KADERISASI_MUHAMMADIYAH

5
KADERISASI MUHAMMADIYAH Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang amal usahanya termasuk paling besar di Indonesia, bahkan di dunia. Agar tetap bisa berjalan dengan baik maka sudah menjadi konsekuensi logis jika Muhammadiyah harus bisa mengelola amal usahanya itu dengan proposional dan profesional. Untuk mengelola itu, setidaknya Muhammadiyah harus punya suatu sistem yang dapat menjalankannya dengan baik. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat An-Nisa ayat 9 yang artinya: ”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S An-Nisa : 9) A. Definisi Pengkaderan Kader adalah istilah yang biasa digunakan dalam organisasi yang mempunyai arti orang yang bisa diharapkan bisa memegang peranan penting dalam suatu organisasi atau instansi pemerintah. Pengkaderan merupakan proses atau pencarian kader yang secara struktural akan dimasukkan kedalam tubuh organisasi tersebut. B. Proses Pendidikan Kader Proses kaderisasi dalam keluarga Muhammadiyah menjadi penting artinya, tidak saja untuk transformasi nilai- nilai Islam dan Muhammadiyah tetapi juga untuk melangsungkan kepemimpinan dan reorganisasi dalam Muhammadiyah. Sangat disayangkan bilamana ada tokoh atau pimpinan Muhammadiyah tetapi kemudian anak-anaknya tidak aktif di Muhammadiyah, jangankan menjadi pimpinan, menjadi anggota saja tidak. 1. Pengkaderan dimulai dari rumah Kaderisasi Muhammadiyah

description

Artikel

Transcript of KADERISASI_MUHAMMADIYAH

Page 1: KADERISASI_MUHAMMADIYAH

KADERISASI MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan yang amal

usahanya termasuk paling besar di Indonesia, bahkan di dunia. Agar tetap bisa

berjalan dengan baik maka sudah menjadi konsekuensi logis jika Muhammadiyah

harus bisa mengelola amal usahanya itu dengan proposional dan profesional. Untuk

mengelola itu, setidaknya Muhammadiyah harus punya suatu sistem yang dapat

menjalankannya dengan baik. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat An-Nisa

ayat 9 yang artinya:

”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir

terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa

kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S An-

Nisa : 9)

 A. Definisi Pengkaderan

Kader adalah istilah yang biasa digunakan dalam organisasi yang mempunyai

arti orang yang bisa diharapkan bisa memegang peranan penting dalam suatu

organisasi atau instansi pemerintah.

Pengkaderan merupakan proses atau pencarian kader yang secara struktural

akan dimasukkan kedalam tubuh organisasi tersebut.

 

B. Proses Pendidikan Kader

Proses kaderisasi dalam keluarga Muhammadiyah menjadi penting artinya,

tidak saja untuk transformasi nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah tetapi juga untuk

melangsungkan kepemimpinan dan reorganisasi dalam Muhammadiyah. Sangat

disayangkan bilamana ada tokoh atau pimpinan Muhammadiyah tetapi kemudian

anak-anaknya tidak aktif di Muhammadiyah, jangankan menjadi pimpinan, menjadi

anggota saja tidak.

1.       Pengkaderan dimulai dari rumah

Keluarga Muhammadiyah sebagaimana yang dipandukan dalam Pedoman

Hidup Islami warga Muhammadiyah berkedudukan pertama, sebagai tiang utama

kehidupan umat dan bangsa sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai yang paling

intensif dan menentukan, karenanya menjadi kewajiban setiap anggota

Muhammadiyah untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang sakinah,

mawaddah warrahmah yang dikenal dengan keluarga sakinah. Kemudian yang

kedua adalah agar keluarga-keluarga dilingkungan Muhammadiyah dituntut

Kaderisasi Muhammadiyah

Page 2: KADERISASI_MUHAMMADIYAH

untuk benar-benar dapat mewujudkan Keluarga Sakinah yang terkait dengan

pembentukan Gerakan Jama'ah dan da'wah Jamaah menuju terwujudnya

Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Keluarga Muhammadiyah berfungsi antara lain dalam mensosialisasikan

nilai-nilai ajaran Islam juga melaksanakan fungsi kaderisasi sehingga anak-anak

tumbuh menjadi generasi muslim Muhammadiyah yang dapat menjadi

pelangsung dan penyempurna gerakan da'wah di kemudian hari, dan keluarga

dilingkungan Muhammadiyah dituntut keteladanan dalam mempraktikkan

kehidupan yang Islami yakni tertanamnya kebaikan dan bergaul dengan saling

menyayangi dan mengasihi, menghormati hak anak, saling menghargai dan

menghormati antar anggota keluarga, memberikan pendidikan akhlak yang mulia

secara paripurna, menjauhkan segenap anggota keluarga dari bencana siksa

neraka, membiasakan bermusyawarah dalam menyelesaikan urusan , berbuat adil

dan memelihara persamaan hak dan kewajiban serta menyantuni anggota

keluarga yang tidak mampu. 

2.       Mengarahkan anak menjadi kader

Dalam realitas keseharian warga Muhammadiyah banyak juga yang justru

aktivitas anak-anaknya tidak terkontrol dengan baik. Jangankan mendekatkan diri

dengan aktivitas dakwah seperti Muhammadiyah bahkan ada juga yang terlibat

dengan pergaulan yang jauh dari nilai-nilai Islam.

Bagi seorang kader Muhammadiyah yang telah mengalami proses

pendidikan dan pengemblengan dalam keluarganya sedemikian rupa sehingga

kemudian dia betul-betul mengenal Muhammadiyah, beraktivitas dalam ortom

Muhammadiyah akan menjadi mudah. Dengan demikianlah dia nanti bisa

menggantikan posisi orangtuanya yang juga adalah tokoh Muhammadiyah. Maka

mulailah kader tersebut menapaki aktivitasnya di Ikatan Pelajar Muhammadiyah,

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul

"Aisyiyah dan seterusnya menjadi kader andalan di persyarikatan

Muhammadiyah. Dalam realitasnya tentu saja hal ini tidaklah mudah, ini

memerlukan upaya yang terus menerus dari keluarga-keluarga Muhammadiyah

dan juga pengontrolan dan evaluasi terus menerus.

 

C. Kebijakan Muhammadiyah dalam Pengkaderan

Kebijakan yang dibuat oleh Muhammadiyah untuk melaksanakan kegiatan

pengkaderan adalah sebagai berikut :

1. Internalisasi Islam berkemajuan secara intensif, obyektif, mungkin juga

komparatif, dialogis.

Kaderisasi Muhammadiyah

Page 3: KADERISASI_MUHAMMADIYAH

2. Menafsirkan dan kontekstualisasi Ideologi.

3. Muhammadiyah (Paham Agama, MKCH, Kepribadian) dalam bahasa yang

populis.

4. Kaderisasi melalui berbagai jalur profesi, keluarga, amal usaha (pendidikan, RS,

Panti), dan kegiatan.

5. Memperbanyak komunitas-komunitas kultural dan fungsional

 

D. Hambatan Dalam Pengkaderan

Perlu dipahami bahwa pekerjaan untuk membentuk kader-kader yang militan

ini tidaklah semudah membalik telapak tangan. Banyak sekali hambatan yang

dialami oleh Muhammadiyah, baik itu dari sisi internal maupun eksternalnya. Contoh

kecil yang selama ini dapat kita lihat dan kita rasakan dari sisi internal adalah

perebutan kader antara ortom yang satu dengan ortom yang lainnya.

Sebut saja antara kalangan ‘pelajar’ dengan kalangan ‘mahasiswa’. Meskipun

sebenarnya sama-sama sebagai ortom Muhammadiyah yang notabene harus bisa

sinergis dalam segala hal tetapi karena masing-masing mempertahankan ego-nya dan

merasa dipihak yang paling benar maka friksi yang cukup tajam antara kedua ortom

tersebut tidak bisa dihindari.

Selain itu, permasalahan internal juga dapat dilihat dari kader sekolah-

sekolah Muhammadiyah. Setelah mereka lama dididik sampai menjadi ahli dalam

organisasi, kemudian lulus sekolah dan masuk ke Perguruan Tinggi justru banyak

diantara kadernya yang menyebrang ke lain organisasi dan meninggalkan

Muhammadiyah begitu saja. Bisa jadi karena Muhammadiyah tidak bisa memberikan

sesuatu yang berarti bagi mereka, tapi bisa juga karena mereka yang tidak punya

komitmen dan loyalitas pada organisasi. Apapun alasannya, rasanya kurang sesuai

dengan etika.

Hal seperti ini seharusnya menjadi koreksi bagi Muhammadiyah agar

melakukan peninjauan kembali terhadap berbagai aturan yang selama ini diterapkan

dalam ortom, karena tidak menutup kemungkinan terjadinya masalah ini justru

karena memang ada aturan yang tidak jelas, kurang tegas, dan multitafsir.

 

E. Solusi Mengatasi Hambatan Dalam Pengkaderan

Unuk mengatasi permaslahan yang telah disebutkan diatas maka, mulai

sekarang semua ortom Muhammadiyah harus disinergiskan dan dikelolah dengan

sebaik-baiknya agar sesuai dengan visi dan misi Muhammadiyah. Jangan sampai

ortom berjalan sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi dan tujuan yang pasti.

Kaderisasi Muhammadiyah

Page 4: KADERISASI_MUHAMMADIYAH

Kita juga tidak dapat memungkiri bahwa di organisasi manapun pasti banyak

kader yang punya kepentingan-kepentingan politik yang penuh dengan intrik, begitu

juga di Muhammadiyah. Tetapi dengan adanya sistem perkaderan yang baik di

Muhammadiyah, rasanya hal-hal yang seperti itu bisa diminimalisir, bahkan

direduksi. Yang terpenting, semoga dilema pengkaderan ideal yang ada di

Muhammadiyah sudah cukup sampai disini dan tidak akan terulang lagi di masa-

masa yang akan datang.

Kaderisasi Muhammadiyah