KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

28
KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 181 ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN WAKAF TUNAI PRODUKTIF DI BANK WAKAF MIKRO SUMBER BAROKAH DENANYAR JOMBANG Heni Rosidah Abdur Rohman Universitas Trunojoyo Madura [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar Jombang yang merupakan salah satu dari 56 BWM di Indonesia. Sistem penyalurannya dengan produktif, kepada masyarakat melalui program KUMPI (Kelompok Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren Indonesia). Adanya sistem pengelolaan yang seperti itu, menjadikan Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar menjadi salah satu bank wakaf yang meraih peringkat 4 dari 56 BWM di seluruh Indonesia, hal ini didukung dengan adanya manajemen yang baik. Penulis menggunakan teori manajemen, wakaf, dan wakaf produktif. Kemudian penulis menggunakan metodologi penelitian deskiptif kualitatif dengan pengambilan lokasi di Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar Jombang, pengambilan data primer dan sekunder serta alalisis data kualitatif, uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan penelitian Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah, skema pendanaan yang ada disana sudah sesuai dengan Undang-Undang No. 41 tahun 2004 pasal 43 tentang ke- nadzir-an dalam mengelola dana. Pada analisis manajemen, KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN (Online): XXXX Vol. x, No. x (Desember 20xx), pp. 181-206

Transcript of KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

Page 1: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 181

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN WAKAF TUNAI PRODUKTIF DI BANK WAKAF MIKRO SUMBER BAROKAH

DENANYAR JOMBANG

Heni Rosidah Abdur Rohman

Universitas Trunojoyo Madura

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya Bank Wakaf Mikro

Sumber Barokah Denanyar Jombang yang merupakan salah

satu dari 56 BWM di Indonesia. Sistem penyalurannya dengan

produktif, kepada masyarakat melalui program KUMPI

(Kelompok Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren Indonesia).

Adanya sistem pengelolaan yang seperti itu, menjadikan Bank

Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar menjadi salah satu

bank wakaf yang meraih peringkat 4 dari 56 BWM di seluruh

Indonesia, hal ini didukung dengan adanya manajemen yang

baik. Penulis menggunakan teori manajemen, wakaf, dan

wakaf produktif. Kemudian penulis menggunakan metodologi

penelitian deskiptif kualitatif dengan pengambilan lokasi di

Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar Jombang,

pengambilan data primer dan sekunder serta alalisis data

kualitatif, uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber.

Berdasarkan penelitian Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah,

skema pendanaan yang ada disana sudah sesuai dengan

Undang-Undang No. 41 tahun 2004 pasal 43 tentang ke-

nadzir-an dalam mengelola dana. Pada analisis manajemen,

KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX

ISSN (Online): XXXX Vol. x, No. x (Desember 20xx), pp. 181-206

Page 2: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

182 Vol. 4, No. 2, September 2019

BWM Sumber Barokah sudah melakukan manajemen

pengelolaan sesuai dengan indikator teori empat P, yakni

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengawasan. Hal ini dibuktikan dengan adanya program

pendampingan dan sistem tanggung renteng. Sehingga dapat

dikatakan bahwa manajemen yang dilakukan dalam

pengelolaan wakaf adalah sudah sesuai dengan SOP kegiatan

BWM dan sesuai dengan indikator teori, sehingga dapat

menjadi contoh serta acuan untuk Lembaga sejenis.

Kata Kunci : Manajemen, Wakaf Tunai Produktif

ABSTRACT

This research is motivated by the existence of the Bank Wakaf

Mikro of Sumber Barokah in Denanyar Jombang which is one

of fifty six BWM in Indonesia. The distribution system is

productive, to the community through the KUMPI (Community

Business Group Around the Indonesian Islamic Boarding

School) program. The existence of such a management system

makes the Bank Wakaf Mikro of Sumber Barokah become one

of the waqf banks that ranks four from fifty six BWM

throughout Indonesia, this is supported by the existence of

good management. The authors use management, waqf, and

waqf productive theories. Then the authors use a qualitative

descriptive research methodology by taking locations in the

Bank Wakaf Mikro of Sumber Barokah in Denanyar Jombang,

primary and secondary data collection and qualitative data

analysis, validity testing using triangulation of sources. Based

on the research Bank Wakaf Mikro of Sumber Barokah, the

Page 3: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 183

funding scheme there is in accordance with Law Number 41 of

2004 article 43 concerning nadzir in managing funds. In

management analysis, BWM Sumber Barokah has carried out

management according to the four “P” theoretical indicators,

namely planning, organizing, leadership and supervision. This

is evidenced by the existence of a mentoring program and joint

responsibility system. So it can be said that the management

carried out in the management of waqf is in accordance with

the SOP of BWM activities and in accordance with theoretical

indicators, so that it can be an example and reference for

similar institutions.

Keywords : Management, Cash Waqf Productive

PENDAHULUAN

Wakaf merupakan salah satu amal jariyah yang

memiliki peranan penting dalam bidang keagamaan sebagai

bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Disamping itu, wakaf juga

merupakan salah satu pranata keagamaan yang mampu

untuk mensejahterakan umat apabila dikelola secara

professional sesuai dengan tujuan peruntukan wakaf. 1

Praktek wakaf sudah ada sejak zamannya Nabi Muhammad

SAW beserta para sahabatnya. Pada zaman itu pula wakaf

sudah mengalami perkembangan dan perubahan yang

1 Hujriman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Yogyakarta : CV Budi Utama, 2018),5

Page 4: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

184 Vol. 4, No. 2, September 2019

dinamis dari segi jenis, manajemen pengelolaan bahkan

peruntukan wakaf tersebut.2

Berdasarkan data yang ada di masyarakat saat ini, pada

umumnya wakaf di Indonesia peruntukannya masihlah

terbatas, seperti untuk pembangunan masjid, sekolah,

yayasan sosial, pondok pesantren, makam,bahkan sangat

jarang sekali wakaf tersebut dikelola untuk diproduktifkan.

Apabila peruntukan pemanfaatan wakaf hanya untuk hal- hal

tersebut tanpa diimbangi dengan wakaf yang dikelola secara

produktif, maka kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat

yang diharapkan dari lembaga-lembaga wakaf, tidak juga

dapat terealisasi secara optimal. Karena institusi perwakafan

juga salah satu asset dari perekonomian nasional yang perlu

mendapatkan perhatian oleh pemerintah. 3 Perwakafan di

Indonesia pada dasarnya sudah diatur dalam Undang-Undang

yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun

1977 tentang wakaf tanah milik , Kompilasi Hukum Islam dan

Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf.4

Adanya perubahan paradigma tentang wakaf,

menjadikan wakaf sebagai salah satu lembaga islam yang

sangat penting dikelola secara professional produktif dalam

rangka kesejahteraan umat. Segala usaha dan upaya

dilakukan dengan dukungan pemerintah yang melahirkan

2 Zainut Tauhid, Wakaf Bisa AtasiKesenjangan Ekonomi, Artikel dalam

www.bwi.go.id/4066/2019/11/berita-wakaf, diakses pada 3 desember 2019 pukul 07.51 WIB. 3 Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, 5.

4 Hujriman, Hukum Perwakafan di Indonesia, 27.

Page 5: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 185

Undang-Undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf membawa

perubahan besar dalam lingkup perwakafan. Salah satu yang

menonjol dalam pengembangan wakaf secara professional

adalah dengan munculnya gagasan wakaf tunai yang dianggap

mampu untuk memberdayakan wakaf ke arah yang lebih

baik.5

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’id mengatakan

“Undang- Undang perwakafan jelas mengamanatkan

pengelolaan yang memiliki manfaat ekonomi sekaligus dapat

berkontribusi bagi kepentingan dan kesejahteraan umum”.

Melihat potensi wakaf tunai di Indonesia mencapai Rp. 300

triliun lebih per tahun, namun lembaga wakaf MUI mencatat

yang berhasil terealisasi hanya sekitar Rp. 500 Miliyar per

tahun. Hal ini terjadi karena minimnya realisasi asset wakaf

karena banyaknya nadzir yang kurang memiliki pengetahuan

tentang wakaf produktif serta tata cara pengelolaan wakaf

secara modern.6

Dengan demikian, harta wakaf harus dikelola secara

produktif agar manfaat tersebut dapat dirasakan oleh

masyarakat secara umum, khususnya masyarakat yang

berlatarbelakang miskin, seperti membuka lapangan

pekerjaaan baru dan pengelolaan pelayanan sosial yang

meringankan beban ekonomi masyarakat. Oleh karena itu,

pengelolaan wakaf tunai perlu dilakukan. Untuk mencapai

pengelolaan yang baik, maka diperlukan model manajemen

5 Ibid., 82.

6 Zainut Tauhid, Wakaf Bisa Atasi Kesenjangan Ekonomi, Artikel diakses pada 3 desember

2019 pukul 07.51 WIB pada www.bwi.go.id/4066/2019/11/berita-wakaf.

Page 6: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

186 Vol. 4, No. 2, September 2019

yang baik. Fungsi manajemen secara umum terdiri dari

Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),

Actuating (Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan dan

pengendalian).

Dengan dikelola secara produktif dan professional, harta

wakaf yang berupa tanah maupun uang, diharapkan dapat

membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan

bahkan mewujudkan kesejahteraan atau maslahah umat.

Tujuan dari wakaf produktif sendiri adalah memberikan

pembinaan dan pelayanan terhadap sejumlah harta yang

diwakafkan untuk memperoleh manfaat. Sehingga para nadzir

diharuskan bukan saja meningkatkan kualitas penglolaan

dana wakaf, akan tetapi juga mengubah cara pandang

terhadap harta wakaf yang dikelola.

Di tengah permasalahan sosial masyarakat Indonesia

dan tuntutan akan kesejahteraan ekonomi pada saat ini,

keberadaan lembaga wakaf menjadi sangat penting dan juga

strategis. Program wakaf produktif yang saat ini sedang

berjalan pelaksanannya yaitu Bank Wakaf. Dalam tahapan

awal Bank Wakaf Mikro ini memiliki program yang bertujuan

sebagai pemberdayaan masyarakat melalui pendirian LKMS

(Lembaga Keuangan Mikro Syariah) disekitar Pondok

Pesantren. Lembaga ini diprakarsai oleh Lembaga Amil Zakat

Nasional Bank Syariah Mandiri (LAZNAS BSM), dibawah

naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pusat Inkubasi

Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Pendirian Bank Wakaf Mikro ini

bersandar pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Kemudian

Page 7: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 187

berbadan hukum koperasi dan didirikan di sekitar Pondok

Pesantren.7

Bank Wakaf Mikro merupakan lembaga keuangan mikro

syariah yang menyediakan akses modal atau pembiayaan bagi

masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga

keuangan formal. OJK telah memberikan izin pendirian BWM

oleh Presiden Jokowi sejak oktober 2017 hingga pada saat ini

tercatat ada 56 BWM di Indonesia. 8 Terfokus pada Bank

Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar Jombang ini

merupakan salah satu dari 56 BWM di Indonesia. Program

pengelolaan yang ada pada BWM ini hanya mengelola dana

wakaf yang didapatkan dari penyaluran LAZNAS BSM. Jadi

untuk pengelolaannya hanya fokus pada penyaluran dana

wakaf produktif. Penyaluran dana BWM ini di dapat dari

saluran LAZNAS BSM sebesar Rp. 4.000.000.000,- dengan

alokasi 50% di salurkan untuk diproduktifkan dan 50% masih

dikelola oleh Bank untuk kebutuhan kegiatan serta

operasional Bank (Selain gaji). Sistem penyalurannya dengan

produktif kepada masyarakat melalui program KUMPI

(Kelompok Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren Indonesia).

Setiap kelompok ada 15 orang dengan sistem tanggung

renteng, dimana dalam program ini dilakukan pembayaran

perkelompok, satu orang dibiayai minimal 1 juta dalam setiap

penyaluran. Untuk sistem pengangsurannya ini dilakukan

tiap minggu dengan mengadakan program HALMI (Halaqoh

7 Puguh Zainuri Manager BWM, wawancara, pada tanggal 10 November 2019.

8 Infografis BWM, Artikel diakses pada 3 Desember 2019 pukul 11.22 WIB dari

www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/infoterkini.

Page 8: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

188 Vol. 4, No. 2, September 2019

Mingguan). Kemudian untuk pembagian hasil dengan

lembaga, BWM hanya meminta sebesar 3% pertahun untuk

biaya operasional dan pelatihan yang didirikan atas izin

Otoritas Jasa keuangan dan bertujuan untuk pelatihan.9

Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah sudah berjalan

sejak oktober 2017 sampai sekarang. Program- program yang

dilakukan didessain dalam satu kategori, yaitu pemberdayaan

masyarakat melalui UMKM disekitar Pondok Pesantren

Mamba’ul Ma’arif. Dari penyaluran dana wakaf yang

dilakukan oleh LAZNAS BSM dan dikelola oleh BWM,

kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui program

KUMPI. Bank Wakaf Mikro ini mampu menyerap 1013

nasabah, 34 jumlah KUMPI dengan rincian total dana wakaf

yang berputar sebanyak 1,51 Milyar. Dari data tersebut, BWM

Sumber Barokah mampu mendapatkan predikat kumulatif ke

4 dari 56 BWM di Indonesia yang baru dijalankan sekitar 3

tahun setelah didirikan. Sehingga mempengaruhi standar

operasional BWM yang baik dan mampu menghadirkan

banyak nasabah yang bisa terproduktifkan. Dengan hal ini

manajemen pengelolaan yang ada di BWM Sumber barokah

dapat dikatakan baik di bandingkan dengan Lembaga wakaf

yang sejenis.10

Manajemen wakaf merupakan proses dalam membuat

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengawasan berbagai usaha dari nazhir, kemudian

menggunakan sumber daya organisasi yang baik untuk bisa

9 Puguh Zainuri Manager BWM, wawancara, pada tanggal 10 November 2019.

10 Manager BWM, wawancara, pada tanggal 10 November 2019.

Page 9: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 189

mencapai tujuan.11 Oleh karena itu, setiap pengelola wakaf

harus menggunakan keempat fungsi tersebut sehingga

hasilnya dapat menjadi kesatuan yang sistematikyang dapat

mewujudkan tujuan yang telah disusun.

METODE PENELITIAN

Peneliti menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif

dan mengunakan sifat penelitian berupa deskriptif. Dalam

penelitian ini, peneliti ingin mengkaji tentang analisis

manajemen wakaf produktif di Bank Wakaf Mikro Sumber

Barokah Denanyar Jombang yang terletak di dalam Pondok

Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang. Hasil

wawancara Bersama manager, supervisor dan nasabah

merupakan sumber data primer dalam penelitian ini.

Sedangkan untuk sumber data sekunder berupa buku, jurnal,

skripsi, karya ilmiah, artikel, dokumen SOP dan beberapa

literatur lain yang didalamnya terdapat pembahasan mengenai

wkaf tunai poduktif.

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data

berupa wawancara semi struktur dengan pihak terkait,

dokumentasi yang di buktikan dengan foto dan dokumen

lainnya, dan observasi sebagai salah satu bukti penelitian

lapangan. Kemudian peneliti menggunakan Teknik analisis

data kualitatif dengan menggunakan metode analisis kritis

dan uji Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.

11

Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta : Rajawali Pers, 2015), 74

Page 10: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

190 Vol. 4, No. 2, September 2019

HASIL DAN PEMBAHASAN

Skema Pendanaan Wakaf Tunai Produktif di Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar Jombang Berikut adalah skema model yang ada di Bank Wakaf Mikro

secara standar operasional:

Booklet BWM 2019

Berdasarkan gambar tentang model bisnis Bank Wakaf

Mikro tersebut menjelaskan bahwasanya dana yang di kelola

oleh Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar ini berasal

dari turunan dana LAZNAS-BSM pusat yang didapat dari

sumbangan para donatur di seluruh Indonesia dengan syarat

amanah dalam menjaga keutuhan dana sosial tersebut.

Sebelum itu, pihak LAZNAS juga memiliki kewenangan untuk

melakukan pendampingan usaha kepada Bank Wakaf Mikro.

Berdasarkan SOP yang tertulis dalam Booklet Bank

Wakaf Mikro, setiap BWM di seluruh Indonesia masing-masing

dapat mengelola dana sebesar +-4 Miliyar. Dana yang

diberikan ini bukan semata-mata untuk program

pemberdayaan masyarakat miskin, akan tetapi juga sebagai

modal usaha oleh BWM. Kemudian Bank Wakaf Mikro

menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pembiayaan non-

Page 11: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 191

deporit taking (aqd qard) atau selaras dengan tidak meminta

imbalan apapun dari nasabah, melainkan hanya 3% pertahun

untuk biaya operasional kantor BWM. Kemudian pembiayaan

tersebut disalurkn kepada nasabah dengan sistem tanggung

renteng tiap kelompok (terbentuk 15 orang dalam 1

kelompok). Setiap orang akan mendapatkan pembiayaan 1

hingga 3 juta dengan sistem pencairan 2-2-1 atau 6-6-1,

angsuran jatuh tempo tiap minggu dengan hitungan 20,30

sampai 40 minggu atau angsuran.

Dalam program ini, selain sebagai penyaluran dana juga

memiliki visi dan misi, yakni pemberdayaan masyarakat

miskin produksi sekitar pesantren. Sehingga sistem tanggung

renteng berupa KUMPI ini lah yang menjadi pembeda dengan

lembaga wakaf lainnya, karena selain mengajarkan untuk

berwirausaha juga diajarkan mengenai manajemen keuangan,

dan juga manajemen sosial berupa tanggung jawab kelompok.

Selain itu dari pihak BWM juga melakukan pendampingan

terhadap nasabah, mulai dari manajemen RT dan juga

Manajemen usaha, yang nantinya secara langsung akan

terlihat apakah sudah memenuhi tigkat nasabah berdaya atau

belum.

Program ini adalah program awal dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) untuk dapat membumikan keuangan

berdasarkan nilai-nilai islam, termasuk halnya dana wakaf,

sehingga Bank Wakaf Mikro SB sendiri masih belum bisa

untuk melakukan fundraising dana wakaf. Dan seluruh

Page 12: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

192 Vol. 4, No. 2, September 2019

kebijakan masih mengikuti keputusan dari beberapa relasi,

seperti OJK, LAZNAS-BSM, dan juga PINKUB.12

Data diolah 2020

Berdasarkan gambar 1.5 dapat diuraikan dalam

beberapa poin penjabaran, sebagai berikut:

1. LAZNAS-BSM. LAZNAS-BSM disini berperan sebagai

pemasok modal utama pendirian Bank Wakaf Mikro

Sumber Barokah dan juga sebagai lembaga penjamin

keutuhan dana wakaf dan juga manajemen

pengelolaannya. Strategi pendanaan yang dilakukan oleh

LAZNAS adalah dengan membuka donasi kepada

masyarakat umum, yang kemudian dikalkulasikan dan

amanahkan kepada BWM Sumber Barokah bisa menjadi

dana yang produktif dan mampu mensejahterakan umat.

2. Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah. Bank Wakaf Mikro

Sumber Barokah disini sebagai lembaga pengelola dana

wakaf tunai produktif, dan juga sebagai lembaga penyalur

wakaf untuk diproduktifkan. Selain itu lembaga ini sebagai

lembaga pendampingan usaha nasabah secara langsung

terjun ke lapangan.

3. Program. Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah ini telah

menyusun beberapa program, sesuai dengan kebijakan

BWM pusat, akan tetapi di sini di berikan beberapa inovasi

pembiayaan agar dapat menarik perhatian masyarakat

miskin untuk membidik visi dan misi lembaga. Program-

program tersebut diantaranya adalah: 12

Puguh Zainuri, wawancara, pada tanggal 07 Januari 2020.

Page 13: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 193

a) Pengenalan BWM

i. Sosialisasi. Salah satu bentuk pengenalan lembaga

ini melalui sosialisasi kepada ibu-ibu sekitar pondok

pesantren, pendatangan langsung masyarakat

miskin sesuai pendataan survey desa, dan juga

sosialisasi kepada kelompok ibu-ibu PKK dan

kelompok lainnya.

ii. Pengajian. Pengajian disini adalah salah satu

kegiatan rutin yang ada di Pondok Pesantren

Mamba’ul Ma’arif sehingga ini menjadi salah satu

sasaran untuk memperkenalkan lembaga BWM

Sumber Barokah beserta program-programnya.

b) Pelatihan Wajib Kelompok

i. Pemahaman Program Dalam tahapan ini, adanya

kegiatan Pra PWK untuk upaya perekrutan kelompok

bagi nasabah baru, dimana disini bertujuan untuk

memahamkan alur dan sistem kerja Bank Wakaf

Mikro Sumber Barokah Denanyar Jombang.

ii. TOT nasabah. Kegiatan TOT ini disasarkan kepada

calon nasabah yang siap untuk mengikuti seleksi

nasabah dan dibentuk dalam sebuat kelompok

KUMPI. Dengan beberapa kriteria yang sudah

dijelaskan pada SOP perekrutan nasabah.

c) LKMS. Pembiayaan Produktif Pembiayaan produktif

yang dimaksud adalah pembiayaan berakad qard atau

non deposit taking atau pembiayaan tanpa agunan dan

berbunga rendah yakni 3% pertahun. Sistem yang

dipakai adalalah tanggung renteng berupa kelompok

Page 14: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

194 Vol. 4, No. 2, September 2019

KUMPI. Kelompok Usaha Masyaraka Sekitar Pesantren

Indonesia (KUMPI) merupakan sistem yang digunakan

untuk penyaluran dana wakaf produktif. Prosedurnya

dengan membentuk kelompok pembiayaan yang mampu

menjalankan usaha pribadinya dan juga mampu

memproduktifkan dana wakaf tersebut. Setiap kelompok

ada 15 orang dengan sistem pencairan 2-2-1 dan 6-6-2.

d) HALMI. Dalam kegiatan Halaqah Mingguan (HALMI) ini

bertujuan untuk perikraran nasabah, evaluasi, belajar

bagaimana manajemen rumah tangga, belajar

berevaluasi sekaligus survey serta pendampingan.

Selain itu juga dilakukan evaluasi usaha oleh pengelola

kepada nasabah dan pengangsuran pembiayaan yang

sudah dibagi menjadi 40 kali, 30 kali, dan 20 kali

angsuran di setiap HALMI.

4. Operasional. Biaya operasional yang dikeluarkan adalah

anggaran sosialisai, kegiatan besar seperti perekrutan awal

nasabah, dan operasional kantor. Dengan alokasi sebesar

50% dari hasil penghitungan bagi hasil rendah 3% dari

setiap nasabah. Kemudian untuk gaji karyawan disini

mengikuti prosedur yang ada dalam SOP LAZNAS.

Dari seluruh uraian di atas baik model bisnis BWM

pusat maupun skema pendanaan BWM Sumber Barokah

Denanyar Jombang, secara mekanisme pengelolaan nadzir

sudah sesuai dengan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004

pasal 43 yang ada di kajian teori, yang menyatakan

kesesuaian dengan prinsip syariah, dilakukan secara

produktif, adanya lembaga penjamin umum dan juga

Page 15: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 195

penjamin syariah, dan setiap keputusan di sesuaikan dengan

pusat atas pengawasan OJK dan lembaga pendukung tersebut

secara tertulis atau formal.

Analisis Manajemen Pengelolaan Wakaf Tunai Produktif di

Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar Jombang

Manajemen Pengelolaan BWM Sumber Barokah

Data diolah 2020

Manajemen pengelolaan disini sangat dibutuhkan untuk

mengatur, mengawasi pengelolaan dana wakaf tunai produktif

dan juga untuk menjaga keutuhan dana wakaf tunai

produktif. Karena pada intinya dana wakaf itu tidak boleh

habis, sehingga sistem produktif inilah yang paling tepat

untuk pengelolaan wakaf tunai seseuai dengan UU no. 41

Tahun 2004 tentang pengelolaan wakaf oleh nadzir. Secara

umum, menurut teori manajemen itu terbagi menjadi dua

fungsi besar yakni fundraising dan landing. Dua komponen

tersebut sudah menjadi satu dalam hal pengelolaan. Terfokus

Page 16: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

196 Vol. 4, No. 2, September 2019

pada Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah Denanyar, dari dua

fungsi besar ini, yang paling mendasar adalah landing. Karena

BWM ini masih tahapan awal dalam membentuk kelompok

pemberdayaan berskala produktif, sehingga untuk fundraising

dana sendiri masih mengikuti dari LAZNAS pusat. Akan tetapi

untuk sistem strategi fundraising dalam hal program, BWM

SB menyusun program kerja untuk mengajak masyarakat

agar berdaya bersama dan membantu mengelola serta

memproduktifkan dana wakaf tunai. Berikut adalah analisis

manajemen pengelolaan di Bank Wakaf Sumber Barokah

Denanyar Jombang:

1. Perencanaan (at-Tahtit). Dari segi perencanaan, Bank

Wakaf Mikro Sumber Barokah melaksanakan penyusunan

SOP kegiatan,dimana pada SOP ini sudah ditentukan oleh

Lembaga penjamin (LAZNAS BSM dan OJK), sehingga BWM

SB hanya sebagai salah satu dari program kegiatan

penyaluran wakaf dan juga program pendampingan. SOP

ini mengatur alur kegiatan, alur pencairan, dan struktur

kegiatan yang akan jalankan untuk mendapatkan nasabah

yang mampu berpartisipasi dengan program pembiayaan

tersebut.13 Kemudian adanya penyusunan visi dan misi,14

hal ini ditujukan untuk kemajuan Lembaga kedepan, dari

pihak penjamin Lembaga memperbolehkan adanya

pengubahan strategi marketing untuk mendapatkan

nasabah, dengan tidak mengubah tujuan utama, yakni

pemberdayaan masyarakat miskin produktif sekitar Pondok

13

Lihat halaman 51-60. 14

Lihat halaman 48.

Page 17: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 197

Pesantren Mamba’ul Ma’arif. Kegiatan-Kegiatan di BWM

Sumber Barokah, kegiatan yang disusun didalamnya

adalah kegiatan yang mengandun makna pengajakan

masyarakat untuk mampu guyup bersama menjalankan

program kegiatan pemberdayaan ini. Selain itu juga ampu

memberikan andil dalam pengelolaan dan pemanfaatan

dana wakaf tunai produktif. Kemudian program

pembiayaan, pada program pembiayaan ini, BWM SB

menjalankan dengan program KUMPI dengan sistem

tangung renteng. Dengan adanya strategi penyaluran

inilah, dana wakaf dapat terpantau keutuhannya serta

tingkat pengambilan manfaatnya. Yang terakhir adalah

target pencapaian, seperti pencapaian jumlah nasabah,

pencapaian seberapa persen masyarakat miskin yang mulai

terproduktifkan dan juga membedah mindset nasabah

untuk mampu mengambil jalan yang baik untuk

manajemen sosial ekonomi.

Berdasarkan teori perencanaan dalam perwakafan, ada

tiga hal yang mendasar termaktub di dalamnya, yaitu: 1)

Dari sisi proses, perencanaan merupakan proses dasar

yang digunakan untuk menetapkan tujuan pengelolaan

wakaf dan menentukan bagaimana tujuan tersebut dapat

direalisasi, menentukan sumber daya yang diperlukan,

menetapkan standar keberhasilan dalam pencapaian

tujuan. 2) dari sisi fungsi manajemen, perencanaan akan

memengaruhi atau memberikan wewenang pada nadzir

untuk menentukan rencana kegiatan organisasi. 3) dari

sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan

Page 18: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

198 Vol. 4, No. 2, September 2019

pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang

atau masa yang akan datang mengenai apa saja yang akan

dilakukan oleh nadzir, bagaimana melakukannya, kapan

dan siapa yang melakukannya.15

Berdasarkan hasil analisis kondisi lapangan,

perencanaan yang dilakukan oleh BWM, sudah memenuhi

standart SOP yang tertulis dalam booklet pengelolaan

wakaf tunai poduktif. Hal ini terlihat pada meningkatnya

jumlah nasabah sesuai dengan standart target yang

tertulis, dan juga output kegiatan yang banyak dirasakan

oleh masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya

pengelolaan pada sisi perencanaan Bank Wakaf Mikro

Sumber Barokah Denanyar Jombang ini sudah baik dan

sesuai teori yang berlaku, sehingga hal ini lah yang

membuat perkembangan BWM semakin meningkat,

didukung dengan naiknya kesejahteraan nasabah sekitar

BWM.

2. Pengorganisasian (al-Tanzim). Dari segi pengorganisasian di

Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah yaitu dengan adanya

strktur organisasi yang jelas, yakni, Lembaga Penjamin,

Lembaga Pengawas Umum, Lembaga Pengawas Syariah,

dan juga pengelola aktif program BWM SB. Dengan adanya

struktur seperti ini, tidak menjamin adanya kesesuaian job

desk yang sesuai kemampuan pengelola, oleh karena itu

pihak BWM SB memiliki jadwal tertentu untuk

melaksanakan kegiatan ke nadzir an, seperti TOT, dan

15

Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, 76.

Page 19: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 199

seminar pengetahuan mengenai pengelolaan wakaf

produktif.16

Dalam proses pengorganisasian wakaf, manajer wakaf

atau ketua nadzir mengalokasiakn sumber daya organisasi

sesuai dengan rencana yang sudah tersusun sebelumnya.

Dalam manajemen lembaga wakaf, pengorganisasian

berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan tugas,

serta menentukan prosedur yang diperlukan. Kemudian,

menetapkan struktur organisasi dengan menunjukkan

adanya garis kewenangan dan tanggung jawab masing-

masing nadzir, kegiatan perekrutan nadzir, penyeleksian,

pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, dan

kegiatan penempatan SDM pada posisi yang sesuai dengan

kemampuan masing- masing.17

Berdasarkan analisis kondisi pengorganisasian di BWM

Sumber Barokah, dalam pelaksanannya terlihat ada

beberapa kendala yang dialami seperti kurang tepat dalam

memilih supervisor, karena tugas dari supervisor sendiri

menjadi pelaksana utama kegiatan pendampingan kepada

nasabah. Sehingga hal ini memicu adanya nasabah yang

tidak jujur dengan kondisi ekonomi keluarga, dan tidak

sesuai dengan SOP BWM. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa manajemen pengelolaan yang ada di BWM dapat

dikatakan sesuai dengan teori, namun dari segi

pelaksanaan lapangannya ada beberapa teknis yang perlu

16

Puguh Zainuri, wawancara, pada tanggal 07 Januari 2020 17

Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, 79-80.

Page 20: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

200 Vol. 4, No. 2, September 2019

di perbaiki yakni pembagian job desk dan pengawasan

terhadap pegawai sendiri.

3. Kepemimpinan (al-Qiyadah). Dari segi kepemimpinan, BWM

SB menerapkan kegiatan rapat koordinasi yang rutin

untuk mengetahui tingkat kepemimpinan akan tanggung

jawab yang sudah diberikan oleh lembaga. Dalam hal ini,

rapat yang dilakukan adalah pembahasan mengenai

evaluasi dan program pendampingan. Dimana dua hal ini

menjadi point penting dalam pengembangan program

wakaf produktif.18

Berkaitan dengan wakaf, dalam fungsi atau tahapan

kepemimpinan, yang harus dilakukan adalah

mengimplementasikan proses kepemimpinan,

pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada nadzir

yang di rekrut agar dapat bekerja secra efektif dan efisien

untuk mencapai tujuan wakaf. Kemudian, memberikan

tugas sesuai pekerjaan dan kebijakan yang sudah

ditetapkan. 19 Dari sini secara analisis dapat dikatakan

bahwa proses pemimpinan, pembinaan dan pendampingan

disini sudah terwakili dengan sistem pendampingan terjun

langsung lapangan oleh pengelola terutama bagian

supervisor kepada nasabah. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui secara langsung kondisi nasabah. Dan juga

pengimplementasian sifat kepemimpinan terhadap nasabah

dengan system tanggung renteng tersebut. Sehingga dapat

dsimpulkan bahwa kondisi lapangan di BWM sudah sesuai

18

Puguh Zainuri, wawancara, pada tanggal 07 Januari 2020. 19

Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, 81.

Page 21: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 201

dengan teori dan SOP kegiatan LAZNAS BSM. Hal ini dapat

menjadi acuan manajemen pengelolaan yang baik menurut

prinsip islam.

4. Pengawasan (Al-Riqabah). Pada segi pengawasan yang di

lakukan di BWM adalah dengan adanya pelaporan

kegiatan, pelaporan jumlah nasabah, pelaporan keuangan,

dan juga kegiatan pendampingan dan evaluasi terhadap

usaha nasabah.

Pertama, dari segi pelaporan kegiatan, hal ini dikemas

dalam bentuk pelaporan dokumentasi yang berupa absensi,

foto, dan notulensi. Dimana nantinya pelaporan kegiatan ini

akan disatukan dalam sebuah dokumen pelaporan keiatan

akhir selama 3 bulan atau tahap pengangsuran nasabah telah

habis, kepada pihak LAZNAS dan OJK pada kegiatan

pendampingan nadzir.20

Kedua, dari segi pelaporan jumlah nasabah, hal ini

dilaporkan dalam bentuk pengaploudan berkas calon

nasabah, yang kemudian diverifikasi data melalui aplikasi

BWM MOBILE.21 Secara otomatis, nantinya jumlah dan nama-

nama nasabah serta kelompok KUMPI akan muncul pada

aplikasi, dan dapat dilihat oleh seluruh masyarakat mengenai

daftar nama nasabah yang sudah terverifikasi.

Ketiga, dari segi pelaporan keuangan, BWM SB

menggunakan pelaporan menggunakan dua acara, yakni buku

kas manual dan pengaploudan hasil buku kas kedalam

aplikasi BWM MOBILE. Namun pada segi pelaporan keuangan

20

Puguh Zainuri, wawancara, pada tanggal 07 Januari 2020. 21

Lihat Lampiran 9

Page 22: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

202 Vol. 4, No. 2, September 2019

ini, masih sangat terbatasi, dalam artian yang dapat

mengakses hanyalah pihak pengelola, penjamin, dan

pengawas kegiatan BWM.22

Keempat, dari segi pendampingan, disini ada 3 bentuk

pendampingan, yaitu evaluasi, pencairan, dan pengangsuran,

yang disatukan dalam satu kegiatan yaitu HALMI (Halaqah

Mingguan). Kegiatan ini akan lebih mempermudah pengelola

dalam melakukan pengawasan/pendampingan mengenai

fungsi dari wakaf tunai tersebut. Karena proses

pendampingan ini yang paling urgent, maka tugas supervisor

menjadi pendukung utama jalannya kegiatan yang sesuai

SOP. Pada kegiatan pendampingan, ada kendala yang paling

sering terjadi, yakni penggunaan dana jujuran nasabah

kepada supervisor ketika ada rapat mingguan. Sehingga

nasabah tersebut harus menerima resiko di blacklist dari

BWM SB.23

Berkaitan dengan manajemen wakaf, agar tidak terjadi

mismanagement ataupun penyalahgunaan harta wakaf, fungsi

control perlu berjalan dengan baik. Wakaf tunai yang tersebar

ke berbagai sector investasi dijumlahkan dan dibandingkan

dengan wakaf uang yang terkumpul. Apabila dana yang

terkumpul sama dengan jumlah dana yang tersebar dalam

berbagai sektor investasi berarti pengelolaan dana wakaf

sangat baik. Sebaliknya, bila dana yang terkumpul tidak sama

atau kurang dari jumlah dana yang tersebar pada sector

investasi maka manajemen wakaf tunai yang dilakukan

22

Puguh Zainuri, wawancara, pada tanggal 07 Januari 2020. 23

M. Syaifudin Zuhri, wawancara, pada tanggal 07 Januari 2020.

Page 23: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 203

menyimpang. Dari sinilah pentingnya adanya auditor yang

bertugas mengaudit wakaf pada lembaga pengelola wakaf

uang.24

Dari sini dapat terlihat bahwasanya BWM melakukan

pengawasan sesuai dengan prosedur manajemen pengelolaan

kewakafan. Namun dari segi lapangan, adanya kendala dalam

hal pendampingan, yaitu kurang adanya rasa tanggung

jawab oleh wakaf produktif. Hal ini terjadi karena

ketidakpahaman supervisor terhadap tugasnya dalam

pendampingan nasabah. Sehingga ada beberapa kriteria

recrutmen yang tidak sesuai dengan SOP yang ditentukan.

Maka dari itu, perlu adanya pengawasan lebih kepada pihak

supervisor oleh pengawas, agar pengelolaannya dapat

maksimal dan sesuai dengan tujuan.

Dari hasil analisis tahapan manajemen pengelolaan wakaf

tunai produktif di Bank Wakaf Mikro Sumber Barokah

Denanyar Jombang, dapat dilihat bahwa sistem pelaksanaan

manajemen dalam mengolah wakaf produktif ini sudah baik

dan sesuai dengan SOP LAZNAS BSM dan OJK, sehingga

kegiatan yang disusun dapat bejalan dan mampu

menghasilkan output yang baik kepada nasabah sekitar PP.

Mamba’ul Ma’arif. Namun dari segi, pelaksaannya ada kendala

dalam hal pendampingan kepada pihak nasabah, sehingga

perlu adanya rapat koordinasi antar pengelola dan juga TOT

kepada pihak lapangan, agar tidak terjadi hal-hal yang

melenceng dari SOP dan dapat berjalan dengan standart

kegiatan yang sebagaimana mestinya. 24

Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, 84-85.

Page 24: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

204 Vol. 4, No. 2, September 2019

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Bank Wakaf Mikro

Sumber Barokah Denanyar Jombang dalam melakukan

manajemen pengelolaan harta wakaf, pengelola BWM telah

melakukan pengelolan wakaf produktif agar berjalan dengan

baik dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Dalam

pengelolaannya berdasarkan hasisl analisis BWM

menggunakan indikator manajemen dengan melakukan

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengawasan, ini dilakukan dalam upaya pengelolaan dana

wakaf agar dapat produktif dan bermanfaat bagi masyarakat

atau nasabah BWM yang berada di sekitar PP. Mamba’ul

Ma’arif Denanyar Jombang. Adapun berdasarkan Undang-

Undang no 41 tahun 2004 pasal 43 tentang ke nadzir an BWM

SB sudah melakukan skema pelaksanaan pendanaan sesuai

dengan isi undang-undang tersebut dan sesuai dengan SOP

LAZNAS BSM. Sehingga dalam hal ini, manajemen

pengelolaan yang dilakukan Bank Wakaf Mikro Sumber

Barokah Denanyar Jombang, dapat dikatakan baik dan sudah

sesuai dengan indikator teori manajemen pengelolaan wakaf

produktif.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdullah, Boedi dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian

Ekonomi Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.

Page 25: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 205

Alabij, Adijani Al, Perwakafan Tanah di Indonesia dalam Teori

dan Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Amin, A. Riawan, Menggagas Manajemen Syariah, Jakarta:

Salemba Empat, 2010.

Aziz, Abdul dan Mariyah Ulfah, Kapita Selekta Ekonomi Islam

Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2010.

Bakry, Umar Suryadi, Metode Penelitian Hubungan

Internasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media

Group, 2007.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, Jakarta: Dirjen

Bimas Islam Depag RI, 2006.

Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016.

Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Dasar Pengertian

dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Haq, Faishal, Hukum Perwakafan di Indonesia, Surabaya:

UINSA Press, 2014.

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk

Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Hujriman, Hukum Perwakafan di Indonesia, Yogyakarta: CV

Budi Utama, 2018.

Leksono, Sonny, Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi, Depok:

PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana,2016.

Maloeng, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2016.

Page 26: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

206 Vol. 4, No. 2, September 2019

Musyaffa’, M. Yazid, Taisir Fathul Qarib, Kediri: Anfa’ Press,

2015.

Nawawi, Ismail, Manajemen Zakat dan Wakaf, Jakarta: VIV

Press, 2013.

Noor, Juliansyah, Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan

Filosofis dan Praktis, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam,

Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Rahman, Abdur, Manajemen Sumber Daya Insani, Malang:

Nusantara Global Press, 2019.

Ridhotullah, Subeki dan Muhammad Jauhar, Pengantar

Manajemen, Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2015.

Rozalinda, Ekonomi Islam, Depok: Rajawali Pers, 2017.

Sari, Elsi Kartika, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf,

Jakarta: PT Grasindo, 2007.

Sarinah dan Mardalena, Pengantar Manajemen, Yogyakarta:

CV Budi Utama, 2017.

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan RnD, Bandung: CV

Alfabeta, . 2016.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta,

2015.

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2012.

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Press,

2016.

Undang-Undang

Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang wakaf.

Page 27: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

KAFFA : Jurnal Fakultas Keislaman 207

Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Pengelolaan dan

pengembangan Harta Benda Wakaf.

Skripsi/Jurnal/Artikel

Artikel “Wakaf Produktif”, dalam

www.rumahwakaf.org/WakafProduktif/, diakses pada 3

Desember 2019.

Asy’ari, Hasan, “Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf

Produktif di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum

Al- Yasini”, Skripsi, Jurusan Al- Akhwal Al-

Syakhsiyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016.

Infografis BWM, Artikel dalam www.ojk.go.id/id, diakses

pada 3 Desember 2019

Oktriani, Linda,”Manajemen Wakaf Produktif di Masjid

Muhammadiyah Suprapto Bengkulu: Jurusan

Manajemen dan Wakaf, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2017.

Syakir, Ahmad ,”Wakaf Produktif”, Artikel diakses dalam

www.researchgate.net, 2016.

Tasripah, Hanifah, “Manajemen Wakaf Produktif (Studi

Kasus di Msjid Al-Muttaqin Kaliwungu Kendal)”, Skripsi,

Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang, 2017.

Tauhid, Zainut, “Wakaf Bisa Atasi Kesenjangan Ekonomi”,

Artikel pada www.bwi.go.id, diakses pada 3

desember 2019.

Page 28: KAFFA: Jurnal Fakultas Keislaman ISSN (Print): XXXX ISSN ...

208 Vol. 4, No. 2, September 2019