KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI … · AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN...
Transcript of KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI … · AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN...
i
KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN
KEUANGAN BANK SYARIAH
Studi Kasus Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga
Banguntapan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Robertus Setio Widianto
NIM : 032114096
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN
AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
““DDeennggaann mmeennyyeebbuutt nnaammaa AAllllaahh YYaanngg MMaahhaa PPeemmuurraahh llaaggii MMaahhaa
PPeennyyaayyaanngg””
SSkkrriippssii iinnii aakkuu ppeerrsseemmbbaahhkkaann uunnttuukk::
AAllllaahh SSWWTT yyaanngg sseellaalluu mmeennuunnttuunn llaannggkkaahh kkuu
KKeelluuaarrggaa kkuu SSiimmbbaahh JJooyyoo,, BBaappaakk AAgg SSuuhhaarrddii,, IIbbuu KKaammssiirraahh,, BBuulliikk--OOmm SSaarrnnyyaattaa,, MMaass HHaannddookkoo,, MMbbaakk YYaannii--MMaass SSeettyyoo,, JJoohhaann,, CCaannddrraa yyaanngg
sseellaalluu mmeennddooaakkaann aakkuu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul : “KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH”
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Mei 2008 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengekuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik secara sengaja maupaun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2008 Yang membuat pernyataan
R.Setio Widianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Robertus Setio Widianto
Nomor Mahasiswa : 032114096
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Kajian Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Pada Laporan
Keuangan Bank Syariah
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Mei 2008
Yang menyatakan
(Robertus Setio Widianto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tidak terhingga kepada :
a. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
untuk belajar dan mengembangkan kepribadian pada penulis.
b. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku Dosen Pembimbing I
yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
c. E.Maryarsanto P.,S.E., Akt selaku Dosen Pembimbing II, yang sabar dalam
membimbing penulis dalam menyelesaikan skipsi ini.
d. Dosen-dosen dan seluruh staf sekretariat FE yang telah memberikan
pelayanan yang baik sehingga dapat memperlancar penulisan skipsi ini.
e. Pimpinan dan seluruh karyawan PT.BPRS Bangun Drajat Warga yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.
f. Orang tuaku, kakek, nenek, om, bulik, kakak-kakakku, adik-adikku yang
memberikan dorongan semangat dan doa sehingga skripsi ini dapat selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
g. Teman Akuntansi C terutama Riky, Dewo, Angga, Ririn, Wulan, Tata, Titi,
Lia, Fita terima kasih atas dukungannya, senang dapat mengenal pribadi-
pribadi seperti kalian.
h. Teman KKP angkatan XIII khususnya kelompok 36 Wita, Niken, Siska
terima kasih atas persahabatan yang indah.
i. Sahabat-sahabat terutama buat Teguh, Sudarmadi, Jadi, Afid, Adi, Rani, Ana,
Asri, Dian terima kasih telah menemaniku selama ini.
j. Sahabat-sahabat FKM Budi Utama terutama Bagus, Arif, Muji, Kuncoro,
Adi, Topik, Anto, Ida, Tiwi terima kasih telah membuatku lebih religius.
k. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2008
R. Setio Widianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………………... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR …………………………………………... vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. …. ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xiii
ABSTRAK ………………………………………………………….................. xiv
ABSTRACT …………………………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………… 2
C. Batasan Masalah ……………………………………………... 2
D. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 2
E. Manfaat Penelitian …………………………………………… 3
F. Sistematika Penulisan ………………………………………... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Arti Penting Standar Akuntansi ……………………………… 5
B. Tujuan Standar Akuntansi …………………………………… 5
C. Sifat-sifat Standar Akuntansi ………………………………… 6
D. Arti Penting Laporan Keuangan ……………………………… 6
E. Karasteristik Laporan Keuangan …………………………….. 7
F. Pengertian Bank dan Bank Syariah ………………………….. 7
G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah …………………………. 8
H. Riba ………………………………………………………….. 11
I. Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK ……………. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
J. Penelitian Sebelumnya ………………………………………. 29
K. Model Penelitian …………………………………………….. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Pene litian ………………………………………………. 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….. 32
C. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………… 32
D. Data yang Diperlukan ………………………………………. 32
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 33
F. Teknik Analisa Data ………………………………………… 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ……………………………… 36
B. Pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun
Drajat Warga ………………………………………………… 38
C. Visi, Misi dan Budaya Kerja………………………………… 39
D. Landasan Operasional ……………………………………… 40
E. Produk ………………………………………………………. 40
F. Struktur Organisasi …………………………………………. 44
BAB V ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data ………………………………………………. 48
B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan
Laporan Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga …………… 55
1. Perbandingan Neraca Triwulan I dan II dengan
PSAK…………………………………………………….. 55
2. Perbandingan Neraca Triwulan III dan IV dengan
PSAK …….……………………………………………… 80
3. Perbandingan Laba Rugi Triwulan I dan II dengan
PSAK …….……………………………………………… 100
4. Perbandingan Laba Rugi Triwulan III dan IV dengan
PSAK ……...………………………………………………107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………… 114
B. Keterbatasan ………………………………………….. 117
C. Saran ………………………………………………….. 117
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabel Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil …………..
Tabel 2 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan
Maret dan Juni ….……………………………………..
Tabel 3 Tabel Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan
September dan Desember ……………………..............
Tabel 4 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan Maret dan Juni
dengan PSAK …………………………………………
Tabel 5 Tabel Perbandingan Laba Rugi bulan September dan
Desember dengan PSAK ……………………………...
12
72
94
106
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Gambar Model Penelitian ………………………………...
Gambar II Gambar Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga.
31
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
KAJIAN PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PADA LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
Studi Kasus Pada PT.BPRS Bangun Drajat Warga
Robertus. Setio Widianto Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai dengan PSAK, (2) mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan antara BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan langkah- langkah sebagai berikut (1) memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi) BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006, (2) membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan dan persamaan laporan keuangan yang disajikan oleh BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (3) menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan dan analisis persamaan antara laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK, (4) menarik kesimpulan apakah laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga sesuai dengan ketentuan PSAK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) laporan keuangan khusunya Neraca dan laporan Laba Rugi BPRS Bangun Drajat Warga telah sesuai pada PSAK yaitu sebagian besar akun-akun telah disajikan sesuai aturan dalam PSAK, (2) terdapat beberapa perbedaan istilah dan perbedaan tempat penyajian antara laporan keuangan bank dengan PSAK, (3) secara umum penyebab perbedaan karena bank menyesuaikan dengan kondisi pemakai laporan keuangan, selain itu penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh peraturan lain baik itu dari pemerintah maupun dari Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
A REVIEW OF THE APPLICATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (PSAK) ON SYARIAH BANK’S FINANCIAL STATEMENT
A Case Study at PT. BPRS Bangun Drajat Warga
Robertus Setio Widianto Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The objectives of this research were (1) identifying whether the financial statement of BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 was already in accordance with PSAK, (2) identifying all sorts of reason for the differences in financial report between BPRS Bangun Drajat Warga and PSAK. The data collecting techniques used were documentation, interview, and observation. The data analysis technique used descriptive analysis technique with the following steps (1) describing the account name, position of financial account report of (balance sheet, income statement) BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006, (2) comparing the presentation of account, account position, finding differences and similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (3) analyzing the differences to find its cause and analyzing the similarities in financial report based on BPRS Bangun Drajat Warga for the period of 2006 and PSAK, (4) concluding whether the financial report of BPRS Bangun Drajat Warga was suitable with PSAK.
The result showed that (1) the financial report especially the balance sheet and income statement of BPRS Bangun Drajat Warga was already suitable with PSAK, (2) there were differences in term and the term of place between the bank’s financial report and PSAK, (3) generally, it happened because adjusted with the the financial report user. Beside of that it was also influenced by another rule either from government or Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Antonio (2001: 19) opini mengenai bank syariah mulai dibahas
pada tahun 1970, saat itu negara Mesir mengajukan proposal untuk mendirikan
bank syariah pada Sidang Menteri Luar Negeri Negara-Negara Organisasi
Konferensi Islam (OKI) di Karachi, Pakistan. Sejak pertemuan itu bank syariah
mulai menjadi agenda dalam setiap Sidang Menteri Luar Negeri OKI .
Perkembangan bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke
Indonesia, ini ditunjukkan dengan munculnya Bank Muamalat Indonesia pada
tanggal 1 November 1991 sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Keandalan
Bank Syariah mulai terlihat pada saat Indonesia mengalami krisis moneter
dimana banyak bank konvensional dilikuidasi, karena bank tersebut
berkewajiban membayar bunga yang sangat besar pada saat itu, hal ini membuat
bank konvensional gulung tikar. Kenyataan ini membuktikan bahwa
kelangsungan hidup bank konvensional selalu terganggu oleh gejolak naik
turunnya suku bunga.
Menurut Andi (2005: ) kebutuhan akan adanya suatu sistem perbankan yang
tidak berbasis bunga muncul dari masalah diatas sehingga muncul sistem
perbankan syariah yang berbasis bagi hasil yang di pelopori oleh Bank
Muamalat yang mampu melewati masa krisis ekonomi karena tidak terpengaruh
gejolak naik turunnya suku bunga perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Seiring pertumbuhan bank-bank syariah pada dunia perbankan di Indonesia,
yang mempunyai karakteristik berbeda dengan bank konvensional, maka
pelaporan keuangan yang akan dilaporkan juga akan berbeda dengan laporan
keuangan bank konvensional.
PSAK No.59 dibuat sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan
pada bank syariah maka diharapkan bisa membantu para pemakai laporan
keuangan untuk dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi pada perbankan
syariah atau tidak. Laporan keuangan menjadi sangat penting dan mempengaruhi
keputusan para pemakai.
B. Rumusan Masalah
Apakah penyajian Laporan Keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun
Drajat Warga periode 2006 sesuai pada PSAK dan apa penyebab perbedaan
penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat
Warga dengan PSAK?
C. Batasan Masalah
Penulis ingin meneliti secara khusus pada penyajian laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga
periode 2006 yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi.
D. Tujuan Penelitian
1. Peneliti ingin mengetahui apakah penyajian Laporan Keuangan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga periode 2006 sesuai pada
PSAK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2. Peneliti ingin mengetahui penyebab perbedaan penyajian laporan keuangan
Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dengan PSAK.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun laporan keuangan
periode-periode selanjutnya sehingga mutu laporan keuangan dapat
meningkat.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penulis dapat menambah pustaka bacaan dan referensi skripsi yang dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Bagi penulis penelitian ini merupakan sebuah sarana untuk menerapkan teori
yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam dunia praktek.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang uraian mengenai latar belakang masalah
yang menerangkan dasar dipilihnya masalah yang hendak diteliti,
rumusan masalah yang berisi masalah utama yang dihadapi,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini berisi tentang teori- teori yang menjadi dasar dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diteliti.
Bab III Metoda Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, obyek dan subyek penelitian, dan teknik analisis
data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini berisi paparan mengenai sejarah dan profile bank
yang menjadi sampel.
Bab V Analisis Data
Dalam bab ini berisi mengenai deskripsi data, hasil analisis
perbandingan PSAK dengan laporan keuangan bank.
Bab VI Penutup
Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Arti Penting Standar Akuntansi
Menurut PSAK No:1,1 (2002 : ) pemahaman dan dapat diperbandingkan
laporan keuangan dengan perusahaan lain akan meningkat bila laporan keuangan
disajikan dalam format yang sama dan menggunakan deskripsi yang sama untuk
pos yang sejenis. Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan
keuangan yang disajikan sesuai dengan PSAK melalui :
a ) Penerapan persyaratan dalam PSAK termasuk persyaratan pengungkapan.
b ) Pemberian pedoman struktur laporan keuangan termasuk minimum dari
setiap komponen utama laporan, kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan
keuangan.
c ) Penetapan persyaratan praktis untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan
materialitas, kelangsungan hidup usaha, pemilihan kebijakan akuntansi dalam
hal tidak ada pengaturan oleh PSAK, konsistensi dan penyajian informasi
komparatif.
B. Tujuan Standar Akuntansi
Tujuan standar akuntansi adalah menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (General Purpose Financial Statement ) yang selanjutnya disebut Laporan Keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain ( PSAK No:1,1 2002 : )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Sifat-sifat Standar Akuntansi
Standar akuntansi mendominasi tugas-tugas akuntan. Standar akuntansi
menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah terkait dengan tugas-tugas
akuntansi. Standar akuntansi secara umum diterima sebagai aturan perusahaan,
yang diikuti dengan sanksi dan kepatuhan. Edey membedakan persyaratan
standar dalam 4 tipe ( Marwata dkk 2000 : 88 ) yaitu :
1. Menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan pada masyarakat tentang apa
yang mereka lakukan dengan pengungkapan metode-metode serta asumsi-
asumsi (kebijakan akuntansi yang digunakan).
2. Mengarah pada pencapaian keseragaman penyajian laporan keuangan.
3. Melakukan pengungkapan terhadap hal-hal khusus dimana para pengguna
diminta untuk melakukan pengujian terhadap kebijakan yang dibuat.
4. Memerlukan pembuatan keputusan baik secara eksplisit maupun implisit
tentang persetujuan penilaian asset dan penetapan income.
D. Arti Penting Laporan Keuangan
Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan sangat perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan bersangkutan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan meliputi pemilik perusahaan, manajer, investor sekarang
maupun investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditor
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga- lembaga dan masyarakat
(Munawir, 1983: 1-5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Karakteristik Laporan Keuangan
Menurut Chairi dan Ghozali (2001: 126-129) laporan keuangan harus
memenuhi karakteristik kualitatif pokok berikut ini:
1. Dapat dipahami
Pemakai diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi, kemauan mempelajari informasi
dengan ketentuan yang wajar.
2. Relevan
Informasi yang relevan dapat mempengaruhi keputusan pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, kini atau masa depan,
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Informasi dikatakan andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan
material. Dapat diandalkan oleh pemakai sebagai penyajian yang tulus dan
jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara
wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Para pemakai dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan per-
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja.
F. Pengertian Bank dan Bank Syariah
Pengertian bank menurut Undang-Undang RI No:10/1998:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pengertian syariah menurut Makhlul Ilmi SM dalam bukunya Teori dan
Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, menyimpulkan bahwa seperangkat
aturan hukum dapat disebut syariah bila terkandung didalamnya minimal 4 unsur
penting sebagai berikut :
1. Aturan itu datangnya dari Allah SWT
2. Ditujukan pada seluruh orang mukallaf (semua umat manusia)
3. Disampaikan pada manusia lewat nabi
4. Aturan itu mengenai aqidah dan amal perbuatan manusia.
Pengertian bank syariah menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (2002 : 1):
Bank syariah adalah bank yang berasaskan antara lain pada asas kemitraan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah.
Sedangkan, Menurut Muhammad (2002: 13) pengertian bank syariah adalah
Lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist, atau dengan kata lain lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam.
G. Prinsip-Prinsip Dasar Bank Syariah
1. Prinsip Titipan (Simpanan / Al-Wadi’ah)
Menurut Antonio (2001: 85) pengertian Al-Wadi’ah yaitu titipan
murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum,
yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip mengkendaki.
Pihak bank yang dititipi boleh menggunakan dan memanfaatkan uang
atau barang yang dititipkan Pihak bank dalam hal ini akan mendapatkan bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hasil dari pemakai dana, sehingga dapat memberikan insentif pada penitip
dalam bentuk bonus.
2. Bagi Hasil
Menurut Antonio (2001: 90-100) pada prinsipnya bagi hasil dapat
dilakukan dalam 4 akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, al-
muzara’ah, dan al-musaqah.
a) Al-musyarakah yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai kesepakatan.
b) Al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana
pihak pertama menyediakan seluruh modal, dan pihak kedua hanya
sebagai pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama bukan kelalaian pengelola.
c) Al-muzara’ah adalah kerja sama pengelolaan pertanian antara pemilik
lahan dengan penggarap untuk menanami dan memelihara lahan pertanian
dengan benih dari pemilik lahan dengan imbalan bagian tertentu
(persentase) dari hasil panen.
d) Al-musaqah adalah bentuk sederhana dari al-muzara’ah dimana
penggarap hanya berkewajiban memelihara dan imbalannya berdasar
nisbah tertentu dari hasil panen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Jual Beli
Menurut Antonio (2001: 101-116) jual beli ada 4 yaitu:
a) Bai’al-murabahah adalah jual beli pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati.
b) Bai’as-salam adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari
dengan pembayaran dilakukan dimuka.
c) Bai’al-istishna adalah bentuk kontrak penjualan antara pembeli dan
pembuat barang dimana pembuat barang mendapat pesanan dari pembeli.
Pembuat barang berusaha membuat atau berusaha melalui orang lain
untuk memenuhi pesanan pembeli.
4. Sewa
Menurut Antonio (2001: 117-119) sewa ada 2 jenis yaitu:
a) Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang tersebut.
b) Al-Ijarah Al Muntahiabit Tamlik adalah perpaduan antara kontrak jual
beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan
kepemilikan barang ke penyewa.
5. Jasa
Menurut Antonio (2001: 101-116) jasa ada 5 jenis yaitu :
a) Al-Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang pada pihak lain
dalam hal yang diwakilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b) Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
c) Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya.
d) Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
e) Al-Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih
atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharapkan imbalan.
H. Riba
Pengertian riba berdasarkan surat Ar Rum 39 yaitu nilai atau harga yang
ditambahkan pada harta atau uang yang dipinjamkan pada orang lain.
Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti tambahan (al-zijadah),
berkembang (an-numuw), meningkat (al-irtifa’) dan membesar (al-uluw)
sehingga riba dapat diartikan sebagai pengambilan tambahan dalam transaksi
pinjam meminjam bahkan tambahan dalam jual beli yang dilakukan secara batil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil
Bunga/Riba Bagi Hasil a. Penentuan bunga dibuat waktu
akad dengan asumsi harus selalu untung.
b. Besarnya prosentase
berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
c. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa mempertimbangkan apakah proyek yang dijalankan rugi atau untung.
d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat.
e. Eksistensi bunga di ragukan
a. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan pedoman pada kemungkinan untung dan rugi.
b. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
c. Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
d. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
e. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.
I. Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK
Penyajian Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen berikut (PSAK No:59,152) :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan perubahan dana investasi terikat
5. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah
6. Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan
7. Catatan atas laporan keuangan
Sumber: Jurnal Wahana Akuntansi Vol.1,No:1 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Neraca
Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan
ekuitas (PSAK No:59, 153).
Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut
(PSAK No:1, 42) :
a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau
digunakan dalam jangka waktu siklus operasi Normal perusahaan;
atau
b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek
dan diharapkan akan direalisisr dalam jangka waktu 12 bulan
dari tanggal neraca; atau
c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi;
Aktiva yang tidak termasuk kategori tersebut diatas diklasifikasikan
sebagai aktiva tidak lancar.
Siklus operasi perusahaan merupakan rata- rata jangka waktu antara
perolehan bahan baku memasuki proses dan realisasinya menjadi kas atau
instrument yang siap dijadikan kas. Aktiva lancar termasuk persediaan dan
piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari
siklus Normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersebut tidak diharapkan
akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Surat
berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga tersebut
diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal
neraca dan jika lebih dari dua belas bulan diklasifikasikan sebagai aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tidak lancar. Untuk tujuan pengklasifikasian ini, siklus operasi diasumsikan
satu tahun kecuali untuk kegiatan atau industri tertentu dimana jangka waktu
yang lebih panjang jelas lebih layak (PSAK No:1, 43).
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka pendek, jika (PSAK No:1, 44):
a) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal
operasi perusahaan; atau
b) Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal
neraca.
Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual
kembali, misalnya, barang yang dagangan yang dibeli oleh pengecer
untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya untuk
dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang diproduksi,
atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas
serta termasuk bahan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti
diuraikan dalam paragraph 18, dimana entitas belum mengakui
pendapatan yang terkait (PSAK No:14, 7).
Sepanjang pemberi jasa memiliki persediaan, mereka mengukur
persediaan tersebut pada biaya produksinya. Biaya persediaan tersebut
terutama meliputi biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk personalia
penyelia, dan overhead yang dapat diatribusikan. Biaya tenaga kerja dan
biaya lainnya yang terkait dengan personalia penjualan dan administrasi
umum tidak termasuk sebagai biaya persediaan tetapi diakui sebagai
beban pada periode terjadinya. Biaya persediaan pemberi jasa tidak
termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat diatribusikan yang
sering merupakan factor pembebanan harga oleh pemberi jasa (PSAK
No:14, 18).
Penyisihan kerugian aktiva produktif yang dibentuk dan disajikan
sebagai pengurang (offsetting account) dari setiap jenis aktiva produktif
yang bersangkutan (PSAK No:31, 88)
Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas
laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang
dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan
secara terpisah. Penyajian dalam neraca juga memperhatikan ketentuan PSAK
lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos aktiva berikut (PSAK No:59,
154) :
a) Kas
b) Penempatan pada Bank Indonesia
c) Giro pada bank lain
d) Penempatan pada bank lain
e) Efek-efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f) Piutang (piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang
pendapatan ijarah)
g) Pembiayaan mudharabah
h) Pembiayaan musyarakah
i) Persediaan (aktiva yang dibeli untuk dijual kembali kepada klien)
j) Aktiva yang diperoleh untuk ijarah
k) Aktiva istishna dalam penyelesaian (setelah dikurangi termin istishna)
l) Penyertaan
m) Investasi lain
n) Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
o) Aktiva lain
Penyajian pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan
keuangan juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak
terbatas pada pos-pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas berikut
(PSAK No:59, 155) :
a) Kewajiban
1 ) Kewajiban segera
2 ) Simpanan (giro wadiah, tabungan wadiah)
3 ) Simpanan pada bank lain (giro wadiah, tabungan wadiah)
4 ) Kewajiban lain (utang salam, utang istishna)
5 ) Kewajiban pada bank lain
6 ) Pembiayaan yang diterima
7 ) Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
8 ) Utang pajak
9 ) Utang lainnya
10 ) Pinjaman subordinasi
b) Investasi Tidak Terikat
1 ) Investasi tidak terikat dari bukan bank (tabungan mudharabah,
deposito mudharabah)
2 ) Investasi tidak terikat dari bank (tabungan mudharabah, deposito
mudharabah)
c) Ekuitas
1 ) Modal disetor
2 ) Tambahan modal disetor
3 ) Saldo laba (rugi)
Penilaiaan kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak
diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaiaan
aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan
dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah.
Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan
dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh
dari pada penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan.
Selisih antara nilai reva luasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap
dibukukan dalam akun modal dengan nama Selisih Penilaian Kembali Aktiva
Tetap (PSAK No:16, 66).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban.
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-
periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode-
periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aktiva (PSAK No: 46, 13).
Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpiash dari aktiva dan
kewajiban lainnya dalam neraca. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban
pajak tangguhan harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak
kini (PSAK No: 46, 75).
Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan
syariah dan hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan
mudharabah mutlaqah yang diterima bank syariah disajikan dalam neraca
pada unsur investasi tidak terikat di antara unsur kewajiban dan ekuitas
(PSAK No:59, 156-157).
Investasi tidak terikat adalah dana yang diterima oleh bank dengan
kriteria sebagai berikut (PSAK No:59, 158):
a ) Bank mempunyai hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana,
termasuk hak untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.
b ) Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati.
c ) Bank tidak memiliki kewajiban secara mutlak untuk mengembalikan
dana tersebut jika mengalami kerugian.
Penyajian pos-pos yang terikat dengan transaksi istishna adalah sebagai
berikut (PSAK No:59, 159):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a) Termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai pos pengurang
istishna dalam penyelesaian.
b) Selisih lebih antara istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang
sudah ditagih disajikan sebagai aktiva, sedangkan selisih kurang antara
istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih
disajikan sebagai kewajiban.
c) Aktiva istishna dalam penyelesaian yang telah selesai dibuat disajikan
sebagai persediaan sebesar harga jual istishna kepada pembeli akhir.
d) Dalam istishna pararel, piutang istishna dan utang istishna tidak boleh
saling hapus.
Dana wadiah yad-dhamanah disajikan sebagai kewajiban. Qardh yang
sumber dananya dari intern bank (modal bank) disajikan pada aktiva lainnya
sebagai pinjaman qardh. Sedangkan qardh yang sumber dananya dari ekstern
(dana kebajikan yang diterima oleh bank) disajikan dalam laporan sumber
dan penggunaan dana qardhul hasan (PSAK No:59, 160-161).
2. Laporan Laba Rugi
Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya penyajian dalam
laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan
dan beban berikut (PSAK No:59, 162) :
a) Pendapatan dari operasi utama:
1 ) Pendapatan dari jual beli (pendapatan marjin mudharabah,
pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih istishna pararel)
2 ) Pendapatan dari sewa (pendapatan bersih ijarah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3 ) Pendapatan dari bagi hasil (pendapatan bagi hasil mudharabah,
pendapatan bagi hasil musyarakah)
4 ) Pendapatan operasi utama lainnya;
b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat;
c) Pendapatan operasi lainnya;
d) Beban operasi lainnya;
e) Pendapatan No:n-operasi;
f) Beban Non-operasi;
g) Zakat; dan
h) Pajak.
Pada akhir setiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran
pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak
penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang
pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun (PSAK No:3, 8)
Beban (Penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba dan rugi dari
aktivitas normal harus diajikan tersendiri pada laporan laba rugi (PSAK No:
6, 78).
3. Laporan Arus Kas
Disajikan sesuai dengan PSAK 2 Laporan Arus Kas dan PSAK 31
Akuntansi Perbankan (PSAK No:59, 163).
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu
dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (PSAK
No: 2, 49).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan salah satu dari metode berikut ini (PSAK No: 2, 50) :
a) Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
b) Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas
untuk operasi dimasa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas
investasi dan pendanaan (PSAK No: 2, 51).
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih (PSAK No: 2, 52):
a) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan
apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan dari
pada aktivitas perusahaan.
b) Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat,
dengan volume transaksi yang besar dan jangka waktu singkat.
Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini
dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih (PSAK No: 2, 53):
a) Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka
waktu tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b) Penempatan dan penarikan deposito pada lembaga keuangan lainya.
c) Pemberian dan pelunasan kredit.
Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan
dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal
transaksi arus kas . Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan
berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas (PSAK No: 2, 54-55).
Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksi dan
diungkapkan secara terpisah . Arus kas dari bungan dan deviden yang
diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan tersendiri
masing-masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai
aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan (PSAK No: 2, 56-57).
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan
tersendiri dan diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika
secara spesifik dapat diidentifikasi sebagai aktivitas pendanaan dan investasi .
Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak
perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi (PSAK No: 2, 58-59).
Perusahaan harus mengungkapan hal-hal berikut secara keseluruhan,
sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis
lainnya selama satu periode (PSAK No: 2, 60) :
a) Jumlah harga perolehan atau pelepasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b) Bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas atau
setara kas.
c) Jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang
diperoleh atau dilepaskan.
d) Jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak
perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan
berdasarkan kategori utamanya.
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan
kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi
semacam ini harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan
keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut .Perusahaan harus
mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan
rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama
yang disajikan di neraca . Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas
dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh
perusahaan atau grup usaha tersebut (PSAK No: 2, 61-63).
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan
harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan (PSAK No:31, 102)
Kas dan setara kas terdiri atas (PSAK No:31, 103) :
a) kas,
b) giro pada BI
c) giro pada bank lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Mengingat bank mempunyai likuiditas yang sangat ketat dibandingkan
dengan perusahaan pada umumnya maka penempatan yang segera akan jatuh
tempo dalam waktu 3 bulan akan kurang dari tanggal perolehannya tidak
termasuk dalam perhitungannya (PSAK No: 31, 104)..
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Disajikan sesuai PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan (PSAK No:59, 164).
Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai
komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan (PSAK No: 1, 66) :
a) Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
b) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam
ekuitas.
c) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.
d) Transaksi modal pemilik dan distribusi kepada pemilik.
e) Saldo akumulasian laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahannya.
f) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham,
agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan
secara terpisah setiap perubahan.
Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan
berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang harus diungkapkan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas kecuali untuk perubahan yang
berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan
pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang
berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan (PSAK
No:1, 67).
5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi
terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan
jenisnya (PSAK No:59, 165).
Bank syariah menyajikan laporan dana investasi terikat sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan (PSAK No:59, 166):
a) Saldo awal dana investasi terikat;
b) Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada
awal periode;
c) Dana investasi yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan bank
syariah selama periode laporan;
d) Penarikan atau pembelian kembali unit investasi selama periode laporan;
e) Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat;
f) Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan investasi terikat jika bank
syariah berperan sebagai pengelola dana atau imbalan bank syariah
berperan sebagai agen investasi;
g) Beban administrasi dan beban tidak langsung lainnya yang dialokasikan
oleh bank ke dana investasi terikat;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
h) Saldo akhir dana investasi terikat; dan
i) Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada
akhir periode.
Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana
investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola bank sebagai manajer investasi
berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai agen investasi. Investasi
terikat bukan aktiva maupun kewajiban bank karena bank tidak berhak untuk
menggunakan dan tidak berkewajiban mengembalikan atau menanggung
risiko investasi (PSAK No:59, 167).
Dana yang diserahkan oleh pemilik investasi terikat dan sejenisnya adalah
dana yang diterima bank sebagai manajer investasi atau agen investasi yang
disepakati untuk diinvestasikan oleh bank baik sebagai pengelola dana
maupun sebagai agen investasi. Dana yang ditarik oleh pemilik investasi
terikat adalah dana yang diambil atau dipindahkan sesuai dengan permintaan
pemilik dana. Keuntungan atau kerugian investasi terikat sebelum dikurangi
bagian keuntungan manajer investasi adalah jumlah kenaikan atau penurunan
bersih nilai investasi terikat selain kenaikan yang berasal dari penyetoran atau
penurunan yang berasal dari penarikan (PSAK No:59, 168-169).
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, dan Shadaqah
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infak dan
shadaqah sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan
(PSAK No:59, 172) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a) Sumber dana zakat, infak dan shadaqah yang berasal dari penerimaan
zakat dari bank syariah, zakat dari pihak luar bank syariah, infak,
shadaqah.
b) Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah untuk (fakir, miskin, hamba
sahaya, orang yang terlilit utang, orang yang baru masuk Islam, orang
yang berjihad, orang yang dalam perjalanan, amil).
c) Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infak, dan shadaqah;
d) Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah; dan
e) Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah.
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki
(pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat).
Pembayaran zakat dilakukan bila nisab dan haul-nya terpenuhi dari harta
yang memenuhi kriteria wajib zakat. Pada prinsipnya wajib zakat adalah
shahibul mal. Bank dapat bertindak sebagai amil zakat (PSAK No:59, 173).
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan
shadaqah meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka
waktu, serta saldo dana zakat, infak, dan shadaqah pada tanggal tertentu.
Sumber dana zakat, infak, dan shadaqah berasal dari bank dan pihak lain yang
diterima bank untuk disalurkan kepada yang berhak (PSAK No:59, 174-175).
Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah berupa penyaluran kepada
yang berhak sesuai dengan prinsip syariah. Saldo dana zakat, infak, dan
shadaqah adalah dana zakat, infak, dan shadaqah yang belum dibagikan pada
tanggal tertentu (PSAK No:59, 176-177).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul
hasan sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan (PSAK
No:59, 178) :
a) Sumber dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan (infak,
shadaqah, denda, pendapatan No:n-halal).
b) Penggunaan dana qardhul hasan untuk pinjaman dan sumbangan.
c) Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan;
d) Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan; dan
e) Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan.
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi
sumber, penggunaan dan qardhul hasan selama jangka waktu tertentu, saldo
dana qardhul hasan pada tanggal tertentu. Sumber dana qardhul hasan berasal
dari bank atau dari luar bank. Sumber dana qardhul hasan dari luar berasal
dari infak dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak lainnya (PSAK
No:59, 179-180).
Penggunaan dana qardhul hasan meliputi pemberian pinjaman baru
selama jangka waktu tertentu dan pengembalian dana qardhul hasan temporer
yang disediakan pihak lain. Saldo dana qardhul hasan adalah dana qarhul
hasan yang belum disalurkan pada tanggal tertentu (PSAK No:59, 181-182).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
J. Penelitian Sebelumnya
Sofie (2005), dalam penelitiannya mencoba merumuskan tujuan laporan
keuangan bank syariah yang sebelumnya merumuskan tujuan laporan keuangan
akuntansi Islam yang berbeda dengan tujuan laporan keuangan akuntansi
konvensional. Perbedaan prinsip antara bank konvensional dengan bank syariah
menyebabkan perbedaan akuntansinya, sehingga tujuan akuntansi dan tujuan
laporan keuangan juga berbeda. Sofie merumuskan tujuan laporan keuangan
bank syariah ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil. Proses yaitu
tujuan laporan keuangan harus mampu memberikan gambaran proses yang
terjadi dalam kegaiatan perbankan syariah yang juga terkandung pertanggung
jawaban yang utama pada Allah SWT, karena pengelolaan bank itu adalah
sebuah amanat. Aspek hasil yaitu tujuan laporan keuangan adalah menghasilkan
laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melihat hasil
operasi bank syariah dalam bentuk laporan laba rugi, sehingga pengguna yakin
bahwa laba atau rugi itu berasal dari transaksi yang sesuai dengan syariat Islam.
Latifah (2006), dalam penelitiannya mencoba mencari akuntabilitas
antara akuntansi konvensional dan syariah. Akuntansi modern yang bersifat
bebas nilai hanya berpihak pada sebagian kecil dari pelaku ekoNo:mi. Pengaruh
pemilik modal sangat kuat sehingga laporan keuangan banyak ditujukan bagi
kepentingan mereka sehingga mengabaikan tujuan dasar dari akuntansi sendiri
yaitu memberikan informasi pada publik sebagai objek yang juga berhak.
Penelitian ini menyimpulkan tujuan dasar akuntansi yaitu sebagai alat
penyampai informasi dan akuntabilitas akan tercapai bila akuntansi dan para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
akuntan diikat oleh seperangkat aturan yang punya nilai lebih dari sekedar dari
ciptaan manus ia.
Sulistyowati (2004), dalam penelitiannya mencoba meneliti sebuah
laporan keuangan BPRS dengan melihat apakah laporan keuangan tersebut telah
disusun berdasarkan PSAK 59 atau belum. Penelitian memberikan kesimpulan
bahwa BPRS yang diteliti belum menerapkan PSAK 59 dalam menyusun
laporan keuangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
K. Model Penelitian
Gambar I. Model Penelitian
Laporan Keuangan BPR Syariah BDW
periode 2006 PSAK
tahun 2002
Unsur-unsur laporan (Neraca, lap R/L, lap Arus Kas) yang ada pada lap. keuangan Bank periode 2006
Unsur-unsur laporan untuk menyusun
laporan berdasarkan PSAK tahun 2002
Membandingkan unsur-unsur,
penyajian(Neraca, lap R/L, lap Arus Kas) laporan keuangan
dengan PSAK
Persamaan Perbedaan
Penyebab perbedaan
Kesimpulan Sesuai / Tidak dengan PSAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus dimana penelitian
dilakukan terhadap suatu objek tertentu yang pengumpulan datanya
menggunakan beberapa elemen kemudian masing-masing dievaluasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPR) Bangun Drajat
Warga Banguntapan
2. Waktu : Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Desember
2007- Februari 2008
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian :
a) Pimpinan BPRS Bangun Drajat Warga
b) Kepala Bagian Akuntansi BPRS Bangun Drajat Warga
c) Kepala Administrasi BPRS Bangun Drajat Warga
2. Objek Penelitian :
a) Neraca periode 2006
b) Laporan Laba Rugi periode 2006
D. Data yang diperlukan
1. Data gambaran umum BPRS Bangun Drajat Warga yang meliputi :
a) Sejarah berdiri BPRS Bangun Drajat Warga
b) Visi dan misi BPRS Bangun Drajat Warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c) Kegiatan usaha BPRS Bangun Drajat Warga
d) Struktur organisasi BPRS Bangun Drajat Warga
2. Data keuangan BPRS Bangun Drajat Warga yang meliputi:
a) Neraca periode 2006
b) Laporan Laba Rugi periode 2006
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan cara mengutip data Bank Perkreditan
Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga, metode ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang gambaran umum dan laporan keuangan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga.
2. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara
langsung untuk memperoleh data mengenai gambaran umum dan
hambatan yang dihadapi oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun
Drajat Warga dalam menerapkan PSAK.
3. Observasi
Metode pengumpulan data dengan melalui pengamatan secara langsung
terhadap objek dan keadaan serta kegiatan yang dilakukan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga. Metode ini dilakukan
untuk menambah keyakinan dan kejelasan data yang diperoleh dari metode
pengumpulan data yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Teknik Analisa Data
Teknik analisis deskriptif yaitu diungkapkan konsep teoritis dan
gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian data dari hasil penelitian.
Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah yaitu :
1. Memaparkan penyajian nama akun, letak akun laporan keuangan (Neraca,
Laporan Arus Kas, Laporan Laba Rugi) Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bangun Drajat Warga periode 2006.
2. Membandingkan penyajian nama akun, letak akun, mencari perbedaan
laporan keuangan yang disajikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bangun Drajat Warga periode 2006 dengan PSAK.
3. Menganalisis perbedaan untuk menemukan penyebab perbedaan antara
laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga
periode 2006 dengan PSAK.
4. Menarik kesimpulan apakah penyajian akun dalam laporan keuangan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga sesuai (letak,
nama/istilah) dengan ketentuan PSAK.
Setelah melakukan analisis setiap akun yang dilaporkan dalam laporan
keuangan bank, langkah selanjutnya yaitu menarik kesimpulan secara umum
apakah laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat
Warga sesuai dengan ketentuan PSAK dengan kreteria:
1. Laporan keuangan dikatakan sesuai pada PSAK bila dalam laporan
keuangan tersebut ketidak sesuaian dengan PSAK kurang atau sama dengan
0,2 dari total akun yang dibandingkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Laporan keuangan dikatakan tidak sesuai pada PSAK bila dalam laporan
keuangan tersebut ketidak sesuaian dengan PSAK lebih dari 0,2 dari total
akun yang dibandingkan
.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah berdirinya perusahaan
PT.Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga didirikan
dengan maksud dan tujuan menjalan kan usaha dalam bidang usaha sebagai Bank
Perkreditan Rakyat yang semata-mata akan beroperasi dengan system bagi hasil,
baik terhadap debitur maupun krediturnya, menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan, memberikan pembiayaan bagi
pengusaha kecil dan atau masyarakat pedesaaan pada tahun 2003 oleh 42 orang
pendiri. Berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga
telah dicatatkan pada notaris berasarkan akte notaris Muhammad Agus Hanafi,
SH No.33 tanggal 24 Februari 1993, dengan Akte perubahan No.18 tanggal 15
Mei 1993, dari notaris yang sama. Kedudukan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah
Bangun Drajat Warga sebagai perseroan yang badan hukum telah disyahkan
dengan SK Menteri Kehakiman Nomor C2-4457.HT.01.01.th.1993 tanggal 10
Juni 1993 dan dimuat dalam tambahan Berita Negara No.95 tanggal 26
November 1993, selain itu pada tanggal 7 Desember 1993 izin prinsip yaitu Izin
Operasional dari Menteri Keuangan dengan nomor : 275/KM17/1993 turun dan
telah melengkapi persyaratan yang telah ditentukan pada tanggal 30 November
1993.
Bank Perkreditan Rakyat Syari’ ah Bangun Drajat Warga baru diresmikan
pada hari Rabu tanggal 2 Februari 1994 oleh Ketua PP Muhammadiyah Bapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
KH.Akhmad Azhar Basyir, MA. Pada awal berdirinya Bank Perkreditan Rakyat
Syari’ah Bangun Drajat Warga dipimpin oleh tiga direksi yaitu, H.Ramli Sabar,
Drs HM Murwan Hudi dan Muhammad Saleh. Komisaris yang terdiri dari bapak
Drs H Ali Warsito, H AR Iskandar, H Lanang Supriyadi, Hartoyo dan Herry
Yudianto, SE Akt. Dewan Pengawas Syari’ah terdiri dari H.AR Fachrudin, Prof
Drs Husein Yusuf dan H. Suprapto Ibnu Djureimi. Kepengurusan ini telah
berubah dan dibetulkan dihadapan Notaris Muhammad Agus Hanafi masing-
masing dengan akta tertanggal 30 Mei 1997 nomor 57 dan akta tertanggal 15
april 1999 nomor 22 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman
dan HAM nomor C-1068 HT.01.04 tahun 2001 tertanggal 9 Oktober 2001.
Pada tahun 2001 Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga
dipimpin oleh Muhammad Saleh dan Edi Sunarto yang masing-masing sebagai
Direktur utama dan Direktur, Drs Ali Warsito sebagai Komisaris Utama, Hartoyo
sebagai Komisaris. Anggota Dewan Pengawas Syari’ah antara lain Prof Drs H
Asymuni Abdurrahman, Drs H Syamsul Anwar, MA dan Drs H Zainul Muttaqin.
Kepengurusan tersebut didasarkan pada hasil keputusan RUPS.
Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga pada tahun 2003
meresmikan kantor baru di Jalan Gedong Kuning 131 Yogyakarta sekaligus telah
dibuka kantor pelayanan kas di Baturetno Banguntapan Bantul oleh Pimpinan
Bank Indonesia Yogyakarta Bapak Amril Saleh dan Ketua PP Muhammadiyah
Prof Drs H Asymuni Abdurrahman.
Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga pada tahun 2005
mengadakan RUPS Luar Biasa dengan agenda pokok pergantian pengurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
periode 2001-2005. Pengurus terpilih untuk periode 20005-2010 adalah
Muhammad Saleh, SE dan Dana Suswati, SE masing-masing sebagai Direktur
Utama dan Direktur. A.R Iskandar dan Drs H Sukriyanto, M.Hum masing-
masing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris sedangkan Dewan Syari’ah
diamanhkan kepada Prof Drs H Asymuni Abdurrahman sebagai ketua dan Prof
Dr H Syamsul Anwar sebagai anggota. Kepengurusan periode 2005-2010 ini
telah dicatatakan dihadapan notaries pada tanggal 26 April 2006 dengan Akta
Notaris Pandam Nurwulan, SH, MH Nomor 19.
B. Pendiri Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga
1. H.A.R Facrudin 22. M.Sulistyanto, SE
2. H. Ismail 23. H Mudjono
3. H.As’ad Humam 24. H.M Wachid Achmadi
4. Ir .Dasron Hamid 25. H.Ramli Sabar
5. Hartoyo 26. Drs.H Achmad Ma’ali Machfud
6. Drs.H.Ali Warsito 27. H.Muh Budiharjo
7. A.R Iskandar 28. Ir.Fuad Abdullah
8. Drs.H.M Jami’an 29. H Albani
9. H.Ismet Wibowo 30. Mashari Makhasi, SH
10. H.Lanang Supriyadi 31. Drs.h Sagirun
11. Drs. H. Djamroni 32. H.M Djurjani
12. Muh Saleh 33. Letkol Drs H Bartuni
13. H.Muh Kastolani 34. H.Harto Suharjo
14. H.Sutarjo 35. H.Suharto Prawiro
15. Drs.H.Muh Bachrum 36. H.Hasyim Rosyidi
16. H.Ibrahim 37. H.Herry Zudianto, SE, Akt
17. dr.H Adam Suyadi 38. H.Paikun
18. Nurudin Haniem, SE 39. H.Muh Warsito Donosaroyo
19. Ali Arifin, BA 40. H.Ridwan Kadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
20. Drs. H.M Murwan Hudi 41. H.Pedro Sujono
21. H Dwijo Suwarno 42. H.S Projokusumo
C. Visi, Misi dan Budaya Kerja
1. Visi
Menjadikan BPR Syari’ah Bangun Drajat Warga sebagai lembaga keuangan
syari’ah yang unggul dan terpercaya.
2. Misi
a) Mengembangkan dan mensosialisasikan pola, system dan konsep
perbankan syari’ah
b) Memajukan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga
dengan prinsip bagi hasil yang saling menguntungkan antara nasabah dan
Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga dalam kerangka
amar ma’ruf nahi munkar
c) Mendapatkan profit sesaui dengan target yang ditetapkan
d) Memberikan kesejahteraan kepada pengguna jasa, pemilik, pengurus dan
pengelola Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bangun Drajat Warga
secara layak.
3. Budaya Kerja
a) Mengutamakan pelayanan kepada nasabah dengan sopan, ramah, simpatik
dan memuaskan baik kepada nasabah penabung maupun nasabah
pembiayaan.
b) Pelayanan memuaskan dengan proses analisa maksimal 1 minggu.
c) Bekerja jujur, teliti, serius, bersemangat serta cepat dalam membuat
analisa dan proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d) Menciptakan suasana ukhuwah islamiyah dilingkungan perusahaan.
e) Taat pada peraturan dan pimpinan tanpa mengurangi kreatifitas yang
positif.
f) Kompak dan saling menghormati dalam team work yang utuh.
D. Landasan Operasional
1. Al Qur’an dan Sunnah
2. UU No 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan UU No 10 tahun 1998 tentang
perbankan.
3. Peraturan Bank Indonesia tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan
prinsip syari’ah serta ketentuan perbankan syari’ah lainnya.
4. Fatwa-fatwa Dewan Syaria’ah Nasional.
E. Produk
1. Jual Beli/Tijaroh
a. Murabahah
Jual beli murabahah adalah jual beli barang dengan harga asal dengan
tambahan keuntungan yang disepakati.
b. Bai’u Salam
Jual beli bai’u salam yaitu jual beli barang dengan pembayaran dilakukan
dimuka dan barang baru diserahkan di waktu lain yang disepakati.
c. Ijarah/Sewa Menyewa
Akad sewa menyewa barang antara bank dengan penyewa dimana setelah
masa sewa berakhir barang sewaan akan dikembalikan pada bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Pembiayaan
a. Pembiayaan Musyarakah/MSA (Modal Kerja Patungan)
Musyarakah adalah akad kerja sama antara bank dengan nasabah
untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dalam jumlah yang
sama atau berbeda sesuai kesepakatan, untuk mengelola usaha sesuai
prinsip syariah dengan bagi hasil keuntungan sesuai nisbah yang
disepakati dalam akad.
b. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan termasuk harga
pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya
laba/ keuntungan dalam jumlah tertentu. Transaksi jual beli murabahah
akan dicairkan setelah akad perjanjian jual beli murabahah di tanda
tangani dan bank telah menerima dokumen bukti transaksi dan
penyerahan barang dari supplier.Bank membayar ke supplier harga
pembelian tersebut secara langsung, pembeli menandatangani tanda
terima barang yang dibeli dari bank secara angsuran.
c. Pembiayaan Istishna
Pembiayaan istishna adalah system pembayaran syariah dimana bank
akan memesankan barang atau membangunkan rumah sesuai dengan
pesanan dan pembayaran dilakukan secara tangguh dan angsuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Pembiayaan Mudharabah/MDA (Modal Kerja 100% dari bank)
Akad mudharabah yaitu akad kerja sama antara bank selaku pemilik
seluruh modal dengan nasabah yang mempunyai ketrampilan atau
keahlian untuk mengelola usaha yang produktif dan halal.
3. Pembiayaan Kebajikan
a. Qord
Pembiayaan qard adalah pinjaman uang ke bank oleh pihak tertentu yang
pengembaliannya sesuai besarnya pinjaman, disini bank boleh meminta
jaminan dan pengembailian pinjaman dapat dilakukan dengan system
tangguh ataupun angsuran.
4. Tabungan
a. Wadi’ah
Tabungan wadiah adalah simpanan pihak ketiga pada bank (perorangan,
badan hukum, dalam mata uang rupiah) yang penarikannya dapat
dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan media slip penarikan atau
pemindah bukuan lainnya. Tabungan wadiah dibagi jenis :
1) Tabungan Iqwam
2) Tabungan ONH
b. Mudhrabah
Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dikelola dengan akad
mudhrabah mutlaqah (investasi tidak terikat) yaitu akad kerja sama antara
pemilik dana dengan pengelola dana untuk mencari keuntungan atau hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
usaha, dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang
disepakati pada awal akad. Jenis tabungan yang ada dalam bank :
1) Tabungan Ummah Mudharabah
2) Tabungan Usaha Mudharabah
3) Tabungan Pendidikan Mudharabah
5. Deposito
a. Mudharabah Mutlaqah
Deposito mudharabah mutlaqah adalah jenis simpanan berjangka dengan
akad bagi hasil dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.
6. Zakat, Infak dan Shodaqah
Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh pemilik
harta untuk diserahkan kepada penerima zakat. Pembayaran zakat dilakukan
bila nisab atau haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib
zakat.
Infak adalah pemberian sesuatu yang akan digunakan untuk
kemasyalahatan umat. Shodaqah adalah pemberian sesuatu kepada orang lain
dengan mengharap ridho Allah semata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
F. Struktur Organisasi
Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga dalam pelaksanaan
kegiatan operasionalnya telah dibagi dalam tugas dan tanggung jawab baik dari
lini atas sampai lini bawah, berikut ini adalah struktur organisasi BPRS Bangun
Drajat Warga..
Gambar II. Struktur Organisasi BPRS Bangun Drajat Warga
Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga
Job description dari fungsi- fungsi diatas adalah sebagai berikut:
1. RUPS
Rapat umum pemegang saham bertanggung jawab atas semua aktivitas
operasional perusahaan, dan menilai kinerja direksi dengan dibantu oleh dewan
pengawas syariah.
RUPS
KOMISARIS
DIREKSI
Dewan Pengawas Syari’ah
MARKETING
INTERNAL AUDITOR
OPERASIONAL UMUM
ADMP/LEGAL
TELLER
TABUNGAN & DEPOSITO
KERUMAH TANGGAAN
KEAMANAN
ACCOUNT OFFICER
KANTOR KAS
PEMBUKUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Dewan Pengawas Syariah
Dewan pengawas syariah berfungsi memberikan Fatwa Agama berkaitan
dengan produk-produk yang ada dalam bank dan kemudian bersama dengan
dewan komisaris melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasionalnya.
3. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi serta mengarahkan
pelaksanaan-pelaksanaan yang dijalankan oleh Direksi agar tetap mengikuti
kebijakan perseroan.
4. Internal Auditor
Internal auditor bertugas mengawasi kegiatan operasional perusahaan, dan
memeriksa laporan keuangan agar tidak menyimpang dari ketentuan
perusahaan sehingga laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai
kinerja direksi dan untuk mengambil keputusan.
5. Direksi
Direksi memimpin dan mengawasi kegiatan bank sehari-hari dengan
kebijaksanaan umum yang telah disetujui Dewan Komisaris dalam rapat para
pemegang sahm guna mencapai tujuan perseroan.
6. Kepala Bidang Marketing
Membantu Direksi dalam menangani tugas-tugas khusus yang menyangkut
bidang marketing dan pembiayaan. Fungsi ini meliputi pula aspek-aspek
kuantitatif maupun kwalitatif secara efisien dalam rangka pelaksanaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pengamanan usaha pembiayaan bank secara optimal.Melaksanakan fungsi
supervise dan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan/policy management.
7. Account Officer
Account Officer bertugas menangani dan memproses pemberian pembiayaan,
serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kredit-kredit yang
telah diberikan berdasarkan kelayakan suatu pemberian kredit yang wajar.
8. Admp/Legal
Admp/Legal adalah staf dibawah koordinaor marketing yang bertugas untuk
memberikan legalisasi pembiayaan, kredit bersama dengan direksi.
9. Koordinator Operasional
Bertugas membantu direksi dalam melaksanakan kegiatan operasional utama
perusahaan berdasarkan system dan prosedur yang telah dibuat oleh
bank.Koordinator operasional membawahi teller, pembukuan dan juga kantor
kas.
10. Teller
Teller adalah staf yang ditugaskan oleh manajemen untuk melakukan
pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan, penarikan dan pembayaran
uang oleh dan kepada nasabah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Fungsi
ini meliputi juga pengaturan, pemeliharaan saldo/posisi uang kas yang ada
dalam ruang/tempat khasanah bank.
11. Pembukuan
Staf pembukuan adalah karyawan bank yang bertugas untuk menangani
pembukuan semua transaksi di bank atas suatu laporan yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dipertanggung jawabkan kebenarannya, melakukan monitoring posisi
keuangan perusahaan secara keseluruhan.
12. Koordinator Umum
Koordinator umum bertugas memberikan pelayanan penunjang kepada semua
staf agar kegiatan operasional dapat berjala n dengan lancer. Koordinator
umum membawahi bagian keamanan dan kerumah tanggaan,
13. Keamanan
Keamanan ditugaskan untuk menangani masalah keamanan situasi dan asset
perusahaan baik saat jam kerja atau diluar jam kerja.
14. Kerumah Tanggaan
Kerumah tanggaan bertugas untuk menyediakan sarana kerumah tanggaan
seperti minuman para karyawan, kebersihan lingkungan kantor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB V
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Analisis data dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan dari Bank
Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga yang berlokasi di Jl
Gedongkuning Selatan No 131 Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan
penyajian laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga dengan PSAK No 59
serta mengetahui penyebab perbedaan.
Data yang menjadi dasar penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan
selama tahun 2006 yang terdiri atas neraca dan laporan laba rugi. Laporan
keuangan ini digunakan sebagai pembanding dengan laporan keuangan menurut
PSAK No 59, dan laporan keuangan bank tersebut akan digunakan untuk
menjawab semua permasalahan.
Perbedaan penyajian laporan keuangan antara laporan keuangan bank dengan
laporan keuangan menurut PSAK No 59 adalah perbedaan nama akun, letak
penyajian akun yang disajikan antara laporan keuangan bank dengan PSAK No
59. Persamaan penyajian laporan keuangan antara laporan keuangan bank dengan
laporan keuangan menurut PSAK No 59 adalah persamaan nama akun, letak
penyajian akun yang disajikan antara laporan keuangan bank dengan PSAK No
59. Berikut ini laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun
Drajat Warga :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN
NERACA Tanggal 31 Maret dan 30 Juni 2006
(Dalam ribuan rupiah)
Th 2006 No Aktiva Sandi Maret Juni
1 Kas 100 189,819 189,069 2 Penempatan pada BI 120 0 0 3 Penempatan pada bank lain 03) 130 2,324,595 2,580,266 4 Piutang
a.Piutang Murabahah 04) 150 2,560,089 2,666,898 b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- 151 -843,084 -906,056 c.Piutang Salam 05) 152 0 0 d.Piutang Istishna 06) 153 147,460 112,184 e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/- 154 -55,595 -44,952
5 Pembiayaan a.Pembiayaan Mudharabah 07) 160 3,697,501 3,612,774 b.Pembiayaan Musyarakah 07) 161 618,388 454,955
6 Ijarah a.Aktiva Ijarah 08) 180 242,961 255,961 b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/ - 185 -134,187 -138,607
7 Qard 09) 190 47,897 46,059 8 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/- 200 -178,112 -165,548 9 Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) 201 0 0
10 Termin Istishna-/- 10) 202 0 0 11 Persediaaan 203 0 0 12 Aktiva dalam Valuta asing 212 0 0 13 Aktiva tetap dan inventaris -/-
a.Tanah dan Gedung 213 634,632 634,632 b.Akum Penyusut Gedung -/- 214 -67,843 -75,381 c.Inventaris 215 265,094 274,348 d.Akum Penyusut Inventaris -/- 216 -182,375 -192,552 14 Antar kantor aktiva 220 0 0 15 Rupa-rupa Aktiva 230 103,605 107,994
Total Aktiva 290 9,370,845 9,385,044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN
NERACA Tanggal 31 Maret dan 30 Juni 2006
(Dalam ribuan rupiah) lanjutan
Th 2006
No Pasiva Sandi Maret Juni 1 Tabungan Wadiah 12) 302 295,089 334,366 2 Dana Investasitidak terikat a.Tabungan Mudharabah 13) 321 4,873,423 5,042,690 b.Deposito mudharabah 14) 322 2,442,950 2,014,950 3 Kewajiban Pada BI 340 0 0 4 Kewajiban pada bank lain 15) 350 0 0 5 Kewajiban lainnya 16) 365 199,362 264,412 6 Pembiayaan/pinjaman yang diterima 366 0 0 7 Pinjaman Subordinasi 368 0 0 8 Antar kantor Pasiva 390 0 0 9 Rupa-rupa pasiva 17) 400 49,592 40,293 10 Modal Pinjaman 410 0 0 11 Modal disetor a.Modal Dasar 421 1,000,000 5,000,000 b.Modal yang belum disetor 422 0 -3,750,000 12 Tambahan Modal Disetor a.Agio 431 0 0 b.Disagio 432 0 0 c.Modal Sumbangan 433 0 0 d.Dana Setoran Modal 434 64,800 0 13 Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap 445 0 0 14 Cadangan a.Cadangan Umum 451 262,213 262,212 b.Cadangan Tujuan 452 178,520 118,310 15 Laba Rugi a.Tahun-tahun lalu i.Laba 461 0 0 ii.Rugi 462 0 0 b.Tahun Berjalan i.Laba 02) 465 4,896 57,811 ii.Rugi -/- 02) 466 0 0 Total Pasiva 490 9,370,845 9,385,044
Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN
NERACA Tanggal 30 September dan 31 Desember 2006
(Dalam ribuan rupiah)
Tahun 2006 No Pos-pos L/K Publikasi September Desember Aktiva
1 Kas 204,565 326,134 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan pada bank lain 2,683,663 3,242,209 4 Piutang Murabahah 1,884,283 1,865,237 5 Piutang Salam 0 0 6 Piutang Istishna 53,835 29,788 7 Pembiayaan Mudharabah 3,753,520 3,939,679 8 Pembiayaan Musyarakah 420,285 235,109 9 Ijarah 76,682 72,231
10 Qardh 41,628 38,884 11 Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ - -137,109 -127,873 12 Aktiva istishna 0 0 13 Persediaan 0 0 14 Aktiva tetap dan Inventaris 916,184 895,505 15 Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/- -287,281 -285,639 16 Aktiva lain-lain 116,764 136,347
Jumlah 9,727,019 10,367,611 Pasiva
1 Kewajiban segera 0 139,912 2 Tabungan Wadiah 358,411 383,766 3 Kewajiban kepada Bank Indonesia 0 0 4 Kewajiban lain-lain 310,790 83,223 5 Pinjaman yang diterima 0 0 6 Pinjaman Subordinasi 0 0 7 Modal Pinjaman 0 0 8 Dana Investasi tidak terikat
a. Tabungan Mudharabah 5,111,240 5,777,941 b. Deposito Mudharabah 2,143,450 1,953,950
9 Ekuitas a. Modal disetor 1,250,000 1,250,000 b. Tambahan modal disetor 0 96,660 c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 0 0 d. Cadangan 380,522 380,522 e. Saldo Laba/Rugi 172,606 301,637 Jumlah 9,727,019 10,367,611
Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 31 Maret dan 30 Juni 2006
(Dalam ribuan rupiah)
Th.2006 No Maret Juni Pendapat Operasi Utama
1 Pendapatan dari Jual Beli a. Pendapatan margin mudarabah 72,331 166,313 b. Pendapatan salam paralel 0 0 c. Pendapatan istishna pararel i. Pendapatan istishna 12,346 22,494 ii.Harga pokok istishna 0 0 Pendapatan Bersih Istishna Pararel 12,346 22,494
2 Pendapatan dari Ijarah (sewa) a. Pendapatan Ijarah (sewa) 39,190 79,505 b. Keuntungan pelepasan aktiva ijarah 0 0 c. Keuntungan lainnya 0 0 Total Pendapatan Ijarah (Sewa) 39,190 79,505 d. Beban penyusutan aktiva ijarah 0 0 e. Beban pemeliharaan aktiva ijarah 0 0 f. Beban sewa aktiva ijarah 0 0 g. Rugi pelepasan aktiva ijarah 0 0 Total Beban Ijarah (Sewa) 0 0 Pendapatan Bersih Ijarah (Sewa) 39,190 79,505
3 Pendapatan dari bagi hasil a. Pendapatan bagi hasil mudharabah 230,669 349,849 b. Pendapatan bagi hasil musyarakah 37,343 68,469 Total Pendapatan Bagi Hasil 268,012 418,318
4 Pendapatan Operasional Utama lainnya a. Pendapatan bonus SWBI 0 0 b. Bagi hasil Sertifikat IMA 0 0 c. Surat Berharga Syariah lainnya 0 0 d. Pendapatan Bonus dari bank syariah 0 74,417
Total Pendapatan Operasi Utama lainnya 0 74,417
Total Pendapatan Operasi Utama 391,879 761,047
5 Hak Pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
a. Tabungan Mudharabah 80,662 163,394 b. deposito Mudharabah 58,867 110,247 c. Beban Bonus Wadiah 0 0 d. Lainnya 0 0 e. Lainnya (Bank lain) 0 0 139,529 273,641 Pendapatan Bank sebagai Mudharib 252,350 487,406
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah)
lanjutan Tahun 2006
No Maret Juni 6 Pendapatan Operasi lainnya
a. Pendapatan Fee Hawalah 0 0 b. Pendapatan Rahn 0 0 c. Pendapatan Kafalah 0 0 d. Pendapatan Wakalah 0 0 e. Pendapatan Investasi Terikat 0 0 f. Penerimaan kelebihan Qard 512 771 g. Pendapatan administrasi 15,886 24,972 h. Pendapatan transaksi valuta asing 0 0 i. Lainnya 641 659 Total Pendapatan Operasi lainnya 17,039 26,402
7 Beban Operasi lainnya a. Beban bonus wadiah 3,236 7,355 b. Beban bagi hasil sertifikat Ima 0 0 c. Kerugian penurunan aktiva 0 0
d. Beban kerugian penyisihan aktiva
produktif 45,218 36,143 e. Beban penyusutan aktiva tetap 32,368 50,083 f. Beban penyusutan aktiva ijarah 30,066 62,630 g. Beban transaksi valuta asing 0 0 h. Beban premi dalam angka penjaminan 4,099 4,099 i. Beban sewa 1,000 2,000 j. Beban promosi 4,881 10,167 k. Beban personalia 88,997 180,298 l. Beban pendidikan dan penelitian 2,645 8,667 m. Beban pajak-pajak non PPh 5,544 5,959 n. Beban Barang dan jasa 17,698 36,801
o. Pemeliharaan dan perbaikan AT dan
Investasi 2,822 18,114 p. Beban Administrasi dan Umum 4,486 9,538
Total Beban Operasi lainnya -
243,060 -
431,854
8 Pendapatan Non Operasi 998 1,082
9 Beban Non Operasi -19,361 -21,665 10 Zakat 0 0
Laba / Rugi Sebelum pajak 7,966 61,371 11 Pajak -3,070 -3,560
L/R setelah pajak 4,896 57,811
Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI
30 September dan 31 Desember 2006 (Dalam ribuan rupiah)
Tahun 2006
Pos-pos L/K Publikasi September Desember I Pendapatan Operasional 1.194.710 1,712,519 1 Pendapatan operasional dari penyaluran dana 0 1.150.953 a. Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank 1,498,204 1.032.960 b. Pendapatan dari Bank Indonesia 0 0 c. Pendapatan dari bank lain 151,382 117,993 2 Pendapatan Operasional lainnya 62,933 43,757 II Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana -/- 409,561 572,841 1 Pihak ketiga bukan bank a. Tabungan Mudharabah 361,748 253,806 b. Deposito Mudharabah 211,093 155,755 c. Lainnya 0 0 2 Bank Indonesia 0 0 3 Bank-bank lain 0 0 III Pendapatan operasional setelah distribusi bagi
hasil 785,149 1,139,678 IV Beban Operasional 587,603 797,454 1 Bonus titipan wadiah 16,718 11,412 2 Beban Administrasi dan Umum 182,934 201,745 3 Beban Personalia 406,248 279,658 4 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 190,020 93,670 5 Lainnya 1,534 1,118 V Laba (Rugi) 197,546 342,224 VI Pendapatan Non Operasional 1,429 31,484 VII Beban Non Operasional 22,192 23,930 VIII Laba (Rugi) Sebelum Pajak 176,783 349,778 IX Zakat 0 8,747 XI Taksiran Pajak Penghasilan 4,177 39,394 XI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 172,606 301,637
Sumber : BPRS Bangun Drajat Warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
B. Perbandingan Laporan Keuangan Menurut PSAK dengan Laporan
Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga
Komponen laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Bangun
Drajat Warga terdiri atas neraca dan laporan laba rugi. Komponen laporan
keuangan BPRS Bangun Drajat Warga belum sesuai dengan PSAK No 59.
Komponen laporan keuangan bank syariah menurut PSAK No 59 terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan
perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat,
infak, dan shadaqah, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan, dan
catatan laporan keuangan.
1. Perbandingan Neraca Triwulan I dan II dengan PSAK
Aktiva dalam laporan keuangan bank secara umum telah disajikan sesuai
dengan PSAK karena telah disajikan berurutan dari yang paling lancar
(liquid).
a. Kas
Kas menurut PSAK adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah
maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang
sah. Kas pada laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga disajikan
pada aktiva sebesar Rp189.819.000,00 pada bulan Maret dan
Rp189.069.000,00 pada bulan Juni. Penyajian kas menurut PSAK No.59
dan penyajian kas dalam bank sama yaitu disajikan dalam aktiva.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan penyajian kas oleh bank
telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Penempatan pada Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank
Indonesia baik dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito
berjangka, dan lain- lainnya yang sejenis yang dimaksudkan untuk
memperoleh pendapatan. Penempatan pada Bank Indonesia dalam PSAK
No.59 disajikan dalam aktiva. Penempatan pada BI dalam laporan bank
disajikan pada aktiva sebesar Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan
Juli.
Penempatan pada Bank Indonesia pada PSAK No.59 dan dalam
laporan bank sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian penempatan pada
Bank Indonesia telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.
c. Giro pada bank lain
Giro pada bank lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena
bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk giro pada bank lain.
d. Penempatan pada bank lain
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank
lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam bentuk intercall
money, deposito berjangka, dan lainnya yang sejenis. Penempatan pada
bank lain dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penempatan
pada bank lain oleh bank disajikan pada pos aktiva yaitu sebesar
Rp2.324.595.000,00 pada bulan Maret dan Rp2.580.266.000,00 pada
bulan Juni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Penyajian penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 dan dalam
laporan bank sama-sama disajikan pada aktiva. Jadi bisa disimpulkan
penyajian penempatan pada bank lain pada laporan bank telah sesuai
dengan PSAK No 59 paragraf 154.
e. Efek-efek
Efek-efek tidak disajikan pada laporan bank karena bank tidak
menanamkan dananya dalam bentuk surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka, dan setiap derivatif dari efek pada pihak manapun.
f. Piutang
Penyajian piutang dalam PSAK No.59 pada aktiva lancar terdiri atas
piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan
ijarah. Piutang oleh bank disajikan pada sisi aktiva terdiri dari piutang
mudharabah, piutang salam, piutang istishna, pendapatan margin
mudharabah yang ditangguhkan, dan pendapatan margin istishna yang
ditangguhkan.
Penyajian piutang oleh bank dan dalam PSAK No.59 sama-sama
disajikan dalam aktiva . Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan
penyajian piutang oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf
154.
g. Pembiayaan mudharabah
Pembiayaan mudhrabah dalam PSAK No.59 disajikan pada pos
aktiva. Penyajian pembiayaan mudharabah oleh pihak bank disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dalam golongan aktiva sebesar Rp3.697.501.000,00 pada bulan Maret dan
Rp3.612.774.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank dan menurut PSAK
No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan
penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank telah sesuai dengan PSAK
No.59 paragraf 154.
h. Pembiayaan musyarakah
Pembiayaan musyarakah dalam PSAK No.59 disajikan pada sisi
aktiva. Pada laporan bank pembiayaan musyarakah disajikan dalam
aktiva yaitu sebesar Rp618.388.000,00 pada bulan Maret dan
Rp454.955.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank dan menurut PSAK
No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan
penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank telah sesuai dengan PSAK
No.59 paragraf 154.
i. Persediaan
Persediaan menurut PSAK No.14 adalah aktiva yang dibeli untuk
dijual kembali, sementara dalam PSAK No.59 persediaan dilaporkan pada
neraca sebagai aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan akun
persediaan dalam pos aktiva dengan saldo Rp0 baik pada bulan Maret
maupun bulan Juni.
Akun persediaan dalam laporan keuangan bank maupun dalam PSAK
No.59 sama-sama disajikan sebagai aktiva . Penyajian akun persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun bila
tidak terdapat persediaan sebaiknya tidak dilaporkan.
j. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah
PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan
istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah dan disajikan dalam pos aktiva.
Laporan keuangan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan ijarah
dengan istilah ijarah dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi
dengan penyusutan. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp108.774.000,00
pada bulan Maret dan Rp117.354.000,00 pada bulan Juni.
Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan
dengan ijarah. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank
menganggap istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah terlalu panjang
sehingga tidak simple sehingga bank memakai istilah ijarah agar lebih
mudah dan simple. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit
berbeda namun penyajian aktiva ijarah oleh bank telah sesuai dengan
PSAK No.59 paragraf 154.
k. Aktiva istishna dalam penyelesaian
PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna
dengan istilah aktiva istishna dalam penyelesaian dan disajikan dalam pos
aktiva dan dikurangi dengan termin istshna. Laporan bank menyajikan
aktiva yang berkaitan dengan istishna dengan istilah aktiva istishna dalam
penghapusan dan disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
istshna. Bank menyajikan ijarah sebesar Rp0 baik pada bulan Maret
maupun bulan Juni.
Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan
dengan istishna. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank telah
terbiasa dan lebih familiar dengan istilah aktiva istishna dalam
penghapusan sehingga pemakaian istilah itu dianggap lebih mudah dan
dapat cepat dimengerti. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit
berbeda namun penyajian aktiva istishna dalam penghapusan oleh bank
telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.
l. Penyertaan
Penyertaan adalah sejumlah dana bank yang dititipkan ke pihak lain
selain Bank Indonesia maupun bank swasta lainnya. Penyertaaan
dilakukan dalam suatu investasi pada badan tertentu. Laporan keuangan
bank tidak menyajikan penyertaan karena bank dalam kegiatan
operasionalnya tidak melakukan penyertaan pada pihak manapun.
m. Investasi lain
Investasi lain adalah investasi selain penyertaan pada badan tertentu.
Investasi lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank
tidak menanamkan dananya dalam bentuk investasi lainnya.
n. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
Penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah penyisihan yang
dibentuk untuk menutup kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dapat
diterimanya kembali sebagian atau seluruh kredit, pembiayaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
diberikan maupun dana yang ditempatkan pada bank lain. Penyisihan
penghapusan aktiva produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva
produktif dan piutang tidak dapat ditagih sesuai dengan denominasi mata
uang aktiva produktif dan piutang yang diberikan.
Penyisihan penghapusan aktiva produktif ini sejalan dengan SK
Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995 dan PSAK
No.31. Bank menyajikan penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam
pos aktiva lancar sebesar Rp178.112.000,00 pada bulan Maret dan
Rp165.548.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif disajikan dalam
PSAK No.31 dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian
penyisihan penghapusan aktiva produktif oleh bank sesuai dengan PSAK
No.31 paragraf 88.
o. Aktiva dalam valuta asing
Aktiva dalam valuta asing adalah mata uang kertas asing, uang logam
asing bukan emas, traveller cheque yang masih berlaku. Pos aktiva dalam
valuta asing dilaporkan bila bank memperoleh ijin dari Bank Indonesia
untuk melakukan kegiatan money changer.
Aktiva dalam valuta asing tidak disajikan dalam PSAK No.59 namun
penyajian aktiva dalam valuta asing tidak bertentangan dengan PSAK
karena terdapat aturan khusus dari Bank Indonesia. Aktiva dalam valuta
asing dalam laporan keuangan bank disajikan pada sisi aktiva dengan
saldo nol (Rp0). Penyajian aktiva dalam valuta asing tidak bertentangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dengan PSAK No.59 namun bila dilihat dari operasionalnya bank tidak
melakukan kegiatan money changer jadi sebaiknya akun ini tidak
dilaporkan.
p. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
Aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dalam PSAK No.59
disajikan dengan istilah aktiva tetap dan akumulasi penyusutan pada pos
aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan
aktiva tetap dengan istilah aktiva tetap dan inventaris yang terdiri dari pos
tanah dan gedung, dan inventaris, dikurangi akumulasi penyusutan.
Aktiva tetap dan inventaris yang disajikan oleh bank yaitu sebesar
Rp649.526.000,00 pada bulan Maret dan Rp641.047.000,00 pada bulan
Juni. Penyajian aktiva tetap dan inventaris sudah sesuai dengan PSAK No
59 paragraf 154 karena diletakkan dalam pos aktiva.
q. Antar Kantor Aktiva
Antar kantor aktiva adalah semua tagihan bank terhadap kantor-kantor
yang lain, yaitu kantor pusat atau kantor cabang. Peraturan dalam PSAK
tidak menyajikan akun antar kantor aktiva. Bila dilihat dari pengertian
antar kantor aktiva yang dijelaskan diatas maka bisa ditarik kesimpulan
akun antar kantor aktiva adalah sebuah asset yang dimiliki bank.
Bank menyajikan akun antar kantor aktiva pada pos aktiva sebesar
Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Penyajian antar kantor
aktiva dalam laporan keuangan bank dalam pos aktiva tidak bertentangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dengan PSAK namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak
dilaporkan.
r. Aktiva lain
Aktiva lain menurut PSAK No.59 disajikan sisi aktiva. Laporan keuangan
bank menyajikan aktiva lain dengan istilah rupa-rupa aktiva dan
diletakkan pada urutan terakhir pos aktiva dengan saldo
Rp103.605.000,00 pada bulan Maret danRp107.994.000,00 pada bulan
Juni. Terdapat perbedaan istilah dalam menyajikan akun aktiva lain oleh
bank dengan PSAK No.59, perbedaan ini terjadi karena bank masih
terpengaruh format laporan menurut SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR
tanggal 29 agustus 1995. Walaupun terdapat perbedaan istilah namun
secara umum penyajian rupa-rupa aktiva sesuai dengan PSAK No.59
paragraf 154.
s. Qard
Berdasarkan PSAK No.59 dana qard yang berasal dari intern bank
disajikan pada aktiva lainnya. Laporan keuangan bank menyajikan akun
qard sebagai pos dari aktiva lancar dengan saldo Rp47.897.000,00 pada
bulan Maret dan Rp46.059.000,00 pada bulan Juni. Terdapat perbedaan
letak penyajian akun qard menurut PSAK disajikan dalam akun aktiva
lain namun oleh pihak bank disajikan sebagai pos dari aktiva lancar.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian qard
tidak sesuai dengan PSAK No.59.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pasiva dalam laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga secara umum
sudah sesuai dengan PSAK No.59 yang terdiri atas pos kewajiban, investasi
tidak terikat, dan ekuitas. Akun-akun dalam pasiva disusun berurutan dari
yang paling lancar atau dari yang paling pendek jatuh temponya.
a. Kewajiban segera
Kewajiban segera adalah kewajiban bank pada pihak lain yang sifatnya
segera dibayarkan sesuai dengan perintah amanat atau perjanjian
sebelumnya. Kewajiban segera dalam laporan keuangan bank tidak
disajikan .
b. Simpanan
Simpanan menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban lancar
yang terdiri dari giro wadiah dan tabungan wadiah. Bank menyajikan
simpanan pada pos kewajiban lancar dengan istilah tabungan wadiah
sebesar Rp295.089.000,00 pada bulan Maret dan Rp334.366.000,00 pada
bulan Juni.
Bank menyajikan simpanan dengan istilah tabungan wadiah
sementara dalam PSAK tabungan wadiah merupakan bagian dari
simpanan. Perbedaan ini terjadi karena bank tidak menerima dana dalam
bentuk giro wadiah sehingga bank mengambil kebijakan hanya
melaporkan tabungan wadiah. Meski terdapat perbedaan namun dapat
disimpulkan penya jian tabungan wadiah sesuai dengan PSAK No.59
paragraf 155.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Simpanan bank lain
Simpanan pada bank lain tidak disajikan dalam laporan keuangan bank
karena pihak bank tidak menerima dana yang berbentuk simpanan dari
bank lain.
d. Kewajiban lain
Kewajiban lainnya dalam PSAK No.59 dilaporkan pada pos
kewajiban. Kewajiban lain disajikan oleh bank dalam pos kewajiban
sebesar Rp199.362.000,00 pada bulan Maret dan Rp264.412.000,00 pada
bulan Juni. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dinyatakan penyajian
kewajiban lain sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.
e. Rupa-rupa Pasiva
Rupa-rupa pasiva dalam PSAK No.59 tidak disajikan. Laporan Bank
menyajikan rupa-rupa pasiva dalam pos kewajiban yaitu sebesar
Rp49.592.000,00 pada bulan Maret dan Rp40.293.000,00 pada bulan
Juni. Bank melaporkan rupa-rupa pasiva untuk melaporkan kewajiban
yang tidak dapat dikategorikan sebagai pos a sampai c dan f sampai o.
Berdasarkan penjelasan diatas bisa dikatakan rupa-rupa pasiva sama
artinya dengan kewajiban lain.
Bank melaporkan rupa-rupa pasiva dan juga melaporkan kewajiban
lain sementara PSAK No.59 tidak menyajikannya rupa-rupa pasiva hanya
melaporkan kewajiban lain. Secara umum penyajian rupa-rupa pasiva
dalam laporan bank tidak sesuai dengan PSAK No.59 karena bisa
membuat kewajiban lain dilaporkan dua kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
f. Kewajiban kepada bank lain
Kewajiban kepada bank lain menurut PSAK No.59 disajikan dalam
pos kewajiban. Kewajiban pada bank lain yang disajikan oleh bank yaitu
kewajiban kepada bank lain (selain BI) dan kewajiban pada Bank
Indonesia. Kedua-duanya baik kewajiban kepada bank lain (selain BI)
dan kewajiban pada BI disajikan dengan saldo nol (Rp0) baik pada bulan
Maret maupun bulan Juni.
Penyajian kewajiban kepada bank lain baik menurut PSAK maupun
menurut bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian kewajiban pada bank lain
dan kewajiban pada BI sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155 namun
bila tidak ada transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan.
g. Pembiayaan yang diterima
PSAK No.59 menyajikan segala hal yang berkaitan dengan dana yang
diterima sebagai pembiayaan dengan istilah pembiayaan yang diterima
dan dimasukan dalam pada pos kewajiban. Pihak bank menyajikan segala
hal yang yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan
dengan istilah pembiayaan / pinjaman yang diterima dan dimasukkan
dalam pos kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik bulan Maret maupun
Juni.
Penyajian pembiayaan yang diterima menurut PSAK No.59 disajikan
dengan istilah yang agak berbeda yaitu pembiayaan/pinjaman yang
diterima namun sama-sama diletakkan sebagai pos dari kewajiban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pembiayaan
yang diterima sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155 namun bila tidak
ada transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan.
h. Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan
Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan tidak
disajikan dalam laporan keuangan bank karena bank bila memperoleh
keuntungan langsung dibagi sesuai dengan kesepakatan yang ada.
i. Utang pajak
Utang pajak oleh bank tidak disajikan karena bank menyajikan kewajiban
pajak dalam pos kewajiban lain- lain. Penyajian utang pajak dalam
kewajiban lain tidak sesuai dengan PSAK.
j. Utang lainnya
Utang lainnya dalam laporan keuangan bank tidak disajikan karena bank
tidak memiliki utang lainnya kepada pihak manapun.
k. Antar kantor pasiva
Antar kantor pasiva adalah semua kewajiban bank terhadap kantor-
kantor yang lain, yaitu kantor pusat atau kantor cabang. Laporan
keuangan menurut PSAK tidak menyajikan akun antar kantor pasiva.
Laporan keuangan bank menyajikan akun antar kantor pasiva pada pos
kewajiban sebesar Rp0 (nol) baik pada bulan Maret maupun Juni.
Laporan keuangan bank menyajikan akun antar kantor pasiva
sedangkan dalam PSAK tidak disajikan. Perbedaan ini terjadi karena bank
masih terpengaruh laporan keuangan menurut SK Direksi BI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Meskipun terdapat
perbedaan namun penyajian antar kantor pasiva tidak menyimpang dari
PSAK karena dimasukkan dalam pos kewajiban, namun bila tidak ada
transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan.
l. Pinjaman subordinasi
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan perjanjian
yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban
tertentu dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari
semua simpanan dan pinjaman yang diterima. Pinjaman subordinasi
menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban.
Pinjaman subordinasi oleh bank disajikan pada pos kewajiban dengan
saldo nol (Rp0) baik dalam bulan Maret maupun Juni karena pihak bank
tidak menerima dana pinjaman subordinasi. Penyajian akun pinjaman
subordinasi oleh bank sama dengan penyajian pinjaman subordinasi
menurut PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian pinjaman
subordinasi dalam pos kewajiban sesuai dengan PSAK No.59 paragraf
155.
m. Investasi tidak terikat dari bukan bank
Laporan keuangan menurut PSAK No.59 menyajikan dana investasi
tidak terikat yang diterima oleh bank dari berbagai pihak bukan bank
sebagai pos dalam sisi pasiva. Pihak bank menyajikan investasi tidak
teikat dari bukan bank dengan istilah dana investasi tidak terikat dan
dimasukkan dalam pos kewajiban yaitu dengan total saldo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Rp7.226.373.000,00 pada bulan Maret dan Rp7.057640.000,00 pada
bulan Juni.
Penyajian dana investasi tidak terikat oleh bank disajikan dalam
kewajiban sedangkan dalam PSAK No.59 disajikan setelah pos
kewajiban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian
dana investasi tidak terikat dalam laporan keuangan bank tidak sesuai
dengan PSAK No.59 paragraf 155.
n. Investasi tidak terikat dari bank
Investasi tidak terikat dari bank tidak disajikan oleh bank karena bank
tidak menyediakan fasilitas investasi tidak terikat dari bank pada kegiatan
operasionalnya.
o. Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah modal atau pinjaman yang didukung oleh
instrument atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang.
Modal pinjaman menurut PSAK No.59 tidak disajikan dalam laporan
keuangan. Modal pinjaman dalam laporan keuangan bank disajikan pada
pos kewajiban pada urutan terakhir dengan saldo Rp0 baik pada bulan
Maret maupun bulan Juni.
Bank menyajikan akun modal pinjaman sedangkan menurut PSAK
No.59 tidak disajikan. Perbedaan ini terjadi karena bank terpengaruh pada
peraturan lain selain PSAK No.59. Meski terdapat perbedaan namun
penyajian akun modal pinjaman oleh bank tidak menyimpang dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
peraturan PSAK No.59, namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya
akun modal pinjaman tidak dilaporkan.
p. Modal Disetor
Modal disetor menurut PSAK No.59 dalam laporan keuangan
disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama. Modal disetor dalam
laporan keuangan bank disajikan pada urutan pertama dalam pos ekuitas
dengan total saldo Rp1.000.000.000,00 pada bulan Maret dan
Rp1.250.000.000,00 pada bulan Juni..
Penyajian modal disetor dalam PSAK No.59 sama dengan penyajian
dalam laporan keuangan bank. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
diambil kesimpulan penyajian modal disetor oleh bank sesuai dengan
PSAK No.59.
q. Tambahan Modal Disetor
Tambahan modal disetor menurut PSAK No.59 disajikan sebagai pos
dari ekuitas. Tambahan modal disetor pada laporan keuangan bank
disajikan dalam pos ekuitas yaitu dengan total saldo Rp64.800.000,00
pada bulan Maret dan Rp0 pada bulan Juni. Penyajian akun tambahan
modal disetor oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama disajikan
dalam pos ekuitas. Jadi dapat diambil kesimpulan penyajian akun
tambahan modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59.
r. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Akun selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam PSAK No.16 adalah
selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dibukukan dalam akun modal. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos ekuitas dengan saldo
sebesar Rp0 baik pada bulan Maret maupun bulan Juni. Bank dan PSAK
menyajikan akun selisih penilaian kembali aktiva tetap sama-sama
disajikan dalam akun modal. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan penyajian selisih penilaian kembali aktiva tetap sesuai
dengan PSAK No.16 paragraf 66.
s. Cadangan
Akun cadangan dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai pos
dari ekuitas dengan total saldo Rp440.733.000,00 pada bulan Maret dan
Rp380.522.000,00 pada bulan Juni. Cadangan ini dibentuk menurut
ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan rapat pemegang saham.
Akun cadangan dalam PSAK tidak disajikan pada laporan keuangan.
Bank menyajikan akun cadangan sementara PSAK tidak disajikan
pada laporan keuangannya. Perbedaan ini terjadi karena dana cadangan
dibentuk sesuai keputusan rapat pemegang saham selain itu bank
terpengaruh oleh peraturan lain. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan penyajian akun cadangan dalam laporan keuangan bank
tidak menyimpang dari PSAK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 1 Kas
• Disajikan sebagai pos dari aktiva Kas • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Sesuai PSAK 59
2 Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Sesuai PSAK 59
3 Giro pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Giro pada bank lain • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena tidak mempunyai giro pada bank lain
4 Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Sesuai PSAK 59
5 Efek-efek • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Efek-efek • Tidak disajikan karena bank tidak
menempatkan dananya dalam bentuk efek
6 Piutang • Disajikan pada aktiva
Piutang • Disajikan pada aktiva
Sesuai PSAK 59
7 Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva
Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva
Sesuai PSAK 59
8 Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva
Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva
Sesuai PSAK 59
9 Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Sesuai PSAK 59
10 Aktiva yang diperoleh untuk ijarah • Disajikan dalam pos aktiva dan
dikurangi dengan penyusutan
Ijarah • Disajikan dalam pos aktiva dan
dikurangi dengan penyusutan
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
11 Aktiva istishna dalam penyelesaian • Disajikan dalam pos aktiva lancar
dan dikurangi dengan termin istshna
Aktiva istishna • Disajikan dalam pos aktiva lancar
dan dikurangi dengan termin istshna
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
12 Penyertaan • Disajikan dalam pos aktiva
Penyertaan • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena bank tidak melakukan aktivitas penyertaan
13 Investasi yang lain • Disajikan dalam pos aktiva
Investasi yang lain • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena bank tidak menanamkan dananya dalam investasi
14 Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan • Disajikan pada pos aktiva tetap
dikurangi akumulasi penyusutan.
Aktiva tetap dan inventaris • Disajikan pada pos aktiva tetap
dikurangi akumulasi penyusutan.
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
15 Aktiva lain • Disajikan pada sisi aktiva
Rupa-rupa Aktiva • Disajikan pada sisi aktiva
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
16 Qard • Dimasukkan dalam akun aktiva
lain
Qard • Disajikan sebagi pos dari aktiva
lancar
Tidak Sesuai PSAK 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni (lanjutan) No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 17 Penyisihan kerugian aktiva produktif
• Disajikan dalam pos aktiva
Penyisihan penghapusan aktiva produktif • Disajikan dalam pos aktiva
Sesuai PSAK 31
18 Aktiva dalam valuta asing • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan
Aktiva dalam valuta asing • Disajikan dalam pos aktiva
Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
19 Antar kantor aktiva • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan
Antar kantor aktiva • Disajikan dalam pos aktiva
Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
20 Kewajiban segera • Disajikan dalam pos kewajiban
Kewajiban segera • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena bank tidak mempunyai kewajiban segera
21 Simpanan • Giro wadiah
Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan
• Tabungan wadiah Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan.
Simpanan • Giro wadiah
Tidak disajikan, karena bank tidak menerima simpanan dalam bentuk giro wadiah
• Tabungan wadiah Disajikan dalam kewajiban lancar sebagai pos dari akun simpanan.
Sesuai PSAK 59
22 Simpanan Bank lain • Disajikan sebagai akun dalam
kewajiban
Simpanan Bank lain • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena bank tidak menerima simpanan dari bank lain
23 Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban
lancar
Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban
lancar
Sesuai PSAK 59
24 Kewajiban pada bank lain • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Kewajiban pada bank lain • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Sesuai PSAK 59
25 Pembiayaan yang diterima • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Pembiayaan / pinjaman yang diterima • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
26 Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Tidak disajikan, karena semua
keuntungan langsung dibagikan
27 Utang Pajak • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Utang Pajak • Tidak ada dalam laporan
keuangan, karena pajak disajikan pada kewajiban lain
Tidak Sesuai PSAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni (lanjutan) No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 28 Utang lainnya
• Disajikan sebagai akun dalam pos kewajiban
Utang lainnya • Tidak disajikan, karena bank tidak
mempunyai utang-utang lainnya
29 Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Sesuai PSAK 59
30 Kewajiban pada BI • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan
Kewajiban pada BI • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
31 Antar kantor pasiva • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan
Antar kantor pasiva • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
32 Rupa-rupa pasiva • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan
Rupa-rupa pasiva • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Tidak sesuai karena bank telah melaporkan akun kewajiban lain
33 Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan
bank ü Disajikan pada pos investasi
tidak terikat
Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan
bank ü Disajikan pada pos kewajiban
Tidak sesuai
34 Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Disajikan pada pos investasi
tidak terikat
Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Tidak disajikan karena bank
tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank
35 Modal pinjaman • Tidak disajikan dalam laporan
Modal pinjaman • Disajikan dalam pos kewajiban
Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
36 Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada
urutan pertama
Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada
urutan pertama
Sesuai PSAK 59
37
Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas
Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas
Sesuai PSAK 59
38 Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva
tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas
Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva
tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas
Sesuai PSAK 16 Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 2. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan Maret dan Juni (lanjutan) No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 39 Ekuitas
• Cadangan ü Tidak disajikan dalam laporan
keuangan
Ekuitas • Cadangan ü Disajikan dalam pos ekuitas
Dalam PSAK tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam neraca Bank Perkreditan
Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan Maret dan Juni 2006 ditemukan banyak
persamaan dengan PSAK. Persamaan itu antara lain persamaan penggunaan istilah
dan persamaan letak penyajian. Dalam laporan keuangan bank juga terdapat
perbedaan dengan peraturan yang ada dalam PSAK. Perbedaan itu antara lain
perbedaan istilah dan perbedaan letak penyajian. Adapun perbedaan itu terletak pada
akun sebagai berikut :
a. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah
Aktiva yang diperoleh untuk ijarah oleh pihak bank disajikan dengan istilah
yang berbeda yaitu dengan nama ijarah. Perbedaan ini terjadi karena bank
merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka pihak
bank menggunakan istilah ijarah yang di anggap lebih mudah di mengerti oleh
karyawan maupun pemakai laporan keungan.
b. Aktiva istishna dalam penyelesaian
Aktiva istishna dalam penyelesaian oleh pihak bank disajikan dengan istilah
yang berbeda yaitu dengan nama aktiva istishna. Perbedaan ini terjadi karena
bank merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka
pihak bank menggunakan istilah aktiva istishna yang lebih mudah dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
c. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan oleh bank disajikan dengan istilah
aktiva tetap dan inventaris. Penyajian aktiva tetap dan inventaris dalam laporan
keuangan bank ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29
agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan istilah dalam penyajian aktiva
tetap dan akumulasi penyusutan ini terjadi karena laporan bank juga dipengaruhi
peratutan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR.
d. Aktiva lain
Aktiva lain oleh bank disajikan dengan istilah rupa-rupa aktiva. Penyajian
rupa-rupa aktiva dalam laporan keuangan bank ini sesuai dengan SK Direksi BI
No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan
istilah dalam penyajian aktiva lain ini terjadi karena bank juga terpengaruh
peratutan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR.
e. Qard
Qard dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai akun dalam pos aktiva
lancar, sementara dalam PSAK No.59 qard yang berasal dari intern disajikan
pada aktiva lain sebagai pinjaman qard. Perbedaan ini terjadi karena bank
mencoba melaporkan dana qard secara terbuka maka oleh bank qard yang berasal
dari intern disajikan secara khusus terpisah dari aktiva lain.
f. Aktiva dalam valuta asing
Aktiva dalam valuta asing dalam PSAK No.59 tidak disajikan sementara
dalam laporan keuangan bank disajikan dalam pos aktiva. Penyajian aktiva dalam
valuta asing ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan penyajian aktiva dalam valuta
asing ini terjadi karena bank juga terpengaruh peraturan SK Direksi BI
No.28/58/KEP/DIR.
g. Antar kantor aktiva
Antar kantor aktiva dalam PSAK tidak disajikan sementara dalam laporan
keuangan bank disajikan dalam pos aktiva. Penyajian antar kantor aktiva ini
sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995. Jadi
dapat disimpulkan perbedaan penyajian antar kantor aktiva ini terjadi karena
bank juga terpengaruh peraturan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR.
h. Pembiayaan yang diterima
Pembiayaan yang diterima pihak bank disajikan dengan istilah yang agak
berbeda yaitu dengan nama pembiayaan/pinjaman yang diterima. Perbedaan ini
terjadi karena pihak bank telah terbiasa menggunakan istilah pinjaman yang
diterima yang sesuai SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Setelah bank mulai
menggunakan PSAK No.59 kebiasaan ini masih melekat sehingga pembiayaan
yang diterima disajikan dengan pembiayaan/pinjaman yang diterima.
i. Utang Pajak
Utang pajak dalam laporan keuangan bank dimasukkan dalam kewajiban lain, ini
tidak sesuai dengan PSAK No.59. Perbedaan ini terjadi karena bank beralasan
dengan utang pajak dimasukkan dalam kewajiban lain- lain laporan keuangan
menjadi lebih ringkas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
j. Kewajiban pada BI
Kewajiban pada BI dalam PSAK tidak disajikan namun dalam laporan keuangan
bank disajikan pada pos kewajiban. Penyajian kewajiban pada BI ini sesuai
dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Perbedaan penyajian kewajiban pada
BI ini terjadi karena pihak bank dalam menyusun laporan keuangan juga
dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR.
k. Antar kantor pasiva
Antar kantor pasiva dalam laporan keuangan menurut PSAK tidak disajikan,
sementara pihak bank melaporkannya pada pos kewajiban. Penyajian antar
kantor pasiva ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Perbedaan
penyajian antar kantor pasiva ini terjadi karena pihak bank dalam menyusun
laporan keuangan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR.
l. Rupa-rupa pasiva
Rupa-rupa pasiva dalam PSAK tidak disajikan dalam laporan keuangan. Bank
melaporkan rupa-rupa pasiva dalam pos kewajiban sesuai dengan SK Direksi BI
No.28/58/KEP/DIR. Perbedaan penyajian rupa-rupa pasiva ini terjadi karena
bank dalam menyusun laporan keuangan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI
No.28/58/KEP/DIR. Penyajian rupa-rupa pasiva dalam laporan bank ini tidak
sesuai dengan PSAK No.59 karena bank juga melaporkan kewajiban lain.
m. Investasi tidak terikat dari bukan bank
Investasi tidak terikat dari bukan bank dalam laporan keuangan bank
disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan dana investasi tidak terikat.
Perbedaan ini terjadi karena bank telah terbiasa menggunakan istilah dana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
investasi tidak terikat untuk menyebut investasi tidak terikat dari bukan bank.
Istilah ini tidak akan rancu dengan investasi tidak terikat dari bank karena bank
tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank.
Investasi tidak terikat dalam PSAK disajikan terpisah dari kewajiban, namun
pihak bank menyajikan dana investasi tidak terikat dalam pos kewajiban.
Perbedaan ini terjadi karena kurang pemahaman pihak bank pada peraturan
PSAK No.59.
n. Modal pinjaman
Modal pinjaman dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun pihak bank
melaporkannya pada pos kewajiban. Penyajian modal pinjaman ini sesuai dengan
SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian modal pinjaman ini
terjadi karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK Direksi
BI No.28/58/KEP/DIR.
o. Cadangan
Cadangan dalam PSAK tidak disajikan dalam laporan keuangan, namun pihak
bank menyajikannya pada pos ekuitas. Penyajian cadangan ini sesuai dengan SK
Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian cadangan ini terjadi
karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK Direksi BI
No.28/58/KEP/DIR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2. Perbandingan Neraca Triwulan III dan IV dengan PSAK
Aktiva dalam laporan keuangan bank secara umum telah disajikan sesuai
dengan PSAK karena telah disajikan berurutan dari yang paling lancar
(liquid).
a. Kas
Kas menurut PSAK adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah
maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang
sah, yang disajikan sebagai aktiva lancar. Kas pada laporan keuangan
BPRS Bangun Drajat Warga disajikan pada aktiva lancar sebesar
Rp204.565.000,00 pada bulan September dan Rp326.134.000,00 pada
bulan Desember sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu. Penyajian kas
menurut PSAK dan penyajian kas dalam bank sama yaitu disajikan
dalam aktiva lancar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan
penyajian kas oleh bank telah sesuai dengan PSAK 59 paragraf 154.
b. Penempatan pada Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank
Indonesia baik dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito
berjangka, dan lain- lainnya yang sejenis yang dimaksudkan untuk
memperoleh pendapatan. Penempatan pada Bank Indonesia dalam PSAK
disajikan dalam aktiva lancar. Penempatan pada BI dalam laporan bank
disajikan pada aktiva lancar sebesar Rp0 baik pada bulan September
maupun bulan Juli.. Bank menyajikan penempatan pada BI dengan saldo
Rp0 karena bank tidak menempatkan dananya pada Bank Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Penempatan pada Bank Indonesia pada PSAK No.59 dan dalam
laporan bank sama-sama disajikan dalam pos aktiva lancar. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan penyajian penempatan pada
Bank Indonesia telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun
bila tidak transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan.
c. Giro pada bank lain
Giro pada bank lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena
bank tidak menanamkan dananya dalam bentuk giro pada bank lain.
d. Penempatan pada bank lain
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank
lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam bentuk intercall
money, deposito berjangka, dan lainnya yang sejenis. Penempatan pada
bank lain dalam PSAK No.59 disajikan pada pos aktiva. Penempatan
pada bank lain oleh bank disajikan pada pos aktiva sebesar
Rp2.683.663.000,00 pada bulan September dan Rp3.242.209.000,00
pada bulan Desember.
Penyajian penempatan pada bank lain dalam PSAK No.59 dan dalam
laporan bank sama-sama disajikan pada aktiva lancar. Jadi bisa
disimpulkan penyajian penempatan pada bank lain pada laporan bank
telah sesuai dengan PSAK No 59 paragraf 154.
e. Efek-efek
Efek-efek tidak disajikan pada laporan bank karena bank tidak
menanamkan dananya dalam bentuk surat berharga komersial, saham,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka, dan setiap derivatif dari efek.pada pihak manapun.
f. Piutang
Penyajian piutang dalam PSAK No.59 pada aktiva lancar terdiri atas
piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan
ijarah. Piutang oleh bank disajikan pada sisi aktiva lancar terdiri dari
piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, pendapatan margin
mudharabah yang ditangguhkan, dan pendapatan margin istishna yang
ditangguhkan.
Penyajian piutang oleh bank dan dalam PSAK No.59 sama-sama
disajikan dalam aktiva lancar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan penyajian piutang oleh bank telah sesuai dengan PSAK
No.59 paragraf 154.
g. Pembiayaan mudharabah
Pembiayaan mudhrabah dalam PSAK No.59 disajikan pada pos
aktiva. Penyajian pembiayaan mudharabah oleh pihak bank disajikan
dalam golongan aktiva sebesar Rp3.753.520.000,00 pada bulan
September dan Rp3.939.679.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank dan menurut PSAK
No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan
penyajian pembiayaan mudharabah oleh bank telah sesuai dengan PSAK
No.59 paragaf 154.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
h. Pembiayaan musyarakah
Pembiayaan musyarakah dalam PSAK No.59 disajikan pada sisi
aktiva. Pada laporan bank pembiayaan musyarakah disajikan dalam
aktiva sebesar Rp420.285.000,00 pada bulan September dan
Rp325.109.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank dan menurut PSAK
No.59 sama-sama disajikan dalam pos aktiva. Jadi bisa disimpulkan
penyajian pembiayaan musyarakah oleh bank telah sesuai dengan PSAK
No.59 paragraf 154.
i. Persediaan
Persediaan menurut PSAK No.59 adalah aktiva yang dibeli untuk
dijual kembali pada klien yang dilaporkan pada neraca sebagai aktiva
lancar. Laporan keuangan bank menyajikan akun persediaan dalam pos
aktiva lancar dengan saldo Rp0 baik pada bulan September maupun bulan
Desember.
Akun persediaan dalam laporan keuangan bank maupun dalam PSAK
No.59 sama-sama disajikan sebagai aktiva lancar. Penyajian akun
persediaan oleh bank telah sesuai dengan PSAK No.59 namun bila tidak
terdapat persediaan sebaiknya tidak dilaporkan.
j. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah
PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan
istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah dan disajikan dalam pos aktiva
dan dikurangi dengan penyusutan. Laporan keuangan bank menyajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
aktiva yang berkaitan dengan ijarah dengan istilah ijarah dan disajikan
dalam pos aktiva lancar dan dikurangi dengan penyusutan. Bank
menyajikan ijarah sebesar Rp76.628.000,00 pada bulan September dan
Rp72.231.000,00 pada bulan Desember.
Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan
dengan ijarah. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank
menganggap istilah aktiva yang diperoleh untuk ijarah terlalu panjang
sehingga tidak simple sehingga bank memakai istilah ijarah agar lebih
mudah dan simple. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit
berbeda namun penyajian aktiva ijarah oleh bank telah sesuai dengan
PSAK No.59 paragraf 154.
k. Aktiva istishna dalam penyelesaian
PSAK No.59 menyajikan aktiva yang berkaitan dengan istishna
dengan istilah aktiva istishna dalam penyelesaian dan disajikan dalam pos
aktiva dan dikurangi dengan termin istshna. Laporan bank menyajikan
aktiva yang berkaitan dengan istishna dengan istilah aktiva istishna dan
disajikan dalam pos aktiva dan dikurangi dengan termin istishna. Bank
menyajikan ijarah sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan
Desember.
Terdapat perbedaan istilah dalam penyajian aktiva yang berkaitan
dengan istishna. Perbedaan istilah ini terjadi karena pihak bank telah
terbiasa dan lebih familiar dengan istilah aktiva istishna dalam
penghapusan sehingga pemakaian istilah itu dianggap lebih mudah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dapat cepat dimengerti. Walaupun terdapat istilah yang digunakan sedikit
berbeda namun penyajian aktiva istishna dalam penghapusan oleh bank
telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154 namun apabila tidak ada
transaksinya sebaiknya tidak dilaporkan.
l. Penyertaan
Penyertaan adalah sejumlah dana bank yang dititipkan ke pihak lain
selain Bank Indonesia maupun bank swasta lainnya. Penyertaaan
dilakukan dalam suatu investasi pada badan tertentu. Laporan keuangan
bank tidak menyajikan penyertaan karena bank dalam kegiatan
operasionalnya tidak melakukan penyertaan pada pihak manapun.
m. Investasi lain
Investasi lain adalah investasi selain penyertaan pada badan tertentu.
Investasi lain tidak disajikan pada laporan keuangan bank karena bank
tidak menanamkan dananya dalam bentuk investasi lainnya.
n. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
Penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah penyisihan yang
dibentuk untuk menutup kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dapat
diterimanya kembali sebagian atau seluruh kredit, pembiayaan yang
diberikan maupun dana yang ditempatkan pada bank lain. Penyisihan
penghapusan aktiva produktif dibentuk sebesar estimasi kerugian aktiva
produktif dan piutang tidak dapat ditagih sesuai dengan denominasi mata
uang aktiva produktif dan piutang yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Penyisihan penghapusan aktiva produktif ini sejalan dengan SK
Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995 dan PSAK 31.
Bank menyajikan penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam pos
aktiva sebesar Rp137.109.000,00 pada bulan September dan
Rp127.837.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif disajikan dalam
PSAK No.31 pada po aktiva. Jadi bisa disimpulkan penyajian penyisihan
penghapusan aktiva produktif oleh bank sesuai dengan PSAK No.31
paragraf 88.
o. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
Aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap dalam PSAK No.59
disajikan dengan istilah aktiva tetap dan akumulasi penyusutan. Laporan
keuangan bank menyajikan aktiva yang berkaitan dengan aktiva tetap
dengan istilah aktiva tetap dan inventaris dikurangi akumulasi
penyusutan. Aktiva tetap dan inventaris yang disajikan oleh bank yaitu
sebesar Rp916.184.000,00 pada bulan September dan Rp895.505.000,00
pada bulan Desember dan akumulasi penghapusan aktiva tetap disajikan
sebesar Rp287.281.000,00 pada bulan September dan Rp285.639.000,00
pada bulan Desember. Penyajian aktiva tetap dan inventaris sudah sesuai
dengan PSAK No 59 paragraf 154 karena diletakkan pada pos aktiva.
p. Aktiva lain
Aktiva lain menurut PSAK No.59 disajikan pada urutan terakhir pada
sisi aktiva. Laporan keuangan bank menyajikan aktiva lain pada urutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
terakhir pos aktiva dengan saldo Rp116.764.000,00 pada bulan September
danRp136.347.000,00 pada bulan Desember. Penyajian akiva lain dalam
laporan keuangan bank sama dengan penyajian dalam PSAK No.59.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian aktiva lain
dalam laporan bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 154.
q. Qard
Berdasarkan PSAK No.59 dana qard yang berasal dari intern bank
disajikan pada aktiva lainnya. Laporan keuangan bank menyajikan akun
qard sebagai pos dari aktiva lancar dengan saldo Rp41.628.000,00 pada
bulan September dan Rp38.884.000,00 pada bulan Desember. Terdapat
perbedaan letak penyajian akun qard menurut PSAK disajikan dalam
akun aktiva lain namun oleh pihak bank disajikan sebagai pos dari aktiva
lancar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan
penyajian qard tidak sesuai dengan PSAK No.59.
Pasiva dalam laporan keuangan BPRS Bangun Drajat Warga secara umum
sudah sesuai dengan PSAK yang terdiri atas pos kewajiban, investasi tidak
terikat, dan ekuitas. Akun-akun dalam pasiva disusun berurutan dari yang
paling lancar atau dari yang paling pendek jatuh temponya.
a. Kewajiban segera
Kewajiban segera adalah kewajiban bank pada pihak lain yang
sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan perintah amanat atau perjanjian
sebelumnya. Kewajiban segera dalam laporan keuangan bank disajikan
pada pos kewajiban lancar dengan saldo Rp0 pada bulan September dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Rp139.912.000,00 pada bulan Desember. Penyajian kewajiban segera
pada laporan keuangan bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban
sesuai dengan PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian kewajiban
segera dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59.
b. Simpanan
Simpanan menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban lancar
yang terdiri dari giro wadiah dan tabungan wadiah. Bank menyajikan
simpanan pada pos kewajiban lancar dengan istilah tabungan wadiah
sebesar Rp359.441.000,00 pada bulan September dan Rp383.766.000,00
pada bulan Desember.
Bank menyajikan simpanan dengan istilah tabungan wadiah
sementara dalam PSAK tabungan wadiah merupakan bagian dari
simpanan. Perbedaan ini terjadi karena bank tidak menerima dana dalam
bentuk giro wadiah sehingga bank mengambil kebijakan hanya
melaporkan tabungan wadiah. Meski terdapat perbedaan namun dapat
disimpulkan penyajian tabungan wadiah sesuai dengan PSAK No.59
paragraf 155.
c. Simpanan bank lain
Simpanan pada bank lain tidak disajikan dalam laporan keuangan bank
karena pihak bank tidak menerima dana yang berbentuk simpanan dari
bank lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
d. Kewajiban lain
Kewajiban lainnya dalam PSAK No.59 dilaporkan pada pos
kewajiban lancar. Kewajiban lain disajikan oleh bank dalam kewajiban
lancar sebesar Rp310.790.000,00 pada bulan September dan
Rp83.223.000,00 pada bulan Desember. Kewajiban lainnya oleh bank dan
dalam PSAK No.59 dimasukkan dalam kategori kewajiban lancar.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dinyatakan penyajian kewajiban lain
sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155.
e. Kewajiban kepada bank lain
Kewajiban kepada bank lain menurut PSAK No.59 disajikan dalam
pos kewajiban. Kewajiban pada bank lain yang disajikan oleh bank yaitu
kewajiban pada Bank Indonesia dengan saldo nol (Rp0) baik pada bulan
September maupun bulan Desember.
Penyajian kewajiban kepada bank lain baik menurut PSAK No.59
maupun menurut bank sama-sama disajikan pada pos kewajiban.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian kewajiban
pada bank lain dan kewajiban pada BI sesuai dengan PSAK No.59
paragraf 155.
f. Pembiayaan yang diterima
PSAK No.59 menyajikan segala hal yang berkaitan dengan dana yang
diterima sebagai pembiayaan dengan istilah pembiayaan yang diterima
dan dimasukan dalam pada pos kewajiban. Pihak bank menyajikan segala
hal yang yang berkaitan dengan dana yang diterima sebagai pembiayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dengan istilah pinjaman yang diterima dan dimasukkan dalam pos
kewajiban dengan saldo nol (Rp0) baik bulan September maupun
Desember.
Penyajian pembiayaan yang diterima menurut PSAK No.59 disajikan
dengan istilah yang agak berbeda yaitu pinjaman yang diterima namun
sama-sama diletakkan sebagai pos dari kewajiban. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pembiayaan yang diterima
sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 155 namun bila tidak ada
transaksinya sebaiknya tidak perlu dilaporkan.
g. Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan
Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan tidak
disajikan dalam laporan keuangan bank karena bank bila memperoleh
keuntungan langsung dibagi sesuai dengan kesepakatan yang ada.
h. Utang pajak
Utang pajak oleh bank tidak disajikan karena bank menyajikan kewajiban
pajak dalam akun kewajiban lain- lain. Penyajian utang pajak dalam akun
kewajiban lain- lain tidak sesuai dengan PSAK.
i. Utang lainnya
Utang lainnya dalam laporan keuangan bank tidak disajikan karena bank
tidak memiliki utang lainnya kepada pihak manapun.
j. Pinjaman subordinasi
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan perjanjian
yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi kewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
tertentu dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari
semua simpanan dan pinjaman yang diterima. Pinjaman subordinasi
menurut PSAK No.59 disajikan pada pos kewajiban.
Pinjaman subordinasi oleh bank disajikan pada pos kewajiban dengan
saldo nol (Rp0) baik dalam bulan September maupun Desember karena
pihak bank tidak menerima dana pinjaman subordinasi. Penyajian akun
pinjaman subordinasi oleh bank sama dengan penyajian pinjaman
subordinasi menurut PSAK No.59. Jadi dapat disimpulkan penyajian
pinjaman subordinasi dalam pos kewajiban sesuai dengan PSAK No.59.
k. Investasi tidak terikat dari bukan bank
Laporan keuangan menurut PSAK No.59 menyajikan dana investasi
tidak terikat yang diterima oleh bank dari berbagai pihak bukan bank
sebagai pos dalam sisi pasiva. Pihak bank menyajikan investasi tidak
teikat dari bukan bank dengan istilah dana investasi tidak terikat dan
dimasukkan dalam pos investasi tidak terikat setelah pos kewajiban yaitu
dengan total saldo Rp7.254.690.000,00 pada bulan September dan
Rp7.731.891.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian dana investasi tidak terikat oleh bank disajikan dalam pos
investasi dana terikat setelah pos kewajiban sama dengan peraturan dalam
PSAK No.59. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian
dana investasi tidak terikat dalam laporan keuangan bank sesuai dengan
PSAK No.59 paragraf 155.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
l. Investasi tidak terikat dari bank
Investasi tidak terikat dari bank tidak disajikan oleh bank karena bank
tidak menyediakan fasilitas investasi tidak terikat dari bank pada kegiatan
operasionalnya.
m. Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah modal atau pinjaman yang didukung oleh
instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang.
Modal pinjaman menurut PSAK No.59 tidak disajikan dalam laporan
keuangan. Modal pinjaman dalam laporan keuangan bank disajikan pada
pos kewajiban pada urutan terakhir dengan saldo Rp0 baik pada bulan
September maupun bulan Desember.
Bank menyajikan akun modal pinjaman sedangkan menurut PSAK
No.59 tidak disajikan. Perbedaan ini terjadi karena bank terpengaruh pada
peraturan lain selain PSAK No.59. Meski terdapat perbedaan namun
penyajian akun modal pinjaman oleh bank tidak menyimpang dari
peraturan PSAK No.59, namun bila tidak ada transaksinya sebaiknya
akun modal pinjaman tidak dilaporkan.
n. Modal Disetor
Modal disetor menurut PSAK No.59 dalam laporan keuangan
disajikan pada pos ekuitas pada urutan pertama. Modal disetor dalam
laporan keuangan bank disajikan pada urutan pertama dalam pos ekuitas
dengan total saldo Rp1.250.000.000,00 pada bulan September dan
Rp1.250.000.000,00 pada bulan Desember..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Penyajian modal disetor dalam PSAK No.59 sama dengan penyajian
dalam laporan keuangan bank. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
diambil kesimpulan penyajian modal disetor oleh bank sesuai dengan
PSAK No.59 paragraf 155.
o. Tambahan Modal Disetor
Tambahan modal disetor menurut PSAK No.59 disajikan sebagai pos
dari ekuitas. Tambahan modal disetor pada laporan keuangan bank
disajikan dalam pos ekuitas yaitu dengan total saldo Rp0 pada bulan
September dan Rp96.660.000,00 pada bulan Desember. Penyajian akun
tambahan modal disetor oleh bank dan menurut PSAK No.59 sama-sama
disajikan dalam pos ekuitas. Jadi dapat diambil kesimpulan penyajian
akun tambahan modal disetor oleh bank sesuai dengan PSAK No.59
paragraf 155.
p. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Akun selisih penilaian kembali aktiva tetap disajikan dalam PSAK No.16
adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat)
aktiva tetap dibukukan dalam akun modal. Selisih penilaian kembali
aktiva tetap dalam laporan keuangan bank disajikan pada pos ekuitas
dengan saldo sebesar Rp0 baik pada bulan September maupun bulan
Desember. Bank dan PSAK sama-sama menyajikan akun selisih penilaian
kembali aktiva tetap dalam pos ekuitas. Berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan penyajian selisih penilaian kembali aktiva tetap sesuai
dengan PSAK No.16 paragraf 66.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
q. Cadangan
Akun cadangan dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai pos
dari ekuitas dengan total saldo Rp380.522.000,00 pada bulan September
dan Rp380.522.000,00 pada bulan Desember. Cadangan ini dibentuk
menurut ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan rapat pemegang
saham. Akun cadangan dalam PSAK tidak disajikan pada laporan
keuangan.
Bank menyajikan akun cadangan sementara PSAK tidak disajikan
pada laporan keuangannya. Perbedaan ini terjadi karena dana cadangan
dibentuk sesuai keputusan rapat pemegang saham selain itu bank
terpengaruh oleh peraturan lain. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan penyajian akun cadangan dalam laporan keuangan bank
tidak menyimpang dari PSAK .
Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 1 Kas
• Disajikan sebagai pos dari aktiva Kas • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Sesuai PSAK 59
2 Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Penempatan pd BI • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Sesuai PSAK 59
3 Giro pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Giro pada bank lain • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena tidak mempunyai giro pada bank lain
4 Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva
lancar
Penempatan pada bank lain • Disajikan sebagai pos dari aktiva
lancar
Sesuai PSAK 59
5 Efek-efek • Disajikan sebagai pos dari aktiva
lancar
Efek-efek • Tidak disajikan karena bank tidak
menempatkan dananya dalam bentuk efek
6 Piutang • Disajikan pada aktiva
Piutang • Disajikan pada aktiva
Sesuai PSAK 59
7 Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva
Pembiayaan Mudharabah • Disajikan pada aktiva
Sesuai PSAK 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan)
No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 8 Pembiayaan Musyarakah
• Disajikan pada aktiva Pembiayaan Musyarakah • Disajikan pada aktiva
Sesuai PSAK 59
9 Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Persediaan • Disajikan sebagai pos dari aktiva
Sesuai PSAK 59
10 Aktiva yang diperoleh untuk ijarah • Disajikan dalam pos aktiva dan
dikurangi dengan penyusutan.
Ijarah • Disajikan dalam pos aktiva dan
dikurangi dengan penyusutan.
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
11 Aktiva istishna dalam penyelesaian • Disajikan dalam pos aktiva lancar
dan dikurangi dengan termin istshna
Aktiva istishna • Disajikan dalam pos aktiva lancar
dan dikurangi dengan termin istshna
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
12 Penyertaan • Disajikan dalam pos aktiva lancar
Penyertaan • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena bank tidak melakukan aktivitas penyertaan
13 Investasi yang lain • Disajikan dalam pos aktiva lancar
Investasi yang lain • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena bank tidak menanamkan dananya dalam investasi
14 Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan • Disajikan pada pos aktiva
dikurangi akumulasi penyusutan.
Aktiva tetap dan inventaris • Disajikan pada pos aktiva
dikurangi akumulasi penyusutan.
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
15 Aktiva lain • Disajikan pada sisi aktiva
Aktiva lain-lain • Disajikan pada sisi aktiva
Sesuai
16 Qard • Dimasukkan dalam akun aktiva
lain
Qard • Disajikan sebagi pos dari aktiva
lancar
Tidak Sesuai PSAK 59
17 Penyisihan penghapusan aktiva produktif • Disajikan dalam pos aktiva
Penyisihan penghapusan aktiva produktif • Disajikan dalam pos aktiva
Sesuai PSAK 31 Sesuai
18 Kewajiban segera • Disajikan dalam pos kewajiban
Kewajiban segera • Disajikan dalam pos kewajiban
Sesuai
19 Simpanan • Giro wadiah ü Disajikan dalam kewajiban
lancar sebagai pos dari akun simpanan
• Tabungan wadiah ü Disajikan dalam kewajiban
lancar sebagai pos dari akun simpanan
Simpanan • Giro wadiah ü Disajikan dalam kewajiban
lancar sebagai pos dari akun simpanan
• Tabungan wadiah ü Disajikan dalam kewajiban
lancar sebagai pos dari akun simpanan
Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan)
No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 20 Simpanan Bank lain
• Disajikan sebagai akun dalam kewajiban
Simpanan Bank lain • Tidak disajikan dalam laporan
keuangan karena bank tidak menerima simpanan dari bank lain
21 Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban
Kewajiban lain • Disajikan pada pos kewajiban
Sesuai PSAK 59
22 Kewajiban pada bank lain • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Kewajiban pada Bank Indonesia • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Sesuai PSAK 59
23 Pembiayaan yang diterima • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Pinjaman yang diterima • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Sesuai PSAK 59 namun beda istilah Sesuai
24 Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan • Tidak disajikan, karena semua
keuntungan langsung dibagikan
25 Utang Pajak • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Utang Pajak • Tidak disajikan, karena pajak oleh
bank disajikan pada kewajiban lain-lain
Tidak Sesuai
26 Utang lainnya • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Utang lainnya • Tidak disajikan, karena bank tidak
mempunyai utang-utang lainnya
27 Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Pinjaman subordinasi • Disajikan sebagai akun dalam pos
kewajiban
Sesuai PSAK 59
28 Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan
bank ü Disajikan pada pos investasi
tidak terikat
Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bukan
bank ü Disajikan pada pos investasi
tidak terikat
Sesuai PSAK 59
29 Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Disajikan pada pos investasi
tidak terikat
Dana Investasi Tidak Terikat • Investasi tidak terikat dari bank ü Tidak disajikan karena bank
tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank
30 Modal pinjaman • Tidak disajikan dalam laporan
Modal pinjaman • Disajikan dalam pos kewajiban
Dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
31 Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada
urutan pertama
Ekuitas • Modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas pada
urutan pertama
Sesuai PSAK 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 3. Perbandingan PSAK dengan Neraca Bulan September dan Desember (lanjutan)
No PSAK BPRS BDW KETERANGAN 32
Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas
Ekuitas • Tambahan modal disetor ü Disajikan pada pos ekuitas
Sesuai PSAK 59
33 Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva
tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas
Ekuitas • Selisih penilaian kembali aktiva
tetap ü Disajikan dalam pos ekuitas
Sesuai PSAK 16 Sesuai
34 Ekuitas • Cadangan ü Tidak disajikan dalam laporan
keuangan
Ekuitas • Cadangan ü Disajikan dalam pos ekuitas
Dalam PSAK tidak disajikan namun tidak bertentangan dengan PSAK
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam neraca Bank Perkreditan
Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan September dan Desember 2006
ditemukan banyak persamaan dengan PSAK. Persamaan itu antara lain persamaan
penggunaan istilah dan persamaan letak penyajian. Dalam laporan keuangan bank
juga terdapat perbedaan dengan peraturan yang ada dalam PSAK. Perbedaan itu
antara lain perbedaan istilah dan perbedaan letak penyajian. Adapun perbedaan itu
terletak pada akun sebagai berikut :
a. Aktiva yang diperoleh untuk ijarah
Aktiva yang diperoleh untuk ijarah oleh pihak bank disajikan dengan istilah
yang berbeda yaitu dengan nama ijarah. Perbedaan ini terjadi karena bank
merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka pihak
bank menggunakan istilah ijarah yang di anggap lebih mudah di mengerti oleh
karyawan maupun pemakai laporan keungan.
b. Aktiva istishna dalam penyelesaian
Aktiva istishna dalam penyelesaian oleh pihak bank disajikan dengan istilah
yang berbeda yaitu dengan nama aktiva istishna. Perbedaan ini terjadi karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
bank merasa tidak simple untuk menyebut sesuai dengan PSAK No.59 maka
pihak bank menggunakan istilah aktiva istishna yang lebih mudah dimengerti.
c. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan oleh bank disajikan dengan istilah
aktiva tetap dan inventaris. Penyajian aktiva tetap dan inventaris dalam laporan
keuangan bank ini sesuai dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29
agustus 1995. Jadi dapat disimpulkan perbedaan istilah dalam penyajian aktiva
tetap dan akumulasi penyusutan ini terjadi karena laporan bank juga dipengaruhi
peratutan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR.
d. Qard
Qard dalam laporan keuangan bank disajikan sebagai akun dalam pos aktiva
lancar, sementara dalam PSAK No.59 qard yang berasal dari intern disajikan
pada aktiva lain sebagai pinjaman qard. Perbedaan ini terjadi karena bank
mencoba melaporkan dana qard secara terbuka maka oleh bank qard yang berasal
dari intern disajikan secara khusus terpisah dari aktiva lain.
e. Pembiayaan yang diterima
Pembiayaan yang diterima pihak bank disajikan dengan istilah yang agak
berbeda yaitu dengan nama pembiayaan/pinjaman yang diterima. Perbedaan ini
terjadi karena pihak bank telah terbiasa menggunakan istilah pinjaman yang
diterima yang sesuai SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Setelah bank mulai
menggunakan PSAK No.59 kebiasaan ini masih melekat sehingga pembiayaan
yang diterima disajikan dengan pembiayaan/pinjaman yang diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
f. Utang Pajak
Utang pajak dalam laporan keuangan bank dimasukkan dalam kewajiban lain, ini
tidak sesuai dengan PSAK No.59. Perbedaan ini terjadi karena bank beralasan
dengan utang pajak dimasukkan dalam kewajiban lain- lain laporan keuangan
menjadi lebih ringkas.
g. Investasi tidak terikat dari bukan bank
Investasi tidak terikat dari bukan bank dalam laporan keuangan bank
disajikan dengan istilah yang berbeda yaitu dengan dana investasi tidak terikat.
Perbedaan ini terjadi karena bank telah terbiasa menggunakan istilah dana
investasi tidak terikat untuk menyebut investasi tidak terikat dari bukan bank.
Istilah ini tidak akan rancu dengan investasi tidak terikat dari bank karena bank
tidak menerima dana investasi tidak terikat dari bank.
h. Modal pinjaman
Modal pinjaman dalam PSAK No.59 tidak disajikan namun pihak bank
melaporkannya pada pos kewajiban. Penyajian modal pinjaman ini sesuai dengan
SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian modal pinjaman ini
terjadi karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK Direksi
BI No.28/58/KEP/DIR.
i. Cadangan
Cadangan dalam PSAK No.59 tidak disajikan dalam laporan keuangan, namun
pihak bank menyajikannya pada pos ekuitas. Penyajian cadangan ini sesuai
dengan SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR. Jadi perbedaan penyajian cadangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
ini terjadi karena bank dalam menyusun laporan juga dipengaruhi oleh SK
Direksi BI No.28/58/KEP/DIR.
3. Perbandingan Laba Rugi Triwulan I dan II dengan PSAK
Laporan laba rugi triwulan I dan II secara umum telah disajikan sesuai
dengan PSAK ya itu terdiri dari pos pendapatan dan beban.
a) Pendapatan dari operasi utama
Pendapatan dari operasi utama adalah pendapatan yang timbul dari
kegiatan utama perusahaan dalam mencapai tujuannya.
1 ) Pendapatan dari jual beli
Pendapatan dari jual beli menurut PSAK No.59 disajikan pada
pos pendapatan operasi utama yang terdiri dari pendapatan marjin
mudharabah, pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih
istishna pararel. Pendapatan dari jual beli oleh bank disajikan pada
pos pendapatan operasi utama yang terdiri dari pendapatan marjin
mudharabah, pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih
istishna pararel, yang sesuai dengan PSAK No.59. Total saldo dari
pendapatan jual beli yang dilaporkan bank adalah Rp84.677.000,00
pada bulan Maret dan Rp188.807.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian pendapatan dari jual beli oleh bank sama dengan
penyajian menurut PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan
operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan
penyajian pendapatan dari jual beli dalam laporan bank telah sesuai
dengan PSAK No.59 paragraf 162.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2 ) Pendapatan dari sewa
Pendapatan dari sewa dalam PSAK No.59 disajikan pada pos
pendapatan operasi utama pada nilai bersih. Pendapatan dari sewa
oleh bank disajikan dalam pos pendapatan operasi utama pada nilai
bersih setelah dikurangi beban sewa, penyusutan aktiva ijarah,
beban pemeliharaan dan rugi pelepasan aktiva ijarah. Saldo
pendapatan dari sewa dalam laporan bank yaitu sebesar
Rp39.190.000,00 pada bulan Maret dan Rp79.505.000,00 pada bulan
Juni.
Penyajian pendapatan sewa dalam laporan keuangan bank
sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada nilai bersih pada pos
pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan penyajian pendapatan dari sewa sudah sesuai dengan
PSAK No.59 paragraf 162.
3 ) Pendapatan dari bagi hasil
Pendapatan bagi hasil dalam PSAK No.59 disajikan dalam pos
pendapatan operasi utama yang terdiri dari pendapatan bagi hasil
mudharabah dan pendapatan bagi hasil musyarakah. Bank
menyajikan pendapatan bagi hasil mudharabah dan pendapatan bagi
hasil musyarakah dalam pos pendapatan operasi utama. Saldo total
pendapatan dari bagi hasil dalam laporan bank yaitu sebesar
Rp268.012.000,00 pada bulan Maret dan Rp418.318.000,00 pada
bulan Juni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Penyajian pendapatan dari bagi hasil dalam laporan bank sama
dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan operasi
utama. Berdasarkan pejelasan diatas dapat disimpulkan penyajian
pendapatan dari bagi hasil dalam laporan bank telah sesuai dengan
PSAK No.59 pargraf 162.
4 ) Pendapatan operasi utama lainnya
Penyajian pendapatan operasi utama lainnya menurut PSAK
No.59 disajikan pada pos pendapan operasi utama pada nilai bersih.
Bank menyajikan pendapatan operasi utama lainnya pada pos
pendapatan operasi utama pada nilai bersih yaitu sebeasar Rp0 pada
bulan Maret dan Rp74.417.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian pendapatan operasi utama lainnya pada laporan
bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada nilai bersih
pada pos pendapatan operasi utama. Berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan penyajian pendapatan operasi utama lainnya
sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.
b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
Penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
menurut PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan. Hak pihak ketiga
atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan dalam pos
pendapatan. Saldo hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
dalam laporan bank yaitu sebesar Rp139.529.000,00 pada bulan Maret
dan Rp273.641.000,00 pada bulan Juni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat dalam
laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos
pendapatan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian
hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat dalam laporan bank
sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.
c) Pendapatan operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya adalah pendapatan yang diperoleh dari
aktivitas operasional bank selain operasional utama. Pendapatan opearasi
lainya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan. Penyajian
pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank disajikan pada pos
pendapatan sebesar Rp17.039.000,00 pada bulan Maret dan
Rp26.402.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank sama
dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan. Jadi dapat
disimpulkan penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank
telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.
d) Beban operasi lainnya
Beban operasi lainnya adalah beban yang timbul berkaitan langsung
dengan kegiatan operasi utama perusahaan. Penyajian beban operasi
lainnya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos beban. Penyajian beban
operasi lainnya dalam bank disajikan pada pos beban sebesar
Rp243.060.000,00 pada bulan Maret dan Rp431.854.000,00 pada bulan
Juni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Penyajian beban operasi lainnya oleh bank sama dengan PSAK No.59
yaitu disajikan dalam pos beban. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan penyajian beban operasi lainnya oleh bank sudah sesuai
dengan PSAK No.59 paragraf 162.
e) Pendapatan non-operasi
Pendapatan non-operasi adalah pendapatan yang diperoleh selain dari
kegiatan utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Pendapatan non-
operasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari pendapatan operasi
utama. Pendapatan non-operasional dalam laporan bank disajikan
terpisah dari pendapatan operasi utama sebesar Rp998.000,00 pada bulan
Maret dan Rp1.082.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian pendapatan non-operasi oleh bank sama dengan PSAK
No.59 yaitu disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajian pendapatan
non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59
paragraf 162.
f) Beban non-operasi
Beban non-operasi adalah beban selain yang timbul dari kegiatan
utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Beban non-operasi menurut
PSAK No.59 disajikan terpisah dari beban operasi. Beban non-operasi
dalam laporan bank disajikan terpisah dari beban operasi. Saldo beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
non-operasi dalam laporan bank yaitu sebesar Rp19.361.000,00 pada
bulan Maret dan Rp21.665.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian beban non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59
yaitu disajikan terpisah dari beban operasi. Berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan penyajian beban non-operasi dalam laporan bank telah
sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.
g) Zakat
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh
pembayar zakat untuk diserahkan kepada penerima zakat. Penyajian
zakat dalam PSAK No.59 disajikan setelah akun beban. Penyajian zakat
dalam laporan bank disajikan setelah akun beban yaitu sebesar Rp 0 baik
pada bulan Maret maupun bulan Juni.
Penyajian zakat dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu
disajikan setelah akun beban. Jadi bisa dis impulkan penyajian zakat oleh
bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162, namun bila tidak
ada pengeluaran dana zakat sebaiknya tidak dilaporkan.
h) Pajak
Penyajian pajak menurut PSAK No.59 disajikan pada urutan terakhir
laporan laba rugi. Penyajian pajak dalam laporan bank disajikan pada
urutan terakhir laporan laba rugi sebesar Rp3.070.000,00 pada bulan
Maret dan Rp3.560.000,00 pada bulan Juni.
Penyajian pajak dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu
disajikan pada urutan terakhir laporan laba rugi . Berdasarkan penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
diatas dapat disimpulkan penyajian pajak oleh bank telah sesuai dengan
PSAK No.59 paragraf 162.
Tabel 4 Perbandingan Laba Rugi bulan Maret dan Juni dengan PSAK No PSAK BPRS BDW Keterangan
Pendapatan Operasi Utama 1 Pendapatan dari Jual Beli
ü Pendapatan marjin Murabahah ü Pendapatan bersih salam
Pararel ü Pendapatan bersih istishna
pararel ü Disajikan pada nilai nominal ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama
Pendapatan dari Jual Beli ü Pendapatan marjin Murabahah ü Pendapatan bersih salam
Pararel ü Pendapatan bersih istishna
pararel ü Disajikan pada nilai nominal ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama
Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59
Sesuai PSAK 59
Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59
2 Pendapatan dari sewa ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih
Pendapatan dari sewa ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih
Sesuai PSAK 59 Sesuai PSAK 59
3 Pendapatan dari bagi hasil ü Pendapatan bagi hasil
mudharabah ü Pendapatn bagi hasil
Musyarakah ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama
Pendapatan dari bagi hasil ü Pendapatan bagi hasil
mudharabah ü Pendapatn bagi hasil
Musyarakah ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama
Sesuai PSAK 59
Sesuai PSAK 59
Sesuai PSAK 59
4 Pendapatan operasi utama
lainnya. ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih
Pendapatan operasi utama lainnya. ü Disajikan pada pos pendapatan
operasi utama ü Disajikan pada nilai bersih
Sesuai PSAK 59
Sesuai PSAK 59 5 Hak pihak ketiga atas bagi hasil
investasi tidak terikat ü Disajikan pada pos pendapatan
Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat ü Disajikan pada pos pendapatan
Sesuai PSAK 59 6 Pendapatan operasi lainnya
ü Disajikan pada pos pendapatan Pendapatan operasi lainnya ü Disajikan pada pos pendapatan
Sesuai PSAK 59
7 Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos bebanl
Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos beban
Sesuai PSAK 59
8 Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari
pendapatan operasi utama
Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari
pendapatan operasi utama
Sesuai PSAK 59
9 Beban non operasi
ü Disajikan terpisah dari beban operasi
Beban non operasi ü Disajikan terpisah dari beban
operasi
Sesuai PSAK 59
10 Zakat
ü Disajikan setelah akun beban Zakat ü Disajikan setelah akun beban
Sesuai PSAK 59
11 Pajak ü Disajikan pada urutan terakhir
laporan laba rugi
Pajak ü Disajikan pada urutan terakhir
laporan laba rugi
Sesuai PSAK 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam laporan laba rugi Bank
Perkreditan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan Maret dan bulan Juni 2006
semua akun-akunnya telah disusun sama dengan PSAK No.59 dan tidak ditemukan
perbedaan. Jadi bisa diambil kesimpulan penyajian laporan laba rugi bulan Maret dan
Juni 2006 telah sesuai dengan PSAK No.59.
4. Perbandingan Laba Rugi Triwulan III dan IV dengan PSAK
Laporan laba rugi triwulan III dan IV secara umum telah disajikan sesuai
dengan PSAK No.59 yaitu terdiri dari pos pendapatan dan beban.
a) Pendapatan dari operasi utama
Pendapatan dari operasi utama adalah pendapatan yang timbul dari
kegiatan utama perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pendapatan
operasi utama dalam PSAK No.59 terdiri dari pendapatan dari jual beli,
pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, dan pendapatan operasi
utama lainnya.
Pendapatan dari operasi utama oleh bank disajikan dengan istilah
yang berbeda yaitu dengan pendapatan operasional. Pendapatan
operasional dalam laporan bank terdiri dari pendapatan operasional
penyaluran dana dan pendapatan operasional lainnya. Total saldo
pendapatan operasional dalam laporan bank yaitu sebesar
Rp1.194.710.000,00 pada bulan September dan Rp1.712.519.000,00 pada
bulan Desember.
Pendapatan dari operasi utama dalam PSAK No.59 dalam laporan
bank disajikan dengan pendapatan operasional, dan akun-akun dalam pos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
pendapatan operasional bank berbeda dengan akun-akun dalam pos
pendapatan operasi utama menurut PSAK No.59. Perbedaan ini tejadi
karena PSAK No.59 melaporkan dengan melihat berdasarkan
produk/layanan bank, sementara bank BPRS Bangun Drajat Warga
melaporkan pendapatan operasional dengan melihat asal dari pendapatan.
Berdasarkan penjelasan diatas penyajian pendapatan operasi utama oleh
bank tidak sesuai PSAK No.59.
b) Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
Penyajian hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
menurut PSAK No.59 disajikan pada pos pendapatan. Hak pihak ketiga
atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan dengan istilah
bagi hasil kepada pemilik dana. Bagi hasil kepada pemilik dana dalam
laporan bank disajikan dalam pos pendapatan. Saldo bagi hasil pada
pemilik dana dalam laporan bank yaitu sebesar Rp409.561.000,00 pada
bulan September dan Rp572.841.000,00 pada bulan Desember.
Bank menyajikan bagi hasil pada pemilik dana sedangkan PSAK
No.59 menyajikan hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat,
ini berarti terdapat perbedaan istilah. Perbedaan ini karena pihak bank
merasa lebih simple menggunakan istilah bagi hasil pada pemilik dana
dari pada dengan istilah hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak
terikat. Meski terdapat perbedaan istilah namun penyajian bagi hasil pada
pemilik dana oleh bank sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162 karena
disajikan pada pos pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c) Pendapatan operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya adalah pendapatan yang diperoleh dari
aktivitas operasional bank selain operasional utama. Pendapatan operasi
lainya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos. Penyajian pendapatan
operasi lainnya dalam laporan bank disajikan pada pos pendapatan
operasional sebesar Rp62.933.000,00 pada bulan September dan
Rp43.757.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank sama
dengan PSAK No.59 yaitu disajikan pada pos pendapatan. Jadi dapat
disimpulkan penyajian pendapatan operasi lainnya dalam laporan bank
telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.
d) Beban operasi lainnya
Beban operasi lainnya adalah beban yang timbul berkaitan langsung
dengan kegiatan operasi utama perusahaan. Penyajian beban operasi
lainnya dalam PSAK No.59 disajikan pada pos beban. Beban operasi
lainnya dalam bank disajikan dengan istilah beban operasional dan
disajikan dalam pos beban yaitu sebesar Rp587.603.000,00 pada bulan
September dan Rp797.454.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian beban operasi lainnya oleh bank berbeda dengan PSAK
No.59 karena PSAK No.59 menyajikannya dengan nama beban operasi
lainnya oleh bank disajikan dengan beban operasional. Meski terdapat
perbedaan istilah namun penyajian beban operasional oleh bank sesuai
dengan PSAK No.59 paragraf 162 karena disajikan dalam pos beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
e) Pendapatan non-operasi
Pendapatan non-operasi adalah pendapatan yang diperoleh selain dari
kegiatan utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Pendapatan non-
operasi menurut PSAK No.59 disajikan terpisah dari pendapatan operasi
utama. Pendapatan non-operasional dalam laporan bank disajikan
terpisah dari pendapatan operasi utama. Saldo pendapatan non-operasi
dalam laporan bank yaitu sebesar Rp1.429.000,00 pada bulan September
dan Rp31.484.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian pendapatan non-operasi oleh bank sama dengan PSAK
No.59 yaitu disajikan terpisah dari pendapatan operasi utama.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan penyajia n pendapatan
non-operasi dalam laporan bank telah sesuai dengan PSAK No.59
paragraf 162.
f) Beban non-operasi
Beban non-operasi adalah beban selain yang timbul dari kegiatan
utama bank dan sifatnya insidentil atau yang secara tidak langsung
berkaitan dengan kegiatan operasional bank. Beban non-operasi menurut
PSAK No.59 disajikan terpisah dari beban operasi. Beban non-operasi
dalam laporan bank disajikan terpisah dari beban operasi. Saldo beban
non-operasi dalam laporan bank yaitu sebesar Rp22.192.000,00 pada
bulan September dan Rp23.930.000,00 pada bulan Desember.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Penyajian beban non-operasi oleh bank sama dengan PSAK No.59
yaitu disajikan terpisah dari beban operasi. Berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan penyajian beban non-operasi dalam laporan bank telah
sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.
g) Zakat
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh
pembayar zakat untuk diserahkan kepada penerima zakat. Penyajian
zakat dalam PSAK No.59 disajikan setelah akun beban. Penyajian zakat
dalam laporan bank disajikan setelah akun beban yaitu sebesar Rp 0 pada
bulan September dan Rp8.747.000,00 pada bulan Desember.
Penyajian zakat dalam laporan bank sama dengan PSAK No.59 yaitu
disajikan setelah akun beban . Jadi bisa disimpulkan penyajian zakat oleh
bank telah sesuai dengan PSAK No.59 paragraf 162.
h) Pajak
Penyajian pajak menurut PSAK No.3 disajikan pada urutan terakhir
laporan laba rugi . Penyajian pajak dalam laporan bank disajikan dengan
istilah taksiran pajak penghasilan yang disajikan pada urutan terakhir
laporan laba rugi yaitu sebesar Rp4.177.000,00 pada bulan September
dan Rp39.394.000,00 pada bulan Desember.
Peraturan dalam PSAK No.3 menyajikan taksiran pajak penghasilan
pada urutan terakhir laporan laba rugi. Jadi penyajian taksiran pajak
penghasilan oleh bank sesuai dengan PSAK No.3 paragraf 8 karena
disajikan urutan terakhir laporan laba rugi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 5. Perbandingan Laba Rugi bulan September dan Desember dengan PSAK
No PSAK BPRS BDW Keterangan 1 Pendapatan Operasi Utama
ü Pendapatan dari Jual Beli ü Pendapatan dari sewa ü Pendapatan dari bagi hasil ü Pendapatan operasi utama
lainnya.
Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana ü Pendapatan dari pihak ketiga
bukan bank ü Pendapatan dari BI ü Pendapatan dari bank lain
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai
2 Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat ü Disajikan pada pos pendapatan
Bagi Hasil Pada Pemilik Dana ü Disajikan pada pos pendapatan
Sesuai PSAK 59 namun beda
istilah Sesuai
3 Pendapatan operasi lainnya ü Disajikan pada pos pendapatan
Pendapatan operasi lainnya ü Disajikan pada pos pendapatan
Sesuai PSAK 59
4 Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos beban
Beban operasi lainnya ü Disajikan pada pos beban
Sesuai PSAK 59
5 Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari
pendapatan operasi utama
Pendapatan Non Operasi ü Disajikan terpisah dari
pendapatan operasi utama
Sesuai PSAK 59
6 Beban non operasi ü Disajikan terpisah dari beban
operasi
Beban non operasi ü Disajikan terpisah dari beban
operasi
Sesuai PSAK 59
7 Zakat ü Disajikan setelah akun beban
Zakat ü Disajikan setelah akun beban
Sesuai PSAK 59
8 Taksiran Pajak Penghasilan ü Disajikan pada urutan terakhir
laporan laba rugi
Taksiran Pajak Penghasilan ü Disajikan pada urutan terakhir
laporan laba rugi
Sesuai PSAK 3
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat dalam laba rugi Bank Perkreditan
Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga bulan September dan Desember 2006
ditemukan banyak persamaan dengan PSAK No.59. Persamaan itu antara lain
persamaan penggunaan istilah dan persamaan letak penyajian. Dalam laporan
keuangan bank juga terdapat perbedaan dengan peraturan yang ada dalam PSAK
No.59. Perbedaan itu antara lain perbedaan istilah dan perbedaan letak penyajian.
Adapun perbedaan itu terletak pada akun sebagai berikut :
a. Pendapatan operasi utama
Pendapatan operasi utama dalam PSAK No.59 dalam laporan keuangan bank
disajikan dengan pendapatan operasional dari penyaluran dana. Pendapatan
operasi utama dalam PSAK No.59 terdiri dari pendapatan dari jual beli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, pendapatan operasi utama
lainnya. Pendapatan operasional dari penyaluran dana dalam laporan bank terdiri
pendapatan dari pihak ketiga bukan bank, pendapatan dari Bank Indonesia,
pendapatan dari bank lain.
Perbedaan ini terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara bank dengan
peraturan PSAK No.59. Bank melaporkan pendapatan berdasarkan asal
pendapatan, sementara peraturan PSAK No.59 melaporkan pendapatan dengan
melihat berdasarkan produk/layanan yang ada dalam bank syariah.
b. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat oleh bank disajikan
dengan istilah bagi hasil pada pemilik dana. Perbedaan penggunaan istilah ini
terjadi karena bank merasa lebih simple menggunakan istilah bagi hasil pada
pemilik dana dari pada dengan istilah hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi
tidak terikat yang dianggap terlalu panjang. Penggunaan istilah bagi hasil pada
pemilik dana ini dimasudkan agar mudah dimengerti oleh pembaca laporan,
karena pembaca laporan belum tentu mengerti dengan istilah investasi tidak
terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BAB VI
PENUTUP
A . Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian terhadap PT. BPRS Bangun Drajat Warga
mengenai penerapan PSAK dengan teknik analisis deskriptif maka penulis
menarik kesimpulan secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Laporan keuangan neraca bulan Maret dan Juni 2006 BPRS Bangun Drajat
Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan
keuangannya terdapat 0,103 ketidak sesuaian yaitu 4 akun dari 39 akun yang
dibandingkan.
2. Laporan keuangan neraca bulan September dan Desember 2006 BPRS
Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam
laporan keuangannya terdapat 0,06 ketidak sesuaian yaitu 2 akun dari 34
akun yang dibandingkan.
3. Laporan keuangan laba rugi bulan Maret dan Juni 2006 BPRS Bangun Drajat
Warga sudah sesuai pada PSAK karena dalam laporan keuangannya tidak
terdapat ketidak sesuaian.
4. Laporan keuangan laba rugi bulan September dan Desember 2006 BPRS
Bangun Drajat Warga secara umum sudah sesuai pada PSAK karena dalam
laporan keuangannya terdapat 0,125 ketidak sesuaian yaitu 1 akun dari 8
akun yang dibandingkan.
5. Kesesuaian antara neraca bulan Maret dan Juni dengan PSAK antara lain
terletak pada akun kas, penempatan pada BI, penempatan pada bank lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
piutang, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, persediaan,
aktiva yang diperoleh untuk ijarah, aktiva istishna, penyisihan penghapusan
aktiva produktif, aktiva dalam valas, aktiva tetap dan inventaris, antar kantor
aktiva, rupa-rupa aktiva, tabungan wadiah, kewajiban lain, kewajiban pada
bank lain, pembiayaan yang diterima, antar kantor pasiva, pinjaman
subordinasi, modal disetor, tambahan modal disetor, selisih penilaian kembali
aktiva tetap, cadangan.
6. Kesesuaian antara neraca bulan September dan Desember dengan PSAK
antara lain terletak pada akun kas, penempatan pada BI, penempatan pada
bank lain, piutang, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah,
persediaan, aktiva yang diperoleh untuk ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap
dan inventaris, aktiva lain, kewajiban segera, tabungan wadiah, kewajiban
lain, kewajiban pada bank lain, pembiayaan yang diterima, pinjaman
subordinasi, dana investasi tidak terikat, modal pinjaman, modal disetor,
tambahan modal disetor, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan.
7. Kesesuaian antara laba rugi bank bulan Maret dan Juni dengan PSAK antara
lain terletak pada pendapatan dari jual beli, pendapatan sewa, pendapatan dari
bagi hasil, pendapatan operasi utama lainnya, hak pihak ketiga atas investasi
tidak terikat, pendapatan dari operasi lainnya, beban operasi lainnya,
pendapatan non-operasi, beban non-operasi, zakat, pajak.
8. Kesesuaian antara laba rugi bank bulan September dan Desember dengan
PSAK antara lain terletak pada bagi hasil pada pemilik dana, pendapatan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
operasi lainnya, beban operasi lainnya, pendapatan non-operasi, beban non-
operasi, zakat, taksiran pajak penghasilan.
9. Penyebab perbedaan antara laporan keuangan bank dengan PSAK secara
umum karena bank terpengaruh oleh peraturan lain, dan istilah/nama akun
disesuaikan dengan pendidikan para pemakai laporan keuangan.
a. Perbedaan istilah dalam neraca untuk akun ijarah, aktiva istishna, aktiva
tetap dan inventaris, rupa-rupa aktiva, pembiayaan/pinjaman yang
diterima ini terjadi karena bank terpengaruh pada peraturan SK Direksi BI
No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus 1995.
b. Penyajian akun penyisihan penghapusan aktiva produktif, aktiva dalam
valuta asing, antar kantor aktiva, kewajiban pada BI, antar kantor pasiva,
modal pinjaman, selisih penilaian kembali aktiva tetap, cadangan dalam
laporan bank yang tidak terdapat pada PSAK No.59 ini terjadi karena
bank terpengaruh SK Direksi BI No.28/58/KEP/DIR tanggal 29 agustus
1995.
c. Bank tidak menyajikan akun giro pada bank lain, efek-efek, penyertaan,
investasi yang lain, simpanan bank lain, keuntungan yang sudah
diumumkan tetapi belum dibagikan, utang pajak, utang lainnya, investasi
tidak terikat dari bank, perbedaan ini disebabkan bank tidak melakukan
aktivitas, transaksi selama periode laporan keuangan.
d. Perbedaan dalam laporan laba rugi pada pendapatan operasional dari
penyaluran dana dalam laporan bank terdiri pendapatan dari pihak ketiga
bukan bank, pendapatan dari Bank Indonesia, pendapatan dari bank lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Perbedaan ini terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara bank
dengan peraturan PSAK. Bank melaporkan pendapatan berdasarkan asal
pendapatan, sementara peraturan PSAK melaporkan pendapatan dengan
melihat berdasarkan produk/layanan yang ada dalam bank syariah.
e. Perbedaan istilah dalam laba rugi bulan September dan Desember yaitu
pada taksiran pajak penghasilan dan hak pihak ketiga atas bagi hasil
investasi tidak terikat yang berbeda dengan PSAK No.59, hal ini
disebabkan bank menyesuaikan istilah dalam laporan laba rugi dengan
pemakai laporan keuangan.
B . Keterbatasan
Penulis dalam meneliti BPRS Bangun Drajat Warga mengalami beberapa
kendala dan keterbatasan. Keterbatasan yang dialami oleh penulis yaitu tidak
adanya penjelasan atau catatan atas laporan keuangan. Kendala dalam penelitian
itu adalah peneliti tidak bisa melakukan wawancara dalam mencari informasi
yang dibutuhkan karena kesibukan para staf membuat peneliti terbatas dalam
mencari informasi.
C . Saran
1. Bagi Bank
a. Bank sebaiknya menggunakan istilah yang sama pada laporan neraca
dengan PSAK No.59 pada akun ijarah, aktiva istishna, aktiva tetap dan
inventaris, rupa-rupa aktiva, dana investasi tidak terikat, pembiayaan /
pinjaman yang diterima, pendapatan operasional, bagi hasil pada pemilik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
dana. Akun qard yang disajikan sendiri sebagai akun, sebaiknya
dimasukkan dalam pos aktiva lain sesuai dengan PSAK No.59.
b. Sebaiknya BPRS Bangun Drajat Warga menggunakan kembali format
laporan laba rugi bulan Maret dan Juni karena laporan pada periode
tersebut sudah sesuai dengan PSAK No 59.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya terbatas pada letak dan nama/istilah yang digunakan,
akan lebih baik bila peneliti selanjutnya meneliti secara lebih dalam
mengenai penyajian dan pengungkapan akun-akun laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Daftar Pustaka
Adnan, M Akhyar .2002. Akuntansi Syariah Arah Prospek dan Tantangan: UII Press.
Affandi, M.Imron. 2003. Evaluasi Penerapan PSAK No 59 Pada Perjanjian
Pembiayaan Murabahah: Universitas Sebelas Maret. Al-Amin, Budi .2004. Evaluasi Penerapan PSAK No 59 Pada Perjanjian
Pembiayaan Mudharabah: Univervitas Sebelas Maret. Antonio, Muhammad Syafi’I . 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta:
Gema Insani Press. Arisyana .1997, Penerapan PSAK No 27 Terhadap Laporan Keuangan Koperasi
Studi Kasus Pada KUD Tempel, KUD Sleman, KUD Mlati, KUD Depok Tahun 1997: Universitas Sanata Dharma.
Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 1,
Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 2,
Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 31,
Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 59,
Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia..2002. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Latifah, Leti .2006, Akuntabilitas Antara Akuntansi Konvensional dan Syariah:
Wahana Akuntansi Jurnal Ilmiah Vol 1, No 1 2006 hal 26-34: Universitas Negeri Jakarta.
Muhammad. 2002, Manajemen Bank Syariah Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Noormila . 2006, Evaluasi Penerapan PAPSI Pada Piutang Murabahah:
Universitas Sebelas Maret. Sofie . 2005, Merumuskan Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah : Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol 5 No 1 April 2005 hal 41-58: Universitas Trisakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Sulistyowati, Tatik Tri . 2004, Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan BPR Syariah Berdasarkan PSAK No 59 Studi Kasus Pada PT.BPRS Margirizki Bahagia: Universitas Sanata Dharma.
Suwardjono . 2002, Akuntansi Pengantar 1: BPFE Yogyakarta Tina . 1997, Penerapan PSAK No 32 Pada Penyusunan Laporan Keuangan
Perusahaan Pemegang Hak Penguasahaan Hutan Studi Kasus Pada PT.Benua Indah: Universitas Sanata Dharma.
Triyuwono, Iwan . 2000, Shari’ate Accounting An Ethical Contruction of
Discipline: Gajah Mada International Journal of Business May 2000 Vol 2 No 2 pp 233-251 :Universitas Gajah Mada.
Tyas W.S, Maha Putri. 2004, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pada Koperasi
Simpan Pinjam Berdasarkan PSAK No.27 Studi Kasus Pada Koperasi Wanita LEPMM “Kartini”: Universitas Sanata Dharma
Wiyono, Slamet. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah: Grasindo. Yaza, Rizal . 2001, From Convensional To Islamic Accounting Does It Need A
Slight Or An Extensive Overhaul: JAAI Vol 5 No 2 Desember 2001: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN A Laporan Keuangan BPRS Bangun Drajat Warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122 LAPORAN KEUANGAN
NERACA Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005
(Dalam ribuan rupiah) No Aktiva Sandi Th 2006 Th 2005 No Pasiva Sandi Th 2006 Th 2005
1 Kas 100 189,819 237,508 1 Tabungan Wadiah 12) 302 295,089 295,443 2 Penempatan pada BI 120 0 0 2 Dana Investasitidak terikat 3 Penempatan pada bank lain 03) 130 2,324,595 1,774,636 a.Tabungan Mudharabah 13) 321 4,873,423 3,964,519 4 Piutang b.Deposito mudharabah 14) 322 2,442,950 2,417,061
a.Piutang Murabahah 04) 150 2,560,089 2,193,066 3 Kewajiban Pada BI 340 0 0 b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- 151 -843,084 -671,355 4 Kewajiban pada bank lain 15) 350 0 0 c.Piutang Salam 05) 152 0 0 5 Kewajiban lainnya 16) 365 199,362 48,065 d.Piutang Istishna 06) 153 147,460 317,766 6 Pembiayaan/pinjaman yang diterima 366 0 0 e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/- 154 -55,595 -115,656 7 Pinjaman Subordinasi 368 0 0
5 Pembiayaan 8 Antar kantor Pasiva 390 0 0 a.Pembiayaan Mudharabah 07) 160 3,697,501 2,979,455 9 Rupa-rupa pasiva 17) 400 49,592 152,170 b.Pembiayaan Musyarakah 07) 161 618,388 806,583 10 Modal Pinjaman 410 0 0
6 Ijarah 11 Modal disetor a.Aktiva Ijarah 08) 180 242,961 307,850 a.Modal Dasar 421 1,000,000 1,000,000 b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/- 185 -134,187 -98,703 b.Modal yang belum disetor 422 0 -297,120
7 Qard 09) 190 47,897 119,985 12 Tambahan Modal Disetor 8 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/- 200 -178,112 -107,488 a.Agio 431 0 0 9 Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) 201 0 0 b.Disagio 432 0 0
10 Termin Istishna-/- 10) 202 0 0 c.Modal Sumbangan 433 0 0 11 Persediaaan 203 0 0 d.Dana Setoran Modal 434 64,800 361,920 12 Aktiva dalam Valuta asing 212 0 0 13 Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap 445 0 0 13 Aktiva tetap dan inventaris -/- 14 Cadangan a.Tanah dan Gedung 213 634,632 634,632 a.Cadangan Umum 451 262,213 159,763 b.Akum Penyusut Gedung -/- 214 -67,843 -32,994 b.Cadangan Tujuan 452 178,520 102,664 c.Inventaris 215 265,094 277,788 15 Laba Rugi d.Akum Penyusut Inventaris -/- 216 -182,375 -187,519 a.Tahun-tahun lalu 14 Antar kantor aktiva 220 0 0 i.Laba 461 0 250,919 15 Rupa-rupa Aktiva 230 103,605 48,915 ii.Rugi 462 0 0 b.Tahun Berjalan i.Laba 02) 465 4,896 29,065 ii.Rugi -/- 02) 466 0 0 Total Aktiva 290 9,370,845 8,484,469 Total Pasiva 490 9,370,845 8,484,469
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN
NERACA Tanggal 30 Juni 2006 dan 2005
(Dalam ribuan rupiah) No Aktiva Sandi Th 2006 Th 2005 No Pasiva Sandi Th 2006 Th 2005
1 Kas 100 189,069 140,022 1 Tabungan Wadiah 12) 302 334,366 220,995 2 Penempatan pada BI 120 0 0 2 Dana Investasitidak terikat 3 Penempatan pada bank lain 03) 130 2,580,266 1,990,726 a.Tabungan Mudharabah 13) 321 5,042,690 4,222,373 4 Piutang b.Deposito mudharabah 14) 322 2,014,950 2,642,450
a.Piutang Murabahah 04) 150 2,666,898 2,216,377 3 Kewajiban Pada BI 340 0 0 b.Pend.Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- 151 -905,056 -655,781 4 Kewajiban pada bank lain 15) 350 0 0 c.Piutang Salam 05) 152 0 0 5 Kewajiban lainnya 16) 365 264,412 146,068 d.Piutang Istishna 06) 153 112,184 278,539 6 Pembiayaan/pinjaman yang diterima 366 0 0 e.Pend.Margin Istishna yang ditangguhkan -/- 154 -42,952 -102,975 7 Pinjaman Subordinasi 368 0 0
5 Pembiayaan 8 Antar kantor Pasiva 390 0 0 a.Pembiayaan Mudharabah 07) 160 3,612,774 2,639,583 9 Rupa-rupa pasiva 17) 400 40,293 95,439 b.Pembiayaan Musyarakah 07) 161 454,955 1,471,044 10 Modal Pinjaman 410 0 0
6 Ijarah 11 Modal disetor a.Aktiva Ijarah 08) 180 255,961 283,900 a.Modal Dasar 421 5,000,000 1,000,000 b.Aktiva Penyusutan Amrts Aktiva Ijarah -/- 185 -138,607 -105,086 b.Modal yang belum disetor 422 -3,750,000 -297,120
7 Qard 09) 190 46,059 105,083 12 Tambahan Modal Disetor 8 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif -/- 200 -165,548 -109,343 a.Agio 431 0 0 9 Aktiva Istishna dalam penghapusan 10) 201 0 0 b.Disagio 432 0 0
10 Termin Istishna-/- 10) 202 0 0 c.Modal Sumbangan 433 0 0 11 Persediaaan 203 0 0 d.Dana Setoran Modal 434 0 361,920 12 Aktiva dalam Valuta asing 212 0 0 13 Selisih Penilaiaan Kembali Aktiva Tetap 445 0 0 13 Aktiva tetap dan inventaris -/- 14 Cadangan a.Tanah dan Gedung 213 634,632 634,632 a.Cadangan Umum 451 262,212 209,947 b.Akum Penyusut Gedung -/- 214 -75,381 -35,481 b.Cadangan Tujuan 452 118,310 139,721 c.Inventaris 215 274,348 293,553 15 Laba Rugi d.Akum Penyusut Inventaris -/- 216 -192,552 -191,125 a.Tahun-tahun lalu 14 Antar kantor aktiva 220 0 0 i.Laba 461 0 0 15 Rupa-rupa Aktiva 230 107,994 81,389 ii.Rugi 462 0 0 b.Tahun Berjalan i.Laba 02) 465 57,811 133,244 ii.Rugi -/- 02) 466 0 0 Total Aktiva 290 9,385,044 8,935,037 Total Pasiva 490 9,385,044 8,935,037
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN
NERACA Tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Dalam ribuan rupiah)
September September No Pos-pos L/K Publikasi Tahun 2006 Tahun 2005 Aktiva
1 Kas 204,565 202,987 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan pada bank lain 2,683,663 2,266,671 4 Piutang Murabahah 1,884,283 1,687,711 5 Piutang Salam 0 0 6 Piutang Istishna 53,835 153,512 7 Pembiayaan Mudharabah 3,753,520 2,955,750 8 Pembiayaan Musyarakah 420,285 919,564 9 Ijarah 76,682 147,352
10 Qardh 41,628 78,338 11 Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ - -137,109 -126,631 12 Aktiva istishna 0 0 13 Persediaan 0 0 14 Aktiva tetap dan Investasi 916,184 928,185 15 Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/- -287,281 -237,177 16 Aktiva lain-lain 116,764 100,714
Jumlah 9,727,019 9,076,976 Pasiva
1 Kewajiban segera 0 0 2 Tabungan Wadiah 358,411 280,502 3 Kewajiban kepada Bank Indonesia 0 0 4 Kewajiban lain-lain 310,790 197,672 5 Pinjaman yang diterima 0 0 6 Pinjaman Subordinasi 0 0 7 Modal Pinjaman 0 0 8 Dana Investasi tidak terikat
a. Tabungan Mudharabah 5,111,240 4,401,789 b. Deposito Mudharabah 2,143,450 2,587,450
9 Ekuitas a. Modal disetor 1,250,000 720,880 b. Tambahan modal disetor 0 361,920 c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 0 0 d. Cadangan 380,522 349,643 e. Saldo Laba/Rugi 172,606 187,120 Jumlah 9,727,019 9,076,976
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN KEUANGAN
NERACA Tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
(Dalam ribuan rupiah)
Desember Desember No Pos-pos L/K Publikasi Tahun 2006 Tahun 2005 Aktiva
1 Kas 326,134 164,093 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 0 0 3 Penempatan pada bank lain 3,242,209 2,200,457 4 Piutang Murabahah 1,865,237 1,566,179 5 Piutang Salam 0 0 6 Piutang Istishna 29,788 121,637 7 Pembiayaan Mudharabah 3,939,679 3,762,113 8 Pembiayaan Musyarakah 235,109 711,190 9 Ijarah 72,231 125,924
10 Qardh 38,884 69,738 11 Penyisihan penghapusan aktiva produktif -/ - -127,873 -134,470 12 Aktiva istishna 0 0 13 Persediaan 0 0 14 Aktiva tetap dan Investasi 895,505 928,185 15 Akumulasi penghapusan aktiva tetap -/- -285,639 -247,708 16 Aktiva lain-lain 136,347 143,706
Jumlah 10,367,611 9,411,044 Pasiva
1 Kewajiban segera 139,912 133,016 2 Tabungan Wadiah 383,766 266,991 3 Kewajiban kepada Bank Indonesia 0 0 4 Kewajiban lain-lain 83,223 94,798 5 Pinjaman yang diterima 0 0 6 Pinjaman Subordinasi 0 0 7 Modal Pinjaman 0 0 8 Dana Investasi tidak terikat
a. Tabungan Mudharabah 5,777,941 4,609,820 b. Deposito Mudharabah 1,953,950 2,630,250
9 Ekuitas a. Modal disetor 1,250,000 702,880 b. Tambahan modal disetor 96,660 361,920 c. Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 0 0 d. Cadangan 380,522 349,543 e. Saldo Laba/Rugi 301,637 261,826 Jumlah 10,367,611 9,411,044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PT. BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 31 Maret 2006 dan 2005
(Dalam ribuan rupiah) No th.2006 th2005 Pendapat Operasi Utama 1 Pendapatan dari Jual Beli
a. Pendapatan margin mudarabah 72,331 71,722 b. Pendapatan salam paralel 0 0 c. Pendapatan istishna pararel i. Pendapatan istishna 12,346 22,207 ii.Harga pokok istishna 0 0 Pendapatan Bersih Istishna Pararel 12,346 22,207 2 Pendapatan dari Ijarah (sewa)
a. Pendapatan Ijarah (sewa) 39,190 0 b. Keuntungan pelepasan aktiva ijarah 0 0 c. Keuntungan lainnya 0 0 Total Pendapatan Ijarah (Sewa) 39,190 0 d. Beban penyusutan aktiva ijarah 0 0 e. Beban pemeliharaan aktiva ijarah 0 0 f. Beban sewa aktiva ijarah 0 0 g. Rugi pelepasan aktiva ijarah 0 0
Total Beban Ijarah (Sewa) 0 0 Pendapatan Bersih Ijarah (Sewa) 39,190 0 3 Pendapatan dari bagi hasil
a. Pendapatan bagi hasil mudharabah 230,669 165,413 b. Pendapatan bagi hasil musyarakah 37,343 43,574 Total Pendapatan Bagi Hasil 268,012 208,987 4 Pendapatan Operasional Utama lainnya
a. Pendapatan bonus SWBI 0 0 b. Bagi hasil Sertifikat IMA 0 0 c. Surat Berharga Syariah lainnya 0 0 d. Pendapatan Bonus dari bank syariah 0 26,852
Total Pendapatan Operasi Utama lainnya 0 26,852 Total Pendapatan Operasi Utama 391,879 329,768
5 Hak Pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
a. Tabungan Mudharabah 80,662 74,978 b. deposito Mudharabah 58,867 61,131 c. Beban Bonus Wadiah 0 0 d. Lainnya 0 0 e. Lainnya (Bank lain) 0 0 139,529 136,109 Pendapatan Bank sebagai Mudharib 252,350 193,659
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
6 Pendapatan Operasi lainnya a. Pendapatan Fee Hawalah 0 0 b. Pendapatan Rahn 0 0 c. Pendapatan Kafalah 0 0 d. Pendapatan Wakalah 0 0 e. Pendapatan Investasi Terikat 0 0 f. Penerimaan kelebihan Qard 512 0 g. Pendapatan administrasi 15,886 24,357 h. Pendapatan transaksi valuta asing 0 0 i. Lainnya 641 0 Total Pendapatan Operasi lainnya 17,039 24,357 7 Beban Operasi lainnya
a. Beban bonus wadiah 3,236 4,539 b. Beban bagi hasil sertifikat Ima 0 0 c. Kerugian penurunan aktiva 0 0 d. Beban kerugian penyisihan aktiva produktif 45,218 0 e. Beban penyusutan aktiva tetap 32,368 5,207 f. Beban penyusutan aktiva ijarah 30,066 0 g. Beban transaksi valuta asing 0 0 h. Beban premi dalam angka penjaminan 4,099 2,252 i. Beban sewa 1,000 0 j. Beban promosi 4,881 8,631 k. Beban personalia 88,997 79,596 l. Beban pendidikan dan penelitian 2,645 4,456 m. Beban pajak-pajak non PPh 5,544 2,828 n. Beban Barang dan jasa 17,698 17,532 o. Pemeliharaan dan perbaikan AT dan Investasi 2,822 5,207 p. Beban Administrasi dan Umum 4,486 22,049
Total Beban Operasi lainnya -
243,060 -
152,299 8 Pendapatan Non Operasi 998 303
9 Beban Non Operasi -19,361 -19,963
10 Zakat 0 0 Laba / Rugi Sebelum pajak 7,966 46,057 11 Pajak -3,070 16,992
L/R setelah pajak 4,896 29,065
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PT. BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI 30 Juni 2006 dan 2005 (Dalam ribuan rupiah)
No th.2006 th2005 Pendapat Operasi Utama
1 Pendapatan dari Jual Beli a. Pendapatan margin mudarabah 166,313 147,446 b. Pendapatan salam paralel 0 0 c. Pendapatan istishna pararel i. Pendapatan istishna 22,494 40,739 ii.Harga pokok istishna 0 0
Pendapatan Bersih Istishna Pararel 22,494 40,739 2 Pendapatan dari Ijarah (sewa)
a. Pendapatan Ijarah (sewa) 79,505 137,208 b. Keuntungan pelepasan aktiva ijarah 0 0 c. Keuntungan lainnya 0 0
Total Pendapatan Ijarah (Sewa) 79,505 137,208 d. Beban penyusutan aktiva ijarah 0 0 e. Beban pemeliharaan aktiva ijarah 0 0 f. Beban sewa aktiva ijarah 0 0 g. Rugi pelepasan aktiva ijarah 0 0
Total Beban Ijarah (Sewa) 0 0 Pendapatan Bersih Ijarah (Sewa) 79,505 137,208
3 Pendapatan dari bagi hasil a. Pendapatan bagi hasil mudharabah 349,849 315,305 b. Pendapatan bagi hasil musyarakah 68,469 109,235
Total Pendapatan Bagi Hasil 418,318 424,540 4 Pendapatan Operasional Utama lainnya
a. Pendapatan bonus SWBI 0 0 b. Bagi hasil Sertifikat IMA 0 0 c. Surat Berharga Syariah lainnya 0 0 d. Pendapatan Bonus dari bank syariah 74,417 50,388
Total Pendapatan Operasi Utama lainnya 74,417 50,388
Total Pendapatan Operasi Utama 761,047 800,321
5 Hak Pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
a. Tabungan Mudharabah 163,394 154,197 b. deposito Mudharabah 110,247 130,016 c. Beban Bonus Wadiah 0 0 d. Lainnya 0 0 e. Lainnya (Bank lain) 0 0
273,641 248,213 Pendapatan Bank sebagai Mudharib 487,406 552,108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
6 Pendapatan Operasi lainnya a. Pendapatan Fee Hawalah 0 1,540 b. Pendapatan Rahn 0 0 c. Pendapatan Kafalah 0 0 d. Pendapatan Wakalah 0 0 e. Pendapatan Investasi Terikat 0 0 f. Penerimaan kelebihan Qard 771 488 g. Pendapatan administrasi 24,972 41,478 h. Pendapatan transaksi valuta asing 0 0 i. Lainnya 659 431
Total Pendapatan Operasi lainnya 26,402 43,937
7 Beban Operasi lainnya a. Beban bonus wadiah 7,355 8,621 b. Beban bagi hasil sertifikat Ima 0 0 c. Kerugian penurunan aktiva 0 0
d. Beban kerugian penyisihan aktiva produktif 36,143 6,424
e. Beban penyusutan aktiva tetap 50,083 8,813 f. Beban penyusutan aktiva ijarah 62,630 108,083 g. Beban transaksi valuta asing 0 0 h. Beban premi dalam angka penjaminan 4,099 13,357 i. Beban sewa 2,000 2,000 j. Beban promosi 10,167 13,040 k. Beban personalia 180,298 164,209 l. Beban pendidikan dan penelitian 8,667 8,138 m. Beban pajak-pajak non PPh 5,959 3,348 n. Beban Barang dan jasa 36,801 37,201
o. Pemeliharaan dan perbaikan AT dan Investasi 18,114 9,267
p. Beban Administrasi dan Umum 9,538 2,599
Total Beban Operas i lainnya -431,854 -385,100
8 Pendapatan Non Operasi 1,082 412
9 Beban Non Operasi -21,665 -20,944 10 Zakat 0 0
Laba / Rugi Sebelum pajak 61,371 190,413 11 Pajak -3,560 21,169
L/R setelah pajak 57,811 169,244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI
Tanggal 30 September 2006 dan 2005
September September Pos-pos L/K Publikasi Tahun 2006 Tahun 2005 I Pendapatan Operasional 1.194.710 1.242.990 1 Pendapatan operasional dari penyaluran dana 1.150.953 1.187.449 a. Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank 1.032.960 1.104.832 b. Pendapatan dari Bank Indonesia 0 0 c. Pendapatan dari bank lain 117,993 82.617 2 Pendapatan Operasional lainnya 43,757 55.543 II Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana -/- 409,561 433.392 1 Pihak ketiga bukan bank a. Tabungan Mudharabah 253,806 237,733 b. Deposito Mudharabah 155,755 195,659 c. Lainnya 0 0 2 Bank Indonesia 0 0 3 Bank-bank lain 0 0 III Pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil 785,149 809,600 IV Beban Operasional 587,603 560,765 1 Bonus titipan wadiah 11,412 12,296 2 Beban Administrasi dan Umum 201,745 133,940 3 Beban Personalia 279,658 252,290 4 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 93,670 159,540 5 Lainnya 1,118 2,699 V Laba (Rugi) 197,546 248,835 VI Pendapatan Non Operasional 1,429 546 VII Beban Non Operasional 22,192 21,274 VIII Laba (Rugi) Sebelum Pajak 176,783 228,107 IX Zakat 0 0 XI Taksiran Pajak Penghasilan 4,177 40,987 XI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 172,606 187,120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PT.BPRS BANGUN DRAJAT WARGA LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI
Tanggal 31 Desember 2006 dan 2005
Desember Desember
Pos-pos L/K Publikasi Tahun 2006 Tahun 2005 I Pendapatan Operasional 1,712,519 1,712,609 1 Pendapatan operasional dari penyaluran dana 0 0 a. Pendapatan dari pihak ketiga bukan bank 1,498,204 1,526,135 b. Pendapatan dari Bank Indonesia 0 0 c. Pendapatan dari bank lain 151,382 112,309 2 Pendapatan Operasional lainnya 62,933 74,165 II Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana -/- 572,841 606,890 1 Pihak ketiga bukan bank a. Tabungan Mudharabah 361,748 337,609 b. Deposito Mudharabah 211,093 269,281 c. Lainnya 0 0 2 Bank Indonesia 0 0 3 Bank-bank lain 0 0 III Pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil 1,139,678 1,105,719 IV Beban Operasional 797,454 763,531 1 Bonus titipan wadiah 16,718 16,468 2 Beban Administrasi dan Umum 182,934 164,181 3 Beban Personalia 406,248 357,910 4 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 190,020 222,073 5 Lainnya 1,534 2,899 V Laba (Rugi) 342,224 342,188 VI Pendapatan Non Operasional 31,184 687 VII Beban Non Operasional 23,930 26,783 VIII Laba (Rugi) Sebelum Pajak 349,778 306,092 IX Zakat 8,747 7,902 XI Taksiran Pajak Penghasilan 39,394 46,363 XI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 301,637 261,827
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN B Peraturan Bank Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI