KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan...

59
KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG) TERHADAP PROFIL DISOLUSI KURKUMIN DALAM SISTEM DISPERSI PADAT EKSTRAK KUNYIT-PEG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Andreas Billyansa 148114090 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan...

Page 1: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG) TERHADAP

PROFIL DISOLUSI KURKUMIN DALAM SISTEM DISPERSI PADAT

EKSTRAK KUNYIT-PEG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Andreas Billyansa

148114090

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

i

KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG) TERHADAP

PROFIL DISOLUSI KURKUMIN DALAM SISTEM DISPERSI PADAT

EKSTRAK KUNYIT-PEG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Andreas Billyansa

148114090

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

vi

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

penyertaan-Nya, akhirnya naskah skripsi berjudul “Kajian Bobot Molekul

Polietilen Glikol (PEG) terhadap Profil Disolusi Kurkumin dalam Sistem

Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-PEG” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, dimulai dari penulisan proposal, lalu

penelitian, hingga penulisan naskah skripsi ini, penulis mendapat banyak

dukungan maupun bimbingan yang bermanfaat dalam penelitian ini. Oleh karena

itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Aris Widayati, PhD., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing atas semua

ilmu, bimbingan, saran, masukan, nasihat dari mulai pencarian ide,

penyusunan proposal, proses penelitian, penyusunan naskah skripsi, serta

menyediakan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.

3. Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. atas diperbolehkannya penulis untuk

bergabung ke dalam penelitian payung “Formulasi Dispersi Padat Ekstrak

Kunyit Terstandar untuk Meningkatkan Disolusi dan Bioavailibilitas”.

4. Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji atas semua saran,

masukan dan kritik selama proses pembuatan proposal dan naskah skripsi.

5. Dr. Agatha Budi Susiana Lestari, Apt. selaku Dosen Penguji atas semua

saran, masukan dan kritik selama proses pembuatan proposal dan naskah

skripsi.

6. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas semua

pengajaran, ilmu dan waktu yang telah diberikan kepada penulis selama

masa perkuliahan.

7. PT Megasetia Agung Kimia yang telah memberikan PEG 8000 kepada

penulis.

8. Bapak Dian Ardiyanto yang telah membantu mengirimkan PEG 8000 dari

PT Megasetia Agung Kimia kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

vii

9. Mas Bimo, Pak Musrifin, Pak Wagiran, dan semua laboran atas bantuan di

dalam laboratorium kepada penulis.

10. Teman-teman kelompok skripsi: Indrie, Sastira, Ayu, Fafa, Widi, Astrid,

Christine, Retta, dan Venty yang telah membantu dan menyemangati saat

proses pengerjaan skripsi.

Penulis menyadari bahwa naskah skripsi ini mungkin masih jauh dari

sempurna. Maka dengan kerendahan hati penulis siap menerima setiap kritik

dan saran untuk naskah skripsi ini. Penulis juga berharap karya ini dapat

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Yogyakarta, 28 Februari 2018

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

viii

KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG) TERHADAP

PROFIL DISOLUSI KURKUMIN DALAM SISTEM DISPERSI PADAT

EKSTRAK KUNYIT-PEG

Andreas Billyansa

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman,

Yogyakarta, Indonesia, 55282

Telp. (0272) 883037, Fax. (0274) 886529

[email protected]

ABSTRAK

Kurkumin digolongkan sebagai senyawa BCS (Biopharmaceutics

Classification System) kelas II karena kurkumin memiliki kelarutan dalam air

yang rendah namun mempunyai permeabilitas yang tinggi. Salah satu cara untuk

memperbaiki kelarutan kurkumin yang rendah tersebut ialah dengan cara

membuatnya menjadi dispersi padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji

penggunaan pembawa PEG dengan variasi bobot molekul, yaitu 4000, 6000, dan

8000 terhadap profil disolusi kurkumin dalam dispersi padat ekstrak kunyit-PEG.

Dispersi padat dalam penelitian ini dibuat dengan metode pelarutan. Kurkumin

dan PEG dicampurkan dalam pelarut yang sesuai yakni etanol 96%, kemudian

pelarut diuapkan dengan metode solvent evaporation hingga didapatkan massa

kering yang kemudian dibentuk menjadi serbuk. Pada penelitian ini, parameter

yang diukur yaitu kelarutan dan disolusi. Analisis sampel dilakukan dengan

spektrofotometer UV-Vis.

Setelah diuji statistik, dispersi padat ekstrak kunyit yang dibuat dengan

PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi

kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang ingin diuji.

Hasil uji kelarutan dan disolusi menunjukkan bahwa campuran fisik dan dispersi

padat yang dibuat dengan pembawa PEG 6000 memiliki kelarutan yang paling

tinggi dibandingkan dengan PEG 4000 dan PEG 8000. Hasil ini dapat didukung

dan dikonfirmasi dengan nilai Ka PEG 6000 yang juga paling tinggi dibandingkan

dengan PEG 4000 dan PEG 8000. Semakin tinggi nilai Ka, maka afinitas ikatan

antara pembawa dan obat akan semakin besar sehingga pada saat pembuatan

dispersi padat, pembawa akan lebih mudah berikatan dengan kurkumin untuk

membentuk dispersi padat yang lebih optimal.

Kata kunci: ekstrak kunyit, kurkumin, disolusi, dispersi padat, PEG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

ix

ABSTRACT

Curcumin is classified as a class II BCS (Biopharmaceutics Classification

System) because curcumin has low water solubility but has a high permeability.

One of the following ways improve this low solubility of curcumin by making it

into solid dispersion. This study aims to examine the use of PEG carriers in their

molecular weight variations, ie 4000, 6000, and 8000 against the dissolution

profile of curcumin in a solid dispersion of PEG-turmeric extract. The solid

dispersion in this study was made by solvent method. Curcumin and PEG were

mixed in an appropriate solvent ie 96% ethanol, then the solvent was evaporated

by solvent evaporation method until the dry mass was obtained which was then

formed into a powder. In this study, the parameters measured were solubility and

dissolution. The sample analysis was performed with UV-Vis spectrophotometer.

Solubility and dissolution test results showed that the physical mixture

and solid dispersion made with PEG 6000 carriers had the highest solubility

compared to PEG 4000 and PEG 8000. The results obtained did not match the

hypothesis to be tested. However, these results can be supported and confirmed

with Ka of PEG 6000 which is also the highest value compared to PEG 4000 and

PEG 8000. The higher the Ka value, the greater the bond affinity between the

carrier and the drug.

Keywords: turmeric extract, curcumin, dissolution, solid dispersion, PEG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ........................................ v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ................................................................................. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 8

KESIMPULAN ............................................................................................... 17

SARAN ........................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19

LAMPIRAN .................................................................................................... 22

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Formula Dispersi Padat ..................................................................... 6

Tabel II. Hasil Akurasi dan Presisi ................................................................... 10

Tabel III. Hasil Energi Bebas Gibbs .................................................................. 11

Tabel IV. Hasil Nilai Ka PEG ........................................................................... 13

Tabel V. Hasil Uji Drug Load ......................................................................... 13

Tabel VI. Hasil Uji Kelarutan ............................................................................ 14

Tabel VII. Hasil DE120 ........................................................................................ 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kurva Konsentrasi Larutan Standar Kurkumin vs Absorbansi ...... 10

Gambar 2. Grafik %PEG 4000 vs %Kadar Kurkumin .................................... 12

Gambar 3. Grafik %PEG 6000 vs %Kadar Kurkumin .................................... 12

Gambar 4. Grafik %PEG 8000 vs %Kadar Kurkumin .................................... 13

Gambar 5. Grafik Waktu vs Rata-rata %Terdisolusi ....................................... 15

Gambar 6. Grafik Perbedaan DE120 pada masing-masing bobot molekul PEG 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis (CoA) Ekstrak Kunyit dari PT.

Phytochemindo Reksa ............................................................. 22

Lampiran 2. Product Information Standar Kurkumin dari

Nacalai Tasque, Inc. ................................................................. 23

Lampiran 3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ............................. 24

Lampiran 4. Hasil Verifikasi Metode Analisis : Akurasi dan Presisi ........... 26

Lampiran 5. Summary Output Regression Statistics Kurva Baku

Medium Disolusi ...................................................................... 27

Lampiran 6. Kurva Baku Kurkumin dalam Metanol .................................... 27

Lampiran 7. Summary Output Regression Statistics Kurva Baku

Metanol .................................................................................... 27

Lampiran 8. Perhitungan Energi Bebas Gibbs ............................................. 28

Lampiran 9. Tabel Formula Pembuatan Dispersi Padat dan Campuran Fisik 29

Lampiran 10. Pembuatan Dispersi Padat ........................................................ 29

Lampiran 11. Statistika Uji Kelarutan ............................................................ 31

Lampiran 12. Uji Disolusi .............................................................................. 34

Lampiran 13. Statistika Uji Disolusi .............................................................. 38

Lampiran 14. Foto Uji Kelarutan.................................................................... 43

Lampiran 15. Foto Uji Disolusi ...................................................................... 43

Lampiran 16. Foto Pembuatan Dispersi Padat ............................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

1

PENDAHULUAN

Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan bagian dari famili Zingiberaceae

yang merupakan tanaman asli dari wilayah Asia Tenggara (Murthy et al., 2013)

(Chiranjib et al., 2009). Kunyit mengandung senyawa kurkumin sebagai senyawa

utama, demethoxy-curcumin, dan bisdemethoxy-curcumin (Pfeiffer et al., 2007).

Kurkumin telah dikenal mempunyai aktivitas biologis yang luas, yakni sebagai

antioksidan, antiinflamasi, antikanker, bahkan kurkumin juga dapat

memperlambat progresifitas penyakit Alzheimer (Chiranjib et al., 2009).

Kurkumin terklasifikasi dalam BCS kelas II karena sifat kurkumin yang sukar

larut air namun mempunyai permeabilitas yang tinggi (Wan et al., 2011). Pada

obat oral yang mempunyai kelarutan rendah di saluran pencernaan namun

memiliki permeabilitas yang baik, pelepasan obat menjadi hal yang krusial dan

merupakan limiting step untuk meningkatkan bioavailabilitasnya (Vancoscelos et

al., 2007).

Salah satu cara untuk meningkatkan bioavailabilitas obat yang sukar larut

air adalah dengan cara meningkatkan disolusinya. Disolusi dapat ditingkatkan

dengan cara memformulasi obat tersebut menjadi dispersi padat. Dispersi padat

adalah dispersi satu atau lebih bahan aktif di dalam pembawa atau matriks yang

inert pada bentuk padat yang dipreparasi dengan menggunakan metode pelelehan

(fusion), pelarutan, atau pelelehan-pelarutan (Singh et al., 2011). Mekanisme dari

dispersi padat dalam membantu kelarutan obat yang sukar larut air ialah dengan

cara memperkecil ukuran partikel, meningkatkan pembasahan obat, serta

pembentukan molekul amorf. Melalui mekanisme tersebut bentuk dispersi padat

akan membuat pelepasan obat menjadi lebih baik dan dapat lebih meningkatkan

bioavailabilitasmya (Vancoscelos et al., 2007).

Salah satu pembawa berbentuk polimer yang bisa digunakan untuk

membuat dispersi padat adalah Polietilen Glikol (PEG). PEG telah banyak

digunakan sebagai pembawa dispersi padat obat-obat seperti misalnya dispersi

padat simvastatin, klofazimin, dan etoposide (Narang and Srivastava, 2002;

Bolourchian, et al., 2013; Ozkan et al., 2000). PEG mempunyai bermacam-

macam bobot molekul yang berada dalam rentang 200 sampai dengan 300000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

2

(Leuner and Dressman, 2000). PEG telah terbukti dapat meningkatkan disolusi

obat-obat yang sukar larut air dengan cara memformulasi obat tersebut menjadi

dispersi padat (Rowe et al., 2009).

Masing-masing bobot molekul PEG mempunyai sifat yang berbeda-beda

dalam memperbaiki disolusi obat. Ford et al. (1986) dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa untuk membuat dispersi padat indometasin-PEG, di antara

PEG 1500, 4000, 6000, dan 20000, urutan PEG yang menghasilkan disolusi

indometasin yang paling tinggi ialah PEG 1500>4000>6000>20000. Suresh et al.,

(2013) dalam penelitiannya membuat dispersi padat ekstrak kunyit-PEG 4000 dan

PEG 6000 dengan metode pelelehan. Penelitian tersebut mengemukakan bahwa

kurkumin yang dibuat dengan pembawa PEG 4000, disolusinya lebih tinggi

dibandingkan jika dibuat dengan pembawa PEG 6000. Hal ini disebabkan bobot

molekul PEG berbanding terbalik dengan disolusinya (Corrigan et al., 1979; Ford

et al., 1986; Betageri and Makarla, 1995; Leuner and Dressman, 2000; Suresh et

al., 2013). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori karena semakin rendah

bobot molekul PEG maka akan semakin tinggi koefisien difusinya, sedangkan

semakin besar bobot molekul PEG maka akan semakin rendah koefisien difusinya

(Chin et al., 1991; Waggoner, et al., 1995). Hal ini sesuai dengan persamaan

Noyes-Whitney, bahwa salah satu cara untuk meningkatkan disolusi adalah

dengan memperbesar koefisien difusinya.

Terdapat penelitian lain yang menghasilkan data yang tidak sesuai

dengan teori tersebut di atas. Narang and Srivastava (2002) dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa di antara PEG yang memiliki bobot molekul 1500, 4000,

6000, dan 9000, jenis PEG yang paling baik dalam meningkatkan disolusi

klofazimin dalam bentuk dispersi padat ialah PEG 9000. Hal ini dikarenakan PEG

yang memiliki bobot molekul tinggi memiliki viskositas yang tinggi. Viskositas

yang tinggi akan mencegah presipitasi dari obat pada saat obat terdisolusi (Leuner

and Dressman, 2000). Bolourchian et al., (2013) pada penelitiannya

membandingkan antara PEG 6000, 12000, dan 20000 pada dispersi padat

simvastatin-PEG. Hasilnya, profil disolusi simvastatin yang paling baik pada

dispersi padat simvastatin-PEG adalah PEG 12000 karena pada PEG 20000 akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

3

menghasilkan larutan yang sangat kental dan mengakibatkan terbentuknya viscous

layer yang menghambat pelepasan obat.

Berdasarkan perbedaan hasil penelitian-penelitian di atas dan belum

adanya data penelitian sebelumnya tentang perbandingan disolusi kurkumin dalam

dispersi padat kurkumin dengan PEG 4000, 6000, 8000 dengan metode pelarutan,

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot molekul PEG terhadap

profil disolusi dispersi padat ekstrak kunyit-PEG. Hipotesis peneliti dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan variasi bobot molekul PEG sebagai

pembawa yakni 4000, 6000, dan 8000, terdapat perbedaan profil disolusi

kurkumin dalam sistem dispersi padat ekstrak kunyit PEG.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas (Pyrex

Iwaki), rotarievaporator (Buchi), oven vakum (Brouwer), termometer, timbangan

analitik (Mettler Toledo), hotplate magnetic stirrer, sonikator (Elmasonic S 10H),

spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1240), mikropipet (Socorex), makropipet

(Socorex), pH indikator universal (Merck), alat uji disolusi (Guoming), desikator,

ayakan nomor mesh 60, mortir dan stamper.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar kurkumin

(Nacalai Tesque, Inc.), ekstrak kunyit terstandar dengan kadar 84,675%

ditentukan dengan spektrofotometer UV-Vis (PT Phytochemindo Reksa),

akuades, etanol 96%, metanol p.a., polietilen glikol (PEG) 4000, 6000, dan 8000,

kapsul kosong 00, Sodium Lauril Sulfat (SLS) 0,5%, dapar fosfat pH 6,0 sebagai

medium disolusi.

Pembuatan Larutan Baku Kurkumin

1. Larutan Stok Kurkumin

Kurkumin ditimbang saksama kurang lebih 1 mg, dimasukkan dalam

mikrotube dan dilarutkan dengan 1 mL metanol dan disimpan dalam wadah

terlindung cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

4

2. Larutan Intermediet

Larutan intermediet dibuat dari larutan stok, dilarutkan dengan pelarut

metanol sehingga konsentrasi larutan intermediet menjadi 10 µg/mL

Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum

1. Panjang Gelombang Serapan Maksimum Kurkumin dengan Pelarut Medium

Disolusi

Larutan intermediet kurkumin diambil sebanyak 0,25 mL; 1,5 mL, dan 3

mL dan diencerkan dengan medium disolusi pada labu ukur 10 ml. Larutan ini

diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang

gelombang antara 400-600 nm.

2. Panjang Gelombang Serapan Maksimum Kurkumin dengan Pelarut Metanol

Larutan intermediet kurkumin diambil sebanyak 0,25 mL; 1,5 mL, dan 3

mL dan diencerkan dengan metanol pada labu ukur 10 ml. Larutan ini diukur

absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang

antara 400-600 nm.

Verifikasi Metode Analisis

1. Akurasi dan Presisi

Larutan intermediet kurkumin dibuat tiga seri dengan konsentrasi 0,538 ;

3,232 ; 5,384 (µg/mL) kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL

diencerkan dengan medium disolusi hingga batas tanda. Serapan diukur pada

panjang gelombang maksimum. Replikasi sebanyak tiga kali. Presisi

dinyatakan dengan nilai koefisiensi variasi dan akurasi dinyatakan dengan

%perolehan kembali.

2. Linearitas

Larutan intermediet dibuat dengan konsentrasi 0,011 ; 0,021 ; 0,043 ;

0,085 ; 0,173 ; 0,214 ; 0,416 ; 0,538 ; 1,080 ; 2,078 ; 3,232 ; 4,365 ; 5,384 ;

6,444 (µg/mL) masing-masing dimasukkan dalam labu ukur 10 mL dan

diencerkan dengan medium disolusi hingga tanda batas. Serapan diukur pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

5

panjang gelombang maksimum. Linearitas dianalisis dengan Least Square

Analysis.

Pembuatan Kurva Baku

1. Kurva Baku Kurkumin dalam Pelarut Metanol

Larutan intermediet kurkumin dibuat enam seri dengan konsentrasi 0,538

; 1,080 ; 2,078 ; 3,232 ; 4,365 ; 5,384 (µg/mL) kemudian dimasukkan ke dalam

labu takar 10 mL diencerkan dengan metanol hingga batas tanda. Larutan ini

diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Replikasi sebanyak

tiga kali. Persamaan kurva baku didapat dengan menghitung regresi linier.

2. Kurva Baku Kurkumin dalam Medium Disolusi

Larutan intermediet kurkumin diambil sebanyak konsentrasi 0,011

µg/mL; 0,021 µg/mL; 0,043 µg/mL; 0,085 µg/mL; 0,0173 µg/mL; 0,214

µg/mL; 0,416 µg/mL; 0,538 µg/mL; 1,080 µg/mL; 2,078 µg/mL; 3,232 µg/mL;

4,365 µg/mL; 5,384 µg/mL; 6,444 µg/mL dimasukkan ke dalam labu takar

10,0 mL, diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,0 dengan 0,5% SLS hingga

batas tanda. Larutan diukur pada panjang gelombang maksimum. Replikasi

sebanyak tiga kali. Persamaan kurva baku didapat dengan menghitung regresi

liner.

Uji Kadar Kurkumin dalam Ekstrak Kunyit

Uji kadar kurkumin ini dilakukan untuk mengetahui kadar kurkumin di

dalam ekstrak setelah disimpan selama waktu tertentu. Ekstrak kunyit ditimbang

sebanyak 5 mg dilarutkan dengan 5 mL metanol dan diaduk menggunakan

magnetic stirrer selama 15 menit. Larutan disaring menggunakan kertas saring

Whatman no. 1 kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang

maksimum dan dihitung kadar kurkuminnya berdasarkan pada kurva baku.

Perhitungan Energi Bebas Gibbs

Sejumlah serbuk ekstrak kunyit dilarutkan dalam 25 mL tiga jenis larutan

PEG (PEG 4000, PEG 6000, dan PEG 8000) dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

6

dan 20% untuk mencapai konsentrasi jenuh. Campuran ekstrak kunyit-PEG

diaduk dengan magnetic stirrer 300 rpm selama 48 jam di atas hot plate pada

suhu 37OC. Kemudian suspensi yang terbentuk disaring dengan kertas saring

Whatman no. 1. Filtrat hasil penyaringan diencerkan dan dianalisis menggunakan

spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum, direplikasi tiga

kali untuk masing-masing konsentrasi PEG. Sebagai kontrol perhitungan,

digunakan ekstrak kunyit dalam air yang tidak mengandung PEG. Energi bebas

Gibbs dihitung dengan persamaan:

ΔG0tr = -2.303RT log S0/Ss ........................... 1

(Yadav, et al., 2013)

S0/Ss adalah rasio solubilitas molar dari kurkumin di medium mengandung PEG

dengan kontrol. Kemudian, besarnya afinitas ikatan antara pembawa dengan obat

dilihat dengan menggunakan nilai Ka.

.........................2

(Yadav, et al., 2013)

Pembuatan Dispersi Padat Ekstrak Kunyit-PEG 4000, 6000, dan 8000

Tiga jenis dispersi padat dengan proporsi ekstrak 30%, yakni dispersi padat

ekstrak kunyit-PEG 4000, ekstrak kunyit PEG-6000, dan ekstrak kunyit-PEG

8000 dibuat dengan menimbang serbuk ekstrak kunyit sesuai formula (Tabel I)

kemudian dilarutkan dengan etanol 96%, sedangkan PEG dilarutkan dengan

etanol 96%. Kedua larutan tersebut dicampurkan kemudian diaduk menggunakan

magnetic stirrer selama 40 menit.

Tabel I. Formula Dispersi Padat

Bahan Formula 1 Formula 2 Formula 3

Ekstrak Kunyit 1,8 gram 1,8 gram 1,8 gram

PEG 4000 4,2 gram - -

PEG 6000 - 4,2 gram -

PEG 8000 - - 4,2 gram

Bobot Total 6,0 gram 6,0 gram 6,0 gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

7

Larutan tersebut diuapkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator

hingga didapatkan cairan kental, lalu penguapan pelarut dilanjutkan dengan oven

vakum sampai didapatkan massa dengan bobot konstan. Massa hasil pengeringan

tersebut dibentuk menjadi serbuk dengan cara digerus menggunakan mortir dan

stamper. Masing-masing serbuk kering dispersi padat tersebut diayak dengan

ayakan nomor mesh 60, ditimbang 500 mg, kemudian dimasukkan ke dalam

kapsul kosong 00 untuk uji disolusi.

Pembuatan Campuran Fisik Ekstrak Kunyit-PEG 4000, 6000, dan 8000

Tiga jenis campuran fisik dengan proporsi ekstrak 30% dibuat dengan

mencampurkan serbuk ekstrak kunyit dan PEG 4000, ekstrak kunyit dan PEG

6000, serta ekstrak kunyit dan PEG 8000 hingga homogen (hingga secara fisik

terlihat telah halus dan warna kuning dari ekstrak kunyit serta warna putih dari

PEG terlihat tercampur merata) menggunakan mortir dan stamper, lalu diayak

dengan ayakan bernomor mesh 60. Masing-masing jenis serbuk campuran fisik

ditimbang 500 mg kemudian dimasukkan ke dalam kapsul untuk uji disolusi.

Pembuatan Medium Disolusi

Medium disolusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapar fosfat

pH 6. Larutan tersebut ditambahkan 0,5% SLS, dan disonikasi.

Uji Kadar Kurkumin dalam Campuran Fisik dan Dispersi Padat

Uji kadar kurkumin ini dilakukan untuk memastikan bahwa kadar

kurkumin yang dikehendaki di awal sama dengan kadar kurkumin dalam hasil

akhir campuran fisik atau dispersi padat. Dispersi padat dan campuran fisik

masing-masing ditimbang sebanyak 5 mg dilarutkan dengan 5 mL metanol dan

diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 15 menit. Larutan disaring

menggunakan kertas saring Whatman no.1 kemudian diukur absorbansinya pada

panjang gelombang maksimum dan dihitung kadar kurkumin berdasarkan pada

kurva baku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

8

Uji Kelarutan

Dispersi padat dan campuran fisik sebanyak 25 mg dilarutkan dalam 25

mL dapar fosfat pH 6 di dalam wadah tertutup, diaduk menggunakan shaker 75

rpm selama 24 jam di suhu kamar dan terlindung dari cahaya, kemudian

disentrifugasi. Lalu diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum.

Uji Disolusi

Uji disolusi dilakukan terhadap dispersi padat ekstrak kunyit-PEG dan

campuran fisik menggunakan alat disolusi tipe II dengan kecepatan 100 rpm

(Rahman et al., 2009). Medium disolusi terdiri dari 500 mL dapar fosfat pH 6,0

dan SLS 0,5% dengan suhu dalam wadah pada 37oC ± 0,5oC (USP, 1995).

Sebanyak 5 mL cuplikan diambil pada interval waktu tertentu yaitu 0, 10, 15, 30,

45, 60, 90, dan 120 menit. Setiap kali pengambilan cuplikan medium yang hilang

diganti dengan medium yang baru dengan jumlah dan suhu yang sama. Cuplikan

yang telah diambil sebanyak 5 mL, kemudian diencerkan 250x dan diukur

absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang

maksimum.

Analisis data

Analisis data dilakukan secara statistik mengunakan aplikasi realstatistic

pada Microsoft Excel. Nilai efisiensi disolusi kurkumin pada dispersi padat dan

campuran fisik diuji normalitas dan homogenitas dengan mengunakan Shapiro-

Wilk Test. Bila data yang dihasilkan terdistribusi normal dan homogen, pengujian

dilakukan dengan uji statistik parametrik yaitu ANOVA dengan taraf kepercayaan

95%. Namun bila data tidak terdistribusi normal atau tidak homogen, pengujian

dengan uji statistik non parametrik yaitu Kruskal-Wallis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil disolusi

kurkumin dalam sistem dispersi padat ekstrak kunyit-PEG menggunakan PEG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

9

dengan bobot molekul yang berbeda-beda. Tiga jenis PEG yang digunakan adalah

PEG dengan bobot molekul 4000, 6000, dan 8000. Suresh et al. (2013) dalam

penelitiannya mengungkapkan bahwa ketika ekstrak kunyit dibuat dispersi padat

dengan metode pelelahan menggunakan pembawa PEG 4000 dan 6000, PEG yang

menghasilkan disolusi kurkumin yang lebih tinggi adalah PEG 4000 dibandingkan

dengan PEG 6000. Hal ini kemudian yang menjadi fokus penelitian penulis untuk

mengetahui perbedaan profil disolusi kurkumin bila ekstrak kunyit dibuat dispersi

padat dengan pembawa PEG 4000, 6000, dan 8000 dengan metode pelarutan.

Metode yang peneliti gunakan dalam pembuatan dispersi padat adalah

metode pelarutan. Prinsip dari metode pelarutan adalah obat dan pembawa

dilarutkan ke dalam pelarut organik hingga homogen, kemudian pelarut tersebut

diuapkan. Massa yang telah terbentuk dan kering kemudian digerus hingga

didapatkan serbuk dispersi padat. Penulis menggunakan metode pelarutan agar

waktu kontak antara pelarut dengan obat dan PEG lebih lama, sehingga peluang

pelarut untuk mencampurkan obat dan PEG lebih besar sehingga lebih besar juga

kemungkinan obat dan PEG untuk berikatan dan membentuk dispersi padat.

Penelitian diawali dengan melakukan penetapan kadar kurkumin pada

ekstrak kunyit yang didapat dari PT Phytochemindo Reksa. Penetapan kadar ini

bertujuan untuk mengetahui bila ada pengurangan kadar dalam ekstrak tersebut

karena pengaruh penyimpanan. Dari penetapan kadar ini didapatkan hasil bahwa

kadar kurkumin dalam ekstrak kunyit sebesar 84,675%.

Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum

Panjang gelombang serapan maksimum ditentukan karena panjang

gelombang serapan maksimum memiliki kepekaan paling tinggi saat mendeteksi

senyawa yang akan diukur. Panjang gelombang maksimum yang didapatkan

dengan pelarut metanol adalah 424 nm dan panjang gelombang maksimum untuk

pelarut medium disolusi adalah 430 nm.

Verifikasi Metode

Untuk menjamin validitas metode yang digunakan, maka dilakukan

validasi metode analisis. Parameter validasi metode analisis yang digunakan

adalah linearitas, akurasi, dan presisi. Tiga replikasi kurva baku standar kurkumin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

10

dibuat dan menghasilkan nilai r sebesar 0,9969 (Gambar 1). Nilai r yang didapat

telah memenuhi syarat linearitas menurut AOAC (2002), syarat tersebut yakni

r>0,99.

Gambar 1. Kurva Konsentrasi Larutan Standar Kurkumin vs Absorbansi

Menurut AOAC (2016), syarat akurasi dan presisi yang diperbolehkan untuk

sampel dengan konsentrasi 0,538 ppm sampai dengan 5,384 ppm adalah 80%-

110% untuk akurasi dan KV maksimal 11% untuk presisi. Dari penelitian yang

dilakukan, parameter akurasi dan presisi tersebut telah terpenuhi (Tabel II).

Tabel II. Hasil Akurasi dan Presisi

Konsentrasi

Teoritis (µg/mL)

Konsentrasi yang didapat

(µg/mL)

% Perolehan

Kembali SD KV

0,538

0,51 95,55

0,001 1,46 0,50 92,80

0,51 94,17

3,232

3,13 96,69

0,01 0,36 3,12 96,46

3,10 96,00

5,384

5,32 98,84

0,17 3,26 4,99 92,66

5,12 95,13

Keterangan: SD = Standar Deviasi; KV = Koefisien Variasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

11

Perhitungan Energi Bebas Gibbs

Perhitungan energi bebas Gibbs (ΔG0tr) dilakukan untuk melihat

spontanitas masing-masing pembawa (PEG 4000, PEG 6000, dan PEG 8000)

dalam membantu melarutkan ekstrak kunyit. Semakin negatif nilai energi bebas

Gibbs, maka semakin spontan pembawa tersebut dalam membantu melarutkan

suatu zat aktif (Yadav, et al., 2013). Hasilnya semua bobot molekul PEG

mempunyai energi bebas Gibbs yang bernilai negatif (Tabel III), yang berarti

pembawa PEG 4000, PEG 6000, dan PEG 8000 dapat digunakan sebagai

pembawa yang baik untuk membantu melarutkan ekstrak kunyit dengan spontan

sehingga proses disolusi akan semakin mudah. Dari tabel III menunjukkan bahwa

semakin besar konsentrasi PEG yang ditambahkan akan menghasilkan energi

bebas Gibbs yang juga semakin negatif sehingga disolusi kurkumin dalam dispersi

padat ekstrak kunyit-PEG juga akan semakin besar.

Tabel III. Hasil Energi Bebas Gibbs

Pembawa %PEG ΔG0tr (kJ/mol)

Kontrol - -

PEG 4000

5% -4933,66

10% -6650,01

15% -8079,01

20% -9480,89

PEG 6000

5% -5258,38

10% -7183,49

15% -7924,67

20% -9245,34

PEG 8000

5% -5258,38

10% -7320,78

15% -8668,93

20% -9413,50

Keterangan: ΔG0tr = energi bebas Gibbs

Kemudian dibuat grafik %kadar kurkumin terlarut vs %PEG untuk menghitung

nilai konstanta stabilitas kompleks (Ka). Nilai Ka dapat dihitung dengan

persamaan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

12

.......................... 2

(Yadav, et al., 2013)

Nilai Ka menyatakan besarnya afinitas ikatan antara pembawa dan zat

aktif. Ikatan yang terjadi antara PEG dengan kurkumin adalah ikatan hidrogen.

Semakin besar nilai Ka, maka semakin besar afinitas pembawa untuk mengikat zat

aktif (Yadav, et al., 2013). Dari nilai Ka yang didapat, terlihat bahwa nilai Ka

paling besar adalah nilai Ka pada pembawa PEG 6000 dan yang paling kecil pada

pembawa PEG 4000 (Tabel IV). Hal ini berarti PEG 6000 memiliki afinitas ikatan

dengan ekstrak kunyit yang paling besar dibandingkan PEG 4000 dan 8000.

y = 2.2467x - 0.0704

R² = 0.9593

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0% 5% 10% 15% 20% 25%

%ka

da

r ku

rku

min

(b

/v)

%PEG 4000 (b/v)

Gambar 2. Grafik %PEG 4000 vs %Kadar kurkumin

y = 1.9022x - 0.0305

R² = 0.9594

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0% 5% 10% 15% 20% 25%

%ka

da

r ku

rku

min

(b

/v)

%PEG 6000 (b/v)

Gambar 3. Grafik %PEG 6000 vs %Kadar kurkumin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

13

y = 2.1584x - 0.035R² = 0.9986

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0% 5% 10% 15% 20% 25%

%ka

da

r ku

rku

min

(b

/v)

%PEG 8000 (b/v)

Gambar 4. Grafik %PEG 8000 vs %Kadar kurkumin

Tabel IV. Hasil Nilai Ka PEG

Pembawa Ka

PEG 4000 25,60

PEG 6000 69,13

PEG 8000 53,24

Keterangan: Ka = konstanta stabilitas kompleks

Uji Drug Load

Uji drug load dilakukan untuk memastikan drug load campuran fisik dan

dispersi padat yang dibuat sesuai dengan drug load 30% yang diinginkan.

Hasilnya didapatkan drug load 24,18%; 24,50%, dan 24,65% untuk campuran

fisik ekstrak kunyit dengan PEG 4000; PEG 6000; dan PEG 8000, lalu drug load

sebesar 26,44%; 26,54%; dan 27,26% untuk dispersi padat ekstrak kunyit dengan

PEG 4000, PEG 6000, dan PEG 8000 (Tabel V). Drug load yang didapatkan lebih

kecil daripada drug load seharusnya (30%) yang disebabkan oleh hilangnya bahan

saat proses pembuatan.

Tabel V. Hasil Uji Drug Load Sampel Rata-rata drug load ± SD

CF ekstrak kunyit-PEG 4000 24,18% ± 0,94

DP ekstrak kunyit-PEG 4000 26,44% ± 0,65

CF ekstrak kunyit-PEG 6000 24,50% ± 0,27

DP ekstrak kunyit-PEG 6000 26,54% ± 0,48

CF ekstrak kunyit-PEG 8000 24,65% ± 0,51

DP ekstrak kunyit-PEG 8000 27,26% ± 1,22

Keterangan: SD = Standar Deviasi; CF = Campuran Fisik; DP = Dispersi Padat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

14

Uji Kelarutan

Uji kelarutan bertujuan untuk melihat perbandingan kelarutan antara

campuran fisik dan dispersi padat pada masing-masing formula. Uji kelarutan

dilakukan dengan memasukkan sejumlah campuran fisik atau dispersi padat ke

dalam medium disolusi dapar fosfat pH 6 tanpa SLS lalu diaduk dengan shaker

selama 48 jam. Kemudian konsentrasi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis

pada panjang gelombang 424 nm.

Tabel VI. Hasil Uji Kelarutan

Sampel Rata-rata konsentrasi

(µg/mL) ± SD

Perbandingan

Konsentrasi DP dan CF

CF ekstrak kunyit-PEG 4000 0,016 ± 0,004 140,231 kali

DP ekstrak kunyit-PEG 4000 2,247 ± 0,088

CF ekstrak kunyit-PEG 6000 0,036 ± 0,004 91,690 kali

DP ekstrak kunyit-PEG 6000 3,278 ± 0,448

CF ekstrak kunyit-PEG 8000 0,107 ± 0,007 7,552 kali

DP ekstrak kunyit-PEG 8000 0,810 ± 0,066

Keterangan: SD = Standar Deviasi; CF = Campuran Fisik; DP = Dispersi Padat

Berdasarkan tabel VI telihat perbedaan kelarutan antara dispersi padat

dan campuran fisik. Pada pembawa PEG 4000, kelarutan kurkumin dalam dispersi

padat adalah ±140x dibandingkan campuran fisiknya; pada pembawa PEG 6000,

kelarutan dispersi padat adalah ±91x dibandingkan campuran fisiknya; pada

pembawa PEG 8000, kelarutan dispersi padat adalah ±7x dibandingkan campuran

fisiknya. Dispersi padat ekstrak kunyit-PEG 6000 memiliki kelarutan yang paling

tinggi. Pada dispersi padat ekstrak kunyit-PEG 8000, kelarutannya lebih rendah

dibandingkan dengan dispersi padat ekstrak kunyit-PEG 4000 dan dispersi padat

ekstrak kunyit-PEG 6000 karena nilai Ka PEG 8000 yang rendah dan terbentuknya

viscous layer yang menghambat pelepasan obat. Untuk mengetahui apakah

perbedaan kelarutan antara dispersi padat dengan campuran fisik pada masing-

masing pembawa tersebut signifikan, dilakukan uji statistik. Hasilnya perbedaan

kelarutan antara dispersi padat dan campuran fisik pada masing-masing pembawa

adalah signifikan dengan nilai p<0,05 yakni 0,002.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

15

Peningkatan kelarutan dapat disebabkan karena keuntungan PEG sebagai

pembawa yang dapat meningkatkan pembasahan obat (Leuner and Dressman,

2000). Data di atas membuktikan bahwa dengan pembuatan ekstrak kunyit

menjadi dispersi padat akan lebih meningkatkan kelarutan kurkumin

dibandingkan hanya dibuat dengan pencampuran secara fisik. Pada campuran fisik

kelarutannya lebih rendah daripada dispersi padat pada formula yang identik

karena kurkumin dalam campuran fisik tidak mengalami mekanisme peningkatan

kelarutan seperti yang terjadi pada dispersi padat. Mekanisme peningkatan

kelarutan pada dispersi padat tersebut yakni memperkecil ukuran partikel,

meningkatkan pembasahan obat, serta pembentukan molekul amorf obat

(Vancoscelos et al., 2007).

Uji Disolusi

Uji disolusi dilakukan dengan melarutkan kapsul yang telah diisi

campuran fisik atau dispersi padat ekstrak kunyit-PEG ke dalam medium disolusi

(0,05% SLS dalam 20 mM dapar fosfat pH 6,0). Larutan dicuplik pada menit-

menit tertentu untuk diukur absorbansinya dan dihitung nilai %terdisolusi

(Gambar 5) serta nilai DE menit ke 120.

Gambar 5. Grafik Waktu vs Rata-rata %Terdisolusi

Keterangan: CF = Campuran Fisik; DP = Dispersi Padat

Berdasarkan grafik di atas, urutan sampel dengan persentase terdisolusi

dari yang paling tinggi ke yang paling rendah pada menit ke 120 yakni DP ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

16

kunyit-PEG 6000 > CF ekstrak kunyit-PEG 8000 > DP ekstrak kunyit-PEG 4000

> DP ekstrak kunyit-PEG 8000 > CF ekstrak kunyit-PEG 6000 > CF ekstrak

kunyit-PEG 4000. Dispersi padat ekstrak kunyit-PEG 6000 mempunyai persen

terdisolusi yang paling tinggi bisa disebabkan karena nilai Ka-nya yang paling

besar sehingga afinitas ikatan PEG terhadap kurkumin lebih besar. Selain itu, bisa

disebabkan karena PEG 6000 akan membentuk lingkungan yang viscous untuk

mencegah presipitasi obat (Bolourchian et al. 2013). DP ekstrak kunyit-PEG 8000

memiliki persen terdisolusi yang lebih rendah dari DP ekstrak kunyit-PEG 4000

dan DP ekstrak kunyit-PEG 6000 yang dapat diakibatkan karena larutan PEG

8000 yang sangat kental dapat membuat terbentuknya viscous layer di sekeliling

obat yang menghambat pelepasan obat (Bolourchian, et al., 2013).

Selain persen terdisolusi, nilai Dissolution Efficiency (DE) juga dianalisis

untuk menggambarkan profil disolusi kurkumin. DE adalah perbandingan luas

area di bawah kurva profil disolusi dibandingkan dengan luas segiempat seratus

persen zat aktif yang terlarut dalam medium disolusi pada waktu tertentu

(Fudholi, 2013). %Terdisolusi hanya menggambarkan disolusi per titik waktu,

sementara DE akan menggambarkan disolusi secara keseluruhan dari titik-titik

waktu tersebut. Nilai DE yang digunakan untuk menggambarkan disolusi adalah

DE120. Berikut adalah data (Tabel VII) dan grafik (Gambar 6) yang

menggambarkan perbedaan DE120 pada DP dan CF untuk masing-masing bobot

molekul PEG.

Tabel VII. Hasil DE120

Sampel DE120 (%)

CF ekstrak kunyit-PEG 4000 13,30

DP ekstrak kunyit-PEG 4000 17,42

CF ekstrak kunyit-PEG 6000 13,94

DP ekstrak kunyit-PEG 6000 19,13

CF ekstrak kunyit-PEG 8000 18,39

DP ekstrak kunyit-PEG 8000 14,71

Keterangan: CF = Campuran Fisik; DP = Dispersi Padat; DE120 = Dissolution

Efficiency pada menit ke 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

17

Gambar 6. Grafik perbedaan DE120 pada masing-masing bobot molekul PEG

Keterangan: CF = Campuran Fisik; DP = Dispersi Padat

Dari data tersebut, nilai DE120 yang paling besar adalah pada pembawa

PEG 6000 karena PEG 6000 memiliki nilai Ka yang paling tinggi dan dapat

mencegah presipitasi obat. Dispersi padat PEG 8000 memiliki DE120 yang lebih

rendah dari campuran fisiknya yang dapat diakibatkan karena ketika proses

disolusi, terbentuk viscous layer di sekeliling partikel obat yang menghambat

proses pelepasan obat, yang tidak terjadi selama proses disolusi campuran fisik

ekstrak kunyit-PEG 8000. Dari data tersebut dapat dibuktikan bahwa pembuatan

dispersi padat ekstrak kunyit-PEG dapat lebih meningkatkan disolusi kurkumin

dibandingkan dengan campuran fisik. DE120 antara CF dan DP kemudian diuji

statistik apakah terjadi perbedaan yang signifikan. Setelah diuji statistik, hasilnya

adalah perbedaan DE120 antara CF dan DP adalah berbeda signifikan (nilai

p<0,05). Nilai DE120 antar dispersi padat dengan pembawa PEG 4000, PEG 6000,

dan PEG 8000 juga diuji statistik untuk melihat apakah ada perbedaan yang

signifikan. Hasilnya adalah PEG 4000, PEG 6000, dan PEG 8000 mempunyai

nilai DE120 yang berbeda signifikan bila digunakan sebagai pembawa.

KESIMPULAN

Terdapat perbedaan signifikan dalam hal kelarutan dan disolusi yang

terjadi antara PEG 4000, PEG 6000, dan PEG 8000 ketika digunakan sebagai

pembawa dalam dispersi padat ekstrak kunyit-PEG. PEG 6000 adalah pembawa

yang dapat meningkatkan kelarutan dan disolusi paling besar pada dispersi padat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

18

ekstrak kunyit-PEG dibandingkan dengan PEG 4000 dan 8000 dengan nilai

kelarutan sebesar 3,278 ± 0,448 dan nilai DE120 sebesar 19,13%.

SARAN

Untuk memastikan mekanisme yang terjadi pada dispersi padat dalam

meningkatkan kelarutan obat, dapat dilakukan uji karakterisasi dispersi padat

seperti Particle Size Analysis, Differential Scanning Calorymetry, X-Ray

Diffraction, Scanning Electron Microscopy, dan Fourier Transform Infrared

Spectroscopy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

19

DAFTAR PUSTAKA

AOAC, 2002, AOAC Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical

Methods for Dietary Supplements and Botanicals, AOAC International, 5-26.

AOAC, 2016, Appendix F: Guidelines for Standard Method Performance

Requirements, Journal of AOAC Official Methods of Analysis, 1-18.

Betageri, G. V., and Makarla, K. R., 1995, Enhancement of Dissolution of

Glyburide by Solid Dispersion and Lyophilization Techniques, International

Journal of Pharmaceutics, 126, 155–160.

Bolourchian, N., Mahboobian, M. M., and Dadashzadeh, S., 2013, The Effect of

PEG Molecular Weights on Dissolution Behavior of Simvastatin in Solid

Dispersions, Iranian Journal of Pharmaceutical Research, 12, 11–20.

Chin, K. P., Li, S. F. Y., Yao, Y. J., and Yue, L. S., 1991, Infinite Dilution

Diffusion Coefficients of Poly(ethylene glycol) and Poly(propy1ene glycol)

in Water in the Temperature Range 303-318K, J. Chem. Eng, 36 (3), 329–

331.

Chiranjib, D. B., Kumar, K. P. S., Chandira, M., and Jayakar, B., 2009, Turmeric:

A Herbal and Traditional Medicine, Scholars Research Library, 1 (2), 86–

108.

Corrigan, G. I., Murphy, C. A., and Timoney, R. F., 1979, Dissolution Properties

of Polyethylene Glycols and Polyethylene Glycol-Drug Systems,

International Journal of Pharmaceutics, 4, 67–74.

Ford, J. L., Stewart, A. F., and Dubois, J., 1986, The Properties of Solid

Dispersions of Indomethacin or Phenylbutazone in Polyethylene Glycol,

International Journal of Pharmaceutics, 28, 11–22.

Fudholi, A., 2013, Disolusi dan Pelepasan in Vitro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

hal. 137-143.

Leuner, C. and Dressman, J., 2000, Improving Drug Solubility for Oral Delivery

Using Solid Dispersions, European Journal of Pharmaceutics and

Biopharmaceutics, 50, 47–60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

20

Murthy, N., Soumya, K., and Srinivas, K., 2013, Antibacterial Activity of

Curcuma longa (Turmeric) Plant Extracts Against Bacterial Wilt of Tomato

Caused by Ralstonia solanacearum, International Journal of Science and

Research, 4 (1), 2136–2141.

Narang, A. S. and Srivastava, A. K., 2002, Evaluation of Solid Dispersions of

Clofazimine, Drug Development and Industrial Pharmacy, 28 (8), 1001–

1013.

Ozkan, Y., Doganay, N., Dikmen, N., and Isimer, A., 2000, Enhanced Release of

Solid Dispersions of Etodolac in Polyethylene Glycol, Il Farmaco, 55, 433–

438.

Pfeiffer, E., Hoehle, S. I., Walch, S. G., Riess, A., Solyom, A. M., and Metzler,

M., 2007, Curcuminoids Form Reactive Glucuronides In Vitro, Journal of

Agricultural and Food Chemistry, 55, 538–544.

Rahman, S. M. H., Telny, T. C., Ravi, T. K., and Kupusamy, S., 2009, Role of

Surfactant and pH in Dissolution of Curcumin, Indian Journal of

Pharmaceutical Sciences, 139–142.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., and Quinn, M. E., 2009, Handbook of

Pharmaceutical Excipients. Pharmaceutical Press, London, 51-522.

Singh, S., Baghel, R. S., and Yadav, L., 2011, A Review on Solid Dispersion,

International Journal of Pharmacy and Life Sciences, 2 (9), 1078–1095.

Suresh, K., Yogesh, C., Priyanka, B., Khushbu, S., and Manisha, B., 2013,

Enhancement of Solubility and Dissolution Rate of Curcumin by Solid

Dispersion Technique, International Research Journal of Pharmacy, 4 (5),

226–232.

USP, 1995, Dissolution, The United States Pharmacopeial Convention, USA.

Vancoscelos, T., Sarmento, B., and Costa, P., 2007, Solid Dispersions as Strategy

to Improve Oral Bioavailability of Poor Water Soluble Drugs, Drug

Discovery Today, 12 (23), 1068–1075.

Waggoner, R. A., Blum, F. D., and Lan, J. C., 1995, Diffusion in Aqueous

Solutions of Poly(ethy1ene glycol) at Low Concentrations, Macromolecule,

28, 2658–2664.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

21

Wan, S., Sun, Y., Qi, X., and Tan, F., 2011, Improved Bioavailability of Poorly

Water-Soluble Drug Curcumin in Cellulose Acetate Solid Dispersion, AAPS

PharmSciTech, 13 (1), 159–165.

Yadav, S. A., Kumar, V., Singh, U. P., Bhat, H. R., and Mazumder, B., 2013,

Physicochemical characterization and in vitro dissolution studies of solid

dispersions of ketoprofen with PVP K30 and D-mannitol, Saudi

Pharmaceutical Journal, 21, 77-84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

22

LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis (CoA) Ekstrak Kunyit dari PT

Phytochemindo Reksa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

23

Lampiran 2. Product Information Standar Kurkumin Nacalai Tasque, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

24

Lampiran 3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

1. Overlay Optimasi Spektrum Lamda Maksimum Medium Disolusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

25

2. Overlay Optimasi Spektrum Lamda Maksimum Metanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

26

Lampiran 4. Hasil Verifikasi Metode Analisis : Akurasi dan Presisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

27

Lampiran 5. Summary Output Regression Statistics Kurva Baku Medium

Disolusi

Lampiran 6. Kurva Baku Kurkumin dalam Metanol

Lampiran 7. Summary Output Regression Statistics Kurva Baku Kurkumin

dalam Metanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

28

Lampiran 8. Perhitungan Energi Bebas Gibbs

1. Perhitungan Kelarutan Molar Kurkumin dalam Larutan Kontrol

R abs C

(µg/ml)

C

(mg/25mL)

% kadar

(b/v)

Rata-rata

%kadar

(b/v)

S

(mol/L)

rata-rata S

(mol/L)

1 0.041 0.23299 0.00582 0.00985

0.00931

0.00002

0.00001 2 0.04 0.22559 0.00564 0.00954 0.00002

3 0.037 0.20340 0.00509 0.00854 0.00001

2. Contoh Perhitungan Kelarutan Molar Kurkumin dalam Larutan PEG 4000

%PEG

4000

dalam

25 mL

Abs FP C

(µg/mL)

C

(mg/25mL)

% kadar

kurkumin

dalam 25

mL

Rata-rata

%kadar

dalam 25

mL

S

(mol/L)

rata-

rata S

(mol/L)

5%

0.247 - 1.75666 0.04392 0.07470

0.06642

0.00012

0.00011 0.203 - 1.43121 0.03578 0.05957 0.00010

0.221 - 1.56435 0.03911 0.06498 0.00011

10%

0.459 - 3.32470 0.08312 0.13979

0.13239

0.00023

0.00021 0.514 - 3.73151 0.09329 0.15721 0.00025

0.331 - 2.37796 0.05945 0.10018 0.00016

15%

0.165 5 5.75074 0.14377 0.23850

0.23716

0.00039

0.00038 0.163 5 5.67678 0.14192 0.24473 0.00039

0.152 5 5.26997 0.13175 0.22826 0.00036

20%

0.295 5 10.55843 0.26396 0.44104

0.40594

0.00072

0.00066 0.241 5 8.56139 0.21403 0.35625 0.00058

0.283 5 10.11464 0.25287 0.42053 0.00069

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

29

3. Contoh Perhitungan Energi Bebas Gibbs

% PEG

S0/SS ΔG0tr (kJ/mol)

PEG

4000

PEG

6000

PEG

8000 PEG 4000 PEG 6000 PEG 8000

5% 7.18 8,17 8,17 -4933.66 -5258,38 -5258,38

10% 14.25 17,64 18,63 -6650.01 -7183,49 -7320,78

15% 25.22 23,72 31,93 -8079.01 -7924,67 -8668,93

20% 44.16 40,20 42,99 -9480.89 -9245,34 -9413,50

4. Contoh Perhitungan Ka

PEG 4000 PEG 6000 PEG 8000

y=2.2467x - 0.0704 y=1.9022x - 0.0305 y=2.1584x - 0.035

slope (b) 2.2467 slope 1.9022 Slope 2.1584

intercept (a) -0.0704 Intercept (a) -0.0305 Intercept (a) -0.035

Ka Ka Ka

25.59826123 69.12792409 53.23599053

Lampiran 9. Tabel Formula Pembuatan Dispersi Padat dan Campuran

Fisik

Bobot

Molekul PEG

Ekstrak Kunyit

(g) PEG (g)

4000 1,8 4,2

6000 1,8 4,2

8000 1,8 4,2

Lampiran 10. Pembuatan Dispersi Padat

1. Penimbangan Bahan Dalam Pembuatan Dispersi Padat Masing-masing

Formula

Bobot Molekul PEG Ekstrak Kunyit (g) PEG (g)

4000 1,805 4,201

6000 1,806 4,201

8000 1,800 4,200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

30

2. Perhitungan Rendemen

Bobot molekul PEG

4000 6000 8000

Bobot

akhir (g) 5,128 5,013 5,218

Bobot

total (g) 6,006 6,007 6,000

Yield 85,38 83,75% 86,97%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

31

Lampiran 11. Statistika Uji Kelarutan

1. Uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas campuran fisik dan dispersi

padat PEG 4000

2. Uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas campuran fisik dan dispersi

padat PEG 6000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

32

3. Uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas campuran fisik dan dispersi

padat PEG 8000

4. Uji Mann-Whitney untuk melihat signifikansi kelarutan campuran fisik dan

dispersi padat PEG 4000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

33

5. Uji Mann-Whitney untuk melihat signifikansi kelarutan campuran fisik dan

dispersi padat PEG 6000

6. Uji Mann-Whitney untuk melihat signifikansi kelarutan campuran fisik dan

dispersi padat PEG 8000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

34

Lampiran 12. Uji Disolusi

1. Massa isi kapsul untuk uji disolusi

Sampel Replikasi 1

(mg)

Replikasi 2

(mg)

Replikasi 3

(mg)

Rata-rata

(mg) SD

DP PEG

4000 500,0 500,0 499,9 500,0 0,06

CF PEG

4000 496,6 495,8 497,5 496,6 0,85

DP PEG

6000 501,0 496,2 496,4 497,87 2,72

CF PEG

6000 494,7 498,1 493,6 495,47 2,35

DP PEG

8000 500,2 498,1 501,8 500,03 1,86

CF PEG

8000 496,4 498,6 499,4 498,13 1,55

Keterangan : DP=Dispersi Padat ; CF=Campuran Fisik ; SD=Standar Deviasi

2. Contoh hasil data uji disolusi

a. Campuran Fisik PEG 4000

menit R abs C

(µg/mL)

Q

(µg/500mL)

Q

(mg) %D

rata2 %D

± SD

10

1 0.024 26.81 13406.07 13.41 10.63 9.65 ±

3,07 2 0.026 30.51 15255.18 15.26 12.11

3 0.018 15.72 7858.73 7.86 6.22

15

1 0.026 30.51 15255.18 15.26 12.09 10.87 ±

1,54 2 0.025 28.66 14330.62 14.33 11.38

3 0.022 23.11 11556.95 11.56 9.14

30

1 0.028 34.21 17104.29 17.10 13.56 13.07 ±

0,42 2 0.027 32.36 16179.73 16.18 12.85

3 0.027 32.36 16179.73 16.18 12.80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

35

45

1 0.029 36.06 18028.85 18.03 14.29 13.56 ±

0,74 2 0.028 34.21 17104.29 17.10 13.58

3 0.027 32.36 16179.73 16.18 12.80

60

1 0.028 34.21 17104.29 17.10 13.56 13.80 ±

0,40 2 0.028 34.21 17104.29 17.10 13.58

3 0.029 36.06 18028.85 18.03 14.27

90

1 0.031 39.76 19877.96 19.88 15.76 15.51 ±

0,45 2 0.031 39.76 19877.96 19.88 15.78

3 0.030 37.91 18953.40 18.95 15.00

120

1 0.03 37.91 18953.40 18.95 15.02 16.00 ±

1,67 2 0.03 37.91 18953.40 18.95 15.05

3 0.034 45.30 22651.63 22.65 17.92

Keterangan : R=Replikasi ; abs=Absorbansi ; C=Konsentrasi ; Q=Jumlah

Kurkumin terukur ; %D=Persen Terdisolusi ; SD=Standar Deviasi

b. Dispersi Padat PEG 4000

menit R abs C

(µg/ml)

Q

(µg/500mL) Q (mg) %D

rata2 %D

± SD

10

1 0.012 4.62 2311.39 2.31 1.82 6.67 ±

6,06 2 0.016 12.02 6009.62 6.01 4.73

3 0.028 34.21 17104.29 17.10 13.47

15

1 0.021 21.26 10632.40 10.63 8.37 10.31 ±

2,76 2 0.022 23.11 11556.95 11.56 9.10

3 0.028 34.21 17104.29 17.10 13.47

30

1 0.03 37.91 18953.40 18.95 14.92 15.17 ±

1,11 2 0.032 41.61 20802.51 20.80 16.38

3 0.029 36.06 18028.85 18.03 14.20

45

1 0.034 45.30 22651.63 22.65 17.83 19.05 ±

2,75 2 0.04 56.40 28198.96 28.20 22.20

3 0.033 43.45 21727.07 21.73 17.11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

36

60

1 0.037 50.85 25425.30 25.43 20.02 19.53 ±

0,42 2 0.036 49.00 24500.74 24.50 19.29

3 0.036 49.00 24500.74 24.50 19.29

90

1 0.04 56.40 28198.96 28.20 22.20 21.96 ±

1,11 2 0.038 52.70 26349.85 26.35 20.75

3 0.041 58.25 29123.52 29.12 22.93

120

1 0.037 50.85 25425.30 25.43 20.02 21.72 ±

1,83 2 0.039 54.55 27274.41 27.27 21.47

3 0.042 60.10 30048.08 30.05 23.66

Keterangan : R=Replikasi ; abs=Absorbansi ; C=Konsentrasi ; Q=Jumlah

Kurkumin terukur ; %D=Persen Terdisolusi ; SD=Standar Deviasi

c. Perhitungan AUC dan DE Campuran Fisik PEG 4000

Menit AUC DE (%) rata-rata

DE (%) SD DE

10

53.13 5.31

4.83 1.53 60.56 6.06

31.09 3.11

15

56.80 7.33

6.64 1.76 58.73 7.95

38.41 4.63

30

192.38 10.08

9.30 1.30 181.69 10.03

164.61 7.80

45

208.87 11.36

10.64 1.02 198.20 11.09

192.04 9.47

60

208.87 12.00

11.40 0.80 203.71 11.71

203.01 10.49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

37

90

439.73 12.89

12.49 0.54 440.46 12.70

438.95 11.87

120

461.71 13.51

13.30 0.26 462.48 13.38

493.82 13.02

Keterangan : %D=Persen Terdisolusi ; AUC=Area Under Curve ; DE=Disolusi

Efisiensi ; SD=Starndar Deviasi

d. Perhitungan AUC dan DE Dispersi Padat PEG 4000

menit AUC DE (%) rata-rata

DE (%) SD DE

10

9.10 0.91

3.34 3.03 23.66 2.37

67.35 6.73

15

25.48 2.31

5.06 3.49 34.58 3.88

67.35 8.98

30

174.70 6.98

8.90 2.27 191.08 8.31

207.50 11.41

45

245.67 10.11

11.63 1.39 289.35 11.97

234.80 12.82

60

283.89 12.31

13.55 1.07 311.19 14.16

273.03 14.17

90

633.30 15.25

15.95 0.64 600.54 16.12

633.42 16.48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

38

120

633.30 16.71

17.42 0.74 633.30 17.36

698.95 18.19

Keterangan : %D=Persen Terdisolusi ; AUC=Area Under Curve ; DE=Disolusi

Efisiensi ; SD=Starndar Deviasi

Lampiran 13. Statistika Uji Disolusi

1. Uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas campuran fisik dan dispersi

padat PEG 4000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

39

2. Uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas campuran fisik dan dispersi

padat PEG 6000

3. Uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas campuran fisik dan dispersi

padat PEG 8000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

40

4. Uji T-Test untuk melihat signifikansi disolusi campuran fisik dan dispersi

padat PEG 4000

5. Uji T-Test untuk melihat signifikansi disolusi campuran fisik dan dispersi

padat PEG 6000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

41

6. Uji T-Test untuk melihat signifikansi disolusi campuran fisik dan dispersi

padat PEG 8000

7. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk Test) untuk Melihat Perbedaan Disolusi

Antara Dispersi Padat PEG 4000, 6000 dan 8000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

42

8. Uji Anava untuk Melihat Signifikansi Perbedaan Disolusi antara Dispersi

Padat PEG 4000, 6000, dan 8000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

43

Lampiran 14. Foto Uji Kelarutan

Lampiran 15. Foto Uji Disolusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

44

Lampiran 16. Foto Pembuatan Dispersi Padat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KAJIAN BOBOT MOLEKUL POLIETILEN GLIKOL (PEG ...PEG 4000, 6000, dan 8000 mempunyai perbedaan kelarutan dan disolusi kurkumin. Hasil yang didapat tersebut sesuai dengan hipotesis yang

45

BIOGRAFI PENULIS

Penulis dengan nama lengkap Andreas Billyansa

lahir di Lubuklinggau pada 14 April 1996

merupakan anak pertama dari Jenny dan Krisida.

Setelah menempuh pendidikan di SD Xaverius

Lubuklinggau, SMP Xaverius Lubuklinggau, dan

SMA Xaverius Lubuklinggau, penulis melanjutkan

studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada tahun 2014. Selama masa

studi, penulis aktif untuk mengikuti berbagai macam

kegiatan kemahasiswaan seperti TITRASI 2015

sebagai anggota seksi konsumsi, TITRASI 2016 sebagai koordinator seksi

konsumsi, Desa Mitra II, III, dan IV (2014) sebagai seksi perlengkapan, dan Desa

Mitra I (2015) sebagai koordinator seksi perlengkapan. Penulis juga pernah

berperan sebagai asisten praktikum Pharmaceutical Care 3 (2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI