Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

73
KAJIAN KRITIK OBJEKTIF PADA NOVEL KEBERANGKATAN KARYA N.H. DINI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah karya yang kreatif dan imajinatif, bukan semata-mata imitatif. Kreatif dalam sastra berarti ciptaan, dari tidak ada menjadi ada. Kreatif dalam sastra juga berarti pembaharuan. Jika kesustraan tidak mengandung isi, sering dianggap sebagai karya yang tidak bernilai. Setiap unsur dalam karya sastra saling berkaitan dan mempunyai hubungan dengan unsur lain. Sastra tidak sekadar bahasa yang dituliskan atau diucapkan, sastra tidak sekadar bermain bahasa. Akan tetapi bahasa yang mengandung makna lebih, sastra mempunyai nilai yang dapat memperkaya rohani dan mutu kehidupan. Meski keselarasan yang ada dalam karya sastra tidak secara otomatis berhubungan dengan keselarasan yang ada dalam masyarakat tempat sastra itu lahir.

Transcript of Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Page 1: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

KAJIAN KRITIK OBJEKTIF PADA NOVEL KEBERANGKATAN KARYA N.H. DINI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra adalah karya yang kreatif dan imajinatif, bukan semata-mata imitatif. Kreatif

dalam sastra berarti ciptaan, dari tidak ada menjadi ada. Kreatif dalam sastra juga berarti

pembaharuan. Jika kesustraan tidak mengandung isi, sering dianggap sebagai karya yang tidak

bernilai. Setiap unsur dalam karya sastra saling berkaitan dan mempunyai hubungan dengan

unsur lain. Sastra tidak sekadar bahasa yang dituliskan atau diucapkan, sastra tidak sekadar

bermain bahasa. Akan tetapi bahasa yang mengandung makna lebih, sastra mempunyai nilai

yang dapat memperkaya rohani dan mutu kehidupan. Meski keselarasan yang ada dalam karya

sastra tidak secara otomatis berhubungan dengan keselarasan yang ada dalam masyarakat tempat

sastra itu lahir.

Karya sastra pada hakekatnya merupakan sebuah hasil imajinasi dari seorang pengarang.

Karya sastra tidak hanya menampilkan keindahan seni saja, melainkan juga menampilkan pola

kehidupan manusia serta segala permasalahannya, sehingga wajar apabila dalam menampilkan

cerita-cerita tersebut pengarang juga diilhami dari lingkungan sekitarnya. Sastra juga

mengungkapkan fakta-fakta tentang kehidupan yang menyangkut sesuatu.

Page 2: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Sebagai karya seni, sastra harus diciptakan dengan suatu daya kreatifitas, kreatifitas disini

tidak hanya dituntut dalam upaya melahirkan pengalaman bathin dalam bentuk karya sastra,

pengarang harus kreatif dalam memilih unsur-unsur terbaik dari pengalaman

1

hidup manusia yang dihayati. Kreatifitas para sastrawan menemukan dan memilih

kemungkinan–kemungkinan terbaik sebagai bahan atau tema karyanya merupakan suatu

keharusan, tanpa kratifitas tidak akan mungkin suatu karya yang bermutu dapat di peroleh..

Karya sastra adalah karya otonom, yang terlepas dari aspek di luar karya itu. Dia mempunyai

rangka dan bentuk tersendiri, yang tersusun dengan baik dan saling berkaitan. Apabila salah satu

dihilangkan, maka karya tersebut akan kehilangan keutuhannya. Karya sastra juga ditentukan

oleh kepaduan antara bentuk dan isi. Karya sastra tersusun dari unsur yang saling jalin –

menjalin, terstruktur, sehingga tidak satupun yang tidak fungsional dalam keseluruhannya. Karya

sastra ditentukan oleh kekoheren tidaknya unsur – unsur karya tersebut.

Menurut Rene Wellek dan Austin Warren, studi satra/ilmu sastra mencakup tiga bidang,

yakni teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Ketiga ilmu sastra tersebut saling berkaitan

satu sama lain. Menghubungkan sastra sebagai objek yang diteliti dengan menggunakan teori

sastra dan pemahaman sebagai pelengkap melalui sejarah sastra, kritik sastra berperan sebagai

pengukur dan analisis sebuah karya satra. Sejauh mana isi, peran dan makna sebuah karya satra,

bernilai atau berkualitasnya sebuah karya satra diukur melalui sebuah analisis kritik satra.

Kritik sastra merupakan suatu jembatan penghubung antara karya sastra dengan masyarakat

penikmat sastra. Kritik sastra adalah kajian untuk menganalisis sebuah karya satra, secara umum

Page 3: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

kritik sastra bertujuan untuk mengapresiasi sebuah karya sastra , dan sebagai salah satu upaya

untuk mengembangkan dan pembinaan terhadap karya satra.

2

Salah satu jenis kritik sastra menurut pendekatannya adalah Kritik satra objektif, dimana jenis

kritik ini memandang karya satra sebagai sesuatu yang berdiri bebas terlepas dari unsur

pengarang, pembaca dan dunia sekitarnya atau dianalisis dengan kriteria intrinsik dan unsur

pembentuknya yang lain.

Novel adalah salah satu jenis karya satra prosa yang memiliki jalinan cerita yang kompleks,

kekompleksan dalam novel sering ditunjukkan dengan adanya konflik yang tidak hanya sekali

muncul dalam novel. Kekompleksan tersebut juga sering ditunjukkan dengan adanya keterkaitan

struktur dalam novel itu sendiri.

Salah satu satrawan wanita yang berpengaruh dalam sejarah sastra Indonesia adalah N.H.

Dini.. Nama Nh. Dini merupakan singkatan dari Nurhayati Sri Hardini Siti Sukatin, N.H. Dini

lahir pada tanggal 29 Februari 1936 di Semarang, dia adalah anak kelima atau bungsu dari 4

bersaudara. Ayahnya bernama Salyowijoyo seorang pegawai perusahaan kereta api, dan Ibunya

bernama Kusaminah.

N.H Dini mulai menulis sejak tahun 1951. Pada tahun 1953 cerpen – cerpennya mulai dimuat

di majalah, selain menulis cerpen dia juga menulis sajak dan sandiwara radio serta novel. Nh.

Dini juga dikenal sebagai sastrawan wanita yang produktif, yang telah banyak menghasilkan

karya. Berbagai penghargaan telah banyak diraih oleh sastrawan wanita ini atas karya-karyanya.

Page 4: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Pada kesempatan ini peneliti akan mencoba menkaji kritik objektif pada novel keberankatan

karya .H. Dini. Kritik ini difokuskan pada unsur-unsur intrinsik novel tersebut yaitu tentang alur,

penokohan, latar atau setting, gaya bahasa, tema, dan amanat.

3

Alasan mengapa peneliti memilih novel keberangkatan karya N.H. Dini karena didalam

novel ini cerita yang disajikan pengarang dekat dengan kehidupan sehari-hari, mengenai cinta,

kesetiaan dan penghianatan, dan cara pengarang menyajikannya memiliki ciri khas tersendiri.

Novel ini juga disajikan secara sederhana, serta sarat dengan amanat yang tidak jauh dari

kehidupan sehari-hari kita. Cerita ini juga lebih menonjolkan jiwa nasionalisme seseorang,

persahabatan dan pencaharian jati diri.

Dalam novel ini kita dapat mengetahui bagaimana keadaan atau situasi masyarakat pada saat

itu, yang secara otomatis dapat menambah pengetahuan kita. Kita dapat mengetahui bagiamana

situasi bangsa Indonesia pada saat itu, dimana terjadi pemberontakan dan demonstrasi kebencian

yang ditunjukkan penduduk pribumi terhadap bangsa penjajah dan anak-anak peranakan yang

masih tinggal di Indonesia pada saat itu.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa penting untuk mengkaji tentang ’’Novel

Keberangkatan Karya N.H.Dini dengan Kritik objektif”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah novel keberangkatan karya N.H. Dini, dipandang dari kajian kritik objektif ?“.

Page 5: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan “ novel keberangkatan karya N.H.

Dini, dipandang dari kajian kritik objektif “.

4

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini berguna sebagai sumber informasi dalam rangka

memperluas khasanah keilmuan yang berhubungan dunia kesatraan.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna secara praktis di lapangan oleh berbagai

pihak, adapun kegunaan hasil penelitian ini, sebagai berikut:

a. Tambahan pengetahuan bagi penulis tentang bentuk kritik objektif novel

keberangkatan karya N.H. Dini.

b. Untuk memenuhi salah satu tugas sebagai mahasiswa yang mengontrak mata kuliah

Kritik Sastra di STKIP YPM Bangko.

c. Untuk menambah literatur Perpustakaan STKIP YPM Bangko.

5

Page 6: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Karya Satra

Karya sastra adalah karya otonom, yang lebih kurang terlepas dari aspek di luar karya itu.

Dia mempunyai rangka dan bentuk tersendiri, yang tersusun dengan baik dan saling berkaitan.

Apabila salah satu dihilangkan, maka karya tersebut akan kehilangan keutuhannya. Karya sastra

juga ditentukan oleh kepaduan antara bentuk dan isi. Karya sastra tersusun dari unsur yang saling

jalin – menjalin, terstruktur, sehingga tidak satupun yang tidak fungsional dalam keseluruhannya.

Karya sastra ditentukan oleh kekoheren tidaknya unsur – unsur karya tersebut.

Sastra bukanlah suatu komunikasi yang praktis, yang isi dan maksudnya langsung terlihat,

tertangkap atau di pahami manakala membaca atau mendengar sebuah komunikasi seperti

membaca buku – buku lain. Dalam sastra, makna tersirat lebih dominant dari pada makna

tersurat. Efek pengasingan dalam karya sastra melibatkan pemahaman kita terhadap maknanya,

tapi justru di situ pula letak intensitas maknanya. Karya sastra memang mempunyai struktur yang

terdiri dari unsur – unsur yang membangunnya, akan tetapi unsur tersebut hanyalah unsur

artefak. Unsur tersebut akan tetap mati jika tidak dihidupkan oleh pembaca. Sebagaimana

pengarang, pembaca juga diikat dan dikontrol serta dipengaruhi oleh pandangan umum tentang

keindahan, system bahasa, konvensi sastra, dan oleh variasi bentuk karya sastra.

1. Fiksi

Kata fiksi berasal dari bahasa asing fiction , yang diturunkan dari bahasa latin fictio,

6

Page 7: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

fictum yaitu membentuk, membuat, mengada--kan, menciptakan. Fiksi adalah karya sastra yang

bersifat realitas imajinatif yaitu berisi khayalan, yang kejadiannya tidak benar-benar terjadi.

sedangkan prosa non fiksi merupakan karya satra yang realitas objektif atau factual yaitu berupa

kejadian yang benar – benar terjadi yang berupa fakta. ´karena semua ini ada maka inilah yang

harus terjadi. Jenis – jenis fiksi, yaitu :

Berdasarkan bentuk, yaitu :

1) Prosa merupakan sebuah pemaparan yang didalamnya terdapat deretan peristiwa dalam

satu kesatuan ruang dan waktu. Serta deretan peristiwa disampaikan dalam rangkaian

kalimat yang membentuk wacana, tidak dalam bentuk bait dan baris. Klasifikasi prosa

yaitu novel / roman, novelette, cerpen (short story ).

2) Puisi merupakan keindahan suasana yang terdapat dala kata – katanya , adapun ciri –

cirinya adalah unsur formal sajak adalah yang disusun dalam bait dan baris, kata lebih

terikat pada sebuah baris, dan bahasa dalam puisi cenderung menggunakan bahasa

konotatif. Klasifikasinya adalah pantun, gurindam, puisi dan syair.

3) Drama merupakan deretan peristiwa yang membentuk plot terjadi akibat dialog – dialog

yang terjadi sekurang – kurangnya antara dua orang tokoh, sedangkan klasifikasi drama

yaitu drama naskah dan drama pentas.

2. Novel

Novel merupakan karya yang naratif dengan mengandalkan kekuatan imajinasi dalam

proses penciptaannya. Dalam novel terdapat alur atau plot, latar atau setting,

Page 8: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

7

penokohan, sudut pandang, dan gaya bahasa. Dan novel yaitu karya fiksi, rekaan imajinatif

dengan pola struktur yang sama yang memuat beberapa permasalahan, adanya factor penyebab

dan akibatnya. Hakekat novel sampai saat ini masih sulit untuk dirumuskan, hal ini disebabkan

karena banyaknya persepsi yang disampaikan tentang pengertian novel. Pengertian Novel

menurut para ahli :

a. Menurut Drs. Jakob Sumardjo novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia.

Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya

komunitasnya yang luas pada masyarakat.

b. Menurut Dr. Nurhadi novel adalah bentuk karya sastra yang didalamnya terdapat nilai – nilai

budaya sosial, moral dan pendidikan.

c. Menurut Drs. Rostamaji M.Pd dan Agus Priantoro, S.Pd novel adalah karya sastra yang

mempunyai dua unsure yaitu unsure intrinsic dan unsure ekstrinsik yang saling

berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra.

d. Menurut Paulus Tukan, S.Pd novel adalah karya sastra yang benbentuk prosa yang

mempunyai unsure-unsur intrinsic.

e. Menurut Tarigan ( 1984 ) dalam bukunya The American College Dictionary novel adalah

suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh,

gerak serta dengan adegan nyata representative dalam suatu alur / suatu keadaan yang

kacau / kusut.

Page 9: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

f. Menurut H.B. Jassin novel adalah sebuah karangan prosa yang bersifat cerita yang

menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang – orang.

8

g. Menurut Sumardo dan Saimi novel sama dengan roman . novel berasal dari bahasa Italia dan

berkembang di Inggris dan Amerika Serikat . roman dan novel memiliki perbedaan yaitu

novel lebih pendek disbanding dengan roman, tetapi ukuran luasnya unsure cerita hampir

sama.

h. Menurut Abrams novel adalah cerita yang pendek dalam bentuk prosa, dalam bahasa Jerman

novel berasal dari kata novella yang berarti sebuah barang baru.

Diatas adalah pengertian novel yang disampaikan oleh para ahli, menurut penulis sendiri

novel merupakan salah satu jenis karya satra prosa yang isinya memuat tentang suatu cerita yang

dilakoni oleh tokoh-tokoh, yang membentuk jalan cerita atau plot, dimana didalamnya terdapat

banyak permasalahn / konflik.

Novel terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur intrinsik novel, yaitu;

1. Alur adalah peristiwa – peristiwa yang membentuk jalan cerita.

2. Penokohan adalah bagaimana cara pengarang memperkenalakan tokoh yang terdapat

dalam cerita. Dalam mengenalkan tokoh yang terdapat dalam cerita, pengarang biasanya

menggunakan cara analitik, dramatic atau campuran dari keduanya.

3. Latar dalam karya sastra merupakan unsur tempat, waktu, maupun keadaan yang

menyebabkan sebuah cerita terjadi. Latar merupakan lingkungan tempat peristiwa terjadi.

Page 10: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

4. Gaya bahasa yaitu bagaimana cara pengarang menggunakan bahasa dalam

9

karangannya, dalam menggunakan bahasa pengarang mempunyai ciri khas tersendiri.

5. Sudut pandang atau pusat pengisahan dalam sebuah karya sastra adalah bagaimana posisi

pengarang atau bagaimana pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.

6. Tema dalam karya sastra diartikan sebagai pokok permasalahan, masalah utama atau inti

permasalahan yang akan dibicarakan dalam sebuah karya sastra. Tema merupakan

persoalan sentral atau sesuatu yang hendak disampaikan pengarang dalam tulisannya.

7. Amanat dalam karya sastra adalah pemecahan atau jalan keluar yang disarankan

pengarang terhadap masalah utama dalam cerita.

3. Sekilas Tentang Pengarang Novel Keberangkatan

Salah satu satrawan wanita yang berpengaruh dalam sejarah sastra Indonesia adalah N.H.

Dini.. Nama Nh. Dini merupakan singkatan dari Nurhayati Sri Hardini Siti Sukatin, N.H. Dini

lahir pada tanggal 29 Februari 1936 di Semarang, dia adalah anak kelima atau bungsu dari 4

bersaudara. Ayahnya bernama Salyowijoyo seorang pegawai perusahaan kereta api, dan Ibunya

bernama Kusaminah.

N.H Dini mulai menulis sejak tahun 1951. Pada tahun 1953 cerpen – cerpennya mulai dimuat

di majalah, selain menulis cerpen dia juga menulis sajak dan sandiwara radio serta novel. Nh.

Dini juga dikenal sebagai sastrawan wanita yang produktif, dan kreatif, banyak karya yang telah

ditulisnya, baik itu puisi, cerpen, maupun novel..Karya – karyanya antara lain :

Page 11: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

10

1. Dua Dunia ( 1956 )

2. Hati Yang Damai ( 1961 )

3. Pada Sebuah Kapal ( 1973 )

4. La Barka ( 1975 )

5. Namaku Hiroko ( 1977 )

6. Keberangkatan ( 1977 )

7. Sebuah Lorong di Kotaku ( 1978 )

8. Sekayu ( 1981 )

9. Padang Ilalang di Belakang Rumah ( 1979 ),

10. Orang-Orang Trans ( 1984 ),

11. Dari Parangakik ke Kampuchea (2003 ),

Berbagai penghargaan telah banyak diraih oleh sastrawan wanita ini, penghargaan yang telah

diterimanya antara lain :

1. Pemenang lomba penulisan naskah scenario untuk sandiwara radio se-Jawa Tengah

( 1955 )

2. Pemenang hadiah kedua untuk cerpen di pondok salju yang dimuat dalam majalah

Femina ( 1963).

3. Penghargaan sastra terbaik dari pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas)

4. SEA Writer Arward bidang sastra dari pemerintah Thailand.

Page 12: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

11

5. Pemenang pertama lomba penulisan cerpen dalam bahasa Perancis se-Indonesia ( 1988 )

6. Mendapat hadiah seni dari kementerian P & K untuk bidang sastra ( 1989 )

7. Mendapat piagam penghargaan Upapradana dari Pemda TK 1 Jawa Tengah

( 1991 )

Selama lebih kurang 20 tahun Nh. Dini telah melanglang buana ke berbagai Negara,

mengikuti suaminya yang menjadi duta Negara. Setamat SMA pada bagian sastra (1956), Nh.

Dini mengikuti kursus Pramugari Darat GIA (Garuda Indonesia Airlines ), Jakarta ( 1956 ),

mengikuti kursus B - I jurusan sejarah ( 1957 ), terakhir bekerja di GIA Kemayoran, Jakarta

( 1957 – 1960 ).

Selain terus berkarya, Nh. Dini juga sibuk menerima undangan – undangan ceramah

mengenai sastra dan budaya di dalam dan luar negeri. Selain itu, dia juga mengelola sebuah

taman bacaan untuk remaja dan anak - anak di pinggir kota Semarang, yang kegiatannya

mencakup latihan bahasa Indonesia dan diskusi.

B. Kritik Sastra

1. Pengertian Kritik Sastra

Menurut Rene Wellek dan Austin Warren, studi satra / ilmu sastra mencakup tiga bidang,

yakni teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Ketiga ilmu sastra tersebut memiliki hubungan

yang erat dan saling terkait. Menurut William Henry Hudson kritik adalah penghakiman.

Sedangkan menurut I.A. Richard kritik adalah usaha untuk

Page 13: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

12

membedakan pengalaman / jiwa dan memebri penilaian kepadanya. Dan menurut M.H Abrams

kritik adalah studi yang berhubungan dengan pendefinisian, penggolongan/pengkalsifikasian,

penguraian/analisis, dan penilaian/evaluasi. Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek

studi satra / cabang ilmu satra yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks

satra.

2. Manfaat Kritik Sastra

Terdapat empat manfaat kritik sastra, yaitu :

1. Kritik sastra berguna bagi perkembangan sastra dalam mengkritik, kritikus akan menunjukkan

hal yang bernilai/ tidak bernilai dari suatu karya satra. Kritikus dapat menujukkan kebaruan-

kebaruan dalam karya sastra, hal-hal apa saja yang belum digarap oleh sastrawan, sastrawan

dapat belajar dengan kritik sastra untuk lebih meningkatkan kecakapannya dan memperluas

cakrawala kreativitas, corak dan mutu karya sastranya. Jika sastrawan-sastrawan dalam

negara tertentu menghasilkan karya-karya yang baru, kreatif, dan berbobot, maka

perkembangan sastra negara tersebut juga akan meningkat pesat, baik secara kualitas maupun

kuantitas. Dengan kata lain, kritik yang dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitasdan

kreativitas sastrawab, dan pada gilirannya akan meningkatkan perkembangan satra itu

sendiri.

2. Kritik sastra berguna untuk penerangan bagi pembaca, dengan melakukan kritik, kritikus akan

memberikan ulasan, komentar, menafsirkan karya sastra yang dikritik.

Page 14: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

13

dengan demikian pembaca awam, akan mudah memahami karya sastra yang dikritik oleh

kritikus.

3. Kritik sastra berguna bagi ilmu sastra itu sendiri. Analisis yang dilakukan kritikus dalam

mengkritik tentulah didasarkan pada refarensi-referensi, teori-teori yang akurat Kritikus

harus meramu teori-teori yang telah ada, sehingga dapat menghasilkan teori sastra yang baru,

yang akan membuat perkembangan terhadap ilmu sastra itu sendiri.

4. Kritik sastra dapat memberi sumbangan pendapat dalam menyusun sejarah sastra. Dalam

melakukan kritik, kritikus akan menunjukkan ciri-ciri karya sastra yang dikritik secara

struktural,. Tidak jarang pula kritikus mencoba mengelompokkan karya satra yang dikritik ke

dalam karya sastra yang berciri sama. Dari kenyataan inilah dapat disimpulkan bahwa kritik

sastra membantu penyusunan sajarah sastra.

3. Aktivitas Kritik Sastra

Aktivitas kritik sastra mencakup tiga hal, yaitu :

1. Analisis adalah menguraikan unsur-unsur yang membangun sastra dan menarik hubungan

antar unsur-unsur tersebut.

2. Menafsirkan / interpretasi dapat diartikan sebagai memperjelas maksud karya sastra dengan

cara: a) memusatkan interpretasi pada ambiguita, kiasan, atau kegelapan makna dalam karya

satra. b) Memperjelas makna karya satra dengan cara menjelaskan unsur-unsur dan jenis

karya sastra.

Page 15: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

3. Penilaian ialah menunjukkan nilai-nilai karya sastra dengan bertitik tolakdari analisis dan

penafsiran yang telah dilakukan. Penilaian seorang kritikus sangat bergantung

14

pada aliran-aliran, jenis-jenis, dan dasar kritik sastra yang dipakai oleh seorang kritikus,

4. Aliran-Aliran Kritik Sastra

Menurut Rene Wellek dan Austin Warren, ada tiga aliran mengenai kritik satra yaitu:.

1. Relativisme ialah aliran penilaian yang didasarkan pada tempat dan zaman terbitnya Paham ini

berkeyakinan bahwa nilai karya sastra melekat pada karya itu sendiri. Bila ada karya sastra

yang dianggap bernilai oleh masyarakat di suatu tempat dan periode tertentu, karya sastra

tersebut terus dianggap bernilai pada tempat dan zaman yang lain.

2. Absolutivisme ialah penilaian yang menilai karya satra berdasarkan pandangan yang sempit

seperti paham, aliran politik, dan bukan pada hakikat seni itu sendiri. Dengan kata lain,

paham ini menilai karya satra tidak didasarkan pada hakikat karya satra. Sastra yang baik

menurut aliran ini adalah karya sastra yang memiliki tendensi politis, memiliki nilai moral,

dan sebagainya.

3. Perpesktivisme ialah penilaian yang menilai karya satra dari berbagai sudut pandang yaitu

menunjukkan nilai karya satra pada waktu terbit dan nilainya pada masa-masa yang telah

dilaluinya. Aliran ini berpendapat bahwa karya sastra bersifat abadi dan historis. Abadi

karena karya sastra itu memelihara ciri-ciri tertentu, dan historis karena karya sastra itu

melewati suatu proses.

Page 16: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

15

5. Jenis-Jenis Kritik Sastra

Kritik menurut pendekatannya, yaitu:

1. Kritik mimetik memandang karya satra sebagai tiruan dan pencerminan dunia dan kehidupan

manusia. Sehingga kriteia yang digunakan kritikus sejauh mana karya sastra mampu

menggambarkan objek yang sebanarnya.

2. Kritik pragmatik memandang karya sastra menurut berhasil tidaknya mencapai tujuan berupa

efek yang ditimbulkan seperti efek kesenangan, efek pendidikan, dan efek-efek lainnya.

Kritik ini sifatnya lebih bergantung pada pembaca.

3. Kritik ekspresif memandang karya satra sebagai curahan perasaan dan produk imajinasi

penulis dengan persepsi, pikiran, dan perasaannya. Sastrawan karya sastra merupakan unsur

pokok yang melahirkan pikiran-pikiran, persepsi-persepsi, dan perasaan yang

dikombinasikan dalam karya sastra. Pendekatan ini sering mencari fakta tentang watak

khusus dan pengalaman-pengalaman sastrawan, yang secara sadar atau tidak telah membuka

dirinya dalam karyanya.

4. Kritik objektif memandang karya satra sebagai sesuatu yang mandiri, bebas terhadap penyair,

pembaca dan dunia sekitarnya. Karya sastra merupakan sebuah keseluruhan yang mencakupi

dirinya, tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan erat dan menghendaki

pertimbangan dan analitis dengan kriteria-kriteria intrinsik berdasarkan keberadaan

( kompleksitas, koherensi, keseimbangan, integritas, dan saling berhubungan antar unsur-

Page 17: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

unsur pembentuknya. Jadi, unsur objektif tidak hanya terbatas pada alur, tema, tokoh, latar,

gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat saja, tetapi juga mencakup kompleksitas, koherensi,

kesinambungan, integritas.

16

Kritik Objektif

Aminuddin ( 1998:35) mengatakan bahwa kalau kita berbicara mengenai anatomi fiksi

berarti berbicara tentang struktur fiksi atau unsur-unsur yang membangun fiksi. Struktur fiksi

dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Struktur luar (ekstrinsik) adalah segala macama unsur yang berada diluar suatu karya

sastra tersebut, misalnya faktor budaya, agama, sosial, falsafah, politik, dan tata nilai

yang dianut oleh masyarakat.

2. Struktur dalam (intrinsik) adalah unsur yang membentuk karya sastra, unsur-unsur

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Alur atau plot

Alur merupakan susunan dari gerak yang terdapat dalam suatu fiksi atau drama. Alur

adalah jalan cerita dalam suatu peristiwa berdasarkan susunannya. Seperti diungkapkan oleh

Hartono (dalam skripsi Yasti Elizar 2001:8) ” Alur adalah konstruksi yang dibuat pembaca

mengenai deretan peristiwa yang secara logika dan kronologis, saling berkaitan yang

berakibatkan atau dialami oleh para pelaku ”.

Page 18: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Untuk menarik perhatian pembaca biasanya pengarang menggunakan teknik tertentu

yang dikenal dengan istilah ketegangan atau suspensi, dengan cara ini pengarang diharuskan

untuk tekun membaca cerita sehingga dia dapat menemukan jawaban atas perkataan dirinya.

Ketegangan akan lebih berfungsi apabila pembaca diliputi oleh rasa cemas, memikirkan

nasib para tokoh cerita yang bersangkutan. Disamping itu alur dibagi atas tiga, yaitu: alur

maju, alur mundur, alur maju mundur (alur campuran).

17

b. Penokohan

Penokohan adalah bagaimana cara pengarang memperkenalkan tokoh-tokoh dan

bagaimana mengembangkan watak tokoh-tokoh tersebut dalam sebuah karya sastra. Ada dua

cara untuk mengetahui / memperkenalkan tokoh dalam karya sastra, yaitu:

1. Secara analitik yaitu pengarang langsung memperkenalkan watak atau karakter

tokoh, pengarang menyebutkan bahwa sang tokoh keras kepala, penyayang, dan

sebagainya.

2. Secara dramatik yaitu pengarang secara tidak langsung menceritakana watak atau

karakter tokohnya. cara dramatik dapat dilakukan dengan empat cara yaitu:

Melukiskan tempat atau lingkungan seorang tokoh misalnya menggambarkan

tentang keadaan rumah seseorang yang serba mewah, seperti rumahnya bagus

dan dihuni oleh keluarga yang bahagia.

Pilihan nama tokoh

Page 19: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Menceritakan percakapan atau dialog tokoh.

Menceritakan perbuatan, tingkah laku tokoh terhadap suatu kejadian.

Cara pelukisan watak tokoh sebagaimana di kemukakan diatas yaitu menggambarkan

bahwa melukiskan watak para tokoh cerita dapat dilukiskan dengan cara analitik dan

dramatik. Dalam hal ini tentu saja harus disesuaikan dengan karakter sang tokoh, baik tokoh

antagonis maupun tokoh protagonis.

Penokohan adalah cara pengaranag menampilkan perilaku dalam suatu rekaan. Ada yang

menduduki tokoh utama atau tokoh inti dan ada yang menduduki tokoh

18

pembantu yang pemunculannya hanya menghadapi, melayani, mendukung pelaku utama

( Aminuddin,1987:82).

Ada dua hal penting dalam penokohan , yang pertama berhubungan dengan tekhnik

penyampaian sedangkan yang kedua berhubungan dengan watak kepribadian tokoh-tokoh

yang ditampilkan.

Elemen-elemen yang terkandung dalam setiap karya sastra fiksi dasarnya memiliki

kesamaan dalam cara memaparkannya, meskipun unsur-unsur tertentu memiliki perbedaan.

Meskipun berbeda namun mengacu kepada satu tujuan yang mendukung suatu karya sastra.

Unsur dalam dan luar ini merupakan unsur yang secara fungsional berhubungan satu sama

lainnya.

Page 20: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

c. Latar

Latar atau setting dalam sebuah karya sastra merupakan latar belakang fiksi, yaitu

menyangkut unsur tempat terjadinya suatu peristiwa atau cerita. Latar sangat erat kaitannya

dengan tokoh dan peristiwa. Dalam penyajian sebuah cerita pengarang harus memiliki apa-

apa yang bermanfaat dari cerita tersebut.

Latar dalam karya sastra merupakan unsur tempat, waktu, maupun keadaan yang

menyebabkan sebuah cerita terjadi. Latar merupakan lingkungan tempat peristiwa terjadi.

Dalam karya sastra unsure latar dikategorikan dalam 3 golongan yaitu ;

1. Latar tempat, yaitu tempat dimana peristiwa yang diceritakan terjadi, meliputi tempat

atau ruang yang dapat diamati.

19

2. Latar waktu, yaitu kapan peristiwa yang diceritakan terjadi dalam karya sastra tersebut.

3. Latar sosial, yaitu hal–hal yang berhubungan dengan perilaku, tata cara, keadaan atau

kebiasaan masyarakat ditempat peristiwa terjadi. Latar sosial juga merupakan suasana

yang terjadi ditempata atau daerah yang menjadi latar dalam sebuah karya sastra.

d. Gaya bahasa

Gaya bahasa dalam suatu karya sastra adalah bagaimana cara pengarang menggunakan

bahasa dalam karangannya. Gaya bahasa disebut juga dengan istilah stilistika, atau

penggunaan gaya bahasa dalam karya sastra. Sastra sebagai salah satu bentuk kreasi seni,

menggunakan bahasa sebagai media pemaparnya. Gaya bahasa dalam karya sastra memiliki

Page 21: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

kekhasan tersendiri, karena tebaran kata yang digunakan merupakan hasil pengolahan dan

ekspresi individual pengarangnya. Gaya bahasa disampaikan pengarang secara artistic, apa

yang disampaikan tidak akan tersampaikan apabila ia menggunakan bahasa sebagaimana

bahasa yang digunakan sehari – hari.

Gaya bahasa adalah bahasa yang indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek

dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda dengan kalimat-kalimat

lain yang lebih umum, atau gaya bahasa. Cara mengungkapkan

20

pikiran melalui bahasa secara khas yang diperlihatkan jiwa atau kepribadian penulis atau

pemakai bahasa (tarigan,1990:5).

e. Tema

Tema adalah suatu persoalan sentral atau suatu yang hendak disampaikan dalam tulisan

atau karya fiksi. Jadi dengan demikian, tema adalah apa yang menjadi persoalan dalam karya

sastra sebagai sebuah tema merupakan suatu yang masih sangat sentral.

Menurut Sutoro ( dalam Yasti Elisdar,2001:7) mengatakan bahwa pokok pikiran yang

hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui jalinan cerita yang dibuatnya. Tema

suatu cerita hanya dapat diketahui stelah kita membaca cerita serta dianalisis.

f. Amanat

Page 22: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Amanat dalam sebuah karya sastra tidak dapat dipisahkan dengan permasalahan dan

manfaat yang kita peroleh dari pemecahan masalah. Karya sastra yang hampir selalu bersifat

rohaniah, dari kenyataan ini, dimana fungsi sebuah karya sastra biasanya lebih

menitikberatkan pada pemenuhan persoalan batin pembacxa. Amanat bagian dari tema,

didalam amanat terlihat pandangan hidup dan cita-cita pengarang.

Amanat dapat diungkapkan secara tersirat, pengarang melalui ciptaannya sebagai karya

kreatif dan amanat juga dapat di ungkapkan secara terang-terangan biasanya

21

amanat sebuah cerita merupakan pandangan pengarang tentang bagaimana sikap kita dalam

menghadapi suatu permasalahan.

Amanat dalam sebuah karya sastra adalah pemecahan atau jalan keluar yang disarankan

oleh pengarang terhadap masalah utama dalam cerita. Amanat merupakan pemecahan

persoalan yang terkandung dalam tema, apabila tema telah ditentukan kita tinggal mencari

jalan keluar dari persoalan yang terkandung dalam tema tersebut.

C. Sinopsis Novel ‘’ Keberangkatan ‘’

Elisa Frissart,gadis keturunan indo yang sangat mencintai tanah air Indonesia ini yang bekerja

sebagai seorang pramugari di GIA. Elisa kini hidup seorang diri dikota Jakarta, ayah, ibu, dan

kedua adiknya telah berangkat menuju Belanda, Elisa tidak ikut karena dia lebih senang tinggal

dan hidup di Indonesia. Ketika masih tinggal bersama orang tuanya, Elisa sering mendapat

perlakuan kasar dari ibunya. Elisa masih memiliki seorang kakak perempuan di Jakarta yang

Page 23: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

pergi meninggalkan rumah karena tidak tahan dengan perlakuan kasar ibunya dan sekarang tidak

tahu dia berada dimana. Elisa pun akhirnya juga mengikuti langkah kakak perempuannya pergi

meninngalkan rumah, belajar untuk hidup mandiri dan kini Elisa tinggal di perumahan Rajawali,

sebuah perumahan yang diperuntukkan khusus untuk karyawan GIA. Elisa tinggal bersama

Lansih, Wati, dan Anna, mereka berempat sudah seperti saudara.

Suatu petang setelah terbang dari Manila dibandara bagian pabean, Lansih memperkenalkan

Sukoharjito saudara sepupunya kepada Elisa. Sukoharjito bekerja pada

22

bagian protocol di istana presiden. Malam minggu ketika sedang bersiap – siap untuk pergi

dengan Sukoharjito ke Wisma Nusantara, Rudi teman masa kecil Elisa datang dan mengajak

Elisa untuk keluar makan dan nonton, maaf aku sudah ada janji malam ini kata Elisa kepada

Rudi. Mas Jito pun akhirnya datang, setelah memperkenalkannya dengan Rudi. Elisa dan

Sukoharjito berangkat menuju Wisma Nusantara meninggalkan Rudi. Sejak malam itu hubungan

Elisa dan Sukoharjito semakin dekat, cuti lebaran Sukoharjito dan Elisa pergi ke Jawa tengah

untuk menemui orang tua Sukoharjito, disana Elisa mendapat sambutan yang hangat oleh

keluarga Sukoharjito.

Sejak bertemu dengan pastur Rama Beick yang merupakan tetangga Elisa dirumah Surabaya

dulu, Elisa mulai menemukan titik terang tentang masa lalunya dulu. Elisa berhasil ketemu

dengan kakak perempuannya berkat bantuan Rudi, dari katerangan kakaknya Elisa akhirnya

mengetahui tentang kehidupan masa kecillnya dulu dan tentang kemungkinan besar bahwa Elisa

adalah anak Talib (pemuda jawa) seorang pelukis yang tinggal dirumah Surabaya dulu. Setelah

Page 24: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

mengetahui tentang masa lalunya dari kakak perempuannya, Elisa berusaha untuk terus

menemukan titik terang tentang jati dirinya. Setelah bertemu dengan tuan Sayekti, Elisa

mengetahui bahwa kini Talib sedang sakit lumpuh dan tidak mau untuk dirawat dirumah sakit.

Saat mendapat kesempatan untuk terbang ke Kupang ( Nusa Tenggara ) dan bermalam di

Surabaya, Elisa pergi menemui Talib meskipun pada awalnya Talib bersikap begitu dingin pada

Elisa. Tapi akhirnya Talib bersedia untuk dirawat dirumah sakit, atas bantuan tuan Sayekti, Talib

dirawat dirumah sakit dan kini keadaannya mulai membaik.

23

Sukoharjito kini semakin menjauh dari Elisa, dia sudah begitu jarang datang berkunjung

kerumah Elisa. Elisa telah berharap bahwa suatu hari nanti dia akan menikah dengan

Sukoharjito, tetapi kenyataannya Sukoharjito malah meninggalkan Elisa dan menikah dengan

Keponakan ajudan presiden yang telah hamil duluan. Sementara itu keadaan semakin panas,

banyak terjadi pemberontakan– pemberontakan. Pelabuhan udara sibuk melayani

pemberangkatan keluarga–keluarga kulit putih. Rudi juga akan berangkat ke Belanda, sebelum

pergi dia berkunjung kerumah Elisa, dan saat itu rudi mengungkapkan isi hatinya kepada Elisa,

bahwa dia mencintai dan ingin menikah dengan Elisa.

Semenjak ditinggalkan Sukoharjto, Elisa menjadi orang yang lemah, dia tidak bersemangat

untuk menjalani hari – harinya lagi. Untunglah Elisa memiliki sahabat–sahabat yang baik, yang

selalu menghibur dan mendukung Elisa. Diam–diam Elisa mengurusi semua keperluan untuk

berangkat ke Belanda, kini berkat bantuan tuan Sayekti Talib telah sembuh dan kembali menjadi

seorang seniman. Elisa memberitahukan keinginannya untuk pergi ke Belanda kepada Lansih

dan Talib. Saat menunggu semua keperluan untuk pergi ke Belanda siap Elisa dekat dengan

Page 25: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

seorang pria wartawan Amerika yang bernama Gail, Elisa merasa nyaman berada di samping

Gail dan kini dia telah bisa melupakan sakit hatinya sedikit demi sedikit terhadap Sukoharjito.

Ketika sedang menjalankan tugas terbang ke Palembang, pesawat yang ditumpangi Elisa

mengalami kecelakaan, tetapi untunglah Elisa selamat.

24

Akhirnya hari keberangkatan Elisa ke Belanda telah tiba, Elisa akan meninggalkan

pekerjaannya, sahabat–sahabatnya, Talib, Gail, dan tanah air Indonesia yang sangat dia cintai

untuk selama–lamanya. Ketika ingin naik kepesawat Elisa menerima surat dan bunga dari

seorang pramugari darat, sampai ditempat duduk, Elisa membuka dan membaca surat dari Gail

yang berisi ungakapan perasaan cintanya kepada Elisa.

25

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kritik Objektif pada Novel Keberangkatan Karya N.H. Dini

1. Analisis Alur Novel Keberangkatan Karya N.H. Dini

Alur sangat penting dalam karya sastra, disini dituntut bagaimana kemampuan pengarang

memberikan alur yang membuat pembaca larut dalam suasana cerita. Alur atau plot merupakan

jalan cerita atau rangkaian– ranglaian peristiwa yang membentuk jalan cerita. Alur yang

digunakan pengarang dalam novel “keberangkatan“ ini adalah alur campuran. Dimana dalam

novel tersebut terdapat alur maju yang peristiwanya berurutan, namun disamping itu juga

terdapat alur mundur yang menyorot balik peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau.

Dalam alur maju juga terdapat alur mundur yang pengarang menceritakan kehidupan tokohnya di

Page 26: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

masa lampau. Dalam novel ini setiap alur maju, seringkali terdapat alur mundur. Disini

pengarang menuntut kejelian pembaca untuk meneliti dan menemukan hal tersebut.

Kutipan Alur Maju :

“Dalam pencaharian tentang asal – usulku yang sebenarnya, aku menemukan mata rantai yang

pertama. Aku bertemu dengan seorang pastur berkulit putih yang bernama Rama Beick. Dia

adalah salah satu tetanggaku sewaktu aku kecil, ketika masih tinggal di rumah kami di

Surabaya.“ ( halaman 81 – 84 )

“Sebulan kemudian, aku bertemu dengan kakak perempuanku yang juga kabur dari rumah

karena tidak tahan lagi dengan perlakuan ibuku yang terlalu arogan. Aku menemukan kakakku

berkat bantuan Rudi, teman kecilku.” ( halaman 86 – 89 )

26

“Aku bertemu lagi dengan mata rantai yang ketiga, dia bernama Tuan Sayekti. Dia adalah orang

yang merawat Talib selama di Jakarta. Talib adalah seorang seniman lukis yang tinggal

bersamaku di Surabaya dan yang mengasuhku sewaktu kecil. “ ( halaman 104 – 105 ).

“Aku pergi kesurabaya untuk menemui Talib, yang kata kakak perempuan ku kemungkinan

besar di adalah ayah kandungku. Aku bertemu Talib, meski awalnya reaksi dia terhadapku

terlalu dingin namun aku bahagia karena telah bertemu dengan mata rantai terakhir ku. Yang

akhirnya, aku akan menemukan siapa ayahku yang sebenarnya. Rasa penasaranku terhadap masa

laluku terjawab sudah, dan aku mengerti mengapa sikap ibu selama ini terhadapku tidak begitu

manis.“ (halaman 112–125)

Page 27: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Kutipan Alur Mundur :

“ Dari masa kecilku, aku selalu bersama pembantu. Dapat dikatakan pembantulah yang

membesarkan aku, waktu itu aku belum menyadari. Tetapi kata orang, semasa mudanya ibu

menjadi intaian banyak laki – laki. Dan Talib, sejak aku lahir hampir dialah yang menjadi

pengasuhku. Aku dibawa kemana–mana, aku selalu bersamanya. Bila malam – malam saat aku

sakit, bukan ibu yang menemaniki. Ibu entah dimana, tidur dikamar sendirian atau bersama

seorang laki–laki, atau bahkan berdansa di gedung pertemuan kota. Itulah gamabaran masa

kecilku yang suram, yang tak pernah merasakan perawatan dari ibu kandungku sendiri. “

( halaman 90 – 91 ).

27

Alur cerita novel keberangkatan ini terdiri dari lima tahapan, yaitu terdiri dari tahapan Eksposisi

atau perkenalan, tahap peristiwa mulai bergerak atau complication, tahap konflik atau puncak

cerita (klimaks), tahap penyelesaian konflik atau rolling action, dan tahap keputusan konflik atau

catastrophe. Rinciannya sebagai berikut

1. Tahap perkenalan ( Eksposisi ), Elisa Frissart, adalah gadis peranakan Indo yang bekerja

sebagai pramugari di GIA yang sangat mencintai tanah air Indonesia ini. Memiliki latar

belakang keluarga yang amburadul dan seorang ibu yang berpelakuan keras. Elisa

Frissart juga memiliki dua orang adik dan ayah yang terlalu pengecut dan selalu

mengalah dari isterinya. Elisa memiliki sahabat–sahabat yang begitu pengertian, juga

mempunyai tempat kerja yang begitu kondusif.

Page 28: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

2. Tahap peristiwa mulai bergerak ( Compication ), Elisa meninggalkan rumah karena tidak

sanggup lagi menerima perlakuan ibunya yang sangat keterlaluan. Dia tinggal di

pondokan kemudian pindah ke asrama agar terbebas dari cengkeraman ibunya. Elisa

mengawali kemandirian dengan pindah lagi ke perumahan Rajawali yang merupakan

sebuah perumahan yang diperuntukkan khusus untuk karyawan GIA bersama keempat

teman serumahnya, Elisa berkenalan dengan Sukuharjito yang merupakan saudara

sepupunya Lansih dan berhubungan dekat dengan sukoharjito, hingga jatuh cinta.

3. Tahap puncak konfliks ( Klimaks ), Elisa mengetahui bahwa ayah yang selama ini

dikenalnya ternyata bukan ayah kandungnya. Elisa kecewa terhadap ibunya yang

28

semasa muda selalu mempermainkan dan mengkhianati laki – laki dan selalu berpindah

dari pelukan satu lelaki ke lelaki lainnya. Hati Elisa semakin galau tatkala mengetahui

bahwa orang yang selama ini dia anggap paman, yang hanya seorang pelukis biasa

ternyata justru kemungkinan besar bahwa dia adalah ayah kandungnya. Elisa juga

mendapat pengkhianatan dari Sukuharjito, pria yang diharapkan Elisa akan menjadi

suaminya. Semua kejadian itu membuat Elisa syok, dan dengan ambisius dia berusaha

sekuat tenaga untuk menguak teka – teki yang menyelubungi masa kecilnya.

4. Tahap penyelesaian konflik ( Rolling action ), Elisa mencoba mencari tahu asal – usulnya

dengan mulai mencari dan menemukan mata rantai atau orang – orang yang pernah

berhubungan dengan masa kecilnya. Mencoba menggorek dan mencari informasi tentang

siapa ayah kandungnya, mengapa perlakuan yang didapatkan Elisa dari ibunya selama ini

tak seperti perlakuan seorang ibu pada anaknya. Untuk menemukan mata rantai dan

Page 29: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

mendapatkan informasi tersebut, Elisa menecitakan dan meminta bantuan dari teman –

temannya. Elisa mencoba mengingat tempat dimana dia pernah dilahirkan, bagaimana

bentuk rumahnya mereka di Surabaya, meskipun bayangan itu sangat buram. Itu

dilakukan dengan harapan dapat mempermudah pencaharian Elisa akan siapa ayah

kandungnya. Menanyakan pada orang yang pernah menjadi tetangga Elisa ketika mereka

tinggal di Surabaya, mencari tahu dimana para pengasuh serta pembantunya

29

tinggal setelah pindah dari rumah Elisa. Elisa mencoba untuk melupakan sukoharjito yang

telah tega meninggalkannya dan menikah dengan gadis lain yang telah hamil duluan, Elisa

dapat melupakan Sukoharjito atas bantuan sahabat – sahabatnya dan seorang wartawan

Amerika yang bernama Gail.

5. Tahap keputusan konflik, Elisa senang dan merasa gembira setelah mengetahui siapa

ayah kandungnya, Elisa memutuskan merawat Talib yang lumpuh dan penyakitan sampai

sembuh dengan bantuan tuan Sayekti. Namun meski telah mengetahui semua masa lalu

kehidupannya dulu, Elisa memutuskan untuk pindah ke Belanda untuk kembali kepada

ibu, adik – adiknya serta ayah tirinya. Elisa meninggalkan semuanya, pekerjaannya

sebagai pramugari, sahabat – sahabatnya, Talib yang kemungkinan besar adalah ayah

kandungnya, rasa sakit hatinya terhadap Sukuharjito, dan bumi Indonesia yang sangat

dicintainya.

2. Analisis Penokohan Novel Keberangkatan Karya N.H. Dini

Page 30: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Penokohan adalah cara pengarang menperkenalkan tokoh–tokoh dalam cerita. Cara menentukan

penokohan dalam sebuah karya sastra bisa dengan cara analitik dan dramatic. Cara analitik yaitu

pengarang langsung menceritakan atau memperkenalakan tokohnya. Sedangkan cara dramatik

adalah pengarang memperkenalakan tokohnya dengan memberikan nama, pengambaran fisik,

poembicaraan dan tindakan tokohnya, pengarang memperkenalkan tokohnya secara tidak

langsung. Dalam novel ini, pengarang memperkenalkan karakter tokohnya secara lansung

(analitik) dan juga secara tidak

30

langsung (dramatik). Jadi, dalam novel ini pengarang menggunakan dua cara tersebut,

kutipannya antara lain:

1. Secara Analitik

a. Karakter Elissa Prisart: pengiba, pembuktiannya ”sekali lagi hatiku dilimpahi perasaan

iba yang tidak dapat ku tafsirkan”.( halaman 14)

b. Karakter Anna: orang yang gigih, pembuktiannya ”kegigihan Anna meneruskan

pelajarannya di Pharmasi membuat kami lunak hati untuk memaafkan kesalahan-

kesalahannya”. (halaman 44)

c. Karakter Wati: lemah lembut dan keibuan, pembuktiannya ” Namanya Wati, sifatnya

lemah lembut keibuan”. (halaman 46)

d. Karakter Rini: pemalas, pembuktiannya ” Rini pakaian dalamnya tak karuan. Sobek

disana-sini, dikaitkan dengan satu jarum atau dua jarum peniti karena kemalasannya

menjahit”. (halaman 45)

Page 31: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

2. Secara Dramatik

a. Karakter Ibu Elissa Prissart: Matrealistis. pembuktiannya ’ ... Apalagi Ibuku, dimatanya

hanya uang dan kebendaanlah yang tak terhitung di dunia ini”. (halaman 30)

b. Bernald Kalb seorang wartawan Amerika: Playboy, pembuktiannya ” Aaaah, jangan

berkecil hati, pacarmu banyak selalu gonta-ganti. (halaman 64)

31

Karakter tokoh–tokoh yang terdapat dalam novel“ keberangkatan “ karya Nh. Dini antara lain :

1. Elissa Frissart ( tokoh utama dan tokoh protagonis )

a. Karakter pengiba, kutipannya “ sekali lagi hati ku di limpahi perasaan iba yang

tidak, dapat ku tafsirkan. :” ( halaman 14 )

b. Karakter pendiam, kutipannya “ aku menjadi pendiam dan dingin karena tidak

banyak diberi kesempatan buat mengataka isi hati. “ (halaman 95 )

c. Karakter sabar, kutipannya “ Aku harus bersabar lagi untuk menerima datangnya

pinangan.” ( halaman 104 )

2. Lansih ( tokoh pembantu dan tokoh protagonis )

a. Karakter berpengaulan luas atau supel, kutipannya “ Aku lebih mengenal temanku

Lansih. Kukagumi pergaulannya yang luas, kenalan dan kawan – kawannya

merat…………….. “ ( halaman 46 )

Page 32: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

b. Karakter sabar dan teliti serta tidak angkuh, kutipannya “ dengan teliti dan sabar,

setiap kali ada sesuatu yang harus diterangkannya, tanpa keangkuhan dia

memberitahuku. ” ( halaman 46 – 47 )

c. Karakter manja, kutipannya “ Dengan akalnya yang lembut dan manja, Lansih

berhasil menarik uang lagi ……………” ( halaman 53 )

3. Ayah Elisa ( tokoh pembantu dan tokoh protagonis )

a. Karakter berpembawaan tenang, kutipannya “ ayahku berbicara dengan tenang.

Suaranya barang kali……… “ ( halaman 16 )

32

b. Karakter pengecut, kutipannya “ Dengan tenangnya ayah melihat ibuku memukuli

aku. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Tak selangkah pun dia beranjak

dari tempat duduknya buat menolongku. “ ( halaman 21).

c. Karakter penyayang, kutipannya “ Ada kalanya perhatian Ayah nampak penuh

kesayangan kepadaku, …………. “ (halaman 21).

d. Karakter baik hati, kutipannya Namun Ayahku yang baik tidak tega meninggalkan

aku seorang diri di negeri ini ………… “ (halaman 28).

4. Sukuharjito ( tokoh pembantu )

a. Karakter pengecut, kutipannya “ melihat sikapnya yang demikian, bagiku dia

pengecut. Tidak berani berterus terang kepadamu. “ (halaman 146 )

Page 33: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

b. Karakter tidak tegas, kutipannya “ Sekali lagi hal itu menunjukkan kelemahannya.

Dia memang bukan laki – laki yang tegas, kata Anna.

( halaman 147 )

5. Ibu Elisa ( Tokoh antagonis )

a. Karakter Matrealistis, kutipannya “… apalagi ibuku, dimatanya hanya uang dan

kebendaanlah yang terhitung di dunia ini. “ ( halaman 30 )

b. Karakter ringan tangan, kutipannya “ Sikapku terhadap ibuku disebabkan karena

perlakuannya yang keras dan kuanggap keterlaluan. Tangannya ringan, sering

jatuh menampar muka ………… “ ( halaman 20 – 21 )

c. Karakter pemarah, kutipannya “ Tindakan yang terdorong kemarahan itu, tidaka

ada gunanya, malahan menyebabkan buah bibir yang memalukan. “ ( halaman

39 )

33

6. Rama Beick ( tokoh protagonis )

a. Karakter ramah dan tidak sombong, kutipannya “ …. Dalam suara yang mengelegar

tetapi ramah dan tanpa kesombongan. “ ( halaman 80)

b. Karakter sabar, kutipannya “tak sekali pun menyela. Jari – jari kedua tangannya

bertemu merupakan tangkupan yang menunjukkan kesabaran” (halaman 96 )

Page 34: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

7. Tuan Sayekti ( tokoh protagonis)

a. Karakter baik, pekerja keras dan gigih, kutipannya “….. bagaimana tuan Sayekti

memperoleh hartanya dengan jalan kerja keras dan kegigihan yang jarang terdapat

pada suku bangsa Jawa.” ( halaman 160)

b. Karakter ramah dan shaleh, kutipannya “ Orangnya ramah terbuka. Nampak

beribadah dan shaleh.” ( halaman 91 )

8. Talib ( tokoh pembantu dan protagonis)

a. Karakter pemarah, kutipannya “ tapi Talib menjadi pasif. Seperti tidak ada kemauan

lagi buat hidup. Kemudian menjadi pemarah….” ( halaman 106 )

a. Karakter pendiam, kutipannya “ sifatnya pendiam, ……” ( halaman 127)

b. Karakter pasrah, kutipannya “……..dapat merubah sikapnya yang pasip dan pasarah

kepada nasib itu. “ ( halaman 110 )

9. Wati

a. Karakter lemah lembut dan keibuan, kutipannya “ namanya Wati, sifatnya lemah

lembut dan keibuan .” ( halaman 46 )

9. Silvi ( tokoh protagonis)

34

Page 35: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

a. Karakter baik dan pengertian, kutipannya ‘’ Silvi adalah satu-satunya anggota

keluarga dan kerabat yang memanggil Elisa tanpa akhiran ye di belakang namanya.

Silvi mengetahui bahwa Elisa lebih suka panggilan nama biasa, seperti orang-orang

Indonesia tulen. Hanya Silvi yang mengindahkan kemauan Elisa ( Halaman 11).

12. Anna (tokoh protagonis)

a. Karakter baik dan tidak cerewet (halaman 24)

b. Karakter ceroboh, kutipannya ” kuakui Anna juga sembrono menerima tanggung

jawab yang kani serahkan kepadanya ........ ” (halaman 44).

c. Karakter gigih, kutipannya ” kegigihannya meneruskan pelajaran itu membikin

kami............. ” (halaman 44).

3. Analisis Latar Novel Keberangkatan Karya N.H. Dini

Latar dalam karya sastra merupakan unsur tempat, waktu, maupun keadaan yang menyebabkan

sebuah cerita terjadi. Latar merupakan lingkungan tempat peristiwa terjadi. Dalam karya sastra

unsure latar dikategorikan dalam 3 golongan yaitu ;

1. Latar tempat, yaitu tempat dimana peristiwa yang diceritakan terjadi, meliputi tempat

atau ruang yang dapat diamati.

2. Latar waktu, yaitu kapan peristiwa yang diceritakan terjadi dalam karya sastra tersebut.

35

Page 36: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

3. Latar sosial, yaitu hal–hal yang berhubungan dengan perilaku, tata cara, keadaan atau

kebiasaan masyarakat ditempat peristiwa terjadi. Latar sosial juga merupakan suasana

yang terjadi ditempata atau daerah yang menjadi latar dalam sebuah karya sastra.

Pada novel “ keberangkatan “ yang penulis telaah ini terdapat latar antara lain adalah sebagai

berikut :

1. latar tempat, latar tempat dimana peristiwa yang diceritakan dalam novel ini lebih

dominant di Bandara, kutipan latarnya antara lain :

a. Di bandara bagian pabean dan imigrasi, “ acara perpisahan Elisa dengan keluarganya

yang akan pindah ke belanda. ( halaman 9 – 17 )

b. Dibandara bagian pabean. “ Elisa dikenalkan Lansih pada seorang pemuda bernama

sukoharjito yang masih saudara Lansih “( halaman 32 – 34 )

c. Dibandara bagian penerangan . “ Elisa bertemu dengan Kumayas sahabatnya, dan Elisa

diberitahu bahwa gaji sudah bisa diambil hariitu, lebih cepat dari waktu yang

ditetapkan sebelumnya”( halaman 69 – 73 )

d. Bandara diruang pasasi. “ Sukoharjito memberitahu Elisa bahwa dia tidak bisa datang

memenuhi ndangan Kumayas “ ( halaman 73 – 76 )

e. Bandara di ruang tunggu pelabuhan udara. “ acara perpisahan Elisa dengan Talib

beserta keempat teman serumahnya.” ( halaman 189 )

2. Latar waktu dalam novel ini antara lain :

Page 37: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

a. Siang hari. Acara perpisahan Elisa dengan keluarganya. ( halaman 9 – 17)

b. Sore hari. Elisa berkenalan dengan Sukoharjito. ( halaman 32 – 34 )

36

c. Waktu liburan. Elisa meminta bantuan temannya untuk mendapatkan salah satu rumah

di perumhan Rajawali kepada Kumayas. ( halaman 41 – 42 )

d. Malam hari. Elisa bertemu dengan Sukoharjito di rumah paman Lansih. (halaman 50 )

e. Cikini. Elisa, Lansih dan Sukoharjito makan sate. ( halaman 50 – 53 )

f. Malam minggu, Elisa dan Sukoharjito makan malam. ( halaman 58 – 62 )

3. Latar Sosial dalam karya sastra novel keberangkatan ini, antara lain :

a. Dikota besar Jakarta, sangat terlihat perbedaan antara orang yang berekonomi rendah

dengan orang yang serba bercukupan. Dimana masyarakat yang hidup dan tinggal di

daerah kumuh keadaannya sangat memprihatinkan, terutama masyarakat yang tinggal

di lorong – lorong perkampungan, ribuan rumah dari kayu berdesakan dan berhimpit.

Namun ditempat lain, masyarakat yang tinggal di gedung – gedung dan rumah beton

terlihat diam tanpa menghiraukan kondisi orang lain. Mereka seolah –olah menutup

mata dengan sekeliling. Mereka seolah – olah menghuni dunia yang terpisah.

(halaman 9 )

b. Ketegangan yang terjadi sesama penduduk pribumi. Antara yang jiwa nasionalismenya

tinggi dengan penduduk yng masih bersimpati dengan bangsa penjajah. ( halaman

26 )

Page 38: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

c. Sikap nasionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh penduduk Indonesia. Dimana bangsa

pribumi tidak menyukai bangsa asing yang mencoba memonopoli bangsa Indonesia. (

halaman 27 )

d. Tradisi malam – malam perayaan, memgikuti dansa dan pesta oleh pemuda – pemuda

AURI dan GIA. ( halaman 46 ).

37

4. Analisis Gaya Bahasa pada Novel Keberangkatan Karya N.H. Dini

Gaya bahasa dalam suatu karya sastra adalah bagaimana cara pengarang menggunakan bahasa

dalam karangannya. Gaya bahasa disebut juga dengan istilah stilistika, atau penggunaan gaya

bahasa dalam karya sastra. Sastra sebagai salah satu bentuk kreasi seni, menggunakan bahasa

sebagai media pemaparnya. Gaya bahasa dalam karya sastra memiliki kekhasan tersendiri,

karena tebaran kata yang digunakan merupakan hasil pengolahan dan ekspresi individual

pengarangnya. Gaya bahasa disampaikan pengarang secara artistic, apa yang disampaikan tidak

akan tersampaikan apabila ia menggunakan bahasa sebagaimana bahasa yang digunakan sehari –

hari.

Novel “ keberangkatan “ karya Nh. Dini ini memiliki gaya bahasa yang konfleksitas, yaitu

keanekaragaman gaya bahasa yang digunakan. Gaya – gaya bahasa tersebut diantaranya terdiri

dari majas personifikasi, metafora, hiperbola, ungkapan, peribahasa, istilah, kalimat retorika, dan

lain – lain. Kutipan gaya bahasa dalam novel ini diantaranya sebagai berikut :

Page 39: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

1. Kulitnya putih kecoklatan, karena terlalu lama dimakan MatahariKahtulistiwa.

(Personofikasi ), halaman 13.

2. Tubuhnya yang mungil terselip diantara gerombolan itu, seolah – olah sebuah perahu

kecil yang terombang – ambing oleh dahsyatnya arus …. ( Metafora ), halaman 13

3. Kegagalan tubuh dan wajahnya seakan tercetak tepat untuk menjalankan kerja

jabatannya. ( Hiperbola ). Halaman 18

38

4. Tetapi ketinggian hatinya tidak dapat menerima keadaan hidup yang sederhana.

(Peribahasa). Halaman 23

5. Dia seperti batang pohon yang bagus, tapi tidak rimbun daunnya untuk dapat

dipergunakan sebagai penolak panas matahari. ( Perumpamaan) halaman 32

6. Aku telah disergap oleh mimpi setiap gadis pada tahap pencaharian tiang buat

menambatkan perahu. ( Alusio ) halaman 37

7. Haruskah kami menempelkan etiket di punggung dengan penjelasan bahwa kami bukan

lagi bangsa Belanda, melainkan orang Indonesia seperti mereka…? (kalimat retorika ),

halaman 28

8. Dengan kepanasan hati yang meluap – luap … ( Metafora ) halaman 39

9. Tindakan yang terdorong oleh kemarahan itu tidak ada gunanya, malahan menyebabkan

buah bibir yang memalukan. ( peribahasa ) halaman 39

Dalam novel ini pengarang juga menggunakan beberapa istilah, diantaranya :

Page 40: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

a. Dag. ( bahasa Belanda ) yang berarti salam perpisahan atau ucapan untuk mengakhiri

pertemuan. Halaman 10

b.Kerecap, ( bahasa Daerah ) yang berarti berisik atau mengeluarkan bunyi saat makan.

c. Mas, yang berarti penggilan kepada pemuda Jawa.

Note :

1. Personofikasi adalah gaya bahasa yang menyatakan benda mati seperti makhluk hidup.

39

2. Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebih – lebihan.

3. Metafora adalah kiasan persamaan dengan menggantikan secara langsung sifat atau

keadaan benda yang diganti dengan penggantinya.

4. Alusio adalah pernyataan atau ucapan yang dinyatakan sebagian kerena orang telah

maklum maksudnya.

5. Retorika adalah sebuah kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, karena

jawaban telah tersimpul dalam pertanyaan.

5. Analisis Tema Novel Keberangkatan Karya N.H. Dini

Tema dalam karya sastra diartikan sebagai pokok permasalahan, masalah utama atau inti

permasalahan yang dibicarakan dalam sebuah karya sastra. Tema merupakan persoalan sentral

atau sesuatu yang hendak disampaikan pengarang dalam tulisan atau karya fiksi. Tema masih

Page 41: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

berupa sesuatu yang masih netral, belum ada sikap atau kecendrungan untuk memihak. Untuk

menentukan tema, dapat dilihat dari masalah apa yang sering muncul dan masalah yang

menyebabkan terjadinya konflik atau pertentangan antar tokoh.

Menentukan tema terlebih dahulu mengidentifikasi masalah yang sering

dibicarakan dan masalah yang paling banyak memakan tempat dalam cerita. Tema biasanya

dirumuskan dengan kelompok kata ( frase ), bukan terdiri dari kalimat. Dari masalah serta

peristiwa – peristiwa yang telah di identifikasi sebelumnya, dan dilihat dari

40

masalah yang mentebabkan terjadinya konflik atau pertentangan antar tokoh, tema dalam novel “

keberangkatan “ karya Nh. Dini ini adalah PENCAHARIAN JATI DIRI . Tema ini dirumuskan

selain dilihat dari peristiwa – peristiwa yang telah di identifikasi dan masalah yang paling banyak

dibicarakan dalam cerita, juga karena hal tersebut yang mendasari memuncaknya konflik dalam

novel ini.

6. Analisis Amanat Novel Keberangkatan Karya N.H. Dini

Amanat dalam sebuah karya sastra merupakan pemecahan atau jalan keluar yang

disarankan pengarang terhadap masalah utama dalam cerita. Amanat merupakan pemecahan

masalah yang terkandung dalam tema, apabila tema telah ditentukan kita tinggal mencari jalan

keluar dari persoalan yang terkandung dalam tema tersebut.

Amanat dalam sebuah cerita biasanya bersifat tersirat, disini pembaca dituntut agar dapat

menemukan amanat apa yang ingin disampaikan pengarang. Amanat dalam sebuah cerita juga

Page 42: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

dapat berisi pesan – pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Untuk

mempermudah kita menemukan amanat, dapat dilihat dari bagaimana hidup atau nasib tokoh

utama diakhir cerita. Apakah berakhir bahagia ( happy ending ), atau sebaliknya.

Dalam novel ini, amanat yang ingin disampaikan pengarang adalah apapun asal usul kita,

meskipun pahit dan menyedihkan kita harus tetap menerimanya. Meskipun kita memiliki ibu

yang kurang memperhatikan kita, kita juga harus menerima keadaan tersebut. Dengan berpikir

positif dan menyadari siapapun dia, bagaimanapun sifat dan

41

tabiatnya, dia tetap ibu kita yang tentunya adalah orang yang melahirkan kita. Dan kita sebagai

seorang anak tentunya tak bisa mengingkari semua itu, kita dituntut untuk selalu berbakti.

Meski ada pepatah kalau buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya, tapi tak selamanya

pepatah itu berlaku. Meskipun ibu kita memiliki sifat yang tidak baik, kita sebagai anak tidak

boleh mengikuti jejak itu. Kita harus bisa melihat mana yang positif dan mana yang negatif,

mana yang harus diikuti dan mana yang tidak pantas untuk diikuti, dan kita meskipun hanya

sebagai anak berkewajiban untuk menasehati dan memperingati bahwa hal tersebut tidak pantas

dilakukan. Kita harus mengerti bahwa orang tua merupakan pokok kelahiran, tiang kokoh suatu

asal – usul. Dalam menghadapi masalah kita tidak boleh cepat berputus asa, karena selalu

terdapat jalan keluar untuk menghadapi suatu masalah dan kita juga harus menyadari bahwa

akan selalu ada hikmah dari sesuatu hal, kita juga harus selalu berpikir positif.

42

Page 43: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

BAB 1V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Novel sebagai salah satu karya sastra memang tidak memberikan rumus–rumus yang

berharga bagi para kaum intelek, namun novel lebih menyarankan atau menawarkan beberapa

nilai moral, sosial, kejiwaan atau psikologis manusia. Novel mendorong kemampuan pikiran

manusia untuk dapat merenung, bermimpi, dan membawa dirinya pada semua situasi yang

dibentuk oleh pengalaman–pengalaman imajinatif pengarang. Dengan demikian terbentuklah

sikap sensitif terhadap sisa–sisa kehidupan.

Dari pengkajian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari novel “ keberangkatan “ karya

Nh. Dini adalah :

1. alur atau plot yang ada dalam novel keberangkatan ini menunjukkan alur campuran ,

yang mana dalam satu novel terdapat alur maju dan alur mundur.

2. penokohan dalam novel ini disajikan dan ditentukan pengarang dengan cara analitik,

yaitu pengarang memperkenalkan tokoh – tokoh dalam novel ini secara langsung.

3. latar atau setting secara material banyak dilukiskan sehingga pembaca sangat mudah

untuk mengetahui dimana cerita ini berlangsung. Tempat terjadinya peristiwa yang lebih

dominant dalam novel ini adalah bandara, tempat dimana sang tokoh utama berkerja.

Secara material, pengarang juga menjelaskan tempat – tempat kejadian, sedangkan secara

sosial cerita ini menunjukkan latar yang jelas,

Page 44: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

43

yaitu latar sosial. Jadi dengan demikian sosiologis cerita ini berlangsung di Jakarta.

4. gaya bahasa yang ditampilkan dalam novel ini cukup beragam, yang menonjol dalam hal

ini adalah gaya bahasa yang menggunakan majas personifikasi, yaitu kiasan yang

menyatakan benda mati sebagai makhluk hidup.

5. sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel ini adalah pengarang sebagai

orang ke-3, dimana pengarang menempatkan dirinya diluar cerita. Dalm posisi ini

pebgarang mnyoroti semua yang dialami oleh semua tokoh dalam cerita.

6. persoalan – persoalan yang diangkat menjadi tema cerita adalah pencaharian jati diri.

Persoalan utama yang menjiwai persoalan – persoalan lainnya, masalah kehidupan para

karyawan GIA Dan AURI yang hidup modern dan bebas.

7. amanat yang ingin disampaikan pengarang dalam novel ini adalah agar kita menerima

dengan lapang dada ( ikhlas ) apapun masa lalu kita, meski itu sangat pahit seklipun.

Kegagalan bukan akhir dari semuanya, tapi jadikan pelajaran agar langkah berikutnya tak

lagi salah.

B. SARAN

1. Kajian ini hanya terfokus pada novel keberangkatan saja (unsur intrinsiknya) sedangkan

untuk memetik dan menggali nilai – nilai sebuah karya sastra dapat dilakukan dengan

banyak jalan. Jadi dalam hubungan ini diharapkan pada

44

Page 45: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

kalangan peneliti sastra agar dapat meneliti novel ini dari sisi lain, sehingga pembahasan

terhadap novel ini dapat lebih tuntas dan mendalam.

2. Disarankan kepada insan–insan sastra Indonesia untuk lebih banyak membaca karya

sastra dalam rangka memperkaya khasanah sastra Indonesia.

3. Penulis mengharapkan kepada masyarakat untuk lebih mencintai bacaan sastra, agar

dapat memetik nilai–nilai hidup dan kehidupan yang disajikan pengarang – pengarang

kita atau para tokoh sastra Indonesia.

4. Kepada pembaca agar dapat menggali nilai –nilai psikologis manusia yang terungkap

secara implisit dalam untaian peristiwa yang disajikan. Untuk memetik nilai – nilai

tersebut diperlukan kreatifitas yang tinggi dari pembaca.

5. Diharapkan kepada rekan – rekan mahasiswa lainnya untuk lebih banyak menggali dan

membaca karya – karya sastra Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh

pengetahuan yang nantinya dapat dijadikan modal turun kemasyarakat dan juga sebagai

jalan untuk memperluas pandangan hidup dan cakrawala berpikir kaum intelek.

45

DAFTAR PUSTAKA

Adi. Kritik Sastra . 2010. http:/ Kritik Sastra.blogspot.com/. Diunduh pada 28 Oktober 2010 pukul 15.46).

Arifisnadi. 2009. Cinta, Kehidupan, Bahasa, Kritik Objektif Novel Supernova Karya Dewi Lestari. http:/ arifisnadiovelilflanguage.blogspot.com Diunduh pada 24 Oktober 2010 pukul 21.45 WIB).

Atmazaki. 2004. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Jakarta : Angkasa Raya

Bal, Mieke. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta : PT. Gramedia

Page 46: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

Dini. Nh. 1987. Keberangkatan. Jakarta : PT. Gramedia

Edy. Kritik Objektif Atas Novel Pintu Mulai Terbuka Karya Mira.W. . http:/ Edylon.wordpress.com/2010/051/23/. Diunduh pada 24 Oktober 2010 pukul 21.08).

Sunaryo, Hadi. 1990. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : PT. Intan Pariwara

46

Tabel Identifikasi Alur

Dengan Langka-Langkah

1. Mengidentifikasi Peristiwa

No Peristiwa Halaman

1

2. Mengklasifikasi peristiwa

Tabel Identifikasi Gaya Bahasa

Didalam novel keberangkatan karya N.H Dini ini pengarangnya menggunakan bahasa

Indonesia, Bahasa Jawa, dan Bahasa Belanda.

a. Kata

No Bahasa Pilihan Kata / Diksi Halaman

1 Bahasa Belanda Dag: salam perpisahan atau ucapan

untuk mengakhiri pertemuan

10

2 Bahasa Jawa Mas: panggilan untuk laki-laki yang 57

Page 47: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

lebih tua sedikit.

Kerecap: berisik atau mengeluarkan

bunyi saat makan

b. Kalimat

Didalam novel keberangkatan karya N.H Dini ini pengarangnya juga menggunakan majas,

yaitu :

1. Kulitnya putih kecoklatan, karena terlalu lama dimakan MatahariKahtulistiwa.

(Personofikasi ), halaman 13.

2. Tubuhnya yang mungil terselip diantara gerombolan itu, seolah – olah sebuah perahu kecil

yang terombang – ambing oleh dahsyatnya arus …. ( Metafora ), halaman 13

3. Kegagalan tubuh dan wajahnya seakan tercetak tepat untuk menjalankan kerja jabatannya.

( Hiperbola ). Halaman 18

4. Tetapi ketinggian hatinya tidak dapat menerima keadaan hidup yang sederhana. (Peribahasa).

Halaman 23

5. Dia seperti batang pohon yang bagus, tapi tidak rimbun daunnya untuk dapat dipergunakan

sebagai penolak panas matahari. ( Perumpamaan) halaman 32

6. Aku telah disergap oleh mimpi setiap gadis pada tahap pencaharian tiang buat menambatkan

perahu. ( Alusio ) halaman 37

Page 48: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

7. Haruskah kami menempelkan etiket di punggung dengan penjelasan bahwa kami bukan lagi

bangsa Belanda, melainkan orang Indonesia seperti mereka…? (kalimat retorika ), halaman

28

8. Dengan kepanasan hati yang meluap – luap … ( Metafora ) halaman 39

9. Tindakan yang terdorong oleh kemarahan itu tidak ada gunanya, malahan menyebabkan buah

bibir yang memalukan. ( peribahasa ) halaman 39

Tabel Identifikasi Tema Dan Amanat

A. Tema

Dari masalah serta peristiwa-peristiwa yang telah di identifikasikan sebelumnya dan dilihat

dari terjadinya konflik atau pertentangan antar tokoh tema dalam novel Keberangkatan karya

N.H. Dini adalah “ Pencaharian Jati Diri”. Diambil tema ini dari pokok permasalahan yang

banyak dibicarakan dalam novel ini, dan dari makna yang tersirat makna yang tersirat di dalam

novel juga dapat ditarik kesimpulan bahwa temanya yaitu diatas tadi.

B. Amanat

Didalam novel keberankatan karya N.H. Dini dilihat dari tema yang diberikan dan analisis

terhadap novel serta dari makna yang tersirat amanatnya yaitu :

Apapun asal usul kita, meskipun pahit dan menyedihkan kita harus tetap menerimanya.

Meskipun kita memiliki ibu yang kurang memperhatikan kita, kita juga harus menerima keadaan

tersebut. Dengan berpikir positif dan menyadari siapapun dia, bagaimanapun sifat dan t abiatnya,

Page 49: Kajian Kritik Objektif Pada Novel Keberangkatan Karya Nh Dini

dia tetap ibu kita yang tentunya adalah orang yang melahirkan kita. Dan kita sebagai seorang

anak tentunya tak bisa mengingkari semua itu, kita dituntut untuk selalu berbakti.

Meski ada pepatah kalau buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya, tapi tak selamanya

pepatah itu berlaku. Meskipun ibu kita memiliki sifat yang tidak baik, kita sebagai anak tidak

boleh mengikuti jejak itu. Kita harus bisa melihat mana yang positif dan mana yang negatif,

mana yang harus diikuti dan mana yang tidak pantas untuk diikuti, dan kita meskipun hanya

sebagai anak berkewajiban untuk menasehati dan memperingati bahwa hal tersebut tidak pantas

dilakukan. Kita harus mengerti bahwa orang tua merupakan pokok kelahiran, tiang kokoh suatu

asal – usul. Dalam menghadapi masalah kita tidak boleh cepat berputus asa, karena selalu

terdapat jalan keluar untuk menghadapi suatu masalah dan kita juga harus menyadari bahwa

akan selalu ada hikmah dari sesuatu hal, kita juga harus selalu berpikir positif.