KA323-022026-820-13_2

16
Sistem Akuntansi Persediaan

description

sdaDadDAdsadsdfsfdsafdfsdafsdfsdafsda

Transcript of KA323-022026-820-13_2

Page 1: KA323-022026-820-13_2

Sistem Akuntansi Persediaan

Page 2: KA323-022026-820-13_2

Jenis persediaan (inventory) dalam perusahaan industri

Persediaan bahan baku Persediaan barang dalam proses Persediaan barang jadi Persediaan bahan penolong Persediaan suku cadang Persediaan bahan bakar

Page 3: KA323-022026-820-13_2

Dalam perusahaan dagang persediaan hanya ada satu yaitu: “Persediaan Barang Dagangan”

Page 4: KA323-022026-820-13_2

Metode Pencatatan Persediaan

Perpetual Inventory System, dalam hal ini pencatatan atas transaksi persediaan dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap pemasukan maupun pengeluaran.

Physical Inventory System, Pencatatan transaksi persediaan hanya untuk pembelian. Pemakaian bahan tidak dicatat, pada akhir periode diadakan inventarisasi fisik untuk mengetahui sisa persediaan. Selisihnya sebagai pemakaian atau pengeluaran.

Page 5: KA323-022026-820-13_2

Metode Penilaian Persediaan

Metode at Cost Metode harga terendah antara harga pasar

dan harga pokok. Metode taksiran.

Page 6: KA323-022026-820-13_2

Formulir-Formulir Yang Digunakan

Kartu Gudang Kartu Persediaan kantor Bon Permintaan Bahan Baku

Page 7: KA323-022026-820-13_2

Sistem Pengendalian Intern Persediaan

1. Perlu diadakan pemisahan fungsi, antara: Yang menyimpan barang digudang Yang mencatat persediaan Yang memberi otorisasi, masuk dan keluarnya

persediaan, yaitu: bagian pembelian atau penjualan atau bagian produksi

Yang menerima dan mengecek pada waktu datangnya persediaan

Page 8: KA323-022026-820-13_2

.

2. Bagi perusahaan dagang atau TOSERBA, dll dapat diciptakan adanya Imprest System.

3. Perlu diadakan inventarisasi secara fisik dan periodik mengenai persediaan yg dilakukan oleh bagian Pengawas Intern

4. Untuk menjamin keselamatan dari kemungkinan barang rusak, hilang atau kebakaran sebaiknya barang diasuransikan.

5. Perlu ditetapkan batas persediaan minimum maupun maksimum untuk mengendalikan agar barang tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak.

6. Juru gudang harus dibebani dengan kewajiban untuk mengamankan persediaan berikut pencatatannya.

7. Dan lain-lain.

Page 9: KA323-022026-820-13_2

Pengendalian Persediaan (inventory control)adalah semua metode, tindakan dan pencatatannya yang dilaksanakan untuk mengamankan persediaan sejak proses mendatangkannya, menerimanya, menyimpannya dan mengeluarkannya baik secara fisik maupun kualitas.

Page 10: KA323-022026-820-13_2

Peranan pengendalian persediaan terletak pada besarnya jumlah persediaan yang akan dipesan dan kapan pemesanan akan dilakukan, dengan memperhatikan “persediaan minimum”

Page 11: KA323-022026-820-13_2

“Persediaan minimum / persediaan besi (safety stock) adalah persediaan yang selalu harus tersedia untuk menjaga kemungkinan terjadinya kesulitan mendapatkan persediaan tersebut pada suatu saat”

Page 12: KA323-022026-820-13_2

Economic Order Quantity (jumlah pemesanan yang ekonomis)merupakan jumlah besarnya pesanan yang secara ekonomis menguntungkan atau jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal.

Page 13: KA323-022026-820-13_2

Rumus EOQ 2 x R x S

EOQ = P x I

R = Jumlah dalam unit yg dibutuhkan selama satu periode tertentu.S = Biaya pesanan setiap kali pesanan.P = Harga pembelian per unit yang dibayar.I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang dinyatakan dalam persentase dari nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan.

Page 14: KA323-022026-820-13_2

Contoh: Biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang (carrying cost) adalah 40 % dari nilai average inventory. Biaya pemesanan adalah Rp 15 setiap kali pesanan. Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun sebanyak 1.200 unit dengan harga Rp 1 per unitnya.

Page 15: KA323-022026-820-13_2

“Reorder point” adalah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi sehingga kedatangan atau penerimaan material itu tepat pada waktunya.Rumusnya adalah dengan penggunaan selama lead time (jk waktu pesanan dilaksanakan sampai barang itu diterima) dan ditambah penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock.

Page 16: KA323-022026-820-13_2

Contoh :Pemakaian tiap minggu bahan baku rata-rata 100 unit. Safety stock 80 unit. Lead time 2 minggu.

Reorder Point = 2 (100 unit) + 80 unit = 280 unit

sehingga pesanan akan dilaksanakan pada saat bahan baku tersebut mencapai titik 280 unit .