kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang...

29
Kajian Landas Kontinen Ekstensi Batas Maritim Perairan Barat Laut Sumatra Aldea Noor Alina 3509 100 005 3509 100 005 Dengan bimbingan Ir. Yuwono MS. Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Transcript of kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang...

Page 1: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Kajian Landas Kontinen EkstensiBatas Maritim Perairan Barat Laut

Sumatra

Aldea Noor Alina3509 100 005Dengan bimbingan Ir. Yuwono MS.

Jurusan Teknik GeomatikaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2013

Aldea Noor Alina3509 100 005Dengan bimbingan Ir. Yuwono MS.

Jurusan Teknik GeomatikaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2013

Page 2: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Introduction

Latar BelakangLatar BelakangIndonesia merupakan Negara kepulauan dengan luas perairan 5,8 juta km2, yang terdiri atas luas perairankepulauan dan laut territorial sebesar 3,1 juta km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebesar 2,7km2, serta memiliki garis pantai mencapai 80.791 km (Djunarsjah, 2004). Klaim maritim sangat pentingterkait dengan isu keamanan, akses dan pengelolaan sumber daya laut, serta penyeimbangan antara hakdan kewajiban negara pantai yang bersangkutan.Kemajuan teknologi secara signifikan telah meningkatkan kemampuan untuk melakukan eksplorasi lepaspantai, khususnya eksplorasi minyak dan gas bumi dan telah meningkatkan pentingnya status hukumlandas kontinen. Landas kontinen menurut pasal 76 UNCLOS, meliputi dasar laut dan bawah tanahkawasan bawah laut yang membentang melampaui laut teritorial menuju tepi luar batas kontinen, atauhingga jarak 200 mil laut dari garis pangkal jika tepi luar batas kontinen tidak melewati jarak tersebut(200 mil).Batas terluar klaim landas kontinen ini juga masih dapat bertambah dengan memperhatikan kriteria yangterdapat pada pasal 76 UNCLOS. Batas landas kontinen yang melebihi inilah yang selanjutnya disebutsebagai landas kontinen ekstensi. Kesempatan yang demikian perlu dimanfaatkan oleh Indonesia dengansebaik – baiknya, sehingga batas klaim maksimum di luar 200 mil laut dapat memberikan manfaatterhadap yurisdiksi nasional dan kegiatan pengelolaan sumber daya laut.Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang

Sidang Teknik Geomatika2

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan luas perairan 5,8 juta km2, yang terdiri atas luas perairankepulauan dan laut territorial sebesar 3,1 juta km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebesar 2,7km2, serta memiliki garis pantai mencapai 80.791 km (Djunarsjah, 2004). Klaim maritim sangat pentingterkait dengan isu keamanan, akses dan pengelolaan sumber daya laut, serta penyeimbangan antara hakdan kewajiban negara pantai yang bersangkutan.Kemajuan teknologi secara signifikan telah meningkatkan kemampuan untuk melakukan eksplorasi lepaspantai, khususnya eksplorasi minyak dan gas bumi dan telah meningkatkan pentingnya status hukumlandas kontinen. Landas kontinen menurut pasal 76 UNCLOS, meliputi dasar laut dan bawah tanahkawasan bawah laut yang membentang melampaui laut teritorial menuju tepi luar batas kontinen, atauhingga jarak 200 mil laut dari garis pangkal jika tepi luar batas kontinen tidak melewati jarak tersebut(200 mil).Batas terluar klaim landas kontinen ini juga masih dapat bertambah dengan memperhatikan kriteria yangterdapat pada pasal 76 UNCLOS. Batas landas kontinen yang melebihi inilah yang selanjutnya disebutsebagai landas kontinen ekstensi. Kesempatan yang demikian perlu dimanfaatkan oleh Indonesia dengansebaik – baiknya, sehingga batas klaim maksimum di luar 200 mil laut dapat memberikan manfaatterhadap yurisdiksi nasional dan kegiatan pengelolaan sumber daya laut.

Page 3: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Introduction

Latar BelakangLatar Belakang

Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan salah satu lokasi di Indonesia yang berpotensi untuk dapatmelakukan klaim landas kontinen hingga melebihi 200 mil (landas kontinen ekstensi), karena posisinyayang tidak berbatasan langsung dengan negara lain.Penegasan landas kontinen di perairan ini merupakan sesuatu yang penting mengingat potensi mineralyang terdapat di dalamnya.Untuk melakukan penegasan landas kontinen ini diperlukan suatu kajian teknisyang bersifat ilmiah selain tentunya menyesuaikan dengan tinjauan yuridis yang berlaku secarainternasional.Kajian teknis ini dilakukan dengan menggunakan data hasil survei. Namun, selain menggunakan data hasilsurvei dari pengukuran secara langsung, data yang diperlukan dalam proses delimitasi landas kontinendapat juga diperoleh dengan menggunakan turunan data penginderaan jauh.Dengan adanya sebuah kajian yang mendukung dalam proses submisi landas kontinen, diharapkan dapatmemberikan kejelasan terhadap kekuasaan Indonesia atas wilayah maritimnya terkait dengan kedaulatanmaupun pengelolaan sumber daya laut.Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang

Sidang Teknik Geomatika3

Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan salah satu lokasi di Indonesia yang berpotensi untuk dapatmelakukan klaim landas kontinen hingga melebihi 200 mil (landas kontinen ekstensi), karena posisinyayang tidak berbatasan langsung dengan negara lain.Penegasan landas kontinen di perairan ini merupakan sesuatu yang penting mengingat potensi mineralyang terdapat di dalamnya.Untuk melakukan penegasan landas kontinen ini diperlukan suatu kajian teknisyang bersifat ilmiah selain tentunya menyesuaikan dengan tinjauan yuridis yang berlaku secarainternasional.Kajian teknis ini dilakukan dengan menggunakan data hasil survei. Namun, selain menggunakan data hasilsurvei dari pengukuran secara langsung, data yang diperlukan dalam proses delimitasi landas kontinendapat juga diperoleh dengan menggunakan turunan data penginderaan jauh.Dengan adanya sebuah kajian yang mendukung dalam proses submisi landas kontinen, diharapkan dapatmemberikan kejelasan terhadap kekuasaan Indonesia atas wilayah maritimnya terkait dengan kedaulatanmaupun pengelolaan sumber daya laut.

Page 4: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Introduction

TujuanTujuan

ManfaatManfaat

•Memperoleh kajian yang dapat mendukung dilaksanakannya klaim maksimum batas landaskontinen ekstensi di perairan barat laut Pulau Sumatra.•Memperoleh posisi garis landas kontinen ekstensi di perairan barat laut Pulau Sumatra yangdihasilkan dari data primer dan data batimetri turunan penginderaan jauh.

Diperoleh kajian yang dapat dipergunakan sebagai masukan dalam melakukan klaim landas kon-tinen ekstensi di perairan barat laut Pulau Sumatra dengan membandingkan antara posisi yangdiperoleh dari data batimetri hasil pengukuran dan data batimetri hasil penginderaan jauh .

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

4

Diperoleh kajian yang dapat dipergunakan sebagai masukan dalam melakukan klaim landas kon-tinen ekstensi di perairan barat laut Pulau Sumatra dengan membandingkan antara posisi yangdiperoleh dari data batimetri hasil pengukuran dan data batimetri hasil penginderaan jauh .

Perumusan MasalahPerumusan Masalah•Bagaimana kajian terhadap klaim maksimum landas kontinen ekstensi di perairan barat lautPulau Sumatra menurut UNCLOS dan TALOS?•Dimanakah posisi landas kontinen ekstensi Indonesia di perairan barat laut Pulau Sumatra menu-rut UNCLOS dan TALOS dengan menggunakan data primer (pengukuran langsung) dan data se-kunder (turunan penginderaan jauh)?

Page 5: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Introduction

Batasan MasalahBatasan Masalah

• Kajian dilakukan pada perairan barat laut Pulau Sumatra pada lingkup wilayah0°0′0″ LU - 7°0′0″ LU dan 89°0′0″ BT - 99°0′0″ BT.•Kajian dilakukan dengan menggunakan data profil batimetri dan data ketebalan sedimen dariwilayah studi.•Data batimetri diperoleh dari hasil pengukuran yang telah diolah sehingga siap untuk dilakukanproses pengeplotan dan data turunan satelit altimetri Jason-1 sebagai pembandingnya.•Data ketebalan sedimen diperoleh dari hasil survei seismik yang telah diolah sehingga siapuntuk dilakukan proses pengeplotan.

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

5

• Kajian dilakukan pada perairan barat laut Pulau Sumatra pada lingkup wilayah0°0′0″ LU - 7°0′0″ LU dan 89°0′0″ BT - 99°0′0″ BT.•Kajian dilakukan dengan menggunakan data profil batimetri dan data ketebalan sedimen dariwilayah studi.•Data batimetri diperoleh dari hasil pengukuran yang telah diolah sehingga siap untuk dilakukanproses pengeplotan dan data turunan satelit altimetri Jason-1 sebagai pembandingnya.•Data ketebalan sedimen diperoleh dari hasil survei seismik yang telah diolah sehingga siapuntuk dilakukan proses pengeplotan.

Page 6: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Review of the literature

Landas KontinenLandas Kontinen

Definisi landas kontinen termutakhir diatur dalam Pasal 76 UNCLOS yang merupakan hasil dariKonferensi PBB tentang Hukum Laut ketiga yang berlangsung selama 9 tahun (1973 - 1982).Pasal 76 (1) UNCLOS mengatur definisi legal dari landas kontinen sebagai berikut: “terdiri atasdasar laut dari bagian bawah laut dan tanah di bawahnya yang berada di luar laut teritorial disepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratnya hingga batas terluar tepian kontinen, atau hinggajarak 200 M dari garis pangkal laut wilayah jika batas terluar kontinen tidak mencapai jaraktersebut (200 M).”Delineasi dan pengajuan batas terluar landas kontinen diperlukan untuk landas kontinen lebihdari 200 M dari garis pangkal, yang dalam hal ini didefinisikan dalam ayat 4, 5 dan 6 Pasal 76.Beberapa hal penting terkait penentuan batas terluar landas kontinen meliputi garis pangkal, kakilereng, garis formula (Garis Gardiner dan Hedberg), dan syarat pembatas (garis 350 M dan 2500isobath + 100 M).Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang

Sidang Teknik Geomatika6

Definisi landas kontinen termutakhir diatur dalam Pasal 76 UNCLOS yang merupakan hasil dariKonferensi PBB tentang Hukum Laut ketiga yang berlangsung selama 9 tahun (1973 - 1982).Pasal 76 (1) UNCLOS mengatur definisi legal dari landas kontinen sebagai berikut: “terdiri atasdasar laut dari bagian bawah laut dan tanah di bawahnya yang berada di luar laut teritorial disepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratnya hingga batas terluar tepian kontinen, atau hinggajarak 200 M dari garis pangkal laut wilayah jika batas terluar kontinen tidak mencapai jaraktersebut (200 M).”Delineasi dan pengajuan batas terluar landas kontinen diperlukan untuk landas kontinen lebihdari 200 M dari garis pangkal, yang dalam hal ini didefinisikan dalam ayat 4, 5 dan 6 Pasal 76.Beberapa hal penting terkait penentuan batas terluar landas kontinen meliputi garis pangkal, kakilereng, garis formula (Garis Gardiner dan Hedberg), dan syarat pembatas (garis 350 M dan 2500isobath + 100 M).

Page 7: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Review of the literature

Landas KontinenEkstensi

Landas KontinenEkstensiPenentuan LKE memerlukan data dan informasi tentang profil dasar laut, terutama posisi kakilereng (Foot of Slope, FOS). Selain itu informasi tentang sedimen juga sangat penting. BerdasarkanUNCLOS 1982, penetuan batas landas kontinen ekstensi dapat dilakukan dengan memperhatikanempat kriteria seperti diatur dalam pasal 76. Dua kriteria pertama adalah yang membolehkan,sedangkan dua kriteria terakhir bersifat membatasi.Kriteria yang membolehkan adalah sebagai berikut :1. Batas terluar LKE didasarkan pada garis yang menghubungkan titik-titik tetap dengan ketebalanbatu endapan (sedimentary rock) 1 % dihitung dari jarak terdekat antara titik tersebut dengankaki lereng yang disebut Gardiner Line, atau2. Berdasarkan jarak 60 M dari kaki lereng yang dikenal dengan Hedberg Line ke arah laut lepas.Sedangkan syarat yang membatasi didefinisikan sebagai berikut :1. Batas terluar dari landas kontinen tidak boleh melebihi 350 mil laut dari garis pangkal (referensimengukur batas laut teritorial), atau2.Batas terluar tidak boleh melebihi 100 mil laut dari garis kedalaman 2500 m isobath.

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika7

Penentuan LKE memerlukan data dan informasi tentang profil dasar laut, terutama posisi kakilereng (Foot of Slope, FOS). Selain itu informasi tentang sedimen juga sangat penting. BerdasarkanUNCLOS 1982, penetuan batas landas kontinen ekstensi dapat dilakukan dengan memperhatikanempat kriteria seperti diatur dalam pasal 76. Dua kriteria pertama adalah yang membolehkan,sedangkan dua kriteria terakhir bersifat membatasi.Kriteria yang membolehkan adalah sebagai berikut :1. Batas terluar LKE didasarkan pada garis yang menghubungkan titik-titik tetap dengan ketebalanbatu endapan (sedimentary rock) 1 % dihitung dari jarak terdekat antara titik tersebut dengankaki lereng yang disebut Gardiner Line, atau2. Berdasarkan jarak 60 M dari kaki lereng yang dikenal dengan Hedberg Line ke arah laut lepas.Sedangkan syarat yang membatasi didefinisikan sebagai berikut :1. Batas terluar dari landas kontinen tidak boleh melebihi 350 mil laut dari garis pangkal (referensimengukur batas laut teritorial), atau2.Batas terluar tidak boleh melebihi 100 mil laut dari garis kedalaman 2500 m isobath.

Page 8: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Continental shelf Ilustration Image

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

8

Page 9: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Area Submisi Landas Kontinen di Perairan Barat LautSumatra

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

9

Page 10: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Area study

Lokasi penelitian ini dilewati oleh 14 pass (setengah dari keliling lintasan satelit) satelit Jason-1. Adapunpass-pass yang melewati lokasi penelitian ini dapat ditunjukkan di bawah ini :

No Pass Arah Pass

1 1 Naik (ascending)

2 14 Turun (descending)

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika10

3 27 Naik (ascending)

6 90 Turun (descending)

7 103 Naik (ascending)

8 116 Turun (descending)

9 129 Naik (ascending)

10 166 Turun (descending)

11 179 Naik (ascending

12 192 Turun (descending)

Page 11: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Material

PeralatanPeralatan

DataData

•United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982)•Technical Aspects on The Law of the Sea (TALOS).•Peraturan Pemerintah (PP) 38/2002.•Data profil batimetri daerah penelitian hasil survei•Data ketebalan sedimen daerah penelitian hasil survei•Peta Zona Ekonomi Eksklusif lembar 03 keluaran Badan Informasi Geospasial•Data altimetri Jason-1 daerah penelitian yang mendukung dilakukan pengolahan batimetri(diunduh pada ftp://podaac-ftp.jpl.nasa.gov/allData/jason1/L2/gdr_netcdf_c/c111-114)

•Autocad Land Desktop 2004 untuk digitasi peta dasar•ArcGIS 10 untuk buffering area, analisa dan penggambaran area klaim landas kontinen•BRAT untuk pengolahan data altimetri sehingga dapat diperoleh nilai kedalaman area studi•Global Mapper 8 untuk gridding, penghitungan posisi isobath 2500 dan registrasi peta

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

11

Data

•United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982)•Technical Aspects on The Law of the Sea (TALOS).•Peraturan Pemerintah (PP) 38/2002.•Data profil batimetri daerah penelitian hasil survei•Data ketebalan sedimen daerah penelitian hasil survei•Peta Zona Ekonomi Eksklusif lembar 03 keluaran Badan Informasi Geospasial•Data altimetri Jason-1 daerah penelitian yang mendukung dilakukan pengolahan batimetri(diunduh pada ftp://podaac-ftp.jpl.nasa.gov/allData/jason1/L2/gdr_netcdf_c/c111-114)

Page 12: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

General Methodfor ProcessingData

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

12

Page 13: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Method forAltimetry DataProcessing

sesuai

tidak

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

13

Page 14: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Result and analyse

[1] Pengolahan data batimetri daridata altimetri

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

14

[2] Penentuan posisi -2500 isobathdan -2500+100m

Page 15: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Result and analyse

[3] Penarikan batas maritim denganteknik buffering

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

15

[4] Penggambaran posisi klaim landaskontinen ekstensi

Page 16: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Result and analyse

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

16

Posisi kontur -2500 yang tidak relevan digunakan sebagai acuan

Page 17: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Analisa Luasan Klaim Landas Kontinen yang Paling Menguntungkan BagiIndonesia

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

17

Page 18: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Analisa Luasan Klaim Landas Kontinen yang Paling Menguntungkan BagiIndonesia

Hasil akhir batas terluar landas kontinen secara resmi ditetapkan dengan serangkaiantitik yang dihubungkan dengan garis-garis lurus yang panjangnya tidak lebih dari 60 millaut. Titik-titik tersebut dapat dipilih sedemikian rupa meskipun biasanya dipilih untukdapat memaksimalkan klaim area landas kontinen.

Pada opsi pertama didapatkan luasan area klaim sebesar 3876 km2. Denganpersyaratan yang telah disebutkan dalam penarikan garis klaim landas kontinenekstensi, maka didapatkan titik – titik klaim yang memiliki luasan klaim lebihmenguntungkan. Dengan memaksimalkan pemilihan titik pada opsi pertama, makadidapatkan luasan maksimal yang ditunjukkan dengan opsi kedua dengan luasan areaklaim sebesar 4249 km2.

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

18

Hasil akhir batas terluar landas kontinen secara resmi ditetapkan dengan serangkaiantitik yang dihubungkan dengan garis-garis lurus yang panjangnya tidak lebih dari 60 millaut. Titik-titik tersebut dapat dipilih sedemikian rupa meskipun biasanya dipilih untukdapat memaksimalkan klaim area landas kontinen.

Pada opsi pertama didapatkan luasan area klaim sebesar 3876 km2. Denganpersyaratan yang telah disebutkan dalam penarikan garis klaim landas kontinenekstensi, maka didapatkan titik – titik klaim yang memiliki luasan klaim lebihmenguntungkan. Dengan memaksimalkan pemilihan titik pada opsi pertama, makadidapatkan luasan maksimal yang ditunjukkan dengan opsi kedua dengan luasan areaklaim sebesar 4249 km2.

Page 19: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Analisa Luasan Klaim Landas Kontinen yang Paling Menguntungkan BagiIndonesia

Jarak antar titik kerangka area klaim ditunjukkan pada tabel 2 di bawah ini :

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

19

Page 20: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Perbandingan Data Kedalaman Hasil Akusisi Altimetri dan Data Primer

Garis profil melintang nilaikedalaman hasil sounding

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

20

Garis profil melintang nilaikedalaman hasil akusisi altimetri

Page 21: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Analisa data yang dapat dilakukan pada penelitian ini adalah analisa tentang kesalahan kedalaman dan ketelitiankedalaman antara kedalaman hasil pengukuran altimetri dan kedalaman hasil sounding yang dianggap sebagaikedalaman yang benar terhadap data kedalaman referensi

Semakin besar selisih kedalamannya semakin besar kesalahan kedalamannya. Persamaan kesalahan kedalamandapat dilihat pada persamaan dibawah ini :

K’= Da – Db...........................................................(4.1)

Keterangan :

Da =Kedalaman titik dengan altimetri

Db =Kedalaman titik dengan batimetri (referensi)

K’ =Kesalahan kedalaman altimetry

Analisa data yang dapat dilakukan pada penelitian ini adalah analisa tentang kesalahan kedalaman dan ketelitiankedalaman antara kedalaman hasil pengukuran altimetri dan kedalaman hasil sounding yang dianggap sebagaikedalaman yang benar terhadap data kedalaman referensi

Semakin besar selisih kedalamannya semakin besar kesalahan kedalamannya. Persamaan kesalahan kedalamandapat dilihat pada persamaan dibawah ini :

K’= Da – Db...........................................................(4.1)

Keterangan :

Da =Kedalaman titik dengan altimetri

Db =Kedalaman titik dengan batimetri (referensi)

K’ =Kesalahan kedalaman altimetry

Dibuat untuk sidang proposal - Ruang SidangTeknik Geomatika

21

Page 22: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

posisi kedalamanselisih

kedalaman (m)bujur lintang altimetri sounding

96,59049 0,026137 -4644,272 -4938,410 294,138

96,63221 0,047949 -4587,072 -5043,584 456,512

96,67393 0,069761 -4484,067 -5082,529 598,462

96,71565 0,091572 -4368,79 -5120,116 751,323

96,75738 0,113384 -4267,32 -5162,870 895,552

96,7991 0,135196 -4174,51 -5203,989 1029,482

96,84082 0,157007 -4064,24 -5242,981 1178,743

96,88254 0,178819 -3975,2 -5287,414 1312,215

96,92427 0,20063 -3896,09 -5305,715 1409,625

96,96599 0,222442 -3814,5 -5297,336 1482,834

97,00771 0,244253 -3690,02 -5295,959 1605,939

97,04943 0,266064 -3513,07 -5293,213 1780,143

97,09116 0,287875 -3329,25 -5036,075 1706,822

Dibuat untuk sidang proposal - Ruang SidangTeknik Geomatika

22

97,09116 0,287875 -3329,25 -5036,075 1706,822

97,13288 0,309685 -3136,57 -4600,199 1463,632

97,17461 0,331496 -2996,07 -3463,883 467,812

posisi kedalaman selisihkedalaman (m)bujur lintang altimetri sounding

97,21633 0,353306 -2887,1 -3302,409 415,308

97,25805 0,375117 -2777,2 -2542,656 -234,540

97,29978 0,396927 -2576,94 -2802,151 225,216

97,3415 0,418736 -2422,49 -2679,203 256,713

97,38323 0,440546 -2349,84 -2362,658 12,823

97,40325 0,451014 -2308,52 -2124,679 -183,844

Page 23: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Dari hasil diatas dapat dianalisa bahwa dari 21 titik kedalaman altimetriterhadap titik kedalaman referensi, ada titik kedalaman dengan kesalahankedalamana terkecil yaitu hanya ± 12,823m tetapi ada titik kedalaman dengankesalahan kedalaman yang terbesar yaitu ± 1780,143m, yang jauh lebih besar.Ini membuktikan bahwa titik kedalaman hasil pengukuran dengan altimetritidak konsisten terhadap titik kedalaman referensi.

Dibuat untuk sidang proposal - Ruang SidangTeknik Geomatika

23

Page 24: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Survei batimeti harus mengikuti standar pengukuran yang telah ditentukan oleh IHO. Standartpengukuran tersebut tertera pada SP44-IHO. Pada SP44-IHO disebutkan standar ketelitian kedalaman

untuk berbagai macam kedalaman sesuai orde pengukuran tersebut. Orde pengukuran survei iniadalah orde 3 karena survei ini berada pada daerah laut lepas dengan kedalaman lebih dari 200 m.

K' keterangan

294,138 99,87761 tidak memenuhi

456,512 99,87761 tidak memenuhi

598,462 99,87761 tidak memenuhi

751,323 99,87761 tidak memenuhi

895,552 99,87761 tidak memenuhi

1029,482 99,87761 tidak memenuhi

1178,743 99,87761 tidak memenuhi

1312,215 99,87761 tidak memenuhi1312,215 99,87761 tidak memenuhi

1409,625 99,87761 tidak memenuhi

1482,834 99,87761 tidak memenuhi

1605,939 99,87761 tidak memenuhi

K' keterangan

1706,822 99,87761 tidak memenuhi

1463,632 99,87761 tidak memenuhi

467,812 99,87761 tidak memenuhi

415,308 99,87761 tidak memenuhi

-234,54 99,87761 tidak memenuhi

225,216 99,87761 tidak memenuhi

256,713 99,87761 tidak memenuhi

12,823 99,87761 memenuhi

-183,844 99,87761 tidak memenuhi

Dibuat untuk sidang proposal - Ruang SidangTeknik Geomatika

24

Page 25: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Untuk menentukan standar ketelitian kedalaman yangdiijinkan, dibutuhkan kedalaman referensi sebagai acuankedalaman data yang telah dianggap benar. Dalam hal inikedalaman referensi adalah kedalaman hasil akusisi batimetrisebagai kedalaman yang dianggap benar. Kedalaman referensiini ditentukan rata-rata kedalamannya, kemudian ditentukanstandar ketelitiannya sebagai batas kesalahan kedalaman yangdiijinkan. Untuk mendapatkan standar ketelitian kedalamandapat ditentukan dengan persamaan berikut:

a = 1 b = 0,023 d = 4342,287

= (a2+(bxd)2 ) 1/2

= 99,87760944

Standart ketelitian kedalaman diatas yang menjadi acuan darikesalahan kedalaman altimetri. Kesalahan kedalaman tidakboleh lebih dari ± 0,9994.

Untuk menentukan standar ketelitian kedalaman yangdiijinkan, dibutuhkan kedalaman referensi sebagai acuankedalaman data yang telah dianggap benar. Dalam hal inikedalaman referensi adalah kedalaman hasil akusisi batimetrisebagai kedalaman yang dianggap benar. Kedalaman referensiini ditentukan rata-rata kedalamannya, kemudian ditentukanstandar ketelitiannya sebagai batas kesalahan kedalaman yangdiijinkan. Untuk mendapatkan standar ketelitian kedalamandapat ditentukan dengan persamaan berikut:

a = 1 b = 0,023 d = 4342,287

= (a2+(bxd)2 ) 1/2

= 99,87760944

Standart ketelitian kedalaman diatas yang menjadi acuan darikesalahan kedalaman altimetri. Kesalahan kedalaman tidakboleh lebih dari ± 0,9994.

Dibuat untuk sidang proposal - Ruang SidangTeknik Geomatika

25

Page 26: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Enclosure

KesimpulanKesimpulan

1. Posisi kontur isobath -2500 antara akusisi data altimetri (sekunder) dan hasil dijitasi peta referensi (primer)memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan data primer diambil dengan menggunakan prosessoundimg yang menghasilkan ketelitian jauh lebih baik daripada hasil data altimetri (dalam hal penentuankedalaman).

2. Antara penggunaan data primer maupun data sekunder (posisi kontur isobath -2500+100m) maka tidak akandidapatkan perbedaan posisi klaim. Hal ini dikarenakan posisi kontur 2500+100 isobath tidak menjadi rujukanyang menguntungkan pada proses pembatasan/cut-off. Pembatasan yang menguntungkan dilakukan dengan batasan350M.

3.Titik-titik kerangka klaim landas kontinen dapat dipilih sedemikian rupa untuk dapat memaksimalkan klaim arealandas kontinen, dengan garis-garis lurus yang panjangnya tidak lebih dari 60M. Sehingga luasan area klaim yangdidapat setelah modifikasi adalah sebesar 4249 km2.

4. Data sekunder dapat menjadi rujukan dalam observasi awal dalam kajian batas wilayah, untuk selanjutnyadilanjutkan dengan studi primer.

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika

26

1. Posisi kontur isobath -2500 antara akusisi data altimetri (sekunder) dan hasil dijitasi peta referensi (primer)memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan data primer diambil dengan menggunakan prosessoundimg yang menghasilkan ketelitian jauh lebih baik daripada hasil data altimetri (dalam hal penentuankedalaman).

2. Antara penggunaan data primer maupun data sekunder (posisi kontur isobath -2500+100m) maka tidak akandidapatkan perbedaan posisi klaim. Hal ini dikarenakan posisi kontur 2500+100 isobath tidak menjadi rujukanyang menguntungkan pada proses pembatasan/cut-off. Pembatasan yang menguntungkan dilakukan dengan batasan350M.

3.Titik-titik kerangka klaim landas kontinen dapat dipilih sedemikian rupa untuk dapat memaksimalkan klaim arealandas kontinen, dengan garis-garis lurus yang panjangnya tidak lebih dari 60M. Sehingga luasan area klaim yangdidapat setelah modifikasi adalah sebesar 4249 km2.

4. Data sekunder dapat menjadi rujukan dalam observasi awal dalam kajian batas wilayah, untuk selanjutnyadilanjutkan dengan studi primer.

Page 27: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Enclosure

RekomendasiRekomendasi

1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan membandingkan aspek penentuan landas kontinenlain, seperti gardiner dan hedberg line. Perbandingan gardiner dan hedberg dilakukan denganmenggunakan perangkat lunak khusus penentuan batas wilayah CARIS LOTS.

2. Pada TALOS dan UNCLOS terdapat aspek lain penentuan batas wilayah yang dapat dijadikanrujukan dalam membuat judul penelitian baru.

27

1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan membandingkan aspek penentuan landas kontinenlain, seperti gardiner dan hedberg line. Perbandingan gardiner dan hedberg dilakukan denganmenggunakan perangkat lunak khusus penentuan batas wilayah CARIS LOTS.

2. Pada TALOS dan UNCLOS terdapat aspek lain penentuan batas wilayah yang dapat dijadikanrujukan dalam membuat judul penelitian baru.

Page 28: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Bibliography

[1] Arsana, I.M.A. 2007.Batas Maritim Antar Negara. Cetakan pertama. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Indonesia.

[2] Djajadihardja, Y.S., Khafid, E., dkk. 2006, Laporan Survei Seismic Refleksi Multichannel untuk KlaimLandas Kontinen Indonesia diluar 200 mil Sebelah Barat Perairan Aceh. On board report, unpublished.

[3]Djunarshah,E. dan Tangguh, D. 2004. Penetapan Batas Wilayah Indonesia. Jurnal Surveying dan Geodesi,Vol. XII, No.3, September 2002 hal 38-53. Departemen Teknik Geodesi FTSP – ITB, Bandung

[4] Internatinal Hydrographic Bureau. 2006. A Manual on Technical Aspect of The United Convention onThe Law of The Sea. Special Publication no. 51, 4th edition. Monaco.

[5] Julzarika, A. dan Susanto. 2010. Penentuan Landas Kontinen Ekstensi Batas Maritim Indonesia-PalauPada Kedalaman 2500 M Isobaths + 100 Nm di Sebelah Utara Papua Menggunakan Batimetri Turunan DataPenginderaan Jauh .Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 16 No. 1, Agustus 2010.

[6] PP-38 2002, tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.

[7] Raharjanto, L. 2012. Studi Pasang Surut Di Perairan Indonesia Dengan Menggunakan Data SatelitAltimetri Jason-1. Surabaya : Tugas Akhir Prodi Teknik Geomatika-ITS.

[8] Safitri, D.A. 2011. Studi Penentuan Batas Maritim Antara Dua Negara Berdasarkan Undang – Undangyang Berlaku di Dua Negara yang Bersangkutan (Studi Kasus : NKRI Dan RDTL). Surabaya : Tugas AkhirProdi Teknik Geomatika-ITS.

[9] United Nations. 1982. United Nation Convention on The Law of The Sea. Diakses pada tanggal 30Oktober 2012 pukul 10.00 WIB dari http://id.wikisource

Dibuat untuk SEMINAR TUGAS AKHIR-Ruang GM-101 Teknik Geomatika

28

[1] Arsana, I.M.A. 2007.Batas Maritim Antar Negara. Cetakan pertama. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Indonesia.

[2] Djajadihardja, Y.S., Khafid, E., dkk. 2006, Laporan Survei Seismic Refleksi Multichannel untuk KlaimLandas Kontinen Indonesia diluar 200 mil Sebelah Barat Perairan Aceh. On board report, unpublished.

[3]Djunarshah,E. dan Tangguh, D. 2004. Penetapan Batas Wilayah Indonesia. Jurnal Surveying dan Geodesi,Vol. XII, No.3, September 2002 hal 38-53. Departemen Teknik Geodesi FTSP – ITB, Bandung

[4] Internatinal Hydrographic Bureau. 2006. A Manual on Technical Aspect of The United Convention onThe Law of The Sea. Special Publication no. 51, 4th edition. Monaco.

[5] Julzarika, A. dan Susanto. 2010. Penentuan Landas Kontinen Ekstensi Batas Maritim Indonesia-PalauPada Kedalaman 2500 M Isobaths + 100 Nm di Sebelah Utara Papua Menggunakan Batimetri Turunan DataPenginderaan Jauh .Jurnal Ilmiah Geomatika Vol. 16 No. 1, Agustus 2010.

[6] PP-38 2002, tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.

[7] Raharjanto, L. 2012. Studi Pasang Surut Di Perairan Indonesia Dengan Menggunakan Data SatelitAltimetri Jason-1. Surabaya : Tugas Akhir Prodi Teknik Geomatika-ITS.

[8] Safitri, D.A. 2011. Studi Penentuan Batas Maritim Antara Dua Negara Berdasarkan Undang – Undangyang Berlaku di Dua Negara yang Bersangkutan (Studi Kasus : NKRI Dan RDTL). Surabaya : Tugas AkhirProdi Teknik Geomatika-ITS.

[9] United Nations. 1982. United Nation Convention on The Law of The Sea. Diakses pada tanggal 30Oktober 2012 pukul 10.00 WIB dari http://id.wikisource

Page 29: kajian landas kontinen - Semantic Scholar€¦ · Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- Ruang Sidang Teknik Geomatika 2. Introduction Latar Belakang Perairan barat laut Pulau Sumatra merupakan

Dibuat untuk SIDANG TUGAS AKHIR- RuangSidang Teknik Geomatika29