KAJIAN EKSPERIMENTAL HEAD LOSSES
Transcript of KAJIAN EKSPERIMENTAL HEAD LOSSES
KAJIAN EKSPERIMENTAL HEAD LOSSES KATUP LIMBAH POMPA HYDRAM
Oleh :
Ir. Made Suarda, M.ENG.Ainul Ghurri, ST,MT.,PhD.Ir. I Nengah Suweden, MT.
Dr.Eng. Made Sucipta, ST,MT.
TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA
Kesederhanaan struktur dan biaya operasi yang bisa diabaikan
adalah dua alasan utama mengapa pompa hydram saat ini sangat
menarik, terutama di daerah dimana tidak tersedia akses listrik PLN
Pompa hydram adalahpompa mekanik yang memanfatkan energi kinetikaliran air melewati badanpompa sebagai energipenggeraknya, dan tidak membutuhkan energi listrik atau bahan bakar minyak.
Dengan demikian,
pompa hydram merupakan perangkat energi terbarukan.
Pompa hydram (hydraulic ram) strukturnya sederhana, terdiri dari
dua bagian yang bergerak, yaitu katup limbah (waste valve atauimpulse valve) dan katup tekan (delivery valve).
Step-1 : Acceleration Step-2 : Compression Step-3 : Delivery Step-4 : Recoil
1) Di banyak negara berkembang terdapat kebutuhan
besar untuk memompa air yang dapat diandalkan.
2) Teknologi canggih umumnya kurang tepat untuk
masyarakat pedesaan karena teknisi tidak cukup
terlatih, dan kemampuan pemeliharaan yang kurang
memadai.
3) Di banyak daerah pedesaan ketersediaan pasokan
listrik PLN belum tersedia atau terbatas atau
koneksi ke pasokan mahal.4) Hingga saat ini pompa hydram belum tersedia luas di
pasaran, dan minimnya referensi (prosedur)pembuatannya terutama panduan perancangankatupnya.
Unjuk Kerja Pompa Hydram
Bak Sumber Air Badan Pompa Pipa Penyalur Reservoar
Pipa Penggerak Katup Limbah Tabung Udara Katup Tekan
Berat katup Bentuk
katup Diameter katup Diameter
lubang Stroke
Head losses Tebal
katup
Berat katup Bentuk
katup Diameter katup Diameter
lubang Stroke
Head losses Tebal
katup
Diameter tabung
Volume tabung
Volume udara
Tebal tabung
Diameter pipa Panjang
pipa Tebal pipa Kemiringan
pipa Material pipa Koefisien
gesek Luas pnp. pipa
Volume bak
Ketinggian bak
Debit Air
Kualitas air
Diameter badan
Bentuk badan
Diameter pipa
Panjang pipa
Tebal pipa
Material pipa
Luas pnp. pipa
Koefisien gesek
Ketinggian reservoar
Volume reservoar
1) Kehilangan energi atau head losses aliran
air melewati katup limbah adalah besarnya
perubahan energi aliran sebelum dan
sesudah katup limbah tersebut.
1) Disain katup limbah yang baik
dan penyetelan panjang
langkah (bukaan katup) yang
tepat merupakan faktor penting
untuk operasi pompa yang
halus dan efisien.
2) Katup limbah harus mampu
menutup dengan cepat untuk
menghasilkan tekanan tinggi
pada saat terjadi water
hammer.
3) Diameter lubang katup limbah
harus sama atau lebih besar
dengan diameter pipa
penggerak untuk menghindari
terhambatnya aliran air keluar
katup limbah [9].
Friction drag mengakibatkan kehilanganenergi atau head losses aliran air melewati katup limbah yang merupakanbesarnya perubahan energi aliransebelum dan sesudah katup limbahtersebut.
Untuk mendapatkan rasio diameter lubangaliran katup limbah terhadap diameter pipaenggerak yang menghasilkan head losses aliranmelewati katup limbah yang paling kecil
Spesifikasi model pompa
hydram sebagai berikut:1. Tinggi permukaan air ada
bak penggerak (drivehead), Zs=1,52 m
2. Tinggi maksimumpemompaan (delivery head) Zd=32 m, yang diatur denganmenggunakan katupkontrol pada pipapenyalur.
3. Diameter pipa penggerakDs=36 mm denganpanjang maksimumLs=12,2 m yang dibagimenjadi 36 segmendengan panjang segmen0,339 m
4. Diameter pipa penyalurDd=12 mm denganpanjang 1,36 m
5. Panjang langkahmaksimum katup limbah3,81 mm
6. Luas penampang piringankatup limbah 1134 mm2
7. Massa katup limbah(bagian yang bergerak) 0,273 kg
8. Volume tabung tekan0,0083 m3
Variabel:
1. Diameter Katup Limbah
2. Massa Katup Limbah
3. Panjang Langkah Katup
Limbah
D
1. Persiapan pompa dan alat bantu pengujian katup limbah, dengan ketinggian suplai Zs = 1,5
meter, diameter pipa penggerak 1¼ inchi dan panjang Ls = 9 meter.
2. Setup pompa hydram dengan katup tekan limbah berdiameter lubang katup 32
mm.Timbang dan catat massa bagian katup libah yang bergerak (mkl)
3. Setup ketinggian tekan Zd = 2 meter
4. Alirkan air ke bak penggerak sampai penuh dan dijaga dalam kondisi selalu over-flow
supaya ketinggian head penggeraknya konstan
5. Buka gate valve, untuk mengalirkan air dari bak drive ke badan pompa.
6. Start kerja pompa dengan cara membuka dan menutup katup limbah agar pompa dapat
bekerja dan biarkan pompa berjalan beberapa saat
7. Setelah pompa bekerja dan telah stabil lakukan pencatatan data seperti waktu untuk
volume air 20 liter yang keluar dari katup limbah (Tw), waktu untuk volume air 3 liter
yang keluar dari pipa tekan (Td) serta panjang pipa transmisi (Ld), tekanan pada
manometer, dan frekuensi siklus kerja pompa (F).
8. Ulangi langkah 7 sebanyak 3 (tiga) kali
9. Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 8 untuk ketinggian (statik) tekan 4, 6, 8, 10, 12,
14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 30, dan 32 meter.
10. Ulangi langkah 3 sampai dengan 9 untuk variasi panjang langkah katup.
11. Ulangi langkah 3 sampai dengan 10 untuk variasi massa katup
12. Ulangi langkah 2 sampai dengan 11 untuk variasi diameter lubang katup 37, 42, 47, dan 52
mm.
Dengan membandingkan keempat grafik tersebut dapat
diidentifikasi bahwa diameter lubang dudukan katup limbah 42 mm
menghasilkan head losses paling rendah. Ini berarti dengan
diameter pipa penggerak 32 mm maka rasio optimal yang paling
sesuai diterapkan dalam pembuatan desain katup limbah pompa
hydram adalah sekitar 130 persen atau pada rasio luas
penampangnya sekitar 172 persen.
Disamping itu pada rasio diameter tersebut menghasilkan debit
aliran air melewati katup limbah yang paling besar. Sehingga
perubahan momentum dan gaya impulse yang akan terjadi juga
paling besar. Akan tetapi pada rasio diameter yang lebih besar,
yaitu pada diameter lubang katup 47 mm head losses yang terjadi
lebih besar, dan debit alirannya lebih kecil karena luas penampang
celah aliran antara piringan katup dan dinding dalam badan pompa
lebih sempit sehingga terjadi pencekikan aliran air saat keluar
katup limbah.
Diameter lubang aliran pada dudukan
katup limbah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap head losses dan debit
aliran yang terjadi pada sistem pompa
hydram. Rasio antara diameter lubang
dudukan katup limbah dan diameter pipa
penggerak yang paling optimal adalah
sekitar 130 persen atau pada rasio luaspenampangnya sekitar 172 persen.