Kajian Lingkungan

19
Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 10.1. Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi Kegiatan Pembangunan sumber air baku di Kecamatan Alas akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik pada tahap pra- konstruksi, tahap konstruksi dan tahap pasca konstruksi. Untuk memudahkan proses memperkirakan dampak yang mungkin timbul akibat adanya kegiatan ini, maka digunakan metode yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No, 27 tahun 1999. Prakiraan besarnya dampak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana terjadi perubahan kondisi lingkungan sebelum ada proyek dengan kondisi setelah ada proyek. Sementara itu untuk menentukan besaran / bobot dampak dan tingkat ke"penting"-an dampak mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No. 056 tahun 1994 yang ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut : a. Jumlah manusia yang terkena dampak b. Luas wilayah persebaran dampak c. Lamanya dampak berlangsung d. Intensitas dampak e. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak f. Sifat kumulatif dampak g. Berbalik dan tidak berbaliknya dampak LAPORAN AKHIR X - 1

Transcript of Kajian Lingkungan

Page 1: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

10.1. Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi

Kegiatan Pembangunan sumber air baku di Kecamatan Alas akan menimbulkan dampak

terhadap lingkungan baik pada tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi dan tahap pasca

konstruksi. Untuk memudahkan proses memperkirakan dampak yang mungkin timbul

akibat adanya kegiatan ini, maka digunakan metode yang mengacu pada Peraturan

Pemerintah No, 27 tahun 1999. Prakiraan besarnya dampak dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana terjadi perubahan kondisi lingkungan sebelum ada proyek dengan kondisi

setelah ada proyek. Sementara itu untuk menentukan besaran / bobot dampak dan tingkat

ke"penting"-an dampak mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No. 056 tahun 1994

yang ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

a. Jumlah manusia yang terkena dampak

b. Luas wilayah persebaran dampak

c. Lamanya dampak berlangsung

d. Intensitas dampak

e. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak

f. Sifat kumulatif dampak

g. Berbalik dan tidak berbaliknya dampak

Secara umum dampak dampak yang akan terjadi oleh adanya kegiatan Pembangunan

sumber air baku Mataram dapat dikelompokan menjadi beberapa dampak yang

berdasarkan tahapan kegiatan yaitu:

o Dampak pada tahap Pra Konstruksi

o Dampak pada tahap Konstruksi dan

o Dampak pada tahap Pasca Konstruksi

10.2. Tahap Pra Konstruksi

LAPORAN AKHIR X - 1

Page 2: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

Kegiatan pada tahap pra konstruksi yang diperkirakan akan menimbulkan dampak

lingkungan adalah kegiatan survey teknik dan lingkungan serta kegiatan sosialisasi dan

pelaksanaan konsultasi masyarakat.

10.2.1. Survey Teknik dan Lingkungan

A. Sumber Dampak

Kegiatan survey teknik dan lingkungan yang berpotensi menimbulkan dampak diantaranya

adalah survei / inventarisasi pada bangunan-bangunan air dan jaringan yang akan dibangun

serta adanya kegiatan pengukuran.

B. Dampak Yang Terjadi

Adanya kegiatan survey teknik menyebabkan timbulnya pertanyaan bagi masyarakat

setempat tentang rencana kegiatan proyek. Belum adanya adanya penjelasan dari petugas

lapangan dan pemrakarsa tentang rencana dan tujuan proyek maka akan timbul berbagai

tanggapan atau persepsi dari masyarakat setempat terhadap rencana kegiatan proyek.

Dengan kurangnya kejelasan tentang proyek, maka persepsi masyarakat bisa bersifat

negatif dan dalam kondisi ekstrim dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

C. Jenis / Bobot Dampak

Jenis dampak timbulnya persepsi masyarakat dan keresahan masyarakat adalah dampak

negatif tidak penting. Sedangkan bobot dampaknya adalah ringan atau kecil karena

kegiatan survey teknis dan lingkungan tidak berlangsung lama (sesaat).

10.2.2. Sosialisasi dan Pelaksanaan Konsultasi Masyarakat

A. Sumber Dampak

Kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan konsultasi masyarakat (PKM) adalah pemberian

penjelasan kepada para penjabat dinas dan instansi terkait serta masyarakat yang

secara potensial akan terkena dampak kegiatan Pembangunan sumber air baku

Mataram. Kegiatan sosialisasi dan PKM adalah :

- Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Rencana kegiatan Pembangunan

sumber air baku untuk Kecamatan Mataram.

- Menghimpun pendapat, pandangan, dan aspirasi masyarakat sebagai rujukan di dalam

menentukan strategi pengelolaan lingkungan sosial secara partisipatif di lokasi yang

terkena dampak berdasarkan peraturan undang-undang yang berlaku.

- Membangun kesepakatan semua stakeholder untuk berpartisipasi dalam pengelolaan

lingkungan dan pemantauan lingkungan secara terpadu.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan sosialisasi dan PKM adalah tercapainya pemahaman,

LAPORAN AKHIR X - 2

Page 3: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

perhatian masyarakat, pemrakarsa, pemerintah dan organisasi kemasyarakatan

untuk berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan hidup secara terpadu terhadap

kegiatan Pembangunan sumber air baku di Kecamatan Mataram mulai dari tahap pra

konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.

B. Dampak Yang Terjadi

Timbulnya perubahan sikap dan persepsi penduduk terhadap pemrakarsa. Dampak ini

diprakirakan timbul karena adanya penjelasan dari pemrakarsa kepada masyarakat

terhadap dampak-dampak yang akan timbul akibat adanya kegiatan Pembangunan sumber

air baku di Kecamatan Mataram.

C. Jenis / Bobot Dampak

Jenis dampak perubahan sikap dan persepsi penduduk terhadap pemrakarsa adalah

dampak positif tidak penting. Sedangkan bobot dampaknya adalah ringan atau kecil

karena kegiatan intensitas dampaknya kecil yaitu terbatas pada masyarakat di sekitar lokasi

saluran induk yang akan direhabilitasi dan waktu berlangsungnya dampak tidak lama

(sesaat).

10.3. Tahap Konstruksi

Beberapa kegiatan pada tahap konstruksi diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap

lingkungan adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja, kegiatan pengoperasian base camp,

mobilisasi alat, pengangkutan bahan material, pekerjaan bangunan dan jaringan perpipaan ,

kegiatan pengerukan dan penggalian.

10.3.1. Mobilisasi Tenaga Kerja

A. Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi tenaga kerja diperkirakan akan menimbulkan dampak berupa

peningkatan pendapatan masyarakat setempat khususnya bagi masyarakat yang terlibat

langsung dalam kegiatan Pembangunan sumber air baku Mataram. Selain itu dampak lain

yang diperkirakan akan timbul adalah adanya kecemburuan sosial berkaitan dengan

penggunaan tenaga kerja dari luar daerah.

B. Dampak Yang Terjadi

1. Terbukanya Kesempatan Kerja

Kegiatan mobilisasi tenaga kerja akan menyebabkan terbukanya kesempatan kerja bagi

masyarakat setempat. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk kegiatan Pembangunan

sumber air baku Mataram terdiri atas tenaga ahli, tenaga teknisi tenaga lainnya seperti

tukang batu, kepala tukang batu, tukang kayu, kepala tukang kayu, tukang besi, kepala

tukang besi dan tenaga kerja kasar serta mandor.

LAPORAN AKHIR X - 3

Page 4: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

Jika dikaitkan dengan latar belakang pendidikan dan keahlian masyarakat di wilayah studi

maka hampir seluruh bidang keahlian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

kecuali untuk tenaga ahli dan teknisi.

2. Kecemburuan Sosial

Selain tenaga kasar dalam kegiatan Pembangunan sumber air baku Mataram juga

diperlukan tenaga teknisi dan tenaga ahli. Melihat kondisi sosial masyarakat di wilayah

studi bila ditinjau dari segi pendidikan dan ketrampilan teknis yang relatif kurang

memadai, maka tenaga teknis dan tenaga ahli akan diambil dari luar daerah. Kondisi

demikian dapat menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial masyarakat setempat, karena

pada umumnya para tenaga terampil dan teknisi dari luar daerah telah mempunyai taraf

hidup yang lebih baik jika dibandingkan dengan tenaga kerja setempat.

C. Jenis / Bobot Dampak

Jenis dampak terbukanya kesempatan kerja adalah dampak positif tidak penting.

Sedangkan bobot dampaknya adalah ringan atau kecil karena jumlah tenaga kerja yang

diperlukan tidak terlalu banyak dan tidak berlangsung lama.

Sementara itu jenis dampak kecemburuan sosial adalah dampak negatif tidak

penting. Sedangkan bobot dampaknya adalah ringan atau kecil karena jumlah tenaga ahli

dan tenaga teknisi yang diperlukan dari luar tidak banyak dan tidak berlangsung lama.

10.3.2. Pengoperasian Base Camp

A. Sumber Dampak

Pengoperasian base camp diperkirakan akan menimbulkan dampak keresahan masyarakat

khususnya yang bertempat tinggal disekitar base camp. Base camp ini selain difungsikan

sebagai tempat peristirahatan tenaga kerja juga sebagai penyimpanan bahan bakar (bensin

dan solar). Selain itu base camp ini juga difungsikan sebagai tempat parkir peralatan yang

sedang tidak beroperasi.

B. Dampak Yang Terjadi

Kegiatan-kegiatan yang ada di base camp antara lain pengisian bahan bakar dan aktivitas

tenaga kerja di luar jam kerja. Kehadiran tenaga kerja dari luar akan menimbulkan interaksi

sosial dengan masyarakat setempat, dimana pada keadaan ekstrim dapat menimbulkan

keluhan ataupun keresahan masyarakat.

C. Jenis / Bobot Dampak

LAPORAN AKHIR X - 4

Page 5: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

Jenis dampak keresahan masyarakat adalah dampak negatif tidak penting.

Sedangkan bobot dampaknya adalah ringan atau kecil karena jumlah tenaga kerja yang

menempati base camp tidak terlalu banyak dan tidak berlangsung lama (selama masa

konstruksi).

10.3.3. Mobilisasi Alat Dan Bahan

A. Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi alat dan pengangkutan bahan material, hasil galian serta bahan

timbunan diperkirakan akan menimbulkan dampak berupa kerusakan jalan desa.

Disamping itu kegiatan ini juga diperkirakan akan menimbulkan dampak penurunan

kualitas udara khususnya peningkatan kadar debu.

B. Dampak Yang Terjadi

1. Kerusakan Jalan

Jalur mobilisasi alat dan pengangkutan material akan melalui jalan poros yang kondisinya

relatif baik, selain itu juga akan menggunakan jalan masuk berupa jalan desa dengan

kondisi fisik jalan tanah yang peruntukkannya bagi kebutuhan mobilisasi masyarakat

setempat baik untuk keperluan perekonomian, sosial budaya dan lain sebagainya.

Kegiatan mobilisasi kendaraan proyek dalam mengangkut material bahan bangunan

diperkirakan akan menimbulkan kerusakan pada jalan masuk yaitu jalan Desa dengan

kondisi badan jalan pada saat studi ini dilaksanakan berupa jalan tanah yang sudah mulai

berlubang-lubang sehingga pada musim hujan timbul genangan. Oleh karena itu, dengan

peningkatan beban lalu lintas kendaraan berat pada jalan tersebut diperkirakan akan

mempercepat kerusakan jalan, merusak gorong-gorong/saluran air terlebih apabila

pengemudi kendaraan berat mengangkut muatan melebihi kapasitas kelayakan muatannya.

Sehingga jika hal ini terjadi dan pengawas lapangan tidak tanggap terhadap permasalahan

yang terjadi di lapangan tidak tertutup kemungkinan dapat menimbulkan terjadinya

protes / keluhan dari masyarakat pemakai jalan tersebut yang sehari-harinya digunakan

sebagai jalan akses untuk mobilisasi penduduk.

2. Penurunan kualitas udara

Kegiatan pengangkutan material bahan bangunan dari lokasi quarry ke lokasi kegiatan, dan

pekerjaan tanah serta pengoperasian peralatan berat di tapak saluran induk yang akan

drehabilitasi diperkirakan akan menimbulkan cemaran berupa debu.

C. Jenis / Bobot Dampak

LAPORAN AKHIR X - 5

Page 6: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

Jenis dampak kerusakan jalan adalah dampak negatif tidak penting. Sedangkan

bobot dampaknya adalah ringan atau kecil karena jumlah kendaraan dan material yang

diperlukan relative tidak terlalu banyak selain itu waktu berlangsungnya dampak juga tidak

terlalu lama.

Sementara itu jenis dampak penurunan kualitas udara adalah dampak negatif tidak

penting. Sedangkan bobot dampaknya adalah ringan atau kecil karena jumlah kendaraan

dan material yang diperlukan relative tidak terlalu banyak selain itu waktu berlangsungnya

dampak juga tidak terlalu lama yaitu selama masa pengangkutan material.

10.3.4. Pembangunan Jaringan Air

A. Sumber Dampak

Penurunan kuantitas dan kualitas air Air baku pada tahap konstruksi diperkirakan akan

terjadi karena pekerjaan Pembangunan Bangunan, Saluran air serta pengerukan dan

penggalian.

B. Dampak Yang Terjadi

Pekerjaan bangunan dan saluran serta pengerukan dan penggalian diperkirakan

menyebabkan berkurangnya pasokan air dalam saluran secara sementara guna

memudahkan dalam pelaksanaan konstruksi. Selain itu juga kemungkinan terjadinya erosi

permukaan sehingga material tanah yang terlarut dalam aliran air permukaan ke dalam

saluran/sungai pada waktu hujan akan terbawa menimbulkan peningkatan kekeruhan pada

sungai yang menerimanya.

C. Jenis / Bobot Dampak

Jenis dampak penurunan kualitas air adalah dampak negatif tidak penting. Walaupun

pada saat studi ini dilakukan kunatitas dan kualitas air sungai di wilayah studi secara umum

relatif masih mencukupi dan kualitasnya cukup baik dan memenuhi baku mutu air, namun

secara fisik khususnya untuk parameter zat padat tersuspensi (TSS) dan kekeruhan, berada

dalam kisaran baku untuk air untuk golongan B dan golongan D. Dengan demikian bobot

dampaknya adalah sedang dan berlangsungnya dampak juga tidak terlalu lama (selama

masa konstruksi)

10.4. Tahap Pasca Konstruksi

LAPORAN AKHIR X - 6

Page 7: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

10.4.1. Pengoperasian Jaringan

A. Sumber Dampak

Kegiatan pengoperasian jaringan diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap

perubahan pola hidup dan penurunan kualitas air.

B. Dampak Yang Terjadi

Mata pencaharian utama masyarakat di lokasi proyek pada umumnya adalah petani.

Namun demikian aktivitas mereka sebagai petani sangat bergantung pada musim berkaitan

dengan ketersediaan air. Dengan beroperasinya jaringan sumber air baku Mataram maka

pola hidup akan berubah pula.

Dengan adanya ketersediaan air diperkirakan akan memicu meningkatnya pemakaian

sarana produksi pertanian, khususnya pupuk kimia, pestisida dan herbisida. Pemakaian

bahan-bahan tersebut apabila digunakan dengan dosis yang melebihi yang dianjurkan, akan

menurunkan kualitas air.

C. Jenis / Bobot Dampak

Jenis dampak perubahan pola usaha tani adalah dampak positif tidak penting.

Sedangkan bobot dampaknya adalah sedang dan waktu berlangsungnya dampak cukup

lama (selama masa operasi)

Jenis dampak penurunan kualitas air adalah dampak negatif tidak penting.

Sedangkan bobot dampaknya adalah ringan dan waktu berlangsungnya dampak cukup

lama (selama masa operasi)

10.4.2. Pemeliharaan Jaringan

A. Sumber Dampak

Kegiatan pemeliharaan jaringan diperkirakan akan menimbulkan dampak konflik sosial

khususnya dalam pemakaian air.

B. Dampak Yang Terjadi

Pengelolaan air pada sumber air baku Mataram akan dilakukan oleh Dinas Pengairan

bekerjasama dengan PDAM Menang. Dalam pengelolaan tersebut air didistribusikan

secara teratur sesuai dengan kebutuhan sehingga diharapkan seluruh masyarakat dapat

menikmati air bersih secara memadai.

Salah satu komponen kegiatan dalam pemeliharaan jaringan adalah pengerukan lumpur,

dimana pada saat kegiatan ini berlangsung, saluran untuk sementara akan dikeringkan

sehingga aliran air ke hilirnya terhambat. Apabila hal ini dilakukan tanpa memperhatikan

aspek budaya pertanian di sebelah hilir bendung dan saluran Air baku, terhambatnya aliran

air dapat menyebabkan terjadi konflik sosial khususnya dalam pemakaian air.

C. Jenis / Bobot Dampak

LAPORAN AKHIR X - 7

Page 8: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

Jenis dampak konflik sosial adalah dampak negatif tidak penting. Sedangkan bobot

dampaknya adalah sedang dan waktu berlangsungnya dampak tidak terlalu lama (pada saat

pelaksanaan pemeliharaan).

10.5. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Dalam pembahasan pelaksanaan UKL dan UPL ini diharapkan dapat memberikan

informasi langsung tentang upaya pengelolaan dampak potensial terhadap lingkungan,

yang nantinya bagi masyarakat dapat mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan

untuk dapat mempersiapkan diri dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian,

meminimalisir kesalahpahaman terhadap hal ihwal yang berpotensi menimbulkan dampak.

Dengan demikian ketika pekerjaan mulai dilaksanakan dapat terjalin kerjasama yang

sinergi antara kedua belah pihak, serta yang terpenting masyarakat turut aktif terlibat,

langsung maupun tidak langsung , dalam kegiatan Pekerjaan untuk menjaga lingkungan.

Upaya Pengelolaan Dampak Lingkungan meliputi 3 (tiga) tahapan pengelolaan, yakni:

1. Pengelolaan dampak pada tahap Pra-Konstruksi

2. Pengelolaan dampak pada tahap Konstruksi

3. Pemantauan dampak pada tahap Pasca-Konstruksi (Operasi &

Pemeliharaan)

Pada tiap tahapan tersebut berisi tentang :

a) Sumber dampak

Jenis kegiatan

Volume

Waktu pelaksanaan

b) Jenis dampak

c) Indikator dampak

d) Pengelolaan Lingkungan

a. Teknologi

b. Pelaksana

c. Waktu Pelaksanaan

Untuk selanjutnya uraian pada masing-masing tahapan ditabelkan.

LAPORAN AKHIR X - 8

Page 9: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

Tabel 10.1 Upaya Pengelolaan dan Pengembangan Potensi Sumber Air Baku Brang Dalap di Kecamatan Alas

A. Pengelolaan Dampak Pada Tahap Pra Konstruksi

No

Sumber Dampak Jenis Dampak

Tolok UKur Pengelolaan LingkunganJenis

KegiatanLokasi Waktu

Pelaksanaan

Teknologi Pelaksana Pengawas

1 Survey lapangan dan Lingkungan

Kawasan tapak pekerjaan

+ 3 minggu Timbulnya Presepsi Masyarakat

Respon Masyarakat

- Penjelasan kepada masyarakat tentang tujuan Pekerjaan

BWS Nusa Tenggara I - KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait2 Sosialisasi

dan PKMKawasan tapak pekerjaan

1 minggu Berbaliknya presepsi masyarakat

Respon Masyarakat

- Penjelasan kepada masyarakat tentang tujuan Pekerjaan

BWS Nusa Tenggara I - KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

DRAFT LAPORAN AKHIR X - 9

Page 10: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

B. Pengelolaan Dampak Pada Tahap Konstruksi

No

Sumber Dampak Jenis Dampak

Tolok UKur Pengelolaan LingkunganJenis

KegiatanLokasi Waktu

Pelaksanaan

Teknologi Pelaksana Pengawas

1 Mobilisasi tenaga kerja, alat dan bahan.

Sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan

Selama pekerjaan

Terbukanya kesempatan kerja

Jumlah tenaga kerja yang terlibat

- Memberikan penjelasan tentang jumlah tenaga dan jenis tenaga kerja yang diperlukan

- Memprioritaskan tenaga kerja lokal

- Memberikan upah sesuai standard setempat

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

Kecemburuan Sosial dan ketidak sesuaian upah

Respon Masyarakat

- Penjelasan tentang kebutuhan tenaga ahlli- Pembayaran upah yang sesuaai standard setempat

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

Kerusakan fasilitas umum

Jumlah fasilitas umum yang rusak serta kualitas fasilitas umum yang menurun

- Pemeliharaan jalan secara rutin

- Membatasi Volume kendaraan

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

Pencemaran uidara

Keluhan terhadap kesehatan masyarakat

- Meredusir kecepatan kendaraan pd daerah yang berdebu

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi TerkaitKecelakaan Lalu Lintas

- Kejadian kecelakaan

- Pengoperasian alat secara benar

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU

DRAFT LAPORAN AKHIR X - 10

Page 11: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

No

Sumber Dampak Jenis Dampak

Tolok UKur Pengelolaan LingkunganJenis

KegiatanLokasi Waktu

Pelaksanaan

Teknologi Pelaksana Pengawas

dengan korban sakit/meninggal sekitar lokasi

- Munculnya kemacetan serta peruhan pola lalu lintas

- Pengaturan lalu lintas dengan benar.

Provinsi NTB- Instansi Terkait

2 Pembangunan Jaringan dan Bangunan

Selama pekerjaan

Kualitas air - Turunnya kualitas air

- Terganggunya biota air

- Menghindari pelaksanaan pekerjaan tanah pd musim hujan

- Pengaturan sistem pengaliran air hujan sehingga pengikisan tanah permukaan dpt ditekan

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

Berkurangnya pasokan air untuk Air baku

- Keresahan petani pemakai air

- Pengaturan/penjadwalan giliran air antar petak tersier

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

3. Pengoperasian Base Camp.

Selama pekerjaan

Timbulnya presepsi Masayrakat

- adanya kebiasaan pekerja pendatang yang tidak sesuai dengan tradisi kebudayaan

- Pertemuan dengan masyarakat.

- Pemahaman terhadap masyarakat

- Diskusi mengenai kebudayaan serta

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

DRAFT LAPORAN AKHIR X - 11

Page 12: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

No

Sumber Dampak Jenis Dampak

Tolok UKur Pengelolaan LingkunganJenis

KegiatanLokasi Waktu

Pelaksanaan

Teknologi Pelaksana Pengawas

masyarakat setempat.

tradisi yang berlaku di lokasi

Kegaduhan Respon Masyarakat

- Memfungsikan base camp sesuai dengan peruntukannya

- Mengatur jam kerja

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

C. Pengelolaan Dampak Pada Tahap Pasca Konstruksi

No Sumber Dampak Jenis Dampak

Tolok UKur Pengelolaan LingkunganJenis

KegiatanLokas

iWaktu

Pelaksanaan

Teknologi Pelaksana

Pengawas

1 Pengoperasia - Selama Perobahan Perubahan Pola - Memberikan pelatihan pola hidup sehat

- BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

DRAFT LAPORAN AKHIR X - 12

Page 13: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

No Sumber Dampak Jenis Dampak

Tolok UKur Pengelolaan LingkunganJenis

KegiatanLokas

iWaktu

Pelaksanaan

Teknologi Pelaksana

Pengawas

n Jaringan masa operasi Pola Hidup dan usaha tani

Hidup dan Peningkatan hasil usaha tani

- Penyuluhan dan pelatihan sistem usaha pertanian hemat air

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

Penurunan Kualitas air.

Keluhan Masyarakat pemakai air di bagian hilir

Kriteria mutu air PP No 83 th 2001

- memberikan penyuluhan tentang pemakaian pupuk berdasarkan jenis, jumlah dan waktu pemakaian sehingga aman bagi lingkungan dan tidak menurunkan produktivitas

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

2 Pemeliharaan fasilitas bangunan & Jaringan

- Selama masa

pemeliharaan

Konflik sosial (pemakaian air)

Keluhan Masyarakat pemakai air di bagian hilir

- memberikan penyuluhan tentang pemakaian air yang effisien

- Penyesuaian jadual pemeliharaan dangan pola tanam

BWS Nusa Tenggara I

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

3 Pelepasan pekerja lokal

- Selesai pekerjaan konstruksi

Keresahan masy.

- Perubahan tingkat pendapatan

- Adanya kecemburuan antar sesama masyarakat yang

Koordinasi dengan pihak terkait menganai kemungkinan adanya pengangguran yang mucul akibat selesainya pekerjaan.

Diskusi bersama masyarakat dan instansi

BWS Nusa Tenggara

- KCD PU Kec. Alas

- Dinas PU Provinsi NTB

- Instansi Terkait

DRAFT LAPORAN AKHIR X - 13

Page 14: Kajian Lingkungan

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap

Di Kecamatan Alas

No Sumber Dampak Jenis Dampak

Tolok UKur Pengelolaan LingkunganJenis

KegiatanLokas

iWaktu

Pelaksanaan

Teknologi Pelaksana

Pengawas

dipekerjakan. terkait

DRAFT LAPORAN AKHIR X - 14