kabupaten sehat 2013

28
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat 1 MENUJU KABUPATEN KUNINGAN SEHAT TAHUN 2013 LATAR BELAKANG Dalam rangka otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota perlu menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat. Pelaksanaan kegiatan Kabupaten/Kota sehat telah dicanangkan Mendagri tanggal 26 Oktober 1998 dan diperkuat dengan pencanangan pembangunan berwawasan kesehatan oleh Presiden RI tanggal 1 Maret 1999. Untuk mendorong/memotivasi berkembangnya Kabupaten/Kota sehat dilakukan penilaian penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat, berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri (Permendagri) dan Menteri Kesehatan Nomor.34 Tahun 2005 (34/2005), Nomor.1138/MENKES/PB/VIII/2055 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota selaku Tim Pembina guna mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat. Untuk mewujudkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat perlu dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat melalui peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan. Tatanan Kabupaten/Kota Sehat dikelompokkan berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus, terdidi dari : 1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum. 2. Kawasan Sarana lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi. 3. Kawasan Pertambangan Sehat.

Transcript of kabupaten sehat 2013

Page 1: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

1

MENUJU KABUPATEN KUNINGAN SEHAT

TAHUN 2013

LATAR BELAKANG

Dalam rangka otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota

perlu menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat. Pelaksanaan kegiatan

Kabupaten/Kota sehat telah dicanangkan Mendagri tanggal 26 Oktober 1998

dan diperkuat dengan pencanangan pembangunan berwawasan kesehatan oleh

Presiden RI tanggal 1 Maret 1999.

Untuk mendorong/memotivasi berkembangnya Kabupaten/Kota sehat

dilakukan penilaian penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat, berdasarkan

Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri (Permendagri) dan Menteri

Kesehatan Nomor.34 Tahun 2005 (34/2005),

Nomor.1138/MENKES/PB/VIII/2055 tentang Penyelenggaraan

Kabupaten/Kota Sehat

Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih,

nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui

terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang

terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.

Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilakukan melalui berbagai

kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota selaku Tim Pembina guna mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat.

Untuk mewujudkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat perlu

dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat

melalui peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah secara terarah,

terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.

Tatanan Kabupaten/Kota Sehat dikelompokkan berdasarkan kawasan

dan permasalahan khusus, terdidi dari :

1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum.

2. Kawasan Sarana lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi.

3. Kawasan Pertambangan Sehat.

Page 2: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

2

4. Kawasan Hutan Sehat.

5. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat.

6. Kawasan Pariwisata Sehat.

7. Katahanan Pangan dan Gizi.

8. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri.

9. Kehidupan Sosial Yang Sehat.

. TUJUAN

Tercapainya kondisi Kabupaten/Kota untuk hidup dengan bersih,

nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi

warganya dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan

dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktivitas dan

perekonomian masyarakat.

SASARAN

1.Terlaksananya Program Kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan

kebutuhan masyarakat, melalui pemberdayaan Forum yang disepakati

masyarakat.

2.Terbentuknya Forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar

masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak swasta, serta dapat menampung

aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan

berkelanjutan dalam mewujudkan sinergi pembangunan yang baik.

3.Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya,

serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil,

merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya

di Kabupaten/Kota tersebut secara mandiri.

4.Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk meningkatkan

produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu

meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi iebih baik.

Page 3: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

3

TUPOKSI TIM PEMBINA TATANAN PARIWISATA SEHAT

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11

Tahun 2008, kedudukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan unsur

pelayanan terhadap masyarakat, dalam hal ini selaku penanggung jawab

tatanan kawasan pariwisata sehat yang memiliki tugas dan fungsi sebagai

berikut :

1. Menyiapkan data dan informasi tentang keadaan dan perkembangan,

sasaran serta cakupan program tatanan pariwisata sehat.

2. Menganalisis masalah dan kebutuhan serta menetapkan alternatif

pemecahan masalah bersama Tim Pembina dan Forum Kab. Sehat.

3. Menyusun rencana tindak lanjut terhadap pemecahan masalah.

4. Melakukan pemantauan dan bimbingan teknis pengelolaan program

tatanan pariwisata sehat dalam bentuk fasilitasi proses.

5. Menginformasikan masalah yang dihadapi berdasarkan hasil pemantauan

kepada tim, forum dan instansi/lembaga yang terkait dalam rangka

pemecahan masalah.

POTENSI

Sumber daya yang menjadi modal dalam pembangunan kepariwisataan

meliputi:

1. Luas wilayah dan letak geografis.

Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang ada di

Provinsi Jawa Barat yang terletak di ujung sebelah timur dan berbatasan

langsung dengan sebelah utara Kabupaten Cirebon, selatan Kabupaten Ciamis

dan Cilacap, sebelah barat Kabupaten Majalengka dan sebelah timur Kabupaten

Brebes.

Kabupaten Kuningan memiliki luas daratan 119.571 hektar terdiri dari 32

kecamatan, 15 kelurahan dan 361 desa

Letak astronomisnya adalah terletak pada titik 108,23-108,47 derajat Bujur

Timur, dan 6,47-7,12 derajat Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 450-650

M dari permukaan laut (dml).

Page 4: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

4

2. Sumber daya alam.

Secara geologis daerah Kabupaten Kuningan dapat dikelompokan sebagai

berikut;

Kelompok bagian utara, pengaruh dari gunung Ciremai tanahnya subur dan

baik untuk areal pertanian

Kelompok bagian selatan, merupakan daerah niocome sedimentary facies,

sebagian kecil pliocome sedimentary, dan sebagian lagi gabro yang tandus,

sehingga tanahnya kurang subur.

Gunung Ciremai merupakan satu-satunya gunung berapi yang masih aktif

di Kabupaten Kuningan, dengan ketinggian puncaknya 3.072 meter dml, dan

merupakan gunung tertinggi di Jawa barat.

Iklimnya termasuk iklim tropis dan bervariasi antara 15 derajat celcius

sampai 25 derajat celcius, dengan curah hujan cukup besar antara 2.000-3.000

mm kubik per- tahun.

3. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam.

Penduduk Kabupaten Kuningan cukup besar dan beragam baik budaya

dan adat istiadat serta dialek yang merupakan modal dasar yang besar bagi

pengembangan pariwisata. Aneka seni dan jenis makanan juga merupakan

potensi daya tarik menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai daerah tujuan wisata

yang unik.

Penduduk Kabupaten Kuningan per-31 Desember tahun 2011

berdasarkan hasil sensus Disdukcapil berjumlah 1.281.787 jiwa dengan tingkat

kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kuningan yaitu sebanyak

112.109 orang dan terendah terdapat di Kecamatan Subang yaitu 2.096 orang.

Sedangkan jumlah penduduk laki-laki 654.230 orang dan perempuan berjumlah

627.557 orang.

4. Stabilitas keamanan

Pada saat ini stabilitas keamanan sangat perlu dijaga oleh berbagai pihak

termasuk pemerintah, masyarakat pihak lain yang sangat mendambakan

Page 5: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

5

ketenangan dan rasa aman dalam melakukan wisata.

5. Komitmen politik dari pemerintah

Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan sektor

pariwisata sebagai andalan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kuningan, dan menjabarkannya dalam bentuk prioritas pembangunan yang akan

ditempuh Kabupaten Kuningan tahun 2011, yaitu pengembangan kepariwisataan

dan kebudayaan daerah.

6. Keberhasilan pembangunan

Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak yang positif dalam

pembangunan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan. Prasarana

dan sarana yang semakin baik, telah memberikan kemudahan dan citra positif

bagi kepariwisataan di Kabupaten Kuningan. Keberhasilan dapat dilihat dari

dampak positif yang tidak dapat diukur seperti:

- Semakin meningkatnya seni dan budaya daerah.

- Semakin meningkatnya sadar wisata dan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan pariwisata.

Semakin dikenalnya objek dan daya tarik wisata baik oleh wisatawan

nusantara maupun mancanegara

7. Sumber daya pariwisata dan budaya

Kondisi potensi sumber daya pariwisata dan budaya yang menjadi modal

dalam pembangunan di wilayah Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut :

Jumlah potensi dan objek wisata : 38 buah

Jumlah hotel (bintang 3 buah, melati 34 buah) : 37 buah

Jumlah rumah makan : 45 buah

Jumlah rumah makan berfasilitas hiburan (RMBH) : 14 buah

Jumlah organisasi seni : 353 buah

Page 6: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

6

Jumlah seni dan tradisi : 9 jenis

Jumlah produk kuliner : 7 jenis

Jumlah outbond : 5 tempat

Jumlah biro perjalanan wisata : 4 biro

Jumlah sanggar seni : 7 buah

Jumlah situs :141 buah

Jumlah sumber daya aparatur pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kuningan sebanyak 129 orang yang terdiri atas:

a. Struktural (daerah:66 orang, pusat 7 orang) : 73 orang

b. Fungsional : - Pamong budaya : 20 orang

- Penerjemah : 2 orang

- Arsiparis : 1 orang

Jumlah : 23 orang

c. Juru pelihara :

- Pusat : 7 ( kontrak)

- Provinsi : 2 ( kontrak)

- Daerah : 24 (sukwan/honorer)

Jumlah : 33 orang

KEBIJAKAN

a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

c. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

d. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor

PM.04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata.

e. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Kepariwisataan.

f. Perda Nomor 5 tahun 2006 tentang Pemeliharaan Kesenian Tradisional

Page 7: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

7

g. Perda Nomor 6 tahun 2006, tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda

h. Perda Nomor 7 Tahun 2006, tentang Pengelolaan Museum,Kepurbakalaan, Kesejarahan, dan Nilai Tradisional.

i. Perda Nomor 7 Tahun 2009, tentang RIPPDA. j. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.333Kesra/2008, Tanggal

9 Oktober 2008, tentang pembentukan Tim Pembina Kabupaten Sehat Kabupaten Kuningan.

k. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.332-Kesra/2008, 9 Oktober 2008 tentang Pembentukan Forum Kabupaten Sehat.

PRESTASI DAN PENGHARGAAN BIDANG PARIWISATA DAN

KEBUDAYAAN

NO NAMA PENGHARGAAN TAHUN

PENERIMAAN

1 2 3

1. Juara I pada acara pertunjukan Gong Show Trans TV yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.

2009

2. Juara III pada Festival Calung Tingkat Jawa Barat di Banjar yang dipentaskan oleh Pamong Budaya Disparbud.

2009

3. Juara Favorit pada Festival Musik Kolaborasi di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.

2009

4.

Penghargaan KADIN Award dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI sebagai buah dari Kemitraan dalam setiap kegiatan kerja bupati yang ada kaitannya dengan dunia usaha, perdagangan umum, pertanian, perindustrian, pertambangan, pariwisata dan bidang usaha lainnya yang melibatkan Kadin

2010

5. Juara II Gerak Jalan pada acara HUT KORPRI ke-36, peserta tim kreatif Disparbud.

2010

6. Juara I parade gamelan tingkat anak di Jogjakarta yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.

2010

7. Juara Umum Festival Seni Pertunjukan di Dago Bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.

2010

8. Juara Favorit Festival Musik Kolaborasi Etnis di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.

2010

9. Juara III kebersihan lingkungan antar SKPD se-Kabupaten Kuningan.

2011

10. Juara II Kirab Budaya Ciayumajakuning pada acara gebyar hari jadi kota Cirebon ke-642

2011

11. Juara II Wakil Jajaka Pinilih Jawa Barat (Sdr.Agis Madriadi) 2011

12. Juara II lomba Karaoke pada acara HUT KORPRI ke-40 (Sdr. Iman Nugraha)

2011

13. Juara II pada acara Festival Tari Anak tingkat Jawa Barat di Lembang bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.

2012

Page 8: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

8

14. Juara II pada acara Parade gamelan tingkat anak se-

DIY,Jawa, dan Jabar di Gedung Sanatadarma Jogjakarta yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.

2012

Page 9: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

9

INSTRUMEN VERIFIKASI

UMUM

Propinsi : JAWA BARAT

Kabupaten : KUNINGAN

Nama forum : KABUPATEN SEHAT KUNINGAN ASRI

Nama ketua forum : Dra. Hj. TUTI RUSILAWATI, MM

Alamat : JL. ARUJI KARTAWINATA NO.21- KUNINGAN

Telepon HP & Kantor: 0232-871149

Nama walikota/bupati : H. AANG HAMID SUGANDA, S.Sos

Alamat kantor : Jl. SILIWANGI NO. 88 – KUNINGAN

Telepon HP & Kantor: 0232-871045

Tatanan : PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA

UMUM

: KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG

MANDIRI

: PARIWISATA SEHAT

: HUTAN SEHAT

: INDUSTRI DAN PERKANTORAN SEHAT

: TERTIB LALULINTAS DAN PELAYANAN

TRANSPORTASI

: PERTAMBANGAN SEHAT

: KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

: KEHIDUPAN SOSIAL YANG SEHAT

Tatanan yang diambil : 1. PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA

UMUM

2. KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG

MANDIRI

3. PARIWISATA SEHAT

4. HUTAN SEHAT

Jumlah Kecamatan : 32 KECAMATAN

Page 10: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

10

Jumlah Kec yg mengikuti program

: 12 KECAMATAN

Penanggungjawab tatanan

: DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

Alamat Kantor : Jln. Raya Cilowa No.40 A Kramatmulya-Kuningan

45553

Alamat Email : [email protected]

Alamat Blog : www.wisata-kuningan.blogspot.com

KHUSUS

1. LOKUS (CALON)

Gedung Perundingan Linggarjati Alamat : Jl. Naskah Linggarjati No. 106 Desa Linggarjati Cilimus Telepon/Fax : (0232) 615379 Email : - Jarak dari pusat kota : 17 km Dibangun tahun : 1930 Luas lahan : 20.070 m2 Status tanah : Milik Pemerintah Petunjuk kearah tujuan : Ada Pengelola : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Kuningan Harga Tiket Masuk : - Hari Libur : - Jam Buka : 7.30 WIB Pemandu Wisata : Ada, 8 orang Daya Tarik : Gedung Perundingan Linggarjati Fasilitas : Auditorium, WC, warung, musala, tempat parkir Jumlah Tenaga Kerja : 10 orang terdiri dari :

- Pria : 9 orang - Wanita : 1 orang

Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMP : 3 orang - Lulusan SMA : 5 orang - Lulusan S1 : 1 orang

Pada tahun 1918, diatas tanah yangkini berdiri gedung bersejarah Linggarjati

terletak sebuah gubuk milik ibu JASITEM, seorang janda dan menghuni gubuk seorang diri.

Suatu saat, dating seorang Belanda bernama Tuan Tarsana dari pabrik gula Tersana Babakan Sindang laut. Ia jatuh cinta pada ibu Jasitem dan menikahinya. Kira0kira tahun1921, dibangun rumah setengah tembok (semi permanen). Beberapa waktu kemudian, nyonya dan tuan Tersana itu pindah ketempat Tuan Tersena bekerja, sedangkan rumah dan tanahnya dijual kepada seorang Belanda bernama

Page 11: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

11

VAN OST DOOM, ia terkenal dengan nama panggilan Tuan Van Ost. pada tahun 1930, rumah tersebut diperbesar dan dipermanenkan oleh

pemiliknya yang baru dan dikontrakkan kepada rekannya tuan Heiker. Sejak tahun 1935, rumah itu diubah setatusnya menjadi sebuah hotel dan di beri

nama Hotel Restoornd. Hotel tersebut makin lama makin maju serta banyak dikunjungi oleh para turis dari luar daerah dan para pegawainya makin lama makin bertambah, diantaranya : 1. Bapak Wangsa Angka; 2. Bapak Jaya Santor; 3. Bapak Wangsa Patrum; 4. Ibu Nani.

Pada tahun 1942, Jepangdatang menjajah Indonesia, semua orang Belanda yang ada di Indonesia ditawan dan rumah-rumahnya ditempati oleh bala tentara Jepang yang pada saat itu disebut DAI NIPPON .

Hotel Restoond diambil alih oleh Jepang, dan namanya diganti dengan nama HOTEL HOKAIKY RIOKAY, para pegawainya berjumlah 18 orang diantaranya : 1. Sadiman; 2. Emon; 3. Sukarta; 4. Hada; 5. Saha Umar dan lain lain

Setelah Indonesia merdeka pada tehun 1945, hotel ini diambul alih oleh pemerintah RI, kemudian pengelolaannya dibawah pengawasan Keresidenan Cirebon. Tetapi setatusnya tetap hotel, bahkan dijadikan cabang hotel Ribring Cirebon, namanya diganti jadi Hotel Merdeka.

Pada tahun 1946, Linggarjatidijadikanmarkas TKR Devisi II “GUNUNG JATI” yang pada waktu itu dipimpin oleh JAENAL ASIKIN YUDADI BRATA, beliau berasal dari Jatiwangi maka gedung-gedung bekas milik Negara dipakai markas TKR, tidak terkecuali Hotel Merdeka. Sejak saat itulah gedung tidak lagi berfungsi sebagai Hotel.

Masih pada tahun 1946, digedung trsebut terjadi perundingan antara pihak penjajah Belanda yang ingin kembali berkuasa dengan pihak RI. Perundingan itu terkenal dengan “PERUNDINGAN LINGGARJATI”

Dalam perundingan ini melahirkan sebuah naskah hasil perundingan antara pemerintah RI dengan pihak Belanda. Sehingga tempat perundingan mendapat julukan GEDUNG NASKAH.

Jalanya perundingan diawasi oleh Komisi Tiga Negara (KTN) yang dipimpin oleh LORD KILLEARN dari Inggris, delegasi Indonesia dipimpin oleh SUTAN SYAHRIR dan delegasi Belanda dipimpin oleh SCHRERMERHORN.

Perundingan berjalan selama tiga hari tiga malam. Tempat gedung perundingan itu maupun temapat tinggal Syahril (kini dipakai gudang mesium) dijaga ketat oleh TKR sehingga perundingan berjalan dengan tertib dan aman.

Adapun tempatmenginap para delegasi selama perundingan berjalan diatur sebagai berikut : - Delegasi Belanda menginap di Cirebon diatas kapal; - Delegasi Indonesia menginap di Cirebon , di kantor Keresidenan Cirebon; - Delegasi Inggris menginap di gedung Naskah Linggarjati.

Yang menjadi residen pada waktu itu bernama HAMDANI, Sebelum perundingan dimulai, diadakan siding pleno, bertempat di rumah kediaman Sutan Syahrir.

Acara persidangan dibuka oleh Sutan Syahrir dan sebagai sekertarisnya Ny. Maria Ulfah Santoso. Pada waktu perundingan berlangsung, Presiden Soekarno tidak turut

Page 12: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

12

serta, beliau hanya hadir dalam pembukaan sidang pleno. dirumahSutan Syahrir selama jam. Sebelum itu,beliau mengadakan pembicaraan khusus dengan Lord Killearn bertempatditempat penginapan Lord Killearn di Gedung naskah, kemudian beliau pulang lagi ke penginapannya di kantor Kabupaten Kuningan dan keesokan harinya berangkat ke Cirebon.

Pada waktu acara penutupan sidang, diadakan resepsi bertempat dirumah Sutan Syahrir, Presiden pun bersama-sama dengan semua mentri menghadirinya.

Adapun para peserat perundingan dari tiap-tiap Delegasi ialah : a. Delegasi Indonesia :

1. Sutan Syahrir 2. Soesanto Tirtoprojo 3. Mr. Muhamad Rum 4. Dr. Ny. Maria Ulfah santoso

b. Delegasi Belanda : 1. Prof. Schermrhorn 2. Dr. Van Boer 3. Van Poll 4. Van mook

c. Inggris ; lord Kellearn, sebagai coordinator. Setelah perundingan berakhir, dilanjutkan makan-makan di rumah Sutan Syahrir.

Hasil perundingan di Gedung Naskah dirumuskan kembali dalam acara makan-makan tersebut.

Pada tahun1949, terjadialah AKSI MILITER BELANDA KEDUA. Gedung naskah yang dahulu dipergunakan dalam pelaksanaan perundingan, diduduki militer Belanda. Bahkan barang-barangya pun habis diawa oleh tentara Belanda yang mengundurkan diri dari persada Indonesia serta kekuasaan atas wilayah RI kembali ketangan pemerintah RI. Maka Gedung Naskahpun kembali ketangan pemerintah kita dalam keadaa kosong dan rusak sama sekali.

Pada tahun 1965 s.d. 1975 gudung ini digunakan sebagai gedung SD Linggarjati yang tidak memiliki gedung sekolah karena dibakar oleh tentara Belanda.

Pada tahun1965, tersiar kabar bahwa Gedung Naskah ini akan dipugar, pada waktu itu pernah dialkukan peletakan batu pertama ole Ny. Aminah Hidayat dari Jakarta tetapi Pelaksanaannya tidak ada.

Pada tahun 1970, dilakukan peletakan batu pertama untuk kedua kalinya oleh pihak Hotel DUTA INDONESIA dari Jakarta, tetapi kali ini memenuhi kegagalan.

Pada tahun 1975, dating Pak hatta (almarhum) bersama-sama Ibu Syahrir beserta rombongan, dalam kunjungannya almarhummeriwayatkan Sejarah Kemerdekaan dengan penuh semangat dan rasa haru. Akhirnya beliau mengemukakan bahwa Gedung Naskah adalah salah satu “TONGGAKSEJARAH” kemerdekaan RI. Oleh karea itu gedung ini diputuskan akan dipugar oleh PERTAMINA.

Sebelum mengadakan rehabilitasi Gedng Naskah, terlebih dahulu pihak Pertamina membangun Gedung Sd dengan konstruksi beton bertulang terdiri dari enam ruang belajar, sebuah ruangan kantor Guru/Kepala Sekolah, dan sebuah unit WC lengkap dengan segala mebelernya yang serba mewah.

Tetapi, pertamina pun memenuhi kegagaln. Pemugaran akhirnaya dilaksanakan oleh Departemen P&K secar bertahap. Tahap I : Dilaksanakan pemugaran gedung induk; Tahap II : Dilaksanakan pemugaran bagian-bagian gedung yang telah musnah,

Termasuk dua unit garasi;kesemuaanya ini dibangun menurut bentuk

Page 13: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

13

dan warna aslinya; Tahap III : Dilaksanakan pembuatan tanam, tempat parker dan pemugaran

lingkungan gedung naskah tersebut; Tahap IV : Alat-alat yang tidak ditemukan, dibuat duplikatnya yang sesuai dengan

aslinya.

Gedung Perundingan Linggarjati, seperti diketahui bahwa berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I nomor 133/M/1988, Gedung Naskah Linggarjati telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya sesuai dengan undang-undang nomor 5 tahun 1992 yang telah di ubah menjadi undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Monument Linggarjati memiliki makna penting bagi Indonesia dan Negeri Belanda karena adanya kedekatan emosional kedua bangsa terhadap peristiwa-peristiwa yang terkait didalamnya terlepas dari perbedaan kepentingan masing-masing ketika itu. Dalam konteks itu pula sejarah mengajarkan bahwa berhubungan baik dan saling menghargai antar bangsa jauh lebih penting untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Sebagai situs bersejarah, gedung Linggarjati tentu saja dapat dikembangkan untuk berbagai tujuan baik untuk kebudayaan maupun kepariwisataan.

Salah satu bangunan yang menjadi saksi sejarah Republik Indonesia adalah Gedung

Perundingan Linggarjati yang berlokasi di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus di kaki

Gunung Ciremai bagian tenggara, ± 17 km dari pusat Kota Kuningan ke arah utara atau

± 26 km dari Kota Cirebon ke arah selatan.

Pada tanggal 10 sampai 13 Nopember 1949 berlangsung perundingan bersejarah

antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda. Perundingan

tersebut merupakan upaya perjuangan Indonesia melalui jalur diplomasi untuk

mendapatkan kedaulatan bangsa.

Bentuk asli bangunan masih dipertahankan, beberapa benda atau replika benda yang

dipergunakan pada masa perundingan dapat disaksikan di dalam rumah yang kini

berfungsi pula sebagai museum. Sarana penunjang yang tersedia, yaitu warung-

warung jajanan yang siap menyajikan makanan khas Kuningan, kios cinderamata,

musholla, toilet umum dan areal parkir yang luas. Dan ruang audiotorium.

Page 14: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

14

ODTW Waduk Darma

Waduk Darma berjarak ± 12 km ke barat daya Kota Kuningan atau ± 47 km dari Kota

Cirebon. Terletak di lintasan jalan raya Cirebon-Kuningan-Ciamis sehingga mudah dijangkau.

Waduk yang termasuk wilayah Kecamatan Darma ini berfungsi sebagai bendungan

irigasi dengan luas areal ± 425 Ha dan kapasitas genangan air maksimum ± 39.000.000 m³

dan dengan keindahan alam yang mengelilinginya Waduk Darma menjadi salah satu daya tarik

wisata yang mempesona. Pengunjung dimanjakan dengan fasilitas rekreasi yang dapat

dinikmati bersama keluarga, seperti perahu motor yang akan mengantar pengunjung mengitari

waduk, taman bermain anak-anak, flying fox, mini train dan areal perkemahan. Sarana

penunjang pun tersedia di Waduk Darma, yaitu warung-warung jajanan yang siap menyajikan

makanan dan minuman khas Kuningan, kios cinderamata, musholla, toilet umum dan areal

parkir yang luas. Pada saat-saat tertentu digelar pentas seni di panggung kesenian Waduk

Darma.

Alamat : Desa Jagara Kecamatan Darma Telepon : (0232) 8880193 Email : - Jarak dari pusat kota : 12 km Dibangun tahun : 1958

Page 15: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

15

Luas lahan : 4,25 ha Status tanah : Pemkab Kuningan Petunjuk kearah tujuan : Ada Pengelola : PDAU Kab. Kuningan Harga Tiket Masuk :

Hari Biasa (Rp) Hari Libur (Rp)

Dewasa 4000,00 5000.00

Anak-anak - -

Kendaraan : Sepeda Motor 1000.00 1000.00

Bus/Truk 6000.00 6000.00

Non Bus 2000.00 2000.00

Outbond - -

Minitrain - -

Perahu 10.000,00/orang 10.000,00/orang

Villa : Standar 220.000,00 320.000,00

Duluxe 330.000,00 430.000,00

family 440.000,00 540.000,00

Hari Libur : - Jam Buka : 24 jam Pemandu Wisata : Ada, 2 orang Tim Penyelamat : Ada, 1 orang Kompepar : Ada Prasarana : Ada Sarana : Ada Aksesibilitas : Ada Daya Tarik : Keindahan alam (danau dan pemandangan) Fasilitas : 15 buah warung Asri, 12 buah perahu wisata, 1 buah kios foto digital, 16 buah mainan anak, 10 buah gazebo, 6 buah cottage, arena kemping seluas 120x90m, 3 toilet umum, 3 musala, panggung hiburan 14x9m, kolam renang anak Jumlah Tenaga Kerja : 7 orang pria Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMA : 6 orang

Objek Wisata Waduk Darma mulai kelihatan Nampak dikunjungi oleh para

pengunjung sejak dioprasionalkannya waduk pada tahun 1962, pada saat itu telah

mulai banyak dikunjungi namun belum dikelola secara serius.

Pada tahun 1978 objek wisata Waduk darma pengelolaannyaditangani oleh Dinas

Paendapatan Kabupaten Kuningan kemudian pada tanggal 30 April 1994 Objek wisata

Waduk darma diserahkan pengelolaannya dari Dinas Pendapatan ke Dinas Pariwisata

daerah kabupaten Kuningan sampai sekarang.

1. Riwayat singkat pembangunan Waduk Darma

a. Tahun 1924 pemeriksaan pertama rencana pembuatan Waduk Darma oleh Ir.

L.A DE JENCH dari jawatan tambang;

b. Tahun 1929 atas desakan Direktur B.O.W (DPU) dimulai penelitian;

c. Tahun 1930 Jawatan Pertanian di Cirebon mengkakulasi rencana biaya sekitar

$1.5000.000,- tetapi pemerintahmenganggap terlalu berat, sehingga

konsekwensi pemerintah, Pabrik Gula menyanggupi untuk menanggung

sebagian biaya tersebut;

d. Tahun 1932 – 1936 diadakan penyelidikan Geologi oleh A. HARTING dan

mengenai sifat-sifat tanah oleh Prof. SPRINGER;

e. tahun 1956 – 1957 penyelidikan mekanika tanah oleh L.P.M.A selanjutnya

Page 16: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

16

oleh dirjen Pengairan (1957) memutuskan bahwa type bendungan yang

dipakai adalah bendungan “ROCK FILL” dengan alat beton pada

permukaannya, sedangkan perencanaan pembangunan adalah PT. GATORI

BANDUNG;

f. tahun 1958 – 1962 Pelaksanaan Pembangunan Waduk darma Sampai selesai

dan berfungsi.

2. Lokasi

Waduk Darma terletak di sebelah barat daya Kota Kuningan dengan jarak 12

KM. Waduk Darma dikelilingi dan si batasi oleh beberapa desa diantaranya : Desa

darma, Parung, Cikupa, Kawahmanuk, Cipasung, Paninggaran, Sakerta dan

Jagara.

Sungai yang dibendung hulu sungai Cisanggarung yang mengalirndari arah

selatan Waduk dengan beberapa anak sungai diantaranya ; kali Cirucak, Kali

Cilandak, dan Kali Cinangka. Disamping itu terdapat sumber-sumber air yaitu mata

air Cibuntu (Balong Darma), Mata air Balong Benteur, Mata air Citambang dengan

debit air masing-masing berkisar kurang lebih 100-300 Liter per detik.

3. Data areal dan status kepemilikan

Luas permukaan maksimum Waduk darma : 400 Ha

Volume air maksimum : 38.620.000 m3

Volume DEAD Stroage : 7.540.000 m3

Volume efektif : 31.090.000 m3

Elevasi maksimum ; 712.680 m

Elevasi minimum : 698.450 m

Luas tanah keseluruhan : 425 Ha

Luas muka air maksimum : 400 Ha

Digunakan Objek Wisata : 2 Ha

Digunakan perkantoran PTGA dan PUSKESMAS : 2,5 Ha

Pulau Munjul Goong Cs : 2 Ha

Digunakan bangunan PDAM ; 7.000 m

Lain-lain : 18,5 Ha

Adapun status kepemilikan yaitu kepunyaan Provinsi Jawa barat c/q

Pengairan Provinsi Jawa Barat, sedangkan Pemerintah daerah dalam hal ini oleh

Disparbud hanya diberi kuasa untuk mengelola tanah seluas 2 ha untuk

kepentingan objek wisata Waduk Darma.

4. Penggunaan air Waduk Darma

Untuk mengairi lahan pertanian di daerah Kabupaten Kuningan seluas 7.237 Ha

(15 daerah irigasi) dan daerah Cirebon seluas 14.420 ha 94 daerah irigasi).

Dimasa yang akan dating akan dipakai pula sebagai pemasok air bersih bagi

masyarakat kabupaten Kuningan (sedang dibangun pengelolaan air bersih)

Rumah Makan Ampera Alamat : Jalan Bandorasa wetan Kecamatan Cilimus Telepon/Fax : (0232) 615051/613006 Email : - Pemilik : H. WAWAN KUSWANDA Dibangun Tahun : 2009 Izin Usaha : Nomor 510/HER.1194-SIUP/2011 Tanggal 20 September 2010 Surat-surat izin lain : Perusahaan perorangan No 101755509126

Page 17: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

17

Tanggal 20 September 2012 Jumlah Meja : 30 buah Jumlah Kursi : 120 buah Jumlah Lesehan : 4 buah Masakan yang disajikan/Menu : Prasmanan

Jumlah Tenaga Kerja : 25 orang terdiri dari: - Pria : 2 orang

- Wanita : 6 orang Pendidikan : Lulusan SMA : 24 orang Lulusan D3 : 1 orang Upah tenaga Kerja : UMR Papan nama : Ada Pemakaian kostum/seragam : Ada

Hotel Tirta Sanita

Alamat : Jalan Raya Panawuan No. 98 Desa Panawuan Kec. Cigandamekar Telepon : (0232) 613061 Fax : (0232) 613079 Alamat Situs Website : www.tirtasanita.com Pengelola : PT SUPRA SARANA WISATA PERSADA Izin Usaha : Nomor 556.11/kpts.823-siup/2007 Tanggal 24 Juli 2007 Jumlah Kamar : 70 buah Jumlah Tempat Tidur : 104 buah terdiri dari:

34 amar : 2 tempat tidur 35 kamar : 1 tempat tidur

Jumlah Tenaga Kerja : 75 orang terdiri dari: Pria : 60 orang Wanita : 15 orang

Pendidikan : Lulusan SMP : 4 orang Lulusan SMA : 48 orang Lulusan D2/D3 : 18 orang Lulusan S1 : 5 orang

Ruang Pertemuan : 3 buah Kapasitas: 200 orang Rata-rata lama menginap : 1 hari Rata-rata tingkat huni kamar : - Fasilitas Hotel : Restoran, meeting room, kolam renang, fitnes center, lapangan tenis, jacuzzi, sauna, spa

DATA TINGKAT KUNJUNGAN TAHUN 2010 – 2011

NAMA TAHUN 2010 TAHUN 2011 KET

MANCANEGARA NUSANTARA MANCANEGARA NUSANTARA

Naik 10,04%

HOTEL 59 175.169 283 179.972

ODTW 270 813.482 208 891.642

RUMAH MAKAN 513.261 581.042

JUMLAH (1+2) 1.502.241 1.653.147

Page 18: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

18

2. Indikator

NO TATANAN SCORE NILAI

INDIKATOR KHUSUS

Kawasan Pariwisata Sehat

1 Tersedianya informasi obyek wisata di

tempat umum (hotel, bandara/pelabuhan,

dll)

a. Ada

b. Tidak ada

100 0

2 Adanya informasi sarana kesehatan untuk

wisatawan di lokasi

a. Ada

b. Tidak ada

100 0

3 Seluruh hotel laik sehat

a. Seluruhnya

b. Sebagian

c. Tidak ada

100 50 0

4 Seluruh restoran/ rumah makan laik sehat

a. Seluruhnya

b. Sebagian

c. Tidak ada

100 50 0

5 Meningkatnya jumlah wisatawan pertahun

a. Ya

b. Tidak

100 0

6 Wisatawan telah diasuransikan (bukti SK)

a. SK Bupati/Walikota

b. SK dalam proses

c. Tidak ada

100 50 0

7 Terjadi keracunan makanan pada

wisatawan 1 tahun terakhir

a. Tidak ada

b. Ada

100 0

8 Menurunnya kasus kecelakaan di obyek

wisata

a. Menurun

b. Sama dengan tahun sebelumnya

c. Meningkat

100 50 0

9 Transportasi tersedia ke daerah wisata

a. Tersedia, jumlah cukup

b. Tersedia, jumlah tidak cukup

c. Sulit/ tdk tersedia

100 50 0

Page 19: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

19

10 Adanya tanggap darurat / balai keselamatan

di daerah wisata (bukti SOP)

a. Ada

b. Tidak ada

100 0

NO TATANAN SCORE NILAI

INDIKATOR KHUSUS

11 Tersedia fasilitas umum di setiap objek

wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS,

klinik/P3K, telekomunikasi, cindera mata,

dll)

a. Tersedia , lengkap dengan jumlah

cukup

b. Tersedia tidak lengkap dan jumlah tidak

cukup

c. Tidak tersedia

100 50 0

12 Adanya polisi pariwisata

a. Ada

b. Tidak ada

100 0

13 Adanya kelompok sadar wisata dilokasi

objek wisata

a. Ada SK dan kegiatan

b. Kegiatan tanpa SK

c. SK dalam proses tanpa kegiatan

d. Tidak ada

100 75 50 0

TOTAL

Page 20: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

20

INDIKATOR PARIWISATA SEHAT

NO.

INDIKATOR KHUSUS KAWASAN PARIWISATA SEHAT

Berdasarkan Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes

NO. NAMA INDIKATOR DEFENISI OPERASIONAL SUMBER

DATA DIPEROLEH SCORE

A. INFORMASI WISATA & KESEHATAN

1. Adanya informasi objek 1. Apakah sudah ada bahan informasi (booklet,leaflet, brosur, papan informasi, dll) tentang objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada

Bahan informasi Objek dan Daya Tarik Wisata sangat penting untuk disebarluaskan kepada wisatawan, masyarakat sehingga Objek wisata dapat dikenal wiatawan dan masyarakat

Disbudpar Kabupaten/Kota

100 50

2. Apakah sudah ada Tourism Informasi Center (TIC) di wilayah kab./Kota ? a. Ada b. Tidak Ada

Tourism Informasi Center (TIC) sebagai tempat wisatawan mendapatkan informasi pariwisata di wilayahnya.

Disbudpar Kabupaten/Kota

100 50

2. Adanya informasi tentang kesehatan 3. Apakah di Objek dan Daya Tarik Wisata terdapat fasilitas dan tenaga kesehatan/medis beserta obat-obatannya a. Ada b. Tidak Ada

Kawasan pariwisata harus memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga paramedic beserta persediaan obat (kotak obat) untuk menangani pertolongan bila terjadi kecelakaan

Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota

100 50

B. SARANA PARIWISATA

3. Sertifikas layak hotel meningkat 4. Apakah hotel sudah memiliki sertifikasi kelayakan sesuai dengan klasifikasinya dan peraturan yang berlaku ? a. Sudah b. Belum

Klasifikasi hotel :

Hotel Bintang (Bintang 1,2,3,4, dan 5).

Hotel Melati

homestay

Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota

100 50

4. Sertifikat layak restoran meningkat 5. Apakah restoran sudah memiliki sertifikasikelayakan sesuai dengan klasifikasi dan peraturan yang berlaku? a. Sudah b. Belum

Klasifikasi Restoran :

Talam kencana

Talam selaka

Talam gangsa

Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota

100 50

5. Tidak mencemari lingkungan 6. Apakah hotel sudah dilengkapi Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau pembuanganlimbah cair yang memenuhi syarat, seraty limbah padat/sampah, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya ? a. Sudah b. Belum

Hotel harus memiliki IPAl atau pembuangan limbah cair dari aktifitas Kitchen, retoran, laundry, bar dan aktifitas yang berpotensimencemari lingkungan), serta pengolahan limbah padat (pemisahan sampah padat dan sampah kering) sebagai persaratan dasar.

Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota

100 50

Page 21: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

21

7. Apakah restoran sudah memiliki Grease Trap/bak penangkap lemak dan pengolahanlimbah cair dan limbah padat, agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya? a. Sudah b. belum

Restoran harus memiliki Grease Trap/bak penangkap lemak dan kemudian di buang ke instalasi pengolahan air limbah/IPAL atau pembuangan akhir limbah cair sebagai sarat pendirian restoran.

Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota

100 50

6. Terjaminnya kebersihan lingkungan 8. Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas hotel sudah dilakukan pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali ? a. Sudah b. belum

Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali khususnya unsure BOD, COD, TSS, Ph sampai mencapai nilai ambang batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam peraturan.

Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota

100 50

9. Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas restoran sudah dilakukan pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali ? a. Sudah b. belum

Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali sampai mencapai nilai ambang batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam peraturan.

Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota

100 50

10. Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang telah ditetapkan ? a. Ada b. Tidak Ada

Air bersih layak pakai dan layak minum terlebihdahulu harus diperiksa ke laboratorium sesuai peraturan yang telah ditetapkan dan merupakan salah satu persyaratan yang telah ditetapkan.

Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota

100 50

11. Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang telah ditetapkan ? c. Ada d. Tidak Ada

Air bersih layak pakai merupakan salah stu fasilitas dasar yang harus tersedia.

Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota

100 50

C. OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

7. Peningkatan jumlah wisatawan 12. Apakah data jumlah kunjungan wisatawan ke Objek dan Daya Tarik Wisata tercatat dengan baik ? a. Ada b. Tidak Ada

Data jumlah kunjunganwisatawan ke Objek dan daya Tarik Wisata harus tercatat secara periodik.

Disbudpar Kabupaten/kota

100 50

D. PELAYANAN KESEHATAN

8. Terselenggaranya asuransi kesehatan bagi wisatawan

13. Apakah sudah tersedia layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan bagi wisatawan di Objek dan Daya tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada

Tersedianya layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan wisatawan merupakan salah satu yang baik.

Disbudpar Kabupaten/kota Jasa raharja

100 50

Page 22: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

22

9. Kesehatan petugas penjamah makanan di restoran memenuhi syarat

14. Apakah di hotel sudah ada food handler/penjamah makanan yang memiliki sertifikasi dari Dinas Kesehatan setempat ? a. Ada b. Tidak Ada

Setiap food handler memiliki skill da di cek kesehatannya 6 (enam) bulan sekalike Dinas Kesehatan, untuk menjamin memenuhi clean dan hygiene service

Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI

100 50

15. Apakah di restoran sudah ada food handler/penjamah makanan yang memiliki sertifikasi dari Dinas Kesehatan setempat ? c. Ada d. Tidak Ada

Setiap food handler memiliki skill da di cek kesehatannya 6 (enam) bulan sekalike Dinas Kesehatan, untuk menjamin memenuhi clean dan hygiene service

Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI

100 50

10. Tidak terjadi keracunan makanan 16. Apakah di hotel sudah memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman ? a. Ada b. Tidak ada

Hotel harus memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan

Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI

100 50

17. Apakah di Restoran sudah memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman ? c. Ada d. Tidak ada

Restoran harus memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan

Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI

100 50

11. Penurunan kasus kecelakaan Objek Wisata 18. Apakah ada catatan (data) kecelakaan yang terjadi di Objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. TidakAda

Data kejadian yang terjadi di Objek dan DayaTarik Wisata harus tercatat, sebagai bahan evaluasi,setiap ODTW yang rawan bencana alam (pantai, gunung)harus tersedia early warning sytem, serta petugas penyelamat.

Disbudpar Kabupaten/kota Kepolisian, Pengelola ODTW

100 50

19. Apakah pengelola Objek dan daya Tarik Wisata sudah melakukan pengecekan secara rutin terhadap sarana dan prasarana yang ada untuk jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawqan yang berkunjung ? a. Sudah b. Belum

Adanya rasa tanggungjawab dari pengelola dalam upoaya menciptakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan dalam melakukan aktifitas wisata.

Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota Pengelola ODTW

100 50

20. Apakah Objek dan daya Tarik Wisata sudah tersedia rambu-rambu untuk mencegah kecelakaan ? a. Sudah b. Belum

Rambu-rambu mencegah kecelakaan haru tersedia di Objek dan Daya Tarik Wisata, sehingga pengunjung dapat menganyisipasi serta merasa aman dan nyaman dalam melakukan aktifitas wisata.

Disbudpar Kabupaten/kota

100 50

E. SARANA PENUNJANG

Page 23: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

23

12. Adanya Sarana telekomunikasi 21. Apakah di Objek dan daya Tarik Wisata sudah tersedia sarana telekomonikasi seperti Telepon, fasilitas internet, dll ? a. Ada b. Belum

Kemudahan menggunakan sarana telekomunikasi yang dapat digunakan oleh wisatawan, yang merupakan salah satu fungsi pelayanan yang harus tersedia.

Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota PT Telkom

100 50

13. Tersedianya sarana dasar (air bersih, jalan, limbah dan sampah)

22. Apakah Objek dan daya Tarik Wisata sudash memiliki prasarana minimal suatu destinasi pariwisata yang meliputi : Listrik,Air bersih, Saluran limbah, Telekomonikasi, Fasilitas kesehatan dan Fasilitas Keamanan ? a. Ada Listrik, Air bersih, Saluran limbah, Telekomonikasi, Fasilitas

kesehatan dan Fasilitas Keamanan b. Ada Listrik, Air bersih, Saluran limbah, dan salah stu

(Telekomonikasi/Fasilitas kesehatan/Fasilitas Keamanan) c. Ada listrik, Air Bersih dan Saliran Limbah

Persyratan yang mutlak disediakan di Objek dan Daya Tarik Wisata adalah tersediakan prasarana dasar, sarana pokok, pelengkap dan peninjang, serta aksesibilitas yang memadai.

Disparbud Kabupaten/Kota

100

75

50

14. Tersedianya sarana transportasi wisatwan yang memadai

23. Apakah sudah tersedia angkutan umum menuju Objek dan Daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada

Angkutan umum sangat dibutuhkan oleh wisatawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk menuju ke Objek dan daya Tarik Wisata

Disparbud Dishub Kabupaten/Kota

100 50

24. Apakah sudah tersdia transportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada

Trasportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata di butuhkan oleh wisatawan

Disparbud Dishub Kabupaten/Kota

100 50

15. Tersedianya sarana tanggap darurat 25. Apakah sudah tersedianya “early warning sytem” di Objek dan daya Tarik Wisata yang rawan bencana (seperti Pantai, gunung dll) ? a. Ada b. Tidak Ada

Tersedianya sarana peringatan dini sangat dibutuhkan khususnya di Objek dan daya Tarik Wisatarawan bencana alams ebagai langkah antisipasi guna kselamatan wisatawan dan masyarakat sekitar

Disparbud Dinas perikanan dan kelautan Kabupaten/Kota

100 50

F. KEMASYARAKATAN

16. Penurunan kasus gangguan keamanan (kerusuhan, anak jalanan, asongan, criminal, dll)

26. Apakah masyarakat dikawasan pariwisata sudah mengenal program Sadar Wisata dan Sapta Pesona ? a. Sudah b. Belum

Program Sadar Wisata dan Sapta Pesona yaitu : Aman, Tertib, Bersih, sejuk Indah Ramah Tamah dan Kenangan merupakan tolak ukur dan indicator keberhasilan pembangunan danPengembangan pariwisata, sehingga terwujud keberlangsungan pariwisata di objek dan daya Tarik Wisata.

Disparbud Kabupaten/Kota

100 50

Page 24: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

24

27. Apakah sudah terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Kompepar) atau masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) di sekitar Objek dan Daya Tarik Wisata ? a. Sudah b. Belum

Kelompok masyarakat yang sadar wisata sangat diperlukan dalam rangka mengajak masyarakat lainnya untuk memahami pariwisata dan sapta pesona, sehingga terwujud keberlangsungan pariwisata di Objek dan daya tarik wisata

Disparbud Kabupaten/Kota

100 50

28. Apakah pengelola Objek dan Daya Tarik Wisata sudah melakukan pembinaan terhadap masyarakat sekitar dalam rangka pemberdayaan masyarakat ? a. Sudah b. Belum

Pembinaan terhadap masyarakat sekitar Objek dan Daya tarik Wisata oleh pemgelola antara lain :

Menyediakan fasilitas berdagang

Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menampilkan keseniaan daerah.

Dan lain-lain.

Disparbud Kabupaten/Kota dan masyarakat

100 50

17. Peningkatan pendapatan masyarakat 29. Apakah para pedagang di Objek dan Daya tarik Wisata merasakan adanya penambahan pendapat ? a. Ada b. Tidak Ada

Adanya upaya pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar Objek dan Daya tarik Wisata

Disparbud Kabupaten/Kota dan masyarakat

100 50

30. Apakah masyarakat sekitar Objek dan daya Tarik Wisata melakukan inovasi denagan munculnya pendapatan ? a. Ada b. Tidak Ada

Adanya upaya pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar Objek dan daya Tarik Wisata.

Disparbud Kabupaten/Kota

100 50

31. Apakah sudah ada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri bidang pariwisata di Objek dan daya Tarik Wisata dalam meningkatkan keempatan kerja, usaha dan pendapatan masyarakat sekitarnya ? a. Ada b. Tidak Ada

Merupakan salah satu langkah strategis dalam rangka menciptakan, meningkatkan lapangan kerja lapangan usaha dan kesejahtraan masyarakat di Objek dan Daya Tarik Wisata

Disparbud Kabupaten/Kota

100 50

18. Terselenggaranya pendidikan/ latian/ kursus bagi masyarakat pemandu priwisata/pramuwisata

32. Apakah sudah ada SDM di Objek Wisata yang mengikuti pelatihan peningkatan sumber daya manusia pariwisata di bidang pemandu wisata/pramuwisata ? a. Ada b. Tidak ada

Tersedianya SDM di Objek yang telah mengikuti pelatihan pramuwisata atau memiliki sertifikat pramuwisata.

Disparbud Kabupaten/Kota

100 50

33. Apakah Disparbud Kab./Kota setempat sudah menyelenggarakan pelatihan peningkatan sumberdaya manusia pariwisata di bidang pemandu wisata/ pramuwisata bagi SDM di Objek Wisata ? a. Sudah b. Belum

Terselenggaranya pelatihan Pemandu pariwisata oleh Disparbud Kabupaten/Kota setempat dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM pariwisata bidang serta pelayanan kepada wisatawan.

Disparbud Kabupaten/Kota

100 50

Page 25: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

25

c. Matrik Kegiatan indikatif Kab.Kuningan Sehat Tahun 2013

NO TATANAN

/KAWASAN

DINAS / KANTOR / INTANSI / LEMBAGA

PELAKSANA PROGRAM / KEGIATAN

SUMBER DANA (Rp.1X1000) LOKASI KEGIATAN

DAN SASARAN

KAB PROV PUSAT LOKASI

KEGIATAN SASARAN

3. PARIWISATA SEHAT

DISPARBUD (PJ) Pendukung : 1. BPLHD 2. Dinkes 3. DTRCK 4. Bappeda 5. POLRES Kuningan 6. Tp Kab. Sehat 7. Forum Kab. Sehat 8. Kelompok Masy.

Pembinaan Hygiene dan Sanitasi (Pengendalian Kesehatan Makanan dan Minuman di RM dan Hotel,Kesehatan Lingkungan ODTW,Koordinasi Sertifikasi Laik Sehat Hotel

Penyediaan sarana dan Prasarana Pariwisata (Pamong,Polisi,dan Pemandu Wisata,Data Kepariwisataan,KOMPEPAR,Sarana Promosi dan Informasi Pariwisata,Renovasi Sarpras ODTW)

1. Pemeliharaan Objek Wisata 100.000 500.000 Cigugur, Cilimus Darma

Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

2. Penataan wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang

100.000 Desa Kertawirama Nusaherang

Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

3. Penataan Objek dan Daya Tarik Wisata air panas Ciangir Kecamatan Cibingbin

200.000 Cibingbin Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

4. Penataan Objek wisata Balong Kagungan Kecamatan Kramatmulya

300.000 Kramatmulya Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

5. Penataan Objek wisata Gunung Siang Kecamatan Pancalang

300.000 Pancalang Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

6. Penataan Kolam Pemancingan Kawahmanuk Kecamatan Darma

500.000 Desa Kawahmanuk Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

7. Penataan objek wisata dan bumi perkemahan Situ Wulukut Kertayuga Nusaherang

500.000 Desa Kertayuga Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

8. Penataan objek wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang

100.000 Desa Kertawirama Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

9. Pembangunan air panas Ciangir Cibingbin 300.000 Cibingbin Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

10.Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata minat khusus Desa Wisata, Kampung budaya, dan Kampung seni

150.000 5.000.000 Cipari Kec Cigugur Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

11. Kegiatan penataan ODTW air panas Subang 500.000 500.000 Subang Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

12. Kegiatan penataan ODTW air panas Ciniru 500.000 Ciniru Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

Page 26: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

26

13. Kegiatan Pembangunan Agro / Buper Sukageri Cisantana

1.500.000 Cisantana Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

14. Pengadaan sarana promosi dan informasi pariwisata 100.000

Tersebar Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

15. Pameran tingkat local, regional, dan nasional 200.000 Tersebar Memperkenalkan Pariwisata Kng

16. Penyusunan profil kepariwisataan 100.000 Tersebar Memperkenalkan Pariwisata Kng

17. Pameran tingkat regional dan nasional 350.000 Tersebar Memperkenalkan Pariwisata Kng

18. Pengadaan alat kesenian 100.000 Kuningan Meningkatnya pagelaran seni

19. Bantek dan DED KRK Kecamatan Pasawahan

500.000 Pasawahan Peningkatan kualitas dan kuantitas KRK

20. Revitalisasi Kawasan Wisata Bersejarah Linggarjati, Kebun Raya Kuningan dan Wisata Alam

500.000 1.500.000 11.000.000 Cilimus, Darma, cigugur, Pancalang, Pasawahan

Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

21. Penyusunan Rencana Kawasan tertentu untuk dijadikan Objek wisata/ Kawasan Agrowisata dan Agropolitan

300.000 Kkab. Kiningan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

22. Pemagaran kantor DISPARBUD 125.000 Cilowa Terjagannya keamanan kantor

23. Penataan Objek Wisata Pemandian Cibulan 5.000.000 Cibulan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

24. Pembangunan Gedung Sasana Budaya (Kec. Kuningan)

400.000 Kec. Kuningan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

25. Pengembangan Objek Wisata Unggulan (Kec. Cilimus, Jalaksana, Darma, Cigugur)

4.750.000 Kec. Cilimus, Jalaksana, Darma, Cigugur)

Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

26. Penataan Objek wisata/tempat rekresi(objek wisata Cilengkrang, Paniis, dan Curug Bangkong)

Kramatmulya, Paniis nusaherang

Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

27. Pengelolaan Peningkatan Kepurbakalaan (Kec. Cigugur)

1.750.000 Cigugur Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

28. Pembangunan Taman ke Hati 200.000 Kab. Kuningan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD

Manajemen Pariwisata (Kerjasama Optimalisasi Pemanfaatan ODTW dan Pengembangan Potensi Wisata)

1. Peningkatan kualitas SDM kepariwisataan 150.000 Tersebar Meningkatnya pelayanan pariwisata

2. Penguatan integrasi objek wisata unggulan daerah 100.000 Tersebar Terjalinya Kerjasama antar Objek

3. Pemberdayaan masyarakat sekitar ODTW 200.000 Tersebar Meningkatnya pendapatan perkapita

4. Pasanggiri Mojang dan Jajaka 100.000 Kuninagn Bandung Terpilihnya MOKA Kuningan

5. Apreasi seni tradisional masyarakat Kuningan / sapton dan panahan

100.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi

6. Pekan seni dan budaya daerah (helaran dan pentas seni)

100.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi

7. Pasanggiri seni budaya 150.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi

Page 27: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

27

8. Workshop pengemasan seni 100.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi

9. Apreasi seni tingkat lokal, regional dan nasional 150.000 Kuningan, Bandung Terlestarinya seni tradisi

10.Pekan seni dan budaya daerah (helaran dan Pentas seni) 250.000

Tersebar Terlestarinya seni tradisi

11. Revitalisasi seni budaya daerah yang hampir punah 200.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi

12. Unjuk karya dan prestasi seni budaya daerah perbatasan Kabupaten Kuningan

500.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi

13. Festival kaulinan budak lembur 150.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi

14. Festival Gedung Linggarjati 500.000 500.00 Cilimus Terlestarinya seni tradisi

15. Penelusuran Sejarah Kuningan 100.000 Tersebar Terlestarinya sejarah Kuningan

16. Penelusuran sejarah desa-desa di Kabupaten Kuningan

100.000 Tersebar Terlestarinya sejarah Kuningan

17. Penelitian sejarah seni tradisi Kabupaten Kuningan 100.000 Tersebar Terlestarinya sejarah Kuningan

18. Penerbitan pedoman pola kerja sama terpadu dan berkesinambungan di bidang Pariwisata bagi seluruh SKPD

250.000 Tersebar Terjalinnya klerjasama antar SKPD

Page 28: kabupaten sehat 2013

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan

Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat

28

Rencana Aksi

1. Identifikasi keadaan awal dan petunjuk kerja Tim Pembina Kab.Sehat 2. Analisis hasil identifikasi dan alternatif pemecahan masalah.

3. Penentuan lokasi prioritas tatanan pariwisata sehat. 4. Menyusun rencana kerja kegiatan. 5. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tanggung tatanan. 6. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan. 7. Pembinaan dan tindak lanjut.

NO. KEGIATAN TUJUAN LOKASI SASARAN WAKTU

1. Pertemuan Tim Pembina dan Forum Kab.Sehat

Adanya persamaan persepsi dalam pengembangan tatanan kawasahan Kab.sehat.

Bappeda - Anggota TP Kab.Sehat

- Anggota Forum

Peb 2013

2. Pertemuan Anggota Tim Pembina

Diseminasi informasi kegiatan kab.sehat yang ada di masing-masing SKPD

Sekretariat Kab. Sehat

Anggota Tim Pembina

April 2013

3. Pertemuan Lintas Sektor

Pembahasan tentang hasil cakupan kegiatan di masing-masing SKPD yg menunjang program Kab. Sehat.

Bappeda SKPD terkait Maret 2013

4. Pembinaan di 9 tatanan Kab. Sehat

Adanya kegiatan Kab. Sehat yang terarah

9 tatanan yg dibina

9 tatanan yang dibina

Mei - Des 2013

5. Pertemuan Evaluasi Perkembangan Kab. Sehat

- Diketahuinya perkembangan Kab.Sehat

- Tersusunnya rencana kegiatan tahun 2013

Aula Dinkes - Penanggung Tatanan

- Sektor Penunjang

- Kecamatan - Forum

Kab.Sehat