

basah) (Aryani, 2002). Menurut Luqman, (1992) larutan sukrosa 6% dapat

mempertahankan kesegaran dan keharuman bunga. Larutan gula kurang dari 6% tidak

menghasilkan energi yang optimal untuk kelangsungan hidup bunga, sehingga daya

tahan dan kesegaran serta aromanya bertahan lebih singkat. Selanjutnya, penggunaan

sukrosa lebih dari 6% mempunyai potensial osmotik yang lebih kecil dari cairan

didalam sel sehingga tidak dapat melewati membran sel. Hal ini akan mengakibatkan

terjadinya plasmolisis yaitu cairan di dalam sel akan keluar.

Pada pH 3.5 - 4.5 bunga secara maksimum menyerap air. Pada kondisi tersebut

timbulnya lendir pada permukaan tangkai bunga dapat dihambat, sehingga penyerapan

air oleh tangkai bunga tidak terganggu (Halevy dan Mayak, 1979). Penyerapan air

tersebut penting untuk menggantikan air yang hilang akibat penguapan pada permukaan

bunga. Jika tidak terdapat air, maka bunga akan cepat layu. Untuk mencapai kondisi ini

Page 16: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

perlu ditambahkan asam sitrat sebagai penurun pH dan mengurangi penyumbatan pada

batang. Asam sitrat digunakan untuk menaikkan larutan pulsing pada sel-sel tanaman.

Durkin (1979) menyatakan bahwa asam sitrat adalah senyawa penurun pH yang paling

umum dipakai pada larutan pulsing dan sangat efektif untuk digunakan pada mawar.

Dalam kasus yang lain, asam tartarat dan asam glikolat dapat digunakan untuk

menurunkan pH bersamaan dengan gula.

Menurut Michael dan Reid (1992) pulsing memerlukan sukrosa 2 -20% dengan

waktu tertentu (10 menit, suhu 21oC; 20 jam, suhu 2

oC). Pulsing dengan larutan yang

mengandung 20 ppm AgNO3 + 5% sukrosa + 320 ppm asam sitrat dapat

mempertahankan kesegaran bunga mawar potong selama masa pajangan (8.0 - 9.3 hari)

(Amiarsi et al., 2002).

Pada larutan pulsing perlu ditambahkan zat pengawet yang berfungsi untuk

menghambat pertumbuhan mikroba pada batang. Menurut Winarno (1984), asam

benzoate (C6H5COOH) merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya dan

sering digunakan pada bahan yang asam. Bahan ini digunakan untuk mencegah

pertumbuhan khamir dan bakteri. Benzoat efektif pada pH 2.5-4.0. Garam benzoate

memiliki kelarutan yang lebih besar dibandingkan dengan asamnya, karena itu

penggunaan Na-benzoat lebih umum digunakan. Wang dan baker (1979) menyatakan

bahwa benzoate pada larutan pulsing berfungsi sebagai antioksidan dan dapat

mengurangi produksi etilen.

Kualitas air yang digunakan dalam larutan pengawet mempunyai pengaruh

penting dalam menjaga kualitas bunga. Idealnya air yang digunakan adalah air yang

murni dan bersih (Salinger,1985). Air suling lebih baik digunakan daripada air kran

dengan atau tanpa pengawet (Sacalis,1993). Air yang digunakan hendaknya tidak

mengandung padatan terlarut lebih dari 200 ppm.

Kelayuan

Layu adalah terkulai atau mengkerutnya jaringan akibat perubahan sifat elastis

karena menurunnya tegangan turgor. Mayak (1990), menyatakan bahwa kelayuan

berhubungan dengan penurunan potensial air pada jaringan. Potensial air pada mahkota

Page 17: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

bunga cenderung tetap sampai puncak kemekarannya, dan setelah itu menurun drastis.

Ini merupakan salah satu indikasi terjadinya kelainan fisiologis.

Kelayuan erat kaitannya dengan penguapan air dari permukaan bunga

(transpirasi). Transpirasi yang lebih besar dari penyerapan air mengakibatkan

kekurangan air untuk mempertahankan kesegaran. Kelayuan akan ditandai dengan tidak

adanya lagi tegangan permukaan mahkota sehingga mahkota tersebut cendrung lemas

kearah bawah (Arimbawa,1997). Selain itu, kelayuan dapat terjadi karena bunga sudah

mekar sempurna dan terlalu banyak kehilangan air. Tanda-tanda lain bunga layu yaitu

mulai menggulungnya mahkota kearah luar, dan dikatakan layu kalau mahkota benar-

benar sudah jatuh ke bawah karena sama sekali sudah tidak ada ketegaran mahkota

(Ekowati,1997).

Kelayuan erat kaitannya dengan pembengkokkan batang (bent neck) dan

kerontokkan mahkota. Bent neck merupakan salah satu kerusakan fisik pada bunga

mawar potong sebagai akibat hilangnya air dalam jaringan tangkai bunga yang dapat

mengidentikasikan bahwa bunga tersebut telah hilang kesegarannya.

Menurut Burdett (1970) dalam Torre et al.,(2000), hilangnya tekanan turgor

berpengaruh berkurangnya pembentukan lignin pada tangkai bunga sehingga tangkai

kehilangan ketegarannya, kemudian menyebabkan tangkai membengkok dan seiring

bertambahnya masa pajangan tangkai bunga akan terkulai. Bent neck akan menghambat

aliran air ke mahkota bunga sebagai akibat dari tersumbatnya pembuluh tangkai

sehingga tidak ada lagi ketegaran pada mahkota bunga sehingga kerontokkan mahkota

tidak dapat dicegah (Ekowati, 1997). Kehilangan air yang melebihi 10% dari berat

komoditi mengakibatkan kelayuan yang serius (Sacharow et. al.,1970 dalam Widjandi

et al.,1989).

Penyimpanan dengan Atmosfer Termodifikasi

Penyimpanan dengan teknik atmosfer termodifikasi adalah penyimpanan produk

hasil pertanian dengan lingkungan udara yang mempunyai komposisi gas berbeda

dengan udara normal melalui penggunaan film plastik pengemas. Kosentrasi gas O2 dan

CO2 di dalam kemasan berubah sehubungan dengan proses kegiatan pernafasan produk

hasil pertanian yang dikemas.

Page 18: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Penggunaan teknik atmosfer termodifikasi dalam penyimpanan dan

pengangkutan bunga semakin popular digunakan untuk menggantikan penyimpanan

suhu dingin. Kandungan oksigen yang rendah disekitar bunga akan menghambat proses

respirasi dan menurunkan tingkat kerusakan bunga. Meningkatnya kandungan CO2

dilingkungan bunga akan menurunkan laju respirasi, proses oksidasi dan menurunkan

pengaruh etilen, namun jumlah yang tinggi mungkin akan meracuni bunga itu sendiri

(Soekartawi,1996).

Menurut Widjandi (1981), penyimpanan dengan atmosfer termodifikasi pada

bunga potong dilakukan dengan membungkus bunga dengan plastik kedap air seperti

polietilen atau pembungkus lain yang mempunyai permeabilitas tertentu terhadap O2

dan CO2 sehingga respirasi dapat dihambat.

Menurut penelitian Corbineau dan Meudou (1988) dalam Neni Suswatini

(1995), penyimpanan bunga mawar dengan teknik atmosfer termodifikasi 5–

10% CO2 dan 1–3% O2 dengan suhu 0oC dapat mempertahankan kesegarannya selama

3–4 minggu (Tabel 2). Tetapi bunga mawar yang digunakan adalah bunga mawar yang

tumbuh didaerah sub tropis sehingga tahan disimpan pada suhu 0oC.

Tabel 2. Penyimpanan dengan modifikasi atmosfer pada suhu

rendah (Corbineuau dan Meudon, 1988)

Jenis CO2

(%)

O2 (%) Suhu

(oC)

Daya Simpan

(minggu) Freesra 10 21 1 - 2 3

Carnation 5 1-3 0-1 4

Gladiol 5 1-3 1,5 3

Lili 10-15 21 1 3

Mawar 5-10 1-3 0 3-4

Tulip 5 21 1 1,5

Kosentrasi gas optimum untuk penyimpanan bunga mawar pada suhu 10oC

adalah 2 persen O2 dan 10 persen CO2 selama 7 hari dapat mempertahankan kesegaran

bunga selama 6,76 hari (Ekowati,1997). Menurut Rini (2002), bunga mawar potong

yang disimpan dalam ruang pendingin (5-6oC) dengan kosentrasi gas O2 2% dan CO2

7.5% dapat mempertahankan kesegaran bunga selama masa pajangan hingga 5.33 hari.

Page 19: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Pengaturan komposisi udara selama penyimpanan atau pengangkutan akan

memperlambat proses-proses metabolisme, kelayuan dan perkembangan

mikroorganisme (Peleg, 1985). Zagory dan Kader (1988), menyatakan bahwa komposisi

udara yang optimal dalam penyimpanan dapat menurunkan laju respirasi tanpa

menimbulkan kerusakan akibat metabolisme pada produk yang disimpan. Prince dan

Tayama (1988), menyatakan bahwa pada daerah yang dingin, pendinginan selain

mengurangi respirasi, juga menghambat biosintesa etilen dan mengurangi kehilangan

air. Suhu pendinginan tergantung jenis bunga.

Perlu dilakukan pra-pendinginan segera seelah panen. Sebab meskipun bunga

potong sudah disimpan dalam ruang pendinginan dengan suhu optimum, penurunan

suhu bunga berjalan cukup lambat sehingga proses metabolisme masih tetap tinggi.

Akibatnya laju produksi etilen masih tinggi, sehingga terjadi akumulasi etilen. Menurut

Muctadi (1992), metode yang cocok untuk bunga mawar adalah dengan hydro cooling.

Cara yang termudah adalah dengan metode spray atau penyemprotan keseluruh

permukaan bunga segera setelah panen.

Manfaat yang dapat diperoleh dari peyimpanan dengan teknik modifikasi

atmosfer adalah (1) kosentrasi O2 yang rendah dapat menurunkan laju respirasi dan

oksidasi substrat sehingga umur komoditas akan lebih panjang, perombakan khlorofil

tertunda dan produksi etilen rendah, (2) kandungan CO2 dalam sel yang tinggi

menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis seperti penurunan reaksi-reaksi sintesis

pematangan (misalnya zat warna), penghambatan sintesis khlorofil, (3) adanya interaksi

antara O2, CO2 dan suhu rendah dapat mengurangi susut bobot (Pantastico, 1986).

Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas memungkinkan terjadinya kondisi

atmosfer termodifikasi serta dapat melindungi dan mengawetkan produk yang disimpan

disamping produk yang disimpan menjadi lebih menarik. Film kemasan memberikan

lingkungan yang berbeda pada produk yang disimpan karena laju perembesan O2 ke

dalam kemasan dan CO2 keluar kemasan sebagai akibat proses respirasi, berbeda-beda

tergantung dari jenis dan sifat kemasan yang digunakan. Film plastik memberikan

perlindungan pula terhadap kehilangan air pada produk sehingga sampai waktu yang

lama produk akan tetap kelihatan segar.

Page 20: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Laju penyerapan gas tergantung dari struktur film permeabel, ketebalan, luas

permukaan, suhu, dan perbedaan kandungan gas antara bagian dalam dan luar kemasan.

Parameter produk yang mempengaruhi laju penyerapan gas antara lain berat produk

yang dikemas, laju kegiatan pernafasan, dan volume bebas dalam kemasan. Laju

kegiatan pernafasan yang dikemas merupakan parameter penting untuk menentukan

langkah-langkah optimasi selanjutnya, yaitu untuk mendapatkan lingkungan yang cocok

dalam mempertahankan kesegaran.

Rokhani, et al., 2000 menyebutkan, kosentrasi gas pada kondisi ke-setimbangan

(steady state) dapat dicapai apabila film plastik yang digunakan permeabel terhadap gas

O2, CO2 dan N2. Koefisien permeabilitas plastik polipropilen dan polietilen dapat

meningkat seiring dengan peningkatan suhu penyimpanan. Penyimpanan buah segar

dan sayur-sayuran di dalam kemasan plastik mensyaratkan spesifik permeability film

kemasan yang digunakan.

Tabel 3. Koefisien permeabilitas, energi aktivasi dan rasio permeabilitas film

plastik (Rokhani, et al., 2000)

Film Kemasan

T

(oC)

Koefisien Permeabilitas

( ml.mm/m2.hari. atm)

T

(oC)

Energi Aktivasi

(kJ/mol)

Rasio

Permea-

bilitas

O2

CO2

O2

CO2

Polipropilen

Polietilen-strech wrap

Polietilen-low density a)

Polipropilen-oriented (PP) b)

Polivinil klorida (TPM-87) c)

Polietilen-low density d)

25

25

25

21

25

25

8.58 x 101

2.05 x 102

2.07 x 102

3.90 x 101

6.73 x 101

2.78 x 102

1.73 x 102

8.28 x 102

9.03 x 102

1.13 x 102

3.85 x 101

1.42 x 103

8-26

8-26

0-25

-

0-22

-

14.0

20.7

42.6

-

38.4

43.1

29.4

25.2

38.9

-

39.3

34.3

2.0

4.0

4.4

3.9

5.7

5.1 a) Mannaperuma ang Singh (1989)

b) Geeson et al., (1985) pada 21 oC

c) Hasil perhitungan Rokhani (1992) d) Hasil perhitungan Ex ate al., (1993)

Berdasarkan penelitian Gunadnya (1993) terhadap polietilen densitas rendah,

polipropilen, strech film, dan white strech film dengan ketebalan 0.99, 0.61, 0.57 dan

0.58 mil, koefisien permeabilitas beberapa film telah diketahui, dapat dilihat pada

Tabel 4.

Page 21: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 4. Koefisien permeabilitas film kemasan hasil perhitungan

dan penetapan dalam ml.mil/m2. jam (Gunadnya, 1993)

Jenis film kemasan 10oC

a) 15

oC

a) 24

oC

b)

O2 CO2 O2 CO2 O2 CO2

Polietilen densitas- - - - - 1002 3600

rendah

Polipropilen 265 364 294 430 229 656

Strech film 342 888 473 748 4143 6226

White strech film 226 442 291 412 1464 1470

a) hasil perhitungan

b) hasil penetapan

Komposisi udara diruang penyimpanan mempunyai pengaruh yang besar

terhadap sifat-sifat bahan segar yang disimpan. Kandungan oksigen, karbondioksida dan

etilen saling mempengaruhi metabolisme komoditas. Agar tujuan penyimpanan bahan

segar tercapai, perlu melakukan modifikasi komposisi udara disekitar komoditas

tersebut. Modifikasi komposisi udara dilakukan dengan menurunkan kadar oksigen dan

atau meningkatkan kandungan karbondioksida dapat dilakukan dengan pengemasan

bahan segar dengan film plastik atau bahan lain (Rokhani,1996)

Model matematik untuk pengemasan sistem atmosfer termodifikasi (MAP)

dinyatakan dalam persamaan Hayakawa et al., 1975 ;Mannaperuma and Singh, 1990;

Exama et al., 1993; Fisman et al., 1995; Rokhani et al., 2001):

(1)

Dalam kondisi keseimbangan, konsentrasi gas O2 dan CO2 dapat ditentukan dengan

persamaan berikut :

(2)

(3)

xs adalah konsentrasi gas kesetimbangan, (y) merupakan konsentrasi gas diluar

kemasan, (W) berat bahan dan (R) laju respirasi. Berdasarkan persamaan 2 dan 3

WRxyb

AP

dt

dxV

111 RPA

Wbyx s

222 RPA

Wbyx s

Page 22: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

konsentrasi gas kesetimbangan dapat ditunjukan dengan persamaan berikut (Rokhani et

al., 2001) :

(4)

(5)

Dimana : xs = konsentrasi gas kesetimbangan, desimal

xo

= konsentrasi gas awal, desimal

P = permeabilitas film plastik, m2/jam

A = luas permukaan, m2

b = ketebalan film plastik, m

t = waktu, jam

V = volume kemasan, m3

subskrip 1 dan 2 masing-masing menyatakan gas O2 dan CO2

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan O2 dan CO2 dalam

kemasan atmosfer termodifikasi antara lain suhu, kelembaban, permeabilitas kemasan,

ketebalan, luas permukaan, jenis dan jumlah bahan (Rokhani et al., 2001).

Pertimbangan lain yang diperlukan untuk mendesain kemasan yaitu :1) ukuran

dan bentuk kemasan harus disesuaikan dengan cara penanganan dan pemasaran bahan

yang dikemas, 2) bahan kemasan tidak mengandung bahan kimia yang dapat bereaksi

dengan bahan yang dikemas, 3) biaya kemasan sesuai dengan harga bahan yang

dikemas.

Operasi penanganan produk setelah pengemasan perlu dipertimbangkan juga

dalam menentukan jenis kemasan. Jika produk harus diberi perlakuan pra pendinginan

dan disimpan dalam RH tinggi, maka kemasan yang digunakan adalah kemasan yang

tidak menyerap air. Kemasan juga harus menyediakan ventilasi yang cukup untuk

membuang panas yang dihasilkan oleh produk selama penyimpanan, khususnya pada

kondisi bukan penyimpanan dingin. Menurut Ekowati (1997), bunga mawar potong

selama penyimpanan pada suhu 10oC dikemas dengan plastik LDPE dan polipropilen

dapat mempertahankan kesegaran bunga selama 9-10 hari.

t

bV

PAxxxtx ss exp

111

0

1

t

bV

PAxxxtx ss exp

222

0

2

Page 23: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Kemasan Karton

Secara umum kemasan untuk buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga dapat

digolongkan menjadi dua yaitu kemasan fleksibel dan kemasan kaku (rigid packaging).

Kemasan fleksibel biasa digunakan untuk kemasan dalam dan berfungsi untuk

membungkus produk dan tidak melindungi produk dari tekanan dan tumpukan.

Contohnya adalah karung plastik, kantong dari polipropilen, kantong plastik, dan plastik

film. Film plastik yang banyak digunakan sebagai kemasan adalah jenis LDPE.

Kemasan kaku biasa digunakan sebagai kemasan luar dan dapat melindungi

produk dari benturan, tekanan, tumpukan dan penanganan yang kasar. Contohnya yang

umum dipakai untuk bunga adalah kotak karton bergelombang yang terbuat dari

fibreboard.

Menurut FPI (2004), kemasan kotak karton (corrugated box) dibuat dari karton

bergelombang yang memiliki tiga daya tahan dalam melindungi produk di dalamnya

yaitu kotak karton memiliki ketahanan jebol, daya tahan susun dan daya tahan air.

Ketahanan jebol dan daya tahan susun dari kotak karton sangat tergantung pada kualitas

bahan yang digunakan. Sedangkan daya tahan air dapat ditingkatkan dengan

menambahkan lapisan lilin pada permukaan kotak karton, baik pada bagian dalam

maupun pada bagian luar sesuai kebutuhan. Kotak karton mempunyai bobot yang ringan

sehingga akan mempermudah pembongkaran dan dinding kotaknya yang halus

dibandingkan peti kayu menyebabkan gesekan antara komoditi dengan dinding kotak

tidak berakibat buruk.

Kemasan karton yang dilipat dapat digunakan untuk pemasaran eceran. Untuk

penyimpanan dan pengangkutan kecenderungan meningkat ke arah penggunaan karton

tebal bergelombang (corrugated cardboard) lapis majemuk atau lapis tunggal Gambar

1.

Gambar 1. Kemasan karton tebal dengan sistem

staple pada karton tebal satu lapis

Page 24: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Menurut Edmond et al., (1975), proses-proses yang perlu diperhatikan sebelum

mengemas bunga potong antara lain proses respirasi, tranpirasi, dan laju pembelahan

sel. Untuk mempertahankan mutu bunga potong, diusahakan proses-proses biologis ini

berlangsung lambat dengan cara mengusahakan volume kemasan relatif kecil, tidak ada

bahan penyerap air dan kemasan bersifat kedap gas.

Dalam keadaan sehari-hari kemasan bunga potong bisa berupa kotak karton

walaupun masih terbatas pada penggunaan kotak karton bekas karena biayanya lebih

murah jika dibandingkan dengan penggunaan kotak karton baru. Berdasarkan penelitian

Widjandi et al.,(1989), kemasan yang cocok untuk anggrek yaitu memiliki lubang

sirkulasi udara. Lubang didisain sedemikian rupa sehingga aliran udara atau uap air

mengalir sempurna. Selain itu besar lubang perlu disesuaikan dengan kenyamanan dan

kemudahan selama penanganan.

Pengemasan bunga potong, selain untuk tujuan pengawetan, juga bertujuan

untuk menunjang kelancaran transportasi, distribusi dan juga sebagai alat persaingan

pemasaran. Dengan menggunakan kemasan yang baik, bunga akan lebih awet atau

tahan selama perjalanan menuju lokasi pemasaran.

Secara umum bentuk dan ukuran kemasan karton untuk bunga potong seperti

anggrek dan mawar mengikuti stadarisasi kemasan karton untuk keperluan ekspor

(Widjandi et al.,1989). Bentuk dan ukuran kemasan karton untuk bunga potong dapat

dilihat pada Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Bentuk kemasan bunga potong

Ukuran kemasan kotak karton yang sering digunakan untuk bunga potong dapat dilihat

pada Tabel 5, 6, dan 7 :

Page 25: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 5. Kotak karton untuk kemasan bunga potong

No. Kemasan Dimensi dalam (cm) Dimensi luar (cm) Kapasitas

p l t p l t muat

1. E-1 100 25 10 101 26 11 60 - 80

2. E-2 69 24 8 70 26 9 40

3. D-1 60 15 7 61 15.5 7.5 20

4. D-2 100 40 40 101.5 41 41 600

5. I-1 88.5 38.5 30 90 40 31 600

6. I- 2 100 41 11 101 42 14 600

7. K-1 78 39 14.5 80 40 15 -

Keterangan :

E-1 = kemasan anggrek untuk ekspor

E-2 = kemasan anggrek untuk ekspor

D-1 = kemasan anggrek dan bunga potong lainnya untuk dalam negeri

dan transpor antar pulau

D-2 = kemasan krisan untuk transport antar pulau

I-1 = kemasan krisan impor dari Malaysia

I-2 = kemasan anyelir impor dari New Zealand

K-1 = kemasan bunga potong segar yang diproduksi PT. Guru

Indonesia

Kapasitas muat dihitung dalam satuan tangkai

p = panjang

l = lebar

t = tinggi

Kemasan karton yang efisien adalah kemasan yang dapat memberikan

perlindungan menyeluruh secara optimal. Efisien diartikan sebagai kemasan karton

yang memiliki volume relatif kecil tapi bisa diisi lebih banyak dan tidak terjadi

kerusakan secara fisik (FPI, 2004).

Page 26: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 6. Luas dan volume masing-masing kemasan

No. Kemasan Dimensi dalam Dimensi luar Perbandingan

Luas Volume Luas Volume (cm3/cm

2)

(cm2) (cm

3) (cm

2) (cm

3) Dalam Luar

1. E-1 7 500 25 000 8 046 28 886 3.33 3.59

2. E-2 4 800 13 248 5 176 14 460 2.76 2.79

3. D-1 2 850 6 300 3 038 7 091 2.21 2.33

4. D-2 19 200 160 000 20 008 170 622 8.33 8.53

5. I-1 14 435 102 218 15 260 111 600 7.08 7.31

6. I- 2 11 302 45 100 11 916 50 904 3.99 4.27

7. K-1 9 477 44 109 10 000 48 000 4.65 4.80

Tabel 7. Besar lubang ventilasi untuk masing-masing kemasan

No. Kemasan Dimensi Jumlah Luas Persentase lubang

lubang (cm) lubang lubang (cm2) terhadap

Luas Volume

1. E-1 Ø = 2.0 12 37.70 0.503 0.151

2. E-2 Ø = 2.2 4 15.21 0.317 0.115

3. D-1 Ø = 2.5 4 19.63 0.689 0.312

4. D-2 Ø = 5.5 4 143.03 0.745 0.089

5. I-1 Ø = 2.0 8 121.13 0.839 0.119

6. I- 2 Ø =3.0 8 56.55 0.500 0.125

Keterangan :

- Persen lubang dihitung terhadap dimensi dalam

- Pesen lubang terhadap luas dihitung dalam % (cm2/cm

2)

- Persen lubang terhadap volume dihitung dalam % (cm2/cm

3)

- Untuk kemasan K-1 tidak terdapat lubang ventilasi

Menurut Arimbawa (1997), bunga mawar yang dikemas dengan film plastik

tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perkembangan kelayuan selama masa

pajangan hal ini dimungkinkan karena bunga mawar tersebut

dimasukkan dalam kemasan sekunder (kotak kardus) yang memiliki sirkulasi udara

yang baik selama masa pengangkutan.

Untuk mempertahankan mutu bunga mawar selama masa pajangan perlu

dilakukan perlakuan kemasan karton yang dikombinasikan dengan film plastik

(Ekowati, 1997).

Page 27: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan

Hasil Pertanian (TPPHP), Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

IPB. Penelitian dimulai bulan Desember sampai Mei 2005.

Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunga mawar potong

(Rosa hybrida) varietas Melano berwarna merah yang diperoleh dari kebun mawar

Saung Krisna PT. Adhi Loji Cipanas, air dingin sebagai pre-cooling dan air suling

sebagai bahan perendaman bunga selama dalam perjalanan menuju laboratorium.

Bahan lain adalah formula pengawet yang terdiri dari sukrosa, glyserin, Na-benzoat dan

asam sitrat yang berfungsi sebagai pulsing sebelum bunga potong mawar disimpan

dalam ruang pendingin (10oC).

Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kotak kaca ukuran 20 x

20 x 40 cm3, lemari pendingin untuk penyimpanan suhu rendah. Gas Analiyzer

Shimadzu untuk mengukur kosentrasi O2 dan CO2, Chromameter Minolta CR–200

untuk mengukur warna, timbangan, jangka sorong, penggaris, busur, gunting bunga dan

kardus ukuran 60 x 15 x 7 cm3.

Prosedur Penelitian

Bunga mawar (Rosa hybrida) berwarna merah yang diperoleh dari kebun

bunga mawar di daerah Cipanas yang dipetik pada umur panen 2-3 mahkota bunga

telah keluar. Setelah pemanenan, tangkai bunga dipotong sepanjang 40 cm kemudian

bunga segera diberi perlakuan pre-cooling dengan metode hydro cooling yang dilakukan

dengan menyemprotkan (spraying) air dingin pada seluruh bagian bunga mawar potong.

Pre-cooling ini merupakan pendinginan yang dilakukan sebelum bunga mawar potong

diangkut atau disimpan. Perlakuan ini dimaksudkan untuk menurunkan panas lapang,

menurunkan kepekaan bunga terhadap serangan mikroba, mengurangi jumlah air yang

hilang dan memudahkan pemindahan kedalam ruang penyimpanan dingin atau sistem

Page 28: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

transportasi. Bunga yang telah mendapat perlakuan pre-cooling diikat (bunching) dalam

setiap ikatan terdapat 20 tangkai bunga. Setelah pengikatan, bunga dikemas dengan

kertas pembungkus yang berbentuk kerucut. Selama pengangkutan bunga dari lapang ke

laboratotium bunga mawar potong dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air suling.

(a) (b)

Gambar 3. (a) bunga mawar sebagai bahan percobaan,(b) penanganan

bunga mawar pada saat pengangkutan

Penelitian dilakukan dua tahap, yaitu :

Tahap pertama: Penentuan laju respirasi dan komposisi zat larutan pengawet (

pulsing) dan laju respirasi bunga.

Tahap pertama ini bertujuan untuk menentukan komposisi larutan pengawet

(pulsing) yang paling baik sehingga memberi masa pajangan bunga (vase life) yang

lebih lama setelah penyimpanan. Bunga mawar dipotong pada pagi hari dari tanaman

induknya, selanjutnya bunga direndam dalam larutan pulsing. Larutan pulsing terdiri

dari natrium benzoat 300 ppm, asam sitrat 375 ppm (sampai pH larutan pulsing sekitar

3.5-4.5), sukrosa dengan tingkat kosentrasi 3%, 6% dan glyserin dengan tingkat

kosentrasi 10%, 25% selama 24 jam.

Kemudian bunga potong mawar sebanyak 10 tangkai dimasukkan ke dalam

kotak kaca berukuran 20 x 20 x 40 cm3, ujung tangkai bunga dipotong ± 1 cm untuk

menghilangkan jaringan yang busuk kemudian ditutup rapat. Bagian sambungan

tutupnya dilapisi lilin dan vaselin untuk mencegah kebocoran antara tutup dengan

dinding kaca, sehingga tidak terjadi sirkulasi gas masuk dan keluar. Kemudian

dimasukkan ke dalam ruang pendingin dengan suhu 10oC, RH 70–90% sebanyak dua

Page 29: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

kali ulangan. Sebagai kontrol dilakukan perlakuan bunga mawar potong yang tidak

direndam dalam larutan pengawet.

Kosentrasi gas dalam kotak kaca diukur untuk mengetahui laju respirasi bunga

selama penyimpanan sehingga diketahui kosentrasi gas optimum selama penyimpanan.

Pengukuran konsentrasi gas dilakukan melalui lubang yang telah dibuat pada kotak

kaca dan dihubungkan dengan selang penghubung untuk pengukuran komposisi gas

dalam wadah dengan menggunakan alat gas analyzer. Pengukuran komposisi dilakukan

setiap hari selama 5 hari dan pada hari pertama pengukuran dilakukan setiap 3 jam. Laju

respirasi ditetapkan sebagai laju produksi CO2 dan laju konsumsi O2 dalam ml/kg.jam.

Setelah masa penyimpanan, bunga dikeluarkan dari kotak kaca dan dipajang untuk

mengetahui lama masa pajangan, kelayuan dan untuk mendapatkan derajat

pembengkokan leher bunga (bent neck). Pemajangan dilakukan sampai bunga layu atau

sudah tidak layak lagi untuk dipajang. Bagan alir tahap pertama dapat dilihat pada

Gambar 4.

Page 30: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 4. Diagram alir proses penelitian tahap I

Tahap kedua : Pengemasan bunga mawar potong.

Tahap kedua ini bertujuan untuk menentukan model kemasan bunga mawar.

Penelitian ini terdiri dari 7 perlakuan model kemasan selama penyimpanan yaitu :

V1T1 = kardus berventilasi dengan diameter 2,5 cm terbuka

V1T2 = kardus berventilasi dengan diameter 2,5 cm ditutup plastik polietilen

Penyeragaman ukuran

Perendaman dalam larutan pulsing selama 12 jam : (sukrosa 3% + glyserin10%), (sukrosa 3% + 25% glyserin)

(sukrosa 6% + glyserin 10%), (sukrosa 6% + 25% glyserin)

(Na-benzoat 300 ppm + asam sitrat 375 ppm)

Penyimpanan dalam chamber

T = 10oC, RH 70 – 90%

(selama 5 hari)

Pemajangan di suhu ruang

T = ± 25oC, RH 65 - 80%

(penentuan kelayuan dan bent neck)

Bunga mawar potong

Bunga mawar segar

(panjang 40 cm)

10 tangkai bunga ditimbang

Pengukuran laju respirasi

Page 31: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

V1T3 = kardus berventilasi dengan diameter 2,5 cm ditutup plastik polipropilen

V2T1 = kardus berventilasi dengan diameter 3.5 cm terbuka

V2T2 = kardus berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup plastik polietilen

V3T3 = kardus berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup plastik polipropilen

K = tanpa ventilasi

Bunga mawar potong direndam dalam larutan pulsing terpilih selama 24 jam,

dimasukkan ke dalam kemasan sebanyak 20 tangkai untuk masing-masing perlakuan

kemasan. Bunga diikat per 10 tangkai dan ujung dibalut dengan kapas yang telah

dibasahi dengan air aquades untuk menjaga kelembaban bunga dalam kemasan. Bunga

dalam kemasan disusun saling menyilang untuk menghindari kerusakan fisik bunga

mawar. Kemasan yang digunakan adalah kardus dengan ketebalan satu gelombang

ukuran 60 x 15 x 7 cm3 yang dibuat ventilasi dan dikombinasikan dengan plastik

polietilen dan polipropilen untuk menutupi ventilasi yang berperan sebagai

pengkondisian udara termodifikasi. Untuk setiap kardus dibuat ventilasi, diameter

ventilasi terdiri dari 2 variasi yaitu 2,5 cm dan 3.5 cm. Penutup kardus dibuat lubang

yang dihubungkan dengan selang untuk pengukuran laju respirasi bunga selama dalam

kemasan kardus.

Bunga yang telah dikemas disimpan di dalam ruang pendingin dengan suhu

10oC selama 5 hari. Pengukuran konsentrasi gas dalam kardus dilakukan melalui lubang

yang telah disediakan yang dilakukan setiap 6 jam sekali selama 5 hari. Penentuan

model kemasan terbaik ditunjukkan dengan kosentrasi gas dalam kemasan yang

mendekati komposisi gas O2 dan CO2 optimum untuk bunga mawar. Setelah masa

penyimpanan berakhir, bunga dikeluarkan dari kotak kemasan untuk selanjutnya

dipajang pada suhu ruang ± 25oC-27

oC RH 65-80%. Penentuan perubahan mutu bunga

dilakukan selama masa pajangan.

Penentuan mutu bunga mawar potong dilakukan untuk mendapatkan perlakuan

kemasan terbaik yang dapat memberikan penampakkan visual bunga yang lebih baik

selama masa pajangan. Penentuan mutu bunga mawar potong selama masa pajangan

meliputi pengukuran penyusutan panjang tangkai, penyusutan diameter tangkai dan

bunga, warna, bent neck, kelayuan, kadar air, dan susut bobot. Bagan alir tahap

pengemasan dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 32: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 5. Diagram alir proses penelitian tahap II

Penyeragaman ukuran

(panjang 40 cm)

Perendaman dalam larutan pulsing terpilih selama 12 jam :

Penyimpanan

T = 10oC, RH 70-90% (selama 5 hari)

Pengemasan dalam karton berventilasi

dengan diameter :

V1T1= 2,5 cm terbuka

V1T2= 2,5 cm ditutup plastik polietilen

V1T3= 2,5 cm ditutup plastik polipropilen

V2T1= 3.5 cm terbuka

V2T2= 3.5 cm ditutup plastik polietilen

V2T3= 3.5 cm ditutup plastik polipropilen

K1 = tanpa ventilasi

Pengamatan perubahan mutu bunga

(setiap hari sampai bunga layu)

Bunga mawar potong

20 tangkai bunga ditimbang

Pengukuran konsentrasi gas CO2 dan O2

Pemajangan di suhu ruang

T = ± 25oC, RH 65-80%

Page 33: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Pengamatan dan Analisis

Pengamatan dan pengujian mutu bunga potong mawar setelah penyimpan

meliputi :

1. Parameter fisik : a. panjang tangkai

b. diameter tangkai

c. Diameter mahkota bunga

d. bent neck

e. kelayuan

f. warna

g. kadar air

2. Parameter fisiologi: laju respirasi

3. Uji organoleptik yang meliputi warna, keharuman, kesegaran mahkota, bent

neck dan penampakan keseluruhan.

Masa pajangan dihitung mulai dari bunga dikeluarkan dari penyimpanan sampai

layu sedangkan masa kesegaran dihitung berdasarkan pada waktu bunga di panen

sampai bunga mengalami kelayuan atau berdasarkan atas penjumlahan masa

penyimpanan dengan masa pajangan. Waktu pengamatan berbeda dengan waktu

pengamatan untuk komoditas buah-buahan dan sayur-sayuran karena, bunga setelah

dikeluarkan dari penyimpanan tidak langsung dikonsumsi dalam arti dimakan

melainkan untuk dinikmati keindahannya. Oleh karena itu waktu pengamatannya adalah

setelah waktu penyimpanan berakhir. Pengamatan terhadap parameter mutu dilakukan

setiap hari.

Pengamatan dan pengujian dilakukan pada keadaan awal sebelum dilakukan

penyimpanan, kemudian setiap hari setelah masa penyimpanan berakhir (selama masa

peragaan). Pengamatan dihentikan apabila bunga sudah layu.

Panjang tangkai

Panjang tangkai bunga diukur dengan menggunakan mistar secara tegak lurus

dari bawah kelopak bunga sampai ke ujung tangkai. Pengukuran dilakukan sebanyak 3

kali dan diambil rata-ratanya. Perhitungan penyusutan panjang tangkai adalah sebagai

berikut :

Page 34: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

T1

penyusutan (%) = x 100%

T2

Keterangan : T1 = panjang awal tangkai (cm)

T2 = panjang akhir tangkai (cm)

Pengukuran diameter mahkota,panjang dan diameter tangkai

Pengukuran diameter mahkota bunga, panjang dan diameter tangkai dilakukan

terhadap bunga potong mawar sebelum penyimpanan dan selama masa pajangan.

Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan atau penyusutan yang terjadi

karena proses metabolisme bunga selama masa pajangan. Pengukuran dilakukan

menggunakan jangka sorong untuk diameter mahkota bunga dan penyusutan diameter

tangkai bunga dan dilakukan pengukuran pada tiga titik yang berbeda, yaitu bagian

bawah, tengah dan atas tangkai, kemudian dirata-ratakan. Perhitungan penyusutan

panjang dan diameter tangkai bunga adalah sebagai berikut :

D1

penyusutan (%) = x 100 %

D0

Keterangan : D1 = Diameter akhir tangkai atau bunga (cm)

D0 = Diameter awal tangkai atau bunga (cm)

Bent neck

Bent neck adalah terjadinya pembengkokkan tangkai pengamatan ini diamati

secara visual. Berdasarkan syarat mutu bunga mawar potong terhadap keadaan tangkai

bunga, maka tangkai bunga yang masuk mutu adalah tangkai yang kuat dan lurus. Oleh

karena itu setiap bagian tangkai yang telah membengkok dikatagorikan sebagai tangkai

yang tidak lurus atau mengalami bent neck. Bagian bunga mawar yang paling lemah

adalah leher bunga, pembengkokkan itu disebabkan karena ada pembuluh pada tangkai

yang tersumbat.

Bent neck diamati mulai sebelum penyimpanan dilanjutkan setiap hari setelah

keluar dari penyimpanan. Persamaan yang digunakan untuk perhitungan persentase

bent neck adalah :

Page 35: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Σ bunga yang mengalami bent neck

Bent neck (%) = x 100%

Σ sampel

Kelayuan

Kelayuan diamati secara visual mulai sebelum penyimpanan dan dilanjutkan

setiap hari setelah keluar dari penyimpanan. Kelayuan ditandai dengan mulainya

menggulung mahkota kearah luar dan dikatakan layu apabila mahkota benar-benar

sudah jatuh kebawah karena sama sekali sudah tidak ada ketegaran mahkota. Persamaan

yang digunakan untuk perhitungan kelayuan adalah :

Σ bunga yang mengalami kelayuan

Kelayuan (%) = x 100%

Σ sampel

Warna

Penampakan pada bunga mawar yang diamati adalah warna mahkota bunga.

Warna bunga diukur dengan menggunakan alat chromameter (Monolta CR-200) dengan

sistem L a b. Pengukuran dilakukan dengan cara menempelkan alat sensor pada bahan

dan menembakkan sinar pada permukaan bahan. Nilai hunter L menunjukkan warna

kromatik campuran merah hijau yang lainnya bergerak dari positif (0 sampai 100) untuk

warna merah sampai negative (0 sampai 80) untuk warna hijau. Nilai hunter b

menunjukkan warna kromatik campuran kuning sampai negative (0 sampai 70) untuk

warna biru.

Menurut Mohsenin (1984), metode Munsell merupakan metode berdasarkan tiga

notasi Munsell yaitu Hueo (hijau, merah, biru, kuning),value (nilai L atau kecerahan

yang bergerak dari dark atau gelap sampai light/bright atau cerah dan Chroma (saturasi

atau tingkatan kandungan warna yang bergerak dari weak atau muda sampai

vivid/strong atau tua). Nilai dari notasi tersebut kemudian diplotkan dalam Munsell

color chart (Gambar 5). Pengukuran warna bunga mawar potong dilakukan pada 2

sampel untuk setiap kemasan dan setiap sampel yang ditembak pada 3 titik yang

berbeda.

Page 36: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 6. Munsell color chart (L a b color chart)

Kadar air (AOAC, 1984)

Pengukuran kadar air dilakukan dengan menimbang berat sampel awal (1 -2

gram). Sampel dicacah (mahkota, kelopak bunga, tangkai dan daun) dan ditimbang,

kemudian dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan. Pengeringan dilakukan pada

suhu 105oC. Pengeringan dilakukan hingga dicapai bobot yang stabil yang berarti semua

air bebas telah dilepaskan dari bahan. Untuk mengetahui bobot akhir dilakukan

penimbangan dengan terlebih dahulu mendinginkan bahan dalam desikator. Perhitungan

kadar air adalah sebagai berikut :

kadar air (%) = berat awal (W0) – berat akhir (W1) x 100%

berat awal (W0)

Keterangan : W0 = berat awal sebelum dikeringkan (gram)

W1 = berat akhir bahan sesudah dikeringkan (gram)

Page 37: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Pengukuran laju respirasi

Laju respirasi dihitung dengan mengetahui berat bahan, volume bebas wadah

dan perbedaan kosentrasi setelah waktu tertentu. Mannapperuma (1989), menyatakan

persamaan laju respirasi sistim tertutup pada suhu tertentu dengan satuan ml/kg-jam

seperti pada persamaan berikut :

(6)

(7)

Keterangan : R = laju respirasi, ml/kg-jam

x = kosentrasi gas, desimal

t = waktu, jam

W = berat komoditas, kg

V = volume kemasan , ml

subskrip 1 dan 2 masing-masing menyatakan gas O2 dan

CO2

Pengukuran laju respirasi dengan menggunakan alat gas Analyzer Shimadzu

yang dinyatakan dalam ml gas (CO2, O2)/kg bahan.jam.

Uji Organoleptik

Pengujian organoleptik merupakan persepsi konsumen terhadap bunga yang

diuji yang dilakukan secara visual (Soekarto, 1993). Bunga yang diuji adalah

keseluruhan perlakuan yang terdiri dari 20 tangkai bunga per vas pajangan dan masing-

masing 2 ulangan yang diperagakan kepada 10 panelis. Panelis yang digunakan adalah

panelis semi terlatih. Pengujian dilakukan setiap hari setelah bunga keluar dari

penyimpanan. Uji yang digunakan adalah uji hedonik dengan parameter mutu

penampakan, warna, aroma dan kegemaran. Skala hedoniknya mempunyai kisaran dari

1 sampai 5, berurutan mulai dari 1 (sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (netral), 4

(suka) dan 5 (sangat suka).

dt

dx

W

VR 1

1

dt

dx

W

VR 2

2

Page 38: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Analisis

data menggunakan metode Analisis of Variant (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji

Duncan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Uji ANOVA dapat

dilakukan hanya jika syarat ANOVA terpenuhi, yaitu aditif (variable respon harus

berupa penjumlahan), bebas (setiap data memiliki peluang yang sama untuk muncul

dalam setiap pengumpulan data untuk setiap ulangan), distribusi data normal (data yang

digunakan memiliki nilai tengah dan simpangan baku), dan ragam homogen (sebaran

data tidak terlalu jauh).

Model matematis dari rancangan percobaan ini dikutip dari Matjik dan

Sumertaya (2000).

Yijk = µ + Ai + ε k(i)

Keterangan :

Yik = Nilai pengamatan dari perlakuan ke-i yang terjadi karena pengaruh taraf

ke-i faktor A

µ = Rata-rata sebenarnya

A = Model kemasan

Ai = Pengaruh perlakuan ke-i

εk(i) = Pengaruh galat dari perlakuan ke-i pada ulangan yang ke-k dan diamati

pada waktu ke-j

Page 39: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Larutan Pengawet (Pulsing) terhadap Respirasi dan Mutu Bunga

Penurunan kosentrasi O2 dan CO2 merupakan bukti bahwa bunga mawar masih

melakukan proses respirasi setelah dipotong dari tanaman induknya, hal ini juga

diungkapkan oleh Soekartawi (1996). Dengan berlangsungnya proses ini cadangan

makanan dalam bunga akan menurun dan menaikkan suhu lingkungan sehingga akan

menyebabkan bunga cepat mengalami kelayuan.

Penggunaan larutan pengawet (pulsing) dengan komposisi 3% sukrosa + 25%

glyserin + 300 ppm Na-Benzoat + 375 ppm asam sitrat menghasilkan peningkatan laju

konsumsi O2 terkecil selama penyimpanan pada suhu 10oC dengan laju produksi CO2

yang lebih rendah dibandingkan perlakuan yang lain. Gambar 7 menunjukkan grafik

konsumsi O2 bunga mawar potong selama penyimpanan.

Gambar 7. Konsumsi O2 bunga mawar potong selama penyimpanan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5

Waktu (hari)

Laj

u r

esp

iras

i (m

l /kg

.jam

)

3%sukrosa+10%glyserin

3%sukrosa+25%glyserin

6%sukrosa+10%glyserin

6%sukrosa+25%glyserin

Kontrol

Page 40: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 7 menunjukkan laju penurunan produksi gas O2 hingga hari ke-5 penyimpanan

sebesar 12.8-4.8 ml/kg.jam. Analisis nilai sidik ragam pengaruh perlakuan larutan

pengawet terhadap laju konsumsi O2 bunga mawar potong selama penyimpanan

menunjukkan ada perbedaan laju respirasi antar perlakuan (Lampiran 12).

Gambar 8. Produksi CO2 bunga mawar potong selama penyimpanan

Selama penyimpanan pada suhu 10oC, secara umum terjadi lonjakan produksi

CO2 pada hari ke-3 (Gambar 8). Laju peningkatan produksi CO2 pada larutan pengawet

(pulsing) dengan komposisi 3% sukrosa + 25% glyserin + 300 ppm Na-Benzoat + 375

ppm asam sitrat sebesar sebesar 33.8-41.1 ml/kg.jam lebih rendah dari pada perlakuan

lainnya. Larutan pengawet (pulsing) 6% sukrosa + 25% glyserin + 300 ppm Na-Benzoat

+ 375 ppm asam sitrat menunjukkan lonjakan produksi CO2 terbesar yaitu 68.3

ml/kg.jam diantara semua perlakuan. Secara umum pemberian larutan pengawet

(pulsing) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap laju produksi CO2. Hal ini

dapat dilihat pada hasil analisis sidik ragam pengaruh perlakuan larutan pengawet

terhadap laju produksi CO2 bunga mawar potong selama penyimpanan (Lampiran 10).

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5

Waktu (hari)

La

ju r

es

pir

as

i (m

l /k

g.j

am

)

3%sukrosa+10%glyserin

3%sukrosa+25%glyserin

6%sukrosa+10%glyserin

6%sukrosa+25%glyserin

Kontrol

Page 41: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Hingga hari ke-5 penyimpanan perlakuan pulsing dengan komposisi 3% sukrosa

+ 25% glyserin + 300 ppm Na-Benzoat + 375 ppm asam sitrat menunjukkan laju

peningkatan produksi CO2 yang lebih kecil dibandingkan perlakuan yang lain yaitu

sebesar 6.4 ml CO2/kg.jam (Gambar 8).

Gambar 7 dan 8 menunjukkan bahwa secara umum larutan pengawet (pulsing)

nyata memperlambat proses metabolisme bunga selama masa penyimpanan. Hal ini

disebabkan karena tersedianya air dan karbohidrat dalam larutan tersebut sebagai

cadangan bahan makanan yang dibutuhkan untuk kebutuhan respirasi. Nelson (1981),

mengemukakan bahwa bunga walaupun telah dipotong dari tangkainya masih

melakukan aktivitas metabolisme. Oleh karena itu untuk menjaga kesegaran bunga

diperlukan persediaan karbohidrat yang cukup.

Ketersediaan cadangan bahan makanan yang cukup dapat menekan persentase

kelayuan selama penyimpanan sehingga masa kesegaran bunga dapat diperpanjang

setelah penyimpanan atau selama masa pajangan .

Tabel 8. Pengaruh perlakuan larutan pengawet terhadap persentase

jumlah kelayuan bunga mawar potong pada hari ke-3 masa

pajangan

Perlakuan Kelayuan (%)

3 % sukrosa + 25 % glyserin

6 % sukrosa + 25 % glyserin

3 % sukrosa + 10 % glyserin

6 % sukrosa + 10 % glyserin

Kontrol

2.5 a

15.0 b

7.5 a

25.0 c

30.0 c

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada Uji DMRT 0.05

Tabel 8 menunjukkan bahwa bunga mawar potong yang tidak diberi perlakuan

pulsing (kontrol) mengalami jumlah kelayuan yang lebih banyak sebesar 30 % pada hari

ke-3 masa pajangan daripada bunga mawar potong yang diberi perlakuan pulsing

sebelumnya. Kelayuan menunjukkan menurunnya masa kesegaran bunga, masa

Page 42: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

kesegaran ini dihitung sejak bunga dipanen hingga menjadi layu yaitu terkulainya atau

berkerutnya jaringan akibat perubahan sifat elastis sebagai akibat menurunnya tegangan

turgor (Amiarsi et al., 2002).

Larutan pengawet (pulsing) yang terdiri atas komponen air, gula, germisida dan

senyawa mineral dapat memperpanjang masa kesegaran atau memperkecil kelayuan

yang terjadi selama masa pajangan. Kelayuan berhubungan dengan penyerapan air yang

dilakukan oleh bunga potong selama proses metabolisme baik pada proses transpirasi

maupun pada respirasi. Ketersediaan komponen air pada larutan pengawet dapat

menjaga kesegaran karena untuk mempertahankan kesegaran bunga, jumlah air yang

dibutuhkan minimal setara dengan jumlah air yang dibutuhkan untuk proses

metabolisme. Selain itu ketersediaan air juga berperan dalam menjaga tekanan turgor

dari sel jaringan yang dipotong.

Bunga dengan komposisi larutan pengawet 3% sukrosa + 25% glyserin + 300

ppm Na-Benzoat + 375 ppm asam sitrat menunjukkan persentase kelayuan terkecil

sebesar 28.3% dibandingkan perlakuan yang lainnya selama masa pajangan. Hal ini

dimungkinkan karena 3% sukrosa sebagai sumber energi dan substrat respirasi,

terkonsumsi lebih cepat oleh bunga potong mawar dibadingkan kosentrasi sukrosa yang

lebih besar dari 3%. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan Tirtosoekoetjo (1996) yang

menyebutkan bunga mawar jenis Cerry Brandy yang direndam dalam larutan sukrosa

3% selama 60 menit dan disimpan pada suhu 1-5oC dapat mengurangi kelayuan bunga

sehingga bunga masih bisa dipertahankan kesegarannya hingga 17 hari. Larutan

sukrosa yang lebih dari 3% tidak menghasilkan energi yang optimal untuk

kelangsungan hidup bunga, sehingga daya kesegaran bertahan lebih singkat. Pengunaan

sukrosa yang lebih dari 3% mempunyai potensial osmotik yang lebih kecil dari cairan

didalam sel sehingga tidak dapat melewati membran sel. Hal ini dapat mengakibatkan

terjadinya plasmolisis dimana cairan di dalam sel akan keluar.

Secara keseluruhan nilai Respiratory Quotient (RQ) bunga mawar potong

dengan komposisi larutan pengawet 3% sukrosa + 25% glyserin + 300 ppm Na-Benzoat

+ 375 ppm asam sitrat selama 5 hari penyimpanan berkisar 1-1.14 (Lampiran 1). Hal

ini menunjukkan bahwa gula dan asam-asam organik me-rupakan substrat utama yang

digunakan dalam proses respirasi bunga mawar potong.

Page 43: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Model Kemasan Bunga Mawar potong

Model kemasan kotak kardus yang digunakan selama penyimpanan dapat dilihat

pada Gambar 9. Model kemasan yang didesain diharapkan dapat memberikan efek

atmosfer termodifikasi (MA) sehingga dapat memperpanjang masa simpan bunga.

Gambar 9. Kemasan kotak kardus diameter ventilasi 3.5 cm

ditutup polipropilen

Komposisi gas di dalam kemasan menunjukkan suatu perubahan menuju kondisi

kesetimbangan (steady state). Berdasarkan data pada tabel 9, dengan menggunakan

persamaan (4) dan (5) dapat ditentukan konsentrasi gas O2 dan CO2 di dalam kemasan

selama penyimpanan seperti diperlihatkan pada

Gambar 10.

23.1

Page 44: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 9. Nilai peubah untuk menentukan konsentrasi gas di dalam kemasan *

Peubah

Simbol

Nilai

Satuan O2 CO2

Berat bahan

Respirasi

Koefisien permeabilitas

Volume bebas

Luas permukaan

Ketebalan film plastik

Permeabilitas film plastik

W

R

K

V

A

b

P

0.22

22

916.5

6300

0.006

0.015

2291.2

0.22

41

946.6

6300

0.006

0.015

2366.6

kg

ml/kg.jam

ml/jam

ml

m2

mm

ml.mil/m2.jam

* menggunakan film Polipropilen

18.5

19.0

19.5

20.0

20.5

21.0

21.5

0 1 2 3 4 5

Waktu (hari)

Ko

ns

en

tra

si G

as

O2

,(%

)

D. 2.5 cm; PE D. 3.5 cm; PP D. 2.5 cm; PE D. 3.5 cm; PP

(a)

Page 45: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 10. Konsentrasi gas di dalam kemasan bunga mawar potong pada

penyimpanan suhu 10oC. Tanda dot plot menunjukan

konsentrasi gas berdasarkan pengukuran dan tanda dot plot

dengan garis menunjukan konsentrasi gas hasil perhitungan Keterangan :(a) Konsentrasi gas O2, (b) konsentrasi gas CO2

Berdasarkan Gambar 10, konsentrasi gas O2 pada kemasan berventilasi dengan

diameter 2.5 cm dan ditutup plastik polietilen bergerak dari kondisi awal 21% menurun

berkisar 19.0%-19.1% ml/kg.jam, konsentrasi gas O2 pada kemasan berventilasi dengan

diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen berkisar 20.4%-20.5%. Sedangkan

untuk konsentrasi gas CO2 mengalami peningkatan dari 0.03% pada awal pengemasan

menjadi berkisar 2.00%-2.24% untuk kemasan berventilasi dengan diameter 2.5 cm dan

ditutup plastik polietilen dan 0.97%-0.98% untuk kemasan berventilasi dengan diameter

3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen. Tabel 10 menunjukkan komposisi gas dalam

kondisi kesetimbangan pada berbagai model kemasan.

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

0 1 2 3 4 5

Waktu (hari)

Ko

ns

en

tra

si G

as

CO

2, (%

) D. 2.5 cm; PE D. 3.5 cm; PP D. 2.5 cm; PE D. 3.5 cm; PP

(b)

Page 46: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 10. Konsentrasi O2 dan CO2 dalam kemasan pada kondisi kesetimbangan

Kemasan

Konsentrasi Gas (%)

Data Eksperimen Data Perhitungan

O2 CO2 O2 CO2

Diameter 2.5 cm; PP

20.3

0.14

19.9

1.92

Diameter 2.5 cm; PE 20.3 0.13 19.1 2.24

Diameter 3.5 cm; PP 20.6 0.16 20.5 0.98

Diameter 3.5 cm; PE 20.1 0.15 19.9 1.15

Berdasarkan Tabel 10, konsentrasi gas O2 dan CO2 pada kemasan berventilasi

dan ditutup film plastik menunjukkan perubahan menuju kondisi kesetimbangan. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan kemasan kotak karton dengan ventilasi yang ditutup

film plastik jenis polietilen dan polipropilen dapat memberikan efek modified

atmosphere di dalam kemasan. Efek atmosfer termodifikasi tersebut yaitu dengan

menurunkan kandungan O2 dan me-ningkatkan kandungan CO2 di dalam kemasan

sehingga laju respirasi produk yang dikemas dapat ditekan. Dengan demikian

diharapkan kesegaran bunga mawar dapat dipertahankan dan masa pajangan bunga

mawar setelah disimpan akan lebih lama.

Hasil perhitungan terhadap konsentrasi gas diperoleh bahwa konsentrasi gas di

dalam kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen

mendekati konsentrasi gas eksperimen dengan asumsi kemasan karton yang digunakan

kedap udara sehingga perembesan gas dari dan keluar kemasan hanya melalui ventilasi

yang ditutup dengan film plastik. Hal ini menunjukkan bahwa kemasan berventilasi

dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen merupakan model kemasan

terbaik untuk pengemasan bunga mawar potong yang dapat memberikan efek atmosfer

termodifikasi sehingga dapat menciptakan kandungan oksigen yang rendah disekitar

bunga dan menghambat proses respirasi. Penghambatan proses respirasi akan

memperlambat aktivitas metabolisme bunga sehingga kelayuan dapat ditunda.

Pada jam ke-72 (Lampiran 2) konsentrasi gas O2 dan CO2 berdasarkan

perhitungan pada kemasan berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup plastik

Page 47: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

polipropilen adalah 19.9% O2 dan 1.93% CO2. Konsentrasi gas pada kemasan dengan

ventilasi yang berdiameter 2.5 cm ditutup plastik polietilen adalah 19.1% O2 dan 2.25%

CO2. Konsentrasi gas O2 pada kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup

plastik polipropilen adalah 20.5%, CO2 0.98% sedangkan konsentrasi gas O2 pada

kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polietilen 19.9% dan

gas CO2 1.15%.

Berdasarkan analisis sidik ragam pengaruh model kemasan terhadap jumlah

persentase bunga yang mengalami kelayuan pada masing-masing model kemasan

menunjukkan perbedaan yang nyata. Perbedaan ini dimungkinkan karena penggunaan

film plastik dan ventilasi sebagai sirkulasi udara dengan luas yang berbeda akan

memberikan lingkungan yang berbeda pada bunga mawar potong yang disimpan. Hal

ini terkait dengan laju perembesan O2 kedalam kemasan dan CO2 keluar kemasan

sebagai akibat proses respirasi yang berlangsung berbeda tergantung dari jenis dan sifat

kemasan yang digunakan.

Laju penyerapan gas ditentukan dari permeabilitas plastik, ketebalan, luas

permukaan, suhu dan perbedaan kandungan gas pada bagian dalam dan luar kemasan.

Pada penelitian ini membuktikan bahwa model kemasan yang mengkombinasikan

penggunaan ventilasi dengan diameter yang berbeda dan ditutup dengan film plastik

yang berbeda merupakan upaya memodifikasi atmosfer dalam kemasan menjadi lebih

efektif.

Dengan menggunakan persamaan 4 - 5 dapat diketahui beberapa parameter yang

menentukan model kemasan terbaik untuk penyimpanan bunga mawar potong.

Kemasan dengan menggunakan kotak karton yang diberi ventilasi dengan diameter

yang berbeda dan ditutup dengan film plastik yang berbeda disimulasikan ke dalam

persamaan dengan cara trial dan error. Kotak karton dengan dimeter ventilasi 3.5 cm

ditutup plastik polipropilen dapat mencapai kondisi optimum yang lebih cepat dan hasil

yang diperoleh mendekati data eksperimen. Komposisi gas optimum untuk bunga

mawar yang direkomendasikan yaitu 2-4 % O2 dan 9-11% CO2.

Kemasan yang berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup plastik polipropilen

dan kemasan berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup plastik polietilen dapat

dipilih sebagai model kemasan yang dapat menekan kerusakan bunga hal ini disebabkan

Page 48: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

kemasan dapat menciptakan komposisi gas yang baik untuk menjaga kesegaran bunga

selama penyimpanan yaitu dengan menekan konsumsi O2 dan meningkatkan produksi

CO2.

Penggunaan film plastik sebagai penutup ventilasi dengan luasan berbeda dan

permeable terhadap gas O2 dapat menciptakan kandungan oksigen yang rendah disekitar

bunga sehingga menghambat proses respirasi. Penghambatan proses respirasi akan

memperlambat aktivitas metabolisme bunga sehingga kelayuan dapat ditunda. Hal ini

sesuai dengan pendapat Widjandi (1981), yang menyatakan bahwa penyimpanan

dengan atmosfer termodifikasi pada bunga potong yang dilakukan dengan membungkus

bunga dengan plastik kedap air seperti polietilen atau pembungkus lain yang

mempunyai permeabilitas tertentu terhadap O2 dan CO2 dapat menghambat laju

respirasi.

Dengan memasukkan konsentrasi gas O2 dan CO2 bunga mawar pada kondisi

kesetimbangan ke dalam persamaan (4 dan 5) Rokhani et al., (2001), tentang perubahan

konsentrasi gas dalam kemasan sistem atmosfir termodifikasi, diperoleh model

kemasan yang lebih baik untuk penyimpanan bunga mawar potong. Parameter yang

menentukan model kemasan adalah permeabilitas efektif (K), yang terdiri atas

permeabilitas plastik (P), luasan (A) dan ketebalan film plastik (b) yang direkomendasi

dari penelitian sebelumnya.

Plastik Polipropilen dengan permeabilitas 2291.2 ml.mil/ m2.jam (O2) dan

2366.6 ml.mil/ m2.jam (CO2), luas permukaan 6.0.10-3

m2, dan ketebalan 0.015 mm.

berdasarkan hasil simulasi konsentrasi gas hitung dapat mendekati kondisi optimum

penyimpanan bunga mawar potong 1.9%-2.0% O2..

Penelitian sebelumnya yang dicobakan pada bunga anggrek menunjukkan hasil

yang sesuai, bahwa kemasan yang cocok untuk bunga potong yaitu memiliki lubang

sirkulasi udara. Lubang didesain sedemikian rupa sehingga aliran udara atau uap air

mengalir sempurna (Widjandi et al., 1989).

Berdasarkan pengamatan secara visual selama penyimpanan, terdapat

pengembunan uap air pada permukaan plastik polietilen yang digunakan untuk

menutupi ventilasi baik yang berdiameter 2.5 cm maupun 3.5 cm pada hari ke-2 hal ini

berbeda dengan plastik polipropilen. Terjadinya pengembunan ini menunjukkan adanya

Page 49: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

air yang dihasilkan oleh proses respirasi. Pengembunan uap air lebih banyak pada

plastik polietilen dibandingkan pada plastik polipropilen hal ini disebabkan laju

transmisi (perembesan) uap air polietilen lebih rendah daripada polipropilen.

Gambar 11. Pengembunan uap air pada plastik polietilen

Pengembunan uap air yang berlebihan pada kemasan akan mempercepat

kerusakan akibat mikroorganisme. Arimbawa (1997), menyatakan bahwa bunga mawar

setelah dipetik masih berpeluang terkontaminasi oleh mikroorganisme. Mikroorganisme

seperti bakteri dapat menyebabkan kelayuan pada bunga mawar.

Pengaruh Model Kemasan terhadap Mutu Bunga Mawar Selama Masa Pajangan

Bent neck

Salah satu pengamatan yang dilakukan terhadap fisik bunga mawar potong

adalah terjadinya bent neck (pembengkokan leher bunga). Bagian bunga mawar yang

paling lemah adalah leher bunga. Pembengkokokan ini terjadi disebabkan karena

pembuluh tangkai tersumbat. Berdasarkan analisis sidik ragam pengaruh

Page 50: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

perlakuan kemasan terhadap bent neck selam masa pajangan menunjukkan perbedaan

yang nyata (Lampiran 3).

Gambar 12. Persentase jumlah bent neck pada berbagai perlakuan

kemasan selama masa pajangan (vase life)

Pengamatan dilakukan pada awal penyimpanan dan dilanjutkan setiap hari

setelah penyimpanan. Pada Gambar 12 dapat dilihat bahwa pada hari ke-5 masa

pajangan kemasan yang berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik

polietilen dan kemasan tanpa ventilasi mengalami bent neck terbanyak mencapai 100%.

Sedangkan untuk kemasan yang berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup plastik

polipropilen mengalami bent neck 62.5% lebih kecil dibandingkan dengan model

kemasan yang lain. Kemasan dengan diameter ventilasi 2.5 cm di- tutup plastik

polipropilen mengalami bent neck sebesar 60.0%. Berdasarkan uji beda rataan

menunjukkan jumlah persentase bent neck yang berbeda nyata antara model kemasan

(Tabel 11).

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

0 1 2 3 4 5 6

waktu (hari)

Ju

mla

h B

en

t n

ec

k (

%)

D.2.5 cm ; terbuka

D.2.5 cm ; Polietilen

D.2.5 cm ; Polipropilen

D.3.5 cm ; terbuka

D.3.5 cm ; Polietilen

D.3.5 cm ; Polipropilen

Tanpa ventilasi

Page 51: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 11. Persentase jumlah Bent neck dan derajat Bent neck pada hari ke-5

masa pajangan

Kemasan

Jumlah

Bent neck (%)

Derajat

Bent neck (°)

Keterangan

D. 2.5 cm; terbuka

D. 2.5 cm; PE

D. 2.5 cm; PP

D. 3.5 cm; terbuka

D. 3.5 cm; PE

D. 3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

67.5 ab

72.5 b

60.0 ab

65.0 ab

100.0 c

62.5 a

100.0 c

30.6

30.3

30.1

30.5

37.9

30.0

34.0

Layu

Layu

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 0.05

Pada Tabel 11 menunjukkan derajat bent neck terbesar 37.91o

dan 34o terjadi

pada kemasan yang berventilasi dengan diameter 3.5 cm tanpa ditutup film plastik dan

pada kemasan yang tidak berventilasi. Berdasarkan pengamatan sampai pada hari ke-5

masa pajangan bunga mawar mengalami kelayuan pada derajat bent neck ≥ 34 o.

Perbedaan jumlah persentase bent neck dimungkinkan karena adanya pengaruh

perbedaan luasan ventilasi dan penggunaan plastik sebagai penutup ventilasi. Laju

perembesan uap air yang berbeda pada penggunaan plastik sebagai penutup ventilasi

akan mempengaruhi kondisi lingkungan di dalam kemasan, hal ini akan berpengaruh

pada RH penyimpanan sehingga kehilangan air dalam jaringan tangkai bunga dapat

terjadi. Menurut Burdett (1970) dalam Torre et al., (2000), hilangnya tekanan turgor

berpengaruh terhadap berkurangnya pembentukan lignin pada tangkai bunga sehingga

tangkai kehilangan ketegarannya, kemudian menyebabkan tangkai membengkok dan

seiring bertambahnya masa pajangan tangkai bunga akan terkulai. Bent neck akan

menghambat aliran air ke mahkota bunga sebagai akibat tersumbatnya pembuluh

tangkai sehingga bent neck erat kaitannya dengan kelayuan.

Page 52: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Kelayuan

Dari hasil pengamatan yang disajikan pada Gambar 13 terlihat bahwa kelayuan

bunga cenderung meningkat mulai hari ke-4 masa pajangan. Uji beda rataan

menunjukkan adanya perbedaan kelayuan (Tabel 12).

Gambar 13. Perubahan persentase kelayuan selama masa pajangan

Berdasarkan Gambar 13, model kemasan dengan diameter ventilasi 2.5 cm

ditutup plastik polietilen, kemasan dengan diameter ventilasi 2.5 cm ditutup plastik

polipropilen, kemasan dengan diameter ventilasi 3.5 cm ditutup dengan plastik

polietilen, 3.5 cm ditutup plastik polipropilen dan kemasan tanpa ventilasi

menunjukkan persentase kelayuan pada hari ke-5 masa pajangan masing-masing 35.0%,

20.0%, 50.0%, 25.0% dan kemasan kotak kardus yang tidak berventilasi mengalami

kelayuan terbesar yaitu 100 %. Kemasan dengan ventilasi yang berdiameter 2.5 cm dan

ditutup plastik polietilen mengalami kelayuan terkecil sebesar 20.0 % hal ini tidak

berbeda nyata dengan kemasan 3.5 cm yang ditutup dengan plastik polipropilen.

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

0 1 2 3 4 5 6

Waktu (hari)

Ju

mla

h k

ela

yu

an

(%

)

D. 2.5 cm ; terbuka

D. 2.5 cm ; Polietilen

D. 2.5 cm ; Polipropilen

D. 3.5 cm ; terbuka

D. 3.5 cm ; Polietilen

D. 3.5 cm ; Polipropilen

Tanpa ventilasi

Page 53: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 12. Pengaruh model kemasan terhadap kelayuan bunga mawar

potong pada hari ke-5 masa pajangan

Kemasan Jumlah kelayuan

(%)

D. 2.5 cm; PE

D. 2.5 cm; PP

D. 3.5 cm; PE

D. 3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

32.5 b

20.0 a

50.0 c

25.0 a

100.0 d

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 0.05

Pada uji sidik ragam (Lampiran 4) model kemasan berpengaruh nyata terhadap

kelayuan bunga mawar selama masa pajangan. Hal ini mungkin disebabkan karena

pengemasan sekunder (kotak karton) dengan ventilasi dapat memberikan sirkulasi udara

yang baik sehingga kelembaban dapat terjaga, dengan demikian dapat menghambat

penurunan potensial air pada jaringan sel selama penyimpanan dan film plastik yang

menutupi dapat memodifikasi gas dalam kemasan sehingga kesegaran bunga dapat

dipertahankan selama masa pajangan.

Penyusutan Panjang dan Diameter Tangkai

Penyusutan diameter dan panjang tangkai dapat terjadi selama masa pajangan

hal ini terkait dengan penurunan potensial air pada jaringan tangkai sebagai akibat

terjadinya penguapan air dari bahan dan penggunaan larutan pengawet sebelum

penyimpanan. Gambar 14 menunjukkan perubahan penyusutan panjang tangkai dan

Gambar 15 menunjukkan diameter tangkai selama masa pajangan.

Page 54: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 14. Perubahan penyusutan panjang tangkai bunga

Gambar 15. Perubahan penyusutan diameter tangkai bunga

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

0 1 2 3 4 5 6Waktu (hari)

Pe

ny

us

uta

n p

an

jan

g t

an

gk

ai (c

m)

D. 2.5 cm ; terbuka

D. 2.5 cm ; Polietilen

D. 2.5 cm ; Polipropilen

D. 3.5 cm ; terbuka

D.3.5 cm ; Polietilen

D. 3.5 cm ; Polipropilen

Tanpa ventilasi

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

0 1 2 3 4 5 6

Waktu (hari)

Pe

ny

us

uta

n d

iam

ete

r ta

ng

ka

i (m

m) D. 2.5 cm ; terbuka

D. 2.5 cm ; Polietilen

D. 2.5 cm ; Polipropilen

D. 3.5 cm ; terbuka

D.3.5 cm ; Polietilen

D. 3.5 cm ; Polipropilen

Tanpa ventilasi

Page 55: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Pada Gambar 14 menunjukkan bahwa penyusutan panjang tangkai cenderung

mengalami peningkatan selama masa pajangan. Pada hari ke-5 masa pajangan,

penyusutan terbesar terjadi pada bunga mawar dalam kemasan dengan diameter

ventilasi 3.5 cm ditutup polietilen yaitu sebesar 0.86 cm. Penyusutan ini lebih besar

dibandingkan pada kemasan yang berdiameter ventilasi 3.5 cm ditutup plastik

polipropilen yaitu sebesar 0.4 cm dan kemasan yang berdiameter ventilasi 2.5 cm

ditutup plastik polietilen yaitu sebesar 0.61 cm.

Analisis sidik ragam (Lampiran 6), menunjukkan bahwa selama masa pajangan

pengaruh model kemasan terhadap penyusutan diameter tangkai berbeda nyata.

Berdasarkan Gambar 15, penyusutan diameter tangkai bunga mawar selama masa

pajangan pada kemasan dengan diameter ventilasi 2.5 mm ditutup plastik polietilen dan

kemasan dengan diameter ventilasi 3.5 mm ditutup polipropilen lebih kecil yaitu

masing 0.33 mm dan 0.35 mm dari pada kontrol 0.53 mm dan kemasan diameter

ventilasi 2.5 cm ditutup polipropilen 0.50 mm. Model kemasan dengan penyusutan

panjang dan diameter tangkai terkecil dapat dianggap sebagai model kemasan yang

terbaik untuk pengemasan bunga mawar selama penyimpanan.

Penyusutan panjang dan diameter tangkai terkait dengan kelayuan bunga.

Penyusutan terjadi seiring dengan kelayuan yang terjadi pada bunga selama masa

pajangan. Bunga dengan kemasan kotak karton dengan diameter ventilasi 3.5 cm dan

ditutup plastik polipropilen mengalami kelayuan yang rendah sebesar 25.0 % dan

penyusutan panjang tangkai, diameter tangkai terkecil yaitu 0.4 cm, 0.33 mm hingga

hari ke-5 masa pajangan.

Perlakuan larutan pengawet sebelum bunga mawar disimpan yang berperan

sebagai penyedia makanan cadangan diduga dapat naik secara optimal ke pembuluh

jaringan sesuai potensi air jaringan yang cukup sehingga dapat mengurangi penyusutan

panjang dan diameter tangkai bunga mawar.

Page 56: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Diameter Mahkota Bunga

Pengamatan diameter mahkota bunga dimaksudkan untuk melihat apakah terjadi

pertambahan diameter mahkota bunga setelah penyimpanan. Perubahan diameter bunga

juga dipengaruhi oleh laju respirasi bunga pada saat penyimpanan.

Pengamatan perubahan diameter dilakukan sebelum penyimpanan dan dilanjutkan

setiap hari selama masa pajangan hingga bunga mengalami kelayuan. Perubahan

diameter mahkota bunga dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Perubahan diameter mahkota bunga mawar potong

selama masa pajangan

Pada Gambar 16 menunjukkan bahwa, diameter mahkota bunga mawar potong

cenderung bertambah selama masa pajangan. Analisis sidik ragam (Lampiran 5) tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata antara pengaruh model kemasan terhadap

perubahan diameter mahkota bunga. Tabel 13 dapat dilihat perubahan diameter mahkota

.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0 1 2 3 4 5 6

Waktu (hari)

Dia

me

ter

ma

hk

ota

bu

ng

a (

cm

)

D. 2.5 cm ; terbuka

D. 2.5 cm ; Polietilen

D. 2.5 cm ; Polipropilen

D. 3.5 cm ; terbuka

D.3.5 cm ; Polietilen

D. 3.5 cm ; Polipropilen

Tanpa ventilasi

Page 57: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 13. Perubahan diameter mahkota bunga

Kemasan

Diameter

mahkota bunga (cm)

D. 2.5 cm; terbuka

D. 2.5 cm; PE

D. 2.5 cm; PP

D. 3.5 cm; terbuka

D. 3.5 cm; PE

D. 3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

5.3

ab

6.8 a

6.5

a

6.9 a

7.6 b

6.3 ab

7.3 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak

berbeda nyata pada DMRT 0.05

Kemekaran bunga ditunjukkan dengan peningkatan diameter bunga sampai

maksimum dan selanjutnya menurun sampai bunga menjadi layu. Secara fisiologi,

kemekaran bunga dapat menunjukkan bahwa jaringan bunga masih aktif melakukan

metabolisme dan aktivitas ini akan menurun setelah bunga mencapai mekar penuh.

Oksigen dan karbohidrat berperan penting dalam kemekaran bunga. Energi hasil

respirasi yang terhimpun dalam bentuk ATP digunakan untuk proses esensial

pemekaran ( Zagory dan kader, 1988) dalam Arimbawa (1997).

Perbedaan luasan ventilasi sebagai sirkulasi udara dan plastik merupakan suatu

upaya memberi efek atmosfir termodifikasi dalam kemasan terutama menekan

konsumsi gas O2 pada saat penyimpanan sehingga hal ini akan berperan dalam

mempengaruhi lama hari mekar penuh dan diameter mahkota bunga. Hal ini

dimungkinkan karena kemekaran ditentukan oleh ketersediaan energi bagi bunga untuk

melakukan aktivitas metabolisme selama masa pajangan .

Kadar Air

Kadar air bunga mawar segar adalah 80 % - 90 %, dengan demikian air

merupakan komponen utama yang terdapat di dalam jaringan sel. Ketersediaan air pada

saat setelah dipanen akan mempengaruhi kesegaran bunga sehingga ketersediaan air erat

kaitannya dengan bent neck dan kelayuan bunga. Perubahan kadar air bunga mawar

selama masa pajangan dapat dilihat pada Gambar 17.

Page 58: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

60,0

65,0

70,0

75,0

80,0

85,0

90,0

0 1 2 3 4 5 6

Waktu (hari)

Kad

ar

Air

(%

bb

)

D. 2.5 cm ; terbukaD. 2.5 cm ; PolietilenD. 2.5 cm ; PolipropilenD. 3.5 cm ; terbukaD.3.5 cm ; PolietilenD. 3.5 cm ; PolipropilenTanpa ventilasi

Gambar 17. Perubahan kadar air bunga mawar potong selama

masa pajangan.

Pada Gambar 17 terlihat bahwa kadar air bunga selama masa pajangan

cenderung menurun. Secara umum kadar air menurun pada hari ke-2 pajangan, dan

berdasarkan analisis sidik ragam uji beda rataan (Lampiran 8) perlakuan model kemasan

berpengaruh secara nyata terhadap penurunan kadar air bunga selama penyimpanan.

Pada hari ke-5 masa pajangan, kadar air bunga mawar yang dikemas dengan kemasan

berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup film plastik polipropilen, kemasan

berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup film plastik polietilen dan kemasan

berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup plastik polipropilen lebih tinggi

dibandingkan kemasan dengan model lain masing-masing 74.31%, 73.91% dan 73.30%

(Tabel 14). Menurunnya kadar air bunga dapat menjadi faktor penyebab bent neck dan

kelayuan.

Page 59: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 14. Perubahan kadar air bunga mawar pada hari ke-5

masa pajangan

Kemasan

Kadar Air (% bb )

D. 2.5 cm; terbuka

D. 2.5 cm; PE

D. 2.5 cm; PP

D. 3.5 cm; terbuka

D. 3.5 cm; PE

D. 3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

69.3 a

73.9 d

73.3 c

73.0 c

71.9 b

74.3 d

68.9 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Ketersediaan air pada bunga mawar selama masa pajangan akan menentukan

bent neck dan kelayuan (Torre et al., 2001). Penyerapan air yang dilakukan oleh bunga

potong berhubungan dengan proses metabolisme, yaitu proses transpirasi dan respirasi.

Untuk mempertahankan kesegaran bunga, jumlah air yang dibutuhkan minimal setara

dengan jumlah air yang dibutuhkan untuk proses metabolisme (Amiarsi et al., 2003).

Penurunan kadar air yang kecil dimungkinkan untuk tetap menjaga tekanan turgor dari

jaringan sel bunga mawar potong. Menurunnya kadar air akan menyebabkan tekanan

turgor jaringan sel bunga menurun sehingga bunga akan terkulai dan tangkai bunga

akan mengerut. Penggunaan larutan pengawet (pulsing) sebelum bunga disimpan dapat

menjadi cadangan air dalam jaringan sehingga bunga memiliki potensi air yang cukup

selama masa pajangan.

Warna

Warna bunga mawar potong selama masa pajangan hingga hari ke-3 secara

visual telah menunjukkan perubahan. Perubahan warna dalam rentang warna merah

terang hingga menjadi merah gelap (memudar) selama masa pajangan. Pengukuran

warna dengan alat khromameter menunjukkan perubahan nilai warna bunga mawar

dengan pergerakan angka positif (+). Warna pada bunga mawar tersusun atas empat

warna yang dominan yaitu merah, biru, kuning, dan putih. Dari warna-warna tersebut

warna merah merupakan warna yang dominan pada bunga mawar, sedangkan warna

Page 60: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

yang lain sebagai penyelaras yaitu warna biru memberi kesan gelap, warna kuning

menimbulkan efek menyala (terang) dan warna putih memberikan kecerahan. Nilai

hunter a (+) dan hunter b (+) menandakan bunga mawar masih dalam kisaran warna

merah seperti terlihat pada Gambar 18. Analisis ragam untuk warna chroma

menunjukkan perbedaan secara nyata (Lampiran 9).

Selama masa pajangan, perubahan warna antar perlakuan kemasan dapat terlihat

jelas secara visual pada hari ke-4. Sedangkan dengan alat chromameter perubahan

warna telah terjadi pada hari ke-3 pajangan (Tabel 15).

Tabel 15. Perubahan warna bunga mawar selama masa pajangan

Hari ke-

Kemasan

a

b

Chroma

Perubahan

warna

Warna

0

D.2.5 cm; terbuka

42.3 32.2 53.1 0.5YR - 10 R Merah cerah

D.2.5 cm; PE 37.4 29.3 47.5 2 YR - 2 YR Merah cerah

D.2.5 cm; PP

42.6 31.0 52.7 3.5 YR - 5YR Merah cerah

D.3.5 cm; terbuka

38.3 30.3 48.8 4 YR - 51YR Merah cerah

D.3.5 cm; PE

39.3 32.9 51.3 4.9YR - 5YR Merah kuat

D.3.5 cm; PP 45.4 33.2 56.2 4.5YR - 5 YR Merah terang

Tanpa ventilasi

34.7 28.8 45.1 4 YR - 5 YR Merah kuat

3

D.2.5 cm; terbuka

44.3 25.3 51.1 1.6YR - 10 R Merah kuat

D.2.5 cm; PE 39.4 25.4 46.9 0.1 YR - 10 R Merah cerah

D.2.5 cm; PP

34.8 25.0 42.9 5 YR Merah kuat

D.3.5 cm; terbuka

47.8 28.9 55.9 0.9 YR - 10R Merah kuat

D.3.5 cm; PE

52.7 25.1 49.5 0.1YR - 10R Merah kuat

D.3.5 cm; PP 39.8 26.1 47.6 4.7YR - 5 YR Merah cerah

Tanpa ventilasi 37.2 25.9 45.4 4.9 YR - 5 YR Merah kuat

Page 61: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Berdasarkan Tabel 15, pada hari ke-3 pajangan kemasan dengan ventilasi

berdiameter 2.5 cm dan 3.5 cm tanpa ditutup film plastik dan kemasan yang tidak

berventilasi mengalami perubahan kecerahan warna menjadi merah kuat cenderung

gelap (pudar). Sedangkan pada model kemasan yang lain memiliki perubahan warna

yang hampir sama yaitu mulai dari merah terang sampai merah kuat (agak gelap).

Gambar 18. Perubahan warna (chroma) bunga pada kemasan tanpa ventilasi

Gambar 19. Perubahan warna (chroma) bunga pada kemasan dengan

ventilasi 3.5 cm; polipropilen

25

27

29

31

33

35

40 45 50 55 60

Chroma

L

1 hr 2hr

3 hr

4 hr

5 hr

terang

kuat

cerah

25

27

29

31

33

35

37

40 45 50 55 60 65

Chroma

L

1hr

2 hr 3 hr 4 hr

5 hr

6 hr

terang cerah

kuat

Page 62: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Organoleptik

Dari hasil uji organoleptik menunjukkan perlakuan kemasan berpengaruh

terhadap proses memperpanjang kesegaran bunga mawar potong, dengan dapat di-

pertahankannya warna merah, kesegaran mahkota, dan mengurangi jumlah bent neck

(pembengkokan leher bunga).

Berdasarkan sidik ragam terhadap skor mutu hedonik bent neck, warna, dan

penampakan keseluruhan diperoleh bahwa perlakuan model kemasan berpengaruh nyata

terhadap skor tersebut hingga hari ke-3 masa pajangan (Lampiran 13, 15, 21).

Sedangkan skor keharuman, dan kesegaran mahkota bunga mawar potong, diperoleh

bahwa perlakuan model kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap kedua skor hedonik

tersebut (Lampiran 17, 20). Hal ini diduga terjadi disebabkan oleh kesulitan panelis

dalam memberi skor setiap pengamatan visual dengan baik dan teliti karena, sebagian

dari panelis belum terbiasa melakukan organoleptik untuk pengamatan bunga potong.

Pengamatan visual bunga potong juga dipengaruhi oleh kondisi emosi panelis pada saat

pengamatan. Secara umum bunga potong dinilai atas dasar rasa keindahan oleh karena

itu pengujian organoleptik bunga mawar potong menghendaki adanya kondisi emosi

yang baik pada saat melakukan pengamatan.

Gambar 20. Uji organoleptik perlakuan model kemasan terhadap

skor hedonik warna

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

5.0

0 1 2 3 4 5 6 7

Waktu (hari)

Sk

or

wa

rna

D. 2.5 cm ; terbuka

D. 2.5 cm ; PolietilenD. 2.5 cm ; Polipropilen

D. 3.5 cm ; terbukaD.3.5 cm ; Polietilen

D. 3.5 cm ; PolipropilenTanpa ventilasi

Page 63: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 21. Uji organoleptik perlakuan model kemasan terhadap

skor hedonik Bent neck

Gambar 22. Uji organoleptik perlakuan model kemasan terhadap

skor hedonik penampakan keseluruhan

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

0 1 2 3 4 5 6 7

Waktu (hari)

Sk

or

Be

nt

ne

ck

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; Polietilen

D.2.5 cm; Polipropilen

D.3.5 cm; terbuka

D.3.5 cm; Polietilen

D.3.5 cm; Polipropilen

Tanpa ventilasi

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

0 1 2 3 4 5 6 7

Waktu (hari)

Pen

am

pakan

keselu

ru

han

D. 2.5 cm ; terbuka

D. 2.5 cm ; Polietilen

D. 2.5 cm ; Polipropilen

D. 3.5 cm ; terbuka

D.3.5 cm ; Polietilen

D. 3.5 cm ; Polipropilen

Tanpa ventilasi

Batas penerimaan

Batas penerimaan

Page 64: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Nilai rata-rata skor hedonik warna hingga hari ke-3 masa pajangan menunjukkan

bahwa bunga mawar potong yang dikemas dalam kotak karton berventilasi dengan

diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen memiliki skor tertinggi sebesar 3.5

(suka) dan diikuti oleh bunga mawar dengan perlakuan kemasan berventilasi dengan

diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polietilen yaitu sebesar 3.5 (suka).

Tabel 16. Pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

warna bunga mawar potong pada hari ke-3

masa pajangan

Kemasan Skor Hedonik

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; PE

D.2.5 cm; PP

D.3.5 cm; terbuka

D.3.5 cm; PE

D.3.5 cm; PP

Tanpa kemasan

2.9 ab

3.4 b

2.9 ab

2.7 a

3.5 b

3.5 b

3.0 ab

Keterangan :Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Uji lanjut Duncan terhadap skor hedonik warna pada Tabel 16 menunjukkan

bahwa perlakuan kemasan dengan ventilasi yang berdiameter 3.5 cm berbeda nyata

dengan kemasan yang berventilasi dengan diameter 2.5 cm.

Nilai rata-rata skor hedonik bent neck hingga hari ke-3 masa pajangan

menunjukkan bahwa bunga mawar potong yang dikemas dalam kotak karton

berventilasi dengan diameter 2.5 cm dan ditutup plastik polietilen memiliki skor

tertinggi sebesar 3.6 (suka) dan diikuti oleh bunga mawar dengan perlakuan kemasan

berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup plastik polipropilen sebesar 3.4 (netral).

Uji lanjut Duncan terhadap skor hedonik bent neck pada hari ke-3 pengamatan

dapat dilihat pada Tabel 17 menunjukkan bahwa kemasan berventilasi dengan diameter

2.5 cm dan ditutup plastik polietilen dan kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm

ditutup plastik polipropilen memiliki skor tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan

dengan perlakuan kemasan lainnya.

Page 65: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 17. Pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik bent neck

bunga mawar potong pada hari ke-3 masa pajangan

Kemasan

Skor Hedonik

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; PE

D.2.5 cm; PP

D.3.5 cm; terbuka

D.3.5 cm; PE

D.3.5 cm; PP

Tanpa kemasan

2.3 a

3.6 c

3.1 bc

3.2 bc

3.3 bc

3.4 c

2.7 ab

Keterangan :Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf

yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Nilai rata-rata skor hedonik pada hari ke-3 pengamatan terhadap penampakan

keseluruhan menunjukkan bahwa bunga mawar potong yang dikemas dalam kotak

karton berventilasi dengan diameter 2.5 cm dan ditutup plastik polietilen memiliki skor

tertinggi sebesar 3.5 (suka) dan diikuti oleh bunga mawar dengan perlakuan kemasan

berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup plastik polipropilen sebesar 3.3 (netral).

Berdasarkan Gambar 22 bunga yang dikemas dengan kotak karton berventilasi tanpa

ditutup film plastik dan kemasan tanpa ventilasi menunjukkan adanya penolakan oleh

panelis mulai hari ke-2 masa pajangan.

Uji lanjut Duncan terhadap skor hedonik penampakan keseluruhan bunga mawar

potong hingga hari ke-3 pengamatan pada Tabel 18 menunjukkan bahwa kemasan

berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen memiliki skor

tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan kemasan lainnya.

Page 66: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Tabel 18. Pengaruh perlakuan kemasan tererhadap organoleptik

penampakan keseluruhan bunga mawar potong pada

hari ke-3 masa pajangan

Kemasan

Skor Hedonik

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; PE

D.2.5 cm; PP

D.3.5 cm; terbuka

D.3.5 cm; PE

D.3.5 cm; PP

Tanpa kemasan

2.4 a

3.5 c

3.2 bc

3.0 abc

2.9 ab

3.3 bc

2.9 bc

Keterangan :Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf

yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Nilai rata-rata skor hedonik keharuman pada hari ke-3 menunjukkan bahwa

bunga mawar potong yang dikemas dalam kotak karton berventilasi dengan diameter

3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen memiliki skor tertinggi sebesar 3.4. Selama

masa pajangan skor tertinggi keharuman terdapat pada hari ke-2 panjangan dengan nilai

rata-rata skor keharuman 4.8 (sangat suka) (Lampiran 18). Uji lanjut Duncan terhadap

skor hedonik keharuman bunga mawar potong hingga hari ke-3 pengamatan

menunjukkan bahwa kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik

polipropilen memiliki skor tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan

kemasan lainnya.

Nilai rata-rata skor hedonik kesegaran mahkota hingga hari ke-3 menunjukkan

bahwa bunga mawar potong yang dikemas dalam kotak karton berventilasi dengan

diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen memiliki skor tertinggi sebesar 3.2 dan

diikuti oleh bunga mawar dengan perlakuan kemasan berventilasi dengan diameter 2.5

cm ditutup plastik polietilen sebesar 3.1 (netral).

Selama masa pajangan skor tertinggi kesegaran mahkota bunga pada hari ke-2

panjangan dengan nilai rata-rata skor kesegaran mahkota 4.3 (suka) pada kemasan

berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polietilen dan 4.2 (suka) pada

kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik poliepropilen

Page 67: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

(Lampiran 20). Terhadap kesegaran mahkota bunga, panelis telah menyatakan

penolakan pada kemasan dengan ventilasi berdiameter 2.5 tanpa ditutup film plastik

pada hari ke-2, hal ini lebih cepat dibandingkan kemasan tanpa ventilasi. Hal ini dapat

disebabkan persediaan potensi air pada jaringan bunga yang dikemas dengan kotak

karton berventilasi dengan diameter 2.5 cm lebih cepat menurun karena proses

transpirasi. Kotak karton berventilasi yang tidak ditutup memungkinkan udara

lingkungan dapat dengan mudah merembes ke dalam kemasan sehingga kelembaban

kemasan semakin meningkat akibatnya transpirasi pada semua jaringan cepat

meningkat.

Tabel 19. Pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

kesegaran mahkota bunga mawar potong pada hari ke-3

masa pajangan

Kemasan

Skor Hedonik

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; PE

D.2.5 cm; PP

D.3.5 cm; terbuka

D.3.5 cm; PE

D.3.5 cm; PP

Tanpa kemasan

2.3 a

3.1 ab

2.9 ab

2.9 ab

3.0 ab

3.2 b

2.7 ab

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf

yang sama tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Secara umum, berdasarkan uji organoleptik selama masa pajangan panelis

masih dapat menerima kondisi bunga mawar potong sampai pada hari ke-4 dan 5 untuk

perlakuan kemasan berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup plastik polipropilen.

Namun, pada hari ke-6 pajangan panelis menunjukkan penolakan penerimaan

penampakan bunga mawar meskipun pada perlakuan kemasan dengan diameter 3.5 cm

ditutup plastik polipropilen tidak mengalami kelayuan. Penolakan tersebut disebabkan

warna bunga memudar dan telah ada warna kehitaman pada bagian pnggir mahkota

bunga. Munculnya warna kehitaman tersebut memberi kesan mahkota bunga seperti

Page 68: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

terbakar. Hal ini diduga efek dari penggunaan larutan pengawet sebelum penyimpanan

dimana pada saat transpirasi terus berlangsung selama masa pajangan sehingga bunga

akan kehilangan air dalam jumlah yang cukup banyak. Sementara, penggunaan larutan

sukrosa sebelum penyimpanan mempunyai potensial osmotik yang lebih kecil dari

cairan yang tersedia di dalam sel sehingga tidak dapat melewati membran sel. Hal ini

akan mengakibatkan terjadinya plasmolisis dimana cairan di dalam sel akan keluar (

Kholil, 1992).

Perubahan warna pada mahkota ataupun pada daun bunga mawar menjadi coklat

atau kehitaman mungkin disebabkan karena oksidasi flavon, leucoantosianin, adanya

senyawa fenol dan akumulasi tannin pada sel tanaman (Singleton, 1972) dalam

Aryani (2002). Faktor lain yang menentukan perubahan warna adalah terjadinya

perubahan pH vakuola. Peningkatan pH dapat disebabkan karena terjadinya pemecahan

protein dan pelepasan ammonia dalam sel tanaman.

Karbohidrat merupakan senyawa utama untuk aktivitas metabolisme bunga

selama masa pajangan. Jika cadangan karbohidrat dalam jaringan menipis maka, terjadi

hidrolisis protein menjadi polipeptida dan asam amino sehingga terjadi peningkatan

ammonia. Hal ini terjadi untuk memenuhi kebutuhan energi yang digunakan untuk

proses metabolisme. Namun demikian, proses ini menyebabkan terbentuknya produk

oksidatif yang dapat mengakibatkan munculnya perubahan warna pada jaringan sel

bunga.

Page 69: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Gambar 23. Bunga mawar potong pada kemasan berventilasi

(diameter 3.5 cm; polipropilen )

Gambar 24. Bunga mawar potong pada kemasan berventilasi

(diameter 2.5 cm; polipropilen )

Tanpa ventilasi

Tanpa ventilasi

Page 70: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Masa Kesegaran

Masa kesegaran bunga merupakan komponen utama penentu kualitas bunga

mawar potong. Masa pajangan merupakan masa bunga mampu mempertahankan

kesegarannya setelah bunga mengalami penyimpanan. Amiarsi et al., (2002)

menyatakan bahwa masa kesegaran bunga dihitung sejak bunga di panen hingga

menjadi layu atau terkulainya atau berkerutnya jaringan akibat perubahan sifat elastis,

karena menurunya tegangan turgor. Dengan demikian dapat dinyatakan proses

penyimpanan bunga mawar ditambah dengan lamanya waktu bunga masih layak pajang

merupakan masa kesegaran bunga.

Persentase jumlah bunga segar dan penampakan bunga secara keseluruhan pada

masa pajangan dapat digunakan sebagai penentuan masa kesegaran. Persentase bunga

segar ditentukan atas dasar persentase jumlah kelayuan bunga mawar potong yang

dikemas dengan kotak karton berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik

polipropilen menunjukkan kelayuan terkecil yaitu 37.5% hingga hari ke-6 masa

pajangan pada suhu ruang pemajangan ± 25 oC, RH 60 - 80 %. Hal ini berarti bunga

segar pada model kemasan tersebut dapat dipertahankan sebesar 62.5%. Gambar 22

menunjukkan penampakan keseluruhan bunga dengan kemasan kotak karton

berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen masih dapat

diterima oleh panelis pada hari 5-6 masa pajangan lebih panjang 1-3 hari dari bunga

mawar yang tanpa diberi perlakuan setelah pemanenan.

Dengan demikian berdasarkan persentase jumlah bunga segar dan penampakan

keseluruhan masa kesegaran bunga mawar potong adalah 10 - 11 hari. Masa kesegaran

ini lebih panjang dari penelitian Ekowati, (1997) dimana bunga memiliki kesegaran 9 -

10 hari dan penelitian Amiarsi et al., (2003) dengan masa kesegaran 9 hari.

Page 71: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Perlakuan perendaman bunga mawar dalam larutan pengawet (pulsing) sebelum

penyimpanan dapat mempertahankan kesegaran bunga sehingga masa pajangan

bunga mawar dapat diperpanjang selama 6 hari

2. Pulsing dengan komposisi 3% sukrosa + 25% glyserin + 300 ppm Na-benzoat +

375 ppm asam sitrat terpilih sebagai larutan pengawet yang memberikan hasil

terbaik dengan menekan persentase kelayuan sebesar 2.5% pada hari ke-5 masa

pajangan. Hal ini berarti masa kesegaran bunga dapat dipertahankan sebesar 97.5%.

3. Model kemasan menggunakan kotak karton berukuran 60 x 15 x 7 cm3 dengan

ventilasi berdiameter 3.5 cm dan ditutup film plastik jenis polipropilen dapat

memberikan efek modifikasi atmosfer mendekati hasil perhitungan, pada kondisi

steady state diperoleh konsentrasi gas 20.6% O2 dan 0.16% CO2, sedangkan

konsentrasi gas hasil perhitungan 20.5% O2 dan 0.98% CO2.

4. Penyimpanan bunga mawar potong menggunakan kemasan kotak karton

berventilasi dengan diameter 3.5 cm dan ditutup plastik polipropilen dapat menjaga

kesegaran bunga selama 10-11 hari dan dapat mengurangi penurunan kualitas bunga

selama masa pajangan dibandingkan bunga yang disimpan dalam kotak karton tanpa

ventilasi.

5. Perlakuan kemasan tersebut dapat mempertahankan warna bunga, menekan bent

neck 37.5%, penyusutan panjang tangkai 0.4 cm, penyusutan diameter tangkai 0.4

mm dan mengurangi kelayuan 25% hingga hari ke-5 (suhu ruang pajangan ± 25 oC,

RH 60 - 80 %) sehingga masa pajangan dapat diperpanjang selama 6-7 hari atau

lebih panjang 1-3 hari dibandingkan dengan bunga mawar potong tanpa perlakuan

setelah pemanenan.

Page 72: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Saran

Penentuan model kemasan ditentukan oleh nilai permeabilitas film plastik,

karton pengemas dan laju respirasi produk. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat

perlu dilakukan pengukuran permeabilitas karton pengemas dan laju respirasi pada

kondisi MA dengan menggunakan alat khromatografi gas.

Untuk mengetahui struktur fisik perubahan jaringan sel bunga selama masa

pajangan perlu dilakukan pengamatan secara mikroskopis.

Page 73: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Amiarsi, D., Yulianingsih, Murtiningsih, dan Sjaifullah. 2002. Penggunaan larutan

perendaman pulsing untuk mempertahankan kesegaran bunga mawar potong

Idole dalam suhu ruangan. J. Horti 12 (3) : 178- 183

Amiarsi, D., Yulianingsih, W.Broto dan Sjaifullah. 2003. Pengaruh larutan pulsing

dalam pengemasan dan pengangkutan bunga mawar potong. J. Horti 13 (4) :

285- 291

Arimbawa, I. G. R. 1997. Perlakuan Fisik dan Kimia Untuk Memperpanjang Kesegaran

Bunga Potong. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi

Pertanian. IPB. Bogor.

Aryani, D. 2002. Pengaruh Kosentrasi Sukrosa dan Glyserin Pada Larutan Pulsing

Terhadap Penampakan Mawar Kering. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian.

Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

BPS. 2002, Buletin Statistik Produksi Tanaman Hias Indonesia. Badan Pusat Statistik.

Jakarta.

BPS. 2004. Buletin Statistik Perdagangan Indonesia (Ekspor). Badan Pusat Statistik.

Jakarta.

Balithi. 1995. Mawar. Balai Penelitian Tanaman Hias. Jakarta.

Balithi. 2004. Teknologi Agribisnis Tanaman Hias. Balai Penelitian Tanaman Hias.

Jakarta

Burdett, A. N. 1970. The cause of bent neck in cut roses. J. Am. Soc. Hortic. Sci. 95 :

427 - 431

Direktorat Jendral Tanaman Pangan. 1992. Vademekum Pasca Panen Hortikultura.

Direktorat Jendral Tanaman Pangan Departemen Pertanian. Jakarta.

Durkin. 1979. Senescene and postharvest physiology of cut flower. J. Hortic.Rev. 3 : 61

- 113

Durkin, D. J. and Roy A. Larson. 1995. Introduction to Floriculture. Vol II. Academic

Press Inc. New York.

Edmond dan Bailey, J. 1975. fundamental of Horticulture. Mc. Graw Hill Book

Company. New York.

Page 74: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Ekowati, I. 1997. Penentuan Jenis Film Kemasan Bunga Mawar Tineke Dengan Teknik

Atmosfer Termodifikasi. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas

Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Exama, A., Arul, J., Lencki, R. W., Lee, L. Z. and Taoupin, C. 1993. Suitability of

plastic films for modified atmosphere packaging of fruits and vegetables. J.

Food Science. 54 (6) : 1365-1370.

FPI. 2004. Kemasan Karton. Federasi Pengemasan Indonesia. Jakarta.

Geeson. J, D. Browne, K. M., Maddison, K. Stepherd J., and Guaraldi, F., 1985.

Modified atmosphere packaging to extend the self life of tomatoes. J. Food

Technology. 20 : 339-349

Gunadnya. 1993. Pengkajian Penyimpanan Salak Segar dalam Kemasan Film dengan

Modifikasi Atmosfer. Thesis. Jurusan Teknologi Pasca Panen. IPB. Bogor.

Hall, C. W., R. E. Hardenburg, dan Er. B. Pantastico. 1979. Pengemasan untuk

Konsumen dengan Plastik. Penerjemah Kamariyani. Fisiologi Pasca Panen.

Gajah Mada university Press. Yogyakarta.

Halevy, A. H. dan S. Mayak. 1979. Senescene and postharvest phyisiology of cut

flower. J.Hortic. Rev 1: 204 -236.

Halevy, A. H. dan S. Mayak. 1981. Senescene and postharvest phyisiology of cut flower

Part.2. J.Hortic. Rev 3: 39 -143.

Hardenburg, R. E., A. E. Watada, and Chien Yi Wang. 1990. The Commercial Storage

of Fruits, vegetables, and Nursery Stocks. United States Departement of

Agriculture. Agricultural Reseacrh service. Betsville. Md. USA.

Hardjoko, B. 1999. Mawar. PT. elex Media Komputindo. Gramedia. Jakarta.

Ichimura, K., K. Kojima, R. Goto. 1999. Effect of temperature, 8-

hydroxyquinoline sulphate and sucrose on the vase life of cut flowers.

J.postharvest biology and technology. 15 : 33 - 40.

Kader, A. A. 1992. Postharvest Biology and Technology : Technology of Horticultural

Crops. University of California. Devision of Agriculture and Natural

Resources.

Kartapradja, R. 1995. Botani dan Ekologi Mawar. Balai Penelitian Tanaman Hias.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Luqman. 1992. Bunga Potong Tinjauan Literatur. dalam Widyawan, R. dan Prahastuti,

S. 1994. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. LIPI. Jakarta.

Page 75: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Mayak, S. 1990. Senescene of cut flower. Hortic. Sci 22 (5) : 863 - 865.

Mannapperuma, J. D. and Sinngh, R. P. and Kader, A. A. 1989. Design of polymeric

packages for modified atmosphere storage of fresh produce. Presented at the

Fifth International Controlled Atmosphere Research Conference. Wenatchee.

WA. USA. June 14-16. 1989.

Michael and Reid, M. S. 1992. Postharvest Handling System Ornamental Crops. in.

Postharvest Technology of Horticulture Crops. Edited by A. A. Kader.

University of California.Nat. Resources Publication.

Muchtadi, D. 1992. Fisiologi Pasca Panen Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan. PAU. IPB.

Bogor.

Muhajir, I. dan Dondy ASB. 1999. Pendinginan awal dan komposisi larutan perendam

pada bunga mawar potong. J. Horti. 9 (2) : 137 - 145.

Murtiningsih, W dan T. Sutater. 1995. Pasca Panen Bunga Mawar. Balai Penelitian

Tanaman Hias. Jakarta.

Nelson,P.V.1981.Greenhouse operational and management Reston Publishing Company

Inc., Aprentice Hall Company, Reston, Virginia

Pantastico, Er. B. 1986. Fisiologi Pasca Panen, Penangangan dan Pemamfaatan Buah-

Buahan dan Sayur-Sayuran Tropika dan Subtropika. Terjemahan. UGM Press.

Yogyakarta.

Peleg, K. 1985. Produce Handling, Packaging and Distribution. Departement of

Agricultural Engineering Technology. Institute of Technology Haifa. Israel.

Prince, T. A. dan H. K. Tayama. 1988. Refrigerated Storage and Fresh Cut Flower

Longevity. The Ohio State University. Departemen of Horticultural. USA.

Reid, B. S. and T. A. Lukaszewski. 1988. Postharvest and Handling of Cut Flowers.

University of California. Davis. California.

Rismunandar. 1991. Budidaya Aneka Jenis Bunga Potong. Swadaya. Jakarta

Rismunandar. 1995. BudidayaBungapotong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Roger, M. N. 1973 .An Histotical and Critical Review of Postharvest Physiology

Research on Cut Flower. Hortic. Sci 8 : 189 - 194.

Rokhani, H. 1992. Modified atmospheric packaging of fruits and vegetables research

instrumentation. Trainning report in Department of Agricultural Engineering

University of California Davis, CA.

Page 76: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Rokhani, H. 1996. Rancang Bangun Sistim Pencampuran Gas dan Pengukuran Laju

Respirasi pada Penyimpanan Hortikultura Secara Atmosfir Terkendali. Tesis.

Program Studi Keteknikan Pertanian. IPB. Bogor.

Rokhani. H, Gardjito, Atjeng M. Syarif and T, Akinaga. 2000. Gas permeability

characteristics of plastic films packaging of fresh produce. J.of the Society of

Agricultural Structures. 31 (2) : 84. Japan.

Rokhani. H, Sutrisno, S, Kawasaki., 2001. Using permeable tube channels for modified

atmosphere storage of ‘Irwin’ mango. J.of the Society of Agricultutral

Structure 32 (3) : 8. Japan.

Rukmana, R. 1995. Mawar. Seri Bunga Potong. Kanisius. Yogyakarta.

Sacalis, J. N. 1993. Cut Flower Prolonging Freshness Postproduction Care and

Handling. Ball Publishing Batavia. Illnois.

Salinger, J. P. 1985. Commercial Flower Growing. Butterworths Horticultural Books.

New Zealand.

Siswoputranto, L. L. D. 1990. Keragaan Hasil - Hasil Penelitian Hortikultura. Prosiding.

Pertemuan Aplikasi Paket Teknologi. Ciawi, Jawa Barat, 6 - 9 Agustus

1990

Soekartawi. 1996. Manajemen Agribisnis Bunga Potong. Universitas Indonesia. Jakarta.

Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil

Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.

Soerojo, R. 1991. Kebijaksanaan Pengembangan Tanaman Hias di Indonesia. Prosiding.

Seminar Tanaman Hias. Cipanas, Jawa Barat. 29 Agustus 1991.

Son, K. C., H. J. Byoun, and J. H. Lim. 1994. Effect of sucrose or aluminium sulfate in

the preservative solutions on photosyntesis, respiration and transpiration of cut

roses leaf. J. of the Korean Society for Horticultural Science. College of

Agriculture. Kon Kuk University Seoul. Korea p 133 - 701.

Sukarno dan Nampiah. 1995. Mawar. Penebar Swadaya Masyarakat. Jakarta.

Suswatini, N. 1995. Modifikasi Atmosfer dan Suhu Penyimpanan untuk penghambatan

Perkembangan Bercak Pestiola sp pada Bunga Potong Krisan . Tesis. Jurusan

Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB.

Tirtosoekotjo, M.S. 1996. Peranan larutan sukrosa terhadap kesegaran bunga mawars

selama penyimpanan suhu dingin. J. Horti. 6 (1) : 100 - 104.

Page 77: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Torre, S., T. Fjeld. 2001. Water loss and postharvest characteristics of cut roses grown

at high or moderate relative air humidity. J. Sci. Hortic. 89 : 217 - 226

Wang and Baker. 1979. Senescene and Postharvest Physiolgy of Cut Flower. dalam

Durkin. 3 : 61 - 113.

Widyawan, R. dan Prahastuti, S. 1994. Bunga Potong Tinjauan Literatur. Pusat

Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. LIPI. Jakarta.

Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. pt. Gramedia. Jakrta.

Widjandi, S. 1981. Penyimpanan Buah-Buahan, Sayur-Sayuran dan Bunga-Bungaan.

Terjemahan. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FATETA. IPB. Bogor.

Widjandi, S., S. Wiraatmaja, Erliza, S. Krisnani, dan I. Ade. 1989. Studi Kemasan

Bunga-Bungaan Segar. Makalah. Studi Kemasan Buah-Buahan, Sayur-Sayuran

dan Bunga-Bungaan Segar yang Bernilai Ekonomis Tinggi Dalam Rangka

Meningkatkan Ekspor Non Migas. LPPM IPB. Bogor.

Yayasan Bunga Nusantara. 1987. Budidaya Tanaman Berbunga Indah. Yayasan Bunga

Nusantara dan Dirjen Pertanian Tanaman Pangan. Jakarta.

Zagory and A. A. Kader. 1988. Modified atmosphere packaging of fresh products. J. of

Food Tech 42 (9) : 70.

Page 78: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

LAMPIRAN

Page 79: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 1. Laju respirasi (ml /kg.jam) bunga mawar potong selama

5 hari penyimpanan

1.1. Laju produksi CO2

Hari

ke-

3%sukrosa+

10%glyserin

3%sukrosa+

25%glyserin

6%sukrosa+

10%glyserin

6%sukrosa+

25%glyserin Kontrol

1 72.9 26.6 23.5 41.0 12.6

2 76.3 33.8 38.4 47.1 22.8

3 44.7 41.1 40.5 68.3 45.6

4 40.5 12.8 43.6 34.1 24.0

5 4.6 6.4 38.4 10.2 17.7

1.2. Laju Konsumsi O2

Hari

ke-

3%sukrosa+

10%glyserin

3%sukrosa+

25%glyserin

6%sukrosa+1

0%glyserin

6%sukrosa+

25%glyserin Kontrol

1 72.9 26.6 47.8 32.8 12.6

2 56.7 25.3 31.2 32.8 12.6

3 33.5 24.1 24.9 22.5 10.1

4 33.1 12.8 22.1 18.4 8.8

5 6.9 4.8 18.0 10.9 7.6

1.3. Ratio question (RQ)

Hari ke-

(3%sukrosa+

10%glyserin)

(3%sukrosa+

25%glyserin)

(6%sukrosa+

10%glyserin)

(6%sukrosa+

25%glyserin) (Kontrol)

1 1 0.1 0.4 1.2 1 2 1.3 1.1 1.2 1.4 1.8

3 1.3 1.7 1.6 3.0 4.5

4 1.2 5 09 1.8 2.7

5 0.6 5.3 0.1 0.9 2.3

Page 80: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 2. Kosentrasi gas (CO2 dan O2) dalam perlakuan kemasan

2.1. Data eksperimen

Jam ke-

D25; PP D25; PE D35; PP D35; PE

O2 CO2 O2 CO2 O2 CO2 O2 CO2

0 21.0 0.03 21.0 0.03 21.0 0.03 21.0 0.03

6 20.8 0.01 20.7 0.10 20.8 0.09 20.8 0.09

12 20.8 0.01 20.7 0.11 20.8 0.09 20.8 0.09

18 20.8 0.01 20.7 0.11 20.8 0.09 20.8 0.09

24 20.7 0.01 20.7 0.11 20.8 0.09 20.7 0.09

30 20.6 0.12 20.5 0.12 20.7 0.10 20.4 0.10

36 20.6 0.12 20.5 0.12 20.7 0.10 20.4 0.11

42 20.5 0.13 20.5 0.12 20.7 0.14 20.4 0.11

48 20.5 0.13 20.4 0.12 20.7 0.14 20.3 0.12

54 20.4 0.13 20.4 0.13 20.6 0.14 20.2 0.12

60 20.4 0.13 20.4 0.13 20.6 0.14 20.2 0.15

66 20.3 0.14 20.3 0.13 20.6 0.16 20.1 0.15

72 20.3 0.14 20.3 0.13 20.6 0.16 20.1 0.15

78 20.3 0.15 20.2 0.14 20.6 0.16 20.1 0.16

84 20.3 0.15 20.2 0.14 20.6 0.16 20.1 0.16

90 20.0 0.15 20.0 0.14 20.6 0.17 19.8 0.17

96 20.0 0.15 20.0 0.14 20.5 0.17 19.0 0.17

102 19.0 0.20 20.0 0.15 20.4 0.20 19.8 0.18

108 19.0 0.20 20.0 0.15 20.4 0.20 19.8 0.18

114 19.0 0.20 20.0 0.21 20.4 0.23 19.7 0.19 120 19.0 0.20 20.0 0.21 20.4 0.23 19.7 0.19

Keterangan :

D25 = diameter ventilasi 2.5 cm

D35 = diameter ventilasi 3.5 cm

PP = film plastik jenis polipropilen

PE = film plastik jenis polietilen

Page 81: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

2.2. Data perhitungan

D25; PP D25; PE D35; PP D35; PE

Jam ke-

O2 CO2 O2 CO2 O2 CO2 O2 CO2

0 21.0 0.03 21.0 0.03 21.0 0.03 21.0 0.03

6 20.6 0.72 20.6 0.74 20.7 0.60 20.6 0.63

12 20.3 1.16 20.3 1.23 20.6 0.83 20.4 0.91

18 20.2 1.44 19.9 1.56 20.5 0.92 20.3 1.07

24 20.1 1.62 19.7 1.79 20.5 0.95 20.1 1.10

30 20.1 1.73 19.6 1.95 20.5 0.97 20.1 1.13

36 20.0 1.80 19.5 2.05 20.5 0.98 20.0 1.14

42 20.0 1.85 19.4 2.12 20.5 0.98 20.0 1.15

48 20.0 1.88 19.3 2.17 20.5 0.98 20.0 1.15

54 19.9 1.90 19.2 2.21 20.5 0.98 20.0 1.15

60 19.9 1.91 19.1 2.23 20.5 0.98 19.9 1.15

66 19.9 1.92 19.1 2.25 20.5 0.98 19.9 1.15

72 19.9 1.92 19.1 2.26 20.4 0.98 19.9 1.15

78 19.9 1.93 19.0 2.26 20.4 0.98 19.9 1.15

84 19.9 1.93 19.0 2.27 20.4 0.98 19.9 1.15

90 19.9 1.93 18.9 2.27 20.4 0.98 19.9 1.15

96 19.9 1.93 18.9 2.27 20.4 0.98 19.9 1.15

102 19.9 1.93 18.9 2.28 20.4 0.98 19.9 1.15

108 19.9 1.93 18.9 2.28 20.4 0.98 19.9 1.15

114 19.9 1.93 18.9 2.28 20.4 0.98 19.95 1.15

120 19.9 1.93 18.9 2.28 20.4 0.98 19.95 1.15

Keterangan :

D25 = diameter ventilasi 2.5 cm

D35 = diameter ventilasi 3.5 cm

PP = film plastik jenis polipropilen

PE = film plastik jenis polietilen

Page 82: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 3. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap

persentase jumlah Bent neck bunga mawar potong selama

masa pajangan

3.1. Tabel Anova

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

Kemasan

Hari

Galat

Total

803.582

62622.338

2030.455

245644.182

6

6

36

49

133.930

10437.056

56.402

2.375

185.049

0.049*

0.000**

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P<0.01)

3.2. Uji beda rataan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke- (%)

0 1 2 3 4 5 6

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; PE

D.2.5 cm; PP

D.3.5 cn; terbuka

D.3.5 cm; PE

D.3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

7.5 a

7.5 a

2.5 a

0.0 a

7.5 a

12.5 a

2.5 a

10.0 a

10..0 a

12.5 a

7.5 a

15.0 a

12.5 a

10.0 a

42.5 a

37.5 a

42.5 a

57.5 a

57.5 a

50.0 a

50.0 a

57.5 ab

52.5 a

55.0 ab

57.5 ab

62.5 bf

55.0 ab

55.0 ab

67.5 bc

72.5 c

60.0 a

65.0ab

65.0 ab

62.5ab

95.0 d

67.5 ab

72.5 b

60.0 ab

65.0 ab

100.0 c

62.5 a

100.0 c

100.0 a

75.0 a

75.0 a

65.0 a

100.0 a

62.0 a

100.0 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Page 83: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 4. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap

persentase jumlah kelayuan bunga mawar potong selama

masa pajangan

4.1. Tabel Anova

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

Kemasan

Hari

Galat

Total

7065.25

46654.45

9067.53

105705.63

6

6

36

49

1177.54

7775.74

251.87

4.675

30.871

0.001*

0.000**

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

4.2. Uji beda rataan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke- (%)

0 1 2 3 4 5 6

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; PE

D.2.5 cm; PP

D.3.5 cn; terbuka

D.3.5 cm; PE

D.3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

2.5 a

2.5 a

2.5 a

5.0 a

5.0 a

15.0 e

0.0 a

10.0 d

7.5 cd

5.0 bc

2.5 ab

10.0 c

60.0 c

32.5 b

20.0 a

30.0 ab

50.0 c

25.0 ab

100 d

100.0 b

90.0 ab

85.0 ab

87.5 ab

100.0 b

37.5 a

100.0 b

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Page 84: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 5. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap

perubahan diameter mahkota bunga mawar potong selama

masa pajangan

5.1. Tabel Anova

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

Kemasan

Hari

Galat

Total

2402.208

1391.100

8191.625

15931.871

6

6

36

49

400.368

231.850

227.545

1.760

1.019

0.135tn

0.429tn

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

5.2. Uji beda rataan

Kemasan Diameter mahkota bunga (cm)

Diameter 2.5 cm;tanpa plastik

Diameter 2.5 cm;polietilen

Diameter 2.5 cm;polipropilen

Diameter 3.5 cm;tanpa palstik

Diameter 3.5 cm;polietilen

Diameter 3.5 cm;polipropilen

Tanpa ventilasi

6.7 ± 16.4 a

13.7 ± 36.8 b

6.1 ± 16.9 a

6.0 ±17.0 a

0.1 ± 22.9 ab

6.5 ± 16.5 a

6.2 ± 16.8 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Page 85: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 6. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap

penyusutan diameter tangkai bunga mawar potong

selama masa pajangan

6.1. Tabel Anova

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

Kemasan

Hari

Galat

Total

0.306

1.988

1.470

12.638

6

6

36

49

0.051

0.331

0.041

1.251

8.112

0.000**

0.304tn

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

6.2. Uji perbandingan nilai tengah

Kemasan

Penyusutan diameter

tangkai bunga (mm)

Diameter 2.5 cm;tanpa plastik

Diameter 2.5 cm;polietilen

Diameter 2.5 cm;polipropilen

Diameter 3.5 cm;tanpa plastik

Diameter 3.5 cm;polietilen

Diameter 3.5 cm;polipropilen

Tanpa ventilasi

0.1 ± 0.5 a

0.1 ± 0.4 a

0.3 ± 0.6 a

0.3 ±0.6 a

0.3 ± 0.6 a

0.1 ± 0.5 a

0.2 ± 0.5 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Page 86: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 7. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap

penyusutan panjang tangkai bunga mawar potong

selama masa pajangan

7.1. Tabel Anova

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

emasan

Hari

Galat

Total

0.679

2.616

2.298

10.471

6

6

36

49

0.113

0.436

0.066

1.724

6.639

0.144tn

0.000**

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

7.2. Uji beda rataan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke- (%)

0 1 2 3 4 5 6

D.2.5 cm; terbuka

D.2.5 cm; PE

D.2.5 cm; PP

D.3.5 cn; terbuka

D.3.5 cm; PE

D.3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.06 a

0.00 a

0.00 a

0.00 a

0.06 a

0.00 a

0.00a

0.23 ab

0.02 a

0.26 ab

0.31 ab

0.47 ab

0.17 ab

0.06 ab

0.38 a

0.21 a

0.23 a

0.43 a

0.86 bc

0.40 a

0.44 ab

0.48 a

0.61 abc

0.83 bc

1.04 c

0.86 bc

0.40 a

0.44 ab

0.40 a

0.61 d

0.83 c

1.34 f

1.03 e

0.40 ab

0.44 bc

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Page 87: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 8. Analisis sidik ragam uji beda rataan pengaruh perlakuan kemasan

terhadap perubahan kadar air bunga mawar potong selama masa pajangan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke-

0 1 2 3 4 5 6

D. 2.5 cm; terbuka

D. 2.5 cm; PE

D. 2.5 cm; PP

D. 3.5 cn; terbuka

D. 3.5 cm; PE

D. 3.5 cm; PP

Tanpa ventilasi

78.9 a

78.7 a

77.8 a

78.9 b

78.9 ab

79.1 b

83.3 c

78.0 c

77.7 b

77.9 c

77.6 b

78.1 c

78.5 d

76.3 a

75.1 a

75.6 c

76.4 e

77.5 g

77.4 f

76.5 b

75.8 d

72.4 a

75.2 e

74.9 de

77.1 f

73.2 b

75.5 c

74.7 d

71.6 a

74.6 e

74.3 d

76.7 f

72.4 b

75.0 c

74.2 d

69.3 a

73.9 d

73.3 c

73.0 c

71.9 b

74.3 d

68.9 a

-

73.1 c

-

72.9 b

-

70.8 a

-

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Lampiran 9. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap chroma

bunga mawar potong selama masa pajangan

9.1. Tabel Anova

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

Kemasan

Hari

Galat

Total

209.076

473.555

426.914

136903.544

6

6

36

49

34.846

78.926

11.859

2.938

6.656

0.019*

0.000**

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

Page 88: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

9.2. Uji perbandingan nilai tengah

Perlakuan Kemasan Chroma

Diameter 2.5 cm; tanpa plastik

Diameter 2.5 cm; polietilen

Diameter 2.5 cm; polipropilen

Diameter 3.5 cm; polietilen

Diameter 3.5 cm; polipropilen

Diameter 3.5 cm; tanpa plastik

Tanpa ventilasi

47.0 ± 52.2 a

47.9 ± 53.1 ab

48.5 ± 53.8 abc

50.1 ± 55.4 bcd

51.4 ± 56.7 bcd

52.1 ± 57.4 cd

52.7 ± 58.0 d

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Lampiran 10. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan pengawet terhadap

laju respirasi (ml. CO2/ kg.jam) bunga mawar potong

selama penyimpanan.

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

Perlakuan

Hari

Galat

Total

2102.897

3214.481

3642.055

1379479.271

4

4

16

25

525.724

803.620

227.628

2.310

3.350

0.102tn

0.030*

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

Page 89: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 11. Uji beda rataan pengaruh perlakuan larutan pengawet terhadap jumlah

kelayuan bunga mawar potong selama masa pajangan (persen)

Perlakuan Masa Pajangan hari ke-

0 1 2 3 4 5

3% sukrosa + 25% glyserin

6% sukrosa + 25% glyserin

3% sukrosa + 10% glyserin

6% sukrosa + 10% glyserin

Tanpa larutan pengawet

0.0 a

7.5 b

0.0 a

0.0 a

15.0 c

2.5 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

22..5 b

0.0 a

0.0 a

0.0 a

0.0 a

22.5 b

2.5 a

15.0 b

7.5 a

25.0 c

30.0 c

30.0 a

25.0 a

20.0 a

40.0 a

30.0 a

42.5 a

45.0 a

50.0 a

50.0 a

45.0 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama

tidak berbeda nyata pada DMRT 0.05

Lampiran 12. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan pengawet terhadap laju

respirasi (ml. O2/ kg.jam) bunga mawar potong

selama penyimpanan.

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

Perlakuan

Hari

Galat

Total

2563.359

2508.277

1317.842

21327.303

4

4

16

25

640.640

627.069

82.365

7.780

7.613

0.001*

0.001*

Keterangan :

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1% ( P <0.01)

Page 90: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 13. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

Bent neck bunga mawar potong selama masa pajangan

Masa

Pajangan

Hari ke-

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

0

1

2

3

4

5

6

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

2.771

26.014

28.086

1045.000

7.236

18.871

17.479

1062.000

2.771

26.014

28.086

1045.000

12.250

15.300

20.750

721.000

10.300

11.218

12.557

643.250

135.771

3.089

16.586

336.250

138.486

1.500

3.800

247.000

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

0.462

2.890

0.462

0.520

1.206

2.097

0.324

0.462

2.890

0.520

2.042

1.700

0.384

1.717

1.246

0.233

22.629

0.343

0.307

23.081

0.167

0.070

0.888

5.557

3.726

6.478

0.888

5.557

5.313

4.424

7.382

5.360

73.67

1.118

327.992

2.368

0.510tn

0.000**

0.004*

0.000**

0.510tn

0.000**

0.000**

0.000**

0.000**

0.000**

0.000**

0.367tn

0.000**

0.025*

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

Page 91: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 14. Uji beda rataan pengaruh perlakuan kemasan terhadap

organoleptik Bent neck bunga mawar potong

selama masa pajangan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke-

0 1 2 3 4 5 6

11.1

12.1

13.1

21.1

22.1

23.1

K1

3.9 a

3.9 a

3.7 a

3.8 a

3.9 a

3.8 a

3.3 a

3.9 abc

4.0 bc

3.4 ab

3.6 ab

4.4 c

3.9 bc

3.4 a

3.9 a

3.9 a

3.7 a

3.8 a

3.9 a

3.8 a

3.3 a

2.3 a

3.6 c

3.1 bc

3.2 bc

3.3 bc

3.4 c

2.7 ab

2.3 a

3.3 a

3.4 c

3.3 c

2.6 ab

2.9 bc

2.7 ab

0.0 a

2.7 b

2.8 b

2.7 b

0.0 a

2.9 b

0.0 a

0.0 a

2.9 b

0.0 a

2.9 c

0.0 a

3.0 c

2.6 b

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda

nyata pada DMRT 0.05

Keterangan : Kemasan :

11.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm terbuka

12.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PE

13.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PP

21.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm terbuka

22.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PE

23.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PP

K1 : tanpa berventilasi

Page 92: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 15. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

warna bunga mawar potong selama masa pajangan

Hari

ke-

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

0

1

2

3

4

5

6

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

9.086

37.557

20.343

1179.000

44.093

103.943

25.907

1573.500

3.786

17.857

15.143

1040.000

6.336

10.789

23.736

741.750

3.436

10.157

13.493

829.500

169.571

2.604

12.071

409.250

138.486

1.500

3.800

247.000

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

1.514

4.173

0.377

7.349

11.549

0.480

0.631

1.984

0.280

1.056

1.199

0.440

0.573

1.129

0.250

28.262

0.289

0.224

23.081

0.167

0.070

4.020

11.077

15.318

24.073

2.250

7.075

2.402

2.727

2.292

4.517

126.426

1.294

327.992

2.368

0.002*

0.000**

0.000**

0.000**

0.052*

0.000**

0.039**

0.011**

0.048*

0.000**

0.000**

0.262tn

0.000**

0.025*

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

Page 93: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 16. Uji beda rataan pengaruh perlakuan kemasan terhadap

organoleptik warna bunga mawar potong selama masa pajangan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke-

0 1 2 3 4 5 6

11.1

12.1

13.1

21.1

22.1

23.1

K1

3.9 b

4.2 bc

4.0 b

3.9 b

4.6 c

4.0 b

3.3 a

3.2 a

3.7 ab

4.2 bc

3.7 ab

5.2 dc

5.7 a

4.3 bc

3.2 a

3.8 b

3.8 b

3.8 b

3.8 b

4.0 b

3.9 b

2.9 ab

3.4 b

2.9 ab

2.7 a

3.5 b

3.5 b

3.0 ab

2.9 a

3.3 ab

3.5 b

3.5 b

3.3 ab

3.5 b

3.6 b

0.0 a

3.1 b

3.1 b

3.3 b

0.0 a

2.9 b

0.0 a

2.9 b

2.9 b

0.0 a

2.9 c

0.0 a

3.0 c

2.6 b

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda

nyata pada DMRT 0.05

Keterangan : Kemasan :

11.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm terbuka

12.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PE

13.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PP

21.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm terbuka

22.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PE

23.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PP

K1 : tanpa berventilasi

Page 94: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 17. Pengaruh perlakuan kemasan terhadap terhadap organoleptik

keharuman bunga mawar potong selama masa pajangan

Hari ke- Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

0

1

2

3

4

5

6

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

3.371

16.800

21.200

1022.000

1.150

10.514

12.136

1379.000

3.786

19.786

14.714

1041.500

2.036

9.286

15.464

782.500

1.450

6.371

12.479

829.500

192.536

7.986

15.464

472.500

139.343

4.629

32.371

308.343

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

0.562

4.755

0.393

0.192

1.168

0.225

0.631

2.198

0.272

0.339

1.032

0.286

0.242

0.708

0.231

32.089

0.887

0.286

23.224

0.514

0.599

1.431

4.755

0.853

5.198

2.316

8.068

1.185

3.603

1.046

3.064

112.053

3.098

38.741

0.858

0.220tn

0.000**

0.535tn

0.000**

0.046*

0.000**

0.328tn

0.001*

0.406tn

0.005**

0.000**

0.005*

0.000**

0.568tn

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

Page 95: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 18. Uji beda rataan pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

keharuman bunga mawar potong selama masa pajangan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke-

0 1 2 3 4 5 6

11.1

12.1

13.1

21.1

22.1

23.1

K1

3.8 a

3.6 a

4.0 a

3.7 a

4.1 a

3.5 a

3.5 a

4.2 a

4.3 a

4.4 a

4.6 a

4.4 a

4.5 a

4.3 a

3.2 a

3.8 b

3.8 b

3.8 b

4.8 b

4.0 b

3.9 b

3.0 a

3.4 a

3.4 a

2.7 a

3.3 a

3.4 ab

3.0 a

3.4 ab

3.4 ab

3.6 abc

3.5 ab

3.3 ab

3.1 a

3.4 ab

0.0 a

3.4 b

3.3 b

3.3 b

0.0 a

3.3 b

0.0 a

0.0 a

3.1 b

0.7 a

2.6 a

0.0 a

3.2 b

0.0 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda

nyata pada DMRT 0.05

Keterangan : Kemasan :

11.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm terbuka

12.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PE

13.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PP

21.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm terbuka

22.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PE

23.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PP

K1 : tanpa berventilasi

Page 96: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 19. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

kesegaran mahkota bunga mawar potong selama masa pajangan

Hari

ke-

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F hitung Peluang

0

1

2

3

4

5

6

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

13.543

61.200

31.600

1028.000

4.621

17.343

14.307

1124.500

10.543

27.661

16.314

826.750

5.193

13.486

36.164

632.000

2.693

8.161

21.164

589.250

146.771

2.914

12.086

354.000

122.143

7.271

22.429

265.000

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

2.257

6.800

0.585

0.770

1.927

0.265

1.757

3.073

0.302

0.865

1.498

0.670

0.449

0.907

0.392

24.462

0.324

0.224

20.357

0.808

0.415

3.857

11.620

2.907

7.273

5.816

10.173

1.292

2.237

1.145

2.314

109.298

1.447

49.013

1.945

0.003*

0.000**

0.016*

0.000**

0.000**

0.000**

0.276tn

0.033*

0.349tn

0.028*

0.000**

0.192tn

0.000**

0.065tn

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

Page 97: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 20. Uji beda rataan pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

kesegaran mahkota bunga mawar potong selama masa pajangan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke-

0 1 2 3 4 5 6

11.1

12.1

13.1

21.1

22.1

23.1

K1

3.1 a

3.8 a

3.6 a

3.6 a

4.5 b

3.7 a

3.1 a

3.6 a

3.9 abc

3.6 ab

4.1 bc

4.3 a

4.2 c

3.6 a

2.5 a

3.0 bc

3.3 b

3.4 bc

4.0 bc

3.9 c

3.1 b

2.3 a

3.1 ab

2.9 ab

2.9 ab

3.0 ab

3.2 ab

2.7 ab

2.3 a

2.8 a

2.9 a

2.8 a

2.9 a

2.9 a

2.9 a

0.0 a

3.0 c

2.9 bc

2.5 b

0.0 a

3.2 c

0.0 a

0.0 a

2.4 b

0.6 a

3.0 a

0.0 b

2.9 b

0.0 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda

nyata pada DMRT 0.05

Keterangan : Kemasan :

11.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm terbuka

12.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PE

13.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PP

21.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm terbuka

22.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PE

23.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PP

K1 : tanpa berventilasi

Page 98: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 21. Analisis sidik ragam pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

penampakan keseluruhan bunga mawar potong selama masa pajangan

Hari

ke-

Sumber

keragaman

Jumlah

kuadrat

Derajat

bebas

Kuadrat

tengah

F

hitung

Peluang

0

1

2

3

4

5

6

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

Perlakuan

Panelis

Galat

Total

9.771

34.929

29.371

1003.000

7.839

19.271

15.679

1092.000

11.336

11.429

14.521

793.000

8.500

11.789

20.786

692.250

11.971

6.443

21.957

688.500

149.086

5.718

23.557

372.250

101.371

6.871

36.629

253.000

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

6

9

54

70

1.629

3.881

0.544

1.315

2.141

0.290

1.889

1.270

0.269

1.417

1.310

0.385

1.995

0.716

0.407

24.848

0.635

0.436

16.895

0.763

0.678

2.994

7.135

4.531

7.375

7.026

4.722

3.680

3.403

4.907

1.761

56.958

1.456

24.908

1.126

0.013*

0.000**

0.001*

0.000**

0.000**

0.000**

0.004*

0.002*

0.000**

0.098tn

0.000**

0.188n

0.000**

0.361tn

tn = tidak berpengaruh nyata

* = berpengaruh nyata pada taraf uji F 5 % (P < 0.05)

** = berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1%

( P <0.01)

Page 99: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 22. Uji beda rataan pengaruh perlakuan kemasan terhadap organoleptik

penampakan keseluruhan bunga mawar potong selama masa pajangan

Kemasan

Masa Pajangan hari ke-

0 1 2 3 4 5 6

11.1

12.1

13.1

21.1

22.1

23.1

K1

3.3 a

3.8 ab

3.4 a

3.8 ab

4.3 b

3.8 ab

3.1 a

3.4 a

3.8 ab

3.6 a

3.9 abc

4.3 bc

4.4 c

3.6 a

2.4 a

3.3 bc

3.3 b

3.4 bc

4.4 bc

3.8 c

3.3 b

2.4 a

3.5 c

3.2 bc

3.2 ab

3.0 abc

3.3 bc

2.9 ab

2.6 ab

3.3 c

3.5 c

2.8 a

3.4 c

3.1 bc

2.3 a

0.0 a

2.5 b

2.7 bc

3.2 c

0.0 a

3.1 c

0.0 a

0.0 a

2.3 c

1.0 b

2.5 c

0.0 a

2.9 c

0.0 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda

nyata pada DMRT 0.05

Keterangan : Kemasan :

11.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm terbuka

12.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PE

13.1 : berventilasi dengan diameter 2.5 cm ditutup PP

21.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm terbuka

22.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PE

23.1 : berventilasi dengan diameter 3.5 cm ditutup PP

K1 : tanpa berventilasi

Page 100: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 23. Formulir uji organoleptik

PENGUJIAN ORGANOLEPTIK

Nama :

Tanggal :

Hari ke- :

Produk : BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida)

Petunjuk : Ujilah produk berikut dengan memberi tanda (√ ) pada kolom

yang sesuai dengan persepsi anda. Terima kasih.

WARNA

Kode Sangat

suka

Suka Netral Tidak

suka

Sangat tidak

suka

KEHARUMAN

Kode Sangat

suka

Suka Netral Tidak

suka

Sangat tidak

suka

KESEGARAN

MAHKOTA

Kode Sangat

suka

Suka Netral Tidak

suka

Sangat tidak

suka

(Bent neck)

Kode Sangat

suka

Suka Netral Tidak

suka

Sangat tidak

suka

PENAMPAKAN

KESELURUHAN

Kode Sangat

suka

Suka Netral Tidak

suka

Sangat tidak

suka

Page 101: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 24. Bunga mawar perlakuan terbaik pada hari ke-0 masa pajangan

Lampiran 25. Bunga mawar kemasan diameter 3.5 cm; PP pada hari ke-3

Page 102: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 26. Bunga mawar potong pada hari ke-4 masa pajangan

a. Kemasan ventilasi; diameter 2.5 cm ; tanpa plastik

b. Kemasan ventilasi; diameter 2.5 cm; polietilen

Pengamatan hari

ke -4

Tanpa ventilasi

Pengamatan

hari ke-4

Tanpa ventilasi

Pengamatan

hari ke-4

Page 103: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

c. Kemasan ventilasi; diameter 3.5 cm;polietilen

d. Kemasan ventilasi ; diameter 3.5 cm;polipropilen

Lampiran 27. Bent neck

Tanpa ventilasi

Pengamatan

hari ke-4

Tanpa ventilasi

Pengamatan

hari ke-4

Page 104: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

. a. Bunga mawar yang mengalami bent neck

b. penentuan derajat bent neck

Lampiran 28. Pengukuran laju repirasi

Page 105: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai

Lampiran 29. Chromameter untuk mengukur warna

Page 106: KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR ......KAJIAN SISTEM PENGEMASAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SELAMA PENYIMPANAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA PAJANGAN DESY NOFRIATI Tesis Sebagai