KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya...

82
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda Triwulan II-2011

Transcript of KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya...

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Timur

Kantor Bank Indonesia Samarinda

Triwulan II-2011

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya

ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim)

periode triwulan II-2011 dapat dirampung. Buku KER ini mengulas perkembangan

ekonomi,perbankan,keuangan daerah, sistem pembayaran, dan outlook Kaltim dalam

rangka pemberian informasi yang komprehensif kepada stakeholders Bank Indonesia.

Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu sumber rujukan bagi

pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, dan pihak-pihak

lainnya yang membutuhkan serta memiliki perhatian terhadap perkembangan ekonomi

Kalimantan Timur.

Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah

Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan II-2011 sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi pada triwulan II-2011 mengalami peningkatan pertumbuhan

sebesar 1,83% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2011

yang sebesar 1,43% (yoy), Akan tetapi pertumbuhan ekonomi kaltim tersebut lebih

rendah jika dibandingkan pertumbuhan PDB Nasional yang mencapai 6,49%.

2. Laju inf lasi t riw ulanan Kaltim pada triwulan II-2011 mencapai 8,55% (yoy) , lebih

tinggi dibandingkan inflasi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 7,59% (yoy). Laju

inflasi tahunan Kaltim ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan

nasional yang tercatat sebesar 5,54 % (yoy). Angka inflasi Kaltim tersebut merupakan

gabungan inflasi (IHK) yang terjadi di Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan, masing-

masing sebesar 8,21% (yoy), 8,68% (yoy) dan 9,31% (yoy)

3. Kinerja usaha perbankan Kaltim masih menunjukan perkembangan yang

menggembirakan.

a) Dari sisi penghimpunan dana, simpanan dana masyarakat pada bank-bank

umum se Kalimantan Timur selama periode laporan mencapai Rp 56,29 t rilyun

b) Sementara dari sisi penyaluran dana, total kredit atas dasar lokasi kantor selama

triwulan II-2011 mencapai Rp. 36,28 t rilyun, tumbuh 7,88% (qtq) atau lebih

tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2011 sebesar

3,40% (qtq). Berdasarkan lokasi proyek, kredit yang disalurkan sistem perbankan

secara nasional untuk kaltim tercatat meningkat sebesar 1,32%(qtq) dibandingkan

dengan posisi kredit pada triwulan sebelumnya sehingga posisinya menjadi Rp

50,93 t rilyun pada triwulan II tahun 2011 (s.d posisi Mei).

c) Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui

bahwa rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek

mencapai 90,48% lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor

di Kaltim yang sebesar 64,47%.

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

d) Pembiayaan berskala mikro, kecil, dan menengah (MKM) yang berhasil disalurkan

bank umum yang berkantor di Kaltim selama periode laporan mencapai 63,16%

atau Rp. 22,91 trilyun dari total kredit sebesar Rp.36,28 trilyun. Secara triwulan,

pertumbuhan kredit MKM Kaltim pada triwulan laporan mengalami mengalami

peningkatan 6,60% (qtq) atau memiliki arah yang sama jika dibandingkan dengan

pertumbuhan total kredit yang naik sebesar 7,88% (qtq).

4. Dengan mencermati berbagai faktor, perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan

III-2011 diperkirakan akan mengalami peningkatan pertumbuhan, dengan perkiraan

laju pertumbuhan berkisar antara 2,9% s.d. 3,9% (yoy).

Dari sisi permintaan pertumbuhan positif didukung oleh meningkatnya kinerja

ekspor Kalimantan Timur dan semakin mengeliatnya kegiatan investasi seiring dengan

meningkatnya pembangunan infrastruktur di Kaltim yang mulai dilakukan. Sedangkan dari

sisi penawaran pertumbuhan ekonomi Kaltim masih didukung oleh perkembangan positif

di sektor pertambangan dan penggalian yang diperkirakan masih tinggi karena stabilnya

permintaan dan masih tingginya harga komoditas unggulan Kaltim yaitu batubara dan

minyak mentah di pasar internasional

Akhirnya kami menyadari bahwa buku kajian ini masih belum sempurna, sehingga

memerlukan perbaikan secara terus menerus. Oleh karena itu, masukan dan kritik yang

membangun sangat kami harapkan demi peningkatan kualitas publikasi ini dimasa

mendatang. Dalam penyusunan kajian ini, kami banyak memperoleh bantuan

data/informasi dari berbagai pihak seperti perbankan dan instansi pemerintah

daerah,BUMN maupun swasta sehingga kajian ini menjadi lebih informatif. Atas seluruh

bantuan tersebut kami mengucapkan banyak terima akasih dan apresiasi setinggi-

tingginya. Harapan kami, hubungan baik yang terjalin selama ini terus berlangsung bahkan

dapat ditingkatkan di masa yang akan datang

Samarinda, Agustus 2011

BANK INDONESIA SAMARINDA

Androecia Darw is

Pemimpin

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................................. vi

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................................................. viii

RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................................... 1

I Gambaran Umum ................................................................................................................................. 1

II Assesmen Perekonomian ..................................................................................................................... 1

III Assesmen Inflasi ................................................................................................................................... 2

IV Assesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran ................................................................................... 2

1 Perbankan .......................................................................................................................................... 2

2 Sistem Pembayaran ........................................................................................................................... 3

V Perkiraan ............................................................................................................................................... 3

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ........................................................................ 5

1.1 Gambaran Umum ................................................................................................................................ 5

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan ................................................................................. 6

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ............................................................................................................. 6

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ............................................................................................................. 8

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) ................................................................ 9

1.2.4 Ekspor dan Impor ......................................................................................................................... 9

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ................................................................................ 13

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ........................................................ 14

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ....................................................................................... 14

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ........................................................................................................ 15

1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih ....................................................................................................... 16

1.3.5 Sektor Bangunan ........................................................................................................................ 17

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran .................................................................................. 17

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ...................................................................................... 18

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ................................................................. 19

1.3.9 Sektor Jasa-Jasa.......................................................................................................................... 20

Boks.1 Analisis Efisiensi Sektor Perekonomian Kalimantan Timur ........................................................ 21

BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI ....................................................................................... 25

2.1 Gambaran Umum .............................................................................................................................. 25

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) ..................................................................................................................... 27

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq) ................................................................................... 27

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan(qtq) .................................................................................... 28

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq) ........................................................................................ 29

2.3 Inflasi Tahunan (yoy) ......................................................................................................................... 30

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ................................................................................................ 30

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ................................................................................................ 31

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ..................................................................................................... 32

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ................................................................................ 34

3.1 Gambaran Umum .............................................................................................................................. 34

3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum .................................................................................................. 35

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ................................................................................................. 35

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat .............................................................................................. 36

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum .................................................................................................. 37

a. Kredit Bank Umum ber-Kantor di Kaltim ............................................................................... 37

b. Kredit Bank Umum ber-Lokasi Proyek di Kaltim .................................................................... 39

3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil Dan Menengah (MKM) .............................................................. 43

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ..................................................................... 45

a. Perkembangan Aset BPR ........................................................................................................ 45

b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR .................................................................................. 46

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ...................................................................................... 46

3.5 Assesmen Risiko Perbankan .............................................................................................................. 47

3.5.1 Risiko Kredit ............................................................................................................................... 47

3.5.2 Risiko Likuiditas .......................................................................................................................... 48

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

3.5.3 Risiko Pasar ................................................................................................................................ 49

BAB IV KEUANGAN DAERAH ............................................................................................................. 50

4.1 Gambaran Umum .............................................................................................................................. 50

4.2 Pendapatan ....................................................................................................................................... 51

4.3 Belanja ............................................................................................................................................... 53

Boks.2 Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Kalimantan Timur 2011 ...................................... 56

BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ................................................................................ 60

5.1 Gambaran Umum .............................................................................................................................. 60

5.2 Perkembangan Transaksi Tunai ........................................................................................................ 60

5.2.1 Perkembangan Peredaran Uang Kartal ..................................................................................... 60

5.3 Perkembangan Transaksi Non Tunai ................................................................................................. 62

5.3.1 Perkembangan Transaksi Kliring ................................................................................................ 62

5.3.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ............................................................................................. 62

BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN ................................... 64

6.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur..................................................................... 64

6.2 Kesejahteraan ................................................................................................................................... 65

BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH ........................................................................ 66

7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan III-2011 ............................................................................ 66

7.2 Prospek Perkembangan Inflasi .......................................................................................................... 67

LAMPIRAN

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ........................................................... 6

1.2 Komoditas Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan II-2011 ........................................................... 11

1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan II-2011(HS 2 Digit, Dalam Juta USD) ........................................................................................... 12

1.4 Pertumbuhan PDRB Sektor Kalimantan Timur ....................................................................... 13

B1.1 Perkembangan Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Kota .................................................... 21

B1.2 Perkembangan Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor .................................................. 21

B1.3 Perkembangan Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Kota .................................................. 22

B1.4 Perkembangan Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor ............................................... 22

2.1 Inflasi Di Kalimantan Timur Triwulan II-2011 .......................................................................... 24

2.2 Inflasi Triwulan (qtq) Di Kota Samarinda ................................................................................. 26

2.3 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Samarinda ............................................................ 27

2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) Di Kota Balikpapan ............................................................................ 27

2.5 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Balikpapan ............................................................ 28

2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) Di Kota Tarakan ................................................................................. 28

2.7 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Tarakan ................................................................. 29

2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang Dan Jasa .................................. 29

2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan Menurut Kelompok Barang Dan Jasa ................................. 30

2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan Menurut Kelompok Barang Dan Jasa ...................................... 31

2.11 Perkembangan Inflasi Tahunan Kalender Nasional ,Kaltim & Kota ......................................... 31

2.12 Daftar Komoditas Dengan Andil Inflasi Terbesar ................................................................... 32

3.1 Perkembangan Asset Bersih Dan Aktiva Produktif Bank Umum ............................................ 34

3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana Pada Bank Umum ........................................................ 36

3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum Berkantor Di Kaltim ........................................................ 38

3.4 Jumlah Kredit Bank Umum Beralokasi Proyek Di Kaltim ........................................................ 40

3.5 Perbandingan Kredit Lokasi Proyek Dan DPK Kab / Kota ........................................................ 41

3.6 Perkembangan Kredit Umum Menurut Skala Kredit .............................................................. 42

3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum .............................................................................. 43

3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) ................................................. 44

3.9 Perkembangan Usaha BPR Di Kalimantan Timur .................................................................... 46

3.10 Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum .................................................................... 46

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Bank Umum .................................... 47

3.12 Struktur Jangka Waktu DPK .................................................................................................... 48

4.1 Realisasi Komponen Pendapatan APBD Kaltim Semester I-2011 ........................................... 52

4.2 Realisasi Komponen Belanja APBD Kaltim Semester I-2011 .................................................... 54

B2.1 Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan .............................................................. 58

B2.2 Perkembangan Fisik dan Keuangan Pembangunan Jalan Tol ................................................. 59

5.1 Perkembangan Transaksi RTGS Di Kalimantan Timur ............................................................. 63

6.1 Perkembnagn Ketenagakerjaan Di Kalimantan Timur ............................................................ 65

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

DAFTAR GRAFIK Halaman

1.1 Pertumbuhan PDB Nasional vs PDRB Kaltim (yoy) ................................................................... 5

1.2 Perkembangan indeks Keyakinan Konsumen ........................................................................... 7

1.3 Indeks Kondisi Ekonomi ............................................................................................................ 7

1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen .................................................................................................... 7

1.5 Kredit Konsumsi ........................................................................................................................ 7

1.6 Konsumsi Pemda APBD ............................................................................................................. 8

1.7 Realisasi Investasi ...................................................................................................................... 9

1.8 Kredit Investasi .......................................................................................................................... 9

1.9 Nilai Ekspor Non Migas Kaltim ................................................................................................ 10

1.10 Volume Ekspor Non Migas Kaltim ........................................................................................... 10

1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama ekspor Non Migas Kaltim ................................ 10

1.12 Nilai Impor Non Migas Kaltim ................................................................................................. 11

1.13 Volume Impor non Migas Kaltim ............................................................................................ 11

1.14 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Non Migas Kaltim ...................................... 12

1.15 Indeks Produksi Padi ............................................................................................................... 14

1.16 Indeks Produksi ....................................................................................................................... 14

1.17 Kredit Sektor Pertanian ........................................................................................................... 14

1.18 Produksi Pertambangan Batubara .......................................................................................... 15

1.19 Kredit Sektor Pertambangan ................................................................................................... 15

1.20 Produksi Kilang Minyak ........................................................................................................... 16

1.21 Produksi LNG ............................................................................................................................ 16

1.22 Kredit Sektor Industri ............................................................................................................... 16

1.23 Kredit Sektor listrik dan Air ...................................................................................................... 17

1.24 Kredit Konstruksi ..................................................................................................................... 17

1.25 Indeks Sektor Perdagangan .................................................................................................... 18

1.26 Kredit Perdagangan ................................................................................................................. 18

1.27 Penumpang Angkutan Darat ................................................................................................... 18

1.28 Perkembangan Kredit Kaltim .................................................................................................. 19

2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy) ..................................................................................... 24

2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti kaltim (yoy) .................................................................... 25

2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (MTM) ................................................................. 25

3.1 Kinerja Triwulan Kegiatan Usaha Perbankan(qtq) .................................................................. 33

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

3.2 Kinerja Tahunan Kegiatan Usaha Perbankan kaltim dan nasional (yoy) ................................. 33

3.3 Perkembangan Simpanan Masyarakat .................................................................................... 35

3.4 Suku Bunga kredit ................................................................................................................... 36

3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Berkantor Di Kaltim ........................................................ 37

3.6 Perkembangan Kredit Lokasi Proyek ...................................................................................... 39

3.7 Perkembangan Aset BPR ........................................................................................................ 44

3.8 Perkembangan DPK BPR ......................................................................................................... 45

3.9 Perkembangan Kredit atau Pembiayaan BPR ......................................................................... 45

3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ......................................................................... 48

4.1 Realisasi Pendapatan (Nilai) .................................................................................................... 50

4.2 Realisasi Pendapatan (Prosentase) ......................................................................................... 50

4.3 Realisasi Belanja (Nilai) ........................................................................................................... 51

4.4 Realisasi Belanja (Prosentasi) .................................................................................................. 52

4.5 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kalimantan Timur Semester I-2011 .................................. 52

4.6 Realisasi Pendapatan Transfer Kalimantan Timur Semester I-2011 ........................................ 53

4.7 Realisasi Belanja Operasi (Rp Miliar) Semester I-2011 ............................................................ 54

4.8 Realisasi Belanja Modal (Rp Miliar) Semester I-2011 .............................................................. 55

5.1 Peredaran Uang Kartal di Kaltim ............................................................................................. 60

5.2 Peredaran Uang Kartal di Wilker KBI ....................................................................................... 61

5.3 Perkembangan PTTB per Wilker KBI ....................................................................................... 61

5.4 Perkembangan Transaksi Kliring di Kaltim ............................................................................... 62

5.5 Perkembangan Transaksi RTGS di Kaltim ................................................................................ 62

5.6 Perkembangan RTGS Per Wilayah Kerja KBI ............................................................................ 63

6.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ........................................................................ 64

6.2 Perkembangan Nominal Jaminan Hari Tua Jamsostek ............................................................ 65

6.3 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ....................................................................... 66

6.4 Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan ..................................................................... 66

7.1 Indeks Ekspektasi Konsumen .................................................................................................. 67

7.2 Harga Komoditas Minyak dan Batubara .................................................................................. 67

7.3 Harga Komoditas Gula ............................................................................................................. 68

7.4 Harga Minyak Kelapa Sawit ..................................................................................................... 68

7.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) .................................. 68

7.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2) .................................. 69

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Ringkasan Eksekutif

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

1

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II-

2011 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 1,83%

(yoy), pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang mengalami

pertumbuhan sebesar 1,43% (yoy).

Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan

ekonomi disebabkan oleh peningkatan kinerja

konsumsi rumah tangga yang disebabkan oleh

meningkatnya permintaan masyarakat terutama

komoditas makanan karena memasuki musim

liburan dan adanya even nasional Penas KTNA di

Kutai Kartanegara. Sementara itu kinerja ekspor dan

kegiatan investasi di Kaltim mengalami perlambatan.

PERKEMBANGAN INFLASI

Selama periode laju inflasi Kalimantan Timur

meningkat yakni dari sebesar 8,55% dari triwulan

sebelumnya 7,59% (yoy) hal ini ditopang oleh tren

meningkatnya laju inflasi secara bulanan pada April,

Mei dan Juni 2011, yaitu masing-masing sebesar

0,09%, -1,57% dan 3,31%

Meningkatnya laju inflasi Kalimantan Timur terutama

bersumber dari kenaikan harga biaya pendidikan,

kenaikan harga bahan makanan pada bulan Juni

seperti daging ayam ras, ikan bandeng, ikan layang,

ikan tongkol, udang basah, dan tomat sayur, serta

disumbangkan dari kenaikan harga kelompok

komoditas sandang yang berasal dari peningkatan

harga emas perhiasan di Samarinda dan Balikpapan.

Perekonomian Kalimantan Timur tumbuh meningkat

Dari sisi permintaan peningkatan

pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga

Laju inflasi tahunan Kalimantan Timur meningkat

Faktor penyebab meningkatnya laju inflasi terutama adalah disebabkan oleh kenaikan

harga bahan makanan dan biaya pendidikan

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

2

PERKEMBANGAN PERBANKAN

Intermedasi perbankan cenderung membaik, hal ini tercermin

dari pertumbuhan positif yang dialami oleh sebagian besar

indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi

pertumbuhan aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK)

dan penyaluran kredit perbankan yang mengalami

peningkatan secara triwulanan masing-masing sebesar

7,93%, 6,50% dan 7,88% (qtq). Begitu juga bila dilihat

pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang menunjukkan

perkembangan kinerja yang positif pada Aset, DPK, dan Kredit

bank umum di Kaltim yang mengalami peningkatan cukup

tinggi masing-masing sebesar 18,24%, 17,70%, dan 28,98%,

searah dengan pertumbuhan nasional yang mengalami

peningkatan masing-masing sebesar 17,11%, 14,37% dan

19,10%. Sementara itu kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

menunjukkan perkembangan kinerja yang melambat. Hal ini

terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset, DPK, Kredit BPR yang

mencapai 13,26%, 8,69%, dan 13,65% (yoy), lebih rendah

jika dibandingkan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan

sebelumnya yang masing-masing tumbuh mencapai 15,45%,

10,79%, dan 14,50% (yoy).

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Realisasi APBD Kaltim semester I tahun 2011

mengalami peningkatan secara nilai dan secara prosentase

jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada semester I

tahun 2010. Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2011

yang sudah terealisasi pada semester I secara nilai mencapai

Rp. 4,32 trilyun atau mengalami kenaikan 27,3% (yoy) jika

dibandingkan dengan total pendapatan pada Semester I

tahun 2010 yang sebesar Rp. 3,41 trilyun.

Apabila dilihat rinciannya, realisasi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) pada semester I tahun 2011 tercatat sebesar Rp.

2,02 trilyun atau meningkat 21,70% jika dibandingkan

dengan realisasi APBD semester I tahun 2010 yang sebesar

Belanja Pemerintah Kalimantan Timur

BbhS

G

Peran perbankan terhadap perekonomian Kalimantan

Timur menunjukan peningkatan

Tingkat ketergantungan Kalimantan Timur atas dana

Transfer pemerintah pusat lebih tinggi dari daerah lain, ini dapat

dilihat dari Realisasi pembelanjaan Kaltim tahun

2011

Realisasi APBD Provinsi Kalimantan Timur

mengalami peningkatan

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

3

Rp. 1,3 trilyun. Secara prosentase realisasi PAD pada semester I-

2011 mencapai 76,60% dari total anggaran, lebih tinggi dari

realisasi semester I tahun sebelumnya yang sebesar 62,82%.

Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan Timur

semester I tahun 2011 mencapai Rp. 2,10 trilyun atau secara

prosentase sebesar 29,01%. Realisasi ini mengalami peningkatan

baik secara nilai maupun secara prosentase jika dibandingkan

dengan realisasi belanja pada APBD semester I tahun 2010 yang

mencapai Rp 1,48 trilyun (24,88%). Apabila dilihat menurut

rincian jenis belanja, belanja operasi, belanja modal, dan transfer

mencapai prosentase realisasi masing-masing sebesar 22,20%,

23,04%, dan 73,23%

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan sistem pembayaran tunai di Kalimantan Timur

pada triwulan II-2011 menunjukkan pertumbuhan positif,

ditunjukan oleh perkembangan transaksi tunai yang mencapai Rp.

3,32 trilyun pada triwulan II-2011 atau meningkat sebesar

104,12% (yoy). Sementara itu transaksi pembayaran melalui

kliring di wilayah Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan dari

sisi nilai dan volume masing-masing sebesar 15,20% dan 2,25%

(yoy), begitu halnya transaksi pembayaran melalui Bank Indonesia

Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk wilayah Kalimantan

Timur juga mengalami peningkatan dari sisi nilai untuk transaksi

masuk ke Kaltim.

PENGEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenaga kerjaan diKalimantan Timur menunjukan

penurunan. Indikasi ini terlihat dari pencairan Jaminan Hari Tua

(JHT) Jamsostek yang secara nominal mengalami peningkatan dari

Rp 15,56 milyar pada triwulan I-2011 menjadi Rp 17,41 milyar

pada triwulan II-2011

peningkatan

Transaksi sistem pembayaran

tunai dan non tunai di Kalimantan Timur

menunjukan peningkatan

Indikator perkembangan ketenagakerjaan di Kaltim

mengalami penurunan

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

4

Kondisi kesejahteraan di Kalimantan Timur juga menunjukan

penurunan diindikasikan oleh turunnya Indeks Ekspektasi

Konsumen yang turun dari rata-rata 126.66 pada triwulan I-

2011 menjadi rata-rata 124.28 di triwulan II 2011.

PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III-2011

diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada kisaran 2,9% s.d

3,9% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan

sebelumnya. Dari sisi permintaan pertumbuhan positif

didukung oleh meningkatnya kinerja ekspor Kalimantan Timur

dan semakin mengeliatnya kegiatan investasi, sedangkan dari

sisi penawaran pertumbuhan didukung oleh peningkatan

kinerja sektor pertambangan dan penggalian.

Tekanan Inflasi pada triwulan III-2011 diperkirakan mengalami

peningkatan yang diindikasikan oleh kenaikan harga beberapa

komoditas utama bahan kebutuhan pokok di Samarinda

diantaranya beras, daging sapi, daging ayam, bawang merah,

cabe merah besar. Faktor pendorong inflasi lainnya adalah

peningkatan harga kelompok sandang (harga pakaian dan

emas perhiasan) memasuki bulan Ramadhan dan perayaan hari

raya lebaran.

Indikator kesejahteraan Kalimantan Timur menurun

Prospek Kalimantan Timur pada triwulan III-2011

diperkirakan akan tumbuh meningkat

Dari sisi harga inflasi

Kalimantan Timur triwulan III-2011 diperkirakan akan

meningkat dan berada pada kisaran 7,30% + 0,5 (yoy)

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

5

PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN EEKKOONNOOMMII MMAAKKRROO RREEGGIIOONNAALL

1.1 Gambaran Umum

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II-2011 tumbuh secara positif,

yaitu sebesar 1,83% (yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan I-

2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,43% (yoy), namun lebih rendah jika

dibandingkan PDB Nasional yang tumbuh sebesar 6,49% (Grafik 1.1). Secara triwulanan,

pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I-2011 meningkat sebesar 0,89%(qtq),

berbeda arah jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi sebesar -0,27%.

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2007 2008 2009 2010 2011

Kaltim 0.1 0.3 1.2 3.1 6.6 6.8 4.5 1.4 0.3 -0. 2.8 5.5 6.8 7.0 3.7 2.3 1.4 1.8

Nasional 6.0 6.3 6.5 6.5 6.2 6.4 6.3 5.5 4.5 4.0 4.1 5.4 5.6 6.1 5.8 6.1 6.5 6.5

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

(% yoy) Kaltim Nasional

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara tahunan

pada triwulan II-2011 terutama berasal dari peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga

yang disebabkan oleh peningkatan permintaan terutama komoditas makanan karena

memasuki musim libur sekolah dan penyelenggaran even Penas KTNA di Kutai

Kartanegara. Sementara itu kinerja ekspor Kaltim sebagai faktor utama dari sisi

permintaan mengalami perlambatan, disebabkan melambatnya ekspor komoditas utama

Kaltim ke luar negeri, begitu pula pertumbuhan kegiatan investasi dan belanja pemerintah

yang sedikit melambat. Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi masih

didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan penggalian yang

dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor masih baiknya permintaan

dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan II-

2011. Selain itu sektor lainnya yang turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan

adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran karena penyelenggaraan even Penas

KTNA di Kutai Kartanegara pada bulan Juni 2011.

BAB I

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

6

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan

Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan disumbangkan

secara positif oleh sebagian besar komponen permintaan. Kontribusi pertumbuhan PDRB

tertinggi berasal dari kegiatan investasi yaitu sebesar 0,81%, diikuti oleh konsumsi rumah

tangga sebesar 0,69%, serta pengeluaran pemerintah sebesar 0,37%. Demikian juga

kinerja ekspor Kaltim memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Kaltim di

triwulan II-2011 yaitu sebesar 0,46% (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11

Konsumsi Rumah Tangga 5.46 5.31 5.46 0.75 0.70 0.69

Makanan 3.07 3.33 4.22 0.20 0.21 0.26

Non Makanan 7.82 7.25 6.66 0.55 0.49 0.43

Pengeluaran KLSN 5.17 4.84 4.20 0.01 0.01 0.01

Pengeluaran Pemerintah 5.93 7.03 6.75 0.35 0.40 0.37

Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 7.35 7.86 6.18 1.05 1.08 0.81

Perubahan Stok 5.81 5.40 4.11 0.05 0.04 0.03

Ekspor 1.30 0.42 0.18 1.40 0.46 0.19

Ekspor LN 1.34 0.50 0.06 1.03 0.38 0.05

Ekspor Antar Daerah 1.19 0.26 0.44 0.38 0.08 0.13

Impor 2.88 2.87 1.17 1.23 1.18 0.47

Impor LN 3.65 -0.21 -4.89 0.86 -0.05 -1.00

Impor Antar Daerah 2.06 6.12 7.55 0.40 1.18 1.50

Ekspor Neto -0.16 -1.84 -0.77 -0.11 -1.22 -0.52

PDRB 2.36 1.43 1.84 2.36 1.43 1.84

Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pertumbuhan Jenis Penggunaan

Sumber : BPS Kaltim, diolah

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi Rumah Tangga di Kalimantan Timur pada triwulan II-2011 mengalami

ekspansi sebesar 5,46%(yoy), meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 5,31%. Peningkatan konsumsi rumah tangga pada periode triwulan

laporan ini berasal dari peningkatan konsumsi makanan, dipengaruhi oleh meningkatnya

permintaan masyarakat memasuki musim liburan sekolah dan dipicu oleh

penyelenggaraan even penas KTNA pada bulan Juni 2011 di Kutai Kartanegara sehingga

meningkatkan konsumsi makanan di Kutai Kertanegara, Samarinda, dan Balikpapan,

sedangkan konsumsi non makanan relatif melambat. Berdasarkan hasil Survei Konsumen

(SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada triwulan II tahun 2011, Indeks

Keyakinan Konsumen (IKK) secara umum masih menunjukkan optimisme masyarakat

Kaltim (diatas level 100), dengan level keyakinan yang cukup tinggi pada bulan April dan

Mei 2011 (Grafik 1.2), sedangkan pada bulan Juni mengalami penurunan.

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

7

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

(Indeks) Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi EkonomiIndeks Ekspektasi Konsumen Garis 100

Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Indeks Keyakinan Konsumen yang menunjukkan masih tingginya optimisme

masyarakat pada triwulan laporan ini (terutama pada April dan Mei 2011) disebabkan

oleh masih tingginya optimisme terhadap kondisi ekonomi (IKE) terutama yang berasal

dari meningkatnya penghasilan pada periode tersebut, juga didukung dari masih

positifnya ekspektasi konsumen (IEK) terutama berasal dari ekspektasi terhadap

penghasilan dan kondisi ekonomi (Grafik 1.3). Begitu pula ekspektasi masyarakat

terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan yang menunjukkan peningkatan optimisme

dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.4). Semakin banyaknya proyek

pembangunan infrastruktur serta meningkatnya kegiatan investasi di Kaltim menjadi

faktor yang cukup menjaga ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Indeks

Penghasilan Saat Ini

Pembelian Durable Goods

Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini

Garis 100

02040

60

80

100120

140

160180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Indeks

Ekspektasi Penghasilan

Ekspektasi Ekonomi

Ekspektasi Ketersediaan Lap.Kerja

Garis 100

Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Grafik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

8

Peningkatan konsumsi rumah tangga di

Kalimantan Timur masih didorong oleh

pertumbuhan positif kredit konsumsi

pada triwulan I-2011 secara tahunan

sebesar 25,77%, atau meningkat dari

Rp. 9,99 trilyun pada triwulan II-2010

menjadi Rp. 12,57 trilyun pada triwulan

II-2011 (Grafik 1.5). Pertumbuhan ini

sedikit melambat jika dibandingkan

triwulan lalu yang tumbuh 30,54%

(yoy). Namun demikian, perkembangan

kredit konsumsi ini mengalami

peningkatan secara triwulanan yaitu sebesar 5,04%(qtq) dibandingkan triwulan

sebelumnya dimana kredit yang tersalurkan sebesar Rp. 11,97 trilyun.

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah pada

triwulan kedua tahun 2011 mengalami

pertumbuhan sebesar 6,75% (yoy),

sedikit melambat jika dibandingkan

dengan pertumbuhan pada triwulan I-

2011 yang tercatat sebesar 7,03%.

Perlambatan pertumbuhan belanja

pemerintah daerah pada triwulan II-

2011 ditunjukkan oleh melambatnya

konsumsi Pemda APBD secara tahunan

(Grafik 1.6), yang disebabkan oleh

melambatnya belanja operasi yang disebabkan oleh realisasi belanja barang dan belanja

keuangan yang cukup rendah sampai dengan semester I-2011. Sementara itu belanja

modal menunjukkan peningkatan realisasi keuangan dan fisik secara tahunan dan relatif

meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya

realisasi belanja jalan, irigasi dan jaringan yang cukup tinggi yang ditunjukkan oleh

semakin meningkatnya kegiatan proyek pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan

yang sangat besar di Kaltim seperti pembangunan jalan freeway Balikpapan-Samarinda

dan pembangunan jembatan pulau Balang.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

0

50

100

150

200

250

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Konsumsi Pemda (APBD) g(yoy)

Grafik 1.6 Konsumsi Pemda APBD

Sumber : Prompt Indicator BPS

0%

20%

40%

60%

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Konsumsi growth (yoy)

Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

9

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada

triwulan II-2011 mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 6,18%(yoy), setelah

tumbuh 7,86% pada triwulan I-2010. Melambatnya pertumbuhan PMTDB sebagai proksi

kegiatan investasi dapat dilihat dari melambatnya rencana investasi pada triwulan laporan

(Grafik 1.7), sementara itu faktor positif yang masih menjadi pendorong pertumbuhan

PMTDB pada periode berjalan ini dapat terlihat dari realisasi investasi dan konsumsi Listrik

industri yang menunjukkan trend peningkatan. Perlambatan pertumbuhan investasi juga

ditunjukkan oleh melambatnya faktor pembiayaan kredit investasi perbankan berdasarkan

lokasi proyek di Kaltim yang mencapai Rp. 16,94 trilyun, tumbuh sebesar 22,48% atau

melambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 32,89%

(yoy) (Grafik 1.8).

0%

5%

10%

80

85

90

95

100

105

110

115

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Rencana Investasi g (yoy)

0%

20%

40%

60%

0

3000

6000

9000

12000

15000

18000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Investasi growth (yoy)

Grafik 1.7 Realisasi Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia

1.2.4 Ekspor dan Impor

Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan II-2011 tumbuh positif sebesar

0,18%(yoy), mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor

triwulan I-2011 yang tumbuh sebesar 0,42%. Perlambatan pertumbuhan disebabkan oleh

melambatnya kinerja ekspor Kaltim ke luar negeri, sedangkan ekspor antar daerah

mengalami peningkatan pertumbuhan. Apabila dilihat berdasarkan jenis komoditasnya,

perlambatan kinerja ekspor kaltim disebabkan melambatnya kinerja ekspor komoditas

utama Kaltim yaitu migas dan batubara (non migas). Melambatnya kinerja ekspor dapat

dilihat dari perkembangan ekspor di Pelabuhan Samarinda, yang pada triwulan II-2011

tumbuh sebesar -40,10% (yoy) dengan volume ekspor hanya mencapai 7,90 juta ton.

Apabila dilihat perkembangan ekspor non migas berdasarkan data dari Ditjen Bea

dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas Kaltim triwulan II-2011

(data sampai dengan Mei 2011) mencapai USD 2.564 juta, mengalami pertumbuhan

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

10

secara tahunan sebesar 22,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,

yang tercatat sebesar USD 2.099 juta. Pertumbuhan ini mengalami perlambatan jika

dibandingkan dengan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan I-2011 yang mampu

tumbuh mencapai 33,03%(yoy) (Grafik 1.9). Sementara itu dari sisi volume, kinerja ekspor

non migas masih tumbuh 3,69% (yoy) sedikit meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh 3,39% (yoy) (Grafik 1.10).

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2008 2009 2010 2011

(yoy)(Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor

-10%0%10%

20%30%

40%50%60%

70%

-

10

20

30

40

50

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2008 2009 2010 2011

(yoy)(Juta Ton) Vol Ekspor g Vol Ekspor

Grafik 1.9 Nilai Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur

Grafik 1.10 Voume Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah, *)periode Apr-Mei 2011

Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan

laporan, China memiliki pangsa nilai ekspor terbesar yaitu 22,27%, diikuti oleh India

(20,07%), dan Korea Selatan (12,94%) (Grafik 1.11). Berdasarkan komoditasnya, ekspor

bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan

Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 92,16% dengan nilai USD 2.363

juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami ekspansi sebesar 28,02%

dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, sehingga ekspansi ekspor

0

5

10

15

20

25

30

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II*

2007 2008 2009 2010 2011

Pangsa (%) RRC INDIA KORSEL JEPANG TAIWAN

Grafik 1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama

Ekspor Non Migas Kaltim Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah, *)periode Apr-Mei

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

11

komoditas bahan bakar mineral memberikan kontribusi sebesar 25,82% terhadap

pertumbuhan ekspor non migas Kaltim pada triwulan laporan.

Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan II-2011 (HS2 Digit, dalam USD s.d Mei 2011)

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Growth (yoy) Kontribusi

27 - Mineral fuels, minaral oil products 2,363.11 92.16% 28.02% 25.82%

15 - Animal or vegt. fats and oils 76.08 2.97% 147.60% 4.38%

44 - Wood and articles of wood 66.58 2.60% 14.90% 0.39%

03 - Fish,crustaceans,moluscs,oth.invert 27.37 1.07% 4.95% 0.05%

29 - Organic chemicals 13.32 0.52% -59.27% -0.31%

84 - Nuclear react.,boilers,mech. appli. 6.58 0.26% 14.15% 0.04%

lainnya 11.04 0.43% -88.96% -0.38%

Total 2,564.09 100.00% 22.15% 22.15%

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Sementara itu, pertumbuhan kegiatan impor Kalimantan Timur pada triwulan II-

2011 mengalami pertumbuhan sebesar 1,17% (yoy); melambat jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan I-2011 yang mengalami pertumbuhan secara tahunan

sebesar 2,87%. Perlambatan impor diperkirakan disebabkan oleh melambatnya kinerja

impor migas Kaltim, sementara impor non migas menunjukkan pertumbuhan yang cukup

positif. Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama

triwulan II-2011 (data sampai dengan Mei 2011) berjumlah USD 265,19 juta, atau

tumbuh 12,98%(yoy), berbeda arah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada

triwulan sebelumnya yang menurun 6,05%(yoy) (Grafik 1.12). Dari sisi volume, kinerja

impor non migas Kaltim juga mengalami pertumbuhan positif, meningkat sebesar 303 %

(yoy) (Grafik 1.13).

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%

0

100

200

300

400500

600

700

800

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2008 2009 2010 2011

(yoy)(Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor

-100%-50%0%50%100%150%200%250%300%350%

-

100

200

300

400

500

600

700

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2008 2009 2010 2011

(yoy)(Ribu Ton) Vol Impor g Vol Impor

Grafik 1.12 Nilai Impor Nonmigas Kalimantan Timur

Grafik 1.13 Volume Impor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah, *)periode Apr-Mei 2011

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

12

Komoditas impor terbesar Kalimantan Timur pada triwulan II-2011 adalah

komoditas nuclear react., boilers, dan mechanical appl. (pangsa 44,10%) dengan impor

sebesar USD 116,96 juta atau meningkat 36,92% (yoy), diikuti oleh komoditas fertilizer

dengan nilai USD 25,74 juta (pangsa 9,71%) yang menurun 10,95% (yoy) (Tabel 1.3).

Sementara berdasarkan negara asal impor, mayoritas berasal dari Amerika Serikat yaitu

sebesar USD 91,27 juta (pangsa 21,61%), diikuti oleh Jepang sebesar USD 60,73 juta

(14,38%), dan Singapura sebesar USD 50,20 juta (11,89%) (Grafik 1.14).

Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan II-2011 (HS2 Dijit, dalam USD s.d Mei 2011)

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Grow th (yoy) Kont ribusi

84 - Nuclear react.,boilers,mech. appli. 116.96 44.10% 36.92% 16.28%

31 - Fertilizers 25.74 9.71% -10.95% -1.06%

87 - Vehicles other than railway 20.87 7.87% 15.67% 1.23%

40 - Rubber and articles thereof 20.44 7.71% 90.09% 6.94%

73 - Articles of iron and steel 20.05 7.56% -6.39% -0.48%

85 - Elect. machinery, sound rec., tvetc 16.74 6.31% -30.40% -1.92%

lainnya 44.39 16.74% -3.77% -0.63%

Total 265.19 100.00% 12.98% 12.98%

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada

triwulan II-2010 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kaltim melebihi

besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kaltim) sebesar USD 2.298 juta, atau

mengalami peningkatan sebesar 23,31% (yoy).

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II*

2007 2008 2009 2010 2011

% PangsaUSA CANADA SINGAPORE

JEPANG CHINA

Grafik 1.14 Perkembangan Share Negara2x Asal Utama

Impor Nonmigas Kaltim Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah *)periode Apr-Mei

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

13

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran

Kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi penawaran pada

periode triwulan II-2011 berasal dari sektor utama pertambangan dan penggalian (pangsa

49,54%) dengan kontribusi sebesar 1,21% dan diikuti oleh kontribusi sektor

perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 0,45% (yoy). Pertumbuhan positif pada sektor

pertambangan dan penggalian disebabkan oleh mulai meningkatnya produksi

pertambangan batubara di Kaltim. Sementara itu pertumbuhan positif pada sektor

perdagangan, hotel, dan restoran dalam perekonomian Kaltim (pangsa 7,97%)

dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan ekonomi pada sektor tersebut karena musim

liburan dan penyelenggaraan even Penas KTNA di Kutai Kertanegara.

Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan -0.26 1.05 3.02 -0.01 0.07 0.17

Pertambangan dan Penggalian 4.44 1.49 2.44 2.14 0.72 1.21

Industri Pengolahan -4.87 -4.41 -4.92 -1.17 -1.06 -1.19

Listrik, Gas, dan Air Bersih 4.65 5.56 9.25 0.01 0.01 0.02

Bangunan 10.08 10.68 8.97 0.85 0.29 0.24

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8.70 8.27 8.40 0.66 0.68 0.67

Pengangkutan dan Komunikasi 8.15 8.07 8.02 0.27 0.29 0.28

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 7.44 8.56 9.16 0.00 0.20 0.21

Jasa-jasa 6.59 6.57 7.24 0.01 0.26 0.28

PDRB 2.36 1.43 1.84 2.36 1.43 1.84

PDRB TANPA MIGAS 7.78 7.59 7.85 4.64 4.53 4.63

Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pertumbuhan Lapangan Usaha

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kaltim, sektor industri

pengolahan (pangsa 24,20%) mengalami penurunan pertumbuhan pada triwulan II-2011

yaitu tumbuh sebesar -4,41% (yoy), sehingga memberikan kontribusi negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi secara total dari sisi penawaran sebesar -1,19%. Beberapa hal

penyebab penurunan kinerja pada sektor ini masih dipengaruhi oleh semakin terbatasnya

sumber gas, sehingga produksi LNG PT Badak Bontang mengalami penurunan, serta

produksi kilang minyak Pertamina Balikpapan yang juga mengalami penurunan produksi

yang cukup tajam pada periode triwulan laporan. Penurunan produksi kilang minyak

Pertamina Balikpapan disebabkan oleh adanya program maintenance besar tiga tahunan

yang dilakukan pada bulan April 2011, sehingga menurunkan jumlah produksi pada

bulan April dan Mei 2011.

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

14

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada triwulan II-2011

mengalami ekspansi pertumbuhan sebesar 3,02%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya

tumbuh sebesar 1,05%. Pertumbuhan positif sektor pertanian dipengaruhi oleh

peningkatan produktivitas jagung pada sub sektor tanaman bahan makanan, meskipun

padi sawah mengalami perlambatan produktivitas (Grafik 1.15). Peningkatan

pertumbuhan juga terjadi pada beberapa subsektor antara lain peningkatan produktivitas

sapi dan kambing pada subsektor peternakan, serta peningkatan produktivitas tambak

dan budidaya ikan pada subsektor perikanan.

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

80859095

100105110115120125

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Padi Sawah g (yoy)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

50

70

90

110

130

150

170

190

210

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Produksi Kelapa Sawit (TBS) g (yoy)

Grafik 1.15 Indeks Produksi Padi Sumber : Prompt Indicator BPS

Grafik 1.16 Indeks Produksi Sawit Sumber : Prompt Indicator BPS

Sementara itu, dari subsektor

perkebunan, produksi Tandan Buah

Segar (TBS) Kelapa Sawit masih

menunjukkan pertumbuhan positif

secara tahunan. Namun demikian

pertumbuhan produksi TBS ini

mengalami perlambatan dibandingkan

periode sebelumnya, terlihat dari

melambatnya indeks produksi sawit

(Grafik 1.16). Pertumbuhan positif

kinerja sektor pertanian juga didukung

oleh kinerja positif penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada

sektor pertanian di triwulan II-2011 yang mencapai Rp. 6,64 trilyun atau meningkat

51,06% (yoy) (Grafik 1.17).

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan II-2011 mengalami

peningkatan pertumbuhan, yaitu mencapai 2,44%(yoy) atau lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan pada triwulan I-2011 yang tumbuh sebesar 1,05%(yoy). Faktor pendukung

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Pert anian growth (yoy)

Grafik 1.17 Kredit Sektor Pertanian

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

15

yang menyebabkan meningkatnya kinerja sektor pertambangan dan penggalian pada

triwulan laporan adalah curah hujan yang relatif rendah di sebagian besar wilayah

pertambangan Kalimantan Timur (Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser) yang berada

pada tingkat rendah (0-100mm) dan menengah pada level rendah (101-200mm) selama

bulan April sampai dengan Juni 2011, sehingga operasional kegiatan pertambangan

dapat meningkat. Peningkatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian dapat

terlihat dari perkembangan produksi batubara tiga perusahaan terbesar di Kaltim (KPC<

Berau Coal, dan Kideco) yang secara total tumbuh 8,09% (yoy) lebih tinggi dari

peningkatan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 7,68% (yoy) (Grafik 1.18).

Sementara itu perkembangan sektor pertambangan dan penggalian yang

meningkat pada triwulan laporan tidak dorong oleh kinerja kredit lokasi proyek sektor

pertambangan dan penggalian yang secara tahunan tumbuh negatif 12,78%(yoy) atau

lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan kredit pertambangan secara tahunan

pada triwulan sebelumnya yang meningkat sebesar 13,70%(yoy) (Grafik 1.19). Faktor

positif yang masih turut mendorong pertumbuhan pada sektor pertambangan dan

penggalian ini didukung oleh masih tingginya harga dan permintaan komoditas

pertambangan dan penggalian terutama minyak dan batubara di pasar internasional

sehingga perusahaan tetap berusaha untuk mengoptimalkan produksinya.

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan

Sektor Industri Pengolahan masih mengalami kontraksi pertumbuhan pada

triwulan II-2011, yaitu sebesar -4,92%, tumbuh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

negatif yang terjadi pada triwulan I-2011 yang sebesar -4,41%(yoy). Penurunan yang

terjadi pada sektor ini dipengaruhi oleh penurunan produksi pengilangan minyak

Pertamina Balikpapan pada triwulan II-2011 yang sempat turun tajam -68,96% di April

2011 dan -17,48% (yoy) di Mei 2011 terkait dilaksanakannya kegiatan turn arround

(maintenance) besar berkala tiga tahunan pada April 2011 yang menyebabkan turunnya

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

-

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

(%yoy)Juta Ton Produksi (Juta Ton) Grow th (% yoy)

Grafik 1.18 Produksi Pertambangan Batubara

(3 Perusahaan Terbesar) Sumber : Prompt Indicator BPS

-40%

0%

40%

80%

120%

160%

0

2000

4000

6000

8000

10000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Pertambangan growth (yoy)

Grafik 1.19 Kredit Sektor Pertambangan

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

16

tingkat produksi tersebut (Grafik 1.20). Namun hingga akhir tahun ini diperkirakan

tingkat produksi akan kembali stabil pada tingkat normal dengan tingkat utiliasi 90-95%.

Penurunan industri pengolahan juga disebabkan masih menurunnya produksi LNG karena

semakin terbatasnya jumlah pasokan gas PT Badak NGL. Pada tahun 2011 target

pengapalan LNG sebanyak 288,8 cargo, turun 4,8% dibandingkan tahun lalu sebesar

303,7 cargo (Grafik 1.21). Selain itu faktor yang kurang mendukung kinerja industri

pengolahan juga ditunjukkan oleh menurunnya kredit lokasi proyek sektor perindustriani

yang mencapai Rp. 2,07 trilyun tumbuh negatif 37,48% atau lebih rendah dari

pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya tumbuh positif 4,90%(yoy) (Grafik 1.22).

-42.3%

-0.1%

-7.2% -6.04%

5.33%

-8.60%

-68.96%

-17.48%

-0.84%

-80%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Grow th(yoy)Juta barrel Vol . Produksi (barrel) g. Produksi yoy

Grafik 1.20 Produksi Kilang Minyak Sumber : Pertamina UPV Balikpapan

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

(Cargo) Pengapalan LPG Pengapalan LNG

-60%-40%-20%0%20%40%60%80%100%120%

0

1000

2000

3000

4000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Perindust rian growth (yoy)

Grafik 1.21 Produksi LNG

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.22 Kredit Sektor Industri

Sumber : Prompt Indicator BPS

1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Sektor listrik, gas, dan air bersih pada periode triwulan laporan mengalami

pertumbuhan sebesar 9,25%(yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan

sektor ini pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,56%. Salah satu indikator

yang menunjukkan peningkatan kinerja sektor ini adalah penyaluran kredit berdasarkan

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

17

lokasi proyek perbankan pada triwulan

II-2011 mencapai Rp. 572 milyar,

meningkat 89,51% (yoy) dibandingkan

jumlah nominal pada triwulan II 2010

yang sebesar Rp. 302 milyar. Secara

triwulanan kredit sektor perindustrian

tumbuh 1,03% (qtq) dibandingkan

posisi triwulan sebelumnya yang

sebesar Rp. 566 milyar (Grafik 1.24).

Meningkatnya proyek pembangunan

pembangkit listrik di Kaltim

meningkatkan kinerja sektor Listrik,

Gas, dan Air pada triwulan II-2011.

1.3.5 Sektor Bangunan

Sektor bangunan pada triwulan II-2011 mengalami pertumbuhan sebesar

8,97%(yoy), mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2011

yang mampu tumbuh sebesar 10,68%. Melambatnya pertumbuhan tersebut disebabkan

oleh melambatnya nilai bangunan bukan tempat tinggal dan bangunan campuran pada

triwulan II-2011. Perlambatan sektor

bangunan ini juga ditunjukkan oleh

menurunnya kinerja kredit konstruksi

berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan

ke Kaltim pada triwulan II-2011 yang

mencapai Rp 2,36 trilyun, atau masih

mengalami pertumbuhan negatif sebesar

11,58% (yoy) sebagaimana triwulan

sebelumnya yang tumbuh -14,18%(yoy).

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan II-2011 mengalami

pertumbuhan yang positif mencapai 8,40% (yoy), meningkat jika dibandingkan dengan

pertumbuhan triwulan I-2011 yang tumbuh sebesar 8,27%. Faktor penyebab

meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan ini

adalah meningkatnya permintaan masyarakat terutama terhadap kamar terjual (hotel) dan

omset restoran akibat faktor musiman memasuki masa liburan sekolah dan

penyelenggaraan even nasional Penas KTNA di Kutai Kartanegara sehingga meningkatkan

permintaan makanan dan hunian hotel di kota Samarinda dan Tenggarong (Grafik 1.23).

-40%

-20%

0%

20%

40%

0

1000

2000

3000

4000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Konst ruksi growth (yoy)

Grafik 1.25 Kredit Konstruksi Sumber : Prompt Indicator BPS

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) List rik, Gas dan A ir growth (yoy)

Grafik 1.24 Kredit Sektor Listrik dan Air

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

18

Faktor positif pendorong pertumbuhan pada sektor perdagangan adalah

pertumbuhan positif kredit lokasi proyek perbankan yang disalurkan untuk sektor

perdagangan, hotel, restoran di Kaltim pada triwulan II-2011 yang mencapai Rp 7,86

trilyun, mengalami pertumbuhan sebesar 30,54%(yoy), meskipun melambat dari

pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 38,40% (yoy) (Grafik 1.27).

0%

10%

20%

30%

50

70

90

110

130

150

170

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Omzet Restoran g (yoy)

0%

20%

40%

60%

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2*

2009 2010 2011

(yoy)(Rp. milyar) Perdagangan growth (yoy)

Grafik 1.26 Indeks Sektor Perdagangan Sumber : Prompt Indicator BPS

Grafik 1.27 Kredit Perdagangan Sumber : LBU Bank Indonesia

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan

komunikasi pada triwulan II-2011

mengalami pertumbuhan sebesar 8,02%

(yoy), sedikit melambat jika dibandingkan

dengan pertumbuhan pada triwulan I-

2011 yang sebesar 8,07%. Faktor

penyebab melambatnya pertumbuhan

sektor ini dipengaruhi oleh melambatnya

aktivitas perjalanan masyarakat yang

disebabkan penundaan perjalanan oleh

masyarakat yang diperkirakan baru akan

melakukan perjalanan pada musim liburan sekolah pada bulan Juli atau libur lebaran pada

bulan Agustus. Melambatnya pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi

terutama terlihat dari perkembangan Indeks Jumlah Penumpang Angkutan Darat yang

menunjukkan perlambatan terutama pada bulan April dan Mei, meskipun mulai

mengalami peningkatan pada Juni 2011 (Grafik 1.28).

0%

5%

10%

15%

20%

80

90

100

110

120

130

140

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Jumlah Penumpang Angkutan Darat g (yoy)

Grafik 1.28 Penumpang Angkutan Darat

Sumber : Prompt Indicator BPS

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

19

1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan pada triwulan II-2011 ini

mengalami pertumbuhan positif sebesar

9,16% (yoy), mengalami peingkatan jika

dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan I-2011 sebesar 8,56%.

Faktor positif yang masih mendukung

sektor keuangan dan jasa perusahaan

pada triwulan II-2011 ini ditunjukkan

oleh penyaluran kredit perbankan

berlokasi di Kaltim dimana penyaluran kredit mencapai Rp. 36,28 trilyun, atau tumbuh

sebesar 7,88% (qtq) dari triwulan sebelumnya yang mencapai Rp. 33,63 trilyun. Apabila

dilihat pertumbuhan secara tahunan, perkembangan kredit meningkat 28,98% (yoy),

sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 30,64%(yoy) (Grafik 1.26).

1.3.9 Sektor Jasa-jasa

Sektor ini pada periode laporan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar

7,24%(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan I-2011

sebesar 6,57%. Meningkatnya kinerja pada sektor jasa ini dipengaruhi oleh makin

meningkatnya beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Kaltim dan semakin

meningkatnya kegiatan investasi di Kaltim.

0

5

10

15

20

25

30

35

0

10000

20000

30000

40000

I II III IV I II III IV I II

2009 2010 2011

(%)Rp Milyar Kredit g (yoy)

Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Kaltim

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

20

Boks 1. PERKEMBANGAN INVESTASI DI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011

Latar Belakang

Dalam membangun komitmen peningkatan investasi berbasis sumber daya lokal

berbagai fokus upaya telah dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kaltim.

Berdasarkan penelitian Bank Dunia dan juga oleh KPPOD ada lima faktor utama yang harus

diperhatikan untuk meningkatkan daya tarik suatu daerah yaitu, kelembagaan, sosial politik,

ekonomi daerah, produktivitas tenaga kerja dan infrastruktur fisik. Suatu daerah yang mampu

bersaing dengan daerah lain dalam memproduksi dan memasarkan barang dan jasa disebut

mempunyai daya saing tinggi. Lingkup persaingan tidak hanya berada dalam wilayah satu

negara, tetapi juga dengan wilayah yang berada di negara lain. Selain itu diperlukan

pengembangan potensi yang menjadi unggulan daerah (produk unggulan daerah), agar

kegiatan investasi cepat menjadi satu kegiatan ekonomi yang riil, menciptakan lapangan kerja

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mengembangkan produk unggulan daerah, diperlukan dukungan yang kuat

dan komitmen dari pimpinan pemerintah daerah, lembaga, legislatif, dunia usaha dan

kalangan akademisi di daerah. Pengembangan pengetahuan, kemampuan inovasi, kompetisi,

nilai tambah dan faktor lokalitas merupakan esensi pembangunan ekonomi baru yang

menentukan keunggulan dalam persaingan global. Komoditas unggulan daerah Kaltim seperti

kelapa sawit, karet, kakao, hasil laut, serta pariwisata yang bernilai ekonomi tinggi,

diharapkan dapat menarik minat investasi, jika dikembangkan dengan lebih fokus, juga

didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Perkembangan Investasi di Kaltim Semester I-2011

Apabila dilihat perkembangan investasi di Kaltim baik dari dalam negeri maupun dari

asing, masing-masing mengalami perkembangan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari

peningkatan pertumbuhan realisasi investasi sampai dengan semester I 2011 di

kota/kabupaten yang ada di Kaltim jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada tahun

2010 lalu. Realisasi penanaman modal asing (PMA) di Kaltim sampai dengan semester I tahun

2011 telah mengalami pertumbuhan sebesar 11,76% (Tabel B1.1), dari USD 988,71 juta pada

realisasi tahun 2010 meningkat menjadi USD 1104,94 juta di semester I 2011. Apabila dilihat

berdasarkan kota, diketahui mayoritas modal asing diinvestasikan di kota Bontang yang telah

menerima modal asing sebesar USD 669 juta pada semester I 2011 atau meningkat tinggi

dibandingkan pada tahun 2010 yaitu hanya sebesar USD 182 juta.

Berdasarkan jenis sektor investasi (Tabel B1.2), mayoritas modal asing telah disalurkan

untuk investasi ke sektor listrik gas dan air bersih yang secara nilai mencapai USD 510 juta

(pangsa 46,16% terhadap total realisasi PMA), disusul oleh industri kimia dan farmasi dengan

nilai USD 264 juta (23,91%), serta tanaman pangan dan perkebunan senilai USD 170 juta

(15,43%). Diperkirakan realisasi PMA sampai akhir tahun 2011 mampu mencapai USD 12.876

juta (dari rencana investasi yang terdaftar di BPPMD Kaltim) dan diperkirakan dapat menarik

tenaga kerja Indonesia sekitar 85 ribu orang.

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

21

. Tabel B1.1 Perkembangan Realisasi Investasi PMA berdasarkan Kota

NO KABUPATEN / KOTAPMA 2010 (juta USD)

PMA 2011 ( juta USD)

% Pangsa INVESTASI 2011

% Pertumbuhan INVESTASI 2011

1 SAMARINDA 9.87 55.12 4.99 458.25

2 BALIKPAPAN 505.29 - 0.00 (100.00)

3 KUTAI KARTANEGARA 68.56 - 0.00 (100.00)

4 BONTANG 182.08 669.65 60.61 267.77

5 KUTAI TIMUR 63.16 114.57 10.37 81.41

6 PENAJAM PASER UTARA 1.00 - 0.00 (100.00)

7 PASIR 1.94 - 0.00 (100.00)

8 KUTAI BARAT 65.81 47.96 4.34 (27.13)

9 BERAU 19.67 104.48 9.46 431.22

10 TARAKAN - - 0.00 -

11 NUNUKAN - 7.15 0.65 -

12 BULUNGAN 71.34 - 0.00 (100.00)

13 MALINAU - - 0.00 -

14 TANA TIDUNG - 106.00 9.59 -

TOTAL KALTIM 988.71 1,104.94 100.00 11.76 Sumber : BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

. Tabel B1.2 Perkembangan Realisasi Investasi PMA berdasarkan Sektor

NO KABUPATEN / KOTAPMA 2010 ( juta USD)

PMA 2011 (juta USD)

% Pangsa INVESTASI 2011

% Pertumbuhan

INVESTASI 2011

1 TANAMAN PANGAN & PERKEBUNAN 189.13 170.52 15.43 (9.84)

2 INDUSTRI KIMIA & FARMASI 183.14 264.19 23.91 44.26

3 PERTAMBANGAN 486.55 - 0.00 (100.00)

4 LISTRIK, GAS, AIR 0.12 510.00 46.16 420,626.12

5 TRANSPORT, GUDANG, KOMUNIKASI 39.77 55.12 4.99 38.59

6 JASA LAINNYA 75.86 103.08 9.33 35.87

7 INDUSTRI KERTAS & PERCETAKAN - - 0.00 -

8 INDUSTRI LAINNYA - 2.02 0.18 100.00

9 KONSTRUKSI 0.18 - 0.00 (100.00)

10 PERDAGANGAN & REPARASI 13.96 - 0.00 (100.00)

TOTAL KALTIM 988.71 1,104.94 100.00 11.76 Sumber : BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kaltim sampai

dengan semester I tahun 2011 telah mengalami pertumbuhan sebesar 50,08% (Tabel B1.3),

dari Rp. 7,88 trilyun pada realisasi tahun 2010 meningkat menjadi Rp. 11,82 trilyun di realisasi

semester I 2011. Apabila dilihat berdasarkan kota, diketahui mayoritas modal dalam negeri

diinvestasikan di kota Bontang yang telah menerima modal sebesar Rp. 8,18 trilyun pada

semester I tahun 2011 atau meningkat tinggi dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

22

sebesar Rp. 471 milyar. Tingginya realisasi baik PMA maupun PMDN di Bontang ini terkait

mulai dilakukannya pembangunan pabrik PKT-V yang mulai dilakukan di 2011 ini, dan

pembangunannya melibatkan investor baik nasional maupun asing.

Tabel B1.3 Perkembangan Investasi PMDN Berdasarkan Kota (dalam Rp Milyar)

NO KABUPATEN / KOTA PMDN 2010 PMDN 2011Pangsa

INVESTASI 2011 Pertumbuhan

INVESTASI 2011

1 SAMARINDA 2,444.06 230.37 1.95% -90.57%

2 BALIKPAPAN 234.76 527.30 4.46% 124.61%

3 KUTAI KARTANEGARA 1,978.66 240.77 2.04% -87.83%

4 BONTANG 471.71 8,189.71 69.24% 100.00%

5 KUTAI TIMUR 1,027.85 991.88 8.39% -3.50%

6 PENAJAM PASER UTARA 25.95 - 0.00% -100.00%

7 PASIR 19.59 90.87 0.77% 100.00%

8 KUTAI BARAT - - 0.00% 0.00%

9 BERAU 270.65 246.34 2.08% -8.98%

10 TARAKAN - - 0.00% 0.00%

11 NUNUKAN 1,180.18 983.04 8.31% -16.70%

12 BULUNGAN 227.87 328.25 2.78% 44.05%

13 MALINAU - - 0.00% 0.00%

14 TANA TIDUNG - - 0.00% 0.00%

TO TAL KALTIM 7,881.29 11,828.53 100% 50.08% Sumber : BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

Tabel B1.3 Perkembangan Investasi PMDN Berdasarkan Kota (dalam Rp Milyar)

NO Komoditi PMDN 2010 PMDN 2011Pangsa

INVESTASI 2011Pertumbuhan

1 INDUSTRI KAYU 451.28 2.70 0.02% -99%

2 INDUSTRI KERTAS & PERCETAKAN - 94.12 0.80% 100%

3 INDUSTRI KIMIA & FARMASI 474.00 8,230.72 69.58% 100%

4 INDUSTRI LAINYA - - 0.00% 0%

5 INDUSTRI MAKANAN - 140.94 1.19% 100%

6 JASA LAINYA 1,910.73 232.84 1.97% -88%

7 LISTRIK, GAS & AIR 4.15 527.30 4.46% 100%

8 PERTAMBANGAN 517.12 328.25 2.78% -37%

9 TAN. PANGAN & PERKEBUNAN 2,889.93 2,271.66 19.20% -21%

10 HOTEL DAN RESTORAN 234.76 - 0.00% -100%

11 TRANSPORTASI, GUDANG, KOMUNIKASI 1,399.32 - 0.00% -100%

TOTAL KALTIM 7,881.29 11,828.53 100% 50.08% Sumber : BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

Berdasarkan jenis sektor investasi (Tabel B1.4), mayoritas modal dalam negeri telah

disalurkan untuk investasi ke sektor industri kimia dan farmasi (pembangunan PKT-V) dengan

nilai Rp. 8,23 trilyun (pangsa 69,58% terhadap total PMDN), disusul oleh tanaman pangan

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

23

dan perkebunan senilai Rp. 2,27 trilyun (pangsa 19,20%), dan listrik, gas, air senilai Rp. 527

milyar (pangsa 4,46%). Diperkirakan realisasi PMDN sampai dengan akhir tahun 2011

diperkirakan mampu mencapai Rp. 71 trilyun (dari rencana investasi yang terdaftar di BPPMD)

dan dapat menarik tenaga kerja Indonesia sekitar 52 ribu orang tenaga kerja.

Faktor Penghambat Investasi

Perkembangan Investasi baik PMA maupun PMDN yang cukup signifikan di Kaltim

tahun 2011, ternyata masih menyisakan beberapa faktor penghambat realisasi investasi yang

harus diatasi. Beberapa hal yang perlu menjadi fokus perhatian antara lain pembangunan

infrastruktur, energi (kelistrikan), dan transportasi sebagai faktor pendukung pengembangan

perekonomian harus memadai. Sejumlah proyek infrastruktur strategis telah ditawarkan

seperti pembangunan beberapa pembangkit listrik, pengembangan jalan darat, serta jalur

kereta api dari Muara Wahau ke Lebuk Tuning.

Di bidang hukum dan reformasi birokrasi, beberapa pembenahan yang diperlukan

antara lain pelayanan publik dan reformasi birokrasi, pencegahan dan pemberantasan

korupsi, serta praktek-praktek ekonomi yang melanggar aturan, misalnya pungutan liar dan

penambangan ilegal yang harus diperhatikan. Terkait dengan permasalahan iklim investasi di

Kaltim, salah satu contoh yang paling gampang dan dirasakan hingga kini adalah soal

perizinan yang masih dikeluhkan sebagian besar kalangan pengusaha karena membutuhkan

waktu lama dan biaya tinggi. Padahal, sejumlah daerah bahkan di tingkat nasional telah

berupaya membangun sistem perizinan satu pintu. Namun, kenyataan di lapangan untuk

menuju satu pintu itu harus melalui berbagai persyaratan.

Sementara itu pada bidang kesejahteraan rakyat, kegiatan investasi harus mampu

mengatasi permasalahan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, dengan

tetap memperhatikan aspek pendidikan, agama, kesehatan, serta perubahan iklim dan

lingkungan yang ditimbulkan. Untuk itu diperlukan komitmen bersama dari pemerintah

daerah provinsi dan kabupaten kota, sehingga terjadi sinergitas didalam perencanaan

investasi di daerah, baik untuk kepentingan pembangunan maupun untuk menarik minat

investasi baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

24

EEVVAALLUUAASSII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN IINNFFLLAASSII

2.1 Gambaran Umum

Laju perkembangan perubahan harga barang dan jasa tahunan di Kalimantan Timur

pada triwulan II-2011, yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK),

tercatat sebesar 8,55% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2011 sebesar

7,59% (yoy). Selain itu, laju Inflasi Kaltim juga masih lebih tinggi jika dibandingkan

dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 5,54% (yoy).

Berdasarkan kelompok komoditasnya, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok

komoditas pendidikan rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 13,74% (yoy), diikuti oleh

kelompok komoditas bahan makanan sebesar 12,16%, dan kelompok komoditas

sandang sebesar 8,93%. Sementara kelompok komoditas transportasi, komunikasi dan

jasa keuangan merupakan kelompok komoditas yang mengalami tingkat inflasi terendah,

yaitu sebesar 3,07% (Tabel 2.1).

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010 2011

% yoy Kaltim Nasional

Grafik 2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tabel 2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan II-2011

qt q yoy qtq yoy qt q yoy

BAHAN MAKANAN -1.33 12.99 3.41 10.81 1.59 12.16

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, TEMBAKAU 1.34 6.26 3.24 6.19 1.06 7.38

PERUMAHAN 1.27 4.88 3.35 7.50 1.41 8.28

SANDANG 2.14 7.98 1.63 8.41 2.42 8.93

KESEHATAN 1.27 5.02 1.35 5.34 1.19 5.51

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 1.56 11.92 1.19 12.63 1.05 13.74

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.19 1.71 1.11 2.38 0.72 3.07

U M U M 0.47 7.28 2.67 7.59 1.29 8.55

KELOM POKTw IV-2010 Tw II-2011Tw I-2011

Sumber : BPS Kaltim, diolah

BAB II

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

25

Identifikasi awal terhadap peningkatan laju inflasi tahunan di Kaltim menunjukkan,

bahwa kelompok volatile food cenderung mengalami penurunan pada awal hingga

pertengahan triwulan II-2011, dengan laju inflasi secara tahunan mencapai 9,93% pada

Mei 2011, kemudian laju inflasi volatile food kembali meningkat pada bulan terakhir

triwulan II-2011 sebesar 11,96% (yoy) (Grafik 2.2). Secara bulanan pergerakan inflasi

volatile food pada triwulan II-2011 sempat terjadi deflasi pada bulan April (deflasi 0,09%)

dan Mei (deflasi -1,57%), sementara itu kenaikan cukup tinggi terjadi pada bulan Juni

2011 yang mengalami inflasi sebesar 3,31% (Grafik 2.3). Inflasi volatile food pada

triwulan II-2011 disebabkan oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras, ikan

bandeng, ikan layang, ikan tongkol, udang basah, dan tomat sayur.

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010 2011

(% mtm) Core Volatile Foods Administered

Grafik 2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

-5

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010 2011

(% yoy ) Core Volatile Foods Administered

Grafik 2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

26

Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan

laporan terjadi di Tarakan yakni sebesar 9,31% (yoy), diikuti oleh kota Balikpapan dan

Samarinda masing-masing sebesar 8,68% (yoy) dan 8,21% (yoy). Secara umum, faktor-

faktor yang mempengaruhi pembentukan Inflasi Kaltim pada triwulan II-2011 dari sisi

permintaan dan penawaran, antara lain :

• Dari sisi permintaan, meningkatnya permintaan masyarakat yang didorong oleh

peningkatan tingkat konsumsi terutama bahan makanan akibat penyelenggaraan even

nasional Penas KTNA di Kutai Kartanegara pada bulan Juni 2011.

• Dari sisi penawaran, terbatasnya pasokan beberapa komoditas bahan makanan seperti

komoditas daging ayam ras akibat penurunan produksi di beberapa daerah penghasil

ayam seperti di Kutai Kartanegara, serta komoditas ikan segar seperti bandeng, layang,

tongkol, trakulu akibat jumlah produksi yang menurun karena nelayan tidak dapat

melaut akibat faktor cuaca buruk.

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq)

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq)

Laju perkembangan harga komoditas barang dan jasa triwulanan di Kota Samarinda

pada triwulan II-2011 mencapai 1,19% (qtq), lebih rendah dibandingkan dengan laju

inflasi pada triwulan I-2011 yang sebesar 2,77% (qtq). Laju inflasi tertinggi tercatat pada

kelompok komoditas bahan makanan yaitu sebesar 2,59% (qtq), yang dipengaruhi oleh

meningkatnya harga beberapa komoditas daging ayam ras, ikan segar (bandeng, layang,

dan tongkol), serta tomat sayur; diikuti oleh kelompok sandang (2,27%) karena

peningkatan emas perhiasan pada bulan April dan Mei 2011 (Tabel 2.2 dan Tabel 2.3).

Tabel 2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Samarinda

Tw I I-10 Tw III-10 Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11

BAHAN MAKANAN 1.50 7.68 -0.66 2.25 2.59

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU -0.74 0.88 2.34 3.76 0.43

PERUMAHAN 0.78 2.31 1.04 5.45 0.27

SANDANG 3.03 2.90 2.97 0.90 2.27

KESEHATAN 1.13 2.30 0.93 0.56 1.16

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.05 2.86 0.23 0.03 2.02

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.07 0.88 0.03 0.83 0.33

U M U M 0.74 3.28 0.75 2.77 1.19

KELOM POKInflasi qt q (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

27

Sementara itu, kelompok komoditas pendidikan, rekreasi, dan olahraga juga

mengalami inflasi yang cukup besar yaitu sebesar 2,02% (qtq). Beberapa komoditas yang

harganya meningkat pada kelompok ini antara lain tarif pendidikan Sekolah Dasar, buku

tulis bergaris terkait pergantian tahun ajaran baru pendidikan, serta biaya jaringan saluran

televisi di Samarinda.

Tabel 2.3 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Samarinda

KOM ODITI ANDIL KOM ODITI ANDIL KOM ODITI ANDIL

SEWA RUMAH 0.20 EMAS PERHIASAN 0.05 DAGING AYAM RAS 0.29

KEMBUNG/GEMBUNG 0.11 BIAYA JARINGAN SALURAN TV 0.04 LAYANG 0.16

UDANG BASAH 0.09 TOMAT SAYUR 0.03 BANDENG 0.09

KONTRAK RUMAH 0.06 BENSIN 0.02 TONGKOL 0.09

LAYANG 0.06 JASA PEMBUANGAN SAMPAH 0.02 TOMAT SAYUR 0.06

EMAS PERHIASAN 0.04 PEPAYA 0.02 UDANG BASAH 0.05

ROKOK KRETEK FILTER 0.03 BUKU TULIS BERGARIS 0.02 ROKOK KRETEK FILTER 0.04

NASI 0.03 UDANG BASAH 0.01 SEKOLAH DASAR 0.04

TEMBANG 0.02 SAWI HIJAU 0.01 LELE 0.04

IKAN BAKAR 0.02 LABU PARANG/MANIS/MERAH 0.01 BAWANG MERAH 0.04

APRI L M EI JUNI

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (qtq)

Laju inflasi triwulanan di kota Balikpapan pada triwulan II-2011 tercatat sebesar 2,15%

(qtq), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan I-2011 yang sebesar 2,38% (qtq).

Kelompok komoditas yang mengalami peningkatan laju inflasi tertinggi adalah kelompok

komoditas bahan makanan yaitu sebesar 3,19% (qtq) karena kenaikan harga ikan segar yaitu

bandeng, layang, tongkol, dan trakulu yang disebabkan faktor cuaca buruk di perairan laut

Kaltim, sehingga mempengaruhi jumlah tangkapan ikan nelayan. Selain itu juga terjadi

kenaikan harga daging ayam ras dan beberapa jenis sayuran.

Tabel 2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan

Tw II -10 Tw I II -10 Tw IV -10 Tw I-11 Tw II -11

BAHAN MAKANAN 2.01 7.73 -2.02 4.05 3.19

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0.46 1.26 0.56 3.02 1.57

PERUMAHAN 0.51 1.61 0.17 1.48 3.01

SANDANG 0.64 2.50 1.11 3.30 2.27

KESEHATAN 0.15 0.42 0.84 1.53 1.50

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.09 17.59 0.17 0.94 0.61

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.00 1.10 0.58 0.89 0.38

U M U M 0.76 4.14 -0 .21 2.38 2 .15

KELOM POKIn f lasi q tq (% )

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

28

Selanjutnya, sub kelompok komoditas yang mengalami inflasi cukup tinggi adalah

kelompok komoditas perumahan, serta kelompok komoditas sandang yang mengalami inflasi

masing-masing sebesar 3,01% (qtq) dan 2,27% (qtq), sebagaimana dapat dilihat pada Tabel

2.4 dan Tabel 2.5. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga sewa rumah, kontrak rumah, dan

emas perhiasan.

Tabel 2.5 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Balikpapan

KOM ODITI ANDIL KOM ODITI ANDIL KOM ODITI ANDIL

TONGKOL 0.11 BANDENG 0.06 DAGING AYAM RAS 0.37

LAYANG 0.10 KACANG PANJANG 0.06 SEWA RUMAH 0.29

BANDENG 0.08 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 0.05 LAYANG 0.13

EMAS PERHIASAN 0.06 KONTRAK RUMAH 0.04 TONGKOL 0.11

BAYAM 0.03 TONGKOL 0.03 TOMAT SAYUR 0.07

MOBIL 0.02 KELAPA 0.03 NASI 0.07

KACANG PANJANG 0.02 KEMBUNG/GEMBUNG 0.02 KERAMIK 0.06

TELEVISI BERWARNA 0.02 SUSU UNTUK BALITA 0.02 UDANG BASAH 0.05

KEMBUNG/GEMBUNG 0.02 SEMEN 0.02 BANDENG 0.05

KANGKUNG 0.02 TRAKULU 0.02 BAWAL 0.04

JUNIAPRI L M EI

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq)

Perkembangan harga barang jasa secara triwulanan di Kota Tarakan triwulan II-2011

mengalami deflasi -0,77% (qtq), berbeda arah jika dibandingkan dengan triwulan I-2011

yang mengalami laju inflasi sebesar 3,16% (qtq). Namun demikian, kelompok komoditas

sandang mengalami inflasi sebesar 3,46% (qtq) dan kelompok transportasi dan komunikasi

yang mencapai 3,02% (qtq) akibat kenaikan tarif angkutan udara, serta kenaikan harga mobil

dan sepeda motor.

Tabel 2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan

Tw II-10 Tw III-10 Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11

BAHAN MAKANAN -7.15 11.19 -1.64 5.52 -5.74

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0.93 4.68 0.03 2.07 1.88

PERUMAHAN 0.87 2.18 5.35 1.28 1.06

SANDANG 1.31 0.64 1.72 -0.04 3.46

KESEHATAN 3.06 2.21 3.59 3.73 0.47

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.09 -0.21 14.17 6.42 -0.19

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.07 1.29 -0.44 2.74 3.02

U M U M -1.77 5.23 1.47 3.16 -0.77

KELOM POKInf lasi qtq (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

29

Kelompok komoditas selanjutnya yang mengalami inflasi adalah komoditas makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau (1,88%) yang disebabkan oleh kenaikan harga komoditas

soto, roti manis, minuman ringan, mie kering instan, dan rokok kretek pada triwulan II-2011.

Tabel 2.7 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Tarakan

KOM ODITI ANDIL KOM ODITI ANDIL KOM ODITI ANDIL

SOTO 0.17 KACANG PANJANG 0.24 LAYANG 0.17

ROTI MANIS 0.14 SENANGIN 0.08 BAWANG MERAH 0.09

ANGKUTAN UDARA 0.13 PAPAN 0.08 TOMAT SAYUR 0.08

PEPAYA 0.08 DAGING SAPI 0.07 UDANG BASAH 0.08

BUMBU MASAK JADI 0.06 MOBIL 0.06 BAWANG PUTIH 0.06

SEMEN 0.04 MIE KERING INSTANT 0.06 BAYAM 0.04

PISANG 0.03 IKAN ASIN BELAH 0.06 ROKOK KRETEK 0.03

CELANA PANJANG JEANS 0.03 SEPEDA MOTOR 0.05 BANDENG 0.03

JERUK 0.02 TAHU MENTAH 0.05 DAUN SINGKONG 0.03

MINUMAN RINGAN 0.02 KELAPA 0.05 KACANG PANJANG 0.03

APRI L M EI JUNI

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.3 Inflasi Tahunan (yoy)

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda

Laju inflasi kota Samarinda secara tahunan pada triwulan II-2011 tercatat

sebesar 8,21% (yoy), atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi pada

triwulan sebelumnya yang sebesar 7,73% (yoy). Kelompok komoditas dengan laju

inflasi terbesar adalah kelompok komoditas bahan makanan 12,21% (yoy), diikuti

kelompok sandang yaitu sebesar 9,33% (yoy), diikuti oleh kelompok komoditas

perumahan 9,31% (yoy).

Tabel 2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa

Tw II-10 Tw II I-10 Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11

BAHAN MAKANAN 7.66 11.88 11.81 11.02 12.21

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 7.95 6.52 7.74 6.33 7.58

PERUMAHAN 2.20 4.07 5.09 9.86 9.31

SANDANG 9.87 10.09 10.86 10.14 9.33

KESEHATAN 7.25 5.77 5.87 5.00 5.04

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 1.21 3.57 3.68 3.19 5.22

TRANSPORT & KOMUNIKASI 1.21 1.70 1.59 1.82 2.09

U M U M 4.99 6.51 7.00 7.73 8.21

KELOM POKInflasi yoy (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

30

Peningkatan laju inflasi pada bahan makanan dipengaruhi oleh meningkatnya

harga daging ayam ras dan ikan segar karena keterbatasan pasokan akibat jumlah

produksi yang menurun secara tahunan pada triwulan II-2011 sebagai akibat cuaca

buruk. Selain itu, inflasi tahunan juga disebabkan oleh meningkatnya permintaan

akibat penyelenggaraan Penas KTNA di Kutai Kartanegara pada bulan Juni sehingga

meningkatkan kebutuhan bahan makanan di Tenggarong dan Samarinda. Sementara

itu, inflasi tahunan terendah terjadi pada kelompok komoditas transportasi,

komunikasi dengan inflasi sebesar 1,82% (yoy) dan 3,19% (yoy).

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan

Laju inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada triwulan II-2011 mencapai 8,68%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada triwulan I-2011 yang mencapai

7,21% (yoy). Laju inflasi tertinggi di kota ini tercatat terjadi pada kelompok komoditas

pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 19,61% (yoy) mengalami

peningkatan dibandingkan inflasi tahunan triwulan sebelumnya 18,99% (yoy), yang

dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan pada awal tahun ajaran baru 2011.

Kelompok komoditas lainnya yang juga memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi

pada triwulan II-2011 adalah kelompok komoditas bahan makanan 13,34% (yoy).

Kenaikan inflasi pada kelompok bahan makanan ini disebakan oleh kenaikan harga

mayoritas jenis ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat Balikpapan, seperti ikan

tongkol, ikan kembung dan trakulu. Hal ini disebabkan oleh keterbatasannya jumlah

tangkapan karena faktor cuaca buruk yang menyebabkan nelayan tidak berani melaut

sehingga jumlah tangkapan menjadi berkurang. Sementara itu, inflasi terendah terjadi

pada kelompok komoditas transportasi dan komunikasi, yaitu sebesar 2,98% (yoy).

Tabel 2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa

Tw II -10 Tw III-10 Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11

BAHAN MAKANAN 9.46 16.42 16.54 12.03 13.34

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 7.03 5.67 3.80 5.39 6.56

PERUMAHAN 3.85 3.50 2.94 3.82 6.41

SANDANG 3.35 4.35 4.92 7.74 9.48

KESEHATAN 2.60 2.61 2.22 2.97 4.36

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 20.53 21.72 18.79 18.99 19.61

TRANSPORT & KOMUNIKASI 3.21 3.57 2.04 2.59 2.98

U M U M 6.70 8.35 7.38 7.21 8.68

KELOM POKInf lasi yoy (% )

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

31

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan

Laju inflasi tahunan di Kota Tarakan pada triwulan II-2011 mencapai 9,31% (yoy),

lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan pada triwulan I-2011 yang

sebesar 8,20% (yoy). Berdasarkan kelompok komoditasnya, kelompok pendidikan,

rekreasi, dan olahraga merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi yaitu

sebesar 21,01% (yoy); diikuti oleh kelompok komoditas kesehatan 10,34% (yoy). Faktor

pendorong meningkatnya inflasi di kelompok pendidikan Kota Tarakan secara tahunan

masih dipengaruhi oleh adanya SK penyesuaian tarif pendidikan untuk akademi

keperawatan di kota Tarakan. Sementara inflasi terendah terjadi pada kelompok

komoditas sandang yaitu sebesar 5,87% (yoy).

Tabel 2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa

Tw II -10 Tw I II-10 Tw IV-10 Tw I-11 Tw II-11

BAHAN MAKANAN 7.57 12.37 8.03 7.16 8.79

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 11.85 10.38 7.96 7.87 8.89

PERUMAHAN 3.48 5.04 9.91 9.98 10.18

SANDANG 9.82 7.60 5.54 3.66 5.87

KESEHATAN 7.52 8.25 9.67 13.19 10.34

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 1.12 0.27 13.76 21.36 21.01

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.21 1.58 1.16 3.68 6.73

U M U M 6.37 8.12 7.92 8.20 9.31

Inf lasi yoy (%)KELOM POK

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Apabila dilihat inflasi tahun kalender (Tabel 2.11) sampai dengan triwulan II-2011

inflasi kumulatif Kaltim sampai dengan Juni 2011 mencapai 3,99% (ytd), lebih tinggi dari

inflasi kumulatif di Juni 2010 2,78% (ytd). Dibandingkan dengan inflasi kumulatif nasional

sampai dengan triwulan II tahun 2011 yang tercatat 1,06 (ytd), inflasi kumulatif Kaltim

juga masih lebih tinggi (Tabel 2.11).

Tabel 2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional, Kaltim, dan Kota

Smr Bpp Trk Kaltim Nas Smr Bpp Trk Kaltim Nas

2006 3.33 4.48 - 3.87 2.87 6.5 5.52 - 6.04 6.6

2007 2.25 1.2 - 1.76 2.08 9.18 7.27 - 8.3 6.59

2008 9.52 7.62 12.65 9.16 7.37 12.69 11.3 19.85 13.06 11.06

2009 1.92 0.33 1.88 1.29 0.21 4.06 3.6 7.21 4.31 2.78

2010 2.83 3.33 1.07 2.78 2.42 7.00 7.38 7.92 7.28 6.96

2011 4.00 4.58 2.37 3.99 1.06 - - - - -

TAHUNINFLASI KALENDER JANUARI-JUNI INFLASI KALENDER JANUARI-DESEMBER

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Evaluasi Perkembangan Inflasi

32

Dari ketiga kota di Kaltim, Kota Balikpapan memiliki laju inflasi tertinggi yaitu 4,58%

(ytd), diikuti oleh laju inflasi Samarinda 4,00% (ytd), dan Tarakan 2,37% (ytd). Apabila

dilihat komoditas yang sering menjadi andil inflasi terbesar pada semester pertama tahun

2011 kenaikan harga ikan segar seperti bandeng, layang, tongkol, kembung dan udang

basah merupakan komoditas yang sering muncul di ketiga kota di Kaltim. Sementara itu

kenaikan harga komoditas lainnya seperti daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang

putih serta bawang merah turut memberikan tekanan inflasi di sebagian kota di Kaltim

(selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.12).

Tabel 2.12 Komoditas Andil Inflasi Terbesar di Tiga Kota di Kaltim

SAM ARINDA BALIKPAPAN TARAKAN

DAGING AYAM RAS LAYANG BERAS

LAYANG TONGKOL KACANG PANJANG

NASI UDANG BASAH ANGKUTAN UDARA

UDANG BASAH BANDENG LAYANG

LELE KEMBUNG/GEMBUNG BANDENG

EMAS PERHIASAN NASI BAWANG PUTIH

SEWA RUMAH TRAKULU TELUR AYAM RAS

BANDENG DAGING AYAM RAS UDANG BASAH

TOMAT SAYUR SEWA RUMAH MINYAK GORENG

ROKOK KRETEK FILTER KONTRAK RUMAH BAWANG MERAH Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

33

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

3.1. Gambaran Umum

Kinerja kegiatan usaha perbankan di Kaltim pada triwulan II-2011 secara umum

masih menunjukkan peningkatan baik secara triwulanan (qtq) maupun secara tahunan

(yoy). Hal ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami sebagian besar indikator

utama kegiatan usaha perbankan meliputi pertumbuhan aset, penghimpunan dana

pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan.

Apabila dibandingkan dengan data nasional (s.d Mei 2011) menurut

pertumbuhan triwulanan (qtq), indikator kegiatan usaha perbankan dari sisi

pertumbuhan Aset, DPK, dan Kredit di Kaltim dan nasional menunjukkan

perkembangan yang positif. Jumlah Aset, DPK, dan Kredit yang disalurkan bank umum

secara nasional mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,30%, 1,95% dan

4,11%, dimana pada periode yang sama bank umum di Kaltim mengalami

peningkatan Aset, DPK, dan Kredit masing-masing sebesar 7,93%, 6,50% dan 7,88%.

Sedangkan apabila dilihat dari pertumbuhan secara tahunan (yoy) menunjukkan

perkembangan kinerja yang positif dan searah dimana jumlah Aset, DPK dan Kredit

bank umum di Kaltim mengalami peningkatan yang cukup tinggi masing-masing

sebesar 18,24%, 17,70%, dan 28,98%, searah dengan pertumbuhan nasional yang

mengalami peningkatan masing-masing sebesar 17,11%, 14,37% dan 19,10%.

2.30%

1.95%

4.11%

7.93%

6.50%

7.88%

0% 2% 4% 6% 8% 10%

Aset

DPK

Kredit

Pertumbuhan qtq

Kaltim Nasional

Grafik 3.1

Kinerja triwulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (qtq)

Sumber: LBU Bank Indonesia

17.11%

14.37%

19.10%

18.24%

17.70%

28.98%

0% 10% 20% 30% 40% 50%

Aset

DPK

Kredit

Pertumbuhan yoy

Kaltim Nasional

Grafik 3.2

Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy)

Sumber: LBU Bank Indonesia

BAB III

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

34

Sementara itu perkembangan kinerja BPR di Kaltim menunjukkan perkembangan

kinerja yang melambat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset, DPK, Kredit BPR

yang mencapai 13,26%, 8,69%, dan 13,65% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan

dengan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan sebelumnya yang masing-masing

tumbuh sebesar 15,45%, 10,79%, dan 14,50% (yoy).

Asesmen terhadap risiko-risiko yang dihadapi perbankan daerah,

memperlihatkan terjadinya penurunan risiko (peningkatan kualitas kredit), begitu pula

dengan risiko likuiditas dalam kondisi yang sedikit menurun jika dibandingkan risiko

pada triwulan sebelumnya.

3.2. Perkembangan Usaha Bank Umum

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif

Total aset bersih (net assets) bank umum di Kaltim pada triwulan II-2011

tercatat Rp 73,09 trilyun, mengalami peningkatan 7,93% (qtq) dibandingkan posisi

triwulan sebelumnya (Tabel 3.1). Menurut kelompok bank, peningkatan jumlah aset

bersih yang dialami oleh bank pemerintah (memiliki pangsa 70,67%) yaitu sebesar

9,46%(qtq), sedangkan bank swasta mencatat peningkatan aset bersih yang lebih

rendah yaitu sebesar 4,42%(qtq). Jika dibandingkan dengan posisi triwulan II-2010,

total aset perbankan secara tahunan mencatat pertumbuhan sebesar 18,25% (yoy).

Tabel 3.1 Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 1-11 Tw 2-11 qtq yoy

Jumlah Aset Bersih 63,765 67,725 73,094 100.00% 100.00% 7.93% 18.25%

Bank Pemerintah 43,397 47,195 51,658 69.69% 70.67% 9.46% 15.79%

Bank Swasta 20,368 20,530 21,437 30.31% 29.33% 4.42% 24.62%

Aktiva Produktif 37,753 41,062 45,871 100.00% 100.00% 11.71% 27.67%

Penempatan pada Bank Indonesia 1,856 5,558 7,673 13.54% 16.73% 38.04% 29.27%

Penempatan pada Bank Lain 2,759 1,300 1,351 3.17% 2.94% 3.90% 22.55%

Surat berharga yang dimiliki 572 565 505 1.38% 1.10% -10.63% -32.17%

Kredit yang diberikan 32,532 33,639 36,288 81.92% 79.11% 7.88% 28.98%

Lainnya 34 46 55 0.11% 0.12% 18.66% 313.79%

Pertumb. Tw 2-11Posisi (dalam Rp milyar) KomposisiKeterangan

Sumber : LBU Bank Indonesia Dilihat dari komposisinya, aktiva produktif bank umum di Kaltim masih

didominasi oleh kredit yang diberikan (pangsa sebesar 79,11%) yang meningkat

7,88% (qtq) jika dibandingkan dengan triwulan-I 2011. Sementara itu penempatan

pada Bank Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar

38,04% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya, sedangkan penempatan pada

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

35

Bank lainnya hanya meningkat 3,90% (qtq). Apabila dilihat perkembangan aktiva

produktif secara tahunan, baik penempatan pada BI, penempatan pada bank

lainnya maupun kredit mengalami peningkatan yang cukup tinggi masing-masing

sebesar 29,27%, 22,55%, dan 28,98% (yoy).

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat

Dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank umum di Kaltim pada

triwulan II-2011 mencapai Rp 56,29 trilyun, atau tumbuh meningkat 6,50% (qtq)

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 3.3). Jika dibandingkan dengan

posisi triwulan II-2010, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 17,70% (yoy).

Peningkatan DPK pada triwulan laporan berasal dari peningkatan baik giro,

tabungan, maupun deposito yang mengalami pertumbuhan positif.

-10%

0%

10%

20%

30%

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

% growthDPK

(Rp trilyun)DPK g yoy g qtq

Grafik 3.3 Perkembangan Simpanan Masyarakat

Sumber: LBU Bank Indonesia

Berdasarkan pertumbuhan triwulanan (qtq) giro, tabungan, dan deposito

mencatat pertumbuhan positif masing-masing sebesar 13,64%, 3,60%, dan

4,42%. Menurut kelompok bank, peningkatan positif simpanan secara triwulanan

terjadi pada kelompok bank pemerintah yaitu sebesar 7,98% dengan peningkatan

besar pada giro dan deposito, sementara itu bank milik swasta sedikit meningkat

yaitu tumbuh sebesar 3,01% dengan kontribusi peningkatan yang cukup besar

berasal dari peningkatan giro dan tabungan (Tabel 3.2).

Sementara itu secara tahunan (yoy) pertumbuhan DPK di Kaltim juga

mengalami perkembangan yang cukup positif yaitu tumbuh sebesar 17,70%.

Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan tabungan dan giro yang cukup tinggi

masing-masing sebesar 22,48% dan 17,08% (yoy). Apabila dilihat menurut

kelompok bank, pertumbuhan tinggi DPK secara tahunan dicapai oleh bank swasta

yang tumbuh 20,59% (yoy), sedangkan bank pemerintah tumbuh lebih rendah

sebesar 16,56% (yoy).

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

36

Tabel 3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 1-11 Tw 2-11 qtq yoy

Total DPK 49,912 52,856 56,290 100.00% 100.00% 6.50% 17.70%

Giro 11,886 13,864 15,754 26.23% 27.99% 13.64% 17.08%

Tabungan 22,670 22,043 22,838 41.70% 40.57% 3.60% 22.48%

Deposito 15,356 16,949 17,698 32.07% 31.44% 4.42% 12.55%

Bank Pemerintah 34,298 37,070 40,029 100.00% 100.00% 7.98% 16.56%

Giro 9,137 11,047 12,755 29.80% 31.86% 15.46% 16.86%

Tabungan 15,545 14,981 15,441 40.41% 38.57% 3.07% 20.50%

Deposito 9,615 11,042 11,833 29.79% 29.56% 7.17% 11.52%

Bank Swasta 15,614 15,786 16,261 100.00% 100.00% 3.01% 20.59%

Giro 2,749 2,817 2,999 17.84% 18.45% 6.49% 18.05%

Tabungan 7,124 7,062 7,397 44.74% 45.49% 4.74% 26.85%

Deposito 5,740 5,907 5,864 37.42% 36.06% -0.72% 14.70%

Posisi (Rp milyar)Jenis Simpanan

Pertumb. Tw 2-11Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum

Penyaluran kredit bank umum

di Kaltim triwulan II-2011

menunjukkan pertumbuhan positif.

Peningkatan pertumbuhan kredit

diperkirakan disebabkan oleh

menurunnya tingkat bunga

pinjaman, terutama penurunan suku

bunga kredit modal kerja. Sementara

itu suku bunga kredit konsumsi dan

investasi relatif tetap di sekitar level

12%. Bertahannya BI-rate 6,75%

selama triwulan laporan berpengaruh terhadap suku bunga kredit perbankan yang

juga masih relatif stabil pada level tersebut (Grafik 3.4).

a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim

Jumlah kredit yang disalurkan bank umum yang berkantor di Kaltim pada

triwulan II-2011 mencapai Rp. 36,28 trilyun. Secara triwulanan, pertumbuhan

kredit pada triwulan laporan tercatat 7,88% (qtq) atau lebih tinggi jika

4

6

8

10

12

14

16

18

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

(%) K. Inv K. Kons KMK BI-rate

Grafik 3.4 Suku Bunga Kredit Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

37

dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2011 sebesar 3,40% (qtq).

Jika dibandingkan dengan posisi triwulan II-2010, penyaluran kredit pada triwulan

II-2011 telah tumbuh sebesar 28,98% (yoy) atau mengalami perlambatan jika

dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 30,64% sebagaimana dapat dilihat pada Grafik 3.5.

0%

10%

20%

30%

40%

0

10

20

30

40

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

% growthKredit

(Rp trilyun)Kredit g y oy g qtq

Grafik 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim

Sumber: LBU Bank Indonesia

Menurut kelompok bank, kredit yang disalurkan bank umum pemerintah

mencapai Rp. 22,29 trilyun (pangsa 61,43%) atau mengalami peningkatan 6,33%

(qtq) secara triwulanan. Sementara itu, penyaluran kredit oleh bank umum swasta

pada triwulan laporan mencapai Rp. 13,99 trilyun (pangsa 38,57%) atau

meningkat sebesar 10,44% dibandingkan triwulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja, investasi, dan

konsumsi mengalami pertumbuhan yang positif secara triwulanan (qtq). Kredit

modal kerja sebagai pangsa terbesar (38,49%) mencatat pertumbuhan triwulanan

sebesar 8,35% menjadi Rp 13,97 trilyun. Selanjutnya kredit konsumsi (pangsa

34,59%) mencatatkan pertumbuhan triwulanan terendah yaitu 6,27% menjadi Rp

12,55 trilyun, sedangkan kredit investasi (pangsa 26,92%) mengalami

pertumbuhan triwulanan tertinggi yaitu sebesar 9,31% menjadi Rp 9,77 trilyun.

Sementara itu secara tahunan baik kredit modal kerja, konsumsi, maupun investasi

mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi masing-masing tumbuh sebesar

30,83%, 27,60%, dan 28,15% (yoy).

Menurut sektor ekonomi, pertumbuhan tertinggi kredit secara triwulanan

terjadi pada sektor angkutan yaitu sebesar 25,80%, diikuti sektor pertambangan

sebesar 23,41%, dan sektor jasa sosial 10,99%. Sementara itu kredit sektoral yang

mengalami kontraksi pertumbuhan adalah kredit sektor listrik, gas, dan air yang

turun sebesar 6,90% (qtq) (Tabel 3.3).

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

38

Apabila dilihat dari pertumbuhan kredit secara tahunan, beberapa kredit

sektoral yang mengalami pertumbuhan positif dan cukup tinggi antara lain sektor

pertanian (75,39%), sektor pertambangan (65,79%), sektor angkutan (36,86%),

serta sektor jasa sosial (38,19%). Sementara itu jika dilihat nisbah kredit terhadap

simpanan bruto (Gross-LDR) bank umum yang berkantor di Kaltim mengalami

peningkatan dari 63,64% pada triwulan I tahun 2011 menjadi 64,47% pada

triwulan II-2011.

Tabel 3.3. Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 1-11 Tw 2-11 qt q yoy

Kred it 32,532 33,639 36,288 100.00% 100.00% 7.88% 28.98%

Kelompok Bank

Bank Pemerintah 20,353 20,966 22,292 62.33% 61.43% 6.33% 24.62%

Bank Swasta 12,180 12,673 13,996 37.67% 38.57% 10.44% 36.59%

Jenis Penggunaan

Modal Kerja 12,729 12,892 13,969 38.32% 38.49% 8.35% 30.83%

Investasi 8,719 8,936 9,768 26.57% 26.92% 9.31% 28.15%

Konsumsi 11,085 11,811 12,551 35.11% 34.59% 6.27% 27.60%

Sektor Ekonomi

Pertanian 1,295 1,460 1,602 4.34% 4.41% 9.75% 75.39%

Pertambangan 1,697 1,712 2,113 5.09% 5.82% 23.41% 65.79%

Perindustrian 1,142 1,107 1,177 3.29% 3.24% 6.27% 5.12%

Listrik, Gas dan Air 159 151 141 0.45% 0.39% -6.90% -17.90%

Konstruksi 2,699 2,513 2,704 7.47% 7.45% 7.63% -1.89%

Perdagangan 6,449 6,562 6,709 19.51% 18.49% 2.25% 24.34%

Angkutan 1,726 1,728 2,174 5.14% 5.99% 25.80% 36.86%

Jasa Dunia Usaha 3,492 3,610 3,668 10.73% 10.11% 1.60% 34.07%

Jasa Sosial 1,797 1,881 2,088 5.59% 5.75% 10.99% 38.19%

Lain-Lain 12,076 12,914 13,911 38.39% 38.34% 7.72% 31.00%

LDR 65.18% 63.64% 64.47%

Ket eranganPert. Tw 2-11Posisi (Rp milyar) Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

b. Kredit bank umum berlokasi proyek di Kaltim

Jumlah kredit yang disalurkan secara nasional untuk membiayai proyek yang

berlokasi di wilayah Kaltim pada periode laporan (s.d Mei 2011) tercatat sebesar

Rp 50,93 trilyun, mengalami peningkatan sebesar 1,32%(qtq) dibandingkan

dengan posisi kredit pada triwulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

39

triwulan II tahun 2010, kredit berdasarkan lokasi proyek mengalami pertumbuhan

sebesar 13,36% (yoy) (Grafik 3.6).

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

% growthKredit

(Rp tri ly un)Kredit g (yoy ) g (qtq)

Grafik 3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim

Sumber: LBU Bank Indonesia

Perkembangan kredit berdasarkan kelompok bank, baik bank milik

pemerintah maupun bank swasta mengalami pertumbuhan kredit yang positif

secara triwulanan, masing-masing tumbuh sebesar 2,71% dan 0,02% (qtq) (Tabel

3.4). Menurut jenis penggunaannya, pertumbuhan positif terjadi pada kredit

investasi dan kredit konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 4,15% dan 5,04%

(qtq). Sementara itu berdasarkan sektor ekonomi, beberapa sektor yang

mengalami pertumbuhan kredit yang positif secara triwulanan yaitu sektor

angkutan (14,51%), jasa dunia usaha (6,94%), jasa sosial (5,73%), konstruksi

(5,19%), dan sektor pertanian (3,33%). Pertumbuhan negatif kredit lokasi proyek

secara sektoral terjadi pada sektor perindustrian (-11,41%), sektor pertambangan

(-8,90%), dan sektor perdagangan (-0,61%) (qtq) (Tabel 3.4).

Secara tahunan berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan kredit lokasi

proyek bank pemerintah cukup tinggi yaitu sebesar 18,80% (yoy), sedangkan bank

swasta tumbuh 8,58% (yoy). Berdasarkan penggunaannya pertumbuhan kredit

lokasi proyek tertinggi adalah kredit konsumsi dan kredit investasi masing-masing

tumbuh sebesar 25,77% dan 22,48% (yoy). Menurut sektor ekonomi

pertumbuhan tahunan kredit lokasi proyek tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas,

air sebesar 89,51% diikuti sektor pertanian (51,06%), jasa sosial (35,03%), dan

sektor perdagangan (30,54%) (yoy). Sementara itu beberapa sektor yang

mengalami pertumbuhan negatif antara lain sektor perindustrian dan sektor

pertambangan serta konstruksi masing-masing tumbuh sebesar 37,48%, 12,78%

dan 11,37% (yoy).

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

40

Apabila dilihat komposisi pinjaman menurut penggunaan, kredit modal kerja

yang memiliki pangsa tertinggi yaitu sebesar 42,03%, diikuti oleh kredit investasi

sebesar 33,28%, dan kredit konsumsi 24,69%. Sedangkan menurut sektor

ekonomi, pangsa terbesar adalah kredit pada sektor pertambangan dan

perdagangan dengan pangsa masing-masing sebesar 17,70% dan 15,75%.

Tabel 3.4. Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 1-11 Tw 2-11 qtq yoy

Kredit Lokasi Proyek 46,930 50,266 50,930 100.00% 100.00% 1.32% 13.36%

Kelompok Bank

Bank Pemerintah 22,283 24,324 24,982 48.39% 49.05% 2.71% 18.80%

Bank Swasta 24,647 25,943 25,947 51.61% 50.95% 0.02% 8.58%

Jenis Penggunaan

Modal Kerja 21,542 22,023 21,408 43.81% 42.03% -2.79% 1.50%

Investasi 14,950 16,272 16,948 32.37% 33.28% 4.15% 22.48%

Konsumsi 10,437 11,971 12,574 23.82% 24.69% 5.04% 25.77%

Sektor Ekonomi

Pertanian 5,925 6,429 6,643 12.79% 13.04% 3.33% 51.06%

Pertambangan 9,023 8,896 8,104 17.70% 15.91% -8.90% -12.78%

Perindustrian 2,182 2,338 2,072 4.65% 4.07% -11.41% -37.48%

Listrik, Gas dan Air 271 566 572 1.13% 1.12% 1.03% 89.51%

Konstruksi 2,535 2,365 2,488 4.71% 4.89% 5.19% -11.37%

Perdagangan 7,670 7,915 7,867 15.75% 15.45% -0.61% 30.54%

Angkutan 2,644 2,615 2,994 5.20% 5.88% 14.51% 11.71%

Jasa Dunia Usaha 3,591 2,848 3,046 5.67% 5.98% 6.94% 12.82%

Jasa Sosial 2,652 4,322 4,569 8.60% 8.97% 5.73% 35.03%

Lain-Lain 10,437 11,971 12,574 23.82% 24.69% 5.04% 25.44%

L DR - lokasi proyek 94.02% 95.10% 90.48%

Pert . Tw 2-11Posisi (Rp milyar)Keterangan

Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

Menurut kabupaten/kota, penyaluran kredit terkonsentrasi untuk membiayai

proyek di kota Samarinda dan kota Balikpapan yang merupakan pusat bisnis di

Kalimantan Timur. Jumlah kredit yang dikucurkan untuk proyek di kota Samarinda

mencapai Rp. 14,96 trilyun (pangsa 29,38%) dan di kota Balikpapan sebesar Rp.

13,43 trilyun (pangsa 26,37%). Sementara itu, alokasi kredit yang terkecil

diperoleh Kabupaten Tana Tidung yaitu sebesar Rp. 91,56 milyar (pangsa 0,18%)

dan Kabupaten Nunukan sebesar Rp. 298 milyar (pangsa 0,59%). Apabila dilihat

dari nisbah pinjaman terhadap simpanan (LDR), nisbah tertinggi terjadi di kota

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

41

Bontang sebesar (239,20%), diikuti oleh kabupaten Kutai Kartanegara sebesar

(121,30%), kabupaten Berau (118,86%), Pasir (112,20%), Kutai Timur (111,01%)

dan kota Balikpapan (108,42%). Sedangkan LDR terendah terjadi pada Kabupaten

Bulungan dan kota Tarakan dengan nisbah masing-masing sebesar 20,60% dan

41,81% (Tabel 3.5).

Tabel 3.5.

Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kab/Kota di Kaltim

Kredit DPK Kredit DPK

Kab. Kutai Kartanegara 4,856,081 4,137,075 9.53% 7.86% 121.30%

Kab. Berau 2,468,115 2,145,850 4.85% 4.08% 118.86%

Kab. Pasir 1,612,510 1,485,208 3.17% 2.82% 112.20%

Kab. Bulungan 665,630 3,338,457 1.31% 6.34% 20.60%

Kab. Kutai Timur 2,112,523 1,966,585 4.15% 3.74% 111.01%

Kab. Nunukan 298,379 621,343 0.59% 1.18% 49.62%

Kota Samarinda 14,965,099 19,634,986 29.38% 37.31% 78.76%

Kota Balikpapan 13,430,803 12,801,544 26.37% 24.32% 108.42%

Kota Tarakan 1,596,476 3,945,420 3.13% 7.50% 41.81%

Kota Bontang 5,910,401 2,553,398 11.61% 4.85% 239.20%

Kab. Kutai Barat 2,200,689 * 4.32%

Kab. Malinau 371,923 ** 0.73%

Kab. Tana Tidung 91,568 ** 0.18%

Kab. Penajem Paser Utara 349,316 *** 0.69%

Kaltim 50,929,513 52,629,866 100.00% 100.00% 96.77%

Kab/Kot aNominal (Rp milyar) Pangsa

LDR

Ket : DPK dimasukkan dalam DPK *Kab Kutai Kartanegara, **Bulungan, ***Balikpapan Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA) Bank Indonesia

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

42

3.3. Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM)

Penyaluran kredit berskala mikro, kecil, dan menengah (MKM) oleh bank umum

di Kaltim pada Triwulan II-2011 mencapai Rp. 22,92 trilyun, dengan pangsa 63,16%

terhadap total kredit yang disalurkan (Tabel 3.6). Secara triwulanan, pertumbuhan

kredit MKM Kaltim pada triwulan laporan mengalami peningkatan sebesar 6,60% atau

searah dengan pertumbuhan total kredit yang naik sebesar 7,88%(qtq). Menurut

skalanya, tingkat pertumbuhan tertinggi kredit MKM terjadi pada kredit berskala kecil

(Rp. 50 juta s.d Rp. 500 juta) yang tumbuh sebesar 7,99%, yang juga merupakan

pangsa terbesar dari kredit MKM. Sementara itu, kredit berskala menengah (Rp. 500

juta s.d Rp. 5 miliar) sebagai pangsa kedua terbesar kredit MKM mengalami

peningkatan sebesar 7,03%(qtq).

Tabel 3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit di Kaltim

Tw4-10 Tw1-11 Tw2-11 TW1-11 Tw2-11 qtq yoy

Mikro (s.d Rp 50 jt) 4,396 4,615 4,760 13.72% 13.12% 3.15% 18.21%

Kecil (Rp 50 jt s.d 500 jt) 8,297 8,918 9,631 26.51% 26.54% 7.99% 36.49%

Menengah (Rp 500 jt s.d 5 miliar) 8,003 7,967 8,527 23.68% 23.50% 7.03% 18.82%

Kredit UMKM (s.d Rp 5 miliar) 20,696 21,500 22,919 63.92% 63.16% 6.60% 25.51%

Besar (> Rp 5 miliar) 11,836 12,138 13,369 36.08% 36.84% 10.14% 35.38%

Total 32,532 33,639 36,288 100.00% 100.00% 7.88% 28.98%

Pert. Tw2-11Posisi (Rp milyar) KomposisiSkala Kredit

Sumber : LBU Bank Indonesia

Berdasarkan kelompok bank, kredit MKM yang disalurkan bank pemerintah pada

triwulan laporan tercatat Rp. 13,57 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 7,13%

jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada jumlah

kredit MKM yang dikucurkan oleh bank swasta yang tercatat Rp. 9,34 trilyun atau

mengalami peningkatan sebesar 5,84% (qtq) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya (Tabel 3.7). Menurut jenis penggunaan, kredit modal kerja dan kredit

investasi yang telah disalurkan masing-masing berjumlah Rp. 7,67 trilyun (pangsa

33,47%) dan Rp. 2,81 trilyun (pangsa 12,26%). Dilihat dari pertumbuhan kedua kredit

tersebut secara triwulanan, kredit modal kerja tumbuh sebesar 7,42%, sedangkan

kredit investasi tumbuh lebih rendah yaitu sebesar 5,21% (qtq).

Secara sektoral, distribusi penyaluran kredit MKM terutama untuk membiayai tiga

sektor utama, yaitu sektor perdagangan (pangsa 20,12%), sektor jasa dunia usaha

(pangsa 6,81%) dan sektor konstruksi (pangsa 4,07%). Dilihat dari pertumbuhan

secara triwulanan, pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa sosial (8,30%), diikuti oleh

sektor konstruksi yang tumbuh (7,58%), dan sektor perindustrian (7,48%). Sementara

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

43

itu perkembangan kredit MKM secara tahunan menunjukkan terjadinya peningkatan

pada sektor jasa dunia usaha yang tumbuh 50,16%, sektor pertambangan yang

tumbuh 35,03%, dan sektor pertanian yang tumbuh 28,88% (yoy). Dua sektor yang

mengalami pertumbuhan negatif adalah sektor listrik, gas, air, dan sektor konstruksi

yang mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar -12,93% dan -4,92%(yoy).

Tabel 3.7. Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 1-11 Tw 2-11 qtq yoy

Kred it MKM 20,696 21,500 22,919 100.00% 100.00% 6.60% 25.51%

Kelompok Bank

Bank Pemerintah 12,355 12,673 13,576 58.94% 59.24% 7.13% 22.92%

Bank Swasta 8,341 8,827 9,343 41.06% 40.76% 5.84% 29.49%

Jenis Penggunaan

Modal Kerja 7,254 7,141 7,671 33.21% 33.47% 7.42% 19.22%

Investasi 2,513 2,671 2,810 12.42% 12.26% 5.21% 28.48%

Konsumsi 10,929 11,688 12,438 54.36% 54.27% 6.41% 29.04%

Sektor Ekonomi

Pertanian 231 240 227 1.11% 0.99% -5.19% 28.88%

Pertambangan 244 265 276 1.23% 1.20% 4.21% 35.03%

Perindustrian 365 351 378 1.63% 1.65% 7.48% 10.86%

Listrik, Gas dan Air 15 23 10 0.10% 0.04% -55.42% -12.93%

Konstruksi 998 867 932 4.03% 4.07% 7.58% -4.92%

Perdagangan 4,535 4,407 4,612 20.50% 20.12% 4.63% 18.55%

Angkutan 495 522 543 2.43% 2.37% 4.07% 14.91%

Jasa Dunia Usaha 1,318 1,484 1,560 6.90% 6.81% 5.15% 50.16%

Jasa Sosial 759 732 793 3.41% 3.46% 8.30% 2.71%

Lain-Lain 11,736 12,609 13,587 58.65% 59.28% 7.76% 31.00%

Pert . Tw 2-11Posisi (Rp milyar)Keterangan

Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

Kualitas kredit MKM yang disalurkan bank umum di Kaltim selama triwulan II

2011 menunjukkan sedikit peningkatan kinerja seperti terlihat dari persentase kredit

bermasalah bruto (gross-non performing loans/NPLs) yang sebesar 2,95% jika

dibandingkan dengan persentase NPLs pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,96%.

Jika dilihat menurut sektor ekonomi, persentase NPLs tertinggi terjadi pada sektor

konstruksi (10,23%), sektor angkutan (6,85%), sektor pertanian (5,88%), dan sektor

jasa sosial (5,49%). Sedangkan sektor-sektor lainnya mencatat persentase NPLs di

bawah 5% pada triwulan II-2011 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

44

Tabel 3.8. Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) menurut Sektor Ekonomi Kaltim

Tw 4-10 Tw1-11 Tw 2-11 Tw1-11 Tw2-11 Tw1-11 Tw2-11

NPLs Kredit UMKM 492.91 636.22 675.10 29.07% 6.11% 2.96% 2.95%

Sektor Ekonomi

Pertanian 7.82 14.82 13.34 89.38% -9.95% 6.19% 5.88%

Pertambangan 5.71 6.52 4.62 14.32% -29.22% 2.46% 1.67%

Perindustrian 5.37 15.42 12.78 187.24% -17.12% 4.39% 3.38%

Listrik, Gas dan Air - - - - - - -

Konstruksi 61.60 86.45 95.37 40.33% 10.32% 9.97% 10.23%

Perdagangan 132.73 183.81 183.16 38.49% -0.36% 4.17% 3.97%

Angkutan 21.16 23.07 37.21 9.01% 61.31% 4.42% 6.85%

Jasa Dunia Usaha 40.97 62.40 59.00 52.31% -5.45% 4.21% 3.78%

Jasa Sosial 41.87 45.24 43.54 8.05% -3.77% 6.18% 5.49%

Lain-Lain 175.68 198.49 226.09 12.99% 13.90% 1.57% 1.66%

Ket eranganPosisi (Rp milyar) Nisbah NPLPert . qtq

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1

a. Perkembangan Aset BPR di Kaltim

Jumlah aset BPR di wilayah

Kalimantan Timur pada triwulan II tahun

2011 mengalami pertumbuhan sebesar

13,26% (yoy), dengan total nilai

mencapai Rp. 265,30 milyar (Grafik 3.7).

Pertumbuhan aset ini lebih rendah jika

dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan I-2011 yang sebesar

15,45% (yoy). Sementara itu secara

triwulanan, aset BPR mengalami

peningkatan dibandingkan dengan

jumlah aset pada triwulan I-2011 yang mencapai Rp. 254,30 milyar atau tumbuh

sebesar 4,22% (qtq). Peningkatan aset BPR ini terutama disebabkan oleh

peningkatan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh BPR Kalimantan Timur.

1 Tidak termasuk BPR/S di kota Balikpapan (2 BPR/S)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

-

50

100

150

200

250

300

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Total Aset growth aset

Grafik 3.7 Perkembangan Aset BPR Sumber: Simwas BPR Bank Indonesia

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

45

b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR di Kaltim

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK)

BPR di Kalimantan Timur pada triwulan II-

2011 mengalami pertumbuhan sebesar

8,69% (yoy), dengan nilai Rp 163,96

milyar (Grafik 3.8). Pertumbuhan ini

mengalami penurunan jika dibandingkan

dengan pertumbuhan pada triwulan I-

2011 yang tumbuh sebesar 10,79%.

Penurunan pertumbuhan (melambat)

DPK pada triwulan II-2011 dipengaruhi

oleh menurunnya pertumbuhan

tabungan yang tumbuh sebesar 7,59% (yoy) menjadi Rp. 62,92 milyar setelah

triwulan sebelumnya tumbuh 7,60%(yoy), begitu pula jumlah deposito yang

mengalami penurunan pertumbuhan yaitu tumbuh 9,38% menjadi Rp 101,05

milyar setelah triwulan sebelumnya mampu tumbuh sebesar 13,14% (yoy).

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR di Kaltim

Penyaluran kredit oleh BPR

pada triwulan II-2011 mencapai Rp

185,80 milyar mengalami peningkatan

sebesar 4,37% dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tidak mengalami

pertumbuhan (0,00%). Secara tahunan

jumlah kredit yang mengalami

pertumbuhan sebesar 13,65% (yoy)

dibandingkan triwulan II-2010 (Grafik

3.9), ini lebih rendah jika dibandingkan

dengan pertumbuhan tahunan pada

triwulan I-2011 yang tumbuh sebesar 14,15%. Penurunan pertumbuhan kredit ini

terutama disebabkan oleh kredit investasi yang mengalami pertumbuhan negatif

yaitu sebesar -18,05%(yoy) menjadi Rp. 13,84 milyar. Sementara itu pangsa terbesar

yaitu kredit modal kerja mengalami pertumbuhan yang melambat sebesar 14,09%

(yoy) setelah tumbuh 16,77% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

0%

20%

40%

60%

-

40

80

120

160

200

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Investasi Konsumsi

Modal Kerja growth Kredit

Grafik 3.9 Perkembangan Kredit BPR Sumber: Simwas BPR Bank Indonesia

0%

10%

20%

30%

40%

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

(yoy)(Rp milyar) Deposito Tabungan growth DPK

Grafik 3.8 Perkembangan DPK BPR Sumber: Simwas BPR Bank Indonesia

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

46

Tabel 3.9. Perkembangan Usaha BPR di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 q tq y oy qtq y oy

Total A set (Rp Miliar ) 271.09 254.55 265.30 -6.10% 15.45% 4.22% 13.26%

DPK (Rp M iliar) 176.52 157.30 163.96 -10.89% 10.79% 4.23% 8.69%

Tabungan 71.56 64.88 62.92 -9.34% 7.60% -3.02% 7.59%

Giro - - - - - - -

Deposito 104.95 92.42 101.05 -11.94% 13.14% 9.33% 9.38%

Kred it (R p Mil iar ) 178.02 178.02 185.80 0.00% 14.51% 4.37% 13.65%

Modal Kerja 101.67 99.47 103.26 -2.16% 16.77% 3.81% 14.09%

Konsumsi 59.98 64.21 68.70 7.05% 15.81% 6.99% 22.47%

Investasi 16.37 14.34 13.84 -12.38% -3.39% -3.49% -18.05%

Rasio N PL Gross (%) 16.68 16.58 15.59

L DR 100.85% 113.17% 113.32%

Pert. Tw 1-11INDI KATOR

Pert . Tw 2-11Po sis i 2010 (dalam Rp mily ar)

Sumber : Simwas BPR Bank Indonesia

3.5. Asesmen Risiko Perbankan

3.5.1 Risiko Kredit

Secara umum, risiko kredit yang dihadapi perbankan daerah Kaltim

mengalami penurunan karena terdapat sedikit penurunan persentase kredit

bermasalah bruto (Gross-NPLs) untuk jenis penggunaan kredit modal kerja, investasi,

dan konsumsi, serta sebagian sektor ekonomi yang dibiayai.

Kualitas kredit yang disalurkan oleh bank umum di Kaltim pada triwulan

laporan mengalami penurunan, tercermin dari nisbah NPLs pada triwulan II-2011

sebesar 2,47% atau lebih rendah jika dibandingkan nisbah NPLs pada triwulan I-

2011 sebesar 2,57% (Tabel 3.10). Dilihat dari pertumbuhannya, jumlah kredit

bermasalah tercatat mengalami peningkatan sebesar 3,75%(qtq) bila dibandingkan

dengan posisi triwulan I-2011.

Tabel 3.10. Perkembangan Kolektibiltas Kredit Bank Umum di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 1-11 Tw 2-11 qtq yoy

1-Lancar 29,836 30,074 32,807 89.40% 90.41% 9.09% 30.99%

2-Dalam Perhatian Khusus 1,973 2,699 2,584 8.02% 7.12% -4.29% 7.50%

3-Kurang lancar 125 141 100 0.42% 0.27% -29.05% -35.33%

4-Diragukan 138 121 172 0.36% 0.48% 42.47% -8.86%

5-Macet 461 603 625 1.79% 1.72% 3.62% 82.02%

NPLs (3+4+5) 723 865 897 2.57% 2.47% 3.75% 30.64%

Total Kredit 32,532 33,639 36,288 100.00% 100.00% 7.88% 28.98%

Pert. Tw 1-11Kolekt ib ilit as

Posisi (Rp milyar) Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

47

Risiko kredit menurut jenis penggunaan masih tercatat pada rasio NPLs

dibawah 5%. Risiko kredit tertinggi terjadi pada kredit modal kerja, yang persentase

NPLs-nya pada triwulan laporan mencapai 3,58% (Tabel 3.11). Persentase NPLs

kredit modal kerja mengalami penurunan dibandingkan persentase NPLs pada

triwulan sebelumnya yang sebesar 3,58%. Sementara itu, persentase NPLs kredit

investasi dan kredit konsumsi tercatat masing-masing sebesar 1,98% dan 1,63%.

Berdasarkan sektor ekonomi, nisbah NPLs tercatat relatif rendah (dibawah 5%),

kecuali nisbah NPLs untuk sektor konstruksi yang diatas 5% yaitu sebesar 5,55%.

Nisbah NPLs lainnya yang tergolong tinggi terjadi pada sektor angkutan dan sektor

perdagangan masing-masing memiliki nisbah NPLs sebesar 3,34% dan 3,32%.

Tabel 3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum

Tw4-10 Tw1-11 Tw 2-11 +/- qt q Tw 1-11 Tw2-11

Jeni s Penggunaan

Modal Kerja 396.00 482.15 499.77 17.63 3.66% 3.74% 3.58%

Investasi 164.47 197.19 193.34 -3.84 -1.95% 2.21% 1.98%

Konsumsi 162.18 185.35 204.02 18.67 10.07% 1.57% 1.63%

Sektor Ekonomi

Pertanian 14.49 20.15 16.68 -3.47 -17.22% 1.38% 1.04%

Pertambangan 41.90 45.36 43.40 -1.96 -4.32% 2.65% 2.05%

Perindustrian 5.37 15.42 12.78 -2.64 -17.12% 1.39% 1.09%

Listrik, Gas & Air - - - - - - -

Konstruksi 117.75 135.91 150.14 14.24 10.47% 5.41% 5.55%

Perdagangan 151.10 223.85 222.79 -1.06 -0.47% 3.41% 3.32%

Angkutan 75.37 81.63 72.52 -9.11 -11.16% 4.72% 3.34%

Jasa Dunia Usaha 89.50 96.03 99.20 3.17 3.30% 2.66% 2.70%

Jasa Sosial 51.87 45.24 53.54 8.29 18.33% 2.40% 2.56%

Lain-Lain 175.68 201.11 226.09 24.98 12.42% 1.56% 1.63%

723.02 864.69 897.14 32.45 3.75% 2.57% 2.47%Total NPL

KeteranganNominal NPL (Rp milyar) Pert . Tw 2-11 Nisbah NPL (%)

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.5.2 Risiko Likuiditas

Asesmen risiko likuiditas bertujuan untuk melihat paparan risiko likuiditas

yang dihadapi oleh bank umum di Kaltim yang ditinjau dari kecukupan likuiditas,

struktur kepemilikan simpanan dan profil jangka waktu dan sebaran nominal serta

rekening simpanan. Berdasarkan profil jangka waktu, struktur simpanan

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Perbankan Daerah

48

terkonsentrasi tinggi pada simpanan jangka pendek dengan pangsa 93,05% (Tabel

3.12). Struktur simpanan yang didominasi oleh simpanan berjangka pendek tersebut

rentan terhadap penarikan dana secara tiba-tiba (sudden withdrawal), terutama oleh

nasabah besar. Prosentase simpanan jangka pendek pada triwulan II-2011 ini

mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan posisi pada triwulan

sebelumnya yang sebesar 91,93%.

Tabel 3.12 Struktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kaltim

Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 +/- qt q Tw 1-11 Tw 2-11

Jangka pendek

Giro 11,887 13,864 15,754 1,891 13.64% 26.23% 27.99%

Tabungan 22,670 22,043 22,838 795 3.60% 41.70% 40.57%

Simpanan berjangka s.d 3 bulan 11,636 12,682 13,787 1,105 8.71% 23.99% 24.49%

Total DPK s.d 3 bulan 46,193 48,589 52,379 3,790 7.80% 91.93% 93.05%

Jangka menengah panjang -

Total DPK > 3 bulan 3,719 4,267 3,911 (356) -8.35% 8.07% 6.95%

49,912 52,856 56,290 3,434 6.50% 100.00% 100.00%

Keterangan

Total DPK

KomposisiPosisi (Rp milyar) Pert . Tw 2-11

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.5.3 Risiko Pasar

Berdasarkan analisis grafis yang

menghubungkan antara suku bunga

kredit dengan rasio NPLs dalam

periode triwulan I-2006 s.d triwulan

II-2011 (Grafik 3.10), terlihat adanya

pergerakan yang searah antara

nisbah NPLs dengan suku bunga

kredit. Hal ini didukung oleh hasil

penghitungan koefisien korelasi2

kedua variabel tersebut yang hanya

0,65. Oleh karenanya dapat

dikatakan bahwa persentase NPLs cukup sensitif terhadap perubahan tingkat suku

bunga kredit perbankan.

2 Angka koefisen korelasi berkisar 0 s.d 1, makin mendekati angka 1 berarti derajat hubungan antara kedua variabel makin tinggi, sebaliknya makin mendekati angka 0 menunjukkan hubungan yang makin lemah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Bunga Kredit (sumbu kiri)

Gross NPLs (sumbu kanan)

Grafik 3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan

Rasio NPLs Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

50

KEUANGAN DAERAH

4.1 Gambaran Umum

Realisasi APBD Kaltim semester I tahun 2011 mengalami peningkatan secara nilai dan

secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada semester I tahun 2010.

Begitu dari sisi pendapatan maupun sisi belanja menunjukkan perkembangan positif yaitu

mengalami peningkatan realisasi yang lebih tinggi baik secara nilai maupun secara prosentase

jika dibandingkan dengan total pendapatan dan belanja pada semester I-2010.

Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2011 yang sudah terealisasi pada semester I

secara nilai mencapai Rp. 4,32 trilyun atau mengalami kenaikan 27,3% jika dibandingkan

dengan total pendapatan pada Semester I tahun 2010 yang sebesar Rp. 3,41 trilyun. Apabila

dilihat realisasi rincian pendapatan, nilai realisasi tertinggi dicapai oleh pendapatan transfer

dan pendapatan asli daerah dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 2,29 trilyun dan Rp. 2,02

trilyun, atau mengalami peningkatan sebesar 55,53% dan 9,25% jika dibandingkan dengan

realisasi pendapatan transfer dan pendapatan asli daerah pada semester I tahun 2010 dengan

nilai masing-masing sebesar Rp. 2,10 trilyun dan Rp. 1,30 trilyun (Grafik 4.1).

3.415

1.301

2.102

0.012

4.328

2.023

2.297

0.009

0.000 2.000 4.000 6.000

Total Pendapatan

Pendapatan Aseli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Daerah

yg Sah

Rp Milyar

2011 2010

59.56%

62.82%

57.49%

177.63%

67.11%

76.60%

60.46%

85.52%

0% 40% 80% 120% 160% 200%

Total Pendapatan

Pendapatan Aseli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah

% Realisasi

2011 2010

Graf ik 4.1 Realisasi Pendapatan (Nilai) Graf ik 4.2 Realisasi Pendapatan (Prosentase)

Sumber : Biro Keuangan Setprov Kaltim

Sementara itu total realisasi belanja APBD provinsi Kaltim pada semester I tahun 2011

secara nilai mencapai Rp. 2,10 trilyun atau mengalami peningkatan 41,53% jika

dibandingkan dengan realisasi belanja semester I pada APBD provinsi tahun 2010 yang

sebesar Rp. 1,48 trilyun. Apabila dilihat realisasi per-komponen belanja, nilai realisasi tertinggi

dicapai oleh belanja operasi sebesar Rp. 956 milyar atau mengalami peningkatan sebesar

10,95% dari belanja operasi pada semester I tahun 2010 yang sebesar Rp. 862 milyar.

BAB IV

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

51

Sementara itu belanja modal jika dilihat nilai realisasinya mengalami peningkatan sebesar

67,00% atau meningkat dari Rp. 275 milyar pada semester I tahun 2010 menjadi Rp. 459

milyar pada semester I tahun 2011 (Tabel 4.3 dan Tabel 4.4).

1,488

862

275

-

350

2,105

956

459

-

690

- 500 1,000 1,500 2,000 2,500

Total Belanja

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tak Terduga

Transfer

Rp Milyar

2011 2010

24.88%

24.43%

16.01%

0.00%

48.64%

29.01%

22.20%

23.04%

0.00%

73.23%

0% 20% 40% 60% 80%

Total Belanja

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tak Terduga

Transfer

% Realisasi

2011 2010

Graf ik 4.3 Realisasi Belanja (Nilai) Graf ik 4.4 Realisasi Belanja (Prosentase)

Sumber : Biro Keuangan Setprov Kaltim

4.2 Pendapat an

Realisasi pendapatan APBD provinsi Kaltim pada semester I-2011 menunjukkan

kinerja yang cukup posit if. Apabila dilihat rinciannya, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

pada semester I tahun 2011 tercatat sebesar Rp. 2,02 trilyun (Tabel 4.1) atau meningkat

21,70% jika dibandingkan dengan realisasi APBD semester I tahun 2010 yang sebesar Rp. 1,3

trilyun. Secara prosentase realisasi PAD pada semester I-2011 mencapai 76,60% dari total

anggaran, lebih t inggi dari realisasi semester I tahun sebelumnya yang sebesar 62,82%.

Kontribusi utama realisasi PAD berasal dari pendapatan pajak daerah (pangsa 75,

43% terhadap total PAD) dengan realisasi mencapai Rp. 1,59 trilyun (Grafik 4.3) atau secara

prosentase sebesar 80,10% dari total pendapatan pajak daerah pada APBD tahun 2011 yang

direncanakan sebesar Rp 1,99 trilyun. Komponen lainnya yang memiliki kontribusi cukup

besar terhadap pendapatan asli daerah adalah lain-lain PAD yang sah (pangsa 19%) yang

berasal dari optimalisasi pemanfaatan dana kas daerah, pendapatan dari denda pajak, denda

retribusi dan denda pengembalian, serta pendapatan rumah sakit umum di Samarinda,

Balikpapan, dan Tarakan, dengan nilai realisasi sampai dengan semester I tahun 2011

mencapai Rp. 211 milyar atau 41,99% dari yang direncanakan pada APBD 2011. Sementara

itu realisasi yang berasal dari pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

(pangsa 4,92%), serta pendapatan yang berasal dari retribusi daerah (pangsa 0,54%) yang

terdiri dari retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha dan perijinan memiliki tingkat realisasi

masing-masing sebesar 33,99% dan 161,79%.

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

52

Tabel 4.1 Realisasi Komponen Pendapatan APBD Kalt im Semester I-2011

APBD Real isasi

1 PENDAPATAN 6,449.63 4,328.38 2,121.26 67.11%

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 2,641.23 2,023.19 618.05 76.60%

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1,992.50 1,596.00 396.50 80.10%

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 14.34 4.88 9.47 33.99%

1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelola kekayaan Daerah Yang dipisahkan 130.15 210.56 (80.41) 161.79%

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 504.24 211.75 292.49 41.99%

1.2 PENDAPATAN TRANSFER 3,798.31 2,296.56 1,501.75 60.46%

1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 3,798.31 2,296.56 1,501.75 60.46%

1.2.1.1 Dana Bagi hasil Pajak 592.08 102.12 489.96 17.25%

1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 3,116.60 2,152.98 963.62 69.08%

1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 51.45 30.01 21.44 58.33%

1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 38.19 11.46 26.73 30.00%

1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - -

1.2.2.2 Dana Penyesuaian - - - -

1.3 LAIN - LA IN PENDAPATAN YANG SAH 10.09 8.63 1.46 85.52%

1.3.1 Pendapatan Hibah 10.09 8.63 1.46 85.52%

1.3.4 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Dari Pihak Ketiga - - - -

No UraianJum lah (Rp M i l yar) Lebih /(kurang)

Real i sasi%

Real i sasi

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah.

944

5

124

227

1,596

5

211

212

0 400 800 1200 1600 2000

Pendapatan Pajak Daerah

Pendapatan Retribusi daerah

Pendapatan Hasil Pengelola Kekayaan Daerah yg

Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Rp M ilyar

2011 2010

Graf ik 4.5 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kalt im Sem-I (Rp Milyar)

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

Sementara itu realisasi pendapatan transfer (atau dana perimbangan) APBD provinsi

Kaltim pada semester I tahun 2011 mencapai Rp. 2,29 trilyun atau memiliki t ingkat realisasi

sebesar 60,46% dari total pendapatan transfer yang direncanakan di tahun 2011. Dana

perimbangan ini mayoritas berasal dari komponen dana bagi hasil bukan pajak atau dana bagi

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

53

hasil SDA (pangsa 82% terhadap pendapatan transfer) dengan nilai Rp. 2,15 trilyun atau

secara prosentase terealisasi sebesar 69,08% dari total dana bagi hasil bukan pajak pada

tahun 2011 (Grafik 4.6). Bagi Hasil pertambangan gas bumi/alam, bagi hasil pertambangan

minyak bumi, dan iuran eksplorasi-eksploitasi (royalti) memiliki kontribusi yang sangat

dominan pada komponen dana bagi hasil SDA (Dana Perimbangan) APBD Kaltim. Sementara

itu dana bagi hasil pajak (pangsa 15%) mencapai realisasi Rp. 102 milyar atau secara

prosentase baru mencapai 17,25%.

237

1,855

-

10

102

2,153

30

11

0 1000 2000 3000

Dana Bagi hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

Rp Milyar

2011 2010

Graf ik 4.6 Realisasi Pendapatan Transfer Kalt im Sem-I (Rp Milyar)

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

4.3 Belanja

Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan Timur Semester I tahun 2011

mencapai Rp. 2,10 trilyun atau secara prosentase sebesar 29,01 %. Realisasi ini mengalami

peningkatan baik secara nilai maupun secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi

belanja pada APBD semester I tahun 2010 yang mencapai Rp 1,48 trilyun (24,88%). Apabila

dilihat menurut rincian jenis belanja, belanja operasi, belanja modal, dan transfer mencapai

prosentase realisasi masing-masing sebesar 22,20%, 23,04%, dan 73,23% (Tabel 4.2).

Belanja operasi APBD Kaltim (sebagai pangsa terbesar 45% dari total belanja) pada

semester I tahun 2011 mencapai realisasi sebesar Rp. 956 milyar atau secara prosentase

sebesar 22,20%, mengalami peningkatan jika dibandingkan realisasi belanja operasi semester

I tahun 2010 yang sebesar Rp 862 milyar (secara prosentase 10,95%). Jika dilihat rincian

belanja operasi, jenis belanja pegawai (pangsa 25% terhadap total belanja operasi) pada

semester I tahun 2011 memiliki pencapaian realisasi terbesar Rp. 394 milyar atau 36,51% dari

total rencana belanja pegawai pada APBD Kalt im 2011 (Grafik 4.7). Sementara belanja barang

dan belanja bantuan keuangan pada semester I-2011 masing-masing mencapai realisasi Rp.

254 milyar (secara prosentase 19,00%) dan Rp. 214 milyar (secara prosentase 17,15%).

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

54

Tabel 4.2 Realisasi Komponen Belanja APBD Kalt im Semester I Tahun 2011

APBD Real i sasi

2 BELA NJA 7,257.63 2,105.33 5,152.30 29.01%

2.1 BELA NJA OPERA SI 4,307.11 956.39 3,350.72 22.20%

2.1.1 Belanja Pegawai 1,080.13 394.40 685.73 36.51%

2.1.2 Belanja Barang 1,340.78 254.69 1,086.09 19.00%

2.1.3 Belanja Subsidi - - - 0.00%

2.1.5 Belanja Hibah 524.63 88.72 435.91 16.91%

2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 111.01 4.09 106.93 3.68%

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 1,250.57 214.50 1,036.07 17.15%

2.2 BELA NJA M ODA L 1,993.89 459.40 1,534.49 23.04%

2.2.1 Belanja Tanah 43.00 0.08 42.92 0.18%

2.2.2 Belanja Peralatan Dan M esin 209.32 11.95 197.37 5.71%

2.2.3 Belanja Bangunan dan Gedung 485.68 32.36 453.32 6.66%

2.2.4 Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan 1,252.06 415.00 837.06 33.15%

2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 3.83 0.01 3.82 0.26%

2.3 BELA NJA TA K TERDUGA 15.00 - 15.00 0.00%

2.3.1 Belanja Tak Terduga 15.00 - 15.00 0.00%

2.4 TRA NSFER 941.63 689.54 252.09 73.23%

2.4.1 Transfer Bagi Hasil Ke KAB/KOTA/DESA 941.63 689.54 252.09 73.23%

2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak - - - -

No Ur aianJu m l ah (Rp M i l y ar ) Leb ih /(ku r ang)

Real i sasi%

Real i sasi

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah.

338

223

0

22

0

279

394

255

0

89

4

214

0 200 400 600

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Subsidi

Belanja Hibah

Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Keuangan

Rp Milyar

2011 2010

Graf ik 4.7 Realisasi Belanja Operasi Semester-I (Rp Milyar)

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

55

Jika dibandingkan dengan realisasi belanja operasi, realisasi jenis belanja modal APBD

Kaltim semester I tahun 2011 memiliki pencapaian realisasi yang sedikit lebih tinggi yaitu

sebesar Rp. 459 milyar atau mencapai prosentase sebesar 23,04 %. Belanja jalan, irigasi, dan

jaringan memiliki kontribusi terbesar pada realisasi belanja modal dengan tingkat realisasi

mencapai Rp. 415 milyar atau secara prosentase mencapai 33,15% (Grafik 4.8). Pencapaian

realisasi belanja modal mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi belanja modal

pada APBD semester I tahun 2010 yang mencapai Rp. 275 milyar (secara prosentase hanya

mencapai 16,01%). Hal ini dapat mengindikasikan meningkatnya kegiatan proyek

pembangunan infrastruktur terutama jalan di Kaltim jika dibandingkan dengan kegiatan

proyek pembangunan infrastruktur pada tahun lalu. Sementara itu jenis belanja bangunan

dan gedung serta belanja peralatan dan mesin menunjukkan realisasi yang cukup rendah,

masing-masing sebesar Rp. 32 milyar (secara prosentase 6,66%) dan Rp. 11,9 milyar (5,71%).

42

17

53

163

0

0

12

32

415

0

0 100 200 300 400 500

Belanja Tanah

Belanja Peralatan Dan Mesin

Belanja Bangunan dan Gedung

Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan

Belanja Aset Tetap Lainnya

Rp Milyar

2011 2010

Graf ik 4.8 Realisasi Belanja Modal Semester-I (Rp Milyar)

Sumber: Biro Keuangan Pemprov. Kaltim, diolah

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

56

Boks 2. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

KALIMANTAN TIMUR 2011

Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur jalan dan perhubungan sebagai sarana penunjang kegiatan

perekonomian di Kalimantan Timur terus dilakukan. Beberapa proyek yang dilakukan di 2011

diantaranya proyek pengembangan beberapa bandara di Kaltim, pembangunan jalan tol

Balikpapan–Samarinda dan beberapa jalan di daerah perbatasan. Infrastruktur tersebut selain

bertujuan untuk membuka keterisolasian antar daerah, juga untuk memperlancar arus

distribusi barang yang sering menjadi penyebab kelangkaan ataupun kenaikan harga suatu

barang. Adapun progress realisasi pembangunan fisik dan keuangan pembangunan Bandar

udara dan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang menggunakan pembiayan APBD provinsi

Kaltim 2011 sampai dengan semester I-2011, sebagai berikut :

Progress Pembangunan Beberapa Bandara di Kalt im 2011

A. Bandar Udara Juw ata Tarakan

Bandar Udara Juwata Tarakan telah ditetapkan kenaikan kelasnya menjadi bandar

udara kelas I khusus, disamping itu sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan, bandara

Juwata Tarakan telah ditetapkan sebagai bandar udara internasional yang menjadi bandar

udara pusat penyebaran dan bandara udara daerah perbatasan. Tugas pokok bandar

udara kelas I khusus Juwata Tarakan selain melaksanakan penyelenggaraan pelayanan

kepada masyarakat pengguna jasa penerbangan dan penyediaan prasarana penunjang

angkutan adalah melaksanakan fungsi koordinasi, fasilitasi, pengawasan, dan

pengendalian bandara perintis di kawasan utara Kaltim. Pada tahun 2011 pagu dana

pembangunan bandara Juwata adalah sebesar Rp. 9,99 milyar, sampai dengan semester I

2011 realisasi keuangan baru sebesar Rp 43,96 juta atau 0,44%.

B. Bandar Udara Kalimarau Berau dan Maratua

Pembangunan tahap pertama telah selesai dikerjakan, dan akan dilakukan

pembukaan praresmi (soft opening) yang direncakanan pada bulan Agustus 2011

bertepatan pada hari jadi Berau. Selain itu juga dilakukan evaluasi berbagai peralatan

maupun alur kedatangan dan keberangkatan penumpang untuk penyempurnaan sarana

dan prasarananya. Semua peralatan teknis operasional bandara sudah terpasang. Ruang

VIP berdekatan dengan terminal utama, dua X-Ray sudah terpasang dan siap dioperasikan.

Sedangkan kelengkapan meuble baru dilaksanakan pengadaan tahun ini. Dan untuk Air

Traffic Control (ATC), di tower yang baru dibangun, masih menunggu peralatan baru,

sehingga ATC lama sementara akan tetap digunakan. Dari pagu dana Rp. 14,99 milyar

pada APBD 2011, realisasi keuangan bandara Kalimarau baru mencapai Rp 26,31 juta

pada semester I 2011 atau sebesar 0,18%

C. Bandara Samarinda Baru

Pekerjaan fisik Bandara Samarinda Baru (BSB) sedang melanjutkan pembangunan

gedung terminal Bandara dan supervisi manajemen konstruksi. Proses tender untuk

supervisi manajemen konstruksi dilakukan antara Juni hingga Agustus dengan nilai Rp.

4,25 milyar. Sementara proses tender untuk pekerjaan bangunan gedung terminal BSB

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

57

akan dilakukan setelah pekerjaan perencanaan, dokumen lelang, aturan hukum dan spek

teknis diselesaikan konsultan perencana pemenang tender. Waktunya sekitar September

hingga Oktober 2011. Jika sesuai rencana maka Proyek multi years contract diharapkan

pada akhir 2012 atau awal 2013 operasional Bandara Temindung sudah bisa dialihkan ke

BSB. Sampai dengan semester I-2011 realisasi pembangunan BSB dari pagu dana Rp.

160,62 milyar baru terealisasi Rp 26,94 juta atau sebesar 0,02%.

D. Terminal Pet i Kemas Kariangau Balikpapan

Proyek terminal peti kemas di Kawasan Industri Kariangau yang dikerjakan sejak 2008

dan menelan dana APBD sebesar Rp. 713 milyar untuk reklamasi dan pengerjaan sisi darat,

sedangkan pengerjakan sisi laut dengan anggaran Rp. 427 milyar dilakukan oleh Pelindo

IV, dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2012, sehingga jika sesuai dengan rencana maka

akan dapat beroperasi pada tahun 2013. Dengan pengoperasian terminal ini akan

memperlancar arus barang dan mempercepat pengembangan sekitar kawasan tengah dan

selatan Kaltim, seperti Paser, Panajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, dan Kutai Barat. PT.

Pelabuhan Indonesia IV pada 20 sampai dengan 23 Juni 2011 melakukan pengumuman

pelelangan atas pembangunan terminal petikemas Kariangau Pelabuhan Balikpapan

(Paket A Lanjutan dan C Lanjutan) dengan pagu dana Rp. 52 milyar pada tahun 2011 dan

Rp. 40 milyar pada tahun 2012. Pembiayaan Paket Lanjutan ini sepenuhnya menggunakan

dana dari internal PT. Pelindo IV. Sedangkan pada tahun 2011 ini pagu dana APBD untuk

pembangunan terminal petikemas ini sebesar Rp. 65,22 milyar, sampai dengan semester I

2011 realisasi keuangan baru sebesar Rp. 39,29 juta.

E. Bandar Udara Datah Daw ai dan Long Apari Kutai Barat

Bandara Datah Dawai saat ini memiliki panjang landasan pacu 750 x 23 meter, akan

ditingkatkan menjadi 1.600 x 30 meter. Saat ini kondisi landasan ini hanya dapat didarati

pesawat berjenis BN 2A, sehingga diharapkan dengan peningkatan tersebut pesawat jenis

Hercules dapat mendarat di bandara ini. Pengembangan bandara ini telah menyerap

anggaran sebesar Rp.11,6 milyar (2001 - 2010). Pada tahun 2011 dialokasikan dana APBD

Provinsi sebesar Rp. 7,5 milyar. Sementara itu, di Kutai Barat juga direncanakan

pembangunan Bandara Long Apari dengan landasan pacunya 1.400 x 30 meter.

Ditargetkan pembangunan selesai 2015, alokasi dana untuk kegiatan studi perencanaan

sebesar Rp1,9 milyar dan tahun ini telah disiapkan anggaran Rp1,78 milyar.

F. Bandar Udara Long Apung Malinau

Saat ini bandara Long Apung yang terletak di Kecamatan Kayan Selatan, Kabupaten

Malinau masih berdimensi 840 x 23 meter, hanya didarati pesawat Cassa 212 kapasitas

terbatas. Panjang landasan pacu Bandara ini akan ditingkatkan menjadi 1.600 x 30 meter

sehingga mampu didarati pesawat jenis Hercules. Pagu dana dari APBD tahun 2011

sebesar Rp. 10,78 milyar, sampai dengan semester I 2011 realisasi keuangan baru

mencapai Rp. 19,53 juta.

Page 68: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

58

G. Bandara Long Bawan Nunukan

Bandar Udara Yuvai Semaring atau yang lebih dikenal dengan nama Bandar Udara

Long Bawan merupakan bandar udara yang terletak di Desa Long Bawan, Kecamatan

Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Bandar udara yang memiliki ukuran

landasan pacu 900 x 23 m, dengan jenis pesawat yang mendarat Cassa 212, pada tahun

2011 ini dilakukan perpanjangan dan pelebaran landas pacu menjadi 1.600 x 30 meter.

Dengan pagu dana Rp. 44,9 milyar yang berasal dari APBD Kaltim 2011 telah dilakukan

lelang pekerjaa pada akhir bulan Juli yang diikuti oleh 22 peserta dan direncanakan akan

diumumkan pada pertengahan Agustus 2011 sehingga secepatnya pada akhir bulan akan

dilakukan penanda tanganan kontrak pekerjaan.

Tabel B2.1 Pem bangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

(Rp j u t a) (%)

Pem ban gun an Sar ana & Pr asar an a Per hub ungan 326,215 223.64 325,991

a. Bandar Udara Juwata Tarakan 9,996 43.96 0.44 9,952

b. Bandar Udara Kalimarau Berau dan M aratua 14,996 26.31 0.18 14,970

c. Bandara Samarinda Baru 160,626 26.94 0.02 160,600

d. Pembangunan Sarana & Prasarana SDP 10,328 31.54 0.31 10,296

e. Terminal Peti Kemas Kariangau 65,229 39.29 0.06 65,190

f. Bandar Udara Datah Dawai & Bandar Udara Long Apari 9,285 15.93 0.17 9,269

g. Bandar Udara Long Apung Kab. Malinau 10,781 19.53 0.18 10,761

h. Bandara Long Bawan Kab. Nunukan 44,974 20.14 0.04 44,954

Sisa Dana (Rp ju t a)

Pagu Dan a (Rp j u ta)

Real isasi Keu an ganPro gram /Keg iatan

Posisi Bulan: Juni 2011 Sumber: Dinas Perhubungan, Pemprov. Kalimantan Timur, diolah

Progress Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

Selain pembangunan bandara, pembangunan sarana infrastruktur lainnya yang

dilakukan untuk memudahkan transportasi dan distribusi antar kabupaten/kota yaitu

pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,02 km. Dianggarkan dengan

kontrak tahun jamak (multi years contract) pembangunan jalan tol akan membutuhkan

anggaran sebesar Rp. 2 trilyun dalam APBD Kaltim. Pada tahun 2011 proyek pembangunan

jalan tol ini memiliki pagu dana sebesar Rp. 499,36 milyar, yang penggunaannya untuk

belanja pengadaan konstruksi jalan Km13 Balikpapan-Samboja, Samboja – Palaran I, Samboja

– Palaran II, Palaran – Jembatan Mahkota II, Km 13 sepinggan - Balikpapan (Tabel B2.2).

Kendala utama yang belum selesai yaitu pembebasan lahan sepanjang 8,155 km pada

segmen tol di Hutan Lindung DAS Manggar; 3,8 km pada segmen ke-1 dan 21,6 km pada

segmen ke-2 di Tahura Bukit Soeharto. Belum ada kepastian dari pemerintah pusat mengenai

izin pinjam pakai maupun izin untuk meng-area penggunaan lain-kan (meng-APL-kan)

kawasan hutan lindung dan konservasi. Selain itu proyek jalan tol juga terkendala pengukuran

oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) masih belum selesai, sehingga mempengaruhi proses

Page 69: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Keuangan Daerah

59

pembebasan lahan. Jalan tol juga melewati 17 areal perusahaan pemegang izin Kuasa

Pertambangan (KP)/Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada ruas jalan tol di wilayah Kutai

Kartanegara dan 11 KP/IUP pada ruas di wilayah Kota Samarinda.

Tabel B2.2 Perkem bangan Fisik dan Keuangan Pem bangunan Jalan Tol

Lo kasiPag u Dana (Rp ju t a)

Re al isasi Fisik /Non Fisi k

Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda 499,363.75

Belanja pengadaan konst ruksi jalan :

a. Km 13 Balikpapan-Samboja Balikpapan 99,722.75 1.74

b. Samboja-Palaran I Kukar 99,722.75 1.13

c. Samboja-Palaran II Kukar 99,722.75 0.56

d. Palaran-Jembatan mahkot a II,Cs Samarinda 99,722.75 0.45

e. Km 13-Sepinggan Balikpapan Balikpapan 99,722.75 5.21

f. Pembebasan Lahan Balikpapan 750.00 1.35

Pr o gr am /Kegiat a n

Posisi Bulan: Juni 2011 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Pemprov. Kalimantan Timur, diolah

Page 70: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

60

PERKEM BANGA N SISTEM PEM BAYA RA N

5.1 Gambaran Umum

Perkembangan sistem pembayaran di Kalimantan Timur pada triwulan II-2011

menunjukkan pertumbuhan positif. Sistem pembayaran tunai dilihat dari perkembangan

peredaran uang kartal, yaitu jumlah uang kartal yang masuk dan keluar dari kas Bank

Indonesia Samarinda dan Balikpapan menunjukkan adanya tren peningkatan, baik jika

dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu maupun jika dibandingkan secara

triwulanan. Sementara itu jumlah uang kartal yang masuk dalam kategori Pemberian Tanda

Tidak Berharga (PTTB) mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya, namun mengalami penurunan dibandingkan triwulan I-2011.

Sebagaimana halnya perkembangan sistem pembayaran tunai, perkembangan sistem

pembayaran non tunai, yang dilihat dari perkembangan transaksi kliring dan RTGS di wilayah

Kalimantan Timur juga mengalami pertumbuhan positif dibandingkan dengan pembayaran

non tunai periode yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya transaksi keuangan baik tunai

maupun non tunai di Kalimantan timur pada triwulan II-2011, diakibatkan oleh meningkatnya

aktivitas perekonomian di Kaltim, baik melalui kegiatan konsumsi rumah tangga, pemerintah,

dan swasta, peningkatan investasi pemerintah dan swasta, maupun kegiatan perdagangan

(ekspor dan impor) pada periode triwulan laporan yang tumbuh positif.

5.2 Perkembangan Transaksi Tunai

5.2.1 Perkembangan Pengedaran Uang Kartal

Transaksi tunai antara

perbankan di Kalimantan Timur dengan

Kantor Bank Indonesia Samarinda dan

Balikpapan, pada triwulan II-2011

mencapai Rp. 3,32 trilyun, tumbuh

104,12% (yoy) dibandingkan dengan

periode yang sama tahun sebelumnya

(Grafik 5.1). Secara triwulanan,

perkembangan transaksi tunai di Kalt im

pada triwulan II-2011 tersebut juga

mengalami peningkatan yang cukup

tinggi yaitu sebesar 78,35% (qtq).

BAB V

-80%

-40%

0%

40%

80%

120%

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2009 2010 2011

(Rp milyar) Outflow Inflow Growth (yoy)

Graf ik 5.1 Peredaran Uang Kartal di Kalt im

Sumber: Bank Indonesia

Page 71: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Sistem Pembayaran

61

Dari nominal transaksi tunai

pada periode triwulan laporan,

jumlah uang yang keluar dari kas

(outflow) Bank Indonesia di Kaltim

mencapai Rp. 2,60 trilyun,

mengalami pertumbuhan sebesar

78,54% (yoy). Sementara itu jumlah

uang kartal yang masuk (inflow) ke

kas Bank Indonesia dari perbankan

Kaltim pada triwulan II-2011 telah

mencapai Rp. 719 milyar atau naik

sebesar 324,18% (yoy). Secara

keseluruhan, pada triwulan II-2011, Kalimantan Timur mengalami net outflow (jumlah uang

yang masuk ke Bank Indonesia lebih kecil dibandingkan dengan jumlah uang yang keluar dari

Bank Indonesia) yaitu sebesar Rp. 1,88 trilyun.

Dari jumlah uang kartal yang masuk ke kas Bank Indonesia di wilayah Kalimantan

Timur, terdapat uang kartal yang masuk dalam kategori Uang Tidak Layak Edar (UTLE), yaitu

uang yang menurut klasif ikasi Bank Indonesia sudah tidak layak untuk menjadi alat

pembayaran karena mengalami kelusuhan atau rusak. Jenis uang yang termasuk dalam UTLE

tersebut kemudian masuk dalam klasifikasi untuk dimusnahkan atau Bank Indonesia

memberikan Pemberian Tanda Tidak

Berharga (PTTB). Jumlah uang yang

termasuk dalam kategori PTTB ini

pada triwulan II-2011 mencapai Rp.

271 milyar atau mengalami

pertumbuhan sebesar 62,45% (yoy)

(Grafik 5.3). Sedangkan secara

triwulanan, jumlah PTTB ini

mengalami penurunan sebesar

42,21% (qtq) dibandingkan PTTB

pada triwulan I-2011 yang sebesar Rp.

469 milyar.

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

1 2 3 4 1 2

2010 2011

(Rp milyar) Inflow Smd Inflow Bpp Outflow Smd Outflow Bpp

Graf ik 5.2 Peredaran Uang Kartal di Wilker KBI

Sumber: Bank Indonesia

0%

100%

200%

300%

-

100

200

300

400

500

1 2 3 4 1 2

2010 2011

(Rp milyar) Smd Bpp Kaltim Growth (yoy)

Graf ik 5.3 Jumlah PTTB per-Wilker KBI

Sumber: Bank Indonesia

Page 72: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Sistem Pembayaran

62

5.3 Perkembangan Transaksi Non-Tunai

5.3.1 Perkembangan Transaksi Kliring

Transaksi Kliring di Wilayah

Kalimantan Timur pada Triwulan II-2011

mengalami pertumbuhan dibandingkan

dengan triwulan yang sama tahun

sebelumnya (Grafik 5.4). Jumlah transaksi

kliring pada triwulan II-2011 mencapai Rp.

5,38 trilyun, atau apabila dibandingkan

dengan triwulan yang sama tahun lalu

jumlah ini mengalami pertumbuhan

15,20% (yoy). Sementara itu volume

transaksi kliring pada triwulan II-2011

mencapai 190.931 bilyet, jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu volume

transaksi ini mengalami peningkatan transaksi sebesar 2,25% (yoy). Secara triwulanan,

volume transaksi kliring di Kaltim pada triwulan II-2011 juga meningkat sebesar 1,85% (qtq).

5.3.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS

Nilai Transaksi Real Time Gross

Settlement (RTGS) di Kalimantan Timur

pada Triwulan II-2011 mencapai Rp. 41,46

trilyun, atau tumbuh sebesar 1,32 (yoy)

dibandingkan dengan periode yang sama

di tahun 2010. Pertumbuhan transaksi

RTGS periode berjalan dipengaruhi oleh

pertumbuhan yang terjadi pada nilai

transaksi yang masuk ke Kaltim yang

tumbuh sebesar 2,60% (yoy) , dan untuk

nilai transaksi keluar dari Kaltim

mengalami penurunan atau tumbuh

sebesar -0,19% (yoy).

Selain karena peningkatan nilai transaksi, pertumbuhan RTGS juga dipengaruhi oleh

pertumbuhan volume transaksi RTGS yang meningkat 5,40% (yoy) dari 63.289 transaksi pada

triwulan II-2010 menjadi 66.707 transaksi pada triwulan II-2011 (Grafik 5.5), sehingga

transaksi RTGS pada triwulan ini mengalami pertumbuhan sebesar 0,65% (qtq). Sementtara

itu secara triwulanan, nilai transaksi pada triwulan II-2011 tumbuh negatif sebesar -2,04%

(qtq). Pertumbuhan negatif secara triwulanan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai

transaksi yang keluar dari Kalimantan Timur (Tabel 5.1).

-50%

-25%

0%

25%

50%

-

20

40

60

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2009 2010 2011

(Rp Tr ilyun) Jumlah Growth yoy Growth qtq

Graf ik 5.5 Perkembangan Transaksi RTGS Sumber: Bank Indonesia

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

-

1

2

3

4

5

6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010 2011

(Rp t rilyun) Nilai Growth yoy

Graf ik 5.4 Perkembangan Transaksi Kliring

Sumber: Bank Indonesia

Page 73: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Sistem Pembayaran

63

-50%

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

-

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2009 2010 2011

(Rp Trilyun)Samarinda Balikpapan

Kaltim Growth Kaltim yoy

Graf ik 5.6 Perkembangan RTGS per Wilker KBI Sumber: Bank Indonesia

Tabel 5.1 Perkembangan Transaksi RTGS di Kalimantan Timur (Rp Milyar)

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan Lokasi Kantor Bank Indonesia (KBI) di Kalimantan Timur, nilai transaksi

RTGS di Samarinda pada periode Triwulan II-2011 mencapai Rp 28,69 trilyun atau tumbuh

sebesar 0,24% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai

RTGS di Balikpapan tercatat sebesar Rp 12,77 trilyun atau tumbuh sebesar 3,85% (yoy)

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Grafik 5.6)

Tw 1-10 Tw 2-10 Tw 3-10 Tw 4-10 Tw 1-11 Tw 2-11 qt q yoy

Keluar K alt im

Jumlah (dlm milyar Rp.) 15,520 18, 690 21,593 24,700 20,542 18,655 -9.18% -0.19%

Volume 25,114 26, 619 20,228 30,802 29,971 30,095 0.41% 13.06%

M asuk K e Kal t im

Jumlah (dlm milyar Rp.) 17,623 22, 235 24,010 26,460 21,789 22,812 4.69% 2.60%

Volume 34,762 36, 670 26,907 39,395 36,302 36,612 0.85% -0.16%

To t al

Jumlah 33,143 40,925 45,603 51,160 42,331 41,467 -2.04% 1.32%

Volume 59,876 63,289 47,135 70,197 66,273 66,707 0.65% 5.40%

PosisiTr ansak si RTGS

Pert um b. Tw 1 -11

Page 74: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

64

PERKEM BANGA N KETENAGAKERJAAN DAERAH

DAN KESEJAHTERAAN

6.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur

Perkembangan ketenagakerjaan di Kalimantan Timur dilihat dari rata-rata indeks

kondisi ketersediaan lapangan kerja triwulan II 2011 mengalami sedikit peningkatan

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun perkembangan tingkat

kemiskinan di Kalimantan Timur menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk

miskin di Kaltim. Rata-rata indeks kondisi ketersediaan lapangan kerja triwulan II tahun 2011,

sebesar 90,17 atau mengalami peningkatan 4.00 poin (qtq) dari periode sebelumnya, namun

mengalami penurunan 5.33 poin dari indeks rata-rata periode yang sama pada tahun

sebelumnya (Grafik 6.1).

Jika dilihat dari indeks rata-rata ekspektasi ketersediaan lapangan kerja 6 bulan yang

akan datang dari hasil survei konsumen, perkiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan

pekerjaan berada pada level optimis yaitu sebesar 106.67 poin, naik 5.00 poin dari periode

yang sama tahun sebelumnya dan naik sebesar 12.17 poin dari triwulan I tahun 2011.

Sedangkan jika dilihat dari jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2011 sebesar 247,90

ribu orang, naik sebesar 2,02% dari penduduk miskin pada periode yang sama tahun

sebelumnya (Tabel 6.1).

BAB VI

0

30

60

90

120

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Indeks

Kondisi ketersediaan lapangan kerja

Ekspektasi ketersediaan lapangan kerja 6 bln y.a.d

Graf ik 6.1 Perkembangan Indeks Kenyak inan Konsum en

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Page 75: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan

65

Tabel 6.1 Jum lah dan Persen t ase Penduduk M isk in Kal im an t an Tim ur

Perk ot aan Per desaanPer ko t aan +Per desaan

Per ko taan Per desaanPer k otaan+Per desaan

Maret 2010 79.24 163.76 243 4.02 13.66 17.68

Maret 2011 92.14 155.77 247.91 4.06 11.21 15.27

Jum l ah Pen dudu k M isk in ( ri bu)Tahun

Persen tase Pendud uk M isk in ( ri bu)

Sumber : Badan Pusat Statistik, Pemprov. Kalimantan Timur, diolah

Apalagi ditinjau dari perkembangan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) data Jamsostek

kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Timur juga menunjukkan adanya penurunan. Indikasi

ini terlihat dari pencairan JHT secara nominal yang mengalami peningkatan dari Rp. 15,56

milyar pada triwulan I-2011 menjadi Rp. 17,41 milyar pada triwulan II-2011 atau mengalami

peningkatan sekitar 11,86% (qtq) (Grafik 6.2).

6.2 Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan masyarakat di triwulan II-2011 diperkirakan sedikit menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena Indeks Kenyakinan Konsumen

mengalami kecenderungan menurun (Grafik 6.3). Kondisi tersebut tercermin dari turunnya

Indeks Ekspektasi Konsumen yang turun dari rata-rata 126.66 pada triwulan I-2011 menjadi

rata-rata 124.28. Sedangkan Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini mengalami sedikit peningkatan

dari rata-rata 102.00 pada triwulan I-2011 menjadi rata-rata 103.28 pada triwulan II-2011.

Meski demikian dari Indeks Kondisi ekonomi maupun Ekspektasi Konsumen menunjukkan

optimisme masyarakat Kaltim masih cukup terjaga.

(100)

-

100

200

300

-

5,000

10,000

15,000

20,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2009 2010 2011

(Rp ju t a) (%)Jaminan Hari Tua y-o-y

Graf ik 6.2 Perkem bangan Nominal Jaminan Hari Tua (JHT) d i Sam arinda Sumber: PT. Jamsostek Kantor Cabang Samarinda, diolah.

Page 76: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah Dan Kesejahteraan

66

Masyarakat memperkirakan bahwa penghasilan mereka pada enam bulan yang

akan datang masih tetap optimis sebagaimana tercermin pada Indeks Ekspektasi (Grafik 6.4).

Kondisi tersebut tercermin dari rata-rata Indeks Ekspektasi Penghasilan triwulan II-2011

sebesar 142.50, meskipun sedikit mengalami penurunan 2.33 poin dibandingkan rata-rata

pada triwulan I-2011.

Sementara itu, optimisme konsumen terhadap ekspektasi penghasilan pada 6

(enam) bulan yang akan datang, dapat dilihat dari jumlah konsumen yang mengatakan

tingkat penghasilan mengalami kenaikan/lebih baik sebanyak 24,50%, penghasilannya tetap

sebanyak 69,50% dan sisanya 6,00% menyatakan penghasilannya mengalami penurunan.

0

30

60

90

120

150

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Indeks

Indeks Keyak inan Konsum enIndeks Kondisi Ek onom i Saat In iIndeks Ekspek tasi Konsum en

Graf ik 6.3 Perkembangan Indeks Kenyak inan Konsum en

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

0

30

60

90

120

150

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2010 2011

Indeks Kondisi Penghasilan Ekspektasi Penghasilan

Graf ik 6.4 Indeks Penghasi lan dan Ekspek t asi Penghasi lan

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Page 77: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

67

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triw ulan III-2011

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III-2011 diperkirakan akan mengalami

pertumbuhan yang positif, dengan perkiraan laju pertumbuhan berkisar antara 2,9% s.d.

3,9% (yoy). Salah satu indikator yang menjadi arah pertumbuhan positif tersebut dapat

terlihat dari hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan Bank Indonesia Samarinda pada bulan

Juli 2011 yaitu Indeks Ekspektasi

Konsumen (IEK) yang masih berada

di atas level optimis (100), yaitu

sebesar 114,25. Hal ini dipengaruhi

oleh sebagian besar komponen IEK

yang meningkat (Grafik 7.1),

terutama ekspektasi terhadap

penghasilan dan ekspektasi terhadap

kondisi ekonomi ke depan.

Sementara itu ekspektasi terhadap

ketersediaan lapangan kerja sedikit

di bawah level optimis.

Dari sisi permintaan pertumbuhan positif didukung oleh meningkatnya kinerja ekspor

Kalimantan Timur dan semakin mengeliatnya kegiatan investasi seiring dengan meningkatnya

pembangunan infrastruktur di Kaltim yang mulai dilakukan. Sedangkan dari sisi penawaran

pertumbuhan ekonomi Kaltim masih didukung oleh perkembangan posit if di sektor

pertambangan dan penggalian yang diperkirakan masih tinggi karena stabilnya permintaan

dan masih tingginya harga komoditas unggulan Kaltim yaitu batubara dan minyak mentah di

pasar internasional (Grafik 7.2).

Selain itu sektor perdagangan, hotel

dan restoran serta sektor

pengangkutan dan komunikasi

Kaltim pada triwulan dua juga

diperkirakan meningkat seiring

dengan memasuki musim libur

lebaran yang akan jatuh pada akhir

Agustus hingga pertengahan

September 2011.

BAB VII

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

2009 2010 2011

IndeksEkspektasi Penghasilan Ekspektasi Ekonomi

Ekspektasi Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100

Graf ik 7.1 Indeks Ekspektasi Konsumen

Sumber : Survey Konsumen BI

96.25

78.67

-

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

USDminyak w t i (per barel) coal (per MT)

Graf ik 7.2 Harga Komoditas Minyak dan Batubara

Sumber : Datastream Bloomberg

Page 78: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Prospek perekonomian Daerah

68

7.2 Prospek Perkembangan Inf lasi

Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan III-2011

diperkirakan akan meningkat dan berada pada kisaran 7,30% + 0,5 (yoy). Meskipun

beberapa harga komoditas pangan di pasar dunia seperti gula dan minyak sawit mengalami

tren penurunan(Grafik 7.3 dan Grafik 7.4), meningkatnya inflasi di Kaltim diperkirakan

terutama berasal dari peningkatan harga bahan makanan. Berdasarkan pemantauan harga di

bulan Juli 2011 yang dilakukan oleh Disperindagkop Prov. Kaltim, beberapa komoditas utama

bahan kebutuhan pokok di kota Samarinda pada Juli 2011 mulai mengalami peningkatan

yang cukup signifikan diantaranya beras, daging sapi, daging ayam, bawang merah, cabe

merah besar (Grafik 7.5 dan Grafik 7.6), serta beberapa jenis ikan seperti ikan mas, tongkol

dan kembung. Faktor pendorong kenaikan harga komoditas tersebut karena meningkatnya

jumlah permintaan kebutuhan bahan makanan karena memasuki bulan Ramadhan dan

perayaan hari raya lebaran. Selain itu, saat mendekati hari raya lebaran juga diperkirakan akan

terjadi peningkatan inflasi kelompok sandang yang disebabkan oleh meningkatnya harga

sandang wanita, pria, anak-anak dan kenaikan harga emas perhiasan di Kaltim.

19.61

36.05

29.61

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

USD/pound

773

12441081

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2009 2010 2011

USD/MT

Graf ik 7.3 Harga Komoditas Gula Graf ik 7.4 Harga Minyak Kelapa Sawit

Sumber : Datastream Bloomberg

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

2009 2010 2011

(mtm)

Cabe Merah Besar Minyak Goreng Tepung Terigu

Beras Bengawan Gula Pasir (DN) Bawang Merah

Graf ik 7.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1)

Sumber : Disperindagkop Provinsi Kaltim

Page 79: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Prospek Perekonomian Daerah

69

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

2009 2010 2011

(mtm)Daging Ayam Boiler Telur Ayam Boiler Daging Sapi

Graf ik 7.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2)

Sumber : Disperindagkop Provinsi Kaltim

Page 80: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Tabel Indikator Ekonomi

TABEL INDIKATOR EKONOM I TERPILIH

1. In f lasi dan PDRB

Q I Q II Q II I Q IV Q I Q IIM A KRO EKONOM I

Indeks Harga Konsumen (IHK) 124.54 125.03 129.89 130.5 133.99 135.72

Kota Samarinda 124.12 125.04 129.14 130.11 133.72 135.31

Kota Balikpapan 121.57 122.50 127.57 127.30 130.33 133.13

Kota Tarakan 135.19 132.80 139.74 141.80 146.28 145.16

Laju Inf lasi Tahunan (yoy,%) 5.96 5.84 7.45 7.28 7.59 8.55

Kota Samarinda 4.65 4.99 6.51 7.00 7.73 8.21

Kota Balikpapan 6.21 6.70 8.35 7.38 7.21 8.68

Kota Tarakan 9.73 6.37 8.12 7.00 8.20 9.31

PDRB - harga konstan (miliar Rp) 27,436 27,570 27,694 27,900 27,822 28,069

Pertanian 1,897.24 1,787.47 1,741.20 1,723.23 1,917.17 1,841.38

Pertambangan & Penggalian 11,293.22 11,361.85 11,523.14 11,677.17 11,461.54 11,638.98

Industri Pengolahan 7,769.58 7,785.44 7,620.41 7,546.33 7,426.82 7,402.69

List rik, gas dan air bersih 86.65 88.23 90.24 90.52 91.47 96.40

Bangunan 1,039.88 1,078.80 1,113.69 1,149.94 1,150.92 1,175.55

Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,373.26 2,426.60 2,494.79 2,539.08 2,569.59 2,630.39

Pengangkutan dan Komunikasi 1,540.75 1,579.42 1,621.23 1,649.72 1,665.01 1,706.07

Keuangan, Persewaan dan Jasa 866.26 883.50 902.39 926.65 940.45 964.45

Jasa 562.01 572.04 583.26 594.73 598.92 613.44

Pertumbuhan PDRB (yoy,% ) 6.82 7.04 3.76 2.36 1.34 1.84

Nilai Ekspor Nonmigas (USD juta)* 2,847.50 3,221.59 3,399.77 3,470.00 3,885.28 2,564.09

Volume Ekspor Nonmigas (r ibu ton)* 45,853 45,815 47,035 44,052 47,408 30,873

Nilai Impor Nonmigas (USD juta)* 425.99 390.07 395.13 398.67 400.22 265.19

Volume Impor Nonmigas (ribu ton)* 260.96 344.30 304.33 371.77 601.35 577.95

INDIKATOR2010 2011

Keterangan (*): Data sampai dengan Mei 2011

Page 81: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Tabel Indikator Ekonomi

2. Perbankan

Q I Q II Q III Q IV Q I Q IIPERBANKA NBank Umum:

Total Aset (Rp triliun) 60.38 61.81 63.96 63.77 67.18 73.09

DPK (Rp t riliun) 46.58 47.83 49.37 49.91 52.86 56.29

Tabungan (Rp triliun) 18.01 18.65 19.60 22.67 22.04 22.84

Giro (Rp t riliun) 14.43 13.46 13.31 11.88 13.86 15.75

Deposito (Rp triliun) 14.15 15.72 16.46 15.36 16.95 17.70

Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek * 39.81 41.09 46.48 46.30 48.37 52.73

Modal Kerja 18.36 21.10 22.46 21.59 22.02 22.56

Konsumsi 9.17 10.00 10.45 10.22 11.97 12.91

Investasi 12.27 13.86 13.57 14.50 16.27 17.26

LDR 85.46% 85.83% 94.16% 92.77% 91.52% 93.67%

Kredit (Rp triliun) -berdasarkan lokasi kantor cab 26.30 28.13 30.00 32.53 33.64 36.29

Modal Kerja 9.98 10.68 11.76 12.73 12.89 13.97

Konsumsi 9.07 9.84 10.48 11.08 11.81 12.55

Investasi 6.69 7.62 7.75 8.72 8.94 9.77

LDR 55.27% 58.77% 60.76% 65.18% 63.64% 64.47%

Kredit MKM (Rp t riliun)

Kredit Mikro (<Rp 50 juta) (Rp triliun) 3.74 4.03 4.301 4.380 4.615 4.760

Kredit Modal Kerja 0.55 0.54 0.661 0.670 0.706 0.746

Kredit Investasi 0.09 0.10 0.058 0.070 0.093 0.111

Kredit Konsumsi 3.10 3.39 3.581 3.640 3.812 3.903

Kredit Kecil (Rp 50 jut a < X ? Rp 500 juta) (Rp t riliun) 6.29 7.06 7.760 8.290 8.918 9.631

Kredit Modal Kerja 1.49 1.53 1.733 1.720 1.727 1.889

Kredit Investasi 0.47 0.52 0.541 0.600 0.662 0.723

Kredit Konsumsi 4.33 5.00 5.486 5.960 6.530 7.019

Kredit Menengah (Rp 500 juta < X < ? Rp 5 miliar) (Rp triliun) 6.63 7.18 7.680 8.000 7.967 8.527

Kredit Modal Kerja 4.03 4.36 4.731 4.850 4.705 5.036

Kredit Investasi 1.38 1.57 1.710 1.820 1.915 1.976

Kredit Konsumsi 1.22 1.25 1.238 1.320 1.347 1.516

Total Kredit MKM (Rp triliun) 16.66 18.26 19.741 20.680 21.500 22.919

NPL M KM gross (%) 2.41 2.64 2.64 2.38 2.96 2.95

NPL M KM nett (% )

BPR:Total Aset (Rp miliar) 220.48 234.23 239.78 271.09 254.55 265.30

DPK (Rp miliar) 141.98 150.86 152.71 176.52 157.30 163.96

Tabungan 60.29 58.48 54.89 71.56 64.88 62.92

Giro - - - - - -

Deposito 81.69 92.38 97.82 104.95 92.42 101.05

Kredit (Rp miliar) 155.47 163.49 166.17 178.02 178.02 185.80

Modal Kerja 85.18 90.51 94.01 101.67 99.47 103.26

Konsumsi 55.44 56.09 54.71 59.98 64.21 68.70

Investasi 14.85 16.89 17.46 16.37 14.34 13.84

Kredit UM KM (Rp miliar) 155.47 163.49 166.17 178.02 178.02 185.80

Rasio NPL Gross (% ) 19.00 17.62 17.78 16.68 16.58 15.59

Rasio NPL Nett (%)

LDR 109.50% 108.37% 108.81% 100.85% 113.17% 113.32%

INDIKA TOR20112010

Page 82: KAJIAN EKONOMI REGIONAL - bi.go.id · Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang ats rahmatnya dan karunia-Nya ssehingga penyusunan buku kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan

Tabel Indikator Ekonomi

3. Sist em Pem bayaran

Q I Q II Q II I Q I V Q I Q IISISTEM PEM BA YA RA N

Posisi Kas Gabungan (Rp t riliun) 1.10 1.62 4.04 4.44 1.86 3.32

Inf low (Rp t riliun) 0.66 0.17 0.81 0.47 0.87 0.72

Outflow (Rp triliun) 0.44 1.45 3.23 3.97 1.00 2.61

Pemusnahan Uang (Rp miliar) 233.55 167.07 195.98 412.68 469.63 271.40

Nominal Transaksi RTGS (Rp t riliun) 33.14 40.92 45.603 51.16 42.33 41.47

Volume Transaksi RTGS (transaksi) 59,876 63,289 47,135 70,197 66,273 66,707

Rata-rata harian nominal transaksi RTGS 0.55 0.68 0.76 0.85 0.71 0.69

Rata-rata harian volume transaksi RTGS (t ransaksi) 998 1,055 786 1,169 1,105 1,112

Nominal Kliring Kredit (Rp triliun) 0.56 0.53 0.55 0.64 0.59 0.57

Volume Kliring Kredit (t ransaksi) 48,089 45,306 44,083 47,880 47,785 46,936

Rata-rata harian Nominal Klir ing Kredit (Rp triliun) 0.0093 0.0088 0.0092 0.0100 0.0098 0.0095

Rata-rata harian Volume Kliring Kredit (transaksi) 801.48 755.10 734.72 798.00 796.42 782.27

Nominal Kliring Debet (Rp triliun) 4.74 4.89 4.93 5.38 5.47 5.63

Volume Kliring Debet (t ransaksi) 190,841 191,645 187,878 169,784 195,151 196,667

Rata-rata harian Nominal Klir ing Debet (Rp triliun) 0.079 0.082 0.082 0.089 0.091 0.094

Rata-rata harian Volume Kliring Debet (transaksi) 3,181 3,194 3,131 2,829 3,253 3,278

Nominal Kliring Pengembalian (Rp triliun) 0.18 0.22 0.15 0.21 0.18 0.24

Volume Kliring Pengembalian 5,067 4,910 5,117 5,744 4,976 5,736

Rata-rata harian Nominal Klir ing Pengembalian 0.003 0.004 0.002 0.003 0.003 0.004

Rata-rata harian Volume Kliring Pengembalian 84 82 85 95 83 96

Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 0.16 0.19 0.13 0.17 0.14 0.19

Volume Tolakan Cek/BG Kosong 4,119 3,824 4,116 4,339 3,706 4463

Rata-rata harian Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 0.0027 0.0032 0.0022 0.0028 0.0023 0.003

Rata-rata harian Volume Tolakan Cek/BG Kosong 69 64 69 72 62 74

2010IN DIKA TOR 2011