KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB...

41
i KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L) TERHADAP IMMUNITAS NON SPESIFIK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Skripsi Oleh MONA MONICA PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Transcript of KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

i

KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L)

TERHADAP IMMUNITAS NON SPESIFIK

UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

Skripsi

Oleh

MONA MONICA

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

iii

The Study Of The Potential Papaya Leaf Extract (Carica Papaya L) Agninst

Non Specific Immunity Of Vannamei Shirmp (Vannamei Shirmp)

Oleh

Mona Monica1, Wardiyanto

2, Oktora S

2

Email :[email protected]

ABSTRACK

In the activity of cultivating shrimp there are some obstacles that must be faced

such as diseases attack. This research was aimed to study the effect of papaya leaf

extract on the non specific immunity of vannamei shrimp (Litopenaeus

vannamei). This research was carried out in July-August which applied with 4

treatments, treatment A (0 mg/l papaya leaf extract), B ( 10 mg/l papaya leaf

extract), C (20 mg/l papaya leaf extract), and D (30 mg/l papaya leaf extract). The

parameters of this research were total hemocyte count, phagocytosis activity, and

phagocytosis index. The result showed that papaya leaf extract as

immunostimulant can improve the immune response of vannamei shrimp, and the

best concentration is 30 mg/l.

Keyword : vannamei shirmp, papaya leaf extract, diseases, immunostimulant, non

specific immune response

1Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

2Dosen Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Alamat Korespondensi: Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung

35145

Page 3: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

iv

KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L)

TERHADAP IMMUNITAS NON SPESIFIK

UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

Oleh

Mona Monica1, Wardiyanto

2, Oktora S

2

Email :[email protected]

ABSTRAK

Dalam berbudidaya udang vanameterdapat kendala yang harus dihadapi, salah

satunya adalah serangan penyakit.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari

pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap imunitas non spesifik udang vaname

(Litopenaeus vannamei).Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli-agustus

dengan menggunakan empat perlakuan yang diterapkan yaitu perlakuan A (0 mg/l

ekstrak daun pepaya), B (10 mg/l ekstrak daun pepaya), C (20 mg/l ekstrak daun

pepaya), dan D (30 mg/l ekstrak daun pepaya). Parameter yang diuji yaitu total

hemocyte count, aktivitas fagositosis, indeks fagositosis. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai imunostimulan dapat

meningkatkan respon imun udang vaname, dan konsentrasi terbaik adalah 30

mg/l.

Kata kunci : Udang vaname, Ekstrak daun pepaya, Penyakit,Imunostimulan,

Respon imun non spesifik.

1Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

2Dosen Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Alamat Korespondensi: Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung

35145

Page 4: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

v

KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L)

TERHADAP IMMUNITAS NON SPESIFIK

UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

Oleh

MONA MONICA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai
Page 6: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai
Page 7: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai
Page 8: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi, pada tanggal 27

Agustus 1995 sebagai anak kedua dari pasangan Bapak

Hidayatulloh, S.H dan Ibu Fitria.

Penulis memulai pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK) Bhayangkari

diselesaikan pada tahun 2001, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Tanjung Aman

diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1

Kotabumi diselesaikan pada tahun 2010, dan Sekolah Menengah Atas Negeri

(SMAN) 3 Kotabumi diselesaikan pada tahun 2013. Penulis kemudian

melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di Program Studi Budidaya Perairan

Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung

pada tahun 2013 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN) dan telah menyelesaikan studinya pada tahun 2017.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perairan UNILA (HIDRILA) Fakultas Pertanian sebagai anggota

bidang Pengkaderan pada periode 2014/2015, sebagai Sekretaris Bidang

Hubungan Masyarakat Lembaga Study Mahasiswa Pertanian (LS-MATA) pada

periode 2015/2016, sebagai Duta Fakultas Pertanian pada periode 2015/2016,

sebagai Sekretaris Departemen Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) Fakultas Pertanian pada periode 2016/2017.

Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di Desa

Restu Buana, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun

2017.Penulis melaksanakan Praktik Umum di Balai Penelitian dan Pengembangan

Budidaya Ikan Hias Depok,dengan judul “PEMBENIHAN IKAN TIGER

Page 9: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

x

BARB (Puntiuz tetrazona)DIBALAI PENELITIAN DAN

PENGEMBANGANBUDIDAYA IKAN HIAS” pada tahun 2016.

Penulis pernah menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Genetika Ikan pada

tahun 2015/2016, mata kuliah Teknologi Produksi Udang pada tahun 2016/2017,

mata kuliah Imunologi pada tahun 2017/2018.Penulis melaksanakan penelitian

akhir di Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung dengan judul “KajianPotensi Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya

L) Terhadap Immunitas Non Spesifik Udang Vaname (Litopenaeus

vannamei)” pada tahun 2017.

Page 10: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xi

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT.

Kupersembahkan karya ini untuk keduaorang

tuaku Papa dan Mama tersayang yang selalu

mendoakan dan menyemangatiku

Keluarga besar ku yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk terus berjuang

Para sahabat yang memberikan motivasi dan dorongan tiada henti

Page 11: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xii

“Tragedi dalam kehidupan adalah saat kita terlalu

cepat tua, namun terlambat untuk jadi bijaksana”

(Benjamin Franklin)

“Pendidikan bukanlah proses mengisi wadah yang

kosong, pendidikan adalah proses menyalakan api

pikiran” (W.B. Yeats)

“Agama tanpa ilmu adalah buta, Ilmu tanpa agama

adalah lumpuh” (Albert Einsten)

“Terus mencoba sampai habis gagal-mu, dan hanya

Sukses yang tersisa” (Mona Monica)

“Setiap impian besar dimulai dengan seorang pemimpi,

ingatlah bahwa kamu memiliki kekuatan, kesabaran,

dan tekad untuk meraih bintang-bintang, untuk

mengubah dunia”(Anonimous)

Page 12: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xiii

SANWACANA

Pujisyukurkehadirat Allah SWT atassegala limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehinggapenulis dapatmenyelesaikanskripsi yang berjudul “KajianPotensi

Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Immunitas Non Spesifik

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)”yang merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh Sarjana Perikanan (S.Pi.) pada Jurusan Perikanan dan

Kelautan, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung.

Dalammenyelesaikanskripsiini,

penulisbanyakmendapatbantuandanbimbingandariberbagaipihak. Padakesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua ayahanda Hidayatulloh, S.H, Ibunda Fitria, kakak dan adik

saya (Helen, David, Farhan dan Ayu) serta keluarga besar yang telah

mencurahkan kasih sayang, doa, dukungan, dan perhatian kepada penulis

sehingga dapat tetap berjuang sampai detik ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

3. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M. Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

4. Bapak Wardiyanto, S.Pi., M.P. dan Ibu Oktora Susanti,S.Pi., M.Si., selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II atas kesediaan meluangkan waktu dan

kesabarannya memberikan bimbingan, dukungan, masukan berupa kritik dan

saran selamapenelitianhingga penyelesaian skripsi.

5. Bapak Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si., selaku penguji yang telah

memberikan masukan berupa kritik dan saran dalam perbaikan dan

penyelesaian skripsi.

Page 13: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xiv

6. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

7. Teman-teman yang telah direpotkan dan selalu membantu selama penelitian

Glenn Valentino, M.Haris Kurniawan, Wulandari, Angga Arista, Rizka

Helisia Putri.

8. Keluarga JGHBK’s Aji Pranata Negara, Deki Ariyansah, Glenn Valentino,

Vanny Karindra dan Winny Mutiasari terima kasih ataskebersamaan yang

penuh canda tawa dan tangis selama 4 tahun perkuliahan.

9. Sahabat-sahabatku Fitria Sari Gunawan, Fatya Alvia Hakim, Rahma Abida,

Riska Putri Mulya, Erlina Resti, dan Metha Rahanda terima kasih atas waktu

luang yang selalu ada untuk penulis.

10. Teman-Teman angkatan 2013 Regina Fitriani, Ayu Novitasari, , Ari Widodo,

Arbi, Aji Kuple, Arga, Anrifal, Arlin, Atik, Ayu wd, Bibin, Binti, Desti,

Desvia, Dewi, Diah, Ema, Enggi, Evan, Ida, Ika, Indri, Iyan, Juli, Kurnia,

Kurno, Mita, Masna, Tania, Mira, Rara, Ratna, Ricky, Rio, Rufaida, Shinta

dan Wahyu terima kasih atas momen kebersamaan selama perkuliahan.

11. Senior-senior angkatan 2010-2012 dan adik-adik angkatan 2014-2016 serta

semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas doa

dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada

penulis.Penulismenyadaridalamskripsiinimasihterdapatkekurangan,

olehkarenaitupenulis mengharapakan kritik dan saran yang membangun.Semoga

skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.Amin.

Bandar Lampung, Desember 2017

Penyusun

Mona Monica

Page 14: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian ....................................................................... 2

1.4 Kerangka Pemikiran .................................................................... 2

1.5 Hipotesis ...................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Biologis Udang Vaname .............................................................. 5

2.1.1 Klasifikasi Udang .............................................................. 5

2.1.2 Morfologi ........................................................................... 5

2.1.3 Habitat ................................................................................ 6

2.1.4 Reproduksi dan Siklus Hidup ............................................ 6

2.2Daun Pepaya ............................................................................... 8

2.2.1 Klasifikasi .......................................................................... 8

2.2.2 Morfologi .......................................................................... 8

2.3Immunitas pada Udang ........................................................... 12

2.4Ekstraksi ................................................................................. 13

III. METODE PENELITIAN

3.1Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 14

3.2Alat dan Bahan Penelitian ........................................................ 14

3.3Rancangan Penelitian .................................................................. 16

3.4 Prosedur Penelitian .................................................................... 16

Page 15: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xvi

3.4.1 Pembuatan Ekstrak Daun Pepaya .................................. 16

3.4.2 Aplikasi Imunostimulan pada Hewan Uji .................... 17

3.4.2.1 Persiapan Wadah ................................................... 17

3.4.2.2 Persiapan Hewan Uji ............................................. 17

3.4.2.3 Pemeliharaan Udang ............................................. 17

3.4.2.4 Parameter Uji ......................................................... 18

1. Pengambilan Hemolymph .......................................... 18

2.Total Hemocyte Count (THC) ................................ 18

3. Aktivitas Fagositosit/Indeks Fagositosit (AF/IF) .... 18

4. Kualitas Air ........................................................... 19

3.5 Analisis Data .......................................................................... 19

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Ekstraksi ................................................................................. 20

4.2 Total Hemocyte Count (THC) .............................................. 20

4.3 Aktifitas Fagositosis (AF) .................................................... 22

4.4 Indeks Fagositosis (IF) ......................................................... 24

4.5 Kualitas Air .......................................................................... 25

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 25

5.2 Saran ................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 26

LAMPIRAN ................................................................................................ 30

Page 16: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Analisis Komposisi Daun Pepaya ................................................... 9

Tabel 2. Alat-alat Penelitian .................................................................... 14

Tabel 3. Bahan Penelitian ....................................................................... 15

Tabel 4. Kisaran Kualitas Air ................................................................. 26

Page 17: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................. 4

Gambar 2. Morfologi Udang ...................................................................... 6

Gambar 3.Struktur Senyawa Alkaloid .................................................... 10

Gambar 4.Tata Letak Kolam ................................................................... 16

Gambar 5.Hasil Total Hemocyte Count (THC) ...................................... 21

Gambar 6.Hasil Aktifitas Fagositosis (AF) ............................................. 23

Gambar 7.Hasil Indeks Fagositosis (IF) .................................................. 25

Page 18: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang vaname merupakan komoditas ekspor unggulan dan memiliki produktifitas

tinggi di Indonesia. Pada tahun 2015 produksi budidaya udang mencapai 518.600

ton dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan untuk tahun

2016 produksi udang mencapai 600.000 ton. Produksi udang vaname pada tahun

2015 di Indonesia mencapai 70% dari target yang diberikan oleh pemerintah, atau

sekitar 420.000 ton (KKP, 2015). Berdasarkan data tersebut peluang untuk

membudidayakan udang vaname sangat potensial dalam memenuhi permintaan

pasar.

Keberhasilan produksi sangat didukung oleh keberhasilan dalam budidaya. Dalam

berbudidaya udang banyak ditemukan kendala yang harus dihadapi oleh

pembudidaya, salah satunya adalah adanya serangan penyakit. Bakteri patogen

yang umum menyerang dalam budidaya perikanan adalah Vibrio alginolyticus,

V.flufialis, V.vulfinicus, dan V.ordalii. Epidemik yang banyak menyerang

budidaya udang adalah White Spot Syndrome Virus (WSSV), Taura Syndrome

Virus (TSV) dan Yellow Head Virus (YHV) (Smith et al., 2003).

Salah satu upaya dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit udang yaitu

melalui peningkatan sistem pertahanan tubuh pada udang, salah satu caranya

melalui pemberian imunostimulan, vitamin dan hormon (Johny et al., 2005).

Udang mempunyai daya tahan alami yang bersifat non spesifik terhadap

organisme patogen berupa pertahanan fisik (mekanik), kimia, seluler dan humoral.

Daya tahan alami ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, sehingga

terdapat tingkatan yang berbeda-beda tergantung strain, lingkungan pemeliharaan,

spesies maupun famili (Bellanti, 1989).

Sistem imun udang tergantung pada proses pertahanan non spesifik sebagai

pertahanan terhadap infeksi (Lee et al., 2004). Pertahanan pertama terhadap

Page 19: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

2

penyakit pada udang dilakukan oleh haemosit melalui fagositosis, enkapsulasi dan

nodule formation. Aktifitas fagositosis dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan

sistem prophenol oksidase (Pro-PO) yang berada dalam hemosit semi granular

dan granular (Selvin et al., 2004).

Imunostimulasi merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk

meningkatkan sistem ketahanan tubuh udang, dengan pemberian komponen

mikroba seperti β-glukan dan lipopolisakarida (LPS) atau sel bakteri yang telah

dimatikan (Smith et al., 2003). Kelemahan dari imunostimulan seperti ini adalah

harganya relatif mahal, sehingga diperlukan usaha pencarian sumber alternatif

imunostimulan yang murah dan mudah penanganannya, salah satunya adalah dari

ekstrak daun pepaya.

Tanaman pepaya merupakan tanaman herbal yang populer di kalangan

masyarakat. Tidak hanya buahnya, daun pepaya muda juga dapat dibuat sebagai

bahan berbagai ragam sayuran. Dalam pengobatan tradisional, bagian-bagian

tanaman pepaya banyak yang dimanfaatkan. Di dalam ekstrak daun pepaya

terkandung enzim papain yang memiliki aktivitas proteolitik dan antimikroba,

sedangkan alkaloid carpain berfungsi sebagai antibakteri (Ardina, 2007). Selain

itu terdapat pula tocophenol dan flavonoid (Markham, 1988) yang memiliki daya

antimikroba.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh ekstrak daun pepaya

terhadap imunitas non spesifik udang vaname (Litopenaeus vannamei).

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi tentang aplikasi ekstrak daun

pepaya sebagai imunostimulan pada udang vaname.

1.4 Kerangka Pemikiran

Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomi

penting, namun dalam budidaya sering mengalami kendala seperti adanya

Page 20: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

3

serangan penyakit. Penyakit merupakan salah satu faktor pembatas dalam

budidaya udang vaname (Litopennaeus vannamei). Infeksi yang diduga

disebabkan oleh virus maupun bakteri patogen pada udang budidaya dapat

meningkatkan angka mortalitas udang.

Salah satu solusi untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan antibiotik

adalah dengan penggunaan imnostimulan. Imunostimulan merupakan senyawa

kimia, obat atau bahan lain yang mampu meningkatkan mekanisme respons imun

spesifik dan non spesifik udang (Anderson, 1992). Pemberian imunostimulan

secara luas dilakukan dengan maksud untuk mengaktifkan sistem imun non

spesifik sel hemosit pada udang (Dugger and Jory, 1999). Penggunaan

imunostimulan dengan pemberian mikroba atau sel bakteri yang telah dilemahkan

akan memerlukan biaya yang tinggi, maka diperlukan penggunaan bahan lain

yang tidak memerlukan biaya yang terlalu tinggi dan mudah penanganannya.

Penggunaan bahan alami seperti ekstrak daun pepaya sebagai imunostimulan

dapat dijadikan salah satu cara untuk menghindari penggunaan bahan kimia yang

terlalu banyak dalam proses budidaya. Salah satu keungulan dari penggunaan

daun papaya yaitu ketersediaan yang cukup banyak di alam sehingga mudah

didapat saat diperlukan. Selain itu daun papaya mengandung karpain yang

merupakan senyawa alkaloid. Alkaloid merupakan senyawa nitrogen heterosiklik.

Alkaloid bersifat toksik terhadap mikroba, sehingga efektif membunuh bakteri

dan virus, antiprotozoa, dan bersifat detoksifikasi yang mampu menetralisir racun

dalam tubuh (Naim, 2004). Alkaloid akan dibawa oleh aliran darah menuju sel-sel

tubuh. Hasilnya sel-sel tersebut menjadi aktif dan terjadi perbaikan-perbaikan

struktur maupun fungsi. Mekanisme kerja dari alkaloid dihubungkan dengan

kemampuan berinteraksi dengan DNA (Naim, 2004).

Page 21: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

4

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah diduga ada pengaruh

ekstrak daun pepaya sebagai imunostimulan terhadap sistem pertahanan udang

vaname.

Budidaya Udang Vaname

Penurunan produktivitas

budidaya udang

Penyebaran penyakit

Upaya pencegehan

Pemberian immunostimulan

melalui perendamanan

dengan ekstrak daun pepaya

Respon imun udang vaname

melalui parameter THC dan

AF/IF

Virus Bakteri Parasit

Page 22: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

2.1.1 Klasifikasi

Klasifikasi udang vaname menurut Wyban & Sweeney(1991), adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Crustaceae

Class : Malacostraca

Sub class : Eumalacostraca

Ordo : Decapoda

Family : Vanameae

Genus : Litopenaeus

Species : Litopenaeus vannamei

2.1.2 Morfologi

Udang vaname memiliki tubuh beruas-ruas dan secara morfologis terbagi atas dua

bagian yakni chepalotorax dan abdomen. Bagian cephalothorax terlindungi oleh

kulit kitin yang tebal atau karapas. Kitin pada udang akan mengelupas (moulting)

setiap kali tumbuh membesar, setelah itu kulitnya mengeras kembali. Secara

anatomi cephalotorax dan abdomen terdiri dari segmen-segmen. Udang vaname

tumbuh dengan panjang maksimum 230 mm dengan panjang karapas

90 mm. Bentuk rostrum memiliki 7 - 10 gigi pada bagian dorsal dan 2 - 4 gerigi

pada bagian ventral. Udang jantan dewasa berukuran mulai dari 20 g dan udang

betina 28 g pada umur 6 - 7 bulan. Udang dengan berat 30 - 45 g mampu

mengeluarkan 100.000 - 250.000 telur dengan diameter 0,22 mm (Holthuis,

1980).

Page 23: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

6

Gambar 2. Morfologi Udang Vaname

Udang vaname tergolong decapoda dengan sepuluh kaki yang terdiri dari lima

kaki jalan dan lima kaki renang. Warna vaname putih transparan dan warna biru

yang terdapat pada telson dan uropod. Alat reproduksi jantan disebut petasma,

sedangkan betina thelycum. Morfologis udang vaname memiliki ukuran tubuh

lebih kecil dibandingkan udang windu akan tetapi lebih besar dibandingkan

dengan udang galah (Elovaara, 2001).

2.1.3 Habitat

Udang vaname dewasa secara alami dapat hidup di lautan dengan kedalaman

hingga 72 m, sedangkan pada saat juvenil hidup di estuari pantai, laguna atau area

mangrove. Udang vaname merupakan jenis udang yang berasal dari timur

Samudera Pasifik, mulai dari negara bagian Sonora, Meksiko hingga bagian utara

Peru. Hidup mereka terbatas pada perairan bersuhu di atas 20 °C sepanjang tahun.

Udang vaname dewasa hidup pada habitat lautan dengan salinitas ±30 ppt.

2.1.4 Reproduksi dan Siklus Hidup

Udang vaname dewasa akan memijah di laut terbuka. Udang vaname

menghasilkan telur yang akan menetas menjadi larva udang lalu bermigrasi

kedaerah pesisir pantai atau mangrove sebagai tempat nursery ground. Udang

vaname dewasa akan bermigrasi kembali ke laut untuk melakukan kegiatan

pemijahan seperti pematangan gonad (maturasi) dan perkawinan (FAO, 2016).

Page 24: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

7

Pada udang vaname, ciri-ciri telur yang telah matang berwarna coklat keemasan.

Udang mempunyai karapas yang transparan, sehingga warna dari perkembangan

ovarinya dapat terlihat jelas. Pada udang betina, gonad pada awal

perkembangannya berwarna kecoklatan, berubah menjadi coklat keemasan atau

hijau kecoklatan pada saat hari pemijahan. Menurut Amri dan Kanna (2008),

udang memiliki beberapa tahapan siklus hidup, yaitu:

a. Stadia nauplius, stadia ini masih memiliki kuning telur sehingga belum

memerlukan makanan. Nauplius bersifat planktonik dan fototaksis positif.

b. Stadia zoea, perubahan bentuk dari nauplius menjadi zoea memerlukan

waktu kira-kira 40 jam setelah penetasan. Pada stadia ini larva dengan cepat

bertambah besar. Tambahan makanan yang diberikan sangat berperan dan

mereka aktif memakan fitoplankton. Stadia akhir zoea juga memakan

zooplankton. Zoea sangat sensitif terhadap cahaya yang kuat dan ada juga

yang lemah diantara tingkat stadia yang lain.

c. Stadia mysis, larva mencapai stadia mysis pada hari ke lima setelah

penetasan. Larva pada stadia ini kelihatan lebih dewasa dari dua stadia

sebelumnya. Stadia mysis memakan fitoplankton dan zooplankton, akan

tetapi lebih menyukai zooplankton menjelang stadia mysis akhir.

d. Stadia post larva, perubahan bentuk dari mysis menjadi post larva terjadi

pada hari ke sembilan. Stadia post larva mirip dengan udang dewasa, dimana

lebih kuat dan lebih dapat bertahan dalam penanganan. Kaki renang pada

stadia post larva bertambah menjadi tiga segmen yang lebih lengkung. Post

larva bersifat planktonik, dimana mulai mencari jasad hidup sebagai

makanan.

Page 25: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

8

2.2 Daun Pepaya

2.2.1 Klasifikasi

Menurut Steenis (1978), taksonomi tanaman pepaya adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magholiophyta

Kelas : Magholiopsida

Ordo : Brassicates

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

2.2.2 Morfologi

Pepaya berasal dari Amerika Tengah. Tanaman buah menahun ini tumbuh pada

tanah lembab yang subur dan tidak tergenang air, dapat ditemukan di dataran

rendah sampai ketinggian 1000 m dpl. Tanaman pepaya merupakan semak yang

berbentuk pohon, bergetah, tumbuh tegak, tinggi 2,5-10 m, batangnya bulat

berongga, tangkai di bagian atas kadang dapat bercabang. Pada kulit batang

terdapat tanda bekas tangkai daun yang telah lepas.

Daun berkumpul di ujung batang dan ujung percabangan, tangkainya bulat

silindris, berongga, panjang 25-100 cm. Bagian helaian daun yang bulat seperti

telur berdiameter 25-75 cm, berbagi menjari, ujung runcing, pangkal berbentuk

jantung, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda,

tulang daun menonjol di permukaan bawah. Bunga jantan berkumpul dalam

tandan, mahkota berbentuk terompet, warnanya putih kekuningan. Tanaman ini

dapat berbuah sepanjang tahun dimulai pada umur 6-7 bulan dan mulai berkurang

setelah berumur 4 tahun. Kandungan kimia dari daun pepaya (Carica papaya L)

adalah papain, flavonoid, alkaloid, saponin, glikosida, dan senyawa fenol yang

menyebabkan daun pepaya memiliki aktivitas antibakteri (Akujobi et al, 2010).

Page 26: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

9

Tabel 1. Analisis komposisi dalam 100 gram daun pepaya

Kandungan Jumlah

Energi (kal)

Air (g)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Vitamin A (IU)

Vitamin B (mg)

Vitamin C (mg)

Kalsium (mg)

Besi (mg)

Fosfor (mg)

79

75,4

8

2

11,9

18,25

0,15

140

353

0,8

63

Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI (1979) dalam Kalie (2006)

a. Alkaloid

Daun papaya mengandung alkaloid yang berfungsi antibakteri. Kandungan

alkaloid menyebabkan rasa pahit pada daun, sehingga daun papaya yang tua

memiliki kandungan alkaloid yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun papaya

yang muda. Rasa pahit pada daun pepaya disebabkan oleh kandungan senyawa

alkaloid karpainnya (C14H25NO2).

Sebagian besar alkaloid mempunyai kerangka dasar polisiklik temasuk cincin

heterosiklik nitrogen serta mengandung subtituen yang tidak terlalu bervariasi.

Atom nitrogen alkaloid hampir selalu berada dalam bentuk gugus amin (-NR2)

atau gugus amida (-CO

-NR2) dan tidak pernah dalam bentuk gugus nitro (NO2)

atau gugus diazo. Sedang subtituen oksigen biasanya ditemukan sebagai gugus

fenol (-OH), metoksil (

-OCH3), atau gugus metilendioksi (

-O

-CH2

-O). Subtituen -

subtituen oksigen ini dan gugus N-metil merupakan ciri sebagian besar alkaloid.

Page 27: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

10

Berikut adalah contoh senyawa Alkaloid :

Gambar 3. Struktur Senyawa Alkaloid

Zat ini sangat ampuh digunakan sebagai penurun deman, mereduksi tekanan darah

dan membunuh mikroba seperti amuba. Suresh K, dkk (2008) menyatakan bahwa

ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis,

Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan

Klebsiellapneumonia.

b. Enzim papain

enzim papain adalah enzim proteolitik yang berperan dalam pemecahan jaringan

ikat, dan memiliki kapasitas tinggi untuk menghidrolisis protein eksoskeleton

yaitu dengan cara memutuskan 12 ikatan peptida dalam protein sehingga protein

akan menjadi terputus (Nani dan Dian, 1996). Enzim papain dapat banyak

ditemukan pada daun pepaya. Walaupun dalam dosis yang rendah, dan apabila

enzim papain masuk ke dalam tubuh larva nyamuk Aedes aegypti akan

menimbulkan reaksi kimia dalam proses metabolisme tubuh yang dapat

menyebabkan terhambatnya hormon pertumbuhan. Bahkan akibat dari

ketidakmampuan larva untuk tumbuh akibatnya dapat menyebabkan kematian

pada larva (Nani dan Dian, 1996).

Page 28: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

11

c. Flavonoid

Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang bersifat racun yang terkandung di

dalam daun pepaya. Beberapa sifat khas dari 13 flavonoid yaitu memiliki bau

yang sangat tajam, rasanya yang pahit, dapat larut dalam air dan pelarut organik,

dan juga mudah terurai pada temperatur tinggi. Dinata (2008), mengatakan bahwa

flavonoid merupakan senyawa yang dapat bersifat menghambat makan serangga.

Flavonoid berfungsi sebagai inhibitor pernapasan sehingga menghambat sistem

pernapasan nyamuk yang dapat mengakibatkan nyamuk Aedes aegypti mati

(Dinata, 2008). Bagi tumbuhan pepaya itu sendiri flavonoid memiliki peran

sebagai pengatur kerja antimikroba dan antivirus.

d. Saponin

Senyawa lainpada daun pepaya yang memiliki peran sebagai insektisida dan

larvasida adalah saponin. Saponin merupakan senyawa terpenoid yang memiliki

aktifitas mengikat sterol bebas dalam sistem pencernaan, sehingga dengan

menurunnya jumlah sterol bebas akan mempengaruhi proses pergantian kulit pada

serangga (Dinata, 2009). Saponin terdapat pada seluruh bagian tanaman pepaya

seperti akar, daun, batang, dan bunga. Senyawa aktif pada saponin berkemampuan

membentuk busa jika dikocok dengan air dan menghasilkan rasa pahit yang dapat

menurunkan tegangan 14 permukaan sehingga dapat merusak membran sel

serangga (Mulyana, 2002).

e. Tanin

Tanin merupakan salah satu senyawa yang termasuk ke dalam golongan polifenol

yang terdapat dalam tanaman pepaya. Mekanisme kerja senyawa tanin adalah

dengan mengaktifkan sistem lisis sel karena aktifnya enzim proteolitik pada sel

tubuh serangga yang terpapar tanin (Harborne , 1987). Menurut Harborne (1987),

senyawa kompleks yang dihasilkan dari interaksi tanin dengan protein tersebut

bersifat racun atau toksik yang dapat berperan dalam menghambat pertumbuhan

dan mengurangi nafsu makan serangga melalui penghambatan aktivitas enzim

pencernaan. Tanin mempunyai rasa yang sepat dan memiliki kemampuan

menyamak kulit. Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam

Page 29: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

12

angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Umumnya tumbuhan yang

mengandung tanin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang

sepat. Salah satu fungsi tanin dalam tumbuhan adalah sebagai penolak hewan

herbivor dan sebagai pertahanan diri bagi tumbuhan itu sendiri (Harborne, 1987).

2.3 Imunitas Pada Udang

Imunostimulan biasa dilakukan dengan pemberian komponen mikrobia seperti β-

glukan dan lipopolisakarida (LPS) atau sel bakteri yang telah dimatikan.

Kelemahan dari imunostimulan ini adalah harganya relatif mahal, sehingga

diperlukan usaha pencarian sumber alternatif imunostimulan yang murah dan

mudah penanganannya (Smith et al., 2003).

Imunostimulan merupakan strategi alternatif untuk mengsiagakan atau

menyiapkan sistem kekebalan (sistem imun) udang sehingga meningkatkan

resistensi melawan patogen. Sistem imun udang meliputi reaksi selular dan

humoral yang terkait dengan hemolim udang. Beberapa parameter imun yang

berhubungan dengan hemolim seperti perhitungan total hemosit (THC),

differensial hemosit count (DHC), aktifitas Fagositosis (AF) dan aktifitas

phenoloksidase (PO) telah digunakan untuk evaluasi pengaruh imunostimulator

dari probiotik pada udang. Kerentanan udang terhadap infeksi patogenik dan

oportunistik dipengaruhi kuat oleh kemampuan imunostimulasinya (Rengpipet et

al. 1998;2000).

Menurut Smith et al. (2003) kriteria pemilihan imunostimulan untuk udang, yaitu:

Biayanya murah, pemberian mudah, manjur, toksisitas bagi host rendah.

Imunostimulan mendapat perhatian dan tuntutan lebih untuk keberhasilan dalam

mendukung kelangsungan hidup krustasea terhadap eksperimen paparan

mikroorganisme meliputi lima tipe utama yaitu bakteri hidup, bakteri yang

dimatikan (bakterin), glukan, peptidoglikan, lipopolisakarida (LPS). Glukan,

peptidoglikan dan lipopolisakarida berasal dari dinding sel bakteri non patogenik

dan jamur. Bahan-bahan tersebut digunakan karena pengaruh bahan tersebut

Page 30: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

13

dalam meningkatkan sistem imun udang. Senyawa imunostimulator diberikan

melalui perendaman, pakan tambahan dan penyuntikan.

2.4 Ekstraksi

Ekstraksi dapat diartikan sebagai proses penarikan komponen atau zat aktif

menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut seperti

etanol, methanol, etil asetat, heksana dan air mampu memisahkan senyawa-

senyawa yang penting dalam suatu bahan. Pemilihan metode ekstraksi tergantung

pada tekstur, kandungan air dan jenis senyawa kimia yang diisolasi dari suatu

tumbuhan, sehingga senyawa kimia yang diekstraksi dapat tertarik sempurna

tanpa mengalami perubahan sifat dan strukturnya. Ekstraksi tumbuhan dilakukan

dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Sifat kandungan kimia metabolit

sekunder yang akan diisolasi harus diketahui dalam memilih pelarut

pengekstraksi. Senyawa polar lebih mudah larut dalam pelarut polar dan senyawa

non polar mudah larut dalam pelarut non polar (Harborne, 1987).

Pengektrasian menggunakan pelarut sesuai dengan kebutuhan kandungan

senyawa yang akan diambil dari tumbuhan. Menurut Pranata (1997), alkaloid

dengan kondisi terikat asam organic dapat larut baik dalam etanol 96%. Hal ini

sesuai dengan Neneng Sartika (2014) bahwa kadar alkaloid total dalam ekstrak

etanol menunjukkan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kadar alkaloid

total dalam ekstrak etil asetat. Hal ini karena alkaloid yang terikat dalam asam

organic membentuk garam yang mudah larut dalam pelarut polar atau etanol

dibandingkan dalam pelarut etil asetat.

Page 31: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

14

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2017, berlokasi di

Laboratorium Perikanan Gedung K, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Program

Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini terdapat pada Tabel 2 dan bahan yang

digunakan pada penelitian ini terdapat pada Tabel 3.

Tabel 2. Alat yang Digunakan

No. Alat Kegunaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Akuarium (40x30x30)

cm3

Selang aerasi

Batu aerasi

Spuit 1 cc

Gelas ukur

Ice box

Cool ice

Serokan

Mikropipet

Timbangan

Erlenmeyer

Plastik tahan panas

Vortex

Shaker

Wadah pemeliharaan hewan uji.

Menyalurkan aerasi.

Mengoptimal oksigen pada kontainer.

Pengambilan sampel hemolymph.

Untuk menakar volume larutan yang akan

digunakan.

Menyimpan sampel hemolimph.

Mempertahankan suhu di dalam cool box.

Sampling udang.

Memindahkan larutan

Untuk menakar bahan yang akan digunakan.

Pencampuran larutan dan bahan.

Membungkus alat saat di autoklaf.

Menghomogenkan larutan.

Menghambat larutan mengendap.

Page 32: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

15

No Alat

Inkubator

Autoklaf

Spatula

Kaca preparat

Cover glass

DO meter

pH paper

Refraktometer

Rotary evaporator

Kertas saring

Kegunaan

Menginkubasi mikroba pada suhu terkontrol.

Mensterilkan alat dan bahan uji.

Mengambil bahan saat proses menimbang.

Meletakkan objek yang akan diamati di bawah

mikroskop.

Menutup objek di kaca preparat.

Mengukur kadar oksigen terlarut dalam air.

Mengukur kadar keasaman.

Mengukur salinitas media hidup hewan uji.

Menguapkan ekstrak daun papaya agar tidak ada

kandungan air didalamnya

Menyaring hasil inkubasi daun papaya

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

Tabel 3. Bahan yang Digunakan

No. Bahan Kegunaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Udang vaname ukuran

10gr

Air laut steril

Na Sitrat 10%

Ekstrak daun pepaya

Safranin 10%

NaCl fisiologis 0,85%

Alkohol 70%

Aquades

Etanol 96%

Hewan uji dalam penelitian mengenai uji

imunitas.

Sebagai media pemeliharaan hewan uji

Antikoagulan saat pengambilan sampel

hemolimph

Imunostimulan

Pewarnaan dalam preparasi uji AF/IF.

Larutan pembilas dalam preparasi uji AF/IF.

Disenfektan dan pembilas dalam preparasi uji

AF/IF.

Pelarut dalam pembuatan media.

Pelarut serbuk daun papaya.

Page 33: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

16

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4

perlakuan dengan 3 kali ulangan.

Skema posisi perlakuan dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Tata Letak Kolam Penelitian

Keterangan :

A : Kontrol (Perlakuan tanpa pemberian ekstrak daun pepaya)

B : Perlakuan dengan pemberian ekstrak daun pepaya 10mg/l

C : Perlakuan dengan pemberian ekstrak daun pepaya 20mg/l

D : Perlakuan dengan pemberian ekstrak daun pepaya 30mg/l

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri atas persiapan wadah uji dan pemeliharaan udang,

pembuatan ekstrak daun pepaya, pengambilan sampel hemolymph, dan

pengamatan sampel. Adapun proses tahapan tersebut, sebagai berikut :

3.4.1 Pembuatan Ekstrak Daun Pepaya

Pembuatan ekstrak daun pepaya sebagai berikut :

1. Daun pepaya segar, dicuci dengan air mengalir untuk memisahkan daun

dari kotoran yang ada pada permukaan daun,

2. Daun ditiriskan lalu dipotong kecil-kecil sampai menjadi serbuk,

3. Lalu diblender untuk menghasilkan serbuk yang benar-benar halus,

4. Serbuk yang sudah halus dengan perbandingan 50 gr per 500 ml etanol

96% dimaserasi selama 5 jam

A1 B1 C1

D1

A3

B3

B2

C2

A2

D3

D2

C3

Page 34: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

17

5. Dimasukkan kedalam rotary evaporator sampai didapat ekstrak berupa

pasta.

3.4.2 Aplikasi Imunostimulan pada Hewan Uji

3.4.2.1 Persiapan wadah

Persiapan wadah dimulai dari :

1. Disiapkan akuarium dengan ukuran 40x30x30cm3 dengan volume air 10 l

sejumlah 12 buah,

2. Akuarium disterilkan dengandibersihkan menggunakan air tawar lalu

dikeringkan dibawah sinar matahari,

3. Dimasukkan air laut steril, dan

4. Diberikan aerasi pada setiap akuarium yang digunakan sebagai wadah uji.

3.4.2.2 Persiapan Hewan Uji

Udang vaname yang diuji diperoleh dari kabupaten Pesawaran. Stadia dewasa,

dengan rerata bobot 10 gram. Jumlah udang yang digunakan 10 ekor disetiap

akuarium, dan udang diaklimatisasi selama 3 hari sebelum perlakuan dilakukan

untuk beradaptasi.

3.4.2.3 Pemeliharaan Udang

Pemeliharaan udang dimulai dari :

1. Aklimatisasi udang selama 3 hari sebelum aplikasi perlakuan dilakukan,

2. Hewan uji direndam dalam larutan ekstrak dengan konsentrasi 10, 20, 30

mg/l selama 30 menit sebelum pemeliharaan,

3. Hewan uji dipelihara selama 12 hari,

4. Pakan diberikan dengan frekuensi 4 kali dalam satu hari pada pukul 7:00;

12:00; 17:00 dan 22.00 WIB,

5. Sisa pakan dan feses pada wadah uji akan dibersihkan dengan metode

siphon yang dilakukan setiap 4-5 hari.

Page 35: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

18

3.4.2.4 Parameter Uji

1. Pengambilan Hemolymph

Prosedur kerja pengambilan sampel hemolymphsebagai berikut :

1. Hemolymph diambil sebanyak 4 kali, pada hari ke-0, 4, 8, dan 12 sebanyak

0,1 ml tiap ekor,

2. Hemolymph tiap perlakuan diambil dari 3 ekor udang secara acak,

3. Hemolymph tersebut akan didistribusikan untuk uji THC sebanyak 10 µl

dan AF/IF sebanyak 20 µl.

2. Total Hemocyte Count (THC)

1. Hemolymph segar (10 µl) diencerkan dengan PBS (20 µl),

2. Kemudian ambil sampel yang telah diencerkan menggunakan mikropipet

diletakkan di atas permukaan hemocytometer,

3. Dan diamati dibawah mikroskop,

4. Hitung hemosit yang tampak pada mikroskop kemudian hitung total

hemocyte count (THC) dengan rumus:

THC (sel/ml) = jumlah sel terhitung x pengenceran x 104

(Ridho A dan Pramesti R, 2009)

3. Aktivitas Fagositosit/Indeks Fagositosit (AF/IF)

1. Haemolymph segar (20 µl) dimasukkan ke mikrotube dan ditambahkan

dengan 10 µl suspensi bakteri Staphylococcus aureus yang telah

dilemahkan dengan 1% formalin selama 24 jam,

2. Campuran hemolymph dan suspensi bakteri diinkubasi pada suhu ruang

selama 20 menit,

3. Selanjutnya diambil 5 µl untuk dibuat apusan di atas gelas preparat dengan

meletakkan 1 tetes hemolymph pada ujung kaca preparat, kemudian tekan

dengan ujung cover glass dan didorong sampai ujung kaca preparat secara

merata,

Page 36: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

19

4. Preparat yang sudah kering selanjutnya direndam dalam alkohol 70%

selama 20 menit dan dibilas dengan NaCl 0,85% kemudian dikeringkan

kembali,

5. Selanjutnya preparat dicat dengan safranin 10% selama 20 menit dan

dikeringkan,

6. Preparat selanjutnya diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x.

Aktifitas fagositosis (AF) dan indeks fagositosis (IF) dihitung dengan:

AF = (a/b) x 100%

IF = c/a

Keterangan:

a = jumlah sel fagosit

b = jumlah keseluruhan sel yang diamati

c = jumlah bakteri yang difagosit

(Anderson,1992)

4. Kualitas Air

Kualitas air sebagai data pendukung dalam pemeliharaan hewan uji, parameter

yang akan diukur adalah parameter DO, salinitas, suhu, dan pH. Uji kualitas air

akan dilakukan pada awal, tengah dan akhir pemeliharaan hewan uji. Alat yang

digunakan dalam pengukuran kualitas air untuk DO dan suhu menggunakan DO

meter, salinitas menggunakan refraktrometer, dan pH menggunakan indikator pH

meter.

3.5 Analisis Data

Data parameter imunologi udang vaname akan dianalisis secara statistik dengan

uji analisis ragam dan jika terdapat beda nyata akan diuji lanjut dengan Beda

Nyata Terkecil (BNT). Sedangkan untuk parameter kualitas air diamati secara

deskriptif.

Page 37: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

27

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pemberian ekstrak daun pepaya sebagai imunostimulan dapat meningkatkan total

hemocyte count dan aktifitas fagositosis, sedangkan untuk indeks fagositosis

pemberian ekstrak daun pepaya menghasilkan nilai stabil, dengan konsentrasi 30

mg/l.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kosentrasi yang lebih dari

30 mg/l, untuk mengetahui hasil yang lebih signifikan dalam meningkatkan

respon imun udang vaname.

Page 38: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

28

DAFTAR PUSTAKA

Akujobi CN, Ofodeme CN, enwani CA. 2010. Determination of Antibacterial

Activity of Carica papaya (Pawpaw) Extract. Nigerian Journal of

Clinical Practice. Vol.13(1):55-57.

Alifuddin, M. 2002. Imunostimulasi Pada Hewan Akuatik. Institut Pertanian

Bogor. Jurnal Akuakultur Indonesia. 1(2):87-92.

Amri, K. dan I. Kanna. 2008. Budidaya Udang Vannamei. Jakarta. PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Anderson, D.P. 1992. Immunostimulant, adjuvant and vaccine carrier in fish:

Applications to aquaculture. Annual Review of Fish Diseases. 21:281-

307.

Ardina Y. 2007. Development of antiacne gel formulation and minimum

inhibitory concentration determination from Carica Papaya leaves

extract (Carica papaya A Linn.). Bogor. IPB.

Bellanti, J. A. 1989. Immunology III, Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Berger, J., & Jarcova, M. 2012. Phagocytosis of insect haemocytes as a new

alternative model. Journal of Applied Biomedicin. 10:35-40.

Cordel, A. 1981. Introduction to Alkaloids Approach. John Willey and Sons. New

York. Vol 112-113.

Costa, A.M, C.C. Buglione, F.L. Bezerra, P.C.C. Martins, and M.A Barracco.

2009. Immune assessment of farm-reared Penaeus vannamei shrimp

naturally infected by IMNV in NE Brazil. Aquaculture. 291:141-146.

CN Ishiwu, Umenwanne CP, Obieghuna SE, Uchegbu NN. 2014. Invitro

Assesment of Anti Bacterial Effect of Extracts of Ocinum gratisium and

Carica papaya leaves. International Tournal of Applied Science and

Technology. 4(1): January 2014.

Dinata. 2008. Lawan Alzheimer dengan Flavonoid.

http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/common/banner.aspx?x=cybermed&id

=18. Diakses tanggal 25 November 2017. Pukul 15.24 WIB.

Damayanti. 2011. Pemberian sInbiotik dengan Dosis Berbeda Pada Pakan Udang

Vaname Untuk Pencegahan Infeksi IMNV (Infevtious Myonecrosis

Virus). Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Page 39: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

29

Dugger, D.M. and Jory, D.E. 1999. Bio-modulation of the non-specific immune

response in marine shrimp with beta-glucan. Aquaculture Magazine. 25

(1):81–89.

Elovaara, A., K. 2001. Shrimp Farming Manual. Practical Technology for

Intensive Commercial Shrimp Production. United States Of America.

FAO. 2012. Fisheries and Aquaculture topics: Activities - Introduction. Topics

Fact Sheets. In: FAO Fisheries and Aquaculture Departmen.

Fontaine, C.T. and Lighter, D.V. 1974. Observation on Phagocytosis and

Elimination of Carmine Particles Injected Into the Abdominal

Musculature of the White Shrimp . Journal Invertebrate Pathology. 5:11-

40.

Harborne, J.B. 1987. Metodee Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Terjemahan Padmawinata K, Soediro I, Niksolihin S.

Terbitan Pertama. Bandung. Institut Teknologi Bandung.

Johny E., Roza D.K., Mahardika, Zafran, & Priyono. 2005. Penggunaan

Imunostimulan untuk Meningkatkan Kekebalan Nonspesifik Benih Ikan

Kerapu Lumpur, Epinephehelus coiodes terhadap Infeksi imunostimulan.

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 11 (5):75-78.

Jusilla, J. 1997. Physiological Responses of Astacid Crayfishes (Crutasea:

Dekapoda) To Conditions of Intensive Culture. Kuppio Uneversity

Puplications C. Natural and Environmental Sciences, 67p.

KKP. 2015. KKP Genjot Peningkatan Udang Vaname. Dipetik 12 1, dari

Direktorat Jendral Budidaya : http:www.djpb.kkp.go.id.

Lee, M. H. & S. Y Shiau. 2004.Vitamin E Requirements of Juvenile Grass

Shrimp, P. monodon and Effects on Nonspecific Immune Responses.

Fish & Shellfish Immunology. 16:475–485.

Markham KR. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Kosasih Padmawinata

(Penerjemah). Bandung. ITB.

McGraw, W. J., & Scarpa, J. (2002). Determining ion concentration for

Litopenaeus vannamei culture in freshwater. Global Aquaculture

Advocate. 5:36-37.

Mulyana. 2002. Ekstraksi senyawa Aktif Alkaloid, Kuinon, Saponin dari

Tumbuhan Kecubung sebagai Larvasida dan Insektisida terhadap

Nyamuk Aedes aegypti. (Skripsi). Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 40: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

30

Nani S. Dan Dian S. 1996. Tinjauan Hasil Penelitian Tanaman Obat di Berbagai

Institut III. Jakarta.

Naim, R. 2004. Senyawa Antimicroba dari Tanaman.

http://www2.kompas.com/kompascetak/0409/15/sorotan/1265264. (5 Juli

2008)

Neneng, S. 2014. Kajian Pengaruh Jenis Pelarut dan Waktu Ekstraksi Senyawa

Alkaloid Total Daun Pepaya (Carica papaya L.). e-jurnal fmipa unpak.

Bogor.

Pranata, F., Sinung. 1997. Alkaloid Insulation of natural material. Journal Biota.

2:96-99.

Rengpipat S, P. Menasveta and S. Piyatiratitivorakul. 1998. Effects of Probiotic

bacterium on black tiger shrimp Penaeus monodon, survival and growth.

Aquacultur., 167:301-313.

Rengpipat S, S. Rukpratanporn, S. Piyatiratitivorakul and P. Menasaveta. 2000.

Immunity enhancement in black tiger shrimp Penaeus monodon by a

probiont bacterium (Bacillus S11). Aquacultur. 191:271–288.

Ridho, A., & Pramesti, R. 2009. Aplikasi ekstrak rumput laut sebagai agen

imunostimulan sistem pertahanan non spesifik pada udang (Litopenaeus

vannamei). Ilmu Kelautan. 14:133-137.

Selvin J., AJ. Huxleya, & A.P. Lipton. 2004. Immunolodulatory Potential of

Marine Secondary Metabolites against Bacterial Diseases of shrimp.

Aquaculture 230:241-248.

Smith VJ, JH. Brown and Ch. Hauton. 2003. Immunostimulation in crustaceans:

does it really protect against infection. Fish and Shellfish Immunology.

15:71–90.

SNI. 2006. Produksi udang vaname (L. vannamei) di tambak dengan teknologi

intensif. Jakarta: BSN : SNI-01-7246-2006.

Steenis V. 1978. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Moeso Surjowinoto dkk.

(Penerjemah). Jakarta. Pradnya Paramita.

Subagiyo, & Fatichah, D. I. 2015. Potensi hot water extract rumput laut Caulerpa

sp. dan Sargassum sebagai komponen immunonutrisi pada budidaya

udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Jurnal Kelautan Tropis, 18,

154-159.

Suresh, k., Deepa, P., Harisaranraj, R., dan Vaira, A.V. 2008. Antimicrobial and

phytochemical investi gation of the leaves of Carica papaya L.,

Page 41: KAJIAN POTENSI EKSTRAK DAUN PEPAYA(Carica papaya L ...digilib.unila.ac.id/29239/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai

31

Cynodom dactylon (L) Pers. Euphorbia hirta L., Melia azedarach L and

Psidiumgvajava L. Ehtnobotanical leaflets. 12:84-91.

Syahailatua, Y. D. 2009. Seleksi bakteri sebagai stimulator sistem imun pada

udang vaname Litopenaeus vannamei. (Thesis). Bogor: IPB.

Wyban, J. A., & J., N., Sweeny, (1991). Intensive Shrimp Production

Technology.The Oceanic Institute Shrimp Manual. Honolulu, Hawai.

USA

Yin, G., Jeney, G., Racs, T., Xu P., Jun X., Jeney, Z. 2006. Effect of two Chinese

herbs (Astragalus radixand Scutellaria radix) on nonspecific immune

system of tilapia, Oreochromis niloticus. Aquaculture. 253:39-47.