Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan · 1 Abstrak—Mobil pick up multiguna...
Transcript of Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan · 1 Abstrak—Mobil pick up multiguna...
1
Abstrak—Mobil pick up multiguna pedesaan merupakan
sebuah mobil pick up yang dapat digabungkan dengan
empat box dengan fungsi yang berbeda yaitu untuk
mengangkut penumpang, untuk mengangkut hasil panen
atau barang, untuk kegiatan niaga, dan sebagai tempat
mesin penggiling padi dan mesin pemarut kelapa. Prototype
box yang dibuat di PT. karya Tugas Anda sudah memasuki
tahap penyelesaian. Namun dari hasil pengamatan yang
dilakukan masih terdapat banyak kekurangan antara lain
box yang masih berat sehingga penyangga tidak kokoh dan
tidak dapat menunjang beban box dengan baik, padahal box
tersebut masih kosong. Sehingga dari hal tersebut
diperlukan pengembangan penyangga box. Langkah-
langkah penelitian yang dilakukan yaitu melakukan kajian
dari studi lapangan sehingga mendapatkan pemasalahan,
kemudian membuat daftar kebutuhan pengembangan.
Kemudian melakukan pengembangan penyangga
berdasarkan daftar kebutuhan. Kemudian melakukan
analisa terhadap pengembangan dan melakukan kajian
terhadap pengembangan apakah perlu dikembangkan lagi.
Kemudian dilakukan pengurangan beban box untuk
menambah kestabilan penyangga dengan cara mengganti
material dan merubah desain box. Kemudian ditarik
kesimpulan dari pengembangan yang dilakukan.Dari kajian
perancangan penyangga box mobil pick up multiguna
pedesaan dilakukan penambahan ketebalan penyangga yaitu
sebesar 4,5 mm, diameter baut pengunci sebesar 20 mm, dan
penambahan penyangga berbentuk huruf v yang dapat
dilipat dan disimpan di dalam box yang terletak pada tepi
tengah box untuk menambah kestabilan penyangga.
Penggunaan penyangga berbentuk huruf v dapat
menurunkan tegangan equivalent yang terjadi pada baut
pengunci pada penyangga sebesar 35,59% dari kondisi awal
dan tegangan equivalent yang terjadi kurang dari tegangan
ijin sehingga perancangan penyangga aman. Penggunaan
penyangga berbentuk huruf v dapat menurunkan tegangan
geser yang terjadi pada baut pengunci pada penyangga
sebesar 37,82% dari kondisi awal dan tegangan geser
maksimum yang terjadi kurang dari tegangan ijin sehingga
perancangan penyangga aman. Penggunaan penyangga
berbentuk huruf v dapat menurunkan defleksi maksimum
yang terjadi pada rangka bawah box sebesar 87,87% dari
kondisi awal.
Kata Kunci mobil pick up multiguna pedesaan,
pengembangan, penyangga box, kekuatan,
simulasi.
I. PENDAHULUAN
ada tahun 2011 melalui intensif riset (SINAS) oleh
Kemenristek, Teknik Mesin ITS bersama beberapa
industri manufaktur di Jawa Timur ditugaskan
mengembangkan mobil pick up multiguna pedesaan. Hal ini
didasarkan pada kebutuhan masyarakat pedesaan terhadap
mobil semacam itu. Selain untuk mengangkut hasil pertanian,
mobil pick up dirancang juga untuk dapat difungsikan sebagai
kendaraan niaga dan penumpang. Pada tahun 2013 Teknik
Mesin ITS bekerja sama dengan PT. Karya Tugas Anda
membuat prototype box untuk pengembangan mobil pick up
mobil multiguna pedesaan yaitu pick up yang dapat
digabungkan dengan empat box dengan fungsi yang berbeda
antara lain: untuk mengangkut penumpang, untuk mengangkut
hasil panen atau barang, untuk kegiatan niaga, dan sebagai
tempat mesin penggiling padi dan mesin pemarut kelapa.
Pembuatan box mobil yang dibuat di PT. Karya Tugas Anda
sudah memasuki tahap penyelesaian (pendempulan dan
pengecatan). Namun dari hasil pengamatan yang dilakukan
masih terdapat banyak kekurangan antara lain box yang masih
berat sehingga penyangga tidak kuat dan tidak dapat
menunjang beban box dengan baik, padahal box tersebut
masih kosong. Kondisi tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
(a) (b)
Gambar 1. (a) Prototype box untuk kegiatan niaga (b) Prototype box untuk mengangkut barang atau hasil panen.
Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan
penyangga yang kuat dan stabil untuk menyangga box dan
bebannya pada saat box diletakkan di atas tanah. Disamping
itu perlu dicari alternatif lain, khususnya rancangan box yang
baru dengan memanfaatkan material yang berbeda, sehingga
berat box menjadi lebih ringan.
Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up
Multiguna Pedesaan
Hulfi Mirza Hulam Ahmad dan Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M.Eng
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]
P
2
II. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
III. HASIL DISKUSI
A. Kajian Prototype Penyangga
Dari hasil studi lapangan didapatkan data-data berupa
evaluasi dari prototype penyangga saat box dipasang pada
mobil antara lain saat pemasangan box terhadap mobil
terdapat kesulitan dalam mengatur ketinggian box. Pengaturan
ketinggian box dilakukan dengan memutar ulir dengan
menggunakan batang yang ditancapkan pada ulir seperti pada
gambar 3.
Gambar 3. Batang yang digunakan untuk memutar ulir penyangga
Pada gambar 3 terdapat gambar batang pemutar ulir yang
digunakan untuk memutar ulir. Masalah yang timbul adalah
batang yang tidak menjadi satu kesatuan dengan ulir pemutar
membuat batang pemutar mudah hilang.
Bearing (gambar 4) yang terdapat pada ujung ulir berfungsi
agar tapak penyangga tidak berputar saat menapak pada tanah.
Namun, keberadaan bearing mengakibatkan penyangga
goyang saat menopang box. Jika bearing dihilangkan akan
menyulitkan untuk mengatur ketinggian penyangga karena
akan berputar dan bergesekan langsung dengan tanah. Oleh
karena itu keberadaan bearing tidak dapat dihilangkan.
Bearing ini juga berfungsi memperingan saat memutar ulir.
Gambar 4. Bearing pada ujung ulir
Pada bagian penyangga yang masuk pada rangka box saat
menopang terdapat kelonggaran sebesar 4.5 mm seperti pada
gambar 4. Hal ini menyebabkan penyangga mengalami
goyang saat box terkena dorongan dari luar.
Pada gambar 5 juga terdapat lubang. Lubang tersebut
digunakan untuk mengunci penyangga saat disimpan dalam
box dan berfungsi agar penyangga tidak keluar dari box saat
mobil bergerak atau berjalan. Fungsi lain dari lubang tersebut
adalah untuk tempat baut pengunci saat penyangga digunakan.
Posisi baut pengunci saat digunakan berada di luar sehingga
berpotensi untuk membahayakan operator. Untuk itu, perlu
dilakukan pengembangan terhadap letak baut pengunci agar
tidak membahayakan operator ataupun pengguna.
Gambar 5. Kelonggaran antara penyangga dan rangka box
Baut pengunci (gambar 6) yang mengunci penyangga saat
dilipat atau digunakan dapat menyebabkan permasalahan yaitu
ketika salah satu pengunci hilang akan menyebabkan
penyangga tidak tegak lurus. Diameter baut pengunci yang
terlalu kecil dapat menyebabkan bengkok pada baut saat
penyangga digunakan sehingga diperlukan evaluasi mengenai
baut pengunci.
Gambar 6. Baut pengunci
B. Pengembangan Penyangga Box
Dalam melakukan pengembangan diperlukan penyusunan
daftar kebutuhan yang digunakan sebagai acuan agar lebih
fokus dalam menentukan konsep pengembangan. Berikut
merupakan daftar kebutuhan untuk pengembangan box dan
penyangganya seperti pada tabel 1.
3
Tabel 1. Daftar kebutuhan penyangga box mobil multiguna pedesaan
Technical Spesification of Product
Name of Product : Penyangga box mobil multiguna
pedesaan
Change D/W Descriptions
1 Fungsi
Penyangga tidak terlihat saat disimpan
Terdapat roda pada beberapa penyangga untuk membantu
memposisikan box saat dipasang
pada chasis
Penyangga dapat diatur
ketinggiannya
2 Spesifikasi dan Geometri
Tinggi maksimal: 750 mm
Lebar minimal: 60 mm
Panjang minimal: 60 mm
Panjang maksimal penyangga saat
disimpan: 750 mm
3 Material
Mild steel 60x60 mm dan tebal minimal
1,8 mm
4 Daya Tahan
Penyangga kuat menahan beban box
Tahan korosi
5 Safety
Aman saat digunakan
6 Maintenance
Mudah dibersihkan
Mudah dibongkar pasang
7 Ramah Lingkungan
Bahan material tidak beracun
Perlengkapan tidak merusak
lingkungan
Tidak membuat kulit gatal
8 Manufaktur
Part mudah dimanufaktur
Part mudah didapatkan di pasaran
Dari daftar kebutuhan yang telah disusun, pengembangan
penyangga box didasarkan pada kekuatan dan kekakuan
(rigid). Pada prototype penyangga yang sudah ada dirasa
sudah kuat namun yang perlu diperbaiki adalah kekakuan dari
penyangga karena ketika penumpang masuk kedalam box
ataupun box medapatkan dorongan dari luar, box mengalami
oleng. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dari
penyangga yang sudah ada. Bagian-bagian dari penyangga
yang dianggap akan mengalami kerusakan adalah engsel,
pengunci, bearing, dan ulir penggerak.
Untuk mengurangi kelonggaran pada penyangga yang
menempel pada box, maka ketebalan dari penyangga ditambah
setebal 45 mm dimana penambahan ketebalan ini dilakukan
dengan menambahkan plat yang dilas. Penambahan ketebalan
ditunjukkan pada bagian penyangga yang berwarna kuning.
Penambahan ketebalan ditambahkan hanya pada bagian
penyangga atas yang menyentuh dengan rangka box saat
penyangga digunakan seperti pada gambar 7.
Gambar 7. Penambahan ketebalan penyangga
Mekanisme meninggikan penyangga masih menggunakan
konsep awal yaitu dengan menggunakan ulir. Namun, untuk
memutar ulir penggerak menggunakan batang (gambar 3)
dirasa kurang efektif karena batang harus dilepas ketika
selesai menggunakan. Hal ini dapat mengakibatkan batang
hilang ketika disimpan. Oleh karena itu, dibuat pemutar yang
menempel pada ulir penggerak seperti pada gambar 8.
Gambar 8. Pemutar ulir
Pada penyangga bagian depan ditambahkan roda seperti
pada gambar 9. Roda ini digunakan pada saat memasang box
pada chasis mobil. Masalah yang timbul pada saat memasang
box adalah posisi dari chasis belakang yang terkadang miring
sehingga menyulitkan untuk memasang box ketika posisi
chasis miring terhadap box. Box dapat digerakkan kearah
kanan dan kiri untuk menyesuaikan posisi.
Gambar 9. Roda pada penyangga depan
C. Analisa kekuatan penyangga
Dengan menggunakan software finite element dilakukan
analisa dengan memberi pembebanan sebesar 600 kg (berat
box dan isinya) pada bagian rangka bawah box. Dari simulasi
didapatkan hasil sebagai berikut:
Tegangan Equivalent
Gambar 10. Lokasi maksimum equivalent stress
Dari simulasi dengan melakukan pembebanan pada
penampang rangka bawah box didapatkan nilai equivalent
stress seperti pada gambar 10 yang menunjukkan bahwa nilai
maksimum equivalent stress yang terjadi sebesar 97,02 MPa
dan terjadi pada bagian penyangga yaitu pada baut pengunci.
Penyangga mendapatkan beban terbesar dari berat box. Hal ini
dapat diterima karena yield strength bahan yang digunakan
sebesar 250 MPa dan dengan faktor keamanan 2, sehingga
maksimum equivalent stress yang terjadi masih dibawa
tegangan yield material dan perancangan aman.
4
Nilai Deformasi
Gambar 11. Hasil simulasi deformasi
Gambar 11 menunjukkan hasil dari simulasi deformasi
dimana terdapat nilai maksimum deformasi sebesar 2,837 mm.
Lokasi deformasi maksimum ditunjukkan oleh bagian rangka
box yang berwarna merah, dimana terdapat pada tengah
rangka. Pada bagian samping kanan dan kiri memiliki warna
orange dan bagian belakang memiliki warna biru. Dari hal ini
terjadi karena panjang dari rangka box yang berbeda sehingga
pengaruh terbesar terdapat pada bagian yang lebih panjang
yaitu pada samping kanan dan kiri.
Maksimum Shear Stress
Gambar 12. Lokasi maksimum shear stress
Gambar 12 menunjukkan bahwa nilai maksimum shear
stress yang terjadi sebesar 55,76 MPa dan terjadi pada bagian
penyangga yaitu pada baut pengunci. Penyangga mendapatkan
beban terbesar dari berat box. Hal ini dapat diterima karena
yield strength bahan yang digunakan sebesar 250 MPa dan
dengan faktor keamanan 2. Maksimum equivalent stress yang
terjadi masih dibawa tegangan yield material sehingga
perancangan aman.
D. Alternatif penyangga box
Dari hasil simulasi dengan menggunakan software finite
element dilakukan evaluasi dimana dengan menggunakan
prototype penyangga sudah cukup untuk menopang box.
Namun, dari hasil studi lapangan diketahui bahwa penyangga
masih goyang. Untuk mengatasi hal tersebut tidak bisa
menghilangkan bearing.
Oleh karena itu, dibuat alternatif penyangga yaitu
penyangga yang berbentuk huruf v (gambar 13) yang
diletakkan pada bagian tengah tepi box. Sesuai dengan daftar
kebutuhan, penyangga yang berbentuk huruf v dapat disimpan
dan tidak terlihat saat disimpan dalam box. Penyangga ini
dapat mengikuti ketinggian penyangga (prototype) dengan
cara dilipat. Namun, penyangga yang berbentuk huruf v tidak
memiliki bentangan sehingga saat pemasangan maupun
pelepasan box tidak dapat digunakan.
Penyangga berbentuk huruf v berguna untuk mengurangi
goyang pada arah depan dan belakang yang terjadi akibat
dorongan dari luar ataupun saat operator masuk dalam box.
Gambar 13. Penyangga berbentuk huruf v
Konsep tapak penyangga berbentuk huruf v (gambar 14)
berbeda dengan penyangga pada pojok box dimana tapak
penyangga berbentuk huruf v dapat berayun untuk
memudahkan dalam pengaturan ketinggian. Tujuan dirancang
penyangga berbentuk huruf v ini untuk menambah kestabilan
box agar kuat saat dikenai beban.
Gambar 14. Tapak penyangga berbentuk huruf v
Pada ujung penyangga terdapat pin yang digunakan untuk
dikaitkan pada lubang berpola gerigi yang terdapat pada tepi
box (gambar 15). Kegunaan dari pola gerigi ini untuk
mengatur ketinggian penyangga.
(a) (b)
Gambar 15. (a) Pola gerigi untuk tempat pin penyangga (b) Pin pada ujung penyangga
Saat akan memasang box pada chasis mobil, penyangga
berbentuk huruf v harus disimpan karena tidak memiliki
bentangan terhadap lebar box. Penyangga harus diposisikan
lurus seperti pada gambar 16.
Gambar 16. penyangga yang diposisikan lurus
Pada saat posisi penyangga sudah lurus, penyangga sudah
berada dalam box. Agar penyangga tidak jatuh harus dikunci
dengan pin pengunci yang terletak dibawah box seperti pada
gambar 17.
Gambar 17. Pengunci penyangga saat didimpan dalam box
5
E. Analisa kekuatan penyangga tambahan.
Dengan menggunakan software finite element dilakukan
simulasi untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan
penyangga tambahan. Kemudian dibandingkan dengan hasil
simulasi sebelumnya yang ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Hasil simulasi pada dua kondisi
No analisa Equiva
lent
Stress
(MPa)
Maksi
mum
Shear
Stress
(MPa)
Total
deformasi
(mm)
Kesimpulan
1 Kondisi 1
(tanpa menggunakan
penyangga
berbentuk huruf v)
97,02 55,76 2,837 Perancangan
aman
2 Kondisi 2
(menggunaka
n penyangga berbentuk
huruf v)
62,49 34,67 0,344 Perancangan
aman
Dari tabel 2 dapat dianalisa bahwa nilai maksimum
equivalent stress pada kondisi 2 menurun 35,59% dari kondisi
awal. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan penyangga
berbentuk huruf v mengakibatkan penurunan maksimum
equivalent stress. Maksimum equivalent stress terjadi pada
baut pengunci sehingga dengan penurunan nilai tegangan
dapat menurunkan resiko pengunci untuk rusak atau gagal
dengan cepat.
Nilai maksimum equivalent stress pada kondisi 2 menurun
37,82% dari kondisi awal. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan penyangga berbentuk huruf v mengakibatkan
penurunan maksimum shear stress.
Nilai deformasi masimum pada kondisi 2 menurun 87,87%
dari kondisi awal. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
penyangga berbentuk huruf v memindah lokasi deformasi
maksimum diman pada kondisi 1 lokasi deformasi terjadi pada
keempat bagian samping rangka box. namun, pada kondisi 2
hanya terdapat pada bagian depan dan belakang.
F. Desain Akhir
Gambar 18. Detail box dan penyangganya
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa
1. Untuk menambah kestabilan box diatas penyangga, maka
dilakukan penambahan ketebalan penyangga yaitu
sebesar 4,5 mm, diameter baut pengunci sebesar 20 mm,
dan Penambahan penyangga berbentuk huruf v yang
dapat dilipat dan disimpan di dalam box yang terletak
pada tepi tengah box.
2. Penggunaan penyangga berbentuk huruf v dapat
menurunkan tegangan equivalent yang terjadi pada baut
pengunci pada penyangga sebesar 35,59% dan tegangan
equivalent yang terjadi kurang dari tegangan ijin
sehingga perancangan aman.
3. Penggunaan penyangga berbentuk huruf v dapat
menurunkan defleksi maksimum yang terjadi pada
rangka bawah box sebesar 87,87% dari kondisi awal.
4. Penggunaan penyangga berbentuk huruf v dapat
menurunkan tegangan geser yang terjadi pada baut
pengunci pada penyangga sebesar 37,82% dan tegangan
geser yang terjadi kurang dari tegangan ijin sehingga
perancangan aman.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah banyak membantu atas selesainya artikel ini,
terutama kepada Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan,
M.Eng selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan saran dan bimbingan, kedua orang tua dan
keluarga, Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, dosen Teknik
Mesin ITS, Kementerian Agama Republik Indonesia, PT
Karya Tugas Anda selaku perusahan produsen mobil
multiguna pedesaan, dan teman-teman terbaik yang ada di
kampus perjuangan Teknik Mesin ITS.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Batan, I Made Londen, 2012, Desain Produk, edisi pertama, Guna
Widya, Surabaya.
[2] Juvinall, R.C, 1967, Engineering Considerations of stress, strain, and
Strength, McGraw-Hill., New York.
[3] Deutschman, Aaron D, 1975, Machine Design ; Theory and Practice.
New York : Mucmillan Publishing Co. Inc.
[4] Popov, EP., 1984, Mekanika Teknik (Mechanicsof Materials. 2nd
Edition, Prentice-Hall, Inc., New Jersey, USA.
[5] Hibbeler, R.C, 1994, Mechanics of material, 2nd Edition, mac Millan
College Publishing Company.
[6] Hibbeler, R.C, 1997, Mekanika Teknik Statika, 1st Edition, mac Millan
College Publishing Company.
[7] “Material data”. <URL:http://www.matweb.com/search/
DataSheet.aspx?MatGUID
=98bd3802c921477b9b33e70adf4ca525&ckck=1>.
[8] “Alumunium pick up tray body”. <URL: http://www.tradekorea.com/
sell-leads-detail/S00024294/
Aluminum_Pick_up_Tray_Body.html#.Un7lLdynr08>.
[9] “Mobil roti”.<URL: http://www.kreditmobilmurah.com/cars/isuzu-elf-
mobil-roti>.
[10] Khurmi, R.C, 2005, Machine Design, Eurasia Publishing House.