KA ANDAL

32
DOKUMEN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA – ANDAL) Disusun oleh : Kelompok 7 PEMBANGUNAN KOMPLEKS VILA BANDENGAN MAJU

description

AMDAL

Transcript of KA ANDAL

Page 1: KA ANDAL

DOKUMEN KERANGKA ACUAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

(KA – ANDAL)

Disusun oleh :

Kelompok 7

PEMBANGUNAN

KOMPLEKS VILA BANDENGAN MAJU

JEPARA

Page 2: KA ANDAL

2012

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Tujuan Rencana Kegiatan

1.2.2. Manfaat Rencana Kegiatan

1.3. Peraturan

BAB II RUANG LINGKUP STUDI

2.1 Lingkup Rencana Kegiatan yang Akan Ditelaah

2.1.1. Status Studi Amdal

2.1.2. Rencana Pembangunan Kompleks Villa

2.1.3. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Kompleks Villa

2.1.4. Kesesuaian Rencana Lokasi Kegiatan dengan Tata Ruang

Kabupaten Jepara

2.1.5. Uraian Singkat Rencana Kegiatan

2.1.6. Kegiatan yang Ada di Sekitar Rencana Lokasi Kegiatan dan

Dampaknya

2.1.7. Alternatif-alternatif yang Akan Dikaji dalam Amdal

2.2. Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal

2.2.1. Rona Lingkungan Fisik Kimia

2.2.2. Rona Lingkungan Biologi

2.2.3. Rona Lingkungan Sosial, Ekonomi, Budaya

2.3. Pelingkupan

2.3.1. Identifikasi Dampak Potensial

2.3.2. Evaluasi Dampak Potensial

2.3.3. Klasifikasi dan Prioritas Dampak

Page 3: KA ANDAL

2.4. Lingkup Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

2.4.1. Batas Proyek

2.4.2. Batas Adminitrasi

2.4.3. Batas Ekologis

2.4.4. Batas Sosial

2.4.5. Batas Waktu Kajian

BAB III METODE STUDI

3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

3.2. Metode Prakiraan Dampak Penting

3.3. Metode Evaluasi Dampak Penting

BAB IV PELAKSANAA STUDI

4.1. Pemrakarsa

4.2. Pelaksana Studi

4.3. Biaya dan Waktu Studi

4.3.1. Biaya Studi

4.3.2. Waktu Studi

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: KA ANDAL

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan jumlah pantai berpasir yang banyak, seharusnya Jepara bisa

menjadi kabupaten yang maju. Potensi sumber daya pesisir di Jepara sangatlah

besar. Ada banyak tempat tempat wisata yang menawarkan keindahan pantai dan

laut di Jepara. Manfaat yang bisa diambil pun banyak. Salah satunya dari segi

ekonomi. Untuk meningkatkan ekonomi, bisa dengan cara memperbanyak

fasilitas menarik yang ditawarkan. Sehingga diharapkan akan ada wisatawan

dalam ataupun luar negeri yang mau berkunjung.

Salah satu fasilitas yang kami maksud adalah kompleks vila. Vila menjadi

sarana vital bagi keluarga yang ingin berlibur menikmati indahnya pantai Jepara.

Saat ini memang sudah banyak vila di Jepara, namun untuk di Bandengan dengan

pantai seluas itu belum cukuplah vila yang ada. Sehingga perlu dibangun sebuah

kompleks vila yang mempunyai fasilitas bak vila internasional

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

a. Mengidentifikasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan

terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap

lingkungan hidup di kawasan kompleks villa

b. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup di Villa Bandengan Maju,

terutama yang akan terkena dampak besar dan penting.

c. Memprakirakan dampak dan mengevaluasikan dampak besar dan penting

terhadap lingkungan hidup di Villa Bandengan Maju.

Manfaat :

Manfaat pembangunan kompleks villa ini adalah untuk memperbanyak

fasilitas vila yang ada di Bandengan, sehingga akan meningkatkan perekonomian

masyarakat sekitar dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Jepara.

Page 5: KA ANDAL

1.3. Peraturan

Peraturan perundang-undangan yang terkait dalam penyusunan studi

AMDAL kegiatan pembangunan Kompleks Villa Bandengan Maju adalah :

a. PP No. 27 Tahun 1999 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

b. Kepres No. 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan

c. Kepmen. LH No. Kep-14/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum

Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

d. Kepmen. LH No. Kep-15/MENLH/3/1994 tentang Pembentukan Komisi

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Terpadu.

e. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis

Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan.

f. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-30/BAPEDAL/05/1997 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Komite Akreditasi Badan Pengendalian

dampak Lingkungan.

g. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-9 Tahun 2000 tentang Pedoman

Penyusunan Analisis Mengenai dampak Lingkungan.

h. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-39 Tahun 2000 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Pengendalian dampak Lingkungan.

Page 6: KA ANDAL

BAB II RUANG LINGKUP STUDI

2.1. Lingkup Rencana Kegiatan yang Akan Ditelaah

2.1.1. Status Studi Amdal

Studi AMDAL pembangunan Villa Bandengan dibuat berdasarkan

rencana desain yang telah disusun oleh pemrakarsa. Hasil perencanaan

tersebut akan diuraikan menjadi sub sub bagian teknis secara garis besar,

sehingga akan digunakan sebagai dasar menentukan komponen kajian

potensial yang menimbulkan dampak dan menentukan batas wilayah

AMDAL.

2.1.2. Rencana Pembangunan Kompleks Villa

Langkah awal membangun vila ini adalah dengan melakukan

pembersihan lahan di daerah yang yang masuk wilayah proyek.

Selanjutnya akan dilakukan pemagaran sesuai batas tanah proyek, hal ini

dilakukan supaya proyek berjalan tanpa gangguan dari orang luar.

Kemudian pengukuran batas batas tanah yang akan dibangun menjadi

gedung, karena kompleks vila ini berupa beberapa gedung yang

dipadukan. Selanjutnya pembangunan fisik gedung. Dan terakhir

pembangunan fasilitas pendukung.

2.1.3. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Pelabuhan

Tahap I : Pembersihan lahan proyek dari tumbuhan, pembuatan pagar

keliling proyek.

Tahap II : Pemetaan batas bangunan fisik dan pembuatan pondasinya.

Tahap III : Pembangunan bangunan fisik dan fasilitas pendukung.

2.1.4. Kesesuaian Rencana Lokasi Kegiatan dengan Tata Ruang Kabupaten

Jepara

Kabupaten Jepara mempunyai pantai Bandengan yang berpasir

putih dan luas. Lokasi pembangunan vila ini pun masih berada didalam

zona pengembangan pariwisata pantai bandengan. Sehingga lokasi

pembangunan masih dalam jalur RTRW Jepara.

Page 7: KA ANDAL

2.1.5. Uraian Singkat Rencana Kegiatan

a. Pra Konstruksi :

Tahap ini berupa surve lokasi dan melakukan pendekatan ke

masyarakat berupa sosialisasi untuk mengetahui persepsi masyarakat

terhadap proyek yang akan berjalan.

b. Konstruksi :

Tahap ini berupa rekruitmen tenaga kerja yang akan

membangun bagunan fisik. Selanjutnya membersihkan lahan dari

tanaman. Dan mendatangkan alat alat yang akan mengerjakan

bangunan fisik. Mendatangkan bahan bahan material yang akan

digunakan untuk membangun.

Berupa pemetaan dan pemberian batas lahan untuk membangun

bangunan fisik. Pembangunan bangunan fisik berupa rumah rumah,

halaman parkir, taman dan fasilitas pendukung lainnya. Termasuk

didalam tahap ini adalah berupa rekruitment tenaga kerja yang akan

mengelola villa ini. Diutamakan tenaga kerja dari masyarakt sekitar.

c. Pasca kontruksi :

Apabila dalam pengelolaan vila ini timbul masalah masalah

yang dirasakan oleh alam lingkungan maupun masyarkat sekitar.

Maka aktivitas villa ini perlu dihentikan dan dilakukan penyelidikan

penyebab dan apa solusi yang tepat.

2.1.6. Kegiatan yang Ada di Sekitar Rencana Lokasi Kegiatan dan Dampaknya

a. Pemukiman : Adanya pemukiman di seberang jalan villa ini akan

memberi dampak bagi masyarakat itu berupa kebisingan dan polusi

dari kendaraan tamu yang lalu lalang.

b. Perdagangan : Kompleks vila yang luas ini akan meningkatkan

aktivitas orang yang berkaitan, maka akan meningkatkan perdagangan

yang ada.

c. Pariwisata : Tentu dengan adanya tambahan fasilitas vila, pariwisata

bandengan akan meningkat.

Page 8: KA ANDAL

2.1.7. Alternatif-alternatif yang Akan Dikaji dalam Amdal

Studi AMDAL pembangunan villa ini, telah dilakukan pembahasan

dalam perencanaan pembangunannya antara Investor dengan Dinas

Pariwisata Jepara selaku pihak pemrakarsa secara matang, sehingga tidak

memiliki alternatif lokasi lainnya. Studi AMDAL ini berjalan paralel

dengan perencanaan penyelesaian DED. Dimana gambar perencanaan

teknis tersebut merupakan hasil pemilihan dari beberapa alternatif

didasarkan atas masukan Dinas Instansi terkait pada saat pembahasan

rencana desain. Namun jika ada koreksi terkait aspek lingkungan hidup,

maka hal itu mungkin untuk di revisi.

2.2. Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal

2.2.1. Rona Lingkungan Fisik Kimia

a. Kualitas udara

Kualitas udara di sekitar proyek masih bagus, Karena berada di

tepi pantai yang relative masih asri dan bebas dari polusi kendaraan.

Guna mengetahui kualitas udara ambient saat ini akan dilakukan

pengukuran kualitas udara di lokasi proyek.

b. Tingkat kebisingan

Kebisingan adalah suara-suara yang tidak dikehendaki oleh

lingkungan akibat dari adanya proyek. Suara ini dianggap

mengganggu.

c. Suhu perairan

Suhu perairan di lokasi proyek masih dalam keadaan normal.

Suhu berkisar antara 27-30 oC. Dengan suhu yang normal, banyak

organisme yang hidup di perairan tersebut.

d. Kadar oksigen di dalam perairan

Kadar oksigen di dalam perairan (DO) di daerah tersebut

normal, sesuai dengan baku mutu dari kepmen LH no 51 tahun 2001

yaitu ≥5.

Page 9: KA ANDAL

2.2.2. Rona Lingkungan Biologi

Untuk komponen biologi yang ada disekitar proyek adalah berupa

vegetasi mangrove asosiasi. Hewan makrobenthos di pesisir pantai dan

ikan ikan lainnya di perairan pantai yang menghadap ke komplek proyek.

2.2.3. Rona Lingkungan Sosial, Ekonomi, Budaya

Sebagian besar masyarakat Bandengan bermata pencaharian

sebagai nelayan, pedagang dan petambak. Adanya vila tambahan akan

menjadi berkah bagi pedagang, namun tidak akan berpengaruh apa apa

bagi petambak dan nelayan

2.3. Pelingkupan

2.3.1. Identifikasi Dampak Potensial

a. Tahap pra konstruksi

Perencanaan dan penyusunan studi kelayakan

Sebelum proyek berjalan, kami akan melakukan survey persepsi

masyarakat sekitar untuk mengetahui tanggapan masyarakat jika

proyek dibangun.

Perijinan dan sosialisasi rencana kegiatan

Kegiatan ini akan menurunkan persepsi negative masyarakat,

supaya mereka menerima proyek yang kita jalankan

b. Tahap konstruksi

Rekruitment tenaga kerja

Akan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar

sehingga meningkatkan persepsi positif masyarakat terhadap proyek

ini.

Mobilisasi peralatan dan material

Akan menimbulkan dampak berupa kebisingan dan polusi udara

dari kendaraan berat yang keluar masuk daerah proyek.

Pembangunan fisik bangunan

Kegiatan ini akan berdampak pada peningkatan kebisingan,

polusi udara dari beroperasinya alat-alat berat dan adanya limbah

padat dari pekerjaan konstruksi.

Page 10: KA ANDAL

Perginya alat berat

Pekerjaan ini akan mengganggu lalu lintas sekitar dan

meningkatkan kebisingan

Pemutusan tenaga kerja

Setelah pembangunan fisik selesai, akan terjadi pemutusan

tenaga kerja yang akan menaikkan persepsi negative masyarakat

Gangguan biota perairan

Keberadaan vila ini akan menurunkan keanekaragaman dan

jumlah dari biota pesisir yang ada didarat, namun justru akan

menaikkan biota di perairan yang menghadap villa, karena pihak

manajemen villa akan berusaha menjaga keasrian laut itu. Laut itulah

yang menjadi daya tarik wisatawan.

c. Tahap operasional

Kesempatan kerja berusaha

Pada tahap ini kesempatan kerja akan meningkat karena vila

membutuhkan pegawai yang akan mengelola vila tersebut.

Pendapatan masyarakat

Pendapatan masyarakat akan meningkat sejalan dengan

kesempatan kerja, efek domino adanya villa ini adalah berupa naiknya

mobilitas warga sehingga menaikan ekonomi

Sanitasi lingkungan

Limbah yang dihasilkan oleh vila tentu akan mempengaruhi

sanitasi lingkungan, limnah cair hasil para wisatawan yang menginap

akan dibuang lewat sungai sekitar dan tentu akan mengurangi kualitas

lingkungan

Persepsi masyarakat

Persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari adannya

efek peningkatan ekonomi dan penurunan kualitas lingkungan kibat

limbah cair

Page 11: KA ANDAL

2.3.2.Evaluasi Dampak Potensial

a. Dampak negative penting

Dampak negative penting akibat dari adanya proyek villa ini mulai

dari pra konstruksi sampai pasca konstruksi adalah persepsi masyarkat

yang negative mengenai sanitasi yang tidak bisa dijalankan dengan

baik. Dan khawatir villa ini dijadikan tempat “kumpul kebo’ bagi

beberapa oknum.

Dampak negative lainnya adalah bertambahnya intensitas lalu

lalang kendaraan yang akan menambah tingkat kebisingan dan polusi.

b. Dampak positif penting

Dampak positif dari adanya villa ini adalah bahwa ekonomi

masyarakat akan meningkat sejalan dengan tingkat keramaian

lingkungan sekitar. Pedagang akan bermunculan dan aktivitas ekonomi

pun berjalan.

Dampak lain berupa meningkatnya kualitas lingkungan laut dan

pesisir di sekitar villa. Karena pihak pengelola tentu akan

mempertahankan keasrian lingkungan. Mereka menjual keasrian

lingkungan sebagai daya tarik dan objek wisata.

c. Klasifikasi dan Prioritas Dampak

Digambarkan dalam diagram alir berikut ini

Gambar 1.1. Diagram alir potensial dampak tahap pra konstruksi

Perencanaan dan

Penyusunan Studi Kelayakan

Perijinan dan Sosialisai

Rencana Kegiatan

Kekawatiran

masyarakat

Persepsi

masyarakat

Page 12: KA ANDAL

Gambar 1.2. Diagram alir potensi dampak tahap konstruksi

Prioritas dampak bertujuan mengkomunikasikan derajat keseriusan dampak

sehingga diketahui dampak mana yang perlu untuk mendapatkan perhatian

khusus. Prioritas dampak penting hipotetik ditentukan berdasarkan tingkat

kepentingan terhadap komponen lingkungan hidup yang terkena dampak. Prioritas

dampak penting hipotetik untuk kegiatan ini adalah :

Aspek kualitas udara, terutama yang berkaitan dengan peningkatan

partikel debu udara, pola penyakit dan kebisingan.

Aspek hidrologi, terutama yang berhubungan dengan sanitasi, kualitas air

laut, kehidupan biota laut..

Rekruitmen tenaga kerja

Demobilisasi tenaga kerja

Pembangunan fisik bangunan

Mobilisasi material

Biota perairan

Kesempatan kerja

Lalu lintas

Kesempatan kerja

Kualitas udara

sanitasi

Sampah

Kebisingan

Pendapatan masyarakat

Kesehatan masyarakat

Keresahan masyarakat

Pendapatan masyarakat

PERSEPSI

MASYARAKAT

Page 13: KA ANDAL

Aspek lalu lintas, terutama gangguan arah lalu lintas.

Aspek lingkungan yang berkaitan dengan sampah, limbah dan pola

penyakit.

Aspek sosial-ekonomi yang berkaitan dengan kesempatan kerja,

keselamatan kerja dan pendapatan masyarakat.

Aspek sosial-budaya yang berkaitan dengan persepsi masyarakat.

2.4. Lingkup Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

Wilayah studi adalah batas bentang alam bagi pelaksanaan studi amdal yang

dijadikan batas pengkajian. Ditetapkan berdasarkan criteria dampak langsung

maupun tidak langsung dan sebaran dampak serta sebaran penduduk yang

langsung dan atau tidak langsung terkena dampak.

2.4.1. Batas Wilayah

Batas proyek ditentukan berdasarkan kondisi teknis tapak proyek.

Batas batasnya adalah :

Sebelah Timur : Tanah milik warga.

Sebelah Selatan : Tanah milik warga

Sebelah barat : Laut Jawa

Sebelah Selatan : Tanah milik warga

2.4.2. Batas administrasi

Secara adsminitrasi, kegiatan proyek berada di kabupaten Jepara

tepatnya mencakup pantai Bandengan, desa Bandengan, kecamatan Jepara.

2.4.3. Batas ekologis

Batas ekologis ditentukan berdasarkan tingkat keberlangsungan proses

alami yang berhubungan dengan sebaran dampak pembangunan kompleks

villa bandengan maju. Batas ekologisnya meliputi seluruh tapak proyek

rencana lokasi kompleks villa dan pemukiman disekitarnya. Wilayah

kompleks villa termasuk ekosistem pantai pesisir yang berupa,

pertambakan, pemukiman dan ekologi udara diatasnya.

2.4.4. Batas Sosial

Batas wilayah social merupakan batas wilayah yang secara social –

ekonomi – budaya dan kesehatan masyarakat akan terpengaruh oleh

Page 14: KA ANDAL

adanya pelabuhan. Berdasarkan hasil pelingkupan, batas social meliputi

masyarakat pesisir yang bermukin di sekitas lokasi proyek.

2.4.5.Batas waktu kajian

Merupakan waktu kajian dimana dampak tersebut akan terasa selama

prakonstruksi maupun operasional pelabuhan. Dibagi menjadi 9 tahapan

kegiatan yaitu : survey dan penyusunan studi kelayakan, perijinan dan

sosialisasi rencana kegiatan, rekrutmen tenaga kerja, mobilisasi dan

demobilisasi material, pembangunan fisik bangunan, penghijauan,

demobilisasi tenaga kerja, operasional kompleks villa dan perawatan

kompleks villa tersebut.

Page 15: KA ANDAL

BAB III METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data

Pengumpulan data difokuskan untuk mendeskripsikan kondisi lingkungan

hidup di sekitar proyek, meliputi aspek fisik kimia, biologi, sosial budaya dan

kesehatan masyarakat. Data tersebut dikelompokan menjadi data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung lewat obsrervasi lapangan. Data

sekunder diperoleh dari dinas atau instansi terkait pembangunan proyek. Kedua

jenis data tersebut harus bsia dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika mengambil data :

a. Rencana tahapan kegiatan yang telah diidentifikasi secara hipotetik

menimbulkan dampak.

b. Waktu pelaksanaan kegiatan proyek.

c. Karakteristik lingkungan di wilayah studi.

Rona lingkupan hidup yang akan distudi meliputi :

a. Komponen fisik kimia

1. Curah hujan

Data mengenai curah hujan, hari hujan, kelembaban, intensitas matahari

dan kecepatan angin diambil dari data BMG, panjang data minimal 10

tahun terakhir. Untuk mengetahui tipe iklim menggunakan penilaian

menurut Oldeman (1975)

2. Kualitas udara ambien

Pengumpulan data kualitas udara dilakukan dengan pengambilan sampel

secara langsung di lapangan. Disesuaikan dengan peraturan pemerintah

Nomor 41 Tahun 1999. Parameter debu dan zat udara lain dibandingkan

dengan kualitas standar mutu udara menurut permen tersebut.

Pengambilan data kualitas udara di lakukan di 2 tempat, di tengah tengah

lokasi proyek dan di lokasi terluar tapak proyek yang berbatasan dengan

perkampungan.

3. Intensitas kebisingan

Page 16: KA ANDAL

Pengumpulan data secara langsung di lapangan. Menggunakan Sound

Level Meter selama 10 menit untuk setiap pengkuruan dan pembacaan

selama 5 detik. Hasilnya dibandingkan dengan KEPMEN LH nomor :

Kep-48/MENLJ/11/1996 tentang baku mutu tingkat kebisingan yaitu 50

dBA untuk RTH, 55 untuk pemukiman dan 85 untuk lingkungan kerja.

Lokasi pengambilan data di lakukan di tengah tengah proyek dan di

lokasi proyek terluar yang berbatasan dengan pemukiman.

4. Aliran permukaan

Melakukan pengamatan secara langsung observasi lapangan.

Penghitungan menggunakan rumus rasional (Chow, 1964) sebaga berikut

Q = C.I.A. Q = debit aliran permukaan. C = koofesien air larian. I =

intensitas hujan. A = Luas Daerah. Sampling berdasarkan arah dan

tahapan konstruksi pelabuhan.

5. Tingkat erosi

Pengambilan dilakukan secara pengamatan langsung di lapangan

terhadap indeks panjan dan kemiringan lereng serta konservasi tanah.

Mengambil sebanyak 5 sampel yang kemudian dianalisis laboratorium

mengenai gradasi, prositas, permeabilitas, kadar kandungan organik dan

jenis tanahnya. Menggunakan trasek garis imajiner dari titik tertinggi

sampai titik terendah dari tapak proyek. Parameter erosi yang digunakan

dengan cara menduga potensi erosi di tanah. Menggunakan persamaan

dari wischmeier dan Smith (1978) persamaan USLE : A = R.K.L.S.C.P.

6. Kualitas Air

Data kualitas air dikumpulkan secara langsung dari lapangan, air laut

disekitar kompleks villa maupun air tawar atau payau. Beberapa

parameter yang harus di catat dan di analisis di laboratorium adalah suhu,

zat padat tersuspensi, residu tersuspensi, amoniak bebas, arsen terlarut,

barium, besi terlarut, florida, kadmium terlarut, klorida, sisa flor, fosfat,

nitrat, nitrit dan Oksigen terlarut. Hasil analisis dibandingkan dengan

baku mutu kualitas air menurut PERMEN No 82 Tahun 2001 tanggal 14

Desember 2001 dengan pengelolaan dan kualitas Air. Lokasi

Page 17: KA ANDAL

pengambilan sampel ditentukan di daerah mana yang akan menerima

dampak terberat dari adanya proyek.

b. Komponen Biologi

1. Vegetasi Penutupan Lahan

Parameter yang dikaji adalah jenis vegetasi, manfaat vegetasi, status

keberadaan dan tipe ekosistem alami dan buatan yang ada. Pengumpulan

data dengan metode floristik, mencatat tipe tipe habitat dan jenis yang

ada. Penentuan titik sampel didasarkan pada keterwakilan flora yang ada.

Selanjutnya dialkukan analisis menggunakan metode dar Muller –

Dombois dan Ellenberg (1974)

c. Komponen Sosial

Mengumpulkan data sekunder yang berasal dari kelurahan, kecamatan

dan dinas terkait. Pengkajian komponen sosial di bidang demografi,

ekonomi dan budaya penduduk sekitar.

1. Kependudukan

Pengumpulan data secara sekunder dari kelurahan atau dinas terkait.

Untuk mengetahui struktur penduduk, jumlah dan kepadatan penduduk,

tingkat kelahiran, rasio kelamin, angkatan kerja, kematian, perpindahan

penduduk. Lalu dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan, evaluasi

dan klasifikasi.

2. Kesempatan Kerja

Data ini diperoleh dengan melihat jumlah tingkat pengangguran di lokasi

studi proyek. Dengan menghitung selisih antara angkatan kerja produktif

dengan orang yang telah bekerja.

3. Tingkat Pendapatan Masyarakat

Pengumpulan data primer secara langsung dengan wawancara terstruktur

dan enyebaran quisioner. Metode purpose proportional sampling dengan

jumlah responden minimal 5% dari jumlah KK tiap kelurahan

berdasarkan tingkat keterwakilannya.

4. Kepadatan arus lalu lintas

Page 18: KA ANDAL

Untuk memperoleh gambaran tentang kondisi kepadatan arus lalu lintas

darat maupun laut di sekitar proyek. Dengan mencatat frekueinsi

penggunaan jalan oleh masyarakat sekitar. Dalam proyek ini adalah jalan

pantura, jalan sekitar pemukiman dan arus lalu lintas pelayaran maupun

nelayan di sekitar proyek pelabuhan.

5. Persepsi dan sikap masyarkat terhadap rencana kegiatan

Mengumpulkan data primer yang dilakukan bersamaan dengan data lain

pada saat wawancara kepada msyarakat secara lebih mendalam, metode

sama dengan mengumpulkan data mengenai pendapatan masyarakat.

6. Konflik sosial

Untuk mengetahui gambaran, pernah ada atau tidaknya konflik sosial di

lingkungan masyarkat. Pengumpulan data primer dengan wawancara

terstruktur sama seperti metode diatas juga menggunakan data sekunder

yang dimiliki oleh dians terkait.

d. Komponen Kesehatan Masyarakat.

1. Angka kesakitan

Untuk memperoleh gambaran kesehatan masyarakat sekitar. Data

sekunder didapatkan dari puskesmas terdekat dari tapak proyek. Data

primer didapatkan dengan cara mewawancara langsung ke masyarakat

metode purposive proportional sampling dengan jumlah responden 5%

dari KK tiap kelurahan. Lokasi pengambilan data di sekitar tapak proyek

yang terkena dampak.

2. Sumber daya kesehatan

Pengumpulan data sekunder didapatkan dari kelurahan dan instansi

terkait berupa jenis dan jumlah sumber daya kesehatan yang ada di

kecamatan. Data tersebut dimiliki oleh kelurahan dan instansi terkait.

3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting

3.2.1. Metode Prakiraan Besaran Dampak

a. Metode perhitungan matematis

Page 19: KA ANDAL

Dampak – dampak penting yang bisa diukur menggunakan metode ini

adalah kualitas udara ambien, peningkatan kebisingan, peningkatan

aliran permukaan, penurunan kualitas air.

b. Metode analogi

Prakiraan nilai dampak ditetapkan oleh ahli atau pakar. Digunakan

bila data yang diperoleh terbatas dan kurang dipahami gejala yang

diprakirakan terjadi. Terlebih dahulu ditentukan skala kualitas

lingkungan hidup dari skal 5 sangat baik sampai 1 sangat buruk.

Parameter yang biasa digunakan adalah debu, erosi, run off, kualitas

air, sanitasi lingkungan, vegetasi, sikap dan profesi masyarakat,

lapangan kerja, lalu lintas umum, kesehatan dan keselamatan kerja.

3.2.2. Metode Prakiraan sifat penting dampak.

Penetuan prakiraan mengacu pada PERPEM No 27 tahun 1999

mengenai AMDAL. Dimana suatu dampak dikatakan penting ditinjau dari,

1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak.

2. luas wilayah persebaran dampak

3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung

4. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak

5. sifat kumulatif dampak

6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting

Evaluasi dampak merupakan kajian holistik, telaah secara totalitas dari

semua dampak. Dampak lingkungan positif maupun negatif ditelaah menjadi satu

kesatuan. Sesuasi PERMEN LH no *8 tahun 2004 menggunakan metode Matriks

Fisher and Davies. Penelaahan akan digunakan sebagai dasar untuk menelaah

kelayakan lingkungan dan identifikasi serta perumusan arah pengelolaan dampak

besar.

Pengambilan keputusan kelayakan lingkungan hidup dilakukan sengan

metode membuat matrik keputusan yaitu :

Page 20: KA ANDAL

1. Menentukan kondisi lingkungan hidup tanpa proyek, sekarang maupun

masa mendatang.

2. Mengestimasi kondisi lingkungan hidup dengan mengasumsikan adanya

kegiatan yang tengah direncanakan.

3. Dampak holistik akan ditentukan dengan menghitung selisih dari kondisi

lingkungan yang akan datang dengan ataupun tanpa proyek.

Dengan metode itu, akan ditentukan seberapa besar perubahan kondisi

dampak lingkungan yang terjadi, baik tanpa maupun ada proyek dalam bentuk

skala. Jika dampak masih bersifat positif, maka kegiatan tersebut dapat dinyatakan

layak dari segi lingkungan dan sebaliknya jika dampak lebih bersifat negatif maka

kegiatan dinyatakan tidak layak dari tinjauan lingkungan hidup.

Page 21: KA ANDAL

BAB IV PELAKSANAAN STUDI

4.1 Pemrakarsa

Pemrakarsa Kegiatan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL) Kompleks Villa Bandengan Maju adalah sebagai berikut:

Nama : Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

Alamat : Kampus FPIK Universitas Diponegoro, Tembalang Semarang

Telepon :

Fax :

Penanggung Jawab :

4.2 Pelaksana Studi

Pelaksana Kegiatan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL) Kompleks Villa Bandengan Maju adalah sebagai berikut:

Pelaksana studi :

Alamat :

Telp :

Fax :

Penanggung Jawab :

Tim pelaksana dari studi AMDAL Pelabuhan Kendal terdiri dari beberapa bagian

yaitu ketua tim, kasubtim fisik-kimia, kasubtim biologi, dan kasubtim sosekbud,

dengan beberapa tenaga ahli pendukung, asisten ahli, teknisi, dan administrasi.

Susun an tim studi inti ini adalah sebagai berikut:

a. Ketua Tim : Fuad Ashari (K2D

009 033)

b. Sekretaris Tim : Fera Nur

Idawati Sahara (K2D 009 051)

Page 22: KA ANDAL

c. Kasubtim Fisika : Rina Setyowati S.

(K2D 009 062)

Anggota : Madhu Pinastika (K2D 009 043)

d. Kasubtim Biologi : Mutiara Nurul F.U (K2D 009 022)

Anggota : Indah Dwi Irani (K2D 009 0

e. Kasubtim Kimia : Tisna Aji Wijaya (K2D 009 015)

Anggota : Yanuar Yogha P (K2D 009 0653)

f. Kasubtim Sosekbudkesmas : Cicik Yulia Rahmi (K2D 009 009)

Anggota : Reza Haviz P. (K2D 009 0)

Bondar Purwojo A. (K2D 009 067)

4.3. Biaya dan Waktu Studi

4.3.1. Biaya Studi

Pembiayaan studi AMDAL Pembangunan Kompleks Villa

Bandengan Maju memiliki proposi sebagai berikut:

Tabel Perencanaan Studi

No Kegiatan Besar Biaya (%)

1 Persiapan 5

2 Survei Lapangan 20

3 Bahan dan Peralatan 10

4 Analisis Data 20

5 Penyusunan Laporan 10

6 Konsultasi dan Persentasi 10

7 Penggandaan Laporan 5

8 Honoraium Penyusunan 20

Jumlah 100

4.3.2. Waktu Studi

Page 23: KA ANDAL

Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah 5 bulan

sampai dengan tersusunnya draft Andal, RKL, RPL tidak termasuk waktu tunggu

proses penilaian dan pengesahan dokumen di Komisi Penilai Amdal Propinsi

Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan penyusunan dengan pemrakarsa.