Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
-
Upload
muhammad-ardiansyah -
Category
Documents
-
view
153 -
download
0
Transcript of Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
1/55
1
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
2/55
Salah satu faktor penyebab kegagalan dalam budidaya udang ditambak adalah karena serangan penyakit.
Serangan penyakit yang paling berbahaya dan banyakmenimbulkan kerugian bagi petambak adalahkarena serangan virus (WSSV, TSV, YHD, IMNV, IHHNV).
Hingga saat ini penyakit masih dianggap sebagai penyebab
kegagalan terbesar dalam budidaya udang di tambak. Serangan penyakit baru pada udang yang banyak menimbulkan
kerugian bagi petambak di Indonesia antara lain: < Th 1990 : penyakit bakterial (insang merah, kunang-
kunang) Th 1989 : serangan MBV (Monodon Baculovirus), kunang-
kunang Th 1994 : serangan WSSV, Th 2003 : serangan TSV,
Th 2006 : serangan IMNV, Mati Pelan-pelan 2
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
3/55
Penyebab kegagalan di tambak secaraumum disebabkan oleh:
a) Serangan penyakit
b) Penurunan kualitas lingkungan
c) Kualitas benur
d) Manajemen budidaya yang tidak tepat
Keberhasilan dalam budidaya udang sangat tergantungpada 5 faktor yaitu :
1. Daya dukung tambak dan lingkungannya
2. Kualitas benur yang ditebar
3. Manajemen dasar tambak dan kualitas air
4. Kualitas pakan dan manajemen pakan
5. Manajemen kesehatan udang dan pengendalian hama
penyakit 3
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
4/55
INTERAKSI 3 FAKTOR YANGDAPAT MENIMBULKANTERJADINYA PENYAKIT
stress
infeksi blooming
WABAH
PATOGEN
4
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
5/55
P E N Y A K I T
NON INFEKSIUS INFEKSIUS
KUALITAS AIR(DO, pH, suhu)
POLUTAN
(NO2, NH3) STRESS NUTRISI
(Vit A dan B)
BAKTERI
PARASIT
JAMUR
VIRUS
5
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
6/55
TANDA IKAN TERSERANG PENYAKIT
behaviour
Nafsu makan turun
Lemah
Berenang di dasar /
permukaan Menggosokkan
badan
eksternal
Warna tubuh
Luka
Popeye / exopthalmia
Geripis sirip Hemoragik / ulcer
Insang pucat /perdarahan
Ekses lendir
Pembengkakan perut
internal
Pembengkakanorgan dalam (hati,limpa, ginjal)
Terdapat cairantubuh
6
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
7/55
II . POKOK PERMASALAHAN BUDIDAYA UDANG YANG
BERKAITAN DENGAN MUNCULNYA PENYAKIT
1. PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TIDAK SEMPURNA PEMILIHAN LOKASI YANG TIDAK TEPAT PERSIAPAN TAMBAK YANG TIDAK KOMPREHENSIF
- TANAH
- AIR
PEMILIHAN BENIH YANG TIDAK PROPESIONAL
PROSES PEMELIHARAAN YANG TIDAK KONTINYU
MONITORING KESEHATAN UDANG TIDAK DILAKUKAN
7
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
8/55
2. PENGGUNAAN SARANA PRODUKSI YANG TIDAK
STANDAR
INDUK UDANG YANG TIDAK TERJAMIN
KESEHATANNYA
PRODUKSI BENIH YANG TIDAK SEHAT
GELONDONGAN TIDAK STANDAR
PAKAN/OBAT-OBATAN YANG BELUM TERUJI
8
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
9/55
3. PERILAKU SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
LAMBAT MENERIMA INOVASI/TIDAK MUDAH
BERUBAH
KURANG INFORMASI/KOORDINASI
KOMPETENSI MASIH RENDAH
9
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
10/5510
4. DUKUNGAN FASILITAS/INFRA STRUKTURPENANGANAN PENYAKIT UDANG MASIHKURANG
LABORATORIUM KESEHATAN IKAN MASIHKURANG ( PCR ,KUALITAS AIR, PLANKTON,TANAH/NUTRISI, HISTOLOGI,MIKROBIOLOGI)
PUSTU KESEHATAN IKAN DI SENTRAPRODUKSI BELUM ADA
SISTEM KOMUNIKASI YANG BELUM LANCAR
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
11/55
1. Penyakit Non-patogen
Disebabkan oleh faktor lingkungan
Suhu, (cuaca), plankton dan kualitas air lainnya (pH, zatberacun, kelarutan gas)
Keracunan oleh biotoxin dari plankton (Bluegreen algaedan atau dinoflagellata).
Disebabkan oleh nutrisi
Kekurangan nutrisi (vitamin, mineral, as lemak tak jenuh,dll)
Gejala keracunan pakan.
11
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
12/55
Soft shell syndrome
Penyebab :
Kualitas air : goncangan salinitas tinggi, goncangan pHtinggi, alkalinitas rendah, kandungan fosfat rendah, dasartambak terlalu kotor, polusi.
Kualitas pakan (kekurangan nutrisi tertentu)
Penanganan :
Perbaiki kualitas air (ganti air, probiotik, dolomite, SP-36)
Pembersihan dasar dengan sifon, pemberian zeolite dan
probiotik)
12
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
13/55
Insang hitam (black gill disease)
Penyebab :
Kotoran, bahan organik (lumpur) yang melekat padainsang.
Dasar tambak kotor, setting aerator tidak tepat.
Kualit air yang tidak stabil (sering terjadi kematianplankton)
Penanganan :
Ganti air secukupnya
Berikan probiotik
Perbaiki setting kincir
Kurangi pakan
13
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
14/55
Red disease
Udang berwarna kemerahan, kaki dan
ekor kemerahan, insang kemerahan. Penyebab :
Kualitas air yang kurang baik (DO rendah, NH3, NO2-, Fe),
bahan organik terlalu tinggi,
Kualitas pakan kurang baik (terlalu lama, berjamur)
Penanganan :
Berikan pakan berkualitas baik (baru)
Perbaiki kualitas air
14
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
15/55
Kram (cramped tail disease)
Udang kram saat anco diangkat atau udang dijala,
udang mudah stress
Penyebab :
Goncangan suhu / salinitas tinggi
Perbedaan suhu (kualitas air antara dasar dan permukaantinggi)
Kekurangan mineral tertentu.
Penanganan : Operasikan kincir siang dan malam hari
Berikan vitamin (terutama vit C dan B)
Berikan mineral melalui pakan.
15
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
16/55
Emboli (Gas bubble disease) Karena kelarutan gas dalam air lewat jenuh baik gas
Nitrogen atau Oksigen
Bila karena Oksigen tidak menimbulkan kematian,tetapi bila karena N2, dapat menyebabkankematian.
16
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
17/55
Bercak hitam pada kulit
Ada bercak hitam pada permukaan kulit, bekas luka
Penyebab : Udang sering lompat (tumburan) karena terlalu
padat, kualitas air kurang baik, suspensi tanah
Infeksi bakteri.
Penanganan :
Perbaiki kualitas air
Hidupkan kincir siang-malam
Kurangi kepadatan
Lapisi tambak dengan plastik/HDPE, atau disemen
17
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
18/55
Toksin Sumber pencemaran dari lingkungan : pestisida,
herbisida, insektisida, logam berat, Dari pakan : aflatoksin (dari pakan rusak atau
kedaluwarsa)
Biotoxin : dari algae (blue green algae dandinoflagellata).
18
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
19/55
Udang pucat (putih keruh), kebiruan
Udang putih polos, pucat atau kebiruan
Penyebab :
Suspensi tanah tinggi
Kurang oksigen
Penanganan : Lapisi tambak dengan semen atau plastik HDPE atau pasir
Kurangi padat penebaran.
19
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
20/55
2. Penyakit patogen
Bersifat parasit dan terdiri atas 4 kelompok :
Penyakit viral
Penyakit bakterial
Penyakit jamur
Penyakit parasitik Karakteristik penyakit infeksi pada udang/ikan
Udang/ikan merupakan hewan air yang selalubersentuhan dengan lingkungan perairan sehingga
mudah terinfeksi patogen melalui air.
Pada budidaya udang/ikan, air tidak hanya sebagaitempat hidup ikan tetapi juga sebagai perantara bagipatogen.
20
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
21/55Epistylis sp 21
PENYAKIT PARASIT
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
22/55Zoothamnium sp 22
PENYAKIT PARASIT
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
23/55
23
KoloniZoothamnium sp
PENYAKIT PARASIT
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
24/55KoloniEpistylis sp 24
PENYAKIT PARASIT
PENYAKIT PARASIT
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
25/55Vorticella sp 25
PENYAKIT PARASIT
PENYAKIT PARASIT
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
26/55
Acineta sp26
PENYAKIT PARASIT
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
27/55
Parasite Epikomensal
Agen: Zoothamnium sp., Vorticella sp.,Acinetasp., Epistylis sp.
Muncul bila bahan organik tinggi
Efek: mengganggu pergerakan, pertumbuhanlambat, mudah terinfeksi patogen lain
Pencegahan: menghilangkan detritus organik,
formalin 50 100 ppm
27
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
28/55
PENYAKIT BAKTERI
Yang termasuk penyakit bakteri
Vibriosis: disebabkan oleh Vibrio spp
Efek pada udang: nekrosis, luka jaringan,kelainan bentuk, pertumbuhan lambat
Bakteri menyala: Vibrio harveyi
V. alginolyticus dominan pada hatchery dan
tambak di Sul-sel
Pencegahan: Disinfeksi air, filtrasi, treatmen air
yang akan digunakan, UV, ozone.
28
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
29/55
Vibriosis pada udang
29
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
30/55
2. Penyakit Microsporidia
Disebut penyakit udang kapas (cotton shrimp disease)
Agen:Ameson (Nosema) nelsoni, Thelohania sp.,Pleistophora sp., Microsporidium sp.
Menginfeksi otot, jantung, gonad, insang,hepatopankreas
Jaringan terinfeksi memutih
Pencegahan: mengisolasi dan memusnahkan udangterinfeksi, hindari kontak induk terinfeksi dengananaknya, disinfeksi kolam dengan chlorine atau iodine.
30
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
31/55
Infeksi Microsporidia
31
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
32/55
PENYAKIT JAMUR
Yang termasuk Penyakit Jamur
Agen: Fusarium solani
Menyerang bagian insang Diagnosis dengan melihat hypa pada insang
Pencegahan: menghilangkan sumber
konidiospore, memusnahkan udangterinfeksi
32
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
33/55
Infeksi Fusarium sp
33
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
34/55
Larval Mycosis
Agen: Lagenedium sp., Sirolpidium sp.
Menginfeksi larva terutama: protozoe danmysis
Diagnosis dengan melihat hypa dan sporapada tubuh larva
Pencegahan: disinfeksi bak, peralatan dan air
masuk Obat: Treflan, formali, detergen
34
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
35/55
SporaLagenedium sp
35
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
36/55
Penyakit Bakteri Filamen
Agen Leucothrix mucor, Thiothrixsp., Flexibactersp., Cytophaga sp., atau Flavobacterium sp.
Umum ditemukan pada larva, peneneran dan
pematangan induk Tanda-tanda: perubahan warna pada insang
menjadi pucat, pertumbuhan dan selera makanrendah, molting terganggu, hemoraghi
Muncul bila bahan organik tinggi Bahan kimia seperti copper bisa mengatasi
penyakit ini
36
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
37/55
Infeksi Bakteri Filamen
37
Penyakit Viral pada Udang
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
38/55
Penyakit Viral pada Udang
IHHNV (Infectious Hypodermal and Hematopoietic Necrosis Virus)
TSV (Taura Syndrome Virus)
WSSV (White Spot Syndrome virus)
YHV (Yellow Head Virus)
HPV (Hepatopancreatic Parvovirus)
MBV (Monodon Baculovirus)
IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus)
PvNV / Nodavirus (Penaeus vannamei Nodavirus)
BMN (Baculoviral Midgut gland necrosis)
LPV (Lymphoidal Parvo-like Virus)
LOVV (Lymphoid Organ Vaccuolization Virus)
LOSV (Lymphoid Organ Spheroid Virus) REO (REO III dan REO IV)
RPS (Rhabdovirus of Penaid Shrimp)
MoV (Moyrillyan Virus)
BP (Baculovirus Penaid)
IRDO (Shrimp Iridovirus) 38
Penyakit IHHNV (Infectious Hypodermal
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
39/55
Penyakit IHHNV (Infectious Hypodermal
and Hematopoietic Necrosis Virus)
Virus menyebabkan pertumbuhan terhambat,sehingga terjadi perbedaan ukuran yang nyata dalamsatu populasi Serangan bisa mencapai > 30%populasi). Multi infeksi dengan virus jenis lain. Banyak
terjadi pada tambak yang menggunakan benur nonSPF (induk lokal) Inang: Penaeus stylirostris, P.vannamei,P. occidentalis, P. californiensis, P.
monodon, P. semisulcatus, and P. japonicus.
39
TSV (Taura Syndrome Virus)
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
40/55
TSV (Taura Syndrome Virus) Penyebab : virus taura (TSV) Inang : P.monodon,
Fa.aztecus, Fa.duoderum, Fe.merguiensis,L.setiferus,L.stylirostris, L.vannameiMerupakanpenyakit import (dari negara asal udangvaname Ujung ekor berwarna merah (warna ganda),
disertai dengan adanya bercak hitam pada kulit,kulit lembek (lunak/keropos) Disertai kematiansecara bertahap atau massal.
40
Perlakuan Bila sudah terdeteksi TSV
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
41/55
Perlakuan Bila sudah terdeteksi TSV
Umumnya penyakit viral tidak ada obatnya Hanya bisadicegah/diperlakukan dengan cara :
Hindari stress,
Jangan lakukan ganti air (sirkulasi),
Gunakan probiotik untuk memperbaiki kualitas air.
Kurangi pakan hingga 50%, Berikan mineral, dolomite untuk mempercepat
pengerasan kulit,
Berikan vitamin dan imunostimulan.
Udang dalam proses penyembuhan akan tampakbercak hitam, dan akan hilang setelah beberapa kalimoulting.
Bila sembuh bersifat carrier. 41
WSSV (White Spots Syndrome Virus)
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
42/55
WSSV (White Spots Syndrome Virus)Organ sasaran: midgut, jaringanectodermal Inang : Crustacea secara umum(bangsa udang dan kepiting).
Tanda-tanda klinis : Diawali dengan nafsu makan yang tinggi
(saat awal menyerang th 1994), selanjutnyatidak mau makan.
Terdapat udang yang minggir ke pematang
Ada kematian di dasar, dalam waktu 3 - 7 hariudang habis
Terdapat bintik-bintik putih di carapace. Agen: White spot syndrome virus Menyerang larva, namun gejala penyakit
tidak nampak Masalah muncul di tambak 2 bulan setelah
pemeliharaan Pencegahan: induk bebas wssv dengan PCR,
pencucian telur dengan bahan antivirus
42
GEJALA SERANGAN WSSV
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
43/55
GEJALA SERANGAN WSSV
- UDANG BERENANG TANPA KESEIMBANGAN DI
PINGGIR PEMATANG
- PERTUMBUHAN TIDAK TERKONTROL(TERLALU CEPAT)
- TERDAPAT BINTIK PUTIH PADA KEPALA DAN
KARAPAKS
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
44/55
M Kp S Kn
M : Marker
KP: Kontrol Positif
S : Sampel yang positif tersinfeksi WSSV
KN: Kontrol Negatif
Bintik putih pada
udang (WSSV)
BP (Baculovirus Penaid)
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
45/55
BP (Baculovirus Penaid)
Organ yang diserang hepatopancreas Inang : P.duorarum, P. aztecus, Trachypeanaeus similis,P.marginatus,P. vannamei, P. penicillatus, P.schmitti, P. paulensis, P. subtilis dan P.setiferus Sangat mematikan terutama pada tingkat
hatchery Sedangkan pada pembesaran bersifatsubacute atau chronis. Udang yang terserang nafsumakannya turun dan pertumbuhannya lambat.
45
MBV (Monodon Baculovirus)
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
46/55
MBV (Monodon Baculovirus)
Awalnya, tahun 1988-1990merupakan penyakit yang
sangat mematikan untuk udangwindu. Selanjutnya,menyebabkan pertumbuhanudang lambat. Organ yangdiserang adalah hepatopancreas.Hepatopancreas pucat,menyusut, memadat.
Agen: monodon baculovirus
Terdapat badan inklusi padahepatopankreas
Momok pada era 80-an
Kematian mencapai 90%
Menyebabkan pertumbuhanlambat di tambak 46
YHD (Yellow Head Disease)
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
47/55
YHD (Yellow Head Disease)
Penyebab : Virus Yellow Head (YHV) Inang
definitif: P. monodon; Palaemonstyliferus danAcetes (kerier); P.merguiensis dan Metapenaeus ensis, P. vannamei, P.
setiferus, P. aztecus, , dan P.duodarum(experimental) Organ sasaran: lymphoidorgan, hemolimph Tanda-tanda klinis : Bagiankepala berwarna kuning, hepatopancreas kuning,
usus kosong / tidak makan dan disertai kematianmasal. Dalam 3 hari kematian mencapai 100%.
47
Penyakit Infectious Myonecrosis Virus
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
48/55
Penyakit Infectious Myonecrosis Virus
(IMNV)
Ditemukan di Brazil 2002 Gejala klinis: daging berwarna putih opaque
bagian ekor disertai warna kemerahan udang rebus
Kematian akut 40-60%
Wabah terjadi:
stress fisik (panen)
stress lingkungan (suhu, salinitas)
Diagnosa: gejala klinis, histologi & RT-PCR
48
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
49/55
Penyebaran penyakit di Indonesia:
Terdeteksi di Indonesia ( Situbondo, Jawa Timur) akhir Mei2006
Penyakit menyerang pada udang besar berumur 60
80 hari Kematian awal 7 15 ekor / hari
Kepadatan tebar 130-170 ekor/m2
Semua sampel tambak yang diambil tanpa tandon
Sebagian besar tambak yang diambil sampelnya panen awalyaitu pada sekitar 90 hari dengan produksi 5,5 6,5ton/petak dengan size 80 86
49
Pencegahan / Penanganan Kasus Mio
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
50/55
Pencegahan / Penanganan Kasus Mio
Yang harus diperhatikan :
Biasanya nafsu makan tetap tinggi, ada kematian secarabertahap. Pakan di anco selalu habis. Tetapi lama-lamacenderung turun/lambat karena ada pengurangan populasi.
Penanganan :
Bangkai udang harus diambil / dibersihkan tiap hari daridalam tambak. Bangkai dikubur atau dibakar.
Turunkan pakan hingga 30 40% dari keadaan normalhingga kematian tidak ada (sedikit).
Berikan vitamin C dan imunostimulan secara terus menerushingga kondisi udand normal (tidak ada kematian)
Kembalikan konsumsi pakan setelah kematian berhenti.
Jaga / perbaiki kualitas air, hindari pergantian air secara
drastis. 50
Pemicu kasus Myo
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
51/55
Pemicu kasus Myo
Myo sering kali tidak terdeteksi ketika
masih benur. Hingga saat ini, belum pernahditemukan sample benur positif Myo
(keterangan dari para pemeriksa / lab).
51
Pen akit HPV
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
52/55
Penyakit HPV
Agen: Hepatopankreas parvo
virus Badan inklusi pada
hepatopankreas, berwarna biru
Menyerang bersama MBV
Nekrosis pada hepatpankreas,
pertumbuhan lambat, nafsu
makan tidak ada, banyak
epikomensal pada udang Kematian mencapai 100% dalam
waktu 4-8 minggu
52
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
53/55
LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN PENYAKIT PADA UDANG
PENGAWASAN KESEHATAN UDANG
53
Monitoring udang sakit/sehat (anco)
Deteksi penyakit secara berkala (laboratorium )
Isolasi / pemusnahan udang yang terkena penyakit berat
Ukur parameter kualitas air secara berkala
Penerapan bio security
PENUTUP
-
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
54/55
54
PENUTUP
Monitoring perkembangan kesehatan udang padabudidaya melalui deteksi/pemeriksaan
laboratorium, merupakan tindakan akurat, cepatdan sensitif, hubungi UPTD Pembinaan Kesehatan
Ikan dan Sertifikasi Sarana Perikanan PangkepCall Center :
Tlpn. (0410) 2312772Fax. (0410) 2312771
Hp. 081241783100 ( Ir. Hafid Malewa )E mail : [email protected]
(SIAP MEMBERIKAN PELAYANAN)
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/16/2019 Presentation Workshop Kabupaten Wajo 2013
55/55
TERIMA KASIH