KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI...

93
KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR Skripsi Ahmad Vihandri Putra Hasibuan NIM: 1112092000001 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

Transcript of KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI...

Page 1: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI

KECAMATAN CIPUTAT TIMUR

Skripsi

Ahmad Vihandri Putra Hasibuan

NIM: 1112092000001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI

KECAMATAN CIPUTAT TIMUR

Oleh:

Ahmad Vihandri Putra Hasibuan

NIM: 1112092000001

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian pada Program Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 3: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN
Page 4: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN
Page 5: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Ahmad Vihandri Putra Hasibuan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 29 Oktober 1994

Agama Warga Negara : Indonesia

Status : Belum menikah

Alamat : Jalan Pepaya No.30, Cempaka

Putih, Ciputat

Timur, Tangerang Selatan, Banten

No. Telp : 087778262294

E-mail : [email protected]

Pendidikan

Sekolah Menengah Atas

Sekolah : SMAN 2 Model Medan

Lulus : 2012

Jurusan : IPA

Sekolah Menengah Pertama

Sekolah : SMPN 35 Medan

Lulus : 2009

Sekolah Dasar

Sekolah : SDN 106162 Medan

Lulus : 2006

Page 6: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

Pengalaman Organisasi

HMJ Agribisnis UIN Jakarta 2013-2014

Marching Band Man 2 Medan 2010-2012

Marching Band Bhina Caraka (BEA CUKAI) Jakarta 2012-2013

Marching Band UIN Jakarta 2013-2017

Page 7: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

RINGKASAN

Ahmad Vihandri Putra Hasibuan, Kajian Preferensi Konsumen dalam Membeli

Sayuran di Kecamatan Ciputat Timur. Dibawah bimbingan Dr. Nunuk Adiarni,

MM dan Rizki Adi Puspita Sari, SP, MM.

Kawasan Ciputat Timur hanya memiliki pasar tradisional di kelurahan Pondok

Ranji, sehingga banyak kelurahan di Kawasan Ciputat Timur sulit untuk membeli

sayuran ke pasar tradisional oleh karenanya banyak pedagan sayur keliling di setiap

kelurahan. Banyak pedagang sayur tidak memperhatikan apa yang disukai oleh

konsumen. Pedagang perlu mengetahui selera konsumen dalam menentukan

preferensi konsumen dalam pilihan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu

produk. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, terlebih

dahulu mereka mempertimbangkan ciri-ciri fisik (atribut) yang melekat pada

produk tersebut. Begitu juga dalam pembelian sayuran, beberapa atribut yang

menjadi pertimbangan konsumen antara lain adalah tingkat kelayuan, tingkat

kecerahan warna, tingkat kebersihan, ketersediaan menu sayuran, tingkat

kematangan, kemudahan dalam mengolah, dan ukuran. Oleh karena itu, sayuran

yang diinginkan konsumen adalah sayuran yang memiliki atribut yang sesuai

dengan selera konsumen sehingga mampu memberikan kepuasan.

Menurut Simamora (2003:87), bahwa preferensi merupakan konsep abstrak yang

menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang

dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadi seseorang. Analisis preferensi

konsumen adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui apa yang disukai dan

yang tidak disukai konsumen, juga untuk menentukan urutan kepentingan dari suatu

atribut produk maupun produk itu sendiri. Dengan menggunakan analisis preferensi

ini akan diperoleh urutan kepentingan karakteristik produk seperti apa yang paling

penting atau yang paling disukai (Oktaviani dalam Setyaningsih, 2009; 24).

Penelitian ini penting dilakukan agar menetahui apa yang mendorong seseorang

untuk mengkonsumsi sayuran segar dan dapat membantu pedagang untuk

mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut sayuran, dengan mengkaji

Preferensi konsumen dalam membeli sayuran di kawasan Kecamatan Ciputat

Timur.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, 1.Konsumen yang membeli

sayuran adalah perempuan berumur 40 sampai 49 tahun pada jenjang pendidikan

SMA yaitu 38% dan latar belakang pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak

29% konsumen. 2.Sayuran yang paling sering dibeli adalah sayuran daun (Bayam,

Sawi, dll). 3.Berdasarkan hasil dari penelitian atribut – atribut sayuran berpengaruh

dalam memilih, membeli dan mengkonsumi sayuran adalah tingkat kesegaran

sayuran.

Page 8: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan ridho, rahmat, taufik dan hidayah-Nya bagi kita semua. Shalawat dan

salam kepada junjungan dan suri tauladan bagi seluruh umat manusia, Rasulullah

Muhammad SAW beserta para keluarga, kerabat, sahabat dan para pengikutnya

yang setia hingga yaumul qiyamah.

Alhamdulillah, setelah melewati berbagai rintangan dan hambatan dalam

pembuatannya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi

dalam rangka memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Pertanian di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada program studi Agribisnis Fakultas

Sains dan Teknologi dengan baik. Selesainya Skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan, bimbingan, doa dan partisipasi dari berbagai pihak.

1. Kedua orang tua penulis, Ayah Ahmad Burhanuddin Hasibuan dan Ibu Elpi

Adriani Siregar, serta adik Ahmad Ashari Putra Hasibuan dan Fadli Muhammad

Putra Hasibuan serta Anisa Putri Utami yang selalu memberikan kasih sayang,

dukungan, nasihat, motivasi serta doa yang tidak henti-hentinya dipanjatkan dan

bantuan secara moril maupun material. Semoga Allah SWT selalu memberikan

berkah dan kasih sayang-Nya kepada Bapak, Ibu dan keluarga serta selalu

diberikan kesehatan, perlindungan dan pahala yang berlimpah. Aamiin Yaa

Rabbal Alamiin.

2. Ibu Dr. Nunuk Adiarni, MM selaku dosen pembimbing I dan Rizki Adi Puspita

Sari, SP, MM selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak

waktu luang, dukungan, saran, nasihat dan bimbingannya, serta motivasi untuk

penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis Univers itas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Rizki Adi Puspita Sari, SP, MM selaku sekretaris prodi Agribisnis yang telah

banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi .

Page 9: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

5. Para sahabat terbaik, Akbar, Akhir, Roni, Rio, Bhani,dan Ali yang selalu

memberikan support serta dukungan kepada penulis.

6. Serta semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam penyusunan skripsi

ini.

Penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin Yaa

Robbal Alamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ciputat, Juli 2019

Ahmad Vihandri Putra Hasibuan

Page 10: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Preferensi........................................................................................ 8

2.2 Konsumsi ....................................................................................... 10

2.3 Sayuran ........................................................................................... 11

2.3.1 Penegertian Sayuran ........................................................ 11

2.3.2 Klasifikasi Sayuran ......................................................... 12

2.3.3 Pasca Panen ..................................................................... 13

2.3.4 Penanganan Pasca Panen................................................. 13

2.3.5 Perlakuan Pasca Panen .................................................... 18

2.3.6 Atribut Sayuran ............................................................... 18

2.4 Preferensi Konsumen Sayuran ....................................................... 21

2.5 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 22

2.6 Defenisi Operasional Variabel ....................................................... 23

2.7 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 27

3.2 Sumber Data .................................................................................. 27

3.3 Metode Penentuan Sampel ............................................................. 27

3.4 Metode Pengambilan Data ............................................................. 30

3.4.1 Kuesioner ........................................................................ 30

Page 11: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

3.4.2 Tinjauan Pustaka ............................................................. 31

3.4.3 Variabel Penelitian .......................................................... 31

3.5 Metode Analisis Data ..................................................................... 31

3.5.1 Analisis Uji Friedman .................................................... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis .......................................................................... 33

4.2 Gambaran Umum ........................................................................... 34

4.3 Penduduk & Tenaga Kerja ............................................................. 34

4.4 Sosial .............................................................................................. 35

4.5 Perindustrian dan Perdagangan ...................................................... 36

4.6 Perhubungan dan Komunikasi ....................................................... 36

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden ................................................................ 37

5.1.1 Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ................................ 37

5.1.2 Umur ............................................................................... 39

5.1.3 Bahan Asupan Makanan Yang Sering Dibeli

/Dikonsumsi. .................................................................... 40

5.1.4 Pengeluaran Untuk Sayuran Sehari – Hari...................... 41

5.1.5 Menambah Kebutuhan Pelengkap................................... 41

5.1.6 Tempat Tinggal dan Tempat Membeli Sayuran ............. 43

5.1.7 Sayuran Yang Sering Dibeli............................................ 44

5.2 Preferensi Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sayuran

Berdasarkan Karakteristik Konsumen............................................ 44

5.3 Hasil Uji Friedman ......................................................................... 45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................... 57

6.2 Saran ............................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59

LAMPIRAN .................................................................................................... 62

Page 12: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

DAFTAR TABEL

1. Indikator Preferensi Konsumen............................................................ 24

2. Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan ....................................................... 38

3. Keterangan Umur ................................................................................. 39

4. Kelompok Umur Responden ................................................................ 39

5. Asupan Makanan yang Sering Dikonsumsi ......................................... 40

6. Pengeluaran Untuk Sayuran ................................................................. 41

7. Gizi Pelengkap ..................................................................................... 42

8. Alasan Mengkonsumsi Suplemen ........................................................ 42

9. Tempat Tinggal dan Tempat Membeli Sayuran................................... 43

10. Sayuran yang Sering Dikonsumsi ........................................................ 44

11. Ranking Atribut Produk ....................................................................... 45

12. Ranking Berdasarkan Pengolahan Bahan ............................................ 53

13. Ranking Berdasarkan Kepentingan Konsumen ................................... 55

Page 13: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

DAFTAR GAMBAR

1. Perbandingan Konsumsi Sayuran Perkapita Sehari dengan

Konsumsi yang Direkomendasikan Pada Tingkat Nasional

Tahun 2016 (dalam gram) .................................................................... 2

2. Proporsi Konsumen Sayuran Dibandingkan Dengan Yang

Direkomendasikan................................................................................ 3

3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Preferensi .................................. 9

4. Kerangka Operasional .......................................................................... 23

5. Peta Kecamatan Ciputat Timur ............................................................ 34

Page 14: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 62

2. Data Responden ......................................................................................... 68

3. Hasil Uji Friedman ..................................................................................... 80

Page 15: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi

keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas, kualitas makanan dan minuman

yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi

kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk

pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak,

serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat,

tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta

terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Kementerian Kesehatan RI

(2014: 6) Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk, dan

meningkatkan risiko penyakit infeksi, dan penyakit tidak menular seperti penyakit

kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke),

diabetes serta kanker yang merupakan penyebab utama kematian di Indonesia.

Lebih separuh dari semua kematian di Indonesia merupakan akibat penyakit tidak

menular.

Sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, air, protein, lemak, serat, dan

asam amino yang paling mudah didapatkan dengan harga terjangkau.

Mengkonsumsi sayuran secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit kronis

seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, stres oksidatif, diabetes melitus, kelebihan

berat badan, anemia, dan sebagainya (Rahal et al. 2014:1). Setiap jenis sayuran

memiliki karakteristik dan manfaat kandungan gizinya masing-masing. Jenis

sayuran dapat dikelompokkan dalam tiga macam berdasarkan bagian yang

dikonsumsi yaitu:

1. Sayuran Buah memilki waktu yang lama untuk pertumbuhannya. untuk

sayuran buah yang dimakan yaitu bagian buahnya maka dari itu disebut

sayuran buah. Sayuran buah yaitu tomat, terong, dan cabai.

Page 16: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

2

2. Sayuran Daun Jenis tanaman sayuran daun merupakan sayuran yang

memanfaatkan bagian daunnya untuk dikonsumsi. Umumnya terdapat

bagian – bagian sayuran daun yang digunakan untuk dikonsumsi. Sayuran

daun yang dapat dikonsumsi banyak sekali diantaranya selada, sawi, bayam,

dan kangkung.

3. Sayuran Umbi sayuran umbi yang dimanfaatkan bagian umbinya yaitu

wortel, kentang, dan lobak. Sayuran umbi tumbuh di bawah tanah sehingga

perlu dicuci sebelum dikonsumsi.

Manfaat konsumsi dan sayuran setiap hari untuk kesehatan badan

mengingat tingginya kandungan beragam vitamin dan mineral serta serat pada buah

dan sayuran. Jika dikonsumsi dengan porsi yang dianjurkan, konsumsi buah dan

sayuran dapat mengurangi risiko defisiensi gizi mikro dan serangan penyakit tidak

menular. Kurangnya konsumsi buah dan sayuran merupakan penyebab risiko ke-10

tertinggi dari angka kematian di dunia.

Gambar 1. Perbandingan Konsumsi Sayuran Perkapita Sehari dengan Konsumsi yang

Direkomendasikan Pada Tingkat Nasional Tahun 2016 (dalam gram)

Pada tahun 2016 konsumsi sayuran di Indonesia kurang dari setengah

konsumsi yang direkomendasikan. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang

direkomendasikan sesuai dengan WHO/FAO tahun 2003 dan juga digunakan oleh

Kementerian Kesehatan yaitu 400 gram perkapita per hari. Sebagian besar

107

400

0

100

200

300

400

500

Gram

Sayur Recommended Daily Intake

Page 17: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

3

penduduk Indonesia mengkonsumsi buah dan sayuran sebanyak 173 gram per hari,

lebih kecil dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan sesuai

dengan WHO/FAO tahun 2003. Konsumsi buah lebih sedikit dari pada konsumsi

sayuran yaitu 67 gram sedangkan sayuran sebesar 107 gram per kapita per hari

(Buletin pemantauan ketahanan pangan Indonesia, 2017:13)

Tahun

Proporsi konsumsi buah dan Sayuran

dibandingkan dengan konsumsi yang

direkomendasikan

2012 45%

2013 43%

2014 46%

2015 46%

2016 43%

Gambar 2. Proporsi Konsumen Sayuran Dibanding Dengan Yang Direkomendasikan

Sumber: Data BPS, Susenas Maret 2012-2016

Konsumsi sayuran menunjukkan tren penurunan selama periode lima tahun

terakhir. Konsumsi sayuran mengalami penurunan sebesar 5,3 persen (Buletin

pemantauan ketahanan pangan Indonesia, 2017:13) Konsumen bisa memenuhi

sumber vitamin dengan cara menkonsumsi produk farmasi seperti suplemen

sebagai pengganti sayuran. Perlu diketahui, banyak perusahaan yang memproduksi

suplemen tablet hingga produk suplemen minuman yang mengandung vitamin guna

memenuhi kekurangan energi dan vitamin yang dialami konsumen. Suplemen

makanan merupakan segala bentuk makanan yang dapat dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu (1) suplemen makanan natural dan (2) suplemen makanan sintetis.

Suplemen makanan natural adalah hasil ekstraksi langsung dari bahan pangan yang

mengandung keunggulan zat gizi atau senyawa tertentu. Sedangkan suplemen

makanan sintetis adalah senyawa kimiawi yang dibuat sama dengan struktur

kimiawi bahan alami (Gunawan, 1999).

Definisi tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Dietary Supplement

Health and Education Act of 1994 di Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa

suplemen makanan merupakan produk yang digunakan untuk melengkapi makanan

dan mengandung satu atau lebih bahan sebagai berikut vitamin, mineral, asam

Page 18: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

4

amino, tumbuh-tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, substansi lain

seperti enzim, konsentrat, metabolit, konstituen, ekstrak atau kombinasi dari

beberapa bahan di atas (http://www.cfsan.fda.gov, 2001). Masyarakat kota yang

sangat sibuk, mereka cenderung kurang memperhatikan asupan gizi mereka.

Mereka lebih memilih sayuran instan, suplemen sayuran berbentuk tablet dan

sayuran yang dikemas dalam bentuk minuman. Namun Tamlin Conner, dosen

psikologi senior di the University of Otago, New Zealand mengatakan bahwa

konsumsi buah dan sayuran yang belum diolah terkait erat dengan kesehatan mental

yang lebih baik dibandingkan dengan buah atau Sayuran yang dimasak, dikemas

dalam kaleng, dan telah diolah. (https://www.otago.ac.nz)

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (2017) menyampaikan bahwa

sayuran merupakan salah satu produk hasil pertanian yang mempunyai sifat mudah

rusak (perishable). Kerusakan yang terjadi pada sayuran yang telah dipanen,

disebabkan karena organ sayuran tersebut masih melakukan proses metabolisme

dengan menggunakan cadangan makanan yang terdapat dalam sayuran tersebut.

Suhu sangatlah berpengaruh dalam mementukan kualitas sayuran, maka

penyimpanan dingin sangat dianjurkan karena dapat menekan laju degradasi

enzimatik yang mengakibatkan pelunakan jaringan sayuran dan sayuran,

mengurangi laju kehilangan air yang mengakibatkan kelayuan, menurunkan laju

pertumbuhan mikroorganisma, serta menurunkan laju produksi etilen (Lozano,

2006).

Kawasan Ciputat Timur hanya memiliki pasar tradisional di kelurahan

Pondok Ranji, sehingga banyak kelurahan di Kawasan Ciputat Timur sulit untuk

membeli sayuran ke pasar tradisional oleh karenanya banyak pedagan sayur keliling

di setiap kelurahan. Banyak pedagang sayur tidak memperhatikan apa yang disukai

oleh konsumen. Pedagang perlu mengetahui selera konsumen dalam menentukan

preferensi konsumen dalam pilihan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu

produk. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, terlebih

dahulu mereka mempertimbangkan ciri-ciri fisik (atribut) yang melekat pada

produk tersebut. Begitu juga dalam pembelian sayuran, beberapa atribut yang

menjadi pertimbangan konsumen antara lain adalah tingkat kelayuan, tingkat

Page 19: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

5

kecerahan warna, tingkat kebersihan, ketersediaan menu sayuran, tingkat

kematangan, kemudahan dalam mengolah, dan ukuran. Oleh karena itu, sayuran

yang diinginkan konsumen adalah sayuran yang memiliki atribut yang sesuai

dengan selera konsumen sehingga mampu memberikan kepuasan.

Menurut Simamora (2003:87), bahwa preferensi merupakan konsep abstrak

yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi

barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadi seseorang. Dengan kata lain

preferensi konsumen merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang

lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya.

Sedangkan menurut Kotler (2005:49) preferensi diartikan sebagai derajat kesukaan

seseorang terhadap suatu jenis produk. Preferensi dapat terbentuk dari suatu

persepsi konsumen terhadap produk. Analisis preferensi konsumen adalah analisis

yang bertujuan untuk mengetahui apa yang disukai dan yang tidak disukai

konsumen, juga untuk menentukan urutan kepentingan dari suatu atribut produk

maupun produk itu sendiri. Dengan menggunakan analisis preferensi ini akan

diperoleh urutan kepentingan karakteristik produk seperti apa yang paling penting

atau yang paling disukai (Oktaviani dalam Setyaningsih, 2009; 24).

Penelitian ini penting dilakukan agar menetahui apa yang mendorong

seseorang untuk mengkonsumsi sayuran segar dan dapat membantu pedagang

untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut sayuran, dengan mengkaji

Preferensi konsumen dalam membeli sayuran di kawasan Kecamatan Ciputat

Timur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui:

1. Bagaimana karakteristik konsumen Sayuran di kawasan Kecamatan

Ciputat Timur.

2. Bagaimana preferensi konsumen dalam membeli Sayuran pada

konsumen di Kecamatan Ciputat Timur.

Page 20: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

6

3. Atribut apa yang berpengaruh dalam membeli sayuran di Kecamatan

Ciputat Timur.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Menganalisis karakteristik konsumen Sayuran di kawasan Kecamatan

Ciputat Timur.

2. Mengkaji preferensi konsumen dalam membeli Sayuran pada konsumen

di Kecamatan Ciputat Timur.

3. Mengetahui atribut apa yang mempengaruhi preferensi konsumen

dalam membeli sayuran di kawasan Kecamatan Ciputat Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat untuk berbagai pihak antara lain :

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan aplikasi dari

perkuliahan yang telah diterima selama ini, yang bermanfaat dalam

penyelesaian tugas akhir peneliti untuk membantu mendapatkan gelar

Sarjana Pertanian dari Jurusan Agribisnis.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan kuantitas dan kualitas

penulisan karya ilmiah di tingkat perguruan tinggi serta menjadi bahan

referensi bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Pebisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi

dan informasi mengenai perilaku konsumen bagi yang melakukan bisnis

khususnya bisnis sayuran.

Page 21: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive methode) yaitu di

Kecamatan Ciputat Timur. Adapun kriteria responden dalam penelitian ini

adalah wanita berkisar 25 tahun sampai 65+ tahun pada Kecamatan Ciputat

Timur dengan pertimbangan sebagai pengambil keputusan dalam membeli

sayuran untuk dirinya serta keluarganya, yang dijadikan acuan dalam penelitian

ini adalah semua jenis sayuran dengan pertimbangan sayuran - sayuran tersebut

adalah sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat seperti sayuran yang dimasak

dan dijadikan produk kimia berupa suplemen yang selalu tersedia setiap waktu

dan mudah dijumpai di pasaran, baik pada tukang sayuran keliling, pasar

tradisional maupun pasar modern.

Page 22: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Preferensi

Menurut Simamora (2003:87), preferensi merupakan konsep abstrak yang

menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang

dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadi seseorang. Dengan kata lain preferensi

konsumen merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih

disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya.

Preferensi adalah pilihan, kesukaan, kecenderungan, atau hal untuk didahulukan,

diprioritaskan, dan diutamakan dari yang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia

2006 : 894). Preferensi konsumen adalah kecenderungan seseorang dalam memilih

penggunaan barang tertentu untuk dapat dirasakan dan dinikmati. Dapat mencapai

kepuasan dari pemakaian produk, pada akhirnya konsumen loyal terhadap merek

tertentu daripada produk sejenis. Menurut Bayne (2015:14) konsep preferensi dapat

didefenisikan sebagai perasaan yang paling natural, kuat dan nyaman terhadap cara

– cara tertentu dalam berperilaku dan menjalani pengalaman. Analisis preferensi

konsumen adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui apa yang disukai dan

yang tidak disukai konsumen, juga untuk menentukan urutan kepentingan dari

suatu atribut produk maupun produk itu sendiri. Dengan menggunakan analisis

preferensi ini akan diperoleh urutan kepentingan karakteristik produk seperti apa

yang paling penting atau yang paling disukai (Oktaviani, 1996:24).

Sedangkan menurut Kotler (2005:49) Preferensi diartikan sebagai derajat

kesukaan seseorang terhadap suatu jenis produk. preferensi dapat terbentuk dari

suatu persepsi konsumen terhadap produk. Preferensi dapat terbentuk melalui pola

pikir konsumen yang didasari oleh beberapa alasan, antara lain :

a) Pengalaman yang diperoleh sebelumnya.

Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk dan merasakan

kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang dibelinya. Konsumen akan terus

menerus memakai atau menggunakan merek produk tersebut.

Page 23: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

9

b) Kepercayaan turun – temurun.

Kebiasaan keluarga menggunakan produk yang menjadi pilihan, dan puas

sehingga mengulangi membeli produk tersebut. Menurut Lilien, Kotler, dan

Moriarthy dalam Simamora (2003:88) terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi preferensi konsumen yaitu atribut, kepentingan, kepercayaan dan

kepuasan. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen

dijelaskan pada gambar 3, penjelasan Gambar 3 adalah sebagai berikut:

a). Atribut

Konsumen diasumsikan untuk melihat produk sebagai sekumpulan atribut,

karena tiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda mengenai atribut yang

relevan dengan kepentingan masing – masing.

b). Kepentingan

Tingkat kepentingan atribut berbeda – beda sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan masing – masing, karena konsumen memiliki penekanan yang berbeda –

beda dalam menilai atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi.

c). Kepercayaan

Konsumen akan mengembangkan sejumlah kepercayaan mengenai letak

produk pada setiap atribut, yang biasa disebut brand image.

Preferensi

Gambar 3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Preferensi

Sumber : Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam Simamora (2003:88)

Kepuasan

Kepentingan

Atribut Produk

Kepercayaan

Pengalaman

Page 24: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

10

d). Kepuasan

Tingkat kepuasan konsumen akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut

yang ditampilkan suatu produk. Pada umumnya orang berperilaku dengan cara –

cara yang lebih mereka sukai, tetapi juga dapat berperilaku sebaliknya meskipun

biasanya tidak sering dan dengan usaha lebih keras. Analisis preferensi konsumen

adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui apa yang disukai dan yang tidak

disukai konsumen, juga untuk menentukan urutan kepentingan dari suatu atribut

produk maupun produk itu sendiri. Dengan menggunakan analisis preferensi ini

akan diperoleh urutan kepentingan karakteristik produk seperti apa yang paling

penting atau yang paling disukai (Oktaviani dalam Setyaningsih, 2009; 24).

2.2 Konsumsi.

Konsumsi berasal dari bahasa Inggris yaitu Consumption yang berarti

pembelanjaan atas barang - barang dan jasa - jasa yang dilakukan oleh rumah

tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Barang - barang yang

diproduksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya

dinamakan barang konsumsi (Dumairy, 2004:114). Adapun konsumsi pangan

adalah jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi oleh seseorang dengan tujuan

tertentu pada waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan individu secara biologi,

psikologi, maupun sosial. Hal ini terkait dengan fungsi makanan yaitu sebagai

gastronomik, identitas, budaya, serta status ekonomi seseorang. Oleh karena itu

ekspresi setiap individu dalam memilih makanan akan berbeda satu dengan yang

lain. Ekspresi tersebut akan membentuk pola perilaku makan yang disebut dengan

kebiasaan makan (Baliwati, 2004:69).

Pola konsumsi pangan atau kebiasaan makan adalah susunan makanan yang

mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata - rata per orang per hari yang

umum dikonsumsi/dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pangan atau

makanan yang dikonsumsi pada dasarnya berfungsi untuk mempertahankan

kehidupan manusia yaitu sebagai sumber energi dan pertumbuhan serta mengganti

jaringan atau sel tubuh yang rusak.

Page 25: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

11

Menurut Sediaoetama (1999:87), tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas

dan kuantitas makanan yang dimakan. Kualitas makanan menunjukkan adanya zat

gizi yang diperlukan tubuh dalam konsumsi hidangan dan perbandingannya

terhadap satu dan lainnya, selain itu kualitas makanan yang dipenuhi seseorang

dapat mempengaruhi status gizi tubuhnya, sedangkan kuantitas makanan

menunjukkan jumlah masing - masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh.

Kebutuhan pangan yang dikonsumsi oleh manusia, secara kuantitatif dapat

diperkirakan dari nilai energi (kal) yang dikandungnya, dimana energi diperoleh

dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan makanan (Almatsier,

2003:77).

2.3 Sayuran

2.3.1 Pengertian Sayuran

Rahardi dkk dalam Andilla (2011:26) mengemukakan bahwa sayuran

merupakan komoditas hortikultura dan menjadi bagian dari menu makan keluarga

Indonesia. Berdasarkan pengklasifikasian, Kotler (2005:75) mengatakan bahwa

sayuran termasuk kelompok barang convenience yaitu sering dibeli oleh sejumlah

konsumen dengan segera dan dengan usaha minimum sehingga ketersediaan

sayuran pun sangat mudah diperoleh. Sayuran segar dikenal memiliki sumber

vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh.

Setiap spesies sayuran memiliki kandungan zat gizi yang sangat bervariasi.

Kandungan zat gizi yang penting pada sayuran antara lain karbohidrat, protein,

vitamin, mineral. yang sangat dibutuhkan oleh tubuh guna berperan dalam

pencegahan, penyembuhan dan pengendalian berbagai penyakit. Kandungan zat

gizi yang terdapat pada sayuran bermanfaat bagi kesehatan tubuh yaitu

melancarkan fungsi pencernaan, peredaran darah, memperkuat fungsi organ, serta

memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit.

Page 26: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

12

2.3.2 Klasifikasi Sayuran

Rahal et al., (2014:1) setiap jenis sayuran memiliki karakteristik dan

manfaat kandungan gizinya masing-masing. Jenis sayuran dapat dikelompokkan

dalam tiga macam berdasarkan bagian yang dikonsumsi yaitu:

1. Sayuran Buah memilki waktu yang lama untuk pertumbuhannya. untuk

sayuran buah yang dimakan yaitu bagian buahnya maka dari itu disebut

sayuran buah. Adapun yang termasuk dalam sayuran buah yaitu tomat,

terong, dan cabai.

2. Sayuran Daun Jenis tanaman sayuran daun merupakan sayuran yang

memanfaatkan bagian daunnya untuk dikonsumsi. Umumnya terdapat

bagian – bagian sayuran daun yang digunakan untuk dikonsumsi. Sayuran

daun yang dapat dikonsumsi banyak sekali diantaranya selada, sawi, bayam,

dan kangkung.

3. Sayuran Umbi yang dimanfaatkan bagian umbinya yaitu wortel, kentang,

dan lobak. Sayuran umbi tumbuh dibawah tanah sehingga perlu dicuci

sebelum dikonsumsi.

Sayuran mempunyai sifat hampir sama dengan komoditi pertanian lainnya,

yaitu mudah rusak. Sifat sayuran adalah tidak tergantung musim sehingga dapat

dibudidayakan kapan saja dengan syarat tumbuhnya terpenuhi, mempunyai risiko

yang tinggi karena mudah busuk dan umurnya pendek. Perputaran modalnya cepat

terkait dengan umur tanaman untuk produksi yang singkat dan adanya permintaan

pasar yang tidak pernah berhenti terhadap sayuran.

Standar mutu sayuran segar berbeda-beda tergantung pada jenis sayurannya

seperti sayuran daun kubis segar memiliki spesifikasi persyaratan mutu

keseragaman varietas, keseragaman ukuran, kepadatan, warna daun luar, kadar

kotoran, jumlah cacat, dan panjang batang. Sementara sayuran wortel segar

memiliki spesifikasi mutu sebagai berikut: kesamaan sifat varietas, kekerasan,

warna, kerataan permukaan, tekstur, dan persentase jumlah kerusakan (BSNI,

1992). Jadi adapun atribut pada sayuran adalah tingkat kelayuan, tingkat kecerahan

Page 27: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

13

warna, tingkat kebersihan, ketersediaan menu sayuran, tingkat kematangan,

kemudahan dalam mengolah, dan ukuran.

2.3.3 Pasca Panen

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (2017) menyampaikan bahwa

sayuran merupakan salah satu produk hasil pertanian yang mempunyai sifat mudah

rusak (perishable). Kerusakan yang terjadi pada sayuran yang telah dipanen,

disebabkan karena organ sayuran tersebut masih melakukan proses metabolisme

dengan menggunakan cadangan makanan yang terdapat dalam sayuran tersebut.

Aktivitas metabolisme pada buah dan sayuran segar dicirikan dengan adanya proses

respirasi. Respirasi menghasilkan panas yang menyebabkan terjadinya peningkatan

panas. Proses kemunduran seperti kehilangan air, pelayuan, dan pertumbuhan

mikroorganisme akan semakin meningkat. Mikroorganisme pembusuk akan

mendapatkan kondisi pertumbuhannya yang ideal dengan adanya peningkatan

suhu, kelembaban dan siap menginfeksi sayuran melalui pelukaan- pelukaan yang

sudah ada. Selama transportasi ke konsumen, produk sayuran pascapanen

mengalami tekanan fisik, getaran, gesekan pada kondisi dimana suhu dan

kelembaban memacu proses pelayuan. Adapun atribut-atribut pada sayuran adalah

tingkat kelayuan, tingkat kecerahan warna, tingkat kebersihan, ketersediaan menu

sayuran, tingkat kematangan, kemudahan dalam mengolah, dan ukuran

Penanganan pascapanen hortikultura secara umum bertujuan untuk

memperpanjang kesegaran dan menekan tingkat kehilangan hasil yang

dilaksanakan melalui pemanfaatan sarana dan teknologi yang baik. Penanganan

pasca panen hortikultura juga mencegah perubahan-perubahan yang tidak

dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar,

batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu

matang, dll.

2.3.4 Penanganan Pasca Panen

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (2017) menyampaikan bahwa

penanganan Sayuran dilakukan untuk tujuan penyimpanan, transportasi dan

Page 28: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

14

kemudian pemasaran. Seperti halnya pada buah, langkah yang harus dilakukan

dalam penanganan Sayuran setelah dipanen meliputi pemilihan (sorting),

pemisahan berdasarkan umuran (sizing), pemilihan berdasarkan mutu (grading),

dan pengepakan (packing). Namun demikian, untuk beberapa komoditi atau jenis

Sayuran tertentu memerlukan tambahan penanganan seperti pencucian,

penggunaan bahan kimia, pelapisan (coating-waxing), dan pendinginan awal (pre-

cooling), serta pengikatan (bunching), pemotongan bagian-bagian yang tidak

penting (trimming).

1. Sorting / Pemilihan

Setelah pencucian dengan menggunakan air yang diberikan clorin,

maka proses selanjutnya adalah pemilahan. Pemilahan terhadap sayuran

dilakukan untuk memisahkan sayuran - sayuran yang berbeda tingkat

kematangan, berbeda bentuk (mallformation), dan juga berbeda warna

maupun tanda-tanda lainnya yang merugikan (cacat) seperti luka, lecet, dan

adanya infeksi penyakit maupun luka akibat hama.

2. Sizing / Pengukuran

Pengukuran sayuran dimaksudkan untuk memilah-milah sayuran

berdasarkan ukuran, berat atau dimensi terhadap sayuran-sayuran yang

telah dipilih (proses di atas – sorting). Proses pengukuran sayuran dapat

dilakukan secara manual maupun mekanik.

3. Grading / Kualitas

Pada tahapan ini, sayuran - sayuran dipilah-pilah berdasarkan

tingkatan kualitas pasar (grade). Tingkatan kualitas dimaksud adalah

kualitas yang telah ditetapkan sebagai patokan penilaian ataupun ditetapkan

sendiri oleh produsen. Pemilihan kualitas sayuran dapat berdasarkan

ukuran, bentuk, kondisi, dan tingkat kemasakan. Tahapan ini tentunya

sangat penting bagi sayuran yang ditujukan untuk pasar segar. Namun

tahapan ini tidak perlu dilakukan bilamana sayuran ditujukan untuk proses

pengolahan.

Page 29: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

15

4. Trimming, waxing, coating, dan curing

Trimming diartikan sebagai pemotongan bagian-bagian sayuran

yang tidak dikehendaki karena mengganggu penampilannya. Bagian yang

dipotong tersebut biasanya perakaran maupun daun-daun tua maupun

mengering seperti pada lobak, wortel, bayam, seledri, dan selada.

Sedangkan curing merupakan tindakan penyembuhan luka pada komoditi

panenan. Luka dapat disebabkan karena pemotongan maupun luka goresan

dan benturan saat panen. Curing sering diterapkan pada sayuran seperti

bawang-bawangan dan kentang, yaitu dengan cara membiarkan komoditi

terkena sinar matahari sejenak setelah panen atau dengan perlakuan

pemanasan dengan menggunakan uap secara terkendali.

Waxing atau coating merupakan pelapisan permukaan sayuran agar

menambah baik penampilannya. Pelapisan dimaksudkan untuk melapisi

permukaan sayuran dengan bahan yang dapat menekan laju respirasi

maupun menekan laju transpirasi sayuran selama penyimpanan atau

pemasaran. Pelapisan juga bertujuan untuk menambah perlindungan bagi

sayuran terhadap pengaruh luar. Beberapa penelitian membuktikan bahwa

pelapisan dapat memperpanjang masa simpan dan menjaga produk segar

dari kerusakan seperti pada tomat, timun, cabe besar, dan terong. Pelilinan

(waxing) merupakan salah satu pelapisan pada sayuran untuk menambah

lapisan lilin alami yang biasanya hilang saat pencucian, dan juga untuk

menambah kilap sayuran. Keuntungan lain pelilinan adalah menutup luka

yang ada pada permukaan sayuran.

Pelilinan atau pelapisan digunakan untuk memperpanjang masa

segar komoditi sayuran atau memperpanjang daya tahan simpan sayuran

bilamana fasilitas pendinginan (ruang simpan dingin) tidak tersedia. Namun

perlu diingat bahwa tidak semua komoditi sayuran memiliki respon yang

baik terhadap pelilinan.

Faktor kritis pelilinan sayuran adalah tingkat ketebalan lapisan lilin.

Terlalu tipis lapisan lilin yang terbentuk di permukaan sayuran membuat

pelilinan tidak efektif, namun bila pelapisan terlalu tebal akan menyebabkan

Page 30: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

16

kebusukan sayuran. Beberapa macam lilin yang digunakan dalam upaya

memperpanjang masa simpan dan kesegaran sayuran adalah lilin tebu

(sugarcane wax) lilin karnauba (carnauba wax), lilin lebah madu (bees

wax) dan sebagainya. Lilin komersial siap pakai yang dapat dan sering

digunakan para produsen sayuran adalah lilin dengan nama dagang

Brogdex-Britex Wax. Salah satu jenis pelapis lainnya yang dikembangkan

selain pelapis lilin adalah khitosan, yaitu polisakarida yang berasal dari

limbah kulit udang-udangan (Crustaceae), kepiting dan rajungan (Crab).

Teknik aplikasi atau penggunaan lilin atau pelapisan pada sayuran dapat

dengan menggunakan teknik pencelupan sayuran dalam larutan (dipping),

pembusaan (foaming), penyemprotan (spraying), dan pengolesan atau

penyikatan (brushing). Tentunya jenis sayuran yang berbeda memerlukan

teknik pelilinan yang berbeda.

5. Packing

Pengepakan sayuran untuk konsumen sering dilakukan dengan

membungkus sayuran dengan plastik ataupun bahan lain yang kemudian

dimasukkan ke dalam wadah (kontainer) yang lebih besar. Bahan

pembungkus lainnya dapat berupa bahan pulp maupun kertas. Sayuran-

sayuran dalam wadah disesuaikan dengan kualitas yang diinginkan. Dalam

satu wadah dapat terdiri hanya satu sayuran atau terdiri dari banyak sayuran.

Sayuran - sayuran tersebut diatur peletakannya secara rapi sehingga

kemungkinan berbenturan satu sama lainnya tidak terjadi. Sedangkan bahan

wadah yang dapat digunakan dapat berupa kertas karton (dalam berbagai

tipe dan jenis), peti kayu, ataupun plastik. Pada sayuran yang ditujukan

untuk para konsumen, pengepakan sering dilakukan dengan membungkus

sayuran dengan plastik ataupun bahan lain yang kemudian dimasukkan ke

dalam wadah (kontainer) yang lebih besar. Bahan pembungkus lainnya

dapat berupa bahan pulp, polyethilen maupun kertas. Kemudian

dimasukkan dalam suatu wadah. Dalam satu wadah dapat terdiri hanya satu

sayuran atau terdiri dari banyak sayuran. Bahan wadah yang digunakan

Page 31: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

17

dapat berupa kertas karton (dalam berbagai tipe dan jenis), peti kayu,

ataupun plastik.

Faktor penting dalam pengepakan yang perlu diperhatikan adalah

bahwa bahan pembungkus setidaknya memiliki permeabilitas terhadap

keluar masuknya oksigen dan karbondioksida. Seringkali atmosfir dalam

ruang pak yang menggunakan plastik tercapai kestabilan udara yang cukup

terkendali. Pada kondisi tersebut biasanya kandungan oksigen rendah

sedangkan karbondioksidanya lebih tinggi baik terhadap oksigen maupun

udara di luar pak (dos). Tekanan uap air relative stabil sehingga

menguntungkan untuk mempertahankan kualitas sayuran dalam simpanan.

Bahan pak (dos) luar yang akan menampung beberapa dos berukuran kecil

sering disebut sebagai Master Container. Bahan dos tersebut dapat berupa

karton maupun kayu, yang penting memiliki sifat tahan kerusakan akibat

air, gesekan, tumpukan dan tidak goyah, tidak berat.

6. Pre-cooling

Usaha menghilangkan panas lapang pada sayuran akibat pemanenan

di siang hari disebut pre-cooling atau pendinginan awal. Seperti diketahui

suhu tinggi pada sayuran yang diterima saat pemanenan akan merusak

sayuran selama penyimpanan sehingga menurunkan kualitas. Pre-cooling

dimaksudkan untuk memperlambat respirasi, menurunkan kepekaan

terhadap serangan mikroba, mengurangi jumlah air yang hilang melalui

transpirasi, dan memudahkan pemindahan ke dalam ruang penyimpanan

dingin bila sistem ini digunakan. Pendinginan awal dapat dilakukan dengan

berbagai cara, namun umumnya dengan prinsip yang sama, yaitu

memindahkan dengan cepat panas dari komoditi ke suatu media pendingin,

seperti udara, air atau es. Waktu yang diperlukan sangat bervariasi, 30 menit

atau kurang, tetapi mungkin pula lebih dari 24 jam. Perbedaan suhu antara

media pendingin (coolant) dengan komoditi sayuran harus segera dikurangi

agar proses pre-cooling efektif. Penurunan atau pre cooling dapat dilakukan

dengan menggunakan udara dingin pada teknik Air Cooling, air yang

Page 32: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

18

diberikan es batu pada teknik Water/Hydro Cooling, atau sistim vakum

pada teknik Vacuum Cooling.

2.3.5 Perlakuan Pasca Panen

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (2017) menyampaikan bahwa

setelah produk dipanen, harus melalui satu seri proses sampai siap dipasarkan.

Jumlah dan jenis proses untuk produk secara individu adalah beragam sesuai

dengan kelompok dari produk tersebut. Pada dasarnya, produk harus dievaluasi

mutunya, diperlakukan perlakuan sebelum, kemudian dikemas untuk

pendistribusiannya.

Berbagai ragam proses selanjutnya diberikan seperti pendinginan sebelum

didistribusikan. Teknik pascapanen khusus terkadang digunakan tergantung pada

bagaimana produk tersebut dipersiapkan untuk pasar. Faktor yang sebenarnya

sangat penting berpengaruh terhadap mutu keseluruhan produk hortikultura adalah

waktu, karena mutu produk adalah puncaknya pada saat panen, semakin lama

periode antara panen dan konsumsi, maka semakin besar susut mutunya. Dengan

demikian dalam pendistribusiannya harus dilakukan dengan baik karena kerusakan

mutu berlangsung cepat.

2.3.6 Atribut Sayuran.

Tjiptono (2001: 103) mengatakan bahwa atribut produk adalah unsur yang

dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan

keputusan pembelian. Kemudian Kotler dan Armstrong (2004: 347) menyatakan

atribut produk yaitu pengembangan produk yang melibatkan penentuan manfaat

yang diberikan. Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada

karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Para pemasar perlu

memahami apa yang diketahui oleh konsumen, atribut apa saja yang dikenal dari

suatu produk, atribut mana yang dianggap paling penting oleh konsumen.

Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan

keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu

Page 33: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

19

produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang akan dibelinya

(Sumarwan, 2003:52).

Menurut Kotler (2000:221), ada beberapa langkah yang harus dilalui

sampai konsumen membentuk preferensi. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen

melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Kedua, tingkat kepentingan atribut

berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ketiga,

konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap

atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai merek tertentu disebut kesan merek.

Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai

dengan perbedaan atribut. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap

merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

Preferensi konsumen terhadap sayuran dapat diketahui dari konsumen yang

memilih atribut-atribut dari sayuran yang diteliti. Adapun atribut-atribut tersebut

adalah tingkat kelayuan, tingkat kecerahan warna, tingkat kebersihan, ketersediaan

menu Sayuran, tingkat kematangan, kemudahan dalam mengolah, dan ukuran.

1. Tingkat Kesegaran

Tingkat kesegaran lebih sering dinilai dari segi penampilan, yakni

dengan melihat tingkat kelayuan pada sayuran. Penanganan dan penyimpanan

berlangsung proses penuaan pada bahan sayuran yang telah dipanen

memperlihatkan penurunan kualitas. Dari segi tekstur terlihat kelayuan yang

dapat berlanjut hingga kebusukan. Kelayuan ditunjukkan dengan tanda fisik

komoditas yang helai daun yang jatuh kemudian tanda-tanda daunnya kisut.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (2017) menyampaikan

bahwa penyimpanan pada sayuran daun dapat dipertahankan kesegarannya bila

disimpan pada suhu 0C dan kelembaban relatif 98% sedangkan sayuran buah

kesegaran dapat dipertahankan untuk beberapa hari dengan tujuan pasar

swalayan besar pada kondisi suhu 7.8 C – 12.2 C dan kelembaban relatif 90%.

Penyimpanan dingin sangat dianjurkan karena dapat menekan laju degradasi

enzimatik yang mengakibatkan pelunakan jaringan sayuran dan sayuran,

mengurangi laju kehilangan air yang mengakibatkan kelayuan, menurunkan

laju pertumbuhan mikroorganisme, serta menurunkan laju produksi etilen

Page 34: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

20

(Lozano, 2006). Oleh karena itu tingkat kesegaran sangat berpengaruh dalam

pembelian produk sayuran

2. Tingkat kecerahan warna

Sayuran yang disimpan dalam kondisi total tanpa cahaya menunjukkan

penurunan kualitas warna. Cahaya memberi kontribusi besar karena terjadi

penurunan kualitas warna, khususnya pada permukaan dimana terjadi

pemotongan. Pemaparan produk terhadap cahaya selama penyimpanan, baik

secara berkesinambungan maupun terputus mengakibatkan penurunan kualitas

warna yang semakin cepat (Cervera dkk, 2007:26).

3. Tingkat kebersihan

Kebersihan merupakan unsur pokok dalam mewujudkan kesehatan yang

merupakan hak asasi manusia. Kebersihan terkait erat dengan kualitas produk,

karena itu kualitas makanan baik secara bakteriologi, kimia dan fisik harus

selalu diperhatikan. Kualitas dari produk pangan untuk dikonsumsi manusia

pada dasarnya dipengaruhi oleh mikroorganisme (Silaonang, 2008). Kualitas

produk yang ditinjau dari kebersihan adalah sayur yang secara fisik tidak ada

campuran ranting, debu dan kotoran tanah. Tetapi selain itu tidak adanya tanda-

tanda sayuran yang terkena mikroorganisme yauitu adanya bintik hitam dan ada

lendir pada sayuran sehingga menghasilkan bau yang tidak enak.

Tingkat kebersihan sayuran sangat berpengaruh dalam pembelian sayuran,

seperti ada tidak adanya kotoran dalam satu ikat sayuran yang menempel.

Rendahnya tingkat kebersihan pada sayuran dapat disebabkan seperti saat

panen, sayuran dicuci dalam satu wadah, yang menyebabkan bakteri terkumpul

di dalam wadah tersebut. Oleh karenanya penting untuk memperhartian tingkat

kebrsihan pada sayuran.

4. Ketersediaan menu sayuran

Atribut ketersediaan menu sayuran merupakan salah satu atribut yang

berpengaruh terhadap pembelian sayuran, karena pada umumnya sayuran

dikelompokkan pada ketersediaan menu sayuran berupa berdasarkan ragam

atau jumlah dari sayuran (sayuran daun, sayuran buah dan sayuran umbi)

Page 35: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

21

5. Tingkat kematangan

Tingkat kematangan sayuran sangat berpengaruh pada pembelian sayuran,

dikarenakan sayuran yang sudah dipetik semakin matang akan berubah bentuk

fisik nya menjadi layu dan tidak bisa di masak bahkan jika terlalu lama maka

akan membusuk. Misalnya pada sayuran buah, selama pematangan warna

sayuran buah akan berubah. Pantastico (1986), menyatakan bahwa untuk

kebanyakan sayuran buah tanda kematangan pertama adalah hilangnya warna

hijau karena kandungan klorofil yang sedang masak lambat laun berkurang.

Seperti halnya sayuran terong, menurut Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Riau (2017) waktu simpan terong sangat pendek. Semakin matang

sayuran terong maka semakin lunak pula teksturnya. Maka kesegaran dapat

dipertahankan untuk beberapa hari dengan tujuan pasar swalayan besar pada

kondisi suhu 7.8 C – 12.2 C dan kelembaban relatif 90%.

6. Kemudahan dalam mengolah

Kemudahan dalam mengolah sayuran juga menjadi salah satu hal penting

dalam membeli sayuran, karena banyaknya kesibukan seorang ibu yang

memungkinkan untuk memilih sayuran – sayuran yang mudah diolah sehingga

tidak memakan waktu yang lama.

7. Ukuran

Atribut ukuran pada produk sayuran dipengaruhi kuat oleh parameter

sortasi. Sortasi berpengaruh terhadap ukuran produk sayuran karena pada

proses sortasi dilakukan pemilahan sesuai dengan ukuran yang diinginkan oleh

konsumen. Ukuran sayuran dapat dilihat dari keseragaman ukuran sayuran,

karena sayuran memiliki ukuran yang berbeda – beda. Selera konsumen dalam

membeli sayuran berdasarkan ukuran juga berbeda – beda pula.

2.4 Preferensi Konsumen Sayuran

Setiap konsumen biasanya memiliki preferensi yang berbeda dengan

konsumen lain seusai dengan selera dan kebutuhannya. Pengeluaran sehari-hari

untuk membeli sayuran biasanya berpengaruh terhadap apa yang akan dibeli oleh

konsumen. Adapun jenis sayuran yang sering dibeli adalah sayuran daun, sayuran

Page 36: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

22

buah dan sayuran umbi. Begitu juga dengan bahan asupan makanan yang sering

dibeli/ konsumsi. Bahan asupan makanan yang sering dikonsumsi adalah kelompok

sayuran, bahan sumber protein / lemak hewani, sumber protein / lemak nabati dan

sayuran buah.

Konsumen juga bisa menambah kebutuhan pelengkap gizi mereka dengan

cara mengkonsumsi sayuran yang berasal dari produk olahan kimia seperti sayuran

berbebntuk suplemen.

2.5 Kerangka Pemikiran

Sayuran merupakan salah satu sumber pangan yang kaya akan nutrisi dan

vitamin yang baik untuk memenuhi gizi tubuh. Preferensi konsumen terhadap

konsumsi sayuran berkeyakinan berbeda sehingga perlu diteliti tentang arah dari

Preferensi konsumen. Dengan penelitian ini akan diketahui arah preferensi

seseorang dalam mengkonsumsi sayuran khususnya di kawasan Kecamatan Ciputat

Timur, sehingga dengan penelitian ini dapat diketahui nantinya bagaimana

preferensi konsumen terhadap konsumsi sayuran.

Penjual perlu mengetahui selera konsumen dalam menentukan preferensi

konsumen dalam pilihan suka atau tidak suka seseorang konsumen terhadap suatu

produk. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, terlebih

dahulu mereka mempertimbangkan ciri-ciri fisik (atribut) yang melekat pada

produk tersebut. Begitu juga dalam pembelian sayuran, beberapa atribut yang

menjadi pertimbangan konsumen antara lain adalah tingkat kelayuan, tingkat

kecerahan warna, tingkat kebersihan, ketersediaan menu sayuran, tingkat

kematangan, kemudahan dalam mengolah, dan ukuran. Oleh karena itu sayuran

yang diinginkan konsumen adalah sayuran yang memiliki atribut sesuai dengan

selera konsumen sehingga mampu memberikan kepuasan.

Page 37: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

23

Gambar 4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan Gambar 4 bahwa operasionalisasinya adalah dengan

menelusuri Preferensi konsumen ditinjau dari: Atribut produk sayuran. Penelitian

ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui arah preferensi seseorang dalam

mengkonsumsi sayuran khususnya di kawasan Kecamatan Ciputat Timur. Kriteria

dalam memilih responden adalah perempuan yang berusia 25 tahun sampai 65+

tahun di Kecamatan Ciputat Timur.

Peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui

karakteristik responden dan perhitungan kuantitatif dengan Analisis Uji Friedman

untuk menganalisis seberapa besar pengaruh preferensi konsumen dalam

mengkonsumsi sayuran pada kawasan Kecamatan Ciputat Timur. Dalam penelitian

ini saya menggunakan SPSS untuk Analisis Uji Friedman.

2.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut

(Nazir, 2005:126). Definisi operasional dari masing – masing variabel sebagai

berikut :

Konsumen Sayuran di Kecamatan Ciputat

Timur

Preferensi Konsumen Terhadap Sayuranan

Atribut Sayuran

•Tingkat Kesegaran

•Tingkat Kecerahan Warna

•Tingkat Kebersihan

•Ketersediaan menu sayran

•Tingkat kematangan

•Kemudahan Mengolah

•Ukuran

Proses Analisis Analisis Uji Friedman

Hasil Preferensi Sayuran Atas Tujuh Atribut

Page 38: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

24

a. Preferensi Konsumen

Menurut Kotler (2005:49) preferensi diartikan sebagai derajat kesukaan

seseorang terhadap suatu jenis produk. preferensi dapat terbentuk dari pandangan

terhadap atribut produk .Adapun indikator yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Tabel 1 Indikator Preferensi Konsumen

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian Ciptasasmi (2005) mengenai Analisis Preferensi Konsumen

terhadap Buah Semangka di Kota Surakarta, dengan sebagai berikut: Hasil analisis

Chi Square menunjukkan bahwa buah semangka yang menjadi preferensi

konsumen adalah buah semangka dengan atribut ukuran sedang, rasa manis,

kandungan air banyak, warna daging buah merah tua dan tidak berbiji. Sedangkan

hasil analisis multiatribut Fishbein menunjukkan bahwa atribut buah semangka

Variabel

Sub

Variabel

(Dimensi)

Indikator Parameter Kode

Pernyataan

Preferensi

Konsumen

(X)

Atribut

Sayuran

Tingkat

kesegaran

1. Ketegaran

helai

Sayuran

2. Tekstur

Sayuran

B1

Tingkat

kecerahan

warna

Warna Cerah B2

Tingkat

Kebersihan

Bebas Noktah

(Busuk, tumbuh

bintik dll)

B3

Ketersedian

Menu

Sayuran

Ragam

ketersediaan

menu Sayuran

B4

Tingkat

kematangan

Firmness

sayuran

(Tekstur, warna,

ketegaran helai

sayuran)

B5

Kemudahan

mengolah

Waktu mengolah B6

Ukuran Seragam B7

Page 39: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

25

yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian buah

semangka di Kota Surakarta secara berturut-turut adalah rasa manis sebanyak 17,62

% dari jumlah konsumen, kandungan air dalam buah banyak sebanyak 16,36 % dari

jumlah konsumen, warna daging buah merah tua sebanyak 16,19 % dari jumlah

konsumen, keadaan biji dalam buah tidak berbiji sebanyak 14,62% dari jumlah

konsumen dan ukuran buah sedang sebanyak 14,57 % dari jumlah konsumen.

Menurut penelitian Asmarani (2005) yang berjudul Analisis Preferensi

Konsumen Terhadap Apel Lokal di Surakarta, dengan menggunakan analisis chi-

square dan analisis multi atribut fishbein, diperoleh hasil yaitu buah apel yang

disukai konsumen di Surakarta adalah buah apel lokal dengan atribut warna kulit

buah hijau sebanyak 48 % dari jumlah konsumen, rasa buah yang manis sebanyak

63 % dari jumlah konsumen. Sementara atribut buah apel lokal yang

dipertimbangkan konsumen dalam hal kepentingan pembelian apel lokal secara

berturut-turut adalah warna kulit buah, rasa buah, ukuran buah, dan yang terakhir

aroma buah.

Menurut penelitian Anas Tain (2004) yang berjudul Analisis Preferensi

Konsumen Pada Komoditas Unggulan Salak di Kabupaten Malang, dengan

menggunakan analisis faktor diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang

dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian antara lain: berukuran

besar (dipertimbangkan konsumen dengan daya menjelaskan 17,49 %), beraroma

kuat (11,19 %), warna kulit buah coklat kehitaman (9,24 %), bentuk buah sedikit

lonjong (6,78 %), dan rasanya manis (6,405 %).

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu di atas, dapat diambil

suatu kesimpulan bahwa preferensi terhadap sayuran dapat diketahui dengan

melihat penilaian terhadap atribut-atribut yang melekat pada sayuran tersebut.

Atribut-atribut tersebut adalah tingkat kelayuan, tingkat kecerahan warna, tingkat

kebersihan, ketersediaan menu Sayuran, tingkat kematangan, kemudahan dalam

mengolah, dan ukuran.

Page 40: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan kecamatan Ciputat Timur.

Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) di daerah

kelurahan Rengas, Rempoa, Cireundeu, Pondok Ranji, Cempaka Putih dan

Pisangan. Metode pengumpulan data menggunakan metode survei. Menurut

Sugiyono (2009:13) bahwa metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari

tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan

dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara

terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen. Waktu

pelaksanaan penelitian pada bulan April 2019.

3.2 Sumber Data

Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil penyebaran

kuesioner. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode

pengumpulan data berupa daftar pertanyaan kepada konsumen sayuran pada

kawasan Ciputat Timur dan yang pernah mengkonsumsi sayuran sehingga dapat

memberikan informasi sehubungan dengan topik penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan

telah terdokumentasikan, sehingga peneliti tinggal menyalin data tersebut untuk

kepentingan penelitiannya (Mustafa, 2009:7). Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini terdokumentasi di instansi terkait seperti: Badan Pusat Statistik

Tangerang Selatan.

Page 41: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

27

3.3 Metode Penentuan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:72).

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki dan

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73).

Populasi dari penelitian ini adalah perempuan yang mengkonsumsi sayuran

pada kawasan Ciputat Timur. Adapun sampel dari penelitian ini adalah perempuan

yang mengkonsumsi sayuran pada kawasan Ciputat Timur. Berdasarkan badan

pusat statistik Tangeran Selatan Penduduk Kecamatan Ciputat Timur pada tahun

2017 tercatat sebanyak 211.003 jiwa, dengan rincian penduduk laki- laki sebanyak

106.161 jiwa dan perempuan 104.842 jiwa.

Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kecamatan Ciputat Timur

sebanyak 155.605 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 77.765 jiwa dan perempuan

sebanyak 77.840 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk tidak produktif (0-14 tahun

dan ≥65 tahun) tercatat sebanyak 55.398 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 28.396

jiwa dan perempuan sebanyak 27.002 jiwa. Pada penelitian ini, responden adalah

perempuan berumur diatas 25 tahun sampai 65+ tahun yang tercatat sebanyak

64.331 jiwa.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode convenience sampling, karena populasi yang diteliti

bersifat infinite yang berarti jumlah dan identitas anggota populasi tersebut tidak

diketahui secara jelas. Convenience sampling merupakan cara pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dan mempunyai

kriteria sebagai responden (Sugiyono, 2006:250).

Menurut Santoso dan Tjiptono (2001:89) metode convenience sampling

(accidental sampling) adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang

atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses. Sedangkan menurut Sugiyono

(2004:77) accidental sampling yaitu teknik mengambil sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dan bersedia menjadi

responden penelitian dan cocok sebagai sumber data.

Page 42: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

28

Dalam metode ini pengambilan sampel dilakukan secara acak, dimana

jumlah sampel minimum harus dihitung secara matematis berdasarkan probabilitas.

Metode untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah metode

Slovin (Sevilla et. al., dalam Sugiyono, 2004:182), dengan rumus berikut :

n =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Dimana berarti :

n = Jumlah sampel yang diambil

N = Jumlah populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih

bisa ditolerir; e=0,1

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut: Nilai e = 0,1 untuk

populasi penelitian. Jumlah penduduk usia produktif perempuan (15-64 tahun) di

Kecamatan Ciputat Timur pada penelitian ini adalah sebanyak 64.331 jiwa,

sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan

dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel

penelitian, dengan perhitungan sebgai berikut:

n =64.331

1 + 64.331 x (0,1)2

n =64.331

1 + (64331 x 0,01)

n =64.331

1 + 643,31

n =64.331

644,31

n = 99

Berdasarkan perhitungan sampel yang mejadi responden dalam penelitian

ini di sesuaikan menjadi sebanyak 100 orang dari seluruh total penduduk kawasan

Ciputat Timur, dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk

hasil pengujian yang lebih baik. Sampel yang diambil berdasarkan teknik

probability sampilng; simple random sampling, dimana peneliti memberikan

Page 43: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

29

peluang yang sama bagi setiap anggota pupulasi untuk dipilih menjadi sampel yang

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu

sendiri.

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik insindental, seperti yang

dikemukakan Sugiyono (2011:85), bahwa sampling insindental adalah penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insindental

bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang

orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data yang ada di daerah

kelurahan Rengas, Rempoa, Cireundeu, Pondok Ranji, Cempaka Putih dan

Pisangan

3.4 Metode Pengambilan Data

Menurut Sugiyono (2004:137) terdapat dua hal yang mempengaruhi

kualitas data hasil penelitian, diantaranya kualitas instrumen penelitian dan kualitas

metode pengambilan data. Kualitas instrumen penelitian berkaitan dengan uji

validitas dan reliabilitas yang dilakukan, sedangkan kualitas metode pengambilan

data berkenaan dengan ketepatan cara – cara yang digunakan untuk mengumpulkan

data yang menjadi informasi penting yang diperlukan dalam proses pengambilan

keputusan. Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain:

3.4.1 Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2009:162). Kuesioner adalah teknik pengumpulan data

melalui formulir- formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau

tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66).

Penelitian ini mengumpulkan data dengan mengirim pertanyaan secara Random

Sampling (penarikan sampel secara acak) untuk diisi sendiri oleh responden,

Page 44: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

30

dilakukan dengan menyebar form kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan

meliputi penilaian pengaruh preferensi konsumen terhadap perilaku konsumen

dalam mengkonsumsi sayuran segar studi kasus Ciputat Timur. Penggunaan

kuesioner bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta

mendukung penelitian.

Dalam kuesioner ini terdapat rancangan pertanyaan dan pernyataan yang

secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dimana tiap pertanyaan dan

pernyataan merupakan jawaban – jawaban yang mempunyai makna dalam

pengujian hipotesa. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam kuesioner ini meliputi :

(1) pertanyaan terbuka untuk identitas reponden, (2) pertanyaan tertutup untuk

masing – masing komponen variabel dimana responden diminta menjawab

pertanyaan dengan memilih dari sejumlah jawaban alternatif. Jawaban yang

disediakan merujuk pada skala Likert.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah skala Likert.

Sugiyono (2004:84) mengemukakan bahwa skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok masyarakat

tentang fenomena sosial. Jawaban setiap butir pernyataan mempunyai gradasi dari

sangat negatif hingga sangat positif, antara lain sebagai berikut :

1. STS = Sangat Tidak setuju

2. TS = Tidak setuju

3. R = Ragu – ragu

4. S = Setuju

5. SS = Sangat setuju

3.4.2 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa kajian pustaka seperti

pengamatan, pencatatan, serta pencarian informasi tambahan yang didapat dari

internet, tinjauan pustaka, dan hasil penelitian terdahulu. Tinjauan pustaka dan

konsep yang digunakan terkait mengenai pengertian preferensi terhadap perilaku

mengkonsumsi sayuran.

Page 45: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

31

3.4.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:39), atau dengan kata lain

variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2002:96). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Variabel Preferensi, dengan sub variabel Atribut Produk. Adapun sub

variabel atribut produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Tingkat kelayuan,

2. Tingkat kecerahan warna,

3. Tingkat kebersihan,

4. Ketersediaan menu sayuran,

5. Tingkat kematangan,

6. Kemudahan dalam mengolah,

7. Ukuran.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Uji Friedman

Untuk mengetahui rangking atribut Sayuran yang sesuai dengan preferensi

konsumen, digunakan analisis data dengan metode Uji Friedman.

Rumus uji Friedman adalah sebagai berikut :

Dimana :

SR2i = kuadrat dari total peringkat kelompok

r = jumlah blok

k = jumlah grup

Page 46: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis

Kecamatan Ciputat Timur merupakan salah satu Kecamatan di Kota

Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Kecamatan Ciputat Timur merupakan hasil

pemekaran dari Kecamatan Ciputat. Secara geografis Kecamatan Ciputat Timur

terletak pada 06017’.19” lintang selatan dan 106044’.45” bujur timur dengan luas

daersah 15.43 Km² atau sebesar 10.6 persen dari luas kota Tangerang Selatan.

Kecamatan Ciputat Timur berjarak 9.8 km dari pusat kantor pemerintahan Kota

Tangerang Selatan yang tepatnya di jalan Maruga Kelurahan Serua Kecamatan

Ciputat sebagai kantor pemerintahan Kota Tangerang Selatan dan memiliki batas

administrasi sebagai berikut:

1. Utara : Kecamatan Pondok Aren dan Kota Jakarta Selatan

2. Timur : Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta

3. Barat : Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Pamulang

4. Selatan : Kecamatan Ciputat. Pondok Aren dan Kota Jakarta Selatan

Provinsi DKI Jakarta

Bentuk Topografi wilayah Kecamatan Ciputat Timur merupakan wilayah

daratan yang memiliki ketinggian 65 meter di atas permukaan laut. Kelurahan

Rengas merupakan wilayah yang paling tinggi dari permukaan laut yaitu 70 meter

dpl. Sedangkan Kelurahan Pisangan dan Rempoa merupakan wilayah yang paling

rendah dari permukaan laut yaitu 60 meter dpl. Karena letaknya yang strategis maka

sebagian besar wilayah Kecamatan Ciputat Timur merupakan wilayah pemukiman

serta sentra perdagangan dan jasa. Pesatnya perkembangan wilayah Kecamatan

Ciputat Timur karena wilayah Kecamatan Ciputat Timur merupakan salah satu

daerah penyangga ibukota Jakarta. Sebagai wilayah perkotaan, pertumbuhan

penduduk Kecamatan Ciputat Timur sangat dinamis, terdiri dari beraneka suku,

adat istiadat, dan budaya serta berbagai karakter.

Page 47: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

34

Gambar 5 Peta Kecamatan Ciputat Timur

Sumber: https://tangselkota.bps.go.id

4.2 Gambaran Umum

Kecamatan Ciputat Timur secara administrasi terdiri dari 6 kelurahan yaitu

kelurahan Rengas, Rempoa, Cireundeu, Pondok Ranji, Cempaka Putih dan

Pisangan. Kelurahan Rengas merupakan kelurahan dengan luas wilayah terkecil

sebesar 1.65 km² atau 10.69 persen dari luas wilayah Kecamatan Ciputat Timur.

Luas wilayah terbesar yaitu Kelurahan Pisangan dengan luas 3.91 km² atau 25.34

persen dari seluruh wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Dari enam kelurahan yang

ada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur.

4.3 Penduduk dan Tenaga Kerja

Berdasarkan badan pusat statistik Tangeran Selatan Penduduk Kecamatan

Ciputat Timur pada tahun 2017 tercatat sebaannyak 211.003 jiwa, dengan rincian

penduduk laki- laki sebanyak 106.161 jiwa dan perempuan 104.842 jiwa. Jumlah

Page 48: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

35

penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kecamatan Ciputat Timur sebanyak

155.605 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 77.765 jiwa dan perempuan sebanyak

77.840 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk tidak produktif (0-14 tahun dan ≥65

tahun) tercatat sebanyak 55.398 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 28.396 jiwa dan

perempuan sebanyak 27.002 jiwa.

Pengangguran masih menjadi masalah penting yang ada di daerah pinggiran

Jakarta seperti Kota Tangerang Selatan pada umumnya dan Kecamatan Ciputat

Timur pada khususnya. Jumlah pencari kerja di Kecamatan Ciputat Timur setiap

tahunnya semakin bertambah, hal ini disebabkan semakin banyak lulusan dari

perguruan tinggi yang telah menamatkan pendidikannya. Selain itu juga tuntutan

ekonomi yang mengharuskan untuk mencari uangd demi kelangsungan hidup.

4.4 Sosial

Dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat

Undang-Undang Dasar 1945, Pemerintah Kecamatan Ciputat Timur secara

berkesinambungan selalu berusaha untuk meningkatkan sarana pransarana dan

mutu pendidikan di wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Di Kecamatan Ciputat

Timur terdapat 68 Taman Kanak-Kanak (TK) yang semuanya milik Swasta.

Kecamatan Ciputat Timur juga memiliki 23 Sekolah Dasar (SD) Negeri.

Selain itu juga terdapat 16 Sekolah Dasar (SD) Swasta. Terdapat 4 Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri dan 12 Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Swasta. Selain itu Ciputat Timur juga memiliki 3 Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri dan 10 Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta. Serta ada 1 Sekolah

Menengah Kejuran (SMK) Negeri. 16 Sekolah Menengah Kejuran (SMK) Swasta.

Selain fasilitas pendidikan, Kecamatan Ciputat Timur juga memiliki

beberapa fasilitas kesehatan yang terdiri dari 1 Rumah Sakit Umum, 4 Rumah Sakit

Bersalin, 20 Poliklinik, 4 Puskesmas, 0 Poskeskel, 32 praktek dokter, 29 praktek

bidan, dan 34 Apotek.

Perkembangan keagamaan di wilayah Kecamatan Ciputat Timur

berkembang sangat pesat. seiring perkembangan wilayah pemukiman yang

mayoritas dihuni penduduk pendatang dari berbagai daerah dan berbagai agama

Page 49: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

36

yang ada di Indonesia. Namun demikian suasana kondusif dapat terpelihara dengan

baik. Di Kecamatan Ciputat Timur terdapat 74 Masjid, 133 Mushola, 4 Gereja dan

1 Pura.

4.5 Perindustrian dan Perdagangan

Perusahaan di Kecamatan Ciputat Timur sebagian besar adalah yang

terkonsentrasi pada pelayanan jasa. Untuk Perusahaan industri tekstil yang terbesar

di kecamatan Ciputat Timur adalah PT. Sandratex . lainnya adalah perusahaan kecil

dan menengah yang bergerak di bidang makanan ringan dan industri konveksi skala

rumahan. Dari sektor perdagangan juga banyak terdapat di Kecamatan Ciputat

Timur, antara lain Pasar Tradisional terdapat di Kelurahan Rengas dan

Supermarket. Selain itu di Kecamatan Ciputat Timur Terdapat 6 SPBU yang

tersebar dia seluruh Kecamatan Ciputat Timur.

4.6 Perhubungan dan Komunikasi

Wilayah Ciputat Timur sudah terjangkau semua jaringan GSM dan CDMA

operator indonesia. Trend di masyarakat Ciputat Timur adalah lebih banyak ke arah

penggunaan handphone dibandingkan dengan telepon rumah. Fasilitas komunikasi

yang ada di Kecamatan Ciputat Timur sudah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan

banyaknya BTS yang beberapa wilayah. Selain itu untuk fasilitas pengiriman

barang/paket di Kecamatan Ciputat Timur terdapat 6 kantor POS dan GIRO serta

banyak penyedia jasa pengiriman barang seperti TIKI, JNE, dan lain lain.

Jalur perhubungan yang merupakan hal vital juga terus ditingkatkan di

Kecamatan Ciputat Timur. Hampir semua akses jalan di semua kelurahan sudah

dapat dilalui kendaraan roda 4 dan jalan yang sudah diaspal dengan keadaan aspal

yang baik. Sarana perhubungan di Kecamatan Ciputat Timur terkonsentrasi pada

perhubungan darat, ada jalur kereta api serta bus. Kecamatan Ciputat Timur

dilintasi oleh trayek bus yang menuju pusat kota jakarta sepedti Blok M, Pasar Baru,

Tanjung Priok, Pasar Senen, Gajah Mada, dan Kampung Rambutan.

Page 50: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah perempuan dewasa yang berumur

diatas 25 tahun sampai 65+ tahun dan mengkonsumsi sayuran pada kawasan

Kecamatan Ciputat Timur. Hasil dalam penelitian ini merupakan data yang didapat

secara langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner. Data yang didapat

kemudian diolah dan diperlihatkan dalam satu tabel. Berdasarkan data dari 100

responden yang pernah membeli atau gemar mengkonsumsi sayuran melalui daftar

pertanyaan didapatkan karakteristik responden mengenai Pendidikan terakhir,

umur, pekerjaan, kelurahan.

Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai

objek penelitian. Adapun penjelasan dari karakteristik responden sebagai objek

penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti berikut :

5.1.1 Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan

Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang saling

berhubungan. Pendidikan akan menentukan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang

konsumen. Selanjutnya profesi dan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi

pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan tersebut kemudian akan

mempengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi seseorang (Sumarwan, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai pendidikan

terakhir responden dan perkerjaan responden yang dapat dilihat pada Tabel 2

sebagai berikut :

Page 51: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

38

Tabel 2 Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan

No Pekerjaan

Pendidikan

PNS Wira

usaha

Karyawan

Swasta

Guru Ibu

Rumah

Tangga

Jum

lah

1 SD 1 2 3

2 SMP 7 8 2 9 26

3 SMA 1 10 15 4 8 38

4 Sarjana 21 3 6 3 33

Jumlah 22 21 29 9 19 100

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen yang

membeli dan mengkonsumsi sayuran terdapat pada jenjang pendidikan SMA yaitu

38% konsumen. Sedangkan pada latar belakang pekerjaan, sayuran dikonsumsi

oleh konsumen dari berbagai latar belakang jenis pekerjaan. Konsumen pada

penelitian ini sebagian besar sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 29%

konsumen. Tingkat pendidikan pada pekerjaan sebagai karyawan swasta yang

dominan adalah tingkat SMA yaitu 15% konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar atau hampir semua konsumen Sayuran di Kecamatan Ciputat Timur

sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi karena sudah melampaui wajib

belajar 9 tahun yaitu setingkat SMA.

Pendidikan yang tinggi tersebut akan mempengaruhi pengetahuan

konsumen dalam mengambil keputusan membeli dan mengkonsumsi sayuran.

Semakin tinggi tingkat pendidikan konsumen, maka akan semakin mudah

menerima dan menyerap informasi terhadap produk yang dikonsumsinya.

Konsumen yang mempunyai pendidikan cukup tinggi, berarti konsumen tersebut

mempunyai informasi dan pengetahuan yang cukup luas terhadap nilai gizi sayuran

yang baik bagi kesehatan, sehingga akan mempengaruhi konsumen dalam

keputusan membeli dan mengkonsumsi sayuran.

Page 52: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

39

5.1.2 Umur

Memahami umur konsumen adalah penting, karena konsumen yang berbeda

usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda (Sumarwan, 2003). Seiring

dengan perubahan usia, keputusan pembelian suatu barang/jasa oleh seseorang akan

berubah. Perbedaan usia juga akan mengakibatkan perbedaan kesukaan atau selera

konsumen terhadap suatu produk. Adapun Kategori Umur Menurut Depkes RI

(2009):

Tabel 3 Keterangan Umur

No Kelompok Umur Keterangan

1 0 – 5 Tahun Masa balita

2 5 - 11 tahun Masa kanak-kanak

3 12 - 1 6 tahun Masa remaja Awal

4 17 - 25 tahun Masa remaja Akhir

5 26- 35 tahun Masa dewasa Awal

6 36- 45 tahun Masa dewasa Akhir

7 46- 55 tahun Masa Lansia Awal

8 56 - 65 tahun Masa Lansia Akhir

9 65 - sampai atas Masa Manula

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai umur responden

yang dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4 Kelompok Umur Responden

No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Responden (Orang)

1 25 – 29 3

2 30 – 39 38

3 40 – 49 43

4 50 – 59 16

Jumlah 100

Page 53: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

40

Tabel 4 menunjukkan bahwa usia konsumen terbanyak yang membeli dan

mengkonsumsi sayuran adalah berkisar antara 40-49 tahun yaitu sebanyak 43%

konsumen. Adapun usia tersebut merupakan golongan usia populasi yang sudah

Masa dewasa Akhir dan Masa Lansia Awal, sehingga cenderung lebih berpikir

rasional dalam mengambil keputusan membeli dan mengkonsumsi sayuran.

Maksud dari berpikir rasional adalah konsumen pada kelompok umur tersebut rata-

rata sudah bisa mempertimbangkan atribut-atribut sayuran yang diinginkan atau

yang menjadi preferensinya.

5.1.3 Bahan Asupan Makanan yang Sering Dibeli/Konsumsi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai bahan asupan

makanan yang sering dibeli/konsumsi konsumen yang dapat dilihat pada Tabel 5

sebagai berikut :

Tabel 5 Asupan Makanan yang Sering Dikonsumsi

No Asupan Makanan yang sering

Dikonsumsi/Dibeli

Jumlah Responden

(Orang)

1 Kelompok Sayuran (Bayam, Sawi, Wartel dll) 33

2 Bahan Sumber Protein / Lemak Hewani (Ayam,

Daging, Ikan)

52

3 Sumber Protein / Lemak Nabati (Tahu, Tempe) 10

4 Sayuran(Aneka Buah) 5

Jumlah 100

Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen

memenuhi asupan makanan yang sering dikonsumsi dan dibeli adalah bahan

sumber protein / lemak hewan (Ayam, Daging, Ikan) sesebesar 52% konsumen dan

kelompok sayuran (Bayam, Sawi, Wartel dll) menempati peringkat ke 2 yaitu

sebesar 33% konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi sayuran masih

belum terlalu penting bagi masyarakat Kecamatan Ciputat Timur.

Page 54: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

41

5.1.4 Pengeluaran untuk Sayuran Sehari – Hari

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai pengeluaran

untuk sayuran sehari – hari dalam bentuk persentase (%) konsumen yang dapat

dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6 Pengeluaran Untuk Sayuran

No Pengeluaran Untuk Sayuran Sehari

– Hari

Jumlah Responden (Orang)

1 10 – 20 % 62

2 20 - 40% 35

3 40 - 50% 3

4 50% -

Jumlah 100

Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen yang

membeli dan mengkonsumsi sayuran biasanya mengeluarkan sebagian uangnya

untuk membeli sayuran sebesar 10 – 20% yaitu 62% konsumen. Selanjutnya yang

membeli dan mengkonsumsi sayuran biasanya mengeluarkan sebagian uangnya

untuk membeli sayuran sebesar <20 – <30% yaitu 35% konsumen dan kemudian

>40 - <50% yaitu 3% konsumen.

5.1.5 Menambah Kebutuhan Pelengkap “Gizi”

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai menambah

kebutuhan pelengkap gizi konsumen yang dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai

berikut :

Page 55: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

42

Tabel 7 Gizi Pelengkap

No Menambah Kebutuhan Pelengkap Gizi Yang

Berasal Dari Sayuran Suplemen

Jumlah Responden

(Orang)

1 Mengkonsumsi Suplemen Sayuran 32

2 Tidak Mengkonsumsi Suplemen Sayuran 68

Jumlah 100

Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen tidak

menambah kebutuhan pelengkap gizi yang berasal dari sayuran suplemen adalah

sesebesar 68% konsumen. Sedangkan yang menambah kebutuhan pelengkap gizi

yang berasal dari sayuran suplemen sebesar 32% konsumen. Adapun alasan

mengapa mengkonsumsi suplemen sayuran adalah berikut urutan alasannya :

Tabel 8 Alasan Mengkonsumsi Suplemen

No Alasan Mengkonsumsi Suplemen Sayuran Jumlah Responden

(Orang)

1 Sebagai Pelengkap / Tambahan 15

2 Anggota keluarga / saya / konsumen sedikit makan

Sayuran

11

3 Praktis dan Mudah 8

Jumlah 32

Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa 15% konsumen memiliki alasan

untuk menambah kebutuhan pelengkap gizi berasal dari sayuran suplemen yaitu:

1. Sebagai pelengkap / tambahan

2. Anggota keluarga / saya / konsumen sedikit makan sayuran.

3. Praktis dan Mudah

Page 56: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

43

5.1.6 Tempat Tinggal dan Tempat Membeli Sayuran

Responden pada penelitian ini diambil pada Kecamatan Ciputat Timur

dengan distribusi tempat tinggal dan tempat pembelian adalah sebagai berikut :

Tabel 9, Tempat Tinggal dan Tempat Membeli Sayuran

No Tempat Beli

Kelurahan

Tukang

Sayuran

Keliling

Pasar

Tradisional

Pasar

Modern

Jumlah

1 Rengas 4 2 6

2 Rempoa 7 6 13

3 Cireundeu 7 4 11

4 Pondok Ranji 6 10 1 17

5 Cempaka Putih 20 15 11 46

6 Pisangan 3 3 1 7

Jumlah 47 40 13 100

Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa sebanyak 47% konsumen

membeli sayurannya di tukang sayuran keliling, 40% di pasar tradisional dan 13%

di pasar modern.berdasarkan tempat tinggal konsumen, tempat tinggal dan tempat

pembelian sayuran adalah dua karakteristik konsumen yang saling berhubungan.

Tempat tinggal akan menentukan tempat pembelian yang dilakukan oleh seorang

konsumen. Terlihat pada tabel menunjukkan bahwa kelurahan Rengas, Rempoa,

Cireundeu, Cempaka Putih dan Pisangan mayoritas membeli di tukang sayuran

keliling, dikarenakan pasar tradisional dan pasar modern memiliki jarak yang

lumayan jauh dari tempat tinggal responden. Berbeda dengan kelurahan Pondok

Ranji yang mayoritas responden memilih membeli sayuran di Pasar Tradisional,

dikarenakan terdapat pasar tradisional di kelurahan Pondok Ranji.

Page 57: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

44

5.1.7 Sayuran yang Sering Dibeli

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai sayuran yang

sering dibeli konsumen yang dapat dilihat pada Tabel 10 sebagai berikut :

Tabel 10 Sayuran yang Sering Dikonsumsi

No Sayuran Yang Sering Dibeli Jumlah Responden (Orang)

1 Sayuran Daun (Bayam, Sawi, dll) 66

2 Sayuran Sayuran(Timun, Wartel, dll) 25

3 Sayuran Umbi (Kentang, Ubi, dll) 9

Jumlah 100

Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang

membeli dan mengkonsumsi sayuran biasanya membeli sayuran yang paling sering

adalah sayuran daun (bayam, sawi dll) yaitu sebesar 66% konsumen,

5.2 Preferensi Konsumen dalam Mengkonsumsi Sayuran Berdasarkan

Karakteristik Konsumen

Preferensi responden terhadap sayuran merupakan pilihan suka atau tidak

suka oleh seseorang terhadap produk sayuran yang dikonsumsi. Pilihan tersebut

berbeda-beda antara responden satu dengan responden yang lain. Terlihat pada

Tabel 11 bahwa sayuran yang paling sering dibeli adalah sayuran daun (Bayam,

Sawi, dll). Konsumsi sayuran belum terlalu tinggi dapat kita lihat berdasarkan Tabel

4 asupan makanan yang sering dikonsumsi. Terlihat bahwa kelompok Sayuran

tedapat pada urutan ke dua setelah Bahan Sumber Protein / Lemak Hewani. Hal ini

berdampak pada kecukupan gizi seseorang. Kecukupan gizi dari sayuran bisa

dilihat dari tanggapan konsumen dalam memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara

mengkonsumsi suplemen sayuran. Dari tabel 6 menambah kebutuhan pelengkap

Page 58: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

45

gizi terlihat bahwa responden lebih dominan untuk tidak mengkonsumsi Sayuran

berupa suplemen.

5.3 Hasil Uji Friedman

Berdasarkan hasil uji Friedman dapat diketahui bahwa atribut yang paling

disukai berdasarkan rangking yang secara terperinci dapat dilihat sebagai berikut:

1. Berdasarkan Atribut Produk:

Berdasarkan hasil dari uji Friedman, maka diketahui urutan atribut yang paling

disukai oleh konsumen adalah tingkat kesegaran, mudah mengolah, tingkat

kecerahan,tingkat kematangan, tingkat kebersihan, ukuran dan tingkat menu

Sayuran.

Tabel 11 Ranking Atribut Produk

No Atribut Produk Men Rank

1 Kesegaran 4,98

2 Kemudahan Mengolah 4,69

3 Tingkat Kecerahan 4,41

4 Tingkat Kematangan 4,12

5 Tingkat kebersihan 3,92

6 Ukuran 3,20

7 Tingkat Menu Sayuran 2,69

1. Kesegaran

Preferensi konsumen yang paling diperhatikan dari atribut sayuran

di kawasan Kecamatan Ciputat Timur adalah kesegaran dari sayuran.

Kesegaran ditunjukkan dari kelayuan sayuran. Kelayuan adalah suatu tahap

normal yang selalu terjadi dalam siklus kehidupan tanaman. Dapat pula

diartikan sebagai suatu tahap kelayuan yang terjadi setelah proses

pematangan, akan tetapi kelayuan (senescence) dapat pula terjadi tanpa

Page 59: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

46

melalui tahap pematangan, yaitu bila terjadi suatu kerusakan pada sayuran

tersebut.

Kesegaran sayuran daun yang berkualitas baik dapat dilihat

berdasarkan ketegaran daun sayuran memiliki daun yang tidak layu.

Sedangkan kesegaran sayur buah dapat dilihat dari tekstur dan warna

sayuran. Sayuran yang tidak segar dan layu dapat diakibatkan karena tempat

penyimpanannya tidak menggunakan pendingin, sehingga mempercepat

proses penuan/pembusukan terhadap sayuran. Sayuran buah yang segar

adalah dengan melihat tekstur sayuran yang tidak lembek ataupun kisut dan

warna pada sayuran tidak mengalami penuaan semakin menghitam. Adapun

ciri-ciri sayuran yang segar adalah:

1. Helai daun sayuran yang tidak layu

2. Tekstur sayuran tidak lembek dan kisut

3. Sayuran tidak mengalami perubahan warna yang lebih pudar

4. Sayuran tidak mengeluarkan aroma yang tidak sedap

5. Sayuran tidak terkontaminasi mikroorganisme

Untuk tingkat kesegaran sayuran, konsumen di kawasan kecamatan

Ciputat Timur lebih menyukai sayuran yang segar tanpa layu, dan dilihat

juga bahwa 95% konsumen yang mengungkapkan sangat setuju dan setuju

bahwa ketika memilih sayuran untuk dikonsumsi adalah sayuran yang

memiliki ketegaran helai daun yang baik dan tidak layu, sedangkan yang

tidak memperhatikan tingkat ketegaran sayuran hanya 2% saja dan 3%

konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap memilih bahan sayuran

berdasarkan atribut ketegaran daun sayuran.

Agar tingkat kesegaran sayuran bertahan lebih lama, perlu

diperhatikan dalam proses penyimpanannya. Penyimpanan dingin sangat

dianjurkan karena dapat menekan laju degradasi enzimatik yang

mengakibatkan pelunakan jaringan sayuran dan sayuran, mengurangi laju

kehilangan air yang mengakibatkan kelayuan, menurunkan laju

pertumbuhan mikroorganisma, serta menurunkan laju produksi etilen

Page 60: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

47

(Lozano, 2006). Terkait dengan Tabel 9, konsumen banyak membeli

ditukang sayur keliling dan pasar tradisional, hal tersebut kemungkinannya

membuat sayuran tidak akan bertahan lama apa bila tidak melakukan

penyimpanan dingin sehingga masa untuk menjamin agar tetap segar

menjadi pendek. Cara menjamin agar sayuran tetap terjaga kesegarannya

dalam masa jam tukanng sayur beraktivitas, maka sebaiknya dibantu dengan

melakukan penyemprotan dan perlindungan menggunakan penutup agar

sayuran tetap terjaga kesegarannya, berbeda dengan sayuran yang didispay

di pasar modern telah dibantu dengan penyimpanan dingin sehingga dapat

mengurangi laju kehilangan air yang mengakibatkan kelayuan, menurunkan

laju pertumbuhan mikroorganisma, serta menurunkan laju produksi etilen

Penyimpanan pada sayuran daun dapat dipertahankan kesegarannya

bila disimpan pada suhu 0C dan kelembaban relatif 98% sedangkan sayuran

buah kesegaran dapat dipertahankan untuk beberapa hari dengan tujuan

pasar swalayan besar pada kondisi suhu 7.8 C – 12.2 C dan kelembaban

relatif 90%. Oleh karena itu tingkat kesegaran sangat berpengaruh dalam

pembelian produk sayuran.

2. Kemudahan dalam mengolah

Kemudahan dalam mengolah adalah sayuran yang mudah diolah

seperti sayuran yang diolah dengan cara direbus, sehingga tidak memakan

waktu yang banyak untuk mengolah sayuran. Sesuai dengan Tabel 10 yang

mayoritas konsumen mengkonsumsi sayuran daun seperti sayuran bayam,

sawi dll sebanyak 66%.

Kemudahan dalam mengolah sayuran juga menjadi salah satu hal

penting dalam membeli sayuran, karena banyaknya kesibukan seorang ibu

yang memungkinkan untuk memilih sayuran – sayuran yang mudah diolah

sehingga tidak memakan waktu yang lama. Sesuai dengan Tabel 2 terlihat

bahwa yang membeli dan yang mengkonsumsi sayuran mayoritas telah

bekerja sebagai PNS sebsesar 22%, wirausaha 21% karyawan swasta 29%

Page 61: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

48

dan guru 9% maka total semua yang bekerja sebasar 81% dan hanya 19%

yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Untuk tingkat kemudahan dalam mengolah sayuran, konsumen di

kawasan kecamatan Ciputat Timur lebih menyukai sayuran yang mudah

diolah, dan dilihat juga bahwa 89% konsumen yang mengungkapkan sangat

setuju dan setuju bahwa ketika memilih sayuran untuk dikonsumsi adalah

sayuran yang mudah untuk diolah, sedangkan yang tidak memperhatikan

kemudahan dalam mengolah sayuran hanya 1% saja dan 10% konsumen

memilih untuk ragu – ragu terhadap memilih bahan sayuran berdasarkan

kemudahan dalam mengolah sayuran.

3. Tingkat kecerahan

Tingkat kecerahan warna sayuran sangat berpengaruh dalam

preferensi konsumen dalam membeli sayuran yang akan dikonsumsi.

Konsumen banyak memilih sayuran dengan warna yang cerah. Warna

sayuran beragam hijau (sayuran daun) seperti sayuran bayam, kangkung, dll

kemudian sayuran beragam merah cerah tomat, cabai dll, sehingga

kecerahan warna dapat mendorong calon pembeli untuk menetapkan

kesukaannya terhadap komoditas yang akan dibeli. Semakin matang

sayuran, maka semakin berubah pula warnanya. Oleh karenanya perlu

diperhatikan tingkat kematangan sayuran agar warna Sayuran tetap cerah

dan segar. Pematangan diartikan sebagai suatu fase akhir proses penguraian

substrat dan merupakan suatu proses yang dibutuhkan oleh bahan untuk

mensistesis enzim-enzim yang spesifik yang diantaranya akan digunakan

dalam proses kelayuan. Selama proses pematangan terjadi perubahan-

perubahan warna semakin memudar, rasa dari asam menjadi manis, tekstur

menjadi lebih lunak, terbentuknya vitamin-vitamin, dan timbulnya aroma

yang khas karena terbentuknya senyawa-senyawa volatile.

Perubahan-perubahan sayuran selama pematangan dapat dilihat

dalam hal warna, kekerasan (tekstur), citarasa dan flavor, yang

menyebabkan terjadinya perubahan komposisi kimia bahan. Berubahnya

Page 62: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

49

warna dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu proses degradasi maupun proses

sintesis dari pigmen yang terdapat dalam sayuran. Tingkat kecerahan

sayuran erat kaitannya dengan kualitas sayuran. Sayuran yang berkualitas

baik berdasarkan dari warna cerah sayuran memiliki warna sayuran yang

baik. Untuk tingkat kecerahan sayuran, konsumen di kawasan kecamatan

Ciputat Timur lebih menyukai sayuran yang segar dengan warna yang tidak

pucat, dan dilihat juga bahwa 81% konsumen yang mengungkapkan sangat

setuju dan setuju bahwa ketika memilih sayuran untuk dikonsumsi adalah

sayuran yang memiliki kecerahan warna sayuran yang baik dan tidak pucat,

sedangkan yang tidak memperhatikan tingkat kecerahan sayuran hanya 1%

saja dan 18% konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap memilih bahan

sayuran berdasarkan atribut tingkat kecerahan sayuran.

Tingkat kecerahan warna lebih sering dinilai dari segi penampilan,

yakni dengan melihat tingkat kecerahan warna pada sayuran. Penanganan

dan penyimpanan berlangsung proses penuaan pada bahan sayuran yang

telah dipanen memperlihatkan penurunan kualitas warna hijau akibat

kehilangan klorofil.

Sayuran yang disimpan dalam kondisi tanpa cahaya menunjukkan

penurunan kualitas warna. Cahaya memberi kontribusi besar karena terjadi

penurunan kualitas warna, khususnya pada permukaan dimana terjadi

pemotongan. Pemaparan produk terhadap cahaya selama penyimpanan,

baik secara berkesinambungan maupun terputus mengakibatkan penurunan

kualitas warna yang semakin cepat (Cervera dkk, 2007). Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa warna kecerahan Sayuran yang ada di kawasan

kecamatan Ciputat Timur sudah sesuai dengan preferensi konsumen.

4. Tingkat kematangan

Perubahan-perubahan sayuran selama pematangan dapat dilihat

dalam kekerasan (tekstur) dan warna yang menyebabkan terjadinya

perubahan komposisi kimia bahan. Seperti halnya sayuran terong, menurut

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (2017) waktu simpan terong

sangat pendek. Semakin matang sayuran terong maka semakin lunak pula

Page 63: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

50

teksturnya. Dari segi warna mengalami perubahan dari warna hijau menjadi

kuning. Tingkat kematangan sayuran sangat berpengaruh pada pembelian

sayuran, dikarenakan sayuran yang sudah dipetik semakin matang akan

berubah bentuk fisik nya menjadi layu dan tidak bisa dimasak bahkan jika

terlalu lama maka akan membusuk.

Untuk tingkat kematangan sayuran, konsumen di kawasan

kecamatan Ciputat Timur lebih menyukai sayuran yang segar dengan

kematangan yang cukup, dan dilihat juga bahwa 81% konsumen yang

mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika memilih sayuran

untuk dikonsumsi adalah sayuran yang memiliki tingkat kematangan

sayuran yang cukup, sedangkan yang tidak memperhatikan tingkat

kematangan sayuran hanya 3% saja dan 16% konsumen memilih untuk ragu

– ragu terhadap memilih bahan sayuran berdasarkan atribut tingkat

kematangan sayuran. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas preferensi

konsumen memilih sayuran yang memiliki kematangan yang cukup pada

sayuran.

5. Tingkat kebersihan

Tingkat kebersihan sayuran sangat berpengaruh dalam pembelian

sayuran, seperti ada tidak adanya kotoran dalam satu ikat sayuran yang

menempel, tidak ada bintik noktah, tanda hitam / totol – totol pada sayuran.

Rendahnya tingkat kebersihan pada sayuran dapat disebabkan seperti saat

panen, sayuran dicuci dalam satu wadah, yang menyebabkan bakteri

terkumpul di dalam wadah tersebut. Tetapi selain itu tidak adanya tanda-

tanda sayuran yang terkena mikroorganisme seperti adanya bintik hitam dan

ada lendir pada sayuran sehingga menghasilkan bau yang tidak enak. Oleh

karenanya penting untuk memperhartian tingkat kebrsihan pada sayuran.

Tingkat kebersihan sayuran erat kaitannya dengan kualitas sayuran.

Untuk tingkat kebersihan sayuran, konsumen di kawasan kecamatan Ciputat

Timur lebih menyukai sayuran yang bersih tanpa adanaya bintik noktah,

tanda hitam / totol – totol pada sayuran, dan dilihat juga bahwa 74%

konsumen yang mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika

Page 64: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

51

memilih sayuran untuk dikonsumsi adalah sayuran yang bersih tidak

memiliki bintik noktah dan tidak adanya bintik hitam / totol – totol,

sedangkan 26% konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap memilih

bahan sayuran berdasarkan atribut kebersihan produk. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas preferensi konsumen memilih sayuran yang bersih tanpa

adanya bintik noktah, tanda hitam / totol – totol pada sayuran.

6. Ukuran

Atribut ukuran pada produk sayuran dipengaruhi kuat oleh

parameter sortasi. Sortasi berpengaruh terhadap ukuran produk sayuran

karena pada proses sortasi dilakukan pemilahan sesuai dengan ukuran yang

diinginkan oleh konsumen. Ukuran sayuran dapat dilihat dari keseragaman

sayuran, karena sayuran memiliki ukuran yang berbeda – beda. Selera

konsumen dalam membeli sayuran berdasarkan ukuran juga berbeda – beda

pula.

Dilihat dari keseragaman sayuran untuk ukuran sayuran, konsumen

di kawasan kecamatan Ciputat Timur lebih menyukai sayuran yang

memiliki ukuran yang cocok dengan selera mereka, sesuai dengan

keseragaman sayuran dan dilihat juga bahwa 50% konsumen yang

mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika memilih sayuran

untuk dikonsumsi adalah dilihat dari keseragaman sayuran, sedangkan yang

tidak memperhatikan keseragaman sayuran hanya 6% saja dan 44%

konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap memilih bahan sayuran

berdasarkan atribut ukuran sayuran. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

preferensi konsumen memilih sayuran yang memiliki ukuran yang dilihat

dari keseragaman sayuran.

7. Ketersediaan menu sayuran

Atribut ketersediaan menu sayuran merupakan salah satu atribut

yang berpengaruh terhadap pembelian sayuran, karena pada umumnya

Sayuran dikelompokkan pada ketersediaan menu sayuran berdasarkan

ragam atau jumlah dari Sayuran (Sayuran daun, Sayuran buah dan Sayuran

umbi)

Page 65: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

52

Dilihat dari ketersediaan menu sayuran berdasarkan ragam atau

jumlah dari sayuran (Sayuran daun, Sayuran buah dan Sayuran umbi),

konsumen di kawasan kecamatan Ciputat Timur tidak terlalu menyukai

sayuran yang dilihat dari ketersediaan menu sayuran berdasarkan ragam

atau jumlah dari sayuran (Sayuran daun, Sayuran daun dan Sayuran umbi)

dan dilihat juga bahwa hanya 44% konsumen yang mengungkapkan sangat

setuju dan setuju bahwa ketika memilih sayuran untuk dikonsumsi adalah

dilihat dari ketersediaan menu sayuran berdasarkan ragam atau jumlah dari

sayuran (Sayuran daun, Sayuran Sayurandan Sayuran umbi), sedangkan

yang tidak memperhatikan ketersediaan menu sayuran hanya 4% saja dan

53% konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap memilih bahan sayuran

berdasarkan atribut ketersediaan menu sayuran. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas preferensi konsumen tidak memilih sayuran yang dilihat dari

ketersediaan menu sayuran berdasarkan ragam atau jumlah dari sayuran

(Sayuran daun, Sayuran buah dan Sayuran umbi).

Hasil penelitian yang telah dijelaskan diatas sudah sesuai dengan hipotesis

penelitian ini, yaitu atribut sayuran yang menjadi preferensi atau kesukaan

konsumen di kawasan kecamatan Ciputat Timur adalah tingkat kelayuan

berdasarkan ketegaran daun sayuran yang tidak layu, kemudahan dalam mengolah

sayuran, tingkat kecerahan warna yang tidak pucat, tingkat kematangan yang tepat,

tingkat kebersihan yang tidak memiliki bintik noktah dan tanda hitam / totol - totol,

ukuran yang dilihat dari keseragaman sayuran dan ketersediaan menu sayuran yang

berdasarkan ragam / jumlah (Sayuran daun, Sayurandan umbi) yang tidak terlalu

berpengaruh terhadap preferensi sayuran. Hal ini berkaitan dengan jenis sayuran

yang dikonsumsi yaitu sayuran daun (bayam, Sawi, dll). Berdasarkan tiga atribut

teratas, maka sesui dengan keterkaitannya dengan jenis sayuran yang dikonsumsi

yaitu sayuran daun (Bayam, Sawi, dll).

Page 66: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

53

2. Berdasarkan Pengolahan Bahan:

Berdasarkan hasil dari uji Friedman, maka diketahui urutan pengolahan bahan

yang paling disukai oleh konsumen adalah dengan campuran bumbu, dikukus dan

tanpa proses pemasakan, yang dapat dilihat pada tabel 11:

Tabel 12 Rangking Berdasarkan Pengolahan Bahan

No Pengolahan Bahan Men Rank

1 Dengan Campuran Bumbu 2,52

2 Dikukus 2,18

3 Tanpa Proses Pemasakan 1,30

1. Dengan campuran bumbu

Mengkonsumsi sayuran dengan dengan campuran bumbu pada

umumnya adalah sayuran yang paling disukai oleh konsumen untuk

dikonsumsi karena mengkonsumsi sayuran dengan menggunakan campuran

bumbu dapat menghasilkan rasa yang enak untuk dikonsumsi.

Dilihat dari pengolahan bahan berdasarkan dengan campuran

bumbu, konsumen di kawasan kecamatan Ciputat Timur menyukai sayuran

yang diolah dengan campuran bumbu, dan dilihat juga bahwa hanya 81%

konsumen yang mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika

mengolah sayuran untuk dikonsumsi adalah dilihat dari campuran bumbu,

sedangkan yang tidak memperhatikan dengan campuran bumbu hanya 3%

saja dan 16% konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap pengolahan

bahan sayuran berdasarkan mengolah dengan campuran bumbu. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas preferensi konsumen mengolah sayuran

dengan campuran bumbu.

Page 67: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

54

2. Dikukus

Konsumen juga menyuka mengkonsumsi sayuran dengan cara

dikukus. Karena dengan dikukus memudahkan konsumen untuk mengolah

sayuran dan sebagian besar konsumen bekerja sehingga dengan mengkukus

sayuran dapat menghemat waktu.

Dilihat dari pengolahan bahan berdasarkan dengan cara dikukus,

konsumen di kawasan kecamatan Ciputat Timur menyukai sayuran yang

diolah dengan cara dikukus, dan dilihat juga bahwa hanya 64% konsumen

yang mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika mengolah

sayuran untuk dikonsumsi adalah dengan cara dikukus, sedangkan yang

tidak memperhatikan dengan campuran bumbu hanya 5% saja dan 31%

konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap pengolahan bahan sayuran

berdasarkan mengolah dengan cara dikukus.

3. Tanpa proses pemasakan

Dilihat dari pengolahan bahan berdasarkan dengan tanpa proses

pemasakan, konsumen di kawasan kecamatan Ciputat Timur menyukai

Sayuran tanpa proses pemasakan, dan dilihat juga bahwa hanya 19%

konsumen yang mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika

mengolah sayuran untuk dikonsumsi adalah tanpa proses pemasakan,

sedangkan yang tidak memperhatikan dengan tanpa proses pemasakan

sebanyak 54% saja dan 27% konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap

pengolahan bahan sayuran berdasarkan tanpa proses pemasakan.

Hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas sudah sesuai dengan

hipotesis penelitian ini, yaitu berdasarkan pengolahan bahan sayuran yang

menjadi preferensi atau kesukaan konsumen di kawasan kecamatan Ciputat

Timur adalah mayoritas mengolah bahan dengan campuran bumbu, dikukus

juga menjadi alternatif untuk mengolah bahan sayuran yang akan

dikonsumsi oleh konsumen, dan tanpa proses pemasakan masih kurang

disukai oleh konsumen. Namun Tamlin Conner, dosen psikologi senior di

the University of Otago, New Zealand mengatakan bahwa konsumsi sayuran

Page 68: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

55

yang belum diolah terkait erat dengan kesehatan mental yang lebih baik

dibandingkan dengan sayuran yang dimasak, dikemas dalam kaleng, dan

telah diolah. (https://www.otago.ac.nz)

3. Berdasarkan Kepentingan:

Berdasarkan hasil dari uji Friedman, maka diketahui urutan kepentingan

yang paling disukai oleh konsumen adalah untuk kebutuhan gizi dan untuk diet,

berdasarkan hasil dari perhitung Friedman dapat diketahui bahwa konsumen

sudah mengetahui kalau mengkonsumsi sayuran itu penting untuk mencukupi

gizi mereka yang dapat dilihat pada Tabel 14:

Tabel 14 Rangking Berdasarkan Kepentingan Konsumen

No Kepentingan Men Rank

1 Untuk Kebutuhan Gizi 1,90

2 Untuk Diet 1,10

1. Untuk kebutuhan gizi

Dilihat dari kepentingan konsumen berdasarkan untuk kebutuhan

gizi, konsumen di kawasan kecamatan Ciputat Timur menyukai sayuran

untuk mencukupi kebutuhan gizi, dan dilihat juga bahwa hanya 94%

konsumen yang mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika

sayuran dikonsumsi adalah untuk penambahan kebutuhan gizi, sedangkan

yang tidak memperhatikan kebutuhan gizi konsumen hanya 1% saja dan 5%

konsumen memilih untuk ragu – ragu terhadap kepentingan konsumen

untuk mencukupi kebutuhan gizi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

preferensi konsumen berdasarkan kepentingan telah mengetahui dan sadar

akan kebutuhan gizi.

2. Untuk diet

Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan

minuman yang masuk ke dalam tubuh–guna mencapai atau menjaga berat

Page 69: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

56

badan yang terkontrol (https://doktersehat.com). Dilihat dari kepentingan

konsumen berdasarkan untuk diet konsumen di kawasan kecamatan Ciputat

Timur menyukai sayuran untuk diet, dan dilihat juga bahwa hanya 16%

konsumen yang mengungkapkan sangat setuju dan setuju bahwa ketika

sayuran dikonsumsi adalah untuk diet, sedangkan yang tidak

memperhatikan untuk diet hanya 26% saja dan 58% konsumen memilih

untuk ragu – ragu terhadap kepentingan konsumen untuk diet.

Hasil penelitian yang telah dijelaskan diatas sudah sesuai dengan

hipotesis penelitian ini, yaitu berdasarkan kepentingan sayuran yang

menjadi preferensi atau kesukaan konsumen di kawasan kecamatan Ciputat

Timur adalah mayoritas kepentingan mengkonsumsi sayuran untuk

menambahkan kebutuhan gizi dan hanya sedikit yang memilih untuk diet.

Hal ini berkaitan dengan asupan makanan yang sering dikonsumsi oleh

konsumen yaitu asupan bahan dari hewani dengan 52% dan yang kedua

asupan yang berasal dari kelompok sayuran 33%.

Page 70: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Konsumen yang membeli sayuran adalah perempuan berumur 40 sampai 49

tahun pada jenjang pendidikan SMA yaitu 38% dan latar belakang

pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 29% konsumen.

2. Sayuran yang paling sering dibeli adalah sayuran daun (Bayam, Sawi, dll).

3. Berdasarkan hasil dari penelitian atribut – atribut sayuran berpengaruh

dalam memilih, membeli dan mengkonsumi sayuran adalah tingkat

kesegaran sayuran.

Page 71: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

58

6.2 Saran

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat dituliskan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi yang ingin berbisnis sayuran di kawasan Kecamatran Ciputat

Timur sebaiknya pemilihan lokasi yang lebih dekat kepada konsumen

karena konsumen lebih banyak membeli sayuran di tukang sayur

keliling.

2. Berbisnis sayuran sebaiknya menjual sayuran daun, karena akan lebih

banyak yang beli.

3. Pedagang sebaiknya memperhatikan kesegaran sayuran yang akan

dijual. Untuk mempertahankan tingkat kesegaran sayuran, pedagang

bisa melakukan penyemprotan dan perlindungan menggunakan penutup

agar sayuran tetap terjaga kesegarannya,

Page 72: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

59

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Andilla, Y, 2011. Analisis Sikap Konsumen dalam Membeli Sayuran Segar di Pasar

Modern Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan, [Skripsi] Fakultas

Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,

Anggasari, Popy. 2012. Pengaruh Ethnosentrisme terhadap Sikap, Preferensi dan

Perilaku Pembelian Buah Lokal dan Impor. [Tesis] Program Studi

Manajemen dan Bisnis, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, PT.

Rineka Cipta. Jakarta

Azizah, Imarotul, 2008, Analisis Pengaruh Persepsi dan Preferensi Konsumen

Terhadap Keputusan Pembelian Buah Lokal (Studi Kasus pada Lailai

Market Buah Malang), [Skripsi] Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Badan Pusat Statistika Tangeran Selatan, 2018 Kecamatan Ciputat Timur Dalam

Angka.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), 2017 Pascapanen Hortikultura.

Riau

Baliwati, Y. F. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I, Penerbit

Swadaya. Jakarta

Bilson, Simamora, 2003, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif &

Profitabel, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Dumairy, 2004, Perekonomian Indonesia, Cetakan kelima, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Nazir, Moh., 2005, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia

Setyaningsih, Fitriana Dian, 2009 Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah

Salak (Salacca Edulis) Di Pasar Tradisional Kota Surakarta, [Skripsi]

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 73: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

60

Kementrian kesehatan RI, 2014, Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta

Kotler, Philip, 2000, Prinsip–Prinsip Pemasaran Manajemen, :Prenhalindo.

Jakarta

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2: PT Indeks

Kelompok Gramedia. Jakarta

Oktaviani, C., 1996, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku orang tua dalam

keputusan membeli mainan anak dan preferensi anak di kelurahan pondok

kelapa kecamatan duren sawit jakarta timur. (Skripsi) UNS. Surakarta

Pantastico, Er., B., T.K. Chattopadhyay, dan H. Subramanyam, 1986,

Penyimpanan dan Operasi Penyimpanan Secara Komersial, Dalam:

Pantastico, Er.B. 1986.Fisiologi Pasca Panen,: Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta

Sediaoetama, A, 1999, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi jilid 1 :Dian

Ratna. Jakarta.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis: Alfabeta. Bandung

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D,

: Alfabeta. Bandung

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D:

Alfabeta, Bandung.

Sumarwan, Ujang, 2003, Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran: Ghalia Indonesia. Jakarta.

Tjiptono. 2001. Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen,

: BPFE. Yogyakarta.

Ubaidillah, Ralibi, 2015, Pengaruh Kesadaran, Persepsi Dan Preferensi Konsumen

Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal Di Kawasan Pemukiman

Jakarta Timur, [Sripsi] Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 74: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

61

Nahraeni, 2017, Preferensi Konsumen Terhadap Sayuran Indijenes, [Tesis] Jurusan

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor.

Badan pusat statistik kota Tangerang Selatan. https://tangselkota.bps.go.id/.

Diakses pada 3 November 2018.

Litbang pertanian Riau. http://riau.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info

teknologi/88-infoteknologi/851-pascapanen-hortikultura Diakses pada 8

April 2019.

Page 75: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

LAMPIRAN

Page 76: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

63

LAMPIRAN 1

Nomor Responden : ………………

PENGARUH PREFERENSI KONSUMEN

DALAM MENGKONSUMSI SAYURAN STUDI KASUS TANGERANG

SELATAN

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN) Jakarta,

maka saya mohon kesediaan kepada Ibu untuk berkenan mengisi seluruh

pertanyaan yang ada pada kuesioner, Atas kerjasama dan bantuan yang Ibu berikan,

saya ucapkan terima kasih.

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Pendidikan Terakhir :

( ) SD ( ) SMP

( ) SMA ( ) S1

2. Umur :

………………………………………………..…...

3. Pekerjaan :

………………………………………………..…...

4. Alamat / kelurahan :

………………………………………………..…...

/ kecamatan

………………………………………………..…...

Page 77: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

64

5. Dimanakah anda biasanya membeli sayuran:

( ) Tukang sayur keliling

( ) Pasar Tradisional

( ) Pasar Modern

6. Uang yang dibelanjakan untuk sayuran sehari – hari dalam bentuk persen dari

total

Pengeluaran:

( ) 10 – 20 %

( ) >20 – <40 %

( ) >40 – <50 %

( ) >50

7. Sayuran yang biasa / sering dibeli, urutkan 1 dari yang paling sering :

( ) sayuran daun ( bayam, sawi dll )

( ) sayuran umbi ( Kentang, Ubi dll )

( ) sayuran buah ( Timun, Wartel dll )

8. Bahan sumber asupan makanan mana yang sering dibeli/konsumsi :

( ) kelompok sayuran ( bayam, sawi, wartel dll)

( ) bahan sumber protein / lemak hewani ( ayam,

dagimg, ikan)

( ) sumber protein / lemak nabati ( tahu, tempe)

( ) buah (aneka buah)

9. Apakah anda menambah kebutuhan pelengkap “gizi” keluarga yang berasal dari

sayuran

Suplemen : ( ) Ya

( ) Tidak

Page 78: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

65

Bila ya, urutkan alasannya apa :

( ) Praktis / Mudah

( ) Anggota keluarga / saya/ konsumen sedikit

makan sayur

( ) Sebagai pelengkap / tambahan

Petunjuk Pengisian

Bapak/ibu/saudara/i cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Setiap

pernyataan mengharapkan hanya ada satu jawaban. Setiap angka akan mewakili

tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/I, sehingga benar – benar

menggambarkan keadaan diri Anda. Skor/Nilai jawaban adalah sebagai berikut :

Skor/Nilai 1 : Jika sangat tidak setuju (STS) dengan pernyataan

Skor/Nilai 2 : Jika tidak setuju (TS) dengan pernyataan

Skor/Nilai 3 : Jika ragu – ragu (R)dengan pernyataan

Skor/Nilai 4 : Jika setuju (S) dengan pernyataan

Skor/Nilai 5 : Jika sangat setuju (SS) dengan pernyataan

B. Komponen Variabel Preferensi Konsumen (X)

1. Bagaimana cara anda mengolah bahan :

No. Pernyataan

Skor/Nilai

STS TS R S SS

1. Saya lwbih senang mengkonsumsi sayuran

segar atau tanpa proses pemasakan

2 Saya lebih senang mengkonsumsi sayuran

menjadi makanandengan campuran bumbu

Page 79: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

66

3 Saya lebih senang mengkonsumsi sayuran

menjadi masakan sederhana dengan cara

dikukus / direbus.

2. Berdasarkan kepentingan anda mengkonsumsi sayur untuk :

No. Pernyataan

Skor/Nilai

STS TS R S SS

1. Saya mengkonsumsi sayuran karena untuk

mencukupi kebutuhan gizi

2 Saya mengkonsumsi sayuran dalam jumlah

tertentu karena diet

3. Berdasarkan Atribut, anda memilih bahan sayuran untuk dikonsumsi

No. Pernyataan

Skor/Nilai

STS TS R S SS

Saya memilih bahan sayuran untuk dikonsumsi :

1. Berdasarkan atribut ketegaran daun sayur

(tidak layu)

2 Dilihat dari warna cerah bahan sayur

3 Tidak ada bintik noktah, tanda hitam / totol-

totol

4. Berdasarkan ragam / jumlah (sayuran daun,

umbi)

Page 80: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

67

5 Dari atribut tepat matang

6. Kemudahan dalam mengolah sayuran

7 Dilihat dari keseragaman sayuran

Page 81: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

68

LAMPIRAN 2

No

Responden

Pendidikan

Terakhir Umur Pekerjaan

Kelurahan /

Kecamatan

Biasa membeli

Sayur

Uang yang

dikeluarkan untuk

beli sayur

1 SMA 45

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

2 SMA 35

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

3 SARJANA 38 PNS

Cempaka Putih,

Ciputat Timur Pasar Modern >20 - <30%

4 SARJANA 42 PNS

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

5 SARJANA 50 PNS

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

6 SMP 32 Wirausaha

Pisangan , Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

7 SMP 41

Ibu rumah

tangga

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

8 SARJANA 42 PNS

Cempaka Putih,

Ciputat Timur Pasar Modern >20 - <30%

9 SARJANA 52

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur Pasar Modern >20 - <30%

10 SARJANA 48 PNS

cempaka putih ,

ciputat timur Pasar Modern >20 - <30%

11 SARJANA 53 PNS

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

12 SARJANA 52 Guru

Pisangan , Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

Page 82: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

69

13 SARJANA 38 Wirausaha

Cirendeu, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

14 SARJANA 48 PNS

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

15 SMP 33 Wirausaha

Cempaka Putih,

Ciputat Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

16 SARJANA 53 PNS

Rengas , Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

17 SARJANA 37 PNS

Rempoa, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

18 SARJANA 46 PNS

Cempaka Putih,

Ciputat Timur

Pasar

Tradisional >20 -<30%

19 SARJANA 42 PNS

cempaka putih ,

ciputat timur Pasar Modern 10 - 20%

20 SARJANA 45

Karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur Pasar Modern >20 - <30%

21 SARJANA 52 PNS

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

22 SARJANA 51 PNS

Cempaka Putih,

Ciputat Timur Pasar Modern >20 - <30%

23 SARJANA 55 PNS

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

24 SARJANA 45 PNS

cempaka putih ,

ciputat timur Pasar Modern >30 - <40%

25 SARJANA 46 PNS

Cempaka Putih,

Ciputat Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

26 SARJANA 45

karyawan

Swasta

Pisangan , Ciputat

Timur Pasar Modern >30 - <40%

Page 83: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

70

27 SMP 50

Karyawan

Swasta

Kampung Utan,

Ciputat Timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

28 SMP 33 Guru

Pondok Ranji ,

Ciputat timur Pasar Modern >20 - <30%

29 SMA 37 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

30 SMA 43 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional >30 - <40%

31 SD 52

Ibu rumah

tangga

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

32 SMA 44

karyawan

Swasta

Rempoa, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

33 SMA 29

Ibu rumah

tangga

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

34 SMA 49 Wirausaha

Rengas , Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

35 SARJANA 45 Guru

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

36 SMA 33

Ibu rumah

tangga

Rengas , Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

37 SMA 36 Wirausaha

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

38 SMA 48

karyawan

Swasta

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

39 SMP 35

Ibu rumah

tangga

Cirendeu, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

40 SMP 37 Wirausaha

Rempoa, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

Page 84: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

71

41 SMA 49 Wirausaha

Cirendeu, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

42 SMP 36

Karyawan

Swasta

Cirendeu, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

43 SMA 37

Ibu rumah

tangga

Rempoa, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

44 SMA 46 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

45 SMA 50 PNS

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

46 SMA 33 Wirausaha

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

47 SMP 47

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

48 SMP 38

Ibu rumah

tangga

Rempoa, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

49 SMA 35

Karyawan

Swasta

Pisangan , Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

50 SMP 33

Karyawan

Swasta

Cirendeu, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

51 SMP 41

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

52 SMA 39

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

53 SMA 37

karyawan

Swasta

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

54 SARJANA 45 PNS

Kampung Utan,

Ciputat Timur

Pasar

Tradisional >30 - <40%

Page 85: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

72

55 SARJANA 51 Guru

Rempoa, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling >30 - <40%

56 SMP 38

Karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

57 SARJANA 47 Wirausaha

Rempoa, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 -20%

58 SMP 44 Guru

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

59 SMA 38

karyawan

Swasta

Kampung Utan,

Ciputat Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

60 SARJANA 49 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

61 SMA 33 Wirausaha

Pisangan , Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

62 SMP 29 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

63 SARJANA 37 PNS

Kampung Utan,

Ciputat Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

64 SMP 45

Karyawan

Swasta

Rengas , Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

65 SMA 29

Karyawan

Swasta

Kampung Utan,

Ciputat Timur Pasar Modern >30 - <40%

66 SARJANA 53 PNS

cempaka putih ,

ciputat timur Pasar Modern >30 - <40%

67 SMP 46 Wirausaha

Rempoa, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

68 SMA 37

karyawan

Swasta

Kampung Utan,

Ciputat Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

Page 86: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

73

69 SMP 35

Ibu rumah

tangga

Rengas , Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

70 SMA 39 Guru

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

71 SARJANA 45 PNS

cempaka putih ,

ciputat timur Pasar Modern >20 - <30%

72 SMA 30 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

73 SMA 32

Ibu rumah

tangga

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

74 SMP 33

Ibu rumah

tangga

Cirendeu, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

75 SARJANA 53

karyawan

Swasta

Cirendeu, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

76 SMA 38

Ibu rumah

tangga

Rempoa, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

77 SMA 43 Guru

Rempoa, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

78 SARJANA 47 PNS

Pisangan , Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

79 SMP 34

Ibu rumah

tangga

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

80 SMP 42 Wirausaha

Rempoa, Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20%

81 SMA 43

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

82 SMA 42

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

Page 87: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

74

83 SMA 44

karyawan

Swasta

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

84 SMA 51

karyawan

Swasta

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

85 SMP 41

Karyawan

Swasta

Rengas , Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

86 SMP 37 Wirausaha

Cirendeu, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20 %

87 SMA 47

Ibu rumah

tangga

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20 %

88 SMA 49 Wirausaha

Cirendeu, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

89 SARJANA 36

karyawan

Swasta

Rempoa, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

90 SMA 34

Ibu rumah

tangga

Rempoa, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

91 SARJANA 41

karyawan

Swasta

Kampung Utan,

Ciputat Timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

92 SMP 35

Ibu rumah

tangga

Cirendeu, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling 10 -20%

93 SMP 41

Ibu rumah

tangga

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 - 20%

94 SMP 51 Guru

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling 10 -20 %

95 SMA 44

Karyawan

Swasta

Pondok Ranji ,

Ciputat timur

Pasar

Tradisional 10 - 20 %

96 SMP 48

Ibu rumah

tangga

Pisangan , Ciputat

Timur

Pasar

Tradisional 10 - 20 %

Page 88: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

75

97 SD 42 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

98 SMA 40 Wirausaha

cempaka putih ,

ciputat timur

Pasar

Tradisional >20 - <30%

99 SMA 37

Ibu rumah

tangga

cempaka putih ,

ciputat timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

100 SMA 53 Guru

Cirendeu, Ciputat

Timur

Tukang Sayur

keliling >20 - <30%

JAWABAN RESPONDEN

Responden Butir Pertanyaan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 57

2 5 5 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 54

3 3 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 50

4 2 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 3 43

5 3 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 50

6 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 53

7 2 3 5 3 3 5 5 5 3 2 3 3 42

8 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 42

9 2 5 3 5 3 5 4 4 3 4 5 2 45

10 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 42

11 4 5 3 5 3 5 3 5 4 5 5 3 50

12 4 3 3 4 3 5 4 5 3 5 4 3 46

13 2 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 3 44

14 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 5 3 45

Page 89: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

76

15 1 2 1 4 5 4 5 4 5 4 5 3 43

16 2 4 4 5 3 5 4 4 3 5 5 3 47

17 2 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 46

18 2 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 3 45

19 3 5 4 5 4 5 5 4 5 4 3 3 50

20 5 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 53

21 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 3 52

22 3 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 4 51

23 2 4 3 3 5 3 4 4 3 4 4 5 44

24 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 56

25 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 38

26 2 4 3 2 5 2 3 4 3 2 3 4 37

27 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 46

28 2 5 3 3 2 5 5 4 2 2 3 4 40

29 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 56

30 4 5 5 5 2 4 5 5 4 5 4 5 53

31 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 41

32 4 3 5 4 2 4 3 4 5 5 5 5 49

33 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 49

34 2 5 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 39

35 3 4 2 5 3 4 3 4 3 4 5 3 43

36 2 4 3 5 2 4 4 4 3 4 4 4 43

37 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 44

38 2 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 3 43

39 2 4 4 5 2 4 4 4 3 4 4 3 43

40 2 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 39

Page 90: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

77

41 4 4 3 5 3 5 3 3 4 5 5 3 47

42 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 43

43 2 4 4 4 2 5 5 4 3 3 4 3 43

44 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 44

45 2 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 47

46 2 4 3 5 3 5 5 3 4 3 4 3 44

47 4 4 5 5 3 5 3 5 3 5 5 4 51

48 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 5 3 48

49 2 5 3 5 3 5 3 4 3 5 5 4 47

50 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 40

51 2 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 38

52 2 3 4 5 2 4 4 4 3 4 4 3 42

53 2 3 4 5 2 4 4 3 3 3 4 4 41

54 2 4 2 4 2 2 4 5 5 5 5 5 45

55 3 3 3 4 5 4 5 4 3 3 4 5 46

56 2 3 4 5 2 5 5 4 3 4 5 4 46

57 2 4 4 5 2 4 4 4 4 3 5 5 46

58 2 3 4 4 2 4 4 5 3 4 2 3 40

59 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 5 3 46

60 2 4 4 5 3 5 5 4 3 4 4 4 47

61 3 5 3 5 3 5 4 5 3 4 5 4 49

62 4 5 4 4 2 4 4 5 4 3 4 3 46

63 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 3 45

64 2 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 44

65 1 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 47

66 2 2 3 4 1 4 5 4 5 5 5 5 45

Page 91: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

78

67 2 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 42

68 2 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 4 47

69 2 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 43

70 2 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 40

71 3 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 52

72 2 3 2 4 4 5 4 5 3 3 3 2 40

73 3 4 4 5 3 5 5 5 3 3 4 3 47

74 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 44

75 4 4 3 5 3 5 3 3 4 5 4 3 46

76 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 43

77 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 5 4 45

78 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 5 3 46

79 3 4 3 4 3 5 3 4 3 5 4 3 44

80 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 43

81 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 43

82 2 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 3 42

83 2 4 4 5 3 5 5 5 4 3 4 4 48

84 2 5 3 4 3 5 3 4 3 4 4 3 43

85 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 2 38

86 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 42

87 2 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 46

88 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 45

89 2 4 4 5 3 5 5 4 3 4 4 3 46

90 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 41

91 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 45

92 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 44

Page 92: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

79

93 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 51

94 4 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 53

95 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 42

96 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 42

97 3 5 3 5 2 5 5 5 3 5 5 5 51

98 3 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 5 51

99 3 5 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 49

100 2 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 40

Jumlah 266 401 367 443 294 433 409 398 349 400 420 364 4544

Page 93: KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47481/1/AHMAD... · KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI SAYURAN DI KECAMATAN

Lampran 3

Friedman Preferensi Pengolahan Bahan

Friedman Preferensi Kepentingan

Friedman Preferensi Atribut Sayuran

Test Statisticsa

N 100

Chi-Square 99.302

df 2

Asymp. Sig. .000

a. Friedman Test

Ranks

Mean Rank

Tanpa Proses Pemasakan 1.30

Dengan Campuran Bumbu 2.52

Dikukus 2.18

Test Statisticsa

N 100

Chi-Square 70.548

df 1

Asymp. Sig. .000

a. Friedman Test

Ranks

Mean Rank

Untuk_Kebutuhan_Gizi 1.90

Untuk_Diet 1.10

Ranks

Mean Rank

Tingkat_Kelayuan 4.98

Tingkat_Kecerahan 4.41

Tingkat_kebersihan 3.92

Tingkat_Menu_Sayuran 2.69

Tingkat_kematangan 4.12

Kemudahan_Mengolah 4.69

Ukuran 3.20

Test Statisticsa

N 100

Chi-Square 122.328

df 6

Asymp. Sig. .000

a. Friedman Test