kabupaten sehat 2013
-
Upload
nipiralaneaz -
Category
Documents
-
view
516 -
download
5
Transcript of kabupaten sehat 2013
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
1
MENUJU KABUPATEN KUNINGAN SEHAT
TAHUN 2013
LATAR BELAKANG
Dalam rangka otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota
perlu menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat. Pelaksanaan kegiatan
Kabupaten/Kota sehat telah dicanangkan Mendagri tanggal 26 Oktober 1998
dan diperkuat dengan pencanangan pembangunan berwawasan kesehatan oleh
Presiden RI tanggal 1 Maret 1999.
Untuk mendorong/memotivasi berkembangnya Kabupaten/Kota sehat
dilakukan penilaian penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat, berdasarkan
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri (Permendagri) dan Menteri
Kesehatan Nomor.34 Tahun 2005 (34/2005),
Nomor.1138/MENKES/PB/VIII/2055 tentang Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat
Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui
terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang
terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dilakukan melalui berbagai
kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota selaku Tim Pembina guna mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat.
Untuk mewujudkan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat perlu
dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat
melalui peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah secara terarah,
terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.
Tatanan Kabupaten/Kota Sehat dikelompokkan berdasarkan kawasan
dan permasalahan khusus, terdidi dari :
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum.
2. Kawasan Sarana lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi.
3. Kawasan Pertambangan Sehat.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
2
4. Kawasan Hutan Sehat.
5. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat.
6. Kawasan Pariwisata Sehat.
7. Katahanan Pangan dan Gizi.
8. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri.
9. Kehidupan Sosial Yang Sehat.
. TUJUAN
Tercapainya kondisi Kabupaten/Kota untuk hidup dengan bersih,
nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi
warganya dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan
dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktivitas dan
perekonomian masyarakat.
SASARAN
1.Terlaksananya Program Kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan
kebutuhan masyarakat, melalui pemberdayaan Forum yang disepakati
masyarakat.
2.Terbentuknya Forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar
masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak swasta, serta dapat menampung
aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan
berkelanjutan dalam mewujudkan sinergi pembangunan yang baik.
3.Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya,
serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil,
merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya
di Kabupaten/Kota tersebut secara mandiri.
4.Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk meningkatkan
produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu
meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi iebih baik.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
3
TUPOKSI TIM PEMBINA TATANAN PARIWISATA SEHAT
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11
Tahun 2008, kedudukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan unsur
pelayanan terhadap masyarakat, dalam hal ini selaku penanggung jawab
tatanan kawasan pariwisata sehat yang memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut :
1. Menyiapkan data dan informasi tentang keadaan dan perkembangan,
sasaran serta cakupan program tatanan pariwisata sehat.
2. Menganalisis masalah dan kebutuhan serta menetapkan alternatif
pemecahan masalah bersama Tim Pembina dan Forum Kab. Sehat.
3. Menyusun rencana tindak lanjut terhadap pemecahan masalah.
4. Melakukan pemantauan dan bimbingan teknis pengelolaan program
tatanan pariwisata sehat dalam bentuk fasilitasi proses.
5. Menginformasikan masalah yang dihadapi berdasarkan hasil pemantauan
kepada tim, forum dan instansi/lembaga yang terkait dalam rangka
pemecahan masalah.
POTENSI
Sumber daya yang menjadi modal dalam pembangunan kepariwisataan
meliputi:
1. Luas wilayah dan letak geografis.
Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang ada di
Provinsi Jawa Barat yang terletak di ujung sebelah timur dan berbatasan
langsung dengan sebelah utara Kabupaten Cirebon, selatan Kabupaten Ciamis
dan Cilacap, sebelah barat Kabupaten Majalengka dan sebelah timur Kabupaten
Brebes.
Kabupaten Kuningan memiliki luas daratan 119.571 hektar terdiri dari 32
kecamatan, 15 kelurahan dan 361 desa
Letak astronomisnya adalah terletak pada titik 108,23-108,47 derajat Bujur
Timur, dan 6,47-7,12 derajat Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 450-650
M dari permukaan laut (dml).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
4
2. Sumber daya alam.
Secara geologis daerah Kabupaten Kuningan dapat dikelompokan sebagai
berikut;
Kelompok bagian utara, pengaruh dari gunung Ciremai tanahnya subur dan
baik untuk areal pertanian
Kelompok bagian selatan, merupakan daerah niocome sedimentary facies,
sebagian kecil pliocome sedimentary, dan sebagian lagi gabro yang tandus,
sehingga tanahnya kurang subur.
Gunung Ciremai merupakan satu-satunya gunung berapi yang masih aktif
di Kabupaten Kuningan, dengan ketinggian puncaknya 3.072 meter dml, dan
merupakan gunung tertinggi di Jawa barat.
Iklimnya termasuk iklim tropis dan bervariasi antara 15 derajat celcius
sampai 25 derajat celcius, dengan curah hujan cukup besar antara 2.000-3.000
mm kubik per- tahun.
3. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam.
Penduduk Kabupaten Kuningan cukup besar dan beragam baik budaya
dan adat istiadat serta dialek yang merupakan modal dasar yang besar bagi
pengembangan pariwisata. Aneka seni dan jenis makanan juga merupakan
potensi daya tarik menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai daerah tujuan wisata
yang unik.
Penduduk Kabupaten Kuningan per-31 Desember tahun 2011
berdasarkan hasil sensus Disdukcapil berjumlah 1.281.787 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kuningan yaitu sebanyak
112.109 orang dan terendah terdapat di Kecamatan Subang yaitu 2.096 orang.
Sedangkan jumlah penduduk laki-laki 654.230 orang dan perempuan berjumlah
627.557 orang.
4. Stabilitas keamanan
Pada saat ini stabilitas keamanan sangat perlu dijaga oleh berbagai pihak
termasuk pemerintah, masyarakat pihak lain yang sangat mendambakan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
5
ketenangan dan rasa aman dalam melakukan wisata.
5. Komitmen politik dari pemerintah
Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan sektor
pariwisata sebagai andalan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kuningan, dan menjabarkannya dalam bentuk prioritas pembangunan yang akan
ditempuh Kabupaten Kuningan tahun 2011, yaitu pengembangan kepariwisataan
dan kebudayaan daerah.
6. Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak yang positif dalam
pembangunan dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan. Prasarana
dan sarana yang semakin baik, telah memberikan kemudahan dan citra positif
bagi kepariwisataan di Kabupaten Kuningan. Keberhasilan dapat dilihat dari
dampak positif yang tidak dapat diukur seperti:
- Semakin meningkatnya seni dan budaya daerah.
- Semakin meningkatnya sadar wisata dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pariwisata.
Semakin dikenalnya objek dan daya tarik wisata baik oleh wisatawan
nusantara maupun mancanegara
7. Sumber daya pariwisata dan budaya
Kondisi potensi sumber daya pariwisata dan budaya yang menjadi modal
dalam pembangunan di wilayah Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut :
Jumlah potensi dan objek wisata : 38 buah
Jumlah hotel (bintang 3 buah, melati 34 buah) : 37 buah
Jumlah rumah makan : 45 buah
Jumlah rumah makan berfasilitas hiburan (RMBH) : 14 buah
Jumlah organisasi seni : 353 buah
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
6
Jumlah seni dan tradisi : 9 jenis
Jumlah produk kuliner : 7 jenis
Jumlah outbond : 5 tempat
Jumlah biro perjalanan wisata : 4 biro
Jumlah sanggar seni : 7 buah
Jumlah situs :141 buah
Jumlah sumber daya aparatur pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kuningan sebanyak 129 orang yang terdiri atas:
a. Struktural (daerah:66 orang, pusat 7 orang) : 73 orang
b. Fungsional : - Pamong budaya : 20 orang
- Penerjemah : 2 orang
- Arsiparis : 1 orang
Jumlah : 23 orang
c. Juru pelihara :
- Pusat : 7 ( kontrak)
- Provinsi : 2 ( kontrak)
- Daerah : 24 (sukwan/honorer)
Jumlah : 33 orang
KEBIJAKAN
a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
c. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
d. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata.
e. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Kepariwisataan.
f. Perda Nomor 5 tahun 2006 tentang Pemeliharaan Kesenian Tradisional
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
7
g. Perda Nomor 6 tahun 2006, tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda
h. Perda Nomor 7 Tahun 2006, tentang Pengelolaan Museum,Kepurbakalaan, Kesejarahan, dan Nilai Tradisional.
i. Perda Nomor 7 Tahun 2009, tentang RIPPDA. j. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.333Kesra/2008, Tanggal
9 Oktober 2008, tentang pembentukan Tim Pembina Kabupaten Sehat Kabupaten Kuningan.
k. Keputusan Bupati Kuningan Nomor 440/KPTS.332-Kesra/2008, 9 Oktober 2008 tentang Pembentukan Forum Kabupaten Sehat.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN BIDANG PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN
NO NAMA PENGHARGAAN TAHUN
PENERIMAAN
1 2 3
1. Juara I pada acara pertunjukan Gong Show Trans TV yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.
2009
2. Juara III pada Festival Calung Tingkat Jawa Barat di Banjar yang dipentaskan oleh Pamong Budaya Disparbud.
2009
3. Juara Favorit pada Festival Musik Kolaborasi di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.
2009
4.
Penghargaan KADIN Award dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI sebagai buah dari Kemitraan dalam setiap kegiatan kerja bupati yang ada kaitannya dengan dunia usaha, perdagangan umum, pertanian, perindustrian, pertambangan, pariwisata dan bidang usaha lainnya yang melibatkan Kadin
2010
5. Juara II Gerak Jalan pada acara HUT KORPRI ke-36, peserta tim kreatif Disparbud.
2010
6. Juara I parade gamelan tingkat anak di Jogjakarta yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.
2010
7. Juara Umum Festival Seni Pertunjukan di Dago Bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.
2010
8. Juara Favorit Festival Musik Kolaborasi Etnis di Garut yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.
2010
9. Juara III kebersihan lingkungan antar SKPD se-Kabupaten Kuningan.
2011
10. Juara II Kirab Budaya Ciayumajakuning pada acara gebyar hari jadi kota Cirebon ke-642
2011
11. Juara II Wakil Jajaka Pinilih Jawa Barat (Sdr.Agis Madriadi) 2011
12. Juara II lomba Karaoke pada acara HUT KORPRI ke-40 (Sdr. Iman Nugraha)
2011
13. Juara II pada acara Festival Tari Anak tingkat Jawa Barat di Lembang bandung yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.
2012
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
8
14. Juara II pada acara Parade gamelan tingkat anak se-
DIY,Jawa, dan Jabar di Gedung Sanatadarma Jogjakarta yang dipentaskan oleh Sanggar DNR binaan Disparbud.
2012
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
9
INSTRUMEN VERIFIKASI
UMUM
Propinsi : JAWA BARAT
Kabupaten : KUNINGAN
Nama forum : KABUPATEN SEHAT KUNINGAN ASRI
Nama ketua forum : Dra. Hj. TUTI RUSILAWATI, MM
Alamat : JL. ARUJI KARTAWINATA NO.21- KUNINGAN
Telepon HP & Kantor: 0232-871149
Nama walikota/bupati : H. AANG HAMID SUGANDA, S.Sos
Alamat kantor : Jl. SILIWANGI NO. 88 – KUNINGAN
Telepon HP & Kantor: 0232-871045
Tatanan : PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA
UMUM
: KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG
MANDIRI
: PARIWISATA SEHAT
: HUTAN SEHAT
: INDUSTRI DAN PERKANTORAN SEHAT
: TERTIB LALULINTAS DAN PELAYANAN
TRANSPORTASI
: PERTAMBANGAN SEHAT
: KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
: KEHIDUPAN SOSIAL YANG SEHAT
Tatanan yang diambil : 1. PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA
UMUM
2. KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG
MANDIRI
3. PARIWISATA SEHAT
4. HUTAN SEHAT
Jumlah Kecamatan : 32 KECAMATAN
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
10
Jumlah Kec yg mengikuti program
: 12 KECAMATAN
Penanggungjawab tatanan
: DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Alamat Kantor : Jln. Raya Cilowa No.40 A Kramatmulya-Kuningan
45553
Alamat Email : [email protected]
Alamat Blog : www.wisata-kuningan.blogspot.com
KHUSUS
1. LOKUS (CALON)
Gedung Perundingan Linggarjati Alamat : Jl. Naskah Linggarjati No. 106 Desa Linggarjati Cilimus Telepon/Fax : (0232) 615379 Email : - Jarak dari pusat kota : 17 km Dibangun tahun : 1930 Luas lahan : 20.070 m2 Status tanah : Milik Pemerintah Petunjuk kearah tujuan : Ada Pengelola : Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Kuningan Harga Tiket Masuk : - Hari Libur : - Jam Buka : 7.30 WIB Pemandu Wisata : Ada, 8 orang Daya Tarik : Gedung Perundingan Linggarjati Fasilitas : Auditorium, WC, warung, musala, tempat parkir Jumlah Tenaga Kerja : 10 orang terdiri dari :
- Pria : 9 orang - Wanita : 1 orang
Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMP : 3 orang - Lulusan SMA : 5 orang - Lulusan S1 : 1 orang
Pada tahun 1918, diatas tanah yangkini berdiri gedung bersejarah Linggarjati
terletak sebuah gubuk milik ibu JASITEM, seorang janda dan menghuni gubuk seorang diri.
Suatu saat, dating seorang Belanda bernama Tuan Tarsana dari pabrik gula Tersana Babakan Sindang laut. Ia jatuh cinta pada ibu Jasitem dan menikahinya. Kira0kira tahun1921, dibangun rumah setengah tembok (semi permanen). Beberapa waktu kemudian, nyonya dan tuan Tersana itu pindah ketempat Tuan Tersena bekerja, sedangkan rumah dan tanahnya dijual kepada seorang Belanda bernama
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
11
VAN OST DOOM, ia terkenal dengan nama panggilan Tuan Van Ost. pada tahun 1930, rumah tersebut diperbesar dan dipermanenkan oleh
pemiliknya yang baru dan dikontrakkan kepada rekannya tuan Heiker. Sejak tahun 1935, rumah itu diubah setatusnya menjadi sebuah hotel dan di beri
nama Hotel Restoornd. Hotel tersebut makin lama makin maju serta banyak dikunjungi oleh para turis dari luar daerah dan para pegawainya makin lama makin bertambah, diantaranya : 1. Bapak Wangsa Angka; 2. Bapak Jaya Santor; 3. Bapak Wangsa Patrum; 4. Ibu Nani.
Pada tahun 1942, Jepangdatang menjajah Indonesia, semua orang Belanda yang ada di Indonesia ditawan dan rumah-rumahnya ditempati oleh bala tentara Jepang yang pada saat itu disebut DAI NIPPON .
Hotel Restoond diambil alih oleh Jepang, dan namanya diganti dengan nama HOTEL HOKAIKY RIOKAY, para pegawainya berjumlah 18 orang diantaranya : 1. Sadiman; 2. Emon; 3. Sukarta; 4. Hada; 5. Saha Umar dan lain lain
Setelah Indonesia merdeka pada tehun 1945, hotel ini diambul alih oleh pemerintah RI, kemudian pengelolaannya dibawah pengawasan Keresidenan Cirebon. Tetapi setatusnya tetap hotel, bahkan dijadikan cabang hotel Ribring Cirebon, namanya diganti jadi Hotel Merdeka.
Pada tahun 1946, Linggarjatidijadikanmarkas TKR Devisi II “GUNUNG JATI” yang pada waktu itu dipimpin oleh JAENAL ASIKIN YUDADI BRATA, beliau berasal dari Jatiwangi maka gedung-gedung bekas milik Negara dipakai markas TKR, tidak terkecuali Hotel Merdeka. Sejak saat itulah gedung tidak lagi berfungsi sebagai Hotel.
Masih pada tahun 1946, digedung trsebut terjadi perundingan antara pihak penjajah Belanda yang ingin kembali berkuasa dengan pihak RI. Perundingan itu terkenal dengan “PERUNDINGAN LINGGARJATI”
Dalam perundingan ini melahirkan sebuah naskah hasil perundingan antara pemerintah RI dengan pihak Belanda. Sehingga tempat perundingan mendapat julukan GEDUNG NASKAH.
Jalanya perundingan diawasi oleh Komisi Tiga Negara (KTN) yang dipimpin oleh LORD KILLEARN dari Inggris, delegasi Indonesia dipimpin oleh SUTAN SYAHRIR dan delegasi Belanda dipimpin oleh SCHRERMERHORN.
Perundingan berjalan selama tiga hari tiga malam. Tempat gedung perundingan itu maupun temapat tinggal Syahril (kini dipakai gudang mesium) dijaga ketat oleh TKR sehingga perundingan berjalan dengan tertib dan aman.
Adapun tempatmenginap para delegasi selama perundingan berjalan diatur sebagai berikut : - Delegasi Belanda menginap di Cirebon diatas kapal; - Delegasi Indonesia menginap di Cirebon , di kantor Keresidenan Cirebon; - Delegasi Inggris menginap di gedung Naskah Linggarjati.
Yang menjadi residen pada waktu itu bernama HAMDANI, Sebelum perundingan dimulai, diadakan siding pleno, bertempat di rumah kediaman Sutan Syahrir.
Acara persidangan dibuka oleh Sutan Syahrir dan sebagai sekertarisnya Ny. Maria Ulfah Santoso. Pada waktu perundingan berlangsung, Presiden Soekarno tidak turut
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
12
serta, beliau hanya hadir dalam pembukaan sidang pleno. dirumahSutan Syahrir selama jam. Sebelum itu,beliau mengadakan pembicaraan khusus dengan Lord Killearn bertempatditempat penginapan Lord Killearn di Gedung naskah, kemudian beliau pulang lagi ke penginapannya di kantor Kabupaten Kuningan dan keesokan harinya berangkat ke Cirebon.
Pada waktu acara penutupan sidang, diadakan resepsi bertempat dirumah Sutan Syahrir, Presiden pun bersama-sama dengan semua mentri menghadirinya.
Adapun para peserat perundingan dari tiap-tiap Delegasi ialah : a. Delegasi Indonesia :
1. Sutan Syahrir 2. Soesanto Tirtoprojo 3. Mr. Muhamad Rum 4. Dr. Ny. Maria Ulfah santoso
b. Delegasi Belanda : 1. Prof. Schermrhorn 2. Dr. Van Boer 3. Van Poll 4. Van mook
c. Inggris ; lord Kellearn, sebagai coordinator. Setelah perundingan berakhir, dilanjutkan makan-makan di rumah Sutan Syahrir.
Hasil perundingan di Gedung Naskah dirumuskan kembali dalam acara makan-makan tersebut.
Pada tahun1949, terjadialah AKSI MILITER BELANDA KEDUA. Gedung naskah yang dahulu dipergunakan dalam pelaksanaan perundingan, diduduki militer Belanda. Bahkan barang-barangya pun habis diawa oleh tentara Belanda yang mengundurkan diri dari persada Indonesia serta kekuasaan atas wilayah RI kembali ketangan pemerintah RI. Maka Gedung Naskahpun kembali ketangan pemerintah kita dalam keadaa kosong dan rusak sama sekali.
Pada tahun 1965 s.d. 1975 gudung ini digunakan sebagai gedung SD Linggarjati yang tidak memiliki gedung sekolah karena dibakar oleh tentara Belanda.
Pada tahun1965, tersiar kabar bahwa Gedung Naskah ini akan dipugar, pada waktu itu pernah dialkukan peletakan batu pertama ole Ny. Aminah Hidayat dari Jakarta tetapi Pelaksanaannya tidak ada.
Pada tahun 1970, dilakukan peletakan batu pertama untuk kedua kalinya oleh pihak Hotel DUTA INDONESIA dari Jakarta, tetapi kali ini memenuhi kegagalan.
Pada tahun 1975, dating Pak hatta (almarhum) bersama-sama Ibu Syahrir beserta rombongan, dalam kunjungannya almarhummeriwayatkan Sejarah Kemerdekaan dengan penuh semangat dan rasa haru. Akhirnya beliau mengemukakan bahwa Gedung Naskah adalah salah satu “TONGGAKSEJARAH” kemerdekaan RI. Oleh karea itu gedung ini diputuskan akan dipugar oleh PERTAMINA.
Sebelum mengadakan rehabilitasi Gedng Naskah, terlebih dahulu pihak Pertamina membangun Gedung Sd dengan konstruksi beton bertulang terdiri dari enam ruang belajar, sebuah ruangan kantor Guru/Kepala Sekolah, dan sebuah unit WC lengkap dengan segala mebelernya yang serba mewah.
Tetapi, pertamina pun memenuhi kegagaln. Pemugaran akhirnaya dilaksanakan oleh Departemen P&K secar bertahap. Tahap I : Dilaksanakan pemugaran gedung induk; Tahap II : Dilaksanakan pemugaran bagian-bagian gedung yang telah musnah,
Termasuk dua unit garasi;kesemuaanya ini dibangun menurut bentuk
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
13
dan warna aslinya; Tahap III : Dilaksanakan pembuatan tanam, tempat parker dan pemugaran
lingkungan gedung naskah tersebut; Tahap IV : Alat-alat yang tidak ditemukan, dibuat duplikatnya yang sesuai dengan
aslinya.
Gedung Perundingan Linggarjati, seperti diketahui bahwa berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I nomor 133/M/1988, Gedung Naskah Linggarjati telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya sesuai dengan undang-undang nomor 5 tahun 1992 yang telah di ubah menjadi undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Monument Linggarjati memiliki makna penting bagi Indonesia dan Negeri Belanda karena adanya kedekatan emosional kedua bangsa terhadap peristiwa-peristiwa yang terkait didalamnya terlepas dari perbedaan kepentingan masing-masing ketika itu. Dalam konteks itu pula sejarah mengajarkan bahwa berhubungan baik dan saling menghargai antar bangsa jauh lebih penting untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Sebagai situs bersejarah, gedung Linggarjati tentu saja dapat dikembangkan untuk berbagai tujuan baik untuk kebudayaan maupun kepariwisataan.
Salah satu bangunan yang menjadi saksi sejarah Republik Indonesia adalah Gedung
Perundingan Linggarjati yang berlokasi di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus di kaki
Gunung Ciremai bagian tenggara, ± 17 km dari pusat Kota Kuningan ke arah utara atau
± 26 km dari Kota Cirebon ke arah selatan.
Pada tanggal 10 sampai 13 Nopember 1949 berlangsung perundingan bersejarah
antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda. Perundingan
tersebut merupakan upaya perjuangan Indonesia melalui jalur diplomasi untuk
mendapatkan kedaulatan bangsa.
Bentuk asli bangunan masih dipertahankan, beberapa benda atau replika benda yang
dipergunakan pada masa perundingan dapat disaksikan di dalam rumah yang kini
berfungsi pula sebagai museum. Sarana penunjang yang tersedia, yaitu warung-
warung jajanan yang siap menyajikan makanan khas Kuningan, kios cinderamata,
musholla, toilet umum dan areal parkir yang luas. Dan ruang audiotorium.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
14
ODTW Waduk Darma
Waduk Darma berjarak ± 12 km ke barat daya Kota Kuningan atau ± 47 km dari Kota
Cirebon. Terletak di lintasan jalan raya Cirebon-Kuningan-Ciamis sehingga mudah dijangkau.
Waduk yang termasuk wilayah Kecamatan Darma ini berfungsi sebagai bendungan
irigasi dengan luas areal ± 425 Ha dan kapasitas genangan air maksimum ± 39.000.000 m³
dan dengan keindahan alam yang mengelilinginya Waduk Darma menjadi salah satu daya tarik
wisata yang mempesona. Pengunjung dimanjakan dengan fasilitas rekreasi yang dapat
dinikmati bersama keluarga, seperti perahu motor yang akan mengantar pengunjung mengitari
waduk, taman bermain anak-anak, flying fox, mini train dan areal perkemahan. Sarana
penunjang pun tersedia di Waduk Darma, yaitu warung-warung jajanan yang siap menyajikan
makanan dan minuman khas Kuningan, kios cinderamata, musholla, toilet umum dan areal
parkir yang luas. Pada saat-saat tertentu digelar pentas seni di panggung kesenian Waduk
Darma.
Alamat : Desa Jagara Kecamatan Darma Telepon : (0232) 8880193 Email : - Jarak dari pusat kota : 12 km Dibangun tahun : 1958
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
15
Luas lahan : 4,25 ha Status tanah : Pemkab Kuningan Petunjuk kearah tujuan : Ada Pengelola : PDAU Kab. Kuningan Harga Tiket Masuk :
Hari Biasa (Rp) Hari Libur (Rp)
Dewasa 4000,00 5000.00
Anak-anak - -
Kendaraan : Sepeda Motor 1000.00 1000.00
Bus/Truk 6000.00 6000.00
Non Bus 2000.00 2000.00
Outbond - -
Minitrain - -
Perahu 10.000,00/orang 10.000,00/orang
Villa : Standar 220.000,00 320.000,00
Duluxe 330.000,00 430.000,00
family 440.000,00 540.000,00
Hari Libur : - Jam Buka : 24 jam Pemandu Wisata : Ada, 2 orang Tim Penyelamat : Ada, 1 orang Kompepar : Ada Prasarana : Ada Sarana : Ada Aksesibilitas : Ada Daya Tarik : Keindahan alam (danau dan pemandangan) Fasilitas : 15 buah warung Asri, 12 buah perahu wisata, 1 buah kios foto digital, 16 buah mainan anak, 10 buah gazebo, 6 buah cottage, arena kemping seluas 120x90m, 3 toilet umum, 3 musala, panggung hiburan 14x9m, kolam renang anak Jumlah Tenaga Kerja : 7 orang pria Pendidikan : - Lulusan SD : 1 orang - Lulusan SMA : 6 orang
Objek Wisata Waduk Darma mulai kelihatan Nampak dikunjungi oleh para
pengunjung sejak dioprasionalkannya waduk pada tahun 1962, pada saat itu telah
mulai banyak dikunjungi namun belum dikelola secara serius.
Pada tahun 1978 objek wisata Waduk darma pengelolaannyaditangani oleh Dinas
Paendapatan Kabupaten Kuningan kemudian pada tanggal 30 April 1994 Objek wisata
Waduk darma diserahkan pengelolaannya dari Dinas Pendapatan ke Dinas Pariwisata
daerah kabupaten Kuningan sampai sekarang.
1. Riwayat singkat pembangunan Waduk Darma
a. Tahun 1924 pemeriksaan pertama rencana pembuatan Waduk Darma oleh Ir.
L.A DE JENCH dari jawatan tambang;
b. Tahun 1929 atas desakan Direktur B.O.W (DPU) dimulai penelitian;
c. Tahun 1930 Jawatan Pertanian di Cirebon mengkakulasi rencana biaya sekitar
$1.5000.000,- tetapi pemerintahmenganggap terlalu berat, sehingga
konsekwensi pemerintah, Pabrik Gula menyanggupi untuk menanggung
sebagian biaya tersebut;
d. Tahun 1932 – 1936 diadakan penyelidikan Geologi oleh A. HARTING dan
mengenai sifat-sifat tanah oleh Prof. SPRINGER;
e. tahun 1956 – 1957 penyelidikan mekanika tanah oleh L.P.M.A selanjutnya
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
16
oleh dirjen Pengairan (1957) memutuskan bahwa type bendungan yang
dipakai adalah bendungan “ROCK FILL” dengan alat beton pada
permukaannya, sedangkan perencanaan pembangunan adalah PT. GATORI
BANDUNG;
f. tahun 1958 – 1962 Pelaksanaan Pembangunan Waduk darma Sampai selesai
dan berfungsi.
2. Lokasi
Waduk Darma terletak di sebelah barat daya Kota Kuningan dengan jarak 12
KM. Waduk Darma dikelilingi dan si batasi oleh beberapa desa diantaranya : Desa
darma, Parung, Cikupa, Kawahmanuk, Cipasung, Paninggaran, Sakerta dan
Jagara.
Sungai yang dibendung hulu sungai Cisanggarung yang mengalirndari arah
selatan Waduk dengan beberapa anak sungai diantaranya ; kali Cirucak, Kali
Cilandak, dan Kali Cinangka. Disamping itu terdapat sumber-sumber air yaitu mata
air Cibuntu (Balong Darma), Mata air Balong Benteur, Mata air Citambang dengan
debit air masing-masing berkisar kurang lebih 100-300 Liter per detik.
3. Data areal dan status kepemilikan
Luas permukaan maksimum Waduk darma : 400 Ha
Volume air maksimum : 38.620.000 m3
Volume DEAD Stroage : 7.540.000 m3
Volume efektif : 31.090.000 m3
Elevasi maksimum ; 712.680 m
Elevasi minimum : 698.450 m
Luas tanah keseluruhan : 425 Ha
Luas muka air maksimum : 400 Ha
Digunakan Objek Wisata : 2 Ha
Digunakan perkantoran PTGA dan PUSKESMAS : 2,5 Ha
Pulau Munjul Goong Cs : 2 Ha
Digunakan bangunan PDAM ; 7.000 m
Lain-lain : 18,5 Ha
Adapun status kepemilikan yaitu kepunyaan Provinsi Jawa barat c/q
Pengairan Provinsi Jawa Barat, sedangkan Pemerintah daerah dalam hal ini oleh
Disparbud hanya diberi kuasa untuk mengelola tanah seluas 2 ha untuk
kepentingan objek wisata Waduk Darma.
4. Penggunaan air Waduk Darma
Untuk mengairi lahan pertanian di daerah Kabupaten Kuningan seluas 7.237 Ha
(15 daerah irigasi) dan daerah Cirebon seluas 14.420 ha 94 daerah irigasi).
Dimasa yang akan dating akan dipakai pula sebagai pemasok air bersih bagi
masyarakat kabupaten Kuningan (sedang dibangun pengelolaan air bersih)
Rumah Makan Ampera Alamat : Jalan Bandorasa wetan Kecamatan Cilimus Telepon/Fax : (0232) 615051/613006 Email : - Pemilik : H. WAWAN KUSWANDA Dibangun Tahun : 2009 Izin Usaha : Nomor 510/HER.1194-SIUP/2011 Tanggal 20 September 2010 Surat-surat izin lain : Perusahaan perorangan No 101755509126
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
17
Tanggal 20 September 2012 Jumlah Meja : 30 buah Jumlah Kursi : 120 buah Jumlah Lesehan : 4 buah Masakan yang disajikan/Menu : Prasmanan
Jumlah Tenaga Kerja : 25 orang terdiri dari: - Pria : 2 orang
- Wanita : 6 orang Pendidikan : Lulusan SMA : 24 orang Lulusan D3 : 1 orang Upah tenaga Kerja : UMR Papan nama : Ada Pemakaian kostum/seragam : Ada
Hotel Tirta Sanita
Alamat : Jalan Raya Panawuan No. 98 Desa Panawuan Kec. Cigandamekar Telepon : (0232) 613061 Fax : (0232) 613079 Alamat Situs Website : www.tirtasanita.com Pengelola : PT SUPRA SARANA WISATA PERSADA Izin Usaha : Nomor 556.11/kpts.823-siup/2007 Tanggal 24 Juli 2007 Jumlah Kamar : 70 buah Jumlah Tempat Tidur : 104 buah terdiri dari:
34 amar : 2 tempat tidur 35 kamar : 1 tempat tidur
Jumlah Tenaga Kerja : 75 orang terdiri dari: Pria : 60 orang Wanita : 15 orang
Pendidikan : Lulusan SMP : 4 orang Lulusan SMA : 48 orang Lulusan D2/D3 : 18 orang Lulusan S1 : 5 orang
Ruang Pertemuan : 3 buah Kapasitas: 200 orang Rata-rata lama menginap : 1 hari Rata-rata tingkat huni kamar : - Fasilitas Hotel : Restoran, meeting room, kolam renang, fitnes center, lapangan tenis, jacuzzi, sauna, spa
DATA TINGKAT KUNJUNGAN TAHUN 2010 – 2011
NAMA TAHUN 2010 TAHUN 2011 KET
MANCANEGARA NUSANTARA MANCANEGARA NUSANTARA
Naik 10,04%
HOTEL 59 175.169 283 179.972
ODTW 270 813.482 208 891.642
RUMAH MAKAN 513.261 581.042
JUMLAH (1+2) 1.502.241 1.653.147
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
18
2. Indikator
NO TATANAN SCORE NILAI
INDIKATOR KHUSUS
Kawasan Pariwisata Sehat
1 Tersedianya informasi obyek wisata di
tempat umum (hotel, bandara/pelabuhan,
dll)
a. Ada
b. Tidak ada
100 0
2 Adanya informasi sarana kesehatan untuk
wisatawan di lokasi
a. Ada
b. Tidak ada
100 0
3 Seluruh hotel laik sehat
a. Seluruhnya
b. Sebagian
c. Tidak ada
100 50 0
4 Seluruh restoran/ rumah makan laik sehat
a. Seluruhnya
b. Sebagian
c. Tidak ada
100 50 0
5 Meningkatnya jumlah wisatawan pertahun
a. Ya
b. Tidak
100 0
6 Wisatawan telah diasuransikan (bukti SK)
a. SK Bupati/Walikota
b. SK dalam proses
c. Tidak ada
100 50 0
7 Terjadi keracunan makanan pada
wisatawan 1 tahun terakhir
a. Tidak ada
b. Ada
100 0
8 Menurunnya kasus kecelakaan di obyek
wisata
a. Menurun
b. Sama dengan tahun sebelumnya
c. Meningkat
100 50 0
9 Transportasi tersedia ke daerah wisata
a. Tersedia, jumlah cukup
b. Tersedia, jumlah tidak cukup
c. Sulit/ tdk tersedia
100 50 0
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
19
10 Adanya tanggap darurat / balai keselamatan
di daerah wisata (bukti SOP)
a. Ada
b. Tidak ada
100 0
NO TATANAN SCORE NILAI
INDIKATOR KHUSUS
11 Tersedia fasilitas umum di setiap objek
wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS,
klinik/P3K, telekomunikasi, cindera mata,
dll)
a. Tersedia , lengkap dengan jumlah
cukup
b. Tersedia tidak lengkap dan jumlah tidak
cukup
c. Tidak tersedia
100 50 0
12 Adanya polisi pariwisata
a. Ada
b. Tidak ada
100 0
13 Adanya kelompok sadar wisata dilokasi
objek wisata
a. Ada SK dan kegiatan
b. Kegiatan tanpa SK
c. SK dalam proses tanpa kegiatan
d. Tidak ada
100 75 50 0
TOTAL
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
20
INDIKATOR PARIWISATA SEHAT
NO.
INDIKATOR KHUSUS KAWASAN PARIWISATA SEHAT
Berdasarkan Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes
NO. NAMA INDIKATOR DEFENISI OPERASIONAL SUMBER
DATA DIPEROLEH SCORE
A. INFORMASI WISATA & KESEHATAN
1. Adanya informasi objek 1. Apakah sudah ada bahan informasi (booklet,leaflet, brosur, papan informasi, dll) tentang objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada
Bahan informasi Objek dan Daya Tarik Wisata sangat penting untuk disebarluaskan kepada wisatawan, masyarakat sehingga Objek wisata dapat dikenal wiatawan dan masyarakat
Disbudpar Kabupaten/Kota
100 50
2. Apakah sudah ada Tourism Informasi Center (TIC) di wilayah kab./Kota ? a. Ada b. Tidak Ada
Tourism Informasi Center (TIC) sebagai tempat wisatawan mendapatkan informasi pariwisata di wilayahnya.
Disbudpar Kabupaten/Kota
100 50
2. Adanya informasi tentang kesehatan 3. Apakah di Objek dan Daya Tarik Wisata terdapat fasilitas dan tenaga kesehatan/medis beserta obat-obatannya a. Ada b. Tidak Ada
Kawasan pariwisata harus memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga paramedic beserta persediaan obat (kotak obat) untuk menangani pertolongan bila terjadi kecelakaan
Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota
100 50
B. SARANA PARIWISATA
3. Sertifikas layak hotel meningkat 4. Apakah hotel sudah memiliki sertifikasi kelayakan sesuai dengan klasifikasinya dan peraturan yang berlaku ? a. Sudah b. Belum
Klasifikasi hotel :
Hotel Bintang (Bintang 1,2,3,4, dan 5).
Hotel Melati
homestay
Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota
100 50
4. Sertifikat layak restoran meningkat 5. Apakah restoran sudah memiliki sertifikasikelayakan sesuai dengan klasifikasi dan peraturan yang berlaku? a. Sudah b. Belum
Klasifikasi Restoran :
Talam kencana
Talam selaka
Talam gangsa
Disbudpar, Dinkes Kabupaten / Kota
100 50
5. Tidak mencemari lingkungan 6. Apakah hotel sudah dilengkapi Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau pembuanganlimbah cair yang memenuhi syarat, seraty limbah padat/sampah, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya ? a. Sudah b. Belum
Hotel harus memiliki IPAl atau pembuangan limbah cair dari aktifitas Kitchen, retoran, laundry, bar dan aktifitas yang berpotensimencemari lingkungan), serta pengolahan limbah padat (pemisahan sampah padat dan sampah kering) sebagai persaratan dasar.
Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota
100 50
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
21
7. Apakah restoran sudah memiliki Grease Trap/bak penangkap lemak dan pengolahanlimbah cair dan limbah padat, agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya? a. Sudah b. belum
Restoran harus memiliki Grease Trap/bak penangkap lemak dan kemudian di buang ke instalasi pengolahan air limbah/IPAL atau pembuangan akhir limbah cair sebagai sarat pendirian restoran.
Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota
100 50
6. Terjaminnya kebersihan lingkungan 8. Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas hotel sudah dilakukan pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali ? a. Sudah b. belum
Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali khususnya unsure BOD, COD, TSS, Ph sampai mencapai nilai ambang batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam peraturan.
Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota
100 50
9. Apakah pembuangan limbah cair dari aktifitas restoran sudah dilakukan pemeriksaan ke laboratorium secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali ? a. Sudah b. belum
Hasil pembuangan limbah cair dari aktifitas haotel harus diperiksa ke laboratorium secara rutin 6 (enam) bulan sekali sampai mencapai nilai ambang batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam peraturan.
Disbudpar, Dinkes, BPLHD Kabupaten / Kota
100 50
10. Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang telah ditetapkan ? a. Ada b. Tidak Ada
Air bersih layak pakai dan layak minum terlebihdahulu harus diperiksa ke laboratorium sesuai peraturan yang telah ditetapkan dan merupakan salah satu persyaratan yang telah ditetapkan.
Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota
100 50
11. Apakah hotel sudah ada uji air bersih layak pakai dan layak minum ke laboratorium sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang telah ditetapkan ? c. Ada d. Tidak Ada
Air bersih layak pakai merupakan salah stu fasilitas dasar yang harus tersedia.
Disbudpar, Dinkes, Kabupaten / Kota
100 50
C. OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA
7. Peningkatan jumlah wisatawan 12. Apakah data jumlah kunjungan wisatawan ke Objek dan Daya Tarik Wisata tercatat dengan baik ? a. Ada b. Tidak Ada
Data jumlah kunjunganwisatawan ke Objek dan daya Tarik Wisata harus tercatat secara periodik.
Disbudpar Kabupaten/kota
100 50
D. PELAYANAN KESEHATAN
8. Terselenggaranya asuransi kesehatan bagi wisatawan
13. Apakah sudah tersedia layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan bagi wisatawan di Objek dan Daya tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada
Tersedianya layanan asuransi kesehatan dan kecelakaan wisatawan merupakan salah satu yang baik.
Disbudpar Kabupaten/kota Jasa raharja
100 50
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
22
9. Kesehatan petugas penjamah makanan di restoran memenuhi syarat
14. Apakah di hotel sudah ada food handler/penjamah makanan yang memiliki sertifikasi dari Dinas Kesehatan setempat ? a. Ada b. Tidak Ada
Setiap food handler memiliki skill da di cek kesehatannya 6 (enam) bulan sekalike Dinas Kesehatan, untuk menjamin memenuhi clean dan hygiene service
Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI
100 50
15. Apakah di restoran sudah ada food handler/penjamah makanan yang memiliki sertifikasi dari Dinas Kesehatan setempat ? c. Ada d. Tidak Ada
Setiap food handler memiliki skill da di cek kesehatannya 6 (enam) bulan sekalike Dinas Kesehatan, untuk menjamin memenuhi clean dan hygiene service
Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI
100 50
10. Tidak terjadi keracunan makanan 16. Apakah di hotel sudah memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman ? a. Ada b. Tidak ada
Hotel harus memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI
100 50
17. Apakah di Restoran sudah memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman ? c. Ada d. Tidak ada
Restoran harus memiliki SOP pengolahan dan penyajian makanan dan minuman sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota DPC PHRI
100 50
11. Penurunan kasus kecelakaan Objek Wisata 18. Apakah ada catatan (data) kecelakaan yang terjadi di Objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. TidakAda
Data kejadian yang terjadi di Objek dan DayaTarik Wisata harus tercatat, sebagai bahan evaluasi,setiap ODTW yang rawan bencana alam (pantai, gunung)harus tersedia early warning sytem, serta petugas penyelamat.
Disbudpar Kabupaten/kota Kepolisian, Pengelola ODTW
100 50
19. Apakah pengelola Objek dan daya Tarik Wisata sudah melakukan pengecekan secara rutin terhadap sarana dan prasarana yang ada untuk jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawqan yang berkunjung ? a. Sudah b. Belum
Adanya rasa tanggungjawab dari pengelola dalam upoaya menciptakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan dalam melakukan aktifitas wisata.
Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota Pengelola ODTW
100 50
20. Apakah Objek dan daya Tarik Wisata sudah tersedia rambu-rambu untuk mencegah kecelakaan ? a. Sudah b. Belum
Rambu-rambu mencegah kecelakaan haru tersedia di Objek dan Daya Tarik Wisata, sehingga pengunjung dapat menganyisipasi serta merasa aman dan nyaman dalam melakukan aktifitas wisata.
Disbudpar Kabupaten/kota
100 50
E. SARANA PENUNJANG
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
23
12. Adanya Sarana telekomunikasi 21. Apakah di Objek dan daya Tarik Wisata sudah tersedia sarana telekomonikasi seperti Telepon, fasilitas internet, dll ? a. Ada b. Belum
Kemudahan menggunakan sarana telekomunikasi yang dapat digunakan oleh wisatawan, yang merupakan salah satu fungsi pelayanan yang harus tersedia.
Disbudpar Dinkes Kabupaten/kota PT Telkom
100 50
13. Tersedianya sarana dasar (air bersih, jalan, limbah dan sampah)
22. Apakah Objek dan daya Tarik Wisata sudash memiliki prasarana minimal suatu destinasi pariwisata yang meliputi : Listrik,Air bersih, Saluran limbah, Telekomonikasi, Fasilitas kesehatan dan Fasilitas Keamanan ? a. Ada Listrik, Air bersih, Saluran limbah, Telekomonikasi, Fasilitas
kesehatan dan Fasilitas Keamanan b. Ada Listrik, Air bersih, Saluran limbah, dan salah stu
(Telekomonikasi/Fasilitas kesehatan/Fasilitas Keamanan) c. Ada listrik, Air Bersih dan Saliran Limbah
Persyratan yang mutlak disediakan di Objek dan Daya Tarik Wisata adalah tersediakan prasarana dasar, sarana pokok, pelengkap dan peninjang, serta aksesibilitas yang memadai.
Disparbud Kabupaten/Kota
100
75
50
14. Tersedianya sarana transportasi wisatwan yang memadai
23. Apakah sudah tersedia angkutan umum menuju Objek dan Daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada
Angkutan umum sangat dibutuhkan oleh wisatawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk menuju ke Objek dan daya Tarik Wisata
Disparbud Dishub Kabupaten/Kota
100 50
24. Apakah sudah tersdia transportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata ? a. Ada b. Tidak Ada
Trasportasi local di Objek dan daya Tarik Wisata di butuhkan oleh wisatawan
Disparbud Dishub Kabupaten/Kota
100 50
15. Tersedianya sarana tanggap darurat 25. Apakah sudah tersedianya “early warning sytem” di Objek dan daya Tarik Wisata yang rawan bencana (seperti Pantai, gunung dll) ? a. Ada b. Tidak Ada
Tersedianya sarana peringatan dini sangat dibutuhkan khususnya di Objek dan daya Tarik Wisatarawan bencana alams ebagai langkah antisipasi guna kselamatan wisatawan dan masyarakat sekitar
Disparbud Dinas perikanan dan kelautan Kabupaten/Kota
100 50
F. KEMASYARAKATAN
16. Penurunan kasus gangguan keamanan (kerusuhan, anak jalanan, asongan, criminal, dll)
26. Apakah masyarakat dikawasan pariwisata sudah mengenal program Sadar Wisata dan Sapta Pesona ? a. Sudah b. Belum
Program Sadar Wisata dan Sapta Pesona yaitu : Aman, Tertib, Bersih, sejuk Indah Ramah Tamah dan Kenangan merupakan tolak ukur dan indicator keberhasilan pembangunan danPengembangan pariwisata, sehingga terwujud keberlangsungan pariwisata di objek dan daya Tarik Wisata.
Disparbud Kabupaten/Kota
100 50
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
24
27. Apakah sudah terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Kompepar) atau masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) di sekitar Objek dan Daya Tarik Wisata ? a. Sudah b. Belum
Kelompok masyarakat yang sadar wisata sangat diperlukan dalam rangka mengajak masyarakat lainnya untuk memahami pariwisata dan sapta pesona, sehingga terwujud keberlangsungan pariwisata di Objek dan daya tarik wisata
Disparbud Kabupaten/Kota
100 50
28. Apakah pengelola Objek dan Daya Tarik Wisata sudah melakukan pembinaan terhadap masyarakat sekitar dalam rangka pemberdayaan masyarakat ? a. Sudah b. Belum
Pembinaan terhadap masyarakat sekitar Objek dan Daya tarik Wisata oleh pemgelola antara lain :
Menyediakan fasilitas berdagang
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menampilkan keseniaan daerah.
Dan lain-lain.
Disparbud Kabupaten/Kota dan masyarakat
100 50
17. Peningkatan pendapatan masyarakat 29. Apakah para pedagang di Objek dan Daya tarik Wisata merasakan adanya penambahan pendapat ? a. Ada b. Tidak Ada
Adanya upaya pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar Objek dan Daya tarik Wisata
Disparbud Kabupaten/Kota dan masyarakat
100 50
30. Apakah masyarakat sekitar Objek dan daya Tarik Wisata melakukan inovasi denagan munculnya pendapatan ? a. Ada b. Tidak Ada
Adanya upaya pemberdayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi di sekitar Objek dan daya Tarik Wisata.
Disparbud Kabupaten/Kota
100 50
31. Apakah sudah ada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri bidang pariwisata di Objek dan daya Tarik Wisata dalam meningkatkan keempatan kerja, usaha dan pendapatan masyarakat sekitarnya ? a. Ada b. Tidak Ada
Merupakan salah satu langkah strategis dalam rangka menciptakan, meningkatkan lapangan kerja lapangan usaha dan kesejahtraan masyarakat di Objek dan Daya Tarik Wisata
Disparbud Kabupaten/Kota
100 50
18. Terselenggaranya pendidikan/ latian/ kursus bagi masyarakat pemandu priwisata/pramuwisata
32. Apakah sudah ada SDM di Objek Wisata yang mengikuti pelatihan peningkatan sumber daya manusia pariwisata di bidang pemandu wisata/pramuwisata ? a. Ada b. Tidak ada
Tersedianya SDM di Objek yang telah mengikuti pelatihan pramuwisata atau memiliki sertifikat pramuwisata.
Disparbud Kabupaten/Kota
100 50
33. Apakah Disparbud Kab./Kota setempat sudah menyelenggarakan pelatihan peningkatan sumberdaya manusia pariwisata di bidang pemandu wisata/ pramuwisata bagi SDM di Objek Wisata ? a. Sudah b. Belum
Terselenggaranya pelatihan Pemandu pariwisata oleh Disparbud Kabupaten/Kota setempat dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM pariwisata bidang serta pelayanan kepada wisatawan.
Disparbud Kabupaten/Kota
100 50
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
25
c. Matrik Kegiatan indikatif Kab.Kuningan Sehat Tahun 2013
NO TATANAN
/KAWASAN
DINAS / KANTOR / INTANSI / LEMBAGA
PELAKSANA PROGRAM / KEGIATAN
SUMBER DANA (Rp.1X1000) LOKASI KEGIATAN
DAN SASARAN
KAB PROV PUSAT LOKASI
KEGIATAN SASARAN
3. PARIWISATA SEHAT
DISPARBUD (PJ) Pendukung : 1. BPLHD 2. Dinkes 3. DTRCK 4. Bappeda 5. POLRES Kuningan 6. Tp Kab. Sehat 7. Forum Kab. Sehat 8. Kelompok Masy.
Pembinaan Hygiene dan Sanitasi (Pengendalian Kesehatan Makanan dan Minuman di RM dan Hotel,Kesehatan Lingkungan ODTW,Koordinasi Sertifikasi Laik Sehat Hotel
Penyediaan sarana dan Prasarana Pariwisata (Pamong,Polisi,dan Pemandu Wisata,Data Kepariwisataan,KOMPEPAR,Sarana Promosi dan Informasi Pariwisata,Renovasi Sarpras ODTW)
1. Pemeliharaan Objek Wisata 100.000 500.000 Cigugur, Cilimus Darma
Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
2. Penataan wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang
100.000 Desa Kertawirama Nusaherang
Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
3. Penataan Objek dan Daya Tarik Wisata air panas Ciangir Kecamatan Cibingbin
200.000 Cibingbin Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
4. Penataan Objek wisata Balong Kagungan Kecamatan Kramatmulya
300.000 Kramatmulya Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
5. Penataan Objek wisata Gunung Siang Kecamatan Pancalang
300.000 Pancalang Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
6. Penataan Kolam Pemancingan Kawahmanuk Kecamatan Darma
500.000 Desa Kawahmanuk Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
7. Penataan objek wisata dan bumi perkemahan Situ Wulukut Kertayuga Nusaherang
500.000 Desa Kertayuga Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
8. Penataan objek wisata Curug Bangkong desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang
100.000 Desa Kertawirama Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
9. Pembangunan air panas Ciangir Cibingbin 300.000 Cibingbin Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
10.Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata minat khusus Desa Wisata, Kampung budaya, dan Kampung seni
150.000 5.000.000 Cipari Kec Cigugur Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
11. Kegiatan penataan ODTW air panas Subang 500.000 500.000 Subang Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
12. Kegiatan penataan ODTW air panas Ciniru 500.000 Ciniru Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
26
13. Kegiatan Pembangunan Agro / Buper Sukageri Cisantana
1.500.000 Cisantana Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
14. Pengadaan sarana promosi dan informasi pariwisata 100.000
Tersebar Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
15. Pameran tingkat local, regional, dan nasional 200.000 Tersebar Memperkenalkan Pariwisata Kng
16. Penyusunan profil kepariwisataan 100.000 Tersebar Memperkenalkan Pariwisata Kng
17. Pameran tingkat regional dan nasional 350.000 Tersebar Memperkenalkan Pariwisata Kng
18. Pengadaan alat kesenian 100.000 Kuningan Meningkatnya pagelaran seni
19. Bantek dan DED KRK Kecamatan Pasawahan
500.000 Pasawahan Peningkatan kualitas dan kuantitas KRK
20. Revitalisasi Kawasan Wisata Bersejarah Linggarjati, Kebun Raya Kuningan dan Wisata Alam
500.000 1.500.000 11.000.000 Cilimus, Darma, cigugur, Pancalang, Pasawahan
Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
21. Penyusunan Rencana Kawasan tertentu untuk dijadikan Objek wisata/ Kawasan Agrowisata dan Agropolitan
300.000 Kkab. Kiningan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
22. Pemagaran kantor DISPARBUD 125.000 Cilowa Terjagannya keamanan kantor
23. Penataan Objek Wisata Pemandian Cibulan 5.000.000 Cibulan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
24. Pembangunan Gedung Sasana Budaya (Kec. Kuningan)
400.000 Kec. Kuningan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
25. Pengembangan Objek Wisata Unggulan (Kec. Cilimus, Jalaksana, Darma, Cigugur)
4.750.000 Kec. Cilimus, Jalaksana, Darma, Cigugur)
Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
26. Penataan Objek wisata/tempat rekresi(objek wisata Cilengkrang, Paniis, dan Curug Bangkong)
Kramatmulya, Paniis nusaherang
Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
27. Pengelolaan Peningkatan Kepurbakalaan (Kec. Cigugur)
1.750.000 Cigugur Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
28. Pembangunan Taman ke Hati 200.000 Kab. Kuningan Meningkatkan jumlah Kunjungan / PAD
Manajemen Pariwisata (Kerjasama Optimalisasi Pemanfaatan ODTW dan Pengembangan Potensi Wisata)
1. Peningkatan kualitas SDM kepariwisataan 150.000 Tersebar Meningkatnya pelayanan pariwisata
2. Penguatan integrasi objek wisata unggulan daerah 100.000 Tersebar Terjalinya Kerjasama antar Objek
3. Pemberdayaan masyarakat sekitar ODTW 200.000 Tersebar Meningkatnya pendapatan perkapita
4. Pasanggiri Mojang dan Jajaka 100.000 Kuninagn Bandung Terpilihnya MOKA Kuningan
5. Apreasi seni tradisional masyarakat Kuningan / sapton dan panahan
100.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi
6. Pekan seni dan budaya daerah (helaran dan pentas seni)
100.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi
7. Pasanggiri seni budaya 150.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
27
8. Workshop pengemasan seni 100.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi
9. Apreasi seni tingkat lokal, regional dan nasional 150.000 Kuningan, Bandung Terlestarinya seni tradisi
10.Pekan seni dan budaya daerah (helaran dan Pentas seni) 250.000
Tersebar Terlestarinya seni tradisi
11. Revitalisasi seni budaya daerah yang hampir punah 200.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi
12. Unjuk karya dan prestasi seni budaya daerah perbatasan Kabupaten Kuningan
500.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi
13. Festival kaulinan budak lembur 150.000 Tersebar Terlestarinya seni tradisi
14. Festival Gedung Linggarjati 500.000 500.00 Cilimus Terlestarinya seni tradisi
15. Penelusuran Sejarah Kuningan 100.000 Tersebar Terlestarinya sejarah Kuningan
16. Penelusuran sejarah desa-desa di Kabupaten Kuningan
100.000 Tersebar Terlestarinya sejarah Kuningan
17. Penelitian sejarah seni tradisi Kabupaten Kuningan 100.000 Tersebar Terlestarinya sejarah Kuningan
18. Penerbitan pedoman pola kerja sama terpadu dan berkesinambungan di bidang Pariwisata bagi seluruh SKPD
250.000 Tersebar Terjalinnya klerjasama antar SKPD
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Kuningan
Tim Pembina Kabupaten Sehat Tatanan Kawasan Pariwisata Sehat
28
Rencana Aksi
1. Identifikasi keadaan awal dan petunjuk kerja Tim Pembina Kab.Sehat 2. Analisis hasil identifikasi dan alternatif pemecahan masalah.
3. Penentuan lokasi prioritas tatanan pariwisata sehat. 4. Menyusun rencana kerja kegiatan. 5. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tanggung tatanan. 6. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan. 7. Pembinaan dan tindak lanjut.
NO. KEGIATAN TUJUAN LOKASI SASARAN WAKTU
1. Pertemuan Tim Pembina dan Forum Kab.Sehat
Adanya persamaan persepsi dalam pengembangan tatanan kawasahan Kab.sehat.
Bappeda - Anggota TP Kab.Sehat
- Anggota Forum
Peb 2013
2. Pertemuan Anggota Tim Pembina
Diseminasi informasi kegiatan kab.sehat yang ada di masing-masing SKPD
Sekretariat Kab. Sehat
Anggota Tim Pembina
April 2013
3. Pertemuan Lintas Sektor
Pembahasan tentang hasil cakupan kegiatan di masing-masing SKPD yg menunjang program Kab. Sehat.
Bappeda SKPD terkait Maret 2013
4. Pembinaan di 9 tatanan Kab. Sehat
Adanya kegiatan Kab. Sehat yang terarah
9 tatanan yg dibina
9 tatanan yang dibina
Mei - Des 2013
5. Pertemuan Evaluasi Perkembangan Kab. Sehat
- Diketahuinya perkembangan Kab.Sehat
- Tersusunnya rencana kegiatan tahun 2013
Aula Dinkes - Penanggung Tatanan
- Sektor Penunjang
- Kecamatan - Forum
Kab.Sehat