Kafir

4
Kafir Kata yang terdiri dari tiga huruf k-f-r ini makna bahasanya mengandung arti menutupi, sebagaimana tanah menutupi benih yang ditanam petani; juga seperti sampul buku yang bersifat menutupi, maka dalam bahasa Inggris disebut co-ve-r; juga laksana malam menutupi bumi dengan gelapnya. Dalam beberapa kamus bahasa Arab, sebagaimana Lisan Arab, Al-Muhith, berujar bahwa kafir itu lawan dari Iman. Pengertian ini sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 6 َ نْ وُ نِ مْ ُ ي اَ لْ مُ هْ رِ ذْ نُ تَ م لْ مَ ْ مُ هَ تْ رَ ذْ نَ َ ءْ مِ هْ يَ لَ عٌ ء َ وَ سْ وُ رَ فَ كَ نْ يِ ذَ ّ ل َ ّ نِ 3 6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Menurut Ibnu Abas Kaitannya dengan ayat ini adalah peristiwa pengingkaran para Yahudi di Madinah atas keRasulan Muhammad. Riwayat lain menerangkan bahwa ayat ini diturunkan atas kejadian perang Ahzab. Dalam ayat lain yang bisa melengkapi pengertian bahwa orang yang disebut kafir ini adalah orang-orang yang telah menghina Tuhan dan menolak bahwa Tuhan itu satu, alias dengan perkataan mereka bahwa tuhan lebih dari satu. Orang kafir ini yang digambarkan dalam Surat Al-Maaidah ayat 73, sebagaimana mereka yang berkeyakinan bahwa Allah lebih dari satu.

Transcript of Kafir

Page 1: Kafir

Kafir

Kata yang terdiri dari tiga huruf k-f-r ini makna bahasanya mengandung arti menutupi, sebagaimana tanah menutupi benih yang ditanam petani; juga seperti sampul buku yang bersifat menutupi, maka dalam bahasa Inggris disebut co-ve-r; juga laksana malam menutupi bumi dengan gelapnya.

Dalam beberapa kamus bahasa Arab, sebagaimana Lisan Arab, Al-Muhith, berujar bahwa kafir itu lawan dari Iman. Pengertian ini sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 6

ه)م& ال$ ذ+ر& )ن--& $م& لم$ ت $ه)م& أ ت ذ$ر& $ن--& &ه+م& ء$أ $ي و$اء9 ع$ل & س--$ وا ر) $ف--$ &ن$ ك ذ+ي C--ال Cن+ إ)و&ن$ )ؤ&م+ن ي

6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

Menurut Ibnu Abas Kaitannya dengan ayat ini adalah peristiwa pengingkaran para Yahudi di Madinah atas keRasulan Muhammad. Riwayat lain menerangkan bahwa ayat ini diturunkan atas kejadian perang Ahzab.

Dalam ayat lain yang bisa melengkapi pengertian bahwa orang yang disebut kafir ini adalah orang-orang yang telah menghina Tuhan dan menolak bahwa Tuhan itu satu, alias dengan perkataan mereka bahwa tuhan lebih dari satu.

Orang kafir ini yang digambarkan dalam Surat Al-Maaidah ayat 73, sebagaimana mereka yang berkeyakinan bahwa Allah lebih dari satu.

ه9 +ل--$ +الC إ هR إ +ل--$ ام+ن& إ ةR و$م--$ $ث--$ $ل ال+ث) ث ه$ ث-$ C--الل Cو& إن( &ن$ ق$ال Cذ+ي $ف$ر$ ال $ق$د& ك ل

&ه)م& & م+ن وا ر) $ف--$ ذ+ين$ ك C--ال CنCم$س$ $ي )ون$ ل $ق)ول & ع$مCا ي $ه)وا &ت $ن +ن& لم$ ي و$ح+د9 و$إ+يم9 $ل ع$ذ$اب9 أ

73. Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.

Page 2: Kafir

Pengertian lebih lanjut, disebut orang kafir adalah orang yang menolak pesan-pesan Rasulullah.

&ن$ +ي &ف+ك &ن$ م)ن +ي ر+ك &م)ش--& $ب+ و$ال +ت &ك ل+ ال $ه--& & م+ن& أ وا ر) $ف--$ &ن$ ك Cذ+ي )ن+ ال $ك $م& ي ل$ة) gن $ي &ب $ه)م) ال +ي ت

& $أ Cى ت ح$ت

1. orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

Mengutip Ibnu Mandzur dalam Lisan Al-Arab menerangkan bahwa kafir itu dibagi menjadi empat.

Kafir Inkar adalah mereka yang mengingkari Allah dan Rasulnya dengan hati, lisan dan perbuatannya. otomatis mereka juga mengingkari kebenaran Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 6 di atas. Tafsir Thabari menerangkan bahwa kaitan Ayat tersebut adalah dengan pengingkaran kaum Yahudi Madinah terhadap Rasulullah.

Kafir Muanadah adalah mengetahui dan mengakui kebenaran Allah bahkan berikrar secara lisan, tetapi ia tidak mau mengikuti perintah Allah karena ada rasa hasud, takabur, ujub, dendam, dalam dirinya. Sehingga karena penyakit hati itulah kemudian ia ingkar, sebagaimana Iblis yang beriman kepada Allah, tetapi karena ada penyakit takabur (aba wastakbar) maka dia mengingkari perintah Allah untuk bersujud (penghormatan) kepada Adam. Jenis kekafiran ini juga menimpa paman Nabi Muhammad SAW, Abu Jahal yang hasud kepada Nabi Muhammad.

Kafir munafiq, untuk menggambarkan ini bisa dimengerti pepatah srigala berbulu domba, atau dalam istilah pewayangan dosomuko. Kafir munafiq ini juga tak pelak sering menimpa diri kita. Hati dan lisan dan perbuatannya sering berbeda. Maka perbuatannya akan mudah berubah dan bertolak belakang. Hati, perbuatan dan ucapan bisa bertolak belakang, menyesuaikan kepentingan syahwatnya, dan keuntungan duniawiyahnya.

Dalam satu riwayat diterangkan bahwa Abdullah bin Saad bin Abi Sarah adalah sahabat Nabi yang menuliskan wahyu, tetapi terbukti ia tidak jujur dalam menuliskannya. Mungkin karena takut akan hukuman Nabi, ia melarikan diri ke Makkah, meninggalkan Islam dan memeluk agamanya semula. Ketika tiba di Makkah, ia ditanya oleh orang-orang musyrik “Wahai

Page 3: Kafir

Ibnu Abi Sarah ceritakan pengalamanmu menuliskan Al-Qur’an pada Muhammad.” “aku tuliskan sekehendakku. Ketika ia mengimlakkan sami’un alim, aku tulis alimun khakim, atau sekehendakku.”

Kafir Juhud lawannya syukur. Kafir macam ini menimpa setiap orang yang mengingkari kenikmatan yang dianugerahkan Allah. Dalam kata lain, Ia menggunakan kenikmatan itu tidak sesuai dengan hakekat tujuan kenikmatan itu. Misalnya, kita diberi fasilitas tangan, tujuannya untuk memudahkan dalam berbuat kebaikan seseorang untuk menjalankan tugasnya sebagai Abdullah dan Khalifatullah, tetapi kalau tangan itu diselewengkan untuk korupsi. Maka itu jelas kafir juhud.

Sebagaimana diutarakan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:

Cن+ )م& إ ت ر& $ف---$ +ن& ك $ئ )م& و$ل Cك د$ ن ز+ي---& )م& أل$ ت $ر& ك +ن& ش---$ $ئ )م& ل }ك ب $ذCن$ ر$ أ +ذ& ت---$ و$إ&د9 د+ي +ى ل$ش$ ع$ذ$اب

7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Keterangan kafir juhud ini juga terurai dalam hadis Nabi Muhammad Saw tentang keterangan kebanyakan penghuni neraka itu dari kaum wanita,

ر$و$  &ث--$ $ك &ت) أ $ي أ ع$ و$ر$ $ف&ظ--$ ط} أ + ق--$ $و&م &ي $ال ا ك &ظ$ر� ر$ م$ن$ $م& أ Cار$ ف$ل &ت) الن $ي أ ر$

اء$ ، gس---$ ا الن +ه---$ $ه&ل )وا :  أ ال ال$ :  ق---$ ه+؟ ق---$ C---ول$ الل س---) ا ر$ +م$ ي---$  ب، Cر+ه+ن )ف--& +ك ال$ : ب ه+ ، ق--$ C--الل+ ن$ ب ر& &ف--) $ك ير$  ق+ي--ل$ : ي &ع$ش--+ ن$ ال ر& &ف--) $ك ي

Cم( ه) ث C--ل( د$اه)نC ال--دCه&ر$ ك +ح--& +ل$ى إ &ت$ إ ن $ح&س--$ و& أ ان$ ل--$ +ح&س$ ن$ اإل &ف)ر& $ك و$يط} ا ق--$ ر� ي--& ك$ خ$ &ت) م+ن--& $ي أ ا ر$ ال$ت& م--$ �ا ق--$ &ئ ي ك$ ش--$ ت& م+ن--&

$ أ (رواه ر$ .البخاري)

“Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkata, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit )

Page 4: Kafir

kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari, no. 1052)