KAJIAN FISKAL REGIONAL · 2020. 10. 19. · Kajian Fiskal Regional Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020...
Transcript of KAJIAN FISKAL REGIONAL · 2020. 10. 19. · Kajian Fiskal Regional Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020...
KAJIAN
FISKAL
REGIONAL
PROVINSI JAWA TIMUR
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Triwulan I
2020
Pengarah : Dedi Sopandi | Penanggung Jawab : Akhmad Yusuf |
Koordinator : Bagus Jatmiko | Editor : Eko Purwanto, Arni
Widijamitry, Chandra Julihandono | Anggota : Nunuk Hindriastutik,
Alipurboyo Sugiarto, Asia Budiyati, Surini, Andi Wahyudhianto
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas perkenan-Nya maka Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2020 dapat
terselesaikan tepat waktu.
Sebagai salah satu pilar penting dalam pengelolaan ekonomi makro, kebijakan
fiskal
mempunyai peran strategis dalam menentukan arah kebijakan pembangunan nasional
tahun 2020 merupakan momentum untuk melakukan langkah-langkah terobosan dalam
menghadapi tantangan-tantangan pelaksanaan kebijakan fiskal.
Kajian Fiskal Regional Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020 ini disusun sebagai
bahan pendukung penyusunan Kajian Fiskal Regional Tahun 2020, yang diarahkan
pada analisis fiskal dan makro ekonomi yang dapat digunakan dalam pencapaian
tujuan kebijakan fiskal dimana agar dapat memfasilitasi pencapaian tujuan-tujuan makro
ekonomi dalam mendukung pencapaian fungsi APBN terkait alokasi, distribusi, dan
stabilisasi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu
penyusunan kajian ini. Kami sangat menyadari bahwa KFR yang kami susun ini masih
jauh dari sempurna, sehingga membutuhkan berbagai masukan dan saran dari
pembaca.
Semoga kajian ini bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan.
Surabaya, 8 Mei 2020
Kepala Kantor Wilayah
Dedi Sopandi
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... i
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL............................ 1
A. Produk Domestik Regional Bruto............................................................... 1
B. Inflasi......................................................................................................... 1
C. Indikator Kesejahteraan............................................................................. 3
II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN........................... 5
A. Pendapatan Negara................................................................................... 6
B. Belanja Negara........................................................................................... 9
C. Prognosis Realisasi APBN......................................................................... 12
III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN.......................... 13
A. Pendapatan Daerah................................................................................... 14
B. Belanja Derah............................................................................................ 17
C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Akhir Tahun 2020.............................. 19
IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN ( APBN DAN APBD ) ....................................................... 20
V. BERITA / ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH................................................ 25
A. Pemkot Kediri Siapkan Rp20,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19........... 25
B. Bupati Madiun Ingatkan Pentingnya Perencanaan Dalam Pelaksanaan
Anggaran.................................................................................................. 25
Istana Jambu Desa Jambu, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri
BA
B I
1
I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
A. Produk Domestik Regional Bruto
Perekonomian Jawa Timur triwulan I tahun 2019 yang diukur berdasarkan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp
585,55 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 408,69
triliun. Ekonomi Jawa TImur Triwulan I-2020 bila dibandingkan dengan Triwulan I-
2019 (y on y) tumbuh 3,04 persen, melambat dibandingkan triwulan yang sama
tahun sebelumnya sebesar 5,55 persen. Secara q to q perekonomian Jawa Timur
terkontraksi 2,20 persen, yang sangat dipengaruhi pandemi Covid-19.
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Timur per Triwulan Tahun 2019 dan 2020 (q to q)
Sumber: BPS Jatim
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya Jawa Timur
mengakibatkan kewajiban pemberlakuan Work From Home (WFH) dan School
From Home (SFH). WFH dan SFH tersebut mempengaruhi pertumbuhan pada
lapangan usaha Informasi dan Komunikasi, dimana pada triwulan I-2020 secara y
on y tumbuh sebesar 9,77 persen, meningkat dibandingkan dengan triwulan I-
2019 sebesar 6,40 persen. Pada bulan Maret-2020, juga terjadi peningkatan
konsumsi listrik rumah tangga terkait diberlakukannya WFH dan SFH tersebut.
B. Inflasi
Inflasi di Jawa Timur pada bulan Januari sampai dengan Februari tahun
2020 berada diatas inflasi Nasional. Sedangkan bulan Maret terjadi deflasi di Jawa
Timur.
Grafik 1.2 Tingkat Inflasi Provinsi Jawa Timur dan Nasional Triwulan I Tahun 2020
Sumber: BPS
0.17
3.51 3.53
-1.68 -2.20-4
-2
0
2
4
I I I I I I I V I
2 0 1 9 2 0 2 0
0.500.31
-0.01
0.390.28
0.10
-0.50
0.00
0.50JAWATIMUR
NASIONAL
2
Pada bulan Januari 2020 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,50
persen. Inflasi tertinggi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,84 persen, sedangkan
inflasi terendah di Kota Madiun sebesar 0,35 persen. Pada bulan Februari 2020
Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Kabupaten Jember memiliki
angka inflasi paling tinggi yaitu 0,51 persen sedangkan inflasi terendah di
Kabupaten Banyuwangi yaitu sebesar 0,10 persen. Deflasi di Jawa Timur pada
bulan Maret 2020 sebesar -0,01 persen. Inflasi terjadi di sebagian besar kota IHK
di Jawa Timur. Kabupaten Jember memiliki angka inflasi paling tinggi yaitu 0,34
persen, sedangkan deflasi terjadi di Kota Malang yaitu sebesar -0,41 persen.
Grafik 1.3 Tingkat Inflasi 8 Kota dan Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020
Sumber: BPS Jatim
C. Indikator Kesejahteraan
1. Tingkat Kemiskinan
Grafik 1.4 Tingkat Kemiskinan di Jawa Timur Tahun 2013-2019 (ribu jiwa)
Sumber: BPS Jatim
Tingkat kemiskinan di Jawa Timur sampai dengan periode September 2019
tertinggi berada di wilayah Madura. Kabupaten Sampang menjadi daerah
dengan persentase penduduk miskin tertinggi yaitu sebesar 20,71 persen,
disusul Sumenep dan Bangkalan masing-masing 19,48 persen dan 18,90
persen. Pandemi Covid-19 diperkirakan akan mengakibatkan peningkatan
jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk Jawa Timur. Hal ini
(0.60)
(0.40)
(0.20)
-
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
Januari Februari Maret
Prov. Jawa Timur
Kabupaten Jember
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Sumenep
Kota Kediri
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Madiun
Kota Surabaya
4,865.824,748.42 4,775.97
4,638.53
4,405.274,292.15
4,056.0012.73
12.28 12.2811.85
11.210.85
10.2010
11
12
13
14
15
3500.0
4000.0
4500.0
5000.0
2013 Sep 2014 Sep 2015 Sep 2016 Sep 2017 Sep 2018 Sep 2019 Sep
Jumlah Penduduk Miskin Prosentase Penduduk Miskin
3
dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun, dan banyaknya karyawan
swasta yang dirumahkan untuk sementara waktu bahkan ada yang di-PHK
sehingga tidak memiliki penghasilan
Grafik 1.5 Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2019 (dalam persen)
Sumber : BPS Jatim
2. Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan Jawa Timur pada Februari 2020 menunjukkan
peningkatan dibandingkan tahun 2019. Jumlah angkatan kerja menjadi 22,13
juta jiwa atau naik sebanyak 545,39 ribu jiwa dibandingkan dengan Februari
2019. Tingkat Pengangguran Terbuka tahun 2020 juga terus mengalami
penurunan sejak Februari 2019, meskipun sempat mengalami kenaikan pada
Agustus 2019.
Grafik 1.6 Tingkat Pengangguran Terbuka
Tahun 2016-2020
Sumber: BPS Jatim
4.14
4.21
4.10 4.00
3.85
3.99
3.83
3.92
3.69
3.4
3.6
3.8
4
4.2
4.4
Feb 16 Aug 16 Feb 17 Aug 17 Feb 18 Aug 18 Feb 19 Aug 19 Feb 20
3.814.074.354.51
5.155.32
6.466.916.747.137.167.52
8.689.22
8.949.499.25
9.759.619.64
0.00 5.00 10.00 15.00
Kota Batu
Kota Malang
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Mojokerto
Sidoarjo
Kota Pasuruan
Kota Probolinggo
Tulungagung
Kota Blitar
Kota Kediri
Banyuwangi
Pasuruan
Jombang
Blitar
Lumajang
Jember
Mojokerto
Magetan
Ponorogo
9.4710.4210.5411.2011.35
10.9811.24
12.3813.2113.67
13.3313.9514.3914.58
17.7618.9019.48
20.7110.37
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
Malang
Kediri
Madiun
Situbondo
Gresik
Trenggalek
Nganjuk
Bojonegoro
Lamongan
Pacitan
Bondowoso
Pamekasan
Ngawi
Tuban
Probolinggo
Bangkalan
Sumenep
Sampang
JAWA TIMUR
4
Grafik 1.6. Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Tahun 2016-2020
Sumber : BPS Jatim
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda berbagai
negara termasuk Indonesia, berpengaruh terhadap kondisi ketenagakerjaan di
tanah air. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pekerja formal dan
informal yang dirumahkan serta mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK)
makin banyak.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Akhmad Akbar Susamto
mengatakan, gelombang PHK semakin merebak di sejumlah sektor, mulai dari
sektor manufaktur, pariwisata, transportasi, perdagangan, konstruksi, dan
lainnya. Dampak pandemi Covid-19 dinilai akan berbeda untuk lapangan usaha
yang berbeda, status pekerjaan yang berbeda, dan wilayah yang berbeda, baik
dilihat dari lokasi provinsi maupun lokasi kota dan desa. Dalam hal ini, lapangan
usaha yang diasumsikan mengalami dampak paling parah adalah penyediaan
akomodasi dan makan minum, transportasi dan pergudangan dan
perdagangan, baik perdagangan besar maupun eceran. Sedangkan lapangan
usaha yang diasumsikan mengalami dampak paling ringan adalah jasa
kesehatan dan kegiatan sosial dan jasa administrasi pemerintahan, pertanahan,
dan jaminan sosial wajib.
839,283 838,496 850,000 840,000
820,000
66.1468.78 69.37 69.45 71.20
4.21 4.00 3.99 3.92 3.69
800,000
810,000
820,000
830,000
840,000
850,000
860,000
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2016 2017 2018 2019 2020
Jiw
a
Per
sen
Pengangguran Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka
Wisata Paralayang
Desa Tatung, Kecamatan
Balong, Kabupaten
Ponorogo
BA
B I
I
5
II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Perkembangan pelaksanaan APBN lingkup Provinsi Jawa Timur tahun 2020
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Jawa Timur s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber : SPAN/LRA dan SIMTRADA
Target Anggaran Pendapatan Negara lingkup Jawa Timur tahun 2020 naik
sebesar 31,69 persen. Kenaikan target khususnya melihat realisasi pada tahun
sebelumnya baik pajak maupun bea dan cukai. Secara keseluruhan Pagu Belanja
Negara tahun 2020 turun dibandingkan tahun 2019 sebesar 1,57 persen, termasuk
belanja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa. Hal ini terkait ada nya revisi anggaran
karena imbas adanya wabah Covid-19 yang terjadi sampai dengan saat ini. Sampai
dengan akhir Triwulan I-2020 terdapat surplus pendapatan negara sebesar Rp5,58
triliun atau 20,28 persen.
A. Pendapatan Negara
1. Penerimaan Perpajakan
a) Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di seluruh Kota/Kabupaten lingkup Jawa Timur Triwulan I-2020
sebesar Rp 7,96 tirliun, turun sebesar 12,92 persen dibandingkan Triwulan I-
2019.
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi % Real Pagu Realisasi % Real
A PENDAPATAN NEGARA 214,639.59 33,087.85 15.42% 282,675.48 33,418.58 12.05%
I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 214,639.59 33,087.85 15.42% 282,675.48 33,418.58 12.05%
1. Penerimaan Pajak 210,293.46 31,214.84 14.84% 275,244.68 31,328.58 11.38%
2. PNBP 4,346.14 1,873.01 43.10% 7,430.80 2,089.99 28,13%
II. HIBAH - - - -
B. BELANJA NEGARA 131,748.00 27,509.45 20.88% 129,677.39 24,712.05 19.06%
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 48,718.23 7,265.04 14.91% 50,361.07 7,430.30 14.75%
1. Belanja Pegawai 20,282.04 3,741.07 18.45% 22,721.00 3,928.17 17.29%
2. Belanja Barang 18,509.37 2,846.73 15.38% 18,519.93 2,568.59 13.87%
3. Belanja Modal 9,838.58 661.75 6.73% 9,020.31 906.84 10.05%
4. Belanja Bantuan Sosial 88.24 15.50 17.56% 99.83 26.70 26.75%
5. Belanja Lain-lain - - - -
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 83,029.78 20,244.41 24.38% 79,316.32 17,281.75 21.79%
1. Transfer Ke Daerah 75,588.21 19,269.71 25.49% 71,662.09 16,252.34 22.68%
a. Dana Perimbangan 74,081.17 18,544.08 25.03% 70,059.27 16,252.34 23.20%
1) Dana Alokasi Umum 41,535.23 13,760.39 33.13% 42,267.51 12,693.82 30.03%
2) Dana Bagi Hasil 11,844.37 2,385.66 20.14% 7,019.04 1,054.18 15.02%
3) Dana Alokasi Khusus 20,701.58 2,398.02 11.58% 20,772.73 2,504.34 12.06%
i) DAK Fisik 4,525.03 - 0.00% 4,601.44 - 0.00%
ii) DAK Non Fisik 16,176.55 2,398.02 14.82% 16,171.29 2,504.34 15.49%
b. Dana Insentif Daerah 1,507.05 725.63 48.15% 1,602.81 - 0.00%
2. Dana Desa 7,441.56 974.70 13.10% 7,654.23 1,029.41 13.45%
C. SURPLUS/DEFISIT 82,891.59 5,578.40 20.28% 152,998.09 8,706.53 5.69%
6
Grafik 2.1 Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 (dalam miliar Rupiah)
Sumber: SPAN
Penerimaan terbesar PPh di Kota Surabaya sebesar Rp 4,27 triliun, disusul
Kabupaten Sidoarjo Rp 0,87 triliun dan Kabupaten Gresik Rp 0,54 triliun.
Penurunan jumlah penerimaan pajak triwulan I-2020 dibandingkan dengan
triwulan I-2019 dipengaruhi oleh mulai lesunya perekonomian dikarenakan
dampak Covid-19 yang terjadi hampir merata di seluruh Jatim.
b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Penerimaan PPN s.d. Triwulan I-2020 adalah sebesar Rp 6,59 triliun.
Menurun bila dibandingkan dengan penerimaan PPN triwulan I-2019 sebesar Rp
6,88 triliun. Penerimaan PPN tertinggi dibukukan oleh 3 Kota besar, yaitu Kota
Surabaya Rp 4,24 triliun, Kabupaten Sidoarjo Rp 0,72 triliun dan Kota Malang
Rp0,63 triliun. Penerimaan PPN di semua Kota/Kabupaten mengalami
penurunan dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun lalu.
Grafik 2.2 Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur Triwulan I-2020 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: SPAN
1,242.26
5,054.58
535.88 870.57
4,269.99
0.00
1,000.00
2,000.00
3,000.00
4,000.00
5,000.00
6,000.00
Mili
ar 2019 2020
721.35
4,244.26
627.44
(1,000)
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
mili
ar 2019 2020
7
c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Penerimaan PPnBM per kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
Grafik 2.3 Realisasi Penerimaan PPnBM Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: SPAN
Total penerimaan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) s.d. Triwulan I-2020
di Jawa Timur sebesar Rp 4,55 miliar menurun sangat signifikan bila
dibandingkan dengan triwulan I-2019 sebesar Rp21,10 miliar. Penurunan ini
sebagai dampak dari wabah Covid-19 yang sangat berpengaruh terhadap
penjualan barang-barang mewah di Jatim khususnya dan seluruh Indonesia
pada umumnya. Kota Surabaya yang pada tahun-tahun sebelumnya pada
triwulan yang sama menyumbangkan PPnBM diatas Rp 10 miliar, pada triwulan
I-2020 ini hanya mencatatkan angka Rp 1,87 miliar. Demikian pula
kota/kabupaten lain mencatatkan angka penerimaan PPnBM dengan total
kurang dari Rp3 miliar.
d) Penerimaan Cukai
e) Produksi atas barang-barang yang dikenakan tarif cukai pada Triwulan I-2020
naik dibandingkan dengan Triwulan I -2019.
Grafik 2.4 Realisasi Penerimaan Cukai Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020 (dalam Miliar Rupiah)
Sumber: Kanwil DJBC Jatim I dan II
1.87 0.48 0.41
-
5
10
15
20
mili
ar 2019 2020
3,540.37
6,866.12
3,672.38
-
2,000
4,000
6,000
8,000
Mili
ar
2019 2020
8
Total penerimaan Cukai s.d.akhir Triwulan I-2020 di Jawa Timur mengalami
kenaikan yang tajam mencapai Rp15,22 triliun dibandingkan dengan
Triwulan I-2019 sebesar Rp12,23 triliun atau naik sebesar 24,45 persen.
Kenaikan pada triwulan I-2020 ini tidak sebesar kenaikan pada triwulan yang
sama tahun 2019 dibandingkan dengan 2018 yang mencapai 274,57 persen.
Bencana Covid-19 menjadi salah satu sebab kenaikan penerimaan cukai di
Jatim pada triwulan I-2020 tidak signifikan.
Dengan dibenahinya proses bisnis, diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan pelaku usaha yang menjadi pengguna jasa di Bea Cukai dan sekaligus sebagai wajib pajak di DJP
Purwantoro – Kepala Kanwil DJBC Jatim I, kontan.co.id. Senin, 17 Februari 2020
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
a) Penerimaan PNBP Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan
PNBP Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan yang dihasilkan oleh Satker
Badan Layanan Umum (BLU) di Bidang Pendidikan pada Triwulan I-2020 di
Jawa Timur sebesar Rp714,23 miliar.
Grafik 2.5 Perbandingan Realisasi PNBP Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Triwulan I Tahun 2019-2020
Sumber: OMSPAN
b) Penerimaan PNBP Pendapatan Uang Pendidikan
Pendapatan Uang Pendidikan dihasilkan oleh satker yang mengurusi bidang
pendidikan berupa Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan di lingkup
Jawa Timur Triwulan I-2020 sebesar Rp275,45 miliar. Pendapatan ini sangat
signifikan mengingat awal tahun 2020 bertepatan dengan masa ujian akhir
semester ganjil meskipun belum dimulainya tahun ajaran baru.
-
100
200
300
400
500
600
Kota Malang Kota Surabaya Banyuwangi Kota Madiun
550.00
183.34
6.99 1.45
489.68
219.63
1.90 3.03
mili
ar
2019 2020
9
Grafik 2.6 Perbandingan Realisasi PNBP Pendapatan Uang Pendidikan Kabupaten/Kota Jawa Timur Triwulan I Tahun 2019 dan 2020
Sumber: SPAN
B. Belanja Negara
Belanja negara lingkup Provinsi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
1. Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi belanja negara lingkup Provinsi Jawa Timur sampai dengan Triwulan
I-2020 sebesar Rp 7,43 triliun. Serapan belanja negara tersebut setara dengan
14,75 persen dari pagu belanja APBN 2020.
Grafik 2.7 Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Lingkup Provinsi Jawa Timur Tahun 2020
Sumber : SPAN
Realisasi belanja barang yang sangat signifikan pada bulan Maret 2020
disebabkan adanya pengeluaran untuk pengadaan barang-barang operasional
dalam upaya penanggulangan Covid-19 yang memang mulai menyebar bulan
Februari 2020. Pembelanjaan ini terkait dengan upaya refocusing kegiatan dan
belanja APBN sejalan dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2020. Belanja modal
relative stabil dengan tetap mendukung proyek infrastruktur pada tahun 2020.
020000400006000080000
100000120000140000160000
29,118.1427,697.91
140,888.88
Juta
2019 2020
1,055.29
1,378.64 1,494.25
152.23
662.11
1,754.25
226.37 338.88 341.58
11.22 2.72 12.77 - 200.00 400.00 600.00 800.00
1,000.00 1,200.00 1,400.00 1,600.00 1,800.00 2,000.00
J A N F E B M A R
B U L A N
MIL
IAR Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Realisasi Bansos
10
Belanja bantuan sosial belum terdapat pengeluaran yang signifikan mengingat
penyaluran terbesar dilaksanakan setelah Maret 2020.
2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Pagu total Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa lingkup Provinsi Jawa Timur
pada tahun 2019 sebesar Rp 90,96 triliun. Sampai dengan Maret 2020 hanya
Dana Insentif Daerah (DID) yang belum terdapat realisasi. Realisasi Dana
Alokasi Umum (DAU) yang menurun pada bulan Maret 2020 terkait adanya
kebijakan refocusing 25 persen Dana Transfer Umum (DTU) untuk infrastruktur
dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) dalam rangka
penangangan Covid-19.
Grafik 2.8 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020
Sumber : SPAN
Sementara penyaluran dana desa sampai dengan triwulan I-2020 telah
mencapai Rp 1,03 triliun atau 13,44% dari pagu. Sedangkan DAK Fisik hingga
akhir Triwulan III-2020 belum terdapat realisasi. Hal ini antara lain disebabkan
adanya penyesuaian pagu dan realokasi serta refocusing penggunaan DAK Fisik
pada tahun 2020 terkait dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
3. Pengelolaan BLU
Jumlah satker Badan Layanan Umum (BLU) di wilayah Provinsi Jawa Timur
sebanyak 29 Satker BLU yang tersebar dalam jenis layanan Kesehatan Rumah
Sakit, Kesehatan Polri, Pendidikan PTN, Pendidikan Tinggi Agama Islam,
Pendidikan Perhubungan, Barang/Jasa dan Lainnya). Hingga akhir triwulan I-
2020 semua satker BLU tersebut telah menghasilkan pendapatan BLU total
sebesar Rp1,12 triliun.
-
1,000.00
2,000.00
3,000.00
4,000.00
5,000.00
6,000.00
7,000.00
8,000.00
JAN FEB MAR
Mili
ar
DBH DAK FISIK DAU DAK NON FISIK DANA DESA
11
Pendapatan BLU s.d. akhir Triwulan I-2020 tersebut meningkat 16,67 persen
bila dibandingkan dengan total pendapatan BLU s.d. akhir triwulan I-2019.
Tabel 2.2 Pendapatan BLU di Wilayah Jawa Timur Triwulan I Tahun 2019 dan 2020
Uraian 2019 2020
Pagu s.d. Triwulan I Pagu s.d. Triwulan I
Pendapatan Jasa Layanan Umum 2,545,905,257,000 914,296,915,048 4,714,439,072,000 1,078,461,040,575
Pendapatan Hibah BLU 1,748,863,000 76,250,000 5,090,600,000 1,171,166,145
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 155,539,546,000 47,369,400,182 284,334,393,000 11,870,800,262
Pendapatan BLU Lainnya 44,171,198,000 1,765,878,325 75,156,167,000 16,408,925,287
Jumlah Penerimaan BLU 2,747,364,864,000 963,508,443,555 5,079,020,232,000 1,107,911,932,269
Sumber : SPAN, data diolah
4. Manajemen Investasi Pusat
a. Pengelolaan Pinjaman kepada Pemerintah Daerah/BUMD
Salah satu investasi yang ditatausahakan oleh Kanwil DJPb Provinsi Jawa
Timur adalah penerusan pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) kepada
pemerintah daerah/BUMD. Penerusan pinjaman yang ditatausahakan
sebesar Rp5.914.466.916,-.
Tabel 2.3 Posisi PinjamanPemdadan BUMD Posisi Per 31 Desember 2019
No Nomor SLA Penerima SLA Jumlah SLA
1 RDA-225/DP3/1993 PDAM Kab.Nganjuk 5.914.466.916
Sumber: KPPN Khusus Investasi
Kanwil DJPb Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan Rekonsiliasi
Outstanding Pinjaman Pemerintah Daerah dan BUMD posisi pinjaman Per
31 Desember 2019 pada tanggal 14 Januari 2020 dengan satu Debitur.
b. Pembiayaan Kredit Ultra Mikro (UMi)
Grafik 2.9 Penyaluran Kredit Ultra Mikro Kabupaten/Kota di Jawa Timur s.d. Triwulan I-2020
Sumber : SIKP UMi
8,44M
3,41 M
0,80 M
0,08 M
13,49 M
11,.62 M
74,82 M
KOPERASI MITRA DHUAFA
KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA
KSPPS BMT NURUL UMMAH NGASEM
KSPPS TAMZIS BINA UTAMA
KSPS BMT UGT SIDOGIRI
PEGADAIAN
PNM
12
Pengelolaan investasi pemerintah lainnya adalah pembiayaan Kredit Ultra
Mikro (UMi) oleh salah satu BLU Kementerian Keuangan yaitu Pusat
Investasi Pemerintah (PIP).
Pembiayaan Ultra Mikro di Jawa Timur disalurkan melalui 3 Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB) yaitu PT.Pegadaian, PT. Permodalan
Nasional Madani (PNM) dan Bahana Artha Ventura (BAV) yanglinkage
dengan Koperasi dan Koperasi Simpan Pinjam sebagai penyalur. Penyaluran
Pembiayaan Ultra Mikro di Jawa Timur periode Triwulan I tahun 2020
sebesar Rp.112,69 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 31.811. Penyalur
terbesar adalah PT Permodalan Nasional Madani mencapai 66,40 persen
dari total penyaluran di Jawa Timur.
C. Prognosis Realisasi APBN
Tabel 2.2 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Jawa Timur s.d. Triwulan IV Tahun 2020
(dalam Miliar Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi s.d Triwulan I Tahun 2020
Rp %
Realisasi Rp
% Perkiraan Realisasi
Pendapatan Negara 282,675.48 33,418.58 12.05 252,089.99 89.18
Belanja Negara 129,677.39 24,712.05 19.06 121,883.78 93.99
Surplus/Defisit 147,648.35 9,827.33 6.66 125,435.32 84.96 Sumber : SPAN
Prognosis dilakukan berdasarkan realisasi APBN-2019 sampai dengan akhir tahun.
Perkiraan realisasi pendapatan negara s.d. akhir tahun 2020 adalah sebesar
Rp252,09 triliun atau 89,18 persen dari pagu pendapatan yang ditetapkan Rp282,68
triliun. Faktor yang dapat mempengaruhi realisasi pendapatan negara s.d.Triwulan
IV-2020 adalah bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diproyeksikan tidak
sebaik pertumbuhan ekonomi tahun 2019 mengingat pengaruh wabah Covid-19.
Aktivitas ekonomi yang relatif rendah pada masa pandemic Covid-19 ini
mempengaruhi pertumbuhan sumber-sumber pendapatan Negara.
Belanja negara juga diperkirakan tidak mencapai yang diharapkan. Hal ini
mengingat banyak pagu anggaran yang dilakukan realokasi dan refocusing untuk
penanggulangan Covid-19. Perkiraan realisasi s.d. akhir tahun 2020 berdasarkan
realisasi tahun 2019 sebesar Rp121,88 triliun atau mencapai sebesar 93,99 persen.
Namun demikian, kita harus tetap optimis bila kondisi terkait dengan pandemik
Covid-19 ini bisa berakhir pada bulan Juli-2020, geliat ekonomi akan mempengaruhi
pendapatan dan belanja Pemerintah hingga akhir tahun 2020.
Gligi Forest Park (G4 Park)
Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun
BA
B I
II
13
III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daearah (APBD) merupakan salah satu mesin
pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, sebagai alat pendorong dan salah satu
penentu tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah yang diarahkan untuk
mengatasi berbagai kendala dan permasalahan pokok dalam mewujudkan agenda
pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.
Tabel 3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Jawa Timur s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2019 dan Tahun 2020 (miliar rupiah)
Uraian Triwulan I Tahun 2019 Triwulan I Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
PENDAPATAN 122.839,54 26.797,30 137.900,50 22.495,10
PAD 34.746,05 7.420,04 39.782,73 8.197,56
Pajak Daerah 22.653,79 4.973,75 26.008,48 5.010,47
Retribusi daerah 1.390,92 346,82 1.637,33 311,56
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 853,31 19,31 1.070,47 23,92
Lain-lain PAD yang sah 9.848,02 2.080,16 11.066,46 2.851,61
Pendapatan Transfer 84.668,40 19.245,93 93.470,44 14.296,44
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 70.733,49 17.444,60 63.648,87 13.807,33
Dana Bagi Hasil Pajak 3.953,46 850,42 2.461,14 397,45
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 6.268,61 1.404,99 4.557,90 579,63
Dana Alokasi Umum 40.807,65 13.005,57 42.267,51 12.183,35
Dana Alokasi Khusus 19.703,77 2.183,61 14.362,32 646,90
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 8.207,34 1.457,74 22.462,55 272,19
Dana Otonomi Khusus 1.065,23 130,51 - -
Dana Intensif Daerah 102,19 36,11 1.463,79 -
Dana Penyesuaian 6.081,34 1.177,88 6.934,12 -
Dana Bantuan Operasional Sekolah - - 6.410,40 0,01
Dana Desa 958,58 113,23 7.654,23 272,18
Transfer Pemerintah Provinsi 5.244,92 303,90 6.653,09 188,23
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.204,82 302,95 5.235,17 188,23
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 40,11 0,95 1.417,91 -
Transfer Bantuan Keuangan 482,64 39,69 705,93 28,69
Lain-lain Pendapatan daerah yang sah 3.425,09 131,34 4.647,32 1,10
Pendapatan Hibah 2.811,53 - 3.231,72 0,07
Pendapatan Dana Darurat 18,25 - - -
Pendapatan Lainnya 595,32 131,34 1.415,61 1,03
BELANJA 116.331,73 11.086,99 130.209,64 11.745,89
Belanja Pegawai 46.744,71 6.381,12 48.761,97 6.357,55
Belanja Barang 30.798,22 3.007,81 35.079,90 3.767,38
Belanja Bunga 142,38 2,46 850,87 3,37
Belanja Subsidi 39,50 1,22 43,52 1,18
Belanja Hibah 10.078,71 1.228,64 12.519,43 990,81
Belanja Bantuan sosial 1.008,11 20,03 1.026,80 52,49
Belanja Bantuan Keuangan 5.921,24 - 8.951,82 -
Belanja Modal 21.297,07 427,99 22.719,27 458,99
Belaanja Tidak Terduga 301,79 17,72 256,05 114,11
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 12.894,79 1.291,28 10.890,22 790,30
Transfer/Bagi Hasil Kedesa 6.459,61 322,18 8.177,88 279,26
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 6.042,42 321,09 6.582,70 217,64
Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 417,18 1,09 1.595,18 61,62
Transfer Bantuan Keuangan 6.435,18 969,10 2.712,34 511,04
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemda Lainnya 6.434,08 1,09 2.712,34 3,46
Transfer Dana Desa - 850,89 - -
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 1,10 117,12 - 507,58
Belanja dan Transfer 129.226,51 12.378,27 141.099,85 12.536,19
Surplus / Defisit (6.386,97) 14.419,03 (3.199,36) 9.958,91
Sumber : LRA Jatim Pemprov/Kab/Kot/SIKD, SIMTRADA
14
APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2020 meningkat dibandingkan tahun 2019
sebesar 12,26 persen atau menjadi sebesar Rp137,90 triliun. Realisasi pendapatan
daerah sampai dengan triwulan I-2020 sebesar Rp22,49 triliun, atau turun 16,05 persen
dibandingkan tahun 2019. Meskipun penyumbang terbesar berasal dari pendapatan
transfer, namun realisasinya turun sebesar 25,72 persen dibandingkan tahun 2019,
sedangkan realisasi PAD meningkat sebesar 10,48 persen. Turunnya realisasi Dana
Transfer Triwulan I-2020 ini tidak terlepas pengaruh dari Refocusing Anggaran dalam
rangka pencegahan penyebaran Covid-19, termasuk penguatan ekonomi masyarakat
terdampak Covid-19 tersebut.
Pagu Belanja Daerah tahun 2020 sebesar Rp130,21 triliun atau naik sebesar
11,93 persen dibandingkan tahun 2019. Demikian juga realisasi belanja daerah sampai
dengan triwulan I-2020 naik sebesar 5,94 persen atau menjadi Rp11,75 triliun dari
Rp11,09 triliun pada triwulan I-2019. Sampai dengan triwulan I-2020 APBD lingkup
Provinsi Jawa Timur mengalami surplus sebesar Rp9,96 triliun.
A. Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang
dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
a) Penerimaan Pajak Daerah
Penerimaan pajak daerah lingkup Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
Grafik 3.1 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur s.d Triwulan I Tahun 2020 (miliar rupiah)
Sumber : LRA Jawa Timur Pemprov/Kab/Kot/SIKD
Jumlah pajak daerah yang berhasil dihimpun Jawa Timur hingga
periode Triwulan I-2020 sebesar Rp5,01 triliun atau 19,26 persen dari
Kab. Trenggalek = 5.68 M
Kab.Probolinggo = 3.53 M
0
50
100
150
200
250
300
PR
OV
.JA
WA
TIM
UR
KO
TA S
UR
AB
AYA
KA
B. S
IDO
AR
JO
KA
B. G
RES
IK
KA
B. P
ASU
RU
AN
KA
B. T
UB
AN
KA
B. M
OJO
KER
TO
KA
B. M
ALA
NG
KA
B. B
AN
YUW
AN
GI
KA
B. J
EMB
ER
KO
TA B
ATU
KO
TA M
ALA
NG
KO
TA K
EDIR
I
KA
B. L
AM
ON
GA
N
KA
B. J
OM
BA
NG
KO
TA M
AD
IUN
KA
B. L
UM
AJA
NG
KA
B. K
EDIR
I
KA
B. B
LITA
R
KA
B. B
OJO
NEG
OR
O
KA
B. T
ULU
NG
AG
UN
G
KA
B. P
ON
OR
OG
O
KA
B. N
GA
NJU
K
KO
TA M
OJO
KER
TO
KA
B. M
AD
IUN
KA
B. B
AN
GK
ALA
N
KA
B. S
ITU
BO
ND
O
KA
B. N
GA
WI
KO
TA P
ASU
RU
AN
KA
B. M
AG
ETA
N
KO
TA P
RO
BO
LIN
GG
O
KA
B. P
AM
EKA
SAN
KA
B. S
UM
ENEP
KA
B. P
AC
ITA
N
KO
TA B
LITA
R
KA
B. B
ON
DO
WO
SO
KA
B. S
AM
PAN
G
KA
B. T
REN
GG
ALE
K
KA
B. P
RO
BO
LIN
GG
O
Prov. Jatim = 3.126,82 MKota Surabaya = 716,32 M
15
perkiraan targetnya yang sebesar Rp26,01 triliun atau naik sebesar 0.74
persen dibandingkan tahun 2019 (y-y). Hingga periode ini Pemerintah
Provinsi Jawa Timur masih merupakan penghimpun pajak daerah terbesar
dengan perolehan Rp3,13 triliun jika dibandingkan dengan daerah lainnya di
Provinsi Jawa Timur, disusul Kota Surabaya Rp716,32 miliar dan Kabupaten
Sidoarjo Rp234,08 miliar. Meski kedua daerah tersebut terakhir pendapatan
pajak daerahnya sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019.
b) Penerimaan Retribusi Daerah
Penerimaan retribusi daerah lingkup Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
Grafik 3.2 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020 (miliar rupiah)
Sumber : LRA Jawa Timur Pemprov/Kab/Kot/SIKD
Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah di Jawa Timur hingga periode
Triwulan I-2020 tercatat sebesar Rp311,56 miliar atau mencapai 19,03
persen dari target penerimaan APBD yang sebesar Rp1,64 triliun, dan
dibandingkan tahun 2019 (y-o-y) turun 10,17 persen. Konstribusi
penerimaan retribusi daerah terbesar dari Kota Surabaya sebesar Rp75,61
miliar, namun dibandingkan tahun 2019 turun sebesar 24,45 persen.
Demikian pula dengan Kabupaten Sidoarjo yang turun signifikan
sebesar 41,54 persen menjadi sebesar Rp13,38 miliar. Sementara Pemprov
Jatim meningkat menjadi Rp29,51 miliar atau naik sebesar 78,44 persen dari
tahun 2019 (y-o-y).
Kota Surabaya = 75.61 M
Prov. Jawa Timur = 29.51 M
Kota Batu = 1.21 M
0
10
20
30
40
50
60
70
80
KO
TA S
UR
AB
AYA
PR
OV
. JA
WA
TIM
UR
KA
B. L
UM
AJA
NG
KA
B. G
RES
IK
KA
B. S
IDO
AR
JO
KA
B. B
AN
YUW
AN
GI
KA
B. M
OJO
KER
TO
KA
B. P
ASU
RU
AN
KA
B. T
UB
AN
KA
B. J
EMB
ER
KA
B. T
ULU
NG
AG
UN
G
KA
B. M
ALA
NG
KA
B. P
AC
ITA
N
KA
B. J
OM
BA
NG
KA
B. M
AG
ETA
N
KA
B. B
OJO
NEG
OR
O
KA
B. N
GA
NJU
K
KA
B. B
ON
DO
WO
SO
KA
B. T
REN
GG
ALE
K
KA
B. S
UM
ENEP
KA
B. P
AM
EKA
SAN
KA
B. B
LITA
R
KA
B. K
EDIR
I
KO
TA P
RO
BO
LIN
GG
O
KA
B. S
AM
PAN
G
KA
B. L
AM
ON
GA
N
KO
TA M
ALA
NG
KO
TA K
EDIR
I
KA
B. B
AN
GK
ALA
N
KA
B. P
ON
OR
OG
O
KO
TA M
OJO
KER
TO
KA
B. S
ITU
BO
ND
O
KA
B. N
GA
WI
KO
TA M
AD
IUN
KO
TA B
LITA
R
KO
TA P
ASU
RU
AN
KA
B. M
AD
IUN
KA
B. P
RO
BO
LIN
GG
O
KO
TA B
ATU
16
c) Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yang masuk ke
Kas daerah di Jawa Timur pada Triwulan I-2020 sebesar Rp23,92 miliar atau
2,23 persen dari target sebesar Rp1,07 triliun, atau naik sebesar 23,90
persen dari tahun sebelumnya (y-o-y). Penyumbang terbesar Penerimaan
Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan pada triwulan ini adalah
Kabupaten Sidoarjo yang mencapai Rp14,19 miliar atau 59,34 persen dari
total penerimaan.
Sampai dengan triwulan I-2020, 11 pemda telah menyumbang untuk
Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dari 39
pemda/provinsi yang ada di Jawa Timur. Penerimaan hasil kekayaan daerah
yang dipisahkan lingkup Provinsi Jawa Timur sebagai berikut:
Grafik 3.3 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur
Triwulan I Tahun 2020 (miliar rupiah)
Sumber : LRA Jawa Timur Pemprov/Kab/Kot/SIKD
d) Lain-lain PAD yang Sah
Grafik 3.4 Realisasi Lain-lain PAD Yang Sah Lingkup Provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020 (miliar rupiah)
Sumber : LRA Jawa Timur Pemprov/Kab/Kot/SIKD
14.19
5.91
1.95 0.88 0.45 0.22 0.12 0.08 0.08 0.03 0.01
Kab. Probolinggo = 2.62 M
PR
OV
. JA
WA
TIM
UR
KA
B. S
IDO
AR
JO
KO
TA S
UR
AB
AYA
KA
B. T
ULU
NG
AG
UN
G
KA
B. B
OJO
NEG
OR
O
KA
B. M
ALA
NG
KA
B. L
AM
ON
GA
N
KA
B. G
RES
IK
KA
B. B
AN
YUW
AN
GI
KA
B. P
ASU
RU
AN
KA
B. J
OM
BA
NG
KA
B. N
GA
NJU
K
KA
B. P
ON
OR
OG
O
KA
B. T
UB
AN
KA
B. N
GA
WI
KA
B. S
UM
ENEP
KA
B. T
REN
GG
ALE
K
KA
B. L
UM
AJA
NG
KA
B. P
AM
EKA
SAN
KA
B. M
OJO
KER
TO
KO
TA M
AD
IUN
KA
B. J
EMB
ER
KO
TA B
LITA
R
KA
B. B
LITA
R
KO
TA K
EDIR
I
KA
B. P
AC
ITA
N
KA
B. B
AN
GK
ALA
N
KA
B. M
AG
ETA
N
KO
TA P
ASU
RU
AN
KO
TA P
RO
BO
LIN
GG
O
KA
B. S
AM
PAN
G
KA
B. B
ON
DO
WO
SO
KA
B. S
ITU
BO
ND
O
KO
TA M
ALA
NG
KO
TA B
ATU
KO
TA M
OJO
KER
TO
KA
B. M
AD
IUN
KA
B. K
EDIR
I
KA
B. P
RO
BO
LIN
GG
O
Prov. Jawa Timur = 951,04 MKab. Sidoarjo = 198,58 M
17
Realisasi lain-lain PAD yang sah di Jawa Timur sampai dengan
triwulan I-2020 meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar 37,09 persen,
atau mencapai 25,77 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp11,07
triliun.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan melakukan intensifikasi pemungutan pajak daerah serta ekstensifikasi pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) non pajak
sebagai strategi mencapai target PAD 2020 sebesar Rp18,4 triliun..”
- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim, Boedi Prijo Soeprajitno,
Bisnis.com, 16 Februari 2020-
2. Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer di Provinsi Jawa Timur sampai dengan
triwulan I-2020 lebih rendah sekitar Rp4,95 triliun atau 25,72 persen (y-o-y)
apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Sementara
realisasi pendapatan transfer pemerintah pusat lainnya yang berasal dari
penyaluran Dana Desa sampai dengan triwulan I-2020 sebesar Rp272,18
miliar, atau naik 140,37 persen dari tahun 2019.
Grafik 3.5 Pagu dan Realisasi Penyerapan Dana Transfer Lingkup Provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2020 (triliun rupiah)
Sumber : LRA Jawa Timur Pemprov/Kab/Kot/SIKD
Secara spesifik, realisasi pendapatan transfer di Jawa Timur dalam
triwulan I-2020 dipengaruhi oleh dampak mewabahnya pandemi Covid-19 di
berbagai daerah di Indonesia, dimana kinerja Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah masih terfokus pada penanganan dampak akibat Covid-19 tersebut.
“Realokasi anggaran yang difokuskan untuk pencegahan dan penanganan -19 penting untuk segera dilakukan pemda. Salah satunya, pemda perlu merealokasi dana darurat yang difokuskan untuk penanganan virus ini.”
63.65
22.46
6.65 0.71
13.81
0.27 0.22 0.03
TRANSFER PEMERINTAHPUSAT-DANA PERIMBANGAN
TRANSFER PEMERINTAHPUSAT-LAINNYA
TRANSFER PEMERINTAHPROVINSI
TRANSFER BANTUANKEUANGAN
Pagu Realisasi
18
- Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri, DR Safrizal Za, Timesjatim, 25 Maret 2020-
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain pendapatan daerah yang sah pada seluruh Pemerintah Daerah
Jawa Timur berupa pendapatan hibah, pendapatan darurat, dan pendapatan
lainnya. Realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah di Jawa Timur sampai
dengan triwulan I-2020 baru mencapai 0,02 persen dari target yang ditetapkan
yaitu sebesar Rp4,65 triliun atau turun secara signifikan sebesar 99,21 persen
dari tahun 2019 (y-o-y). Kontribusi realisasi ini berasal dari pendapatan lainnya
dan hibah.
B. Belanja Daerah
1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
Grafik 3.6 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Jawa Timur s.d Triwulan I Tahun 2020
Sumber : LRA Jawa Timur Pemprov/Kab/Kot/SIKD
Realisasi Belanja Pemerintah Daerah di Jawa Timur sampai dengan
triwulan I-2020 tumbuh sebesar 5,94 persen (yoy) dari tahun sebelumnya.
Adanya wabah pandemi Covid-19 menyebabkan belanja daerah lebih
diprioritaskan untuk kesehatan, bansos, dan pemulihan ekonomi.
Realisasi belanja tidak terduga pada triwulan I-2020 naik secara signifikan
dibandingkan tahun 2019 sebesar 543,92 persen, atau dari Rp17,72 miliar
menjadi Rp114,11 miliar pada triwulan I-2020. Kenaikan secara signifikan juga
terjadi pada belanja bantuan sosial triwulan I-2020, yaitu sebesar 162,12 persen
dibandingkan tahun sebelumnya (y-o-y). Diperkirakan belanja modal akan
mengalami perlambatan.
52.49 114.11 0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
45,000
50,000
BELANJAPEGAWAI
BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJABANTUAN SOSIAL
BELANJA TIDAKTERDUGA
Mili
ar R
up
iah
Pagu Realisasi Persentase
19
2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Pagu dan realisasi belanja berdasarkan lima urusan tertinggi di Jawa
Timur sampai dengan Triwulan I-2020 meliputi urusan wajib (pendidikan,
kesehatan dan pekerjaan umum), dan urusan penunjang (administrasi
pemerintahan dan keuangan). Realisasi tertinggi dicapai urusan pendidikan
sebesar Rp2,98 triliun (8,66 persen dari pagu urusan pendidikan) dan kesehatan
sebesar Rp1,78 triliun (9,01 persen dari pagu urusan kesehatan).
Grafik 3.7 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi) Lingkup Provinsi Jawa Timur s.d Triwulan I Tahun 20120
Sumber : LRA Jawa Timur Pemprov/Kab/Kot/SIKD
C. Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Tabel Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Jawa Timur s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (miliar rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi s.d Triwulan I Tahun 2020
Perkiraan Realisasi s.d Triwulan IV Tahun 2020
Rp % Realisasi Terhadap
Pagu Rp
% Realisasi Terhadap
Pagu
Pendapatan Daerah 137.900,50 22.495,10 16,31% 139.279,50 101%
Belanja Daerah 130.209,64 11.745,89 9,02% 136.720,12 105%
Surplus / Defisit (3.199,36) 9.958,91 7,29% 2.559,39 -4,00%
Sumber : LRA, Pemprov
Dampak terjadinya pandemi Covid-19 di Jatim telah mempengaruhi
diambilnya beberapa upaya kebijakan sosial dan ekonomi oleh Pemprov Jatim.
Salah satunya adalah melakukan realokasi dan refocusing APBD Jatim untuk
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
7.00%
8.00%
9.00%
10.00%
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
Pendidikan (Wajib) Kesehatan (Wajib) Pekerjaan Umum danPenataan Ruang
(Wajib)
AdministrasiPemeritahan(Penunjang)
Keuangan(Penunjang)
Pagu Realisasi
20
penanganan dampak Covid-19, melalui efisiensi Belanja Daerah yang bersumber
dari PAD, DBHCHT, DAK Bidang Kesehatan dan Dana Insentif Daerah.
Sebagian dari realokasi anggaran tersebut akan turut diimplementasikan
melalui penyaluran ke kabupaten/kota se-Jawa Timur. Berbagai kebijakan fiskal
yang diambil tentunya akan mempengaruhi hasil perkiraan pendapatan daerah dan
belanja daerah Jawa Timur selaras dengan prioritas daerah dalam menanggulangi
pandemi Covid-19. Dengan perkiraan akan terjadi Defisit Anggaran, Pemda tentu
harus memikirkan sumber-sumber Pembiayaan Pemda agar dapat menutupi defisit
anggaran tersebut.
Disamping itu Pemda tentu akan memikirkan pula terkait upaya pemulihan
ekonomi masyarakat terdampak terjadinya pandemi Covid-19 tersebut. Masyarakat
yang kehilangan pekerjaan, menurunnya penghasilan dan dihadapkan pada
pemenuhan kebutuhan dasarnya tentu akan mendorong pemda terus
mengupayakan kebijakan fiskal dalam rangka mendukung perekonomian
masyarakat tersebut. Pemda akan terus berupaya hingga akhir tahun agar
pertumbuhan ekonomi tidak terkontraksi dan mampu mencapai angka pertumbuhan
yang ideal.
Wisata Edelweis Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan
BA
B I
V
21
IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN
Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Jawa Timur s.d Triwulan I Tahun 2020
Uraian 2020 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara
33,418,579,284,942
36,357,774,377,203
69,776,353,662,145 23.92%
56,306,896,346,614
Pendapatan Perpajakan
31,328,579,433,689
5,010,471,580,936
36,339,051,014,625 10.48%
32,891,619,091,919
Pendapatan Bukan Pajak
2,089,999,851,253
17,267,712,058,727
19,357,711,909,980 -17.33%
23,415,277,254,695
Hibah -
70,282,309
70,282,309
-
Transfer -
14,079,520,455,231
14,079,520,455,231
-
Belanja Negara
24,712,051,704,377
12,319,274,497,692
37,031,326,202,069 -6.28%
39,514,444,350,708
Belanja Pemerintah
7,430,300,162,477
11,745,893,167,029
19,176,193,329,506 4.49%
18,352,034,197,492
Transfer 17,281,751,541,900
573,381,330,663
17,855,132,872,563
-15.63%
21,162,410,153,216
Surplus / (Defisit)
8,706,527,580,565
24,038,499,879,511
32,745,027,460,076 95.00%
16,792,451,995,906
Pembiayaan -
4,599,717,186,584
4,599,717,186,584
-17.15%
5,551,560,227,842
Penerimaan Pembiayaan Daerah -
4,619,785,043,108
4,619,785,043,108
-17.59%
5,605,946,509,707
Pengeluaran Pembiayaan Daerah -
20,067,856,524
20,067,856,524
-63.10%
54,386,281,865
Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran 8,706,527,580,565 28,638,217,066,095 37,344,744,646,660 67.14% 22,344,012,223,748
Sumber:LKPK Kanwil DJPb Prov. Jatim
Realisasi Pendapatan Negara konsolidasi sampai dengan triwulan I- 2020,
naik 23,92 persen dibanding tahun 2019 yaitu sebesar Rp 56,30 triliun menjadi Rp
69,77 triliun. Realisasi Belanja Negara konsolidasi 2020 mengalami penurunan
6,28 persen dari Rp 39,51 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 37,14 triliun.
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Pendapatan Pemerintah Umum atau Pendapatan Negara Konsolidasian di
Wilayah Provinsi Jawa Timur pada Triwulan I tahun 2020 sebesar Rp 69,77 triliun
naik sebesar 23,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Pendapatan Negara Konsolidasian Triwulan I-2020, porsi
terbesar adalah Pendapatan Perpajakan sebesar Rp 36,34 triliun (52,08
persen). Pendapatan Bukan Pajak sebesar Rp 19,35 triliun atau mengalami
penurunan dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 23,41 triliun. Pada Triwulan
I-2020 terdapat Hibah sebesar Rp 0,07 miliar dan Rp 14,079 triliun untuk
Transfer
22
Grafik 4.1. Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasi s.d. Triwulan I Tahun 2020 dan 2019
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Jatim
Pada struktur Pendapatan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Jatim Triwulan I-
2020, Pendapatan Pemerintah Pusat mendominasi untuk setiap jenis
Pendapatan Perpajakan. Total Pendapatan Perpajakan Konsolidasian tahun
2020 sebesar Rp 36,33 triliun. Porsi pendapatan Pemerintah Pusat mencapai
Rp 31,33 triliun atau sebesar 86,21 persen, sedangkan pendapatan Pemerintah
Daerah sebesar Rp 5,01 triliun atau sebesar 13,79 persen. Untuk Pendapatan
Bukan Pajak porsi Pemerintah Pusat sebesar 10,80 persen atau sebesar Rp
2,09 triliun sedangkan porsi pendapatan pemerintah daerah 89,20 persen atau
sebesar Rp 17,27 triliun.
. Grafik 4.2. Perbandingan Penerimaan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Konsolidasian s.d. Triwulan I Tahun 2020
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Jatim
2. Analisis Perubahan
Pemerintah Pusat masih mendominasi penerimaan jenis Pajak Dalam Negeri
yang mencapai 85,75 persen atau sebesar Rp 30,14 triliun sedangkan
pemerintah daerah memberikan kontribusi sebesar 14,25 persen atau sebesar
Rp 5,01 triliun. Untuk Pajak Perdagangan Internasional seluruhnya merupakan
kontribusi dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1,19 triliun.
Tahun 2019 Tahun 2020
Transfer - 14,079,520,455,231
Hibah - 70,282,309
Pendapatan Bukan Pajak 23,415,277,254,695 19,357,711,909,980
Pendapatan Perpajakan 32,891,619,091,919 36,339,051,014,625
58.41% 52.08%
41.59% 27.74%- 0.00%- 20.18%
-
50,000
100,000
Mili
ar R
up
iah
31,33T(86,21%)
2,09T(10,80%)
2,09T(10,80%)
(0 %)
5,01T(13,79%)
17,27T(89.20%)
0% 14,08T100%
-
10,000
20,000
30,000
40,000
Pendapatan Perpajakan Pendapatan Bukan Pajak Hibah Transfer
Mili
ar R
up
iah
Pempus Pemda
23
Grafik 4.3. Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian s.d. Triwulan I 2020
Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Jatim
3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Realisasi pendapatan triwulan I tahun 2020 sebesar Rp.55,69
memberikan dampak kenaikan terhadap PDRB yang sebesar Rp.585,55 triliun.
Realisasi tahun 2020 sebesar 55,69 triliun turun sebesar 1,08 persen dibanding
tahun 2019 yang sebesar Rp 56,30 triliun.
Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 dan Tahun 2019
Uraian 2019 2020
Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan
Penerimaan Perpajakan
32,891,619,091,919 27.11% 36,339,051,014,625 10.48%
PNBP 23,415,277,254,695 -0.68% 19,357,711,909,980 -17.33%
Total 56,306,896,346,614 13.86% 55,696,762,924,605 -1.08%
PDRB /Pert. Ekonomi 531,55T 1.48% 585,55T 10,16%
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov. Jatim
C. BELANJA KONSOLIDASIAN
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 4.4. Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Belanja Transfer Konsolidasian pada Provinsi
Jawa Timur Tahun 2020 (miliar rupiah)
Sumber : LRA
Pada umumnya, porsi pengeluaran Pemerintah Daerah melebihi porsi
pengeluaran Pemerintah Pusat. Hanya Belanja Modal dan Belanja Transfer
dari Pemerintah Pusat selalu mendominasi dalam belanja Konsolidasian ini.
30,14T(85,75%) 1,19T
(100%)
5,01T(14,25%)
0 T(0 %)
P A J A K D A L A M N E G E R I P A J A K P E R D . I N T .
Pempus Pemda
3,928 2,569
907 - - - 27 -
17,282
6,358
3,767
459 3 1
991 52 - 573
-
5,000
10,000
15,000
20,000
BelanjaPegawai
BelanjaBarang
BelanjaModal
PembayaranBunga Utang
Subsidi Hibah BantuanSosial
Belanja Lain-lain
Transfer
Mili
ar R
p
Pempus Pemda
24
2. Analisis Perubahan
Grafik 4.5. Komposisi Belanja Konsolidasian Triwulan I Tahun 2020 (Persen)
Sumber : LKPK Kanwil DJPb Provinsi Jatim
Porsi terbesar pada komposisi belanja konsolidasian Provinsi Jawa Timur pada
triwulan I-2020 adalah belanja transfer sebesar 48,37 persen. Belanja pegawai
pegawai sebesar 27,86 persen lebih besar dibanding periode yang sama tahun
2019 yaitu sebesar 25,63 persen. Belanja barang sebesar 17,16 persen lebih
besar jika dibanding tahun 2019 sebesar 14,82 persen. Sedangkan untuk
belanja modal sebesar 3,70 persen lebih tinggi dibanding tahun 2019 yang
sebesar 2,76 persen.
3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi Regional
Belanja konsolidasian Provinsi Jawa Timur pada triwulan I tahun 2020
porsi belanja pegawai dan belanja barang mendominasi yang masing-masing
sebesar 27,86 persen dan 17,16 persen, dibandingkan dengan porsi belanja
modal hanya 3,70 persen maka pemerintah berkontribusi lebih besar dalam
pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Agar pemerintah dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, perlu adanya kebijakan fiskal
untuk meningkatkan porsi belanja modal.
D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO (PDRB)
Meskipun kontribusi belanja pemerintah terhadap PDB tidak besar namun
apabila belanja itu dapat dimaksimalkan , maka akan memberi dampak positif
dalam menggerakkan daya beli dan investasi. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
adalah sebesar Rp 19,17 triliun. PDRB provinsi Jawa Timur pada triwulan I tahun
2020 sebesar Rp 585,55 triliun. Sedankan PDRB pada periode yang sama tahun
2019 adalah 531,55T. Dengan demikian PDRB provinsi Jawa Timur pada triwulan
I tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 10,16 persen .
27.86%
17.16%
3.70%0.01%0.00%2.68%0.21%
0.00%
48.37%
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Pembayaran Bunga Utang
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Belanja Lain-lain
Transfer
Desa Wisata Pujon Kidul Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
BA
B V
25
V. BERITA / ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
A. Judul Isu Fiskal Regional Terpilih I
Pemkot Kediri Siapkan Anggaran Rp20,3 Miliar untuk Penanganan Covid-19
Kediri- Pemerintah Kota Kediri bergerak cepat untuk menangani pandemi Covid-
19. Saat ini Pemkot Kediri telah menganggarkan Rp20,3 miliar. Dana tersebut
diambil dari perubahan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar
Rp15,3 miliar ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik/ Bantuan Operasional
Kesehatan yang ada di puskesmas sebesar Rp5 miliar. Jika anggaran ini nanti tidak
cukup, Pemkot Kediri akan menggunakan skema Belanja Tidak Terduga (BTT) dan
perubahan Dana Alokasi Umum (DAU). Penggunaan anggaran ini sebagian besar
dialokasikan untuk pengadaan masker, hand sanitizer, disinfektan, sprayer, dan
APD untuk rumah sakit dan puskesmas.
Sejak membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada 15 Maret
2020, Pemerintah Kota Kediri langsung bergegas untuk mencegah virus corona
masuk. Pemkot juga membuka call center 24 jam di nomor (0354) 2894000
sekaligus menerima aduan melalui aplikasi chatting WhatsApp di nomor
08113787119, juga membangun website sebagai pusat informasi Covid-19 dengan
alamat corona.kedirikota.go.id.
(Merdeka.com, Selasa, 24 Maret 2020)
B. Judul Isu Fiskal Regional Terpilih II
Bupati Madiun Ingatkan Pentingnya Perencanaan Dalam Pengelolaan Anggaran
Madiun - Bupati Madiun Ahmad Dawami mengingatkan kepala desa tentang
pentingnya perencanaan dalam pengelolaan anggaran saat memberikan sambutan
dalam acara monitoring penyaluran perdana Dana Desa 2020 di Pendapa Muda
Graha Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (31/1/2020). "Perencanaan itu harus
baik. Bicara perencanaan harus ada praperencanaan. Dalam
praperencanaan harus dilakukan identifikasi masalah,” kata Bupati Dawami di
depan ratusan kepala desa, camat dan sejumlah kepala organisasi perangkat
daerah (OPD). Dalam menyusun perencanaan, kepada kepala desa ia
mengingatkan agar terlebih dahulu membuat praperencanaan dengan membuat
klaster atau pengelompokan masing-masing masalah.
(antaranews.com, Jumat, 24 Januari 2020)
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN GEDUNG KEUANGAN NEGARA (GKN) SURABAYA I
JALAN INDRAPURA NO. 5 SURABAYA