KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

25
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID PADA BUNGA POHON SUKUN ( Artocarpus Altilis F. ) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PROPOSAL SKRIPSI Oleh ULFATIKHAH RIZKI 13030234034 KIMIA A 2013 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA 2015

description

jhh

Transcript of KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

Page 1: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID PADA BUNGA

POHON SUKUN ( Artocarpus Altilis F. ) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh

ULFATIKHAH RIZKI

13030234034

KIMIA A 2013

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2015

Page 2: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

DAFTAR ISICover

Daftar isi

Judul.........................................................................................................................1

Bidang Kajian...........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................3

1.5 Definsi Operasional.......................................................................................3

1.6 Asumsi...........................................................................................................4

1.7 Batasan Masalah............................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Fermentasi.....................................................................................................4

2.2 Acetobacter xylinum.....................................................................................7

2.3 Whey beras....................................................................................................9

2.4 Pembuatan produk Nata de Leri....................................................................9

2.5 Kerangka Konseptual..................................................................................11

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sasaran penelitian........................................................................................11

3.2 Jenis penelitian............................................................................................12

3.3 Tempat penelitian........................................................................................12

3.4 Rancangan penelitian...................................................................................12

3.5 Variabel penelitian.......................................................................................13

3.6 Peralatan yang digunakan............................................................................13

3.7 Bahan kimia yang digunakan......................................................................13

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

4.1 Tahap Preparasi Starter Acetobacter Xylinum............................................ 14

4.2 Tahap Pembuatan Starter............................................................................14

4.3 Tahap Fermentasi Nata De Leri..................................................................15

4.4 Tahap Pengujian Karateristik Fisik Dan Kimia Dari Nata..........................15

Page 3: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

4.5 Kerangka Operasional.................................................................................16

4.6 Teknik Analisis Data...................................................................................17

4.7 Jadwal Penelitian.........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

A. JUDUL

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Bunga Pohon Sukun ( Artocarpus

Altilis F. ) dan Uji Aktivitas Antioksidan.

B. BIDANG KAJIAN

Kimia Organik Bahan Alam

C. LATAR BELAKANG

Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah

di dalam tubuh dan terlibat hampir pada semua proses biologis mahluk

hidup. Radikal bebas dapat berada di dalam tubuh karena adanya hasil

samping dari proses oksidasi dan pembakaran sel yang berlangsung pada

waktu bernapas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, dan terpapar

polusi (asap kendaraan, asap rokok, makanan, logam berat, dan radiasi

matahari). Radikal bebas akan bereaksi dengan molekul y a n g a d a di

sekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron sehingga menjadi stabil,

tetapi molekul tubuh yang diambil elektronnya kemudian berubah menjadi

radikal bebas. Ketika jumlah radikal bebas yang terdapat dalam tubuh

semakin banyak, sebenarnya hal tersebut tidak langsung merusak sel-sel

tubuh. Namun, radikal bebas tersebut akan terakumulasi sehingga

menimbulkan fenomena yang disebut oksidatif stres. Proses terbentuknya

oksidatif stres ini meyebabkan terjadinya penyakit kronik dan generatif

pada tubuh seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit

degeneratif lainnya. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu substansi

penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas tersebut

sehingga senyawa radikal menjadi stabil dan tidak dapat menginduksi

suatu penyakit (Halliwell dan Gutteridge, 2000; Kikuzaki et al., 2002;

Sibuea, 2003).

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat spesies

oksigen reaktif, spesies nitrogen reaktif dan radikal bebas lainnya

sehingga mampu mencegah kerusakan pada sel normal, protein, dan

lemak yang akhirnya mencegah pula penyakit-penyakit degeneratif

seperti kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penuaan dini. Antioksidan

Page 5: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

memiliki struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya (donor

elektron) kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali

fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai (Halliwell dan Gutteridge,

2000).

Prior et al. (2005) menyatakan bahwa di dalam sistem biologis

tubuh sudah tersedia antioksidan yang berupa enzim yaitu superoksida

dismutase (SOD), katalase (CAT), dan glutation peroksidase (GPx).

Antioksidan dapat pula diperoleh dari bahan-bahan alami dan sintetis.

Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butil Hidroksi Toluen (BHT), Propil Galat

(PG), dan Tert-Butil Hidrosi Quinon (TBHQ) adalah senyawa antioksidan

sintetis yang sudah dipergunakan secara luas oleh masyarakat dunia, tetapi

hasil penelitian yang dilakukan oleh Amarowicz et al. (2000) menyatakan

bahwa penggunaan bahan sintetis ini dapat meningkatkan resiko penyakit

karsinogenesis. Sementara itu, beberapa studi epidemiologi menunjukkan

adanya peningkatan konsumsi antioksidan alami yang terdapat dalam

buah, sayur, bunga, rimpang dan bagian-bagian lain dari tumbuhan terbukti

dapat menghindari penyakit-penyakit degeneratif (Ghiselli et al., 1998).

Senyawa antioksidan alami tumbuhan selain berupa vitamin adalah

senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid,

turunan asam sinamat, kuomarin, tokoferol, dan asam-asam organik

polifungsional. Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan

meliputi flavon, flavonol, isoflavon, katekin, dan kalkon. Sementara

turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat,

asam galat dan lain-lain (Prakash, 2001 ; Kumalaningsih, 2006).

Senyawa polifenolat dan flavonoid bersifat antioksidan, antidiabetes,

antiseptik, antiinflamasi dan antikanker. Tumbuhan Indonesia sangat banyak

yang memiliki efek sebagai antioksidan, salah satu contohnya adalah

tumbuhan sukun. Kandungan antioksidan pada sukun belum banyak

dieksplorasi. (Seftyanisa, 2010).

Sukun ( Artocarpus Altilis F ) adalah salah satu tanaman yang

digunakan masyarakat Indonesia sebagai makanan dan juga digunakan

sebagai obat. ( Arung et al,2009 ). Tanaman ini menghasilkan bunga

betina (buah) biasanya digunakan sebagai bahan pangan karena daging

Page 6: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

buahnya tebal sehingga bisa dimakan. Sedangkan pada bunga jantan tidak

terjadi penebalan daging buah dan jika pada saatnya akan jatuh ke

tanah dan tidak diambil/dimanfaatkan oleh masyarakat karena tidak bisa

dimakan dan akan mengotori halaman rumah, pekarangan, dan tempat-

tempat terbuka lainnya. Bunga sukun jantan memiliki efek dapat

membunuh nyamuk. Berdasarkan pengujian di laboratorium Biokimia

FMIPA Universitas Mulawarman bunga sukun jantan mengandung

flavonoid. Flavonoid bisa membunuh nyamuk karena flavonoid ini

merupakan inhibitor pernapasan atau racun pernapasan (Djojosumarto,

2008).

Penelitian terhadap tanaman sukun menunjukkan adanya senyawa

golongan flavonoid, tannin, saponin, steroida/triterpenoida dan glikosida

( Abdassah,Sumiwi dan Hendrayana,2009 ). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan sebelumnya, telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dari

buah sukun yang dikarenakan buah tersebut mengandung senyawa fenolik

(Seftyanisa, 2010).

Kandungan kimia daun dan bunga tumbuhan sukun mengandung

saponin, flavonoid dan tannin, buahnya mengandung tannin, glikosida dan

saponin, sedangkan kulit batangnya mengandung flavonoid. Bunga dan daun

sukun mengandung asam amino esensial seperti histidin, isoleusin, lisin,

metionin, triptofan, valin serta mengandung flavonoid, fitosterol, saponin,

polifenol dan tannin. ( Depkes RI.1997; umar et al.I.2007;Dalimartha,2003)

Dalam penelitian ini dilakukan uji antioksidan ekstrak etil asetat,

ekstrak etanolik, dan ekstrak air daun A. altilis menggunakan metode

penangkapan DPPH serta dilakukan juga penetapan kadar fenolik total dan

kadar flavonoid totalnya. Kemudian dilakukan analisis korelasi kadar fenolik

total dan kadar flavonoid total terhadap aktivitas penangkapan radikal bebas

dari ekstrak daun A. altilis.

Page 7: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diambil pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana struktur molekul senyawa flavonoid pada isolate

dari bunga pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) yang diuji dengan

menggunakan spektroskopi UV-VIS, IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan MS ?

2. Bagaimana aktivitas antioksidan pada isolate dari bunga

pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan struktur molekul senyawa flavonoid pada isolate dari bunga

pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) yang diuji dengan menggunakan

spektroskopi UV-VIS, IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan MS.

2. Menentukan aktivitas antioksidan pada isolate dari bunga pohon sukun sukun (

Artocarpus Altilis F. )

F. MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Memperoleh data baru tentang kandungan senyawa kimia dalam

bunga pohon sukun yang berguna untuk membantu dalam klasifikasi tumbuhan

berdasarkan kemiripan struktur senyawa kimia yang dikandungnya.

2. Menambah data baru tentang aktivitas antioksidan senyawa flavonoid

pada isolat dari bunga pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) dan menambah

daya guna dari isolate bunga sukun sebagai bahan antioksidan.

3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia organic

bahan alam dan ilmu farmasi.

G. DEFINISI OPERASIONAL, ASUMSI, BATASAN MASALAH

1. Definisi Operasional

a. Isolasi adalah proses pemisahan suatu zat dari bagian tertentu dai suatu

sampel dengan metode tertentu. Isolasi senyawa metabolit sekunder dalam

penelitian ini, dilakukan dari bunga pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. )

Page 8: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

dengan metode ekstraksi dengan cara maserasi dan pemisahan dengan

metode kromatografi.

b. Maserasi merupakan salah satu jenis ekstraksi bertahap. Jenis maserasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan merendam serbuk dari

bunga pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) dengan menggunakan pelarut

yang sesuai. Proses maserasi dalam penelitian ini dilakukan dengan

merendam sampel dalam metanol selama 24 jam dan diulang sebanyak 3x.

c. Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia

berdasarkan perbedaan migrasi dari masing-masing komponen campuran

yang terpisah pada fasa diam dibawah tekanan fasa gerak. Metode

kromatografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kromatografi cair

vakum, dan kromatografi kilat ( flash chromatography ) dan kromatografi

lapis tipis (KLT) dengan menggunakan pelarut campuran methanol dan

kloroform.

d. Identifikasi adalah menentukan ciri atau karakter fisik dari senyawa hasil

isolasi meliputi wujud zat, warna, titik leleh, titik didih dan menganalisis

spektrum menggunakan UV-VIS, IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan MS

e. Senyawa Flavonoid adalah suatu senyawa metabolit sekunder yang

memiliki kerangka dasar C6-C3-C6. Biosintesis senyawa flavonoid terjadi

melalui kombinasi antara dua jalur biosintesis yang utama untuk cincin

aromatic yaitu jalur asetat-malonat dan jalur shikimat.

f. Antioksidan adalah suatu zat yang dapat menghambat atau memperlambat

proses oksidasi serta dapat bersifat sebagai penangkap radikal bebas dan

penghambat electron dengan menggunakan metode DPPH.

g. Radikal bebas adalah suatu bentul molekul yang tidak stabil dan sangat

reaktif karena mengandung satu atau lebih electron yang tidak

berpasangan.

h. Aktivitas Antioksidan diukur dengan menggunakan metode DPPH yang

diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-VIS.

i. DPPH adalah suatu senyawa organik yang mengandung nitrogen tidak

stabil dengan absorbansi kuat pada panjang gelombang maksimum 517 nm

dan berwarna ungu gelap. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan,

DPPH akan tereduksi dan warnanya akan berubah menjadi kuning.

Page 9: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

j. IC50 merupakan konsentrasi larutan substrata tau sampel bahan bioaktif

yang akan menyebabkan reduksi terhadap aktivitas DPPH sebesar 50%.

2. Asumsi

Untuk menjaga kemungkinan ketidaksempurnaan dalam melakukan

penelitian dan untuk menghindari hasil penelitian yang bias, maka perlu

diasumsikan hal-hal sebagai berikut :

a. Sampel berupa bunga pohon sukun dalam penelitian ini diasumsikan

berasal dari pohon yang memiliki umur dan kondisi lingkungan yang sama

sehingga sampel dapat dikatakan homogen.

b. Selama proses pengumpulan, pengeringan, dan penyimpanan sampel

dalam bentuk serbuk dianggap terhindar dari tumbuhnya jamur yang

kemungkinan dapat menyebabkan proses biotransformasi senyawa –

senyawa yang terkandung didalamnya.

c. Selama proses ekstraksi dan isolasi hingga mendapatkan senyawa

yang murni diasumsikan tidak terjadi pembentukan senyawa artifak yaitu

senyawa lain yang tidak terkandung dalam senyawa pohon tersebut akibat

dari perlakuan yang ekstrim selama proses berlangsung. Sehingga senyawa

yang dihasilkan benar-benar dari sampel tumbuhan tersebut.

3. Batasan Masalah

Permasalahan yang perlu dibatasi dalam penelitian ini adalah:

a. Sampel bunga pohon sukun yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan bunga jantan yang diperoleh dari Desa……..

b. Pelarut yang digunakan adalah methanol sehingga diperoleh ekstrak

methanol.

c. Dalam penelitian ini uji aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode

KLT dengan menggunakan DPPH.

H. KAJIAN PUSTAKA

Bunga sukun

Senyawa flavonoid

Teknik isolasi, pemisahan, dan pemurnian

- Ekstraksai

- Pemisahan

Page 10: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

KCV

Flash kromtografi

KLT

- Pemurnian

- Identifikasi

Uji kualitatif ( sifat kimia) + fisika

Metode spektroskopi ( UV-VIS ; IR ; NMR ; spektroskopi massa

- Aktivitas anti oksidan

I. KERANGKA KONSEPTUAL

FaktaBunga sukun mengandung asam amino esensial seperti histidin, isoleusin, lisin, metionin, triptofan, valin serta mengandung flavonoid, fitosterol, saponin, polifenol dan tannin. ( Depkes RI.1997; umar et al.I.2007;Dalimartha,2003)

Harapan

Rumusan Masalah1. Bagaimana struktur molekul senyawa flavonoid pada

isolate dari bunga pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) yang diuji dengan menggunakan spektroskopi UV-VIS, IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan MS ?

2. Bagaimana aktivitas antioksidan pada isolate dari bunga pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) ?

Teori:-

Penelitian terdahulu:

Teori:-

Page 11: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

J. METODE PENELITIAN

1. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian dalam penelitian ini adalah isolate dari bunga pohon

sukun ( Artocarpus Altilis F. ) yang diuji aktivitas antioksidannya

menggunakan DPPH. Sampel bunga pohon sukun tersebut diperoleh dari

……..

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Dalam

penelitian ini dideskripsikan cara mengisolasi, penentuan struktur molekul

senyawa flavonoid hasil isolasi pada isolat bagian bunga pohon sukun

( Artocarpus Altilis F. ) dan menguji aktivitas antioksidan hasil isolate dengan

menggunakan DPPH.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dibeberapa laboratorium diantaranya

laboratorium penelitian dan instrumen Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Negeri Surabaya untuk proses ekstraksi dan isolasi senyawa flavonoid serta

identifikasi isolat

4. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini digunakan “The Postest Only Control Group

Design” dengan mengadobsi rancangan longitudinal follow up untuk

Gambar 7. Kerangka konseptual penelitian

Page 12: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

mengetahui pengaruh waktu terhadap hasil. Rancangan tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4. Rancangan penelitian

Keterangan :

R = whey beras (air cucian beras)

P1, P2, P3 = lama fermentasi 10 hari, 12 hari, dan 14 hari.

O1, O2, O3= karateristik Nata

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas : lama waktu fermentasi

b. Variabel terikat : karateristik fisik Nata (ketebalan, berat basah,

kekenyalan) dan karateristik kimia Nata (kadar serat,

kadar gula total)

c. Variabel kontrol : - penambahan gula pasir (%)

- volume starter (%)

- jenis beras

- pH dan suhu medium fermentasi.

- air mineral

2. Peralatan Yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Seperangkat alat gelas ( gelas kimia, gelas ukur, gelas vial kecil, gelas vial

besar, Erlenmeyer, dan corong kaca ), seperangkat alat ekstraksi maserasi,

sperangkat alat penyaring Buchner, rotary vacuum evaporator ( Heidolph

laborata 4001 ), neraca digital, seperangkat alat kromatografi cair vakum,

seperangakat alat kromatografi lapis tipis, seperangkat alat kromatografi kolom

tekan, seperangkat alat kromatografi lapis tipis preparative, plat tetes, pipa

Page 13: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

kapiler, Fisher John melting point apparatus, penyemprot, spektrofotometer

UV -VIS, IR, spectrometer massa, NMR ( 1H-NMR dan 13C-NMR ).

3. Bahan Kimia Yang

Digunakan

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini meliputi :

Kloroform p.a ( Q-Rec ), methanol teknis dan p.a. ( merck ), silica gel Merk G-

60 ( 63-200 μm ), kieselgel Merck 60 GF-254, pelat KLT silica gel F254

( 20x20 cm; 0,25 nm ), larutan FeCl3 5% dalam methanol, HCl pekat, natrium

hidroksida, aluminium klorida, natrium asetat, asam borat, pita magnesium,

DPPH.

K. PROSEDUR PENELITIAN

L. Tahap Pengumpulan dan Penyiapan Sampel

Sampel tumbuhan yang berupa bagian bunga dari pohon sukun

( Artocarpus Altilis F. ) diapatkan dari ………., kemudian diidentifikasi di

LIPI UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan,

Jawa Timur.

Bunga sukun yang basah dan telah terkumpul sebanyak ± 15 Kg

dibersihkan dari kotoran yang menempel, kemudian dipotong kecil- kecil,

selanjutnya dikeringkan pada suhu kamar. Sampel yang sudah kering digiling

sehingga diperoleh serbuk halus yang siap untuk diekstraksi.

M. Tahap Isolasi dan Identifikasi

Serbuk kering bunga pohon sukun ( Artocarpus Altilis F. ) seberat ± 2

Kg diekstraksi dengan cara maserasi pada suhu kamar menggunakan pelarut

metanol. Maserasi dilakukan dengan merendam serbuk bagian bunga pohon

sukun ( Artocarpus Altilis F. ) di dalam suatu bejana tertutup selama 24 jam

dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, masing-masing perlakuan

menggunakan ± 5 L n-heksana, yang diteruskan dengan etil asetat dengan

jumlah yang sama. Kemudian dilanjutkan maserasi menggunakan pelarut

methanol dengan merendam serbuk bagian bunga pohon sukun ( Artocarpus

Altilis F. ) di dalam suatu bejana tertutup selama 24 jam sebanyak tiga kali,

masing-masing perlakuan menggunakan ± 2 L methanol.

Page 14: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

Hasil maserasi dengan pelarut methanol disaring secara vakum

menggunakan penyaring Buchner. Filtrate yang diperoleh diuapkan secara

vakum menggunakan penguap vakum putar ( rotary vacuum evaporator )

menghasilkan ekstrak cair. Ekstrak cair diwaterbath hingga menjadi ekstrak

kental.

Ekstrak pekat yang diperoleh diuji dengan FeCl3 dan shinoda test

sebagai uji pendahuluan bahwa ekstrak yang diperoleh merupakan senyawa

flavonoid. Ekstrak pekat yang positif dalam uji FeCl3 dan shinoda test

diimpregnasi dalam sedikit mungkin silica gel G60 63-200 μm ( Merck ).

Ekstrak yang telah diimpregnasi dipisahkan dengan cara kromatografi cair

vakum ( vacum liquid chromatography ) menggunakan fasa diam kieselgel

Merck G60 F-254 dengan eluen campuran kloroform-metanol yang dinaikkan

kepolarannya secara bertahap. Hasil pemisahannya dimonitor dengan KLT.

Hasil pemisahan bila belum sempurna, yang ditandai dengan adanya beberapa

spot yang tidak bisa terpisah, maka dipisahkan lebih lanjut dengan

kromatografi cepat.

Isolate hasil kromatografi cept yang diperoleh kemudian dimurnikan

dengan cara rekristalisasi menggunakan pelarut yang sesuai. Kemurnian

senyawa hasil isolasi diuji dengan KLT tiga system eluen dan penentuan titik

leleh. Isolate murni yang diperoleh diuji sifat kimianya dengan menggunakan

larutan FeCl3 dan shinoda test kembali dengan tujuan untuk mengetahui bahwa

senyawa hasil isolasi adalah tergolong senyawa flavonoid.

Struktur molekul senyawa flavonoid tersebut dapat dianalisis dengan

melakukan pengujian secara instrument dengan empat spektrofotometer UV-

VIS untuk menentukan adanya gugus kromofor, spektrofotometer IR untuk

menentukan adanya gugus fungsi tertentu, spektrofotometer 1H-NMR untuk

menentukan jenis atom hydrogen dan jumlahnya, 13C-NMR untuk menentukan

jenis atom karbon dan jumlahnya serta meramalkan strktur gugus tetangganya

serta spectrometer MS untuk menentukan berat molekul ( Mr ) serta pola

fragmentasinya.

1. Tahap Uji Pendahuluan Aktivitas Antioksidan Senyawa Hasil Isolasi

Page 15: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

N. KERANGKA OPERASIONAL

O. TEKNIK ANALISIS DATA

P. JADWAL PENELITIAN

Jadwal penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

No KegiatanBulan ke-

1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9

10

Penyusunan proposal

Ujian Proposal

Perbaikan Proposal

Perizinan Penelitian

Persiapan sampel

Isolasi senyawa dari bunga

pohon sukun ( Artocarpus

Altilis F. )

Identifikasi senyawa dari

bunga pohon sukun

( Artocarpus Altilis F. )

Uji pendahuluan aktivitas

antioksidan senyawa hasil

isolasi

Penyusunan laporan skripsi

Ujian skripsi

Page 16: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

Q. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Inovasi Teknologi untuk Peningkatan Produksi Padi dan

Kesejahteraan Petani. Balai Tanaman Padi, Badan Litbang Pertanian:

Sukamandi

Edria, D., Wibowo, M., K & Elvita. 2008. Pengaruh Penambahan Kadar Gula

dan Kadar Nitrogen Terhadap Ketebalan, Tekstur Dan Warna Nata De

Coco. Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Fitriah, L. 2009. Pemanfaatan Air Cucian Beras sebagai Bahan Pembuat Nata.

(Seminar Kimia) Fakultas PMIPA Ilmu Kegutuan dan Ilmu Pendidikan

Mataram.

Hidayatullah,Rahmad. 2012. Pemanfaatan Limbah Air Cucian Beras Sebagai

Substrat Pembuatan Nata De Leri Dengan Penambahan Kadar Gula Pasir

Page 17: KA 2013 13030234034 Ulfatikhah Rizki - Copy

Dan Starter Berbeda. (Skripsi) Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Huda. N.E., 2009. Pengaruh Penambahan Variasi Masa Pati (Soluble Starch)

pada Pembuatan Nata de Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri

Acetobacter xylinum. (Skripsi) Fakultas MIPA Universitas Sumatra Utara:

Medan

Misgiyarta. 2007. Teknologi pembuatan Nata de Coco. Bogor : Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Nurhayati, S. 2005. Kajian Pengaruh Kadar Gula dan Lama Fermentasi

Terhadap Kualitas Nata de Soya. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi,

vol. 7, No.1:40 – 47.

Rachmat, A. dan Agustina, F. 2009. Pembuatan Nata De Coco Dengan Fortifikasi

Limbah Cucian Beras Menggunakan Acetobacter Xylinum. Universitas

Diponogoro: Semarang.

Sulistyo, Rachmawati.D.A., Nur, A. 2007. Pembuatan Nata dari Limbah Cair

Tahu dengan Menggunakan Molasses Sebagai Sumber Karbon Acetobacter

xylinum. universitas sebeles maret: Surakarta.

Wahyudin, I. 2008. Analisis Perbandingan Kandungan Karbohidrat, Protein, Zat

Besi Dan Sifat Organoleptik Pada Beras Organik dan Beras Non Organik.

(Skripsi) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta:

Surakarta.

Wibowo, D., Bambang, H., Djoko, W. 1988. Dasar-Dasar Teknologi Fermentasi.

PAU Pangan dan Gizi UGM: Yogyakarta.