Kajian Kriteria UPT 2017 - Dinas Lingkungan Hidup dan ... Upt.pdf · 3 [Pick the date] Lingkungan...
-
Upload
trankhuong -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of Kajian Kriteria UPT 2017 - Dinas Lingkungan Hidup dan ... Upt.pdf · 3 [Pick the date] Lingkungan...
1 [Pick the date]
Kajian Kriteria UPT
2017
U
UPT LABORATORIUM
LINGKUNGAN
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
Jl. Syech Nawawi Al Bantani, Palima Kota Serang Telp/Fax. (0254) 267094
2 [Pick the date]
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke-Hadirat Allah SWT, Rabb semesta alam, dengan rahmat dan hidayah-
Nya, ilmu yang bermanfaat serta bimbingan dan petunjuk yang selalu menyertai dari-Nya, maka
Tim Penyusun Kajian dapat menyelesaikan Kajian Kriteria Pembentukan UPT Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
Tujuan dari pelaksanaan Kajian Kriteria Pembentukan UPT Laboratorium Lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten untuk menyusun suatu perencanaan
yang matang sebagai acuan pengembangan kelembagaan di Provinsi Banten sehingga dapat
menentukan kelas dari UPT laboratorium Ligkungan Agar Pemerintah Daerah Provinsi Banten
dapat melakukan monitoring dan pengendalian pencemaran lingkungan sesuai regulasi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah tentang lingkungan hidup; 1) Agar UPT laboratorium Ligkungan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten dapat meningkatkan peranya dalam
membantu Pemerintah Daerah Provinsi Banten dalam melakukan monitoring dan penegndalian
pencemaran lingkungan;2) Agar UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten dapat melakukan pengujian air bersih, air baku, air laut, air limbah,
tanah dan udara; 3) Untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi UPT laboratorium
Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten; 4) Untuk meningkatkan
PNBP ( Penerimaan Negara Bukan Pajak); 5) Agar UPT laboratorium Ligkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten dapat dijadikan percontohan bagi Kabupaten/
Kota serta provinsi lainnya dalam melakukan monitoring tingkat pencemaran lingkungan di
wilayahnya; 6) Agar UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten dapat dijadikan laboratorium rujukan.
Tim Penyusun Kajian mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa seluruh proses
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik, tidak terlepas dari arahan dan bantuan berbagai
pihak yang telah membantu dengan tulus dan iklas. Atas dasar itulah, dengan rasa hormat dan
penghargaan yang setinggi-tingginya, perkenankanlah pada kesempatan ini Tim Penyusun Kajian
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Kepala Dinas
3 [Pick the date]
Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi Banten, yang telah memberikan kepercayaan kepada
Tim Penyusun Kajian untuk dapat berkontribusi dan berperan serta dalam kajian ini.
Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada rekan-rekan yang telah memberikan data,
informasi, peraturan-peraturan serta bersedia menerima Tim Penyusun Kajian untuk berdiskusi,
dan memberikan fasilitas/ kemudahan.
Atas semua kepercayaan, kebaikan, perhatian, dan berbagai bantuan yang diberikan
kepada Tim Penyusun Kajian, sekali lagi diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Tim Penyusun Kajian sangat menyadari, apa yang telah ditulis dalam Penelitian ini,
masih terdapat berbagai kekurangan dan ketidaksempurnaan. Karenanya, Tim Penyusun Kajian
sangat terbuka untuk mendapatkan kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak, guna
perbaikan penelitian.
Akhirnya semoga kajian ini memberikan manfaat bagi Kita semua, khususnya bagi
stakeholders dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini.
Serang, Agustus 2017
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten
Ir. H. M. HUSNI HASAN, CES
Pembina Utama Madya
NIP. 19621222 199003 1 004
4 [Pick the date]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Krisis multidimensional berkepanjangan yang melanda Indonesia banyak
berdampak bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia. Tetapi dilihat dari sisi
positifnya harus dianggap ada berkah yang tersembunyi (blessing in disguised) bagi
upaya meningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Karena keberadaan krisis
tersebut, memunculkan tuntutan reformasi total dalam penataan sistem pelayanan
laboratorium pengujian parameter lingkungan yang menuntut adanya:
kebertanggungjawaban akuntabilitas, kejelasan (transparansi), ketepatgunaan (efektivitas)
dan keberhasilgunaannya (efisiensi). Langkah nyata terwujud dengan adanya penataan
organisasi pelayanan laboratorium parameter lingkungan pengujian termasuk di Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
5 [Pick the date]
Salah satu bentuk pelayanan laboratorium pengujian parameter lingkungan adalah
pelayanan jasa pengujian parameter lingkungan, jasa pembinaan (pelatihan laboratorium
lingkungan), dan jasa penelitian dalam rangka pengendalian pencemaran yang merupakan
salah satu pelaksanaan tugas pokok Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten Provinsi Banten.
Reformasi keuangan negara mengamanatkan pergeseran sistem penganggaran dari
tradisional menjadi pengganggaran berbasis kinerja, agar penggunaan dana pemerintah
menjadi berorientasi pada output. Perubahan ini sangat penting karena kebutuhan dana
yang makin tinggi tetapi sumber daya pemerintah terbatas. Penganggaran ini
dilaksanakan oleh pemerintahan modern di berbagai negara. Mewirausahakan pemerintah
(enterprising the government) adalah paradigma untuk mendorong peningkatan pelayanan
oleh pemerintah.
Penganggaran berbasis kinerja dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, sedangkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara Pasal 68 dan Pasal 69 memberikan arahan baru bahwa
instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada
masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
mengutamakan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas.
Laboratorium pengujian parameter lingkungan dikenal sebagai laboratorium
lingkungan merupakan unit kerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten termasuk sebagai pusat pendapatan atau bahkan pusat laba laboratorium sehingga
dapat menjadi penopang kemandirian laboratorium lingkungan milik pemerintah.
Sebagai usaha yang tergabung dalam Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten, maka laboratorium lingkungan ini akan mendapat pasokan dari jasa
pengujian parameter lingkungan, jasa pembinaan (pelatihan laboratorium lingkungan),
dan jasa penelitian dari usaha industri.
Laboratorium lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten dapat dijadikan Laboratorium Keniagaan (Komersial) (Commercial Laboratory,
dengan mencari penggunanya usaha industri) dengan memasarkan usaha jasanya.
Kajian laboratorium lingkungan sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan
penyeduniaan (globalisasi) yang sudah hampir mendekati kenyataan. Analisis SWOT
maupun analisis ke dalam sampai ke luar (internal-eksternal) sudah umum digunakan
6 [Pick the date]
dalam menjaring faktor kunci yang ada terdapat dalam organisasi usaha guna
merumuskan siasatnya (formulasi) strategi.
Didasari siasat (strategi) yang dirumuskan ini hendaknya ada pelaksanaan
(implementasi) yang nyata dalam bentuk rencana aksi dari organisasi usaha tersebut,
termasuk usaha layanan laboratorium lingkungan. Salah satu hal yang penting bagi
pengelola laboratorium lingkungan adalah bagaimana menentukan yang utama tergilir
(prioritas) dalam menyusun rencana aksi tahunan, supaya tetap ada atau muncul (eksis)
dalam persaingan. Dalam kajian ini ditelaah teknik SFAS (Strategic Factors Analysis
Summary), suatu teknik yang dapat dipakai untuk menilai langkah penggiliran utama
(prioritas) tersebut apakah tepat dan layak untuk diterapkan.
Laboratorium lingkungan sebagai bagian dari Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten memberikan banyak konstribusi , antara lain :
1. Dapat berfungsi sebagai pusat penelitian yang terkait dengan kualitas ligkungan;
2. Dapat berfungsi melaksanakan program-program pemantauan kualitas
lingkungan;
3. Dapat memfasilitasi pelaksanaan program-program pembinaan;
4. Dapat mengatasi permasalahan yang muncul karena hasil analisa;
5. Untuk mengetahui kinerja UPT laboratorium Ligkungan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya;
Atas uraian diatas, dirasa perlu melakukan suatu studi kelayakan laboratorium
yang merupakan bagian dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
1.2. Dasar Hukum Kajian
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
7 [Pick the date]
5. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
15. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananRepublik Indonesia nomor
P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2018 Tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat
Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang melaksanakan urusan Pemerintahan
Bidang Lingkungan Hidup dan urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan;
16. Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas
Pokok, Fungsi, Type, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Banten
8 [Pick the date]
17. Peraturan Gubernur Banten Nomor 86 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Banten
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan studi kelayakan UPT laboratorium Ligkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten adalah untuk menyusun suatu
perencanaan yang matang sebagai acuan pengembangan kelembagaan di Provinsi Banten
sehingga dapat menentukan kelas dari UPT laboratorium Ligkungan.
Sedangkan tujuan didirikannya UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten adalah:
1. Agar Pemerintah Daerah Provinsi Banten dapat melakukan monitoring dan
pengendalian pencemaran lingkungan sesuai regulasi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah tentang lingkungan hidup;
2. Agar UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten dapat meningkatkan peranya dalam membantu Pemerintah Daerah
Provinsi Banten dalam melakukan monitoring dan penegndalian pencemaran
lingkungan;
3. Agar UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten dapat melakukan pengujian air bersih, air baku, air laut, air
limbah, tanah dan udara;
4. Untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi UPT laboratorium Ligkungan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten;
5. Untuk meningkatkan PNBP ( Penerimaan Negara Bukan Pajak);
6. Agar UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten dapat dijadikan percontohan bagi Kabupaten/ Kota serta provinsi
lainnya dalam melakukan monitoring tingkat pencemaran lingkungan di
wilayahnya;
7. Agar UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten dapat dijadikan laboratorium rujukan.
Diharapkan UPT laboratorium Ligkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten ini dapat mewujudkan moto Dinas Lingkungan Hidup dan
9 [Pick the date]
Kehutanan Provinsi Banten yaitu “Bersatu Mewujudkan Banten Berwawasan
Lingkungan”. Oleh karena itu, manfaat dari Laboratorium Lingkungan ini adalah :
1. Pemerintah Daerah Provinsi dapat mendukung penuh dan mandiiri kebijakan-
kebijakan dan regulasi Pemerintah Daerah Provinsi Banten tentang Lingkungan
hidup;
2. Seluruh industry yang berada di wilayah Provinsi Banten setiap saat dapat
dimonotor tingkat pencemaran lingkungannya dan dampak pencemaran
lingkungannya;
3. Regulasi pemerintah dan peraturan daerah tentang lingkungan hidup di Provinsi
Banten dapat dilaksanakan secara konsisten sehingga akan menciptakan
lingkungan hidup yang bersih dan bebas dari pencemaran.
Dengan dirasakannya manfaat atas UPT laboratorium Ligkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten maka dampak positif yanh diharapkan
muncul adalah :
1. Menurunnya tingkat pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh industri, rumah
sakit, perhotelan, perumahan, pertanian, perternakan, pertambangan;
2. Berkurangnya kerugian negara yang ditimbulkansebagai akibat dari pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan industri, rumah sakit, perhotelan,
perumahan, pertanian, perternakan, pertambangan;
3. Menekan jumlah kegiatan industri, rumah sakit, perhotelan, perumahan, pertanian,
perternakan, pertambangan yang melakukan pencemaran;
4. Meningkatkan jumlah kegiatan industri, rumah sakit, perhotelan, perumahan,
pertanian, perternakan, pertambangan yang peduli dengan lingkungan hidup.
10 [Pick the date]
BAB II
ANALISIS KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD
2.1 Kegiatan Teknis Operasional Tertentu
UPT Laboratorium Lingkungan dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Banten
Nomor 86 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, dimana tugas dan fungsi UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi Banten adalah
:
1. Pengujian dan analisis serta metode analisis laboratorium untuk seluruh komponen
lingkungan;
2. Pengembangan teknis dan metode analisis laboratorium lingkungan sesuai kengan
sistem mutu laboratorium dan standar yang berlaku;
3. Pelaksanaan penelitian dan pengujian mutu lingkungan;
4. Pelaksanaan kegiatan antar laboratorium lingkungan;
5. Pelaksanaan analisis laboratorium sebagai laboratorium rujukan;
6. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan teknis laboratorium;
Kegiatan
1. Mengembangkan system laboratorium rujukan, antara lain : teknik analisis, metode
analisis, kaji ulang peralatan, presisi dan akurasi;
11 [Pick the date]
2. Memberikan pelatihan atau bimbingan teknis tentang hal-hal yang berkaitan dengan
laboratorium lingkungan;
3. Melaksanakan uji profisiensi sebagai sarana evaluasi kinerja laboratorium lingkungan
dan pengembangannya guna mengetahui kompetensi laboratorium di Provinsi Banten
4. Menyediakan dan membuat bahan uji profisiensi untuk parameter kualitas lingkungan;
5. Melakukan penelitian kualitas lingkungan secara periodok dan pada kondisi tertentu;
6. Melaksanakan pengukuran kualitas lingkungan pada kasus-kasus pencemaran
lingkungan;
7. Melakukan kalibrasi peralatan dan pengelolaan limbah;
8. Mengembangkan pelayanan informasi lingkungan dan laboratorium lingkungan melalui
bentuk media cetak (laporan hasil penelitian), perpustakaan, dan bentuk media cetak
ataupun media elektronik (VCD, internet, dll)
9. Melakukan sampling dalam rangka penelitian kualitas lingkungan.
2.2 Jasa Layanan yang Disediakan Untuk Masyarakat
UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi
Banten telah melakukan pengujian parameter kualitas lingkungan, informasi kualitas
lingkungan tingkat tapak, dukungan teknis laboratorium lingkungan untuk instansi lain,
swasta dan masyarakat, pengkajian kualitas lingkungan tingkat tapak, pembinaan
laboratorium, penelitian pengendalian pencemaran.
2.3 Konstribusi dan Manfaat Langsung dan Nyata Kepada Masyarakat (Penerima
Manfaat)
Rencana target layanan UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
dan kehutanan Provinsi Banten dapat melakukan pengujian kualitas lingkungan kepada:
1. Masyarakat.
2. Institusi pendidikan.
3. Sektor pertanian.
4. Sektor perikanan.
5. Sektor perkebunan.
6. Sektor peternakan.
7. Sektor sumber mata air, sungai, waduk.
8. Sektor pertambangan.
12 [Pick the date]
9. Sektor energi.
10. Sektor permukiman.
11. Sektor industri.
12. Instansi publik yang mengkonsumsi air dengan sumber-sumber pribadi (mengebor)
seperti rumah sakit, PDAM, puskesmas, dll.
2.4 Sumber Daya Pegawai, Pembiayaan, Sarana dan Prasarana.
Kondisi eksisting UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten di tinjau dari :
1. Sumber Daya Pegawai :
Tabel 2.1
Kualifikasi Pegawai UPT Laboratorium Lingkungan
DLHK Provinsi Banten berdasarkan pendidikan
NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH
1 S2 6
2 S1 6
3 D3 3
4 SMU Sederajat 6
Total 21
Tabel 2.2
Kualifikasi Pegawai UPT Laboratorium Lingkungan
DLHK Provinsi berdasarkan Golongan Pangkat
NO GOLONGAN JUMLAH
1 Golongan IV 2
2 Golongan III 6
3 Golongan II 3
4 TKS 10
Total 21
Tabel 2.3
Kualifikasi Pegawai UPT Laboratorium Lingkungan
13 [Pick the date]
DLHK Provinsi berdasarkan Jabatan
NO JABATAN JUMLAH
1 Eselon III 1
2 Eselon IV 3
3 Jabatan Fungsional Umum 5
4 Penyeila 2
5 Analis (TKS) 4
6 Administrasi/ Pengemudi/ Pramubakti
(TKS)
6
Total 21
Pelatihan/ Kompetensi Pegawai
Pelatihan yang pernah dilaksanakan dan diikuti oleh Pegawai UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten :
1. Uji Profisiensi.
2. Audit Internal.
3. Uji Banding Antar Analis.
4. Pengambilan Sampel Air Permukaan.
5. Pengambilan Sampel Udara.
6. Pengabilan Sampel Air Limbah dan Air Sungai.
7. Pengujian analisis kualitas air dengan alatSpectriphotometer.
8. Analisa parameter logam dengan alat AAS teknik flame, dan teknik hidryd.
9. Pelatihan analisa parameter logam dengan alat ICP.
10. Pelatihan operasional alat Gas Chromatografi.
11. Pelatihan analisa parameter udara dengan alat Lux Meter, Anemometer
Sound Level Mater.HVAS TSP, HVAS PM 10, HVAS PM2.5, Alat Uji Emisi
Cerobong, Alat Uji kualitas udara ambien, alat radiasi matahari
12. Pelatihan analisa parameter kualitas air dengan alat Aqua Safe, Metalyzer,
Multiparameter In-Situ.
13. Verifikasi Alat Uji
14. Verifikasi Metode Uji Parameter Air Bersih
15. Verifikasi Metode Uji Parameter Air Limbah
16. Verifikasi Metode Uji kualitas udara
17. Manajemen Mutu SNI ISO/IEC 17025 ; 2008
18. Dasar-dasar Validasi dan Verifikasi Metode Uji
14 [Pick the date]
19. Quality Control
20. Perhitungan Ketidakpastian Pengukuran
21. Penerapan Sistem Manajemen SNI ISO/IEC 17025 : 2008
2. Pembiayaan
Kebutuhan biaya operasinal dalam melaksanakan pemantauan kualitas
lingkungan secara rutin dan biaya jasa pelayanan pengujian pertahun akan berubah
sesuai jumlah pengujian, berikut tabel estimasi kebutuhan biaya:
Tabel 2.4
Estimasi biaya Operasional Laboratorium Lingkungan
No Kegiatan Biaya
(Rp)
Sumber
Dana
Ket
1 Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran
1.200.000.000,- APBD HonorTKS,Internet,
ATK,Cetak,Kelistrikan,K3,
Obatan, BPJS Analis,
Kebersihan, Ekstrapuding, makan
minum kegiatan dll
2 Pemeliharaan 1.000.000.000 APBD Kedaraan, alat laboratorium,
Kelistrikan, Alat perkantoran dan
alat rumah tangga
3 Pengaraan Barang
dan Jasa
2.000.000.000,- APBD Kedaraan, alat laboratorium,
Kelistrikan, Alat perkantoran dan
alat rumah tangga
4 Rapat dan
Koordinasi Dalam
dan Luar Daerah
300.000.000,- APBD Koordinasi dan rapat
5 Peningkatan
Jaminan Mutu
Laboratorium
Lingkungan
1.000.000.000,- APBD Pelatihan,
Uji profisiensi, akreditasi,
Audit Eksternal, pengendalian
mutu pengujian, dan Dokumen
15 [Pick the date]
6 Analisis Pengujian
Parameter
Lingkungan
1.500.000.000,- APBD Pengambilan sampel, bahan
kimia, kalibrasi alat, alat
glasswere, pengolahan limbah dll
3. Sarana dan Prasarana
Untuk mencegah hal-hal yang tidak dikehendaki dalam pengujian di
laboratorium maka sarana dan lingkungan pengujian UPT Laboratorium Lingkungan
telah menerapkan keadaan sebagai berikut :
1. Sarana laboratorium dan ruang pengujian dilengkapi dengan system penerangan
yang baik, system penghawaan serta air bersih yang memungkinkan untuk dapat
melakukan pengujian yang baik dan benar;
2. Laboratorium mempunyai fasilitas untuk melaksanakan pemantauan,
pengendalian dan pencatatan kondisi lingkungan yang efektif agar sesuai dengan
persyaratan pengujian;
3. Ruang laboratorium telah disesuaian dengan kebutuhan dan ditata secara spesifik
sehingga dapat mencegah adanya kontaminasi. Adapun minimum ruangan yang
dibutuhkan oleh laboratorium lingkungan adalah ruang timbang, ruang asam,
ruang analisis basah, ruang instrument, ruang mikrobiologi dan ruang
penyimpanan contoh uji;
4. Laboratorium mempunyai fasilitas yang dapat memastikan bahwa kebutuhan
untuk kinerjanya telah tercukupi, dalam hal ini gedung peralatan, listrik, sumber
air dan penerangan;
5. Mempunyai prosedur penanganan yang meliputi pemeliharaan dan pemantauan
terhadap kondisi lingkungan seperti yang dipersyaratkan metode pengujian
6. Mencatat dan memelihara pelaksanaan pemantauan kondisi lingkungan
sebagaimana dipersyaratkan oleh metoda pengujian (missal: Sterilitasbiologi,
suhu, kelembaban, tingkat gangguan bunyi dan getaran , dsb);
7. Mempunyai batas memisahan yang efektif antara ruangan-ruangan untuk
kegiatan/pekerjaan yang tidak saling sesuai;
8. Ruangan-ruangan ditata sedemikian rupa untuk dapat menghindari kontaminasi
silang dan menunjang keamanan keselamatan pekerjaan.
16 [Pick the date]
Sarana
2.5 Laboratorium :
- Ruang Penerimaan Contoh Uji
- Ruang Penyimpanan Contih Uji
- Ruang Peralatan Pengambilan Contoh Uji
- Ruang Preparasi
- Ruang AAS dan ICP
- Ruang Gas Chromatografi
- Ruang Bahan Kimia
- Ruang Asam
- Ruang Timbang
- Ruang Spctropotometer
- Ruang Pengelolaan Data
2.6 Administrasi
- Ruang Kepala UPT
- Ruang Kasubag Tata Usaha
- Ruang Kasi Teknis
- Ruang Kasi Mutu
- Ruang Staf Mutu
- Ruang Sertifikat
- Ruang Alat Kualitas Udara
- Ruang Rapat
- Ruang Staf Teknis
- Ruang Staf Tata Usaha
4. Prasarana
Pengelolaan peralatan laboratorium sangat diperlukan untuk mencapai sasaran yang
diharapkan. UPT Laboratorium lingkungan telah memiliki peralatan instrument yang
mampu menganalisis parameter pengujian yang sesuai dengan baku mutu yang ada
diperaturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
17 [Pick the date]
Adapun peralatan-peralatan yang telah dimiliki UPT Laboratorium Lingkungan dalam
melaksanakan operasional laboratorium lingkungaan adalah :
a. Perkantoran
- Meja Kerja 16 Buah
- Kursi Kerja 20 Buah
- Meja Rapat 1 Set
- Kursi Rapat 12 Buah
- Meja Granit Bundar 2 Buah
- Lemari Ruang Rapat 1 Set
- Lemari Kayu Pejabat 4 Buah
- Lemari Besi tutup kaca 1 Buah
- Filing Kabinet 9 Buah
- Lemari kayu tutup kaca 2 Buah
- Rak Besi 7 Buah
- Laptop 5 Buah
- Komputer PC 2 Unit
- Printer 4 Unit
- Sekat Meja Kerja 2 Unit
- Mesin Fotocopy 1 Unit
- Mesin Penghancur kertas 2 Unit
- CCTV 1 Set
- Kendaraan Roda 4, 2 Unit
- Mobil Laboratorium Keliling 1 Unit
- Kendaraan Roda 2 , 7 Unit
- Kursi bundar 43 Buah
- Meja Preparasi/Meja Laboratorium 1 Set
- Lemari Gantung 1 Set
- Kulkas 1 Unit
- AC 20 Unit
- Dispenser 2 Unit
18 [Pick the date]
- Meja Reseptionist 1 Unit
- Vacum Cleaner 1 Unit
- Ipad 1 Unit
- Sofa 1 Unit
- Toren Air 2 Unit
b. Peralatan Laboratorium
Alat Kualitas Air
- AAS , Grafit Furnat dan Hidrid 1 Unit
- Gas Chromathographi MS 1 Unit
- ICP 1 Unit
- Spectropothometer 3 Unit
- pH Meter 2 Unit
- Conductivitymeter2 Unit
- DO Meter 2 Unit
- Trubidimeter 2 Unit
- Neraca Analitik 2 Unit
- Balance 3 Unit
- Aquasef 2 Unit
- Multimeter 1 Unit
- Alat Sampling air Vertikal dan Horizontat 4 Unit
- Metalizer 1 Unit
- Flow Meter 2 Unit
- Lemari Asam 1 Unit
- Lemari Bahan Kimia 1 Unit
- Lemari Pendingin 2 Unit
- Sentripuge 2 Unit
- Hot Plate 2 Unit
- Hot Plate Stirer 2 Unit
- Oven 2 Unit
- Incubator BOD 1 Unit
- Incubator Bakteriologi 1 Unit
19 [Pick the date]
- Laminar Flow Cabinet 2 Unit
- Furnace 1 Unit
- Heating Mantle 2 Unit
- Blender 3 Unit
- In-Situ 1 Unit
- Purification Water Machine 2 Unit
- Destilation Unit 1 Unit
- Water Bat 2 Unit
- Shaker 2 Unit
- GPS 5 Unit
- COD Reactor 2 unit
- Desikator 2 Unit
- Filter System 1 Unit
- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Laboratoriun 1 Unit
- Genset 1 Unit
Alat Kualitas Udara
- Sound Level Meter 2 Unit
- Lux Meter 1 Unit
- Radiant Alert 1 Unit
- Desktop Aerosol Monitor for PM1, PM2.5, PM10 1 Unit
- Portable Weather Station 1 Unit
- Metal Emission Monitor 1 Unit
- Rotating Vane Anemometer 1 Unit
- High Volume Air Sampler PM 10 1 Unit
- High Volume Air Sampler PM 2,5 1 Unit
- IGH High Volume Air Sampler TSP 1 Unit
- Alat Gas Meter/ Alat Uji Emisis Cerobong 1 Unit
- Complete Portable Multi Gas Monitoring Microtector 1 Unit
- Thermohigrometer 15 Unit
- Portable Emission Analyzer 1 Unit
- Ministack Sampler Equipment 1 Unit
20 [Pick the date]
Alat Kualitas Tanah
- SOIL Tes Kit 1 unit
- Ekman Grafe 2 Unit
Peralatan gelaswere
- Pipet skala (berbagai ukuran)
- Pipet Volume (berbagai ukuran)
- Buret (berbagai ukuran)
- Mikroburet (berbagai ukuran)
- Beaker (berbagai ukuran)
- Erlenmeyer (berbagai ukuran)
- Labu Ukur (berbagai ukuran)
- Gelas Ukur (berbagai ukuran)
- Corong pemisah
- Spatula
- Kaca arloji
- Petridisk
- Pipet tetes
- Bulb
- Cawan Porselin
- Botol Winkler
- Labu semprot
- Botol sampel (gelas dan transparan)
Bahan Pembanding
Untuk menjamin mutu data pengujian, UPT laboratorium Lingkungan memiliki
bahan pembanding baik sebagai acuan pekerjaan yang benar maupun mengukur
unjuk kerja dengan laboratorium lain. Bahan pembanding dapat diperoleh dengan
:
1. Keikutsertaan dalam uji profisiensi
21 [Pick the date]
UPT laboratorium Lingkungan telah mengikuti uji profisiensi pada bulan mei
2017 untuk pengaujian:
- Water Suply dengan parameter (19 parameter): TSS, TDS, pH, DHL,
Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Kesadahaan Total, Turbidity,
Aluminium (Al), Iron (Fe), Lead (Pb), Mercury (Hg), Seng (Zn), Copper
(Cu), Cadmium (Cd), Chorium (Cr), Manganene (Mn), Nitrat (NO3), dan
Nitrit (NO2)
- Water Polution dengan parameter (18 parameter) : TDS, pH, DHL,
Chloride (Cl), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Kesadahaan Total, COD,
Aluminium (Al), Iron (Fe), Lead (Pb), Copper (Cu), Cadmium (Cd),
Chromium (Cr), Cobalt (Co), Manganese (Mn), Chromium Hexavalen
(Cr-VI), Nitrat (NO3),
2. Pembelian bahan kimia baik untuk reagent, larutan standard dan bahan
bersertifikat CRM (Certified Reference Material) untuk semua parameter
pengujian.
Kesehatan dan Keselaman Kerja
- Safety Eyewear 1 Unit
- Safety Shower 1 Unit
- Tabung Oksigen 3 Unit
- APAR 4 Unit
- First Aid Box/Kotak P3K 5 Unit
- Body Hardnes 1 Unit
- Sepatu Lapangan 20 Pasang
- Pelampung 4 Buah
- Sepatu Boad 4 Pasang
- Masker 4 Buah
- Kaca Mata 4 Buah
- Helm 12 Buah
- Alarm 6 Buah
- Pemadam Kebakaran Otomatis 6 Buah
2.5 SOP Pelaksanaan Tugas Teknis Operasional
22 [Pick the date]
SOP yang ada pada UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten berdasarkan SNI ISO/IEC 17025 : 2008 adalah :
1. Panduan Mutu 1 Buku;
2. Prosedur Kerja Persyaratan Manajemen 15 SOP;
3. Prosedur Kerja Persyaratan Teknis 12 SOP;
4. Instruksi Kerja Pengujian Air, dan Udara 40 SNI;
5. Instruksi Kerja Alat 39 SOP;
6. Instruksi Kerja Pengambilan Sampel Air Sungai dan Air Limbah serta Sampel Udara
3 SNI;
7. Instruksi Kerja Pengendalian Mutu Pengujian 5 SOP;
8. Instruksi Kerja Pengelolaan Limbah Laboratorium 1 SOP;
9. Instruksi Kerja Pengolahan Limbah Laboratorium 1 SOP;
10. Instruksi Kerja Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) 1 SOP;
11. Formulir Kerja/ Dokumentasi 90 Formulir.
2.6 Keserasian Hubungan Antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/
Kota
UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten sangat berkaitan dalam pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan yaitu :
1. Melaksanakan Bimbingan Teknis untuk peningkatan kapasitas/kompetensi
pegawai/analis laboratorium lingkungan se Provinsi Banten;
2. Melaksanakan Uji Banding Antar Laboratorium/ uji Profisiensi lingkungan se
Provinsi Banten;
3. Melaksanakan pengumpulan dan analisis data hasil pengujian lingkungan yang
dihasilkan laboratorium se Provinsi Banten untuk di jadikan bahan informasi ke
pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/ Kota dan public;
4. UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten menjadi laboratorium rujukan.
2.7 Jabatan Teknis Yang Tersedia Sesuai Tugas dan Fungsi UPTD
UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
saat ini telah memiliki jabatan struktural sesuai tugas dan fungsi yaitu :
23 [Pick the date]
Struktur Organisasi
Tabel 2.5
Daftar Pegawai UPU Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten
N
O
NAMA/ NIP NIP GOL/
PANGKAT
RUANG
PENDIDI
KAN
JABATAN
1 Rahmat Hidayat, ST. MT 19750725 200112 1
003
Pembina/ Va S2 Teknis Kepala UPT
2 Rendy Allanikika P,
S.STP, M.Si
19860804 200412 1
002
Penata/ IIIc S2 Kepala Sub
Bagian Tata
Usaha
24 [Pick the date]
3 Dra. Nurmala, M.MT 19650324 199803 2
002
Pembina/ Va S2 Kimia Kepala Seksi
Mutu
4 Triana Saraswati, ST, MM 19750601 200112 2
002
Petana TK I /
IIId
S2 Kepala Seksi
Teknis
5 Nurul Rahma K. S.Si.
M.Sc
19801005 200604 2
012
Penata/ IIIc S2 Staf Mutu
6 Baherem, ST 19740302 200604 1
005
Penata/ IIIc S2 Staf Teknis
7 Yuni Maya Sari, ST 19840603 201503 2
001
Penata Muda/
IIIa
S1 Staf Mutu
8 Epi Dinasari, S.Si 19861214 201503 2
001
Penata Muda/
IIIa
S1 Kimia Penyelia
Laboratorium
9 Euis Siti Julaeha 19760102 200212 2
005
Pengatur TK
I/IId
SMU Staf Mutu
10 Dedi Suryadi 19731104 201410 1
001
Pengatur Muda
/ IIa
S1 Staf TU/ Petugas
K3
11 Dian Fisti Arfiati, S.Si 19790706 201410 2
001
Pengatur Muda
/ IIa
S1 Kimia Penyelia
Pengambil
Contoh Uji
12 Krisna Aditia Triyana,
A.Md
- - D3 Kimia Analis Petugas
Pengelola/
Pengolah
Limbah
13 Siti Muthoharoh, A.Md - - D3
Kesehatan
Analis
14 Fajar Nanda Pratama - -- SMK Petugas
Pengambil
25 [Pick the date]
Kimia Contoh Uji
15 Restia Ujiyanti, S.Pd - - S1
Pendidikan
Staf Teknis
16 Irwan Irwansyah, SE - - S1
Ekonomi
Staf
Administrasi
17 Alif Iqbal - - STM Petugas
Pengambil
Contoh Uji/
Petugas
Pengelola/
Pengolah
Limbah
18 Ahmad Aswin Lubis - - SMA Driver Mobil
Lab keliling
19 Rizal - - SMA Driver
Operasional
20 Maman - - STM Pramubakti
21 Darip - - Pramubakti
26 [Pick the date]
1. Uraian Tugas Kepala UPT Laboratorium Lingkungan
a. Menyusun rencana operasional di lingkungan UPT Laboratorium Lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan program kerja UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta petunjuk
pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
1) Menelaah program kerja unit eselon II;
2) Merancang tahap-tahap pelaksanaan program kerja;
3) Merencanakan alokasi sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
program kerja;
4) Merumuskan kerangka acuan kerja sebagai panduan operasional dalam
pelaksanaan program kerja.
b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan UPT Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan tugas pokok
dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan
efektif dan efisien;
1) Menjabarkan rencana operasional menjadi kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan;
2) Mengklasifikasi kegiatan berdasarkan tugas pokok dan tanggung jawab
bawahan;
3) Menentukan waktu penyelesaian untuk pelaksanaan tugas.
c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan tugas;
1) Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh bawahan;
2) Menghimpun saran dan masukan yang terkait dengan pelaksanaan tugas unit;
3) Memberikan arahan/petunjuk pelaksanaan tugas berdasarkan acuan/pedoman
tugas kepada bawahan.
d. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara berkala sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang
diharapkan;
27 [Pick the date]
1) Menentukan jadwal penyeliaan tugas bawahan;
2) Menentukan standar kualitas dan kuantitas hasil kerja;
3) Mengidentifikasi permasalahan/kesalahan dalam hasil kerja sesuai dengan
standar yang telah ditentukan;
4) Membuat koreksi pada hasil kerja bawahan.
e. Menetapkan tugas dan fungsi personel sesuai dengan kompetensinya. dan menjaga
standar kompetensi dan objektifitas personel;
1) Menelaah program pelatihan untuk peningkatan kompetensi personel
laboratorium;
2) Mengevalusi kinerja dan pengembangan personel;
3) Metetapkan uraian tugas personel sesuai dengan kompetensi personel
f. Menetapkan standar pelayanan pengambilan contoh uji dan pengujian parameter
kualitas lingkungan, pengelolaan limbah laboratorium serta menjaga keselamatan
dan kesehatan kerja;
1) Menelaah standar pelayanan pengambilan contoh uji dan pengujian parameter
kualitas lingkungan;
2) Uji coba standar pelayanan pengambilan contoh uji dan pengujian parameter
kualitas lingkungan bagi personel laboratorium;
g. Monitoring pengambilan, perlakuan, transportasi dan penyimpanan contoh uji
parameter kualitas lingkungan serta pelaksanaan preparasi, pengujian dan analisis
parameter kualitas lingkungan serta validasi metode pengambilan contoh uji dan
pengujian parameter kualitas lingkungan serta ketidakpastian pengujian;
1) Mengkoordinasi penyusunan SOP pengambilan contoh uji;
2) Mensosialisasikan instruksi kerja pengujian dan instruksi kerja estimasi
ketidakpastian pengukuran ;
3) Mengevaluasi pengambilan contoh uji sesuai standar yang ditetapkan.
h. Monitoring perawatan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan;
1) Menelaah program pemeliharaan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan;
2) Menevaluasi perawatan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan.
28 [Pick the date]
i. Monitoring komitmen manajemen mutu sesuai registrasi sertifikasi akreditasi dan
pelaksanaan dokumentasi sistem manajemen mutu laboratorium;
1) Menetapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan jenis, ruang
lingkup, dan volume kegiatan pengujian yang dilaksanakan;
2) Evaluasi kebijakan mutu, sasaran mutu, prosedur kerja, instruksi kerja,
formulir dan dokumen pendukung kepada personel laboratorium
j. Monitoring penanganan pengaduan hasil pengujian;
1) Mengarahkan bawahan dalam penanganan pengaduan hasil pengujian;
2) Mengarahkan bawahan untuk mencari ketidaksesuaian pengujian;
3) Mengevaluasi penanganan pengaduan hasil pengujian.
k. Monitoring Audit Internal , Audit Ektenal dan Kaji Ulang Manajmen Uji
Profisiensi Laboratorium Melaksanakan Akreditasi Laboratorium;
1) Mengarahkan bawahan dalam penentuan metode audit internal;
2) Mengevaluasi Audit Internal, Audit Ektenal dan Kaji Ulang Manajmen Uji
Profisiensi Laboratorium Melaksanakan Akreditasi Laboratorium
l. Melaksanakan pekerjaan pembuatan model simulasi pengendalian pencemaran
lingkungan serta memberikan layanan informasi kualitas lingkungan hidup tingkat
tapak;
1) Mencari bahan dalam membuat model simulasi pengendalian pencemaran
lingkungan;
2) Merumuskan model simulasi pengendalian pencemaran lingkungan;
3) Memberikan layanan informasi kualitas lingkungan hidup tingkat tapak.
m. Melaksanakan inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen didaerah tapak dan
membantu dalam melaksanakan pengawasan terhadap industri dengan mengambil
sampel dan data-data lain;
1) Menentukan jadwal inventarisasi/ monitoring pengambilan contoh uji
emisi/efluen;
2) Melaksanakan monitoring pengambilan contoh uji emisi/efluen dan
pengawasan terhadap industri dengan mengambil sampel dan data-data lain;
3) Menganalisis data hasil pengawasan terhadap industri;
29 [Pick the date]
n. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan cara
membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah
dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang
akan datang;
1) Menentukan jadwal evaluasi berkala;
2) Mempelajari laporan pelaksanaan kegiatan bawahan;
3) Menganalisis permasalahan dan upaya penyelesaiannya;
4) Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan.
o. Menyusun laporan pelaksanaan tugas UPT Laboratorium Lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan
secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja ;
1) Menelaah laporan capaian pelaksanaan tugas bawahan;
2) Mereview konsep laporan;
3) Mengkonsultasikan konsep laporan kepada pimpinan;
4) Memfinalisasi laporan.
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun
tertulis.
1) Mempelajari penugasan yang diberikan pimpinan;
2) Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan tugas;
3) Menjalankan tugas sesuai dengan arahan dan aturan yang ada;
4) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas.
2. Uraian Tugas Kepala Sub-Bagian Tata Usaha
a. Menyelesaikan dan mendokumentasikan semua aspek administrasi yang
dibutuhkan antara laboratorium dengan pihak lain;
b. Menerima contoh uji, pemindahan data hasil pengujian ke dalam format laporan
dan menyampaikan laporan hasil pengujian kepada pelanggan;
c. Menerima pengaduan termasuk umpan balik pelanggan dan berkoordinasi dengan
manajer terkait untuk menyelesaikannya;
30 [Pick the date]
d. Menentukan jenis pelatihan dan memelihara rekaman kualifikasi personil
laboratorium;
e. Menyiapkan rencana perawatan dan pemeliharaan alat-alat laboratorium;
f. Mengelola rumah tangga dan perlengkapan UPT laboratorium Lingkungan;
g. Merencanakan, melaksanakan, evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja;
h. Melaksanakan promosi Laboratorium dan pelayanan kepada customer;
i. Memberikan delegasi kepada manajer terkait atau kepada personil yang menjadi
tanggung jawabnya, bila berhalangan
3. Uraian Tugas Kepala Seksi Mutu
a. Merencanakan kegiatan Seksi Mutu berdasarkan rencana operasional UPT
Laboratorium Lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
1) Menelaah rencana operasional unit eselon III;
2) Mengidentifikasi kriteria hasil kerja untuk setiap kegiatan dalam rencana
operasional;
3) Menyusun detail rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan;
4) Menetapkan rencana kegiatan setelah mendapat persetujuan dari atasan.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Seksi Mutu;
1) Menjabarkan rencana kegiatan menjadi tugas-tugas yang harus dilaksanakan;
2) Mendelegasikan tugas kepada bawahan;
3) Menghimpun saran dan masukan dari bawahan;
4) Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
5) Menentukan target waktu penyelesaian.
c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Mutu sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
1) Mengidentifikasi kesulitan yang dialami bawahan;
2) Menganalisis permasalahan dengan atasan untuk menentukan solusi terbaik;
3) Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan yang dialami.
31 [Pick the date]
d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Mutu sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
1) Menelaah hasil kerja yang dilakukan bawahan;
2) Menentukan standar kualitas/kuantitas hasil kerja;
3) Mengidentifikasi kesalahan hasil kerja sesuai dengan standar yang telah
ditentukan;
4) Membuat koreksi pada hasil kerja berupa catatan tertulis.
e Menjaga standar kompetensi dan objektifitas personel;
1) Menyusun program pelatihan untuk peningkatan kompetensi personel
laboratorium;
2) Melaksanakan pelatihan kompetensi personel laboratorium;
3) Mengevalusi kinerja dan pengembangan personel.
f. Monitoring standar pelayanan pengambilan contoh uji dan pengujian parameter
kualitas lingkungan;
1) Menyusun standar pelayanan pengambilan contoh uji dan pengujian parameter
kualitas lingkungan;
2) Mensosialisasikan dan Mensimulasikan standar pelayanan pengambilan
contoh uji dan pengujian parameter kualitas lingkungan bagi personel
laboratorium;
3) Mengevaluai hasil pelaksanaan standar pelayanan pengambilan contoh uji
dan pengujian parameter kualitas lingkungan;
g. Menjaga komitmen manajemen mutu sesuai registrasi sertifikasi akreditasi;
1) Menyusun sistem manajemen mutu yang sesuai dengan jenis, ruang lingkup,
dan volume kegiatan pengujian yang dilaksanakan;
2) Mendokumentasikan kebijakan mutu di dalam dokumen Panduan Mutu, serta
sasaran mutu untuk peningkatan efektivitas sistem manajemen secara
berkelanjutan sesuai agenda Kaji Ulang Manajemen;
32 [Pick the date]
3) Mengkomunikasikan kebijakan mutu, sasaran mutu, prosedur kerja, instruksi
kerja, formulir dan dokumen pendukung kepada personel laboratorium.
h. Monitoring dokumentasi sistem manajemen mutu laboratorium;
1) Menelaah dan mengidentifikasi kebutuhan penyusunan dokumen mutu
dan penerbitan dokumen mutu laboratorium;
2) Menetapkan sistem identifikasi dokumen;
3) Mendistribusikan dokumen mutu laboratorium;
4) Malaksanakan Pengendalian dokumen sistem manajemen mutu;
5) Menyimpan dan Memelihara dokumen;
6) Melaksanakan peninjauan dan perubahan serta Pemusnahan Dokumen;
i. Mengevaluasi penanganan pengaduan hasil pengujian;
1) Menerima pengaduan dari pelanggan;
2) Melakukan identifikasi permasalahan serta kemungkinan penyebab potensial;
3) Menelaah dan merumuskan tindak lanjut hasil indentifikasi;
4) Penyampaian hasil tindak lanjut kepada pelanggan.
j. Melaksanakan Audit Internal , Audit Ektenal dan Kaji Ulang Manajmen
1) Menetapkan metode Audit Internal, Audit Eksternal dan Kaji Ulang
Manajemen;
2) Membuat perencanaan/ program Audit Internal, Audit Eksternal dan Kaji
Ulang Manajemen;
3) Persiapan Audit Internal, Audit Eksternal dan Kaji Ulang Manajemen;
4) Pelaksanaan Audit Internal, Audit Eksternal dan Kaji Ulang Manajemen;
5) Pelaporan Audit Internal, Audit Eksternal dan Kaji Ulang Manajemen;
6) Tindak Lanjut Audit Internal, Audit Eksternal dan Kaji Ulang Manajemen hasil
temuan.
33 [Pick the date]
k. Monitoring dan mengevaluasi Uji Profisiensi Laboratorium
1) Menelaah parameter pengujian yang akan di ikutsertakan dalam uji
profiseiensi;
2) Mendaftarkan uji frofiensi kepada penyelenggara ;
3) Mengkoordinasikan dan Monitoring pelaksanaan uji profisensi kepada Seksi
teknis;
4) Mengevaluasi tindak lanjut hasil uji profesiensi untuk parameter outlayer.
l. Melaksanakan Akreditasi Laboratorium
1) Menelaah dan menetapkan ruang lingkup pengujian yang akan di akreditasi;
2) Mengevalusi seluruh implementasi persyaratan kompetensi laboratorium
pengujian;
3) Mendaftar Akreditasi ke Komete Akreditasi Nasional (KAN);
4) Menyelesaikan ketidaksesuaian/ hasil temuan dalam pelesanaan Akreditasi.
m. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Mutu dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
1). Menentukan target kerja sesuai dengan rencana kegiatan;
2) Mempelajari laporan pelaksanaan kegiatan bawahan;
3) Mendiskusikan kemajuan pelaksanaan kegiatan dengan bawahan;
4) Memberikan langkah-langkah perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan.
n. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Mutu sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang;
1) Menganalisis capaian kinerja bawahan;
2) Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas;
3) Mengkonsultasikan konsep laporan kepada atasan;
4) Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas.
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun
tertulis.
1) Mempelajari penugasan yang diberikan pimpinan;
2) Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan tugas;
3) Menjalankan tugas sesuai dengan arahan dan aturan yang ada;
34 [Pick the date]
4) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas.
4. Uraian Tugas Kepala Seksi Teknis :
a. Merencanakan kegiatan Seksi Teknis berdasarkan rencana operasional UPT
Laboratorium Lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
1) Menelaah rencana operasional unit eselon III;
2) Mengidentifikasi kriteria hasil kerja untuk setiap kegiatan dalam rencana
operasional;
3) Menyusun detail rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan;
4) Menetapkan rencana kegiatan setelah mendapat persetujuan dari atasan.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Seksi Teknis;
1) Menjabarkan rencana kegiatan menjadi tugas-tugas yang harus dilaksanakan;
2) Mendelegasikan tugas kepada bawahan;
3) Menghimpun saran dan masukan dari bawahan;
4) Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
5) Menentukan target waktu penyelesaian.
c. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi Teknis sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
1) Mengidentifikasi kesulitan yang dialami bawahan;
2) Menganalisis permasalahan dengan atasan untuk menentukan solusi terbaik;
3) Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan yang dialami.
d. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Teknis sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
1) Menelaah hasil kerja yang dilakukan bawahan;
2) Menentukan standar kualitas/kuantitas hasil kerja;
3) Mengidentifikasi kesalahan hasil kerja sesuai dengan standar yang telah
ditentukan;
4) Membuat koreksi pada hasil kerja berupa catatan tertulis.
35 [Pick the date]
e Menyiapkan pengambilan, perlakuan, transportasi dan penyimpanan contoh uji
parameter kualitas lingkungan;
1) Merencanakan tujuan pengambilan contoh uji lingkungan;
2) Menentukan lokasi dan titik pengambilan contoh uji lingkungan;
3) Memerintahkan pengambilan contoh uji lingkungan kepada petugas
pengambilan contoh uji lingkungan;
4) Mengevaluasi jaminan mutu dan pengendalian mutu pengambilan contoh uji
lingkungan.
f. Monitoring preparasi, pengujian dan analisis parameter kualitas lingkungan;
1) Menyiapkan metode, peralatan, bahan kimia untuk pengujian parameter
kualitas lingkungan;
2) Mengkomunikasikan metode pengujian kepada bawahannya;
3) Mengevaluasi hasil pelaksanaan preparasi, pengujian dan analisis parameter
kualitas lingkungan;
g. Menyusun rencana validasi metoda pengambilan contoh uji dan pengujian
parameter kualitas lingkungan;
1) Menyiapkan instruksi kerja validasi dan verifikasi metode pengujian;
2) Membimbing analis untuk melaksanaakan validasi dan verifikasi metode
pengujian;
3) Mengevaluasi pelaksanaan validasi dan verifikasi metode pengujian.
h. Menyusun rencana klaim ketidakpastian pengujian;
1) Menyiapkan instruksi kerja validasi klaim ketidakpastian pengujian;
2) Membimbing analis untuk melaksanaakan validasi klaim ketidakpastian
pengujian;
3) Mengevaluasi pelaksanaan validasi klaim ketidakpastian pengujian.
36 [Pick the date]
i. Merencanakan perawatan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan serta
pengelolaan/ pengolahan limbah dan pengelolaan K3;
1) Menyusun program perawatan dan kalibrasi peralatan laboratorium
lingkungan;
2) Mengidentifikasi peralatan yang akan di kalibrasi;
3) Mensurvey laboratorium kalibrasi yang terakreditasi;
4) Menyiapkan kontrak pekerjaan dengan laboratorium kalibrasi;
5) Melaksanakan pengelolaan/ penolahan limbah dan pengelolaan K3
j. Melaksanakan pengadaan bahan kimia/ glaswere laboratorium
1) Menyusun dan mengidentifikasi kebutuhan bahan kimia/ glasswere untuk
pelaksanaan pengujian;
2) Melakukan survey harga;
3) Melakukan pemilihan penyedia barang dan jasa
4) Membuat kontrak pekerjaan pengadaan bahan kimia/ glasswere.
5) Mengevaluasi bahan kimia/ glassere sebelum serah terima barang.
k. Melaksanakan inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen didaerah tapak;
1) Menyusun program inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen;
2) Menyiapkan formulir inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen;
3) Melaksanakan inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen didaerah tapak;
4) Membuat laporan inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen didaerah tapak.
l. Membantu dalam melaksanakan pengawasan terhadap industri dengan mengambil
sampel dan data-data lain
1) Merencanakan pengawasan terhadap industri;
2) Menyiapkan daftar industri yang tidak melakukan pengelolaan lingkungan;
3) Mengambil dan menganalisa sampel serta data-data lain;
4) Mengevaluasi hasil pengujian parameter kualitas lingkungan;
37 [Pick the date]
5) Melaksanakan tindak lanjut pelanggaran lingkungan.
m. Melaksanakan pekerjaan pembuatan model simulasi pengendalian pencemaran
lingkungan;
1) Mencari bahan pemodelan simulasi pengendalian pencemaran lingkungan;
2) Membuat model simulasi pengendalian pencemaran lingkungan;
3) Uji coba model simulasi pengendalian pencemaran lingkungan;
4) Melaksanakan pekerjaan simulasi pengendalian pencemaran lingkungan;
5) Membuat laporan hasil simulasi.
n. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Teknis dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa
mendatang;
1). Menentukan target kerja sesuai dengan rencana kegiatan;
2) Mempelajari laporan pelaksanaan kegiatan bawahan;
3) Mendiskusikan kemajuan pelaksanaan kegiatan dengan bawahan;
4) Memberikan langkah-langkah perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan.
o. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Teknis sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana
kegiatan mendatang;
1) Menganalisis capaian kinerja bawahan;
2) Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas;
3) Mengkonsultasikan konsep laporan kepada atasan;
4) Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas.
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun
tertulis.
1) Mempelajari penugasan yang diberikan pimpinan;
2) Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan tugas;
3) Menjalankan tugas sesuai dengan arahan dan aturan yang ada;
4) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas.
2.8 Analisis Lingkungan Internal
38 [Pick the date]
Data internal diperoleh dari dalam UPT Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi
Banten sendiri, antara lain:
Administrasi UPT Laboratorium Lingkungan
Kegiatan Teknis dan kegiatan Mutu
Keadaan Pimpinan dan Staf analis
Fasilitas sarana dan prasarana laboratorium
Gedung Laboratorium (Kondisi Akomodasi dan lingkungan)
Ketersediaan Anggaran
Manajemen sistem mutu laboratorium dan Akreditasi Laboratorium
Pengambilan data internal diambil dari Strength (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan).
Kekuatan (Strength):
1. Dikenalkannya laboratorium lingkungan sebagai ”laboratorium lingkungan
rujukan” dan ” Jendela Keunggulan laboratorium di Provinsi Banten
2. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan program parameter baru.
3. Terdapat unit-unit usaha yang terus berkembang.
4. Motivasi pimpinan dan Analis/staf laboratorium lingkungan cukup tinggi
5. Komitmen pimpinan dan seluruh tenaga analis/staf dalam hal melaksanakan
akreditasi laboratorium lingkungan oleh KAN
Kelemahan (Weakness):
1. Kelengkapan alat laboratorium yang belum tersedia, pusat kegiatan analisis.
2. Terbatasnya dana untuk membiayai operasional laboratoriumn, penelitian dan
pemeliharaan sarana/prasarana laboratorium dan perkantoran
3. Belum memiliki sistem informasi manajemen laboratorium dan databse
berbasis GIS
4. Jumlah parameter pengujian kualits air, kualitas udara dan kualitas tanah
belum terkareditasi.
39 [Pick the date]
5. Belum tersedianya PNS sebagai tenaga fungsional tertentu /analis.
6. Belum memadai dari sisi letak geografis
2.9 Analisis Lingkungan eksternal
Data eksternal diperoleh dari lingkungan di luar UPT Laboratorium Lingkungan
DLHK Provinsi Banten Yaitu:
Peran masyarakat/ Perusahaan/ Industri
Pemerintah
Organisasi lain.
Pengambilan data eksternal diambil dari Opportunity (Peluang) dan Threat
(Ancaman).
Peluang (Opportunity):
1. Adanya dukungan pemerintah yang mapan, baik secara operasional maupun
keuangan.
2. Besarnya animo masyarakat, terutama di industri /pengusaha untuk menguji
kualitas lingkungannya.
3. Terbukanya peluang kerjasama dengan laboratorium Kab/Kota se Provinsi
Banten
4. Adanya PP. No.23/2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum yang memungkinkan fleksibelitas pengelolaan keuangan.
5. Kemajuan teknologi informasi dan perhubungan pesan (komunikasi)
6. Perubahan dalam peraturan perudang-undangan yang membuka berbagai
kesempatan baru
Ancaman (Threat):
40 [Pick the date]
1. Semakin banyaknya pendirian laboratoriyum lingkungan , terutama swasta
sehingga membuat ketatnya persaingan dalam menarik minat masyarakat.
2. Terbatasnya kemampuan dana pemerintah dalam meningkatkan kualitas
laboratorium.
3. Mahalnya bahan kimia dan Peralatan laboratorium dan selalu muncul
teknologi “muktahir up to date” sehingga peralatan laboratorium yang ada
menjadi kuno
4. Sulitnya mendapatkan sertifikat akreditasi oleh KAN
5. Fenomena yang terjadi di era globalisasi pada saat ini dan masa mendatang
akan berdampak terhadap tatanan kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam
bidang perekonomian, sosial maupun kebudayaan
41 [Pick the date]
Tabel 2.6
Matrik Strategi Kombinasi Internal – Eksternal
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (Strength):
1. Dikenalkannya laboratorium lingkungan sebagai
”laboratorium lingkungan rujukan” dan ” Jendela
Keunggulan laboratorium di Provinsi Banten
2. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan
program parameter baru.
3. Terdapat unit-unit usaha yang terus berkembang.
4. Motivasi pimpinan dan Analis/staf laboratorium
lingkungan cukup tinggi
5. Komitmen pimpinan dan seluruh tenaga analis/staf
dalam hal melaksanakan akreditasi laboratorium
lingkungan oleh KAN
Kelemahan (Weakness):
1 Kelengkapan alat laboratorium yang belum tersedia,
pusat kegiatan analisis.
2. Terbatasnya dana untuk membiayai operasional
laboratoriumn, penelitian dan pemeliharaan
sarana/prasarana laboratorium dan perkantoran
3 Belum memiliki sistem informasi manajemen
laboratorium dan databse berbasis GIS
4 Jumlah parameter pengujian kualits air, kualitas
udara dan kualitas tanah belum terkareditasi.
5 Belum tersedianya PNS sebagai tenaga analis,
6 Belum memadai dari sisis geografis
Peluang (Opportunity):
1. Adanya dukungan pemerintah
yang mapan, baik secara
operasional maupun
keuangan.
2. Besarnya animo masyarakat,
terutama di industri
/pengusaha untuk menguji
kualitas llingkungannya.
3. Terbukanya peluang
kerjasama dengan
Strategi – SO
1. Dikenalkannya laboratorium lingkungan sebagai
”laboratorium lingkungan rujukan” dan ” Jendela
Keunggulan laboratorium di Provinsi Banten untuk
mendapatkan dukungan pemerintah daerah dalam
menunjang kegiatan laboratorium.
2. Memanfaatkan kemampuan untuk mengembangkan
program parameter baru. Untuk mendapatkan
animo masyarakat, terutama di industri /pengusaha
untuk menguji kualitas llingkungannya
3. Memanfaatkan unit-unit usaha yang terus
berkembang dengan terbukanya peluang kerjasama
Strategi – WO
1. Melaksanakan pengadaan alat laboratorium sebagai
pusat kegiatan analissis dengan Adanya dukungan
pemerintah yang mapan, baik secara operasional
maupun keuangan
2. Meningkatkan operasional laboratoriumn, penelitian
dan pemeliharaan sarana/prasarana laboratorium dan
perkantoran untuk mendapatkan animo masyarakat,
terutama di industri /pengusaha untuk menguji
kualitas llingkungannya
3. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang dipersayatkan
sesuai kompetensi dengan terbukanya peluang
42 [Pick the date]
laboratorium Kab/Kota
4. Adanya PP. No.23/2005
tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan
Umum yang memungkinkan
fleksibelitas pengelolaan
keuangan.
5. Kemajuan teknologi informasi
dan perhubungan pesan
(komunikasi)
6. Perubahan dalam peraturan
perudang-undangan yang
membuka berbagai
kesempatan baru
dengan laboratorium Kab/Kota
4. Memmotivasi pimpinan dan Analis/staf
laboratorium lingkungan dengan Adanya PP.
No.23/2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang memungkinkan
fleksibelitas pengelolaan keuangan
5. Meningkatkan Komitmen pimpinan dan seluruh
tenaga analis/staf dalam hal melaksanakan
akreditasi laboratorium lingkungan oleh KAN
dengan kemajuan teknologi informasi dan
perhubungan pesan (komunikasi)
kerjasama dengan laboratorium Kab/Kota
4. Melaksanakan sistem informasi manajemen
laboratorium dan databse berbasis GIS dengan
adanya PP. No.23/2005 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang
memungkinkan fleksibelitas pengelolaan keuangan
5. Meningkatkan Jumlah parameter pengujian kualits
air, kualitas udara dan kualitas tanah yang
terkareditasi dengan kemajuan teknologi informasi
dan perhubungan pesan (komunikasi)
6. Meningkatkan kompetensi PNS sebagai tenaga
analis, siap dengan mengikuti Perubahan dalam
peraturan perudang-undangan yang membuka
berbagai kesempatan baru.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (Strength):
1. Dikenalkannya laboratorium lingkungan sebagai
”laboratorium lingkungan rujukan” dan ” Jendela
Keunggulan laboratorium di Provinsi Banten
2. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan
program parameter baru.
3. Terdapat unit-unit usaha yang terus berkembang.
4. Motivasi pimpinan dan Analis/staf laboratorium
lingkungan cukup tinggi
5. Komitmen pimpinan dan seluruh tenaga analis/staf
dalam hal melaksanakan akreditasi laboratorium
lingkungan oleh KAN
6. Mempunyai letak geografis yang strategis
Kelemahan (Weakness):
1. Kelengkapan alat laboratorium yang belum tersedia,
pusat kegiatan analisis.
2. Terbatasnya dana untuk membiayai
operasional laboratoriumn, penelitian dan
pemeliharaan sarana/prasarana laboratorium dan
perkantoran
3. Belum memiliki sistem informasi manajemen
laboratorium dan databse berbasis GIS
4. Jumlah parameter pengujian kualits air, kualitas
udara dan kualitas tanah belum terkareditasi.
5. Belum tersedianya PNS sebagai tenaga analis,
6. Belum memadai dari sisis geografis
43 [Pick the date]
Ancaman (Threat):
1. Semakin banyaknya pendirian
laboratoriyum lingkungan ,
terutama swasta sehingga
membuat ketatnya persaingan
dalam menarik minat
masyarakat.
2. Terbatasnya kemampuan dana
pemerintah dalam
meningkatkan kualitas
llaboratorium.
3. Mahalnya bahan kimai dan
Peralatan laboratorium dan
selalu muncul teknologi
“muktahir up to date” sehingga
peralatan laboratorium yang ada
menjadi kuno
4. Sulitnya mendapatkan sertifikat
akreditasi oleh KAN
5. Fenomena yang terjadi di era
globalisasi pada saat ini dan
masa mendatang akan
berdampak terhadap tatanan
kehidupan bangsa Indonesia,
baik dalam bidang
perekonomian, sosial maupun
kebudayaan
Strategi – ST
1. Melaksanakan laboratorium lingkungan sebagai
”laboratorium lingkungan rujukan” dan ” Jendela
Keunggulan laboratorium di Provinsi Banten.
2. Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
program parameter baru dengan semakin banyaknya
pendirian laboratoriyum lingkungan , terutama
swasta sehingga membuat ketatnya persaingan dalam
menarik minat masyarakat
3. Meningkatkan unit-unit usaha untuk terus
berkembang dengan meningkatkan kemampuan dana
pemerintah dalam meningkatkan kualitas
llaboratorium
4. Memotivasi pimpinan dan Analis/staf laboratorium
lingkungan cukup tinggi dengan mengefektifkan
penggunaan bahan kimai dan Peralatan laboratorium
dengan munculnya teknologi “muktahir up to date”
sehingga peralatan laboratorium yang ada menjadi
kuno
5. Meningkatkan komitmen pimpinan dan seluruh
tenaga analis/staf dalam hal melaksanakan akreditasi
laboratorium lingkungan oleh KAN walaupun sulit
mendapatkan sertifikat akreditasi oleh KAN
6. Memanfaatkan letak geografis yang ada dalam
menghadapi fenomena yang terjadi di era globalisasi
pada saat ini dan masa mendatang akan berdampak
terhadap tatanan kehidupan bangsa Indonesia, baik
dalam bidang perekonomian, sosial maupun
Strategi – WT
1. Melaksanakan pengadaan prasarana yang
representatif bagi proses pengujian dan manajemen,
seperti alat laboratorium mutakhir, pusat kegiatan
analissis sesuai
2. Meningkatkan operasional laboratoriumn, penelitian
dan pemeliharaan sarana/prasarana laboratorium dan
perkantoran dengan semakin banyaknya pendirian
laboratoriyum lingkungan , terutama swasta sehingga
membuat ketatnya persaingan dalam menarik minat
masyarakat
3. mengikuti pelatihan-pelatihan yang dipersayatkan
sesuai kompetensi walau terbatasnya kemampuan
dana pemerintah dalam meningkatkan kualitas
llaboratorium
4. Meningkatkan sistem informasi manajemen
laboratorium dan databse berbasis GIS walau
mahalnya bahan kimai dan Peralatan laboratorium
dan selalu muncul teknologi “muktahir up to date”
sehingga peralatan laboratorium yang ada menjadi
kuno.
5. Meningkatkan jumlah parameter pengujian kualits
air, kualitas udara dan kualitas tanah belum
terkareditasi walau sulit mendapatkan sertifikat
akreditasi oleh KAN
6. Meningkatkan PNS sebagai tenaga analis, pengelola
unit-unit usaha yang profesional dengan adanya
fenomena yang terjadi di era globalisasi pada saat ini
dan masa mendatang akan berdampak terhadap
tatanan kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam
bidang perekonomian, sosial maupun kebudayaan
44 [Pick the date]
kebudayaan
45 [Pick the date]
1. Matrik Internal –Eksternal (IE)
Alat analisis ini digunakan untuk mengukur besarnya peluang atau
ancaman yang dihadapi usaha laboratorium dan juga untuk menilai seberapa besar
faktor kekuatan atau kelemahan bisnis yang dimiliki laboratorium. Berikut adalah
langkah-langkah dalam menyusun matrik Internal Eksternal.
Acuan (matriks) IFA dan EFA terdiri dari banyak faktor, yang jumlah
bobot harus selalu 1,0. Nilai seluruh (skor total) organisasi dengan rerata 2,5, nilai
di bawah menandakan organisasi dalam (internal) adalah lemah, sedangkan bila
diatas adalah kuat. Kedua acuan (matriks) ini menjadi dasar pembuatan analisis dan
acuan (matriks) lanjutan.
Nilai seluruhnya (skor total) acuan (matriks) IFA sebesar 3,64 lebih
besar dari nilai rerata 2,50. Hal ini menandakan laboratorium lingkungan DLHK
Provinsi Banten adalah organisasi yang secara ke dalam nisbi (internal relatif) kuat,
mampu memberdayakan sumber daya yang ada dan menghilangkan (eliminasi)
kelemahan yang ada.
Nilai jumlah keseluruhan (skor total) dari acuan (matriks) EFA sebesar
3,60 lebih besar dari nilai (skor) rerata 2,50. Hal ini berarti laboratorium lingkungan
DLHK Provinsi Banten menanggapi secara baik adanya peluang dan mampu
menanggulangi hal yang mengancam. Acuan (matriks) IFA dapat dilihat pada Tabel
2.7 dan acuan (matriks) EFA dapat dilihat dari Tabel 2.8
46 [Pick the date]
Tabel 2.7
Internal Factor Analysis (IFA)
Faktor faktor Strategi Insternal Bobot Rating Bobot x
Rating
Kekuatan
1. Dikenalkannya laboratorium lingkungan sebagai
”laboratorium lingkungan rujukan” dan ” Jendela
Keunggulan laboratorium di Provinsi Banten
2. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan program
parameter baru.
3. Terdapat unit-unit usaha yang terus berkembang.
4. Motivasi pimpinan dan Analis/staf laboratorium
lingkungan cukup tinggi
5. Komitmen pimpinan dan seluruh tenaga analis/staf
dalam hal melaksanakan akreditasi laboratorium
lingkungan oleh KAN
Sub Total
0,10
0,13
0,12
0,13
0,12
0.60
4
4
3
4
3
0,40
0,52
0,36
0,52
0,36
2,20
Kelemahan
1. Terbatasnya dana untuk membiayai operasional
laboratoriumn, penelitian dan pemeliharaan
sarana/prasarana laboratorium dan perkantoran
2. Belum mengikuti pelatihan-pelatihan yang
dipersayatkan sesuai kompetensi
3. Belum memiliki sistem informasi manajemen
laboratorium dan databse berbasis GIS
4. Jumlah parameter pengujian kualits air, kualitas udara
dan kualitas tanah belum terkareditasi.
5. Belum tersedianya PNS sebagai tenaga analis,
pengelola unit-unit usaha yang profesional.
Sub Total
0,08
0,07
0,08
0,09
0,08
0,40
4
3
4
2
4
0,32
0,21
0,32
0,27
0,32
1,44
Total 1,00 3,64
47 [Pick the date]
Tabel 2.8
Eksternal Factor Analysis (EFA)
Faktor faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x
Rating
Peluang
1. Adanya dukungan pemerintah yang mapan, baik secara
operasional maupun keuangan.
2. Besarnya animo masyarakat, terutama di industri
/pengusaha untuk menguji kualitas llingkungannya.
3. Terbukanya peluang kerjasama dengan laboratorium
Kab/Kota
4. Adanya PP. No.23/2005 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang memungkinkan
fleksibelitas pengelolaan keuangan.
5. Kemajuan teknologi informasi dan perhubungan pesan
(komunikasi)
6. Perubahan dalam peraturan perudang-undangan yang
membuka berbagai kesempatan baru
Sub Total
0,10
0,12
0,15
0,07
0,11
0,05
0,60
4
3
4
3
4
2
0,40
0,36
0,60
0,21
0,44
0,10
2,11
Ancaman
1. Semakin banyaknya pendirian laboratoriyum
lingkungan , terutama swasta sehingga membuat
ketatnya persaingan dalam menarik minat masyarakat.
2. Terbatasnya kemampuan dana pemerintah dalam
meningkatkan kualitas llaboratorium.
3. Mahalnya bahan kimai dan Peralatan laboratorium dan
0,07
0,08
3
4
0,21
0,32
48 [Pick the date]
selalu muncul teknologi “muktahir up to date” sehingga
peralatan laboratorium yang ada menjadi kuno
4. Sulitnya mendapatkan sertifikat akreditasi oleh KAN
5. Fenomena yang terjadi di era globalisasi pada saat ini
dan masa mendatang akan berdampak terhadap tatanan
kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam bidang
perekonomian, sosial maupun kebudayaan
Sub Total
0,08
0,07
0,06
0,40
4
4
4
0,32
0,28
0,24
1,49
Total 1,00 3,60
49 [Pick the date]
2. Acuan kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman (matriks Strength-Weakness-
Opportunity-Threat/SWOT)
Analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Thread) Laboratorium
Lingkungan DLHK Provinsi Banten, dilakukan pengukuran dengan
menempatkan poros (aksis) peluang–ancaman sebagai sumbu Y dan poros (aksis)
kekuatan–kelemahan sebagai sumbu X. Pada sumbu Y nilai (skor) pembobotan
peluang dikurangi nilai (skor) pembobotan ancaman, dan pada sumbu X nilai (skor)
pembobotan kekuatan dikurangi nilai pembobotan kelemahan. Pada sumbu Y
didapatkan titik kedudukan (posisi) pada 2,11–1,49 = 0,62, dan pada sumbu X
didapatkan titik kedudukan (posisi) pada 2,20–1,44 = 0,76. Dari titik kordinat (0,76 ;
0,62) yang dirajah (plot)-kan pada diagram Cartesius SWOT didapatkan kedudukan
(posisi) ketata-ancangan (strategik) Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi
Banten terdapat di kuadran I. Acuan (matriks) SWOT dapat dilihat di Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Posisi SWOT Laboratorium Lingkungan DLHK
O
T
S W
Kuadran I. Tumbuh
Kuadran II. Berbalik
Kuadran III. Bertahan Kuadran IV. Peragaman
((Diversifikasi)
0,76;0,62
50 [Pick the date]
Dari gambar 2.1 posisi SWOT laboratorium DLHK Provinsi Banten berada
pada kuadran I maka untuk melaksanakan pertumbuhan dapat dilakukan Strategi
Pertumbuhan (Growth Strategy), Strategi ini adalah usaha untuk mendesain
pertumbuhan, baik dalam penjualan jasa, aset, keuntungan atau kombinasi dari
ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan
produk jasa baru, menambah kualitas produk atau jasa atau meningkatkan akses ke
pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara
meminimalkan biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Cara ini merupakan
strategi terpenting apabila kondisi perusahaan berada dalam pertumbuhan cepat dan
terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga.
3. Acuan (matriks) SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)
Susunan acuan (matriks) SFAS digunakan untuk menutupi kekurangan
dalam SWOT. Acuan (matriks) SFAS mensaripatikan faktor yang ada di dalam
acuan (matriks) EFA dan IFA yang meliputi Strengths – Weakness – Opportunities -
Threats menjadi tidak lebih dari 10 faktor utama yang dipilih dan diprioritaskan,
dengan demikian peringkat bobot juga akan berubah. Dengan nilai (skor) rerata 3,0
dan nilai di atasnya menandakan penggiliran utama disarankan (prioritas
direkomendasikan).
Dengan jumlah keseluruhan nilai (skor total) adalah 3,54 berarti
organisasi mampu menggilir-utamakan kekuatan (prioritas potensi) dengan
mencermati kelemahan yang ada untuk dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi
ancaman yang datang. Dengan demikian Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi
Banten dapat membangun distinctive competence–nya melalui penggiliran utama
(prioritas) program yang disarankan, sehingga mempunyai kekuatan bersaing yang
besar dalam pasar pelayanan Laboratorium Lingkungan. Dengan ukuran penggiliran
utama (skala prioritas) yang diuji dengan teknik SFAS ini dapat dilihat (implikasi)-
kan program untuk tindak lanjut secara lebih terarah dan tepat guna (efektif) serta
berhasil guna (efisien). Rincian analisis SFAS dapat dilihat dalam Tabel 2.9
51 [Pick the date]
Tabel 2.9
Acuan (matriks) SFAS Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi Banten
Faktor tata-ancang (strategis)
Bobot
Peringkat
(rating)
Nilai
(skor)
1. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan
program parameter baru.
2. Komitmen pimpinan dan seluruh tenaga
analis/staf dalam hal melaksanakan akreditasi
laboratorium lingkungan oleh KAN
3. Jumlah parameter pengujian kualits air, kualitas
udara dan kualitas tanah belum terkareditasi.
5. Belum tersedianya PNS sebagai tenaga analis,
pengelola unit-unit usaha yang profesional
6. Adanya dukungan pemerintah yang mapan, baik
secara operasional maupun keuangan.
7. Besarnya animo masyarakat, terutama di industri
/pengusaha untuk menguji kualitas llingkungannya
8. Semakin banyaknya pendirian laboratoriyum
lingkungan , terutama swasta sehingga membuat
ketatnya persaingan dalam menarik minat
masyarakat.
9. Sulitnya mendapatkan sertifikat akreditasi oleh
KAN
0,12
0,12
0,14
0,17
0,12
0,1
0,13
0,10
3
4
4
3
4
4
4
4
0,36
0,48
0,56
0,34
0,48
0,40
0,52
0,40
Total 1,00 3,54
202 UNIT PELAKSANA TEKNIS
LABORATORIM LINGKUNGAN
52 [Pick the date]
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan
Rahmat Hidayat, ST, MT
Kepala Seksi Mutu
Dra. Nurmala, M.MT
Kepala Subbagian Tata Usaha
Rendy Allanikika Pratiaksa, S.STP
Kepala Seksi Teknis
Triana Saraswati, ST, MM
1. Epi Dinasari,S.Si (Analis/ Penyelia Uji Lab)
2. Dian Fisti Arfiati
(Analis/Penyelia Lapangan)
3. Krisna Aditia Triyana,A.Md (Analis)
4. Siti Muthoharoh,A.Md.AK (Analis)
5. Fajar Nanda Pratama (Analis/ Pengambil sampel)
6. Alif Iqbal (Pengambil sampel/Pengolah
IPAL)
7. Baherem, ST (Pengambil Sampel)
8. Restia Ujiyanti,S.Pd (Staf Pengadministrasi)
9. Ahmad Azwin Lubis (Supir Operasional)
10. Rizal (Supir Operasional)
1. Dedi Suryadi (Pengadministrasi Umum)
2. Irwan Irwansyah,SE (Pengadministrasi Umum)
3. Maman
(Pramubakti)
4. Darif
(Pramubakti)
1. Nurul Rahmah K,S.Si,M.Sc
(Staf Mutu/Analis Sistem Mutu)
2. Yuni Maya Sari , ST (Staf Mutu/Analis Sistem Mutu)
3. Euis Siti Julaeha (Staf Pengadministrasi)
BAB IV
ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI
Kondisi Saat Ini (per Juli 2017)
A. Struktur Organisasi
53 [Pick the date]
B. Gaji Pegawai PNS (per bulan Tahun 2017)
1. Kepala UPT
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 4.909.578,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 16.000.000,-
Total : Rp. 20.909.578,-
2. Kepala Seksi Mutu
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 5.472.023,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 13.500.000,-
Total : Rp. 18.972.023,-
3. Kepala Seksi Teknis
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 4.172.306,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 13.500.000,-
Total : Rp. 17.672.306,-
4. Kepala Subbag TU
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 3.724.369,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 13.500.000,-
Total : Rp. 17.224.369,-
5. Staf Seksi Mutu (3 orang)
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 9.918.250,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 17.000.000,-
Total : Rp. 26.918.250,-
6. Staf Seksi Teknis (3 orang)
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 9.374.451,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 15.500.000,-
Total : Rp. 24.874.451,-
7. Staf Subbag (1 orang)
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 3.236.619,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 3.500.000,-
Total : Rp. 6.736.619,-
54 [Pick the date]
C. Gaji Pegawai Non PNS (per bulan Tahun 2017)
1. Seksi Mutu : -
2. Seksi Teknis
Gaji (7 orang) : Rp. 8.505.000,-
3. Subbag TU
Gaji (3 orang) : Rp. 3.575.000,-
D. Penghasilan Tambahan Pegawai (PNS) (per bulan Tahun 2017)
1. Tambahan Penghasilan karena kondisi kerja
11 orang @Rp. 500.000,- : Rp. 5.500.000,-
2. Extra Fooding
21 orang @ Rp. 25000,- (20 hari) : Rp. 10.500.000,-
E. Total Belanja Pegawai
1. Total Belanja Pejabat Per Bulan
4 orang Pejabat : Rp. 74.778.276,-
2. Total Belanja Staf PNS Perbulan
7 orang Staf : Rp. 58.529.320,-
3. Total Belanja Staf Non PNS Perbulan
10 orang Staf : Rp. 12.080.000,-
4. Total Penghasilan Tambahan Pegawai
21 orang Personel : Rp. 16.000.000,-
5. Total Belanja Pegawai Per Bulan
21 orang Personel : Rp. 161.387.596,-
6. Total Belanja Pegawai Per Tahun
21 orang Personel : Rp. 1. 936.651.152,-
55 [Pick the date]
F. Rasio Belanja Pegawai Lingkup Internal UPTD Laboratorium Lingkungan Tahun
2017
Berikut daftar Belanja Pegawai UPTD laboratorium Lingkungan Tahun 2017
NO NAMA OPD Belanja Pegawai
1 Kepala UPT 262,914,936
2 Seksi Mutu 598,683,276
3 Seksi Teknis 702,621,084
4 Subbagian Tata Usaha 372,431,856
1,936,651,152 Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium Lingkungan
Rasio Belanja Pegawai Kepala UPT : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,14 : 1
Rasio Belanja Pegawai Seksi Mutu : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,31 : 1
Rasio Belanja Pegawai Seksi Teknis : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,36 : 1
Rasio Belanja Pegawai Subbag TU : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,19 : 1
Seksi Teknis sebagai jantungnya UPTD Laboratorium Lingkungan yang menjalankan
Pengambilan dan Pengujian sampel saat ini alokasi belanja pegawainya terbesar
dibandingkan seksi lainnya, hal ini dikarenakan tenaga analis dan pengambil sampel sangat
diperlukan dalam kuantitas yang cukup.
G. Rasio Belanja Pegawai UPTD Laboratorium Lingkungan Tahun 2017 Terhadap
Belanja Pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Total Belanja
Pegawai Lingkup Provinsi Banten
56 [Pick the date]
NO NAMA OPD Belanja Pegawai
Per OPD Berbanding
Total Belanja Pegawai
Provinsi Banten 1 Biro umum 96,366,000,000 0.063
2 Sekretariat DPRD 15,483,000,000 0.010
3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 11,932,000,000 0.008
4 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Kependudukan dan Keluarga Berencana
11,489,000,000
0.007
5 Dinas Ketahanan Pangan 10,783,000,000 0.007
6 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 18,000,000,000 0.012
7 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 24,700,000,000 0.016
8 Dinas Kesehatan 20,678,000,000 0.013
9 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 790,592,144,406 0.516
10 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 9,316,000,000 0.006
11 Dinas Pertanian 35,200,000,000 0.023
12 Dinas Kelautan dan Perikanan 18,150,000,000 0.012
13 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 11,410,000,000 0.007
14 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian 4,424,000,000 0.003
15 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 4,619,000,000 0.003
16 Dinas Perhubungan 22,813,000,000 0.015
17 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 14,887,000,000 0.010
18 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13,100,000,000 0.009
19 Dinas Pariwisata 11,352,000,000 0.007
20 Dinas Sosial 15,330,000,000 0.010
21 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 29,760,000,000 0.019
22 Inspektorat 25,735,000,000 0.017
23 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 10,519,000,000 0.007
24 Badan Kepegawaian Daerah 19,415,000,000 0.013
25 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah 15,411,000,000 0.010
26 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 8,610,000,000 0.006
27 Badan Pendapatan Daerah 144,301,000,000 0.094
28 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 19,248,000,000 0.013
29 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 8,177,000,000 0.005
30 Badan Penghubung 4,149,000,000 0.003
31 Satuan Polisi Pamong Praja 11,000,000,000 0.007
32 RSUD Malingping 15,146,000,000 0.010
33 RSUD Banten 27,536,000,000 0.018
34 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 33,031,000,000 0.022
34.a UPTD Laboratorium Lingkungan 1,936,651,152 0.001
1,532,662,144,406 Total Belanja Pegaw ai Provinsi Banten 2017
Note: Sumber data No 1-34 : PPID Provinsi Banten (Ringkasan DPA-SKPD TA. 2017)
Rasio Belanja UPTD Laboratorium Lingkungan : Total Belanja Pegawai DLHK
= 0,058 : 1
57 [Pick the date]
Rasio Belanja UPTD Laboratorium Lingkungan: Total Belanja Provinsi Banten
= 0,001 : 1
Dari data diatas, belanja pegawai UPTD Laboratorium Lingkungan saat ini terbilang sangat
kecil karena hanya seper seribu dibanding Total Belanja Pegawai se Provinsi Banten,
dimana data Total Belanja Pegawai se Provinsi Banten tersebut juga hanya merupakan
Belanja Tidak Langsung dan beberapa OPD juga mempunyai Belanja rutin pegawai dalam
Belanja Langsung seperti Extra Fooding.
Kondisi Ideal (target 2018)
A. Gaji Pegawai PNS (target Tahun 2018)
1. Kepala UPT
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 4.909.578,-
58 [Pick the date]
Tunjangan Kinerja : Rp. 16.000.000,-
Total : Rp. 20.909.578,-
2. Kepala Seksi Mutu
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 5.472.023,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 13.500.000,-
Total : Rp. 18.972.023,-
3. Kepala Seksi Teknis
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 4.172.306,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 13.500.000,-
Total : Rp. 17.672.306,-
4. Kepala Subbag TU
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 3.724.369,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 13.500.000,-
Total : Rp. 17.224.369,-
5. Staf Seksi Mutu (3 orang)
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 9.918.250,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 17.000.000,-
Total : Rp. 26.918.250,-
6. Staf Seksi Teknis (13 orang)
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 26.000.000,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 43.000.000,-
Total : Rp. 69.000.000,-
7. Staf Subbag (1 orang)
Gaji (beserta tunjangan) : Rp. 3.236.619,-
Tunjangan Kinerja : Rp. 3.500.000,-
Total : Rp. 6.736.619,-
B. Gaji Pegawai Non PNS (per bulan Target Tahun 2018)
1. Seksi Mutu : -
2. Seksi Teknis
Gaji (7 orang) : Rp. 8.505.000,-
59 [Pick the date]
3. Subbag TU
Gaji (3 orang) : Rp. 3.575.000,-
C. Penghasilan Tambahan Pegawai (PNS) (per bulan Target Tahun 2018)
1. Tambahan Penghasilan karena kondisi kerja
16 orang @Rp. 500.000,- : Rp. 8.000.000,-
2. Extra Fooding
26 orang @ Rp. 25000,- (20 hari) : Rp. 13.000.000,-
D. Total Belanja Pegawai Target Tahun 2018
1. Total Belanja Pejabat Per Bulan
4 orang Pejabat : Rp. 74.778.276,-
2. Total Belanja Staf PNS Perbulan
12 orang Staf : Rp. 102.657.070,-
3. Total Belanja Staf Non PNS Perbulan
10 orang Staf : Rp. 12.080.000,-
4. Total Penghasilan Tambahan Pegawai
21 orang Personel : Rp. 21.000.000,-
5. Total Belanja Pegawai Per Bulan
26 orang Personel : Rp. 205.515.346,-
6. Total Belanja Pegawai Per Tahun
26 orang Personel : Rp. 2. 466.184.152,-
E. Rasio Belanja Pegawai Lingkup Internal UPTD Laboratorium Lingkungan
Target Tahun 2018
Berikut daftar Belanja Pegawai UPTD laboratorium Lingkungan Target Tahun 2018
60 [Pick the date]
NO NAMA OPD Belanja Pegawai
1 Kepala UPT 262,914,936
2 Seksi Mutu 598,683,276
3 Seksi Teknis 1,232,127,672
4 Subbagian Tata Usaha 372,431,856
2,466,157,740 Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium Lingkungan
Rasio Belanja Pegawai Kepala UPT : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,14 : 1
Rasio Belanja Pegawai Seksi Mutu : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,31 : 1
Rasio Belanja Pegawai Seksi Teknis : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,50 : 1
Rasio Belanja Pegawai Subbag TU : Total Belanja Pegawai UPTD Laboratorium
Lingkungan
= 0,19 : 1
Seksi Teknis sebagai jantungnya UPTD Laboratorium Lingkungan yang menjalankan
Pengambilan dan Pengujian untuk target tahun 2018 alokasi belanja pegawainya tetap
terbesar dibandingkan seksi lainnya, hal ini dikarenakan diharapkan penambahan tenaga
analis dan pengambil sampel untuk optimalisasi fungsi pengujian UPT. Laboratorium
Lingkungan.
F. Rasio Belanja Pegawai UPTD Laboratorium Lingkungan Target Tahun 2018
Terhadap Belanja Pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Total
Belanja Pegawai Lingkup Provinsi Banten
61 [Pick the date]
NO NAMA OPD Belanja Pegawai
Per OPD Berbanding
Total Belanja Pegawai
Provinsi Banten 1 Biro umum 96,366,000,000 0.063
2 Sekretariat DPRD 15,483,000,000 0.010
3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 11,932,000,000 0.008
4 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Kependudukan dan Keluarga Berencana
11,489,000,000
0.007
5 Dinas Ketahanan Pangan 10,783,000,000 0.007
6 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 18,000,000,000 0.012
7 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 24,700,000,000 0.016
8 Dinas Kesehatan 20,678,000,000 0.013
9 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 790,592,144,406 0.516
10 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 9,316,000,000 0.006
11 Dinas Pertanian 35,200,000,000 0.023
12 Dinas Kelautan dan Perikanan 18,150,000,000 0.012
13 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 11,410,000,000 0.007
14 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian 4,424,000,000 0.003
15 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 4,619,000,000 0.003
16 Dinas Perhubungan 22,813,000,000 0.015
17 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 14,887,000,000 0.010
18 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13,100,000,000 0.009
19 Dinas Pariwisata 11,352,000,000 0.007
20 Dinas Sosial 15,330,000,000 0.010
21 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 29,760,000,000 0.019
22 Inspektorat 25,735,000,000 0.017
23 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 10,519,000,000 0.007
24 Badan Kepegawaian Daerah 19,415,000,000 0.013
25 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah 15,411,000,000 0.010
26 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 8,610,000,000 0.006
27 Badan Pendapatan Daerah 144,301,000,000 0.094
28 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 19,248,000,000 0.013
29 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 8,177,000,000 0.005
30 Badan Penghubung 4,149,000,000 0.003
31 Satuan Polisi Pamong Praja 11,000,000,000 0.007
32 RSUD Malingping 15,146,000,000 0.010
33 RSUD Banten 27,536,000,000 0.018
34 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 33,560,533,000 0.022
34.a UPTD Laboratorium Lingkungan 2,466,184,152 0.002
1,533,191,677,406 Total Belanja Pegaw ai Provinsi Banten 2018 Rasio Belanja UPTD Laboratorium Lingkungan : Total Belanja Pegawai DLHK
= 0,073 : 1
Rasio Belanja UPTD Laboratorium Lingkungan: Total Belanja Provinsi Banten
62 [Pick the date]
= 0,002 : 1
Dari data diatas, belanja pegawai UPTD Laboratorium Lingkungan Target Tahun 2018
masih terbilang sangat kecil karena hanya dua per seribu dibanding Total Belanja Pegawai
se Provinsi Banten, dimana data Total Belanja Pegawai se Provinsi Banten tersebut juga
hanya merupakan Belanja Tidak Langsung dan beberapa OPD juga mempunyai Belanja rutin
pegawai dalam Belanja Langsung seperti Extra Fooding.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
63 [Pick the date]
1. Jumlah pemantauan kualitas lingkungan yang dilaksanakan oleh UPT Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi Banten adalah : Kualitas air
46 lokasi pemantauan, kualitas udara ambien dan emisi tidak bergerak (cerobong) sebanyak
118 lokasi pemantauan dan kualitas air limbah sebanyak 93 lokasi pemantauan sehingga
beban kerja sebesar 257 lokasi pemantauan pertahun;
2. UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi Banten
pada tahun 2017 telah melaksanakan uji profisiensi Water Supply sebayak 19 parameter
dan Water Polution sebanyak 18 parameter dengan katagori Inlayer;
3. Direncanakan jumlah parameter yang akan di akreditasi tahun 2017 sebanyak 20 parameter
kualitas air;
4. Pegawai UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi
Banten saat ini berjumlah 21 orang, namun masih membutuhkan 5 orang analis untuk
pengujian parameter kualitas udara;
5. UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan Provinsi Banten
berkomitmen selalu meningkatkan kompetensi dengan menambah parameter yang
diakreditasi minimal 5 parameter pertahun;
6. Dari jumlah pemantauan kualitas lingkungan sebanyak 257 lokasi pertahun maka UPT
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
memenuhi kriteria UPTD Laboratorium Lingkungan Kelas A.
64 [Pick the date]
Kajian Kriteria Pembentukan UPT
Laboratorium Lingkungan DLHK Provinsi
65 [Pick the date]